Pengaruh Variasi Perbandingan Tempurung Kelapa dan Eceng Gondok serta Variasi Ukuran Partikel Terhadap Karakteristik Briket
LAMPIRAN 1
DATA PENGAMATAN HASIL PENELITIAN
L1.1 DATA PENGAMATAN NILAI KALOR
Tabel L1.1 Data Pengamatan Nilai Kalor
Ukuran Partikel
(Mesh)
10
42
60
Perbandingan
Eceng Gondok : Tempurung Kelapa
1:1
1:2
1:3
1:4
1:1
1:2
1:3
1:4
1:1
1:2
1:3
1:4
Nilai kalor
(kal/gr)
5.102,9025
5.538,2126
6.254,8825
6.672,5875
5.202,5466
5.624,3747
6.342,5824
6.747,3293
5.274,5224
5.743,0966
6.458,4342
6.851,3311
L1.2 DATA PENGAMATAN KADAR ABU
Tabel L1.2 Data Pengamatan Nilai Kadar Abu
Ukuran
Perbandingan
Berat Cawan
Partikel
E:T
(Mesh)
Kosong
(gr)
1:1
13,6492
1:2
13,0048
10
1:3
12,7655
1:4
12,7841
1:1
13,1766
1:2
13,1303
42
1:3
13,0138
1:4
12,8467
1:1
13,0051
1:2
12,7545
60
1:3
13,0047
1:4
12,5640
Berat
Sampel
(gr)
1,0005
1,0011
1,0002
1,0010
1,0005
1,0005
1,0007
1,0002
1,0010
1,0008
1,0006
1,0009
Berat Cawan Setelah
dipanaskan
(gr)
13,8610
13,2058
12,9159
12,8732
13,3856
13,3251
13,1476
12,9321
13,1996
12,9452
13,1181
12,6460
Kadar
Abu
(%)
21,1588
20,0839
15,0310
8,9020
20,8896
19,4703
13,3706
8,5383
19,4403
19,0490
11,3377
8,1918
55
Universitas Sumatera Utara
L1.3 DATA PENGAMATAN KADAR AIR
Tabel L1.3 Data Pengamatan Nilai Kadar Air
Ukuran
Perbandingan
Partikel
Berat Cawan
E:T
(Mesh)
Kosong
(gr)
1:1
13,4532
1:2
10,3404
10
1:3
12,8701
1:4
10,5107
1:1
12,8401
1:2
12,8621
42
1:3
12,9122
1:4
12,6304
1:1
13,1823
1:2
12,8547
60
1:3
12,9110
1:4
13,1946
Berat
Sampel
(gr)
5,0020
5,0012
5,0003
5,0012
5,0012
5,0005
5,0009
5,0003
5,0010
5,0008
5,0011
5,0005
Berat Cawan Setelah
dipanaskan
(gr)
17,9987
14,9887
17,5332
15,2789
17,4172
17,5119
17,6153
17,4105
17,8247
17,5426
17,6449
18,0113
Kadar
Air
(%)
2,4736
2,2977
1,8913
1,4976
2,3771
1,9633
1,6625
1,2490
1,9775
1,7546
1,4873
1,0140
L1.4 DATA PENGAMATAN KADAR ZAT MENGUAP
Tabel L1.4 Data Pengamatan Nilai Kadar Zat Menguap
Ukuran
Perbandingan
Berat Cawan
Partikel
Berat Berat Cawan Setelah
E:T
(Mesh)
Kosong
Sampel
dipanaskan
(gr)
(gr)
(gr)
1:1
13,1169
1,0003
13,9823
1:2
12,8627
1,0007
13,7262
10
1:3
13,1566
1,0005
14,0139
1:4
13,1051
1,0010
13,9566
1:1
13,1461
1,0002
14,1031
1:2
13,6620
1,0006
14,5284
42
1:3
13,1228
1,0004
13,9867
1:4
10,3458
1,0004
11,2064
1:1
13,0187
1,0003
13,8873
1:2
12,9977
1,0001
13,8646
60
1:3
12,5741
1,0004
13,4393
1:4
12,7814
1,0008
13,6442
Kadar
Volatil
(%)
13,4860
13,7140
14,3128
14,9351
13,3173
13,4120
13,6445
13,9744
13,1700
13,3187
13,5146
13,7890
56
Universitas Sumatera Utara
L1.5 DATA PENGAMATAN KERAPATAN (DENSITAS) BRIKET
Tabel L1.6 Data Pengamatan Nilai Kerapatan Briket
Ukuran
Perbandingan
π
Berat Jari-Jari
Tinggi Volume
