Pengaruh Implementasi Corporate Social Resposibility PT. Kawasan Industri Medan (Persero) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Pada Kelurahan Tangkahan, Medan Labuhan) Chapter III V
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas
(implementasi Corporate Social Responsibility) memiliki pengaruh terhadap
variabel terikat (kesejahteraan masyarakat).
3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan pada lokasi Kecamatan Tangkahan, Medan
Labuhan, Sumatera Utara. Dan waktu penelitian ini dilakukan selama 2 bulan,
pada bulan Maret sampai Mei 2017.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di Kelurahan
Tangkahan yang telah penerima CSR PT. Kawasan Industri Medan (Persero) pada
tahun 2016 sebanyak 94 orang.
3.3.2 Sampel
Dikarenakan populasi tidak lebih dari 100 maka sampel dalam penelitian
ini sebanyak populasi yang ada. Dan teknik pengumpulan sampel yang digunakan
pada penelitian ini adalahSampel Jenuh.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Definisi Operasional
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada maka penelitian ini
menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel Bebas pada penelitian ini adalah Implementasi Corporate Social
Responsibility. ImplementasiCorporate Social Responsibility merupakan
pelaksanaan tanggungjawab perusahaan terhadap
lingkungannya
bagi
kepedulian sosial maupun tanggung jawab lingkungan dengan tidak
mengabaikan kemampuan dari perusahaan. Indikator pada variabel ini adalah
sebagai berikut:
a. Kemitraan.
b. Bina Lingkungan.
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah Kesejahteraan Masyarakat.
Kesejahteraan Masyarakat adalah suatu kondisi yang memperlihatkan tentang
keadaan kehidupan masyarakat yang dapat dilihat dari stadar kehidupan
masyarakat. Indikator pada variabel ini, yaitu:
a. Pendapatan.
b. Kesehatan.
c. Pendidikan.
Berikut ini akan diuraikan pada table 3.1 mengenai variabel yang diteliti
beserta indikator-indikator yang dipakai sebagai alat pengukurnya:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel
Definisi
Pelaksanaa
dari
Indikator
Skala
bentuk
Implementasi
tanggung jawab perusahaan
Corporate Social
terhadap lingkungannya bagi
Kemitraan
Responsibility (X) kepedulian sosial maupun
tanggung jawab lingkungan
dan memberikan kontribusi
kepada
Bina
Likert
Lingkungan
pengembangan
ekonomi
dari
komunitas
setempat ataupun masyarakat
luas.
Kondisi
yang
memperlihatkan
tentang
Pendapatan
keadaan hidup masyarakat
Kesejahteraan
Masyarkaat (Y)
dan
ukuran
pembangunan
hasil
masyarakat
Kesehatan
Likert
dalam pencapaian kehidupan
yang lebih baik yang dapat di
lihat dari standar kehidupan
Pendidikan
masyarakat.
Sumber: Penulis (2017)
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian
ini, maka penelitian menggunakan data sebagai berikut :
3.5.1 Data Primer
Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan cara menyebarkan
kuesioner terhadapat responden yang ada.Skala instrument yang digunakan pada
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini adalah skala Likert yaitu mengukur sikap, pendapat, persepsi
seseorang atau kelompok tentang fenomena instrument. Dalam penelitian ini lima
tipe alternative instrumennya terdiri dari:
Tabel 3.2
Skala Likert
No
Alternatif Jawaban
Skor
1
Sangat Setuju (SS)
5
2
Setuju (S)
4
3
Netral (N)
3
4
Tidak Setuju (TS)
2
5
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sumber: Sugiyono (2012)
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini adalah Studi Pustaka.
Data dan informasi yang diperoleh adalah melalui buku-buku, jurnal, data-data
lainnya yang dapat membantu hasil penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Metode Uji Instrumen
Dalam teknik analisis data harus melakukan Uji validitas dan realibilitas.
Hal ini dilakukan untuk menguji kuesioner layak untuk digunakan sebagai
instrumen penelitian.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan atau
kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian. Pengujian
validitas dalam penelitian ini menggunakan nilai r-tabel dengan ketentuan df = n-2
(94-2) = 92 dan tingkat signifikan sebesar 5% maka angka yang diperoleh 0,2028.
Universitas Sumatera Utara
Pengujian ini menggunakan bantuan software SPSS 21.0. Kriteria pengukuran
kuesioner adalah sebagai berikut:
a. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.
b. Jika r hitung< r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas, peneliti dapat menggunakan teknik half, yaitu
mengkorelasikan skor genap dengan skor ganjil kemudian memasukkan nilai
korelasi (r) yang diperoleh ke dalam rumus Spearman Brown:
Keterangan:
�� =
2�
1+�
ri = nilai koefisien reliabilitas
r = nilai korelasi
Untuk menguji realibilitas penulis juga menggunakan kriteria sebagai berikut:
a. Jika nilai koefisien realibilitas (Cronbach Alpha) > 0,6 maka kuesioner
dinyatakan reliabel atau terpercaya.
b. Jika nilai koefisien realibilitas (Cronbach Alpha) < 0,6 maka kuesioner
dinyatakan tidak reliabel atau tidak terpercaya.
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, perlu dilakukan pengujian asumsi
klasik terlebih dahulu agar data sampel yang diolah benar-benar dapat
mewakilipopulasi secara keseluruhan. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan
dalampenelitian ini yaitu:
Universitas Sumatera Utara
3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui perhitungan regresi
dengan SPSS 21.0. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk melihat apakah data
residual berdistribusi normal atau tidak.
1. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov Z
Pedoman pengambilan keputusan data distribusi normal berdasarkan uji
statistik dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov Z yang dapat
dilihat dari kriteria berikut :
a. Jika nilai Asymp.sig (2 tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal.
b. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z < 1, 97, data dikatakan normal.
2. Pendekatan Grafis
Cara kedua untuk Uji normalitas dapat dilakukan melalui perhitungan
regresi dengan SPSS 21.0 yang dideteksi melalui dua pendekatan grafik yaitu
analisa grafik histogram dan analisa grafik normal p-plot yang membandingkan
antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
3.6.3 Regresi Linier Sederhana
Menurut Sugiyono (2010:147) analisis ini didasarkan pada hubungan
fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel
dependen. Analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh implementasi CSR(X)
terhadap kesejahteraan masyarakat (Y) dengan rumus sebagai berikut :
Y = a + bX
Keterangan :
X : Implementasi CSR
Y : Kesejahteraan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
a : bilangan konstanta
b : koefisien regresi
3.6.4 Uji Hipotesis
3.6.4.1 Uji Hipotesis Parsial (Uji-t)
Uji t dilakukan untuk menguji apakah karakteristik variabel (X)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel (Y). Adapun kriteria
penerimaan/penolakanhipotesisnya adalah sebagai berikut:
a. Tolak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung < probabilitas yangditetapkan
sebesar 0,05 (Sig probabilitas yang ditetapkan
sebesar 0,05 (Sig >α 0,05).
4.6.4.2 Uji Koefisien Determinasi (�� )
Dalam penelitian ini koefisien determinasi digunakan untuk mengukur
mengetahui seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen Jika R2 semakin besar (mendekati satu) maka
pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Sedangkan, jika R2
kecil maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat mempunyai dampak
yang kecil.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Umum PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
PT. Kawasan Industri Medan (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dengan bidang usaha jasa pengelolaan Kawasan Industri. Kawasan ini
didirikan pada tanggal 7 Oktober 1988, dengan komposisi sahamnya terdiri dari
Pemerintah RI (pusat) 60%, Pemerintah Propinsi Sumatera Utara 30%, dan
Pemerintah Kota Medan 10%.PT. Kawasan Industri Medan (Persero) didirikan
dengan status Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Akte Notaris
Soeleman Ardjasasmiota, SH. No 9 Tanggal 7 Oktober 1988 di Jakarta,
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Akte Notaris Ny. Asmara Noer
SH, No. 8 dan 9 tanggal 10 Maret 198 sebagai akibat dari hasil Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 14 Januari 1998 dan telah diubah dengan
Akte Notaris Erita Wagewali Sitohang, SH Nomor 12 tanggal 7 April 2005 dan
terakhir telah diubah dengan Akte Notaris Titiek Irawati S.S.H Nomor 42 tanggal
12 September 2008 sesuai dari hasil Keputusan Para Pemegang Saham
Perusahaan
Perseroan
(Persero)
PT.
Kawasan
Industri
Medan
Kep-
114S.MBU2008, No. Kep-23D2.MBU2008, No. 5752836K2008 dan No.
570106522008 tanggal 13 Agustus 2008.
Sejak didirikannya kawasan ini, seiring dengan tingginya minat investor
untuk menanamkan investasinya di Sumatera Utara PT. Kawasan Industri Medan
(Persero) terus melakukan pengembangan lahan. Hingga saat ini telah memiliki
luas areal 780 ha dan akan terus dikembangkan dengan usaha sendiri maupun
Universitas Sumatera Utara
bekerjasama dengan pihak-pihak swasta yang berpengalaman dan professional
dalam pembangunan kawasan industri. Areal Kawasan Industri Medan ( Tahap I),
dengan luas + 200 Ha, terletak disebelah barat jalan tol, dan areal di sebelah timur
jalan tol disebut dnegan Kawasan Industri Medan (Tahap II) dengan luas + 325
Ha.Tata ruang tahap II sangat terencana dan asri, dengan jalan utama keluar dan
masuk terbuat dari beton seluas 2 x 17,5 meter, dan jalan sekunder selebar 12
meter. Pada kiri dan kanan jalan terdapat pipa air bersih, air limbah, hydran, pipa
gas, kabel listrik dan telepon, dengan konstruksi dibawah tanah.
Dengan menjunjung visi “Menjadi Kawasan Industri yang Berwawasan
Lingkungan dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Bisnis yang Dapat
Meningkatkan Nilai Bagi Shareholder dan Stakeholders lainnya”. PT. Kawasan
Industri Medan akan terus meningkatkan berbagai sarana dan fasilitas yang
dibutuhkan dunia usaha maupun investor. Dalam kawasan yang terbesar di di
Sumatera Utara ini telah bergabung sebanyak 600 pengusaha mulai dari industri
dengan skala UKM, menengah hingga Industri-industri Multinasional dan
Internasional.
Terdapat berbagai hasil industri yang diproduksi dengan mengandalkan
potensi dan sumber daya alam yang terdapat di Sumatera Utara antara lain:
a. Industri Kelapa Sawit (CPO) dan turunannya seperti Fatty Acid, Steric Acid,
Palmitat Acid, Isopropil Palmiat, Gliserin dan jenis oleochemical lainnya,
karet, coklat, kopi, teh dan hasil-hasil pertanian dari dataran tinggi Sumatera
Utara berupa sayur mayur dan buah-buahan.
Universitas Sumatera Utara
b. Industri Hasil Laut, Goldstorage, pengalengan ikan, makanan dan minuman,
industri hasil hutan, furniture, rotan, meubel, industri bangunan (baja) dan
lain-lain.
4.1.2 Visi dan Misi
4.1.2.1 Visi
“Menjadi kawasan industri yang berwawasan lingkungan dan penyediaan
sarana dan prasarana bisnis yang dapat meningkatkan nilai bagi shareholder dan
Stakeholders lainnya”
4.1.2.2 Misi
a. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung yang berwawasan
lingkungan
b. Menyediakan berbagai fasilitas bisnis yang dibutuhkan dunia usaha dan
investor
c. Meningkatkan sumber daya manusia yang mampu memberikan pelayanan
prima.
