RENSTRA 2017 Baru

PEMERINTAH DAERAH
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RENCANA STRATEGIS
(RENSTRA)
TAHUN 2012 - 2017

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
JUNI 2013

1

Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah
SWT atas Rahmat-Nya sehingga Renstra DPPKA DIY Periode
2012-2017 dapat tersusun, sesuai dengan waktunya.
Renstra ini disusun untuk menentukan arah, tujuan
dan masa depan yang hendak dicapai sesuai tugas pokok

dan fungsi serta visi dan misi DPPKA DIY yang
memfokuskan pada optimalisasi kinerja Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset menuju good governance.
Secara konsisten diharapkan pelaksanaan pemerintahan
lebih berhasil guna, dan berdaya guna,
bersih dan
bertanggungjawab, sejalan dengan tujuan yang hendak
dicapai dan sebagai bentuk upaya tranparasi terhadap
pelayanan publik.
Rencana Strategis bertujuan untuk menterjemahkan
visi dan misi kepala daerah ke dalam tujuan dan sasaran
yang akan dicapai selama tahun 2012-2017, yang disertai
dengan program prioritas Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun
pedoman yang dipakai adalah RPJMD DIY Tahun 2012-2017.
Renstra ini berisi perumusan strategi dan kebijakan
untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis dalam bentuk
program dan kegiatan beserta kerangka pendanaannya
selama tahun 2012- 2017.
Renstra ini terdiri dari

Pendahuluan, Gambaran
Pelayanan, Isu - Isu Strategis, Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran, Strategi dan Kebijakan, Rencana Program dan
Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif. Dengan disusunnya Renstra ini dapat
digunakan sebagai acuan bagi peningkatan kualitas
kinerja, mengantisipasi permasalahan dan hambatan serta
mencari solusi terbaik guna menjawab dinamika
dan
perkembangan keuangan baik target dan realisasinya.
Akhirnya semoga Renstra ini dapat bermanfaat
sebagai pijakan dalam pelaksanaan tugas membangun daerah
yang lebih maju.
Yogyakarta,

Juni 2013

Kepala,
Drs Bambang Wisnu Handoyo
NIP.19601003 198803 1 006


2

DAFTAR ISI
Halaman judul......................................... i
Kata Pengantar....................................... ii
Daftar Isi ..........................................iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG............................1
1.2 LANDASAN HUKUM ...........................4
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN.........................6
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN.....................6

BAB II

GAMBARAN
PELAYANAN
DINAS

PENDAPATAN,
PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET
2.1 TUGAS,FUNGSI & STRUKTUR ORGANISASI SKPD...7
2.2 SUMBER DAYA .............................11
2.3 KINERJA PELAYANAN SKPD...................14
2.4 TANTANGAN
DAN
PELUANG
PENGEMBANGAN
PELAYANAN SKPD ......................... 22

BAB III ISU - ISU STRATEGIS
3.1 INDEKTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS
DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD ...............24
3.2 TELAAH VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH
TAHUN 2012-2017..........................41
3.3 TELAAH
RENSTRA
KEMENTRIAN/LEMBAGA

DAN
RENSTRA SKPD TERKAIT ....................43
3.4 TELAAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
DAN
KAJIAN
LINGKUNGAN
HIDUP
STRATEGIS................................43
3.5 PENENTUAN ISU - ISU STRATEGIS.............44
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1 VISI DAN VISI SKPD........................45
4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD ..47
4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD ..............50
BAB

V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF......64


BAB

VI INDIKATOR KINERJA SKPD .......................80

LAMPIRAN
RENCANA STRATEJIK DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN
DAN ASET DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2012-2017

3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG
Undang-Undang

Keistimewaan

ditetapkan,

Nomor

Daerah
maka

13

Tahun

Istimewa

status

2012

tentang

Yogyakarta


Keistimewaan

telah

Yogyakarta

diakui secara lebih jelas, lebih formal, dan lebih
utuh. Berdasarkan Undang undang Nomor 13 Tahun 2012
Pasal 7 ayat 2 , DIY memiliki kewenangan dalam urusan
Keistimewaan
jabatan,

yang

mencakup:

kedudukan,

tugas,


(a)
dan

tatacara

pengisian

kewenangan

Gubernur

dan Wakil Gubernur, (b) kelembagaan Pemerintah Daerah
DIY,

(c)

kebudayaan,

(d)


pertanahan,

dan

(e)

tata

ruang.

Undang-undang

Nomor

25

Tahun

2004


tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undangundang

Nomor

32

Tahun

Daerah

mengamanatkan

2004

kepada

tentang
daerah

Pemerintahan

untuk

menyusun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Dokumen RPJMD merupakan penjabaran visi, misi, dan
program kepala daerah yang berpedoman kepada Rencana
Pembangunan

Jangka

Panjang

Daerah

(RPJPD)

serta

memperhatikan RPJM Nasional.

Berdasarkan
Daerah

Daerah

pemangku

Istimewa

kepentingan

masing-masing,
merupakan

hal

maka

Yogyakarta

sesuai

menyusun

dokumen

tersebut

RPJMD

perencanaan

peran
Tahun
lima

Pemerintah

bersama
dan

para

kewenangan

2012-2017
tahunan

yang

daerah;

4

yang

memuat

pembangunan

strategi,
daerah

arah

kebijakan,

berdasarkan

kondisi

dan

program

dan

potensi

daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan semangat
keistimewaan di dalamnya.

Mengacu

pada

Dokumen

Rencana

Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Tahun 2012-2017, Satuan Kerja
Perangkat

Daerah

Dinas

Pendapatan,

Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta menyusun
Rencana Strategis Tahun 2012-2017.
Renstra Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan

Aset

merupakan

dokumen

perencanaan

yang

menggambarkan arah dan pengembangan unit kerja dan
program
dalam

pelayanan
jangkauan

kerangka

kerja

publik

yang

perubahan

bersifat

kedepan

pembangunan

strategis

dalam

suatu

komprehensif

dan

sistematis untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh
masyarakat.
Adapun

fungsi

dari

Rencana

Strategis

ini

adalah untuk mengklarifikasikan secara eksplisit visi
dan misi Kepala Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah
secara
tujuan,
Satuan

Daerah
strategis
strategi,
Kerja

(RPJMD),

kemudian

sistematis
kebijakan

Perangkat

dan
dan

Daerah

menterjemahkan
terpadu

program
serta

kedalam
prioritas

tolok

ukur

pencapaiannya.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendapatan,
Pengelolaan

Keuangan

dan

Aset

melalui

proses

yang

transparan, demokratis, partisipatif.

5

Alur Pikir Renstra
Gambar G.1.C.1

RPJPD DIY
VISI : “ Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun 2025 sebagai Pusat Pendidikan, Budaya dan Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Asia Tenggara
dalam lingkungan Masyarakat yang Maju, Mandiri dan Sejahtera”
MISI : Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditempuh melalui empat misi pembangunan daerah sebagai berikut:
1. Mewujudkan pendidikan berkualitas, berdaya saing, dan akuntabel yang didukung oleh sumber daya pendidikan yang handal.
2. Mewujudkan budaya adiluhung yang didukung dengan konsep, pengetahuan budaya, pelestarian dan pengembangan hasil budaya, serta nilai-nilai
budaya secara berkesinambungan.
3. Mewujudkan kepariwisataan yang kreatif dan inovatif.
4. Mewujudkan sosiokultural dan sosioekonomi yang inovatif, berbasis pada kearifan budaya lokal, ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan,
kemandirian, dan kesejahteraan rakyat.

