this PDF file PENERBITAN SERTIFIKAT HAK MILIK PENGGANTI KARENA HILANG OLEH AHLI WARIS YANG DISEBABKAN OLEH BENCANA ALAM | Fatmala | Hukum Bisnis dan Administrasi Negara 1 PB

PENERBITAN SERTIFIKAT HAK MILIK PENGGANTI
KARENA HILANG OLEH AHLI WARIS YANG DISEBABKAN OLEH
BENCANA ALAM
Faiqa Fatmala
faickaikha@yahoo.co.id

Abstrak

Pendaftaran tanah pada hakikatnya bertujuan untuk memberikan kepastian hak
kepada pemilik tanah. Terbitnya sertipikat merupakan pemberi rasa aman kepada
pemilik tanah akan haknya pada tanah tersebut. Hak Milik atas tanah sifatnya
turun temurun,namun jika sertifikat Hak Milik tersebut hilang,alat bukti apa yang
digunakan oleh ahli waris dalam proses penerbitan sertipikat pengganti, dan
upaya hukum apa yang dapat dilakukannya. Dalam penulisan ini menggunakan
tipe penelitian hukum yang bersifat normatif dengan menemukan kebenaran
koherensi. Alat bukti kepemilikan oleh ahli waris adalah surat keterangan wa ris
yang disahkan camat atau lurah, dalam proses penerbitan sertipikat pengganti
yang hilang karena bencana alam dilakukan terlebih dahulu pengecekkan data
fisik dan data yuridis dan kemudian diadakan pengumuman. Jika setelah 30 (tiga
puluh) hari sejak diumumkan akan diadakan penerbitan sertifikat pengganti dan
ternyata tidak ada pihak-pihak yang menyatakan keberatan maka Kantor

Pertanahan akan menerbitkan sertipikat pengganti yang telah hilang karena
bencana alam.

Kata Kunci : Penerbitan Sertipikat Pengganti, Ahli waris, Bencana Alam
Abstract

Land registration is essentially aimed at ensuring the right of the landowner. The
publication of a certificate is a safeguard to the landowner of his rights to the
land. Ownership of the land is hereditary, but if the certificate of ownership is
lost, what evidence is used by the heirs in the process of issuing the replacement
certificate, and what remedies it can do. In this paper using the type of legal
research that is normative by finding the truth of coherence. Proof of ownership
by the heirs is a certificate of inheritance endorsed by the sub-district or village
head, in the process of issuing the replacement certificate lost due to natural
disaster done first checking the physical data and juridical data and then held the
announcement. If after 30 (thirty) days after the announcement of the issuance of
a replacement certificate and no party has stated the objection then the Land
Office will issue a replacement certificate that has been lost due to natural
disaster..
Keywoard : Issuance of Certificate, heir, natural disasters


merupakan kekayaan nasional Begitu
sangat

pentingnya

tanah

bagi

PENDAHULUAN

kehidupan manusia, maka jangan

Tanah merupakan faktor yang

heran jika setiap orang akan berusaha

sangat


penting

bagi

kehidupan

untuk memiliki dan menguasainya.

manusia dalam menjalankan aktivitas

Salah satu hak kebendaan atas

dan menjalani kehidupan keseharian,

tanah yang diatur dalam Pasal 16 ayat

hampir

(1) UUPA adalah hak milik atas tanah


semua

kegiatan

manusia

berada diatas tanah baik

secara

yang paling kuat

dan terpenuh.

langsung maupun tidak langsung

Terkuat menunjukkan bahwa jangka

selalu memerlukan tanah, bahkan


waktu hak milik tidak terbatas serta

disaat meninggal dunia manusia juga

hak milik juga terdaftar dengan

masih

adanya tanda bukti

memerlukan

penguburannya.
ketentuan
1945,

tanah

Berdasarkan


disusunlah

hak sehingga

memiliki kekuatan

Dasar

Dalam UUPA hak milik atas tanah

Undang-

bersifat turun temurun. Artinya, si

Undang-Undang

maka

untuk


Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang

pemilik

Peraturan

Pokok-Pokok

tanah tersebut kepada ahli warisnya

Agraria (selanjutnya ditulis UUPA),

atau keturunannya tanpa batas waktu

untuk memberikan kepastian hukum

dan tanpa batas generasi. Pewarisan

yang berhubungan dengan hak-hak


dapat

atas

undang-undang

tanah

Dasar

yang

dipegang

oleh

masyarakat.

tanah


terjadi

dapat

mewariskan

karena

ketentuan

ataupun

karena

wasiat dari orang yang memberikan

Pengertian tanah menurut Pasal 1

wasiat. Pewarisan disini dimaksud


Ayat (2) UUPA adalah seluruh bumi,

adalah pewarisan hak atas tanah. 1

air, dan ruang angkasa, termasuk

Secara

yuridis,

yang

diwariskan

kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dalam wilayah Republik
Indonesia sebagai karunia Tuhan
Yang Maha Esa adalah bumi, air, dan
ruang angkasa bangsa Indonesia dan


1

Urip Santoso, Pendaftaran dan
Peralihan Hak atas Tanah,
Prenadamedia Group, Surabaya, 2015 h.
397.

bukan

ketentuan

tanahnya. 2 Peralihan hak atas tanah

Peraturan

menyebabkan hak atas tanah beralih

pertama kali Indonesia mempunyai

dari seseorang kepada orang lain.

suatu lembaga pendaftaran tanah

Jadi,

adalah

hak

atas

peralihan

hukum

yang

tanah,

yang

diatur

dengan

Pemerintah”.

