Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Dukungan Suami Dengan Kesiapan Wanita Dalam Menghadapi Masa Menopause Di Desa Sinabang Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Menurut data dari WHO (World Health Organization) pada tahun

2030

diperkirakan ada 1,2 miliar wanita yang berusia diatas 50 tahun dan sebagian besar
mereka tinggal di Negara berkembang (Mulyani, 2013).Seiring dengan peningkatan
usia, banyak terjadi proses perkembangan dan pertumbuhan pada manusia. Namun
pada suatu saat perkembangan dan pertumbuhan itu akan terhenti pada suatu tahapan,
sehingga berikutnya akan terjadi banyak perubahan yang terjadi pada fungsi tubuh
manusia. Perubahan tersebut biasanya terjadi pada proses menua, karena pada proses
ini banyak terjadi perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan tersebut paling
banyak terjadi pada wanita karena pada proses menua terjadi suatu fase yaitu fase
menopause (Proverawati, 2010).
Pencapaian usia sampai 80 tahun,bukanlah sesuatu yang mustahil. Kondisi
kesehatan yang makin baik, ditunjang dengan sistem Keluarga Berencana (KB) yang
sempurna, memungkinkan itu semua terjadi. Sebenarnya proses penuaan telah terjadi
sejak manusia dilahirkan ke dunia, dan proses ini terjadi terus-menerus sepanjang

kehidupan sesuai dengan hukum alam. Secara khusus pada wanita, proses penuaan ini
mempunyai dampak tersendiri terhadap siklus haidnya. Siklus haid tersebut setiap
bulannya aka mulai terganggu dan akhirnya menghilang sama sekali. Terganggunya

1

2

sampai hilangnya proses haid ini merupakan hal wajar yang sadar atau tidak sadar
yang akan dialami oleh semua wanita normal (Purwoastuti, 2008).
Meningkatnya usia harapan hidup dipengaruhi oleh majunya pelayanan
kesehatan, menurunnya angka kematian bayi dan anak, perbaikan gizi dan sanitasi,
dan meningkatnya pengawasan terhadap penyakit infeksi. Secara individu, pada usia
diatas 55 tahun terjadi proses penuaan secara alamiah. Hal ini akan menimbulkan
masalah fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologis (Bandiyah, 2009).
Data di Amerika Serikat ada lebih dari 32 juta wanita menopause.
Sesungguhnya menopause tidak terjadi pada usia tertentu saja, walaupun sebagian
besar wanita menglami menopause dekat dengan usia paruh baya. Usia rata-rata
perempuan mengalami menopause di Amerika Serikat adalah 50-52 tahun, tetapi
dalam beberapa kasus mungkin terjadi lebih awal atau lebih lambat. Tidak ada

seorang pun yang dapat memastikan kapan menopause ini akan datang. Kebanyakan
wanita akan mengalami pada usia 50 tahun tetapi tidak menutup kemungkinan jika
terjadi lebih cepat atau lebih lambat (Mulyani, 2013).
Di Indonesia sebagian besar wanita mengalami masa menopause sekitar usia
50 tahun, dan pada sebagian wanita menopause dapat berlangsung pada usia sekitar
40 tahun atau selambat-lambatnya pada usia 60 tahun (Soehartono, 2010). Sampai
akhir abad ke-21 ada sekitar 18.000.000-20.000.000 lansia, yang merupakan jumlah
yang tidak sedikit serta memerlukan perhatian serius. Di Indonesia lansia menjadi
tanggung jawab keluarga untuk memeliharanya.

3

Data Riskesdas, umur harapan hidup wanita lebih panjang dibanding umur
harapan hidup laki-laki. Pada tahun 1995 umur harapan hidup wanita adalah 66 tahun
sedangkan umur harapan hidup laki-laki 62,9 tahun. Sedangkan pada tahun 2005
umur harapan hidup wanita 68,2 tahun dan umur harapan hidup laki-laki 64,3 tahun.
Tahun 2010 usia harapan hidup wanita mencapai usia 70 tahun. Walaupun usia
harapan hidup wanita lebih tinggi dibandingkan usia harapan hidup laki-laki, tetapi
kenyataan proses biologis penuaan berlangsung lebih cepat dari pada laki-laki.
Kenyataan ini disebabkan karena beban proses reproduksi wanita lebih komplek

(Mulyani,2013).
Berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia jumlah penduduk menurut
kelompok umur wanita usia 45-49 tahun berjumlah 7.918.200 orang, kelompok umur
wanita usia 50-54 tahun berjumlah 6.663.100 orang dan kelompok umur wanita usia
55-59 tahun berjumlah 5.198.500 orang (Proyeksi Penduduk Indonesia, 2014).
Berdasarkan Proyeksi Penduduk Aceh jumlah penduduk menurut kelompok
umur wanita usia 45-49 tahun berjumlah 127.900 orang, kelompok umur wanita usia
50-54 tahun berjumlah 104.200 orang dan kelompok umur wanita usia 55-59 tahun
berjumlah 79.600 orang (Proyeksi Penduduk Aceh, 2014). Berdasarkan Proyeksi
Jumlah penduduk Kabupaten Simeulue tahun 2015 sebanyak 89.117 orang. Jumlah
Penduduk Kecamatan Simeulue Timur 27.081 orang dan jumlah penduduk Desa
Sinabang 1.923 orang (Data BPS Kabupaten Simeulue, 2015).

4

Data dari BPS pada tahun 2013 jumlah penduduk simeulue berdasarkan
kelompok umur wanita usia 45-49 tahun berjumlah 2.370 orang, kelompok umur
wanita usia 50-54 tahun berjumlah 1.880 orang, dan kelompok umur wanita usia 5559 tahun berjumlah 1.453 orang.Berdasarkan Data Kelompok Umur Usila Puskesmas
Simeulue Timur Tahun 2014 umur 45-59 tahun jumlah ibu pralansia(menopause)
sebanyak 1.558 orang dan jumlah ibu pralansia (menopause) umur 45-59 tahun di

desa sinabang sebanyak 320 orang (Data Puskesmas Simeulue Timur, 2014).
Sejumlah wanita memperlihatkan banyak sekali keluhan, sementara kelompok
wanita lain hanya memperlihatkan adanya sedikit keluhan. Berat atau ringannya
keluhan pada masa menopause bersifat individual. Beberapa gejala dapat
menimbulkan ketidaknyamanan sehingga diperlukan konseling sehingga wanita
menopause dapat menerima perubahan yang timbul pada masa menopause (Astutik,
2013).
Banyak wanita yang menopause terpengaruh akan mitos-mitos yang terkait
dengan hal ini seperti, mengalami menopause membuat produktivitas seorang wanita
menurun, merasa tidak ada daya tarik lagi dimata pasangan, merupakan akhir hasrat
seksual normal, tidak bergairah terhadap seks, dan tidak akan bisa mencapai kepuasan
seksual. Mitos-mitos seperti ini salah besar dan tak perlu menjadi kecemasan. Kita
ketahui menopause adalah waktu dalam kehidupan seorang wanita dimana menstruasi
berhenti, untuk itu pentingnya diketahui apa sebenarnya menopause itu. Untuk itu
tidak ada salahnya jika mengetahui apa yang akan terjadi ketika menopause sehingga
dapat mengantisipasi saat proses menopause terjadi kita bisa mengatasinya.Karena

5

ada beberapa wanita mengatakan bahwa setelah menopause mereka justru merasakan

kelegaan, lebih lepas, dan bebas karena tidak perlu mengkhawatikan akan hamil
(Mulyani, 2013).
Berdasarkan hasil penelitian Nurlaila (2013) tentang pengaruh peran suami
dan persepsi diri terhadap kesiapan psikologi dalam menghadapi masa klimakterium
di Desa Lampaseh Kota Banda Aceh menunjukkan bahwa terdapat pengaruh peran
suami terhadap kesiapan psikologi dalam menghadapi masa klimakterium. Peran
serta suami dalam rumah tangga sangat di perlukan, maka selain menjadi pendamping
maka suami juga dapat memberikan semangat dan memotivasi istri.
Berdasarkan hasil penelitian Cut Yuniwati (2011) tentang pengaruh peran
tenaga kesehatan terhadap kesiapan wanita menopause dalam menghadapi keluhan
menopause di Rumah Sakit Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Provinsi Aceh
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh peran tenaga kesehatan terhadap kesiapan
wanita menopause dalam menghadapi keluhan menopause. Dengan adanya peran
motivator dari tenaga kesehatan dapat membantu wanita menopause menghadapi
keluhan yang datang pada masa menopause dengan upaya-upaya yang tepat.
Berdasarkan hasil penelitian Desi Prabandani (2009) tentang hubungan
dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause di
Perumahan Griya Cipta Laras Wonogiri. Menunjukkan bahwa ada hubungan
dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause. Menyatakan
bahwa di Perumahan Griya Cipta Laras Wonogiri dukungan suami terhadap ibu

dalam menghadapi masa menopause mayoritas memberikan dukungan yang tinggi.

