Memotret Kelas Menengah Muslim Indonesia
Memotret Kelas Menengah Muslim Indonesia | Koran Sindo
http://koran-sindo.com/page/news/2017-06-04/0/14/Memotret_Kelas...
Edisi 0 4-0 6-20 17
Mem otret Kelas Menengah Muslim Indonesia
Orientasi kerja m erupakan faktor yang m em bedakan kelas m enengah Muslim
Indonesia dan kelas m enengah di negara-negara Barat. Kelas m enengah Barat
berorientasi pada upaya m encari laba secara akum ulatif dem i kepentingan
pribadi.
Sem entara kelas m enengah Muslim Indonesia berorientasi pada spirit ”Al-Maun”
sebagai bentuk aksi filantropi sosial. Selain itu, dari sisi ekonom i, industrialisasi
kelas m enengah Barat berbasis pada m anufaktur. Sem entara kelas m enengah
Muslim Indonesia berbasis pada pertanian, perdagangan, dan sektor usaha
ekstraktif lainnya. Lalu, dari sisi basis keanggotaan, kelas m enengah Muslim
Indonesia terdiri atas kalangan urban, perdesaan, dan buruh.
Sem entara kelas m enengah Barat berbasis pada borjuasi, kalangan profesional,
dan inteligensia. Lebih jauh, jika m elihat relasi kelas m enengah dengan negara,
kelas m enengah Muslim Indonesia terlihat dependen dengan pengusaha dan lebih
m engarahkan pada pelayanan sosial. Sem entara kelas m enengah Barat terlihat
independen dan berkem bang m enjadi kelom pok penekan (suppresed group ).
Kem udian dari segi alat produksi, kelas m enengah Barat lebih padat m odal,
sedangkan kelas m enengah Muslim Indonesia berada pada transisi industrial
padat karya. Potret kelas m enengah Muslim Indonesia seperti ini terungkap
dalam diskusi dan bedah buku bertajuk Politik Kelas Menengah Muslim Indonesia
yang berlangsung di Universitas Mercu Buana, Menteng, J akarta Pusat, Rabu
(10 / 5).
Buku ini ditulis oleh Wasisto Raharjo J ati, peneliti Lem baga Ilm u Pengetahuan
Indonesia (LIPI). Diskusi hasil kerja sam a Universitas Mercu Buana dan Dawam
Rahardjo Institute for Developm ent ini m enghadirkan Prof Dawam Rahardjo dan
Wasisto Raharjo J ati, selaku pem bicara, dan dua pem bahas, yaitu ekonom Prof Dr
Bom er Pasaribu dan Dosen Etika London School of Public Relations (LSPR) dan
Guru Etos Indonesia Don Bosco Doho.
Acara ini dibuka oleh Direktur Program Pascasarjana Universitas Mercu Buana
Prof Dr Didik J Rachbini dan dipandu oleh Prof Dr Ir Suharyadi dari Mercu
1 of 3
12/2/2017, 2:14 PM
Memotret Kelas Menengah Muslim Indonesia | Koran Sindo
2 of 3
http://koran-sindo.com/page/news/2017-06-04/0/14/Memotret_Kelas...
Buana. Wasisto m endefinisikan kelas m enengah Muslim Indonesia sebagai
kelom pok kelas m enengah yang m enggunakan prinsip, norm a, dan nilai Islam
sebagai identitas politik individu dan kelom pok yang berkem bang sesuai peristiwa
politik saat ini.
Dalam paparannya, Wasisto m engatakan, kelas m enengah Muslim ini m uncul
sebagai bentuk diskrim inasi dan alienasi terhadap um at Islam yang kem udian
m em icu aktivitas borjuasi, edukasi, filantropi sebagai sim bol kebangkitan politik.
Konteks santrinisasi dan resantrinisasi kelas m enengah dinilai signifikan terhadap
pertum buhan kelom pok kelas m enengah Muslim di Indonesia.
Dalam pergaulannya, kelom pok kelas m enengah Muslim Indonesia m elakukan
berbagai upaya sim bolisasi untuk m enunjukkan kelom poknya. Peneliti LIPI ini
m em beri contoh dalam hal m engonsum si produk kosm etik. ”Seorang wanita baru
disebut wanita m uslim jika m enggunakan produk kosm etik Wardah. Selainitu,
sarungWadim or juga sangat kental m engidentikkan diri dengan sarung pria
m uslim .
Sim bolisasi Islam i itu m erupakan bagian soliditas kelom pok (kelas m enengah
Muslim Indonesia) dalam kesehariannya,” paparnya. Dari hasil kajiannya,
Wasisto m enyim pulkan, kelas m enengah Muslim Indonesia m asih berupaya
m em bangun eksistensi dan representasi politis dengan upaya ”beradaptasi”
dengan m odernisasi. Dalam politik inform al peran kelas m enengah justru lebih
aktif sebagai kelom pok kepentingan ataupun kelom pok penekan.
