PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTS MA’ARIF UDANAWU - Institutional Repository of IAIN Tulungagung
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Penyajian Data Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Ma’arif Bakung Udanawu yang
beralamat di Jl. KH. Zaid No. 37, Desa Bakung Kecamatan Udanawu Kabupaten
Blitar, Kode Pos: 66154. MTs Ma’arif Udanawu berdiri pada tahun 1977 dalam
naungan Yayasan Al-Ma’arif. Saat ini MTs Ma’arif Udanawu dipimpin oleh
Kepala Madrasah yang bernama Haidar Mirza, S.Pd.I. Pembelajaran yang
dilakukan di MTs Ma’arif Udanawu ini berlangsung mulai pukul 06.45-12.45
WIB. Profil secara lengkap MTs Ma’arif Udanawu sebagaimana terlampir
(lampiran 2).
2. Deskripsi Data
Penelitian dilakukan di MTs Ma’arif Udanawu pada tanggal 23–25 Mei
2017. Pada pelaksanakan penelitian, jumlah waktu pembelajaran yang diberikan
yaitu 5 jam pelajaran (5 × 40 menit) untuk masing-masing perlakuan dikelas
eksperimen dan kontrol. Dengan rincian 3 jam digunakan untuk penerapan
metode dan 2 jam digunakan untuk post-test. Penelitian ini berjalan dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh peneliti, yang
sebelum digunakan untuk penelitian telah di konsultasikan kepada dosen
66
67
pembimbing dan guru kelas sampel, serta telah diuji tingkat validitasnya oleh ahli.
RPP tersebut telah terlampir (lampiran 4).
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya
pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks berbantuan LKS
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs Ma’arif Udanawu tahun
ajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dimana dalam
penelitian ini peneliti terlebih dahulu memberikan perlakuan yang berbeda
terhadap dua sampel kemudian melakukan pengambilan data.
Peneliti mengambil populasi siswa kelas VII mulai dari kelas VII-A sampai
dengan kelas VII-H. Sampel yang diambil sebanyak dua kelas yaitu kelas VII-H
sebanyak 38 siswa dan kelas VII-G sebanyak 40 siswa. Adapun nama siswa kelas
VII-H dan kelas VII-G sebagaimana terlampir pada lampiran 11 dan 12. Dalam
penelitian ini peneliti memberikan perlakuan berupa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks berbantuan LKS dalam pembelajaran
matematika kelas VII-H dan pada kelas VII-G dengan perlakuan biasa yaitu
metode ceramah.
Prosedur yang pertama dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan
survei tempat, kemudian memohon surat izin kepada pihak IAIN Tulungagung
untuk melakukan penelitian, selanjutnya mengajukan surat permohonan izin
penelitian kepada Kepala Madrasah. Setelah disetujui untuk melakukan penelitian,
peneliti berkonsultasi dengan guru matematika yang mengajar di kelas yang akan
diteliti, dan meminta data nilai UTS matematika siswa kelas VII semester genap.
68
Langkah selanjutnya yaitu dokumentasi. Dokumentasi dilaksanakan
berdasarkan pedoman dokumentasi (lampiran 1) Dokumentasi ini bertujuan untuk
mengetahui tentang profil sekolah, data nilai UTS kelas VII semester genap tahun
ajaran 2016/2017, dan foto pelaksanaan pembelajaran selama penelitian dan hasil
jawaban siswa pada saat post-test (sebagaimana terlampir).
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan metode tes. Metode tes
digunakan peneliti untuk mengetahui hasil belajar siswa terkait materi yang telah
diberikan. Tes yang digunakan peneliti disini adalah post-test sebagai tes hasil
belajar matematika siswa kelas VII MTs Ma’arif Udanawu sub bab penyajian dan
pengolahan data pada materi statistik. Adapun soal tes tersebut sebagaimana
terlampir (lampiran 6). Dalam hal ini peneliti memberikan tes berupa soal uraian
sebanyak 3 soal mengenai penyajian dan pengolahan data yang telah diuji tingkat
validitas oleh ahli. Tes yang sudah diuji kevaliditasannya diberikan pada kelas
VII-G dan kelas VII-H.
B. Analisis Data Hasil Penelitian
Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah nilai hasil tes matematika
siswa dari kedua kelompok sampel.
Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah
menganalisis data tersebut. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pengujian
terhadap instrumen yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Selanjutnya
untuk pengujian hipotesis dilakukan uji prasyarat yaitu dengan uji homogenitas
dan normalitas, kemudian uji t-test.
