Perbedaan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Tentang Triad KRR di SMA Negeri Kecamatan Kisaran Tahun 2013

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan
2.1.1 Pengertian
Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu
knowledge. Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan bahwa definisi
pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief)
(Ichikawa, 2012).
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang
memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.
Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun dari
pengalaman orang lain (Notoadmodjo, 2010).
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Penelitian Rogers (1974) yang
dikutip oleh Notoadmodjo (2003), mengungkapkan bahwa sebelum orang
mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi

proses yang beruntun:
1. Awarennes (Kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu tentang stimulus (objek).

Universitas Sumatera Utara

2. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap
mulai timbul.
3. Evaluation (menimbang-menimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden mulai baik lagi.
4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
diketahui oleh stimulus.
5. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai enam tingkat
yaitu:
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat mengingat kembali
(recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang diterima.
2. Memahami (Comprehension)
Yaitu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan
dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi (Aplication)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari pada suatu kondisi real
(sebenarnya).

Universitas Sumatera Utara

4. Analisis (Analysis)
Kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau objek kedalam komponen
komponen, tapi masih dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada
kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis

menunjukan

kepada


kemampuan

untuk

melakukan

atau

menghubungkan bagian-bagian didalam batas keseluruhan yang baru.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap
suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada satu kriteria
yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
2.2 Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau obyek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat
dan emosi yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2010).
Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan, bahwa sikap
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata lain, fungsi sikap belum merupakan tindakan
(reaksi terbuka) atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku (tindakan)
atau reaksi tertutup.
Dalam bagian lain Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3
komponen pokok.
1. Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu obyek.

Universitas Sumatera Utara

2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu obyek.
3. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave).
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total
attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan
emosi memegang peranan penting.
2.2.1 Berbagai Tingkatan Sikap
Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap terdiri dari berbagai tingkatan,
yaitu:
1. Menerima (receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus
yang diberikan (obyek).

2. Merespon (responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas
yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
3. Menghargai (valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah
adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4. Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
risiko merupakan sikap yang paling tinggi.
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara
langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap

Universitas Sumatera Utara

suatu obyek. Sedangkan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataanpernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden.
2.3 Triad KRR
2.3.1 Pengertian
Triad KRR adalah tiga risiko yang dihadapi oleh remaja, yaitu risiko-risiko
yang berkaitan dengan Seksualitas, HIV/AIDS dan Napza.
Triad KRR ini dapat berdampak kepada siapa saja dengan usia berapapun,

tetapi yang paling mengkhawatirkan tentu berdampak buruk terhadap generasi muda
yang merupakan asset dan penerus bangsa (BkkbN, 2012).
2.4 Kesehatan Reproduksi Remaja
2.4.1 Pengertian
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut
sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat
disini tidak semata-mata berarti bebas dari penyakit atau bebas dari kecacatan, namun
juga sehat secara mental, serta sosial budaya.
2.5 Remaja
2.5.1 Pengertian
Pendapat tentang rentang remaja bervariasi antara beberapa ahli, organisasi,
atau lembaga kesehatan. Usia remaja merupakan periode transisi perkembangan dari
masa anak ke masa dewasa, usia antara 10-24 tahun.
Secara etimiologi, remaja berarti “tumbuh menjadi dewasa”. Defenisi remaja
(adolescence) menurut WHO adalah periode usia antara 10-19 tahun, sedangkan
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyebut kaum muda (youth) untuk usia antara
15-24 tahun. Sementara itu, menurut The Health Resources and Services

Universitas Sumatera Utara


Administrations Guidelines Amerika Serikat, rentang usia remaja adalah 11-21 tahun.
Defenisi ini kemudian disatukan dalam terminologi kaum muda (young people) yang
mencakup usia 10-24 tahun.
Defenisi remaja sendiri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu:
1. Secara kronologis, remaja adalah individu yang berusia antara 11-12 tahun
sampai 20-21 tahun.
2. Secara fisik, remaja ditandai oleh ciri perubahan pada penampilan fisik dan
fungsi fisiologis, terutama yang terkait dengan kelenjar seksual.
3. Secara psikologis, remaja merupakan masa di mana individu mengalami
perubahan-perubahan dalam aspek kognitif, emosi, sosial, dan moral, di
antara masa anak-anak menuju masa dewasa (Kusmiran, 2011).
2.5.2 Perkembangan Remaja dan Ciri-cirinya
Berdasarkan sifat atau ciri perkembangannya, masa (rentang waktu) remaja
ada tiga tahap, yaitu:
1. Masa remaja awal (10-12 tahun)
a. Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya.
b. Tampak merasa ingin bebas.
c. Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan
mulai berpikir secara abstrak.
2. Masa remaja tengah (13-15 Tahun)

a. Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri.
b. Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis.
c. Timbul perasaan cinta yang mendalam.