RPJMD DIY Tahun 2012-2017
Visi :“Daerah Istimewa Yogyakarta Yang Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera
Menyongsong Peradaban Baru”
Misi: 1. Membangun peradaban berbasis nilai-nilai kemanusiaan
2. Menguatkan perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif
3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik
4. Memantapkan prasarana dan sarana daerah

DPPKA DIY
VISI :
TERWUJUDNYA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN
ASET TERBAIK SE INDONESIA
MISI :
1. Mengoptimalkan peningkatan pengelolaan
pendapatan daerah
2. Mengembangkan
kapasitas
pengelolaan
Keuangan Daerah
3. Meningkatkan
dan memperbaiki kinerja
BUMD
4. Mengoptimalkam pengelolaan aset daerah
5. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
6. Meningkatkan profesionalisme SDM

FAKTOR EKSTERNAL

1. Perkembangan perekonomian global;
2. Perkembangan Teknologi Informasi;
3. Peraturan tentang Pengelolaan Keuangan
sering berubah ;
4. Kesadaran dan kondisi pada Wajib Pajak.

1. Potensi pendapatan pajak, retribusi, lain2 PAD
yang sah
2. Kapasitas pengelolaan keuangan dan aset
3. Kinerja BUMD
4. Optimalisasi aset
5. Pelayanan publik
6. Kompetensi SDM

FAKTOR INTERNAL
6

1.2

LANDASAN HUKUM
1.

Undang-undang
Nomor
3
Tahun
1950
tentang
Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 3)
sebagaimana
telah
diubah
terakhir
dengan
Undang-Undang
Nomor
9
Tahun
1955
tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 3 jo. Nomor 19
Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa
Jogjakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1955 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 827);Perubahan UndangUndang Nomor 3 jo. Nomor 19 Tahun 1950 tentang
Pembentukan
Daerah
Istimewa
Jogjakarta
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955
Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 827);
2. Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
5. Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005-2025;
7. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta
8. Peraturan
Pemerintah
Nomor
58
Tahun
2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014.
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006
tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

7

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan,
Pengendalian,
Dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
13. Peraturan
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Nomor 5 Tahun2005 tentang Tata Cara
Penyusunan
Rencana
Pembangunan
Daerah
dan
Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Daerah
(Lembaran
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2005 Nomor 3 Seri E),
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Peraturan
Daerah Provinsi DaerahIstimewa Yogyakarta Nomor
3 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa
I

6
Yogyakarta Nomor 5 Tahun2005 tentang Tata Cara
Penyusunan
Rencana
Pembangunan
Daerah
dan
Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Daerah
(Lembaran
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2009 Nomor 3);
14. Peraturan
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokokpokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun 2007 Nomor 4) sebagaimana telah diubah
dengan
Peraturan
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun2007 tentang
Pokok-pokok
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
(Lembaran
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 11);
15. Peraturan
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2007 tentang Urusan
Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2007
Nomor 7);
16. Peraturan
Daerah
Provinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 20052025 (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun 2009 Nomor 2);

8

17. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 6 Tahun 2013 tanggal 30 April 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Tahun 2012 – 2017 Daerah
Istimewa Yogyakarta.
1.3

MAKSUD DAN TUJUAN
1.3.1 Maksud
Rencana
Strategis
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa
Yogyakarta
Tahun
2012-2017
adalah
dokumen
perencanaan SKPD untuk periode lima tahun kedepan
memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan dan
sasaran bagi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Istimewa Yogyakarta pada tahun 2012-2017, yang
harus
dilaksanakan
secara
terpadu,
sinergis,
harmonis dan berkesinambungan.
1.3.2 Tujuan
Rencana
Strategis
DPPKA
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Tahun 2012-2017 disusun dengan tujuan
sebagai berikut:
a. Menterjemahkan visi dan misi kepala daerah ke
dalam tujuan dan sasaran yang akan dicapai
selama tahun 2012-2017, yang disertai dengan
program prioritas Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta
dengan berpedoman pada RPJMD 2012-2017;
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan
sasaran strategis dalam bentuk program dan
kegiatan beserta kerangka pendanaannya selama
tahun 2012- 2017.
c. Membantu dalam melakukan evaluasi kinerja Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan
Keuangan
dan
Aset
periode Renstra yang lalu.

9

1.4

SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I
Bab II
BAB III
BAB IV
BAB V

BAB VI

PENDAHULUAN
GAMBARAN
PELAYANAN
DINAS
PENDAPATAN,
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
ISU – ISU STRATEGIS
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI
DAN KEBIJAKAN
RENCANA
PROGRAM,
KEGIATAN,
INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF
INDIKATOR KINERJA SKPD

10

BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

2.1

TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

2.1.1 Tugas dan Fungsi
Dinas
Aset

Pendapatan,

Daerah

berdasarkan

Pengelolaan

Istimewa
Peraturan

Keuangan

Yogyakarta
Daerah

dan

dibentuk

Provinsi

Daerah

Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 12
Desember

2008

Lembaga

Teknis

tentang

Pembentukan

Daerah

di

dan

Organisasi

Lingkungan

Pemerintah

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dinas
Aset

Pendapatan,

sebelumnya

Pengelolaan

adalah

gabungan

Keuangan
dari

dan

Bagian

Perlengkapan Biro Umum dan Badan Pengelola Keuangan
Daerah

Provinsi

Berdasarkan

Peraturan

Yogyakarta

Nomor

Tugas

Fungsi

dan

Daerah

42

Istimewa

Gubernur
Tahun

Dinas

2008

Yogyakarta.

Daerah
tentang

Pendapatan,

Istimewa
Rincian

Pengelolaan

Keuangan dan Aset dan Unit Pelaksana Teknis Dinas
pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Provinsi

Daerah

Istimewa

Yogyakarta,

Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset mempunyai
tugas

:

melaksanakan

pengelolaan

anggaran

pendapatan, anggaran belanja, kas daerah, pembinaan
administrasi keuangan daerah serta menyiapkan bahan
perumusan

kebijakan,

akuntansi

dan

pengelolaan

tugas

sebagaimana

barang daerah.
Dalam

rangka

melaksanakan

tersebut diatas, DPPKA mempunyai fungsi :

11

1.

Penyusunan
anggaran

program

dibidang

pendapatan,

anggaran

pengelolaan
belanja,

kas

daerah, pembinaan administrasi keuangan daerah,
akuntansi dan pengelolaan barang daerah;
2.

Perumusan

kebijakan

pengelolaan

teknis

anggaran

belanja,

kas

keuangan

daerah,

di

pendapatan,

daerah,

pembinaan

akuntansi

dan

bidang
anggaran

administrasi
pengelolaan

barang daerah;
3.

Penyelenggaraan pengelolaan pendapatan daerah;

4.

Penyusunan

Rencana

Anggaran

Pendapatan

dan

Belanja Daerah;
5.

Pengelolaan kas daerah;

6.

Pelaksanaan

pembinaan

administrasi

keuangan

daerah;
7.

Penyelenggaran akuntansi dan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD;

8.

Penyelenggaraan pengelolaan barang daerah;

9.

Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan;

10. Pelaksanaan

evaluasi

dan

pelaporan

program

dinas.
11. Pelaksanaan

tugas

lain

yang

diberikan

oleh

Gubernur sesuai dengan fungsi dan tugasnya;
2.1.2 STRUKTUR ORGANISASI

Struktur

Organisasi

Dinas

Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset terdiri dari
1.

Kepala Dinas;

2.

Sekretariat Dinas;

3.

Bidang Anggaran Pendapatan;

4.

