RENSTRA 2017 Baru
PEMERINTAH DAERAH
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
RENCANA STRATEGIS
(RENSTRA)
TAHUN 2012 - 2017
DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
JUNI 2013
1
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah
SWT atas Rahmat-Nya sehingga Renstra DPPKA DIY Periode
2012-2017 dapat tersusun, sesuai dengan waktunya.
Renstra ini disusun untuk menentukan arah, tujuan
dan masa depan yang hendak dicapai sesuai tugas pokok
dan fungsi serta visi dan misi DPPKA DIY yang
memfokuskan pada optimalisasi kinerja Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset menuju good governance.
Secara konsisten diharapkan pelaksanaan pemerintahan
lebih berhasil guna, dan berdaya guna,
bersih dan
bertanggungjawab, sejalan dengan tujuan yang hendak
dicapai dan sebagai bentuk upaya tranparasi terhadap
pelayanan publik.
Rencana Strategis bertujuan untuk menterjemahkan
visi dan misi kepala daerah ke dalam tujuan dan sasaran
yang akan dicapai selama tahun 2012-2017, yang disertai
dengan program prioritas Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun
pedoman yang dipakai adalah RPJMD DIY Tahun 2012-2017.
Renstra ini berisi perumusan strategi dan kebijakan
untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis dalam bentuk
program dan kegiatan beserta kerangka pendanaannya
selama tahun 2012- 2017.
Renstra ini terdiri dari
Pendahuluan, Gambaran
Pelayanan, Isu - Isu Strategis, Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran, Strategi dan Kebijakan, Rencana Program dan
Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif. Dengan disusunnya Renstra ini dapat
digunakan sebagai acuan bagi peningkatan kualitas
kinerja, mengantisipasi permasalahan dan hambatan serta
mencari solusi terbaik guna menjawab dinamika
dan
perkembangan keuangan baik target dan realisasinya.
Akhirnya semoga Renstra ini dapat bermanfaat
sebagai pijakan dalam pelaksanaan tugas membangun daerah
yang lebih maju.
Yogyakarta,
Juni 2013
Kepala,
Drs Bambang Wisnu Handoyo
NIP.19601003 198803 1 006
2
DAFTAR ISI
Halaman judul......................................... i
Kata Pengantar....................................... ii
Daftar Isi ..........................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG............................1
1.2 LANDASAN HUKUM ...........................4
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN.........................6
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN.....................6
BAB II
GAMBARAN
PELAYANAN
DINAS
PENDAPATAN,
PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET
2.1 TUGAS,FUNGSI & STRUKTUR ORGANISASI SKPD...7
2.2 SUMBER DAYA .............................11
2.3 KINERJA PELAYANAN SKPD...................14
2.4 TANTANGAN
DAN
PELUANG
PENGEMBANGAN
PELAYANAN SKPD ......................... 22
BAB III ISU - ISU STRATEGIS
3.1 INDEKTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS
DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD ...............24
3.2 TELAAH VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH
TAHUN 2012-2017..........................41
3.3 TELAAH
RENSTRA
KEMENTRIAN/LEMBAGA
DAN
RENSTRA SKPD TERKAIT ....................43
3.4 TELAAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
DAN
KAJIAN
LINGKUNGAN
HIDUP
STRATEGIS................................43
3.5 PENENTUAN ISU - ISU STRATEGIS.............44
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1 VISI DAN VISI SKPD........................45
4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD ..47
4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD ..............50
BAB
V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF......64
BAB
VI INDIKATOR KINERJA SKPD .......................80
LAMPIRAN
RENCANA STRATEJIK DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN
DAN ASET DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2012-2017
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Undang-Undang
Keistimewaan
ditetapkan,
Nomor
Daerah
maka
13
Tahun
Istimewa
status
2012
tentang
Yogyakarta
Keistimewaan
telah
Yogyakarta
diakui secara lebih jelas, lebih formal, dan lebih
utuh. Berdasarkan Undang undang Nomor 13 Tahun 2012
Pasal 7 ayat 2 , DIY memiliki kewenangan dalam urusan
Keistimewaan
jabatan,
yang
mencakup:
kedudukan,
tugas,
(a)
dan
tatacara
pengisian
kewenangan
Gubernur
dan Wakil Gubernur, (b) kelembagaan Pemerintah Daerah
DIY,
(c)
kebudayaan,
(d)
pertanahan,
dan
(e)
tata
ruang.
Undang-undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undangundang
Nomor
32
Tahun
Daerah
mengamanatkan
2004
kepada
tentang
daerah
Pemerintahan
untuk
menyusun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Dokumen RPJMD merupakan penjabaran visi, misi, dan
program kepala daerah yang berpedoman kepada Rencana
Pembangunan
Jangka
Panjang
Daerah
(RPJPD)
serta
memperhatikan RPJM Nasional.
Berdasarkan
Daerah
Daerah
pemangku
Istimewa
kepentingan
masing-masing,
merupakan
hal
maka
Yogyakarta
sesuai
menyusun
dokumen
tersebut
RPJMD
perencanaan
peran
Tahun
lima
Pemerintah
bersama
dan
para
kewenangan
2012-2017
tahunan
yang
daerah;
4
yang
memuat
pembangunan
strategi,
daerah
arah
kebijakan,
berdasarkan
kondisi
dan
program
dan
potensi
daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan semangat
keistimewaan di dalamnya.
Mengacu
pada
Dokumen
Rencana
Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Tahun 2012-2017, Satuan Kerja
Perangkat
Daerah
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta menyusun
Rencana Strategis Tahun 2012-2017.
Renstra Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan
Aset
merupakan
dokumen
perencanaan
yang
menggambarkan arah dan pengembangan unit kerja dan
program
dalam
pelayanan
jangkauan
kerangka
kerja
publik
yang
perubahan
bersifat
kedepan
pembangunan
strategis
dalam
suatu
komprehensif
dan
sistematis untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh
masyarakat.
Adapun
fungsi
dari
Rencana
Strategis
ini
adalah untuk mengklarifikasikan secara eksplisit visi
dan misi Kepala Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah
secara
tujuan,
Satuan
Daerah
strategis
strategi,
Kerja
(RPJMD),
kemudian
sistematis
kebijakan
Perangkat
dan
dan
Daerah
menterjemahkan
terpadu
program
serta
kedalam
prioritas
tolok
ukur
pencapaiannya.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendapatan,
Pengelolaan
Keuangan
dan
Aset
melalui
proses
yang
transparan, demokratis, partisipatif.
5
Alur Pikir Renstra
Gambar G.1.C.1
RPJPD DIY
VISI : “ Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun 2025 sebagai Pusat Pendidikan, Budaya dan Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Asia Tenggara
dalam lingkungan Masyarakat yang Maju, Mandiri dan Sejahtera”
MISI : Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditempuh melalui empat misi pembangunan daerah sebagai berikut:
1. Mewujudkan pendidikan berkualitas, berdaya saing, dan akuntabel yang didukung oleh sumber daya pendidikan yang handal.
2. Mewujudkan budaya adiluhung yang didukung dengan konsep, pengetahuan budaya, pelestarian dan pengembangan hasil budaya, serta nilai-nilai
budaya secara berkesinambungan.
3. Mewujudkan kepariwisataan yang kreatif dan inovatif.
4. Mewujudkan sosiokultural dan sosioekonomi yang inovatif, berbasis pada kearifan budaya lokal, ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan,
kemandirian, dan kesejahteraan rakyat.
RPJMD DIY Tahun 2012-2017
Visi :“Daerah Istimewa Yogyakarta Yang Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera
Menyongsong Peradaban Baru”
Misi: 1. Membangun peradaban berbasis nilai-nilai kemanusiaan
2. Menguatkan perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif
3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik
4. Memantapkan prasarana dan sarana daerah
DPPKA DIY
VISI :
TERWUJUDNYA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN
ASET TERBAIK SE INDONESIA
MISI :
1. Mengoptimalkan peningkatan pengelolaan
pendapatan daerah
2. Mengembangkan
kapasitas
pengelolaan
Keuangan Daerah
3. Meningkatkan
dan memperbaiki kinerja
BUMD
4. Mengoptimalkam pengelolaan aset daerah
5. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
6. Meningkatkan profesionalisme SDM
FAKTOR EKSTERNAL
1. Perkembangan perekonomian global;
2. Perkembangan Teknologi Informasi;
3. Peraturan tentang Pengelolaan Keuangan
sering berubah ;
4. Kesadaran dan kondisi pada Wajib Pajak.
1. Potensi pendapatan pajak, retribusi, lain2 PAD
yang sah
2. Kapasitas pengelolaan keuangan dan aset
3. Kinerja BUMD
4. Optimalisasi aset
5. Pelayanan publik
6. Kompetensi SDM
FAKTOR INTERNAL
6
1.2
LANDASAN HUKUM
1.
Undang-undang
Nomor
3
Tahun
1950
tentang
Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 3)
sebagaimana
telah
diubah
terakhir
dengan
Undang-Undang
Nomor
9
Tahun
1955
tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 3 jo. Nomor 19
Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa
Jogjakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1955 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 827);Perubahan UndangUndang Nomor 3 jo. Nomor 19 Tahun 1950 tentang
Pembentukan
Daerah
Istimewa
Jogjakarta
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955
Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 827);
2. Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
5. Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005-2025;
7. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta
8. Peraturan
Pemerintah
Nomor
58
Tahun
2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014.
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006
tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
7
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan,
Pengendalian,
Dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
13. Peraturan
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Nomor 5 Tahun2005 tentang Tata Cara
Penyusunan
Rencana
Pembangunan
Daerah
dan
Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Daerah
(Lembaran
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2005 Nomor 3 Seri E),
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Peraturan
Daerah Provinsi DaerahIstimewa Yogyakarta Nomor
3 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa
I
–
6
Yogyakarta Nomor 5 Tahun2005 tentang Tata Cara
Penyusunan
Rencana
Pembangunan
Daerah
dan
Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Daerah
(Lembaran
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2009 Nomor 3);
14. Peraturan
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokokpokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun 2007 Nomor 4) sebagaimana telah diubah
dengan
Peraturan
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun2007 tentang
Pokok-pokok
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
(Lembaran
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 11);
15. Peraturan
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2007 tentang Urusan
Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2007
Nomor 7);
16. Peraturan
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 20052025 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun 2009 Nomor 2);
8
17. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 6 Tahun 2013 tanggal 30 April 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Tahun 2012 – 2017 Daerah
Istimewa Yogyakarta.
1.3
MAKSUD DAN TUJUAN
1.3.1 Maksud
Rencana
Strategis
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa
Yogyakarta
Tahun
2012-2017
adalah
dokumen
perencanaan SKPD untuk periode lima tahun kedepan
memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan dan
sasaran bagi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Istimewa Yogyakarta pada tahun 2012-2017, yang
harus
dilaksanakan
secara
terpadu,
sinergis,
harmonis dan berkesinambungan.
1.3.2 Tujuan
Rencana
Strategis
DPPKA
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Tahun 2012-2017 disusun dengan tujuan
sebagai berikut:
a. Menterjemahkan visi dan misi kepala daerah ke
dalam tujuan dan sasaran yang akan dicapai
selama tahun 2012-2017, yang disertai dengan
program prioritas Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta
dengan berpedoman pada RPJMD 2012-2017;
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan
sasaran strategis dalam bentuk program dan
kegiatan beserta kerangka pendanaannya selama
tahun 2012- 2017.
c. Membantu dalam melakukan evaluasi kinerja Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan
Keuangan
dan
Aset
periode Renstra yang lalu.
9
1.4
SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I
Bab II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
PENDAHULUAN
GAMBARAN
PELAYANAN
DINAS
PENDAPATAN,
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
ISU – ISU STRATEGIS
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI
DAN KEBIJAKAN
RENCANA
PROGRAM,
KEGIATAN,
INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF
INDIKATOR KINERJA SKPD
10
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
2.1
TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD
2.1.1 Tugas dan Fungsi
Dinas
Aset
Pendapatan,
Daerah
berdasarkan
Pengelolaan
Istimewa
Peraturan
Keuangan
Yogyakarta
Daerah
dan
dibentuk
Provinsi
Daerah
Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 12
Desember
2008
Lembaga
Teknis
tentang
Pembentukan
Daerah
di
dan
Organisasi
Lingkungan
Pemerintah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dinas
Aset
Pendapatan,
sebelumnya
Pengelolaan
adalah
gabungan
Keuangan
dari
dan
Bagian
Perlengkapan Biro Umum dan Badan Pengelola Keuangan
Daerah
Provinsi
Berdasarkan
Peraturan
Yogyakarta
Nomor
Tugas
Fungsi
dan
Daerah
42
Istimewa
Gubernur
Tahun
Dinas
2008
Yogyakarta.
Daerah
tentang
Pendapatan,
Istimewa
Rincian
Pengelolaan
Keuangan dan Aset dan Unit Pelaksana Teknis Dinas
pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta,
Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset mempunyai
tugas
:
melaksanakan
pengelolaan
anggaran
pendapatan, anggaran belanja, kas daerah, pembinaan
administrasi keuangan daerah serta menyiapkan bahan
perumusan
kebijakan,
akuntansi
dan
pengelolaan
tugas
sebagaimana
barang daerah.
Dalam
rangka
melaksanakan
tersebut diatas, DPPKA mempunyai fungsi :
11
1.
Penyusunan
anggaran
program
dibidang
pendapatan,
anggaran
pengelolaan
belanja,
kas
daerah, pembinaan administrasi keuangan daerah,
akuntansi dan pengelolaan barang daerah;
2.
Perumusan
kebijakan
pengelolaan
teknis
anggaran
belanja,
kas
keuangan
daerah,
di
pendapatan,
daerah,
pembinaan
akuntansi
dan
bidang
anggaran
administrasi
pengelolaan
barang daerah;
3.
Penyelenggaraan pengelolaan pendapatan daerah;
4.
Penyusunan
Rencana
Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja Daerah;
5.
Pengelolaan kas daerah;
6.
Pelaksanaan
pembinaan
administrasi
keuangan
daerah;
7.
Penyelenggaran akuntansi dan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD;
8.
Penyelenggaraan pengelolaan barang daerah;
9.
Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan;
10. Pelaksanaan
evaluasi
dan
pelaporan
program
dinas.
11. Pelaksanaan
tugas
lain
yang
diberikan
oleh
Gubernur sesuai dengan fungsi dan tugasnya;
2.1.2 STRUKTUR ORGANISASI
Struktur
Organisasi
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset terdiri dari
1.
Kepala Dinas;
2.
Sekretariat Dinas;
3.
Bidang Anggaran Pendapatan;
4.
Bidang Anggaran Belanja;
5.
Bidang Pengelolaan Kas Daerah;
12
6.
Bidang Bina Administrasi Keuangan Daerah;
7.