Untuk

adalah

perbuatan

dengan adanya Peraturan Pemerintah

sengaja

dilakukan

No. 10 Tahun 1961,3 Yang kemudian

dengan tujuan agar hak atas tanah

disempurnakan

berpindah dari yang mengalihkan

pemerintah Nomor 24 Tahun 1997

kepada yang menerima pengalihan.

yaitu tentang pendaftaran tanah.

dengan

Peraturan

Peralihan tersebut, dimungkinkan

Untuk menjamin kepastian hukum

sebagaimana disebutkan dalam Pasal

oleh pemerintah diadakan pendaftaran

20 ayat (2) UUPA yang menyatakan

tanah yang bersifat recht-kadaster

bahwa : “Hak milik atas tanah dapat

artinya bertujuan menjamin kepastian

beralih dan dialihkan kepada pihak

hukum. 4 Pendaftaran hak atas tanah

lain”. Dalam hal ini penerima hak

karena

wajib mendaftarkan peralihan hak

dilakukan oleh pemegang hak atas

milik atas tanah yang diterimanya

tanah yang memperoleh warisan,

dalam

memberikan

sebagaimana diatur dalam pasal 42

perlindungan hak kepada pemegang

ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah

hak atas tanah yang baru. Berkenaan

Nomor

dengan pendaftaran tanah, pemerintah

kewajiban

menyelenggarakan pendaftaran tanah

mendaftarkan peralihan hak karena

yang diatur secara tegas dalam Pasal

pewarisan mengenai bidang tanah hak

rangka

pewarisan

tanah

wajib

24 Tahun 1997 tentang
ahli

waris

untuk

19 ayat (1) UUPA bahwa: ”Untuk
menjamin
Pemerintah

kepastian
diadakan

hukum

oleh

pendaftaran

3

A.P. Parlindungan, Pendaftaran
Tanah di Indonesia, Cet.2, Mandar Maju,
Bandung, 1994, h. 1.

tanah diseluruh wilayah Republik
4

Indonesia

2

Ibid.

menurut

ketentuan-

Boedi Harsono, Hukum Agraria
Indonesia: Sejarah Pembentukan
undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan
Pelaksanaannya , Djambatan, Jakarta,
2008, h. 471-472.

yang sudah didaftar dan yang belum

termuat didalamnya, sepanjang data

didaftar antara lain, yaitu :

fisik dan data yuridis tersebut sesuai

1) Untuk pendaftaran peralihan hak
karena
pewarisan
mengenai
bidang tanah yang sudah didaftar
dan hak milik atas satuan rumah
susun sebagai yang diwajibkan
menurut ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 36, wajib
diserahkan oleh yang menerima
hak atas tanah atau hak milik atas
satuan rumah susun
yang
bersangkutan sebagai warisan
kepada
kantor
pertanahan,
sertipikat hak yang bersangkutan,
surat kematian orang yang
namanya
dicatat
sebagai
pemegang haknya dan surat tanda
bukti sebagai ahli waris.
2) Jika
bidang
tanah
yang
merupakan
warisan
belum
didaftar, wajib diserahkan juga
dokumen-dokumen sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1)
huruf b.
Kegiatan
pertama

kali

pendaftaran

tanah

menghasilkan

surat

tanda bukti hak, yaitu sertipikat. Dan
jaminan kepastian hukum itu juga
berupa sertipikat. Sebagai alat bukti

dengan data yang ada dalam surat
ukur

dan

buku

bersangkutan.5

tanah

Dalam

yang

pendaftaran

akta, yang didaftar bukan haknya,
melainkan

justru

aktanya

yang

didaftarkan, yaitu dokumen-dokumen
yang membuktikan diciptakannya hak
yang bersangkutan dan dilakukannya
perbuatan-perbuatan

hukum

mengenai hak tersebut kemudian.6
Adapun syarat yang harus dipenuhi
agar

pendaftaran

tanah

dapat

terpenuhi, antara lain : 7
1. Tersedianya peta bidang tanah
yang merupakan hasil pengukuran
secara kadasteral yang dapat
dipakai untuk rekonstruksi batas
dilapangan dan batas-batasnya
merupakan batas yang sah
menurut hukum;
2. Tersedianya daftar umum bidangbidang
tanah
yang
dapat
membuktikan pemegang hak yang
terdaftar sebagai pemegang hak
yang sah menurut hukum;

yang kuat, sertipikat mempunyai arti
sangat penting bagi perlindungan
5

kepastian hukum pemegang hak atas
tanah. Sertipikat merupakan surat
tanda bukti hak yang berlaku sebagai
alat pembuktian yang kuat mengenai
data fisik dan data yuridis yang

6

Ibid., h.481
Ibid., h. 74

7

Mhd. Yamin Lubis dan Abd.
Rahim Lubis, Hukum Pendaftaran
Tanah, Mandar Maju, Bandung, 2008, h.
171-172.