Bidang Anggaran Belanja;

5.

Bidang Pengelolaan Kas Daerah;

12

6.

Bidang Bina Administrasi Keuangan Daerah;

7.

Bidang Akuntansi;

8.

Bidang Pengelolaan Barang Daerah;

9.

Unit Pelaksana Teknis Dinas;

10. Kelompok Jabatan Fungsional.

Dengan

cakupan

wilayah

operasional

seluas

3.185,80 km² yang terbagi dalam 4 kabupaten dan 1
kota, 78 kecamatan, serta 438 desa dan kelurahan,
Dinas

Pendapatan,

Daerah

Istimewa

Pengelolaan

Keuangan

dan

Aset

Yogyakarta

memiliki

5

Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), 2 Samsat Pembantu,
yang mempunyai tugas sebagai pelaksana operasional
pemungutan pajak daerah, retribusi dan pendapatan
lain-lain.
Adapun
yang

Unit

dimiliki

Pelaksana
Dinas

Teknis

Pendapatan,

Dinas

(UPTD)

Pengelolaan

Keuangan dan Aset adalah sebagai berikut :
1. Kantor

Pelayanan

Pajak

Daerah

DIY

di

Kota

Yogyakarta;
2. Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY di Kabupaten
Bantul;
3. Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY di Kabupaten
Kulonprogo;
4. Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY di Kabupaten
Gunungkidul;
5. Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY di Kabupaten
Sleman.
Adapun

struktur

organisasi

Dinas

Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset adalah sesuai Gambar
dibawah :

13

Gambar G.II.C.2
Struktur Organisasi DPPKA DIY

LAMPIRAN:

DINAS PENDAPATAN,
PENGELOLAAN KEUANGAN
DAN ASET

PERATURAN DAERAH DIY
NOMOR: 06 Tahun 2008
TANGGAl: 15 Agustus 2008

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

KELOMPOK JABATAN
SUBBAGIAN
UMUM

FUNGSIONAL

BIDANG
ANGGARAN
PENDAPATAN

SEKSI

BIDANG
ANGGARAN
BELANJA

SEKSI
PEMERINTAHAN

BIDANG
PENGELOLAAN
KAS DAERAH

SEKSI
PEMERINTAHAN

SEKSI
BINA APBD DAN
PERHITUNGAN

SEKSI
BINA
PENGELOLAAN
KEUANGAN

PAJAK DAERAH

SEKSI RETRIBUSI
DAN
PENDAPATAN
LAIN-LAIN

SEKSI
PERIMBANGAN
KEUANGAN
DAERAH

BIDANG
BINA ADMINISTRASI
ADMINISTRASI
KEUANGAN
DAERAH

SEKSI

SEKSI

KESEJAHTERAAN

KESEJAHTERAAN

RAKYAT

RAKYAT

SEKSI
FISIK, SARPRAS

SEKSI
FISIK, SARPRAS

SEKSI

SEKSI

PEREKONOMIAN

PEREKONOMIAN

SUBBAGIAN
PROGRAM

BIDANG
AKUNTANSI

SEKSI
PEMERINTAHAN

SEKSI
KESEJAHTERAAN

RAKYAT

SEKSI
FISIK, SARPRAS
SEKSI
ADMINISTRASI
DANA
NON APBD

SUBBAGIAN
DATA DAN
TEKNOLOGI
INFORMASI

BIDANG
PENGELOLAAN
BARANG DAERAH

UPT
D

SEKSI
ADMINISTRASI
BARANG DAERAH

SEKSI
PENDAYAGUNAAN

BARANG DAERAH

SEKSI
MONITORING DAN
EVALUASI

SEKSI
PEREKONOMIAN

Gambar G.II.C.3
Struktur Organisas
KPPD Kabupaten/ Kota

Kepala Kantor

Kasubbag
Tata Usaha

Kasi Pendaftaran
dan Penetapan

Kasi Pembukuan
dan Penagihan

14

2.2. SUMBER DAYA

2.2.1 Sumber Daya Manusia (SDM)
Adapun
Sumberdaya
Manusia
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa
Yogyakarta per Maret 2013 sebanyak 261 orang dengan
perincian sebagai berikut :
1.1
Jumlah pegawai PNS berdasarkan Jenis Kelamin
1.1.1 Laki-laki : 171 orang
1.1.2 Perempuan : 90 orang
1.2
Jumlah pegawai berdasarkan Jenjang Pendidikan
1.2.1 Sarjana Strata 2 : 21 orang
1.2.2 Sarjana Strata 1 :104 orang
1.2.3 Sarjana Muda/Diploma: 15 orang
1.2.4 Sekolah Lanjutan Atas :106 orang
1.2.5 Sekolah Lanjutan Pertama : 10 orang
1.2.6 Sekolah Dasar : 5 orang
1.3
Jumlah pegawai berdasarkan Golongan
1.3.1 Golongan IV/c
: 1 orang
1.3.2 Golongan IV/b
: 7 orang
1.3.3 Golongan IV/a
: 9 orang
1.3.4 Golongan III/d
: 45 orang
1.3.5 Golongan III/c
: 29 orang
1.3.6 Golongan III/b
: 88 orang
1.3.7 Golongan III/a
: 40 orang
1.3.8 Golongan II/d
: 13 orang
1.3.9 Golongan II/c
: 2 orang
1.3.10 Golongan II/b
: 12 orang
1.3.11 Golongan II/a
: 3 orang
1.3.12 Golongan I/d
: 4 orang
1.3.13 Golongan I/c
: 3 orang
1.3.14 Golongan I/b
: 2 orang
1.3.15 Golongan I/a
: 3 orang
1.4
Jumlah pegawai per bidang/sekretariat
1.4.1 Sekretariat :
30 orang
1.4.2 Bidang Anggaran Pendapatan :15 orang
1.4.3 Bidang Anggaran Belanja : 22 orang

15

1.4.4
1.4.5
1.4.6
1.4.7

Bidang
Bidang
Bidang
Bidang

Akuntansi
: 18 orang
Pengelolaan Kasda : 20 orang
BAKD
: 15 orang
Pengelolaan Aset
: 20 orang

1.5
Jumlah pegawai Per KPPD
1.5.1 KPPD Kota Yogyakarta
1.5.2 KPPD Bantul
1.5.3 KPPD Kulonprogo
1.5.4 KPPD Gunungkidul
1.5.5 KPPD Sleman

:
:
:
:
:

27 orang
25 orang
18 orang
18 orang
33 orang

Tabel T.II.C.1
Rekapitulasi Jumlah Pegawai
DPPKA Daerah Istimewa Yogyakarta
Per 31 Maret 2013
LAKI-LAKI