4.1.3 Strategi
Secara komersial perusahaan bertujuan untuk menjadi perusahaan yang
menguntungkan (profitable), makmur dan berkelanjutan (sustainable) dengan
kegiatan sebagai berikut:
1. Strategi Umum:
a. Melakukan konsolidasi internal
b. Perubahan dan pengembangan fokus bisnis
2. Strategi Perusahaan:
a. Strategi tingkat korporat
Universitas Sumatera Utara
b. Strategi bisnis
c. Strategi fungsional
4.1.4 Divisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN nomorPER-09/MBU/07/2015 yang
dikeluarkan pada 03 Juli 2015, BUMN harus berkontribusi terhadap komunitas
dan masyarakat setempat, maksudnya yaitu setiap BUMN diwajibkan untuk
membentuk dan menjalankan kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
yang disingkat dengan PKBL sebagai bentuk tanggung jawab sosialnya.PT.
Kawasan Industri Medan (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara
menerapkan Peraturan Menteri ini didalam salah satu kegiatan perusahaan diluar
dari kegiatanpemenuhan keuntungan finansial.PKBL itu sendiri merupakan salah
satu bagian atau bentuk dari CSR.
Dalam Peraturan Menteri ini mencakup kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan dan ketentuan-ketentuan lainnya dalam pelaksanaan PKBL.Salah satu
ketentuannya adalah bahwa setiap BUMN harus membentuk unit PKBL yang
berdiri sendiri dan terintegrasi dalam perusahaan.Dana operasional untuk Program
Kemitraan (PK) dianggarkan 2% setelah pajak dan dana untuk Bina Lingkungan
(BL) juga dianggarkan 2% setelah pajak.Dalam pelaksanaan CSR PT KIM sesuai
dengan Rencana Kegiatan dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2016
bahwasanya untuk Program Kemitraan dana yang dianggarkan sebesar
Rp.522.347.947 dan untuk Program Bina Lingkungan dana yang dianggarkan
sebesar Rp.831.379.
Universitas Sumatera Utara
4.1.5 Struktur Divisi PKBL
berdasarkan surat keputusan Direksi No.90096/IV/SKD/2016 pada tanggal
19 April 2016 mengeluarkan keputusan tentang struktur organisasi PKBL yang
dikelola oleh 6 orang dan 1 orang yang kedudukannya setingkat dibawah Direksi
sebagai Pembina dan penanggungjawab unit PKBL, sebagaimana yang terdapat
dalam Peraturan Menteri nomor PER-09/MBU/07/2015pasal 10 ayat 2, sebagai
berikut :
Pembina
: Daly Mulyana
Ketua
: Aris Supriyatno
Keuangan
: Taruli Silaen
Operasional
: Bernike Simanjuntak
Operasional
: Romauli Sitorus
Penagihan
: Robinson Simatupang
Penagihan
: Riza Heri Purnama
Staf PKBL ini juga menduduki jabatan sebagai :
Aris Supriyatno
: Manager Keuangan
Taruli Silaen
: Assisten Manager Penjualan
Bernike Simanjuntak : Assisten Manager Laboratorium
Romauli Sitorus
: Staf Produksi dan Operasional
Robinson
: Staf Pemasaran
Riza Heri Purnama
: Staf Pengendalian
Susunan kepengurusan PKBL tersebut dapat dengan jelas dilihat pada Gambar 4.1
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1
Struktur Divisi PKBL
Sumber: RKAP PKBL PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
Dalam struktur unit PKBL ini, setiap anggota memiliki tugas masingmasing, yaitu:
a. Pembina bertugas dalam memberi arahan terhadap organisasi yang
dipimpinnya
b. Ketua PKBL bertugas untuk mengatur dan merancang kegiatan yang akan
dilaksanakan
c. Bagian Laporan Keuangan bertugas mengatur keuangan, pengeluaran, dan
pelaporan untuk kegiatan PKBL
d. Operasional bertugas sebagai pelaksana dan pengawas kegiatan PKBL
e. Penagihan bertugas untuk menagih pinjaman kepada mitra binaan dan tim
lapangan PKBL.
Namun secara keseluruhan ketika melaksanakan kegiatan tertentu semua
anggota PKBL berkontribusi dan terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan
tanggung jawab sosial PT. Kawasan Industri Medan (Persero).
Universitas Sumatera Utara
4.1.6 Program Kemitraan
Kegiatan tanggung jawab sosial PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
merupakan kegiatan yang disusun dalamRencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) setiap tahun dan disahkan olehRapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
serta terdapat dalam laporan tahunan perusahaan (annual report) yang kemudian
dipertanggungjawabkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Program
Kemitraan ini adalah salah satu program yang dijalankan oleh Divisi PKBL PT.
Kawasan Industri Medan (Persero). Program kemitraan merupakan wujud
dukungan BUMN terhadap usaha-usaha kecil dan menengah masyarakat di sekitar
lokasi BUMN beroperasi.Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu
hasil produksi dan perekonomian usaha-usaha kecil masyarakat.
Kegiatan tersebut meliputi pemberian bantuan pinjaman atau kredit dana
kepada usaha kecil masyarakat yang membutuhkan. Selain memberi bantuan
pinjaman dana dan modal usaha, PT. Kawasan Industri Medan (Persero) juga
membentuk beberapa program binaan berupa pendidikan, pelatihan, dan
pembinaan dalam meningkatkan usaha-usaha kecil masyarakat baik dalam segi
produktivitas, promosi, pemasaran, dan lain-lain dalam bentuk hibah. Dalam
prosedur pelaksanaan kegiatan kemitraan, PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
menyeleksi proposal yang masuk dari mitra binaan dan melakukan survei untuk
menjamin mitra binaan dapat bertanggungjawab dengan dana yang dipinjamkan
perusahaan. Setelah disetujui, PT.
Kawasan Industri Medan (Persero) akan
menyalurkan dana yang dibutuhkan dan kemudian menandatangani surat
perjanjian sebagai mitra binaan.
Adapun yang menjadi syarat dari Program Kemitraan ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Yang menjadi mitra binaan adalah usaha perseorangan
b. Berdiri sendiri, artinya bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, dan berafilisiasi baik langsung maupun tidak langsung
dengan usaha menengah atau usaha besar
c. Memiliki prospek usaha untuk dikembangkan
d. Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 tahun
e. Tidak bermitra dengan Perusahaan lain.
Perkembangan jumlah mitra binaan setiap tahun terus bertambah, per 30
september 2015 yang telah menerima bantuan modal usaha adalah sebanyak 89
mitra binaan. Berdasarkan data dari laporan triwulan III PKBL tahun 2016 PT.
Kawasan Industri Medan (Persero), jumlah mitra binaan bertambah 5 mitra
dengan dana bantuan penyaluran Program Kemitraan sebesar Rp.260.000.000,dengan demikianjumlah mitra binaan PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
sampai 30 september 2016 adalah 94 mitra binaan. Dalam triwulan IV tahun 2016
PT. Kawasan Industri Medan (Persero) membantu 7 mitra binaan dengan total
bantuan sebesar Rp.240.000.000,-. Kategori dari unit usahamasyarakat yang
menjadi mitra binaan PT. Kawasan Industri Medan (Persero) antara lain meliputi
sektor industri, jasa, sektor dagang, pertanian, perikanan, peternakan, dan lainlain.
Lokasi yang menjadi fokus dari program kemitraan ini adalah kelurahan
yang berdekatan dengan lokasi PT KIM berdiri yaitu kelurahan Mabar, Kota
Bangun, Saentis, Pematang Johar, Titipapan, dan juga Tangkahan.Meskipun
belum semua usaha kecil menerima bantuan modal kerja tetapi PT. Kawasan
Industri Medan (Persero) berharap tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai yaitu
Universitas Sumatera Utara
mampu mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi serta terciptanya
pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan pekerjaan dan kesempatan
berusaha.Dengan perkembangan usaha kecil yang dibina BUMN ini diharapkan
dapat memberikan efek berupa meningkatnya taraf hidup masyarakat serta
mendorong tumbuhnya kemitraan antara BUMN dengan usaha kecil yang
mandiri.Dalam kegiatan ini, PT. Kawasan Industri Medan (Persero) melakukan
fungsi Adaptasi yaitu dengan memperkenalkan dan mensosialisasikan program
yang mereka jalankan untuk penyesuaian mereka terhadap pemenuhan
kebutuhannya mematuhi peraturan yang berlaku.
Sebelumnya PT. Kawasan Industri Medan (Persero) pernah menjalankan
program kemitraan pada tahun 1991 kepada industri kecil yang diberi nama
PUKK (Program Usaha Kecil dan Koperasi). Kegiatan tersebut bekerja sama
dengan Kanwil Depprindag Sumatera Utara. Dimana pada saat itu banyak
membina usaha kecil dan koperasi di daerah Tapanuli Utara.Salah satu jenis usaha
yang mendapat program binaan tersebut adalah Kacang Garing Sihobuk, sehingga
kacang garing sihobuk dikenal sebagai salah satu oleholeh khas Tarutung.
4.1.7 Program Bina Lingkungan
Dalam kegiatan Bina Lingkungan, PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
memfokuskan terhadap beberapa kegiatan sosial yang meliputi bantuan korban
bencana alam, perbaikan sarana umum, bantuan sarana pendidikan, perbaikan
rumah ibadah, dan lain-lain.Sasaran dari program Bina Lingkungan ini diharapkan
kepedulian sosial terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan dapat
tercipta dan diharapakan hubungan dengan para stakeholdersmenjadi baik dan
langgeng sehingga kelangsungan usaha (going corcern) perusahaan dapat terjaga.
Universitas Sumatera Utara
Kebijakan yang dilakukan untuk keberlangsungan program ini adalah dengan
menganggarkan dana untuk program Bina Lingkungan setiap tahunnya, membuat
program untuk pencapaian target dan melaksanakan pembinaan lingkungan dan
tanggap akan lingkungan sekitar.
Kegiatan ini dilaksanakan sendiri oleh PT KIM yang dikelola oleh Tim
PKBL. Kegiatan tersebut meliputi :
1. Bantuan Perbaikan Rumah Ibadah
Memberikan bantuan perbaikan atau renovasi rumah ibadah juga menjadi
kegiatan rutin. PT. Kawasan Industri Medan (Persero)memberikan bantuan
kepada masjid-masjid dan gereja yang membutuhkan dana atau bahan-bahan
untuk keperluan merenovasi. Salah satu yang mendapat bantuan adalah masjid Al
Falah yang terdapat di jalan P. Nias yang terletak di kawasan KIM tahap II, dan
juga
masjid
Al
Amin
yang
terdapat
di
lingkungan
V
kelurahan
Tangkahan.Bantuan yang diberikan berupa uang sumbangan yang sepenuhnya
diberikan untuk keperluan masjid-masjid yang mendapat bantuan, baik itu untuk
merenovasi ataupun membeli keperluan-keperluan yang dibutuhkan.
2. Bantuan Perbaikan Sarana Umum
PT. Kawasan Industri Medan (Persero) menjalankan kegiatan dalam rangka
memberi bantuan perbaikan sarana umum yang ada di masyarakat.Misalnya
pengecatan trotoar jalan, peninggian parit di lingkungan masyarakat Tangkahan
untuk menghindari banjir ketika hujan datang.Untuk tahun 2016, PT. Kawasan
Industri Medan (Persero) membantu memperbaiki beberapa titik parit warga yang
rusak dan dapat merusak lahan sawah di sebelahnya.
3. Bantuan Kepada Petani
Universitas Sumatera Utara
Petani dan buruh tani merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat
Tangkahan. Di kelurahan Tangkahan terdapat sekitar 325 ha lahan sawah. Melihat
potensi tersebut PT. Kawasan Industri Medan (Persero) berencana membuat
program bantuan pemberian bibit tanaman kepada petani yang meliputi bibit
sayur-sayuran, bantuan alat untuk mengelola lahan sawah. Tujuan dari kegiatan
ini adalah untuk mengembangkan produktivitas lahan sawah yang ada di
masyarakat.Kegiatan ini akan segera direalisasikan pada tahun 2017.
