S PKR 1205541 Chapter 1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagaimana dijelaskan dalam

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 pasal 15 yang
menyebutkan bahwa “Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”.
Dengan demikian diharapkan peserta didik lulusan SMK dapat memiliki
kompetensi yang berkualitas agar dapat mempersiapkan diri untuk terjun di dunia
kerja.
Pada pelaksanaan proses pembelajaran diharapkan sekolah mendapatkan
hasil belajar yang baik dikarenakan hasil belajar merupakan salah satu output dari
kajian pembelajaran. Akan tetapi, kenyataan yang ada di SMK Bina Wisata
Lembang bahwa hasil belajar siswa di sekolah tersebut dapat dikatakan belum
optimal. Penyebab dari belum optimalnya hasil belajar siswa tersebut dikarenakan
masih terdapat siswa yang belum mampu mencapai batas Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) yang telah ditetapkan.

Setelah penulis melakukan pra penelitian di sekolah tersebut, dapat dilihat
dari rekapitulasi nilai akhir siswa kelas X Administrasi Perkantoran pada Mata
Pelajaran Produktif Semester Ganjil Tahun Ajaran 2014/2015 dan 2015/2016
yang belum memenuhi KKM. Adapun KKM untuk Mata Pelajaran Produktif di
SMK Bina Wisata Lembang ini adalah 70. Nilai Akhir diperoleh dari rekapitulasi
nilai Ujian Harian, nilai Ujian Tengah Semester (UTS) dan nilai Ujian Akhir
Sekolah (UAS).

Shelfita Meisarani, 2016
Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X
di SMK Bina Wisata Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.1
Rekapitulasi Nilai Akhir Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran Produktif Semester Ganjil
Tahun
Ajaran


2014/2015

2015/2016

Kelas

Jumlah
Siswa

X AP 1

40

X AP 2

44

X AP 1

45


X AP 2

45

KKM

70

Rincian Siswa yang Nilai Mata Pelajaran Produktif belum
memenuhi KKM (%)
DASKOM ARSIP MPPAP DK Ekonomi Rata-rata
28%
25%
30%
33%
29%

33%


35%

40%

-

38%

37%

42%

40%

38%

41%

42%


41%

51%

47%

40%

55%

40%

47%

Sumber: SMK Bina Wisata Lembang (data diolah)

Keterangan:
MPPAP

: Memahami Prinsip-Prinsip Administrasi Perkantoran


DASKOM

: Dasar Komunikasi

ARSIP

: Kearsipan

DK

: Dokumen Kantor

EKONOMI

: Ekonomi

Berdasarkan pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada
mata pelajaran produktif masih belum optimal. Terdapat kenaikan presentase
siswa yang belum memenuhi KKM pada tahun ajaran 2014/2015 dan tahun ajaran

2015/2016. Pada kelas X AP 1 di tahun ajaran 2014/2015 terdapat rata-rata 29%
dan naik pada tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 41%. Sama halnya pada kelas
X AP 2 di tahun ajaran 2014/2015 terdapat rata-rata 37% dan naik pada tahun
ajaran 2015/2016 sebanyak 47%. Terlihat bahwa masih banyaknya siswa yang
belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Parahnya tidak
hanya satu mata pelajaran saja tetapi pada semua mata pelajaran produktif,
sehingga masih terdapat siswa yang harus melakukan perbaikan nilai agar
memenuhi KKM. Nilai akhir ini dapat memberikan gambaran bahwa hasil belajar
siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Bina Wisata Lembang masih
tergolong rendah. Kondisi hasil belajar tersebut tidak boleh dibiarkan berlarutlarut, karena akan berdampak kurang baik terhadap kualitas hasil belajar baik
jangka pendek maupun jangka panjang berkaitan dengan kualitas sumber daya
manusia di masa yang akan datang.
Shelfita Meisarani, 2016
Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X
di SMK Bina Wisata Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Masalah yang terjadi terhadap hasil belajar siswa ini akan dipecahkan oleh
ilmu pendidikan dan pembelajaran khususnya dengan teori belajar, karena hasil

belajar merupakan salah satu output atau komponen dari kajian ilmu
pembelajaran.
Dalam penelitian ini, penulis akan menelusuri faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil pustaka, faktor-faktor
tersebut diantaranya adalah faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor
internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis yaitu
panca indera dan kondisi fisik, sedangkan faktor psikologis yaitu minat, bakat,
motivasi dan kecerdasan. Secara umum, kecerdasan dibagi menjadi tiga bagian
yaitu kecerdasan IQ, kecerdasan EQ dan kecerdasan SQ.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor
eksternal terdiri dari seperangkat yang menunjang proses belajar mengajar
meliputi kurikulum, program, sarana dan prasarana belajar serta guru.
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, maka penulis
menelusuri faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar yang paling
dominan di SMK Bina Wisata Lembang. Masalah yang ada di lapangan
menunjukkan bahwa faktor internal siswa yang cenderung masih harus dicari
penyebabnya. Faktor-faktor internal yang akan penulis telusuri adalah berkaitan
dengan kecerdasan yang difokuskan pada kecerdasan emosional dan minat belajar
siswa.