69
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Sebelum peneliti memberikan tes pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol terlebih dahulu peneliti melakukan validitas agar item yang
digunakan dalam mengetahui hasil belajar siswa valid atau tidak. Peneliti
mengajukan dua jenis validitas, yaitu:
1) Validitas Teoritik atau Validasi Ahli
Sebelum soal post test diberikan pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol, terlebih dahulu dilakukan validasi agar soal yang digunakan
dalam mengetahui hasil belajar siswa valid atau tidak. Peneliti membuat
3 soal uraian yang sesuai dengan materi, kompetensi dasar dan indikator
soal. Soal post-test divalidasi oleh dua dosen matematika IAIN
Tulungagung yaitu, bapak Dr. Muniri, M.Pd dan bapak Miswanto, M.Pd
serta guru matematika MTs Ma’arif Udanawu yaitu Ibu Sri Wening.
Pada hasil validasi post-test, Bapak Miswanto, M.Pd. memberikan
kesimpulan pada nomor 1 yaitu valid (layak digunakan) tanpa
berkomentar, Ibu Sri Wening juga memberikan kesimpulan pada nomor
1 yaitu valid (layak digunakan) tanpa berkomentar, dan Bapak Dr.
Muniri, M.Pd. juga memberikan kesimpulan pada nomor 1 yaitu valid
(layak digunakan) dengan berkomentar, “cermati lagi diagram di soal
nomor 2”. Pada soal nomor 2 tersebut terdapat diagram lingkaran yang
menunjukkan perbandingan jumlah siswa TK, SD, SMP, dan SMA di
suatu desa. Bapak Muniri meminta peneliti mencermati kembali diagram
70
tersebut, apakah perbandingan tersebut sudah benar. Peneliti menyajikan
diagram lingkaran berdasarkan perbandingan sudut pusat yaitu
(SD),
(SMP), dan
(TK),
(SMA). Sedangkan bapak Muniri
memahami diagram tersebut berdasarkan perbandingan persentasenya
seperti berikut ini: 22,22% (TK), 33,33% (SD), 27,78% (SMP), dan
16,67% (SMA). Untuk lebih jelasnya hasil validasi ahli sebagaimana
terlampir.
2) Validasi Empiris
Selain validasi ahli peneliti juga melakukan validitas empiris.
Validitas tes ini dimaksudkan untuk mengetahui nilai-nilai hasil tes
terstandar yang telah mencerminkan kemampuan siswa serta mengetahui
ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item. Uji coba tes
dilaksanakan pada siswa kelas VII-F di MTs Ma’arif Udanawu. Peneliti
memilih kelas VII-F untuk validasi instrumen karena kelas ini sudah
mendapatkan materi statistik. Peneliti mengambil 10 siswa untuk sampel
pengujian.
Dari tes validasi tersebut, diperoleh data nilai tes yang disajikan pada
tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Hasil Uji Validasi Empiris
No.
Nama
1
2
3
4
AYA
BP
IM
MFM
Nilai Soal Nomor
1
2
3
35
38
17
20
26
12
27
32
13
30
32
25
Total
90
58
72
87
Lanjutan tabel....
71
Lanjutan tabel 4.1
No.
Nama
5
6
7
8
9
10
MYNY
MB
NMA
NDF
SEPS
SMN
Nilai Soal Nomor
1
2
24
28
15
25
40
22
35
36
25
20
18
15
24
36
22
35
40
25
Total
67
87
96
53
82
100
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dari hasil perhitungan menggunakan
SPSS 16.0 dapat disajikan tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Output Uji Validasi Instrumen SPSS 16.0
Correlations
P1
P1
Pearson Correlation
P2
P2
.612
.022
.060
.001
10
10
10
10
*
1
.635
Pearson Correlation
.708
Sig. (2-tailed)
.022
N
P3
.708
*
Pearson Correlation
.612
.635
*
1
Sig. (2-tailed)
.060
.049
10
10
Sig. (2-tailed)
N
**
.909
**
**
10
10
**
1
.834
.000
.003
10
10
10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.834
.003
.001
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**
10
10
.883
.909
**
.000
10
Pearson Correlation
.883
.049
10
N
Y
Y
*
1
Sig. (2-tailed)
N
P3
10
72
Analisis output:
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, diperoleh nilai Pearson Correlation
pada kolom Y. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai
probabilitas atau sig. (2-tailed). Untuk mengambil keputusan didasarkan
pada kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika nilai Asymp. Sig ≥ nilai
(0,05), maka instrumen tidak valid.
Jika nilai Asymp. Sig < nilai
(0,05), maka instrumen valid.
Hasil keputusan pengujian uji validitas menggunakan SPSS 16.0
disajikan pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Validitas SPSS 16.0
Soal 1
Nilai korelasi
(Pearson Correlation)
0,883
Probabilitas korelasi
[sig. (2-tailed)]
0,001
Soal 2
0,909
0,000
Valid
Soal 3
0,834
0,003
Valid
No. Soal
Keputusan
Valid
Berdasarkan uji validitas melalui SPSS 16.0 maka kesimpulannya
semua item soal dinyatakan valid sehingga instrumen dapat digunakan
untuk penelitian. Untuk hasil perhitungan manual secara lengkap
sebagaimana terlampir (lampiran 13).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen bertujuan untuk mengukur tingkat konsistensi
suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan
skor yang ajeg, relatif tidak berubah-ubah walaupun diteskan pada situasi
yang berbeda-beda.
