Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Kawasan Mangrove Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

61

DAFTAR PUSTAKA

Ansary, B. M. 2014. Keanekaragaman Makrozoobenthos di Ekosistem Mangrove
Silvofishery dan Mangrove Alami Kawasan Ekowisata Pantai Boe
Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. [Skripsi]. Universitas
Hasamuddin, Makassar.
Carpenter, K. E and V. H. Niem. 1998.The Living Marine Resaurces of the
Western Central Pasific. Food and Agriculture Organization of the United
Nasion Rome, Italy.
Clench, W. J. 1962. New Names Introduced by H. A. Pilsbry in the Mollusca and
Crustacea. Wickersham Printing Company, America.
Darmadi., M. W. Lewaru dan A. M. A. Khan. 2012. Struktur Komunitas Vegetasi
Mangrove Berdasarkan Karakteristik Substrat di Muara Harmin Desa
Cangkring Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu. 2 (1).
Dewi, D. A. N. 2014. Struktur Komunitas Makrozoobenthos pada Sedimen
Mangrove di Pulau Los Kelurahan Senggarang Kota Tanjung Pinang.
Unuversitas Hasanuddin, Makassar.
Effendi, H. 2003.Telaah Kualitas Air. Kanisius, Yogyakarta.
Ernawati, S. K., A. Niartiningsih., M. N. Nessa dan S. B. A. Omar. 2014. Suksesi

Makrozoobentos di Hutan Mangrove Alami dan Rehabilitasi di Kabupaten
Sinjai Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Kelautan.
Ferreira, T.O., X.L. Otero, P. Vidal-Torrado dan F. Macias. 2007. Redox
Processes in Mangrove Soils under Rhizophora mangle in Relation to
Different Environmental Conditions. SSAJ 71(2): 484 - 491.
Fitriana, Y. R. 2006. Keanekaragaman dan Kemelimpahan Makrozoobentos di
Hutan Mangrove Hasil Rehabilitasi Taman Hutan Raya Ngurah Rai Bali.7
(1):67-72.
Gosner, K. L. 1971. Guide to Identification of Marine and Estuarine Invertebrates.
John Wiley andSons, New York.
Hillel, D. 1982. Introduction to Soil Rhysics. Academic Press., Inc. San Diego,
California.
Jesus, A. D. 2012. Kajian Kondisi Ekosistem Mangrove di Sub Distrik Bazartete
Distrik Liquisa Timor-Leste. Jurnal Kelautan 5 (2). Issn: 1907-9931.
Kapludin, Y. 2012. Karakteristik dan Keragaman Biota pada Vegetasi Mangrove
Dusun Wael Kabupaten Seram Bagian Barat. Universitas Darussalam,
Ambon.

Universitas Sumatera Utara


62

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 201 Tahun 2004.
Krebs, C. J. 1989. Ecological Methodology. Harper Collins Publisher, New York.
Lacerda, L. D. 1993. The Biogeocemetry and Trace Metal Distribution of
Mangrove Rhizophora Biotropical. 25 (3): 252-257.
Malik, A. 2013. Analisis Makrozoobentos Pada Ekosistem Mangrove Di
Kabupaten Barru. Jurnal Ilmu Perikanan 2(1).
Marpaung, A. A. F. 2013. Keanekaragaman Makrozoobenthos di Ekosistem
Mangrove Silvofishery dan Mangrove Alami Kawasan Ekowisata Pantai
Boe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. [Skripsi]. Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Needham, J. G and P. R. Needham. 1941. A Guide to the of Fresh-Water Biology.
Comstock Publishing Co, Inggris.
Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta. Indonesia.
Odum, E. P. 1994. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Universitas Gadjah Mada
Press, Yogyakarta.
Romimohtarto, K dan S. Juwana. 2006. Biologi Laut Ilmu Pengetahuan tentang
Biota Laut. Djambatan, Jakarta.

Rukmini, A.R. 2010. Struktur Komunitas dan Komposisi Jenis Mangrove Alam
Ditinjau dari Kondisi Substrat dan Fisiografi di Pantai Barat
Sulawesi.Disertasi. Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Makassar.
Simamora, D. R. 2009. Studi Keanekaragaman Makrozoobenthos di Aliran
Sungai Padang Bukit Tinggi. [Skripsi]. Universitas SumateraUtara,
Medan.
Syamsurisal. 2011. Studi Beberapa Indeks Komunitas Makrozoobenthos di Hutan
Mangrove Kelurahan Coppo Kabupaten Barru. [Sripsi]. Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Setyawan, A. A dan K. Winarno. 2006. Permasalahan Konservasi Ekosistem
Mangrove di Pesisir Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Jurnal
Biodiversitas. 7 (2) : 159 – 163. ISSN :1412-033X.
Sunarto. 2008. Peranan Ekologis dan Antropogenis Ekosistem Mangrove.
Universitas Padjadjaran, Bandung.
Susanto, A. H., T. Soedarti dan H. Purnobasuki. 2013. Struktur Komunitas
Mangrove di Sekitar Jembatan Suramadu Sisi Surabaya.10 (1):1-10.
Susiana. 2011. Diversitas dan Kerapatan Mangrove, Gastropoda dan Bivalvia di
Estuari Perancak, Bali. [Skripsi]. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Universitas Sumatera Utara


63

Ukkas, M dan Zulkifli. 2008. Kajian Tingkat Keberhasilan Rehabilitasi Vegetasi
Mangrove Ditinjau dari Aspek Bioekologi di Pantai Tokke-Tokke
Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo. Jurnal Sumberdaya Perairan.
(4). ISSN: 1978 – 1652.
Umar,

M. 2012. Keragaman makrozoobenthos
GigiengKabupaten Aceh Besar. 1 (1) : 45 – 52.

di

perairan

Kuala

Warwick, R.M. and K.R. Clarke. 1994. Relearning the ABC: Taxonomic Changes
and Abundance/Biomass Relationships in Distrubed Benthic

Communities. Marine Biology.118 : 739-744.
Wibisono, M. S. 2005. Pengantar Ilmu Kelautan. Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta.
Wijayanti, H. 2007. Kajian Kualitas Perairan di Pantai Kota BandarLampung
Berdasarkan Komunitas Hewan Makrobenthos. [Tesis]. Universitas
Diponegoro, Semarang.
Yona, D. 2002. Struktur Komunitas dan Strategi Adaptasi Moluska Dikaitkan
dengan Dinamika Air pada Habitat Mangrove Kawasan Benoa Bali.
[Skripsi]. Institute Pertanian Bogor, Bogor.
Yonvitner dan Z. Imran. 2006. Rasio Biomasa dan Kelimpahan Makrozoobenthos
sebagai Penduga Tingkat pencemaran di Teluk Jakarta. Jurnal Ilmu
Pertanian Indonesia. 11 (3) : 11 – 17. ISSN: 0853 – 4217.
Yunitawati., Sunarto dan H. Zahidah. 2012.Hubungan antara Karakteristik
Substrat dengan Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Sungai Cantigi
Kabupaten Indramayu. Jurnal perikanan dan Kelautan. 3 (3) : 221- 227.

Universitas Sumatera Utara