Prevalensi Pencabutan Gigi Anterior Maksila Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tahun 2013-2014

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Eksodonsia merupakan cabang kedokteran gigi yang berhubungan dengan
pencabutan gigi dari soket di dalam tulang. Pencabutan gigi yang ideal didefinisikan
sebagai pencabutan seluruh bagian gigi atau akar gigi tanpa rasa sakit dengan trauma
yang minimal terhadap jaringan pendukung gigi, sehingga luka bekas pencabutan
dapat sembuh dengan sempurna dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.1
Meskipun banyak perkembangan berbagai tindakan pencegahan dan konservatif
dalam kedokteran gigi, pencabutan gigi masih menjadi salah satu prosedur yang
umum dilakukan dalam praktik sehari-hari.2
Tindakan pencabutan gigi merupakan pilihan terakhir apabila gigi pasien
sudah rusak dan tidak dapat dirawat lagi. Banyak diantara kalangan masyarakat yang
sudah mengerti akan pentingnya mempertahankan gigi didalam rongga mulut, namun
tidak sedikit juga yang masih belum mengerti dan cenderung untuk mencabut gigi
yang rusak daripada merawat gigi tersebut.3
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan gigi, dokter gigi dituntut
untuk memahami bentuk dan penyebab kerusakan gigi. Survei dilakukan untuk
menentukan alasan pencabutan gigi berdasarkan umur dan jenis kelamin. 4
Terdapat banyak alasan pencabutan gigi di antaranya karies gigi, periodontitis,

gigi impaksi, pencabutan gigi untuk keperluan perawatan ortodonti dan prostetik,
serta kegagalan perawatan saluran akar. Namun dari semua alasan diatas, karies dan
periodontitis merupakan dua alasan utama yang memungkinkan terjadinya
pencabutan gigi, berapapun usia pasien tersebut. 2 Sebagian besar penelitian
menunjukkan bahwa karies lebih banyak menjadi penyebab pencabutan gigi,
sementara kehilangan gigi yang disebabkan oleh periodontitis lebih banyak terjadi
seiring dengan bertambahnya usia.4

Universitas Sumatera Utara

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Saikhedkar dan Neema pada pasien
College of Dental Science & Hospital, Rau, Indore, didapat bahwa 1608 pasien

melakukan pencabutan gigi permanen, dimana 840 (52,23%) adalah laki-laki dan 768
(47,76%) adalah perempuan.2
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Dixit pada pasien yang melakukan
pencabutan gigi di rumah sakit di Nepal, menunjukkan bahwa terdapat 282 pasien
yang melakukan pencabutan, dimana 126 (46%) adalah laki-laki dan 156 (54%)
adalah perempuan.5
Gossadi, Nahari, Kinani dkk dalam penelitiannya menemukan bahwa

persentasi pencabutan gigi tertinggi terdapat pada pasien muda dengan kelompok
umur 20-29 tahun. Karies merupakan alasan terbanyak penyebab pencabutan gigi
pada kelompok umur 20-29 (33,3%) diikuti oleh alasan ortodonti pada kelompok
umur yang sama. Penyakit periodontal merupakan alasan pencabutan terbanyak pada
kelompok umur 40-49 (23,4%) dan 50-59 (37,5%).6 Senada dengan Gossadi dkk,
Preethanath juga mengungkapkan bahwa usia 20-30 tahun (< 50 tahun) pencabutan
gigi cenderung disebabkan oleh karies.4
Preethanath pada penelitiannya juga menemukan bahwa dari 2800 gigi yang
dicabut pada 400 masyarakat perkotaan (urban) Arab Saudi, sebanyak 8,29% (116)
pada gigi anterior maksila, 56% (784) pada gigi posterior maksila, 6% (84) pada gigi
anterior mandibula, dan 29,71% (416) pada gigi posterior mandibula. Sedangkan
pada 420 masyarakat pinggiran (rural) Arab Saudi, sebanyak 11,43% (160) pada gigi
anterior maksila, 38% (532) pada gigi posterior maksila, 10% (140) pada gigi anterior
mandibula dan 40,57% (568) pada gigi posterior mandibula.4
Dalam beberapa penelitian, ditemukan prevalensi ekstraksi gigi anterior
maksila cukup tinggi dan sering menimbulkan masalah bagi penderitanya, yaitu
terganggunya kualitas hidup. Adapun yang menyebabkan tingginya prevalensi
pencabutan gigi dapat disebabkan oleh usia, jenis kelamin, sosial ekonomi dan
kebiasaan hidup.7 Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini di
Medan, khususnya di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU.


Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan Masalah
1. Jumlah pasien yang melakukan pencabutan gigi anterior maksila di
Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU tahun 2013-2014.
2. Berapa jumlah pasien yang melakukan pencabutan gigi anterior maksila
berdasarkan umur di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU tahun 20132014.
3. Berapa jumlah pasien yang melakukan pencabutan gigi anterior maksila
berdasarkan jenis kelamin di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU tahun
2013-2014.

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum
1. Mengetahui jumlah pasien yang melakukan pencabutan gigi anterior
maksila.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui jumlah pasien yang melakukan pencabutan gigi anterior
maksila berdasarkan umur
2. Mengetahui jumlah pasien yang melakukan pencabutan gigi anterior

maksila berdasarkan jenis kelamin

1.3 Manfaat Penelitian
1. Memberi konstribusi bagi perkembangan ilmu kedokteran gigi dimana
temuan-temuan empiris dari hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan berharga
sekaligus sebagai pengkayaan materi dalam ilmu kedokteran gigi.
2. Dengan mengetahui prevalensi pencabutan gigi anterior maksila
berdasarkan umur dan jenis kelamin di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG
USU tahun 2013-2014, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan
dalam usaha meningkatkan kesehatan rongga mulut bagi masyarakat setempat.

Universitas Sumatera Utara

3. Memberikan sumber informasi bagi peneliti selanjutnya.
4. Memberikan data mengenai prevalensi pencabutan gigi anterior maksila
kepada LITBANG setempat untuk ditindaklanjuti.

Universitas Sumatera Utara


Dokumen yang terkait

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

4 36 45

Prevalensi Pencabutan Gigi Anterior Maksila Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tahun 2013-2014

1 8 64

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 12

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 1

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 3

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 3

Prevalensi Pencabutan Gigi Anterior Maksila Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tahun 2013-2014

0 0 11

Prevalensi Pencabutan Gigi Anterior Maksila Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tahun 2013-2014

0 0 16

Prevalensi Pencabutan Gigi Anterior Maksila Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tahun 2013-2014

0 0 2

Prevalensi Pencabutan Gigi Anterior Maksila Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tahun 2013-2014

0 0 17