73
Peneliti menggunakan perhitungan uji reliabilitas dengan bantuan
SPSS 16.0. didapatkan hasil sebagaimana disajikan pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Output Uji Reliabilitas Instrumen SPSS 16.0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
N of Items
Standardized Items
.843
.849
3
Berdasarkan output pada tabel 4.4 di atas, nilai Cronbach’s Alpha
adalah 0,843. Menurut pendapat Triton, instrumen untuk mengukur hasil
belajar siswa sangat reliabel.
Berdasarkan uji reliabiliitas melalui SPSS 16.0, maka kesimpulannya
soal dinyatakan sangat reliabel sehingga instrumen dapat digunakan untuk
penelitian. Untuk hasil perhitungan manual secara lengkap sebagaimana
terlampir (lampiran 13).
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan pada sampel yang dikehendaki peneliti,
yaitu kelas VII-G dan VII-H. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah
sampel yang digunakan dalam penelitian homogen atau tidak.
Peneliti melakukan uji homogenitas dengan menggunakan SPSS 16.0
yang hasilnya dapat disajikan pada tabel 4.5 berikut:
74
Tabel 4.5 Output Uji Homogenitas SPSS 16.0
Test of Homogeneity of Variances
Nilai
Levene Statistic
2.741
df1
df2
1
Sig.
76
.102
Berdasarkan data yang diperoleh dari perhitungan hasil uji homogenitas
pada tabel 4.5 di atas, dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa
dikatakan homogen karena nilai signifikansinya 0,102 > 0,05. Untuk hasil
perhitungan manual secara lengkap sebagaimana terlampir (lampiran 14).
b. Uji Normalitas
Uji Normalitas merupakan uji yang digunakan untuk menguji apakah
nilai tes yang diberikan pada kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi
normal. Suatu distribusi dikatakan berdistribusi normal bila nilai Asymp. Sig
lebih dari atau sama dengan 0,05 sedangkan bila nilai Asymp. Sig kurang dari
0,05 maka distribusi tersebut tidak normal.
Pada penelitian ini uji normalitas yang dilakukan yaitu uji normalitas
data nilai post-test pada kelas eksperimen dan normalitas pada kelas kontrol.
Data tersebut dihitung dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
dengan bantuan SPSS 16.0 didapatkan hasil sebagaimana disajikan pada
tabel 4.6 berikut:
75
Tabel 4.6 Output Uji Kolmogorov-Smirnov SPSS 16.0
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Eksperimen
N
Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Kontrol
38
40
Mean
88.21
72.58
Std. Deviation
9.080
12.999
Absolute
.210
.079
Positive
.097
.079
Negative
-.210
-.067
1.293
.497
.071
.966
a. Test distribution is Normal.
Analisis output:
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dari One Sample Kolmogorov-Smirnov
Test diperoleh angka probabilitas atau Asymp. Sig(2-tailed). Nilai ini
dibandingkan dengan taraf signifikan 0,05 untuk pengambilan keputusan.
Suatu data bisa dikatakan normal jika nilai rata-rata dari kedua kelas
Asymp.sig > 0,05. Dari tabel 4.6 diperoleh nilai Asymp.sig pada kelas
eksperimen adalah 0,071 dan kelas kontrol 0,966. Karena kedua kelas
diperoleh Asymp.sig > 0,05 maka data post test tersebut normal.
3. Uji Hipotesis
Setelah data dinyatakan homogen dan normal, dapat dikatakan bahwa
kedua syarat terpenuhi untuk melakukan uji-t. Uji-t ini dilakukan dengan
perhitungan manual dan perhitungan SPSS 16.0. Hipotesis yang akan diuji
adalah sebagai berikut:
76
H0 : ̅̅̅
̅̅̅ Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Pair
Checks berbantuan LKS terhadap hasil belajar matematika siswa kelas
VII MTs Ma’arif Udanawu.
H1 : ̅̅̅
̅̅̅ Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Pair
Checks berbantuan LKS terhadap hasil belajar matematika siswa kelas
VII MTs Ma’arif Udanawu.
Adapun data hasil post-test untuk analisis uji- t disajikan pada tabel 4.7
berikut :
Tabel 4.7 Data Hasil Post-Test
Nilai Kelas Eksperimen
Nilai Kelas Kontrol
No.
1
92
8464
82
6724
2
80
6400
75
5625
3
91
8281
72
5184
4
80
6400
81
6561
5
91
8281
61
3721
6
91
8281
70
4900
7
95
9025
65
4225
8
87
7569
60
3600
9
100
10000
70
4900
10
92
8464
47
2209
11
98
9604
66
4356
12
96
9216
74
5476
13
92
8464
65
4225
14
84
7056
47
2209
15
90
8100
49
2401
16
90
8100
74
5476
17
79
6241
75
5625
Lanjutan tabel....
