this PDF file Faktor risiko loss to follow up terapi ARV pada pasien HIV | Handayani | Berita Kedokteran Masyarakat 1 PB

Berita Kedokteran Masyarakat 

(BKM Journal of Community Medicine and Public Health) 

Volume​ 33 ​Nomor ​4 
Halaman​173-180 

Faktor risiko ​loss to follow up​ terapi ARV pada
pasien HIV

Risk factors for loss to follow up of antiretroviral therapy in HIV
patients
Listy Handayani , Riris Andono Ahmad​1​, Yanri Wijayanti Subronto
1

2

Abstract

Purpose: This study aimed to determine risk factors for loss to follow-up of


Dikirim: ​23 Agustus 2016  
Diterbitkan: ​1 April 2017 

antiretroviral therapy among HIV-infected patients in Dr. Sardjito Yogyakarta,
2011-2014. ​Methods: A retrospective cohort study was conducted involving

499 HIV patients. Observations were conducted for four years using medical
records. Data analysis was performed using Kaplan-Meier and Cox
proportional hazards regression tests. ​Results: There were 190 loss to
follow-up patients. Risk factors for loss to follow-up of ARV therapy were: a

student (AHR = 2.42; 95% CI = 1.20-4.89), the distance ≥ 10 km (AHR = 1.58;

95% CI = 1:09 to 2:31), using health insurance (AHR = 1.67; 95% CI = 1:11 to

2:51) and homosexual as a protective factor of loss to follow-up of
antiretroviral therapy (HR = 0:49; 95% CI = 0.30-0.80). C
​ onclusion: ​Being a

college student, the distance between home and ARV service ≥10 km and


using health insurance were the risk factors of loss to follow-up of ARV
treatment. Adherence counseling for students, cooperation with the drug

taking supervisor and decentralization ARV service, as well as effective and
efficient services for patients who use health insurance need to be
strengthened.

Keywords:​ loss to follow-up; ARV; HIV

​Departemen Biostatistik, Epidemiologi dan Kesehatan Populasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada 
(listy.handayani@mail.ugm.ac.id) 
2
​Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada 
1

173

Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 33 No. 4 Tahun 2017 


PENDAHULUAN

oleh  terapi  ARV  akan  menjadi  semakin  buruk, 

Kasus baru pengidap HIV (​Human Immunodeficiency 

Virus)  ​di  seluruh  dunia  dengan  jumlah  kasus  baru 

sebanyak  2,1  juta.  Data  menunjukkan  7  dari  10 wanita 

hamil  hidup  dengan  HIV.  Pasien  yang  dilaporkan 
menerima terapi ARV sebanyak 17 juta (1). 

Kasus  HIV  di  Indonesia  cenderung  mengalami 

peningkatan,  hingga  tahun  2015  mencapai  184,929 
orang  dan  kasus  AIDS  mencapai  68,197  orang.  Jumlah 

kasus AIDS terbanyak pada laki-laki (54%), faktor risiko 
heteroseksual  (64.5%)  dan  golongan  umur  terbanyak 


pada  20-29  tahun  (32%).  Angka  kematian  (CFR)  AIDS 
menurun  dari  1.22%  pada  tahun  2014  menjadi  0.67% 
pada  tahun  2015  (2).  Hingga  September  2015,  Provinsi 

DIY  menempati  urutan  ke  8  prevalesi  HIV  AIDS 

sehingga  ODHA  rentan  terhadap  infeksi  oportunistik 
dan  berakibat  pada  kematian  (8).  Selain  itu,  HIV akan 

menjadi  resisten  dan  kebal  terhadap  ARV.  Akibatnya 
jika  ODHA  memutuskan  mengikutI  kembali  terapi, 

kemungkinan  ODHA  akan  mengalami kegagalan terapi 

di  lini  1  sehingga harus beralih ke lini 2. Apabila ODHA 
sudah  sampai  di  lini  2  tetapi kembali terjadi kegagalan 
terapi,  ini  berarti  ARV  sudah  tidak  mampu  mengen- 

dalikan  replikasi  HIV.  Dengan  kata  lain,  akan  terjadi 


resistensi  obat  sehingga  ARV  tidak  lagi  dapat  ber- 
fungsi  atau  terjadi  kegagalan  terapi  ARV (9). Peneliti- 

an  membuktikan  bahwa  faktor  yang  berhubungan 

dengan  ​loss  to  follow  up  terapi ARV pada ODHA adalah 
penderita  umur  1
208 (41.8) 
83 (43.9) 
Regimen​ ​ARV​ ​(n=498, %) 
TDF+3TC (FTC)+EFV 
161 (32.3)  61 (32.1) 
TDF+3TC (FTC)+NVP 
20 (4.0) 
7 (3.7) 
AZT+3TC+EFV 
93 (18.7) 
41 (21.6) 
AZT+3TC+NVP 

199 (40.0)  67 (35.3) 
d4T+3TC+EFV 
9 (1.8) 
7 (3.7) 
d4T+3TC+NVP 
16 (3.2) 
7 (3.7) 

183 (65.5) 
93 (32.3) 
12 (4.2) 
153 (51.0) 
48 (16.0) 
99 (33.0) 
168 (54.7) 
139 (45.3) 
75 (24.3) 
108 (35.1) 
125 (40.6) 
100 (32.5) 

13 (4.2) 
52 (16.9) 
132 (42.9) 
2 (0.6) 
9 (3.0) 

Gambar  1  menunjukkan  analisis  survival.  Hasil 

Insidence  Rate  (IR)  loss  to  follow up  terapi ARV pada 

pasien  HIV di RSUP dr. Sardjito tahun 2011-2014 adalah 
1.71  per  100  ​person month​. Median ​survival time 50 % 
loss to follow up​ terjadi pada bulan ke 48,2.  

Gambar 1 Kurva Kaplan Meier untuk ​loss to follow up 
terapi ARV 

Kurva  Kaplan  Meier  menunjukkan  persentase 

pasien  HIV  yang  mengalami  loss  to  follow  up  dimulai 


pada  bulan  ke  1,  cenderung  mengalami  peningkatan 

tahun  2011-2014  adalah  kelompok  risiko  tinggi  hetero- 

hingga  bulan  ke  48,2  dan  menetap  pada  bulan  ke  49 

WHO-stage  III/IV  (57,2%),  koinfeksi  >1  (43,9%)  dan 

follow up ​terjadi pada bulan ke-48. 

seksual  (77,2%),  kadar  CD4 

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3