GOL
S2

S1

D3/SM

PEREMPUAN

SLTA

SLTP

SD

JML

S2

S1

D3/SM

SLTA

SLTP

JML

JML.TOTAL

SD

IV/e

0

0

0

IV/d

0

0

0

IV/c

1

1

IV/b

2

4

6

IV/a

6

2

8

JML.GOLIV

8

7

III/d

3

24

III/c

2

12

III/b

11

III/a

11
58

0

0

0

0

6

1

1

27

4

14

20

13

3

4

20

40

38

8

29

82

202

5

13

2

0

2

12

0

12

II/c

1

II/b

12
2
2

45
88

8

1

18
35

8

2

17

24

II/d

21

2

0

2

120

0

0

6

50

0

0

29

7

0

0

9

20

II/a

9

1

8

JML.GOL.II

1

3

1

1

7

5

53

5

1

1
1

15

42

JML.GOL.III

0
1

3
7

0

0

5

3
25

0
0

0

0

5

0

0

5

3
30

I/d

4

4

0

4

I/c

3

3

0

3

I/b

2

2

0

2

I/a
JML.GOL.I

0

0

JML.TOTAL

13

65

0
7

0
71

9
11

2

2

2

11

0

0

171

8

39

4

0
8

0
34

0
0

1

1

1

3

1

1

12

90

261

Sumber : DPPKA data diolah

16

2.2.2

SARANA DAN PRASARANA
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
menempati Kantor di Unit III dan IV Komplek
Kepatihan
serta
Jalan
Tentara
Pelajar
15
Yogyakarta.
Unit III digunakan untuk ruang kerja Sekretariat
di Lantai 1, bidang Bina Administrasi Keuangan
Daerah lantai 2, Bidang Akuntansi di Lantai 3.
Untuk Unit IV ditempati oleh bidang Anggaran
Belanja untuk Lantai 1, Unit IV lantai 2
ditempati bidang Pengelolaan Kas Daerah, Lantai
3 ditempati bidang Pengelolaan Barang Daerah.
Bidang Anggaran Pendapatan menempati Kantor di
Jalan Tentara Pelajar No.5 Yogyakarta.
Tabel T.II.C.2
Sarana dan Prasarana
LOKASI
Jl.
Pelajar

LANTAI

1

2

Tentara
Yka

I
II

Unit III

I

II

BIDANG/SEKSI
3

Aula Bidang Pendapatan
Bidang Anggaran Pendapatan :
- Kepala Bidang
- Seksi Pajak Daerah
- Seksi Retribusi dan PLL
- Seksi Dana Perimbangan
Sekretariat :
- Kepala Dinas
- Sekretaris
- Subbag Umum
- Subbag Program
- Subbag Data dan TI
Bidang BAKD :
- Kepala Bidang
Seksi
APBD
&
Perhitungan
Kab/Kota
Seksi
Bina
Pengelolaan
Keuangan
- Seksi Administrasi dana Non
APBD

17

LOKASI

LANTAI

BIDANG/SEKSI

1

2
III

3
Bidang Akuntansi
- Kepala Bidang
- Seksi pemerintahan
- Seksi Perekonomian
- Seksi Kesra
- Seksi Fisik dan Sarpras
Bidang Anggaran Belanja
- Kepala Bidang
- Seksi pemerintahan
- Seksi Perekonomian
- Seksi Kesra
- Seksi Fisik dan Sarpras
Bidang Pengelolaan Kas Daerah
- Kepala Bidang
- Seksi pemerintahan
- Seksi Perekonomian
- Seksi Kesra
- Seksi Fisik dan Sarpras
Bidang Pengelolaan Barang Daerah
Seksi
Administrasi
Barang
Daerah
Seksi
Pendayagunaan
Barang
Daerah
- Seksi Monitoring dan Evaluasi

Unit IV

I

II

III

Jalan
Tentara
Pelajar 15 Yka
Jalan
Badegan
Bantul
Jalan Bayangkara,
Terbah,
Wates
Kulonprogo
Jalan
Ki
Hajar
Dewantoro,
Wonosari,
Gunungkidul
Jl. Magelang KM.
13
Krapyak
Triharjo Sleman

-

KPPD DIY di Kota Yogyakarta

-

KPPD DIY di Bantul

-

KPPD DIY di Kulonprogo

-

KPPD DIY di Gunungkidul

-

KPPD DIY di Sleman

Sumber : DPKA 2012

Pengembangan
dan
peningkatan
sarana
dan
prasarana Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta terus dilakukan
untuk mendukung kelancaran dan optimalnya pelayanan
dalam satu atap .
Untuk meningkatkan dan memudahkan pelayanan
kepada masyarakat wajib pajak dalam membayar pajak
kendaraan bermotor, retribusi maupun pajak air
permukaan telah dibangun gedung baru untuk Samsat
Pembantu Sleman di Jalan Solo, Maguwoharjo dan
Samsat Pembantu Bantul di Jalan Parangtritis Sewon
Bantul.

18

Selain itu juga dibuka dan beroperasi Samsat
Payment Point pada 6 lokasi yaitu Kantor Kas Bank
BPD Giwangan, Kantor Cabang Pembantu Bank BPD
Piyungan,
Nanggulan,
Karangmojo,
Kalasan
dan
Godean. Samsat Corner di Plza Mall Ambarukmo,
Samsat Drive Thru di Sewon.
Dalam rangka mendukung kelancaran tugas dan
operasional
pelayanan
untuk
6
bidang
dan
Sekretariat
maupun
5
KPPD,
telah
dilengkapi
peralatan dan perlengkapan kerja terdiri dari :
kendaraan roda 6 untuk Bus Satling sebanyak 1 unit,
kendaraan roda 4 berbagai merk 27 unit, kendaraan
roda 2 berbagai merk sebanyak 30 unit, komputer PC
berbagai merk dan type sebanyak 227 buah, Note Book
/ Laptop sebanyak 83 buah, UPS berbagai type
sebanyak 99 buah, Server sebanyak 45 unit, printer
berbagai merk sebanyak 310 unit, Scanner sebanyak 8
unit,
Dump
Terminal
sebanyak
14
unit,
Air
Conditioning sebanyak 165 buah, pesawat telepon
sebanyak 39 unit, LCD OHP sebanyak 11 unit, LCD
Proyektor sebanyak 11 unit, LCD Monitor sebanyak 26
unit, mesin ketik manual sebanyak 67 buah, Televisi
sebanyak 28 unit, Lemari es sebanyak 5 unit,
Faximile sebanyak 11 unit, Monitor sebanyak 11
unit, CPU sebanyak 16 unit dan komputer untuk
informasi layanan wajib pajak sebanyak 2 unit.
Adapun rincian peralatan dan perlengkapan kerja
adalah sebagaimana tabel dibawah.

19

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Tabel T.II.C.3
Barang yang tersedia
Jenis Barang
Jumlah
Bus Satling
1 unit
Kendaraan roda empat
27 unit
Kendaraan roda dua
30 unit
Komputer PC
227 buah
Note Book
83 buah
UPS
99 buah
Server
45 unit
Printer
310 unit
Scanner
8 unit
Dum Terminal
14 unit
Air Conditioning
165 buah
Pesawat Telepon
39 unit
LCD OHP
11 unit
LCD Viewer
11 unit
LCD Monitor
26 unit
Mesin ketik
67 buah
Televisi
28 unit
Lemari Es
5 unit
Faximile
11 unit
Monitor
11 unit
CPU
16 unit
Komputer informasi layanan
2 unit

Sumber : SIMA Tahun 2012

2.3

KINERJA PELAYANAN SKPD

2.3.1 Capaian Kinerja Pelayanan.
Capaian Kinerja Pelayanan SKPD berdasarkan
pelaksanaan Renstra Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta tahun
2009-2012, dapat digambarkan sesuai tabel dibawah.