77
Lanjutan tabel 4.7
Nilai Kelas Eksperimen
Nilai Kelas Eksperimen
No.
18
66
4356
87
7569
19
90
8100
70
4900
20
72
5184
61
3721
21
87
7569
64
4096
22
84
7056
80
6400
23
62
3844
65
4225
24
98
9604
57
3249
25
95
9025
61
3721
26
91
8281
60
3600
27
96
9216
94
8836
28
82
6724
79
6241
29
100
10000
70
4900
30
98
9604
70
4900
31
91
8281
74
5476
32
90
8100
100
10000
33
98
9604
80
6400
34
82
6724
66
4356
35
80
6400
85
7225
36
92
8464
94
8836
37
75
5625
89
7921
38
95
9025
94
8836
39
-
-
85
7225
40
-
-
85
7225
Total
3352
298732
2903
217275
78
Peneliti melakukan uji t-test dengan menggunakan SPSS 16.0 yang
hasilnya disajikan pada tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Output Uji Independent Sample T-Test
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
t-test for Equality of Means
Variances
95% Confidence
Interval of the
Mean
Difference
Sig. (2- Differen Std. Error
F
Sig.
T
Df
tailed)
ce
Difference
Lower
Upper
Nilai Equal
variances
4.756
.032 6.128
76
.000 15.636
2.551
10.554 20.717
6.184 69.910
.000 15.636
2.529
10.592 20.679
assumed
Equal
variances
not
assumed
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, diperoleh nilai sig (2-tailed) sebesar 0,00.
Karena nilai sig (2-tailed) = 0,00 < 0,05, maka pada kedua kelas terdapat
perbedaan hasil belajar yang signifikan. Untuk hasil perhitungan manual secara
lengkap sebagaimana terlampir (lampiran 15).
Perbedaan hasil belajar juga terlihat pada perbedaan mean (rata-rata)
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini sebagaimana disajikan pada
tabel 4.9 berikut:
79
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Hipotesis dengan SPSS 16.0
Group Statistics
Kelas
Nilai
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Kelas Eksperimen
38
88.21
9.080
1.473
Kelas Kontrol
40
72.58
12.999
2.055
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata
hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 88,21 sedangkan nilai rata-rata
hasil belajar kelas kontrol adalah 72,58. Dengan demikian, rata-rata hasil
belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini
berarti “ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks
berbantuan LKS terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs
Ma’arif Udanawu”.
Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Pair Checks berbantuan LKS terhadap hasil belajar matematika
siswa kelas VII MTs Ma’arif Udanawu dapat diketahui melalui perhitungan
sebagai berikut:
√
√
√
√
80
√
√
̅̅̅
̅̅̅
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa besarnya
pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks
berbantuan LKS terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs
Ma’arif Udanawu adalah 1,406 didalam tabel interprestasi nilai Cohen’s d
tergolong large atau besar dengan persentase lebih dari 91,9%.
C. Rekapitulasi Hasil Penelitian
Setelah melakukan analisis data pada penelitian, maka selanjutnya yaitu
memaparkan hasil penelitian tersebut dalam bentuk tabel yang menggambarkan
pengaruh hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
81
Pair Checks berbantuan LKS pada siswa MTs Ma’arif Udanawu. Adapun
rekapitulasi hasil penelitian disajikan pada tabel 5.1 berikut:
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Penelitian
Hipotesis
Penelitian
Apakah ada
pengaruh model
pembelajaran
kooperatif Pair
Checks berbantuan
LKS terhadap
hasil belajar
matematika siswa
kelas VII MTs
Ma’arif Udanawu?
Berapa besar
pengaruh model
pembelajaran
kooperatif Pair
Checks berbantuan
LKS terhadap
hasil belajar
matematika siswa
kelas VII MTs
Ma’arif Udanawu?
Hasil
Penelitian
=
6,103
Kriteria
interpretasi
=
1,992
Interpretasi
Tolak H0
berarti
terima H1
91,9%
06
Tergolong
large atau
besar
Kesimpulan
Ada pengaruh
model
pembelajaran
kooperatif Pair
Checks
berbantuan LKS
terhadap hasil
belajar
matematika siswa
kelas VII MTs
Ma’arif Udanawu
Besar pengaruh
model
pembelajaran
kooperatif Pair
Checks
berbantuan LKS
terhadap hasil
belajar
matematika siswa
kelas VII MTs
Ma’arif Udanawu
tergolong besar
dengan
persentase lebih
dari 91,9%
Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat disimpulkan bahwa dari perhitungan uji
t-test diperoleh nilai
= 6,103 dan nilai
= 1,992. Karena
maka H0 ditolak, berarti H1 diterima. Dengan demikian, ada pengaruh
model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks berbantuan LKS terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas VII MTs Ma’arif Udanawu.