Namun diakhir tahun 2016 ini PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
melibatkan petani yang memiliki lahan sawah dalam program kemitraannya. PT.
Kawasan Industri Medan (Persero) memberikan bantuan pinjaman dana kepada
petani yang memiliki lahan sawah. Bantuan yang diberikan disesuaikan dengan
luas sawah yang dimiliki oleh petani. Pada kegiatan ini PT. Kawasan Industri
Medan (Persero) melakukan survei terlebih dahulu yang dilaksanakan oleh tim
PKBL dan kemudian mengundang petani ke wisma PT. Kawasan Industri Medan
(Persero)
untuk
memberikan
bantuan
pinjaman
dana
dalam
rangka
mengembangkan potensi lahan sawah mereka. Bantuan yang diberikan akan
dibelikan bibit tanaman oleh petani dan juga membeli mesin traktor untuk
membajak sawah. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar petani mampu
mengembangkan lahan sawahnya dengan optimal.
4. Pembangunan Saluran Air PDAM
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa penyedian lahan industri, PT.
Kawasan Industri Medan (Persero) menyadari kehadirannya memberikan dampak
lingkungan terhadap masyarakat sekitar. Salah satu resiko yang dihadapi adalah
permasalahan pencemaran lingkungan akibat dari operasional pabrik-pabrik yang
Universitas Sumatera Utara
berdiri di KIM. Salah satu yang menjadi tuntutan masyarakat adalah tercemarnya
sumur-sumur masyarakat oleh limbah dari pabrik yang beroperasi dekat dengan
lingkungan masyarakat. Untuk itu PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
membangun saluran air bersih PDAM yang dilakukan dibeberapa titik salah
satunya di lingkungan IV kelurahan Tangkahan.Bantuan saluran air PDAM ini
sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan dan juga bentuk reaksi dan respon dari
tuntutan masyarakat terhadap sumur-sumur mereka yang tercemar limbah.
Masyarakat Tangkahan menjadikan sumur sebagai sumber air bersih untuk
kehidupan sehari-hari, baik itu sumur galian maupun sumur pompa.
5. Bantuan Sembako
Pemberian bantuan sembako merupakan salah satu strategi yang banyak
digunakan perusahaan-perusahaan untuk menjalin kedekatan dengan masyarakat.
Kegiatan-kegiatan seperti ini dianggap cukup sederhana, tidak memerlukan waktu
yang lama dan prosedur yang sulit. Kegiatan ini dianggap cukup menarik simpati
masyarakat dikarenakan sembako merupakan salah satu kebutuhan yang paling
mendasar dari setiap manusia.PT. Kawasan Industri Medan (Persero) sebagai
salah satu BUMN juga memanfaatkan kegiatan seperti ini untuk mendekatkan diri
ataupun membangun citra(image) positif masyarakat terhadap perusahaan, dan
juga kegiatan seperti ini memberikan efek yang cukup baik terhadap kepedulian
perusahaan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya. Biasanya
kegiatan-kegiatan pemberian bantuan sembako dilakukan menyambut datangnya
hari-hari besar keagaman seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan
Tahun Baru.
Universitas Sumatera Utara
Tidak hanya memberikan bantuan sembako, PT. Kawasan Industri Medan
(Persero) juga memberikan subsidi pembelian sembako murah ketika terjadi
kelonjakan harga sembako di pasaran. PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
rutin memberikan bantuan seperti ini setiap tahunnya. Bantuan yang diberikan
biasanya dalam bentuk paketan yang meliputi beras, gula, minyak goreng, sirup,
biscuit, dan lain-lain. Jumlah paket yang disediakan sekitar 1700 sampai 3000
paketan.
Kriteria kepala keluarga (KK) yang mendapat bantuan tersebut meliputi:
a. Lansia
b. Janda/ Duda
c. Anak Yatim
d. Tukang Becak
e. Karyawan Pabrik
f. Masyarakat Dibawah Garis Kemiskinan (rumah dinding tepas, lantai tanah).
Pemberian paket sembako disebar dibeberapa kelurahan yang berdekatan
dengan PT. Kawasan Industri Medan (Persero) salah satunya adalah kelurahan
Tangkahan. Untuk pemberian paket sembako ini PT. Kawasan Industri Medan
(Persero) bekerja sama dengan kepala lingkungan setempat. Divisi PKBL
memberikan kupon kepada kepling dan kemudian kepling memberikannya kepada
masyarakat dengan kriteria yang disebutkan diatas. Dengan diadakannya
pemberian bantuan seperti ini, PT. Kawasan Industri Medan (Persero) berharap
dapat meringankan sedikit beban masyarakat ketika menyambut hari besar
keagamaan dan ketika harga sembako beranjak naik.
Universitas Sumatera Utara
6. Pemberian Santunan Kepada Anak Yatim dan Panti Asuhan
Kegiatan charity(kemurahan hati) dan philanthropy(kedermawanan) dalam
bentuk memberikan hibah dan santunan merupakan salah satu kegiatan yang juga
banyak dilakukan oleh perusahaan. Salah satu perusahaan yang rutin
menjalankannya adalah PT. Kawasan Industri Medan (Persero). Kegiatan amal
seperti ini menjadi agenda rutin perusahaan dalam rangka menyambut hari-hari
besar keagamaan selain pemberian sembako. Tujuan dari kegiatan ini merupakan
salah satu bentuk komitmen perusahaan terhadap kepedulian dan kepekaannya
terhadap masyarakat sekitar. Dalam tahun 2016, menjelang Lebaran Idul Fitri, PT.
Kawasan Industri Medan (Persero) melaksanakan kegiatan pemberian santunan
kepada anak yatim piatu di sekitar perusahaan dengan memberikan uang tunai
senilai RP.100.000-, kepada 500 anak dan pemberian santunan ke panti asuhan
yang berlokasi di Tangkahan.
4.2 Penyajian Data
4.2.1 Identitas Responden
Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah masyarakat kelurahan
Tangkahan yang mendapatkan CSR dari PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
yang berjumlah 94 orang. Karakteristik responden ini meliputi umur, jenis
kelamin, pendidikan terakhir, dan pendapatan per bulan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No.
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
1
Laki-laki
20
21.3%
2
Perempuan
74
78.7%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.1 di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden berjenis
kelamin perempuan sebanyak 74 orang atau 78%. Hal ini berarti dalam pemberian
CSR, lebih banyak perempuan yang menerima bantuan dari PT. Kawasan Industri
Medan (Persero) dibandingkan dengan jumlah penerima laki-laki.
Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Umur
No.
Umur
Frekuensi
Persentase
1
26-35 Tahun
38
40.4%
2
36-45 Tahun
37
39.4%
3
46-55 Tahun
18
19.1%
4
>55 Tahun
1
1.1%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.2 di atas menjelaskan bahwa masyarakat yang menerima CSR dari
PT. Kawasan Industri Medan (Persero) didominasi dengan mayoritas umur 26-35
tahun dengan jumlah 38 orang atau 40.4%, kemudian diikuti umur 36-45 tahun
dengan jumlah 37 orang atau 39.4%. Dan yang terkecil adalah umur diatas 55
tahun dengan jumlah 1 orang atau 1.1%. Hal ini menunjukkan bahwa pada range
umur 26-35 tahun masyarakat kelurahan tangkahan lebih banyak membutuhkan
bantuan dibandingkan range umur lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No.
Pendidikan Terakhir
Frekuensi
Persentase
1
SD
8
8.5%
2
SMP
20
21.3%
3
SMA
60
63.8%
4
S1-S3
6
6.4%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.3 di atas menjelaskan bahwa masyarakat yang menerima CSR dari
PT. Kawasan Industri Medan (Persero) didominasi oleh masyarakat bertamatan
SMA dengan jumlah 60 orang atau 63.8%. Jadi dapat dilihat bahwa rata-rata
penerima CSR di Kelurahan Tangkahan adalah masyarakat yang pendidikan
terakhirnya adalah SMA.
Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan Per-Bulan
No.
Pendapatan Per-bulan
Frekuensi
Persentase
1
Rp 500.000 – Rp 1.000.000
16
17%
2
Rp 1.100.000 – Rp. 1.900.000
72
76.6%
3
> Rp 2.000.000
6
6.4%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.4 di atas menjelaskan bahwa masyarakat yang menerima CSR dari
PT. Kawasan Industri Medan (Persero) didominasi oleh masyarakat dengan
pendapatan antara Rp 1.100.000 – Rp. 1.900.000 dengan jumlah 72 orang atau
76.6%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata masyarakat yang bertempat
tinggal di Kelurahan Tangkahan dan menerima CSR dari PT. Kawasan Industri
Universitas Sumatera Utara
Medan (Persero) adalah penduduk yang berpendapatan antara Rp 1.100.000 – Rp.
1.900.000.
4.2.2 Variabel Implementasi CSR (X)
Dalam mengukur variabel X, peneliti menggunakan 2 (dua) indikator yaitu
Kemitraan dan Bina Lingkungan. Kemudian indikator-indikator tersebut
dikembangkan menjadi 13 (tiga belas) item pernyataan. Dari pernyataanpernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel-tabel dibawah ini:
1. Kemitraan
Pada indikator ini terdapat 7 (tujuh) pernyataan, dari pernyataan tersebut
maka akan diketahui jawaban responden terhadap pernyataan tersebut apakah
sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, atau sangat tidak setuju pada tabel-tabel
di bawah ini.
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberikan Bantuan Dana
Kepada Usaha Kecil dan Menegah
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
5
5.3%
2
Setuju
52
55.3%
3
Netral
17
18.1%
4
Tidak Setuju
20
21.3%
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.5 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
setuju dengan frekuensi sebanyak 52 atau 55.3% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden setuju bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero) memberikan
Universitas Sumatera Utara
bantuan dana kepada usaha kecil dan menengah yang sedang membutuhkan dana
tambahan.
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Bantuan Dana
Sesuai Yang Dibutuhkan Oleh Penerima Bantuan
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
2
2.1%
2
Setuju
15
16%
3
Netral
56
59.6%
4
Tidak Setuju
21
22.3%
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.6 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 56 atau 59.6% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
memberikan bantuan dana sesuai yang dibutuhkan oleh penerima bantuan.
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Bantuan Dalam
Memasarkan Produk
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
1
1.1%
2
Setuju
-
-
3
Netral
60
63.8%
4
Tidak Setuju
33
35.1%
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.7 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 60 atau 63.8% yang dapat disimpulkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
memberikan bantuan dalam memasarkan produk UMKM yang bermitra.
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Bantuan Fasilitas
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
6
6.4%
2
Setuju
24
25.5%
3
Netral
44
46.8%
4
Tidak Setuju
20
21.3%
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.8 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 44 atau 46.8% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
memberikan bantuan fasilitas lainnya yang efektif untuk kelangsungan usaha.
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Tentang Survei Sebelum Memberi
Dana Bantuan
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
1
1.1%
2
Setuju
12
12.8%
3
Netral
61
64.9%
4
Tidak Setuju
20
21.3%
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.9 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 61 atau 64.9% yang dapat disimpulkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
selalu mensurvei terlebih dahulu sebelum memberikan dana bantuan.
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mengkontrol Kembali Dana
Yang Diberikan
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
-
-
3
Netral
58
61.7%
4
Tidak Setuju
36
38.3%
5
Sangat Tidak Setuju
-
Total
Persentase
-
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.10 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 58 atau 61.7% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
mengontrol kembali dana yang telah mereka berikan kepada UMKM yang
bermitra.
Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden Tentang Meminta Feedback Kepada
Penerima Bantuan
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
24
25.5%
3
Netral
50
53.2%
4
Tidak Setuju
20
21.3%
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
94
100%
Total
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 50 atau 53.2% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
meminta feedback kepada penerima bantuan.
2. Bina Lingkungan
Pada indikator ini terdapat 6 (enam) pernyataan, dari pernyataan tersebut
maka akan diketahui jawaban responden terhadap pernyataan tersebut apakah
sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, atau sangat tidak setuju pada tabel-tabel
di bawah ini.
Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kegiatan Pelestarian
Lingkungan Secara Berkelanjutan
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
2
2.1%
2
Setuju
-
-
3
Netral
-
-
4
Tidak Setuju
36
38.3%
5
Sangat Tidak Setuju
56
59.6%
94
100%
Total
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.12 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
sangat tidak setuju dengan frekuensi sebanyak 56 atau 59.6% yang dapat
disimpulkan bahwa para responden merasa sangat tidak setuju bahwa PT.
Kawasan Industri Medan (Persero) menjalankan kegiatan pelestarian lingkungan
secara berkelanjutan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memperbaiki Parit Yang Rusak
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
3
3.2%
3
Netral
55
58.5%
4
Tidak Setuju
33
35.1%
5
Sangat Tidak Setuju
3
3.2%
94
100%
Total
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.13 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 55 atau 58.5% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
selalu memperbaiki parit sekitar ketika ada yang rusak.
Tabel 4.14
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Sumbangan Bibit
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
-
-
3
Netral
12
12.8%
4
Tidak Setuju
77
81.9%
5
Sangat Tidak Setuju
5
5.3%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.14 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
tidak setuju dengan frekuensi sebanyak 77 atau 81.9% yang dapat disimpulkan
bahwa para responden merasa tidak setuju bahwa PT. Kawasan Industri Medan
(Persero) memberikan sumbangan bibit kepada petani setempat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Bantuan Kepada
Masyarakat Kurang Mampu
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
7
2.1%
2
Setuju
85
90.4%
3
Netral
2
2.1%
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.15 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
setuju dengan frekuensi sebanyak 85 atau 90.4% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa setuju bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu.
Tabel 4.16
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Bantuan Sembako Sesuai
Kebutuhan Masyarakat
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
36
38.3%
2
Setuju
57
60.6%
3
Netral
1
1.1%
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.16 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
setuju dengan frekuensi sebanyak 57 atau 60.6% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa setuju bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
memberikan bantuan sembako sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Bantuan Sembako Secara
Berkelanjutan
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
13
13.8%
2
Setuju
80
85.1%
3
Netral
1
1.1%
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.17 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
setuju dengan frekuensi sebanyak 80 atau 85.1% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa setuju bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
memberikan bantuan sembako secara berkelanjutan.
4.2.3 Variabel Kesejahteraan Masyarakat (Y)
Dalam mengukur variabel Y, peneliti menggunakan 3 (tiga) indikator yaitu
pendapatan, kesehatan, dan pendidikan. Kemudian indikator-indikator tersebut
dikembangkan menjadi 10 (sepuluh) item pernyataan, seperti dibawah ini:
Tabel 4.18
Distribusi Jawaban Responden Tentang Membuat Kegiatan Meningkatkan
Pendapatan Masyarakat
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
5
5.3%
3
Netral
25
26.6%
4
Tidak Setuju
57
60.6%
5
Sangat Tidak Setuju
7
7.4%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
tidak setuju dengan frekuensi sebanyak 57 atau 60.6% yang dapat disimpulkan
bahwa para responden merasa tidak setuju bahwa PT. Kawasan Industri Medan
(Persero) membuat kegiatan yang dapat membantu meningkatkan pendapatan
masyarakat.
Tabel 4.19
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Yang Meningkat
Setelah Mendapatkan CSR
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
8
8.5%%
3
Netral
11
11.7%
4
Tidak Setuju
57
60.6%
5
Sangat Tidak Setuju
18
19.1%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.19 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
tidak setuju dengan frekuensi sebanyak 57 atau 60.6% yang dapat disimpulkan
bahwa para responden merasa tidak setuju bahwa pendapatan responden
meningkat setelah mendapatkan CSR dari PT. Kawasan Industri Medan (Persero).
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.20
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat Membayar
Biaya Rumah Sakit
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
43
45.7%%
3
Netral
50
53.2%
4
Tidak Setuju
1
1.1%
5
Sangat Tidak Setuju
18
19.1%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.20 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 50 atau 53.2% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa dari pendapatan responden, responden
dapat membayar biaya rumah sakit saat ada anggota keluarga yang masuk rumah
sakit.
Tabel 4.21
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat Membiayai
Kebutuhan Dasar Keluarga
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
3
3.2%
2
Setuju
73
77.7%%
3
Netral
17
18.1%
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
1
1.1%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.21 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
setuju dengan frekuensi sebanyak 73 atau 77.7% yang dapat disimpulkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
para responden merasa setuju bahwa dari pendapatan responden, responden dapat
membiayai kebutuhan-kebutuhan dasar untuk kesehatan keluarga responden.
Tabel 4.22
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat Membiayai
Kebutuhan Yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Keluarga
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
1
1.1%
2
Setuju
23
24.5%%
3
Netral
68
72.3%
4
Tidak Setuju
1
1.1%
5
Sangat Tidak Setuju
1
1.1%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.22 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 68 atau 72.3% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa dari pendapatan responden, responden
dapat membiayai kebutuhan yang dapat meningkatkan kesehatan keluarga
responden.
Tabel 4.23
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat Mendaftar
Asuransi Kesehatan
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
11
11.7%
3
Netral
71
75.5%
4
Tidak Setuju
9
9.6%
5
Sangat Tidak Setuju
3
3.2%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.23 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 71 atau 75.5% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa dari pendapatan responden, responden
dapat mendaftar asuransi kesehatan di salah satu perusahaan asuransi yang ada.
Tabel 4.24
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat
Menyekolahkan Anak Saya
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
10
10.6%
2
Setuju
83
88.3%
3
Netral
1
75.5%
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.24 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
setuju dengan frekuensi sebanyak 83 atau 88.3% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa setuju bahwa dari pendapatan responden, responden dapat
menyekolahkan anak responden.
Tabel 4.25
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapat Saya Dapat Membeli
Perlengkapan Sekolah Anak
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
2
2.1%
2
Setuju
79
84%
3
Netral
13
13.8%
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.25 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
setuju dengan frekuensi sebanyak 79 atau 84% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa setuju bahwa dari pendapatan responden, responden dapat
membeli perlengkapan atau peralatan sekolah anak responden.
Tabel 4.26
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat Membiayai
Kegiatan Ekstrakulikuler Yang Ada Di Sekolah Anak
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
34
36.2%
3
Netral
59
62.8%
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
1
1.1%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.26 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 59 atau 62.8% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa dari pendapatan responden, responden
dapat membiayai kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah anak reesponden seperti
studytour maupun kegiatan ekstrakulikuler lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.27
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat Mendaftar
Asuransi Pendidikan
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
-
-
3
Netral
50
53.2%
4
Tidak Setuju
40
42.6%
5
Sangat Tidak Setuju
4
4.3%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.27 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 50 atau 53.2% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa dari pendapatan responden, responden
dapat mendaftar asuransi pendidikan di salah satu perusahaan asuransi yang ada.
4.3 Teknik Analisis Data
4.3.1 Uji Instrumen
4.3.1.1 Uji Validitas
Pada Uji ini, peneliti akan menguji setiap pernyataan untuk melihat
validitasnya. Peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden sebanyak 94.
Untuk mengetahui validitas setiap item pernyataan dalam instrumen penelitian
dapat dilihat melalui kolom �ℎ����� dan ������. Jika nilai �ℎ����� lebih besar
dari ������ maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Nilai r-tabel pada α =
0,05dengan derajat bebas df = n-2 = 92 pada uji dua arah adalah 0,2028.
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Validitas Implementasi CSR (X)
Tabel 4.28
Hasil Uji Validitas Karakteristik Implementasi CSR (X)
Pernyataan
Koefisien
r-tabel
Keterangan
Korelasi
Pernyataan 1
0,896
Valid
Pernyataan 2
0,831
Valid
Pernyataan 3
0,589
Valid
Pernyataan 4
0,870
Valid
Pernyataan 5
0,861
Valid
Pernyataan 6
0,393
Valid
Pernyataan 7
0,871
Pernyataan 8
0,343
Valid
Pernyataan 9
0,422
Valid
Pernyataan 10
0,261
Valid
Pernyataan 11
0,255
Valid
Pernyataan 12
0,307
Valid
Pernyataan 13
0,301
Valid
0,2028
Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.28 menunjukkan bahwa nilai �ℎ����� lebih besar dari ������,
maka seluruh item pernyataan pada variabel implementasi corporate social
responsibility dinyatakan valid.
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Validitas Kesejahteraan Masyarakat (Y)
Tabel 4.29
Hasil Uji Validitas Karakteristik Kesejahteraan Masyarakat (Y)
Pernyataan
Koefisien Korelasi
r-tabel
Keterangan
Pernyataan 1
0,647
Valid
Pernyataan 2
0,530
Valid
Pernyataan 3
0,712
Valid
Pernyataan 4
0,654
Valid
Pernyataan 5
0,679
Valid
Pernyataan 6
0,518
Pernyataan 7
0,636
Valid
Pernyataan 8
0,630
Valid
Pernyataan 9
0,649
Valid
Pernyataan 10
0,644
Valid
0,2028
Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.29 menunjukkan bahwa nilai �ℎ����� lebih besar dari ������,
maka seluruh item pernyataan pada variabel kesejahteraan masyarakat dinyatakan
valid.
4.3.1.2 Uji Reliabilitas
Suatu
nilaicronbach’s
variabel
alpha
dinyatakan
>
reliabel
0,60.Hasil
uji
apabila
dapat
reliabilitas
memberikan
untuk
variabel
ImplementasiCorporate Social Responsibility (CSR) (X) dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.30
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X
Reliability Statistics X
Cronbach's Alpha
N of Items
,843
13
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan tabel 4.30 diatas, dapat diketahui bahwa nilai r-alpha
sebesar0,843. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r-alpha positif dan lebih
besardari r-tabel (0, 843>0,60) maka seluruh pernyataan implementasi corporate
social responsibility (X) dalam penelitian inidinyatakan reliabel.
Tabel 4.31
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
Reliability Statistics Y
Cronbach's Alpha
N of Items
,811
10
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan tabel 4.31 diatas, dapat diketahui bahwa nilai r-alpha sebesar
0,811. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r-alpha positif dan lebih besardari
rtabel (0,811> 0,60) maka seluruh pernyataan kesejahteraan masyarakat (Y)dalam
penelitian ini dinyatakan reliabel.
4.3.2 Uji Asumsi Klasik
4.3.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui perhitungan regresi
dengan SPSS 21.0. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk melihat apakah data
residualberdistribusi normal atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
3. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov Z
Pedoman pengambilan keputusandata distribusi normal berdasarkan uji
statistik dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov Z yang dapat
dilihat dari kriteria berikut :
1. Jika nilai Asymp.sig (2 tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal.
2. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z < 1, 97, data dikatakan normal.
Tabel 4.32
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
94
Mean
Normal Parametersa,b
,0000000
Std.
2,99248662
Deviation
Most Extreme
Differences
Absolute
,102
Positive
,080
Negative
-,102
Kolmogorov-Smirnov Z
,991
Asymp. Sig. (2-tailed)
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas
(implementasi Corporate Social Responsibility) memiliki pengaruh terhadap
variabel terikat (kesejahteraan masyarakat).