20

Tabel T.II.C.4
Review Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD DPPKA
Daerah Istimewa Yogyakarta
Realisasi Capaian Tahun ke-

Target Renstra SKPD Tahun keNO
-1

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
***)
-2

1
2009

2
2010
-6

3
2011
-7

4
2012
-8

1

5
2013
-9

2009

2
2010
-11

3
2011
-12

Rasio Capaian pada Tahun ke-

4
2012
-13

1

5
2013
-14

2009

2
2010
-16

3
2011
-17

4
2012
-18

5
2013
-19

Indikator Kinerja Utama
1

Prosentase peningkatan pendapatan daerah

5,13

6,00

6,3

6,8

10,01

2,18

6,85

16,79

35.32

-

42,53

114.22

266.48

519.38

-

2

100

100

100

100

100

112.10

115.86

111.87

109,38

-

112.10

115.86

111.87

109

-

48,86

48,86

48,86

44,87

41,88

50.16

53.86

54,03

46,23

-

103

110

110

103

-

4

Prosentase Realisasi PAD terhadap target PAD
Prosentase kontribusi PAD terhadap pendapatan
daerah
Prosentase Realisasi Belanja terhadap Anggaran
Belanja Daerah

100

100

100

100

100

89.79

91.30

91.42

89,88

-

95

78,79

89,41

89.88

-

5

Jumlah Peraturan tentang APBD yang ditetapkan

6

6

6

6

6

6

6

6

6

-

100

100

100

100

-

6

Keberadaan laporan keuangan pemerintah daerah

2

2

2

2

2

2

2

2

2

-

100

100

100

100

-

7

Jumlah barang milik daerah yang dapat diinventarisasi

n/a

n/a

694.544

902.461

959.371

n/a

n/a

903.180

940.401

-

n/a

n/a

130

104

-

8

Jumlah aset tanah Pemda yang dapat disertifikatkan

n/a

n/a

25

25

20

n/a

na

19

22

-

n/a

n/a

76

90

-

9

Persentase Aset Pemda yang dapat dioptimalkan
Rasio Pendapatan BUMD dan LKM terhadap penyertaan
modal BUMD dan LKM
Rasio PNS yang menguasai operasional SIPKD

n/a

42

42

10

10

n/a

42

42

11,29

-

n/a

100

100

113

-

n/a

n/a

n/a

8

5,17

n/a

n/a

n/a

15,72

-

n/a

n/a

n/a

197

-

n/a

n/a

4,33

5,97

100

n/a

n/a

4,33

5,97

-

n/a

n/a

100%

100%

-

3

10
11

Sumber : DPPKA, data diolah
Keterangan :
n/a : Not available

15

Sesuai tabel T.II.C.4 tentang
Review Pencapaian
Kinerja Pelayanan DPPKA DIY untuk periode 2009-2013
ditinjau sasaran strategis, rasio capaian prosentase
peningkatan pendapatan rata-rata 235%, akan tetapi pada
tahun 2009 hanya mencapai 42,53% dari target Renstra
karena prediksi pendapatan di Renstra targetnya terlalu
tinggi sehingga realisasinya belum tercapai. Untuk tahun
2010
s/d
2012
capaiannya
terus
meningkat
sesuai
realisasi capaian APBD-nya.
Untuk prosentase realisasi Pendapatan Asli Daerah
(PAD) terhadap pendapatan daerah, rasio capaian ratarata sebesar 112,30% dan setiap tahun realisasinya
melebihi yang ditargetkan baik dari target Renstra
maupun target APBD.
Capaian kinerja prosentase kontribusi PAD terhadap
pendapatan daerah, rasio capaian rata-rata 106,63% dan
setiap tahun realisasinya melebihi yang ditargetkan baik
Renstra maupun APBD.
Capaian
kinerja
prosentase
realisasi
belanja
terhadap anggaran belanja, rasio capaian rata-rata
90,59% dan dari tahun 2009 s/d 2012 kurang dari 100%
karena adanya efisiensi anggaran dan adanya kegiatan
yang belum selesai 100%.
Jumlah peraturan tentang APBD yang ditetapkan dan
keberadaan laporan keuangan daerah rasio capaian kinerja
sesuai yang ditargetkan di Renstra dan APBD.
Capaian kinerja jumlah barang milik daerah yang
dapat diinventarisasi ditargetkan di Renstra mulai tahun
2011, rasio capaian rata-rata 117%.
Jumlah aset tanah pemda yang dapat disertifikatkan
, di targetkan di IKU mulai tahun 2011, rasio capaian
rata-rata 83%,
di tahun 2011 capaian 76% dan tahun
2012 capaiannya 90%.
Untuk Aset Pemda yang dapat dioptimalkan rasio
capaian rata-ratanya 104,33% dan setiap tahunnya dari
tahun
2010
s/d
2012
realisasinya
melebihi
yang
ditargetkan.

16

Rasio pendapatan BUMD dan LKM terhadap penyertaan
modal BUMD dan LKM dimasukkan dalam IKU mulai tahun 2012
dan rasio capaiannya 197%, sedang rasio PNS yang
menguasai operasional SIPKD rasio capaiannya 100%.

17

Tabel T.II.C.5
Anggaran dan realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD DPPKA
Daerah Istimewa Yogyakarta
Anggaran pada tahun ke
Uraian

1
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah
- Hasil Pajak Derah

Realisasi Anggaran pada tahun ke

Rasio antara Realisasi dan Anggaran tahun ke

1
2009
2
1,213,220,909,412

2
2010
3
1,275,220,502,557

3
2011
4
1,504,464,260,295

4
2012
5
2,078,185,750,549

5
2013
6
2.286.855.095.445

1
2009
7
1,286,067,485,169

2
2010
8
1,374,205,096,491

3
2011
9
1,604,910,831,406

4
2012
10
2,171,734,307,663

575,516,509,511

638,881,411,884

775,117,447,989

917,957,788,795

1.014.089.544.450
885.217.610.000

645,145,551,076

740,202,076,369

867,112,885,353

1,004,063,125,812

494,847,565,500

539,653,461,500

655,306,917,953

805,095,980,000

32,591,963,785

31,556,968,029

33,575,099,081

32,149,648,150

5
2013
11
-

1
2009
12
106
112
109

2
2010
13
108

3
2011
14
107

116

112

4
2012
15
105

5
2013
16
-

Rata -rata
Pertumbuhan
Anggaran
17
216,241,210,284

Realisasi
18
221,416,705,624

109

85,610,319,821

89,729,393,684

541,192,265,770

634,710,019,497

735,226,105,916

871,630,605,393

118

112

108

77,562,103,625

82,609,584,906

34,785,228,681

32,836,503,244

35,985,658,458

34,115,157,619

107

104

107

106

(110,578,909)

(167,517,765)

20,094,713,176

26,333,869,885

28,961,383,473

35,492,532,563

102

98

99

100

3,959,011,450

3,849,454,847

41.436.702.950
- Hasil Retribusi Daerah
- Hasil Pengelolan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan

36.326.245.281
19,736,868,047

26,953,742,568

29,200,366,955

35,572,913,845
51.106.986.219

- Lain - lain PAD yang Sah

28,340,112,179

40,717,239,787

57,035,064,000

45,139,246,800

630,650,143,691

627,947,119,673

715,166,925,806

873,661,154,754

73,320,193,691

89,091,772,673

74,864,997,806

97,551,718,754

49,073,343,450

46,321,683,744

66,939,737,506

62,824,830,237

173

114

117

139

4,199,783,655

3,437,871,697

631,011,121,384

626,677,339,122

722,339,653,053

894,544,324,851

100

100

101

102

60,752,752,766

65,883,300,867

73,681,173,384

87,821,992,122

82,037,725,053

118,434,888,851

100

6,057,881,266

11,188,428,867

523,919,948,000

527,471,247,000

620,812,328,000

757,056,696,000

100

100

100

100

58,284,186,500

58,284,187,000

33,410,000,000

11,384,100,000

19,489,600,000

19,052,740,000

100

100

100

100

(3,589,315,000)

(3,589,315,000)