HASIL PENELITIAN
A. Penyajian Data Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Ma’arif Bakung Udanawu yang
beralamat di Jl. KH. Zaid No. 37, Desa Bakung Kecamatan Udanawu Kabupaten
Blitar, Kode Pos: 66154. MTs Ma’arif Udanawu berdiri pada tahun 1977 dalam
naungan Yayasan Al-Ma’arif. Saat ini MTs Ma’arif Udanawu dipimpin oleh
Kepala Madrasah yang bernama Haidar Mirza, S.Pd.I. Pembelajaran yang
dilakukan di MTs Ma’arif Udanawu ini berlangsung mulai pukul 06.45-12.45
WIB. Profil secara lengkap MTs Ma’arif Udanawu sebagaimana terlampir
(lampiran 2).
2. Deskripsi Data
Penelitian dilakukan di MTs Ma’arif Udanawu pada tanggal 23–25 Mei
2017. Pada pelaksanakan penelitian, jumlah waktu pembelajaran yang diberikan
yaitu 5 jam pelajaran (5 × 40 menit) untuk masing-masing perlakuan dikelas
eksperimen dan kontrol. Dengan rincian 3 jam digunakan untuk penerapan
metode dan 2 jam digunakan untuk post-test. Penelitian ini berjalan dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh peneliti, yang
sebelum digunakan untuk penelitian telah di konsultasikan kepada dosen
66
67
pembimbing dan guru kelas sampel, serta telah diuji tingkat validitasnya oleh ahli.
RPP tersebut telah terlampir (lampiran 4).
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya
pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks berbantuan LKS
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs Ma’arif Udanawu tahun
ajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dimana dalam
penelitian ini peneliti terlebih dahulu memberikan perlakuan yang berbeda
terhadap dua sampel kemudian melakukan pengambilan data.
Peneliti mengambil populasi siswa kelas VII mulai dari kelas VII-A sampai
dengan kelas VII-H. Sampel yang diambil sebanyak dua kelas yaitu kelas VII-H
sebanyak 38 siswa dan kelas VII-G sebanyak 40 siswa. Adapun nama siswa kelas
VII-H dan kelas VII-G sebagaimana terlampir pada lampiran 11 dan 12. Dalam
penelitian ini peneliti memberikan perlakuan berupa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks berbantuan LKS dalam pembelajaran
matematika kelas VII-H dan pada kelas VII-G dengan perlakuan biasa yaitu
metode ceramah.
Prosedur yang pertama dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan
survei tempat, kemudian memohon surat izin kepada pihak IAIN Tulungagung
untuk melakukan penelitian, selanjutnya mengajukan surat permohonan izin
penelitian kepada Kepala Madrasah. Setelah disetujui untuk melakukan penelitian,
peneliti berkonsultasi dengan guru matematika yang mengajar di kelas yang akan
diteliti, dan meminta data nilai UTS matematika siswa kelas VII semester genap.
68
Langkah selanjutnya yaitu dokumentasi. Dokumentasi dilaksanakan
berdasarkan pedoman dokumentasi (lampiran 1) Dokumentasi ini bertujuan untuk
mengetahui tentang profil sekolah, data nilai UTS kelas VII semester genap tahun
ajaran 2016/2017, dan foto pelaksanaan pembelajaran selama penelitian dan hasil
jawaban siswa pada saat post-test (sebagaimana terlampir).
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan metode tes. Metode tes
digunakan peneliti untuk mengetahui hasil belajar siswa terkait materi yang telah
diberikan. Tes yang digunakan peneliti disini adalah post-test sebagai tes hasil
belajar matematika siswa kelas VII MTs Ma’arif Udanawu sub bab penyajian dan
pengolahan data pada materi statistik. Adapun soal tes tersebut sebagaimana
terlampir (lampiran 6). Dalam hal ini peneliti memberikan tes berupa soal uraian
sebanyak 3 soal mengenai penyajian dan pengolahan data yang telah diuji tingkat
validitas oleh ahli. Tes yang sudah diuji kevaliditasannya diberikan pada kelas
VII-G dan kelas VII-H.
B. Analisis Data Hasil Penelitian
Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah nilai hasil tes matematika
siswa dari kedua kelompok sampel.
Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah
menganalisis data tersebut. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pengujian
terhadap instrumen yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Selanjutnya
untuk pengujian hipotesis dilakukan uji prasyarat yaitu dengan uji homogenitas
dan normalitas, kemudian uji t-test.
