Analisis Pengemasan Ulang Informasi Pada Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI)

Lampiran I
PEDOMAN WAWANCARA
Informan: Kepala Bidang Diseminasi
1. Bagaimana kebijakan dalam penentuan topik dari kemasan yang akan
dibuat?
2. Bagaimana kebijakan penentuan ruang lingkup?
3. Bagaimana kebijakan melakukan penelusuran informasi?
4. Bagaimana kebijakan pengumpulan informasi hasil dari penelusuran?
5. Bagaimana kebijakan dalam analisis informasi?
6. Bagaimana kebijakan dalam melakukan pengemasan informasi?
7. Bagaimana kebijakan dalam melakukan pemeriksaan atau editting?
8. Bagaimana kebijakan dalam melakukan pencetakkan kemasan?

59
Universitas Sumatera Utara

Lampiran II
PEDOMAN WAWANCARA
Informan: Staf pengemas informasi
1. Bagaimana saudara melakukan penentuan topik dari kemasan yang akan
dibuat?

2. Bagaimana saudara melakukan penentuan ruang lingkup?
3. Bagaimana saudara melakukan penelusuran informasi?
4. Apa yang saudara lakukan dengan hasil penelusuran informasi tersebut?
5. Bagaimana saudara melakukan analisis terhadap informasi?
6. Bagaimana saudara melakukan pengemasan ulang informasi?
7. Bagaimana saudara melakukan pemeriksaan hasil kemas ulang informasi?
8. Selanjutnya, bagaimana mencetak informasi yang telah sesuai diperiksa?

60
Universitas Sumatera Utara

Lampiran III
HASIL TRANSKRIP WAWANCARA
1. Hasil Transkrip Wawancara Informan I
Wawancara ini diambil pada tanggal 12 April 2016, pukul 10.00
WIB. Bertempat di PDII-LIPI, tepatnya di ruang kepala Diseminasi
Informasi. kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan
informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan
ditanyakan kepada informan adalah mengenai bagaimana proses kemas
ulang informasi. berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan

dengan P dan informan disimbolkan dengan I1.
P: “Selamat pagi pak?”
I1: “Selamat pagi mbak..”
P: “Saya mahasiswa USU, saya sedang mengadakan penelitian di sini pak,
ada yang ingin saya tanyakan mengenai kemas ulang informasi.”
I1: “Oh iya mbak, disini kemas ulang informasi ditangani oleh bidang
Diseminasi Informasi.”
P: “Ada berapa orang yang melakukan kemas ulang disini pak?”
I1: “Dalam hal ini ada manajer pengemasan informasi dan tenaga intinya 7
orang”
P: “Sejak kapan kemas ulang dilakukan pak?
I1: “Sebenarnya sudah sejak lama melakukan kemas ulang informasi
sekitar 1980-an kemasan nya itu berupa indeks-indeks majalah. Kalau
secara fungsional struktur organisasi sub.bidang jasa kemasan ada sejak
tahun 2001.
P: “Mengapa kemas ulang dilakukan?

61
Universitas Sumatera Utara


I1: “Karena informasi yang begitu melimpah, guna membantu pemakai
informasi dapat menemukan informasi yang sesuai dengan apa yang
mereka inginkan. Dan itu semua sejalan dengan visi dan misi PDII LIPI
juga.”
P: “ Kalau proses pengemasan ulang nya bagaimana pak?
I1: “ Prosesnya pertama kami tentukan topik nya, kedua kita tentukan
ruang lingkup dengan keywords tertentu, selanjutnya dilakukan
penelusuran ke berbagai sumber informasi baik dalam dan luar negeri,
baik yang manual atau yang digital. Dan biasanya kami lebih
utamakan yang digital. Lalu setelah bahan informasi didapat, hasil
penelusuran tersebut di analisis. Kemudian hasil analisis tersebut kita
lengkapi dengan gambar grafis, dan selanjutnya proses pengemasan
dengan berbagai software corel, design, flipping book. Lalu di
dilakukan editing, kalau oke selanjutnya di cetak.”
P: “Bagaimana kebijakan dalam menentukan topik pak?
I1: “Kebijakan dalam menyeleksi dan menetapkan topik didasarkan pada
beberapa hal
a. Masuk dalam Bidang Unggulan LIPI (Pangan, obat-obatan,
Kelautan, Material Maju, Bioteknologi, Transportasi, dan Industri)
b. Memberi dampak yang signifikan terhadap perubahan kearah

perbaikan
c. Memenuhi kebutuhan pengguna sebagai solusi terhadap suatu
permasalahan
d. Isunya lagi hangat”
P: “Bagaimana kebijakan dalam penentuan ruang lingkup pak?”
I1: “Strategi dalam penentuan ruang lingkup dengan kata kunci:
a. Mmengutamakan informasi dari dalam negeri berupa artikel jurnal
yang kita kelola
62
Universitas Sumatera Utara

