Penggunaan Partikel “De” Dalam Bahasa Jepang Nihongo Ni Okeru “De” No Joshi No Shiyou

(1)

PENGGUNAAN PARTIKEL “DE” DALAM BAHASA JEPANG

NIHONGO NI OKERU “DE” NO JOSHI NO SHIYOU

KERTAS KARYA

Dikerjakan S O L E H

SUSILAWARNI NIM : 082203010

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG DIII FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PENGGUNAAN PARTIKEL “DE” DALAM BAHASA JEPANG

NIHONGO NI OKERU “DE” NO JOSHI NO SHIYOU

KERTAS KARYA

Kertas karya ini diajukan kepada panitia ujian Program Pendidikan Non- Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam Bidang Studi Bahasa Jepang

.

Dikerjakan

OLEH

SUSILAWARNI NIM : 082203010

Pembimbing, Pembaca,

M. Pujiono, SS., M.Hum Zulnaidi, SS, M.Hum

NIP. 19691011 2002 12 1 001 NIP. 19670807 2004 01 1 001

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG DIII FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(3)

PENGESAHAN

Diterima oleh :

Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan,

Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam bidang studi Bahasa Jepang

Pada : Tanggal :

Hari :

Program Diploma Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP. 19511013 1976 03 1 001

Panitia Ujian :

No. Nama Tanda Tangan

1. Zulnaidi, SS., M.Hum ( )

2. M. Pujiono, SS., M.Hum ( )


(4)

Disetujui Oleh :

Program Diploma Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Medan

Program studi D3 Bahasa Jepang Ketua Program Studi

Zulnaidi, SS, M.Hum

NIP. 19670807 2004 01 1 001


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadiran Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya Penulis dapat menyelesaikan kertas karya yang berjudul “Penggunaan Partikel De

dalam Bahasa Jepang”. Dengan kerendahan hati penulis menyambut kritik dan

saran dari pembaca demi kesempurnaan kertas karya ini.

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini Penulis

menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga, terutama:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Zulnaidi, SS., M.Hum, selaku Ketua Jurusan Program D3 Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara.

3. M. Pujiono, SS., M.Hum selaku Dosen Pembimbing yang dengan ikhlas telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan kertas karya ini.

4. Zulnaidi, SS., M.Hum, selaku Dosen Pembaca. 5. Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum, selaku Dosen Wali.

6. Segenap dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal pengetahuan dan pendidikan kepada penulis.

7. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan materi,doa dan dukungan moril kepada pembaca.


(6)

8. Kekasih Tercinta Tomi Pramudia ( Mas Pram ) I Love You so much. Yang telah banyak membantu, memberikan semangat, kasih saying, motivasinya dan dukungan kepada Penulis dalam menyelesaikan Kertas Karya ini dengan baik.

9. Teman-teman seperjuangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara. Yaitu Icha, Lara, Dita, Itek, Alin, Alvi yang slalu memberi bantuan, dukungan dan semangatnya. 10.Seluruh rekan-rekan mahasiswa yang namanya tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu terima kasih atas bantuannya selama ini.

Akhirnya kepada Allah SWT jualah diri ini bersujud dan mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga karena atas izin-Nya penulis mampu menyelesaikan Kertas Karya ini. Dengan segala kerendahan hati penulis mempersembahkan karya ini semoga bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

Medan, ………2011

SUSILAWARNI NIM 082203010


(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2. Tujuan Penulisan ... 2

1.3. Batasan Masalah ... 3

1.4. Metode Penulisan ... 3

BAB II JOSHI ... 4

2.1. Pengertian Joshi ... 4

2.2. Jenis - jenis Joshi ... 5

2.3. Ciri - ciri Joshi ... 9

BAB III PENGGUNAAN PARTIKEL ”DE” DALAM BAHASA JEPANG.. ... 10

3.1 Menunjukkan Tempat ... 10

3.2 Menunjukkan Alat ... 11

3.3 Menunjukkan Cara ... 12

3.4 Menunjukkan Waktu ... 13

3.5 Menunjukkan Sebab Akibat ... 14

3.6 Menunjukkan Hubungan ... 15

3.7 Menunjukkan untuk Membuat ... 16

3.8 Menunjukkan Ruang Lingkup ... 17


(8)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 20

4.1 Kesimpulan ... 20

4.2 Saran ... 20


(9)

SINOPSIS

PENGGUNAAN PARTIKEL DE DALAM BAHASA JEPANG

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau kata-kata yang dilakukan dua pihak yang saling berhubungan. Biasanya komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata dalam bentuk bahasa. Bahasa merupakan alat yang penting dalam melakukan komunikasi dengan orang lain. Untuk menggunakan bahasa yang baik dan benar, kita juga perlu mempelajari tentang bahasa itu sendiri. Di dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing, ada yang dikenal dengan istilah “kata bantu”. Kata bantu adalah sebuah kata yang bila digunakan di dalam kalimat agar kalimat itu menjadi lebih baik dan mudah untuk dibaca maupun dipahami. Dalam bahasa asing juga demikian, khususnya dalam Bahasa Jepang ada banyak partikel yang digunakan. Dalam bahasa jepang istilah partikel dikenal dengan nama Joshi. Salah satunya adalah partikel De.