Partikel
E:T
(Mesh)
Briket
Briket
Total
(gr)
(cm)
(cm)
(cm3)
1:1
31,1352
1,5
3,14
4,9
34,6500
1:2
31,9590
1,5
3,14
5,0
35,3571
10
1:3
31,7203
1,5
3,14
4,8
33,9429
1:4
31,0004
1,5
3,14
4,6
32,5286
1:1
32,5421
1,5
3,14
5,1
36,0643
1:2
32,0021
1,5
3,14
4,8
33,9429
42
1:3
31,1361
1,5
3,14
4,6
32,5286
1:4
31,0125
1,5
3,14
4,5
31,8214
1:1
33,1987
1,5
3,14
5,1
36,0643
1:2
32,3878
1,5
3,14
4,8
33,9429
60
1:3
31,4590
1,5
3,14
4,6
32,5286
1:4
31,3007
1,5
3,14
4,5
31,8214
Kerapatan
(gr/cm3)
0,8986
0,9039
0,9345
0,9530
0,9023
0,9428
0,9572
0,9746
0,9205
0,9542
0,9671
0,9836
L1.6 DATA PENGAMATAN KUAT TEKAN
Tabel L1.7 Data Pengamatan Nilai Kuat Tekan
Perbandingan
Kuat Tekan
Ukuran Partikel (Mesh)
E:T
kg/cm2
10
1:4
24,7699
42
1:4
15,5697
60
1:4
11,3234
57
Universitas Sumatera Utara
L1.7 DATA PENGAMATAN LAJU PEMBAKARAN
Tabel L1.5 Data Pengamatan Nilai Laju Pembakaran
Ukuran
Perbandingan
Partikel
E:T
(Mesh)
10
42
60
1:1
1:2
1:3
1:4
1:1
1:2
1:3
1:4
1:1
1:2
1:3
1:4
Berat Briket
Awal
(gr)
31,1352
31,9590
31,7203
31,0004
32,5421
32,0021
31,1361
31,0125
33,1987
32,3878
31,4579
31,3007
Waktu
Pembakaran
(detik)
7295
7692
7786
8613
7485
7799
8515
9011
7602
8137
8862
9539
Berat
Abu
(gr)
1,5024
2,2856
3,3132
3,5324
2,5041
3,3421
3,6132
3,8051
3,5915
3,8991
3,6082
3,3871
Laju
Pembakaran
(gr/detik)
0,0041
0,0039
0,0036
0,0032
0,0040
0,0037
0,0032
0,0030
0,0039
0,0035
0,0031
0,0029
58
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 2
CONTOH PERHITUNGAN
L2.1 PERHITUNGAN KADAR ABU
Perhitungan kadar abu disesuaikan dengan SNI 06-3730-1995 [14]. Contoh
perhitungan kadar abu dilakukan terhadap data pada Tabel L1.2 pada ukuran
partikel 10 mesh dan perbandingan eceng gondok dengan tempurung kelapa 1:1
dengan perhitungan sebagai berikut:
Diketahui :
Berat abu (A)
= 0,2118 gr
Berat sampel (B) = 1,0005 gr
Kadar abu (%)
= A/B x 100%
=
0,2118 gr
1,0005 gr
x 100%
= 21,1588 %
Dengan cara yang sama, maka didapatkan seluruh data yang diinginkan, seperti
yang ditampilkan pada Tabel L1.2.
L2.2 PERHITUNGAN KADAR AIR
Perhitungan kadar air disesuaikan dengan SNI 06-3730-1995 [14]. Contoh
perhitungan kadar air dilakukan terhadap data pada Tabel L1.3 pada ukuran
partikel 42 mesh dan perbandingan eceng gondok dengan tempurung kelapa 1:1
dengan perhitungan sebagai berikut:
Diketahui : Berat cawan kosong + berat sampel sebelum pemanasan (M1) =
17,8413 gr
Berat cawan kosong + berat sampel setelah pemanasan (M2) =
17,4172 gr
59
Universitas Sumatera Utara
Kadar air (%)
=
=
M1−M2
M1
x 100%
17,8413 gr − 17,4172 gr
17,8413 gr
x 100%
= 2,3771 %
Dengan cara yang sama, maka didapatkan seluruh data yang diinginkan, seperti
yang ditampilkan pada Tabel L1.3.