b. Memanfaatkan informasi ilmiah lainnya yang kelola oleh lembaga
lain di Indonesia melalu jaringan kerjasama
c. Memanfaatkan langganaan akses jurnal luar negeri dan akses jurnal
luar negeri yang dilanggan oleh instansi lain melalui kerjasama
d. Memanfaatkan sarana open akses baik buku maupun jurnal”
P: “Bagaimana dengan kebijakan kegiatan penelusuran informasi pak?”
I1: “Penentuan lokasi informasi kita sesuaikan dengan bidangnya misalnya
bidang kelautan kita akses ke database yang mengelola bidang
kelautan misalnya ISJD, IPI, ASFA, PROQUEST, dsb. Jadi akseske

sumber informasi kita sesuaikan dengan bidangnya. Cara akses yang
dilakukan secara online”
P: “Bagaimana kebijakan mengevaluasi informasi yang telah ditemukan
pak?”
I1: “Evaluasi kita lakukan dengan mengadakan survei kepuasan
masyarakat pengguna, dan evaluasi pengguna terhadap pemenuhan
kebutuhan baik secara manual mengisi form evaluasi bagi yang datang
langsung, maupun menggunakan quesioner digital secara online bagi
pengunjung online”
P: “Kalau kebijakan mengemas informasi bagaimana pak?”
I1: “Ya setelah semua terlaksana dengan baik, mulai dari menentukan topik
sampai hasil analisis, lalu dilakukan kemas ulang. Kebijakan yang
dibuat dalam pengelolaan kemasan informasi yang inovatif. Kemas
ulang dilakukan dengan menggunakan berbagai software corel, design,
flipbook dan lainnya. Jika sudah diedit dan sudah sesuai, maka
selanjutnya dicetak” dan upaya inovasi pembuatan kemasan informasi
dilakukan melalui penyelenggaraan pelatihan desain grafis dan
multimedia bagi petugas kemasan informasi serta penguatan promosi
dan legalitas produk kemas ulang informasi lembaga.”
P: “Misalnya pak?”


63
Universitas Sumatera Utara

I1: “Pengemasan informasi dilakukan sesuai dengan segmentasi
penggunanya (penentu kebijakan  kemasannya policy brief, peneliti
kemasanya analisis informasi hasil research, mahasiswa kemasan
informasi abstrak hasil penenlitian per bidang; UKM kemasanya
panduan usaha dan teknologi tepat guna. Kemasan tersebut terus
dilakukan inovasi media, tampilan dan kemasannya.

P: “Kalau untuk pemeriksaan hasil yang dikemas sesuai atau tidak
bagaimana pak?
I1: “Kami melakukan editing dengan berbagai software corel, dan design,
kemudian evaluasi pemanfaatan kemas ualng informasi. evaluasi ini
mencakup pemanfaatan produk, kesesuaian topik kemasan dan nilai
ekonomi bagi lembaga. Kebijakan evaluasi produk dilakukan secara
langsung kepada pemustaka yang memesan produk baik yang datang
langsung menggunakan quesioner tercetak, maupun yang secara
onlene mengisi quesioner secara online

P: “Oh jadi begitu ya pak.. “
I1: “Iya mbk”
P: “Terima kasih banyak ya pak”
I1: “Sama-sama”

2. Hasil Transkrip Wawancara Informan II
Wawancara ini diambil pada tanggal 12 April 2016, pukul 12.00
WIB. Bertempat di PDII-LIPI, tepatnya di ruang Diseminasi Informasi.
kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan
sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan
kepada informan adalah mengenai bagaimana proses kemas ulang
informasi. berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P
dan informan disimbolkan dengan I2.

64
Universitas Sumatera Utara

P: “Selamat siang pak?”
I2: “Selamat siang mbak..”
P: “Saya mahasiswa USU, saya sedang mengadakan penelitian di sini pak,

ada yang ingin saya tanyakan mengenai kemas ulang informasi.”
I2: “Oh iya , silahkan mbk”
P: “Bagaimana proses pengemasan ulang dilakukan?”
I2: “Prosesnya mudah, pertama menentukan topik, melakukan penelusuran,
melakukan analisis hasil penelusuran, mengemas informasi kemudian
menyebarkan kepada pengguna” mudahkan?
P: “Emm,, bagaimana cara dalam menentukan topiknya pak?”
I2: “Emm,, biasanya diidentifikasi terlebih dahulu kebutuhan penggunanya.
Dengan mengumpulkan ide dan masukan dari berbagai kalangan seperti
peniliti, ilmuan, karyawan dan lainnya. Hal tersebut agar topik yang
ditentukan sesuai dengan kebutuhan pengguna”
P: “Bisa dibilang semua yang bersangkutan ya pak?”
I2: “Iya begitu mbk. Karena ini kan kerja sama antar tim yang berasal dari
ilmuan,peneliti, pegawai dan pengguna juga harus ikut memberikan ide
agar banyak masukan jadi lebih baik”
P: “Kalau menentukan ruang lingkup bagaimana pak?”
I2: “Menentukan ruang lingkup, emm,, pertama diharuskan membuat kata
kunci yang sesuai dengan ruang lingkup agar tidak terjadi perluasan
pencarian nantinya. dalam hal ini membuat kata kunci harus benarbenar baik dengan menggunakan bantuan menggunakan kamus,
ensiclopedi atau LCSH dan lain sebagainya. Dan bisa juga

menggunakan teknik penelusuran informasi dengan menggunakan
Boolean seperti penambahan yes,or,not”
65
Universitas Sumatera Utara

