s pgsd 1008117 chapter3

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Jenis penilitan yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yiaitu penelitian praktis yang bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan tugas sehari-hari di kelas (Kasbulah 1998/1999:12).

Penelitian tindakan kelas juga digambarkan sebagai sutu prose dinamis dimana keempat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah statis,terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalambentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan pengamatan dan refleksi, Kemmis dan Taggart (Kasbolah, 1998/199:12).

Penelitian dapat dilakukan ketika guru menghadapi masalah yang berkaitan dengan hasil belajar siswa yang tidakoptimal. Seorang guru yang reflektif adalah orang yang bekerja berdasarkan pada kelas (pekerjaan) dengan memfokuskan perhatian pada siswa,materi, strategi, belajar mengajar, sumber belajar, ddan penilaian kerja.

PTK dikembangkan untuk memperbaiki atau meningkatkan praktik pembelajaran secara berkesinambungan (Tim Pelatih Proyek PGSM dalam Trianto,2010:18). Dengan demikian tujuan PTK adalah untuk memecahkan


(2)

masalah,emmeprbaiki kondisi, mengembangkan dan meningkatkan mutu pembelajaran.

PTK berasal dari istilah banhasa Inggris Classrom action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untukmengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subjek penelitian di kelas tersebut (Tianto,2010:13).

Berbagai definisi diketangahkan oelh pakar pendidikan tentang apa yang dimaksud dengan PTK. Menurut David Hopkin (dalam Trianto) menyebutkan penelitian tindakan kelas sebagai sutu studi yang sistematis (penelitian) yang dilakukan oleh pelaku pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran melalui tindakan yang terencana dan dampak dari (aksi) yang telah dilakukan. Pelaku utama dalam pendidikan dalam hal ini adalah guru, dimana dengan peranannya pada proses pembelajaran akan menentukan pencapaian hail belajar.

PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru yang mengajar satu kelas dan setelah kegiatan mengajar guru melakukan refleksi diri dengan tujuan untukmeningkatkan, memperbaiki kinerjanya, sehingga hasil belajar siswanya meningkat (HErmawan, dkk, 2007:84).

Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan oleh guru sendiri ketika mendapatkan permasalahan dalam pembelajaran dan mencarikan solusinya dalam upaya memperbaiki kualitas pembelajarannya.


(3)

B. Desain Penelitian

Model penelitian tindakan kelas ini merujuk pada model Kemmis dan Taggart (dalam Rohmah,2011) yang menguraikan bahwa tindakan yang digambarkan sebagai suatu proses yang dinamais dari aspek perencanaan, pelaksanaan, observasi dan redleksi. Secara skematis model penelitian tindakan kelas yang dimaksud sebagai berikut,

Gambar 3.1 Desain Penelitian Adaptasi dari Kemmis dan Taggart ( dalam Rohmah, 2011 )

Rumusan Masalah Identifikasi Masalah

Penyusunan Rencana Tindakan ( Perencanaan )

Pelaksanaan Observasi

Refleksi I

Penyusunan Rencana Tindakan ( Perencanaan )

Pelaksanaan Observasi

Refleksi II

Simpulan Akhir Siklus I


(4)

C. Subjek Penelitian 1. Lokasi

Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SDN Tegallega kecamatan Warungkondang Kabupten Cianjur.penulis mengambil lokasi ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis dan SDN Tegallega merupakan salah satu Sekolah Dasar Negeri yang diharapkan memiliki kemampuan yang sama dengan sekolah negeri yang lain dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Sampel Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas V SDN Tegallega Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur dengan junlah siswa 35 orang dengan P=11 dan L=24. Secara jelas, subjek penelitian ini disajikan.

Tabel 3.1

Siswa Kelas V SD negeri Tegallega Kecamatan Warungkondang No. Nama Siswa Jenis Kelamin

1 AH L

2 AS L

3 AN P

4 AF L

5 AT L


(5)

7 AR P

8 AM L

9 A P

9 BS L

11 DA L

12 D L

13 DP P

14 DS L

15 EL P

16 FA P

17 VF P

18 H P

19 IH L

20 SI P

21 I L

22 J L

23 MT L

24 MRA L

25 MRI L

26 MS L

27 MS L


(6)

29 H L

30 MYA L

31 PI L

32 SP P

33 R L

34 RR L

35 RH P

Karakter siswa memiliki presrtasi yang beragam demikianpula keadaan social ekonominya.