Universitas Sumatera Utara

d. Kemampuan berpikir abstrak (berkhayal) makin berkembang.
e. Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual.
3. Masa remaja akhir (16-19 Tahun)
a. Menampakkan pengungkapan kebebasan diri.
b. Dalam mencari teman sebaya lebih selektif.
c. Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya.
d. Dapat mewujudkan perasaan cinta.
e. Memiliki kemampuan berpikir secara abstrak.
2.5.3 Perubahan Fisik Pada Remaja
Pada masa remaja akan terjadi suatu pertumbuhan fisik yang cepat disertai
banyak perubahan, termasuk di dalamnya pertumbuhan organ-organ reproduksi
sehingga tercapai kematangan yang ditunjukkan dengan kemampuan melaksanakan
fungsi reproduksi. Perubahan yang terjadi pada masa pertumbuhan tersebut diikuti
munculnya tanda-tanda yaitu:

A. Tanda-tanda seks primer
Yang dimaksud dengan tanda-tanda seks primer adalah organ seks. Pada lakilaki gonad atau testis. Organ itu terletak dalam scrotum. Pada usia 14 tahun baru
sekitar 10% dari ukuran matang. Testis berkembang penuh pada usia 20 atau 21
tahun, sebagai tanda bahwa fungsi organ-organ reproduksi pada pria matang.
Lazimnya terjadi mimpi basah, artinya bermimpi mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan hubungan seksual, sehingga mengeluarkan sperma.
Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber. Namun tingkat
kecepatan antara organ satu dengan yang lainnya berbeda. Sebagai tanda

Universitas Sumatera Utara

kematangan organ reproduksi pada perempuan adalah datangnya haid, yaitu
serangkaian pengeluaran darah, lendir, dan jaringan sel yang hancur dari uterus
secara berkala. Hal ini berlangsung terus sampai menjelang masa menopause.
B. Tanda-tanda seks sekunder
1.

Pada laki-laki
a. Rambut
Rambut yang mencolok tumbuh pada masa remaja adalah rambut

kemaluan, terjadi satu tahun setelah testis dan penis mulai membesar.
Ketika rambut kemaluan hampir selesai tumbuh, maka menyusul rambut
ketiak dan di wajah, seperti halnya kumis dan jambang.
b. Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, pori-pori membesar.
c. Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
Kelenjar lemak di bawah kulit menjadi lebih aktif, sering sekali
menyebabkan jerawat karena produksi minyak yang meningkat. Aktivitas
kelenjar juga bertambah, terutama bagian ketiak.
d. Otot
Otot-otot pada tubuh remaja makin bertambah besar dan kuat. Jika
dilakukan latihan pembentukan otot, maka akan tampak memberi bentuk
pada lengan, bahu dan tungkai kaki.

Universitas Sumatera Utara

e. Suara
Seirama dengan tumbuhnya rambut pada kemaluan, maka terjadi
perubahan suara. Mula-mula agak serak, kemudian volumenya juga
meningkat.

f. Benjolan di dada
Pada usia remaja sekitar 12-14 tahun muncul benjolan kecil di sekitar
kelenjar susu, setelah beberapa minggu besar dan jumlahnya menurun.
2.

Pada wanita
a. Rambut
Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti halnya remaja lakilaki. Tumbuhnya rambut kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan
payudara mulai berkembang. Rambut pada ketiak dan kulit wajah mulai
tumbuh setelah haid.
b. Pinggul
Pinggul pun berkembang, membesar, dan membulat. Hal ini sebagai
akibat membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak di bawah
kulit.
c. Payudara
Seiring panggul membesar, maka payudara juga membesar dan puting
susu menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis sesuai dengan berkembang
dan makin bertambahnya kelenjar susu.
d. Kulit
Berbeda dengan laki-laki, kulit pada wanita lebih lembut.

Universitas Sumatera Utara

e. Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif. Sumbatan
kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat dan baunya
menusuk sebelum dan selama masa haid.
f. Otot
Menjelang akhir puber, otot semakin membesar dan kuat. Akibatnya akan
membentuk bahu, lengan, dan tungkai kaki.
g. Suara
Suara berubah semakin merdu. Suara serak jarang terjadi pada wanita.
2.5.4 Perubahan Kejiwaan Pada Masa Remaja
Perubahan-perubahan yang berkaitan dengan kejiwaan pada remaja adalah:
1. Perubahan emosi
Perubahan tersebut berupa kondisi:
a. Sensitif atau peka misalnya mudah menangis, cemas, frustasi. Perasaan
sensitif lebih sering terjadi pada remaja puteri, lebih-lebih sebelum
menstruasi.
b. Mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguan atau rangsangan luar
yang mempengaruhinya. Itulah sebabnya mudah terjadi perkelahian, suka
mencari perhatian dan bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu.
c. Ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua, dan lebih senang pergi
bersama dengan temannya daripada tinggal di rumah.
2. Perkembangan intelegensia
Pada perkembangan ini menyebabkan remaja:

