Pak Direktur - MEMBANGUN SMK YANG BERMUTU

MEMBANGUN SMK YANG BERMUTU

Direktorat Pembinaan SMK
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta, Februari 2015

1

DAFTAR ISI
1

LATAR BELAKANG: PMU, KEBUTUHAN MUTU

2

PERKEMBANGAN SMK

3

PENGEMBANGAN SMK YANG BERMUTU


4

PEENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SMK MUTU TINGGI

5

PEMBERDAYAAN SMK RUJUKAN

6

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SELURUH SMK
2

1
LATAR BELAKANG

Target Percepatan Pendidikan Menengah

APK 97,0%

(2020)
APK 97,0%
(2040)

z
Reguler

Program
Percepatan

4

Tantangan Kesenjangan Ekonomi:
Partisipasi Pendidikan Menengah Terkendala Ekonomi

Miskin

Agak Miskin

Cukup


Agak
Kaya

Kaya

Masih terdapat peluang
peningkatan akses bagi SMK
sebesar 25 -35 % dari populasi
penduduk usia 16-18 th

5

Target Pencapaian PMU per Provinsi

6

Prinsip Dasar Implementasi PMU
4. Perimbangan SMA –
SMK sesuai potensi dan

kebutuhan daerah

1. Mutu yang terjaga, tidak
berkurang karena adanya
penambahan daya tampung

2. Pemerataan distribusi
layanan pendidikan
menengah untuk
menjangkau yang tidak
terjangkau
3. Pencapaian target APK
di tingkat nasional,
provinsi dan
kabupaten/kota secara
bertahap.

Prinsip Dasar
Implementas
i PMU


5. Peningkatan
kebekerjaan
(employability)
lulusan (khususnya
SMK)

6. diperlukan Data
yang Cepat, Tepat
waktu dan Akurat

7

Tantangan Rendahnya Kompetensi:

70,000,000
60,000,000
50,000,000
40,000,000
30,000,000

20,000,000
10,000,000
0

Sumber: BPS, 2012

Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja Indonesia
COUNTRY

2001
2006
2010
2025

National
Duration of Gross
Mean years Compulsory
Income (GNI)
of schooling Education
per capita

(USD/year)

Indonesia

5,8

9

3.716

India
Singapore

4,4
8,8

9
6

3.468

52.569

Malaysia

9,5

9

13.685

Philippines

8,9

7

3.478

Japan


11,6

9

32.295

Korea Rep.

11,6

9

28.230

China

7,5

9


7.476

Thailand

6,6

9

7.694

8

Target Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja

BOS
Efektif

Pendidikan

Wajar 9

Tahun
Sukses

Semua Siswa
sampai
SMA/K/MA

(BPS)

≥ S1/D4 :
Diploma I/II/III:
SMK:

Kebijakan
PMU

2010

Lulusan PT ↑
 Naker Lebih
Kompetitif

Tidak ada
Tambahan
Naker ≤
SMA/K/MA

Naker lulusan
SMA/K/MA ↑
 Naker Lebih
Kompetitif

2015

(Perkiraan)

4,8% (5%)
2,8% (3%)
8,2%
8,2
(8,7%)

SMA/MA :

14,7%
(14,7%)

SMP/MTs :
≤ SD/MI :
Catatan: (..) tahun 2011

Input Calon
Mahasiswa
di PT Naik

10%

2025

(Perkiraan)

6%

10%

4%

9%
25%
21%

19,1% (19,1%)

16%
20%

15 %

50,4% (49,5%)

44%

20%
9

PENGANGGURAN TERBUKA
MENURUT LULUSAN PENDIDIKAN
Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan

2010*

2011*

2012*

2013**

Tidak/ belum pernah sekolah

157.586

190.370

82.411

109.865

Belum/ tidak tamat SD

600.221

686.895

503.379

513.534

SD

1.402.858

1.120.090

1.449.508

1.421.653

SLTP

1.661.449

1.890.755

1.701.294

1.822.395

SLTA Umum ( SMA dan MA)