Sem entara itu, Don Bosco Doho m enyoroti kelas m enengah Indonesia dari sisi
etos kerja. Tidak dapat dim ungkiri, Indonesia m engalam i bonus dem ografi.
Mengacu pada Asia Developm ent Bank (ADB), Guru Etos di London School ini
m endefinisikan kelas m enengah m em iliki rentang pengeluaran sebesar USD2-20
per kapita per hari. Di m ana rentang pengeluaran per kapita pada m enengah ke
bawah USD2-4, kelas m enengah USD4-10 , kelas atas sebesar USD10 -20 .
Dengan m enggunakan patokan itu, m enurut hitungan alum nus Sekolah Tinggi
Filsafat Katolik Ledalero ini, jum lah m asyarakat kelas m enengah Indonesia
m encapai lebih dari separuh total penduduk nasional, yaitu 56% dari total
penduduk Indonesia atau sekitar 134 juta. J um lah tersebut dinilai sudah cukup
besar untuk m enjadi penggerak ekonom i RI ke arah yang lebih baik.
Hanya, jum lah kelas m enengah yang besar itu belum m am pu m engangkat
ekonom i Indonesia ke arah yang lebih baik. Potensi kelas m enengah belum benarbenar dim anfaatkan secara m aksim al. ”Masalah terbesarnya adalah rendahnya
etos kerja kelom pok m asyarakat kelas m enengah ini. Baru kerja sedikit, sudah
m inta istirahat. Bagaim ana m au m aju?” kata kandidat Doktor dari Universitas
12/2/2017, 2:14 PM
Memotret Kelas Menengah Muslim Indonesia | Koran Sindo
http://koran-sindo.com/page/news/2017-06-04/0/14/Memotret_Kelas...
Negeri J akarta (UNJ ) ini.
Ekonom Bom er Pasaribu m elihat adanya tren m enurun dalam proses
industrialisasi. Hal ini tercerm in pada penurunan kontribusi PDB di sektor
industri. Pada 20 0 4, m isalnya, PDB m encapai 29%, tahun 20 10 turun m enjadi
22%, dan kem udian turun lagi di 20 13 m enjadi 21%, dan 20 16 m enjadi 19,9%.
Menurut Bom er, kelas m enengah sedang dibayang-bayangi gangguan dari dunia
kerja saat ini.
donatus nador
3 of 3
12/2/2017, 2:14 PM
http://koran-sindo.com/page/news/2017-06-04/0/14/Memotret_Kelas...
Edisi 0 4-0 6-20 17
Mem otret Kelas Menengah Muslim Indonesia
Orientasi kerja m erupakan faktor yang m em bedakan kelas m enengah Muslim
Indonesia dan kelas m enengah di negara-negara Barat. Kelas m enengah Barat
berorientasi pada upaya m encari laba secara akum ulatif dem i kepentingan
pribadi.
Sem entara kelas m enengah Muslim Indonesia berorientasi pada spirit ”Al-Maun”
sebagai bentuk aksi filantropi sosial. Selain itu, dari sisi ekonom i, industrialisasi
kelas m enengah Barat berbasis pada m anufaktur. Sem entara kelas m enengah
Muslim Indonesia berbasis pada pertanian, perdagangan, dan sektor usaha
ekstraktif lainnya. Lalu, dari sisi basis keanggotaan, kelas m enengah Muslim
Indonesia terdiri atas kalangan urban, perdesaan, dan buruh.
Sem entara kelas m enengah Barat berbasis pada borjuasi, kalangan profesional,
dan inteligensia. Lebih jauh, jika m elihat relasi kelas m enengah dengan negara,
kelas m enengah Muslim Indonesia terlihat dependen dengan pengusaha dan lebih
m engarahkan pada pelayanan sosial. Sem entara kelas m enengah Barat terlihat
independen dan berkem bang m enjadi kelom pok penekan (suppresed group ).
Kem udian dari segi alat produksi, kelas m enengah Barat lebih padat m odal,
sedangkan kelas m enengah Muslim Indonesia berada pada transisi industrial
padat karya. Potret kelas m enengah Muslim Indonesia seperti ini terungkap
dalam diskusi dan bedah buku bertajuk Politik Kelas Menengah Muslim Indonesia
yang berlangsung di Universitas Mercu Buana, Menteng, J akarta Pusat, Rabu
(10 / 5).
Buku ini ditulis oleh Wasisto Raharjo J ati, peneliti Lem baga Ilm u Pengetahuan
Indonesia (LIPI). Diskusi hasil kerja sam a Universitas Mercu Buana dan Dawam
Rahardjo Institute for Developm ent ini m enghadirkan Prof Dawam Rahardjo dan
Wasisto Raharjo J ati, selaku pem bicara, dan dua pem bahas, yaitu ekonom Prof Dr
Bom er Pasaribu dan Dosen Etika London School of Public Relations (LSPR) dan
Guru Etos Indonesia Don Bosco Doho.