Di dalam Bahasa Jepang, terdapat pembagian kelas kata yang disebut hinshi bunrui. Secara garis besar, kelas kata diklasifikasikan dalam dua kelompok besar, yakni jiritsugo dan fuzokugo. Jiritsugo adalah kelompok kelas kata yang bisa berdiri sendiri dan membentuk kalimat. Sedangkan fuzokugo adalah kolompok kelas kata yang tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan kata lain untuk membentuk kalimat. Kelas kata yang termasuk ke dalam fuzokugo adalah joshi dan jodoushi. Joshi memiliki beberapa pengertian. Istilah Joshi ditulis dengan dua huruf kanji. Yang pertama dapat dibaca jo, tasukeru yang artinya sama dengan membantu, sedangkan yang kedua dibaca shi, kotoba yang bermakna sama dengan kata, perkataan atau bahasa. Dari makna kedua kanji ini muncul pengertian Joshi sebagai kata bantu.


(10)

Berdasarkan penggunaannya dalam kalimat, Joshi terbagi menjadi fukujoshi, kakujoshi, setsuzokujoshi, dan shuujoshi.

A. Fukujoshi

Fukujoshi ialah partikel yang bisa menambah arti kata lain yang ada sebelumnya. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah bakari, dake, demo, hodo, ka, kiri, koso, kurai (gurai), made, mo, nado, nari, nomi, sae, shika, wa, yara dan zutsu.

B. Kakujoshi

Kakujoshi ialah partikel yang menyatakan hubungan satu bagian kalimat (bunsetsu) dengan bunsetsu lainnya. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah de, e, ga, kara, ni, no, o, to, ya, dan yori.

C. Setsuzokujoshi

Setsuzoku joshi adalah partikel yang berfungsi untuk menghubungkan bagian-bagian kalimat. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah ba, ga, kara, keredomo, nagara, shi, tari, te, temo, to, noni dan node.

D. Shuujoshi

Shuu joshi ialah partikel yang digunakan pada akhir kalimat atau akhir bagian kalimat. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah ka, kashira, ne, na, no, sa, tomo, wa, yo, kashira, dan zo.

Partikel De yang dibahas penulis termasuk dalam kakujoshi. Dalam penggunaannya, partikel De dalam Bahasa jepang bisa memiliki makna yang berbeda seperti menunjukkan alat, tempat. cara, waktu, sebab akibat, hubungan, untuk membuat, ruang lingkup, dan menunjukkan lalu.


(11)

1. Menunjukkan Tempat

Partikel De dipakai untuk menunjukkan tempat kejadian. Contonya:

けさは図書館で

2. Menunjukkan Alat

本を借りました。

Kesa wa toshokan de hon o karimashita.

( Tadi pagi saya meminjam buku di perpustakaan )

Partikel De dipakai untuk menunjukkan alat yang di pakai. Bila De terdapat setelah K.Benda alat angkutan dan dipakai dengan K.Kerja yang menunjukkan gerakan atau perpindahan, maka ini berarti menggunakan alat angkutan tersebut. Contonya:

友達と一緒にバスで

3. Menunjukkan Cara

パラパトへ休みに行きます。

Tomodachi to isshoni basu de parapato e yasumini ikimasu.

( Pergi untuk liburan ke parapat dengan naik bus bersama dengan teman )

Partikel De dipakai untuk menunjukkan alat atau cara dalam melakukan perbuatan. Contonya:

姉は船便で荷物を日本へおくりました。

Ane wa funabin de nimotsu o nihon e okurimashita. ( Kakak mengirim barang ke jepang menggunakan kapal )


(12)

4. Menunjukkan waktu

Partikel De dipakai untuk menunjukkan batas uang, waktu dan kuantitas yang diperlukan untuk suatu keadaan, perbuatan atau peristiwa yang terjadi.

Contonya:

この仕事は一週間で

5. Menunjukkan Sebab Akibat

できました。

Kono shigoto wa isshuukan de dekimashita.

( Pekerjaan ini diselesaikan dalam waktu satu minggu )

Partikel De dipakai untuk menunjukkan tentang gejala alam, perkara dan kejadian seperti kecelakaan, gempa, dan kebakaran.

Contonya: 病気で

6. Menunjukkan Hubungan

入院しましょうか。

Byouki de nyuuinshimasyouka.

( Karena sakit bagaimana kalau masuk rumah sakit )

Partikel De dipakai untuk menunjukkan hubungan antara 2 kata sifat yang setara. Contonya:

てんぷらはおいしい料理で安いです。

Tempura wa oishii ryouri de yasui desu.


(13)

7. Menunjukkan Untuk Membuat

Partikel De dipakai utuk menyatakan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sesuatu.

Contonya:

これは肉と野菜で

8. Menunjukkan Ruang Lingkup

作った料理です。

Kore wa niku to yasai de tsukutta ryouri desu.

( Ini adalah masakan yang dibuat dari daging dan sayur )

Partikel De dipakai untuk menyatakan batas, ruang lingkup, atau lingkungan tertentu.