Bidang Akuntansi;
8.
Bidang Pengelolaan Barang Daerah;
9.
Unit Pelaksana Teknis Dinas;
10. Kelompok Jabatan Fungsional.
Dengan
cakupan
wilayah
operasional
seluas
3.185,80 km² yang terbagi dalam 4 kabupaten dan 1
kota, 78 kecamatan, serta 438 desa dan kelurahan,
Dinas
Pendapatan,
Daerah
Istimewa
Pengelolaan
Keuangan
dan
Aset
Yogyakarta
memiliki
5
Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), 2 Samsat Pembantu,
yang mempunyai tugas sebagai pelaksana operasional
pemungutan pajak daerah, retribusi dan pendapatan
lain-lain.
Adapun
yang
Unit
dimiliki
Pelaksana
Dinas
Teknis
Pendapatan,
Dinas
(UPTD)
Pengelolaan
Keuangan dan Aset adalah sebagai berikut :
1. Kantor
Pelayanan
Pajak
Daerah
DIY
di
Kota
Yogyakarta;
2. Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY di Kabupaten
Bantul;
3. Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY di Kabupaten
Kulonprogo;
4. Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY di Kabupaten
Gunungkidul;
5. Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY di Kabupaten
Sleman.
Adapun
struktur
organisasi
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset adalah sesuai Gambar
dibawah :
13
Gambar G.II.C.2
Struktur Organisasi DPPKA DIY
LAMPIRAN:
DINAS PENDAPATAN,
PENGELOLAAN KEUANGAN
DAN ASET
PERATURAN DAERAH DIY
NOMOR: 06 Tahun 2008
TANGGAl: 15 Agustus 2008
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
SUBBAGIAN
UMUM
FUNGSIONAL
BIDANG
ANGGARAN
PENDAPATAN
SEKSI
BIDANG
ANGGARAN
BELANJA
SEKSI
PEMERINTAHAN
BIDANG
PENGELOLAAN
KAS DAERAH
SEKSI
PEMERINTAHAN
SEKSI
BINA APBD DAN
PERHITUNGAN
SEKSI
BINA
PENGELOLAAN
KEUANGAN
PAJAK DAERAH
SEKSI RETRIBUSI
DAN
PENDAPATAN
LAIN-LAIN
SEKSI
PERIMBANGAN
KEUANGAN
DAERAH
BIDANG
BINA ADMINISTRASI
ADMINISTRASI
KEUANGAN
DAERAH
SEKSI
SEKSI
KESEJAHTERAAN
KESEJAHTERAAN
RAKYAT
RAKYAT
SEKSI
FISIK, SARPRAS
SEKSI
FISIK, SARPRAS
SEKSI
SEKSI
PEREKONOMIAN
PEREKONOMIAN
SUBBAGIAN
PROGRAM
BIDANG
AKUNTANSI
SEKSI
PEMERINTAHAN
SEKSI
KESEJAHTERAAN
RAKYAT
SEKSI
FISIK, SARPRAS
SEKSI
ADMINISTRASI
DANA
NON APBD
SUBBAGIAN
DATA DAN
TEKNOLOGI
INFORMASI
BIDANG
PENGELOLAAN
BARANG DAERAH
UPT
D
SEKSI
ADMINISTRASI
BARANG DAERAH
SEKSI
PENDAYAGUNAAN
BARANG DAERAH
SEKSI
MONITORING DAN
EVALUASI
SEKSI
PEREKONOMIAN
Gambar G.II.C.3
Struktur Organisas
KPPD Kabupaten/ Kota
Kepala Kantor
Kasubbag
Tata Usaha
Kasi Pendaftaran
dan Penetapan
Kasi Pembukuan
dan Penagihan
14
2.2. SUMBER DAYA
2.2.1 Sumber Daya Manusia (SDM)
Adapun
Sumberdaya
Manusia
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa
Yogyakarta per Maret 2013 sebanyak 261 orang dengan
perincian sebagai berikut :
1.1
Jumlah pegawai PNS berdasarkan Jenis Kelamin
1.1.1 Laki-laki : 171 orang
1.1.2 Perempuan : 90 orang
1.2
Jumlah pegawai berdasarkan Jenjang Pendidikan
1.2.1 Sarjana Strata 2 : 21 orang
1.2.2 Sarjana Strata 1 :104 orang
1.2.3 Sarjana Muda/Diploma: 15 orang
1.2.4 Sekolah Lanjutan Atas :106 orang
1.2.5 Sekolah Lanjutan Pertama : 10 orang
1.2.6 Sekolah Dasar : 5 orang
1.3
Jumlah pegawai berdasarkan Golongan
1.3.1 Golongan IV/c
: 1 orang
1.3.2 Golongan IV/b
: 7 orang
1.3.3 Golongan IV/a
: 9 orang
1.3.4 Golongan III/d
: 45 orang
1.3.5 Golongan III/c
: 29 orang
1.3.6 Golongan III/b
: 88 orang
1.3.7 Golongan III/a
: 40 orang
1.3.8 Golongan II/d
: 13 orang
1.3.9 Golongan II/c
: 2 orang
1.3.10 Golongan II/b
: 12 orang
1.3.11 Golongan II/a
: 3 orang
1.3.12 Golongan I/d
: 4 orang
1.3.13 Golongan I/c
: 3 orang
1.3.14 Golongan I/b
: 2 orang
1.3.15 Golongan I/a
: 3 orang
1.4
Jumlah pegawai per bidang/sekretariat
1.4.1 Sekretariat :
30 orang
1.4.2 Bidang Anggaran Pendapatan :15 orang
1.4.3 Bidang Anggaran Belanja : 22 orang
15
1.4.4
1.4.5
1.4.6
1.4.7
Bidang
Bidang
Bidang
Bidang
Akuntansi
: 18 orang
Pengelolaan Kasda : 20 orang
BAKD
: 15 orang
Pengelolaan Aset
: 20 orang
1.5
Jumlah pegawai Per KPPD
1.5.1 KPPD Kota Yogyakarta
1.5.2 KPPD Bantul
1.5.3 KPPD Kulonprogo
1.5.4 KPPD Gunungkidul
1.5.5 KPPD Sleman
:
:
:
:
:
27 orang
25 orang
18 orang
18 orang
33 orang
Tabel T.II.C.1
Rekapitulasi Jumlah Pegawai
DPPKA Daerah Istimewa Yogyakarta
Per 31 Maret 2013
LAKI-LAKI
GOL
S2
S1
D3/SM
PEREMPUAN
SLTA
SLTP
SD
JML
S2
S1
D3/SM
SLTA
SLTP
JML
JML.TOTAL
SD
IV/e
0
0
0
IV/d
0
0
0
IV/c
1
1
IV/b
2
4
6
IV/a
6
2
8
JML.GOLIV
8
7
III/d
3
24
III/c
2
12
III/b
11
III/a
11
58
0
0
0
0
6
1
1
27
4
14
20
13
3
4
20
40
38
8
29
82
202
5
13
2
0
2
12
0
12
II/c
1
II/b
12
2
2
45
88
8
1
18
35
8
2
17
24
II/d
21
2
0
2
120
0
0
6
50
0
0
29
7
0
0
9
20
II/a
9
1
8
JML.GOL.II
1
3
1
1
7
5
53
5
1
1
1
15
42
JML.GOL.III
0
1
3
7
0
0
5
3
25
0
0
0
0
5
0
0
5
3
30
I/d
4
4
0
4
I/c
3
3
0
3
I/b
2
2
0
2
I/a
JML.GOL.I
0
0
JML.TOTAL
13
65
0
7
0
71
9
11
2
2
2
11
0
0
171
8
39
4
0
8
0
34
0
0
1
1
1
3
1
1
12
90
261
Sumber : DPPKA data diolah
16
2.2.2
SARANA DAN PRASARANA
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
menempati Kantor di Unit III dan IV Komplek
Kepatihan
serta
Jalan
Tentara
Pelajar
15
Yogyakarta.
Unit III digunakan untuk ruang kerja Sekretariat
di Lantai 1, bidang Bina Administrasi Keuangan
Daerah lantai 2, Bidang Akuntansi di Lantai 3.
Untuk Unit IV ditempati oleh bidang Anggaran
Belanja untuk Lantai 1, Unit IV lantai 2
ditempati bidang Pengelolaan Kas Daerah, Lantai
3 ditempati bidang Pengelolaan Barang Daerah.
Bidang Anggaran Pendapatan menempati Kantor di
Jalan Tentara Pelajar No.5 Yogyakarta.
Tabel T.II.C.2
Sarana dan Prasarana
LOKASI
Jl.
Pelajar
LANTAI
1
2
Tentara
Yka
I
II
Unit III
I
II
BIDANG/SEKSI
3
Aula Bidang Pendapatan
Bidang Anggaran Pendapatan :
- Kepala Bidang
- Seksi Pajak Daerah
- Seksi Retribusi dan PLL
- Seksi Dana Perimbangan
Sekretariat :
- Kepala Dinas
- Sekretaris
- Subbag Umum
- Subbag Program
- Subbag Data dan TI
Bidang BAKD :
- Kepala Bidang
Seksi
APBD
&
Perhitungan
Kab/Kota
Seksi
Bina
Pengelolaan
Keuangan
- Seksi Administrasi dana Non
APBD
17
LOKASI
LANTAI
BIDANG/SEKSI
1
2
III
3
Bidang Akuntansi
- Kepala Bidang
- Seksi pemerintahan
- Seksi Perekonomian
- Seksi Kesra
- Seksi Fisik dan Sarpras
Bidang Anggaran Belanja
- Kepala Bidang
- Seksi pemerintahan
- Seksi Perekonomian
- Seksi Kesra
- Seksi Fisik dan Sarpras
Bidang Pengelolaan Kas Daerah
- Kepala Bidang
- Seksi pemerintahan
- Seksi Perekonomian
- Seksi Kesra
- Seksi Fisik dan Sarpras
Bidang Pengelolaan Barang Daerah
Seksi
Administrasi
Barang
Daerah
Seksi
Pendayagunaan
Barang
Daerah
- Seksi Monitoring dan Evaluasi
Unit IV
I
II
III
Jalan
Tentara
Pelajar 15 Yka
Jalan
Badegan
Bantul
Jalan Bayangkara,
Terbah,
Wates
Kulonprogo
Jalan
Ki
Hajar
Dewantoro,
Wonosari,
Gunungkidul
Jl. Magelang KM.
13
Krapyak
Triharjo Sleman
-
KPPD DIY di Kota Yogyakarta
-
KPPD DIY di Bantul
-
KPPD DIY di Kulonprogo
-
KPPD DIY di Gunungkidul
-
KPPD DIY di Sleman
Sumber : DPKA 2012
Pengembangan
dan
peningkatan
sarana
dan
prasarana Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta terus dilakukan
untuk mendukung kelancaran dan optimalnya pelayanan
dalam satu atap .
Untuk meningkatkan dan memudahkan pelayanan
kepada masyarakat wajib pajak dalam membayar pajak
kendaraan bermotor, retribusi maupun pajak air
permukaan telah dibangun gedung baru untuk Samsat
Pembantu Sleman di Jalan Solo, Maguwoharjo dan
Samsat Pembantu Bantul di Jalan Parangtritis Sewon
Bantul.
18
Selain itu juga dibuka dan beroperasi Samsat
Payment Point pada 6 lokasi yaitu Kantor Kas Bank
BPD Giwangan, Kantor Cabang Pembantu Bank BPD
Piyungan,
Nanggulan,
Karangmojo,
Kalasan
dan
Godean. Samsat Corner di Plza Mall Ambarukmo,
Samsat Drive Thru di Sewon.
Dalam rangka mendukung kelancaran tugas dan
operasional
pelayanan
untuk
6
bidang
dan
Sekretariat
maupun
5
KPPD,
telah
dilengkapi
peralatan dan perlengkapan kerja terdiri dari :
kendaraan roda 6 untuk Bus Satling sebanyak 1 unit,
kendaraan roda 4 berbagai merk 27 unit, kendaraan
roda 2 berbagai merk sebanyak 30 unit, komputer PC
berbagai merk dan type sebanyak 227 buah, Note Book
/ Laptop sebanyak 83 buah, UPS berbagai type
sebanyak 99 buah, Server sebanyak 45 unit, printer
berbagai merk sebanyak 310 unit, Scanner sebanyak 8
unit,
Dump
Terminal
sebanyak
14
unit,
Air
Conditioning sebanyak 165 buah, pesawat telepon
sebanyak 39 unit, LCD OHP sebanyak 11 unit, LCD
Proyektor sebanyak 11 unit, LCD Monitor sebanyak 26
unit, mesin ketik manual sebanyak 67 buah, Televisi
sebanyak 28 unit, Lemari es sebanyak 5 unit,
Faximile sebanyak 11 unit, Monitor sebanyak 11
unit, CPU sebanyak 16 unit dan komputer untuk
informasi layanan wajib pajak sebanyak 2 unit.
Adapun rincian peralatan dan perlengkapan kerja
adalah sebagaimana tabel dibawah.
19
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Tabel T.II.C.3
Barang yang tersedia
Jenis Barang
Jumlah
Bus Satling
1 unit
Kendaraan roda empat
27 unit
Kendaraan roda dua
30 unit
Komputer PC
227 buah
Note Book
83 buah
UPS
99 buah
Server
45 unit
Printer
310 unit
Scanner
8 unit
Dum Terminal
14 unit
Air Conditioning
165 buah
Pesawat Telepon
39 unit
LCD OHP
11 unit
LCD Viewer
11 unit
LCD Monitor
26 unit
Mesin ketik
67 buah
Televisi
28 unit
Lemari Es
5 unit
Faximile
11 unit
Monitor
11 unit
CPU
16 unit
Komputer informasi layanan
2 unit
Sumber : SIMA Tahun 2012
2.3
KINERJA PELAYANAN SKPD
2.3.1 Capaian Kinerja Pelayanan.
Capaian Kinerja Pelayanan SKPD berdasarkan
pelaksanaan Renstra Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta tahun
2009-2012, dapat digambarkan sesuai tabel dibawah.