3. Terpeliharanya daftar umum
pendaftaran tanah yang selalu
mutakhir, yakni setiap perubahan
data mengenai hak atas tanah
peralihan hak tercatat dalam
daftar umum.
Pendaftaran tanah diselenggarakan
untuk menjamin kepastian hukum,
pendaftaran tanah ini diselenggarakan
untuk

memenuhi

kebutuhan

yang memiliki atau menyimpan datadata yang juga justru rusak atau
hancur dikarenakan bencana alam
tersebut, lalu bagaimana pembuktian
kepemilikan hak atas tanah dan upaya
hukum

para

pihak

dalam

mendapatkan sertipikat tersebut.
Berdasarkan

latar

belakang

masyarakat dan pemerintah. 8 Dalam

permasalahan dengan memperhatikan

memenuhi kebutuhan ini pemerintah

adanya perbedaan ini maka penulis

melakukan data penguasaan tanah

ingin mengkaji lebih mendalam pada

terutama

para

tesis ini yang berjudul “Penerbitan

pemilik tanah. 9 Sertipikat merupakan

Sertipikat Hak Milik Pengganti

bukti kepemilikan terhadap hak atas

karena Hilang oleh Ahli Waris

tanah, yang berlaku sebagai alat

Yang Disebabkan oleh Bencana

pembuktian

Alam”.

yang

melibatkan

yang

kuat,

karena

didalamnya termuat data fisik dan
data yuridis. Namun bilamana terjadi
bencana alam seperti banjir, tanah
longsor

dan

mengakibatkan

tsunami
sertipikat

yang
menjadi

rusak dan hilang, sehingga tidak dapat
lagi digunakan sebagai alat bukti atau
apabila Kantor Badan Pertanahan
Nasional Kabupaten/Kota setempat

Rumusan Masalah
1. Alat bukti kepemilikan apa
yang digunakan oleh ahli waris
dalam penerbitan sertipikat
kembali yang hilang karena
bencana Alam?
2. upaya hukum apa yang dapat
dilakukan oleh ahli waris untuk
mendapatkan sertipikat hak
milik yang telah hilang
dikarenakan bencana alam?
METODE PENELITIAN

8

Badan Pertanahan Nasional,
Himpunan Karya Tulis Pendaftaran
Tanah, Jakarta, 1989, h. 3
9

Ibid.

Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan

Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

dalam penulisan ini adalah tipe

Pokok-Pokok

penelitian

bersifat

Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997

normatif (legal research). Penelitian

tentang pendaftaran tanah, peraturan

hukum

Menteri

hukum

ini

yang

adalah

menemukan

Agraria,

Negara

Peraturan

Agraria/Kepala

kebenaran koherensi, yaitu apakah

Badan Pertanahan Nasional Nomor 3

aturan hukum sesuai norma hukum

Tahun

dan adakah norma yang berupa

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

perintah atau larangan itu sesuai

Nomor

dengan prinsip hukum, serta apakah

Pendaftaran Tanah yang kemudian

tindakan

dikaitkan

(act)

seseorang

sesuai

1997

24

tentang

tahun

ketentuan

1997

dengan

tentang

Penerbitan

dengan norma hukum (bukan hanya

sertipikat hak milik pengganti karena

sesuai aturan hukum) atau prinsip

hilang

hukum. 10

disebabkan oleh bencana alam.

penulisan

tesis

ini

menggunakan pendekatan perundangundangan
Pendekatan
menelaah

(statute

Approach)11

masalah
peraturan

ini

.

dengan

perundang-

undangan yang dikaitkan dengan isu
hukum yang dihadapi. Pendekatan
masalah yang penulis lakukan dengan
penulisan tesis ini yaitu dengan
menelaah Undang-undang Nomor 5

10

Peter Mahmud Marzuki,
penelitian hukum, Kencana Prenada
Media Group, Jakarta, 2013, h. 47.
11

Ibid, h. 93.

ahli

waris

yang

Dan dalam penulisan tesis ini juga

Pendekatan Masalah
Dalam

oleh

menggunakan pendekatan konseptual
(Conceptual

Approach).12

dimana

pendekatan masalah ini dilakukan
dengan beranjak dari pandangan dan
doktrin-doktrin

yang

berkembang

dalam ilmu hukum yang kemudian
menimbulkan
melahirkan

ide-ide

yang

pengertian-pengertian

hukum, konsep-konsep hukum dan
asas-asas hukum yang sesuai dengan
isu yang dihadapi.
Sumber Bahan Hukum