Contonya: 言語の中で

9. Menunjukkan Lalu / Kemudian

日本語が一番むずかしいです。

Gengo no naka de nihongo ga ichiban muzukashii desu.

( Di antara semua bahasa yang paling sulit adalah bahasa jepang )

Partikel De dipakai dalam percakapan untuk meneruskan kalimat atau menanyakan tindakan apa yang diambil.

Contonya:

私はムヒバ先生から試験の紙をもらいました。で、

( Saya sudah menerima kertas ujian dari Buk Muhiba. Lalu, bagaimana hasilnya ) 成績はどうでしたか。

Watashi wa Muhiba sensei kara shiken no kami o moraimashita. De, seiseki wa dou deshitaka.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Dalam menjalani aktifitas sehari-hari, kita pasti selalu berkomunikasi dengan orang lain, karena melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang dapat dipahami oleh orang lain. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau kata-kata yang dilakukan dua pihak yang saling berhubungan. Saat melakukan interaksi dengan orang lain diperlukan juga komunikasi yang baik agar hubungan tersebut berjalan dengan baik. Biasanya komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata dalam bentuk bahasa. Bahasa merupakan alat yang penting dalam melakukan komunikasi dengan orang lain. Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan lebih membantu kita untuk berkomunikasi dengan orang lain dan juga bisa mempermudah orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan.

Untuk menggunakan bahasa yang baik dan benar, kita juga perlu mempelajari tentang bahasa itu sendiri. Berbicara mengenai bahasa sudah pasti berhubungan dengan kalimat. Dalam bahasa Indonesia, penyusunan kalimat yang baik akan menghasilkan bahasa yang mudah untuk dipahami. Di dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing, ada yang dikenal dengan istilah “kata bantu” untuk menyusun kalimat menjadi lebih baik. Kata bantu adalah sebuah kata yang bila digunakan di dalam kalimat akan membuat kalimat itu menjadi lebih baik dan mudah untuk dibaca maupun dipahami. Dalam bahasa asing juga demikian, khususnya dalam Bahasa Jepang ada banyak partikel yang digunakan di dalam


(15)

Bahasa Jepang.

Dalam bahasa jepang istilah partikel atau kata bantu dikenal dengan nama Joshi. Ada begitu banyak Joshi yang bisa kita jumpai dalam mempelajari Bahasa Jepang dan salah satunya yang akan dibahas penulis di dalam kertas karya ini adalah partikel De. Partikel De adalah salah satu partikel dasar di dalam Bahasa Jepang. Jika dilihat secara gramatikal, De merupakan partikel yang mempunyai arti Dan. Namun dalam Bahasa Jepang, De memiliki beberapa makna yang berbeda. Kita bisa menemukan penjelasan tentang kata bantu ini di buku-buku yang berkaitan dengan tata Bahasa. Akan tetapi, karena banyak mahasiswa yang kesulitan mempelajari Joshi dan banyak juga terjadi kesalahan dalam penggunaan partikel De, penulis merasa ingin untuk membahas dan memberikan sedikit gambaran tentang penggunaan partikel De agar pemabaca maupun penulis sendiri bisa lebih memahami penggunaan partikel De di dalam Bahasa Jepang baik itu lisan maupun tulisan.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan “Penggunaan Partikel “De” Dalam Bahasa

Jepang” sebagai judul kertas karya adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan sedikit penjelasan tentang kegunaan partikel De dalam bahasa jepang kepada pembaca.

2. Untuk menjelaskan perbedaan penggunaan partikel De dalam bahasa jepang. 3. Untuk menambah pengetahuan baik bagi pembaca dan juga penulis tentang


(16)

4. Melengkapi persyaratan kelulusan dari Program Studi D3 Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara.

1.3 Batasan Masalah

Dalam kertas karya ini penulis membahas tentang pengertian Joshi dan jenis-jenis Joshi. Selain itu menerangkan fungsi pertikel De dalam bahasa jepang seperti menunjukkan alat, tempat. cara, waktu, sebab akibat, hubungan, untuk membuat, ruang lingkup, dan menunjukkan lalu.

1.4 Metode Penulisan

Dalam kertas karya ini penulis menggunakan metode kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data atau informasi dengan cara membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam kertas karya ini. Selanjutnya data dianalisa dan dirangkum untuk kemudian dideskripsikan ke dalam kertas karya ini.


(17)

BAB II JOSHI

2.1 Pengertian Joshi

Di dalam gramatika bahasa Jepang terdapat pembagian kelas kata yang disebut hinshi bunrui. Hinshi berarti jenis kata atau kelas kata, sedangkan bunrui berarti penggolongan, klasifikasi, kategori, dan pembagian. Jadi hinsi bunrui dapat berarti klasifikasi kelas kata berdasarkan berbagai karakteristiknya secara gramatikal. Secara garis besar kelas kata yang telah diklasikasikan tersebut terbagi dalam dua kelompok besar, yakni jiritsugo dan fuzokugo.