Pertimbangan penulis mengambil subjek penelitian tersebut dimana siswa kelas V sebagaian besar siswa menyatakannmerasa bosan dan jenuh pada saat belajar bahasa Indonesia. Masalah ini disebabkan karena guru dalam pembelajarannya selalu menggunakan metode ceramah tanpa divariasikan dengan metode yang lain. Selain itu penulis mengajar di kelas V.

Adapun pertimbangan-pertimbangan diantaranya adalah:

1. Letak geografis SDN Tegallega berada di daerak yang strategis di Desa Tegallega yang berdekatan dengan Perkebunan Teh Nusantara VIII.

2. Kondisi social siswa yang masuk sekolah berlatar belakang social berbeda darimulai kelas bawah,menengah, hingga kelas atas, sehingga akan mudah menerima inovasi dalampendidikan.

3. Kualifikasi guru-guru yang bertugas di SDN Tegallega semuanya sudah berpendidikan D2, PGSD bahkan ada yang S1.


(7)

4. Prestasi belajar siswa, perolehan nilai setiap tahun di SDN Tegallega lebaih baik dari sekolah-sekolah yang lain, oleh karena itu banyak lulusannya yang diterima di SMP Negeri. Atas dasar itulah SDN Tegallega mempunyai prosfektif dimasa mendatang.

5. Peneliti sekaligus merupakan guru kelas pada sekolah tersebut,maka perlu kiranya memngadakan penelitian dalamrangka memenuhi tuntutan akademik begai peneliti sebagai mahasiswa UPI serta dalamrangka peningkatan kualitas belajar.

6. Sekolah memperbaiki dan menambah fasilitas belajar untukmendorong para siswa dan guru lebih terfokus dalampembelajaran,juga penataan ruang sekolah yang secara tidak langsung dap[at membuat suasana sekolah yang nyaman.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalamempat tahap yaitu:persiapan, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi yang masing-masing dilaksanakan dua siklus.

1. Persiapan

Hal-hal yang dipersiapkan meliputi segala keperluan pelaksanaan PTK,mulai dari materi/bahan ajar, rencana pengajaran yang mencakup metode/teknik mengjar, serta teknik atau instrument observasi/evaluasi dipersiapkan dengan matang.


(8)

Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus mengacu kepada langkah-langkah pembelajaran membaca dengan menerapkan metode SQ3R. Setiap siklus pelaksanaan pembelajaran terbagi menjadi tiga tahap pembelajaran yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.

1) Deskripsi Pelaksanaan Pembelejaran Siklus I

Pada siklus pertama pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun yakni pendahuluan yang meliputi mengecek kehadiramsiswa, mengkondisikan siswa, dan mengadakan apersepsi. Selanjutnya kegiatan inti dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a) Siswa dibagi ke dalam beberpa kelompok

b) Setiapkelompok dibagi dua buah buku teks bahasa Indonesia c) Siswa menentukan buku teks Bahasa Indonesia untuk dibaaca

d) Siswa mengamati sampul luar dan daftar isi buku sehingga menemukan informasi dari jilid luar dan daftar isi tersebut

e) Siswa meilih salah satu bab atau subbab yang ada dalamdaftar isi buku f) Dengan bimbingan guru, siswa mengadakan latihan membuat pertanyaan

yang berhubungan dengan isi bab atau sub bab buku yang sudah ditentukan

g) Dengan petunjuk guru, siswa mencatat waktu mulai melakukan membaca h) Siswa membaca bab atau sub bab yang telah ditentykan

i) Siswa mencatat waktu dan menentukan lamawaktu membaca kemudian menghitung kecepatan membaca yang telah dilakukan


(9)

j) Siswa menjawab pertanyaan yang telah dilakukan

k) Siswa memeriksa ulang hasil membaca dan mengoreksi benar tidaknya jawaban yang telah diberikan

l) Siswa bersama-sama membahas hasilkegiatan membaca. 2) Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Pada siklus kedua, pelaksanaan pembelajaran mengacu kepada perencanaan yang telah disusun dengan perbaikan-perbaikan hasilrefleksi pada siklus pertama. Kegiatan pendahuluan dimulai sebagaimana siklus pertama, tetapi pada kegiatan inti terleboih dahulu dilakukan penjelasan tentang langkah kerja pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah SQ3R sebagaimana perbaikan siklus I.