12

Ibid, h. 95

Bahan hukum yang digunakan

penerbitan

sertipikat

hak

milik

dalam penelitian ini adalah bahan

pengganti karena hilang oleh ahli

hukum primer dan bahan hukum

waris yang disebabkan oleh bencana

sekunder. Bahan hukum primer yang

alam, antara lain Undang-undang

digunakan

Nomor

berupa

peraturan

perundang-undangan yang
yaitu

diantaranya

Nomor

5

Tahun

berlaku

Undang-undang
1960

tentang

5

tahun

1960

tentang

Peraturan Dasar Pokok-pokok agraria,
Peraturan
Tahun

Pemerintah

1997

Nomor

tentang

24

Pendaftaran

peraturan dasar Pokok-pokok Agraria,

Tanah, Peraturan Menteri Negara

Peraturan

Agraria/Kepala

Tahun

Pemerintah

1997

tentang

Nomor

24

Pendaftaran

Badan

Pertanahan

Nasional Nomor 3 Tahun 1997

Tanah, Peraturan Menteri Negara

tentang

Ketentuan

Pelaksanaan

Agraria/Kepala

Peraturan

Pemerintah

Nomor

Badan

Pertanahan

24

Nasional Nomor 3 Tahun 1997

Tahun 1997, tentang Pendaftaran

tentang

Ketentuan

Pelaksanaan

Tanah. Kemudian setelah menelaah

Peraturan

Pemerintah

Nomor

24

atas permasalahan atau isu hukum

Tahun 1997, tentang Pendaftaran

yang diangkat dengan merujuk pada

Tanah.

peraturan perundang-undangan yang

Bahan hukum sekunder terdiri dari
berbagai literatur, buku-buku, jurnaljurnal, dan artikel dari media masa
yang berkaitan dengan permasalahan
yang dibahas dengan metode yang

digunakan, untuk selanjutnya menarik
kesimpulan

yang

menjawab

permasalahan atau isu hukum yang
diangkat.
Analisis Bahan Hukum

digunakan dalam menyusun tesis.

Menganalisis permasalahan yang

Prosedur Pengumpulan dan Bahan

ada dengan mengumpulkan data-data

Hukum

dan

Dalam penulisan tesis ini, penulis
mengumpulkan peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan

bahan-bahan

yang

telah

diperoleh, kemudian dianalisa dengan
menggunakan

metode

interpretasi.

Interpretasi yang digunakan
gramatikal

dan

sistematis,

adalah
yang

interpretasi

pembuktian yang kuat “. Kuat berarti

gramatikal adalah untuk mengetahui

bahwa selama tidak ada alat bukti lain

makna

yang

dimaksud

dengan

ketentuan

undang-undang

membuktikan

maka ketentuan undang-undang itu

ketidakbenarannya maka data yang

ditafsirkan atau dijelaskan dengan

disajikan dalam buku tanah dan peta

menguraikannya

pendaftaran tanah harus diterima

menurut

bahasa

benar.15

umum sehari-hari. 13 Sedangkan yang

sebagai

dimaksud

dengan

interpretasi

Pembuktian hak lama atas tanah

sistematis

adalah

menafsirkan

diatur dalam Pasal 24 Peraturan

Perundang-undangan

dengan

Pemerintah Nomor 24 tahun 1997

data

yang

menghubungkan dengan peraturan

yang

hukum dengan undang-undang lain

keperluan pendaftaran hak, hak atas

atau

sistem

tanah yang berasal dari konversi hak-

hukum, dimana menafsirkan undang-

hak lama dibuktikan dengan alat-alat

undang tidak boleh menyimpang atau

bukti mengenai adanya hak tersebut

keluar

berupa bukti-bukti tertulis, keterangan

dengan

dari

keseluruhan

sistem

perundang-

undangan atau sistem hukum. 14

mengatur

bahwa

untuk

saksi dan atau pernyataan yang
bersangkutan

HASIL DAN PEMBAHASAN

yang

kadar

kebenarannya oleh panitia ajudikasi

1. Alat Bukti Kepemilikan Hak
Atas Tanah oleh Ahli Waris

dalam

pendaftaran

tanah

secara

sistematik atau oleh Kepala Kantor

Alat bukti hak atas tanah diatur

Pertanahan dalam pendaftaran tanah

dalam Pasal 19 ayat (2) Nomor 5

secara

Tahun 1960 yang menyatakan bahwa

untuk mendaftar hak, pemegang hak

“pemberian surat-surat tanda bukti

dan

hak

membebaninya. Sesuai pasal 24 ayat

yang

berlaku

sebagai

alat

sporadik,

hak-hak

dianggap

pihak

lain

cukup

yang

(1) bukti tertulis dimaksud adalah
13

Sudikno Mertokusumo,
Penemuan Hukum, Liberty, Yogyakarta,
1996, h.57.
14

Ibid., h.58

surat girik.