L2.3 PERHITUNGAN KADAR ZAT MENGUAP
Perhitungan kadar zat menguap disesuaikan dengan SNI 06-3730-1995 [14].
Contoh perhitungan kadar zat menguap dilakukan terhadap data pada Tabel L1.4
pada ukuran partikel 60 mesh dan perbandingan eceng gondok dengan tempurung
kelapa 1:1 dengan perhitungan sebagai berikut:
Diketahui : Berat sampel awal (Wo)
= 1,0003 gr
Berat sampel setelah pemanasan (W1) = 0,8686 gr
Kadar zat menguap pada 950 oC
=
Wo −W 1
=
1,0003 gr−0,8686 gr
x 100%
1,0003 gr
Wo
x 100%
= 13,1700%
Dengan cara yang sama, maka didapatkan seluruh data yang diinginkan, seperti
yang ditampilkan pada Tabel L1.4.
60
Universitas Sumatera Utara
L2.4 PERHITUNGAN KERAPATAN PADA BRIKET
Contoh perhitungan kerapatan pada briket dilakukan terhadap data tabel
L1.5 pada ukuran mesh 10 dan perbandingan eceng gondok dengan tempurung
kelapa 1:1 dengan perhitungan sebagai berikut [6]:
Diketahui : Massa briket (m)
= 31,1352 gr
Jari-jari (r)
= 1,5 cm
Tinggi briket (t)
= 4,9 cm
Volume total (Vtot)
= 34,6500 cm3
Kerapatan briket (ρ)
=
=
m
Vtot
31,1352 gr
34,6500 cm 3
= 0,8986 gr/cm3
Dengan cara yang sama, maka didapatkan seluruh data yang diinginkan, seperti
yang ditampilkan pada tabel L1.5.
L2.5 PERHITUNGAN KUAT TEKAN
Contoh perhitungan kuat tekan pada briket dilakukan terhadap data pada
Tabel L1.6 pada ukuran partikel 10 mesh dan perbandingan eceng gondok dengan
tempurung kelapa 1:4 dengan perhitungan sebagai berikut:
Diketahui : Diameter Briket (d)
Gaya (F)
= 3 cm
= 175 kg
Luas permukaan briket (A)=
=
πd
2
4
3,14(3cm )2
4
= 7,0650 cm2
61
Universitas Sumatera Utara
Untuk mendapatkan nilai kuat tekan sebenarnya harus dibagi dengan luas
permukaan dari briket, sehingga :
Kuat tekan (P)
=
=
F
A
175 kg
7,0650 cm 2
= 24,7699 kg/cm2.
Dengan cara yang sama, maka didapatkan seluruh data yang diinginkan, seperti
yang ditampilkan pada Tabel L1.6.
L2.6 PERHITUNGAN LAJU PEMBAKARAN
Contoh perhitungan kerapatan pada briket dilakukan terhadap data pada
Tabel L1.7 pada ukuran partikel 10 mesh dengan perbandingan eceng gondok dan
tempurung kelapa 1:1 dengan perhitungan sebagai berikut [8]:
Diketahui : Berat sampel awal (Wo)
= 31,1352 gr
Berat sampel akhir (W1)
= 1,5024 gr
Waktu pembakaran (t)
= 7295 detik
Laju pembakaran
=
=
W 0−W 1
t
31,1352 gr −1,5024 gr
7295 detik
= 0,0041 gr/detik
Dengan cara yang sama, maka didapatkan seluruh data yang diinginkan, seperti
yang ditampilkan pada Tabel L1.7.