P: “Bagaimana cara melakukan penelusuran informasi nya pak?”
I2: “Kalau itu mah mudah mbk, buka aja internet semuanya lengkap. Tapi
kami juga memperhatikan sumber informasi yang baik dan benar
Seperti ISJD, eLib, Science Direct, Asfa, Proquest, Portal Garuda dan
lainnya”.
P: “Bagaimana mengevaluasi informasi yang telah ditemukan pak?”
I2: “Informasi yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis, dianalisis
dengan melengkapi gambar grafis. Biasanya dilakukan penyortiran
informasi, membuang yang tidak perlu dan menyimpan yang memang
dibutuhkan. Dan simpan pada tempat penyimpanan pribadi.”
P: “Setelah dianalisis kemudian pengemasan kan pak, kalau mengemas
informasi bagaimana pak?”
I2: “Iyaa.. setelah semua terlaksana dengan baik, mulai dari menentukan
topik sampai hasil analisis, lalu dilakukan kemas ulang kemudian
membuat kemasan informasi yang inovatif. Kemas ulang dilakukan

dengan menggunakan berbagai software corel, design, flipbook dan
lainnya. Jika sudah diedit dan sudah sesuai, maka selanjutnya dicetak”
P: “Terakhir bagaimana mengevaluasi produk yang telah dibuat dan proses
pembuatannya pak?”
I2: “Kalau mengevaluasi produk ya, biasanya kami melihat topik apa saja
yang sedang berkembang dimasyarakat. Gitu si.. biar tetap up to date
jadi gak ketinggalan kita nya. Terus kalau evaluasi proses
pembuatannya kita tetap ya mengikuti perkembangan teknologi. Jadi
yang dulu nya manual sekarang digital. gitu mbak..”
P: “Baik pak, terimakasih banyak ya pak..”
I2: “Iya mbk., sama-sama..”

66
Universitas Sumatera Utara

3. Hasil Transkrip Wawancara III
Wawancara ini diambil pada tanggal 12 April 2016, pukul 14.00 WIB.
Bertempat di PDII-LIPI, tepatnya di ruang Diseminasi Informasi. kondisi
wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak
menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada

informan adalah mengenai bagaimana proses kemas ulang informasi.
berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan
informan disimbolkan dengan I3.
P: “Selamat siang pak?”
I3: “Siang mbak.. ada yang bisa saya bantu mbk?”
P: “Begini pak saya mahasiswa USU, saya sedang mengadakan penelitian
di sini pak, ada yang ingin saya tanyakan mengenai kemas ulang
informasi.”
I3: “Oh iya, boleh silahkan mbak..”
P: “Kalau boleh tau bagaimana proses pengemasan ulang informasi
dilakukan pak?”
I3: “Kalau proses nya itu sama macem tahapannya yak kan, nah kebetulan
saya dibagian penelusurannya mbk, jadi saya hanya bisa jawab sedikit
yang secara umum saja. Pertama itu menentukan kebutuhan apa yang
dibutuhkan pengguna, kemudian melakukan penelusuran, lalu hasil
penelusuran nya itu biasanya sama yang lebih senior disaring mana
yang lebih cocok. Jika sudah sesuai, langsung deh dibawa ke
pengolahan atau tim pengemasnya. Di cek, diedit dengan menggunkan
berbagai software biar tampilannya bagus. Nah dicetak deh sesuai
dengan kebutuhan.”
P: “Bagaimana cara menentukan strategi dalam mencari informasi pak?”

67
Universitas Sumatera Utara

I3: “menentukan ruang lingkup, emm,, pertama menentukan ruang lingkup
dengan kata kunci diharuskan membuat kata kunci yang sesuai dengan
ruang lingkup agar tidak terjadi perluasan pencarian nantinya. dalam hal
ini membuat kata kunci harus benar-benar baik dengan menggunakan
bantuan menggunakan kamus, ensiclopedi atau LCSH dan lain
sebagainya. Dan bisa juga menggunakan teknik penelusuran informasi
dengan menggunakan Boolean seperti penambahan yes,or,not”
P: “Bagaimana dengan cara penelusuran informasi pak?”
I3: “Kalau itu biasanya dari database lokal maupun asing mbak Seperti
ISJD, eLib, Science Direct, Asfa, Proquest, Portal Garuda dan
lainnya”. Dan biasanya yang lokal lebih bagus si hasilnya mbk.
P: “Bagaimana mengevaluasi informasi yang telah ditemukan pak?”
I3: “Informasi yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis, dianalisis
dengan melengkapi gambar grafis. Biasanya dilakukan penyortiran
informasi, membuang yang tidak perlu dan menyimpan yang memang
dibutuhkan. Dan simpan pada tempat penyimpanan pribadi.”
P: “Setelah dianalisis kemudian pengemasan kan pak, kalau mengemas
informasi bagaimana pak?”
I3: “Benar.. kalau pengemasan ada juga kita pake aplikasi yang udah save,
jadi sewaktu tim kita dibutuhin ini bantuan, dokumen yang mau
dikemas tinggal di scan aja, di in design, pilih tamplate, biasa sesuai
dengan topik, kalau sudah sesuai bentuk cover oke udah selesai.karena
kan tinggal masukkan aja htmlnya langsung interaktif.”
P: “Terakhir bagaimana mencetak kemasan informasi yang akan dibuat
pak?”
I3: “Ada evaluasi produk yang telah dibuat karena produk yang telah
dibuat

