Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a Serta Hubungannya terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara
ABSTRAK
TIFANI ZIANIDA. Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a serta Hubungannya
terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai
Timur Sumatera Utara. Di bimbing oleh HASAN SITORUS dan ZULHAM A.
HARAHAP.
Pantai Timur Sumatera Utara merupakan bagian dari Perairan Selat
Malaka yang menjadi daerah penangkapan ikan dengan tingkat eksploitasi yang
cukup tinggi. Salah satu komoditi hasil tangkapan di perairan Pantai Timur
Sumatera adalah ikan selar kuning (Selaroides leptolepis). Dengan mengetahui
parameter Oseanografi terutama suhu dan klorofil-a maka dapat dilakukan
pendugaan terhadap daerah penangkapan ikan yang dapat dijadikan panduan
untuk tujuan penangkapan (eksploitasi). Salah satu satelit yang dapat mendeteksi
SPL dan klorofil-a adalah Aqua (EOS PM) dengan sensor Moderate Resolution
Imaging Spectroradiometer (MODIS). Data Ikan Selar Kuning (Selaroides
leptolepis) didapatkan dari Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan. SPL
di Perairan Timur Sumatera Utara pada tahun 2012-2016 berdasarkan analisis
citra Aqua MODIS berkisar antara 29⁰C – 32⁰C dan konsentrasi klorofil-a
berkisar antara 0,19 - 5,26 mg/m³. Produksi tertinggi terjadi pada Musim Barat
dengan nilai mencapai 143,46 ton dan produksi terendah pada Musim Timur
sebesar 139,87 ton. Produksi ikan selar kuning berkorelasi negatif atau
berlawanan dengan SPL dengan nilai korelasi -0,365. Hubungan klorofil-a dengan
hasil tangkapan diperoleh nilai korelasi positif sebesar 0,660 artinya jika
kandungan klorofil-a diperairan meningkat maka hasil tangkapan ikan selar juga
akan meningkat demikian pula sebaliknya. Daerah penangkapan ikan selar kuning
diprediksi memiliki hasil tangkapan tertinggi terdapat pada musim barat
(Desember-Februari) antara Kabupaten Asahan hingga Kabupaten Labuhan Batu
pada koordinat 2,68⁰LU - 2,74⁰LU dan 100,37⁰BT - 100,44⁰BT.
Kata Kunci : Pantai Timur Sumatera Utara, Aqua Modis, Klorofil-a, Suhu
Permukaan Laut, dan Ikan Selar (Selaroides leptolepis).
i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
TIFANI ZIANIDA. The Dynamics of Temperature Changes and Chlorophyll-a
and their Relation to Distribution of Yellowstripe Scad (Selaroides leptolepis) in
East Coast of North Sumatra. Under academic supervision by HASAN SITORUS
and ZULHAM A. HARAHAP.
The East Coast of North Sumatra is part of the Malacca Strait Waters
which is a fishing area with a high level of exploitation. One of commodity
catches in the East Coast of Sumatra are Yellowstripe Scad (Selaroides
leptolepis). By knowing the parameters of Oceanography, especially temperature
and chlorophyll-a, it can be predicted to the fishing area that can be used as a
guide for the purpose of catching (exploitation). One of the satellites that can
detect SPL and chlorophyll-a is Aqua (EOS PM) with a Moderate Resolution
Imaging Spectroradiometer Sensor (MODIS). The data of Yellowstripe Scad
(Selaroides leptolepis) obtained from the Ocean Fishery Harbor in Belawan. SPL
in East waters of North Sumatra in 2012-2016 based on Aqua MODIS image
analysis ranged from 29⁰C - 32⁰C, and chlorophyll-a distribution has a range of
0.19 - 5.26 mg / m³. The highest production occurred in the West season with the
value reached 143.46 tons and the lowest production in the East Season of 139.87
tons. The production of Yellowstripe Scad was negatively correlated or contrasted
with the SPL with a correlation value of -0.365. The relationship of chlorophyll-a
with the catch obtained a positive correlation value of 0.660 means that if the
content of chlorophyll-a in the water increases then the catch of fish will also
increase and vice versa. Yellowstripe Scad cathcing areas predicted to have the
highest cath is in the West Season (December-February) between the Asahan
Regency to the Labuhan Batu Regency on the coordinates 2,68⁰N - 2,74⁰N and
100,37⁰E - 100,44⁰E.
