Analisis Integrasi Pasar Kubis (Brassica Oleracea) Antara Kabupaten Karo dengan Pasar Induk Medan

ABSTRAK
Sarijan Sihite, 120304132. 2012. “Analisis Integrasi Pasar Kubis (Brassica
oleracea) Antara Kabupaten Karo dengan Pasar Induk Medan”. Skripsi dengan
pembimbing Dr. Ir. Rahmanta, M.Si dan Ir. Sinar Indra Kesuma, M.Si, Program
Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Peningkatan produksi pertanian tanaman hortikultura, khususnya tanaman
kubis tidak akan mempunyai arti jika produk tersebut tidak dapat tersampaikan
dengan baik kepada konsumen. Dalam proses penyampaian produk pertanian dari
produsen ke konsumen memerlukan jasa pemasaran dari lembaga-lembaga
pemasaran. Keuntungan yang diambil oleh setiap lembaga pemasaran serta biaya
pemasaran merupakan komponen dari margin pemasaran, yang menyebabkan
terjadinya perbedaan harga di tingkat produsen dan di tingkat
konsumen.Perbedaan harga ini juga ditentukan oleh tingkat integrasi
pasar.Integrasi pasar atau keterpaduan pasar menunjukkan bahwa harga di pasar
lokal mengikuti harga di pasar acuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana tingkat integrasi pasar kubis secara vertikal dalam jangka
pendek antara Kabupaten Karo dengan Pasar Induk Tuntungan Medan.
Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu
Kabupaten Karo sebagai pasar lokal dan Pasar Induk Tuntungan Medan sebagai
Pasar konsumen.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder.Metode analisis data yang digunakan adalah analisis keterpaduan pasar

dengan IMC, pengujian model dengan uji R2, uji F, dan uji t serta pengujian
asumsi klasik dengan uji multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokolerasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasar komoditas kubis antara
Kabupaten Karo dengan Pasar Induk Medan adalah sebesar 1,362 yang artinya
tidak terpadu dalam jangka pendek. Hal ini disebabkan perubahan harga kubis di
Kabupaten Karo tidak mempengaruhi perubahan harga kubis di Pasar Induk
Medan atau nformasi tentang perubahan harga kubis di Kabupaten Karo tidak
ditransmisikan ke Pasar Induk Tuntungan Medan secara cepat. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pasar kubis dalam jangka pendek antara Kabupaten Karo dengan
Pasar Induk Medan tidak terpadu adalah adalah struktur pasar yang tidak
sempurna, kurang lengkapnya informasi pasar, harga kubis yang terjadi di
Kabupaten Karo tidak sepenuhnya ditransmisikan ke Pasar Induk Tuntungan
Medan.
Berdasarkan hasil penelitian ini ini dapat disarankan Petani diharapkan
lebih aktif dalam mencari informasi perubahan harga kubis yaitu dapat dilakukan
dengan menjalin komunikasi antara petani dengan pedagang ini dapat dilakukan
dengan memanfaatkan jaringan sistem informasi sehingga petani dapat segera
mengetahui harga di pasar konsumen.
Kata Kunci: Kubis, Integrasi Pasar, Pemasaran


i
Universitas Sumatera Utara