3. Observasi

Kegiatan obeservasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.berupa prinsip yang harus dipenuhi dalam obeservasi,diantaranya (a) ada perencanaan antara guru dan pengamat; (b) fokus observasi harus ditetapkan bersama; (c) guru dan pengamat membangun criteria bersama; (d) pengamat memiliki keterampilan mengamati;dan (e) balikanhasil pengamatan diberikan dengan segera. Adapun keterampilan yang harus dimiliki pengamat diantaranya; (a) menghindari kecenderungan untukmembuat pnafsiran;(b) adanya keterlibatan keterampilan antar pribad;(c) merencanaklan skedul aktvitas kelas; (d) catatan harus teliti dan sitematis.


(10)

Tahapanini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat saat dilakukan pengamatan.dalam proses refleksi ini segalka pengalaman,pengetahuan dan teori instruksional yang dikuasai dan relevan dengan tindakan kelas yang dilaksanakan sebelumnya,menjadi bahan pertimbangan dan perbandingan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang mantap dan sahih.proses refleksi inimemegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan PTK.

Segala hal yang ditemukan pelaksaaan pembelajaran ditindaklanjuti dengan kegiatan refleksi dalam bentuk diskusi bersma guru dan peneliti.tahap ini merupakan kegiatan analisis, sintesis, interprestasi dan ekspalansi (penjelasan) terhadap semua informasi dan temuan-temuan yang diperoleh dari hasil pelaksanaan tindakan dikaji, diuji, dan dicarikan hubungan anatara teori teertentu,pengalaman sebelumnya dan hallainnya. Dari data tersebut dapat dismpuilkan refleksiadalah bagian yang penting untuk memahami dan mencari makana proses dan pelaksanaan proses dan pelaksanaan tindakan sebagai dampak adanya intervensi tindakan yang ditemukan.

E. Instrument Penelitian

Intrumen merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya dalam pelaksanaan PTK. jenis intrumen harus sesuai dengan karakteristik variabel yang diamati. Triangulasi dan kejenuhan informasi perlu diperhatikan untukmenjamin validasi data.


(11)

Instrument adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data (Suharsimi arikunto, 2006:219). Instrument pengumpul data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penelitian dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menajdi system motif dan dipermudah olehnya, berdasarkan definisi tersebut intrumen berfungsi untuk menjaring data hasilpebelitian melalui:

1. Tes Hasil Belajar

Tes hasilbelajar diperlukan untukmengukur tingkat ketercapaian penerapan model SQ3R dalam membaca cepat selain itu tes hasil belajar digunakan untuk mengukur tingkat ketuntasan hasil belajar siswa,berupa nilai yang diperoleh dari pelaksasnaan tes.

2. Lembar pengamatan (observasi)

Lemabr pengamatan bersifat terstruktur, yaitu sudah terdpat pedoman-pedoman terinci yang berisi langkah-langkah yang dilakukan sehingga pengamat tinggal melakukan checklist ataumenghitung berapa frekuensi yang telah dilakukan oleh penelitian.

F. Pengolahan dan analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis statistic deskriptif. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan siswa selama proses belajar mengajar. Analisis deskriptif yang dilakukan adalah sebagai berikut:


(12)

Untuk menganalisis data aktivitas siswa yang diamatai digunakan teknik prosentase (%) yakni banyaknya frekuensi tiap aktivitas dibagi dengan seluruh aktivitas dikalikan dengan 100 (Trianto, 2010:63)

A= Proporsi siswa yang meilih B= Jumlah siswa (responden) 2. Rata-rata Kelas

Untuk menghitung rata-rata kelas pada masing-masing siklus digunakan rumus:

X=

=

rata-rata kelas =

3. Analisis tes hasil belajar

Data yang diperoleh dari hasil tes yang dilakukan pada khir pembelajaran kemudian dianalisis dengan menggunakan indicator Daya Serap Klasikal (DSK).

Adapaun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Purwoko (Agustini, 2010:55) Prosentase Respon Siswa: x 100%


(13)