69
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Sebelum peneliti memberikan tes pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol terlebih dahulu peneliti melakukan validitas agar item yang
digunakan dalam mengetahui hasil belajar siswa valid atau tidak. Peneliti
mengajukan dua jenis validitas, yaitu:
1) Validitas Teoritik atau Validasi Ahli
Sebelum soal post test diberikan pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol, terlebih dahulu dilakukan validasi agar soal yang digunakan
dalam mengetahui hasil belajar siswa valid atau tidak. Peneliti membuat
3 soal uraian yang sesuai dengan materi, kompetensi dasar dan indikator
soal. Soal post-test divalidasi oleh dua dosen matematika IAIN
Tulungagung yaitu, bapak Dr. Muniri, M.Pd dan bapak Miswanto, M.Pd
serta guru matematika MTs Ma’arif Udanawu yaitu Ibu Sri Wening.
Pada hasil validasi post-test, Bapak Miswanto, M.Pd. memberikan
kesimpulan pada nomor 1 yaitu valid (layak digunakan) tanpa
berkomentar, Ibu Sri Wening juga memberikan kesimpulan pada nomor
1 yaitu valid (layak digunakan) tanpa berkomentar, dan Bapak Dr.
Muniri, M.Pd. juga memberikan kesimpulan pada nomor 1 yaitu valid
(layak digunakan) dengan berkomentar, “cermati lagi diagram di soal
nomor 2”. Pada soal nomor 2 tersebut terdapat diagram lingkaran yang
menunjukkan perbandingan jumlah siswa TK, SD, SMP, dan SMA di
suatu desa. Bapak Muniri meminta peneliti mencermati kembali diagram
70
tersebut, apakah perbandingan tersebut sudah benar. Peneliti menyajikan
diagram lingkaran berdasarkan perbandingan sudut pusat yaitu
(SD),
(SMP), dan
(TK),
(SMA). Sedangkan bapak Muniri
memahami diagram tersebut berdasarkan perbandingan persentasenya
seperti berikut ini: 22,22% (TK), 33,33% (SD), 27,78% (SMP), dan
16,67% (SMA). Untuk lebih jelasnya hasil validasi ahli sebagaimana
terlampir.
2) Validasi Empiris
Selain validasi ahli peneliti juga melakukan validitas empiris.
Validitas tes ini dimaksudkan untuk mengetahui nilai-nilai hasil tes
terstandar yang telah mencerminkan kemampuan siswa serta mengetahui
ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item. Uji coba tes
dilaksanakan pada siswa kelas VII-F di MTs Ma’arif Udanawu. Peneliti
memilih kelas VII-F untuk validasi instrumen karena kelas ini sudah
mendapatkan materi statistik. Peneliti mengambil 10 siswa untuk sampel
pengujian.
Dari tes validasi tersebut, diperoleh data nilai tes yang disajikan pada
tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Hasil Uji Validasi Empiris
No.
Nama
1
2
3
4
AYA
BP
IM
MFM
Nilai Soal Nomor
1
2
3
35
38
17
20
26
12
27
32
13
30
32
25
Total
90
58
72
87
Lanjutan tabel....
71
Lanjutan tabel 4.1
No.
Nama
5
6
7
8
9
10
MYNY
MB
NMA
NDF
SEPS
SMN
Nilai Soal Nomor
1
2
24
28
15
25
40
22
35
36
25
20
18
15
24
36
22
35
40
25
Total
67
87
96
53
82
100
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dari hasil perhitungan menggunakan
SPSS 16.0 dapat disajikan tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Output Uji Validasi Instrumen SPSS 16.0
Correlations
P1
P1
Pearson Correlation
P2
P2
.612
.022
.060
.001
10
10
10
10
*
1
.635
Pearson Correlation
.708
Sig. (2-tailed)
.022
N
P3
.708
*
Pearson Correlation
.612
.635
*
1
Sig. (2-tailed)
.060
.049
10
10
Sig. (2-tailed)
N
**
.909
**
**
10
10
**
1
.834
.000
.003
10
10
10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.834
.003
.001
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**
10
10
.883
.909
**
.000
10
Pearson Correlation
.883
.049
10
N
Y
Y
*
1
Sig. (2-tailed)
N
P3
10
72
Analisis output:
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, diperoleh nilai Pearson Correlation
pada kolom Y. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai
probabilitas atau sig. (2-tailed). Untuk mengambil keputusan didasarkan
pada kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika nilai Asymp. Sig ≥ nilai
(0,05), maka instrumen tidak valid.
Jika nilai Asymp. Sig < nilai
(0,05), maka instrumen valid.
Hasil keputusan pengujian uji validitas menggunakan SPSS 16.0
disajikan pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Validitas SPSS 16.0
Soal 1
Nilai korelasi
(Pearson Correlation)
0,883
Probabilitas korelasi
[sig. (2-tailed)]
0,001
Soal 2
0,909
0,000
Valid
Soal 3
0,834
0,003
Valid
No. Soal
Keputusan
Valid
Berdasarkan uji validitas melalui SPSS 16.0 maka kesimpulannya
semua item soal dinyatakan valid sehingga instrumen dapat digunakan
untuk penelitian. Untuk hasil perhitungan manual secara lengkap
sebagaimana terlampir (lampiran 13).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen bertujuan untuk mengukur tingkat konsistensi
suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan
skor yang ajeg, relatif tidak berubah-ubah walaupun diteskan pada situasi
yang berbeda-beda.