6

Berdasarkan hasil penelitian Atik Ismayanti (2013) tentang hubungan tingkat
pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan menghadapi menopause pada ibu
premenopause di Perumahan Sewon Asri Yogyakarta. Menunjukkan bahwa ada
hubungan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan menghadapi
menopause pada ibu premenopause di Perumahan Sewon Asri Yogyakarta.
menyatakan bahwa pengetahuan yang cukup akan membantu wanita memahami dan
mempersiapkan dirinya menghadapi masa menopause dengan lebih baik. wanita yang
memahami tentang menopause diharapkan wanita dapat melakukan upaya
pencegahan sedini mungkin untuk siap memasuki umur menopause tanpa harus
mengalami keluhan yang berat.
American Society for ReproductiveMedicine menyebutkan pada wanita di atas
50 tahun, terdapat 13-18% yang mengalami osteoporosis, sedangkan osteopenia
sekitar 37-50%. Keduanya akan meningkatkan kemungkinan terjadinya fraktur
sebesar 15-20%. Patah tulang pangkal paha akibat osteoporosis diperkirakan akan
meningkat tiap tahunnya menjadi 6,26 juta sampai tahun 2050. Di Amerika Serikat
didapatkan 24 juta penderita osteoporosis yang memerlukan pengobatan, 80%

diantaranya wanita. Sepuluh juta sudah jelas mengalami osteoporosis, dan 14 juta
mengalami massa tulang yang rendah yang merupakan risiko tinggi terjadinya
osteoporosis berat. Dari yang menderita osteoporosis kurang lebih 1,5 juta mengalami
patah tulang, dan diperkirakan 37.000 orang meninggal tiap tahunnya akibat
komplikasinya (Proverawati, 2010).

7

Kartono (1992), mengemukakan perubahan psikis yang terjadi pada masa
menopause dapat menimbulkan sikap yang berbeda-beda, diantaranya yaitu adanya
suatu krisis yang dimanifestasikan dalam simtom-simtom psikologis seperti depresi,
mudah tersinggung, mudah menjadi marah, mudah curiga dan diliputi banyak
kecemasan. Menurut penelitian Stewart menunjukkan pada saat perimenopause level
kecemasan, depresi, dan psikotik meningkat, dibandingkan saat postmenopause dan
premenopause (Stewart dkk,1992 dalam Becker, 2001).
Menurut Bromwich (1991) menyatakan bahwa kenyataan yang ada di
masyarakat menunjukkan banyak kaum ibu mengalami masalah dalam menghadapi
menopause. Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh kaum ibu antara lain adalah
gangguan dalam kehidupan seksual suami istri, simtom-simtom fisik seperti keringat
yang berlebihan dan rasa panas pada muka. Juga timbul perasaan-perasaan yang tidak

menyenangkan, seperti gejolak emosi yang berlebihan dan perasaan tidak berguna
karena tidak bisa melahirkan anak lagi. Selain hal-hal tersebut, ketidaksiapan kaum
ibu dalam menghadapi proses penuan merupakan satu masalah sendiri. Berkurangnya
kadar hormon estrogen dapat menyebabkan berkurangnya kelembapan kulit sehingga
kulit menjadi keriput sehingga terjadi kemunduran pada kualitas feminim, kecantikan
dan vitalitas.