20
Tabel T.II.C.4
Review Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD DPPKA
Daerah Istimewa Yogyakarta
Realisasi Capaian Tahun ke-
Target Renstra SKPD Tahun keNO
-1
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
***)
-2
1
2009
2
2010
-6
3
2011
-7
4
2012
-8
1
5
2013
-9
2009
2
2010
-11
3
2011
-12
Rasio Capaian pada Tahun ke-
4
2012
-13
1
5
2013
-14
2009
2
2010
-16
3
2011
-17
4
2012
-18
5
2013
-19
Indikator Kinerja Utama
1
Prosentase peningkatan pendapatan daerah
5,13
6,00
6,3
6,8
10,01
2,18
6,85
16,79
35.32
-
42,53
114.22
266.48
519.38
-
2
100
100
100
100
100
112.10
115.86
111.87
109,38
-
112.10
115.86
111.87
109
-
48,86
48,86
48,86
44,87
41,88
50.16
53.86
54,03
46,23
-
103
110
110
103
-
4
Prosentase Realisasi PAD terhadap target PAD
Prosentase kontribusi PAD terhadap pendapatan
daerah
Prosentase Realisasi Belanja terhadap Anggaran
Belanja Daerah
100
100
100
100
100
89.79
91.30
91.42
89,88
-
95
78,79
89,41
89.88
-
5
Jumlah Peraturan tentang APBD yang ditetapkan
6
6
6
6
6
6
6
6
6
-
100
100
100
100
-
6
Keberadaan laporan keuangan pemerintah daerah
2
2
2
2
2
2
2
2
2
-
100
100
100
100
-
7
Jumlah barang milik daerah yang dapat diinventarisasi
n/a
n/a
694.544
902.461
959.371
n/a
n/a
903.180
940.401
-
n/a
n/a
130
104
-
8
Jumlah aset tanah Pemda yang dapat disertifikatkan
n/a
n/a
25
25
20
n/a
na
19
22
-
n/a
n/a
76
90
-
9
Persentase Aset Pemda yang dapat dioptimalkan
Rasio Pendapatan BUMD dan LKM terhadap penyertaan
modal BUMD dan LKM
Rasio PNS yang menguasai operasional SIPKD
n/a
42
42
10
10
n/a
42
42
11,29
-
n/a
100
100
113
-
n/a
n/a
n/a
8
5,17
n/a
n/a
n/a
15,72
-
n/a
n/a
n/a
197
-
n/a
n/a
4,33
5,97
100
n/a
n/a
4,33
5,97
-
n/a
n/a
100%
100%
-
3
10
11
Sumber : DPPKA, data diolah
Keterangan :
n/a : Not available
15
Sesuai tabel T.II.C.4 tentang
Review Pencapaian
Kinerja Pelayanan DPPKA DIY untuk periode 2009-2013
ditinjau sasaran strategis, rasio capaian prosentase
peningkatan pendapatan rata-rata 235%, akan tetapi pada
tahun 2009 hanya mencapai 42,53% dari target Renstra
karena prediksi pendapatan di Renstra targetnya terlalu
tinggi sehingga realisasinya belum tercapai. Untuk tahun
2010
s/d
2012
capaiannya
terus
meningkat
sesuai
realisasi capaian APBD-nya.
Untuk prosentase realisasi Pendapatan Asli Daerah
(PAD) terhadap pendapatan daerah, rasio capaian ratarata sebesar 112,30% dan setiap tahun realisasinya
melebihi yang ditargetkan baik dari target Renstra
maupun target APBD.
Capaian kinerja prosentase kontribusi PAD terhadap
pendapatan daerah, rasio capaian rata-rata 106,63% dan
setiap tahun realisasinya melebihi yang ditargetkan baik
Renstra maupun APBD.
Capaian
kinerja
prosentase
realisasi
belanja
terhadap anggaran belanja, rasio capaian rata-rata
90,59% dan dari tahun 2009 s/d 2012 kurang dari 100%
karena adanya efisiensi anggaran dan adanya kegiatan
yang belum selesai 100%.
Jumlah peraturan tentang APBD yang ditetapkan dan
keberadaan laporan keuangan daerah rasio capaian kinerja
sesuai yang ditargetkan di Renstra dan APBD.
Capaian kinerja jumlah barang milik daerah yang
dapat diinventarisasi ditargetkan di Renstra mulai tahun
2011, rasio capaian rata-rata 117%.
Jumlah aset tanah pemda yang dapat disertifikatkan
, di targetkan di IKU mulai tahun 2011, rasio capaian
rata-rata 83%,
di tahun 2011 capaian 76% dan tahun
2012 capaiannya 90%.
Untuk Aset Pemda yang dapat dioptimalkan rasio
capaian rata-ratanya 104,33% dan setiap tahunnya dari
tahun
2010
s/d
2012
realisasinya
melebihi
yang
ditargetkan.
16
Rasio pendapatan BUMD dan LKM terhadap penyertaan
modal BUMD dan LKM dimasukkan dalam IKU mulai tahun 2012
dan rasio capaiannya 197%, sedang rasio PNS yang
menguasai operasional SIPKD rasio capaiannya 100%.
17
Tabel T.II.C.5
Anggaran dan realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD DPPKA
Daerah Istimewa Yogyakarta
Anggaran pada tahun ke
Uraian
1
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah
- Hasil Pajak Derah
Realisasi Anggaran pada tahun ke
Rasio antara Realisasi dan Anggaran tahun ke
1
2009
2
1,213,220,909,412
2
2010
3
1,275,220,502,557
3
2011
4
1,504,464,260,295
4
2012
5
2,078,185,750,549
5
2013
6
2.286.855.095.445
1
2009
7
1,286,067,485,169
2
2010
8
1,374,205,096,491
3
2011
9
1,604,910,831,406
4
2012
10
2,171,734,307,663
575,516,509,511
638,881,411,884
775,117,447,989
917,957,788,795
1.014.089.544.450
885.217.610.000
645,145,551,076
740,202,076,369
867,112,885,353
1,004,063,125,812
494,847,565,500
539,653,461,500
655,306,917,953
805,095,980,000
32,591,963,785
31,556,968,029
33,575,099,081
32,149,648,150
5
2013
11
-
1
2009
12
106
112
109
2
2010
13
108
3
2011
14
107
116
112
4
2012
15
105
5
2013
16
-
Rata -rata
Pertumbuhan
Anggaran
17
216,241,210,284
Realisasi
18
221,416,705,624
109
85,610,319,821
89,729,393,684
541,192,265,770
634,710,019,497
735,226,105,916
871,630,605,393
118
112
108
77,562,103,625
82,609,584,906
34,785,228,681
32,836,503,244
35,985,658,458
34,115,157,619
107
104
107
106
(110,578,909)
(167,517,765)
20,094,713,176
26,333,869,885
28,961,383,473
35,492,532,563
102
98
99
100
3,959,011,450
3,849,454,847
41.436.702.950
- Hasil Retribusi Daerah
- Hasil Pengelolan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan
36.326.245.281
19,736,868,047
26,953,742,568
29,200,366,955
35,572,913,845
51.106.986.219
- Lain - lain PAD yang Sah
28,340,112,179
40,717,239,787
57,035,064,000
45,139,246,800
630,650,143,691
627,947,119,673
715,166,925,806
873,661,154,754
73,320,193,691
89,091,772,673
74,864,997,806
97,551,718,754
49,073,343,450
46,321,683,744
66,939,737,506
62,824,830,237
173
114
117
139
4,199,783,655
3,437,871,697
631,011,121,384
626,677,339,122
722,339,653,053
894,544,324,851
100
100
101
102
60,752,752,766
65,883,300,867
73,681,173,384
87,821,992,122
82,037,725,053
118,434,888,851
100
6,057,881,266
11,188,428,867
523,919,948,000
527,471,247,000
620,812,328,000
757,056,696,000
100
100
100
100
58,284,186,500
58,284,187,000
33,410,000,000
11,384,100,000
19,489,600,000
19,052,740,000
100
100
100
100
(3,589,315,000)
(3,589,315,000)
9,910,812,710
7,325,681,000
15,458,293,000
273,126,857,000
140
87
109
95
69,878,137,698
65,804,011,073
7,124,862,710
5,232,631,000
6,315,972,000
6,568,977,000
101
116
125
114
(319,597,303)
(138,971,428)
-
2,093,050,000
9,142,321,000
266,557,880,000
-
54
100
95
70,197,735,000
66,639,470,000
2,785,950,000
-
-
-
-
961.190.992.745
Dana Perimbangan
98.360.324.745
- Bagi hasil pajak/ bagi hasil bukan pajak
99
110
121
828.334.768.000
- Dana Alokasi Umum
523,919,950,000
527,471,247,000
620,812,328,000
757,056,696,000
- Dana Alokasi Khusus
33,410,000,000
11,384,100,000
19,489,600,000
19,052,740,000
7,054,256,210
8,391,971,000
14,179,886,500
286,566,807,000
34.495.900.000
311.574.558.250
Lain -lain Pendapatan daerah Yang Sah
8815.476.250
- Pendapatan hibah
7,054,256,210
4,501,471,000
5,037,565,500
5,775,867,000
0
- Dana darurat
- Dana bagi hasil pajak dari Provinsi dan
pemerintah lain
0
302.759.082.000
Dana Penyesuaian dan otonomi khusus
Bantuan keuangan dari Provinsi atau
pemerintah daerah lainnya
Pendapatan lainnya
3,890,500,000
9,142,321,000
280,790,940,000
0
-
0
18
Anggaran pada tahun ke
Uraian
1
Realisasi Anggaran pada tahun ke
1
2009
2
2010
3
2011
4
2012
5
2013
1
2009
2
2010
3
2011
4
2012
5
2013
1
2009
2
2010
3
2011
4
2012
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1,483,751,313,695
1,708,874,569,772
BELANJA DAERAH
1,478,511,498,412
Belanja Tidak langsung
762,258,077,684
825,195,492,733
1,028,144,706,158
1,310,184,282,987
- Belanja Pegawai
329,142,837,472
361,608,925,696
431,785,979,061
479,688,076,525
2,285,140,075,735
2.454.919.429.465
1.427.652.115.833
1,327,487,848,943
Rata -rata
Pertumbuhan
Rasio antara Realisasi dan Anggaran tahun ke
90
91
1,239,114,375,495
91
455,794,239,590
94
100
1,354,594,058,106
1,562,268,734,645
2,053,825,959,467
696,922,383,489
788,491,845,658
961,364,910,688
310,260,955,405
335,693,915,466
414,966,135,024
45,778,400
19,464,200
-
-
5
2013
16
Anggaran
Realisasi
17
18
201,657,144,331
181,584,527,631
95
136,981,551,326
135,547,998,002
95
37,636,309,763
36,383,321,046
-
(11,444,600)
(11,444,600)
91
90
96
94
93
96
100
-
503.342.635.078
-Belanja bunga
45,778,400
19,464,200
-
-
- Belanja Subsidi
- Belanja Hibah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17,015,222,300
89,895,291,845
17,943,134,000
406,004,124,000
467.336.913.650
15,550,887,300
89,895,291,845
17,578,561,700
369,002,245,000
91
100
98
91
97,247,225,425
88,362,839,425
116,393,128,300
98,866,347,612
148,359,261,200
24,153,330,000
15.955.857.100
306.120.014.000
96,290,500,384
88,513,099,537
114,820,604,720
24,153,330,000
83
90
77
100
(23,059,949,575)
(18,034,292,596)
198,385,862,000
214,667,402,470
268,047,340,000
314,308,555,000
100
100
100
100
28,980,673,250
28,980,673,250
76,388,400,000
56,967,000,000
145,929,020,362
74,683,445,362
96
100
97
91
545,236,341
(426,238,660)
-
2,735,672,140
23,248,882
1,172,560,543
-
86
0
27
(4,356,499,278)
293,140,136
630,565,465,454
566,102,212,448
600,903,823,957
814,711,583,972
88
86
88
84
64,675,593,005
46,036,529,630
- Belanja bentuan Sosial
- Belanja Bagi hasil kepada
Provinsi/Kab/Kota dan Pemdes
198,385,862,000
214,667,402,475
268,047,340,000
314,308,555,000
- Belanja Bantuan Keuangan
79,488,400,000
56,967,000,000
150,394,530,362
81,669,345,362
124.470.680.362
10.426.015.643
- Belanja Tidak Terduga
21,786,849,212
3,171,060,905
11,614,461,535
4,360,852,100
1.027.267.313.632
Belanja Langsung
716,253,420,728
658,555,820,962
680,729,863,614
974,955,792,748
125.019.270.760
- Belanja Pegawai
93,880,113,574
93,738,198,651
93,575,509,381
124,922,323,183
- Belanja Barang dan Jasa
401,326,275,210
405,181,835,763
426,372,440,757
569,954,139,742
- Belanja Modal
221,047,031,944
159,635,786,548
160,781,913,476
280,079,329,824
(265,290,589,000)
(208,530,811,138)
(204,410,309,477)
(206,954,325,186)
86,714,402,232
86,792,090,244
83,786,456,016
116,229,477,602
92
93
90
93
7,760,552,402
7,378,768,843
350,913,011,793
355,885,366,573
374,323,534,963
482,062,123,930
87
88
88
85
42,156,966,133
32,787,278,034
192,938,051,429
123,424,755,631
142,793,832,978
216,419,982,440
87
77
89
77
14,758,074,470
5,870,482,753
(41,420,363,774)
19,611,038,385
42,642,096,761
117,908,348,196
-
-
-
-
14,584,065,954
39,832,177,993
609.742.631.432
292.505.411.440
Surplus / Defisit
(168.064.334.020)
19
Anggaran pada tahun ke
Uraian
Realisasi Anggaran pada tahun ke
5
2013
Rata -rata
Pertumbuhan
Rasio antara Realisasi dan Anggaran tahun ke
1
2009
2
2010
3
2011
4
2012
1
2009
2
2010
3
2011
4
2012
6
7
8
9
5
2013
1
2009
2
2010
3
2011
4
2012
10
11
12
13
5
2013
1
2
3
4
5
Penerimaan Pembiayaan
- Sisa lebih perhitungan anggaran tahun
anggaran sebelumnya
292,705,153,850
257,674,320,409
252,317,210,530
282,729,902,186
213.738.934.020
285,824,680,009
256,568,355,188
254,231,963,782
293,608,592,856
98
100
101
104
(2,493,812,916)
1,945,978,212
279,499,643,186
231,489,751,385
232,076,541,506
269,529,213,644
190.048.264.996
-
279,499,643,186
231,489,751,385
232,076,541,506
269,529,213,643
100
100
100
100
(2,492,607,386)
(2,492,607,386)
- Pencairan dana Cadangan
- Hasil penjualan kekayaan daerah yang
dipisahkan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- Penerimaan pinjaman daerah
- Penerimaan kembali pemberian
pinjaman
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
23,947,092,976
20,885,008,000
-
-
145
109
-
-
-
5,445,531,350
-
-
(3,022,360,410)
(1,361,382,838)
Anggaran
Realisasi
14
15
PEMBIAYAAN
16,565,000,000
19,124,600,000
-
- Penerimaan Piutang Daerah
- Penerimaan kembali Investasi Dana
bergulir
- Penerimaan dari biaya penyusutan
kendaraan
12,089,441,640
8,503,500,000
-
-
-
12,084,619,518
22.574.600.000
-
-
-
23,019,937,048
-
-
-
190
3,021,154,880
5,754,984,262
1,116,069,024
1,116,069,024
1,116,069,024
1,116,069,024
1.116.069.024
879,505,473
1,131,510,827
1,270,414,276
1,059,442,165
79
101
114
95
-
44,984,173
Pengeluaran pembiayaan
27,414,564,850
49,152,852,067
47,906,901,053
75,775,577,000
45.674.600.000
12,914,564,850
44,102,852,067
27,344,846,900
32,275,000,000
47
90
57
43
12,090,253,038
4,840,108,788
- Pembentukan dana cadangan
- Penyertaan Modal ( Investasi)
pemerintah Daerah
1,575,000,000
-
-
-
-
1,575,000,000
-
-
-
100
-
-
-
(393,750,000)
(393,750,000)
24,700,000,000
21,187,852,067
2,600,000,000
75,775,577,000
45.674.600.000
10,200,000,000
21,187,852,067
2,600,000,000
32,275,000,000
41
100
100
43
12,768,894,250
5,518,750,000
100,000,000
50,000,000
-
-
100,000,000
50,000,000
-
-
100
100
-
-
(25,000,000)
(25,000,000)
Pembayaran Pokok Utang
Pemberian Pinjaman Daerah
Pembayaran kewajiban tahun lalu yang
blm diselesaikan
27,915,000,000
43,159,572,482
-
1,039,564,850
-
2,147,328,571
-
265,290,589,000
208,521,468,342
204,410,309,477
206,954,325,186
-
22,865,000,000
23,225,000,000
-
-
82
54
-
-
-
1,039,564,850
-
1,519,846,900
-
100
-
71
-
(259,891,213)
(259,891,213)
272,910,115,159
212,465,503,121
226,887,116,882
261,333,592,856
103
102
111
126
(14,584,065,954)
(2,894,130,576)
231,489,751,385
232,076,541,506
269,529,213,643
379,241,941,053
168.064.334.020
Pembiayaan Netto
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN
TAHUN BERKENAAN
-
Sumber : DPPKA 2012 diolah
20
Sesuai tabel T.II.C.5 capaian kinerja
untuk pendapatan untuk pelayanan SKPD
dalam kurun waktu 2009-2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 106,5% atau rata
rata pertumbuhan target pendapatan Rp.