Ketuntasan belajar klasikal dinyatakan berhasil jika persentase banyaknya

siswa yang mendapat nilai ≥ 70 (KKM) sekurang-kurangnya 85 % jumlah siswa. Data yang diperoleh kemudian diklasifikasikan berdasarkan analisis, lalu diinterprestasikan dan disajikan secara aktualdan sistematis dalamkeseluruhan permasalahan dan kegiatanpenelitian.oleh karena itu teknik analisis data yang digunakan bersipat kulitatif dan kuantitatif. Berdasarkan haltersebut di atas dapat dikemukakan di sini bahwa, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil catatanlapangan,dengan dokumentasi, dengan mengorganisaikan data kedalam kategori,menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa menyusun kedalam pola,memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. (Sugiyono, 2006:89).selanjutnya analisis berorientasi pada pengolahan data yang dikemukakan oleh Sugiyono (2006:20) meliputi:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai

sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat

dikumpulkan pada seting alamiah (natural setting),pada laboratorium dnegan metode eksperimen, di rumah dengan berbagi responden, pada suatu seminar diskusi, di jalan dan lain-lain. Selanjutnya bila di lihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan obsevasi (pengamatan), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya.data yang diperoleh darihasil pemberian instrument yang berupa observasi, dan tes hasil


(14)

belajar, kuesioner akan diolah dengan bentuk penilaian yang telah ditentukan dalam langkah perencanaan,kemudian data mentah iniharus disimpulkan dan dideskripsikan dalambentuk matrik dan angka untuk memudahkan interprestasi data. Semua data yang terkumpul diklasifikasikan dengan pembubuhan kode, sehingga dapat lebih jelas.

Teknik-teknik pengumpulan data tersebut adalah sebagi berikut: 1) Tes

Tes merupakan penilaian melalui pengujian siswa untuk mengetahui kemampuan pada siswa. Dengan kata lain tes ini digunakan untuk mengetahui ketuntasan PTK dan ketuntasan belajar pada siswa yang dituangkan dalam LKS sehingga dapat dinilai. Tes ini diarahkan untuk mengukur keterampilan siswa dalammembaca cepat dengan menggunakan metode SQ3R.

2) Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Pengamatan inibertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan RPP dan aktivitas siswa selam prose pembelajaran. Hasil pengamatan dituangkan dalam lembar pengamatan keterlaksanaan RPP dan aktivitas siswa selama pembelajaran.


(1)

j) Siswa menjawab pertanyaan yang telah dilakukan

k) Siswa memeriksa ulang hasil membaca dan mengoreksi benar tidaknya jawaban yang telah diberikan

l) Siswa bersama-sama membahas hasilkegiatan membaca. 2) Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Pada siklus kedua, pelaksanaan pembelajaran mengacu kepada perencanaan yang telah disusun dengan perbaikan-perbaikan hasilrefleksi pada siklus pertama. Kegiatan pendahuluan dimulai sebagaimana siklus pertama, tetapi pada kegiatan inti terleboih dahulu dilakukan penjelasan tentang langkah kerja pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah SQ3R sebagaimana perbaikan siklus I.

3. Observasi

Kegiatan obeservasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.berupa prinsip yang harus dipenuhi dalam obeservasi,diantaranya (a) ada perencanaan antara guru dan pengamat; (b) fokus observasi harus ditetapkan bersama; (c) guru dan pengamat membangun criteria bersama; (d) pengamat memiliki keterampilan mengamati;dan (e) balikanhasil pengamatan diberikan dengan segera. Adapun keterampilan yang harus dimiliki pengamat diantaranya; (a) menghindari kecenderungan untukmembuat pnafsiran;(b) adanya keterlibatan keterampilan antar pribad;(c) merencanaklan skedul aktvitas kelas; (d) catatan harus teliti dan sitematis.


(2)

Tahapanini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat saat dilakukan pengamatan.dalam proses refleksi ini segalka pengalaman,pengetahuan dan teori instruksional yang dikuasai dan relevan dengan tindakan kelas yang dilaksanakan sebelumnya,menjadi bahan pertimbangan dan perbandingan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang mantap dan sahih.proses refleksi inimemegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan PTK.

Segala hal yang ditemukan pelaksaaan pembelajaran ditindaklanjuti dengan kegiatan refleksi dalam bentuk diskusi bersma guru dan peneliti.tahap ini merupakan kegiatan analisis, sintesis, interprestasi dan ekspalansi (penjelasan) terhadap semua informasi dan temuan-temuan yang diperoleh dari hasil pelaksanaan tindakan dikaji, diuji, dan dicarikan hubungan anatara teori teertentu,pengalaman sebelumnya dan hallainnya. Dari data tersebut dapat dismpuilkan refleksiadalah bagian yang penting untuk memahami dan mencari makana proses dan pelaksanaan proses dan pelaksanaan tindakan sebagai dampak adanya intervensi tindakan yang ditemukan.

