Rancang Bangun Alat Pencetak Terasi
46
Lampiran 1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian
Mulai
Merancang bentuk alat
Menggambar dan menentukan dimensi alat
Memilih bahan
Mengukur bahan yang akan digunakan
Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar
Merangkai alat
Pengelasan
Menggerinda permukaan yang kasar
Pengecatan
Pengujian alat
Tidak
Layak
Ya
Pengukuran parameter
Analisis data
Selesai
47
Lampiran 2. Spesifikasi Alat Pencetak Terasi
1. Dimensi alat
Panjang
= 120 cm
Lebar
= 30 cm
Tinggi
= 98 cm
2. Bahan yang digunakan
Screw press
= Stainless steel
Tabung silinder
= Stainless steel
Hopper, Saluran cetakan
= Stainless steel
Rangka
= Besi
Belt conveyor
= Kain
3. Transmisi daya pada screw press
Puli motor listrik
= 4 inch
Puli pada screw press
= 3 inch
Sabuk-V
= Tipe A
Gearbox
= 1:60
4. Transmisi daya pada belt conveyor
Puli motor listrik
= 2 inch
Puli pada belt conveyor
= 20 inch
Sabuk-V
= Tipe A
5. Motor Listrik
Tenaga
= 1 HP
Kecepatan tanpa beban
= 1400 rpm
48
Lampiran 3. Perhitungan Daya Motor
A. Gaya pada screw press
Berat screw press = 3,5 kg
Gaya gravitasi = 9,8 m/s2
Ditanya :
Gaya untuk menggerakkan screw press (F)
F = m.g
= 3,5 kg x 9,8 m/s2
F = 34,3 N
Maka, gaya (F) yang diperlukan untuk menggerakkan screw press sebesar 34,3 N
Diketahui :
B. Gaya pada bahan baku
Diketahui :
Berat bahan baku = 5 kg
Gaya gravitasi = 9,8 m/s2
Ditanya :
Gaya untuk menggerakkan bahan baku (F)
F = m.g
= 5 kg x 9,8 m/s2
F = 49 N
Maka, gaya (F) yang diperlukan untuk menggerakkan bahan baku sebesar 49 N
Jadi, total gaya keseluruhan, Ftotal = 34,3 N + 49 N = 83,3 N
C. Kecepatan sudut pada screw press
Diketahui :
Kecepatan putaran motor (n) = 1400 rpm
Diameter puli penggerak = 4 inch = 10,16 cm (R = 5,8 cm)
Ditanya :
kecepatan sudut pada screw press (ω)
2πn 2 (3,14)1400 rpm
=
= 146,53 rad/s
ω=
60 s
60
D. Daya motor
Diketahui :
F = 83,3 N
R = 0,058 m
ω = 146,53 rad/s
Ditanya :
Daya motor yang diperlukan untuk alat (P)
P=FxV
= 83,3 N (146,53 rad/s x 0,058 m)
= 707,94 Nm/s
= 707,94 watt
= 0,70794 kW
0,70794 kW
= 0,94 Hp ≈ 1 Hp
P=
0,7457
Maka daya motor (P) yang diperlukan untuk alat pencetak terasi ini sebesar 1 Hp
49
Lampiran 4. Perhitungan Transmisi Puli (Rpm)
Screw press
Diketahui :
Diameter puli penggerak (D1) = 4 inch
Diameter puli yang digerakkan (D2) = 3 inch
Kecepatan putar motor tanpa beban (S) = 1400 rpm
Speed reducer = 1:60
S1 = 1400 rpm x 1:60 = 23,33 rpm
Ditanya :
Putaran pada screw press (S2)
S1D1 = S2D2
23,33 rpm x 4 inch = S2 x 3 inch
S2 = 31,10 rpm
Maka rpm yang digunakan pada screw press adalah sebesar 31,10 rpm
Belt conveyor
Diketahui :
Diameter puli penggerak (D1) = 2 inch
Diameter puli yang digerakkan (D2) = 20 inch
Kecepatan putar motor tanpa beban (S1) = 1400 rpm
Ditanya :