2.149.123

2.042.629

1.832.109

1.841.545

1.195.192

1.032.317

1.041.265

847.052

Diploma I, II, III/ akademi

443.222

244.687

196.780

192.762

Universitas

710.128

492.343

438.210

421.717

8.319.779

7.700.086

7.244.956

7.170.523

SLTA Kejuruan/ SMK

Total

* Per Agustus ** per Februari

Sumber: Koran Tempo, 17 Januari 2014

ASEAN Economic Community 2015

TAHAPAN PEMBANGUNAN DAYA SAING
NASIONAL
Keunggulan
Kompetitif

Diadaptasi dari: The Global Competitiveness Report

Keunggulan
Kompetitif

DAYA SAING
BERBASIS
INOVASI

DAYA SAING
BERBASIS
EFISIENSI

Keunggulan
Komparatif

DAYA SAING
BERBASIS
FAKTOR INPUT





Infrstruktur
Kelembagaan
Stabilitas makro
Pendidikan dasar &
kesehatan









Lembaga riset dan
pengembangan
Industri teknologi
tinggi

Pendidikan tinggi dan
training
Efisiensi pasar
Efisiensi lembaga
keuangan
Ukuran pasar domestik
12

Milestone 10 Tahun
2012
Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan
Perbaikan Penyaluran BOS •
Rintisan PMU
UU-Dikti
BOP-PTN
Subak diakui
2010
UNESCO

Reformasi Birokrasi

PP 66/2010

Beasiswa Bidik Misi

DPPN
2008
WAJAR DIKDAS
9 Tahun tercapai

2006
Sertifikasi
Guru

2004
baseline

2005
• Awal BOS
• UU Guru
dan Dosen

94,1
58,0
49,0
14,3
* Angka sementara

2009
2007
20% APBN
Tunjangan
Profesi Guru untuk
pendidikan
% APM SD/MI
% APM SMP/MTs
% APK SMA/SMK/MA
% APK PT






2014

2013
• PMU
• Integrasi UN
• Kurikulum 2013
• Akademi Komunitas
• World Cultural Forum

2011
• Pendidikan Karakter
• Integrasi Kebudayaan
• Rehab SD-SMP
• Sarjana Mengajar di 3T
• Tari Saman diakui
UNESCO
Target Target RPJMN/
Capaian 2013 Kontrak Kinerja
*
95,55
95,7
95,8
96,0
77,71
78,8
80,0
76,0
76,40
78,7
82,0
85,0
27,10
27,9
28,7
25,0
13

2
PERKEMBANGAN SMK

2013

1. Setiap tahun Animo Lulusan SLTP yang
mau masuk ke SMK meningkat 11 %
dengan total pendaftar 1.921.919 di
tahun 2013
2. Rata-rata kenaikan Daya tampung SMK
adalah 5 % dan di tahun 2013 haya bisa
menerima 1.527.778 siswa
3. Daya tampung SMK belum meningkat
secara signifikan karena dukungan akses
SMK terbatasa dan makin sedikitnya
Kab/Kota yang mampu menyediakan
lahan untuk pembangunan USB SMK

2. GRAFIK ANIMO PENDAFTAR KE SMK TAHUN 2009-2013
1,200,000
1,000,000
800,000
600,000
400,000
200,000
-

821,586
992,706
591,034
851,188

2012

875,594
1,016,961
578,477
866,722

1,921,919
1,527,778

2011

837,854
961,379
541,002
825,206

1,892,555
1,445,199

2010

806,224
914,673
510,229
782,256

1,861,173
1,413,241

2009

Pendaftar
Diterima

1. Presesntase Pendaftar SMK yang
diterima di SMK Negeri semakin
menurun walaupun angka
absolutnya secara total
meningkat;
2. SMK Negeri berperan sangat
besar dalam akses dan
penjaminan mutu lulusan.

824,152
897,379
478,654
765,884

1,810,899
1,360,081

2,000,000
1,800,000
1,600,000
1,400,000
1,200,000
1,000,000
800,000
600,000
400,000
200,000
-