15

Boedi Harsono, op. cit., h.83.

berlakunya

UUPA

permohonan hak atas tanah karena

dilakukan

untuk

pada dasarnya hukum tanah Indonesia

menentukan bidang-bidang tanah atau

bersumber dari hukum adat. Hal ini

pekarangan

dapat dilihat pada pasal 5 UUPA yang

Sebelum
pencatatan

berikut

pohon-pohon

yang telah diberikan kepada orang-

mengatur bahwa,

orang tertentu yang disertai dengan

“hukum agrarian yang berlaku atas
bumi, air dan ruang angkasa ialah
hukum
adat,
sepanjang
tidak
bertentangan dengan kepentingan
nasional
dan
Negara,
yang
berdasarkan atas persatuan bangsa,
dengan sosialisme Indonesia serta
dengan peraturan-peraturan yang
tercantum dalam Undang-undang ini
dan dengan peraturan perundangundangan lainnya, segala sesuatu
dengan mengindahkan unsur-unsur
yang bersandar pada hukum agama”.

pencatatan nama dan pemiliknya
masing-masing.

Pencatatan

ini

bertujuan untuk menetapkan bagian
masing-masing

penguasa

bidang

tanah dalam pajak umum yang telah
direncanakan

serta

untuk

menyelesaikan perkara batas tanah.
Girik

berfungsi

sebagai

surat

pengenaan dan tanda pembayaran
pajak, dikalangan rakyat dianggap
dan diperlukan sebagai tanda bukti
kepemilikan

tanah

bersangkutan.
kegunaan

Adapun

girik

yang
sebenarnya

adalah

sebagai

pegangan wajib pajak dalam rangka
mengoreksi ketetapan pajak yang
dikenakan

terhadap

nama

tercantum dalam girik tersebut.

yang

Proses pendaftaran tanah telah
diatur dalam

dikatakan bahwa pendaftaran tanah
dimaksudkan

untuk

memberikan

kepastian hukum dan yang dimaksud
dengan

kepastian

hukum

adalah

memberikan kepastian hak-hak atas
tanah. Pendaftaran perlaihan hak yang
disebabkan oleh pewarisan, pemohon

16

Dalam praktiknya dokumen Girik
cukup kuat dijadikan untuk dasar

hanya

B.F. Sihombing, Evolusi
Kebijakan Pertanahan Dalam Hukum
Tanah Indonesia, Gunung Agung,
Jakarta, 2004, h. 68

cukup

menyertakan

bukti

sebagai ahli waris yang sah, yang
kesemuanya tertuang dalam fatwa
waris.

16

pasal 19 UUPA,

Menyertakan

bukti

penunjukkan sebagai ahli waris yang
sah, karena ahli waris berhak secara
sah ”…. Menggantikan kedudukan
hukum dari orang yang meninggal

dalam kedudukan hukum mengenai

kepala desa/kelurahan dan camat

harta kekayaannya”.17 Maka dengan

tempat

sendirinya hak penguasaan atas tanah

waktu meninggal dunia;

dan a tau bangunan jatuh secara

tinggal

pewaris

 Bagi warga Negara Indonesia

otomatis pada ahli waris. Namun

keturunan

tionghoa

demikian seperti halnya perbuatan

keterangan

hak

hukum

notaris;

lain,

ahli

waris

harus

pada

:

akta

mewaris

dari

haknya

 Bagi warga Negara Indonesia

pertanahan

keturunan timur asing lainnya :

terlebih dahulu guna kepastian hukum

surat keterangan waris dari balai

atas

harta peninggalan.

mendaftarkan

peralihan

tersebut

kantor

pada

tanah

yang

didapat

dari

pewarisan tersebut.

Hal ini tentunya berlaku sepanjang

Dalam hal pendaftaran hak karena

tidak ada wasiat dari pewaris, atau

pewarisan, maka yang dapat dijadikan

putusan pengadilan, atau penetapan

sebagai surat tanda pewarisan/ ahli

hakim/ketua pengadilan untuk itu. 18

waris

sesuai

penjelasan

ketentuan

pasal

101

s/d

dalam

Berikut

cara

mengurus

112

keterangan

ahli

waris,

surat
umtuk

peraturan menteri Negara Agraria/

mengurus surat ahli waris dilakukan

kepala BPN Nomor 3 Tahun 1997

di kantor kelurahan dengan syarat :

masih

ketentuan

1. Surat pengantar dari RT/RW

golongan

2. Foto copy KK & KTP semua ahli

lama

memberlakukan
sesuai

dengan

penduduk, yakni :

 Bagi warga Negara Indonesia

waris
3. Foto copy surat kematian

penduduk asli : surat keterangan

4. Foto copy surat nikah orang tua di

ahli waris yang dibuat oleh para

legalisir oleh KUA setempat (jika

ahli waris dengan disaksikan oleh

yang mengurus anak)

2 (dua) orang saksi dikuatkan oleh

17

Hartono Soerjopratikno, Hukum
Waris tanpa Wasiat, Mustika Wikasa,
Yogyakarta, 1994, h.1.