62
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 3
GAMBAR PENELITIAN
L3.1 PENYIAPAN DAN KARBONISASI BAHAN BAKU
Gambar L 3.1 Eceng Gondok
Gambar L 3.2 Tempurung Kelapa
Yang Telah Dikeringkan
Yang Telah Dikeringkan
Gambar L 3.3 Eceng Gondok
Hasil Karbonisasi
Gambar L 3.4 Tempurung Kelapa
Hasil Karbonisasi
63
Universitas Sumatera Utara
Gambar L 3.6 Screening dengan
Gambar L 3.5 Penggilingan
Vibrator
Tempurung Kelapa
Gambar L 3.7 Arang Hasil
Ayakan
64
Universitas Sumatera Utara
L3.2 PEMBUATAN BRIKET
Gambar L 3.8 Perekat Tapioka
Gambar L 3.9 Pencampuran Arang
dan Perekat
Gambar L 3.10 Pencetakan Briket
Gambar L 3.11 Pengempaan Briket
65
Universitas Sumatera Utara
Gambar L 3.12 Pengeringan Briket
Gambar L 3.13 Briket yang Diperoleh
L3.3 ANALISIS KARAKTERISTIK KUALITAS BRIKET
L3.3.1 Pengujian Nilai Kalor
Gambar L 3.14 Bomb Calorimeter
66
Universitas Sumatera Utara
L3.3.2 Pengujian Kadar Abu
Gambar L 3.15 Penimbangan sampel
Gambar L 3.16 Pemanasan dengan
Furnace
Gambar L 3.17 Pendinginan didalam
Gambar L 3.18 Penimbangan
Desikator
67
Universitas Sumatera Utara
L3.3.3 Pengujian Kadar Air
Gambar L 3.20 Pemanasan di Oven
Gambar L 3.19 Penimbangan Sampel
Gambar L 3.21 Pendinginan
dalam desikator
Gambar L 3.22 Penimbangan
68
Universitas Sumatera Utara
L3.3.4 Pengujian Kadar Zat Menguap
Gambar L 3.23 Penimbangan Sampel
Gambar L 3.24 Pemanasan
pada Furnace
Gambar L 3.25 Pendinginan
didalam Desikator
Gambar L 3.26 Penimbangan
69
Universitas Sumatera Utara
L3.3.5 Pengujian Kerapatan
Gambar L 3.27 Penimbangan Briket
Gambar L 3.28 Pengukuran Dimensi
L3.3.6 Laju Pembakaran
Gambar L 3.29 Penimbangan Sampel
Gambar L 3.30 Pembakaran Briket
70
Universitas Sumatera Utara
L3.3.7 Pengujian Kuat Tekan
Gambar L 3.31 Penekanan Briket
Gambar L 3.32 Hasil Penekanan
71
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 4
SPESIFIKASI PERALATAN
L4.1 Furnace
Type
: AL-E6 Crucible
Furnace
Tahun Produksi
: 1984
Produksi
: Isuzu Seisakusho
LTD Tokyo,Japan
Gambar L4.1 Furnace
L4.2 Hammer Mill
Type
: 7305 A
Tegangan
: 380 V
Tahun Produksi : 1984
Produksi
LTD
:Seisakusho
Tokyo,Japan
Gambar L4.2 Hammer Mill
72
Universitas Sumatera Utara
L4.3 Screening
Type
: PL-27
Tegangan
: 200 V
No Produksi : 1170
Produksi
: Isuzu Seisakusho
LTD Tokyo, Japan
Gambar L4.3 Screening
L4.4 Neraca Analitis
Kapasitas
: 210 gr
Readability
: 0,0001 gr
Dimensi
: 19,6 x 28,7 x 32 cm
Gross weight : 10 lb
Produksi
: Italia
Gambar L4.4 Neraca Analitis
73
Universitas Sumatera Utara
L4.5 Tensile Test
Type
: MR-20.CT
No. Produksi
: 6592
Tahun Produksi
: 1984
Produksi
: Maekawa
Testing Machine
MGF CO Tokyo, Japan
Gambar L4.5 Tensile Test
L4.6 Oven
Type
: Oven memert UN 75
Dimensi
: 400 x 400 x 330 mm
Berat Netto
: 57 kg
Berat Gross
: 69 kg
Temperatur
: 300 oC
Daya