Universitas Sumatera Utara

a. Cenderung mengembangkan cara berpikir abstrak, suka memberikan
kritik.
b. Cenderung ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin
mencoba-coba.
Akan tetapi, proses perubahan kejiwaan tersebut berlangsung lebih lambat
dibandingkan perubahan fisiknya.
2.6 Tiga Risiko Kesehatan Reproduksi Pada Remaja (Triad KRR)
Secara garis besar besar ruang lingkup/pokok bahasan kesehatan reproduksi
remaja adalah:
2.6.1 Seksualitas
1). Ruang lingkup materi ini meliputi:
a. Tumbuh Kembang Remaja
b. Sistem (Anatomi, Fungsi, dan Proses) Alat Reproduksi
c. Konsekuensi Hubungan Seks Pranikah
2). Pengertian Seksualitas
Seksualitas adalah semua yang berhubungan dengan manusia sebagai makhluk
seksual. (emosi, kepribadian, sikap, dan lain-lain). Kata seksualitas berasal dari kata
dasar seks, yang memiliki beberapa arti, yaitu:
a. Jenis kelamin: keadaan biologis manusia yang membedakan laki-laki dan
perempuan. Istilah jenis kelamin berbeda dengan jender. Jender adalah
pembedaan

jenis

kelamin

berdasarkan

peran

yang

dibentuk

oleh

masyarakat/budaya tertentu (misalnya perempuan-lembut, laki-laki kasar).

Universitas Sumatera Utara

b. Reproduksi seksual: Membuat bayi. Bagian-bagian tubuh tertentu laki-laki
maupun perempuan bisa menghasilkan bayi dengan kondisi-kondisi tertentu.
Bagian tubuh itu disebut alat atau organ reproduksi. Organ reproduksi lakilaki dan perempuan berbeda karena punya fungsi yang berbeda.
c. Organ reproduksi: organ reproduksi laki-laki dan perempuan terdiri atas organ
bagian luar dan bagian dalam. Organ reproduksi perempuan antara lain vagina
dan rahim; sedangkan organ laki-laki antara lain penis dan testis.
d. Rangsangan atau gairah seksual: rangsangan seksual dapat disebabkan
perasaan tertarik sekali (seperti magnet) pada seseorang sehingga terasa ada
getaran “aneh” yang muncul dalam tubuh.
e.

Hubungan seks: hubungan seks (HUS) terjadi bila dua individu saling merasa
terangsang satu sama lain (dapat terjadi pada lain jenis maupun pada sejenis)
sampai organ seks satu sama lain bertemu dan terjadi penetrasi.

f.

Orientasi seksual (sexual orientation) adalah kecenderungan seseorang
mencari pasangan seksualnya berdasarkan jenis kelamin. Terdapat empat
orientasi seksual:
1. Heteroseksual (tertarik pada jenis kelamin yang berbeda).
2. Homoseksual (tertarik pada jenis kelamin yang sama: gay pada laki-laki,
lesbian pada perempuan).
3. Biseksual (tertarik pada dua jenis kelamin: laki-laki dan perempuan).
4. Transeksual (tertarik dengan sesama jenis dengan mempunyai sifat yang
bertolak belakang dengan kondisi fisiknya).

Universitas Sumatera Utara

A. Tumbuh Kembang Remaja
Pengertian

tumbuh

kembang

adalah

pertumbuhan

fisik/tubuh

dan

perkembangan kejiwaan/psikologis/emosi. Tumbuh kembang remaja merupakan
proses atau tahap perubahan atau transisi dari masa kanak-kanak menjadi masa
dewasa yang ditandai dengan berbagai perubahan fisik dan psikologis. Perubahan
fisik dan psikologis tersebut ditandai dengan:
1) Pubertas
Masa puber adalah masa dimana seseorang mengalami perubahan struktur
tubuh dari anak-anak menjadi dewasa. Masa pubertas ditandai dengan kematangan
organ-organ reproduksi, baik organ reproduksi primer (produksi sperma, sel telur)
maupun sekunder (kumis, rambut kemaluan, payudara, dan lain-lain). Masa puber
berkisar antara usia 13-14 tahun pada laki-laki, dan usia 11-12 tahun pada perempuan
(perempuan lebih cepat daripada laki-laki) dan berakhir sekitar usia 17-18 tahun.
2) Pada masa pubertas, tubuh akan mengalami:
a. Tubuh mengalami perubahan kerja hormon. Perubahan terjadi karena
hypothalamus (pusat pengendali utama otak) bekerja sama dengan
kelenjar bawah otak mengeluarkan hormon-hormon tertentu, antara lain
hormon estrogen dan testosteron.
b. Pada perempuan, yang dominan adalah hormon estrogen dan pada lakilaki yang dominan adalah hormon testosteron.
c. Pada perempuan, hormon estrogen membuat seorang anak perempuan
memiliki

sifat

kewanitaan

setelah

remaja.

Sedangkan

hormon

progesteron efeknya yang utama adalah melemaskan otot-otot halus,

Universitas Sumatera Utara

meningkatkan produksi zat lemak di kulit, mempertebal dinding di
dalam rahim dan merangsang kelenjar-kelenjar agar mengeluarkan
cairan pemupuk bagi sel telur yang dibuahi.
d. Pada laki-laki, hormon testosteron dihasilkan oleh kelenjar prostat.
Hormon ini ada di dalam darah dan mempengaruhi alat-alat dalam tubuh
serta menyebabkan terjadinya beberapa pertumbuhan seks primer.
Karena di masa puber hormon-hormon seksual berkembang dengan
pesat, remaja sangat mudah terangsang secara seksual. Pada laki-laki,
reaksi dorongan seks adalah mengerasnya penis (ereksi). Karena belum
stabilnya hormon di dalam tubuh, ereksi bisa muncul tanpa adanya
rangsangan seksual.
3) Perubahan fisik pada perempuan
Hormon estrogen dan progesteron mulai berperan aktif akan menimbulkan
perubahan fisik, seperti tumbuh payudara, panggul mulai melebar dan membesar,
mulai tumbuh bulu-bulu halus di sekitar ketiak dan vagina dan akan mengalami haid
atau menstruasi.
a.