216.241.210.284,dan
rata-rata
pertumbuhan realisasi pendapatan adalah
Rp. 221.416.705.624,-.
Meskipun rata-rata pertumbuhan naik namun
sumber pendapatan dari retribusi mengalami
penurunan
hal
ini
disebabkan
karena
berdasarkan
peraturan
perundangan
yang
baru khususnya UU.28/2009 banyak obyek
retribusi yang tidak diperkenankan untuk
dipungut, hal ini berdampak pada potensi
retribusi menjadi berkurang.
Dana
Alokasi
Khusus
juga
mengalami
penurunan karena sesuai dengan peraturan
pembagian DAK dari Pemerintah Pusat yang
bersifat given.
Pendapatan Hibah juga mengalami penurunan
karena komponen terbesar hibah sebelum
tahun 2009 berasal dari dana bantuan
bencana yang dikemudian hari komponen ini
mengalami penurunan seiring jogja bangkit.
Sedang
capaian kinerja untuk belanja
daerah rata-rata realisasi belanja sampai
dengan tahun 2012 adalah 90,25% dengan
rata-rata pertumbuhan target belanja Rp.
201.657.144.331 dan rata-rata realisasi
belanja Rp. 181.584.527.631,-.
Belanja
daerah
meskipun
rata
rata
pertumbuhannya mengalami pertumbuhan naik,
namun belanja daerah dari belanja bunga
mengalami penurunan karena sudah tidak
punya kewajiban untuk membayar hutang
sekaligus bunganya.
Belanja Bansos rata-rata pertumbuhannya
juga mengalami penurunan karena Bansos
diberikan sesuai dengan kebutuhan.
21
Belanja
tak
terduga
juga
mengalami
penurunan
karena
posting
belanja
tak
terduga sesuai dengan kebutuhan.
Untuk pembiayaan rasio antara realisasi
dan anggaran adalah 100,75%, dengan ratarata
pertumbuhan
untuk
penerimaan
pembiayaan
minus
Rp.2.493.812.916,,
rata-rata
realisasi
penerimaan
pembiayaan Rp. 1.945.978.212,-.
Penurunan
rata-rata
pembiayaan
dari
komponen SiLPA, hal ini dikarenakan daya
serap kegiatan baik.
Penurunan
rata-rata
pembiayaan
juga
berasal
dari
piutang
daerah
karena
kewajiban dari pihak lain sudah dipenuhi.
Pembentukan dana cadangan juga mengalami
penurunan karena Perda tentang Pembentukan
Dana Cadangan telah dicabut.
Pembayaran Pokok hutang juga mengalami
penurunan dikarenakan hutang Pemda DIY
sudah lunas.
Pembayaran kewajiban tahun lalu mengalami
penurunan karena kegiatan yang bersifat
multi years sudah terselesaikan.
22
2.4
TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD
Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Satuan
Kerja Perangkat Daerah Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset selama 5 tahun mendatang adalah
sebagai berikut :
2.4.1 Tantangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Kurang
optimalnya
sistem
pengawasan
pendapatan,
kesadaran
masyarakat
dalam
pemenuhan kewajiban relatif rendah
Identifikasi, mengkaji, monitoring potensi
sumber-sumber penerimaan asli daerah
Keterbatasan penyediaan dana untuk prioritas
pembangunan yang berkesinambungan
Belum
optimalnya
penyediaan
instrument
penganggaran berbasis kinerja yang efektif
efisien dan akuntabel
Akurasi data dan ketepatan waktu pencairan
anggaran kegiatan
Adanya tanah milik daerah namun bangunan
diatasnya terdapat rumah golongan III yang
sudah beralih kepemilikannya
Masih
adanya
aset
di
SKPD
yang
belum
dioptimalkan
Adanya aset pusat yang pengelolaannya oleh
daerah, namun belum diserahkan.
Kelembagaan BUKP belum sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Optimalisasi koordinasi dengan kabupaten/kota.
Penerapan system akuntansi berbasis accrual
Pelaksanaan e-audit dalam pemeriksaan laporan
keuangan oleh BPK
Profesionalisme dan kompetensi SDM pengelola
keuangan dan aset
Pengintegrasian system aplikasi pengelolaan
keuangan dan aset.
Tuntutan transparansi informasi publik menuju
good governance.
23
2.4.2 Peluang
1.
Pajak
Kendaraan
Bermotor
masih
merupakan
sumber pendapatan yang mempunyai kontribusi
terbesar dalam peningkatan PAD
2. Lokasi pelayanan pajak dan retribusi yang
strategis, on-line dan mudah diakses oleh
masyarakat
3. Potensi sumber-sumber pendapatan asli daerah
tersedia.
4. Sistem informasi pengelolaan keuangan lebih
memudahkan dan membantu dalam perencanaan
penganggaran, penatausahaan dan penyusunan
laporan
keuangan
yang
efektif,
efisien,
transparan dan akuntabel.
5. Pengembangan
BUMD
menjadi
lokomotif
perekonomian di Daerah Istimewa Yogyakarta dan
menjadi sumber pendapatan asli daerah.
6. Kualitas
dan
kapabilitas
SDM
pengelola
keuangan
dan
aset
yang
masih
bisa
dikembangkan.
7. Adanya website sebagai media informasi publik
8. Pertumbuhan ekonomi berakibat bertambahnya
kendaraan baru
9. Rencana kenaikan harga BBM
10. Tarif pungutan dalam pengelolaan retribusi
daerah dapat disesuaikan dengan masyarakat di
daerah
11. Koordinasi,
klarifikasi
dan
inventarisasi
terhadap penggunaan Barang Milik Daerah
12. Badan Usaha Milik Daerah dapat dikembangkan
dan ditingkatkan.
24
BAB III
ISU - ISU STRATEGIS
3.1
INDENTIFIKASI PERMASALAHAN
FUNGSI PELAYANAN SKPD
BERDASARKAN
TUGAS
DAN
Dinas pendapatan, Pengelolaan keuangan dan
Aset Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai salah satu
instansi di Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan anggaran
pendapatan, anggaran belanja, kas daerah, pembinaan
administrasi
keuangan
daerah,
akuntansi
dan
pengelolaan barang daerah.
3.1.1 Kondisi sekarang
Kondisi realisasi pendapatan s/d tahun 2012
adalah sebagai berikut :
25
Tabel T.III.C.6
TARGET APBD TAHUN 2008-2012 DAN REALISASI PENDAPATAN TAHUN 2008 - 2012
2008
URAIAN
2009
2010
2011
2012
TARGET
( RENSTRA)
REALISASI
TARGET
( RENSTRA)
REALISASI
TARGET
( RENSTRA)
REALISASI
TARGET
( RENSTRA)
REALISASI
TARGET
(RENSTRA)
1,161,986,630,223
1,258,609,946,407
1,221,594,240,781
1,286,067,485,169
1,294,889,895,228
1,374,205,096,491
1,376,467,958,628
1,609,761,447,240
1,470,067,779,814
2.171.734.307.663
PENDAPATAN ASLI DAERAH
547,887,175,315
632,872,311,654
596,850,801,653
645,145,551,076
632,661,849,752
740,202,076,369
672,519,546,287
871,963,501,186
718,250,875,434
1.004.063.125.812
Pajak Daerah
486,168,175,841
525,185,354,193
524,567,434,500
541,192,265,770
556,041,480,570
634,710,019,497
591,072,093,846
735,226,105,916
631,264,996,227
871.630.605.393
Retribusi Daerah
33,144,872,640
29,259,898,276
32,935,463,785
34,785,228,681
34,911,591,612
32,836,503,244
37,111,021,884
35,985,658,458
39,634,571,372
34.115.157.619
Hsl Pengelolaan Kekayaan
12,768,526,834
12,481,050,739
14,071,903,368
20,094,713,176
14,916,217,570
26,333,869,885
15,855,939,277
28,961,383,473
16,934,143,148
35.492.532.563
15,805,600,000
65,946,008,447
25,276,000,000
49,073,343,450
26,792,560,000
46,321,683,744
28,480,491,280
71,790,353,339
30,417,164,687
62.824.830.237
DANA PERIMBANGAN
Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil
Bukan Pajak
590,574,676,643
601,802,167,488
618,381,981,128
631,011,121,384
655,484,899,996
626,677,339,122
696,780,448,696
722,339,653,054
744,161,519,207
894.544.324.851
59,333,281,643
70,560,773,088
61,052,031,128
73,681,173,384
64,715,152,996
87,821,992,122
68,792,207,635
82,037,725,054
73,470,077,754
118.434.888.851
Dana Alokasi Umum
511,773,395,000
511,773,394,400
523,919,950,000
523,919,948,000
555,355,147,000
527,471,247,000
590,342,521,261
620,812,328,000
630,485,812,707
757.056.696.000
Dana Alokasi Khusus
19,468,000,000
19,468,000,000
33,410,000,000
33,410,000,000
35,414,600,000
11,384,100,000
37,645,719,800
19,489,600,000
40,205,628,746
19.052.740.000
23,935,467,265
6,361,458,000
9,910,812,710
6,743,145,480
7,325,681,000
7,167,963,645
15,458,293,000
7,655,385,173
266.557.880.000
JUMLAH PENDAPATAN
REALISASI
Daerah yang Dipisahkan
Lain - lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
LAIN - LAIN PENDAPATAN
23,524,778,265
DAERAH YANG SAH
Sumber data : DPPKA DIY diolah
26
Belanja Daerah Pemerintah Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta bersumber dari Anggaran
Pemerintah Daerah DIY dan Dana Perimbangan dari
Pemerintah Pusat.
Dalam periode Tahun 2009 – 2012 terdapat
beberapa kebijakan penting yang diambil dalam
penganggaran
Pemerintah
Daerah;
Pertama
Pengelolaan belanja sejak proses perencanaan,
pelaksanaan
hingga
pertanggungjawaban
harus
memperhatikan
aspek
efektifitas,
efisiensi,
transparansi dan akuntabilitas. Kedua Belanja
harus diarahkan untuk mendukung kebijakan yang
telah
ditetapkan
dengan
memperhatikan
perbandingan
antara
masukan
dan
keluaran
(efisiensi).
Ketiga
Keluaran
dari
belanja
dimaksud seharusnya dapat dinikmati hasilnya
oleh masyarakat (efektifitas). Keempat alokasi
anggaran perlu dilaksanakan secara terbuka
berdasarkan
skala
prioritas
dan
kebutuhan
(transparansi).
Kelima
pengelolaan
belanja
harus
diadministrasikan
dan
dipertanggung
jawabkan sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku (akuntabilitas)
Penyerapan
belanja
Daerah Istimewa Yogyakarta
secara rata-rata mencapai
dilihat pada tabel dibawah
Pemerintah
Daerah
Tahun 2009 – 2012
90,59%, yang dapat
ini.
TABEL T.III.C.7
Penyerapan Belanja Daerah 2009-2012
TAHUN
ANGGARAN
REALISASI
PENYERAPAN
2009
1.478.511.498.412
1.327.487.848.943
89,79%
2010
1.483.751.313.695
1.354.594.058.106
91,30%
2011
1.708.874.569.772
1.562.268.734.645
91,42%
2012
2.285.140.075.735
2.053.825.959.467
89,88%
Sumber: LRA Th 2008 -2012
27
Dari penyerapan sebesar 90,59% diketahui,
Belanja Barang dan Jasa merupakan belanja yang
terkecil penyerapannya dari anggaran. Setelah
itu Belanja Modal menempati urutan kedua dalam
penyerapan anggaran.
Dengan
adanya
sistem
informasi
pengelolaan
keuangan
daerah,
dalam
proses
perencanaan, penganggaran, penatausahaan hingga
pelaporan,
pengendalian
pencairan
anggaran
lebih cepat dan efektif.
Pelaporan
keuangan
pemerintah
daerah
merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD selama periode satu tahun. Terkait dengan
hal tersebut, opini BPK terhadap pelaporan
keuangan pemerintah daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta selama 3 tahun (Tahun 2009 s.d.
2011) dapat dilihat pada tabel berkut:
Tabel T.III C.8
Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Pemda DIY
NO
1
TAHUN
2009
OPINI
WDP
2
2010
WTP
3
2011
WTP
KETERANGAN
Aset belum dapat diyakini
kewajaranya
Paragraf
penjelas berupa
aset
Dinas
PUESDM
yang
belum diserahkan
Paragraf penjelas berupa :
pencatatan Dana bergulir
belum sesuai SAP dan belum
diberlakukannya penyusutan
aset
Sumber : DPPKA, diolah
Jumlah b
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
RENCANA STRATEGIS
(RENSTRA)
TAHUN 2012 - 2017
DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
JUNI 2013
1
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah
SWT atas Rahmat-Nya sehingga Renstra DPPKA DIY Periode
2012-2017 dapat tersusun, sesuai dengan waktunya.
