Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Kawasan Mangrove Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan
64
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
65
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan Selama Penelitian
Pengukuran suhu
Pengukuran salinitas
Pengukuran pH
Pengambilan Makrozoobenthos
Pemetakan pengambilan sampel
Universitas Sumatera Utara
66
Lampiran 2. Jenis Substrat Berdasarkan Segitiga USDA(United State Department
of Agricultural)
Sumber : Hillel (1982)
Universitas Sumatera Utara
67
Lampiran 3.
Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen
(DO)
Sampel Air
1 ml MnSO4
1 ml KOH-KI
Dikocok
Didiamkan
Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat
1 ml H2SO4
Dikocok
Didiamkan
Larutan Sampel Berwarna Coklat
Diambil sebanyak 100 ml
Dititrasi Na2S2O3 0,0125 N
Sampel Berwarna
Kuning Pucat
Ditambahkan 5 tetes amilum
Sampel Berwarna
Biru
Dititrasi dengan Na2S2O3 0,0125 N
Sampel Bening
Dihitung volume Na2S2O3 0,0125 N
yang terpakai (= nilai DO akhir)
Hasil
Universitas Sumatera Utara
68
Lampiran 4. Kepmen LH No. 51 Tahun 2004
Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut
No
Parameter
Satuan
1.
FISIKA
Kecerahan
m
2.
3.
4.
Kebauan
Kekeruhan
Padatan tersuspensi total
NTU
mg/l
5.
6.
Sampah
Suhu
ºC
7.
Lapisan minyak
-
1.
2.
KIMIA
pHd
Salinitase
%o
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Oksigenterlarut (DO)
BOD5
Ammonia total (NH3-N)
Fosfat (PO4-P)
Nitrat (NO3-N)
Sianida (CN-)
Sulfida (H2S)
PAH (Poliaromatik hidrokarbon)
Senyawa Fenol total
PCB total (poliklor bifenil)
Surfaktan (deterjen)
Minyak & lemak
Pestisidaf
TBT (tributil tin)
Baku Mutu
coral: >5
mangrove: lamun: >3
alami3
5
mg/l
20
mg/l
0,3
mg/l
0,015
mg/l
0,008
mg/l
0,5
mg/l
0,01
mg/l
0,003
mg/l
0,002
mg/l
0,01
µg/l
mg/l MBAS 1
1
mg/l
0,01
µg/l
µg/l
0,01
Universitas Sumatera Utara
69
Lampiran 4. Lanjutan
No
Parameter
Satuan
Baku Mutu
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Logam terlarut
Raksa (Hg)
Kromium heksavalen (Cr(VI))
Arsen (As)
Kadmium (Cd)
Tembaga (Cu)
Timbal (Pb)
Seng (Zn)
Nikel (Ni)
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
0,001
0,005
0,012
0,001
0,008
0,008
0,05
0,05
1.
2.
3.
BIOLOGI
Coliform (total)g
Patogen
Plankton
MPN/100 ml
sel/100 ml
sel/100 ml
1000( g)
nihil1
tidak bloom6
1.
RADIO NUKLIDA
Komposisi yang tidak diketahui
Bq/l
4
Catatan:
1. Nihil adalah tidak terdeteksi dengan batas deteksi alat yang digunakan (sesuai
dengan metodeyang digunakan)
2. Metode analisa mengacu pada metode analisa untuk air laut yang telah ada,
baik internasionalmaupun nasional.
3. Alami adalah kondisi normal suatu lingkungan, bervariasi setiap saat (siang,
malam dan musim).
4. Pengamatan oleh manusia (visual ).
5. Pengamatan oleh manusia (visual ). Lapisan minyak yang diacu adalah lapisan
tipis (thin layer )dengan ketebalan 0,01mm
6. Tidak bloom adalah tidak terjadi pertumbuhan yang berlebihan yang dapat
menyebabkan eutrofikasi.
Pertumbuhan
plankton
yang
berlebihan
dipengaruhi oleh nutrien, cahaya, suhu, kecepatan arus, dan kestabilan
plankton itu sendiri.