Survei pendahuluan yang peneliti lakukan di Desa Sinabang Kecamatan
Simeulue Timur Kabupaten Simeulue berdasarkan dari wawancara yang dilakukan
pada 10 orang ibu menopause di desa sinabang didapatkan informasi bahwa

8

kurangnya pengetahuan ibu tentang menopause.Sikap ibu dalam menghadapi masa
menopause kurang baik. Ibu belum menyadari bahwa dukungan suami sangat
memengaruhi terhadap proses terjadinya masa menopause. Kurangnya perhatian dari
suami akan semakin menambah beban terhadap ibu yang menghadapi masa
menopause. Maka oleh karena itu pentingnya dukungan suami dalam membantu ibu
menghadapi masa menopausenya.Ibu kurang mengetahui mengenai kesiapan yang
dilakukan pada saat menghadapi masa menopause.Ibu menganggap bahwa keluhan

pada saat menopause itu merupakan suatu penyakit dan tidak siap menghadapi
menopause.
Dari fenomena tersebut terlihat bahwa pengetahuan, sikap dan dukungan
suami ada kaitannya dengan kesiapan wanita dalam menghadapi masa menopause,
sehingga perlu dilakukan penelitian hubungan pengetahuan, sikap dan dukungan
suami dengan kesiapan wanita dalam menghadapi masa menopause di Desa Sinabang
Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue.

1.2.

Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya pengetahuan ibu

terhadap menopause. Kurangnya perhatian dari suami akan semakin menambah
beban terhadap ibu yang menghadapi masa menopause. Ibu mengganggap keluhan
yang dihadapi masa menopause merupakan suatu penyakit, maka untuk itu perlu
diketahui hubungan pengetahuan, sikap dan dukungan suami dengan kesiapan wanita

9


dalam menghadapi masa menopause di Desa Sinabang Kecamatan Simeulue Timur
Kabupaten Simeulue.

1.3. Tujuan Penelitian
Untuk Mengetahui HubunganPengetahuan, Sikap dan Dukungan Suami
DenganKesiapan Wanita Dalam Menghadapi Masa Menopause Di Desa Sinabang
Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue.

1.4. Hipotesis
1. Ada hubungan pengetahuan dengankesiapan wanita dalam menghadapi masa
menopause di Desa Sinabang Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue.
2. Ada hubungan sikap dengan kesiapanwanita dalam menghadapi masa
menopause di Desa Sinabang Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue.
3. Ada hubungan dukungan suami dengankesiapan wanita dalam menghadapi masa
menopause di Desa Sinabang Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue.

1.5. Manfaat Penelitian
1. Bagi Kesehatan Ibu Pra Lansia

10


Diharapkan dapat menjadi informasi dalam kesiapan menghadapi masa
menopausenya.
2. Bagi Suami/Keluarga
Diharapkan dapat memberikan perhatian dan dukungan kepada ibu menopause
agar dalam menjalani masa menopause lebih siap dalam menghadapi masa
menopause.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan sebagai masukan bagi petugas kesehatan di Puskesmas Simeulue
Timur

agar

dapat

memberikan

penyuluhan/sosialisasi/advokasi

kepada

masyarakat sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan lansia terutama
wanita.

Dokumen yang terkait

Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Malaria Di Desa Suka Karya Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue Propinsi Aceh Tahun 2010

4 73 115

HUBUNGAN ANTARA KESIAPAN MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU Hubungan antara kesiapan menopause dengan kecemasan menghadapi menopause pada ibu Pkk di desa gentan kecamatan bendosari Kabupaten sukoharjo.

0 6 14

HUBUNGAN ANTARA KESIAPAN MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU Hubungan antara kesiapan menopause dengan kecemasan menghadapi menopause pada ibu Pkk di desa gentan kecamatan bendosari Kabupaten sukoharjo.

0 2 15

Hubungan antara dukungan sosial suami terhadap tingkat kecemasan istri dalam menghadapi masa menopause.

0 2 122

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Dukungan Suami Dengan Kesiapan Wanita Dalam Menghadapi Masa Menopause Di Desa Sinabang Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue

0 0 18

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Dukungan Suami Dengan Kesiapan Wanita Dalam Menghadapi Masa Menopause Di Desa Sinabang Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue

0 0 2

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Dukungan Suami Dengan Kesiapan Wanita Dalam Menghadapi Masa Menopause Di Desa Sinabang Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue

0 0 34

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Dukungan Suami Dengan Kesiapan Wanita Dalam Menghadapi Masa Menopause Di Desa Sinabang Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue

0 0 4

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Dukungan Suami Dengan Kesiapan Wanita Dalam Menghadapi Masa Menopause Di Desa Sinabang Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue

1 3 25

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI PADUKUHAN MOROBANGUN JOGOTIRTO BERBAH KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI PADU

0 0 12