Putaran pada belt conveyor (S2)
S1D1 = S2D2
1400 rpm x 2 inch = S2 x 20 inch
S2 = 140 rpm
Maka rpm yang digunakan pada belt conveyor adalah sebesar 140 rpm
50
Lampiran 5. Data Penelitian
Kapasitas Efektif Alat
Ulangan
1
2
3
Jumlah
Rataan
Berat Bahan (kg)
5
5
5
15
5
Waktu Pengolahan (jam)
0,092
0,103
0,097
0,292
0,097
Kapasitas Alat (kg/jam)
54,34
48,54
51,54
154,42
51,54
Perhitungan :
Ulangan 1
Produk Yang Diolah
5 kg
KEA =
=
= 54,34 kg/jam
Waktu
0,092 jam
Ulangan 2
5 kg
Produk Yang Diolah
=
= 48,54 kg/jam
KEA =
0,103 jam
Waktu
Ulangan 3
5 kg
Produk Yang Diolah
=
= 51,54 kg/jam
KEA =
0,097 jam
Waktu
Rendemen
Ulangan
1
2
3
Jumlah
Rataan
Berat Awal Bahan (kg)
5
5
5
15
5
Berat Bahan Terolah (kg)
3,40
3,70
3,60
10,70
3,57
Rendemen (%)
68
74
72
214
71,33
Perhitungan :
Ulangan 1
Rendemen =
Berat Bahan Yang Dihasilkan
Berat Bahan Baku
x 100% =
3,40 kg
5 kg
x 100% = 68%
Ulangan 2
Rendemen =
Berat Bahan Yang Dihasilkan
Berat Bahan Baku
x 100% =
3,70 kg
5 kg
x 100% = 74%
Ulangan 3
Rendemen =
Berat Bahan Yang Dihasilkan
Berat Bahan Baku
x 100% =
3,60 kg
5 kg
x 100% = 72%
51
Lampiran 6. Analisis Ekonomi
1. Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P)
= Rp.6.000.000
2. Umur ekonomi (n)
= 5 tahun
3. Nilai akhir alat (S)
= Rp.600.000
4. Jam kerja
= 8 jam/hari
5. Produksi/hari
= 412 kg/hari
6. Biaya operator
= Rp.80.000/hari
7. Biaya listrik
= Rp.1008,59/jam
8. Biaya perbaikan
= Rp.27,55/jam
9. Bunga modal dan asuransi
= Rp.342.000/tahun
10. Jam kerja alat per tahun
= 2352 jam/tahun (asumsi 294 hari
efektif berdasarkan tahun 2015)
2. Perhitungan biaya produksi
a. Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (Dt)
Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun ke
0
1
2
3
4
5
(P-S) (Rp)
5.400.000
5.400.000
5.400.000
5.400.000
5.400.000
(A/F, 7.5%, n)
0.1722
0.1722
0.1722
0.1722
0.1722
2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)
I =
=
i(P)(n+1)
2n
(9,5%) Rp.6.000.000 (5+1)
2(5)
= Rp.342.000/tahun
(F/P, 7.5%, n-1)
1
1.075
1.155625
1.2423
1.3355
Dt
929.880
999.621
1.074.529
1.155.189
1.241.854
52
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
I (Rp)/tahun
342.000
342.000
342.000
342.000
342.000
Dt (Rp)
929.880
999.621
1.074.529
1.155.189
1.241.854
Biaya tetap (Rp)/tahun
1.271.880
1.341.621
1.416.529
1.497.189
1.583.854
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi =
=
1,2% (P-S)
x jam
1,2% (Rp.6.000.000 - Rp.600.000)
2352 jam
= Rp.27.55/jam
2. Biaya listrik
Motor listrik 1 HP = 0.746 kW
Tarif listrik PLN golongan R-1/TR (maks. 1300 VA) = Rp.1352
Biaya listrik = 0.746 kW x Rp.1.352/kWh = Rp.1008.59/jam
3. Biaya operator
Jumlah jam kerja
= 8 jam/hari
Upah kerja
= Rp.10.000/jam
Biaya Operator
= Rp.80.000
Total Biaya Tidak Tetap (BTT) = Biaya reparasi + Biaya listrik + Biaya operator