: 230 V, 50/60 Hz
Produksi
: Germany
Gambar L4.6 Oven
74
Universitas Sumatera Utara
L4.7 Bomb Calorimeter
Type : Parr 6200 Calorimeter
Oxygen Fill dan Bucket Fill
Waktu analisa sampel : 15 menit
Ukuran :
Panjang :
57 cm
Lebar :
40 cm
Tinggi :
43 cm
Distributor
:
Thermalindo
Produksi
:
Amerika
Gambar L4.7 Bomb Calorimeter
75
Universitas Sumatera Utara
DATA PENGAMATAN HASIL PENELITIAN
L1.1 DATA PENGAMATAN NILAI KALOR
Tabel L1.1 Data Pengamatan Nilai Kalor
Ukuran Partikel
(Mesh)
10
42
60
Perbandingan
Eceng Gondok : Tempurung Kelapa
1:1
1:2
1:3
1:4
1:1
1:2
1:3
1:4
1:1
1:2
1:3
1:4
Nilai kalor
(kal/gr)
5.102,9025
5.538,2126
6.254,8825
6.672,5875
5.202,5466
5.624,3747
6.342,5824
6.747,3293
5.274,5224
5.743,0966
6.458,4342
6.851,3311
L1.2 DATA PENGAMATAN KADAR ABU
Tabel L1.2 Data Pengamatan Nilai Kadar Abu
Ukuran
Perbandingan
Berat Cawan
Partikel
E:T
(Mesh)
Kosong
(gr)
1:1
13,6492
1:2
13,0048
10
1:3
12,7655
1:4
12,7841
1:1
13,1766
1:2
13,1303
42
1:3
13,0138
1:4
12,8467
1:1
13,0051
1:2
12,7545
60
1:3
13,0047
1:4
12,5640
Berat
Sampel
(gr)
1,0005
1,0011
1,0002
1,0010
1,0005
1,0005
1,0007
1,0002
1,0010
1,0008
1,0006
1,0009
Berat Cawan Setelah
dipanaskan
(gr)
13,8610
13,2058
12,9159
12,8732
13,3856
13,3251
13,1476
12,9321
13,1996
12,9452
13,1181
12,6460
Kadar
Abu
(%)
21,1588
20,0839
15,0310
8,9020
20,8896
19,4703
13,3706
8,5383
19,4403
19,0490
11,3377
8,1918
55
Universitas Sumatera Utara
L1.3 DATA PENGAMATAN KADAR AIR
Tabel L1.3 Data Pengamatan Nilai Kadar Air
Ukuran
Perbandingan
Partikel
Berat Cawan
E:T
(Mesh)
Kosong
(gr)
1:1
13,4532
1:2
10,3404
10
1:3
12,8701
1:4
10,5107
1:1
12,8401
1:2
12,8621
42
1:3
12,9122
1:4
12,6304
1:1
13,1823
1:2
12,8547
60
1:3
12,9110
1:4
13,1946
Berat
Sampel
(gr)
5,0020
5,0012
5,0003
5,0012
5,0012
5,0005
5,0009
5,0003
5,0010
5,0008
5,0011
5,0005
Berat Cawan Setelah
dipanaskan
(gr)
17,9987
14,9887
17,5332
15,2789
17,4172
17,5119
17,6153
17,4105
17,8247
17,5426
17,6449
18,0113
Kadar
Air
(%)
2,4736
2,2977
1,8913
1,4976
2,3771
1,9633
1,6625
1,2490
1,9775
1,7546
1,4873
1,0140
L1.4 DATA PENGAMATAN KADAR ZAT MENGUAP
Tabel L1.4 Data Pengamatan Nilai Kadar Zat Menguap
Ukuran
Perbandingan
Berat Cawan
Partikel
Berat Berat Cawan Setelah
E:T
(Mesh)
Kosong
Sampel
dipanaskan
(gr)
(gr)
(gr)
1:1
13,1169
1,0003
13,9823
1:2
12,8627
1,0007
13,7262
10
1:3
13,1566
1,0005
14,0139
1:4
13,1051
1,0010
13,9566
1:1
13,1461
1,0002
14,1031
1:2
13,6620
1,0006
14,5284
42
1:3
13,1228
1,0004
13,9867
1:4
10,3458
1,0004
11,2064
1:1
13,0187
1,0003
13,8873
1:2
12,9977
1,0001
13,8646
60
1:3
12,5741
1,0004
13,4393
1:4
12,7814
1,0008
13,6442
Kadar
Volatil
(%)
13,4860
13,7140
14,3128
14,9351
13,3173
13,4120
13,6445
13,9744
13,1700
13,3187
13,5146
13,7890
56
Universitas Sumatera Utara
L1.5 DATA PENGAMATAN KERAPATAN (DENSITAS) BRIKET