1,721,531
1,244,538

1. Grafik Perkembangan Animo Pendaftar ke SMK

2009

2010

2011

2012

2013

PENDAFTAR NEGERI
PENDAFTAR SWASTA
DITERIMA NEGERI
DITERIMA SWASTA

15

4,183,489

4. Grafik : Perkembangan Siswa SMK
4,500,000

1,681,858

1,386,042

1,500,000

1,243,289

2,000,000

1,619,676

2,164,068
1,528,004

2,500,000

1,000,000

2,317,710

3,000,000

2,501,631

3,500,000

636,064

Siswa SMK Negeri

Siswa SMK Swasta

3,989,519

2012
2,369,843

Tahun

2011

3,839,523

2010

1,521,813

2009

3,586,672

2004

2,200,630

-

3,276,921

500,000

2,033,632

Jumlah Siswa

4,000,000

2013

Siswa SMK

16

8. JUMLAH SISWA SMK PADA 10 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TERBESAR
900000
800000
700000
600000

511748

595944

500000
400000

Swasta
Negeri

314480

300000

297083

200000

60134

13890

39900
58030
Teknik Ketenagalistrikan

70569

144839

Kesehatan

80550

16032
73161
Agribisnis Produksi Tanaman

33520
Teknik Elektronika

131378

Teknik Mesin

Keuangan

Teknik Otomotif

Teknik Komputer Dan Informatika

0

164394

139158

Tata Niaga

100000

129978

257868

Administrasi

322376

17

CONTOH : SMK JAWA TENGAH
KLASIFIKASI

JUMLAH
SMK

JUMLAH
SISWA

% SISWA

Siswa > 1.000

194

254.677

41 %

Siswa > 700 - 999

152

124.233

20 %

Siswa > 500 - 699

116

74.540

12 %

Siswa < 500

883

167.715

27 %

1.345

621.165

100 %

Jumlah

3
Pengembangan SMK yang bermutu

19

•PERSIAPAN GENERASI 2045
generasi yang mampu berpikir orde
tinggi, kreatif, inovatif, berkepribadian
mulia, dan cinta tanah air, serta
bangga menjadi orang indonesia,
dapat diwujudkannya dengan bekerja
keras,
bersungguh-sungguh,
dan
bekerjasama.

Karakteristik sekolah efektif itu memiliki keunggulan dalam :
1.Kepemimpinan yang profesional;
2.Visi dan tujuan bersama ;
3. Kultur sekolah dan lingkungan belajar ;
4. Fokus pada kegiatan pembelajaran;
5. Harapan yang tinggi pada hasil pembelajaran;
6.Penguatan/pengayaan/pemantapan positif pada sikap;
7. Pemantauan kemajuan belajar ;
8. Menguatkan Hak dan tanggung jawab peserta didik;
9. Pemberian Materi pembelajaran yang kaya makna;
10.Pengelolaan institusi sebagai organisasi pembelajar;
11.Perkuatan kemitraan antara keluarga-sekolah-industri.
“School Effectiveness Research: META ANALISIS”

21

(Harris and Bennett,

Dimensi SMK Mutu
1.
2.
3.
4.

Kepemimpinan
Pendukung input
Efisiensi
Keunggulan

Keunggulan SMK

1 2

3

1.
2.
3.
4.
5.

4

5

Kompotensi kerja
ICT
Bahasa asing
Kewirausahaan
Budi Pekerti Mulia

8 AREA PEMBELAJARAN EFEKTIF DI SMK
1. Kepemimpinan, kultur sekolah dan pengelolaan organisasi
sekolah;
2. Lingkungan fisik sekolah ;
3. Kurikulum, sistem penilaian dan alat bantu pembelajaran
4. Mekanisme, proses dan tatakelola sekolah yang akuntabel;
5. Guru pengampu beserta dukungan pengembangan
kompetensi dan profesinya;
6. Kegairahan siswa dalam mengikuti pembelajaran;
7. Hubungan yang harmonis antara sekolah- orang tua –
masyarakat- industri;
8. Penjaminan mutu beserta support system;

4
Pengembangan Pembelajaran SMK mutu tinggi

24

Strategi Peningkatan Pembelajaran Mutu SMK
(Integrasi)
Proses Dlm
Penguatan Soft
Skill
Efisiensi &Efektivitas
pembangunan
soft skill
(Mengurangi Input,
Meningkatkan Hasil)

(Berbagi)
Sumberdaya dlm
membangun Hard skill

Pembelajar
an
Bermutu di
SMK

Dukungan, intervensi, afirmasi dan kolaborasi
dengan Pemerintah, industri dan Masyarakat

(Sentuhan) TIK dlm
setiap pembelajaran

25

Pengembangan kelembagaan SMK
1. Memasukkan pendidikan kejuruan ke dalam
perencanaan pembangunan ekonomi, sosial,dan
pengembangan industri, menyesuaian ukuran
pendidikan kejuruan sesuai kebutuhan;
2. Meningkatkan investasi dalam pendidikan kejuruan;
3. Mendukung mekanisme multi-channel investasi SMK;
4. Fasilitasi pelatihan dan kualitas guru di SMK;
5. Meningkatkan standar kualifikasi berbasis KKNI bagi
SMK;
6. Membangun sistem penjaminan mutu lulusan SMK;
7. Menggandeng industri yang dapat terlibat dalam
evaluasi kualitas pendidikan kejuruan