18

Mhd. Yamin Lubis dan Abd.
Rahim Lubis, Op. Cit., h. 166

5. Surat

lapor

kehilangan

dari

2. Penerbitan Sertipikat Pengganti

kepolisian (jika surat kematian

yang Hilang karena Bencana

hilang)

Alam

6. Membuat suraat kleterangan waris
yang ditanda tangani oleh para
Ahli

Waris

dengan

diberi

bermaterai minimal 6000 dan
diketahui serta ditanda tangani
oleh para saksi yaitu ketua RT /
RW setempat.

ke

Bagian

Pelayanan

Umum dengan persyaratan dokumen
yang telah ditentukan sebagaimana
diatas

karena

formulir

telah

disediakan dan bisa dibawa kerumah
terlebih dahulu untuk dilengkapi jika
ada

syarat

yang

belum

siap

dikumpulkan.
Alat bukti kepemilikan oleh ahli
waris dapat dibuktikan dengan surat
keterangan waris19, dengan adanya
peralihan hak atas tanah maka ahli
waris yang mendapatkan warisan
tersebut

wajib

sertipikat hak atas tanah yang diatur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor
24 Tahun 1997, Peraturan Pemerintah
Nomor 34 Tahun 1997 juga mengatur
tentang

penerbitan

sertipikat

pengganti, yang mana pada intinya

Pemohon cukup datang ke kantor
kelurahan

Setelah penulis membahs tentang

membuat

surat

sertipikat

pengganti

diterbitkan

oleh

ini

dapat

Kantor

Badan

Pertanahan atas Permohonan pihak
yang

berkepentingan,

apabila

sertipikat hak atas tanahnya hilang,
rusak,

dan

lain

sebagainya.

Diterbitkannya sertipikat pengganti
oleh

Kantor

Pertanahan,

maka

sertipikat hak atas tanah yang lama
otomatis akan dibatalkan. Hal ini
dilakukan

untuk

kemungkinan

menjaga

disalahgunakannya

sertipikat hak atas tanah yang lama
oleh

pihak

ketiga

yang

berkepentingan akan hal tersebut.

keterangan waris.
Dalam
pengganti
19

Wawancara dengan Kepala
Badan Pertanahan Nasional kab/kota
palu, 10 Agustus 2017.

penerbitan
karena

sertipikat

hilang,

harus

dilakukan penelitian terlebih dahulu
mengenai data yuridis dan data fisik,
mengenai bidang tanah yang akan

diterbitkan

sertipikat

pengganti.

bukti sebagai ahli waris. Setelah

data

semua persyaratan telah dipenuhi oleh

tanah

pemohon, maka kantor pertanahan

dikumpulkan alat-alat bukti mengenai

dapat melakukan penerbitan sertipikat

kepemilikan atau penguasaan tanah,

pengganti yang telah hilang tersebut.

baik bukti tertulis maupun bukti tidak

Tetapi sebelum melakukan penerbitan

tertulis yang berupa keterangan dari

sertipikat pengganti pihak kantor

saksi dan atau keterangan yang

pertanahan terlebih dahulu melakukan

bersangkutan

oleh

pengumuman melalui surat kabar dan

Untuk

keperluan

yuridis

bidang-bidang

pemegang
kuasanya

penelitian

yang

hak
atau

ditunjuk

atas

tanah

atau

kantor

kelurahan

dimana

tanah

pihak

lain

yang

tersebut

berada

dengan

masa

panitia

pengumuman selama 30 (tiga puluh)

pendaftaran tanah. Dalam Pasal 59

hari kerja, jika pemohon tidak mampu

Peraturan

membayar

berkepentingan

kepada

Pemerintah

Nomor

24

biaya

pengumuman

Tahun 1997 menjelaskan, yang mana

melalui surat kabar maka kantor

penerbitan sertipikat pengganti karena

pertanahan

hilang didasarkan atas pernyataan dari

bahwa pengumuman cukup ditempel

pemegang hak mengenai hilangnya

di kantor pertanahan itu sendiri

sertipiikat tersebut yang dituangkan

ataupun disepanjang jalan masuk

dalam

dan

kelokasi tanah yang sertipikatnya

pernyataan dibuat dibawah sumpah

telah hilang tersebut dengan papan

didepan kepala kantor pertanahan

pengumuman yang cukup jelas dan

dimana tanah tresebut berada atau

bisa

pejabat lain yang ditunjuk oleh kepala

disekitar ataupun diluar bidang tanah

kantor pertanahan.

tersebut.