3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan pada lokasi Kecamatan Tangkahan, Medan
Labuhan, Sumatera Utara. Dan waktu penelitian ini dilakukan selama 2 bulan,
pada bulan Maret sampai Mei 2017.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di Kelurahan
Tangkahan yang telah penerima CSR PT. Kawasan Industri Medan (Persero) pada
tahun 2016 sebanyak 94 orang.
3.3.2 Sampel
Dikarenakan populasi tidak lebih dari 100 maka sampel dalam penelitian
ini sebanyak populasi yang ada. Dan teknik pengumpulan sampel yang digunakan
pada penelitian ini adalahSampel Jenuh.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Definisi Operasional
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada maka penelitian ini
menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel Bebas pada penelitian ini adalah Implementasi Corporate Social
Responsibility. ImplementasiCorporate Social Responsibility merupakan
pelaksanaan tanggungjawab perusahaan terhadap
lingkungannya
bagi
kepedulian sosial maupun tanggung jawab lingkungan dengan tidak
mengabaikan kemampuan dari perusahaan. Indikator pada variabel ini adalah
sebagai berikut:
a. Kemitraan.
b. Bina Lingkungan.
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah Kesejahteraan Masyarakat.
Kesejahteraan Masyarakat adalah suatu kondisi yang memperlihatkan tentang
keadaan kehidupan masyarakat yang dapat dilihat dari stadar kehidupan
masyarakat. Indikator pada variabel ini, yaitu:
a. Pendapatan.
b. Kesehatan.
c. Pendidikan.
Berikut ini akan diuraikan pada table 3.1 mengenai variabel yang diteliti
beserta indikator-indikator yang dipakai sebagai alat pengukurnya:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel
Definisi
Pelaksanaa
dari
Indikator
Skala
bentuk
Implementasi
tanggung jawab perusahaan
Corporate Social
terhadap lingkungannya bagi
Kemitraan
Responsibility (X) kepedulian sosial maupun
tanggung jawab lingkungan
dan memberikan kontribusi
kepada
Bina
Likert
Lingkungan
pengembangan
ekonomi
dari
komunitas
setempat ataupun masyarakat
luas.
Kondisi
yang
memperlihatkan
tentang
Pendapatan
keadaan hidup masyarakat
Kesejahteraan
Masyarkaat (Y)
dan
ukuran
pembangunan
hasil
masyarakat
Kesehatan
Likert
dalam pencapaian kehidupan
yang lebih baik yang dapat di
lihat dari standar kehidupan
Pendidikan
masyarakat.
Sumber: Penulis (2017)
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian
ini, maka penelitian menggunakan data sebagai berikut :
3.5.1 Data Primer
Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan cara menyebarkan
kuesioner terhadapat responden yang ada.Skala instrument yang digunakan pada
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini adalah skala Likert yaitu mengukur sikap, pendapat, persepsi
seseorang atau kelompok tentang fenomena instrument. Dalam penelitian ini lima
tipe alternative instrumennya terdiri dari:
Tabel 3.2
Skala Likert
No
Alternatif Jawaban
Skor
1
Sangat Setuju (SS)
5
2
Setuju (S)
4
3
Netral (N)
3
4
Tidak Setuju (TS)
2
5
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sumber: Sugiyono (2012)
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini adalah Studi Pustaka.
Data dan informasi yang diperoleh adalah melalui buku-buku, jurnal, data-data
lainnya yang dapat membantu hasil penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Metode Uji Instrumen
Dalam teknik analisis data harus melakukan Uji validitas dan realibilitas.
Hal ini dilakukan untuk menguji kuesioner layak untuk digunakan sebagai
instrumen penelitian.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan atau
kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian. Pengujian
validitas dalam penelitian ini menggunakan nilai r-tabel dengan ketentuan df = n-2
(94-2) = 92 dan tingkat signifikan sebesar 5% maka angka yang diperoleh 0,2028.
Universitas Sumatera Utara
Pengujian ini menggunakan bantuan software SPSS 21.0. Kriteria pengukuran
kuesioner adalah sebagai berikut:
a. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.
b. Jika r hitung< r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas, peneliti dapat menggunakan teknik half, yaitu
mengkorelasikan skor genap dengan skor ganjil kemudian memasukkan nilai
korelasi (r) yang diperoleh ke dalam rumus Spearman Brown:
Keterangan:
�� =
2�
1+�
ri = nilai koefisien reliabilitas
r = nilai korelasi
Untuk menguji realibilitas penulis juga menggunakan kriteria sebagai berikut:
a. Jika nilai koefisien realibilitas (Cronbach Alpha) > 0,6 maka kuesioner
dinyatakan reliabel atau terpercaya.
b. Jika nilai koefisien realibilitas (Cronbach Alpha) < 0,6 maka kuesioner
dinyatakan tidak reliabel atau tidak terpercaya.
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, perlu dilakukan pengujian asumsi
klasik terlebih dahulu agar data sampel yang diolah benar-benar dapat
mewakilipopulasi secara keseluruhan. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan
dalampenelitian ini yaitu:
Universitas Sumatera Utara
3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui perhitungan regresi
dengan SPSS 21.0. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk melihat apakah data
residual berdistribusi normal atau tidak.
1. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov Z
Pedoman pengambilan keputusan data distribusi normal berdasarkan uji
statistik dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov Z yang dapat
dilihat dari kriteria berikut :
a. Jika nilai Asymp.sig (2 tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal.
b. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z < 1, 97, data dikatakan normal.
2. Pendekatan Grafis
Cara kedua untuk Uji normalitas dapat dilakukan melalui perhitungan
regresi dengan SPSS 21.0 yang dideteksi melalui dua pendekatan grafik yaitu
analisa grafik histogram dan analisa grafik normal p-plot yang membandingkan
antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
3.6.3 Regresi Linier Sederhana
Menurut Sugiyono (2010:147) analisis ini didasarkan pada hubungan
fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel
dependen. Analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh implementasi CSR(X)
terhadap kesejahteraan masyarakat (Y) dengan rumus sebagai berikut :
Y = a + bX
Keterangan :
X : Implementasi CSR
Y : Kesejahteraan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
a : bilangan konstanta
b : koefisien regresi
3.6.4 Uji Hipotesis
3.6.4.1 Uji Hipotesis Parsial (Uji-t)
Uji t dilakukan untuk menguji apakah karakteristik variabel (X)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel (Y). Adapun kriteria
penerimaan/penolakanhipotesisnya adalah sebagai berikut:
a. Tolak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung < probabilitas yangditetapkan
sebesar 0,05 (Sig probabilitas yang ditetapkan
sebesar 0,05 (Sig >α 0,05).
4.6.4.2 Uji Koefisien Determinasi (�� )
Dalam penelitian ini koefisien determinasi digunakan untuk mengukur
mengetahui seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen Jika R2 semakin besar (mendekati satu) maka
pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Sedangkan, jika R2
kecil maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat mempunyai dampak
yang kecil.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Umum PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
PT. Kawasan Industri Medan (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dengan bidang usaha jasa pengelolaan Kawasan Industri. Kawasan ini
didirikan pada tanggal 7 Oktober 1988, dengan komposisi sahamnya terdiri dari
Pemerintah RI (pusat) 60%, Pemerintah Propinsi Sumatera Utara 30%, dan
Pemerintah Kota Medan 10%.PT. Kawasan Industri Medan (Persero) didirikan
dengan status Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Akte Notaris
Soeleman Ardjasasmiota, SH. No 9 Tanggal 7 Oktober 1988 di Jakarta,
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Akte Notaris Ny. Asmara Noer
SH, No. 8 dan 9 tanggal 10 Maret 198 sebagai akibat dari hasil Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 14 Januari 1998 dan telah diubah dengan
Akte Notaris Erita Wagewali Sitohang, SH Nomor 12 tanggal 7 April 2005 dan
terakhir telah diubah dengan Akte Notaris Titiek Irawati S.S.H Nomor 42 tanggal
12 September 2008 sesuai dari hasil Keputusan Para Pemegang Saham
Perusahaan
Perseroan
(Persero)
PT.
Kawasan
Industri
Medan
Kep-
114S.MBU2008, No. Kep-23D2.MBU2008, No. 5752836K2008 dan No.
570106522008 tanggal 13 Agustus 2008.
Sejak didirikannya kawasan ini, seiring dengan tingginya minat investor
untuk menanamkan investasinya di Sumatera Utara PT. Kawasan Industri Medan
(Persero) terus melakukan pengembangan lahan. Hingga saat ini telah memiliki
luas areal 780 ha dan akan terus dikembangkan dengan usaha sendiri maupun
Universitas Sumatera Utara
bekerjasama dengan pihak-pihak swasta yang berpengalaman dan professional
dalam pembangunan kawasan industri. Areal Kawasan Industri Medan ( Tahap I),
dengan luas + 200 Ha, terletak disebelah barat jalan tol, dan areal di sebelah timur
jalan tol disebut dnegan Kawasan Industri Medan (Tahap II) dengan luas + 325
Ha.Tata ruang tahap II sangat terencana dan asri, dengan jalan utama keluar dan
masuk terbuat dari beton seluas 2 x 17,5 meter, dan jalan sekunder selebar 12
meter. Pada kiri dan kanan jalan terdapat pipa air bersih, air limbah, hydran, pipa
gas, kabel listrik dan telepon, dengan konstruksi dibawah tanah.
Dengan menjunjung visi “Menjadi Kawasan Industri yang Berwawasan
Lingkungan dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Bisnis yang Dapat
Meningkatkan Nilai Bagi Shareholder dan Stakeholders lainnya”. PT. Kawasan
Industri Medan akan terus meningkatkan berbagai sarana dan fasilitas yang
dibutuhkan dunia usaha maupun investor. Dalam kawasan yang terbesar di di
Sumatera Utara ini telah bergabung sebanyak 600 pengusaha mulai dari industri
dengan skala UKM, menengah hingga Industri-industri Multinasional dan
Internasional.
Terdapat berbagai hasil industri yang diproduksi dengan mengandalkan
potensi dan sumber daya alam yang terdapat di Sumatera Utara antara lain:
a. Industri Kelapa Sawit (CPO) dan turunannya seperti Fatty Acid, Steric Acid,
Palmitat Acid, Isopropil Palmiat, Gliserin dan jenis oleochemical lainnya,
karet, coklat, kopi, teh dan hasil-hasil pertanian dari dataran tinggi Sumatera
Utara berupa sayur mayur dan buah-buahan.
Universitas Sumatera Utara
b. Industri Hasil Laut, Goldstorage, pengalengan ikan, makanan dan minuman,
industri hasil hutan, furniture, rotan, meubel, industri bangunan (baja) dan
lain-lain.
4.1.2 Visi dan Misi
4.1.2.1 Visi
“Menjadi kawasan industri yang berwawasan lingkungan dan penyediaan
sarana dan prasarana bisnis yang dapat meningkatkan nilai bagi shareholder dan
Stakeholders lainnya”
4.1.2.2 Misi
a. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung yang berwawasan
lingkungan
b. Menyediakan berbagai fasilitas bisnis yang dibutuhkan dunia usaha dan
investor
c. Meningkatkan sumber daya manusia yang mampu memberikan pelayanan
prima.
4.1.3 Strategi
Secara komersial perusahaan bertujuan untuk menjadi perusahaan yang
menguntungkan (profitable), makmur dan berkelanjutan (sustainable) dengan
kegiatan sebagai berikut:
1. Strategi Umum:
a. Melakukan konsolidasi internal
b. Perubahan dan pengembangan fokus bisnis
2. Strategi Perusahaan:
a. Strategi tingkat korporat
Universitas Sumatera Utara
b. Strategi bisnis
c. Strategi fungsional
4.1.4 Divisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN nomorPER-09/MBU/07/2015 yang
dikeluarkan pada 03 Juli 2015, BUMN harus berkontribusi terhadap komunitas
dan masyarakat setempat, maksudnya yaitu setiap BUMN diwajibkan untuk
membentuk dan menjalankan kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
yang disingkat dengan PKBL sebagai bentuk tanggung jawab sosialnya.PT.