Acara ini dibuka oleh Direktur Program Pascasarjana Universitas Mercu Buana
Prof Dr Didik J Rachbini dan dipandu oleh Prof Dr Ir Suharyadi dari Mercu
1 of 3
12/2/2017, 2:14 PM
Memotret Kelas Menengah Muslim Indonesia | Koran Sindo
2 of 3
http://koran-sindo.com/page/news/2017-06-04/0/14/Memotret_Kelas...
Buana. Wasisto m endefinisikan kelas m enengah Muslim Indonesia sebagai
kelom pok kelas m enengah yang m enggunakan prinsip, norm a, dan nilai Islam
sebagai identitas politik individu dan kelom pok yang berkem bang sesuai peristiwa
politik saat ini.
Dalam paparannya, Wasisto m engatakan, kelas m enengah Muslim ini m uncul
sebagai bentuk diskrim inasi dan alienasi terhadap um at Islam yang kem udian
m em icu aktivitas borjuasi, edukasi, filantropi sebagai sim bol kebangkitan politik.
Konteks santrinisasi dan resantrinisasi kelas m enengah dinilai signifikan terhadap
pertum buhan kelom pok kelas m enengah Muslim di Indonesia.
Dalam pergaulannya, kelom pok kelas m enengah Muslim Indonesia m elakukan
berbagai upaya sim bolisasi untuk m enunjukkan kelom poknya. Peneliti LIPI ini
m em beri contoh dalam hal m engonsum si produk kosm etik. ”Seorang wanita baru
disebut wanita m uslim jika m enggunakan produk kosm etik Wardah. Selainitu,
sarungWadim or juga sangat kental m engidentikkan diri dengan sarung pria
m uslim .
Sim bolisasi Islam i itu m erupakan bagian soliditas kelom pok (kelas m enengah
Muslim Indonesia) dalam kesehariannya,” paparnya. Dari hasil kajiannya,
Wasisto m enyim pulkan, kelas m enengah Muslim Indonesia m asih berupaya
m em bangun eksistensi dan representasi politis dengan upaya ”beradaptasi”
dengan m odernisasi. Dalam politik inform al peran kelas m enengah justru lebih
aktif sebagai kelom pok kepentingan ataupun kelom pok penekan.
Sem entara itu, Don Bosco Doho m enyoroti kelas m enengah Indonesia dari sisi
etos kerja. Tidak dapat dim ungkiri, Indonesia m engalam i bonus dem ografi.
Mengacu pada Asia Developm ent Bank (ADB), Guru Etos di London School ini
m endefinisikan kelas m enengah m em iliki rentang pengeluaran sebesar USD2-20
per kapita per hari. Di m ana rentang pengeluaran per kapita pada m enengah ke
bawah USD2-4, kelas m enengah USD4-10 , kelas atas sebesar USD10 -20 .
Dengan m enggunakan patokan itu, m enurut hitungan alum nus Sekolah Tinggi
Filsafat Katolik Ledalero ini, jum lah m asyarakat kelas m enengah Indonesia
m encapai lebih dari separuh total penduduk nasional, yaitu 56% dari total
penduduk Indonesia atau sekitar 134 juta. J um lah tersebut dinilai sudah cukup
besar untuk m enjadi penggerak ekonom i RI ke arah yang lebih baik.
Hanya, jum lah kelas m enengah yang besar itu belum m am pu m engangkat
ekonom i Indonesia ke arah yang lebih baik. Potensi kelas m enengah belum benarbenar dim anfaatkan secara m aksim al. ”Masalah terbesarnya adalah rendahnya
etos kerja kelom pok m asyarakat kelas m enengah ini. Baru kerja sedikit, sudah
m inta istirahat. Bagaim ana m au m aju?” kata kandidat Doktor dari Universitas
12/2/2017, 2:14 PM
Memotret Kelas Menengah Muslim Indonesia | Koran Sindo
http://koran-sindo.com/page/news/2017-06-04/0/14/Memotret_Kelas...
Negeri J akarta (UNJ ) ini.
Ekonom Bom er Pasaribu m elihat adanya tren m enurun dalam proses
industrialisasi. Hal ini tercerm in pada penurunan kontribusi PDB di sektor
industri. Pada 20 0 4, m isalnya, PDB m encapai 29%, tahun 20 10 turun m enjadi
22%, dan kem udian turun lagi di 20 13 m enjadi 21%, dan 20 16 m enjadi 19,9%.
Menurut Bom er, kelas m enengah sedang dibayang-bayangi gangguan dari dunia
kerja saat ini.
donatus nador
3 of 3
12/2/2017, 2:14 PM