surat

pernyataan

Dalam hal pemegang hak atau

dibaca

mempunyai

orang

kebijakan

yang

berada

Jika setelah 30 (tiga puluh) hari

penerima hak sudah meninggal dunia,

sejak

permohonan

pengganti

penerbitan sertipikat pengganti dan

dapat diajukan oleh ahli warisnya

ternyata tidak ada pihak-pihak yang

dengan menyerahkan surat tanda

menyatakan keberatan maka kantor

sertipikat

diumumkan akan diadakan

pertanahan

dapat

menerbitkan

diterbitkan, dan setelah ditebitkannya

sertipikat pengganti tersebut, dan oleh

sertipikat

kepala kantor pertanahan dibuatkan

pertanahan dapat segera diserahkan

berita

kepada pemohon ataupun kepada

acara

pengganti

penerbitan sertipikat

kepada

kepala

seksi

pengukuran dan pendaftaran tanah
tentang tidak adanya pihak lain yang
menyatakan keberatan atas penerbitan
sertipikat pengganti tersebut, dan jika
ada pihak yang menyatakan keberatan
atas

diterbitkannya

sertipikat

pengganti tersebut dan keberatannya
beralasan,

dan

pertanahan

pihak

tersebut

penelitian

yang

kantor

melakukan

ternyata

dari

penelitian tersebut ditemukan bukti
baru

bahwa

sertipikat

tersebut

bukanlah milik pemohon, maka pihak
kantor

pertanahan

menerbitkan

tidak

sertipikat

boleh

pengganti

tersebut sampai diketahui kebenaran
atas tanah yang akan diterbitkan
sertipikat penggantinya. Lain halnya
apaila ada pihak yang memberikan
keberatan

yang

tidak

beralasan

ataupun tidak terbukti bahwa dialah
yang

berhak

tersebut,

maka

pertanahan
keberatan

atas

bidang
pihak

dapat
tersebut

penggantipun

tanah
kantor

mengabaikan
dan

dapat

sertipikat
langsung

pengganti,

oleh

kantor

kuasanya.
Diatas adalah prosedur penerbitan
sertipikat pengganti yang hilang, lain
halnya jika sertipikat tersebut hilang
karena bencana alam misalnya berupa
tsunami

yang

menyebabkan

bangunan-bangunan hancur dan rata
dengan

tanah,

dimana

Kantor

Pertanahan juga hancur beserta arsipsrsip

didalam

kantor

pertanahan

lenyap hancur lebur terbawa arus
ataukah hancur tertumpuk bangunan.
Bedanya

sertipikat

yang

hilang

dengan hilang karena bencana alam
yaitu sertipikat yang hilang mungkin
saja masih dapat ditemukan oleh
pihak lain dan data-data di kantor
pertanahan

juga

masih

ada,

sedangkan hilang karena bencana
alam sertipikatnya tersebut lenyap
dan/atau hancur, penerbitan sertipikat
pengganti yang hilang karena bencana
alam ini juga tidak berbeda seperti
yang penulis sudah jelaskan. Dan
bagaimana

jika

pemohon

disini

merupakan ahli waris dari pemilik

sertipikat Hak Milik atas tanah yang

biasa disebut dengan online, jadi

telah hilang dikarenakan bencana

ketika arsip di kantor pertanahan

alam

telah

hilang terbakar atau terbawa arus

kantor

bencana alam, secara elektronik data-

tersebut.

melakukan

Penulis

wawancara

di

pertanahan dimana kepala kantor

datanya

pertanahan

jika

aman didalam web, dimana data-data

sertipikat tersebut hilang dikarenakan

hanya bisa diinput dan tidak bisa

bencana alam dan pemohon adalah

dirubah.

ahli waris dari sipemilik sertipikat

ditemukan,

tersebut, maka pemohon harus dapat

kemungkinan akan ada persyaratan

membuktikan

surat

tambahan yang akan diminta oleh

keterangan waris yang disahkan oleh

kantor pertanahan untuk mencegah

camat/lurah

dengan

terjadinya kesalahan dalam penerbitan

proses

sertipikat pengganti, paling tidak ada

penerbitan sertipikat pengganti karena

keterangan-keterangan dari kelurahan

hilang yang disebabkan oleh bencana

yang mendukung. Dan pihak kantor

alam,

menjelaskan,

membawa

dengan

setempat
saksi.

harus

pengukuran,

Dalam

masih

Jika

tersimpan dengan

data-data
tidak

tidak
menutup

dilakukan

kegiatan

pertanahan meminta petunjuk dari

dimana

kegiatan

kanwil maupun pusat secara hirarki

pengukuran ini tidak terbatas karena
sertipikatnya hilang karena bencana
alam akan tetapi juga dilakukan jika

seperti itu. 20
KESIMPULAN

sertipikat hilang seperti yang penulis

1. Sebagai ahli waris yang ingin

telah jelaskan sebelumnya. Kegiatan

menerbitkan sertipikat pengganti

pengukuran ini wajib dilakukan oleh

yang telah hilang karena bencana

kantor pertanahan, untuk mengetahui

alam, harus dibuktikan dengan

seberapa

alat bukti kepemilikan yaitu surat

besar

luas

tanah

yang

keterangan

dinyatakan hilang. Setelah kegiatan

waris,

untuk

pengukuran semua data jelas maka
sampai

pada

tahap

penerbitan

sertipikat. Sistem kantor pertanahan
sekarang sudah berbasis web atau

20

Wawancara dengan Kepala
Badan Pertanahan Kab/kota Palu 10
Agustus 2017

mencegah sengketa diantara para

dan ternyata tidak ada pihak-pihak

ahli waris ataupun pihak ketiga.