Kawasan Industri Medan (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara
menerapkan Peraturan Menteri ini didalam salah satu kegiatan perusahaan diluar
dari kegiatanpemenuhan keuntungan finansial.PKBL itu sendiri merupakan salah
satu bagian atau bentuk dari CSR.
Dalam Peraturan Menteri ini mencakup kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan dan ketentuan-ketentuan lainnya dalam pelaksanaan PKBL.Salah satu
ketentuannya adalah bahwa setiap BUMN harus membentuk unit PKBL yang
berdiri sendiri dan terintegrasi dalam perusahaan.Dana operasional untuk Program
Kemitraan (PK) dianggarkan 2% setelah pajak dan dana untuk Bina Lingkungan
(BL) juga dianggarkan 2% setelah pajak.Dalam pelaksanaan CSR PT KIM sesuai
dengan Rencana Kegiatan dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2016
bahwasanya untuk Program Kemitraan dana yang dianggarkan sebesar
Rp.522.347.947 dan untuk Program Bina Lingkungan dana yang dianggarkan
sebesar Rp.831.379.
Universitas Sumatera Utara
4.1.5 Struktur Divisi PKBL
berdasarkan surat keputusan Direksi No.90096/IV/SKD/2016 pada tanggal
19 April 2016 mengeluarkan keputusan tentang struktur organisasi PKBL yang
dikelola oleh 6 orang dan 1 orang yang kedudukannya setingkat dibawah Direksi
sebagai Pembina dan penanggungjawab unit PKBL, sebagaimana yang terdapat
dalam Peraturan Menteri nomor PER-09/MBU/07/2015pasal 10 ayat 2, sebagai
berikut :
Pembina
: Daly Mulyana
Ketua
: Aris Supriyatno
Keuangan
: Taruli Silaen
Operasional
: Bernike Simanjuntak
Operasional
: Romauli Sitorus
Penagihan
: Robinson Simatupang
Penagihan
: Riza Heri Purnama
Staf PKBL ini juga menduduki jabatan sebagai :
Aris Supriyatno
: Manager Keuangan
Taruli Silaen
: Assisten Manager Penjualan
Bernike Simanjuntak : Assisten Manager Laboratorium
Romauli Sitorus
: Staf Produksi dan Operasional
Robinson
: Staf Pemasaran
Riza Heri Purnama
: Staf Pengendalian
Susunan kepengurusan PKBL tersebut dapat dengan jelas dilihat pada Gambar 4.1
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1
Struktur Divisi PKBL
Sumber: RKAP PKBL PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
Dalam struktur unit PKBL ini, setiap anggota memiliki tugas masingmasing, yaitu:
a. Pembina bertugas dalam memberi arahan terhadap organisasi yang
dipimpinnya
b. Ketua PKBL bertugas untuk mengatur dan merancang kegiatan yang akan
dilaksanakan
c. Bagian Laporan Keuangan bertugas mengatur keuangan, pengeluaran, dan
pelaporan untuk kegiatan PKBL
d. Operasional bertugas sebagai pelaksana dan pengawas kegiatan PKBL
e. Penagihan bertugas untuk menagih pinjaman kepada mitra binaan dan tim
lapangan PKBL.
Namun secara keseluruhan ketika melaksanakan kegiatan tertentu semua
anggota PKBL berkontribusi dan terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan
tanggung jawab sosial PT. Kawasan Industri Medan (Persero).
Universitas Sumatera Utara
4.1.6 Program Kemitraan
Kegiatan tanggung jawab sosial PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
merupakan kegiatan yang disusun dalamRencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) setiap tahun dan disahkan olehRapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
serta terdapat dalam laporan tahunan perusahaan (annual report) yang kemudian
dipertanggungjawabkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Program
Kemitraan ini adalah salah satu program yang dijalankan oleh Divisi PKBL PT.
Kawasan Industri Medan (Persero). Program kemitraan merupakan wujud
dukungan BUMN terhadap usaha-usaha kecil dan menengah masyarakat di sekitar
lokasi BUMN beroperasi.Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu
hasil produksi dan perekonomian usaha-usaha kecil masyarakat.
Kegiatan tersebut meliputi pemberian bantuan pinjaman atau kredit dana
kepada usaha kecil masyarakat yang membutuhkan. Selain memberi bantuan
pinjaman dana dan modal usaha, PT. Kawasan Industri Medan (Persero) juga
membentuk beberapa program binaan berupa pendidikan, pelatihan, dan
pembinaan dalam meningkatkan usaha-usaha kecil masyarakat baik dalam segi
produktivitas, promosi, pemasaran, dan lain-lain dalam bentuk hibah. Dalam
prosedur pelaksanaan kegiatan kemitraan, PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
menyeleksi proposal yang masuk dari mitra binaan dan melakukan survei untuk
menjamin mitra binaan dapat bertanggungjawab dengan dana yang dipinjamkan
perusahaan. Setelah disetujui, PT.
Kawasan Industri Medan (Persero) akan
menyalurkan dana yang dibutuhkan dan kemudian menandatangani surat
perjanjian sebagai mitra binaan.
Adapun yang menjadi syarat dari Program Kemitraan ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Yang menjadi mitra binaan adalah usaha perseorangan
b. Berdiri sendiri, artinya bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, dan berafilisiasi baik langsung maupun tidak langsung
dengan usaha menengah atau usaha besar
c. Memiliki prospek usaha untuk dikembangkan
d. Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 tahun
e. Tidak bermitra dengan Perusahaan lain.
Perkembangan jumlah mitra binaan setiap tahun terus bertambah, per 30
september 2015 yang telah menerima bantuan modal usaha adalah sebanyak 89
mitra binaan. Berdasarkan data dari laporan triwulan III PKBL tahun 2016 PT.
Kawasan Industri Medan (Persero), jumlah mitra binaan bertambah 5 mitra
dengan dana bantuan penyaluran Program Kemitraan sebesar Rp.260.000.000,dengan demikianjumlah mitra binaan PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
sampai 30 september 2016 adalah 94 mitra binaan. Dalam triwulan IV tahun 2016
PT. Kawasan Industri Medan (Persero) membantu 7 mitra binaan dengan total
bantuan sebesar Rp.240.000.000,-. Kategori dari unit usahamasyarakat yang
menjadi mitra binaan PT. Kawasan Industri Medan (Persero) antara lain meliputi
sektor industri, jasa, sektor dagang, pertanian, perikanan, peternakan, dan lainlain.
Lokasi yang menjadi fokus dari program kemitraan ini adalah kelurahan
yang berdekatan dengan lokasi PT KIM berdiri yaitu kelurahan Mabar, Kota
Bangun, Saentis, Pematang Johar, Titipapan, dan juga Tangkahan.Meskipun
belum semua usaha kecil menerima bantuan modal kerja tetapi PT. Kawasan
Industri Medan (Persero) berharap tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai yaitu
Universitas Sumatera Utara
mampu mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi serta terciptanya
pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan pekerjaan dan kesempatan
berusaha.Dengan perkembangan usaha kecil yang dibina BUMN ini diharapkan
dapat memberikan efek berupa meningkatnya taraf hidup masyarakat serta
mendorong tumbuhnya kemitraan antara BUMN dengan usaha kecil yang
mandiri.Dalam kegiatan ini, PT. Kawasan Industri Medan (Persero) melakukan
fungsi Adaptasi yaitu dengan memperkenalkan dan mensosialisasikan program
yang mereka jalankan untuk penyesuaian mereka terhadap pemenuhan
kebutuhannya mematuhi peraturan yang berlaku.
Sebelumnya PT. Kawasan Industri Medan (Persero) pernah menjalankan
program kemitraan pada tahun 1991 kepada industri kecil yang diberi nama
PUKK (Program Usaha Kecil dan Koperasi). Kegiatan tersebut bekerja sama
dengan Kanwil Depprindag Sumatera Utara. Dimana pada saat itu banyak
membina usaha kecil dan koperasi di daerah Tapanuli Utara.Salah satu jenis usaha
yang mendapat program binaan tersebut adalah Kacang Garing Sihobuk, sehingga
kacang garing sihobuk dikenal sebagai salah satu oleholeh khas Tarutung.
4.1.7 Program Bina Lingkungan
Dalam kegiatan Bina Lingkungan, PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
memfokuskan terhadap beberapa kegiatan sosial yang meliputi bantuan korban
bencana alam, perbaikan sarana umum, bantuan sarana pendidikan, perbaikan
rumah ibadah, dan lain-lain.Sasaran dari program Bina Lingkungan ini diharapkan
kepedulian sosial terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan dapat
tercipta dan diharapakan hubungan dengan para stakeholdersmenjadi baik dan
langgeng sehingga kelangsungan usaha (going corcern) perusahaan dapat terjaga.
Universitas Sumatera Utara
Kebijakan yang dilakukan untuk keberlangsungan program ini adalah dengan
menganggarkan dana untuk program Bina Lingkungan setiap tahunnya, membuat
program untuk pencapaian target dan melaksanakan pembinaan lingkungan dan
tanggap akan lingkungan sekitar.
Kegiatan ini dilaksanakan sendiri oleh PT KIM yang dikelola oleh Tim
PKBL. Kegiatan tersebut meliputi :
1. Bantuan Perbaikan Rumah Ibadah
Memberikan bantuan perbaikan atau renovasi rumah ibadah juga menjadi
kegiatan rutin. PT. Kawasan Industri Medan (Persero)memberikan bantuan
kepada masjid-masjid dan gereja yang membutuhkan dana atau bahan-bahan
untuk keperluan merenovasi. Salah satu yang mendapat bantuan adalah masjid Al
Falah yang terdapat di jalan P. Nias yang terletak di kawasan KIM tahap II, dan
juga
masjid
Al
Amin
yang
terdapat
di
lingkungan
V
kelurahan
Tangkahan.Bantuan yang diberikan berupa uang sumbangan yang sepenuhnya
diberikan untuk keperluan masjid-masjid yang mendapat bantuan, baik itu untuk
merenovasi ataupun membeli keperluan-keperluan yang dibutuhkan.
2. Bantuan Perbaikan Sarana Umum
PT. Kawasan Industri Medan (Persero) menjalankan kegiatan dalam rangka
memberi bantuan perbaikan sarana umum yang ada di masyarakat.Misalnya
pengecatan trotoar jalan, peninggian parit di lingkungan masyarakat Tangkahan
untuk menghindari banjir ketika hujan datang.Untuk tahun 2016, PT. Kawasan
Industri Medan (Persero) membantu memperbaiki beberapa titik parit warga yang
rusak dan dapat merusak lahan sawah di sebelahnya.
3. Bantuan Kepada Petani
Universitas Sumatera Utara
Petani dan buruh tani merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat
Tangkahan. Di kelurahan Tangkahan terdapat sekitar 325 ha lahan sawah. Melihat
potensi tersebut PT. Kawasan Industri Medan (Persero) berencana membuat
program bantuan pemberian bibit tanaman kepada petani yang meliputi bibit
sayur-sayuran, bantuan alat untuk mengelola lahan sawah. Tujuan dari kegiatan
ini adalah untuk mengembangkan produktivitas lahan sawah yang ada di
masyarakat.Kegiatan ini akan segera direalisasikan pada tahun 2017.
