Hubungan Gigi Berjejal dengan Oral Hygiene pada Siswa SMAN 4 Medan Tahun 2016

Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Ortodonsia
Tahun 2016

Sitti Maisara Amanda
Hubungan Gigi Berjejal dengan Oral Hygiene pada Siswa SMAN 4
MedanTahun 2016
vii+ 32 halaman
Gigi berjejal merupakan keadaan berjejalnya gigi di luar susunan gigi yang
normal. Susunan gigi yang berjejal jarang terjadi pada gigi desidui. Susunan
semacam ini lebih sering terlihat pada gigi permanen. Kondisi gigi berjejal
terkadang menjadi masalah bagi penderitanya. Gigi berjejal sangat sulit
dibersihkan dengan menyikat gigi, hal ini dikarenakan sikat gigi sulit menjangkau
sisa makanan yang menempel pada daerah interdental gigi berjejal sehingga
terjadi akumulasi plak dan membentuk kalkulus kemudian memicu terjadinya
karies dan gingivitis bahkan kerusakan jaringan pendukung gigi sehingga gigi
menjadi goyang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gigi
berjejal dengan oral hygiene pada siswa SMAN 4 Medan tahun 2016. Penelitian
ini juga bertujuan untuk mengetahui distribusi gigi berjejal dan derajatoral
hygienesiswa SMAN 4 Medan.
Penelitian analitik ini dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap

kondisi bentuk oklusi normal dan berjejal. Selanjutnya pemeriksaan plak dan
kalkulus menggunakan kaca mulut dan sonde pada permukaan tertentu, yaitu
bukal gigi 16 dan 26, labial gigi 11 dan 31, lingual gigi 36 dan 46.Pemeriksaan
dilakukan dengan cara meletakkan sonde pada permukaan gigi daerah 1/3 insisal
atau oklusal lalu digerakkan menuju daerah 1/3 gingiva atau servikal.
Berdasarkan hasil pemerikaan pada 100 orang sampel didapatkan 50 orang
siswa memiliki gigi yang normal dan 50 orang siswa memiliki gigi berjejal. Siswa
yang memiliki gigi yang normal terdiridari 54% (27 orang) siswa laki-laki dan

Universitas Sumatera Utara

46% (23 orang) siswa perempuan. Siswa yang memiliki gigi berjejal terdiri dari
46% (23 orang) siswa laki-laki dan 54% (27 orang) siswa perempuan.
Pada penelitian ini digunakan uji chi square. Melalui analisis statistik ini dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kedua variabel yang dianalisis. Pada
penelitian ini diperoleh siswa yang memiliki gigi normal memiliki rata-rata nilai
OHI-S 0,66 dan dikategorikan memiliki status oral hygiene yang baik. Siswa yang
memiliki gigi berjejal memiliki rata-rata OHI-S 1,33 dan dikategorikan memiliki
status oral hygiene sedang. Kesimpulan penelitian ini adalah adanya hubungan
antar gigi berjejal dengan oral hygiene pada siswa SMAN 4 Medan tahun 2016


Universitas Sumatera Utara