Hubungan Jumlah Trombosit dengan Fungsi Trombosit pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis Tahap Akhir Pre-Hemodialisis

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Gagal ginjal merupakan keadaan di mana ginjal tidak mampu secara
adekuat untuk menyaring toksin-toksin dan produk sisa dari darah. Ketidak
mampuan ini digambarkan dengan penurunan laju filtrasi glomerulus, dan dapat
juga diukur dengan menggunakan beberapa parameter filtrasi glomerulus seperti
inulin, asam etilen-diamin-tetra asetat, dan lain sebagainya.1
Gagal ginjal diklasifikasikan menjadi gagal ginjal akut maupun gagal ginjal
kronis. Gagal ginjal kronis merupakan suatu keadaan di mana berkurangnya fungsi
ginjal yang bersifat progresif sejalan dengan perjalanan waktu. Dikenali dengan
jumlah kreatinin yang tinggi dan rendahnya laju filtrasi glomerulus. Pada tahap
awal, mungkin tidak dijumpainya gejala, tetapi proses penurunan fungsi ginjal terus
memburuk secara bertahap. Pada tahap akhir, terjadi penurunan fungsi ginjal yang
bersifat irreversibel yang membutuhkan tindakan dialysis bahkan transplantasi.2
Salah satu komplikasi penyakit gagal ginjal kronis adalah terjadinya
gangguan perdarahan yang disebabkan oleh perubahan fungsi koagulasi. Gangguan
perdarahan ini merupakan hasil dari insufisiensi fungsi trombosit, kaskade
koagulasi dan/atau aktifasi sistem fibrinolitik.3


Gangguan perdarahan pada

penyakit gagal ginjal kronis berupa gangguan pada jumlah trombosit, waktu
perdarahan, agregasi trombosit, serta faktor koagulasi. Kesemuanya disebabkan
oleh karena kadar toksin uremik yang tinggi seperti asam guanidinosuksinat yang
merangsang endotel untuk melepaskan NO yang merupakan inhibitor fungsi
trombosit, sehingga respons trombosit terhadap ADP (Adenosin Diposphat)
eksogen, kolagen, dan epinefrin menjadi berkurang.
Dalam perkembangannya gagal ginjal kronis juga memberikan beberapa
gambaran pada profil hematologis. Pada pasien gagal ginjal kronis tahap akhir
stadium awal pada umumnya cenderung terjadi trombosis, sementara pada stadium
akhir cenderung terjadi perdarahan.4 Di mana kecenderungan ini dikarakteristikkan
oleh gejala-gejala hematologis dan pemanjangan waktu perdarahan.5

1

Universitas Sumatera Utara

Pada penelitian oleh Suresh M et al (2012) menyimpulkan bahwa hitung
trombosit pada pasien-pasien gagal ginjal kronis menurun.6 Sejalan dengan hasil

penelitian oleh Dorgalaleh A et al (2013) yang menyatakan terjadi penurunan
jumlah trombosit pada pasien gagal ginjal tahap akhir dibandingkan dengan orang
sehat.7 Penelitian oleh Gafter U (1987) yang melakukan penelitian pada 55 pasien
gagal ginjal kronis tahap akhir dengan hemodialisis dan 19 pasien predialisis
menunjukkan bahwa terjadi penurunan hitung trombosit.8 Mohamed NMB (2010)
yang dilakukan dari Desember 2009 hingga Februari 2010 menunjukkan bahwa
pasien dengan gagal ginjal beresiko tinggi terjadinya perdarahan dikarenakan
trombositopenia dan disfungsi trombosit.9 Parikh et al (2011) mengatakan pada
penelitiannya bahwa resiko terjadinya perdarahan pada pasien gagal ginjal
meningkat dua kali lipat.10 Manifestasi perdarahan yang sering terjadi berupa
perdarahan saluran cerna, retina, epistaksis, ekimosis, purpura, gusi berdarah,
perdarahan sendi, dan ptekie.11
Akinsola et al (2000) dalam penelitiannya menemukan bahwa tidak ada
hubungan antara hitung trombosit dan waktu perdarahan dan antara waktu
perdarahan dengan kreatinin serum.12 Sejalan dengan itu, Islam N et al (2010)
mengatakan tidak ada hubungan antara hitung trombosit dan waktu perdarahan
serta waktu perdarahan dan kreatinin serum, akan tetapi dalam penelitian tersebut
juga menyimpulkan bahwa hitung trombosit sangat bervariasi pada pasien dengan
gagal ginjal kronis, tetapi tidak sesuai sebagai uji tapis untuk perdarahan pada
pasien gagal ginjal kronis. Dalam penelitiannya juga mengatakan bahwa fungsi