Namun diakhir tahun 2016 ini PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
melibatkan petani yang memiliki lahan sawah dalam program kemitraannya. PT.
Kawasan Industri Medan (Persero) memberikan bantuan pinjaman dana kepada
petani yang memiliki lahan sawah. Bantuan yang diberikan disesuaikan dengan
luas sawah yang dimiliki oleh petani. Pada kegiatan ini PT. Kawasan Industri
Medan (Persero) melakukan survei terlebih dahulu yang dilaksanakan oleh tim
PKBL dan kemudian mengundang petani ke wisma PT. Kawasan Industri Medan
(Persero)
untuk
memberikan
bantuan
pinjaman
dana
dalam
rangka
mengembangkan potensi lahan sawah mereka. Bantuan yang diberikan akan
dibelikan bibit tanaman oleh petani dan juga membeli mesin traktor untuk
membajak sawah. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar petani mampu
mengembangkan lahan sawahnya dengan optimal.
4. Pembangunan Saluran Air PDAM
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa penyedian lahan industri, PT.
Kawasan Industri Medan (Persero) menyadari kehadirannya memberikan dampak
lingkungan terhadap masyarakat sekitar. Salah satu resiko yang dihadapi adalah
permasalahan pencemaran lingkungan akibat dari operasional pabrik-pabrik yang
Universitas Sumatera Utara
berdiri di KIM. Salah satu yang menjadi tuntutan masyarakat adalah tercemarnya
sumur-sumur masyarakat oleh limbah dari pabrik yang beroperasi dekat dengan
lingkungan masyarakat. Untuk itu PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
membangun saluran air bersih PDAM yang dilakukan dibeberapa titik salah
satunya di lingkungan IV kelurahan Tangkahan.Bantuan saluran air PDAM ini
sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan dan juga bentuk reaksi dan respon dari
tuntutan masyarakat terhadap sumur-sumur mereka yang tercemar limbah.
Masyarakat Tangkahan menjadikan sumur sebagai sumber air bersih untuk
kehidupan sehari-hari, baik itu sumur galian maupun sumur pompa.
5. Bantuan Sembako
Pemberian bantuan sembako merupakan salah satu strategi yang banyak
digunakan perusahaan-perusahaan untuk menjalin kedekatan dengan masyarakat.
Kegiatan-kegiatan seperti ini dianggap cukup sederhana, tidak memerlukan waktu
yang lama dan prosedur yang sulit. Kegiatan ini dianggap cukup menarik simpati
masyarakat dikarenakan sembako merupakan salah satu kebutuhan yang paling
mendasar dari setiap manusia.PT. Kawasan Industri Medan (Persero) sebagai
salah satu BUMN juga memanfaatkan kegiatan seperti ini untuk mendekatkan diri
ataupun membangun citra(image) positif masyarakat terhadap perusahaan, dan
juga kegiatan seperti ini memberikan efek yang cukup baik terhadap kepedulian
perusahaan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya. Biasanya
kegiatan-kegiatan pemberian bantuan sembako dilakukan menyambut datangnya
hari-hari besar keagaman seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan
Tahun Baru.
Universitas Sumatera Utara
Tidak hanya memberikan bantuan sembako, PT. Kawasan Industri Medan
(Persero) juga memberikan subsidi pembelian sembako murah ketika terjadi
kelonjakan harga sembako di pasaran. PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
rutin memberikan bantuan seperti ini setiap tahunnya. Bantuan yang diberikan
biasanya dalam bentuk paketan yang meliputi beras, gula, minyak goreng, sirup,
biscuit, dan lain-lain. Jumlah paket yang disediakan sekitar 1700 sampai 3000
paketan.
Kriteria kepala keluarga (KK) yang mendapat bantuan tersebut meliputi:
a. Lansia
b. Janda/ Duda
c. Anak Yatim
d. Tukang Becak
e. Karyawan Pabrik
f. Masyarakat Dibawah Garis Kemiskinan (rumah dinding tepas, lantai tanah).
Pemberian paket sembako disebar dibeberapa kelurahan yang berdekatan
dengan PT. Kawasan Industri Medan (Persero) salah satunya adalah kelurahan
Tangkahan. Untuk pemberian paket sembako ini PT. Kawasan Industri Medan
(Persero) bekerja sama dengan kepala lingkungan setempat. Divisi PKBL
memberikan kupon kepada kepling dan kemudian kepling memberikannya kepada
masyarakat dengan kriteria yang disebutkan diatas. Dengan diadakannya
pemberian bantuan seperti ini, PT. Kawasan Industri Medan (Persero) berharap
dapat meringankan sedikit beban masyarakat ketika menyambut hari besar
keagamaan dan ketika harga sembako beranjak naik.
Universitas Sumatera Utara
6. Pemberian Santunan Kepada Anak Yatim dan Panti Asuhan
Kegiatan charity(kemurahan hati) dan philanthropy(kedermawanan) dalam
bentuk memberikan hibah dan santunan merupakan salah satu kegiatan yang juga
banyak dilakukan oleh perusahaan. Salah satu perusahaan yang rutin
menjalankannya adalah PT. Kawasan Industri Medan (Persero). Kegiatan amal
seperti ini menjadi agenda rutin perusahaan dalam rangka menyambut hari-hari
besar keagamaan selain pemberian sembako. Tujuan dari kegiatan ini merupakan
salah satu bentuk komitmen perusahaan terhadap kepedulian dan kepekaannya
terhadap masyarakat sekitar. Dalam tahun 2016, menjelang Lebaran Idul Fitri, PT.
Kawasan Industri Medan (Persero) melaksanakan kegiatan pemberian santunan
kepada anak yatim piatu di sekitar perusahaan dengan memberikan uang tunai
senilai RP.100.000-, kepada 500 anak dan pemberian santunan ke panti asuhan
yang berlokasi di Tangkahan.
4.2 Penyajian Data
4.2.1 Identitas Responden
Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah masyarakat kelurahan
Tangkahan yang mendapatkan CSR dari PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
yang berjumlah 94 orang. Karakteristik responden ini meliputi umur, jenis
kelamin, pendidikan terakhir, dan pendapatan per bulan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No.
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
1
Laki-laki
20
21.3%
2
Perempuan
74
78.7%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.1 di atas menjelaskan bahwa mayoritas responden berjenis
kelamin perempuan sebanyak 74 orang atau 78%. Hal ini berarti dalam pemberian
CSR, lebih banyak perempuan yang menerima bantuan dari PT. Kawasan Industri
Medan (Persero) dibandingkan dengan jumlah penerima laki-laki.
Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Umur
No.
Umur
Frekuensi
Persentase
1
26-35 Tahun
38
40.4%
2
36-45 Tahun
37
39.4%
3
46-55 Tahun
18
19.1%
4
>55 Tahun
1
1.1%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.2 di atas menjelaskan bahwa masyarakat yang menerima CSR dari
PT. Kawasan Industri Medan (Persero) didominasi dengan mayoritas umur 26-35
tahun dengan jumlah 38 orang atau 40.4%, kemudian diikuti umur 36-45 tahun
dengan jumlah 37 orang atau 39.4%. Dan yang terkecil adalah umur diatas 55
tahun dengan jumlah 1 orang atau 1.1%. Hal ini menunjukkan bahwa pada range
umur 26-35 tahun masyarakat kelurahan tangkahan lebih banyak membutuhkan
bantuan dibandingkan range umur lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No.
Pendidikan Terakhir
Frekuensi
Persentase
1
SD
8
8.5%
2
SMP
20
21.3%
3
SMA
60
63.8%
4
S1-S3
6
6.4%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.3 di atas menjelaskan bahwa masyarakat yang menerima CSR dari
PT. Kawasan Industri Medan (Persero) didominasi oleh masyarakat bertamatan
SMA dengan jumlah 60 orang atau 63.8%. Jadi dapat dilihat bahwa rata-rata
penerima CSR di Kelurahan Tangkahan adalah masyarakat yang pendidikan
terakhirnya adalah SMA.
Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan Per-Bulan
No.
Pendapatan Per-bulan
Frekuensi
Persentase
1
Rp 500.000 – Rp 1.000.000
16
17%
2
Rp 1.100.000 – Rp. 1.900.000
72
76.6%
3
> Rp 2.000.000
6
6.4%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.4 di atas menjelaskan bahwa masyarakat yang menerima CSR dari
PT. Kawasan Industri Medan (Persero) didominasi oleh masyarakat dengan
pendapatan antara Rp 1.100.000 – Rp. 1.900.000 dengan jumlah 72 orang atau
76.6%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata masyarakat yang bertempat
tinggal di Kelurahan Tangkahan dan menerima CSR dari PT. Kawasan Industri
Universitas Sumatera Utara
Medan (Persero) adalah penduduk yang berpendapatan antara Rp 1.100.000 – Rp.
1.900.000.
4.2.2 Variabel Implementasi CSR (X)
Dalam mengukur variabel X, peneliti menggunakan 2 (dua) indikator yaitu
Kemitraan dan Bina Lingkungan. Kemudian indikator-indikator tersebut
dikembangkan menjadi 13 (tiga belas) item pernyataan. Dari pernyataanpernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel-tabel dibawah ini:
1. Kemitraan
Pada indikator ini terdapat 7 (tujuh) pernyataan, dari pernyataan tersebut
maka akan diketahui jawaban responden terhadap pernyataan tersebut apakah
sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, atau sangat tidak setuju pada tabel-tabel
di bawah ini.
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberikan Bantuan Dana
Kepada Usaha Kecil dan Menegah
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
5
5.3%
2
Setuju
52
55.3%
3
Netral
17
18.1%
4
Tidak Setuju
20
21.3%
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.5 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
setuju dengan frekuensi sebanyak 52 atau 55.3% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden setuju bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero) memberikan
Universitas Sumatera Utara
bantuan dana kepada usaha kecil dan menengah yang sedang membutuhkan dana
tambahan.
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Bantuan Dana
Sesuai Yang Dibutuhkan Oleh Penerima Bantuan
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
2
2.1%
2
Setuju
15
16%
3
Netral
56
59.6%
4
Tidak Setuju
21
22.3%
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.6 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 56 atau 59.6% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
memberikan bantuan dana sesuai yang dibutuhkan oleh penerima bantuan.
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Bantuan Dalam
Memasarkan Produk
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
1
1.1%
2
Setuju
-
-
3
Netral
60
63.8%
4
Tidak Setuju
33
35.1%
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.7 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 60 atau 63.8% yang dapat disimpulkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
memberikan bantuan dalam memasarkan produk UMKM yang bermitra.
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Bantuan Fasilitas
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
6
6.4%
2
Setuju
24
25.5%
3
Netral
44
46.8%
4
Tidak Setuju
20
21.3%
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.8 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 44 atau 46.8% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
memberikan bantuan fasilitas lainnya yang efektif untuk kelangsungan usaha.
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Tentang Survei Sebelum Memberi
Dana Bantuan
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
1
1.1%
2
Setuju
12
12.8%
3
Netral
61
64.9%
4
Tidak Setuju
20
21.3%
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.9 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 61 atau 64.9% yang dapat disimpulkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
selalu mensurvei terlebih dahulu sebelum memberikan dana bantuan.
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden Tentang Mengkontrol Kembali Dana
Yang Diberikan
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
-
-
3
Netral
58
61.7%
4
Tidak Setuju
36
38.3%
5
Sangat Tidak Setuju
-
Total
Persentase
-
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.10 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 58 atau 61.7% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
mengontrol kembali dana yang telah mereka berikan kepada UMKM yang
bermitra.
Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden Tentang Meminta Feedback Kepada
Penerima Bantuan
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
24
25.5%
3
Netral
50
53.2%
4
Tidak Setuju
20
21.3%
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
94
100%
Total
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 50 atau 53.2% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
meminta feedback kepada penerima bantuan.