yang menyatakan keberatan maka

Dengan adanya peralihan hak atas

Kantor

tanah maka ahli waris yang

menerbitkan sertipikat pengganti

mendapatkan

yang telah hilang karena bencana

warisan

tersebut

wajib membuat surat keterangan
waris dengan disaksikan oleh 2
(dua)

orang

diketahui

saksi
oleh

desa/kelurahan

dengan
kepala

dan

dikuatkan

Pertanahan

alam.
SARAN
1. Dalam

pembuktian

keterangan

surat

waris

mengharapkan

oleh camat setempat.

akan

penulis

agar

dalam

2. Upaya yang dapat dilakukan oleh

pembuatan surat keterangan waris

ahli waris yaitu dalam proses

tersebut dibuat dengan cukup hati-

penerbitan sertipikat

hati,

pengganti

karena

surat

keterangan

yang telah hilang karena bencana

waris selalu dibuat berdasarkan

alam,

mampu

pada pernyataan para pihak yang

mempunyai

mengaku ahli waris. Untuk itu

alat bukti yang cukup untuk

perlu dilakukan validasi terhadap

memenuhi

penerbitan

kebenaran data yang diberikan

sertipikat pengganti oleh Badan

oleh ahli waris dengan langsung

Pertanahan Nasional Kab/Kota

turun ke lapangan, hal ini untuk

setempat,

menghindari

ahli

membuktikan

waris
dan

proses

dengan

dipenuhinya

pihak-pihak

yang

segala persyaratan maka Kantor

nantinya merasa dirugikan dengan

Pertanahan akan melakukan data

dibuatnya surat keterangan waris.

fisik dan data yuridis terlebih
dahulu

dan

dengan

keterangan-keterangan

bantuan
dari

2. Diharapkan kepada pihak kantor
pertanahan

Kab/Kota

setempat

agar lebih bisa meningkatkan

kelurahan yang mendukung. Jika

kegiatan-kegiatan

setelah 30 (tiga puluh) hari sejak

kepada masyarakat yang berkaitan

diumumkan

dengan pentingnya sertipikat hak

akan

penerbitan sertipikat

diadakan
pengganti

atas

tanah,

dimana

penyuluhan

sertipikat

merupakan alat pembuktian yang
kuat yang memberikan kepastian
hukum dan perlindungan hukum
bagi

pemiliknya.

Dan

mensosialisasikan
persyaratan

dapat
tentang

dan

prosedur

penerbitan sertipikat

pengganti

Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian
Hukum, Kencana, Surabaya,
2005.
Parlindungan,

A.P.,

Pendaftaran

Tanah di Indonesia , Mandar Maju,

Bandung, 1994.
Santoso,

Urip,

Pendaftaran

dan

karena hilang yang disebabkan

Peralihan Hak atas Tanah,

oleh

Prenadamedia

bencana

masyarakat

alam,

dapat

tindakan

apa

agar

mengetahui
yang

harus

dilkakukan jika sertipikat hak atas
tanahnya

hilang,

agar

supaya

dapat terlaksana dengan baik dan
serta

tidak

merugikan

Group,

Surabaya, 2015.
Sihombing, B.F., Evolusi Kebijakan
Pertanahan
Tanah

Dalam

Indonesia,

Hukum

Gunung

Agung, Jakarta, 2004,

pihak
Soerjopratikno, Hartono, Hukum Waris

manapun.

tanpa Wasiat, Mustika Wikasa,

DAFTAR BACAAN

Yogyakarta, 1994.

Badan Pertanahan Nasional, Himpunan

Mertokusumo, Sudikno, Penemuan

Karya Tulis Pendaftaran Tanah,

Hukum, Liberty, Yogyakarta,

Jakarta, 1989

1996.

Harsono,

Boedi,

Hukum

Indonesia

Agraria
Sejarah

Pembentukan undang-Undang
Pokok

Agraria,

Wawancara

Isi,

dan

Wawancara

dengan

Kepala

Badan

Pertanahan Nasional kab/kota palu, 10
Agustus 2017.

Pelaksanaannya , Djambatan,

Jakarta, 2008.
Lubis dan Abd. Rahim Lubis. Mhd
Yamin, Pendaftaran Tanah,
Mandar Maju, Bandung, 2008.

Peraturan Perundang-undangan
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960
tentang
Agraria.

Undang-Undang

Pokok

Peraturan Pemerintah Nomor. 24
Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah.
Peraturan
Menteri
Negara
Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 3 Tahun 1997
Tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 Tentang Pendaftaran
Tanah

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

PERBEDAAN SIKAP KONSUMTIF REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA UTUH DAN ORANG TUA TUNGGAL

7 140 2