Menstruasi adalah proses peluruhan lapisan dalam (endometrium)

yang banyak mengandung pembuluh darah dari uterus melalui vagina. Menstruasi
dimulai saat pubertas, berhenti sesaat waktu hamil atau menyusui, dan berakhir saat
menopause, ketika seorang perempuan berumur sekitar 40-50 tahun. Di Indonesia,
menopause terjadi rata-rata di atas usia 50 tahun. Proses menstruasi dimulai ketika
pubertas, ovarium nya mulai berfungsi dan terjadi proses yang disebut siklus
menstruasi (jarak antara hari pertama menstruasi bulan ini dengan hari pertama

Universitas Sumatera Utara

menstruasi bulan berikutnya). Dalam satu siklus dinding rahim menebal sebagai
persiapan jika terjadi kehamilan (akibat produksi hormon-hormon oleh ovarium). Sel
telur yang matang akan berpotensi untuk dibuahi oleh sperma hanya dalam 24 jam.
Bila ternyata tidak terjadi pembuahan maka sel telur akan mati dan terjadilah
perubahan pada komposisi kadar hormon yang akhirnya membuat dinding rahim tadi
akan luruh disertai perdarahan, inilah yang disebut menstruasi. Menstruasi yang
pertama disebut menarche.
Menstruasi terjadi kira-kira umur 9 tahun (paling lambat kira-kira 16 tahun).
Variasi ini terjadi karena proses pertumbuhan setiap orang berbeda-beda. Menstruasi
biasanya terjadi setelah buah dada mulai membesar, rambut tumbuh di seputar alat
vital dan di ketiak, dan vagina mengeluarkan cairan keputih-putihan. Rata-rata masa
menstruasi berlangsung empat sampai lima hari. Namun ada juga yang mengalami
haid hanya tiga hari, ada juga yang sampai satu minggu. Menstruasi akan terus terjadi
selama sel telur yang matang tidak dibuahi sperma. Pada kebanyakan perempuan,
siklus haid berkisar antara 28 sampai 29 hari. Namun demikian, siklus yang
berlangsung dari 20 sampai 35 hari masih dianggap normal. Siklus menjadi teratur
setelah tahun pertama dan seterusnya.
4) Perubahan fisik pada laki-laki:
Hormon testosteron akan membantu tumbuhnya bulu-bulu halus di sekitar
ketiak, kemaluan, wajah (janggut dan kumis), terjadi perubahan suara pada remaja
laki-laki, tumbuhnya jerawat dan mulai diproduksinya sperma yang pada waktuwaktu tertentu keluar sebagai mimpi basah. Pada saat mimpi basah secara alamiah
sperma akan keluar saat tidur dan pada saat mimpi tentang seks, disebut ‘mimpi

Universitas Sumatera Utara

basah’. Mimpi basah sebetulnya merupakan salah satu cara tubuh laki-laki mengalami
ejakulasi. Ejakulasi terjadi karena sperma, yang terus-menerus diproduksi, perlu
dikeluarkan. Ini adalah pengalaman yang normal bagi semua remaja laki-laki.
B. Sistem (Anatomi, Fungsi, dan Proses) Alat Reproduksi
Dalam Sistem (anatomi, fungsi dan proses) alat reproduksi akan diuraikan
tentang organ reproduksi baik pria maupun wanita beserta fungsinya, kehamilan dan
proses disekitar kehamilan dan persalinan.
1). Organ Reproduksi Perempuan
Berikut adalah gambaran organ reproduksi perempuan beserta penjelasan dan
fungsinya:
a. Ovarium (indung telur)
Yaitu organ di kiri dan kanan rahim di ujung saluran fimbrae (umbaiumbai) dan terletak di rongga pinggul indung telur berfungsi mengeluarkan
sel telur (ovum), sebulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran
mengeluarkan sel telur. Sel telur adalah sel yang dihasilkan oleh indung telur
yang dapat dibuahi oleh sperma sehingga dapat terjadi kehamilan. Bila tidak
dibuahi, akan ikut keluar bersama darah pada saat menstruasi.
b. Fimbrae (umbai-umbai)
Dapat dianalogikan dengan jari-jari tangan. Umbai-umbai ini berfungsi
untuk menangkap ovum yang dikeluarkan indung telur.
c. Tuba Falopi (saluran telur)
Yaitu saluran di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh
ovum dari indung telur menuju rahim. Ujungnya adalah fimbrae.