Key Words : East Coast of North Sumatera, Aqua Modis, Chlorophyll-a, Sea
surface temperature, and Yellowstripe Scad (Selaroides leptolepis)
ii
Universitas Sumatera Utara
TIFANI ZIANIDA. Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a serta Hubungannya
terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai
Timur Sumatera Utara. Di bimbing oleh HASAN SITORUS dan ZULHAM A.
HARAHAP.
Pantai Timur Sumatera Utara merupakan bagian dari Perairan Selat
Malaka yang menjadi daerah penangkapan ikan dengan tingkat eksploitasi yang
cukup tinggi. Salah satu komoditi hasil tangkapan di perairan Pantai Timur
Sumatera adalah ikan selar kuning (Selaroides leptolepis). Dengan mengetahui
parameter Oseanografi terutama suhu dan klorofil-a maka dapat dilakukan
pendugaan terhadap daerah penangkapan ikan yang dapat dijadikan panduan
untuk tujuan penangkapan (eksploitasi). Salah satu satelit yang dapat mendeteksi
SPL dan klorofil-a adalah Aqua (EOS PM) dengan sensor Moderate Resolution
Imaging Spectroradiometer (MODIS). Data Ikan Selar Kuning (Selaroides
leptolepis) didapatkan dari Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan. SPL
di Perairan Timur Sumatera Utara pada tahun 2012-2016 berdasarkan analisis
citra Aqua MODIS berkisar antara 29⁰C – 32⁰C dan konsentrasi klorofil-a
berkisar antara 0,19 - 5,26 mg/m³. Produksi tertinggi terjadi pada Musim Barat
dengan nilai mencapai 143,46 ton dan produksi terendah pada Musim Timur
sebesar 139,87 ton. Produksi ikan selar kuning berkorelasi negatif atau
berlawanan dengan SPL dengan nilai korelasi -0,365. Hubungan klorofil-a dengan
hasil tangkapan diperoleh nilai korelasi positif sebesar 0,660 artinya jika
kandungan klorofil-a diperairan meningkat maka hasil tangkapan ikan selar juga
akan meningkat demikian pula sebaliknya. Daerah penangkapan ikan selar kuning
diprediksi memiliki hasil tangkapan tertinggi terdapat pada musim barat
(Desember-Februari) antara Kabupaten Asahan hingga Kabupaten Labuhan Batu
pada koordinat 2,68⁰LU - 2,74⁰LU dan 100,37⁰BT - 100,44⁰BT.
Kata Kunci : Pantai Timur Sumatera Utara, Aqua Modis, Klorofil-a, Suhu
Permukaan Laut, dan Ikan Selar (Selaroides leptolepis).
i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
TIFANI ZIANIDA. The Dynamics of Temperature Changes and Chlorophyll-a
and their Relation to Distribution of Yellowstripe Scad (Selaroides leptolepis) in
East Coast of North Sumatra. Under academic supervision by HASAN SITORUS
and ZULHAM A. HARAHAP.
The East Coast of North Sumatra is part of the Malacca Strait Waters
which is a fishing area with a high level of exploitation. One of commodity
catches in the East Coast of Sumatra are Yellowstripe Scad (Selaroides
leptolepis). By knowing the parameters of Oceanography, especially temperature
and chlorophyll-a, it can be predicted to the fishing area that can be used as a
guide for the purpose of catching (exploitation). One of the satellites that can
detect SPL and chlorophyll-a is Aqua (EOS PM) with a Moderate Resolution
Imaging Spectroradiometer Sensor (MODIS). The data of Yellowstripe Scad
(Selaroides leptolepis) obtained from the Ocean Fishery Harbor in Belawan. SPL
in East waters of North Sumatra in 2012-2016 based on Aqua MODIS image
analysis ranged from 29⁰C - 32⁰C, and chlorophyll-a distribution has a range of
0.19 - 5.26 mg / m³. The highest production occurred in the West season with the
value reached 143.46 tons and the lowest production in the East Season of 139.87
tons. The production of Yellowstripe Scad was negatively correlated or contrasted
with the SPL with a correlation value of -0.365. The relationship of chlorophyll-a
with the catch obtained a positive correlation value of 0.660 means that if the
content of chlorophyll-a in the water increases then the catch of fish will also
increase and vice versa. Yellowstripe Scad cathcing areas predicted to have the
highest cath is in the West Season (December-February) between the Asahan
Regency to the Labuhan Batu Regency on the coordinates 2,68⁰N - 2,74⁰N and
100,37⁰E - 100,44⁰E.
Key Words : East Coast of North Sumatera, Aqua Modis, Chlorophyll-a, Sea
surface temperature, and Yellowstripe Scad (Selaroides leptolepis)
ii
Universitas Sumatera Utara