harus

disesuaikan

dengan

keadaan

sekarang

karena
68

Universitas Sumatera Utara

kemungkinan ada informasi yang lebih baru lagi. Kalau Proses
pembuatannya juga harus dievaluasi misalnya dulu pohon industri
dibuat dalam bentuk cetak ke mudian menjadi bentuk CD interaktif.
pada

intinya

prosesnya

selalu

bekembang

sesuai

dengan

perkembangan teknologi yang terjadi”
P: “Terimakasih banyak pak atas informasi dan waktunya”
I3: “Sama-sama mbak..”
4. Hasil Transkrip Wawancara IV
Wawancara ini diambil pada tanggal 12 April 2016, pukul 15.00 WIB.
Bertempat di PDII-LIPI, tepatnya di ruang Diseminasi Informasi. kondisi
wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak
menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada
informan adalah mengenai bagaimana proses kemas ulang informasi.
berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan
informan disimbolkan dengan I4.
P: “Selamat siang pak?”
I4: “Selamat siang mbak..”
P: “Saya mahasiswa USU, saya sedang mengadakan penelitian di sini pak,
ada yang ingin saya tanyakan mengenai kemas ulang informasi.”
I4: “Oh iya , silahkan mbk”
P: “Bagaimana pak proses pengemasan ulang dilakukan?”
I4: “Proses atau prosedur pengemasan nya secara umum, pertama
ditentukan dulu topiknya, membuat kata kunci untuk selanjutnya
melakukan penelusuran, setelah itu hasil penelusuran tersebut dianalisis
dengan dilengkapi desain grafis, lalu baru lah dilakukan pengemasan
informasi. udah gitu aja mbak.. simpel nggak ribet kan?”jadi misalnya
kita contohin pohon industry ya. Pertama tentukan topik, biasanya yang
69
Universitas Sumatera Utara

kita buat yang trend atau sesuai dengan permintaan, kemudian
menelusur informasi keberbagai sumber, lalu hasilnya dianalisis. Lalu
semua yang berkaitan akan dibuat detail gambar dan bagannya. Karena
sekarang menciptakan yang interaktif jadi kita masukkan linknya,
waktu diklik langsung menuju ke sumber aslinya dia.”
P: “Oh iya pak, bagaimana cara menetapkan topiknya?”
I4: “dalam menentukan topik, diharuskan mengidentifikasi kebutuhan
pengguna terlebih dahulu. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna
dengan mengumpulkan berbagai masukan dan ide yang berasal dari
pengguna itu sendiri atau ilmuan, karyawan dan manajemen
puncak/pengambil keputusan”
P: “Kalau ide dan masukan dari semua pihak sudah bagaimana pak?”
I4: “kalau sudah topik nya di tetapkan, di tentukan ruang lingkup dengan
kata kunci..”
P: “Bagaimana dengan menentukan ruang lingkup dengan kata kunci pak?”
I4: “Kalau dalam menentukan ruang lingkup dengan kata kunci, atau cara ,
siasat yak kan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Tentu
saja ada teknik nya. Yaitu teknik penelusuran informasi. bisa dengan
menggunakan Boolean, membuat kata kunci yang tepat. Bisa pakai
thesaurus, ddc dan lainnya.
P: “Bagaimana dengan melakukan penelusuran informasi pak?”
I4: “Kalau itu biasanya sesuai bidang ya. Kalau pertanian, perikanan,
kelautan ada dia database yang telah dilanggan. Jadi selain database
lokal maupun asing, koleksi-koleksi di perpustakaan PDII-LIPI sendiri
juga lengkap jadi digunakan terlebih dahulu yang lokal, kalau tidak
ditemukan baru cari dari database luar.”
P: “Bagaimana mengevaluasi informasi yang telah ditemukan pak?”
70
Universitas Sumatera Utara