Ranah garap yang ditangani SMK
1. meningkatkan respon SMK sehingga pendidikan yang
berprospektif sebagai pendidikan memberdayakan dan
berkelanjutan;
2. memperbaiki tata kelola dan perluasan keterlibatan pemangku
kepentingan;
3. memperluas cakupan SMK bukan hanya untuk kalangan kurang
mampu dan di remote area;
4. pengukuran keterampilan dan pemantauan ketercapaian kinerja;
5. pengembangan teknologi dan keterampilan kerja;
6. mendukung SMK untuk mendukung pembangunan ekonomi yang
ramah lingkungan dan ramah sosial;
7. pengembangan keterampilan pada sektor-sektor yang
pertumbuhannya sangat tinggi.

Area Proses Pembelajaran yang bermutu
1. Hard Skills : Pembentukan &
Pemanfaatan
2. Soft Skills
: Jenis-jenis Soft Skills
pendukung kebekerjaan
3. Computer Skills : Kompetensi standar dan
Strategi pembentukan

Hard Skills
1. Definition: Hard skills are specific, teachable abilities that
may be required in a given context, such as a job function.
2. Skills that are observable, measurable and testable.
3. Job or task specific skills.
4. Technical skills and academic skills.
5. Directly taught in school.
Example
of Hard
Skills

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Reading, arithmetic, and writing
Typing and shorthand
Proficiency with software applications
Operating machinery
Drive commercial vehicles
Speaking a foreign language
Mechanically Inclined
Using Hand and body to produce and
perform ability (cut hair, origram; etc)

Soft Skills
1. Definition: Soft skills are personal attributes and interpersonal
abilities that enhance an individual's interactions, job
performance and career prospects.
2. Not directly taught in the class room in the school
3. Soft skills are intangible and broadly applicable to any job
4. It's often said that hard skills will get success in an interview to get
a job but someone need soft skills to keep the job.

Examples of
Soft Skills









Communication
Optimism
Responsibility
A sense of humor
Honesty & Integrity
Motivation
Empathy









Time Management
Adaptability
A pleasant voice
Leadership
Willing to learn
Creativity
Good manners

Research : there are 60 top skills in job and communities

Computer Skills
1. Everyone needs basic computer skills to function in today's
job market.
2. Ability to quick learn new information in critical and rapidly
changing technology to reach success.
3. Computer literate is compulsary . Most jobs now require
some degree of computer skills.

Strategy
Building
Computer
Skills

1. Take a computer class at SMK.
2. Find someone with a computer and practice on it.
3. Try out the many free online computer tutorials on
the Internet.
4. Read all the books and magazines student can on how
computers work, software programs, searching the
internet, using email etc.
5. Find out in the company where the studetns applying
to offers continuing education and computer classes.

Pemanfaatan ICT di SMK
sebagai transformasi kapabilitas
Fleksibilitas
Kemampuan
beradaptasi dengan
perbuahan

Pengetahuan
Berbagi Ilmu
pengetahuan

Kreativitas
Kolaborasi yang terbuka
akan ide & gagasan baru

Kecepatan
Proses yang nyata dan
selalu Update

Kebebasan
aan Waktu,
ruang dan
bentuk

Efisiensi Biaya
Transaksi, Energi &
Operasional

Ruang Lingkup
Tidak Terbatas
Sumber : Indra Utoyo, Dir IT PT Telkom

5
PEMBERDAYAAN SMK RUJUKAN

- SMK®

33

Definisi, Tujuan, Target dan Sasaran SMK Rujukan - SMK

®

1. Definisi : SMK Rujukan adalah SMK yang memiliki
kinerja unggul, akses besar, dan efektif dalam
mengelola institusi serta mendampingi SMK aliansinya
dalam pelaksanaan proses pembelajaran bermutu;
2. Tujuan: Peningkatan mutu, akses besar, efektif sebagai
penjamin mutu, dan rela Berbagi Sumber daya;
3. Target : adanya SMK yang dpt dijadikan rujukan
tentang mutu dalam Pengelolaan institusi , proses
pembelajaran, penilaian, layanan rpima dan
kebekerjaan siswa SMK.
4. Sasaran : 1650 SMK rujukan yang memiliki @ 3 SMK
aliansi;