= Rp.27.55 + Rp.1008.59 + Rp.10.000
= Rp.11.036/jam
c. Biaya pencetakan terasi
Biaya pokok = [
BT
x
+ BTT] C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
BT
(Rp/tahun)
1.271.880
1.341.621
1.416.529
1.497.189
1.583.854
X
(jam/tahun)
2352
2352
2352
2352
2352
BTT
(Rp/jam)
11.036
11.036
11.036
11.036
11.036
C (jam/kg)
BP (Rp/kg)
0.0194
0.0194
0.0194
0.0194
0.0194
224.59
225.16
225.78
226.45
227.16
53
Lampiran 7. Break Even Point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha
yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap
sama dengan nol.
Biaya tetap (F) tahun ke- 5
= Rp.1.583.854/tahun
= Rp.673.40/jam (1 tahun = 2352 jam)
= Rp.13.06/kg (1 jam = 51.54 kg)
Biaya tidak tetap (V)
= Rp.11.036
= Rp.214.12/kg (1 jam = 51.54 kg)
Penerimaan setiap produksi (R)
= Rp.500/kg (harga ini diperoleh dari
perkiraan harga di lapangan)
Alat akan mencapai break even point jika alat telah mencetak bahan sebanyak :
N=
=
F
(R-V)
Rp.1.583.854 /tahun
(Rp.500/kg - Rp.214.12/kg )
= 5540.27 kg/tahun
54
Lampiran 8. Net Present Value
Nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus: CIF-COF ≥ 0 (Layak)
Investasi
= Rp.6.000.000
Nilai akhir
= Rp.600.000
Suku bunga bank
= Rp 7.5%
Suku bunga coba-coba
= Rp 9.5%
Umur alat
= 5 tahun
Pendapatan
= Penerimaan x Kapasitas Alat x Jam Kerja Alat 1 tahun
(dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh)
= Rp.500 x 51.54 kg/jam x 2352 jam/tahun
= Rp.60.611.040/tahun
Pembiayaan
=Biaya Pokok x Kapasitas Alat x Jam Kerja Alat 1 tahun
Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun
Biaya Pokok
(Rp/kg)
1
2
3
4
5
224.59
225.16
225.78
226.45
227.16
Kapasitas Alat
(kg/jam)
51.54
51.54
51.54
51.54
51.54
Jam kerja
(jam/tahun)
Pembiayaan
2352
2352
2352
2352
2352
27.225.267
27.294.364
27.369.521
27.450.740
27.536.808
Cash in Flow 7.5%
-
Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 7.5%,5)
= Rp.60.611.040 x 4.0459
= Rp.245.226.206
-
Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 7.5%,5)
= Rp.600.000 x 0.6966
= Rp.417.966
Jumlah Cash in Flow = Pendapatan + Nilai Akhir
= Rp.245.226.206 + Rp.417.966
= Rp.245.644.172
55
Cash out Flow 7.5%
-
Investasi
= Rp.6.000.000
-
Pembiayaan
= Biaya x (P/F, 7.5%,n)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Biaya
27.225.267
27.294.364
27.369.521
27.450.740
27.536.808
Total
(P/F, 7.5%, n)
0.9302
0.8653
0.8050
0.7488
0.6966
Pembiayaan (Rp)
25.324.943
23.617.813
22.032.464
20.555.114
19.182.140
110.712.474
Jumlah COF = Investasi + Pembiayaan
= Rp.6.000.000 + Rp.110.712.474
= Rp.116.712.474
NPV 7.5%
= CIF – COF
= Rp.245.644.172 – Rp.116.712.474
= Rp.128.931.698
Jadi besarnya nilai Net Present Value pada suku bunga bank 7.5% adalah
Rp.128.931.698 > 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan.