I4: “Informasi yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis, dianalisis
dengan melengkapi gambar grafis. Biasanya dilakukan penyortiran
informasi, membuang yang tidak perlu dan menyimpan yang memang
dibutuhkan. Dan simpan pada tempat penyimpanan pribadi.”
P: “Selanjutnya pengemasan informasi nya bagaimna pak?”
I4: “Ya setelah semua terlaksana dengan baik, mulai dari menentukan topik
sampai hasil analisis, lalu dilakukan kemas ulang. Kebijakan yang
dibuat dalam pengelolaan kemasan informasi yang inovatif. Kemas
ulang dilakukan dengan menggunakan berbagai software corel, design,
flipbook dan lainnya. Jika sudah diedit dan sudah sesuai, maka
selanjutnya dicetak” dan upaya inovasi pembuatan kemasan informasi
dilakukan melalui penyelenggaraan pelatihan desain grafis dan
multimedia bagi petugas kemasan informasi serta penguatan promosi
dan legalitas produk kemas ulang informasi lembaga.”
P: “Terakhir bagaimana mengevaluasi produk yang telah dibuat dan proses
pembuatannya pak?”
I4: “Kami melakukan evaluasi pemanfaatan kemas ualng informasi.
evaluasi ini mencakup pemanfaatan produk, kesesuaian topik kemasan
dan nilai ekonomi bagi lembaga. Kebijakan evaluasi produk dilakukan
secara langsung kepada pemustaka yang memesan produk baik yang
datang langsung menggunakan quesioner tercetak, maupun yang secara
online mengisi quesioner secara online”
P: “Baik lah kalau begitu pak,makasih banyak ya pak..”
I4: “Sudah cukup?” I4: “Baik mbk sama-sama”
P: “Sudah pak, terima kasih ya pak..”

71
Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN III. SURAT IZIN PENELITIAN

72
Universitas Sumatera Utara

Lampiran – IV
DOKUMENTASI

73
Universitas Sumatera Utara

Lampiran IV.1 contoh paket kemasan informasi di PDII
Dibawah ini beberapa contoh paket kemasan informasi PDII dalam format
tercetak.

Gambar 1. Paket Informasi Teknologi
Paket informasi bertujuan memudahkan pengguna dalam memanfaatkan
sumber informs siap pakai

Gambar 2. Info Baru
Info baru dibuat agar pengguna mengetahui informasi yang actual

Gambar 3.Pohon Industri
Pohon industi dibuat agar memberikan informasi tentang produk yang
dihasilkan dari suatu komoditas.

Gambar 4. Panduan Usaha
74
Universitas Sumatera Utara

Panduan usaha dibuat agar membantu usaha kecil dan menengah dalam
mengembangkan usahanya

Gambar 5. Tinjauan Literatur
Tinjauan literature dibuat agar literatur yang sudah ada yang berkaitan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Gambar 6. Fokus Informasi
Fokus informasi dibuat agar memantau perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Sementara itu, contoh tampilan paket kemasan informasi elektronik PDII
sebagai berikut:

Gambar 7. Pohon Industri Elektronik
Sumber: PDII

75
Universitas Sumatera Utara

Terkait dengan penamaan paket kemasan informasi PDII di atas,
kemungkinan dapat saja berubah, berkurang atau bertambah sewaktuwaktu sesuai perkembangan atau inovasi yang dilakukan oleh pihak yang
bersangkutan.

Gambar 8: Proses pembuatan flipping book

76
Universitas Sumatera Utara

Gambar 9: Proses pembuatan template cover CD

Gambar 10: Mesin Cetak cover CD

Gambar 11: contoh Paket informasi terbaru dalam format CD/DVD

77
Universitas Sumatera Utara

Gambar 12: Ruang Audiovisual dan koleksi CD/DVD

Gambar 13: Ruangan Meja Informasi PDII-LIPI

78
Universitas Sumatera Utara

Lampiran IV.2 PDII-LIPI
1. Sejarah PDII
Cikal bakal Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah tidak lepas
dari bedirinya Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) Tahun 1956.
MIPI memiliki Bagian Dokumentasi yang memiliki tugas utama untuk
menyediakan informasi tentang kegiatan penelitian baik di Indonesia
maupun di luar negeri, serta menyebarkan informasi tersebut ke lembagalembaga penelitian. Dari Bagian Dokumentasi MIPI inilah Pusat
Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) berawal.
Bagian Dokumentasi MIPI ini selanjutnya berubah nama menjadi
Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional (PDIN) di tahun 1965 berdasarkan
Surat Keputusan (SK) Menteri Research Nasional No. 107/M/Kpts/Str/65.
PDIN memiliki tugas untuk memberika layanan informasi IPTEK kepada
masyarakat pada umumnya dan secara khusus kepada masyarakat.
Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional (PDIN) berubah nama
menjadi Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) pada tahun
1987. Perubahan nama ini seiring dengan perubahan nama-nama lembaga
penelitian yang ada di bawah naungan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) beserta struktur organisasinya. Perubahan struktur
organisasi terjadi kembali pada tahun 2001, dengan terbitnya Surat
Keputusan

Menteri

Pendayagunaan

Aparatur

Negara

No.

138/M.PAN/5/2001 tanggal 31 Mei 2001 tentang Restrukturisasi.
Penerbitan surat ini selanjutnya diikuti dengan terbitnya Surat Keputusan

79
Universitas Sumatera Utara

Kepala LIPI No. 1151/M/2001 tanggal 5 juni 2001 tentang Organisasi
dan Tata Kerja LIPI.
Pada tahun 2014, melalui Surat Keputusan Kepala LIPI No. 1
tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI, struktur organisasi
PDII-LIPI berubah kembali menjadi seperti sekarang. Dalam struktur
organisasi yang baru, PDII LIPI terdiri dari empat eselon tiga yakni, satu
Bagian Tata Usaha dan tiga Bidang, yaitu Bidang Dokumentasi, Bidang
Diseminasi Informasi, dan Bidang Sarana Akses Informasi. serta
kelompok Jabatan Fungsional.