Tabel L1.6 Data Pengamatan Nilai Kerapatan Briket
Ukuran
Perbandingan
π
Berat Jari-Jari
Tinggi Volume
Partikel
E:T
(Mesh)
Briket
Briket
Total
(gr)
(cm)
(cm)
(cm3)
1:1
31,1352
1,5
3,14
4,9
34,6500
1:2
31,9590
1,5
3,14
5,0
35,3571
10
1:3
31,7203
1,5
3,14
4,8
33,9429
1:4
31,0004
1,5
3,14
4,6
32,5286
1:1
32,5421
1,5
3,14
5,1
36,0643
1:2
32,0021
1,5
3,14
4,8
33,9429
42
1:3
31,1361
1,5
3,14
4,6
32,5286
1:4
31,0125
1,5
3,14
4,5
31,8214
1:1
33,1987
1,5
3,14
5,1
36,0643
1:2
32,3878
1,5
3,14
4,8
33,9429
60
1:3
31,4590
1,5
3,14
4,6
32,5286
1:4
31,3007
1,5
3,14
4,5
31,8214
Kerapatan
(gr/cm3)
0,8986
0,9039
0,9345
0,9530
0,9023
0,9428
0,9572
0,9746
0,9205
0,9542
0,9671
0,9836
L1.6 DATA PENGAMATAN KUAT TEKAN
Tabel L1.7 Data Pengamatan Nilai Kuat Tekan
Perbandingan
Kuat Tekan
Ukuran Partikel (Mesh)
E:T
kg/cm2
10
1:4
24,7699
42
1:4
15,5697
60
1:4
11,3234
57
Universitas Sumatera Utara
L1.7 DATA PENGAMATAN LAJU PEMBAKARAN
Tabel L1.5 Data Pengamatan Nilai Laju Pembakaran
Ukuran
Perbandingan
Partikel
E:T
(Mesh)
10
42
60
1:1
1:2
1:3
1:4
1:1
1:2
1:3
1:4
1:1
1:2
1:3
1:4
Berat Briket
Awal
(gr)
31,1352
31,9590
31,7203
31,0004
32,5421
32,0021
31,1361
31,0125
33,1987
32,3878
31,4579
31,3007
Waktu
Pembakaran
(detik)
7295
7692
7786
8613
7485
7799
8515
9011
7602
8137
8862
9539
Berat
Abu
(gr)
1,5024
2,2856
3,3132
3,5324
2,5041
3,3421
3,6132
3,8051
3,5915
3,8991
3,6082
3,3871
Laju
Pembakaran
(gr/detik)
0,0041
0,0039
0,0036
0,0032
0,0040
0,0037
0,0032
0,0030
0,0039
0,0035
0,0031
0,0029
58
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 2
CONTOH PERHITUNGAN
L2.1 PERHITUNGAN KADAR ABU
Perhitungan kadar abu disesuaikan dengan SNI 06-3730-1995 [14]. Contoh
perhitungan kadar abu dilakukan terhadap data pada Tabel L1.2 pada ukuran
partikel 10 mesh dan perbandingan eceng gondok dengan tempurung kelapa 1:1
dengan perhitungan sebagai berikut:
Diketahui :
Berat abu (A)
= 0,2118 gr
Berat sampel (B) = 1,0005 gr
Kadar abu (%)
= A/B x 100%
=
0,2118 gr
1,0005 gr
x 100%
= 21,1588 %
Dengan cara yang sama, maka didapatkan seluruh data yang diinginkan, seperti
yang ditampilkan pada Tabel L1.2.
L2.2 PERHITUNGAN KADAR AIR
Perhitungan kadar air disesuaikan dengan SNI 06-3730-1995 [14]. Contoh
perhitungan kadar air dilakukan terhadap data pada Tabel L1.3 pada ukuran
partikel 42 mesh dan perbandingan eceng gondok dengan tempurung kelapa 1:1
dengan perhitungan sebagai berikut:
Diketahui : Berat cawan kosong + berat sampel sebelum pemanasan (M1) =
17,8413 gr
Berat cawan kosong + berat sampel setelah pemanasan (M2) =
17,4172 gr
59
Universitas Sumatera Utara
Kadar air (%)
=
=
M1−M2
M1
x 100%
17,8413 gr − 17,4172 gr
17,8413 gr
x 100%
= 2,3771 %
Dengan cara yang sama, maka didapatkan seluruh data yang diinginkan, seperti
yang ditampilkan pada Tabel L1.3.