E. Instrument Penelitian

Intrumen merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya dalam pelaksanaan PTK. jenis intrumen harus sesuai dengan karakteristik variabel yang diamati. Triangulasi dan kejenuhan informasi perlu diperhatikan untukmenjamin validasi data.


(3)

Instrument adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data (Suharsimi arikunto, 2006:219). Instrument pengumpul data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penelitian dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menajdi system motif dan dipermudah olehnya, berdasarkan definisi tersebut intrumen berfungsi untuk menjaring data hasilpebelitian melalui:

1. Tes Hasil Belajar

Tes hasilbelajar diperlukan untukmengukur tingkat ketercapaian penerapan model SQ3R dalam membaca cepat selain itu tes hasil belajar digunakan untuk mengukur tingkat ketuntasan hasil belajar siswa,berupa nilai yang diperoleh dari pelaksasnaan tes.

2. Lembar pengamatan (observasi)

Lemabr pengamatan bersifat terstruktur, yaitu sudah terdpat pedoman-pedoman terinci yang berisi langkah-langkah yang dilakukan sehingga pengamat tinggal melakukan checklist ataumenghitung berapa frekuensi yang telah dilakukan oleh penelitian.

F. Pengolahan dan analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis statistic deskriptif. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan siswa selama proses belajar mengajar. Analisis deskriptif yang dilakukan adalah sebagai berikut:


(4)

Untuk menganalisis data aktivitas siswa yang diamatai digunakan teknik prosentase (%) yakni banyaknya frekuensi tiap aktivitas dibagi dengan seluruh aktivitas dikalikan dengan 100 (Trianto, 2010:63)

A= Proporsi siswa yang meilih B= Jumlah siswa (responden) 2. Rata-rata Kelas

Untuk menghitung rata-rata kelas pada masing-masing siklus digunakan rumus:

X=

=

rata-rata kelas =

3. Analisis tes hasil belajar

Data yang diperoleh dari hasil tes yang dilakukan pada khir pembelajaran kemudian dianalisis dengan menggunakan indicator Daya Serap Klasikal (DSK).

Adapaun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Purwoko (Agustini, 2010:55) Prosentase Respon Siswa: x 100%


(5)

Ketuntasan belajar klasikal dinyatakan berhasil jika persentase banyaknya

siswa yang mendapat nilai ≥ 70 (KKM) sekurang-kurangnya 85 % jumlah siswa.

Data yang diperoleh kemudian diklasifikasikan berdasarkan analisis, lalu diinterprestasikan dan disajikan secara aktualdan sistematis dalamkeseluruhan permasalahan dan kegiatanpenelitian.oleh karena itu teknik analisis data yang digunakan bersipat kulitatif dan kuantitatif. Berdasarkan haltersebut di atas dapat dikemukakan di sini bahwa, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil catatanlapangan,dengan dokumentasi, dengan mengorganisaikan data kedalam kategori,menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa menyusun kedalam pola,memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. (Sugiyono, 2006:89).selanjutnya analisis berorientasi pada pengolahan data yang dikemukakan oleh Sugiyono (2006:20) meliputi:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada seting alamiah (natural setting),pada laboratorium dnegan metode eksperimen, di rumah dengan berbagi responden, pada suatu seminar diskusi, di jalan dan lain-lain. Selanjutnya bila di lihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan obsevasi (pengamatan), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya.data yang diperoleh darihasil pemberian instrument yang berupa observasi, dan tes hasil


(6)

belajar, kuesioner akan diolah dengan bentuk penilaian yang telah ditentukan dalam langkah perencanaan,kemudian data mentah iniharus disimpulkan dan dideskripsikan dalambentuk matrik dan angka untuk memudahkan interprestasi data. Semua data yang terkumpul diklasifikasikan dengan pembubuhan kode, sehingga dapat lebih jelas.

Teknik-teknik pengumpulan data tersebut adalah sebagi berikut: 1) Tes

Tes merupakan penilaian melalui pengujian siswa untuk mengetahui kemampuan pada siswa. Dengan kata lain tes ini digunakan untuk mengetahui ketuntasan PTK dan ketuntasan belajar pada siswa yang dituangkan dalam LKS sehingga dapat dinilai. Tes ini diarahkan untuk mengukur keterampilan siswa dalammembaca cepat dengan menggunakan metode SQ3R.

2) Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Pengamatan inibertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan RPP dan aktivitas siswa selam prose pembelajaran. Hasil pengamatan dituangkan dalam lembar pengamatan keterlaksanaan RPP dan aktivitas siswa selama pembelajaran.