Jiritsugo adalah kelompok kelas kata yang bisa berdiri sendiri dan membentuk kalimat. Ada pula yang bisa membentuk kalimat tanpa bantuan kata lain dan bisa dimengerti maknanya. Misalnya kalimat: doko iku. Tanpa menggunakan kata e setelah kata doko, bisa dipahami maksudnya untuk mengetahui tujuan kepergian. Sedangkan fuzokugo adalah kolompok kelas kata yang tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan kata lain untuk membentuk kalimat. Kata-kata ini harus mengikuti kata lain yang bisa berdiri sendiri untuk membentuk kalimat, kemudian barulah jelas maknanya. Kelas kata yang termasuk ke dalam fuzokugo adalah joshi dan jodoushi.

Joshi memiliki beberapa pengertian. Salah satu pengertian Joshi dapat dilihat dari penulisannya. Istilah Joshi ditulis dengan dua huruf kanji. Yang pertama dapat dibaca jo, tasukeru yang artinya sama dengan membantu, sedangkan yang kedua dibaca shi, kotoba yang bermakna sama dengan kata,


(18)

perkataan atau bahasa. Dari makna kedua kanji ini muncul pengertian Joshi sebagai kata bantu.

2.2 Jenis - Jenis Joshi

Di dalam bahasa Jepang ada begitu banyak partikel. Untuk memudahkan mempelajari dan mengenalinya maka ada pengklasifikasian. Berikut klasifikasi joshi berdasarkan penggunaannya dalam kalimat, yakni fukujoshi, kakujoshi, setsuzokujoshi, dan shuujoshi.

A. Fukujoshi

Fukujoshi ialah partikel yang bisa menambah arti kata lain yang ada sebelumnya. Perannya sama dengan adverbia, untuk menghubungkan kata-kata yang ada sebelumnya dengan kata-kata yang ada pada bagian berikutnya. Joshi yang termasuk ke dalam kelompok ini misalnya bakari, dake, demo, hodo, ka, kiri, koso, kurai (gurai), made, mo, nado, nari, nomi, sae, shika, wa, yara dan zutsu. Contohnya:

1. この大学に外国人は五人だけ

Kono daigaku ni gaikokujin wa go nin います。

dake

2. うちから学校まで十分

imasu. ( Di kampus ini orang asing hanya ada 5 orang )

ぐらい

Uchi kara gakkou made juppun

かかります。

gurai

3. 私は毎日日本語を二時間

kakarimasu.

( Dari rumah saya sampai sekolah memakan waktu 10 menit ) しか

Watashi wa mainichi nihongo o ni jikan

勉強しています。

shika

( Saya setiap hari dapat belajar bahasa jepang hanya 2 jam )


(19)

4. この本は読めば読むほど Kono hon wa yomeba yomu

おもしろいです。

hodo

5. かばんの中に本や辞書

omoshiroi desu. ( Buku ini semakin di baca semakin menarik )

など

Kaban no naka ni hon ya jisho

があります。

nado

1. このシャツはあのシャツ

ga arimasu. ( Di dalam tas ada buku, kamus dan lain-lain )

B. Kakujoshi

Kakujoshi ialah partikel yang menyatakan hubungan satu bagian kalimat (bunsetsu) dengan bunsetsu lainnya. Partikel ini biasa digunakan setelah taigen. Ada juga yang digunakan untuk menyatakan hubungan nomina yang ada sebelumnya dengan predikat pada kalimat tersebut. Joshi yang termasuk ke dalam kelompok ini misalnya de, e, ga, kara, ni, no, o, to, ya, dan yori.

Contohnya:

より

Kono syatsu wa ano syastu

きれいです。

yori

2. これは私のかばんです。

kireidesu. (Baju ini lebih cantik dari pada baju itu )

Kore wa watashi no

3. 私は家族と日本へ来ました。

kaban desu. ( Ini adalah tas saya )

Watashi wa kazoku to nihon e kimashita. ( Saya datang ke jepang dengan keluarga )


(20)

4. ラニさんは教室にいます。 Rani san wa kyoushitsu ni

5. 友達と一緒に大学で勉強します。

imasu. ( Rani ada di ruang kelas )

Tomodachi to isshoni daigaku de

1. 約束がありますから早く帰ります。

benkyoushimasu. ( Belajar bersama teman di kampus )

C. Setsuzokujoshi

Setsuzoku joshi adalah partikel yang berfungsi untuk menghubungkan bagian-bagian kalimat. Umumnya dipakai setelah yoogen atau setelah jodooshi untuk melanjutkan kata-kata yang ada sebelumnya terhadap kata-kata yang ada pada bagian berikutnya. Joshi yang termasuk ke dalam kelompok ini misalnya ba, ga, kara, keredomo, nagara, shi, tari, te, temo, to, noni dan node.