Renstra ini disusun untuk menentukan arah, tujuan
dan masa depan yang hendak dicapai sesuai tugas pokok
dan fungsi serta visi dan misi DPPKA DIY yang
memfokuskan pada optimalisasi kinerja Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset menuju good governance.
Secara konsisten diharapkan pelaksanaan pemerintahan
lebih berhasil guna, dan berdaya guna,
bersih dan
bertanggungjawab, sejalan dengan tujuan yang hendak
dicapai dan sebagai bentuk upaya tranparasi terhadap
pelayanan publik.
Rencana Strategis bertujuan untuk menterjemahkan
visi dan misi kepala daerah ke dalam tujuan dan sasaran
yang akan dicapai selama tahun 2012-2017, yang disertai
dengan program prioritas Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun
pedoman yang dipakai adalah RPJMD DIY Tahun 2012-2017.
Renstra ini berisi perumusan strategi dan kebijakan
untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis dalam bentuk
program dan kegiatan beserta kerangka pendanaannya
selama tahun 2012- 2017.
Renstra ini terdiri dari
Pendahuluan, Gambaran
Pelayanan, Isu - Isu Strategis, Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran, Strategi dan Kebijakan, Rencana Program dan
Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif. Dengan disusunnya Renstra ini dapat
digunakan sebagai acuan bagi peningkatan kualitas
kinerja, mengantisipasi permasalahan dan hambatan serta
mencari solusi terbaik guna menjawab dinamika
dan
perkembangan keuangan baik target dan realisasinya.
Akhirnya semoga Renstra ini dapat bermanfaat
sebagai pijakan dalam pelaksanaan tugas membangun daerah
yang lebih maju.
Yogyakarta,
Juni 2013
Kepala,
Drs Bambang Wisnu Handoyo
NIP.19601003 198803 1 006
2
DAFTAR ISI
Halaman judul......................................... i
Kata Pengantar....................................... ii
Daftar Isi ..........................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG............................1
1.2 LANDASAN HUKUM ...........................4
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN.........................6
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN.....................6
BAB II
GAMBARAN
PELAYANAN
DINAS
PENDAPATAN,
PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET
2.1 TUGAS,FUNGSI & STRUKTUR ORGANISASI SKPD...7
2.2 SUMBER DAYA .............................11
2.3 KINERJA PELAYANAN SKPD...................14
2.4 TANTANGAN
DAN
PELUANG
PENGEMBANGAN
PELAYANAN SKPD ......................... 22
BAB III ISU - ISU STRATEGIS
3.1 INDEKTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS
DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD ...............24
3.2 TELAAH VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH
TAHUN 2012-2017..........................41
3.3 TELAAH
RENSTRA
KEMENTRIAN/LEMBAGA
DAN
RENSTRA SKPD TERKAIT ....................43
3.4 TELAAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
DAN
KAJIAN
LINGKUNGAN
HIDUP
STRATEGIS................................43
3.5 PENENTUAN ISU - ISU STRATEGIS.............44
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1 VISI DAN VISI SKPD........................45
4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD ..47
4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD ..............50
BAB
V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF......64
BAB
VI INDIKATOR KINERJA SKPD .......................80
LAMPIRAN
RENCANA STRATEJIK DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN
DAN ASET DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2012-2017
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Undang-Undang
Keistimewaan
ditetapkan,
Nomor
Daerah
maka
13
Tahun
Istimewa
status
2012
tentang
Yogyakarta
Keistimewaan
telah
Yogyakarta
diakui secara lebih jelas, lebih formal, dan lebih
utuh. Berdasarkan Undang undang Nomor 13 Tahun 2012
Pasal 7 ayat 2 , DIY memiliki kewenangan dalam urusan
Keistimewaan
jabatan,
yang
mencakup:
kedudukan,
tugas,
(a)
dan
tatacara
pengisian
kewenangan
Gubernur
dan Wakil Gubernur, (b) kelembagaan Pemerintah Daerah
DIY,
(c)
kebudayaan,
(d)
pertanahan,
dan
(e)
tata
ruang.
Undang-undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undangundang
Nomor
32
Tahun
Daerah
mengamanatkan
2004
kepada
tentang
daerah
Pemerintahan
untuk
menyusun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Dokumen RPJMD merupakan penjabaran visi, misi, dan
program kepala daerah yang berpedoman kepada Rencana
Pembangunan
Jangka
Panjang
Daerah
(RPJPD)
serta
memperhatikan RPJM Nasional.
Berdasarkan
Daerah
Daerah
pemangku
Istimewa
kepentingan
masing-masing,
merupakan
hal
maka
Yogyakarta
sesuai
menyusun
dokumen
tersebut
RPJMD
perencanaan
peran
Tahun
lima
Pemerintah
bersama
dan
para
kewenangan
2012-2017
tahunan
yang
daerah;
4
yang
memuat
pembangunan
strategi,
daerah
arah
kebijakan,
berdasarkan
kondisi
dan
program
dan
potensi
daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan semangat
keistimewaan di dalamnya.
Mengacu
pada
Dokumen
Rencana
Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Tahun 2012-2017, Satuan Kerja
Perangkat
Daerah
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta menyusun
Rencana Strategis Tahun 2012-2017.
Renstra Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan
Aset
merupakan
dokumen
perencanaan
yang
menggambarkan arah dan pengembangan unit kerja dan
program
dalam
pelayanan
jangkauan
kerangka
kerja
publik
yang
perubahan
bersifat
kedepan
pembangunan
strategis
dalam
suatu
komprehensif
dan
sistematis untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh
masyarakat.
Adapun
fungsi
dari
Rencana
Strategis
ini
adalah untuk mengklarifikasikan secara eksplisit visi
dan misi Kepala Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah
secara
tujuan,
Satuan
Daerah
strategis
strategi,
Kerja
(RPJMD),
kemudian
sistematis
kebijakan
Perangkat
dan
dan
Daerah
menterjemahkan
terpadu
program
serta
kedalam
prioritas
tolok
ukur
pencapaiannya.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendapatan,
Pengelolaan
Keuangan
dan
Aset
melalui
proses
yang
transparan, demokratis, partisipatif.
5
Alur Pikir Renstra
Gambar G.1.C.1
RPJPD DIY
VISI : “ Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun 2025 sebagai Pusat Pendidikan, Budaya dan Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Asia Tenggara
dalam lingkungan Masyarakat yang Maju, Mandiri dan Sejahtera”
MISI : Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditempuh melalui empat misi pembangunan daerah sebagai berikut:
1. Mewujudkan pendidikan berkualitas, berdaya saing, dan akuntabel yang didukung oleh sumber daya pendidikan yang handal.
2. Mewujudkan budaya adiluhung yang didukung dengan konsep, pengetahuan budaya, pelestarian dan pengembangan hasil budaya, serta nilai-nilai
budaya secara berkesinambungan.
3. Mewujudkan kepariwisataan yang kreatif dan inovatif.
4. Mewujudkan sosiokultural dan sosioekonomi yang inovatif, berbasis pada kearifan budaya lokal, ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan,
kemandirian, dan kesejahteraan rakyat.
RPJMD DIY Tahun 2012-2017
Visi :“Daerah Istimewa Yogyakarta Yang Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera
Menyongsong Peradaban Baru”
Misi: 1. Membangun peradaban berbasis nilai-nilai kemanusiaan
2. Menguatkan perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif
3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik
4. Memantapkan prasarana dan sarana daerah
DPPKA DIY
VISI :
TERWUJUDNYA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN
ASET TERBAIK SE INDONESIA
MISI :
1. Mengoptimalkan peningkatan pengelolaan
pendapatan daerah
2. Mengembangkan
kapasitas
pengelolaan
Keuangan Daerah
3. Meningkatkan
dan memperbaiki kinerja
BUMD
4. Mengoptimalkam pengelolaan aset daerah
5. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
6. Meningkatkan profesionalisme SDM
FAKTOR EKSTERNAL
1. Perkembangan perekonomian global;
2. Perkembangan Teknologi Informasi;
3. Peraturan tentang Pengelolaan Keuangan
sering berubah ;
4. Kesadaran dan kondisi pada Wajib Pajak.
1. Potensi pendapatan pajak, retribusi, lain2 PAD
yang sah
2. Kapasitas pengelolaan keuangan dan aset
3. Kinerja BUMD
4. Optimalisasi aset
5. Pelayanan publik
6. Kompetensi SDM
FAKTOR INTERNAL
6
1.2
LANDASAN HUKUM
1.
Undang-undang
Nomor
3
Tahun
1950
tentang
Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 3)
sebagaimana
telah
diubah
terakhir
dengan
Undang-Undang
Nomor
9
Tahun
1955
tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 3 jo. Nomor 19
Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa
Jogjakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1955 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 827);Perubahan UndangUndang Nomor 3 jo. Nomor 19 Tahun 1950 tentang
Pembentukan
Daerah
Istimewa
Jogjakarta
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955
Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 827);
2. Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
5. Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005-2025;
7. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta
8. Peraturan
Pemerintah
Nomor
58
Tahun
2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014.
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006
tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
7
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan,
Pengendalian,
Dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
13. Peraturan
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Nomor 5 Tahun2005 tentang Tata Cara
Penyusunan
Rencana
Pembangunan
Daerah
dan
Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Daerah
(Lembaran
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2005 Nomor 3 Seri E),
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Peraturan
Daerah Provinsi DaerahIstimewa Yogyakarta Nomor
3 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa
I
–
6
Yogyakarta Nomor 5 Tahun2005 tentang Tata Cara
Penyusunan
Rencana
Pembangunan
Daerah
dan
Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Daerah
(Lembaran
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2009 Nomor 3);
14. Peraturan
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokokpokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun 2007 Nomor 4) sebagaimana telah diubah
dengan
Peraturan
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun2007 tentang
Pokok-pokok
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
(Lembaran
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 11);
15. Peraturan
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2007 tentang Urusan
Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2007
Nomor 7);
16. Peraturan
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 20052025 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun 2009 Nomor 2);
8
17. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 6 Tahun 2013 tanggal 30 April 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Tahun 2012 – 2017 Daerah
Istimewa Yogyakarta.
1.3
MAKSUD DAN TUJUAN
1.3.1 Maksud
Rencana
Strategis
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa
Yogyakarta
Tahun
2012-2017
adalah
dokumen
perencanaan SKPD untuk periode lima tahun kedepan
memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan dan
sasaran bagi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Istimewa Yogyakarta pada tahun 2012-2017, yang
harus
dilaksanakan
secara
terpadu,
sinergis,
harmonis dan berkesinambungan.
1.3.2 Tujuan
Rencana
Strategis
DPPKA
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Tahun 2012-2017 disusun dengan tujuan
sebagai berikut:
a. Menterjemahkan visi dan misi kepala daerah ke
dalam tujuan dan sasaran yang akan dicapai
selama tahun 2012-2017, yang disertai dengan
program prioritas Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta
dengan berpedoman pada RPJMD 2012-2017;
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan
sasaran strategis dalam bentuk program dan
kegiatan beserta kerangka pendanaannya selama
tahun 2012- 2017.
c. Membantu dalam melakukan evaluasi kinerja Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan
Keuangan
dan
Aset
periode Renstra yang lalu.
9
1.4
SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I
Bab II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
PENDAHULUAN
GAMBARAN
PELAYANAN
DINAS
PENDAPATAN,
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
ISU – ISU STRATEGIS
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI
DAN KEBIJAKAN
RENCANA
PROGRAM,
KEGIATAN,
INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF
INDIKATOR KINERJA SKPD
10
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
2.1
TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD
2.1.1 Tugas dan Fungsi
Dinas
Aset
Pendapatan,
Daerah
berdasarkan
Pengelolaan
Istimewa
Peraturan
Keuangan
Yogyakarta
Daerah
dan
dibentuk
Provinsi
Daerah
Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 12
Desember
2008
Lembaga
Teknis
tentang
Pembentukan
Daerah
di
dan
Organisasi
Lingkungan
Pemerintah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dinas
Aset
Pendapatan,
sebelumnya
Pengelolaan
adalah
gabungan
Keuangan
dari
dan
Bagian
Perlengkapan Biro Umum dan Badan Pengelola Keuangan
Daerah
Provinsi
Berdasarkan
Peraturan
Yogyakarta
Nomor
Tugas
Fungsi
dan
Daerah
42
Istimewa
Gubernur
Tahun
Dinas
2008
Yogyakarta.
Daerah
tentang
Pendapatan,
Istimewa
Rincian
Pengelolaan
Keuangan dan Aset dan Unit Pelaksana Teknis Dinas
pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta,
Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset mempunyai
tugas
:
melaksanakan
pengelolaan
anggaran
pendapatan, anggaran belanja, kas daerah, pembinaan
administrasi keuangan daerah serta menyiapkan bahan
perumusan
kebijakan,
akuntansi
dan
pengelolaan
tugas
sebagaimana
barang daerah.
Dalam
rangka
melaksanakan
tersebut diatas, DPPKA mempunyai fungsi :
11
1.
Penyusunan
anggaran
program
dibidang
pendapatan,
anggaran
pengelolaan
belanja,
kas
daerah, pembinaan administrasi keuangan daerah,
akuntansi dan pengelolaan barang daerah;
2.
Perumusan
kebijakan
pengelolaan
teknis
anggaran
belanja,
kas
keuangan
daerah,
di
pendapatan,
daerah,
pembinaan
akuntansi
dan
bidang
anggaran
administrasi
pengelolaan
barang daerah;
3.
Penyelenggaraan pengelolaan pendapatan daerah;
4.
Penyusunan
Rencana
Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja Daerah;
5.
Pengelolaan kas daerah;
6.
Pelaksanaan
pembinaan
administrasi
keuangan
daerah;
7.
Penyelenggaran akuntansi dan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD;
8.
Penyelenggaraan pengelolaan barang daerah;
9.
Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan;
10. Pelaksanaan
evaluasi
dan
pelaporan
program
dinas.
11. Pelaksanaan
tugas
lain
yang
diberikan
oleh
Gubernur sesuai dengan fungsi dan tugasnya;
2.1.2 STRUKTUR ORGANISASI
Struktur
Organisasi
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset terdiri dari
1.
Kepala Dinas;
2.
Sekretariat Dinas;
3.
Bidang Anggaran Pendapatan;
4.
Bidang Anggaran Belanja;
5.
Bidang Pengelolaan Kas Daerah;
12
6.
Bidang Bina Administrasi Keuangan Daerah;
7.