73
Peneliti menggunakan perhitungan uji reliabilitas dengan bantuan
SPSS 16.0. didapatkan hasil sebagaimana disajikan pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Output Uji Reliabilitas Instrumen SPSS 16.0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
N of Items
Standardized Items
.843
.849
3
Berdasarkan output pada tabel 4.4 di atas, nilai Cronbach’s Alpha
adalah 0,843. Menurut pendapat Triton, instrumen untuk mengukur hasil
belajar siswa sangat reliabel.
Berdasarkan uji reliabiliitas melalui SPSS 16.0, maka kesimpulannya
soal dinyatakan sangat reliabel sehingga instrumen dapat digunakan untuk
penelitian. Untuk hasil perhitungan manual secara lengkap sebagaimana
terlampir (lampiran 13).
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan pada sampel yang dikehendaki peneliti,
yaitu kelas VII-G dan VII-H. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah
sampel yang digunakan dalam penelitian homogen atau tidak.
Peneliti melakukan uji homogenitas dengan menggunakan SPSS 16.0
yang hasilnya dapat disajikan pada tabel 4.5 berikut:
74
Tabel 4.5 Output Uji Homogenitas SPSS 16.0
Test of Homogeneity of Variances
Nilai
Levene Statistic
2.741
df1
df2
1
Sig.
76
.102
Berdasarkan data yang diperoleh dari perhitungan hasil uji homogenitas
pada tabel 4.5 di atas, dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa
dikatakan homogen karena nilai signifikansinya 0,102 > 0,05. Untuk hasil
perhitungan manual secara lengkap sebagaimana terlampir (lampiran 14).
b. Uji Normalitas
Uji Normalitas merupakan uji yang digunakan untuk menguji apakah
nilai tes yang diberikan pada kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi
normal. Suatu distribusi dikatakan berdistribusi normal bila nilai Asymp. Sig
lebih dari atau sama dengan 0,05 sedangkan bila nilai Asymp. Sig kurang dari
0,05 maka distribusi tersebut tidak normal.
Pada penelitian ini uji normalitas yang dilakukan yaitu uji normalitas
data nilai post-test pada kelas eksperimen dan normalitas pada kelas kontrol.
Data tersebut dihitung dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
dengan bantuan SPSS 16.0 didapatkan hasil sebagaimana disajikan pada
tabel 4.6 berikut:
75
Tabel 4.6 Output Uji Kolmogorov-Smirnov SPSS 16.0
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Eksperimen
N
Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Kontrol
38
40
Mean
88.21
72.58
Std. Deviation
9.080
12.999
Absolute
.210
.079
Positive
.097
.079
Negative
-.210
-.067
1.293
.497
.071
.966
a. Test distribution is Normal.
Analisis output:
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dari One Sample Kolmogorov-Smirnov
Test diperoleh angka probabilitas atau Asymp. Sig(2-tailed). Nilai ini
dibandingkan dengan taraf signifikan 0,05 untuk pengambilan keputusan.
Suatu data bisa dikatakan normal jika nilai rata-rata dari kedua kelas
Asymp.sig > 0,05. Dari tabel 4.6 diperoleh nilai Asymp.sig pada kelas
eksperimen adalah 0,071 dan kelas kontrol 0,966. Karena kedua kelas
diperoleh Asymp.sig > 0,05 maka data post test tersebut normal.
3. Uji Hipotesis
Setelah data dinyatakan homogen dan normal, dapat dikatakan bahwa
kedua syarat terpenuhi untuk melakukan uji-t. Uji-t ini dilakukan dengan
perhitungan manual dan perhitungan SPSS 16.0. Hipotesis yang akan diuji
adalah sebagai berikut:
76
H0 : ̅̅̅
̅̅̅ Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Pair
Checks berbantuan LKS terhadap hasil belajar matematika siswa kelas
VII MTs Ma’arif Udanawu.
H1 : ̅̅̅
̅̅̅ Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Pair
Checks berbantuan LKS terhadap hasil belajar matematika siswa kelas
VII MTs Ma’arif Udanawu.
Adapun data hasil post-test untuk analisis uji- t disajikan pada tabel 4.7
berikut :
Tabel 4.7 Data Hasil Post-Test
Nilai Kelas Eksperimen
Nilai Kelas Kontrol
No.
1
92
8464
82
6724
2
80
6400
75
5625
3
91
8281
72
5184
4
80
6400
81
6561
5
91
8281
61
3721
6
91
8281
70
4900
7
95
9025
65
4225
8
87
7569
60
3600
9
100
10000
70
4900
10
92
8464
47
2209
11
98
9604
66
4356
12
96
9216
74
5476
13
92
8464
65
4225
14
84
7056
47
2209
15
90
8100
49
2401
16
90
8100
74
5476
17
79
6241
75
5625
Lanjutan tabel....