56
Lampiran 9. Internal Rate of Return
Dengan menggunakan metode IRR akan mendapat informasi yang
berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi
yang dijelaskan dalam bentuk % periode waktu. Logika sederhananya
menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya
dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi.
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan
tertentu. Harga IRR dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
IRR = q% +
X
X- Y
(q% - p%)
Dimana:
p = suku bunga bank paling atraktif
q = suku bunga coba-coba ( > dari p)
X = NPV awal pada p
Y = NPV awal pada q
Diketahui : Suku bunga bank = Rp 7.5% dan Suku bunga coba-coba = Rp 9.5%
Cash in Flow 7.5%
-
Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 9.5%,5)
= Rp.60.611.040 x 3.8397
= Rp.232.728.210
-
Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 9.5%,5)
= Rp.600.000 x 0.6352
= Rp.381.120
Jumlah Cash in Flow = Pendapatan + Nilai Akhir
= Rp.232.728.210 + Rp.381.120
= Rp.233.109.330
57
Cash out Flow 7.5%
-
Investasi
= Rp.6.000.000
-
Pembiayaan
= Biaya x (P/F, 9.5%,n)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Biaya
27.225.267
27.294.364
27.369.521
27.450.740
27.536.808
Total
(P/F, 7.5%, n)
Pembiayaan (Rp)
0.9132
0.8340
0.7617
0.6956
0.6352
24.862.114
22.763.500
20.847.364
19.094.735
17.491.380
105.059.093
Jumlah COF = Investasi + Pembiayaan
= Rp.6.000.000 + Rp.105.059.093
= Rp.111.059.093
NPV 9.5%
= CIF – COF
= Rp.233.109.330 – Rp.111.059.093
= Rp.121.050.273
Maka dapat dihitung :
IRR
= q% +
X
X- Y
= 9.5% +
= 9.5% +
(q% - p%)
Rp.128.931.698
Rp.128.931.698 – Rp.121.050.273
Rp.128.931.698
Rp.60.634.465
= 9.5% + (16.35 x 2%)
= 9.5% + 32.7%
IRR
= 42.2 %
(2%)
(9.5% - 7.5%)
58
Lampiran 10. Gambar Alat
Tampak Samping
Tampak Depan
Tampak Atas
59
Lampiran 11. Gambar Komponen Alat
Motor Listrik
Gearbox
Puli Penggerak Poros Belt Conveyor
Belt Conveyor
60
Saluran Cetakan
Hopper
Screw press
Tabung Silinder Tampak Atas
61
Lampiran 12. Proses Pengolahan Dan Pencetakan Terasi
Penjemuran Udang Rebon
Penggilingan Udang Rebon Dengan Tambahan Garam Dan Air
Menggunakan Mesin Penggiling
Fermentasi Adonan Terasi
62
Adonan Terasi Siap Untuk Dicetak
Proses Pencetakan Adonan Terasi
Hasil Cetakan Terasi Dan Siap Untuk Dijemur
63
Terasi Yang Selesai Dipotong Menggunakan Mal Cetakan
Siap Untuk Dikemas
Terasi Yang Telah Dikemas
Bahan Yang Tertinggal Dialat
64
Lampiran 13. Gambar Teknik Alat Pencetak Terasi
65
66
67
68
69
70
71
72
Lampiran 14. Tarif Listrik
73
Lampiran 15. Suku Bunga BI Rate
74
Lampiran 16. Tabel Rumus Suku Bunga
Lampiran 1. Flow Chart Pelaksanaan Penelitian
Mulai
Merancang bentuk alat
Menggambar dan menentukan dimensi alat
Memilih bahan
Mengukur bahan yang akan digunakan
Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar
Merangkai alat
Pengelasan
Menggerinda permukaan yang kasar
Pengecatan
Pengujian alat
Tidak
Layak
Ya
Pengukuran parameter
Analisis data
Selesai
47
Lampiran 2. Spesifikasi Alat Pencetak Terasi
1. Dimensi alat
Panjang
= 120 cm
Lebar
= 30 cm
Tinggi
= 98 cm
2. Bahan yang digunakan
Screw press
= Stainless steel
Tabung silinder
= Stainless steel
Hopper, Saluran cetakan
= Stainless steel
Rangka
= Besi
Belt conveyor
= Kain
3. Transmisi daya pada screw press
Puli motor listrik
= 4 inch
Puli pada screw press
= 3 inch
Sabuk-V
= Tipe A
Gearbox
= 1:60
4. Transmisi daya pada belt conveyor
Puli motor listrik
= 2 inch
Puli pada belt conveyor
= 20 inch
Sabuk-V
= Tipe A
5. Motor Listrik
Tenaga
= 1 HP
Kecepatan tanpa beban
= 1400 rpm
48
Lampiran 3. Perhitungan Daya Motor
A. Gaya pada screw press
Berat screw press = 3,5 kg
Gaya gravitasi = 9,8 m/s2
Ditanya :
Gaya untuk menggerakkan screw press (F)
F = m.g
= 3,5 kg x 9,8 m/s2
F = 34,3 N
Maka, gaya (F) yang diperlukan untuk menggerakkan screw press sebesar 34,3 N
Diketahui :
B. Gaya pada bahan baku
Diketahui :
Berat bahan baku = 5 kg
Gaya gravitasi = 9,8 m/s2
Ditanya :
Gaya untuk menggerakkan bahan baku (F)
F = m.g
= 5 kg x 9,8 m/s2
F = 49 N
Maka, gaya (F) yang diperlukan untuk menggerakkan bahan baku sebesar 49 N
Jadi, total gaya keseluruhan, Ftotal = 34,3 N + 49 N = 83,3 N
C. Kecepatan sudut pada screw press
Diketahui :
Kecepatan putaran motor (n) = 1400 rpm
Diameter puli penggerak = 4 inch = 10,16 cm (R = 5,8 cm)
Ditanya :
kecepatan sudut pada screw press (ω)
2πn 2 (3,14)1400 rpm
=
= 146,53 rad/s
ω=
60 s
60
D. Daya motor
Diketahui :
F = 83,3 N
R = 0,058 m
ω = 146,53 rad/s
Ditanya :
Daya motor yang diperlukan untuk alat (P)
P=FxV
= 83,3 N (146,53 rad/s x 0,058 m)
= 707,94 Nm/s
= 707,94 watt
= 0,70794 kW
0,70794 kW
= 0,94 Hp ≈ 1 Hp
P=
0,7457
Maka daya motor (P) yang diperlukan untuk alat pencetak terasi ini sebesar 1 Hp
49
Lampiran 4. Perhitungan Transmisi Puli (Rpm)
Screw press
Diketahui :
Diameter puli penggerak (D1) = 4 inch
Diameter puli yang digerakkan (D2) = 3 inch
Kecepatan putar motor tanpa beban (S) = 1400 rpm
Speed reducer = 1:60
S1 = 1400 rpm x 1:60 = 23,33 rpm
Ditanya :
Putaran pada screw press (S2)
S1D1 = S2D2
23,33 rpm x 4 inch = S2 x 3 inch
S2 = 31,10 rpm
Maka rpm yang digunakan pada screw press adalah sebesar 31,10 rpm
Belt conveyor
Diketahui :
Diameter puli penggerak (D1) = 2 inch
Diameter puli yang digerakkan (D2) = 20 inch
Kecepatan putar motor tanpa beban (S1) = 1400 rpm
Ditanya :
Putaran pada belt conveyor (S2)
S1D1 = S2D2
1400 rpm x 2 inch = S2 x 20 inch
S2 = 140 rpm
Maka rpm yang digunakan pada belt conveyor adalah sebesar 140 rpm
50
Lampiran 5. Data Penelitian
Kapasitas Efektif Alat
Ulangan
1
2
3
Jumlah
Rataan
Berat Bahan (kg)
5
5
5
15
5
Waktu Pengolahan (jam)
0,092
0,103
0,097
0,292
0,097
Kapasitas Alat (kg/jam)
54,34
48,54
51,54
154,42
51,54
Perhitungan :
Ulangan 1
Produk Yang Diolah
5 kg
KEA =
=
= 54,34 kg/jam
Waktu
0,092 jam
Ulangan 2
5 kg
Produk Yang Diolah
=
= 48,54 kg/jam
KEA =
0,103 jam
Waktu
Ulangan 3
5 kg
Produk Yang Diolah
=
= 51,54 kg/jam
KEA =
0,097 jam
Waktu
Rendemen
Ulangan
1
2
3
Jumlah
Rataan
Berat Awal Bahan (kg)
5
5
5
15
5
Berat Bahan Terolah (kg)
3,40
3,70
3,60
10,70
3,57
Rendemen (%)
68
74
72
214
71,33
Perhitungan :
Ulangan 1
Rendemen =
Berat Bahan Yang Dihasilkan
Berat Bahan Baku
x 100% =
3,40 kg
5 kg
x 100% = 68%
Ulangan 2
Rendemen =
Berat Bahan Yang Dihasilkan
Berat Bahan Baku
x 100% =
3,70 kg
5 kg
x 100% = 74%
Ulangan 3
Rendemen =
Berat Bahan Yang Dihasilkan
Berat Bahan Baku
x 100% =
3,60 kg
5 kg
x 100% = 72%
51
Lampiran 6. Analisis Ekonomi
1. Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P)
= Rp.6.000.000
2. Umur ekonomi (n)
= 5 tahun
3. Nilai akhir alat (S)
= Rp.600.000
4. Jam kerja
= 8 jam/hari
5. Produksi/hari
= 412 kg/hari
6. Biaya operator
= Rp.80.000/hari
7. Biaya listrik
= Rp.1008,59/jam
8. Biaya perbaikan
= Rp.27,55/jam
9. Bunga modal dan asuransi
= Rp.342.000/tahun
10. Jam kerja alat per tahun
= 2352 jam/tahun (asumsi 294 hari
efektif berdasarkan tahun 2015)
2. Perhitungan biaya produksi
a. Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (Dt)
Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun ke
0
1
2
3
4
5
(P-S) (Rp)
5.400.000
5.400.000
5.400.000
5.400.000
5.400.000
(A/F, 7.5%, n)
0.1722
0.1722
0.1722
0.1722
0.1722
2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)
I =
=
i(P)(n+1)
2n
(9,5%) Rp.6.000.000 (5+1)
2(5)
= Rp.342.000/tahun
(F/P, 7.5%, n-1)
1
1.075
1.155625
1.2423
1.3355
Dt
929.880
999.621
1.074.529
1.155.189
1.241.854
52
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
I (Rp)/tahun
342.000
342.000
342.000
342.000
342.000
Dt (Rp)
929.880
999.621
1.074.529
1.155.189
1.241.854
Biaya tetap (Rp)/tahun
1.271.880
1.341.621
1.416.529
1.497.189
1.583.854
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi =
=
1,2% (P-S)
x jam
1,2% (Rp.6.000.000 - Rp.600.000)
2352 jam
= Rp.27.55/jam
2. Biaya listrik
Motor listrik 1 HP = 0.746 kW
Tarif listrik PLN golongan R-1/TR (maks. 1300 VA) = Rp.1352
Biaya listrik = 0.746 kW x Rp.1.352/kWh = Rp.1008.59/jam
3. Biaya operator
Jumlah jam kerja
= 8 jam/hari
Upah kerja
= Rp.10.000/jam
Biaya Operator
= Rp.80.000
Total Biaya Tidak Tetap (BTT) = Biaya reparasi + Biaya listrik + Biaya operator
= Rp.27.55 + Rp.1008.59 + Rp.10.000
= Rp.11.036/jam
c. Biaya pencetakan terasi
Biaya pokok = [
BT
x
+ BTT] C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun
1
2
3
4
5
BT
(Rp/tahun)
1.271.880
1.341.621
1.416.529
1.497.189
1.583.854
X
(jam/tahun)
2352
2352
2352
2352
2352
BTT
(Rp/jam)
11.036
11.036
11.036
11.036
11.036
C (jam/kg)
BP (Rp/kg)
0.0194
0.0194
0.0194
0.0194
0.0194
224.59
225.16
225.78
226.45
227.16
53
Lampiran 7. Break Even Point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha
yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap
sama dengan nol.
Biaya tetap (F) tahun ke- 5
= Rp.1.583.854/tahun
= Rp.673.40/jam (1 tahun = 2352 jam)
= Rp.13.06/kg (1 jam = 51.54 kg)
Biaya tidak tetap (V)
= Rp.11.036
= Rp.214.12/kg (1 jam = 51.54 kg)
Penerimaan setiap produksi (R)
= Rp.500/kg (harga ini diperoleh dari
perkiraan harga di lapangan)
Alat akan mencapai break even point jika alat telah mencetak bahan sebanyak :
N=
=
F
(R-V)
Rp.1.583.854 /tahun
(Rp.500/kg - Rp.214.12/kg )
= 5540.27 kg/tahun
54
Lampiran 8. Net Present Value
Nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus: CIF-COF ≥ 0 (Layak)
Investasi
= Rp.6.000.000
Nilai akhir
= Rp.600.000
Suku bunga bank
= Rp 7.5%
Suku bunga coba-coba
= Rp 9.5%
Umur alat
= 5 tahun
Pendapatan
= Penerimaan x Kapasitas Alat x Jam Kerja Alat 1 tahun
(dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh)
= Rp.500 x 51.54 kg/jam x 2352 jam/tahun
= Rp.60.611.040/tahun
Pembiayaan
=Biaya Pokok x Kapasitas Alat x Jam Kerja Alat 1 tahun
Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun
Biaya Pokok
(Rp/kg)
1
2
3
4
5
224.59
225.16
225.78
226.45
227.16
Kapasitas Alat
(kg/jam)
51.54
51.54
51.54
51.54
51.54
Jam kerja
(jam/tahun)
Pembiayaan
2352
2352
2352
2352
2352
27.225.267
27.294.364
27.369.521
27.450.740
27.536.808
Cash in Flow 7.5%
-
Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 7.5%,5)
= Rp.60.611.040 x 4.0459
= Rp.245.226.206
-
Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 7.5%,5)
= Rp.600.000 x 0.6966
= Rp.417.966
Jumlah Cash in Flow = Pendapatan + Nilai Akhir
= Rp.245.226.206 + Rp.417.966
= Rp.245.644.172
55
Cash out Flow 7.5%
-
Investasi
= Rp.6.000.000
-
Pembiayaan
= Biaya x (P/F, 7.5%,n)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Biaya
27.225.267
27.294.364
27.369.521
27.450.740
27.536.808
Total
(P/F, 7.5%, n)
0.9302
0.8653
0.8050
0.7488
0.6966
Pembiayaan (Rp)
25.324.943
23.617.813
22.032.464
20.555.114
19.182.140
110.712.474
Jumlah COF = Investasi + Pembiayaan
= Rp.6.000.000 + Rp.110.712.474
= Rp.116.712.474
NPV 7.5%
= CIF – COF
= Rp.245.644.172 – Rp.116.712.474
= Rp.128.931.698
Jadi besarnya nilai Net Present Value pada suku bunga bank 7.5% adalah
Rp.128.931.698 > 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan.
56
Lampiran 9. Internal Rate of Return
Dengan menggunakan metode IRR akan mendapat informasi yang
berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi
yang dijelaskan dalam bentuk % periode waktu. Logika sederhananya
menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya
dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi.
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan
tertentu. Harga IRR dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
IRR = q% +
X
X- Y
(q% - p%)
Dimana:
p = suku bunga bank paling atraktif
q = suku bunga coba-coba ( > dari p)
X = NPV awal pada p
Y = NPV awal pada q
Diketahui : Suku bunga bank = Rp 7.5% dan Suku bunga coba-coba = Rp 9.5%
Cash in Flow 7.5%
-
Pendapatan
= Pendapatan x (P/A, 9.5%,5)
= Rp.60.611.040 x 3.8397
= Rp.232.728.210
-
Nilai akhir
= Nilai akhir x (P/F, 9.5%,5)
= Rp.600.000 x 0.6352
= Rp.381.120
Jumlah Cash in Flow = Pendapatan + Nilai Akhir
= Rp.232.728.210 + Rp.381.120
= Rp.233.109.330
57
Cash out Flow 7.5%
-
Investasi
= Rp.6.000.000
-
Pembiayaan
= Biaya x (P/F, 9.5%,n)
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Biaya
27.225.267
27.294.364
27.369.521
27.450.740
27.536.808
Total
(P/F, 7.5%, n)
Pembiayaan (Rp)
0.9132
0.8340
0.7617
0.6956
0.6352
24.862.114
22.763.500
20.847.364
19.094.735
17.491.380
105.059.093
Jumlah COF = Investasi + Pembiayaan
= Rp.6.000.000 + Rp.105.059.093
= Rp.111.059.093
NPV 9.5%
= CIF – COF
= Rp.233.109.330 – Rp.111.059.093
= Rp.121.050.273
Maka dapat dihitung :
IRR
= q% +
X
X- Y
= 9.5% +
= 9.5% +
(q% - p%)
Rp.128.931.698
Rp.128.931.698 – Rp.121.050.273
Rp.128.931.698
Rp.60.634.465
= 9.5% + (16.35 x 2%)
= 9.5% + 32.7%
IRR
= 42.2 %
(2%)
(9.5% - 7.5%)
58
Lampiran 10. Gambar Alat
Tampak Samping
Tampak Depan
Tampak Atas
59
Lampiran 11. Gambar Komponen Alat
Motor Listrik
Gearbox
Puli Penggerak Poros Belt Conveyor
Belt Conveyor
60
Saluran Cetakan
Hopper
Screw press
Tabung Silinder Tampak Atas
61
Lampiran 12. Proses Pengolahan Dan Pencetakan Terasi
Penjemuran Udang Rebon
Penggilingan Udang Rebon Dengan Tambahan Garam Dan Air
Menggunakan Mesin Penggiling
Fermentasi Adonan Terasi
62
Adonan Terasi Siap Untuk Dicetak
Proses Pencetakan Adonan Terasi
Hasil Cetakan Terasi Dan Siap Untuk Dijemur
63
Terasi Yang Selesai Dipotong Menggunakan Mal Cetakan
Siap Untuk Dikemas
Terasi Yang Telah Dikemas
Bahan Yang Tertinggal Dialat
64
Lampiran 13. Gambar Teknik Alat Pencetak Terasi
65
66
67
68
69
70
71
72
Lampiran 14. Tarif Listrik
73
Lampiran 15. Suku Bunga BI Rate
74
Lampiran 16. Tabel Rumus Suku Bunga