Penggunaan Teido no Fukushi dalam Bahasa Jepang pada Majalah The Nihongo Journal

BAB II
GAMBARAN UMUM MENGENAI FUKUSHI
2.1 Pengertian Fukushi
Fukushi ditulis dengan dua huruf kanji, yaitu : fuku ( 副 ) yang artinya
tambahan, wakil, dukungan dan shi ( 詞 ) yang artinya kata. Jika dihubungkan fukushi
(副詞) berarti kata tambahan atau sering disebut dengan kata keterangan (Bunkachō,
1981: 22). Fukushi (adverbia) yang berarti kata keterangan dalam bahasa Indonesia,
merupakan salah satu kelas kata dalam ilmu sintaksis. Dalam lingkup ilmu sintaksis
bahasa Jepang, fukushi adalah kata-kata yang menerangkan yōgen (verba, adjektiva- I,
adjektiva-NA) , dan adverbial yang lainnya, tidak dapat berubah, dan berfungsi
menyatakan keadaan atau derajat suatu aktivitas, suasana dan perasaan pembicara
Fukushi dipakai untuk menerangkan kata yang ada di depannya.Tetapi bukan
berarti fukushi selalu berdekatan dengan kata yang diterangkannya.Kadang-kadang
letak fukushi terpisah dari kata yang diterangkannya, karena terhalangi oleh beberapa
kata.Walaupun begitu, fukushi selalu diletakkan sebelum kata yang diterangkannya
itu.
− Ciri-Ciri Fukushi :
Ciri-ciri fukushi adalah :
1. Dapat berdiri sendiri

5

Universitas Sumatera Utara

2. Tidak berkonjugasi
3. Tidak menjadi subjek, tidak menjadi predikat, dan tidak menjadi objek
4.

Menerangkan

doushi,

keiyoushi,

dan

menereangkan fukushi lagi.
Contoh :

ゆっくり歩く

Menerangkan doushi

Yukkuri (ゆっくり) menerangkan aruku (歩く), yang

berarti berjalan pelan-pelan.
− Menerangkan keiyoushi
あまり美しくない

Amari (あまり) menerangkan utsukushikunai

(美しくない) ,yang berarti tidak begitu indah.
− Menerangkan keiyoudoushi
たいへんきれいだ

taihen (たいへん) menerangkan kirei da (きれ

いだ), yang berarti sangat cantik.
− Menerangkan fukushi lagi
ちょっとゆっくりすぎる

chotto (ちょっと) menerangkan yukkuri


(ゆっくり), yang berarti sedikit terlalu pelan.

6
Universitas Sumatera Utara

2.2 Jenis – jenis Fukushi
Motojiro dalam Sudjianto (2004 : 93-96) membagi fukushi menjadi tiga
macam yakni joutai no fukushi, teido no fukushi, dan tokubetsuna iikata o youkyuu
suru fukushi.Lalu Hiroshi (2000:344) mengklasifikasikan fukushi menjadi tiga
macam yaitu youtai fukushi, teido fukushi, dan yuudo fukushi.
Begitu juga Masao dalam Sudjianto (2004:155-156) mengklasifikasikan
fukushi menjadi tiga macam yaitu joutai fukushi, teido fukushi, teido o arawasu
fukushi, dan nobekata o shuushokusuru fukushi.
Hampir sama dengan pendapat-pendapat tersebut , Takano dalam Sudjianto
(2004:166-168) membagi fukushi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut :
1. JōtaiNo Fukushi
状態を評し、主として用言を修飾するものを状態副詞という。

“Joutai wo hyoushi, shu toshite yougen wo shuushokusuru mono wo joutai
fukushi to iu”.

(Disebut Joutai fukushi untuk sebagian besar kata yang menjelaskan yougen,
dan menyatakan kondisi/keadaan).
Jōtai no fukushi adalah fukushi yang sering di pakai untuk menerangkan
verba, secara jelas menerangkan keadaan, pekerjaan atau perbuatan itu.Jōtai No
Fukushi berfungsi membatasi keadaan suatu aktivitas yang berkenaan dengan verba.

7
Universitas Sumatera Utara

Fukushi yang termasuk ke dalam jenis ini adalah tokidoki, sukoshi, sakki,
taitei, zutto, shibaraku, dan yukkuri.
2. Chinjutsu no Fukushi
普通、文頭にあらわれて、文末の陳述の質を予告する働きをする物を
陳述副詞

(文法税では、誘導副詞ともという)。

“Futsuu, buntou ni awarete, bunmatsu no chinjutsu no shitsu wo yokokusuru
hataraki wo suru mono wo chinjutsu fukushi (bunpouzei dewa yuudou fukushi tomo
to iu)”.