80
Universitas Sumatera Utara

berikut gambar organisasi PDII LIPI tahun 2014-sekarang.

Pusat dokumentasi
dan informasi
ilmiah

Bagian Tata
Usaha

Subbag.
Kepegawaian

Bidang
Dokumentasi

Subbag.
Keuangan

Subbag.
Umum

Bidang Sarana
Akses Informasi

Bidang
Diseminasi
Informasi

Subbid. Alih
Media dan
Preservasi

Kelompok
Jabatan
Fungsional

Subbid.
Pangkalan data
dan Teknologi
Gambar IV.2 Struktur Organisasi PDII-LIPI tahun 2014-sekarang
Sumber: PDII-LIPI

81
Universitas Sumatera Utara

2. Visi dan Misi
Adapun Visi dan Misi dari PDII-LIPI yaitu:
2.1 Visi
Menjadi lembaga ilmu pengetahuan yang berada dalam peringkat
kelompok terbaik dunia dalam mengahasilkan IPTEK guna meningkatkan
kualitas SDM dan daya saing perekonomian nasional.

2.2 Misi

a. Menciptakan “great science” (ilmu pengetahuan berdampak penting)
dan

invensi

yang

dapat

mendorong

inovasi

dalam

rangka

meningkatkan daya sain perekonomian nasional
b. Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses
penciptaan good govermance dalam rangka memantapkan NKRI
c. Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan
kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah
etika keilmuan
d. Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan)
dalam pergaulan internasional
e. Memperkuat infrakstruktur kelembagaan ( penguatan manajemen dan
sistem)

82
Universitas Sumatera Utara

3. Tujuan
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, tujuan yang akan
dicapai PDII adalah menjadi pusat repository nasional dan penyedia
informasi terdepan bidang sains dan teknologi.
4. Sumber Daya Manusia
Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) LIPI pada tahun
2014 di dukung oleh 119 (seratus Sembilan belas) orang Pegawai Negeri
Sipil yang terdiri atas pejabat struktural eselon II sebanyak 1 orang
dengan pendidikan S2, pejabat structural eselon III sebanyak 4 orang
dengan pendidikan S3, S2, dan S1. Pejabat eselon IV sebanyak 5 orang
dengan tingkat pendidikan S2 dan S1. Usia dari seluruh pegawai PDII
berkisar pada 25-60 tahun, diantaranya sedang dalam tugas/izin belajar di
dalam negeri.
Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) memiliki
pegawai dengan jabatan fungsional peneliti sebanyak 10 orang, terdiri
dari Peneliti Madya sebaanyak 4 (empat) orang, Peneliti Muda sebanyak
2 (dua) orang, Peneliti Pertama sebanyak 4 (empat) orang.
Selain jabatan peneliti, PDII juga memiliki pegawai dengan
jabatan fungsional lain yaitu jabatan pustakawan, jabatan fungsional
arsiparis, jabatan fungsional pranata computer, jabatan fungsional analisis
kepegawaian, jabatan fungsional pranata humas, dan jabatan fungsional
perencana. Jumlah pegawai dengan jabatan fungsional tersebut yakni
pustakawan sebanyak 27 orang, arsiparis sebanyak 15 orang, pranata
computer sebanyak 3 orang, kepegawaian sebanyak 2 orang, pranata
humas sebanyak 2 orang, dan 1 orang perencana, sedangkan lainnya
sebanyak 50 orang masih menduduki pada jabata fungsional umum dan
secara terus menerus akan diusulkan pada jabata fungsional tertentu.
5. Produk Kemasan Informasi PDII
Dari hasil pengumpulan data menunjukan saat ini ada 13 jenis
produk kemasan informasi yang telah dibuat oleh PDII-LIPI, yaitu: Paket
Informasi Teknologi, Info Ristek, Info Haki, Informasi Kilat, Buletin
Abstrak, Database suatu bidang, Pohon Industri, Panduan Usaha, Tinjauan
Literatur, Fokus Informasi Indonesia, Paket Penawaran Teknologi, Seri
Info TTG, dan film animasi.

83
Universitas Sumatera Utara

5.1 Jenis produk berdasarkan bidang ilmu
1. Paket Informasi Teknologi merupakan kumpulan informasi ilmiah
mengenai perkembangan teknologi suatu bidang tertentu. Paket ini
memuat

informasi

terseleksi

mengenai

ide-ide

baru

untuk

dikembangkan yang bersumber dari buku, laporan penelitian,majalah,
paten, hasil seminar, standar, dll. PDII telah berhasil memenuhi
pesanan Paket Informasi Teknologi Industri (PITT) dari berbagai
kalangan UKM dan peneliti sejak tahun 1987. Dengan memesan paket
ini, pengguna tidak perlu membuang waktu untuk menelusur dan
menyeleksi informasi yang dibutuhkan.
2. Info Ristek memuat informasi mengenai topik/permasalahan yang
perlu mendapat perhatian untuk membantu pengambil kebijakan
mencari solusinya.
3. Info

