2. Pembangunan Jembatan Bentang Panjang Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Antar Daerah

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

PEMBANGUNAN JEMBATAN BENTANG
PANJANG MENDUKUNG PERTUMBUHAN
EKONOMI ANTAR DAERAH
Ir. Iwan Zarkasi, M.Eng.Sc
Bandung, Selasa, 5 September 2017

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

Outline
1.

Peran Pembangunan jembatan bentang panjang
mendukung pemerataan ekonomi antar daerah.
a.
b.

2.

dalam


Konektivitas
Landmark suatu wilayah

Gambaran mengenai pembangunan jembatan bentang panjang di
Indonesia
a. Tantangan dalam pembangunan
b. Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan.

3.

Studi kasus pembangunan jembatan bentang panjang di Indonesia.
a.
b.
c.
d.

Akses Priuk
Hanger tayan
Penanganan Jembatan Merah Putih Pasca Gempa

Jembatan Cisomang

JEMBATAN AKAR
Sungai Batang Bayang di Sumatera Barat,
Indonesia
Panjang 25 meter, dibuat oleh Pakih pada tahun
1890 dengan waktu 26 tahun
http://www.huffingtonpost.com/2013/06/21/living-root-bridge-indonesia_n_3468033.html

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

JEMBATAN
suatu struktur yang berfungsi untuk melewatkan kendaraan atau orang melalui suatu hambatan,
yang dapat berupa sungai atau jalan atau lainnya seperti lembah, jalan kereta api, dan harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga tujuan dan fungsinya dapat sesuai dengan yang
diharapkan.

Jembatan juga berfungsi untuk memerangi
kebodohan, keterisoliran, objek wisata dan
landmark suatu daerah


Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

• Kondisi Geologi, Morfologi dan Posisi Geografis Indonesia
• 55.000 sungai, 17.000 pulau dan 45% dari rupa bumi Indonesia merupakan daerah

perbukitan dan pegunungan
• Untuk mendukung konektivitas nasional:
• Pembangunan jembatan yang melintasi sungai besar, teluk, dan jembatan yang

menghubungkan pulau-pulau di tanah air
• Pembangunan jembatan untuk perbaikan geometri jalan
Jembatan Suramadu

Jembatan Batam – Tonton, Kepri

5

Jembatan Kelok 9


Jembatan Merah Putih

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

Tantangan Pembangunan Jembatan Panjang
• Aspek pembiayaan
• Membutuhkan prioritas pembangunan
• Meningkatkan daya saing dan perekonomian
Jembatan Khusus

Biaya (Rp)

Jembatan Pulau Balang, Balikpapan

1.400 milyar

Jembatan Holtekamp, Papua

858 milyar


Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara

750 milyar

Jembatan Tayan, Kalimantan Barat

740 milyar

Jembatan Merah Putih, Ambon

458 milyar

Jembatan Sukarno, Manado

300 milyar

• Aspek Teknologi
• Peralatan Teknologi dalam pelaksanaan konstruksi dan pemeliharaan
• Sumber Daya Manusia


JEMBATAN LARANTUKA, NTT

JEMBATAN PEJALAN KAKI

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

STRATEGI PENGELOLAAN JEMBATAN
BERKELANJUTAN

Pengelolaan
Jembatan
Peningkatan
Kapasitas
SDM
Sinergi
Penyelenggar
aan Jembatan

Jembatan
Berkelanjutan


Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

• Ada ± 96 jembatan kategori khusus

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

Potret Kegagalan Jembatan di Indonesia

Jembatan
Krasak,1990

Jembatan
Cipunegara,
2004

Keruntuhan Segmen P7
Jembatan Dompak pada
saat pelaksanaan


Jembatan Kutai
Kartenagara,
2011

Jembatan
Cindaga,
2011

Jembatan
Comal,
Pemalang,
2014

Keruntuhan Jembatan Kutai
Kartanegara akibat kurang
pemeliharaan

Akses
Priuk 2015


Jembatan
Dompak,
2016

Flyover Air
Hitam,
2016

Kerusakan Jembatan Fisabillah,
Batam

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

KLASIFIKASI JEMBATAN
1. Jembatan dengan bentang
paling sedikit 100 m;
2. Jembatan pelengkung
dengan bentang paling
sedikit 60 m, jembatan
gantung dan jembatan beruji

kabel;

3. Jembatan dengan total
panjang paling sedikit 3.000
m;
4. Jembatan dengan ketinggian
pilar di atas 40 m;
5. Terowongan Jalan dengan
panjang bagian tertutup
paling sedikit 200 m;
6. Terowongan Jalan yang
menggunakan cara
pengeboran/jacking dalam
metode pelaksanaan
7. Jembatan dan Terowongan
Jalan yang memiliki
kompleksitas struktur tinggi
atau memiliki nilai strategis
tinggi atau didesain
menggunakan teknologi

baru.

KKTJ
a.

a.

Melakukan pengkajian terhadap evaluasi keamanan
jembatan dan terowongan jalan yang dilakukan oleh
Pembangun atau Pengelola jembatan dan
terowongan jalan;

b.

