Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014 Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah asosiatif kausal.

Menurut Umar (2003: 40)

penelitian asosiatif kausal adalah “penelitian yang bertujuan untuk menganalisis
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu
variabel mempengatuhi variabel lain”.

3.2

Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet

dengan situs www.idx.co.id dan www.yahoo.finance.com. Penelitian dilakukan
mulai sejak Juni 2016 hingga Juli 2016.


3.3

Batasan Operasional
Penulis menetapkan batasan operasional untuk mempermudah melakukan

penelitian dan menghindari kesimpangsiuran dalam menganalisis permasalahan.
Batasan operasional penelitian ini dibagi dalam dua bagian:
a. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan- perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 – 2014.

Universitas Sumatera Utara

b. Variabel yang digunakan dalam penelitian ada dua yaitu :
1. Variabel dependen (variabel terikat) adalah Dividend Payout Ratio.
2.Variabel independen (variabel bebas) adalah :
X1 : Financial Leverage
X2 : Current Ratio
X3 : Return On Investment
X4 : Keputusan Investasi

X5 : Risiko Keuangan

3.4

Definisi Operasional
Defenisi operasional dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi 2 bagian

yaitu:
a. Variabel Dependen (Variabel Y)
1. Dividend Payout Ratio
Menurut Brigham dan Houston (2001:69), Dividend Payout Ratio yaitu
persentase dari laba bersih yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada
pemegang saham.Dividend Payout Ratio merupakan perbandingan antara
dividend per share (DPS) dengan earning per share(EPS). Rumus untuk
menghitung Dividend Payout Ratio adalah :

Universitas Sumatera Utara

b..Variabel Independen (Variabel X)
1. Financial Leverage

Menurut Brigham dan Houston (2001:84),financial leverage yaitu penggunaan
pembiayaan dengan utang. Dimana hutang tersebut dapat digunakan untuk
meningkatkan pengembalian atas ekuitas. Rumus untuk menghitung debt ratio
(Brigham dan Houston, 2001:85) adalah sebagai berikut :

2. Current Ratio
Current ratio adalah rasio yang menunjukkan besarnya kewajiban lancar yang
ditutup dengan aktiva yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam
jangka pendek.

Rumus untuk menghitung current ratio sebagai berikut

(Brigham dan Houston 2001:79) :

3. Return On Assets
Profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
didalam menghasilkan laba, dalam penelitian ini ukuran kemampuan
perusahaan untuk mengukur laba dengan menggunakan Return On Assets
(ROA).ROA adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. ROA biasa digunakan untuk

mengukur pengembalian atas total aktiva setelah bunga dan pajak. Rumus
menghitung return on assetssebagai berikut (Brigham dan Houston, 2001:90)

Universitas Sumatera Utara

4. Keputusan Investasi
Menurut Tandelilin (2010): “Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana
atau sumber dana lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang”.Keputusan investasi yaitu
keputusan yang menyangkut masalah bagaimana seorang manajer harus
mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan mendatangkan
keuntungan dimasa depan (Sartono, 2010: 6). Keputusan investasi tidak dapat
diobservasi

secara

langsung

(laten),


sehingga

dalam

perhitungannya

menggunakan proksi (Kallapur dan Trombley, 1999 dalam Rini Lihan dan Anas
Bandi 2010). Proksi keputusan investasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Price Earning Ratio (PER).PER merupakan perbandingan antara harga
saham dan laba per lembar saham (earning per share). Rumus untuk menghitung
price earning ratio sebagai berikut (Tandelilin, 2001:192) :

5. Risiko Keuangan
Financial risk adalah variabilitas laba yang akan diterima pemegang saham
dan financial leverage merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi risiko
finansial. Penggunaan financial leverage yang semakin tinggi mengakibatkan
biaya modal tetapnya tinggi dan perusahaan harus berusaha agar memperoleh

Universitas Sumatera Utara


tambahan EBIT yang lebih tinggi daripada biaya tetapnya. Penggunaan financial
leverage yang makin tinggi mengakibatkan risiko finansial juga meningkat
(Sartono 2001:267).

Berbagai rasio keuangan dapat dipergunakan untuk

mengukur risiko dalam hubungannya dengan perusahaan yang menggunakan
leverage dalam struktur modalnya, misalnya debt to total assets ratio, debt to
eqiuty ratio, times interest earned ratio dan fixed charge coverage ratio. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakantimes interest earned ratio.Times interest
earned ratio yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar laba
operasi dapat menurun sampai perusahaan tidak dapat memenuhi beban bunga
tahunan. Kegagalan dalam memenuhi kewajiban ini dapat mengakibatkan adanya
tindakan hukum dari kreditur perusahaan, dan mungkin menimbulkan
kebangkrutan. Rumus untuk menghitung

sebagai

berikut (Brigham dan Houston, 2001:87)


3.5

Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian adalah adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2012. Penarikan sampel
yang dilakukan oleh penulis adalah dengan menggunakan pendekatan
“nonprobability random sampling” dengan metode purposive sampling.
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2004: 73).

Beberapa pertimbangan yang ditentukan oleh

peneliti agar mendapatkan sampel perusahaan yang tepat sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

1. Perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia sejak 2010
hingga 2014 dan tidak pernah delisting.
2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan secara

lengkap sejak 2010 hingga 2014 dan telah di audit.
3. Perusahaan manufaktur yang membayar dividen sejak 2010 hingga 2014

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.1
Daftar Perusahaan Manufaktur Terdaftar
YANG MENERBITKAN LAPORAN