Contohnya:

Yakusoku ga arimasu kara

2. 明日試験があるのでいっしょけんめい勉強します。

, hayaku kaerimasu. ( Karena ada janji, pulang cepat )

Ashita shiken ga aru node

3. この食べ物は高いですが、おいしくないです。

, isshokenmei benkyoushimasu. ( Karena besok ada ujian, belajar sungguh-sungguh )

Kono tabemono wa takai desu ga, oishikunai desu. ( Makanan ini mahal tetapi, tidak begitu enak )


(21)

4. デイたさんはきれいだし、目締めだし、歌も歌えます。 Dita san wa kireidashi, majimedashi

5. 毎晩日本語を勉強したり、テレビを見たり、音楽を聞いたりしていま

す。

, uta mo utaemasu. ( Dita, cantik, tajin dan bias bernyanyi )

Maiban nihongo o benkyoushitari, terebi o mitari, ongaku o kiitari

1. 毎日スポーツは体にいいですよ。

shite imasu. ( Setiap malam saya belajar Bahasa Jepang, menonton TV, dan mendengarkan musik )

D. Shuujoshi

Shuu joshi ialah partikel yang digunakan pada akhir kalimat atau akhir bagian kalimat. Fungsinya untuk menyatakan perasaan si pembicara, seperti heran, keragu-raguan, harapan, haru, dan lainnya. Fungsi ini juga dimiliki oleh kelas kata interjeksi, sehingga ada yang menyebutnya dengan istilah kandooshi. Joshi yang termasuk ke dalam kelompok ini misalnya ka, kashira, ne, na, no, sa, tomo, wa, yo, kashira, dan zo.

Contohnya:

Mainichi supootsu wa karada ni iidesuyo

2. あなたは毎日日本語を勉強していますか。

. ( Olahraga setiap hari baik untuk tubuh ya )

Anata wa mainichi nihongo o benkyoushite imasuka. ( Apakah anda belajar bahasa jepang setiap hari )


(22)

3. あの人はハンサムですね。 Ano hito wa hansamu desune

4. 今日はい天気だな。

. ( Orang itu ganteng ya )

Kyou wa itenkidana

5. それは君の間違いさ。

. ( Hari ini cuaca baik ya! )

Sore wa kimi no machigaisa

1. Tidak dapat berdiri sendiri . ( Itu adalah kesalahan mu )

2.3 Ciri-Ciri Joshi

2. Tidak berkonjugasi

3. Tidak menjadi subjek, predikat, objek dan keterangan dalam kalimat 4. Selalu mengikuti kata lain

5. Ada yang mepunyai arti sendiri, tetapi ada juga yang berfungsi memberi arti pada kata lain


(23)

BAB III

PENGGUNAAN PARTIKEL “DE” DALAM BAHASA JEPANG

3.1 Menunjukkan Tempat

Partikel De dipakai untuk menunjukkan tempat kejadian. Pola kalimatnya adalah :

K.Tempat + De + K.Kerja

Contonya:

1. けさは図書館で

Kesa wa toshokan de hon o karimashita.

( Tadi pagi saya meminjam buku di perpustakaan ) 本を借りました。

2. 大学を卒業してから、外国で

Daigaku o sotsugyoushite kara, gaikoku de benkyoushiyou to omoimasu. ( Setelah tamat kuliah, saya bermaksud untuk belajar di luar negeri )

勉強しようと思います。

3. メダンで

Medan de nihon to Indonesia no sakka no shiai ga arimasu.

( Di medan ada petandingan sepak bola antara Indonesia dengan Jepang )

4. すしは日本

日本とインドネシアのサッカーの試合があります。

レストランでたくさん売っています。

Sushi wa Nihon resutoran de takusan utteimasu. ( Masakan sushi banyak dijual di restoran jepang )

5. 私はあの店で時計を買いました。

Watashi wa ano mise de tokei o kaimashita. ( Saya membeli jam di toko itu )


(24)

3.2 Menunjukkan Alat

Partikel De dipakai untuk menunjukkan alat yang di pakai. Bila De terdapat setelah K.Benda alat angkutan dan dipakai dengan K.Kerja yang menunjukkan gerakan atau perpindahan, maka ini berarti menggunakan alat angkutan tersebut.

Pola kalimatnya adalah :

K.Kendaraan + De + K.Kerja

Contohnya:

1. 私の家族は自動車で

Watashi no kazoku wa jidousha de medan e kimashita. ( Keluarga saya datang ke medan dengan naik mobil )

メダンへきました。

2. 私は自転車で

Watashi wa jitensha de daigaku e ikimasu. ( Saya pergi ke kampus dengan naik sepeda )

大学へ行きます。

3. 私たちは Carrefour からタクシーで

Watashitachi wa carrefour kara takushii de kaerimashita. ( Kami pulang dengan naik taxi dari carrefour )

帰りました。

4. 友達と一緒にバスで

Tomodachi to isshoni basu de parapato e yasumini ikimasu.

( Pergi untuk liburan ke parapat dengan naik bus bersama dengan teman )

5. 来年の冬休みは

パラパトへ休みに行きます。

飛行機で

( Liburan musim dingin tahun depan ingin pergi untuk bermain ski ke jepang dengan naik Pesawat )

日本へスキーに行きたいです。


(25)

3.3Menunjukkan Cara

Partikel De dipakai untuk menunjukkan alat atau cara dalam melakukan perbuatan.

Pola kalimatnya adalah :

K.Alat / Cara + De + K.Kerja

Contohnya:

1. 日本語で

Nihongo de repooto o kakimasu.