trombosit yang terbaik yang berhubungan dengan klinis perdarahan adalah waktu
perdarahan (bleeding time).13
Dikarenakan perbedaan yang muncul tersebut, maka peneliti merasa perlu
untuk mengkonfirmasi perbedaan hasil yang didapat dalam beberapa penelitian
tersebut.

1.2 Perumusan Masalah
1.2.1 Apakah ada hubungan antara jumlah trombosit dengan fungsi trombosit
pada pasien penyakit ginjal kronis pre-hemodialisis

2

Universitas Sumatera Utara

1.2.2 Apakah ada hubungan antara kadar hemoglobin dengan jumlah
trombosit, waktu perdarahan, dan agregasi trombosit pada pasien
penyakit ginjal kronis pre-hemodialisis.
1.2.3 Apakah ada hubungan antara kreatinin dengan jumlah trombosit, waktu
perdarahan, dan agregasi trombosit pada pasien penyakit ginjal kronis
pre-hemodialisis.

1.2.4 Apakah ada hubungan antara ureum dengan jumlah trombosit, waktu
perdarahan, dan agregasi trombosit pada pasien penyakit ginjal kronis
pre-hemodialisis.

1.3 Hipotesis Penelitian
1.3.1 Terdapat hubungan antara jumlah trombosit dengan fungsi trombosit pada
pasien penyakit ginjal kronis pre-hemodialisis
1.3.2 Terdapat hubungan antara kadar hemoglobin dengan jumlah trombosit,
waktu perdarahan, dan agregasi trombosit pada pasien penyakit ginjal
kronis pre-hemodialisis.
1.3.3 Terdapat hubungan antara kreatinin dengan jumlah trombosit, waktu
perdarahan, dan agregasi trombosit pada pasien penyakit ginjal kronis
pre-hemodialisis.
1.3.4 Terdapat hubungan antara ureum dengan jumlah trombosit, waktu
perdarahan, dan agregasi trombosit pada pasien penyakit ginjal kronis
pre-hemodialisis.

1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Menganalisa dan melihat hubungan antara trombosit dengan waktu
perdarahan, dan agregasi trombosit pada pasien penyakit ginjal kronis prehemodialisis.

1.4.2 Menganalisa dan melihat hubungan antara kadar hemoglobin dengan
jumlah trombosit, waktu perdarahan, dan agregasi trombosit pada pasien
penyakit ginjal kronis pre-hemodialisis.

3

Universitas Sumatera Utara

1.4.3 Menganalisa dan melihat hubungan antara kreatinin dan jumlah trombosit,
waktu perdarahan, dan agregasi trombosit pada pasien penyakit ginjal
kronis pre-hemodialisis.
1.4.4 Menganalisa dan melihat hubungan antara kreatinin dan jumlah trombosit,
waktu perdarahan, dan agregasi trombosit pada pasien penyakit ginjal
kronis pre-hemodialisis.

1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Masukan bagi bagi para praktisi medis dalam upaya pencegahan terhadap
kemungkinan terjadinya perdarahan pada pasien penyakit ginjal tahap
akhir.
1.5.2 Sebagai data dasar di RSUP Haji Adam Malik mengenai jumlah dan

fungsi trombosit pada pasien PGK yang belum dihemodialisis
1.5.3 Sebagai dasar bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan
dengan fungsi trombosit dan hitung trombosit pada pasien penyakit ginjal
kronis tahap akhir yang belum dilakukan hemodialisis.

4

Universitas Sumatera Utara