77
Lanjutan tabel 4.7
Nilai Kelas Eksperimen
Nilai Kelas Eksperimen
No.
18
66
4356
87
7569
19
90
8100
70
4900
20
72
5184
61
3721
21
87
7569
64
4096
22
84
7056
80
6400
23
62
3844
65
4225
24
98
9604
57
3249
25
95
9025
61
3721
26
91
8281
60
3600
27
96
9216
94
8836
28
82
6724
79
6241
29
100
10000
70
4900
30
98
9604
70
4900
31
91
8281
74
5476
32
90
8100
100
10000
33
98
9604
80
6400
34
82
6724
66
4356
35
80
6400
85
7225
36
92
8464
94
8836
37
75
5625
89
7921
38
95
9025
94
8836
39
-
-
85
7225
40
-
-
85
7225
Total
3352
298732
2903
217275
78
Peneliti melakukan uji t-test dengan menggunakan SPSS 16.0 yang
hasilnya disajikan pada tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Output Uji Independent Sample T-Test
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
t-test for Equality of Means
Variances
95% Confidence
Interval of the
Mean
Difference
Sig. (2- Differen Std. Error
F
Sig.
T
Df
tailed)
ce
Difference
Lower
Upper
Nilai Equal
variances
4.756
.032 6.128
76
.000 15.636
2.551
10.554 20.717
6.184 69.910
.000 15.636
2.529
10.592 20.679
assumed
Equal
variances
not
assumed
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, diperoleh nilai sig (2-tailed) sebesar 0,00.
Karena nilai sig (2-tailed) = 0,00 < 0,05, maka pada kedua kelas terdapat
perbedaan hasil belajar yang signifikan. Untuk hasil perhitungan manual secara
lengkap sebagaimana terlampir (lampiran 15).
Perbedaan hasil belajar juga terlihat pada perbedaan mean (rata-rata)
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini sebagaimana disajikan pada
tabel 4.9 berikut:
79
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Hipotesis dengan SPSS 16.0
Group Statistics
Kelas
Nilai
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Kelas Eksperimen
38
88.21
9.080
1.473
Kelas Kontrol
40
72.58
12.999
2.055
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata
hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 88,21 sedangkan nilai rata-rata
hasil belajar kelas kontrol adalah 72,58. Dengan demikian, rata-rata hasil
belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini
berarti “ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks
berbantuan LKS terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs
Ma’arif Udanawu”.
Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Pair Checks berbantuan LKS terhadap hasil belajar matematika
siswa kelas VII MTs Ma’arif Udanawu dapat diketahui melalui perhitungan
sebagai berikut:
√
√
√
√
80
√
√
̅̅̅
̅̅̅
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa besarnya
pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks
berbantuan LKS terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs
Ma’arif Udanawu adalah 1,406 didalam tabel interprestasi nilai Cohen’s d
tergolong large atau besar dengan persentase lebih dari 91,9%.
C. Rekapitulasi Hasil Penelitian
Setelah melakukan analisis data pada penelitian, maka selanjutnya yaitu
memaparkan hasil penelitian tersebut dalam bentuk tabel yang menggambarkan
pengaruh hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
81
Pair Checks berbantuan LKS pada siswa MTs Ma’arif Udanawu. Adapun
rekapitulasi hasil penelitian disajikan pada tabel 5.1 berikut:
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Penelitian
Hipotesis
Penelitian
Apakah ada
pengaruh model
pembelajaran
kooperatif Pair
Checks berbantuan
LKS terhadap
hasil belajar
matematika siswa
kelas VII MTs
Ma’arif Udanawu?
Berapa besar
pengaruh model
pembelajaran
kooperatif Pair
Checks berbantuan
LKS terhadap
hasil belajar
matematika siswa
kelas VII MTs
Ma’arif Udanawu?
Hasil
Penelitian
=
6,103
Kriteria
interpretasi
=
1,992
Interpretasi
Tolak H0
berarti
terima H1
91,9%
06
Tergolong
large atau
besar
Kesimpulan
Ada pengaruh
model
pembelajaran
kooperatif Pair
Checks
berbantuan LKS
terhadap hasil
belajar
matematika siswa
kelas VII MTs
Ma’arif Udanawu
Besar pengaruh
model
pembelajaran
kooperatif Pair
Checks
berbantuan LKS
terhadap hasil
belajar
matematika siswa
kelas VII MTs
Ma’arif Udanawu
tergolong besar
dengan
persentase lebih
dari 91,9%
Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat disimpulkan bahwa dari perhitungan uji
t-test diperoleh nilai
= 6,103 dan nilai
= 1,992. Karena
maka H0 ditolak, berarti H1 diterima. Dengan demikian, ada pengaruh
model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks berbantuan LKS terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas VII MTs Ma’arif Udanawu.