Universitas Sumatera Utara

d. Uterus (rahim)
Yaitu tempat calon bayi dibesarkan, bentuknya seperti buah alpukat
gepeng dan berat normalnya antara 30-50 gram. Pada saat tidak hamil, besar
rahim kurang lebih sebesar telur ayam kampung.
e. Cervix (leher rahim)
Yaitu bawah rahim bagian luar yang ditetapkan sebagai batas penis masuk
ke dalam vagina. Pada saat persalinan tiba, leher rahim membuka sehingga
bayi dapat keluar.
f. Vagina (lubang senggama)
Yaitu sebuah saluran berbentuk silinder dengan diameter dinding depan ±
6,5 cm dan dinding belakang ± 9 cm yang bersifat elastis dengan berlipatlipat. Fungsinya sebagai tempat penis berada waktu bersanggama, tempat
keluarnya menstruasi, dan janin pada saat persalinan.
g. Portio (mulut vagina)
Yaitu awal dari vagina, merupakan rongga penghubung rahim dengan
bagian luar tubuh. Lubang vagina ini ditutupi oleh selaput dara. Hymen
(selaput dara) yaitu selaput tipis yang terdapat di muka liang vagina. Selaput
dara tidak mengandung pembuluh darah.
2). Organ Reproduksi Laki-Laki
Berikut adalah gambaran organ reproduksi laki-laki beserta penjelasan dan
fungsinya:

Universitas Sumatera Utara

a. Penis
Berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai saluran untuk pembuangan
sperma dan air seni. Pada keadaan biasa, ukuran penis kecil. Ketika
terangsang secara seksual darah banyak dipompakan ke penis sehingga
berubah menjadi tegang dan membesar disebut ereksi.
b. Glans
Adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung
pembuluh darah dan syaraf. Kulit yang menutupi bagian glans disebut
foreskin (Preputium). Di beberapa negara memiliki kebiasaan membersihkan
daerah sekitar preputium ini atau yang dikenal dengan sirkumsisi (sunat).
Sirkumsisi dianjurkan karena memudahkan pembersihan penis sehingga
mengurangi kemungkinan terkena infeksi, radang, dan beberapa macam
penyakit.
c. Uretra (saluran kencing)
Yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani. Mulut uretra
adalah awal dari saluran kencing/uretra.
d. Vas deferens (saluran sperma)
Adalah saluran yang menyalurkan sperma dari testis menuju ke prostat.
Vas deferens panjangnya ± 4,5 cm dengan diameter ± 2,5 mm.
e. Epididymis
Adalah saluran-saluran yang lebih besar dari vas deferens. Bentuknya
berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Sperma yang
dihasilkan oleh testis akan berkumpul di epididymis.

Universitas Sumatera Utara

f. Testis (pelir)
Berjumlah dua buah untuk mereproduksi sperma setiap hari dengan
bantuan testosteron. Testis berada di dalam scrotum, di luar rongga panggul
karena pertumbuhan sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah dari pada
suhu tubuh. Sperma yaitu sel yang berbentuk seperti berudu berekor hasil dari
testis yang dikeluarkan saat ejakulasi bersama cairan mani dan bila bertemu
dengan sel telur yang matang akan terjadi pembuahan.
g. Scrotum
Adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipatlipat. Scrotum adalah tempat bergantungnya testis. Scrotum mengandung otot
polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut dengan maksud mengatur
suhu testis agar relatif tetap.
h. Kelenjar prostat
Yaitu kelenjar yang menghasilkan hormon laki-laki (testosteron).
i. Vesikula seminalis
Berfungsi menghasilkan sekaligus menampung cairan mani sebagai media
pengantar sperma.
j. Kandung kencing
Adalah tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air
seni).
3). Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu bentuk alamiah reproduksi manusia, yaitu
proses regenerasi yang diawali dengan pertemuan sel telur perempuan dengan sel

Universitas Sumatera Utara

sperma laki-laki yang membentuk suatu sel (embrio) dimana merupakan cikal bakal
janin, dan berkembang didalam rahim sampai akhirnya dilahirkan sebagai bayi.
3.1 Kondisi Yang Menyebabkan Kehamilan
Adanya pertemuan sel sperma dengan sel telur setelah melakukan
hubungan seksual yaitu mempertemukan alat kelamin laki-laki dan perempuan hingga
terjadi penetrasi. Kehamilan diawali dengan keluarnya sel telur yang telah matang
dari indung telur. Sel telur yang matang bertemu dengan sel sperma yang masuk dan
akan menyatu membentuk sel yang akan tumbuh (zygote). Baik sel telur maupun sel
sperma harus berada dalam kondisi sehat. Zygote akan membelah dari satu sel
menjadi dua sel lalu membelah menjadi empat sel dan seterusnya berkembang sambil
bergerak menuju rahim. Sesampainya di rahim hasil konsepsi tersebut akan
menanamkan diri pada dinding rahim (uterus), sel yang tertanam tersebut disebut
embrio. Jika embrio tersebut bertahan hingga dua bulan untuk selanjutnya dia akan
disebut janin (fetus) sampai pada saat bayi dilahirkan.
3.2 Tanda-Tanda Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan ditandai dengan:
• Tidak datang haid