7. TBT adalah zat antifouling yang biasanya terdapat pada cat kapal
Lampiran 4. Lanjutan
a. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
65
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan Selama Penelitian
Pengukuran suhu
Pengukuran salinitas
Pengukuran pH
Pengambilan Makrozoobenthos
Pemetakan pengambilan sampel
Universitas Sumatera Utara
66
Lampiran 2. Jenis Substrat Berdasarkan Segitiga USDA(United State Department
of Agricultural)
Sumber : Hillel (1982)
Universitas Sumatera Utara
67
Lampiran 3.
Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen
(DO)
Sampel Air
1 ml MnSO4
1 ml KOH-KI
Dikocok
Didiamkan
Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat
1 ml H2SO4
Dikocok
Didiamkan
Larutan Sampel Berwarna Coklat
Diambil sebanyak 100 ml
Dititrasi Na2S2O3 0,0125 N
Sampel Berwarna
Kuning Pucat
Ditambahkan 5 tetes amilum
Sampel Berwarna
Biru
Dititrasi dengan Na2S2O3 0,0125 N
Sampel Bening
Dihitung volume Na2S2O3 0,0125 N
yang terpakai (= nilai DO akhir)
Hasil
Universitas Sumatera Utara
68
Lampiran 4. Kepmen LH No. 51 Tahun 2004
Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut
No
Parameter
Satuan
1.
FISIKA
Kecerahan
m
2.
3.
4.
Kebauan
Kekeruhan
Padatan tersuspensi total
NTU
mg/l
5.
6.
Sampah
Suhu
ºC
7.
Lapisan minyak
-
1.
2.
KIMIA
pHd
Salinitase
%o
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Oksigenterlarut (DO)
BOD5
Ammonia total (NH3-N)
Fosfat (PO4-P)
Nitrat (NO3-N)
Sianida (CN-)
Sulfida (H2S)
PAH (Poliaromatik hidrokarbon)
Senyawa Fenol total
PCB total (poliklor bifenil)
Surfaktan (deterjen)
Minyak & lemak
Pestisidaf
TBT (tributil tin)
Baku Mutu
coral: >5
mangrove: lamun: >3
alami3
5
mg/l
20
mg/l
0,3
mg/l
0,015
mg/l
0,008
mg/l
0,5
mg/l
0,01
mg/l
0,003
mg/l
0,002
mg/l
0,01
µg/l
mg/l MBAS 1
1
mg/l
0,01
µg/l
µg/l
0,01
Universitas Sumatera Utara
69
Lampiran 4. Lanjutan
No
Parameter
Satuan
Baku Mutu
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Logam terlarut
Raksa (Hg)
Kromium heksavalen (Cr(VI))
Arsen (As)
Kadmium (Cd)
Tembaga (Cu)
Timbal (Pb)
Seng (Zn)
Nikel (Ni)
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
0,001
0,005
0,012
0,001
0,008
0,008
0,05
0,05
1.
2.
3.
BIOLOGI
Coliform (total)g
Patogen
Plankton
MPN/100 ml
sel/100 ml
sel/100 ml
1000( g)
nihil1
tidak bloom6
1.
RADIO NUKLIDA
Komposisi yang tidak diketahui
Bq/l
4
Catatan:
1. Nihil adalah tidak terdeteksi dengan batas deteksi alat yang digunakan (sesuai
dengan metodeyang digunakan)
2. Metode analisa mengacu pada metode analisa untuk air laut yang telah ada,
baik internasionalmaupun nasional.
3. Alami adalah kondisi normal suatu lingkungan, bervariasi setiap saat (siang,
malam dan musim).
4. Pengamatan oleh manusia (visual ).
5. Pengamatan oleh manusia (visual ). Lapisan minyak yang diacu adalah lapisan
tipis (thin layer )dengan ketebalan 0,01mm
6. Tidak bloom adalah tidak terjadi pertumbuhan yang berlebihan yang dapat
menyebabkan eutrofikasi.
Pertumbuhan
plankton
yang
berlebihan
dipengaruhi oleh nutrien, cahaya, suhu, kecepatan arus, dan kestabilan
plankton itu sendiri.
7. TBT adalah zat antifouling yang biasanya terdapat pada cat kapal
Lampiran 4. Lanjutan
a. Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan