Rancang Bangun Alat Pencetak Terasi

46

Lampiran 1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian
Mulai
Merancang bentuk alat

Menggambar dan menentukan dimensi alat

Memilih bahan

Mengukur bahan yang akan digunakan

Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar

Merangkai alat

Pengelasan
Menggerinda permukaan yang kasar

Pengecatan


Pengujian alat

Tidak
Layak

Ya
Pengukuran parameter

Analisis data

Selesai

47

Lampiran 2. Spesifikasi Alat Pencetak Terasi
1. Dimensi alat
Panjang

= 120 cm


Lebar

= 30 cm

Tinggi

= 98 cm

2. Bahan yang digunakan
Screw press

= Stainless steel

Tabung silinder

= Stainless steel

Hopper, Saluran cetakan

= Stainless steel


Rangka

= Besi

Belt conveyor

= Kain

3. Transmisi daya pada screw press
Puli motor listrik

= 4 inch

Puli pada screw press

= 3 inch

Sabuk-V


= Tipe A

Gearbox

= 1:60

4. Transmisi daya pada belt conveyor
Puli motor listrik

= 2 inch

Puli pada belt conveyor

= 20 inch

Sabuk-V

= Tipe A

5. Motor Listrik

Tenaga

= 1 HP

Kecepatan tanpa beban

= 1400 rpm

48

Lampiran 3. Perhitungan Daya Motor
A. Gaya pada screw press
Berat screw press = 3,5 kg
Gaya gravitasi = 9,8 m/s2
Ditanya :
Gaya untuk menggerakkan screw press (F)
F = m.g
= 3,5 kg x 9,8 m/s2
F = 34,3 N
Maka, gaya (F) yang diperlukan untuk menggerakkan screw press sebesar 34,3 N


Diketahui :

B. Gaya pada bahan baku
Diketahui :

Berat bahan baku = 5 kg
Gaya gravitasi = 9,8 m/s2
Ditanya :
Gaya untuk menggerakkan bahan baku (F)
F = m.g
= 5 kg x 9,8 m/s2
F = 49 N
Maka, gaya (F) yang diperlukan untuk menggerakkan bahan baku sebesar 49 N
Jadi, total gaya keseluruhan, Ftotal = 34,3 N + 49 N = 83,3 N
C. Kecepatan sudut pada screw press
Diketahui :

Kecepatan putaran motor (n) = 1400 rpm
Diameter puli penggerak = 4 inch = 10,16 cm (R = 5,8 cm)

Ditanya :
kecepatan sudut pada screw press (ω)
2πn 2 (3,14)1400 rpm
=
= 146,53 rad/s
ω=
60 s
60
D. Daya motor
Diketahui :

F = 83,3 N
R = 0,058 m
ω = 146,53 rad/s
Ditanya :
Daya motor yang diperlukan untuk alat (P)
P=FxV
= 83,3 N (146,53 rad/s x 0,058 m)
= 707,94 Nm/s
= 707,94 watt

= 0,70794 kW
0,70794 kW
= 0,94 Hp ≈ 1 Hp
P=
0,7457
Maka daya motor (P) yang diperlukan untuk alat pencetak terasi ini sebesar 1 Hp

49

Lampiran 4. Perhitungan Transmisi Puli (Rpm)
Screw press
Diketahui :

Diameter puli penggerak (D1) = 4 inch
Diameter puli yang digerakkan (D2) = 3 inch
Kecepatan putar motor tanpa beban (S) = 1400 rpm
Speed reducer = 1:60
S1 = 1400 rpm x 1:60 = 23,33 rpm

Ditanya :


Putaran pada screw press (S2)

S1D1 = S2D2
23,33 rpm x 4 inch = S2 x 3 inch
S2 = 31,10 rpm
Maka rpm yang digunakan pada screw press adalah sebesar 31,10 rpm
Belt conveyor
Diketahui :

Diameter puli penggerak (D1) = 2 inch
Diameter puli yang digerakkan (D2) = 20 inch
Kecepatan putar motor tanpa beban (S1) = 1400 rpm

Ditanya :

Putaran pada belt conveyor (S2)

S1D1 = S2D2
1400 rpm x 2 inch = S2 x 20 inch

S2 = 140 rpm
Maka rpm yang digunakan pada belt conveyor adalah sebesar 140 rpm

50

Lampiran 5. Data Penelitian
Kapasitas Efektif Alat
Ulangan
1
2
3
Jumlah
Rataan

Berat Bahan (kg)
5
5
5
15
5


Waktu Pengolahan (jam)
0,092
0,103
0,097
0,292
0,097

Kapasitas Alat (kg/jam)
54,34
48,54
51,54
154,42
51,54

Perhitungan :
Ulangan 1
Produk Yang Diolah
5 kg
KEA =
=
= 54,34 kg/jam
Waktu
0,092 jam
Ulangan 2
5 kg
Produk Yang Diolah
=
= 48,54 kg/jam
KEA =
0,103 jam
Waktu
Ulangan 3
5 kg
Produk Yang Diolah
=
= 51,54 kg/jam
KEA =
0,097 jam
Waktu
Rendemen
Ulangan
1
2
3
Jumlah
Rataan

Berat Awal Bahan (kg)
5
5
5
15
5

Berat Bahan Terolah (kg)
3,40
3,70
3,60
10,70
3,57

Rendemen (%)
68
74
72
214
71,33

Perhitungan :
Ulangan 1
Rendemen =

Berat Bahan Yang Dihasilkan
Berat Bahan Baku

x 100% =

3,40 kg
5 kg

x 100% = 68%

Ulangan 2
Rendemen =

Berat Bahan Yang Dihasilkan
Berat Bahan Baku

x 100% =

3,70 kg
5 kg

x 100% = 74%

Ulangan 3
Rendemen =

Berat Bahan Yang Dihasilkan
Berat Bahan Baku

x 100% =

3,60 kg
5 kg

x 100% = 72%

51

Lampiran 6. Analisis Ekonomi
1. Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P)

= Rp.6.000.000

2. Umur ekonomi (n)

= 5 tahun

3. Nilai akhir alat (S)

= Rp.600.000

4. Jam kerja

= 8 jam/hari

5. Produksi/hari

= 412 kg/hari

6. Biaya operator

= Rp.80.000/hari

7. Biaya listrik

= Rp.1008,59/jam

8. Biaya perbaikan

= Rp.27,55/jam

9. Bunga modal dan asuransi

= Rp.342.000/tahun

10. Jam kerja alat per tahun

= 2352 jam/tahun (asumsi 294 hari
efektif berdasarkan tahun 2015)

2. Perhitungan biaya produksi
a. Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (Dt)
Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun ke
0
1
2
3
4
5

(P-S) (Rp)
5.400.000
5.400.000
5.400.000
5.400.000
5.400.000

(A/F, 7.5%, n)
0.1722
0.1722
0.1722
0.1722
0.1722

2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)

I =
=

i(P)(n+1)
2n
(9,5%) Rp.6.000.000 (5+1)
2(5)

= Rp.342.000/tahun

(F/P, 7.5%, n-1)
1
1.075
1.155625
1.2423
1.3355

Dt
929.880
999.621
1.074.529
1.155.189
1.241.854

52

Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5

I (Rp)/tahun
342.000
342.000
342.000
342.000
342.000

Dt (Rp)
929.880
999.621
1.074.529
1.155.189
1.241.854

Biaya tetap (Rp)/tahun
1.271.880
1.341.621
1.416.529
1.497.189
1.583.854

b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi =

=

1,2% (P-S)
x jam
1,2% (Rp.6.000.000 - Rp.600.000)
2352 jam

= Rp.27.55/jam
2. Biaya listrik
Motor listrik 1 HP = 0.746 kW
Tarif listrik PLN golongan R-1/TR (maks. 1300 VA) = Rp.1352
Biaya listrik = 0.746 kW x Rp.1.352/kWh = Rp.1008.59/jam
3. Biaya operator
Jumlah jam kerja

= 8 jam/hari

Upah kerja

= Rp.10.000/jam

Biaya Operator

= Rp.80.000

Total Biaya Tidak Tetap (BTT) = Biaya reparasi + Biaya listrik + Biaya operator
= Rp.27.55 + Rp.1008.59 + Rp.10.000
= Rp.11.036/jam
c. Biaya pencetakan terasi
Biaya pokok = [

BT
x

+ BTT] C

Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5

BT
(Rp/tahun)
1.271.880
1.341.621
1.416.529
1.497.189
1.583.854

X
(jam/tahun)
2352
2352
2352
2352
2352

BTT
(Rp/jam)
11.036
11.036
11.036
11.036
11.036

C (jam/kg)

BP (Rp/kg)

0.0194
0.0194
0.0194
0.0194
0.0194

224.59
225.16
225.78
226.45
227.16

53

Lampiran 7. Break Even Point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha
yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap
sama dengan nol.
Biaya tetap (F) tahun ke- 5

= Rp.1.583.854/tahun
= Rp.673.40/jam (1 tahun = 2352 jam)
= Rp.13.06/kg (1 jam = 51.54 kg)

Biaya tidak tetap (V)

= Rp.11.036
= Rp.214.12/kg (1 jam = 51.54 kg)

Penerimaan setiap produksi (R)

= Rp.500/kg (harga ini diperoleh dari
perkiraan harga di lapangan)

Alat akan mencapai break even point jika alat telah mencetak bahan sebanyak :
N=

=

F
(R-V)
Rp.1.583.854 /tahun
(Rp.500/kg - Rp.214.12/kg )

= 5540.27 kg/tahun

54

Lampiran 8. Net Present Value
Nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus: CIF-COF ≥ 0 (Layak)
Investasi

= Rp.6.000.000

Nilai akhir

= Rp.600.000

Suku bunga bank

= Rp 7.5%

Suku bunga coba-coba

= Rp 9.5%

Umur alat

= 5 tahun

Pendapatan

= Penerimaan x Kapasitas Alat x Jam Kerja Alat 1 tahun
(dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh)
= Rp.500 x 51.54 kg/jam x 2352 jam/tahun
= Rp.60.611.040/tahun

Pembiayaan

=Biaya Pokok x Kapasitas Alat x Jam Kerja Alat 1 tahun

Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun

Biaya Pokok
(Rp/kg)

1
2
3
4
5

224.59
225.16
225.78
226.45
227.16

Kapasitas Alat
(kg/jam)
51.54
51.54
51.54
51.54
51.54

Jam kerja
(jam/tahun)

Pembiayaan

2352
2352
2352
2352
2352

27.225.267
27.294.364
27.369.521
27.450.740
27.536.808

Cash in Flow 7.5%
-

Pendapatan

= Pendapatan x (P/A, 7.5%,5)
= Rp.60.611.040 x 4.0459
= Rp.245.226.206

-

Nilai akhir

= Nilai akhir x (P/F, 7.5%,5)
= Rp.600.000 x 0.6966
= Rp.417.966

Jumlah Cash in Flow = Pendapatan + Nilai Akhir
= Rp.245.226.206 + Rp.417.966
= Rp.245.644.172

55

Cash out Flow 7.5%
-

Investasi

= Rp.6.000.000

-

Pembiayaan

= Biaya x (P/F, 7.5%,n)

Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5

Biaya
27.225.267
27.294.364
27.369.521
27.450.740
27.536.808
Total

(P/F, 7.5%, n)
0.9302
0.8653
0.8050
0.7488
0.6966

Pembiayaan (Rp)

25.324.943
23.617.813
22.032.464
20.555.114
19.182.140
110.712.474

Jumlah COF = Investasi + Pembiayaan
= Rp.6.000.000 + Rp.110.712.474
= Rp.116.712.474
NPV 7.5%

= CIF – COF
= Rp.245.644.172 – Rp.116.712.474
= Rp.128.931.698

Jadi besarnya nilai Net Present Value pada suku bunga bank 7.5% adalah
Rp.128.931.698 > 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan.

56

Lampiran 9. Internal Rate of Return
Dengan menggunakan metode IRR akan mendapat informasi yang
berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi
yang dijelaskan dalam bentuk % periode waktu. Logika sederhananya
menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya
dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi.
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan
tertentu. Harga IRR dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
IRR = q% +

X
X- Y

(q% - p%)

Dimana:
p = suku bunga bank paling atraktif
q = suku bunga coba-coba ( > dari p)
X = NPV awal pada p
Y = NPV awal pada q
Diketahui : Suku bunga bank = Rp 7.5% dan Suku bunga coba-coba = Rp 9.5%
Cash in Flow 7.5%
-

Pendapatan

= Pendapatan x (P/A, 9.5%,5)
= Rp.60.611.040 x 3.8397
= Rp.232.728.210

-

Nilai akhir

= Nilai akhir x (P/F, 9.5%,5)
= Rp.600.000 x 0.6352
= Rp.381.120

Jumlah Cash in Flow = Pendapatan + Nilai Akhir
= Rp.232.728.210 + Rp.381.120
= Rp.233.109.330

57

Cash out Flow 7.5%
-

Investasi

= Rp.6.000.000

-

Pembiayaan

= Biaya x (P/F, 9.5%,n)

Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5

Biaya
27.225.267
27.294.364
27.369.521
27.450.740
27.536.808
Total

(P/F, 7.5%, n)

Pembiayaan (Rp)

0.9132
0.8340
0.7617
0.6956
0.6352

24.862.114
22.763.500
20.847.364
19.094.735
17.491.380
105.059.093

Jumlah COF = Investasi + Pembiayaan
= Rp.6.000.000 + Rp.105.059.093
= Rp.111.059.093
NPV 9.5%

= CIF – COF
= Rp.233.109.330 – Rp.111.059.093
= Rp.121.050.273

Maka dapat dihitung :
IRR

= q% +

X
X- Y

= 9.5% +

= 9.5% +

(q% - p%)

Rp.128.931.698
Rp.128.931.698 – Rp.121.050.273
Rp.128.931.698
Rp.60.634.465

= 9.5% + (16.35 x 2%)
= 9.5% + 32.7%
IRR

= 42.2 %

(2%)

(9.5% - 7.5%)

58

Lampiran 10. Gambar Alat

Tampak Samping

Tampak Depan

Tampak Atas

59

Lampiran 11. Gambar Komponen Alat

Motor Listrik

Gearbox

Puli Penggerak Poros Belt Conveyor

Belt Conveyor

60

Saluran Cetakan

Hopper

Screw press

Tabung Silinder Tampak Atas

61

Lampiran 12. Proses Pengolahan Dan Pencetakan Terasi

Penjemuran Udang Rebon

Penggilingan Udang Rebon Dengan Tambahan Garam Dan Air
Menggunakan Mesin Penggiling

Fermentasi Adonan Terasi

62

Adonan Terasi Siap Untuk Dicetak

Proses Pencetakan Adonan Terasi

Hasil Cetakan Terasi Dan Siap Untuk Dijemur

63

Terasi Yang Selesai Dipotong Menggunakan Mal Cetakan
Siap Untuk Dikemas

Terasi Yang Telah Dikemas

Bahan Yang Tertinggal Dialat

64

Lampiran 13. Gambar Teknik Alat Pencetak Terasi

65

66

67

68

69

70

71

72

Lampiran 14. Tarif Listrik

73

Lampiran 15. Suku Bunga BI Rate

74

Lampiran 16. Tabel Rumus Suku Bunga