(Biasanya disebut chinjutsu fukushi yaitu kata yang berfungsi untuk
menjelaskan sifat pernyataandi akhir kalimat dengan menunjukkan kepala kalimat
(dalam teori tatabahasa, disebut juga dengan keterangan yang menyampaikan
pernyataan).
Chinjutsu no fukushi disebut juga dengan jujutsu no fukushi atau koo’o no
fukushi.Chinjutsu no fukushi adalah fukushi yang memerlukan cara pengucapan
khusus. Artinya fukushi jenis ini masing-masing memerlukan bentuk kalimat
tertentu.Pemakaian jenis fukushi ini, selalu bertautan dengan isi atau bentuk
kalimatnya.Chinjutsu no fukushi merupakan adverbial yang berfungsi untuk
menerangkan suatu pernyataan dalam predikat dan menerangkan pedikat itu
sendiri.Fukushi yang termasuk ke dalam jenis ini adalah kesshite, sukoshimo, sappari,
totemo dan chittomo.

8
Universitas Sumatera Utara

3. Teido No Fukushi
主として、状態を表すご集濃くして、その状態の程度を限定するもの
を程度副詞という。


“shu toshite, joutai wo arawasu goshuukokushite, sono joutai no teido wo
gentei suru mono wo teido fukushi to iu.”.
(Disebut teido fukushi untuk sebagian besar kata yang memperhalus dalam
mengungkapkan keadaan/kondisi dan membatasi derajat keadaan/kondisi tersebut).
Teido no fukushi adalah fukushi yang menerangkan yōgen (verba, adjektiva-I,
adjektiva-NA), dan menyatakan satndar (batas, tingkat, derajat) suatu keadaan.Tetapi
ada juga yang menerangkan doshi dan fukushi.
Beberapa Fukushi yang termasuk Teido no fukushi adalah amari, mattaku,
sukoshi, taihen, totemo, zutto, dan zuibun.

2.3 Penggunaan Fukushi secara umum
Pembelajar pasti akan mengalami kesulitan tersendiri dalam proses
penggunaan fukushi. Oleh karena itu dalam penggunaan fukushi, ada hal-hal yang
harus diperhatikan agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.Hayashi dalam buku

9
Universitas Sumatera Utara

Nihongo kyouiku Handobukku (1990;456) menyatakan pendapatnya bahwa dalam
pembelajaran fukushi perlu memperhatikan hal sebagai berikut:

副詞の意味を教えることには難しさが伴う。文型を示して文型練習の中
で学習させなければならない。

Fukushi no imi wo oshieru koto ni wa muzukashisa ga tomonau. Bunkei o
shimeshite bunkei renshuu no naka de gakushuu sasena kereba naranai.
Dalam mengajarkan arti fukushi, akan disertai kesulitannya. (Pembelajar) harus
mempelajari (fukushi) dalam latihan pola kalimat yang menunjukkan pola kalimat.
Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa dalam mengajarkan arti dari
fukushi, pembelajar harus lebih ditekankan pada penggunaan fukushi dalam latihan
pola kalimat. Berikut beberapa contoh kalimat, dalam memahami penggunaan
fukushi berdasarkan jenis-jenis fukushi, yaitu :
A. Penggunaan JōtaiNo Fukushi
Jōtai no Fukushi yaitu fukushi yang sering dipakai untuk menerangkan verba,
secara jelas menerangkan keadaan pekerjaan atau perbuatan itu (Isami, 1986:
146).Fukushi yang termasuk ke dalam jenis ini adalah tokidoki, hakkiri (to),
shibaraku,dan yukkuri.
Berikut beberapa contoh penggunaan Jōtai no Fukushi kedalam kalimat Bahasa
Jepang, ialah:

10

Universitas Sumatera Utara

− 彼はときどきやすむ。
Kare watokidoki yasumu.
Dia (laki-laki) sebentar-sebentar istirahat.
− 今日はホテルから見る時は、山がはっきりとみえる。
Kyou wa hoteru kara miru toki wa, yama ga hakkiri to mieru.
Hari ini, Ketika melihat dari hotel, gunungnya terlihat dengan jelas.
B. Penggunaan Chinjutsu no Fukushi
Chinjutsu no fukushi merupakan adverbial yang berfungsi untuk menerangkan
suatu pernyataan dalam predikat dan menerangkan predikat itu sendiri (Sudjianto:
168).Berikut yang termasuk kedalam fukushi ini ialah tabun dan kanarazu.
Contoh :