2. Bina Lingkungan
Pada indikator ini terdapat 6 (enam) pernyataan, dari pernyataan tersebut
maka akan diketahui jawaban responden terhadap pernyataan tersebut apakah
sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, atau sangat tidak setuju pada tabel-tabel
di bawah ini.
Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kegiatan Pelestarian
Lingkungan Secara Berkelanjutan
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
2
2.1%
2
Setuju
-
-
3
Netral
-
-
4
Tidak Setuju
36
38.3%
5
Sangat Tidak Setuju
56
59.6%
94
100%
Total
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.12 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
sangat tidak setuju dengan frekuensi sebanyak 56 atau 59.6% yang dapat
disimpulkan bahwa para responden merasa sangat tidak setuju bahwa PT.
Kawasan Industri Medan (Persero) menjalankan kegiatan pelestarian lingkungan
secara berkelanjutan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memperbaiki Parit Yang Rusak
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
3
3.2%
3
Netral
55
58.5%
4
Tidak Setuju
33
35.1%
5
Sangat Tidak Setuju
3
3.2%
94
100%
Total
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.13 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 55 atau 58.5% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
selalu memperbaiki parit sekitar ketika ada yang rusak.
Tabel 4.14
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Sumbangan Bibit
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
-
-
3
Netral
12
12.8%
4
Tidak Setuju
77
81.9%
5
Sangat Tidak Setuju
5
5.3%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.14 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
tidak setuju dengan frekuensi sebanyak 77 atau 81.9% yang dapat disimpulkan
bahwa para responden merasa tidak setuju bahwa PT. Kawasan Industri Medan
(Persero) memberikan sumbangan bibit kepada petani setempat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Bantuan Kepada
Masyarakat Kurang Mampu
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
7
2.1%
2
Setuju
85
90.4%
3
Netral
2
2.1%
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.15 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
setuju dengan frekuensi sebanyak 85 atau 90.4% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa setuju bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu.
Tabel 4.16
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Bantuan Sembako Sesuai
Kebutuhan Masyarakat
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
36
38.3%
2
Setuju
57
60.6%
3
Netral
1
1.1%
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.16 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
setuju dengan frekuensi sebanyak 57 atau 60.6% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa setuju bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
memberikan bantuan sembako sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17
Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberi Bantuan Sembako Secara
Berkelanjutan
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
13
13.8%
2
Setuju
80
85.1%
3
Netral
1
1.1%
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.17 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
setuju dengan frekuensi sebanyak 80 atau 85.1% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa setuju bahwa PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
memberikan bantuan sembako secara berkelanjutan.
4.2.3 Variabel Kesejahteraan Masyarakat (Y)
Dalam mengukur variabel Y, peneliti menggunakan 3 (tiga) indikator yaitu
pendapatan, kesehatan, dan pendidikan. Kemudian indikator-indikator tersebut
dikembangkan menjadi 10 (sepuluh) item pernyataan, seperti dibawah ini:
Tabel 4.18
Distribusi Jawaban Responden Tentang Membuat Kegiatan Meningkatkan
Pendapatan Masyarakat
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
5
5.3%
3
Netral
25
26.6%
4
Tidak Setuju
57
60.6%
5
Sangat Tidak Setuju
7
7.4%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
tidak setuju dengan frekuensi sebanyak 57 atau 60.6% yang dapat disimpulkan
bahwa para responden merasa tidak setuju bahwa PT. Kawasan Industri Medan
(Persero) membuat kegiatan yang dapat membantu meningkatkan pendapatan
masyarakat.
Tabel 4.19
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Yang Meningkat
Setelah Mendapatkan CSR
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
8
8.5%%
3
Netral
11
11.7%
4
Tidak Setuju
57
60.6%
5
Sangat Tidak Setuju
18
19.1%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.19 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
tidak setuju dengan frekuensi sebanyak 57 atau 60.6% yang dapat disimpulkan
bahwa para responden merasa tidak setuju bahwa pendapatan responden
meningkat setelah mendapatkan CSR dari PT. Kawasan Industri Medan (Persero).
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.20
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat Membayar
Biaya Rumah Sakit
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
43
45.7%%
3
Netral
50
53.2%
4
Tidak Setuju
1
1.1%
5
Sangat Tidak Setuju
18
19.1%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.20 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 50 atau 53.2% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa dari pendapatan responden, responden
dapat membayar biaya rumah sakit saat ada anggota keluarga yang masuk rumah
sakit.
Tabel 4.21
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat Membiayai
Kebutuhan Dasar Keluarga
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
3
3.2%
2
Setuju
73
77.7%%
3
Netral
17
18.1%
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
1
1.1%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.21 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
setuju dengan frekuensi sebanyak 73 atau 77.7% yang dapat disimpulkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
para responden merasa setuju bahwa dari pendapatan responden, responden dapat
membiayai kebutuhan-kebutuhan dasar untuk kesehatan keluarga responden.
Tabel 4.22
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat Membiayai
Kebutuhan Yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Keluarga
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
1
1.1%
2
Setuju
23
24.5%%
3
Netral
68
72.3%
4
Tidak Setuju
1
1.1%
5
Sangat Tidak Setuju
1
1.1%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.22 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 68 atau 72.3% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa dari pendapatan responden, responden
dapat membiayai kebutuhan yang dapat meningkatkan kesehatan keluarga
responden.
Tabel 4.23
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat Mendaftar
Asuransi Kesehatan
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
11
11.7%
3
Netral
71
75.5%
4
Tidak Setuju
9
9.6%
5
Sangat Tidak Setuju
3
3.2%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.23 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 71 atau 75.5% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa dari pendapatan responden, responden
dapat mendaftar asuransi kesehatan di salah satu perusahaan asuransi yang ada.
Tabel 4.24
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat
Menyekolahkan Anak Saya
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
10
10.6%
2
Setuju
83
88.3%
3
Netral
1
75.5%
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.24 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
setuju dengan frekuensi sebanyak 83 atau 88.3% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa setuju bahwa dari pendapatan responden, responden dapat
menyekolahkan anak responden.
Tabel 4.25
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapat Saya Dapat Membeli
Perlengkapan Sekolah Anak
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
2
2.1%
2
Setuju
79
84%
3
Netral
13
13.8%
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
-
-
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.25 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
setuju dengan frekuensi sebanyak 79 atau 84% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa setuju bahwa dari pendapatan responden, responden dapat
membeli perlengkapan atau peralatan sekolah anak responden.
Tabel 4.26
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat Membiayai
Kegiatan Ekstrakulikuler Yang Ada Di Sekolah Anak
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
34
36.2%
3
Netral
59
62.8%
4
Tidak Setuju
-
-
5
Sangat Tidak Setuju
1
1.1%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.26 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 59 atau 62.8% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa dari pendapatan responden, responden
dapat membiayai kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah anak reesponden seperti
studytour maupun kegiatan ekstrakulikuler lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.27
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pendapatan Saya Dapat Mendaftar
Asuransi Pendidikan
No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
-
-
2
Setuju
-
-
3
Netral
50
53.2%
4
Tidak Setuju
40
42.6%
5
Sangat Tidak Setuju
4
4.3%
Total
94
100%
Sumber : Hasil pengolahan data, 2017
Tabel 4.27 menunjukan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban
netral dengan frekuensi sebanyak 50 atau 53.2% yang dapat disimpulkan bahwa
para responden merasa ragu-ragu bahwa dari pendapatan responden, responden
dapat mendaftar asuransi pendidikan di salah satu perusahaan asuransi yang ada.
4.3 Teknik Analisis Data
4.3.1 Uji Instrumen
4.3.1.1 Uji Validitas
Pada Uji ini, peneliti akan menguji setiap pernyataan untuk melihat
validitasnya. Peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden sebanyak 94.
Untuk mengetahui validitas setiap item pernyataan dalam instrumen penelitian
dapat dilihat melalui kolom �ℎ����� dan ������. Jika nilai �ℎ����� lebih besar
dari ������ maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Nilai r-tabel pada α =
0,05dengan derajat bebas df = n-2 = 92 pada uji dua arah adalah 0,2028.
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Validitas Implementasi CSR (X)
Tabel 4.28
Hasil Uji Validitas Karakteristik Implementasi CSR (X)
Pernyataan
Koefisien
r-tabel
Keterangan
Korelasi
Pernyataan 1
0,896
Valid
Pernyataan 2
0,831
Valid
Pernyataan 3
0,589
Valid
Pernyataan 4
0,870
Valid
Pernyataan 5
0,861
Valid
Pernyataan 6
0,393
Valid
Pernyataan 7
0,871
Pernyataan 8
0,343
Valid
Pernyataan 9
0,422
Valid
Pernyataan 10
0,261
Valid
Pernyataan 11
0,255
Valid
Pernyataan 12
0,307
Valid
Pernyataan 13
0,301
Valid
0,2028
Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.28 menunjukkan bahwa nilai �ℎ����� lebih besar dari ������,
maka seluruh item pernyataan pada variabel implementasi corporate social
responsibility dinyatakan valid.
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Validitas Kesejahteraan Masyarakat (Y)
Tabel 4.29
Hasil Uji Validitas Karakteristik Kesejahteraan Masyarakat (Y)
Pernyataan
Koefisien Korelasi
r-tabel
Keterangan
Pernyataan 1
0,647
Valid
Pernyataan 2
0,530
Valid
Pernyataan 3
0,712
Valid
Pernyataan 4
0,654
Valid
Pernyataan 5
0,679
Valid
Pernyataan 6
0,518
Pernyataan 7
0,636
Valid
Pernyataan 8
0,630
Valid
Pernyataan 9
0,649
Valid
Pernyataan 10
0,644
Valid
0,2028
Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.29 menunjukkan bahwa nilai �ℎ����� lebih besar dari ������,
maka seluruh item pernyataan pada variabel kesejahteraan masyarakat dinyatakan
valid.
4.3.1.2 Uji Reliabilitas
Suatu
nilaicronbach’s
variabel
alpha
dinyatakan
>
reliabel
0,60.Hasil
uji
apabila
dapat
reliabilitas
memberikan
untuk
variabel
ImplementasiCorporate Social Responsibility (CSR) (X) dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.30
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X
Reliability Statistics X
Cronbach's Alpha
N of Items
,843
13
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan tabel 4.30 diatas, dapat diketahui bahwa nilai r-alpha
sebesar0,843. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r-alpha positif dan lebih
besardari r-tabel (0, 843>0,60) maka seluruh pernyataan implementasi corporate
social responsibility (X) dalam penelitian inidinyatakan reliabel.
Tabel 4.31
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
Reliability Statistics Y
Cronbach's Alpha
N of Items
,811
10
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan tabel 4.31 diatas, dapat diketahui bahwa nilai r-alpha sebesar
0,811. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r-alpha positif dan lebih besardari
rtabel (0,811> 0,60) maka seluruh pernyataan kesejahteraan masyarakat (Y)dalam
penelitian ini dinyatakan reliabel.
4.3.2 Uji Asumsi Klasik
4.3.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui perhitungan regresi
dengan SPSS 21.0. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk melihat apakah data
residualberdistribusi normal atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
3. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov Z
Pedoman pengambilan keputusandata distribusi normal berdasarkan uji
statistik dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov Z yang dapat
dilihat dari kriteria berikut :
1. Jika nilai Asymp.sig (2 tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal.
2. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z < 1, 97, data dikatakan normal.
Tabel 4.32
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
94
Mean
Normal Parametersa,b
,0000000
Std.
2,99248662
Deviation
Most Extreme
Differences
Absolute
,102
Positive
,080
Negative
-,102
Kolmogorov-Smirnov Z
,991
Asymp. Sig. (2-tailed)