9,910,812,710

7,325,681,000

15,458,293,000

273,126,857,000

140

87

109

95

69,878,137,698

65,804,011,073

7,124,862,710

5,232,631,000

6,315,972,000

6,568,977,000

101

116

125

114

(319,597,303)

(138,971,428)

-

2,093,050,000

9,142,321,000

266,557,880,000

-

54

100

95

70,197,735,000

66,639,470,000

2,785,950,000

-

-

-

-

961.190.992.745
Dana Perimbangan

98.360.324.745
- Bagi hasil pajak/ bagi hasil bukan pajak

99

110

121

828.334.768.000
- Dana Alokasi Umum

523,919,950,000

527,471,247,000

620,812,328,000

757,056,696,000

- Dana Alokasi Khusus

33,410,000,000

11,384,100,000

19,489,600,000

19,052,740,000

7,054,256,210

8,391,971,000

14,179,886,500

286,566,807,000

34.495.900.000
311.574.558.250
Lain -lain Pendapatan daerah Yang Sah

8815.476.250
- Pendapatan hibah

7,054,256,210

4,501,471,000

5,037,565,500

5,775,867,000
0

- Dana darurat
- Dana bagi hasil pajak dari Provinsi dan
pemerintah lain

0
302.759.082.000

Dana Penyesuaian dan otonomi khusus
Bantuan keuangan dari Provinsi atau
pemerintah daerah lainnya
Pendapatan lainnya

3,890,500,000

9,142,321,000

280,790,940,000
0

-

0

18

Anggaran pada tahun ke
Uraian

1

Realisasi Anggaran pada tahun ke

1
2009

2
2010

3
2011

4
2012

5
2013

1
2009

2
2010

3
2011

4
2012

5
2013

1
2009

2
2010

3
2011

4
2012

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

1,483,751,313,695

1,708,874,569,772

BELANJA DAERAH

1,478,511,498,412

Belanja Tidak langsung

762,258,077,684

825,195,492,733

1,028,144,706,158

1,310,184,282,987

- Belanja Pegawai

329,142,837,472

361,608,925,696

431,785,979,061

479,688,076,525

2,285,140,075,735

2.454.919.429.465
1.427.652.115.833

1,327,487,848,943

Rata -rata
Pertumbuhan

Rasio antara Realisasi dan Anggaran tahun ke

90

91

1,239,114,375,495

91

455,794,239,590

94
100

1,354,594,058,106

1,562,268,734,645

2,053,825,959,467

696,922,383,489

788,491,845,658

961,364,910,688

310,260,955,405

335,693,915,466

414,966,135,024

45,778,400

19,464,200

-

-

5
2013
16

Anggaran

Realisasi

17

18

201,657,144,331

181,584,527,631

95

136,981,551,326

135,547,998,002

95

37,636,309,763

36,383,321,046

-

(11,444,600)

(11,444,600)

91

90

96

94

93

96

100

-

503.342.635.078
-Belanja bunga

45,778,400

19,464,200

-

-

- Belanja Subsidi
- Belanja Hibah

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

17,015,222,300

89,895,291,845

17,943,134,000

406,004,124,000

467.336.913.650

15,550,887,300

89,895,291,845

17,578,561,700

369,002,245,000

91

100

98

91

97,247,225,425

88,362,839,425

116,393,128,300

98,866,347,612

148,359,261,200

24,153,330,000

15.955.857.100
306.120.014.000

96,290,500,384

88,513,099,537

114,820,604,720

24,153,330,000

83

90

77

100

(23,059,949,575)

(18,034,292,596)

198,385,862,000

214,667,402,470

268,047,340,000

314,308,555,000

100

100

100

100

28,980,673,250

28,980,673,250

76,388,400,000

56,967,000,000

145,929,020,362

74,683,445,362

96

100

97

91

545,236,341

(426,238,660)

-

2,735,672,140

23,248,882

1,172,560,543

-

86

0

27

(4,356,499,278)

293,140,136

630,565,465,454

566,102,212,448

600,903,823,957

814,711,583,972

88

86

88

84

64,675,593,005

46,036,529,630

- Belanja bentuan Sosial
- Belanja Bagi hasil kepada
Provinsi/Kab/Kota dan Pemdes

198,385,862,000

214,667,402,475

268,047,340,000

314,308,555,000

- Belanja Bantuan Keuangan

79,488,400,000

56,967,000,000

150,394,530,362

81,669,345,362

124.470.680.362
10.426.015.643
- Belanja Tidak Terduga

21,786,849,212

3,171,060,905

11,614,461,535

4,360,852,100
1.027.267.313.632

Belanja Langsung

716,253,420,728

658,555,820,962

680,729,863,614

974,955,792,748
125.019.270.760

- Belanja Pegawai

93,880,113,574

93,738,198,651

93,575,509,381

124,922,323,183

- Belanja Barang dan Jasa

401,326,275,210

405,181,835,763

426,372,440,757

569,954,139,742

- Belanja Modal

221,047,031,944

159,635,786,548

160,781,913,476

280,079,329,824

(265,290,589,000)

(208,530,811,138)

(204,410,309,477)

(206,954,325,186)

86,714,402,232

86,792,090,244

83,786,456,016

116,229,477,602

92

93

90

93

7,760,552,402

7,378,768,843

350,913,011,793

355,885,366,573

374,323,534,963

482,062,123,930

87

88

88

85

42,156,966,133

32,787,278,034

192,938,051,429

123,424,755,631

142,793,832,978

216,419,982,440

87

77

89

77

14,758,074,470

5,870,482,753

(41,420,363,774)

19,611,038,385

42,642,096,761

117,908,348,196

-

-

-

-

14,584,065,954

39,832,177,993

609.742.631.432
292.505.411.440

Surplus / Defisit

(168.064.334.020)

19

Anggaran pada tahun ke
Uraian

Realisasi Anggaran pada tahun ke
5
2013

Rata -rata
Pertumbuhan

Rasio antara Realisasi dan Anggaran tahun ke

1
2009

2
2010

3
2011

4
2012

1
2009

2
2010

3
2011

4
2012

6

7

8

9

5
2013

1
2009

2
2010

3
2011

4
2012

10

11

12

13

5
2013

1

2

3

4

5

Penerimaan Pembiayaan
- Sisa lebih perhitungan anggaran tahun
anggaran sebelumnya

292,705,153,850

257,674,320,409

252,317,210,530

282,729,902,186

213.738.934.020

285,824,680,009

256,568,355,188

254,231,963,782

293,608,592,856

98

100

101

104

(2,493,812,916)

1,945,978,212

279,499,643,186

231,489,751,385

232,076,541,506

269,529,213,644

190.048.264.996
-

279,499,643,186

231,489,751,385

232,076,541,506

269,529,213,643

100

100

100

100

(2,492,607,386)

(2,492,607,386)

- Pencairan dana Cadangan
- Hasil penjualan kekayaan daerah yang
dipisahkan

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

- Penerimaan pinjaman daerah
- Penerimaan kembali pemberian
pinjaman

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

23,947,092,976

20,885,008,000

-

-

145

109

-

-

-

5,445,531,350

-

-

(3,022,360,410)

(1,361,382,838)

Anggaran

Realisasi

14

15

PEMBIAYAAN

16,565,000,000

19,124,600,000

-

- Penerimaan Piutang Daerah
- Penerimaan kembali Investasi Dana
bergulir
- Penerimaan dari biaya penyusutan
kendaraan