( Saya menulis laporan dengan bahasa jepang ) レポートを書きます。

2. 私はスプーンとフォークで

Watashi wa supuun to fooku de niku o tabemasu. ( Saya makan daging dengan sendok dan garpu )

肉を食べます。

3. 日本人ははしで

Nihonjin wa hashi de gohan o tabemasu. ( Orang Jepang makan nasi dengan sumpit ) 4. あの人は

ごはんを食べます。

ナイフでりんごを切ります。

Ano hito wa naifu de ringo o kirimasu. ( Orang itu memotong apel dengan pisau )

5. 姉は船便で荷物を日本へおくりました。

Ane wa funabin de nimotsu o nihon e okurimashita. ( Kakak mengirim barang ke jepang menggunakan kapal )


(26)

3.4 Menunjukkan Waktu

Partikel De dipakai untuk menunjukkan batas uang, waktu dan kuantitas

yang diperlukan untuk suatu keadaan, perbuatan atau peristiwa yang terjadi. Pola kalimatnya adalah :

K.Bilangan + De + K.Kerja

Contohnya:

1. 空港まで三十分で

Kuukou made 30 pun de ikemasuka.

( Dapatkah sampai di bandara dalam waktu 30 menit ) いけますか。

2. 50.000万で

50.000 man de kono hon ga kaemasuka. ( Dengan 50.000 dapatkah membeli buku ini )

この本が買えますか。

3. この仕事は一週間で

Kono shigoto wa isshuukan de dekimashita.

( Pekerjaan ini diselesaikan dalam waktu satu minggu ) できました。

4. そのえんぴつはダースで

Sono empitsu wa daasu de utte imasu. ( Pensil itu dijual perlusin )

売っています。

5. この卵は三個で

Kono tamago wa sanko de sanzen rupia desu. ( Telur ini tiga butir 3.000 rupiah )


(27)

3.5 Menunjukkan Sebab Akibat

Partikel De dipakai untuk menunjukkan tentang gejala alam, perkara dan

kejadian seperti kecelakaan, gempa, dan kebakaran. Pola kalimatnya adalah :

K.Sebab + De + K.Akibat

Contohnya:

1. 病気で

Byouki de sanpo ni ikimasendeshita. ( Karena sakit tidak pergi jalan-jalan )

散歩に行きませんでした。

2. 地震で

Jishin de hito ga oozei shinimashita

( Karena gempa banyak orang yang meninggal ) 人がおおぜい死にました。

3. 病気で

Byouki de nyuuinshimasyouka.

( Karena sakit bagaimana kalau masuk rumah sakit ) 入院しましょうか。

4. 台風で

Taifuu de ki ga takusan taoremashita.

( Karena topan banyak pohon yang tumbang )

木がたくさん倒れました。

5. 火事で

Kaji de biru ga yakemashita

( Karena kebakaran bangunan terbakar ) ビルが焼けました。


(28)

3.6 Menunjukkan Hubungan

Partikel De dipakai untuk menunjukkan hubungan antara 2 kata sifat yang setara.

Pola kalimatnya adalah :

K.Sifat + De + K.Sifat

Contohnya:

1. プラムデイアさんはハンサムで親切な

Pramudia san wa hansamu de shinsetsuna hito desu. ( Pramudia adalah orang yang tampan dan ramah )

人です。

2. 日本は有名できれいな

Nihon wa yuumei de kireina machi desu. ( Jepang adalah kota yang indah dan terkenal )

町です。

3. てんぷらはおいしい料理で安い

Tempura wa oishii ryouri de yasui desu.

( Tempura adalah masakan yang enak dan murah ) です。

4. お茶はいい飲み物で健康にいい

Ocha wa ii nomimono de kenkou ni iidesu.

( Teh adalah minuman yang sehat dan baik untuk kesehatan ) です。

5. ふじ山はきれいで出高い

Fujiyama wa kirei de takai yama desu.

( Gunung Fuji adalah gunung yang tinggi dan indah ) 山です。


(29)

3.7Menunjukkan Untuk Membuat

Partikel De dipakai utuk menyatakan bahan-bahan yang digunakan untuk

membuat sesuatu. Pola kalimatnya adalah :

K.Hasil + De + K.Bahan

Contohnya:

1. 木皮で

Mokuhi de kusuri o tsukurimasu. ( Membuat obat dari jamu )

薬を作ります。

2. これは肉と野菜で

Kore wa niku to yasai de tsukutta ryouri desu.

( Ini adalah masakan yang dibuat dari daging dan sayur ) 作った料理です。

3. 絹で

Kinu de shatsu o tsukurimashita. ( Membuat baju dari kain sutra )

シャツを作りました。

4. いすは木で

Isu wa ki de tsukurimashita. ( Kursi dibuat dari kayu )

作りました。

5. 折り紙で

Origami de hana o tsukurimasu. ( Membuat bunga dari kertas lipat )


(30)

3.8Menunjukkan Ruang Lingkup

Partikel De dipakai untuk menyatakan batas, ruang lingkup, atau

lingkungan tertentu. Pola kalimtnya adalah:

K.Benda + De + Ichiban + K.Sifat

Contonya:

1. 飲み物の中で

Nomimono no naka de mikan juusu ga ichiban sukidesu.