Bidang Akuntansi;
8.
Bidang Pengelolaan Barang Daerah;
9.
Unit Pelaksana Teknis Dinas;
10. Kelompok Jabatan Fungsional.
Dengan
cakupan
wilayah
operasional
seluas
3.185,80 km² yang terbagi dalam 4 kabupaten dan 1
kota, 78 kecamatan, serta 438 desa dan kelurahan,
Dinas
Pendapatan,
Daerah
Istimewa
Pengelolaan
Keuangan
dan
Aset
Yogyakarta
memiliki
5
Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), 2 Samsat Pembantu,
yang mempunyai tugas sebagai pelaksana operasional
pemungutan pajak daerah, retribusi dan pendapatan
lain-lain.
Adapun
yang
Unit
dimiliki
Pelaksana
Dinas
Teknis
Pendapatan,
Dinas
(UPTD)
Pengelolaan
Keuangan dan Aset adalah sebagai berikut :
1. Kantor
Pelayanan
Pajak
Daerah
DIY
di
Kota
Yogyakarta;
2. Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY di Kabupaten
Bantul;
3. Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY di Kabupaten
Kulonprogo;
4. Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY di Kabupaten
Gunungkidul;
5. Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY di Kabupaten
Sleman.
Adapun
struktur
organisasi
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset adalah sesuai Gambar
dibawah :
13
Gambar G.II.C.2
Struktur Organisasi DPPKA DIY
LAMPIRAN:
DINAS PENDAPATAN,
PENGELOLAAN KEUANGAN
DAN ASET
PERATURAN DAERAH DIY
NOMOR: 06 Tahun 2008
TANGGAl: 15 Agustus 2008
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
SUBBAGIAN
UMUM
FUNGSIONAL
BIDANG
ANGGARAN
PENDAPATAN
SEKSI
BIDANG
ANGGARAN
BELANJA
SEKSI
PEMERINTAHAN
BIDANG
PENGELOLAAN
KAS DAERAH
SEKSI
PEMERINTAHAN
SEKSI
BINA APBD DAN
PERHITUNGAN
SEKSI
BINA
PENGELOLAAN
KEUANGAN
PAJAK DAERAH
SEKSI RETRIBUSI
DAN
PENDAPATAN
LAIN-LAIN
SEKSI
PERIMBANGAN
KEUANGAN
DAERAH
BIDANG
BINA ADMINISTRASI
ADMINISTRASI
KEUANGAN
DAERAH
SEKSI
SEKSI
KESEJAHTERAAN
KESEJAHTERAAN
RAKYAT
RAKYAT
SEKSI
FISIK, SARPRAS
SEKSI
FISIK, SARPRAS
SEKSI
SEKSI
PEREKONOMIAN
PEREKONOMIAN
SUBBAGIAN
PROGRAM
BIDANG
AKUNTANSI
SEKSI
PEMERINTAHAN
SEKSI
KESEJAHTERAAN
RAKYAT
SEKSI
FISIK, SARPRAS
SEKSI
ADMINISTRASI
DANA
NON APBD
SUBBAGIAN
DATA DAN
TEKNOLOGI
INFORMASI
BIDANG
PENGELOLAAN
BARANG DAERAH
UPT
D
SEKSI
ADMINISTRASI
BARANG DAERAH
SEKSI
PENDAYAGUNAAN
BARANG DAERAH
SEKSI
MONITORING DAN
EVALUASI
SEKSI
PEREKONOMIAN
Gambar G.II.C.3
Struktur Organisas
KPPD Kabupaten/ Kota
Kepala Kantor
Kasubbag
Tata Usaha
Kasi Pendaftaran
dan Penetapan
Kasi Pembukuan
dan Penagihan
14
2.2. SUMBER DAYA
2.2.1 Sumber Daya Manusia (SDM)
Adapun
Sumberdaya
Manusia
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa
Yogyakarta per Maret 2013 sebanyak 261 orang dengan
perincian sebagai berikut :
1.1
Jumlah pegawai PNS berdasarkan Jenis Kelamin
1.1.1 Laki-laki : 171 orang
1.1.2 Perempuan : 90 orang
1.2
Jumlah pegawai berdasarkan Jenjang Pendidikan
1.2.1 Sarjana Strata 2 : 21 orang
1.2.2 Sarjana Strata 1 :104 orang
1.2.3 Sarjana Muda/Diploma: 15 orang
1.2.4 Sekolah Lanjutan Atas :106 orang
1.2.5 Sekolah Lanjutan Pertama : 10 orang
1.2.6 Sekolah Dasar : 5 orang
1.3
Jumlah pegawai berdasarkan Golongan
1.3.1 Golongan IV/c
: 1 orang
1.3.2 Golongan IV/b
: 7 orang
1.3.3 Golongan IV/a
: 9 orang
1.3.4 Golongan III/d
: 45 orang
1.3.5 Golongan III/c
: 29 orang
1.3.6 Golongan III/b
: 88 orang
1.3.7 Golongan III/a
: 40 orang
1.3.8 Golongan II/d
: 13 orang
1.3.9 Golongan II/c
: 2 orang
1.3.10 Golongan II/b
: 12 orang
1.3.11 Golongan II/a
: 3 orang
1.3.12 Golongan I/d
: 4 orang
1.3.13 Golongan I/c
: 3 orang
1.3.14 Golongan I/b
: 2 orang
1.3.15 Golongan I/a
: 3 orang
1.4
Jumlah pegawai per bidang/sekretariat
1.4.1 Sekretariat :
30 orang
1.4.2 Bidang Anggaran Pendapatan :15 orang
1.4.3 Bidang Anggaran Belanja : 22 orang
15
1.4.4
1.4.5
1.4.6
1.4.7
Bidang
Bidang
Bidang
Bidang
Akuntansi
: 18 orang
Pengelolaan Kasda : 20 orang
BAKD
: 15 orang
Pengelolaan Aset
: 20 orang
1.5
Jumlah pegawai Per KPPD
1.5.1 KPPD Kota Yogyakarta
1.5.2 KPPD Bantul
1.5.3 KPPD Kulonprogo
1.5.4 KPPD Gunungkidul
1.5.5 KPPD Sleman
:
:
:
:
:
27 orang
25 orang
18 orang
18 orang
33 orang
Tabel T.II.C.1
Rekapitulasi Jumlah Pegawai
DPPKA Daerah Istimewa Yogyakarta
Per 31 Maret 2013
LAKI-LAKI
GOL
S2
S1
D3/SM
PEREMPUAN
SLTA
SLTP
SD
JML
S2
S1
D3/SM
SLTA
SLTP
JML
JML.TOTAL
SD
IV/e
0
0
0
IV/d
0
0
0
IV/c
1
1
IV/b
2
4
6
IV/a
6
2
8
JML.GOLIV
8
7
III/d
3
24
III/c
2
12
III/b
11
III/a
11
58
0
0
0
0
6
1
1
27
4
14
20
13
3
4
20
40
38
8
29
82
202
5
13
2
0
2
12
0
12
II/c
1
II/b
12
2
2
45
88
8
1
18
35
8
2
17
24
II/d
21
2
0
2
120
0
0
6
50
0
0
29
7
0
0
9
20
II/a
9
1
8
JML.GOL.II
1
3
1
1
7
5
53
5
1
1
1
15
42
JML.GOL.III
0
1
3
7
0
0
5
3
25
0
0
0
0
5
0
0
5
3
30
I/d
4
4
0
4
I/c
3
3
0
3
I/b
2
2
0
2
I/a
JML.GOL.I
0
0
JML.TOTAL
13
65
0
7
0
71
9
11
2
2
2
11
0
0
171
8
39
4
0
8
0
34
0
0
1
1
1
3
1
1
12
90
261
Sumber : DPPKA data diolah
16
2.2.2
SARANA DAN PRASARANA
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
menempati Kantor di Unit III dan IV Komplek
Kepatihan
serta
Jalan
Tentara
Pelajar
15
Yogyakarta.
Unit III digunakan untuk ruang kerja Sekretariat
di Lantai 1, bidang Bina Administrasi Keuangan
Daerah lantai 2, Bidang Akuntansi di Lantai 3.
Untuk Unit IV ditempati oleh bidang Anggaran
Belanja untuk Lantai 1, Unit IV lantai 2
ditempati bidang Pengelolaan Kas Daerah, Lantai
3 ditempati bidang Pengelolaan Barang Daerah.
Bidang Anggaran Pendapatan menempati Kantor di
Jalan Tentara Pelajar No.5 Yogyakarta.
Tabel T.II.C.2
Sarana dan Prasarana
LOKASI
Jl.
Pelajar
LANTAI
1
2
Tentara
Yka
I
II
Unit III
I
II
BIDANG/SEKSI
3
Aula Bidang Pendapatan
Bidang Anggaran Pendapatan :
- Kepala Bidang
- Seksi Pajak Daerah
- Seksi Retribusi dan PLL
- Seksi Dana Perimbangan
Sekretariat :
- Kepala Dinas
- Sekretaris
- Subbag Umum
- Subbag Program
- Subbag Data dan TI
Bidang BAKD :
- Kepala Bidang
Seksi
APBD
&
Perhitungan
Kab/Kota
Seksi
Bina
Pengelolaan
Keuangan
- Seksi Administrasi dana Non
APBD
17
LOKASI
LANTAI
BIDANG/SEKSI
1
2
III
3
Bidang Akuntansi
- Kepala Bidang
- Seksi pemerintahan
- Seksi Perekonomian
- Seksi Kesra
- Seksi Fisik dan Sarpras
Bidang Anggaran Belanja
- Kepala Bidang
- Seksi pemerintahan
- Seksi Perekonomian
- Seksi Kesra
- Seksi Fisik dan Sarpras
Bidang Pengelolaan Kas Daerah
- Kepala Bidang
- Seksi pemerintahan
- Seksi Perekonomian
- Seksi Kesra
- Seksi Fisik dan Sarpras
Bidang Pengelolaan Barang Daerah
Seksi
Administrasi
Barang
Daerah
Seksi
Pendayagunaan
Barang
Daerah
- Seksi Monitoring dan Evaluasi
Unit IV
I
II
III
Jalan
Tentara
Pelajar 15 Yka
Jalan
Badegan
Bantul
Jalan Bayangkara,
Terbah,
Wates
Kulonprogo
Jalan
Ki
Hajar
Dewantoro,
Wonosari,
Gunungkidul
Jl. Magelang KM.
13
Krapyak
Triharjo Sleman
-
KPPD DIY di Kota Yogyakarta
-
KPPD DIY di Bantul
-
KPPD DIY di Kulonprogo
-
KPPD DIY di Gunungkidul
-
KPPD DIY di Sleman
Sumber : DPKA 2012
Pengembangan
dan
peningkatan
sarana
dan
prasarana Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta terus dilakukan
untuk mendukung kelancaran dan optimalnya pelayanan
dalam satu atap .
Untuk meningkatkan dan memudahkan pelayanan
kepada masyarakat wajib pajak dalam membayar pajak
kendaraan bermotor, retribusi maupun pajak air
permukaan telah dibangun gedung baru untuk Samsat
Pembantu Sleman di Jalan Solo, Maguwoharjo dan
Samsat Pembantu Bantul di Jalan Parangtritis Sewon
Bantul.
18
Selain itu juga dibuka dan beroperasi Samsat
Payment Point pada 6 lokasi yaitu Kantor Kas Bank
BPD Giwangan, Kantor Cabang Pembantu Bank BPD
Piyungan,
Nanggulan,
Karangmojo,
Kalasan
dan
Godean. Samsat Corner di Plza Mall Ambarukmo,
Samsat Drive Thru di Sewon.
Dalam rangka mendukung kelancaran tugas dan
operasional
pelayanan
untuk
6
bidang
dan
Sekretariat
maupun
5
KPPD,
telah
dilengkapi
peralatan dan perlengkapan kerja terdiri dari :
kendaraan roda 6 untuk Bus Satling sebanyak 1 unit,
kendaraan roda 4 berbagai merk 27 unit, kendaraan
roda 2 berbagai merk sebanyak 30 unit, komputer PC
berbagai merk dan type sebanyak 227 buah, Note Book
/ Laptop sebanyak 83 buah, UPS berbagai type
sebanyak 99 buah, Server sebanyak 45 unit, printer
berbagai merk sebanyak 310 unit, Scanner sebanyak 8
unit,
Dump
Terminal
sebanyak
14
unit,
Air
Conditioning sebanyak 165 buah, pesawat telepon
sebanyak 39 unit, LCD OHP sebanyak 11 unit, LCD
Proyektor sebanyak 11 unit, LCD Monitor sebanyak 26
unit, mesin ketik manual sebanyak 67 buah, Televisi
sebanyak 28 unit, Lemari es sebanyak 5 unit,
Faximile sebanyak 11 unit, Monitor sebanyak 11
unit, CPU sebanyak 16 unit dan komputer untuk
informasi layanan wajib pajak sebanyak 2 unit.
Adapun rincian peralatan dan perlengkapan kerja
adalah sebagaimana tabel dibawah.
19
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Tabel T.II.C.3
Barang yang tersedia
Jenis Barang
Jumlah
Bus Satling
1 unit
Kendaraan roda empat
27 unit
Kendaraan roda dua
30 unit
Komputer PC
227 buah
Note Book
83 buah
UPS
99 buah
Server
45 unit
Printer
310 unit
Scanner
8 unit
Dum Terminal
14 unit
Air Conditioning
165 buah
Pesawat Telepon
39 unit
LCD OHP
11 unit
LCD Viewer
11 unit
LCD Monitor
26 unit
Mesin ketik
67 buah
Televisi
28 unit
Lemari Es
5 unit
Faximile
11 unit
Monitor
11 unit
CPU
16 unit
Komputer informasi layanan
2 unit
Sumber : SIMA Tahun 2012
2.3
KINERJA PELAYANAN SKPD
2.3.1 Capaian Kinerja Pelayanan.
Capaian Kinerja Pelayanan SKPD berdasarkan
pelaksanaan Renstra Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta tahun
2009-2012, dapat digambarkan sesuai tabel dibawah.