12,089,441,640

8,503,500,000

-

-

-

12,084,619,518

22.574.600.000

-

-

-

23,019,937,048

-

-

-

190

3,021,154,880

5,754,984,262

1,116,069,024

1,116,069,024

1,116,069,024

1,116,069,024

1.116.069.024

879,505,473

1,131,510,827

1,270,414,276

1,059,442,165

79

101

114

95

-

44,984,173

Pengeluaran pembiayaan

27,414,564,850

49,152,852,067

47,906,901,053

75,775,577,000

45.674.600.000

12,914,564,850

44,102,852,067

27,344,846,900

32,275,000,000

47

90

57

43

12,090,253,038

4,840,108,788

- Pembentukan dana cadangan
- Penyertaan Modal ( Investasi)
pemerintah Daerah

1,575,000,000

-

-

-

-

1,575,000,000

-

-

-

100

-

-

-

(393,750,000)

(393,750,000)

24,700,000,000

21,187,852,067

2,600,000,000

75,775,577,000

45.674.600.000

10,200,000,000

21,187,852,067

2,600,000,000

32,275,000,000

41

100

100

43

12,768,894,250

5,518,750,000

100,000,000

50,000,000

-

-

100,000,000

50,000,000

-

-

100

100

-

-

(25,000,000)

(25,000,000)

Pembayaran Pokok Utang
Pemberian Pinjaman Daerah
Pembayaran kewajiban tahun lalu yang
blm diselesaikan

27,915,000,000

43,159,572,482

-

1,039,564,850

-

2,147,328,571

-

265,290,589,000

208,521,468,342

204,410,309,477

206,954,325,186

-

22,865,000,000

23,225,000,000

-

-

82

54

-

-

-

1,039,564,850

-

1,519,846,900

-

100

-

71

-

(259,891,213)

(259,891,213)

272,910,115,159

212,465,503,121

226,887,116,882

261,333,592,856

103

102

111

126

(14,584,065,954)

(2,894,130,576)

231,489,751,385

232,076,541,506

269,529,213,643

379,241,941,053

168.064.334.020

Pembiayaan Netto
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN
TAHUN BERKENAAN

-

Sumber : DPPKA 2012 diolah

20

Sesuai tabel T.II.C.5 capaian kinerja
untuk pendapatan untuk pelayanan SKPD
dalam kurun waktu 2009-2012 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 106,5% atau rata
rata pertumbuhan target pendapatan Rp.
216.241.210.284,dan
rata-rata
pertumbuhan realisasi pendapatan adalah
Rp. 221.416.705.624,-.
Meskipun rata-rata pertumbuhan naik namun
sumber pendapatan dari retribusi mengalami
penurunan
hal
ini
disebabkan
karena
berdasarkan
peraturan
perundangan
yang
baru khususnya UU.28/2009 banyak obyek
retribusi yang tidak diperkenankan untuk
dipungut, hal ini berdampak pada potensi
retribusi menjadi berkurang.
Dana
Alokasi
Khusus
juga
mengalami
penurunan karena sesuai dengan peraturan
pembagian DAK dari Pemerintah Pusat yang
bersifat given.
Pendapatan Hibah juga mengalami penurunan
karena komponen terbesar hibah sebelum
tahun 2009 berasal dari dana bantuan
bencana yang dikemudian hari komponen ini
mengalami penurunan seiring jogja bangkit.
Sedang
capaian kinerja untuk belanja
daerah rata-rata realisasi belanja sampai
dengan tahun 2012 adalah 90,25% dengan
rata-rata pertumbuhan target belanja Rp.
201.657.144.331 dan rata-rata realisasi
belanja Rp. 181.584.527.631,-.
Belanja
daerah
meskipun
rata
rata
pertumbuhannya mengalami pertumbuhan naik,
namun belanja daerah dari belanja bunga
mengalami penurunan karena sudah tidak
punya kewajiban untuk membayar hutang
sekaligus bunganya.
Belanja Bansos rata-rata pertumbuhannya
juga mengalami penurunan karena Bansos
diberikan sesuai dengan kebutuhan.

21

Belanja
tak
terduga
juga
mengalami
penurunan
karena
posting
belanja
tak
terduga sesuai dengan kebutuhan.
Untuk pembiayaan rasio antara realisasi
dan anggaran adalah 100,75%, dengan ratarata
pertumbuhan
untuk
penerimaan
pembiayaan
minus
Rp.2.493.812.916,,
rata-rata
realisasi
penerimaan
pembiayaan Rp. 1.945.978.212,-.
Penurunan
rata-rata
pembiayaan
dari
komponen SiLPA, hal ini dikarenakan daya
serap kegiatan baik.
Penurunan
rata-rata
pembiayaan
juga
berasal
dari
piutang
daerah
karena
kewajiban dari pihak lain sudah dipenuhi.
Pembentukan dana cadangan juga mengalami
penurunan karena Perda tentang Pembentukan
Dana Cadangan telah dicabut.
Pembayaran Pokok hutang juga mengalami
penurunan dikarenakan hutang Pemda DIY
sudah lunas.
Pembayaran kewajiban tahun lalu mengalami
penurunan karena kegiatan yang bersifat
multi years sudah terselesaikan.

22

2.4

TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD

Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Satuan
Kerja Perangkat Daerah Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset selama 5 tahun mendatang adalah
sebagai berikut :
2.4.1 Tantangan
1.

2.
3.
4.

5.
6.

7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Kurang
optimalnya
sistem
pengawasan
pendapatan,
kesadaran
masyarakat
dalam
pemenuhan kewajiban relatif rendah
Identifikasi, mengkaji, monitoring potensi
sumber-sumber penerimaan asli daerah
Keterbatasan penyediaan dana untuk prioritas
pembangunan yang berkesinambungan
Belum
optimalnya
penyediaan
instrument
penganggaran berbasis kinerja yang efektif
efisien dan akuntabel
Akurasi data dan ketepatan waktu pencairan
anggaran kegiatan
Adanya tanah milik daerah namun bangunan
diatasnya terdapat rumah golongan III yang
sudah beralih kepemilikannya
Masih
adanya
aset
di
SKPD
yang
belum
dioptimalkan
Adanya aset pusat yang pengelolaannya oleh
daerah, namun belum diserahkan.
Kelembagaan BUKP belum sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Optimalisasi koordinasi dengan kabupaten/kota.
Penerapan system akuntansi berbasis accrual
Pelaksanaan e-audit dalam pemeriksaan laporan
keuangan oleh BPK
Profesionalisme dan kompetensi SDM pengelola
keuangan dan aset
Pengintegrasian system aplikasi pengelolaan
keuangan dan aset.
Tuntutan transparansi informasi publik menuju
good governance.

23

2.4.2 Peluang
1.

Pajak
Kendaraan
Bermotor
masih
merupakan
sumber pendapatan yang mempunyai kontribusi
terbesar dalam peningkatan PAD
2. Lokasi pelayanan pajak dan retribusi yang
strategis, on-line dan mudah diakses oleh
masyarakat
3. Potensi sumber-sumber pendapatan asli daerah
tersedia.
4. Sistem informasi pengelolaan keuangan lebih
memudahkan dan membantu dalam perencanaan
penganggaran, penatausahaan dan penyusunan
laporan
keuangan
yang
efektif,
efisien,
transparan dan akuntabel.
5. Pengembangan
BUMD
menjadi
lokomotif
perekonomian di Daerah Istimewa Yogyakarta dan
menjadi sumber pendapatan asli daerah.
6. Kualitas
dan
kapabilitas
SDM
pengelola
keuangan
dan
aset
yang
masih
bisa
dikembangkan.
7. Adanya website sebagai media informasi publik
8. Pertumbuhan ekonomi berakibat bertambahnya
kendaraan baru
9. Rencana kenaikan harga BBM
10. Tarif pungutan dalam pengelolaan retribusi
daerah dapat disesuaikan dengan masyarakat di
daerah
11. Koordinasi,
klarifikasi
dan
inventarisasi
terhadap penggunaan Barang Milik Daerah
12. Badan Usaha Milik Daerah dapat dikembangkan
dan ditingkatkan.