• Pusing dan muntah pada pagi hari
• Buah dada membesar

• Daerah sekitar puting susu menjadi agak gelap

• Perut membesar

• Terdengar detak jantung janin

Universitas Sumatera Utara

• Ibu merasakan gerakan bayi

• Teraba bagian bayi

• Terlihatnya janin melalui pemeriksaan USG.
C. Konsekuensi Hubungan Seks Pranikah
Adapun konsekuensi dari hubungan seks pranikah adalah seperti:
1. Kehamilan Tak Diinginkan (KTD)
Adalah kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak diharapkan oleh salah
satu atau kedua calon orang tua bayi tersebut. KTD dapat terjadi karena :
a. Ketidaktahuan atau rendahnya pengetahuan tentang perilaku seksual yang
dapat menyebabkan kehamilan.
b. Akibat pemerkosaan, diantaranya pemerkosaan oleh teman kencannya
(date-rape).
c. Tidak menggunakan alat kontrasepsi.
d. Kegagalan alat kontrasepsi akibat mereka menggunakan alat kontrasepsi
tanpa disertai pengetahuan yang cukup tentang metode kontrasepsi yang
benar atau kegagalan alat kontrasepsinya sendiri.
Adapun dampak yang ditimbulkan dari KTD :
a. Dampak fisik: perdarahan, komplikasi, kehamilan bermasalah, dan lainlain.
b. Dampak psikologis: tidak percaya diri, malu, stres.
c. Dampak sosial : drop-out sekolah, dikucilkan masyarakat, dan lain-lain.

Universitas Sumatera Utara

2. Aborsi
Aborsi spontan (abortus spontane) adalah keguguran yang terjadi secara
alamiah atau tidak sengaja. Aborsi buatan (abortus provokatus) adalah usaha
pengguguran yang disengaja. Ada dua cara melakukan aborsi buatan, yaitu cara yang
aman secara medis dan cara yang tidak aman secara medis. Aborsi dapat dibedakan
atas indikasi medis (terapeutic) dan kriminal (criminalis).
Beberapa alasan remaja memilih aborsi:
a. Ingin terus melanjutkan sekolah atau kuliah.
b. Takut pada kemarahan orangtua.
c. Belum siap secara mental dan ekonomi untuk menikah dan mempunyai
anak.
d. Malu pada lingkungan sosial bila ketahuan hamil sebelum nikah.
e. Tidak mencintai pacar yang menghamili.
f. Tidak tahu status anak nantinya karena kehamilan terjadi akibat perkosaan,
terlebih bila pemerkosa tidak dikenal oleh si remaja putri.
3. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang menyerang organ
kelamin seseorang dan sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit
menular seksual akan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan
berganti-ganti pasangan baik melalui vaginal, oral maupun anal.
A. Jenis-jenis IMS
1. Gonore (Kencing nanah)
- Penyebab: Bakteri Neisseria Gonorrhea.

Universitas Sumatera Utara

- Masa inkubasi: 2-10 hari setelah kuman masuk ke tubuh.
- Gejala pada pria:
Dari uretra (lubang kencing) keluar cairan berwarna putih, kuning
kehijauan, rasa gatal, panas, dan nyeri. Mulut uretra bengkak dan agak
merah.
- Gejala pada wanita:
Keputihan (cairan vagina), kental, berwarna kekuningan, adanya rasa
nyeri dirongga panggul Rasa sakit waktu haid.
- Akibat: Penyakit radang panggul, kemungkinan terjadi kemandulan,
infeksi mata pada bayi yang dilahirkan, memudahkan penularan HIV,
lahir prematur, dan lahir catat atau mati.
2. Sifilis (Raja Singa)
- Penyebab: Bakteri Treponema Pallidum
- Masa inkubasi: 2-6 minggu, kadang-kadang sampai 3 bulan sesudah
kuman masuk ke tubuh melalui hubungan seksual.
- Gejala: Luka pada kemaluan tanpa rasa nyeri biasanya tunggal, kadangkadang bisa sembuh sendiri. Terdapat bintil/bercak merah di tubuh,
tanpa gejala klinis yang jelas kelainan syaraf, jantung, pembuluh darah,
dan kulit.
- Akibat: Jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan berat pada otak
dan selama masa kehamilan dapat ditularkan pada bayi dalam
kandungan dan dapat menyebabkan keguguran, lahir cacat, serta
memudahkan penularan HIV.

Universitas Sumatera Utara

3. Herpes Genitalis
- Penyebab : Virus Herpes Simplex
- Masa inkubasi: 4-7 hari setelah virus masuk ke tubuh, dimulai dengan
rasa terbakar atau rasa kesemutan pada tempat virus masuk.
- Gejala: Bintil-bintil berkelompok seperti anggur yang sangat nyeri pada
kemaluan, kemudian pecah dan meninggalkan luka yang kering
berkerak, lalu hilang sendiri, gejala kambuh lagi seperti disebut
sebelumnya namun tidak senyeri pada tahap awal, biasanya hilang dan
timbul, kambuh apabila ada faktor pencetus (misalnya stres) dan
menetap seumur hidup.
- Akibat: Rasa nyeri berasal dari syaraf dapat ditularkan kepada bayi pada
waktu lahir dapat menimbulkan infeksi baru, penularan pada bayi dan
menyebabkan lahir prematur, cacat bayi dan lahir mati, memudahkan
penularan HIV dan kanker leher rahim.
4. Trikomonas Vaginalis
- Penyebab: Sejenis Protozoa Trikomonas Vaginalis
- Masa inkubasi: 3-28 hari setelah kuman masuk ke tubuh
- Gejala: Cairan vagina (keputihan encer, berwarna kuning kehijauan,
berbusa dan berbau busuk, bibir kemaluan agak bengkak, kemerahan,
gatal, berbusa dan terasa tidak nyaman.
- Akibat: Kulit seputar bibir kemaluan lecet, dapat menyebabkan bayi
lahir prematur dan memudahkan penularan HIV.