20
Tabel T.II.C.4
Review Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD DPPKA
Daerah Istimewa Yogyakarta
Realisasi Capaian Tahun ke-
Target Renstra SKPD Tahun keNO
-1
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
***)
-2
1
2009
2
2010
-6
3
2011
-7
4
2012
-8
1
5
2013
-9
2009
2
2010
-11
3
2011
-12
Rasio Capaian pada Tahun ke-
4
2012
-13
1
5
2013
-14
2009
2
2010
-16
3
2011
-17
4
2012
-18
5
2013
-19
Indikator Kinerja Utama
1
Prosentase peningkatan pendapatan daerah
5,13
6,00
6,3
6,8
10,01
2,18
6,85
16,79
35.32
-
42,53
114.22
266.48
519.38
-
2
100
100
100
100
100
112.10
115.86
111.87
109,38
-
112.10
115.86
111.87
109
-
48,86
48,86
48,86
44,87
41,88
50.16
53.86
54,03
46,23
-
103
110
110
103
-
4
Prosentase Realisasi PAD terhadap target PAD
Prosentase kontribusi PAD terhadap pendapatan
daerah
Prosentase Realisasi Belanja terhadap Anggaran
Belanja Daerah
100
100
100
100
100
89.79
91.30
91.42
89,88
-
95
78,79
89,41
89.88
-
5
Jumlah Peraturan tentang APBD yang ditetapkan
6
6
6
6
6
6
6
6
6
-
100
100
100
100
-
6
Keberadaan laporan keuangan pemerintah daerah
2
2
2
2
2
2
2
2
2
-
100
100
100
100
-
7
Jumlah barang milik daerah yang dapat diinventarisasi
n/a
n/a
694.544
902.461
959.371
n/a
n/a
903.180
940.401
-
n/a
n/a
130
104
-
8
Jumlah aset tanah Pemda yang dapat disertifikatkan
n/a
n/a
25
25
20
n/a
na
19
22
-
n/a
n/a
76
90
-
9
Persentase Aset Pemda yang dapat dioptimalkan
Rasio Pendapatan BUMD dan LKM terhadap penyertaan
modal BUMD dan LKM
Rasio PNS yang menguasai operasional SIPKD
n/a
42
42
10
10
n/a
42
42
11,29
-
n/a
100
100
113
-
n/a
n/a
n/a
8
5,17
n/a
n/a
n/a
15,72
-
n/a
n/a
n/a
197
-
n/a
n/a
4,33
5,97
100
n/a
n/a
4,33
5,97
-
n/a
n/a
100%
100%
-
3
10
11
Sumber : DPPKA, data diolah
Keterangan :
n/a : Not available
15
Sesuai tabel T.II.C.4 tentang
Review Pencapaian
Kinerja Pelayanan DPPKA DIY untuk periode 2009-2013
ditinjau sasaran strategis, rasio capaian prosentase
peningkatan pendapatan rata-rata 235%, akan tetapi pada
tahun 2009 hanya mencapai 42,53% dari target Renstra
karena prediksi pendapatan di Renstra targetnya terlalu
tinggi sehingga realisasinya belum tercapai. Untuk tahun
2010
s/d
2012
capaiannya
terus
meningkat
sesuai
realisasi capaian APBD-nya.
Untuk prosentase realisasi Pendapatan Asli Daerah
(PAD) terhadap pendapatan daerah, rasio capaian ratarata sebesar 112,30% dan setiap tahun realisasinya
melebihi yang ditargetkan baik dari target Renstra
maupun target APBD.
Capaian kinerja prosentase kontribusi PAD terhadap
pendapatan daerah, rasio capaian rata-rata 106,63% dan
setiap tahun realisasinya melebihi yang ditargetkan baik
Renstra maupun APBD.
Capaian
kinerja
prosentase
realisasi
belanja
terhadap anggaran belanja, rasio capaian rata-rata
90,59% dan dari tahun 2009 s/d 2012 kurang dari 100%
karena adanya efisiensi anggaran dan adanya kegiatan
yang belum selesai 100%.
Jumlah peraturan tentang APBD yang ditetapkan dan
keberadaan laporan keuangan daerah rasio capaian kinerja
sesuai yang ditargetkan di Renstra dan APBD.
Capaian kinerja jumlah barang milik daerah yang
dapat diinventarisasi ditargetkan di Renstra mulai tahun
2011, rasio capaian rata-rata 117%.
Jumlah aset tanah pemda yang dapat disertifikatkan
, di targetkan di IKU mulai tahun 2011, rasio capaian
rata-rata 83%,
di tahun 2011 capaian 76% dan tahun
2012 capaiannya 90%.
Untuk Aset Pemda yang dapat dioptimalkan rasio
capaian rata-ratanya 104,33% dan setiap tahunnya dari
tahun
2010
s/d
2012
realisasinya
melebihi
yang
ditargetkan.
16
Rasio pendapatan BUMD dan LKM terhadap penyertaan
modal BUMD dan LKM dimasukkan dalam IKU mulai tahun 2012
dan rasio capaiannya 197%, sedang rasio PNS yang
menguasai operasional SIPKD rasio capaiannya 100%.
17
Tabel T.II.C.5
Anggaran dan realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD DPPKA
Daerah Istimewa Yogyakarta
Anggaran pada tahun ke
Uraian
1
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah
- Hasil Pajak Derah
Realisasi Anggaran pada tahun ke
Rasio antara Realisasi dan Anggaran tahun ke
1
2009
2
1,213,220,909,412
2
2010
3
1,275,220,502,557
3
2011
4
1,504,464,260,295
4
2012
5
2,078,185,750,549
5
2013
6
2.286.855.095.445
1
2009
7
1,286,067,485,169
2
2010
8
1,374,205,096,491
3
2011
9
1,604,910,831,406
4
2012
10
2,171,734,307,663
575,516,509,511
638,881,411,884
775,117,447,989
917,957,788,795
1.014.089.544.450
885.217.610.000
645,145,551,076
740,202,076,369
867,112,885,353
1,004,063,125,812
494,847,565,500
539,653,461,500
655,306,917,953
805,095,980,000
32,591,963,785
31,556,968,029
33,575,099,081
32,149,648,150
5
2013
11
-
1
2009
12
106
112
109
2
2010
13
108
3
2011
14
107
116
112
4
2012
15
105
5
2013
16
-
Rata -rata
Pertumbuhan
Anggaran
17
216,241,210,284
Realisasi
18
221,416,705,624
109
85,610,319,821
89,729,393,684
541,192,265,770
634,710,019,497
735,226,105,916
871,630,605,393
118
112
108
77,562,103,625
82,609,584,906
34,785,228,681
32,836,503,244
35,985,658,458
34,115,157,619
107
104
107
106
(110,578,909)
(167,517,765)
20,094,713,176
26,333,869,885
28,961,383,473
35,492,532,563
102
98
99
100
3,959,011,450
3,849,454,847
41.436.702.950
- Hasil Retribusi Daerah
- Hasil Pengelolan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan
36.326.245.281
19,736,868,047
26,953,742,568
29,200,366,955
35,572,913,845
51.106.986.219
- Lain - lain PAD yang Sah
28,340,112,179
40,717,239,787
57,035,064,000
45,139,246,800
630,650,143,691
627,947,119,673
715,166,925,806
873,661,154,754
73,320,193,691
89,091,772,673
74,864,997,806
97,551,718,754
49,073,343,450
46,321,683,744
66,939,737,506
62,824,830,237
173
114
117
139
4,199,783,655
3,437,871,697
631,011,121,384
626,677,339,122
722,339,653,053
894,544,324,851
100
100
101
102
60,752,752,766
65,883,300,867
73,681,173,384
87,821,992,122
82,037,725,053
118,434,888,851
100
6,057,881,266
11,188,428,867
523,919,948,000
527,471,247,000
620,812,328,000
757,056,696,000
100
100
100
100
58,284,186,500
58,284,187,000
33,410,000,000
11,384,100,000
19,489,600,000
19,052,740,000
100
100
100
100
(3,589,315,000)
(3,589,315,000)
9,910,812,710
7,325,681,000
15,458,293,000
273,126,857,000
140
87
109
95
69,878,137,698
65,804,011,073
7,124,862,710
5,232,631,000
6,315,972,000
6,568,977,000
101
116
125
114
(319,597,303)
(138,971,428)
-
2,093,050,000
9,142,321,000
266,557,880,000
-
54
100
95
70,197,735,000
66,639,470,000
2,785,950,000
-
-
-
-
961.190.992.745
Dana Perimbangan
98.360.324.745
- Bagi hasil pajak/ bagi hasil bukan pajak
99
110
121
828.334.768.000
- Dana Alokasi Umum
523,919,950,000
527,471,247,000
620,812,328,000
757,056,696,000
- Dana Alokasi Khusus
33,410,000,000
11,384,100,000
19,489,600,000
19,052,740,000
7,054,256,210
8,391,971,000
14,179,886,500
286,566,807,000
34.495.900.000
311.574.558.250
Lain -lain Pendapatan daerah Yang Sah
8815.476.250
- Pendapatan hibah
7,054,256,210
4,501,471,000
5,037,565,500
5,775,867,000
0
- Dana darurat
- Dana bagi hasil pajak dari Provinsi dan
pemerintah lain
0
302.759.082.000
Dana Penyesuaian dan otonomi khusus
Bantuan keuangan dari Provinsi atau
pemerintah daerah lainnya
Pendapatan lainnya
3,890,500,000
9,142,321,000
280,790,940,000
0
-
0
18
Anggaran pada tahun ke
Uraian
1
Realisasi Anggaran pada tahun ke
1
2009
2
2010
3
2011
4
2012
5
2013
1
2009
2
2010
3
2011
4
2012
5
2013
1
2009
2
2010
3
2011
4
2012
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1,483,751,313,695
1,708,874,569,772
BELANJA DAERAH
1,478,511,498,412
Belanja Tidak langsung
762,258,077,684
825,195,492,733
1,028,144,706,158
1,310,184,282,987
- Belanja Pegawai
329,142,837,472
361,608,925,696
431,785,979,061
479,688,076,525
2,285,140,075,735
2.454.919.429.465
1.427.652.115.833
1,327,487,848,943
Rata -rata
Pertumbuhan
Rasio antara Realisasi dan Anggaran tahun ke
90
91
1,239,114,375,495
91
455,794,239,590
94
100
1,354,594,058,106
1,562,268,734,645
2,053,825,959,467
696,922,383,489
788,491,845,658
961,364,910,688
310,260,955,405
335,693,915,466
414,966,135,024
45,778,400
19,464,200
-
-
5
2013
16
Anggaran
Realisasi
17
18
201,657,144,331
181,584,527,631
95
136,981,551,326
135,547,998,002
95
37,636,309,763
36,383,321,046
-
(11,444,600)
(11,444,600)
91
90
96
94
93
96
100
-
503.342.635.078
-Belanja bunga
45,778,400
19,464,200
-
-
- Belanja Subsidi
- Belanja Hibah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17,015,222,300
89,895,291,845
17,943,134,000
406,004,124,000
467.336.913.650
15,550,887,300
89,895,291,845
17,578,561,700
369,002,245,000
91
100
98
91
97,247,225,425
88,362,839,425
116,393,128,300
98,866,347,612
148,359,261,200
24,153,330,000
15.955.857.100
306.120.014.000
96,290,500,384
88,513,099,537
114,820,604,720
24,153,330,000
83
90
77
100
(23,059,949,575)
(18,034,292,596)
198,385,862,000
214,667,402,470
268,047,340,000
314,308,555,000
100
100
100
100
28,980,673,250
28,980,673,250
76,388,400,000
56,967,000,000
145,929,020,362
74,683,445,362
96
100
97
91
545,236,341
(426,238,660)
-
2,735,672,140
23,248,882
1,172,560,543
-
86
0
27
(4,356,499,278)
293,140,136
630,565,465,454
566,102,212,448
600,903,823,957
814,711,583,972
88
86
88
84
64,675,593,005
46,036,529,630
- Belanja bentuan Sosial
- Belanja Bagi hasil kepada
Provinsi/Kab/Kota dan Pemdes
198,385,862,000
214,667,402,475
268,047,340,000
314,308,555,000
- Belanja Bantuan Keuangan
79,488,400,000
56,967,000,000
150,394,530,362
81,669,345,362
124.470.680.362
10.426.015.643
- Belanja Tidak Terduga
21,786,849,212
3,171,060,905
11,614,461,535
4,360,852,100
1.027.267.313.632
Belanja Langsung
716,253,420,728
658,555,820,962
680,729,863,614
974,955,792,748
125.019.270.760
- Belanja Pegawai
93,880,113,574
93,738,198,651
93,575,509,381
124,922,323,183
- Belanja Barang dan Jasa
401,326,275,210
405,181,835,763
426,372,440,757
569,954,139,742
- Belanja Modal
221,047,031,944
159,635,786,548
160,781,913,476
280,079,329,824
(265,290,589,000)
(208,530,811,138)
(204,410,309,477)
(206,954,325,186)
86,714,402,232
86,792,090,244
83,786,456,016
116,229,477,602
92
93
90
93
7,760,552,402
7,378,768,843
350,913,011,793
355,885,366,573
374,323,534,963
482,062,123,930
87
88
88
85
42,156,966,133
32,787,278,034
192,938,051,429
123,424,755,631
142,793,832,978
216,419,982,440
87
77
89
77
14,758,074,470
5,870,482,753
(41,420,363,774)
19,611,038,385
42,642,096,761
117,908,348,196
-
-
-
-
14,584,065,954
39,832,177,993
609.742.631.432
292.505.411.440
Surplus / Defisit
(168.064.334.020)
19
Anggaran pada tahun ke
Uraian
Realisasi Anggaran pada tahun ke
5
2013
Rata -rata
Pertumbuhan
Rasio antara Realisasi dan Anggaran tahun ke
1
2009
2
2010
3
2011
4
2012
1
2009
2
2010
3
2011
4
2012
6
7
8
9
5
2013
1
2009
2
2010
3
2011
4
2012
10
11
12
13
5
2013
1
2
3
4
5
Penerimaan Pembiayaan
- Sisa lebih perhitungan anggaran tahun
anggaran sebelumnya
292,705,153,850
257,674,320,409
252,317,210,530
282,729,902,186
213.738.934.020
285,824,680,009
256,568,355,188
254,231,963,782
293,608,592,856
98
100
101
104
(2,493,812,916)
1,945,978,212
279,499,643,186
231,489,751,385
232,076,541,506
269,529,213,644
190.048.264.996
-
279,499,643,186
231,489,751,385
232,076,541,506
269,529,213,643
100
100
100
100
(2,492,607,386)
(2,492,607,386)
- Pencairan dana Cadangan
- Hasil penjualan kekayaan daerah yang
dipisahkan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- Penerimaan pinjaman daerah
- Penerimaan kembali pemberian
pinjaman
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
23,947,092,976
20,885,008,000
-
-
145
109
-
-
-
5,445,531,350
-
-
(3,022,360,410)
(1,361,382,838)
Anggaran
Realisasi
14
15
PEMBIAYAAN
16,565,000,000
19,124,600,000
-
- Penerimaan Piutang Daerah
- Penerimaan kembali Investasi Dana
bergulir
- Penerimaan dari biaya penyusutan
kendaraan
12,089,441,640
8,503,500,000
-
-
-
12,084,619,518
22.574.600.000
-
-
-
23,019,937,048
-
-
-
190
3,021,154,880
5,754,984,262
1,116,069,024
1,116,069,024
1,116,069,024
1,116,069,024
1.116.069.024
879,505,473
1,131,510,827
1,270,414,276
1,059,442,165
79
101
114
95
-
44,984,173
Pengeluaran pembiayaan
27,414,564,850
49,152,852,067
47,906,901,053
75,775,577,000
45.674.600.000
12,914,564,850
44,102,852,067
27,344,846,900
32,275,000,000
47
90
57
43
12,090,253,038
4,840,108,788
- Pembentukan dana cadangan
- Penyertaan Modal ( Investasi)
pemerintah Daerah
1,575,000,000
-
-
-
-
1,575,000,000
-
-
-
100
-
-
-
(393,750,000)
(393,750,000)
24,700,000,000
21,187,852,067
2,600,000,000
75,775,577,000
45.674.600.000
10,200,000,000
21,187,852,067
2,600,000,000
32,275,000,000
41
100
100
43
12,768,894,250
5,518,750,000
100,000,000
50,000,000
-
-
100,000,000
50,000,000
-
-
100
100
-
-
(25,000,000)
(25,000,000)
Pembayaran Pokok Utang
Pemberian Pinjaman Daerah
Pembayaran kewajiban tahun lalu yang
blm diselesaikan
27,915,000,000
43,159,572,482
-
1,039,564,850
-
2,147,328,571
-
265,290,589,000
208,521,468,342
204,410,309,477
206,954,325,186
-
22,865,000,000
23,225,000,000
-
-
82
54
-
-
-
1,039,564,850
-
1,519,846,900
-
100
-
71
-
(259,891,213)
(259,891,213)
272,910,115,159
212,465,503,121
226,887,116,882
261,333,592,856
103
102
111
126
(14,584,065,954)
(2,894,130,576)
231,489,751,385
232,076,541,506
269,529,213,643
379,241,941,053
168.064.334.020
Pembiayaan Netto
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN
TAHUN BERKENAAN
-
Sumber : DPPKA 2012 diolah
20
Sesuai tabel T.II.C.5 capaian kinerja
untuk pendapatan untuk pelayanan SKPD
dalam kurun waktu 2009-2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 106,5% atau rata
rata pertumbuhan target pendapatan Rp.