24

BAB III
ISU - ISU STRATEGIS

3.1

INDENTIFIKASI PERMASALAHAN
FUNGSI PELAYANAN SKPD

BERDASARKAN

TUGAS

DAN

Dinas pendapatan, Pengelolaan keuangan dan
Aset Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai salah satu
instansi di Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan anggaran
pendapatan, anggaran belanja, kas daerah, pembinaan
administrasi
keuangan
daerah,
akuntansi
dan
pengelolaan barang daerah.
3.1.1 Kondisi sekarang
Kondisi realisasi pendapatan s/d tahun 2012
adalah sebagai berikut :

25

Tabel T.III.C.6
TARGET APBD TAHUN 2008-2012 DAN REALISASI PENDAPATAN TAHUN 2008 - 2012
2008
URAIAN

2009

2010

2011

2012

TARGET
( RENSTRA)

REALISASI

TARGET
( RENSTRA)

REALISASI

TARGET
( RENSTRA)

REALISASI

TARGET
( RENSTRA)

REALISASI

TARGET
(RENSTRA)

1,161,986,630,223

1,258,609,946,407

1,221,594,240,781

1,286,067,485,169

1,294,889,895,228

1,374,205,096,491

1,376,467,958,628

1,609,761,447,240

1,470,067,779,814

2.171.734.307.663

PENDAPATAN ASLI DAERAH

547,887,175,315

632,872,311,654

596,850,801,653

645,145,551,076

632,661,849,752

740,202,076,369

672,519,546,287

871,963,501,186

718,250,875,434

1.004.063.125.812

Pajak Daerah

486,168,175,841

525,185,354,193

524,567,434,500

541,192,265,770

556,041,480,570

634,710,019,497

591,072,093,846

735,226,105,916

631,264,996,227

871.630.605.393

Retribusi Daerah

33,144,872,640

29,259,898,276

32,935,463,785

34,785,228,681

34,911,591,612

32,836,503,244

37,111,021,884

35,985,658,458

39,634,571,372

34.115.157.619

Hsl Pengelolaan Kekayaan

12,768,526,834

12,481,050,739

14,071,903,368

20,094,713,176

14,916,217,570

26,333,869,885

15,855,939,277

28,961,383,473

16,934,143,148

35.492.532.563

15,805,600,000

65,946,008,447

25,276,000,000

49,073,343,450

26,792,560,000

46,321,683,744

28,480,491,280

71,790,353,339

30,417,164,687

62.824.830.237

DANA PERIMBANGAN
Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil
Bukan Pajak

590,574,676,643

601,802,167,488

618,381,981,128

631,011,121,384

655,484,899,996

626,677,339,122

696,780,448,696

722,339,653,054

744,161,519,207

894.544.324.851

59,333,281,643

70,560,773,088

61,052,031,128

73,681,173,384

64,715,152,996

87,821,992,122

68,792,207,635

82,037,725,054

73,470,077,754

118.434.888.851

Dana Alokasi Umum

511,773,395,000

511,773,394,400

523,919,950,000

523,919,948,000

555,355,147,000

527,471,247,000

590,342,521,261

620,812,328,000

630,485,812,707

757.056.696.000

Dana Alokasi Khusus

19,468,000,000

19,468,000,000

33,410,000,000

33,410,000,000

35,414,600,000

11,384,100,000

37,645,719,800

19,489,600,000

40,205,628,746

19.052.740.000

23,935,467,265

6,361,458,000

9,910,812,710

6,743,145,480

7,325,681,000

7,167,963,645

15,458,293,000

7,655,385,173

266.557.880.000

JUMLAH PENDAPATAN

REALISASI

Daerah yang Dipisahkan
Lain - lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah

LAIN - LAIN PENDAPATAN

23,524,778,265

DAERAH YANG SAH

Sumber data : DPPKA DIY diolah

26

Belanja Daerah Pemerintah Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta bersumber dari Anggaran
Pemerintah Daerah DIY dan Dana Perimbangan dari
Pemerintah Pusat.
Dalam periode Tahun 2009 – 2012 terdapat
beberapa kebijakan penting yang diambil dalam
penganggaran
Pemerintah
Daerah;
Pertama
Pengelolaan belanja sejak proses perencanaan,
pelaksanaan
hingga
pertanggungjawaban
harus
memperhatikan
aspek
efektifitas,
efisiensi,
transparansi dan akuntabilitas. Kedua Belanja
harus diarahkan untuk mendukung kebijakan yang
telah
ditetapkan
dengan
memperhatikan
perbandingan
antara
masukan
dan
keluaran
(efisiensi).
Ketiga
Keluaran
dari
belanja
dimaksud seharusnya dapat dinikmati hasilnya
oleh masyarakat (efektifitas). Keempat alokasi
anggaran perlu dilaksanakan secara terbuka
berdasarkan
skala
prioritas
dan
kebutuhan
(transparansi).
Kelima
pengelolaan
belanja
harus
diadministrasikan
dan
dipertanggung
jawabkan sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku (akuntabilitas)
Penyerapan
belanja
Daerah Istimewa Yogyakarta
secara rata-rata mencapai
dilihat pada tabel dibawah

Pemerintah
Daerah
Tahun 2009 – 2012
90,59%, yang dapat
ini.

TABEL T.III.C.7
Penyerapan Belanja Daerah 2009-2012
TAHUN

ANGGARAN

REALISASI

PENYERAPAN

2009

1.478.511.498.412

1.327.487.848.943

89,79%

2010

1.483.751.313.695

1.354.594.058.106

91,30%

2011

1.708.874.569.772

1.562.268.734.645

91,42%

2012

2.285.140.075.735

2.053.825.959.467

89,88%

Sumber: LRA Th 2008 -2012

27

Dari penyerapan sebesar 90,59% diketahui,
Belanja Barang dan Jasa merupakan belanja yang
terkecil penyerapannya dari anggaran. Setelah
itu Belanja Modal menempati urutan kedua dalam
penyerapan anggaran.
Dengan
adanya
sistem
informasi
pengelolaan
keuangan
daerah,
dalam
proses
perencanaan, penganggaran, penatausahaan hingga
pelaporan,
pengendalian
pencairan
anggaran
lebih cepat dan efektif.
Pelaporan
keuangan
pemerintah
daerah
merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD selama periode satu tahun. Terkait dengan
hal tersebut, opini BPK terhadap pelaporan
keuangan pemerintah daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta selama 3 tahun (Tahun 2009 s.d.
2011) dapat dilihat pada tabel berkut:

Tabel T.III C.8
Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Pemda DIY
NO
1

TAHUN
2009

OPINI
WDP

2

2010

WTP

3

2011

WTP

KETERANGAN
Aset belum dapat diyakini
kewajaranya
Paragraf
penjelas berupa
aset
Dinas
PUESDM
yang
belum diserahkan
Paragraf penjelas berupa :
pencatatan Dana bergulir
belum sesuai SAP dan belum
diberlakukannya penyusutan
aset

Sumber : DPPKA, diolah

Jumlah b