YANG MEMBAYAR

KEUANGAN

DIVIDEN

No Kode

2010 2011

2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014


1 INTP






















2 SMCB






















3 SMGR





















4 AMFG √



















5 ARNA





















6 IKAI











-

-

-

-

-

7 KIAS











-

-

-





8 MLIA











-

-

-

-

-

9 TOTO





















10 ALKA











-

-

-

-

-

11 ALMI











-









12 BTON











-

-



-

-

13 CTBN



















-

14 GDST











-

-

-

-

-

15 INAI











-

-

-





16 ITMA











-

-

-

-

-

17 JKSW











-

-

-

-

-

18 JPRS











-

-

-

-

-

19 KRAS











-

-



-

-

20 LION





















21 LMSH





















22 MYRX











-

-

-

-

-

23 NIKL











-



-

-



24 PICO











-

-

-

-

-

25 TBMS

















-

-

26 BATA





















27 BUDI















-

-

-

28 DPNS













-

-





29 EKAD

















-



Universitas Sumatera Utara

30 ETWA

No Kode











-

-

-

YANG MENERBITKAN LAPORAN

YANG MEMBAYAR

KEUANGAN

DIVIDEN

-



2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
31 INCI











-

-

-

-

-

32 SOBI













-

-

-

-

33 SRSN











-

-

-

-

-

34 TPIA













-

-

-



35 UNIC

















-



36 AKKU











-

-

-

-

-

37 AKPI











-

-

-

-



38 APLI











-



-

-

-

39 BRNA



















-

40 FPNI











-

-

-

-

-

41 IGAR















-





42 IPOR











-









43 SIAP











-

-

-

-

-

44 SIMA











-

-

-

-

-

45 TRST

















-



46 YPAS













-

-

-

-

47 CPIN





















48 JPFA





















49 MAIN



















-

50 SIPD











-





-

-

51 SULI











-

-

-

-

-

52 TIRT











-

-

-

-

-

53 FASW















-

-

-

54 INKP











-

-

-

-



55 INRU











-

-

-

-

-

56 KBRI











-

-

-

-

-

57 SPMA √









-

-



-

-

58 TKIM



















-

59 ASII





















60 AUTO





















Universitas Sumatera Utara

YANG MENERBITKAN LAPORAN

YANG MEMBAYAR

KEUANGAN

DIVIDEN

No Kode

2010 2011 2012

2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014

61 BRAM



















-

62 GDYR





















63 GJTL





















64 IMAS











-

-







65 INDS













-







66 LPIN











-

-

-

-

-

67 MASA

















-



68 NIPS











-

-

-

-

-

69 PRAS











-

-

-

-

-

70 SMSM





















71 ADMG √









-

-

-

-

-

72 ARGO











-

-

-

-

-

73 CNTX











-

-

-

-

-

74 ERTX











-

-

-

-

-

75 ESTI

















-

-

76 HDTX











-

-

-

-

-

77 INDR











-

-



-

-

78 KARW











-

-

-

-

-

79 MYTX











-

-

-

-

-

80 PBRX











-





-



81 POLY











-

-

-

-

-

82 RICY











-

-



-



83 SSTM











-

-

-

-

-

84 UNIT











-

-

-

-

-

85 UNTX











-

-

-

-

-

86 BIMA











-

-

-

-

-

87 IKBI





















88 JECC













-





-

89 KBLI











-

-

-



-

Universitas Sumatera Utara

90 KBLM











-







-

91 SCCO





















92 VOKS











-

-





-

No

YANG MENERBITKAN LAPORAN

YANG MEMBAYAR

KEUANGAN

DIVIDEN

Kode

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
93 PTSN











-

-

-



-

94 ADES











-

-

-

-

-

95 AISA











-

-







96 CEKA













-

-

-



97 DAVO











-

-

-

-

-

98 DLTA





















99 ICBP











-









100 INDF





















101 MLBI





















102 MYOR













-







103 PSDN











-

-

-

-

-

104 ROTI





















105 SKBM





















106 STTP











-

-

-

-

-

107 ULTJ











-

-



-



108 GGRM √



















109 HMSP





















110 RMBA











-



-

-

-

111 DVLA





















112 INAF











-

-

-



-

113 KAEF





















114 KLBF





















115 MERK





















116 PYFA











-

-

-

-

-

117 SCPI











-

-

-

-

-

118 SQBB



-

















119 TSPC





















120 MRAT



















-

Universitas Sumatera Utara

121 TCID





















122
123
124
125



























-


-


-


-


-

UNVR
KDSI
KICI
LMPI

Tabel 3.2
Jumlah Sampel Berdasarkan Seleksi Kriteria Sampel

NO

Kriteria Sampel

Jumlah

Perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia sejak
1

125
2010 hingga 2014 dan tidak pernah delisting.
Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan secara

2

124
lengkap
Perusahaan yang tidak membayar deviden selama periode waktu
92

3
penelitian 2010 – 2014.
4

Jumlah populasi yang masuk kriteria sampel

32

Tabel 3.3
Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur Tbk.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Kode
Perusahaan
INTP
SMCB
SMGR
AMFG
ARNA
TOTO
LION
LMSH
CPIN
JPFA
ASII
AUTO

Nama Perusahaan
PT.Indocement Tunggal Prakasa,Tbk
PT.Holcim Indonesia Tbk
PT. Semen Indonesia Tbk
PT.Asahimas Flat Glass Tbk
PT.Arwana Citra Mulia Tbk
PT.Surya Toto Indonesia Tbk
PT. Lion Metal Works,Tbk
PT. Lionmesh Prima,Tbk
PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk
PT.Astra International Tbk
PT.Astra Auto Part Tbk

Universitas Sumatera Utara

13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

3.6

GDYR
GJTL
SMSM
BATA
IKBI
SCCO
DLTA
INDF
MLBI
ROTI
SKLT
GGRM
HMSP
DVLA
KAEF
KLBF
MERK
TSPC
TCID
UNVR

PT.Goodyear Indonesia Tbk
PT.Gajah Tunggal Tbk
PT.Selamat Sempurna Tbk
PT. Sepatu Bata Tbk
PT.Sumi Indo Kabel Tbk
PT.Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk
PT.Delta Djakarta Tbk
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk
PT. Sekar Laut Tbk
PT. Gudang Garam Tbk
PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
PT. Darya Varia Laboratoria Tbk
PT. Kimia Farma Tbk
PT. Kalbe Farma Tbk
PT.Merck,Tbk
PT. Tempo Scan Pasific Tbk
PT. Mandom Indonesia Tbk
PT. Unilever Indonesia Tbk

Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder yang digunakan merupakan data yang diperoleh berdasarkan hasil
publikasi oleh Bursa Efek Indonesia yaitu laporan keuangan, sejarah
perusahaan, jurnal, literatur ilmiah, penelitian terdahulu, laporan-laporan
yang dipublikasikan serta datadata yang diperoleh dari media internet.

3.7

Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a) Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka yakni pengumpulan data
pendukung berupa literatur, penelitian terdahulu, dan laporan – laporan yang
dipublikasikan untuk mendapatkan gambaran dari masalah yang akan
diteliti.