Universitas Sumatera Utara

B. Pencegahan IMS
a. Menghindari berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan.
b. Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual yang
berisiko tinggi.
c. Memeriksakan segera bila ada gejala-gejala IMS yang dicurigai.
C. Yang terbaik bagi remaja agar tidak terkena IMS adalah:
1. Menghindari melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
2. Melakukan

kegiatan-kegiatan

positif

(menghilangkan

keinginan

melakukan hubungan seksual).
3. Mencari informasi yang benar sebanyak mungkin tentang risiko tertular
IMS.
4. Meningkatkan ketahanan moral melalui pendidikan agama.
5. Mendiskusikan dengan orang tua, guru atau teman sebaya mengenai halhal yang berkaitan dengan perilaku seksual dan jangan malu untuk
bertanya.
6. Dapat mengendalikan diri dan menolak ajakan pasangan yang meminta
untuk melakukan hubungan seksual.
7. Bersikap waspada jika diajak ke suatu tempat yang sepi dan berbahaya.
D. Pengobatan IMS
IMS yang disebabkan oleh bakteri dapat disembuhkan, tidak dengan IMS
yang disebabkan oleh virus. Satu-satunya cara adalah berobat ke dokter atau tenaga
kesehatan. Jika kita terkena IMS, pasangan kita juga harus diperiksa dan diobati.
Patuhi cara pengobatan sesuai petunjuk yang diberikan oleh dokter atau tenaga

Universitas Sumatera Utara

kesehatan untuk memastikan kesembuhan. Hindari hubungan seksual selama masih
ada keluhan/gejala. Bila hamil, beritahukan dokter atau tenaga kesehatan.
2.6.2 HIV dan AIDS
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini
menurunkan sampai merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Setelah beberapa
tahun jumlah virus semakin banyak sehingga sistem kekebalan tubuh tidak lagi
mampu melawan penyakit yang masuk. Ketika individu sudah tidak lagi memiliki
sistem kekebalan tubuh maka semua penyakit dapat dengan mudah masuk ke dalam
tubuh. Sedangkan AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency
Syndrome atau kumpulan berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh
individu akibat HIV.
HIV telah ditemukan dalam air liur, air mata, sistem saraf jaringan dan cairan
tulang belakang, darah, air mani (termasuk cairan pra-mani, yang merupakan cairan
yang keluar sebelum ejakulasi), cairan vagina, dan air susu ibu. Namun, hanya darah,
air mani, cairan vagina, dan air susu ibu telah terbukti menularkan infeksi kepada
orang lain. Virus ini dapat menyebar (ditransmisikan):
a. Melalui kontak seksual termasuk: oral, vagina, dan seks anal.
b. Melalui darah seperti: transfusi darah dan pemakaian jarum suntik.
c. Dari ibu ke anak, seorang wanita hamil dapat menularkan virus ke janinnya
melalui peredaran darah bersama mereka, atau ibu menyusui dapat
menularkan kepada bayinya dalam ASI nya.

Universitas Sumatera Utara

Metode lain untuk menyebarkan virus yang langka dan termasuk luka karena
kecelakaan jarum, inseminasi buatan dengan sperma yang disumbangkan terinfeksi,
dan transplantasi organ dengan organ yang terinfeksi.
Dari cara penularan tersebut, HIV akan menular kepada orang lain jika ada
salah satu jenis cairan orang yang terinfeksi HIV masuk ke dalam aliran darah orang
yang tidak terinfeksi HIV.
1. Penularan HIV, tidak menular melalui:
a. Hubungan kontak sosial biasa dari satu orang ke orang lain di rumah,
tempat kerja atau tempat umum lainnya.
b. Makanan, udara, dan air (kolam renang, toilet, dan lain-lain).
c. Gigitan serangga/nyamuk.
d. Batuk, bersin, buang air liur.
e. Bersalaman, menyentuh, berpelukan atau cium pipi.
2. Gejala dari HIV/AIDS
AIDS dimulai dengan infeksi HIV. Orang yang terinfeksi HIV mungkin tidak
memiliki gejala selama 10 tahun atau lebih, tetapi mereka masih bisa menularkan
infeksi kepada orang lain selama periode bebas gejala ini. Jika infeksi ini tidak
terdeteksi dan diobati, sistem kekebalan tubuh secara bertahap melemah dan AIDS
berkembang.
Infeksi akut HIV berkembang dari waktu ke waktu (biasanya beberapa
minggu ke bulan) untuk infeksi HIV asimtomatik (tanpa gejala) dan kemudian infeksi
HIV awal gejala. Kemudian, berkembang menjadi AIDS. Hampir semua orang yang