Kriteria SMK Rujukan - SMK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

®

siswa banyak> 1000
guru produktif yg cukup (>75 Guru)
lahan yg siap dikembangkan>5000 m2
jaringan kerja sama industri > 100 industri.
fasilitas sarana dasar yg baik.
Letak sekolah di lokasi strategis
kinerja baik, khususnya dalam bidang kebekerjaan
lulusan dan nilai UN.
8. Memiliki 3 SMK aliansi
9. Menguasai 2 bahasa asing.

PENGUATAN FASILITASI PEMBENTUKAN
HARD SKILLS & SOFT SKILLS SMK RUJUKAN
Tempat Uji
Kompetensi,Produk,
Jasa dan Tampilan
Bengkel Kerja Cerdas
(Smart Workshop)
Untuk mendukung
advance Training

Fasilitas Kegiatan
Bersama bagi
Siswa dan Guru
SMK
Rujukan/Aliansi
pada bidang seni,
olahraga, dan
penguatan softskill

Teaching Factory
sesuai Bidang
unggulan
Pusat Sumber Belajar:
Bahan Ajar di Server,
akses internet,
Perpustakaan

Bengkel Kerja Produktif Standar
pada tiap Kompetensi Keahlian yang dimiliki

Pendampingan SMK Rujukan (Refference School)
1. Memberdayakan 1650 SMK rujukan diseluruh Indonesia ;
2. Semua SMK unggul yang pernah dibina oleh Direktorat Pembinaan
SMK ( SMK Invest, ex SMK RSBI, SMK IGI, SMK Besar, SMK Center,
SMK BLPT) berpotensi menjadi kandidat SMK Rujukan.
3. Menjadikan SMK Rujukan sebagai klaster bagi SMK di sekitarnya ;
4. Mendukung peningkatan akses SMK klaster menjadi 2500 – 3000
siswa per klaster;
5. Mengembangkan SMK rujukan sebagai penjamin mutu proses
pembelajaran, SKL, sertifikasi dan kebekerjaan pada klasternya;
6. Mengembangkan SMK Rujukan sebagai frontline dari pencitraan
dan external communication SMK kepada industri dan masyarakat.
7. SMK Rujukan Penyusunan SDP (School Development Plan);
8. SMK rujukan akan didukung secara bertahap pencapaian SNP;

Legalitas dan Evaluasi SMK

®

1. Sebagai bagian dari sasaran mutu Pembinaan
SMK;
2. Tertuang dalam Renstra Kemdikbud 2010-2014
da 2015 – 2019 dan tertuang dalm
permendikbud
3. Direalisasikan dalam program kerja Tahunan
Direktorat Pembinaan SMK;
4. Dilakukan evaluasi dan penilaian kinerja secara
reguler dan terstruktur.

Jadwal
No
1
2
3
4
5
6
7
8.
9
10

Kegiatan bagi SMK Rujukan
Sharing ide, dan input
Penyajian data awal kandidat SMK
Rujukan
Implementasi kurikulum Materi
Produktif
Pemetaan fasilitasi Sarpras
Konsultasi dan curah pendapat
penyempurnaan konsep
Penyusunan legalitas
Strategic Plan SMK Rujukan
SDP SMK Rujukan
Sosialisasi dan Pemberdayaan SMK
Rujukan
Evaluasi program peningkatan
berkelanjutan

Penjab
Subdit Kelembagaan
Subdit Program

Waktu
Des 2013
Des 2013

Subdit Pembelajaran

Medio Jan 2014

Subdit Sarpras
Subdit Kelembagaan

Medio Januari 2014
Medio Januari 2014

Subdit Program
Subdit Kelembagaan
Semua Subdit
Semua subdit

Akhir januari 2014
Akhir Januari 2014
Medio Februari 2014
Akhir Februari – Juni
2014
Akhir juni 2014

Subdit Program

6
Implementasi Kurikulum 2013 di Seluruh SMK

40

Peran Pendidikan dalam Pengembangan Industri
KTI: Knowledge and Technology Intensive (OECD)

Nilai Tambah

Modal Pengetahuan

Driver

Enabler

Driver
Enabler

PDB < 2.000
Enabler

2.000