Haki

merupakan

mensosialisasikan

informasi

masalah

HaKi

yang

dimaksudkan

dikalangan

para

untuk
peneliti,

industriawan, dan praktisi hokum agar dapat mengikuti dan
mengetahui hal yang berkaitan dengan Hak atas Kekayaan Intelektual,
seperti: hak paten, hak cipta, dan merk. Info HaKI disajikan dalam
bentuk artikel yang diterbitkan setiap 3 bulan.
4. Informasi Kilat/Info Baru merupakan informasi yang memuat daftar isi
dari suatu majalah ilmiah luar negeri yang terbaru berdasarkan
permintaan pengguna/pelanggan. Pengguna yang ingin memperoleh

84
Universitas Sumatera Utara

informasi full text-nya dapat memesan dengan cara memilih dari daftar
isi majalah ilmiah yang dilanggan oleh PDII.
5. Buletin Astrak merupakan abstrak artikel dari majalah ilmiah luar
negeri yang dipilih sesuai dengan frekuensi terbit majalah yang dipilih.
Dan ini diberikan kepada pelanggan Buletin Abstrak.
6. Database suatu bidang memuat kumpulan bibliogarfi dan abstrak hasil
penelusuran literature dari beberapa topic dalam suatu bidang. Sumber
informasi yang digunakan antara lain: Koleksi perpustakaan PDII-LIPI,
CD-ROM, Internet, Chemical Abstrak dan informasi lainnya. Karena
dalam bentuk database sehingga dapat ditelusur dengan menggunakan
indeks pengarang, kata kunci, dll.
7. Pohon

Industri

merupakan

kemasan

informasi

yang

disusun

berdasarkan fungsi dan manfaat suatu komoditas yang bernilai
ekonomis. Kemasan ini bertujuan memberikan gambaran tentang jenisjenis produk yang dibuat untuk merangsang pengusaha melakukan dan
mengembangkan diversifikasi produk yang bernilai ekonomis.
8. Panduan Teknis Usaha (Panduan Usaha) merupakan petunjuk praktis
untuk mengembangkan atau mendirikan suatu usaha dalam skala
rumah tangga, industry kecil dan menengah. Dengan adanya informasi
ini diharapkan masyarakat dapat mencoba melakukannya sendiri.
Informasi yang tercantum didalamnya, yaitu: bahan baku, peralatan
biaya, dan informasi lain yang terkait.

85
Universitas Sumatera Utara

9. Tinjauan Literatur merupakan kemasan informasi berupa kumpulan
refrensi yang dikutip dalam satu topik untuk informasi tertentu.
10. Fokus Informasi Indonesia merupakan kemasan informasi yang terdiri
atas abstrak terbitan jurnal/majalah ilmiah Indonesia terbaru dlam
bidang ilmu tertentu.
11. Paket Penawaran Teknologi merupakan upaya untuk memberikan
wawasan bagi usaha kecil maupun menengah dan Pem-Kab/Pem-Kot
dalam mengembangkan produk melalui teknologi yang telah
dikembangkan oleh Lembaga Penelitian Indonesia. Disajikan dalam
bentuk informasi yang mencakup tingkat pengembangan produk,
uraian singkat, keuntungan ekonomis dan teknologi.
12. Seri Info TTG merupakan isi daftar tulisaan mengenai teknologi
sederhana dalam berbagai bidang usaha yang dikumpulkan dari
majalah, buku, kliping, Koran, standar dan paten.
13. Film Animasi merupakan kemasan informasi berupa multimedia
(audio-visual) interaktif yang berisi informasi kegiatan penelitian.
5.2 Bentuk Paket
Berdasarkan hasil pengumpulan data bentuk paket kemasan yang
tersedia di PDII yaitu: kemasan tercetak dan elektronik.
1. Paket Kemasan Tercetak
Ada 33 paket kemasan informasi tercetak PDII-LIPI, yaitu:
analisis informasi paten bidang pangan UKM, kemasan
informasi, panduan teknis usaha, pohon industry.

86
Universitas Sumatera Utara

Tabel V.1 Paket Kemasan Informasi PDII Format tercetak
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
2.

Judul kemasan
Analisis Informasi Paten Bidang Pangan UKM: Aneka Produk Pangan
Kemasan Informasi: Bahan Alami sebagai Bioetanol
Kemasan Informasi: Kelapa Sawit Produk dan Manfaatnya
Kemasan Informasi: Produk Olahan dari Rumput Laut
Panduan Teknis Usaha: Arang Aktif
Panduan Teknis Usaha: Budidaya Murbei
Panduan Teknis Usaha: Genteng
Panduan Teknis Usaha: Gula Semut
Panduan Teknis Usaha: Jem Jambu Mete
Panduan Teknis Usaha: Kecap Air Kelapa
Panduan Teknis Usaha: Keripik Bongol Pisang
Panduan Teknis Usaha: Manisan Jambu Mete
Panduan Teknis Usaha: Nata De Coco
Panduan Teknis Usaha: Pati Garut
Panduan Teknis Usaha: Pindang Bandeng Duri Lunak
Panduan Teknis Usaha: Pupuk Bokashi
Panduan Teknis Usaha: Sabun Krim Deterjen
Panduan Teknis Usaha: Santan Pasta (Krem)
Panduan Teknis Usaha: Sirih Instan
Panduan Teknis Usaha: Tepung Cacing
Panduan Teknis Usaha: Tepung Ikan
Panduan Teknis Usaha: Tepung Tapioka
Pohon Industri Hasil Samping Produk Sapi
Pohon Industri Ikan
Pohon Industri Jarak Pagar
Pohon Industri Kelapa
Pohon Industri Kemiri
Pohon Industri Lamun
Pohon Industri Nanas
Pohon Industri Pinang
Pohon Industri Rumput Laut
Pohon Industri Singkong
Pohon Industri Teknologi Nano
Paket Kemasan Elektronik

