Perbandingan pemberian diet oral dini dan diet oral tunda terhadap munculnya bising usus pasca bedah sesar dengan anestesi spinal

xiii

ABSTRAK

Latar belakang dan objektif: Penatalaksanaan diet pasca bedah masih
merupakan kontroversi dalam pelaksanaannya pada pasien salah satunya pada
pasien–pasien pasca bedah sesar. Dengan adanya perkembangan dari protokol
Enhanced Recovery After Surgery, usaha untuk mempercepat pemulihan dan
mempersingkat lama rawatan pasien menjadi perhatian yang luas dikalangan
medis namun cara-cara tradisional yang menunda diet pasca operasi hingga
munculnya bising usus atau adanya flatus masih tetap dilakukan. Penelitian ini
bertujuan untuk membandingkan waktu kembalinya fungsi gastrointestinal yang
dilihat dari munculnya bising usus antara kelompok yang menerima diet oral dini
dan diet oral tunda serta membandingkan efek samping yang terjadi berupa
keluhan mual, muntah dan kembung.
Metode: Uji klinis acak tersamar ganda yang dilakukan pada periode bulan AprilMei 2017 di RSUP Haji Adam Malik Medan, RSU Universitas Sumatera Utara
Medan dan RSU Sundari Medan. 40 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi diamati waktu munculnya bising usus pasca bedah sesar dan keluhan
gastrointestinal yang muncul berupa mual, muntah dan kembung. Data dianalisis
dengan menggunakan SPSS ver.19
Hasil: Dari 40 pasien yang memenuhi kriteria, 20 subyek merupakan kelompok

diet oral cair dini dan 20 subyek lagi merupakan kelompok diet oral cair tunda.
Pada kelompok diet oral cair dini rerata munculnya bising usus adalah 2,10 ±
0,447 jam dan pada kelompok diet oral cair tunda rerata munculnya bising usus
adalah 2,60 ± 1,142 (p>0,05). Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal
keluhan mual, muntah dan kembung pasca operasi diantara kedua kelompok
(p>0,05)
Kesimpulan: Pemberian diet oral cair dini dapat diberikan dengan aman pada
pasien pasca operasi bedah sesar tanpa penyulit dengan anestesi spinal tanpa
adanya keluhan gastrointestinal yang bermakna.
Kata kunci: Bedah sesar, anestesi spinal, diet dini, keluhan gastrointestinal

Universitas Sumatera Utara

xiv

ABSTRACT

Background and objective: Postoperative diet has been still a controversion for
its implementation for post-caesarean section patient. With the development of
Enhanced Recovery After Surgery protocol, the efforts to accelerate recovery and

shorten hospitalization are major concern among the medics, however traditional
ways of delay the postoperative diets until bowel movement or flatus appearance
still be used. The aim of this study is for compare time of gastrointestinal function
returns as seen from the emergence of bowel sounds between groups receiving
early oral diets and delayed oral diets, and also to compare the side effects such
nausea, vomiting and abdominal distension.
Method: Double blind randomized controlled trial was performed from April to
May 2017 at RSUP Haji Adam Malik Medan, RSU Universitas Sumatera Utara
Medan and RSU Sundari Medan. There was 40 patients who met the inclusion
and exclusion criteria were observed the time of bowel movement appear and
gastrointestinal complains . The data was analyzed with SPSS ver.19
Result: From 40 patient who met the criteria, 20 subjects were an early oral fluid
diet group and another 20 subjects were delayed oral fluid diet group. In the early
oral fluid group, the average appearance of bowel sounds was 2.10 ± 0.447 h and
in the delayed oral fluid group the average appearance of bowel sounds was 2.60
± 1.142 (p> 0.05). There were no significant differences in the case of nausea,
vomiting and postoperative bloating between the two groups (p> 0.05)
Conclusions: Early administration of oral fluids may be safely administered to
patients after cesarean section without complication with spinal anesthesia
without any significant gastrointestinal complains.

Keywords: Cesarean Section, spinal anesthesia, early diet, gastrointestinal
complication

Universitas Sumatera Utara