216.241.210.284,dan
rata-rata
pertumbuhan realisasi pendapatan adalah
Rp. 221.416.705.624,-.
Meskipun rata-rata pertumbuhan naik namun
sumber pendapatan dari retribusi mengalami
penurunan
hal
ini
disebabkan
karena
berdasarkan
peraturan
perundangan
yang
baru khususnya UU.28/2009 banyak obyek
retribusi yang tidak diperkenankan untuk
dipungut, hal ini berdampak pada potensi
retribusi menjadi berkurang.
Dana
Alokasi
Khusus
juga
mengalami
penurunan karena sesuai dengan peraturan
pembagian DAK dari Pemerintah Pusat yang
bersifat given.
Pendapatan Hibah juga mengalami penurunan
karena komponen terbesar hibah sebelum
tahun 2009 berasal dari dana bantuan
bencana yang dikemudian hari komponen ini
mengalami penurunan seiring jogja bangkit.
Sedang
capaian kinerja untuk belanja
daerah rata-rata realisasi belanja sampai
dengan tahun 2012 adalah 90,25% dengan
rata-rata pertumbuhan target belanja Rp.
201.657.144.331 dan rata-rata realisasi
belanja Rp. 181.584.527.631,-.
Belanja
daerah
meskipun
rata
rata
pertumbuhannya mengalami pertumbuhan naik,
namun belanja daerah dari belanja bunga
mengalami penurunan karena sudah tidak
punya kewajiban untuk membayar hutang
sekaligus bunganya.
Belanja Bansos rata-rata pertumbuhannya
juga mengalami penurunan karena Bansos
diberikan sesuai dengan kebutuhan.
21
Belanja
tak
terduga
juga
mengalami
penurunan
karena
posting
belanja
tak
terduga sesuai dengan kebutuhan.
Untuk pembiayaan rasio antara realisasi
dan anggaran adalah 100,75%, dengan ratarata
pertumbuhan
untuk
penerimaan
pembiayaan
minus
Rp.2.493.812.916,,
rata-rata
realisasi
penerimaan
pembiayaan Rp. 1.945.978.212,-.
Penurunan
rata-rata
pembiayaan
dari
komponen SiLPA, hal ini dikarenakan daya
serap kegiatan baik.
Penurunan
rata-rata
pembiayaan
juga
berasal
dari
piutang
daerah
karena
kewajiban dari pihak lain sudah dipenuhi.
Pembentukan dana cadangan juga mengalami
penurunan karena Perda tentang Pembentukan
Dana Cadangan telah dicabut.
Pembayaran Pokok hutang juga mengalami
penurunan dikarenakan hutang Pemda DIY
sudah lunas.
Pembayaran kewajiban tahun lalu mengalami
penurunan karena kegiatan yang bersifat
multi years sudah terselesaikan.
22
2.4
TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD
Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Satuan
Kerja Perangkat Daerah Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset selama 5 tahun mendatang adalah
sebagai berikut :
2.4.1 Tantangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Kurang
optimalnya
sistem
pengawasan
pendapatan,
kesadaran
masyarakat
dalam
pemenuhan kewajiban relatif rendah
Identifikasi, mengkaji, monitoring potensi
sumber-sumber penerimaan asli daerah
Keterbatasan penyediaan dana untuk prioritas
pembangunan yang berkesinambungan
Belum
optimalnya
penyediaan
instrument
penganggaran berbasis kinerja yang efektif
efisien dan akuntabel
Akurasi data dan ketepatan waktu pencairan
anggaran kegiatan
Adanya tanah milik daerah namun bangunan
diatasnya terdapat rumah golongan III yang
sudah beralih kepemilikannya
Masih
adanya
aset
di
SKPD
yang
belum
dioptimalkan
Adanya aset pusat yang pengelolaannya oleh
daerah, namun belum diserahkan.
Kelembagaan BUKP belum sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Optimalisasi koordinasi dengan kabupaten/kota.
Penerapan system akuntansi berbasis accrual
Pelaksanaan e-audit dalam pemeriksaan laporan
keuangan oleh BPK
Profesionalisme dan kompetensi SDM pengelola
keuangan dan aset
Pengintegrasian system aplikasi pengelolaan
keuangan dan aset.
Tuntutan transparansi informasi publik menuju
good governance.
23
2.4.2 Peluang
1.
Pajak
Kendaraan
Bermotor
masih
merupakan
sumber pendapatan yang mempunyai kontribusi
terbesar dalam peningkatan PAD
2. Lokasi pelayanan pajak dan retribusi yang
strategis, on-line dan mudah diakses oleh
masyarakat
3. Potensi sumber-sumber pendapatan asli daerah
tersedia.
4. Sistem informasi pengelolaan keuangan lebih
memudahkan dan membantu dalam perencanaan
penganggaran, penatausahaan dan penyusunan
laporan
keuangan
yang
efektif,
efisien,
transparan dan akuntabel.
5. Pengembangan
BUMD
menjadi
lokomotif
perekonomian di Daerah Istimewa Yogyakarta dan
menjadi sumber pendapatan asli daerah.
6. Kualitas
dan
kapabilitas
SDM
pengelola
keuangan
dan
aset
yang
masih
bisa
dikembangkan.
7. Adanya website sebagai media informasi publik
8. Pertumbuhan ekonomi berakibat bertambahnya
kendaraan baru
9. Rencana kenaikan harga BBM
10. Tarif pungutan dalam pengelolaan retribusi
daerah dapat disesuaikan dengan masyarakat di
daerah
11. Koordinasi,
klarifikasi
dan
inventarisasi
terhadap penggunaan Barang Milik Daerah
12. Badan Usaha Milik Daerah dapat dikembangkan
dan ditingkatkan.
24
BAB III
ISU - ISU STRATEGIS
3.1
INDENTIFIKASI PERMASALAHAN
FUNGSI PELAYANAN SKPD
BERDASARKAN
TUGAS
DAN
Dinas pendapatan, Pengelolaan keuangan dan
Aset Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai salah satu
instansi di Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan anggaran
pendapatan, anggaran belanja, kas daerah, pembinaan
administrasi
keuangan
daerah,
akuntansi
dan
pengelolaan barang daerah.
3.1.1 Kondisi sekarang
Kondisi realisasi pendapatan s/d tahun 2012
adalah sebagai berikut :
25
Tabel T.III.C.6
TARGET APBD TAHUN 2008-2012 DAN REALISASI PENDAPATAN TAHUN 2008 - 2012
2008
URAIAN
2009
2010
2011
2012
TARGET
( RENSTRA)
REALISASI
TARGET
( RENSTRA)
REALISASI
TARGET
( RENSTRA)
REALISASI
TARGET
( RENSTRA)
REALISASI
TARGET
(RENSTRA)
1,161,986,630,223
1,258,609,946,407
1,221,594,240,781
1,286,067,485,169
1,294,889,895,228
1,374,205,096,491
1,376,467,958,628
1,609,761,447,240
1,470,067,779,814
2.171.734.307.663
PENDAPATAN ASLI DAERAH
547,887,175,315
632,872,311,654
596,850,801,653
645,145,551,076
632,661,849,752
740,202,076,369
672,519,546,287
871,963,501,186
718,250,875,434
1.004.063.125.812
Pajak Daerah
486,168,175,841
525,185,354,193
524,567,434,500
541,192,265,770
556,041,480,570
634,710,019,497
591,072,093,846
735,226,105,916
631,264,996,227
871.630.605.393
Retribusi Daerah
33,144,872,640
29,259,898,276
32,935,463,785
34,785,228,681
34,911,591,612
32,836,503,244
37,111,021,884
35,985,658,458
39,634,571,372
34.115.157.619
Hsl Pengelolaan Kekayaan
12,768,526,834
12,481,050,739
14,071,903,368
20,094,713,176
14,916,217,570
26,333,869,885
15,855,939,277
28,961,383,473
16,934,143,148
35.492.532.563
15,805,600,000
65,946,008,447
25,276,000,000
49,073,343,450
26,792,560,000
46,321,683,744
28,480,491,280
71,790,353,339
30,417,164,687
62.824.830.237
DANA PERIMBANGAN
Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil
Bukan Pajak
590,574,676,643
601,802,167,488
618,381,981,128
631,011,121,384
655,484,899,996
626,677,339,122
696,780,448,696
722,339,653,054
744,161,519,207
894.544.324.851
59,333,281,643
70,560,773,088
61,052,031,128
73,681,173,384
64,715,152,996
87,821,992,122
68,792,207,635
82,037,725,054
73,470,077,754
118.434.888.851
Dana Alokasi Umum
511,773,395,000
511,773,394,400
523,919,950,000
523,919,948,000
555,355,147,000
527,471,247,000
590,342,521,261
620,812,328,000
630,485,812,707
757.056.696.000
Dana Alokasi Khusus
19,468,000,000
19,468,000,000
33,410,000,000
33,410,000,000
35,414,600,000
11,384,100,000
37,645,719,800
19,489,600,000
40,205,628,746
19.052.740.000
23,935,467,265
6,361,458,000
9,910,812,710
6,743,145,480
7,325,681,000
7,167,963,645
15,458,293,000
7,655,385,173
266.557.880.000
JUMLAH PENDAPATAN
REALISASI
Daerah yang Dipisahkan
Lain - lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
LAIN - LAIN PENDAPATAN
23,524,778,265
DAERAH YANG SAH
Sumber data : DPPKA DIY diolah
26
Belanja Daerah Pemerintah Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta bersumber dari Anggaran
Pemerintah Daerah DIY dan Dana Perimbangan dari
Pemerintah Pusat.
Dalam periode Tahun 2009 – 2012 terdapat
beberapa kebijakan penting yang diambil dalam
penganggaran
Pemerintah
Daerah;
Pertama
Pengelolaan belanja sejak proses perencanaan,
pelaksanaan
hingga
pertanggungjawaban
harus
memperhatikan
aspek
efektifitas,
efisiensi,
transparansi dan akuntabilitas. Kedua Belanja
harus diarahkan untuk mendukung kebijakan yang
telah
ditetapkan
dengan
memperhatikan
perbandingan
antara
masukan
dan
keluaran
(efisiensi).
Ketiga
Keluaran
dari
belanja
dimaksud seharusnya dapat dinikmati hasilnya
oleh masyarakat (efektifitas). Keempat alokasi
anggaran perlu dilaksanakan secara terbuka
berdasarkan
skala
prioritas
dan
kebutuhan
(transparansi).
Kelima
pengelolaan
belanja
harus
diadministrasikan
dan
dipertanggung
jawabkan sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku (akuntabilitas)
Penyerapan
belanja
Daerah Istimewa Yogyakarta
secara rata-rata mencapai
dilihat pada tabel dibawah
Pemerintah
Daerah
Tahun 2009 – 2012
90,59%, yang dapat
ini.
TABEL T.III.C.7
Penyerapan Belanja Daerah 2009-2012
TAHUN
ANGGARAN
REALISASI
PENYERAPAN
2009
1.478.511.498.412
1.327.487.848.943
89,79%
2010
1.483.751.313.695
1.354.594.058.106
91,30%
2011
1.708.874.569.772
1.562.268.734.645
91,42%
2012
2.285.140.075.735
2.053.825.959.467
89,88%
Sumber: LRA Th 2008 -2012
27
Dari penyerapan sebesar 90,59% diketahui,
Belanja Barang dan Jasa merupakan belanja yang
terkecil penyerapannya dari anggaran. Setelah
itu Belanja Modal menempati urutan kedua dalam
penyerapan anggaran.
Dengan
adanya
sistem
informasi
pengelolaan
keuangan
daerah,
dalam
proses
perencanaan, penganggaran, penatausahaan hingga
pelaporan,
pengendalian
pencairan
anggaran
lebih cepat dan efektif.
Pelaporan
keuangan
pemerintah
daerah
merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD selama periode satu tahun. Terkait dengan
hal tersebut, opini BPK terhadap pelaporan
keuangan pemerintah daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta selama 3 tahun (Tahun 2009 s.d.
2011) dapat dilihat pada tabel berkut:
Tabel T.III C.8
Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Pemda DIY
NO
1
TAHUN
2009
OPINI
WDP
2
2010
WTP
3
2011
WTP
KETERANGAN
Aset belum dapat diyakini
kewajaranya
Paragraf
penjelas berupa
aset
Dinas
PUESDM
yang
belum diserahkan
Paragraf penjelas berupa :
pencatatan Dana bergulir
belum sesuai SAP dan belum
diberlakukannya penyusutan
aset
Sumber : DPPKA, diolah
Jumlah b