L2.3 PERHITUNGAN KADAR ZAT MENGUAP
Perhitungan kadar zat menguap disesuaikan dengan SNI 06-3730-1995 [14].
Contoh perhitungan kadar zat menguap dilakukan terhadap data pada Tabel L1.4
pada ukuran partikel 60 mesh dan perbandingan eceng gondok dengan tempurung
kelapa 1:1 dengan perhitungan sebagai berikut:
Diketahui : Berat sampel awal (Wo)
= 1,0003 gr
Berat sampel setelah pemanasan (W1) = 0,8686 gr
Kadar zat menguap pada 950 oC
=
Wo −W 1
=
1,0003 gr−0,8686 gr
x 100%
1,0003 gr
Wo
x 100%
= 13,1700%
Dengan cara yang sama, maka didapatkan seluruh data yang diinginkan, seperti
yang ditampilkan pada Tabel L1.4.
60
Universitas Sumatera Utara
L2.4 PERHITUNGAN KERAPATAN PADA BRIKET
Contoh perhitungan kerapatan pada briket dilakukan terhadap data tabel
L1.5 pada ukuran mesh 10 dan perbandingan eceng gondok dengan tempurung
kelapa 1:1 dengan perhitungan sebagai berikut [6]:
Diketahui : Massa briket (m)
= 31,1352 gr
Jari-jari (r)
= 1,5 cm
Tinggi briket (t)
= 4,9 cm
Volume total (Vtot)
= 34,6500 cm3
Kerapatan briket (ρ)
=
=
m
Vtot
31,1352 gr
34,6500 cm 3
= 0,8986 gr/cm3
Dengan cara yang sama, maka didapatkan seluruh data yang diinginkan, seperti
yang ditampilkan pada tabel L1.5.
L2.5 PERHITUNGAN KUAT TEKAN
Contoh perhitungan kuat tekan pada briket dilakukan terhadap data pada
Tabel L1.6 pada ukuran partikel 10 mesh dan perbandingan eceng gondok dengan
tempurung kelapa 1:4 dengan perhitungan sebagai berikut:
Diketahui : Diameter Briket (d)
Gaya (F)
= 3 cm
= 175 kg
Luas permukaan briket (A)=
=
πd
2
4
3,14(3cm )2
4
= 7,0650 cm2
61
Universitas Sumatera Utara
Untuk mendapatkan nilai kuat tekan sebenarnya harus dibagi dengan luas
permukaan dari briket, sehingga :
Kuat tekan (P)
=
=
F
A
175 kg
7,0650 cm 2
= 24,7699 kg/cm2.
Dengan cara yang sama, maka didapatkan seluruh data yang diinginkan, seperti
yang ditampilkan pada Tabel L1.6.
L2.6 PERHITUNGAN LAJU PEMBAKARAN
Contoh perhitungan kerapatan pada briket dilakukan terhadap data pada
Tabel L1.7 pada ukuran partikel 10 mesh dengan perbandingan eceng gondok dan
tempurung kelapa 1:1 dengan perhitungan sebagai berikut [8]:
Diketahui : Berat sampel awal (Wo)
= 31,1352 gr
Berat sampel akhir (W1)
= 1,5024 gr
Waktu pembakaran (t)
= 7295 detik
Laju pembakaran
=
=
W 0−W 1
t
31,1352 gr −1,5024 gr
7295 detik
= 0,0041 gr/detik
Dengan cara yang sama, maka didapatkan seluruh data yang diinginkan, seperti
yang ditampilkan pada Tabel L1.7.