Memberikan rekomendasi mengenai keamanan
jembatan dan terowongan jalan; dan

c.

Menyelenggarakan
inspeksi
jembatan
dan
terowongan jalan. terutama pada jembatan dan
terowongan jalan dengan prioritas tinggi
a. Berdasarkan laporan inspeksi Pengelola
jembatan dan terowongan jalan atau laporan
masyarakat apabila hasilnya menunjukkan
perlu dilakukan inspeksi oleh Komisi;
b. Permintaan Pembangun atau Pengelola
jembatan dan terowongan jalan;
c. Apabila diperlukan Komisi dapat melakukan uji
acak inspeksi untuk memastikan keamanan
jembatan dan terowongan jalan yang sudah
terbangun.

MENTERI PUPR
Pemberian persetujuan
desain, yang meliputi:
1)

pelaksanaan
konstruksi;

2)

perubahan yang
bersifat prinsip
yang
mempengaruhi
kondisi struktur;
dan

3)

desain rehabilitasi
dan
izin
pelaksanaan
rehabilitasi;

b.

Persetujuan laik fungsi
jembatan
dan
terowongan jalan; dan

c.

Persetujuan
kegiatankegiatan lain yang dapat
mempengaruhi keamanan
struktur jembatan dan
terowongan jalan.

12

Persyaratan teknis jembatan khusus
Kemudahaan
pelaksanaan,
pemeliharaan

Keawetan
untuk
umur
rencana
100 tahun

Kekuatan
dan
kestabilan

Memenuhi
kirteria
estetika
dan
lingkungan

Memenuhi
keselamata
n,
kenyamana
n dan
keamanan

Jembatan
berfungsi dengan
baik dalam
jangka panjang

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

Pengujian Beban (Uji Laik Fungsi)

Dilakukan dalam rangka menjamin keamanan struktur,
Dilakukan sebagai finger print awal

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

Surat Persetujuan Laik Fungsi Jembatan Kukar

Uji Pembebanan Jembatan Merah Putih
GRAFIK DISPLACEMENT PADA TAHAP
PEMBEBANAN
Displacement vertikal
400

Pembebanan (Ton)

350
300
250
Pengama
tan

200
150
100

50
0
0

50
100
150
Bearing displacement (mm)

200

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

Uji Pembebanan Jembatan Semanggi

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

75%

25%

50%

Jenis dump truck dengan spesifikasi berikut ini:
 Panjang total
: 8.985 m
 Berat kosong truk
: 7 ton
 Kapasitas bak angkut
: 25.5 m2

HASIL PENGUJIAN – RAMP 1
Posisi dari P7 ke P6 (m)
0

10

20

30

40

50

60

70

0.00

5.00

Deformasi (mm)

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00
25%

50%

75%

100%

Unloading 25%

Unloading 50%

Unloading 75%

Unloading 100%

80

CONTOH KASUS

Jembatan Kutai Kartanegara, Kaltim

Collapse : 28 November 2011 jam. 16.05 WITA

Jembatan Dompak, Prov. Kepri

Collapse : 02 Oktober 2015 jam. 16.50 WIB

JEMBATAN TAYAN

• Permasalahan getaran timbul setelah
erection pada pelengkung baja selesai
dan shoring dilepas.
• Getaran terjadi pada kondisi kecepatan
angin lebih dari 3 m/s
• Permasalahan sementara diatasi dengan
melakukan strut bar pada hanger

Jembatan Fisabillah

• Kemungkinan adanya
Vandalisme
• Kurang Perawatan

Initial 1999

Corrosion 7EA
(BML14)

Corrosion 3EA
(BML13)

Measure 2013

2016

Broken 1EA
(TSL14)

BS13 - T
S12 - T
S11 - T
S10 - T
S09 - T
S08 - T

S07 - T
S06 - T
S05 - T
S04 - T
S03 - T
S02 - T
S01 - T
M01 - T
M02 - T
M03 - T
M04 - T
M05 - T

Broken 1EA
(TML12)

M06 - T
M07 - T
M08 - T
M09 - T
M10 -T
M11 - T
M12 - T

M13 - T
M14 - T
M 14 - B
M 13 - B
M 12 - B
M 11 - B
M 10 - B
M 09 - B
M 08 - B
M 07 - B
M 05 - B
M 04 - B

Initial 1999

M 03 - B
M 02 - B
M 01 - B
S 01 - B

Meas

Broken 1EA
(TML13)

M 06 - B

9000

8000

7000

6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
BS14 - T

Total damage

Category

Cable number

Type of Damage

Number of Damage

Left Side

BML13

HDPE/Corrosion

3

BML14

HDPE/Corrosion

7

TML13

HDPE/Broken

1

TML12

HDPE/Broken

1

TSL14

HDPE/Broken

1

BSR14

HDPE/Broken

1

BSR 13, 12

HDPE slip out

2

Right Side

 Request the traffic control for heavy Trucks

Jembatan Barito

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

Terima kasih