Universitas Sumatera Utara

b)Tahap kedua dilakukan melalui pengumpulan data sekunder yang
diperlukan berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek
Indonesia melaluiwww.idx.com.
3.8

Teknik Analisis Data
Teknik analisis merupakan cara atau teknik dalam mengkaji data yang
terkumpul dalam hubungannya dengan hipotesis, metode analisis yang
digunakan :
a.Metode Analisis Statistik Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah metode analisis dimana data yang ada
dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis dan diinprestasikan secara objektif
sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang
dibahas.
b. Analisis Regresi Linear Berganda Data Panel
Menurut Winarno (2009), data panel dapat didefenisikan sebagai
gabungan antara data silang (cross section) dengan data runtut waktu (time
series). Nama lain dari data panel adalah pool data, yaitu kombinasi dari
data time series dan cross section, micropanel data, longitudinal data,
analisis even history dan analisis cohort.
Pada dasarnya penggunaan metode data panel memiliki beberapa
keunggulan.
Berikut adalah keunggulan metode data panel :

1.

Panel data mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara eksplisit
dengan mengizinkan variabel spesifik individu.

Universitas Sumatera Utara

2.

Kemampuan mengontrol heterogenitas individu ini selanjutnya menjadikan
data panel dapat digunakan untuk menguji dan membangun model perilaku
yang lebih kompleks.

3.

Data panel mendasarkan diri pada observasi cross section yang berulangulang (time series), sehingga metode data panel cocok digunakan sebagai
study of dynamic adjustment.

4.

Tingginya jumlah observasi memiliki implikasi pada data yang lebih
informatif, lebih variatif, kolinearitas antar variabel yang semakin berkurang,
dan peningkatan derajat bebas (degrees of freedom-df), sehingga dapat
diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien.

5.

Data panel dapat digunakan untuk mempelajari model-model perilaku yang
kompleks.
Keunggulan-keunggulan tersebut memiliki implikasi pada tidak harus

dilakukan pengujian asumsi klasik dalam metode data panel (Ajija et al, 2011).
Persamaan regresi dengan data panel adalah sebagai berikut:
Y=β0+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+β5X5+e
Keterangan:
Y

=Dividend Payout Ratio

β0

= Konstanta

β1, β2, β3, β4, β5

= Koefisies variabel indpendent

X1

=Financial Leverage

X2

= CR

X3

= ROA

Universitas Sumatera Utara

X4

= Investasi (PER)

X5

= Risiko Keuangan (TIE)

e

= Error

3.9 Model Pengujian Regresi Linear Berganda Data Panel
Terdapat tiga pendekatan dalam mengestimasi regresi data panel yang
dapat digunakan yaitu Common Effect, model fixed effect, dan model random
effect.
3.9.1 Common Effect
Estimasi common effect (koefisien tetap antar waktu dan individu)
merupakan teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi data panel. Hal ini
karena hanya dengan mengkombinasikan data time series dan data cross section
tanpa melihat perbedaan antara waktu dan individu, sehingga dapat menggunakan
metode OLS dalam mengestimasi data panel.
Dalam pendekatan estimasi ini, tidak diperlihatkan dimensi individu
maupun waktu. Diasumsikan bahwa perilaku data antar perusahaan sama dalam
berbagai kurun waktu. Dengan mengkombinasikan data time series dan data
cross section tanpa melihat perbedaan antara waktu dan individu, maka model
persamaan regresinya adalah:
Y = β0+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+β5X5+e
3.9.2 Fixed Effect
Pendekatan estimasi common effect (slope konstan tetapi intersep berbeda
antar individu) sangat jauh berbeda dari realita sebenarnya. Karakteristik antar
perusahaan jelas akan berbeda, misalnya budaya perusahaan, gaya manajerial,

Universitas Sumatera Utara

sistem insentif, dan sebagainya. Salah satu cara paling sederhana mengetahui
adanya perbedaan adalah dengan mengasumsikan bahwa intersep berbeda antar
perusahaan sedangkan slopenya tetap sama antar perusahaan.
Model yang mengasumsikan adanya perbedaan intersep biasa disebut
dengan model regresi fixed effect. Teknik model ficed effect adalah teknik
mengestimasi data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap
adanya perbedaan intersep. Pengertian fixed effect ini didasarkan adanya
perbedaan intersep antar perusahaan namun intersepnya sama antar waktu.
Disamping itu, model ini juga mengasumsikan bahwa koefisien regresi (slope)
tetap antar perusahaan dan antar waktu. Model fixed effect dengan teknik variabel
dummy dapat ditulis sebagai berikut:
Y=β0+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+β5X5+β6d1+β7d2+β8d3+......+βndn+e
3.9.3 Random Effect
Pada model fixed effect terdapat kekurangan yaitu berkurangnya derajat
kebebasan (Degree of Freedom) sehingga akan mengurangi efisiensi parameter.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dapat menggunakan pendekatan estimasi
random effect. Pendekatan estimasi random effect ini menggunakan variabel
gangguan (error terms). Variabel gangguan ini mungkin akan menghubungkan
antar waktu dan antar perusahaan. Penulisan konstanta dalam model random
effect tidak lagi tetap tetapi bersifat random sehingga dapat ditulis dengan
persamaan sebagai berikut :
Y=β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e + µ

Universitas Sumatera Utara

Dalam memilih model data panel yang akan digunakan, pertama dilakukan uji
Chow untuk menentukan apakah pengolahan data panel menggunakan metode
common effect atau fixed effect. Jika signifikan maka dilanjutkan dengan uji
Hausman untuk memilih antara fixed effect dan random effect. Jika hasil uji
Hausman signifikan maka disimpulkan pengolahan dilakukan dengan metode
fixed effect. Namun, jika uji Hausman tidak signifikan maka dilanjutkan dengan
uji Breusch-PaganLM test untuk memilih antara metode random effect dan
common effect.
3.10. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefesien
regresi yang didapat signifikan.
Ada dua jenis koefesien regresi yang dapat dilakukan yaitu uji F dan uji t.
3.10.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji – F )
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara
bersama-sama

(simultan)

mempunyai

pengaruh

yang

signifikan

terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah:
Ho : β1 = 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel independen (Debt to Assets Ratio, Current Ratio, Return on Assets,
Price Earning Ratio, dan Time Interest Earned) terhadap variabel dependen
(Dividend Payout Ratio) pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010-2014.
Ha : β1≠ 0, artinya secara bersamaan terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel independen (Debt to Assets Ratio, Current Ratio, Return on

Universitas Sumatera Utara

Assets,Price Earning Ratio, dan Time Interest Earned) terhadap variabel
dependen (Dividend Payout Ratio) pada perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Indonesia tahun 2010-2014.

Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika F hitung
≤ F tabel pada α = 5% Ha diterima jika F
hitung > F tabel pada α = 5%
3.10.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji – t)
a.

Debt to Assets Ratio (X1)
H0 :b1 = 0, artinya Debt to Assets Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Indonesia periode 2010-2014.
Ha :b1 ≠ 0, artinya Debt to Assets Ratio berpengaruh signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Indonesia periode 2010-2014.

b. Current Ratio (X2)
H0 :b2 = 0, artinya Current Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Indonesia periode 2010-2014.
Ha :b2 ≠ 0, artinya Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Dividend
Payout Ratio

pada

perusahaan manufaktur di Bursa Efek

Indonesia periode 2010-2014.
c. Return on Assets (X3)

Universitas Sumatera Utara

H0 :b3 = 0,

artinya Return on Assets berpengaruh tidak signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Indonesia periode 2010-2014.

Ha :b3 ≠ 0,

artinya Return on Assets

berpengaruh signifikan terhadap

Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Indonesia periode 2010-2014.
d. Price Earning Ratio (X4)
H0 :b4 = 0,

artinya Price Earning Ratio

berpengaruh tidak signifikan

terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur
di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
Ha :b4 ≠ 0,

artinya Price Earning Ratio berpengaruh signifikan Terhadap
Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Indonesia periode 2010-2014.

e.

Time Interest Earned (X5)
H0 :b5 = 0,

artinya Time Interest Earned

berpengaruh tidak signifikan

terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur
di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.
Ha :b5 ≠ 0,

artinya Time Interest Earned berpengaruh signifikan Terhadap
Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Indonesia periode 2010-2014.

Universitas Sumatera Utara

Dengan tingkat signifikan (α) 5%, jika nilai sig. t > 0,05 H0 diterima,
artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel
terikat. Sebaliknya jika sig. t < 0,05 Ha diterima, artinya ada pengaruh yang
signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai thitung juga dapat
dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusannya yaitu:
1. H0 diterima jika –thitung > -ttabel atau thitung < ttabel pada α = 5%.
2. Ha diterima jika –thitung < -ttabel atau thitung > ttabel pada α = 5%.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Profil Singkat Objek Penelitian
1.

PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
PT. Indocement Tunggal Perkasa, Tbk merupakan salah satu sektor industri
dasar dan kimia dengan sub sektor industri semen. PT. Indocement Tunggal
Perkasa, Tbk. didirikan pada 16 Januari 1985 dan terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada 5 Desember 1989. Saham perusahaan sebesar 51% dimiliki
oleh Birchwood Omnia Limited, 13,03% dimiliki oleh PT. Mekar Perkasa,
dan dimiliki publik sebesar 35,97%. Pembayaran terakhir dividen tunai untuk
tahun buku 2014 dilakukan pada 17 Juni 2015 sebesar Rp. 1.350

2.

PT. Holcim Indonesia, Tbk.
PT. Holcim Indonesia, Tbk. Merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
di sektor industri semen berdiri sejak 15 Juni 1971 dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada 10 Agustus 1977. Saham perusahaan 80,64% dimiliki
oleh Holderfin BV dan sisanya sebesar 19,36% dimiliki oleh publik.
Pembayaran dividen tunai untuk tahun buku 2014 dilakukan pada 3 Oktober
2014 (interim) sebesar Rp. 34 per lembar sahan dan sisanya sebesar Rp. 31
perlembar saham pada tahun 2015 sehingga dividend final sebesar Rp. 65 per
lembar saham.

Universitas Sumatera Utara

3.

PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk. PT. Semen Indonesia, Tbk sebelumnya
dikenal dengan nama Semen Gresik berdiri sejak 2 Maret 1953 dan baru
terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 8 Juli 1991. Pemerintah Republik
Indonesia memiliki 50,01% saham dan sisanya 48,99% dimiliki oleh publik.
Pembayaran dividen tunai untuk tahun buku 2014 dilakukan pada 20 Mei
2015 sebesar Rp. 658 per lembar saham.

4.

PT. Asahimas Flat Glass, Tbk
PT. Asahimas Flat Glass, Tbk berdiri sejak 7 Oktober 1971 dan terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada 8 November 1995. Kepemilikian saham PT.
Asahimas Flat Glass, Tbk sebesar 43,86% dimiliki oleh Asahi Glass.co. Ltd,
40,87 dimiliki oleh PT. Rodamas dan sebesar 15,27% dimiliki oleh publik.
PT. Arwana Citra Mulia, Tbk. Pembayaran dividen tunai untuk tahun buku
2014 dilakukan pada 5 Juni 2015 sebesar Rp. 510 per lembar saham.

5.

PT. Arwana Citra Mulia, Tbk.
PT. Arwana Citra Mulia, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur
dibidang keramik, porselin, dan kaca. PT. Arwana Citra Mulia, Tbk berdiri
sejak 22 Februari 1993 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 17 Juli
2001.

Komposisi kepemiliki saham sebesar 24,52% dimiliki oleh Credit

Suisse AG Singapore Trust Accout Client, PT. Supra Kreasi Eradinamika
sebesar 13,94%, UBS AG Singapore Non Treaty Omnibu Account sebesar
9,81%, Credit Suisse AG Singapore Trust Accout Client A/C Client 202
sebesar 6,57%, dan dimiliki oleh publik sebesar 45,16%.

Pembayaran

Universitas Sumatera Utara

dividen tunai untuk tahun buku 2014 dilakukan pada Juni 2015 sebesar Rp.
12 per lembar saham.
6.

PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
PT. Surya Toto Indonesia, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur
dengan sub sektor keramik, porselin, dan kaca berdiri sejak 11 Juli 1977 dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 30 Oktober 1990. Komposisi saham
perusahaan sebesar 38,13% dimiliki oleh Toto Limited, 25,10% dimiliki oleh
Multifortuna Asindo sebesar 25,10%, 25,10% dimiliki oleh Surya Paramita
Abadi, dan dimiliki oleh publik sebesar 11,67%. Pembayaran dividen tunai
untuk tahun buku 2014 dilakukan pada 15 Juni 2015 sebesar Rp. 170 per
lembar saham.

7.