Universitas Sumatera Utara

terinfeksi HIV, jika mereka tidak diobati, akan mengembangkan AIDS. Gejala-gejala
AIDS terutama hasil dari infeksi yang tidak biasanya mengembangkan pada orang
dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat. Ini disebut infeksi oportunistik. Orang
dengan AIDS memiliki sistem kekebalan tubuh mereka dirusak oleh HIV dan sangat
rentan terhadap infeksi oportunistik. Gejala umum adalah:
a. Demam tinggi berkepanjangan.
b. Penderita akan mengalami napas pendek, batuk, nyeri dada dan demam.
c. Hilangnya nafsu makan, mual dan muntah.
d. Mengalami diare yang kronis.
e. Penderita akan kehilangan berat badan tubuh hingga 10% di bawah normal.
f. Batuk berekepanjangan.
g. Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh (dibawah telinga, leher,
ketiak, dan lipatan paha).
3. Proses Pencegahan dan Penularan HIV dan AIDS:
Lima cara pokok untuk mencegah penularan HIV yaitu:
a. Abstinence: tidak berhubungan seksual
b. Be faithful: saling setia dengan satu pasangan
c. Condom: selalu menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual
d. Drugs: tidak menggunakan obat-obat terlarang
e. Equipment: jangan pakai jarum suntik bersama (Muadz, 2008).

Universitas Sumatera Utara

4. Untuk Remaja
Karena semua orang tanpa terkecuali dapat tertular HIV, apabila perilaku
kesehariannya termasuk dalam perilaku yang berisiko tinggi terpapar HIV, maka
yang perlu dilakukan remaja antara lain :
a. Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah dan ditekankan yaitu
hubungan seks yang tidak aman dan berisiko terinfeksi penyakit menular
seksual dan memperbesar risiko penularan HIV dan AIDS.
b. Mencari informasi yang lengkap dan benar yang berkaitan dengan HIV dan
AIDS.
c. Mendiskusikan secara terbuka permasalahan yang sering dialami remaja,
dalam hal ini tentang masalah perilaku seksual dengan orang tua, guru,
teman maupun orang yang memang paham mengenai hal ini.
d. Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang dan jarum suntik,
memasang tato dan tindik.
e. Tidak melakukan kontak langsung percampuran darah dengan orang yang
sudah terpapar HIV.
f. Menghindari perilaku yang dapat mengarah pada perilaku yang tidak sehat
dan tidak bertanggung jawab.
2.6.3 NAPZA
1. Pengertian Napza
Napza (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) yaitu zat
kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral (melalui mulut),

Universitas Sumatera Utara

inhalasi (dihirup melalui hidung). Kata lain yang sering dipakai adalah Narkoba
(Narkotika, Psikotropika dan Bahan-bahan berbahaya lainnya).
Sedangkan narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan
ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam undang-undang ini atau
yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan.
2. Jenis-jenis Napza, terdiri dari :
a. Opioid (Opioda), misalnya morfin, heroin, dan petidin.
b. Mariyuana atau yang disebut dengan ganja/kanabis.
c. Alcohol, yang terdapat pada minuman keras dan;
d. Jenis-jenis psikotropika, seperti: ekstasi, kokain, kodein, shabu, dan
methadone.
e. Zat adiktif adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif diluar narkotika dan
psikotropika, seperti: rokok, kopi, dan lem.
3. Penyalahgunaan Napza
Penyalahgunaan Napza adalah Pemakaian napza yang bukan untuk tujuan
pengobatan atau yang digunakan tanpa mengikuti aturan atau pengawasan dokter dan
kemudian digunakan secara berkali-kali atau terus menerus.
Napza pada mulanya ditemukan dan dikembangkan untuk pengobatan dan
penelitian. Tujuannya adalah untuk kebaikan manusia. Namun berbagai jenis obat

Universitas Sumatera Utara

tersebut kemudian disalahgunakan untuk mencari kenikmatan sementara atau
mengatasi persoalan sementara.
4. Dampak Penyalahgunaan Napza
Penyalahgunaan Napza dapat memberikan dampak jasmani, kejiwaan, dan
sosial bagi pemakai ataupun bagi keluarga dan masyarakat. Efek obat pada tubuh
tergantung dari jenis yang digunakan, banyak dan sering tidaknya penggunaan, cara
penggunaan, serta apakah penggunaan tersebut bersamaan dengan obat lain. Efek
psikologis tergantung dari kepribadian, harapan, dan perasaan saat menggunakan
obat, serta faktor biologis yang tergantung dari berat badan dan kecenderungan alergi.
Dalam beberapa kasus fatal dapat mengakibatkan kematian di samping kerugian
sosial dan ekonomi.
2.7 Kerangka Konsep
Kerangka konseptual adalah abstraksi dari suatu realita agar terlihat
keterkaitan antara variabel, baik variabel yang diteliti maupun variabel yang tidak
diteliti.
Pengetahuan dan Sikap Siswa
tentang Triad KRR:
- Seksualitas
- HIV/AIDS
- Napza

SMAN 1

SMAN 2

SMAN 3

SMAN 4

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Universitas Sumatera Utara

2.8 Hipotesis Penelitian
H0: Tidak ada perbedaan pengetahuan dan sikap siswa tentang triad KRR di SMA
Negeri Kecamatan Kisaran
Ha: Ada perbedaan pengetahuan dan sikap siswa tentang triad KRR di SMA Negeri
Kecamatan Kisaran.

Universitas Sumatera Utara