62
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 3
GAMBAR PENELITIAN
L3.1 PENYIAPAN DAN KARBONISASI BAHAN BAKU
Gambar L 3.1 Eceng Gondok
Gambar L 3.2 Tempurung Kelapa
Yang Telah Dikeringkan
Yang Telah Dikeringkan
Gambar L 3.3 Eceng Gondok
Hasil Karbonisasi
Gambar L 3.4 Tempurung Kelapa
Hasil Karbonisasi
63
Universitas Sumatera Utara
Gambar L 3.6 Screening dengan
Gambar L 3.5 Penggilingan
Vibrator
Tempurung Kelapa
Gambar L 3.7 Arang Hasil
Ayakan
64
Universitas Sumatera Utara
L3.2 PEMBUATAN BRIKET
Gambar L 3.8 Perekat Tapioka
Gambar L 3.9 Pencampuran Arang
dan Perekat
Gambar L 3.10 Pencetakan Briket
Gambar L 3.11 Pengempaan Briket
65
Universitas Sumatera Utara
Gambar L 3.12 Pengeringan Briket
Gambar L 3.13 Briket yang Diperoleh
L3.3 ANALISIS KARAKTERISTIK KUALITAS BRIKET
L3.3.1 Pengujian Nilai Kalor
Gambar L 3.14 Bomb Calorimeter
66
Universitas Sumatera Utara
L3.3.2 Pengujian Kadar Abu
Gambar L 3.15 Penimbangan sampel
Gambar L 3.16 Pemanasan dengan
Furnace
Gambar L 3.17 Pendinginan didalam
Gambar L 3.18 Penimbangan
Desikator
67
Universitas Sumatera Utara
L3.3.3 Pengujian Kadar Air
Gambar L 3.20 Pemanasan di Oven
Gambar L 3.19 Penimbangan Sampel
Gambar L 3.21 Pendinginan
dalam desikator
Gambar L 3.22 Penimbangan
68
Universitas Sumatera Utara
L3.3.4 Pengujian Kadar Zat Menguap
Gambar L 3.23 Penimbangan Sampel
Gambar L 3.24 Pemanasan
pada Furnace
Gambar L 3.25 Pendinginan
didalam Desikator
Gambar L 3.26 Penimbangan
69
Universitas Sumatera Utara
L3.3.5 Pengujian Kerapatan
Gambar L 3.27 Penimbangan Briket
Gambar L 3.28 Pengukuran Dimensi
L3.3.6 Laju Pembakaran
Gambar L 3.29 Penimbangan Sampel
Gambar L 3.30 Pembakaran Briket
70
Universitas Sumatera Utara
L3.3.7 Pengujian Kuat Tekan
Gambar L 3.31 Penekanan Briket
Gambar L 3.32 Hasil Penekanan
71
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 4
SPESIFIKASI PERALATAN
L4.1 Furnace
Type
: AL-E6 Crucible
Furnace
Tahun Produksi
: 1984
Produksi
: Isuzu Seisakusho
LTD Tokyo,Japan
Gambar L4.1 Furnace
L4.2 Hammer Mill
Type
: 7305 A
Tegangan
: 380 V
Tahun Produksi : 1984
Produksi
LTD
:Seisakusho
Tokyo,Japan
Gambar L4.2 Hammer Mill
72
Universitas Sumatera Utara
L4.3 Screening
Type
: PL-27
Tegangan
: 200 V
No Produksi : 1170
Produksi
: Isuzu Seisakusho
LTD Tokyo, Japan
Gambar L4.3 Screening
L4.4 Neraca Analitis
Kapasitas
: 210 gr
Readability
: 0,0001 gr
Dimensi
: 19,6 x 28,7 x 32 cm
Gross weight : 10 lb
Produksi
: Italia
Gambar L4.4 Neraca Analitis
73
Universitas Sumatera Utara
L4.5 Tensile Test
Type
: MR-20.CT
No. Produksi
: 6592
Tahun Produksi
: 1984
Produksi
: Maekawa
Testing Machine
MGF CO Tokyo, Japan
Gambar L4.5 Tensile Test
L4.6 Oven
Type
: Oven memert UN 75
Dimensi
: 400 x 400 x 330 mm
Berat Netto
: 57 kg
Berat Gross
: 69 kg
Temperatur
: 300 oC
Daya
: 230 V, 50/60 Hz
Produksi
: Germany
Gambar L4.6 Oven
74
Universitas Sumatera Utara
L4.7 Bomb Calorimeter
Type : Parr 6200 Calorimeter
Oxygen Fill dan Bucket Fill
Waktu analisa sampel : 15 menit
Ukuran :
Panjang :
57 cm
Lebar :
40 cm
Tinggi :
43 cm
Distributor
:
Thermalindo
Produksi
:
Amerika
Gambar L4.7 Bomb Calorimeter
75
Universitas Sumatera Utara