− かれはかならず来る。
Kare wakanarazu kuru.
(Dia (laki-laki) pasti datang).
− 朝からずっと働いて、お疲れでしょう。

11

Universitas Sumatera Utara

Asa karazutto hataraite, otsukare deshō.
(Dari pagi terus-terusankerja, barangkali lelah)
Nagayama Isami membagi Chinjutsu no Fukushiberdasarkan bentuk kalimatnya
menjadi 9 golongan seperti berikut (Isami, 1986:148-149).Adverbia yang termasuk
pada chinjutsu no fukushi ini adalah sebagai berikut :
a) Chinjutsu no fukushi yang menyatakan penegasan :
Contoh :
− 明日はきっと晴れる。
Ashita wakitto hareru.
(Besok pasti cuacanya cerah).
− 必ず5時に起きる。
Kanarazu go ji ni okiru.
(Selalu bangun pagi pukul 05:00)
b) Chinjutsu no fukushi yang menyatakan sangkalan :
Contoh :
− さっぱりわからない。
Sappari wakaranai.
(Sama sekali tidak mengerti).

− だんじてしあわせない。
Danjite shiawasenai.
12
Universitas Sumatera Utara

(Tidak pernah merasa bahagia).
c) Chinjutsu no fukushi yang menyatakan larangan :
Contoh :
− ぜったい怠けるな。
Zettai namakeru na.
(Jangan malas, ya!).
d) Chinjutsu no fukushi yang menyatakan perkiraan negative :
Contoh :
− まさかそんなことはしないだろう。
Masaka sonna koto wa shinai darou.
(Masa iya hal seperti itu dilakukan ).
− 決して失敗しない。
Kesshite shippai shinai.
(Sama sekali tidak gagal).
e) Chinjutsu no fukushi yang menyatakan perkiraan / sangkalan :

Contoh :
− 明日はたぶん晴れるだろう。
Ashita wa tabun hareru darou.
(Besok kemungkinan cuaca cerah).
− おそらく帰らないでしょう。
Osoraku kaeranai deshou.
13
Universitas Sumatera Utara

(Mungkin saya tidak pulang).
− 彼はたぶん来ないでしょう。
Kare wa tabun konai deshou.
(Dia kemungkinan tidak datang).
f) Chinjutsu no fukushi yang menyatakn pernyataan / pertanyaan :
Contoh :
− どうして働かないのでしょうか。
Doushite hatarakanai no deshouka.
(Mengapa kamu tidak bekerja?).
− なぜ笑わないのか。
Naze warawanai no ka.
(Kenapa kamu tertawa?).
g) Chinjutsu no fukushi yang menyatakan pengandaian :

Contoh :
− たとえ雨が降っても、まいります。
Tatoe ame ga futtemo, mairimasu.
(Sekalipun hujan turun, saya tetap berkunjung).

− もし休むようなら連絡します。
Moshi yasumu you nara renrakushimasu.
14
Universitas Sumatera Utara

(Kalau ada waktu luang saya akan hubungi).
h) Chinjutsu no fukushi yang menyatakan perumpamaan :
Contoh :
− まるで夢のようだ。
Marude yume no youda.
(Seperti dalam mimpi).
i) Chinjutsu no fukushi yang menyatakan permohonan :
Contoh :
− ぜひ遊びに来てください。
Zehi asobi ni kite kudasai.
(Silahkan datang bermain).
− どうぞ召し上がってください。
Douzo meshiagatte kudasai.
(Silahkan dimakan).
C. Penggunaan Teido no Fukushi
Teido no fukushi

ialahfukushi untuk sebagian besar kata-katanya ialah

memperhalus dalam mengungkapkan keadaan atau kondisi dan membatasi derajat
keadaan atau kondisi tersebut (Motojiri, 1986:95). Beberapa contoh kalimatberikut
yang termasuk kedalam Teido no fukushi ialah amari, sukoshi, taihen, totemo, zutto
dan zuibun.
Contohnya :

15
Universitas Sumatera Utara

− あまり飲みすぎると体にわるい。
Amari nomi sugiru to karada ni warui.
( Terlalu banyak minum, akhirnya badan menjadi lemah ).
− この部屋はとてもしずかです。
Kono heya wa totemo shizuka desu.
( Kamar ini benar-benar tenang).
− 今日は昨日よりずっとあついです。
Kyou wa kinou yori zutto atsui desu.
( Hari ini jauh lebih panas daripada kemarin ).
− この井戸はずいぶん深いです。
Kono ido wa zuibun fukai desu.
(Sumur air ini cukup dalam ).

16
Universitas Sumatera Utara