PT. Lion Metal Works, Tbk
PT. Lion Metal Works, Tbk didirikan pada 16 Agusutus 1972 dan terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada 20 Agustus 1993. Komposisi kepemilikan saham
sebesar 28,85% dimiliki oleh Lion Holding Pte. Ltd, Lion Holdings Pte. Ltd
sebesar 28, 85%.

Pembayaran dividen tunai untuk tahun buku 2014

dilakukan pada 4 Juni 2015 sebesar Rp. 400 per lembar saham.
8.

PT. Lionmesh Prima, Tbk
PT. Lionmesh Prima, Tbk berdiri sejak 14 Desember 1982 dan terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada 4 Juni 1990. Komposisi kepemilikian saham
dimiliki oleh Lion Holdings Pte, Ltd sebesar 25,55%, Jusuf Sutrino sebesar
10,90%, Lawer Suwendi sebesar 8,75%, Trinidad Investment, Pte.

Ltd

sebesar 6,67%, dan sisanya sebesar 48,14% dimiliki oleh publik.

Universitas Sumatera Utara

Pembayaran dividen tunai untuk tahun buku 2014 dilakukan pada 4 Juni 2015
sebesar Rp. 562 per lembar saham.
9.

PT. Charoen Phokphand Indonesia, Tbk
PT. Charoen Phokpahand Indonesia, Tbk didirikan pada 7 Januari 1972 dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 18 Maret 1991. Kepemilikan saham
sebesar 55,53% dimiliki oleh PT. Central Agromina, dan publik sebesar
44,47%. Pembayaran dividen tunai untuk tahun buku 2014 dilakukan pada
15 Juli 2015 sebesar Rp. 28 per lembar saham.

10. PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk
PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk didirikan pada 18 Januari 1971 dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 23 Oktober 1989.

Komposisi

kepemilikan saham sebesar 57,51% dimiliki oleh Credit Suisse AG Singapore
Trust AC CL Japfa Ltd, 42,49% dimiliki oleh publik. Pembayaran dividen
tunai untuk tahun buku 2014 dilakukan pada 25 Juni 2015 sebesar Rp. 4 per
lembar saham.
11. PT. Astra International Indonesia, Tbk
PT. Astra International Indonesia Tbk didirikan pada 20 Februari 1957 dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 4 April 1990. Kepemilikan saham
sebesar 50,09% dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriage Limited, dan 49,91%
dimiliki oleh publik. Pembayaran dividen tunai terakhir untuk tahun buku
2014 dilakukan pada 15 Oktober 2014 (interim) sebesar Rp. 64 dan sebesar
Rp. 152 pada 7 Mei 2015 (final) sehingga total dividen tunai untuk tahun
2014 sebesar Rp. 216 per lembar saham.

Universitas Sumatera Utara

12. PT. Astra Autopart, Tbk
PT. Astra Autopart didirikan pada 20 September 1991 dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada 15 Juni 1998. PT. Astra International, Tbk memiliki
saham sebesar 80% dan 20% dimiliki oleh publik. Pembayaran dividen tunai
terakhir untuk tahun buku 2014 dilakukan pada 22 Mei 2015 sebesar Rp. 72
per lembar saham.
13. PT. Goodyear Indonesia, Tbk
PT. Good Year Indonesia, Tbk didirikan pada 26 Januari 1917 dan terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada 22 Desember 1980.

Kepemilikan saham

perusahaan mayoritas dimiliki oleh The Goldenyear Tire & Rubber Company
sebesar 85%, Kalibesar Asri sebesar 9,02%, dan publik sebanyak 5,98%. .
Pembayaran dividen tunai terakhir untuk tahun buku 2014 dilakukan pada 11
Juni 2015 sebesar Rp. 300 per lembar saham.
14. PT. Gajah Tunggal, Tbk.
PT. Gajah Tunggal, Tbk PT Gajah Tunggal Tbk didirikan tanggal 24 Agustus
1951 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1953. Kantor
pusat GJTL beralamat di Wisma Hayam Wuruk, Lantai 10 Jl. Hayam Wuruk
8, Jakarta dengan pabrik berlokasi di Tangerang dan Serang. Pemegang
saham mayoritas GJTL adalah Denham Pte. Ltd, dengan persentase
kepemilikan sebesar 49,70%. GITI Tire Pte. Ltd. merupakan pemegang
saham mayoritas Denham Pte. Ltd. Pada tanggal 15 Maret 1990, GJTL
memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan
Penawaran Umum Perdana Saham GJTL (IPO) kepada masyarakat sebanyak

Universitas Sumatera Utara

20.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga
penawaran Rp5.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 08 Mei 1990. Pembayaran dividen
tunai terakhir untuk tahun buku 2014 dilakukan pada 7 Juli 2015 sebesar Rp.
17 per lembar saham.
15. PT. Selamat Sempurna, Tbk
PT. Selamat Sempurna, Tbk didirikan pada 19 Januari 1976 dan terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada 9 September 1996. Sebanyak 58,13% saham
dimiliki oleh PT. Adrindo Intiperkasa, dan 41,87% dimiliki oleh publik.
Pembayaran terakhir dividen tunai untuk tahun buku 2014 dilakukan pada 26
Juni 2015 sebesar Rp. 25 dan sebesar Rp. 100 pada 27 Nopember 2015
sehingga total dividen tunai untuk tahun 2014 sebesar Rp. 125 per lembar
saham.
16. PT. Sepatu Bata, Tbk.
PT. Sepatu Bata, Tbk adalah anggota Bata Shoe Organization (BSO) yang
mempunyai kantor pusat di Lausanne, Switzerland. BSO merupakan
produsen terbesar penghasil sepatu di dunia yang beroperasi di banyak
negara, menghasilkan serta menjual jutaan pasang sepatu setiap tahun. PT.
Sepatu Bata, Tbk didirikan pada 15 Oktober 1931. Pemegang saham yang
memiliki 5% atau lebih saham Sepatu Bata Tbk (30/04/2015), antara lain:
Bafin (Nederland) B.V. (induk usaha) (82,00%) dan BP2S Singapore
(5,11%). Adapun induk usaha terakhir BATA adalah Compass Limited, yang
berkedudukan di Bermuda. Penawaran umum saham perdana saham BATA