Adapun paket kemasan elektronik yang telah dibuat PDII lebih
banyak dari kemasan tercetak. Dari hasil pengumpulan data Paket
kemasan elektronik PDII yaitu: CD ROM Katalog Perpustakaan PDII,
CD ROM Multimedia Pohon Industry, CD ROM Multimedia Panduan

87
Universitas Sumatera Utara

Usaha, Fokus informasi Indonesia, HIV/AIDS:Kumpulan artikel jurnal
asing, Indonesiana: Kumpulan artikel, Indonesiana: kumpulan tesis dan
disertasi,

Info

Ristek,

IPTEK

Nano

di

Indonesia,

Kasus

kepustakawanan kita, Kebijakan pangan dan kearifan lokal, Kelapa
sawit, Paket Informasi Khusus, Paket Informasi Panduan Usaha, Paket
Informasi Teknologi Industri, Paket Informasi Teknologi Pengelolaan
Sumber

Daya

Perairan

(DAS),

Paket

Informasi

Teknologi

Penghematan Energi, Paket Informasi Teknologi lainnya.
Tabel V.2 Paket Kemasan Informasi PDII Format Elektronik
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.

Judul Kemasan
CD ROM Katalog Perpustakaan PDII
CD ROM Multimedia Pohon Industri
CD ROM Multimedia Panduan Usaha
Fokus Informasi Indonesia
HIV/AIDS: Kumpulan Artikel Jurnal Asing
Indonesiana: Kumpulan Artikel
Indonesiana: Kumpulan Tesis/Disertasi
Info Ristek
IPTEK Nano di Indonesia
Kasus Kepustakawanan Kita
Kebijakan Pangan dan Kearifan Lokal
Kelapa Sawit: Produk dan Manfaatnya
Paket Informasi Khusus: Manajemen Perubahan
Paket Informasi Khusus: Budaya Aceh
Paket Informasi Khusus: Desentralisasi Asimetris
Paket Informasi Khusus: HIV/AIDS
Paket Informasi Khusus: Konferensi Asia Afrika
Paket Informasi Panduan Usaha
Paket Informasi Teknologi Indutri: Minyak Kelapa Sawit
Paket Informasi Teknologi Pengelolaan Sumber Daya Perairan DAS
Paket Informasi Teknologi Penghematan Energi
Paket Informasi Teknologi: Batu Bara
Paket Informasi Teknologi: Buah Naga
Paket Informasi Teknologi: Energi Terbarukan
Paket Informasi Teknologi: Erupsi
Paket Informasi Teknologi: Gheotermal
Paket Informasi Teknologi: Hotikultural
88
Universitas Sumatera Utara

28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.

Paket Informasi Teknologi: Jamu
Paket Informasi Teknologi: Manggis
Paket Informasi Teknologi: Mesin Pertanian
Paket Informasi Teknologi: Mikroba pada Pengolahan Limbah
Paket Informasi Teknologi: Pendidikan Anak Tunanetra
Paket Informasi Teknologi: Pengawet Makanan Alami
Paket Informasi Teknologi: Perikanan
Paket Informasi Teknologi: Perubahan Iklim
Paket Informasi Teknologi: Peternakan
Paket Informasi Teknologi: Sagu
Paket Informasi Teknologi: Sirsak
Paket Informasi Teknologi: Stem Cell
Paket Informasi Teknologi: Tanaman Pangan
Paket Informasi Teknologi: Vitamin C
Paket Informasi Teknologi: Limbah Batik
Paket Informasi Teknologi: Batok Kelapa
Paket Kemasan Informasi Kekurangan Gizi pada Anak
Paket Informasi Padi Toleran terhadap Penyakit Bias
PITI: Fototerapi untuk Kasus Bayi Kuning
PITI: Fuel Cells
PITI: Multilayer Printed Circuit Boards
PITI: Pemurnian Logam Silikon
PITI: Thermal Reduction Processes For Magnesium Production
Pohon Industri Pinang
TTG: Ketahanan Pangan dan Kesehatan
TTG: Membangun UKM dan IKM Daerah
TTG: Pengolahan Air dan Sanitasi
TTG: Pengolahan Sabut Kelapa
TTG: Pengolahan Pangan
TTG: TTG Ristek Seri Mencerdaskan Bangsa
Pohon Industri Singkong
TTG: CD ROM Ristek Seri Warintek
Pohon Industri Manggis
Pohon Industri Karet

89
Universitas Sumatera Utara