( Di antara semua minuman yang paling disukai adalah jus jeruk ) みかんジュースが一番すきです。

2. 家族の中で

Kazoku no naka de haha ga ichiban iidesu. ( Di dalam keluarga yang paling baik adalah ibu )

母が一番いいです。

3. 言語の中で

Gengo no naka de nihongo ga ichiban muzukashiidesu.

( Di antara semua bahasa yang paling sulit adalah bahasa jepang ) 日本語が一番むずかしいです。

4. 色の中で

Iro no naka de sekishoku ga ichiban kiraidesu.

( Di antara semua warna yang paling tidak disukai adalah warna merah ) 赤色が一番嫌いです。

5. ケイタイ電話の中で

Keitaidenwa no naka de Blackberry ga ichiban kireidesu.

( Di antara semua telefon genggam yang paling cantik adalah Blackberry ) Blackberry が一番きれいです。


(31)

3.9 Menunjukkan Lalu

Partikel De dipakai dalam percakapan untuk meneruskan kalimat atau menanyakan tindakan apa yang diambil.

Pola kalimatnya adalah :

Induk Kalimat + De + Anak Kalimat

Contohnya:

1. 私はムヒバ先生から試験の紙をもらいました。 で、

Watashi wa Muhiba sensei kara shiken no kami o moraimashita. De, seiseki wa doudeshitaka.

( Saya sudah menerima kertas ujian dari Buk Muhiba. Lalu, bagaimana hasilnya )

成績はどうでした

か。

2. 昨日ラニ先生は病気で来られませんでした。 で、

Kinou Rani sensei wa byouki de koraremasendeshita. De, sono toki ni wa nani o shimashitaka.

( Kemarin Buk Rani tidak bisa datang karena sakit. Lalu, waktu itu mengerjakan apa )

そのときには何をし

ましたか。

3. その仕事はマネージャーに話していました。 で、

Sono shigoto wa Maneejyaa ni hanashite imashita. De, henji wa doudeshitaka. ( Pekerjaan itu telah saya bicarakan kepada manejer. Lalu, bagaimana jawabannya )


(32)

4. 大統領の子供を見舞うために病院へ行きます。 で、

Daitouryou no kodomo o mimau tameni byouin e ikimashita. De, cyoushi wa doudeshitaka.

( Saya sudah pergi ke rumah sakit untuk menjenguk anak presiden. Lalu, bagaimana keadaannya )

調子はどうでした

か。

5. 昨日私は部長に相談していまして。 で、

Kinou watashi wa buchou ni soudanshite imashita. De, anata wa iken ga iimashitaka.

( Kemarin saya sudah berunding dengan kepala bagian. Lalu, apakah anda mengeluarkan pendapat )


(33)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Bahasa merupakan alat yang penting dalam melakukan komunikasi dengan orang lain. Berbicara mengenai bahasa, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing, ada yang dikenal dengan istilah partikel atau kata bantu. Dalam bahasa jepang khususnya, istilah partikel disebut dengan Joshi.

2. Berdasarkan penggunaannya di dalam kalimat bahasa jepang, Joshi terbagi menjadi 4 bagian yaitu : fukujoshi, kakujoshi, setsuzokujoshi, dan shuujoshi. Dan partikel De sendiri adalah salah satu yang termasuk dalam kakujoshi. 3. Dalam bahasa jepang, Partikel De adalah partikel dasar yang mempunyai

beberapa makna yang berbeda. Partikel De bisa memiliki arti yang menunjukkan alat, tempat, cara, waktu, sebab akibat, hubungan, untuk membuat, ruang lingkup, dan menunjukkan lalu.

Saran

1. Mengingat pentingnya penggunaan partikel De dalam menyusun kalimat bahasa jepang, maka kita harus lebih aktif dalam mempelajari buku pelajaran yang membahas tentang penggunaan partikel ini dalam bahasa jepang.

2. Untuk menghindari kesalahan dalam menggunakan partikel De dalam menyusun kalimat bahasa jepang baik itu secara lisan maupun tulisan, kita harus lebih teliti melihat perbedaan fungsi partikel De pada saat akan digunakan.


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Chandra, T. 2009. Nihongo No Joshi. Jakarta: Evergreen Japanese House. Chino, Naoko. 2008. Partikel Penting Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc. Situmorang, Hamzon. 2007. Pengantar Lingiuistik Bahasa Jepang. Medan: USU

Press.


(1)

3.7 Menunjukkan Untuk Membuat

Partikel De dipakai utuk menyatakan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sesuatu.

Pola kalimatnya adalah :

K.Hasil + De + K.Bahan Contohnya:

1. 木皮で

Mokuhi de kusuri o tsukurimasu. ( Membuat obat dari jamu )

薬を作ります。

2. これは肉と野菜で

Kore wa niku to yasai de tsukutta ryouri desu.