Universitas Sumatera Utara

pada 6 Februari 1982. . Pembayaran dividen tunai terakhir untuk tahun buku
2014 dilakukan pada 1 Desember 2014 dan pada 6 Juli 2015 sebesar Rp. 5,84
sehingga jumlah dividen final untuk tahun 2014 sebesar Rp. 22 per lembar
saham.
16. PT. Sumi Indokabel, Tbk
PT. Sumi Indo Kabel, Tbk didirikan pada 23 Juli 1981 dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada 21 Januari 1991. Kepemilikan saham sebesar 93,06%
dimiliki oleh Sumitomo Electric Industries Ltd, dan publik sebesar 6,94%.
Pembayaran dividen tunai terakhir untuk tahun buku 2014 dilakukan pada 18
Juni 2015 dengan jumlah Rp. 200 per lembar saham.
17. PT. Supreme Cable Manufacturing and Commerce, Tbk
PT. Sumprema Kable Manufacturing & Commerce, Tbk didirikan pada 9
Nopember 1970 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 20 Juli 1982.
Komposisi kepemilikan saham 29,67% dimiliki oleh PT. Moda Sukma,
25,78% dimiliki oleh PT. Tutulan Sukma, 11,81% dimiliki oleh The
Furukawa Electric Co. Ltd, dan 32,74% dimiliki oleh publik. Pembayaran
dividen tunai terakhir untuk tahun buku 2014 dilakukan pada 22 Mei 2015
sebesar Rp. 19 per lembar saham.
18. PT. Delta Djakarta, Tbk
PT. Delta Djakarta, Tbk didirikan pada 15 Juni 1970 dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada 27 Februari 1984. Kepemilikan saham sebanyak 58%
dimiliki oleh San Miguel Malaysia Pte. Ltd, 23% dimiliki Pemerintah Daerah

Universitas Sumatera Utara

DKI Jakarta, dan 19% dimiliki publik. Pembayaran terakhir dividen tunai
dilakukan pada 19 Juni 2015 sebesar Rp. 6000per lembar saham.
19. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk didirikan pada 14 Agustus 1990 dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 14 Juli 1994. Kepemilikan saham
sebanyak 50,05% dimiliki oleh CAB Holdings Limited dan publik sebanyak
49,95%.

Pembayaran dividen tunai terakhir untuk tahun buku 2014

dilakukan pada 11 Juni 2015 dengan jumlah Rp. 220 per lembar saham.
20. PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk
PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk didirikan pada 3 Juni 1929 dan terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada 15 Desember 1981. Kepemilikan saham sebanyak
76% dimiliki Heineken International BV, dan 7% dimiliki Hollandsch
Administratiekantoo, serta dimiliki publik sebanyak 17%.

Pembayaran

dividen tunai terakhir untuk tahun buku 2014 dilakukan pada 22 Mei 2015
sebesar Rp. 138 per lembar saham.
21. PT. Nippon Indosari Corporindo, Tbk
Nippon Indosari Corpindo, Tbk didirikan pada 8 Maret 1995 dan terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada 28 Juni 2010. Kepemilikan saham sebanyak
31,50% dimiliki oleh PT. Indoritel Makmur International, Tbk, 26,53%
dimiliki Bonlight Investment Limited, 8,50% dimiliki oleh Pasco Shikhisima
Corporation, dan 33,47 dimiliki oleh publik. Pembayaran dividen tunai
terakhir untuk tahun buku 2014 dilakukan pada 12 Juni 2015 sebesar Rp. 10
per lembar saham.

Universitas Sumatera Utara

22. PT. Sekar Laut, Tbk
PT. Sekar Laut, Tbk didirikan pada 19 Juli 1976 dan terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada 8 September 1993. Komposisi kepemilikan saham sebanyak
26,78% dimiliki oleh Omnistar Investment Holdings Limited, 26,16%
dimiliki oleh Alamiah Sari, 17,22% dimiliki oleh Malvina Investment
Limited, 13,39% dimiliki oleh Shadforth Agents Limited, 12,54% dimiliki
oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, dan 3,91% dimiliki oleh
publik. Pembayaran dividen tunai terakhir untuk tahun buku 2014 dilakukan
pada 30 Juli 2015 dengan jumlah Rp. 5 per lembar saham.
23. PT. Gudang Garam, Tbk
PT. Gudang Garam, Tbk didirikan pada 26 Juni 1958 dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada 27 Agustus 1990. Komposisi kepemilikan sahan sebesar
69,29% dimiliki oleh PT. Suryaduta Investama, 6,26% dimiliki oleh PT.
Suryamitra Kusuma, dan publik sebesar 24,45%. Pembayaran dividen tunai
terakhir untuk tahun buku 2014 dilakukan pada 30 Juli 2015 dengan jumlah
Rp. 800 per lembar saham.
24. PT. Handala Mandala Sampoerna, Tbk
PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk (Sampoerna) merupakan salah satu
pemimpin produsen rokok di Indonesia. Yang memproduksi sejumlah merek
rokok kretek yang dikenal luas, seperti A Mild, Sampoerna Kretek, serta
“Raja Kretek” yang legendaris Dji Sam Soe. PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna, Tbk didirikan pada 27 Maret 1905. Induk usaha Sampoerna
adalah PT Philip Morris Indonesia, sedangkan induk usaha utama Sampoerna

Universitas Sumatera Utara

adalah Philip Morris International, Inc. saham perusahaan mulai terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada 15 Agustus 1990. Pembayaran dividen tunai
terakhir untuk tahun buku 2014 dilakukan pada 6 Mei 2015 dengan jumlah
Rp. 975 per lembar saham.
25. PT. Darya Varia Laboratoria, Tbk
PT. Darya-Varia Laboratoria, Tbk didirikan pada 5 Februari 1976 dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 11 Nopember 1994. Sebesar 92,66%
dimiliki oleh Blue Sphere Singapore Pte. Ltd, dan publik sebesar 7,34%.
Pembayaran dividen tunai terakhir untuk tahun buku 2014 dilakukan pada 24
Juni 2014 sebesar Rp. 22 (interim) dan sisanya sebesar 11 Juni 2015 sebesar
Rp. 40 11 Juni 2015.
26. PT. Kimia Farma, Tbk
PT. Kimia Farma (Persero), Tbk didirikan pada 23 Januari 1969 dan terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada 4 Juli 2001. Mayoritas saham dimiliki oleh
Negara Republik Indonesia sebanyak 90,03%, dan publik sebesar 9,97%.
Pembayaran dividen tunai terakhir untuk tahun buku 2014 dilakukan pada 8
Mei 2015 dengan jumlah Rp. 8,45 per lembar saham.
27. PT. Kalbe Farma, Tbk
PT. Kalbe Farma, Tbk didirikan pada 10 September 1966 dan terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada 30 Juli 1991. Komposisi kepemilikan saham
sebesar 8,66% dimiliki oleh PT. Bina Arta Charisma, 9,21% dimiliki oleh PT.
Ladang Ira Panen, 9,47% oleh Lucasta Murni Gemilang, 9,49% oleh PT.
Diptanala Bahana, 9,70% oleh PT. Santa Seha Sanadi, dan 10,17% dimiliki