( Ini adalah masakan yang dibuat dari daging dan sayur ) 作った料理です。

3. 絹で

Kinu de shatsu o tsukurimashita. ( Membuat baju dari kain sutra )

シャツを作りました。

4. いすは木で

Isu wa ki de tsukurimashita. ( Kursi dibuat dari kayu )

作りました。

5. 折り紙で

Origami de hana o tsukurimasu. ( Membuat bunga dari kertas lipat )


(2)

3.8 Menunjukkan Ruang Lingkup

Partikel De dipakai untuk menyatakan batas, ruang lingkup, atau lingkungan tertentu.

Pola kalimtnya adalah:

K.Benda + De + Ichiban + K.Sifat Contonya:

1. 飲み物の中で

Nomimono no naka de mikan juusu ga ichiban sukidesu.

( Di antara semua minuman yang paling disukai adalah jus jeruk ) みかんジュースが一番すきです。

2. 家族の中で

Kazoku no naka de haha ga ichiban iidesu. ( Di dalam keluarga yang paling baik adalah ibu )

母が一番いいです。

3. 言語の中で

Gengo no naka de nihongo ga ichiban muzukashiidesu.

( Di antara semua bahasa yang paling sulit adalah bahasa jepang ) 日本語が一番むずかしいです。

4. 色の中で

Iro no naka de sekishoku ga ichiban kiraidesu.

( Di antara semua warna yang paling tidak disukai adalah warna merah ) 赤色が一番嫌いです。

5. ケイタイ電話の中で

Keitaidenwa no naka de Blackberry ga ichiban kireidesu.

( Di antara semua telefon genggam yang paling cantik adalah Blackberry ) Blackberry が一番きれいです。


(3)

3.9 Menunjukkan Lalu

Partikel De dipakai dalam percakapan untuk meneruskan kalimat atau menanyakan tindakan apa yang diambil.

Pola kalimatnya adalah :

Induk Kalimat + De + Anak Kalimat Contohnya:

1. 私はムヒバ先生から試験の紙をもらいました。 で、

Watashi wa Muhiba sensei kara shiken no kami o moraimashita. De, seiseki wa doudeshitaka.

( Saya sudah menerima kertas ujian dari Buk Muhiba. Lalu, bagaimana hasilnya )

成績はどうでした

か。

2. 昨日ラニ先生は病気で来られませんでした。 で、

Kinou Rani sensei wa byouki de koraremasendeshita. De, sono toki ni wa nani o shimashitaka.

( Kemarin Buk Rani tidak bisa datang karena sakit. Lalu, waktu itu mengerjakan apa )

そのときには何をし

ましたか。

3. その仕事はマネージャーに話していました。 で、

Sono shigoto wa Maneejyaa ni hanashite imashita. De, henji wa doudeshitaka. ( Pekerjaan itu telah saya bicarakan kepada manejer. Lalu, bagaimana jawabannya )


(4)

4. 大統領の子供を見舞うために病院へ行きます。 で、

Daitouryou no kodomo o mimau tameni byouin e ikimashita. De, cyoushi wa doudeshitaka.

( Saya sudah pergi ke rumah sakit untuk menjenguk anak presiden. Lalu, bagaimana keadaannya )

調子はどうでした

か。

5. 昨日私は部長に相談していまして。 で、

Kinou watashi wa buchou ni soudanshite imashita. De, anata wa iken ga iimashitaka.

( Kemarin saya sudah berunding dengan kepala bagian. Lalu, apakah anda mengeluarkan pendapat )


(5)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Bahasa merupakan alat yang penting dalam melakukan komunikasi dengan orang lain. Berbicara mengenai bahasa, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing, ada yang dikenal dengan istilah partikel atau kata bantu. Dalam bahasa jepang khususnya, istilah partikel disebut dengan Joshi.

2. Berdasarkan penggunaannya di dalam kalimat bahasa jepang, Joshi terbagi menjadi 4 bagian yaitu : fukujoshi, kakujoshi, setsuzokujoshi, dan shuujoshi. Dan partikel De sendiri adalah salah satu yang termasuk dalam kakujoshi. 3. Dalam bahasa jepang, Partikel De adalah partikel dasar yang mempunyai

beberapa makna yang berbeda. Partikel De bisa memiliki arti yang menunjukkan alat, tempat, cara, waktu, sebab akibat, hubungan, untuk membuat, ruang lingkup, dan menunjukkan lalu.

Saran

1. Mengingat pentingnya penggunaan partikel De dalam menyusun kalimat bahasa jepang, maka kita harus lebih aktif dalam mempelajari buku pelajaran yang membahas tentang penggunaan partikel ini dalam bahasa jepang.

2. Untuk menghindari kesalahan dalam menggunakan partikel De dalam menyusun kalimat bahasa jepang baik itu secara lisan maupun tulisan, kita harus lebih teliti melihat perbedaan fungsi partikel De pada saat akan digunakan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Chandra, T. 2009. Nihongo No Joshi. Jakarta: Evergreen Japanese House. Chino, Naoko. 2008. Partikel Penting Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc. Situmorang, Hamzon. 2007. Pengantar Lingiuistik Bahasa Jepang. Medan: USU

Press.