Universitas Sumatera Utara

oleh PT Gira Sole Prima, serta 43,30% dimiliki oleh publik. Pembayaran
terakhir dividen tunai untuk tahun buku 2014 dilakukan pada 26 Mei 2015
sebesar Rp. 19 per lembar saham.
28. PT. Merck Indonesia, Tbk
PT. Merck, Tbk didirikan pada 4 Oktober 1970 dan terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada 23 Juli 1981. Sebesar 73,99% saham dimiliki oleh Merck
Holding GMBH, 12,66% dimiliki Emedia Export Company MBH, dan
13,35% dimiliki oleh publik. Pembayaran dividen tunai terakhir untuk tahun
buku 2014 dilakukan pada 5 Mei 2015 dengan jumlah Rp. 6.500 per lembar
saham.
29. PT. Tempo Scan Pasific, Tbk
PT. Tempo Scan Pasific, Tbk didirikan pada 20 mei 1970 dan terdafar di
Bursa Efek Indonesia pada 17 Juni 1994. Mayoritas saham dimiliki oleh
Bogamulia Nagadi sebesar 77,53%, dan 22,47% dimiliki oleh publik.
Pembayaran terakhir dividen tunai dilakukan pada 11 Juni 2015 sebesar Rp.
64 per lembar saham.
30. PT. Mandom Indonesia, Tbk.
PT. Mandom Indonesia, Tbk didirikan pada 5 Nopember 1969 dan terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada 30 September 1993.

Sebesar 60% saham

dimiliki oleh Mandom Corp, 11% dimiliki oleh PT. Asia jaya Paramita, dan
29% dimiliki oleh publik. Pembayaran dividen tunai terakhir untuk tahun
buku 2014 dilakukan pada 12 Mei 2015 dengan jumlah Rp. 390 per lembar
saham.

Universitas Sumatera Utara

31. PT. Unilever Indonesia, Tbk
PT. Unilever Indonesia, Tbk didirikan pada 5 Desember 1933 dan terdaftar di
Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Komposisi kepemilikan saham
perusahaan sebanyak 84,99% dimiliki oleh Unilever Indonesia Holding dan
publik sebanyak 15,01%. Pembayaran dividen tunai terakhir untuk tahun
buku 2014 dilakukan pada 3 Desember 2014 (interim) sebesar Rp. 336 dan 16
Juni 2015 sebesar Rp. 416.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif statistik digunakan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan nilai maximum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean), dan nilai
standar deviasi dari masing-masing variabel penelitian. Pada Tabel 4.2 berikut
dapat dilihat deskriptif statistik masing-masing variabel penelitian.
Tabel 4.2
Deskriptif Statistik Variabel Penelitian
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Observations

DAR
37.01104
34.52169
75.17807
4.811866
16.25607

CR
298.1923
211.0237
2860.937
51.39035
305.3690

ROA
20.24704
16.65130
88.48564
1.084461
14.35924

PER
20.55763
17.29265
168.5649
2.441860
17.97783

TIE
76.64613
24.35374
664.2831
0.755960
125.2585

DPR
52.93934
46.77062
121.4128
8.810573
27.20921

160

160

160

160

160

160

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa Debt to Assets Ratio

(DAR)

memiliki nilai tertinggi sebesar 75,17% pada PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk
(MLBI) tahun 2014 sedangkan nilai terendah sebesar 4,81% pada PT. Lion

Universitas Sumatera Utara

Metal Works, Tbk. (LION) tahun 2012. Nilai rata-rata (mean) sebesar 37,01%
dan nilai standar deviasi sebesar 16,25%. Debt to Assets Ratio (DAR) merupakan
salah satu rasio leverage yang mengukur besarnya hutang dibandingkan dengan
total aset yang dimiliki perusahaan. PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk (MLBI)
tahun 2014 hal ini mencerminkan tingginya penggunaan hutang dibandingkan
dengan total aset yang dimiliki sehingga semakin tinggi nilai DAR
menggambarkan

rendahnya

kemampuan

perusahaan

kewajibannya dengan menggunakan aset yang dimiliki.

untuk

melunasi

Selanjutnya nilai

terendah sebesar 4,81% pada PT. Lion Metal Works, Tbk. (LION) tahun 2012
mencerminkan rendahnya penggunaan hutang oleh perusahaan sehingga jumlah
aset jauh lebih besar dibanding hutang.

Hal ini mencerminkan tingginya

kemampuan perusahaan melunasi kewajibannya karena memilki aset yang lebih
besar dibanding hutang.
Nilai Current Ratio (CR) memiliki nilai tertinggi sebesar 2860,93% pada
PT. Lion Metal Works, Tbk (LION) tahun 2011. Nilai terendah sebesar 51,39%
pada PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk (MLBI) tahun 2014 Nilai rata-rata (mean)
sebesar 298,19% dengan nilai standar deviasi sebesar 305,36%. Current Ratio
(CR) merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan melunasi
kewajiban lancar dengan menggunakan aktiva lancar. Semakin tinggi rasio CR
mencerminkan tingginya kemampuan perusahaan melunasi kewajiban lancar
karena memiliki aktiva lancar yang lebih besar untuk mengbayar hutang lancar
dalam menjalankan operasional perusahaan. Nilai tertinggi CR pada PT. Lion
Metal Works, Tbk (LION) tahun 2011 mencerminkan besarnya aktiva lancar

Universitas Sumatera Utara

yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan hutang lancarnya sehingga
perusahaan memiliki kemampuan yang sangat tinggi untuk melunasi kewajiban
jangka pendek sedangkan nilai CR terendah pada PT. Multi Bintang Indonesia,
Tbk (MLBI) tahun 2014

mencerminkan tingginya jumlah hutang lancar

dibanding aktiva lancar yang dimiliki perusahaan sehingga kemampuan
perusahaan untuk melunasi kewajiban lancarnya juga rendah.
Nilai Return on Assets (ROA) memiliki nilai tertinggi sebesar 88,48%
pada PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk (MLBI) tahun 2013 sedangkan nilai
terendah sebesar 1,08% pada PT. Gajah Tunggal,Tbk (GJTL) pada tahun yang
sama 2013 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 20,24% dan nilai standar deviasi
sebesar 14,35%.

Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio

profitabilitas yang digunakan untuk mengkur tingkat pengembalian atau tingkat
keuntungan dari aset.

Semakin tinggi nilai Return on Assets (ROA)

mencerminkan semakin efisiennya perusahaan menggunakan aset sehingga
menghasilkan laba. Nilai ROA pada PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk (MLBI)
tahun 2013 mencerminkan tingginya kemampuan perusahaan menghasilkan laba
dengan mengoptimalkan pengelolaan total aset yang dimiliki. Sedangkan nilai
ROA terendah pada PT. Gajah Tunggal,Tbk (GJTL) pada tahun yang sama tahun
2013 mencerminkan kurang efisiennya pengelolaan aset dalam menghasilkan
laba.
Price Earning Ratio (PER) memiliki nilai tertinggi sebesar 168,56% pada
PT. Astra International, Tbk (ASII) tahun 2012 dan nilai terendah sebesar 2,44%
pada PT. Lionmesh Prima, Tbk (LMSH) tahun 2012 dengan nilai rata-rata (mean)

Universitas Sumatera Utara

20,55% dengan nilai standar deviasi sebesar 17,97%. Price Earning Ratio (PER)
mencerminkan besarnya harga per lembar saham perusahaan dibandingkan
dengan laba per lembar saham.

Semakin tinggi nilai PER mencerminkan

tingginya kesediaan investor untuk berinvestasi dengan membeli saham
perusahaan pada harga tertentu di pasar modal dibandingkan dengan laba per
lembar saham yang akan diperoleh investor dimasa mendatang. Nilai PER
tertinggi pada PT. Astra International, Tbk (ASII) tahun 2012 mencerminkan
tingginya permintaan saham perusahaan di pasar modal sehingga harga per lembar
saham lebih tinggi dibanding laba per lembar sahamnya sedangkan nilai PER
terendah pada PT. Lionmesh Prima, Tbk (LMSH) juga ditahun 2012
mencerminkan rendahnya permintaan terhadap saham perusahaan di pasar modal
sehingga harga saham perusahaan relatif rendah dibanding harga saham
perusahaan manufaktur lainnya.
Time Interest Earned (TIE) memiliki nilai tertinggi sebesar 664,28% pada
PT. Merk, Tbk (MERK) tahun 2014 dan nilai terendah sebesar 0,75% pada PT.
Japfaa Comfeed Indonesia, Tbk (JPFA) tahun 2013 dengan nilai rata-rata (mean)
sebesar 76,64% dengan nilai standar deviasi sebesar 125,25%. Time Interest
Earned (TIE) mencerminkan tingginya kemampuan perusahaan dalam melunasi
kewajiban bunga pinjaman dengan menggunakan laba operasi perusahaan. PT.
Merk, Tbk (MERK) tahun 2014 memiliki rasio TIE tertinggi sehingga hal ini
mencerminkan tingginya laba operasi dibanding beban bunga yang dimiliki
perusahaan sedangkan rasio TIE terendah pada PT. Japfaa Comfeed Indonesia,

Universitas Sumatera Utara

Tbk (JPFA) tahun 2013 mencerminkan tingginya tingkat beban bunga yang
dimiliki perusahaan.
Dividend Payout Ratio (DPR) tertinggi sebesar 121,41 pada PT. Delta
Djakarta, Tbk di tahun 2011 dan Dividend Payout Ratio (DPR) terendah sebesar
8,81% pada PT. Lionmesh Prima, Tbk ditahun 2011 dengan nilai rata-rata sebesar
52,93% dan nilai standar deviasi sebesar 27,20%. Dividend Payout Ratio (DPR)
merupakan rasio yang mengkur besarnya jumlah dividen dibandingkan dengan
laba per lembar saham.

Semakin tinggi rasio DPR menunjukkan besarnya

persentase pembayaran dividen per lembar saham dari setiap laba per lembar
saham yang diperoleh perusahaan. DPR tertinggi pada PT. Delta Djakarta, Tbk di
tahun 2011 menunjukkan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang
saham lebih besar dibanding laba per lembar saham yang diperoleh perusahaan
sedangkan DPR terendah pada PT. Lionmesh Prima, Tbk ditahun 2011
menunjukkan rendahnya persentase laba yang dibagikan kepada pemegang saham
dibandingkan dengan laba per lembar saham yang diperoleh perusahaan.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
Salah satu syarat yang mendasari model regresi berganda dengan metode
estimasi Ordinary Least Square (OLS) adalah terpenuhinya semua asumsi klasik,
agar hasil pengujian bersifat tidak bias dan efisien. Pengujian asumsi klasik dalam
penelitian ini meliputi normalitas data, heteroskedastisitas, multikolonearitas, dan
autokorelasi agar hasil pengujian tidak bersifat bias dan efisien. Menurut Ghozali
(2005: 123) asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah berdistribusi normal, nonmultikolinearitas, non-autokorelasi dan non-heteroskedasitas.

Universitas Sumatera Utara

Pada pengujian awal asumsi klasik ditemukan bahwa data tidak
terdistribusi secara normal. Hal ini terlihat dari uji normalitas dengan pendekatan
Histogram Jarque Bera dan Grafik QQ Plot pada Gambar 1.1 dan Gambar 1.2
berikut:
20

Series: Residuals
Sample 1 160
Observations 160

16

12

8

4

Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis

-9.50e-15
-3.265572
61.63443
-40.44156
21.78768
0.603350
3.039482

Jarque-Bera
Probability

9.717901
0.007759

0
-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

Gambar 4.1
Histogram Jarque Bera sebelum transformasi
Pada Gambar 1.1 uji normalitas dengan Histogram Jarque Bera terlihat
bahwa nilai Jarque Bera sebesar 9,717901< nilai kritis chi-kuadrat (11,0705),
dengan tingkat signifikansi terlihat sebesar 0 ,007759

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan, Investasi dan Risiko Perusahaan terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

1 42 106

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 47 96

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 14 122

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 110

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 0 9

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 0 2

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 0 7

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 0 25

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 0 3

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 0 15