Kecerdasan secara garis besar terbagi menjadi tiga, yaitu kecerdasan
intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).
Banyak orang berpendapat bahwa siswa yang berprestasi adalah siswa yang
memiliki kecerdasan otak (intelektual) yang tinggi. Kenyataannya, pada proses
kegiatan pembelajaran di sekolah sering ditemukan siswa yang tidak dapat meraih
prestasi sesuai dengan kemampuan intelektual. Hal itu dikarenakan kecerdasan
intelektual bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan
prestasi siswa. Akan tetapi ada faktor lain yang mempengaruhinya yaitu
kecerdasan emosional.

Shelfita Meisarani, 2016
Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X
di SMK Bina Wisata Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Goleman (2015, hlm. 42) menyatakan bahwa “Kecerdasan intelektual
hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah faktor
lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ)
yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol

desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja
sama.”
Dengan demikian jelaslah bahwa siswa yang memiliki kecerdasan
intelektual yang tinggi belum tentu bisa meraih prestasi yang tinggi, begitu pula
sebaliknya. Kecerdasan intelektual saja tidak bisa menjadi tolak ukur dalam
keberhasilan prestasi siswa. Dalam hal ini kecerdasan emosional turut berperan
penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Peneliti melakukan pengamatan sederhana di kelas X Administrasi
Perkantoran ketika sedang melaksanakan Program Latihan Profesi (PLP) di SMK
Bina Wisata Lembang. Secara umum kecerdasan emosional siswa juga tergolong
rendah. Sebagian siswa bukan tidak cerdas namun secara emosi mereka tidak bisa
mengendalikan diri dengan baik. Dalam hal percaya diri, ketika terdapat pelajaran
yang belum dimengerti mereka malu untuk bertanya pada guru. Akibatnya, pada
saat ulangan atau ujian mereka akan mengeluh dan banyak bertanya.
Suasana hati (mood) juga dapat mempengaruhi semangat belajar mereka
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Ketika suasana hati sedang baik,
maka mereka dapat berkonsentrasi dan mengikuti pelajaran dengan baik,
sebaliknya jika suasana hati mereka sedang kurang baik, mereka kurang fokus dan
cenderung malas mengikuti pembelajaran di kelas.
Rendahnya kecerdasan emosional siswa juga dapat dilihat ketika

pelaksanaan diskusi. Siswa memiliki pendapatnya masing-masing dan cenderung
tidak dapat menerima pendapat dari orang lain. Mereka saling menguatkan
pendapat masing-masing tanpa memperhatikan pendapat dari orang lain.
Akibatnya proses diskusi berjalan tidak efektif dan tidak tentu arah. Padahal guru
sudah memberikan penjelasan untuk menyamakan persepsi.
Selain dari itu, keterampilan sosial mereka juga masih rendah. Dapat
terlihat ketika pembagian kelompok belajar maupun kelompok presentasi.
Kebanyakan siswa cenderung ingin satu kelompok dengan temannya yang itu-itu
Shelfita Meisarani, 2016
Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X
di SMK Bina Wisata Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

saja. Mereka beralasan dan tidak ingin bergabung dengan teman yang lain. Maka
daripada itu kelas menjadi tidak kompak karena terpecah menjadi beberapa
bagian.
Faktor psikologis lainnya yang mempengaruhi belajar adalah minat. Siswa
yang memiliki minat terhadap mata pelajaran tertentu akan lebih bersemangat dan
mempunyai perhatian lebih dalam belajar. Dalam konteks ini diyakini bahwa
minat mempengaruhi proses dan prestasi belajar.
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang
menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai suatu hal daripada hal
yang lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu
aktivitas. Anak didik memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung
untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut
(Slameto dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2011 hlm. 157).
Pendapat tersebut menyatakan bahwa minat dapat digambarkan dari suatu
pernyataan lebih menyukai suatu hal daripada hal yang lain, atau dapat juga
dilihat dari partisipasi dalam suatu aktivitas. Dalam hal ini, minat siswa kelas X
AP di SMK Bina Wisata Lembang pada Mata Pelajaran Produktif masih
tergolong rendah. Rendahnya minat siswa tersebut dapat kita lihat bahwa
ketidakharian siswa tanpa keterangan masih banyak dilakukan oleh siswa pada
tabel 1.2.
Tabel 1.2
Rekapitulasi Ketidakhadiran Siswa Kelas X
Administrasi Perkantoran SMK Bina Wisata Lembang
Tahun Ajaran 2015/2016
Jumlah
Ketidakhadiran Siswa
Tanpa Keterangan

Presentasi
ketidakhadiran
/bulan

September

14

15,55%

2.

Oktober

24

26,66%

3.

November

34

37,78%

No.

Bulan

1.

Jumlah
Siswa

45
4.

Desember

-

-

5.

Januari

28

31.11%

6.

Februari

32

35,56%

Sumber: SMK Bina Wisata Lembang (data diolah)

Shelfita Meisarani, 2016
Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X
di SMK Bina Wisata Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan data pada tabel 1.2 dapat dilihat bahwa tingkat ketidakhadiran
siswa karena tidak ada keterangan (alpha) mengalami penumbuhan yang
signifikan. Seperti yang telah dipaparkan data di atas bahwa dari September
sampai Oktober rekapitulasi kehadiran mengalami kenaikan dari 15,55% menjadi
26,66%, selanjutnya pada bulan November mengalami kenaikan yang cukup besar
yaitu 37,78%. Untuk bulan Desember tidak ada data dikarenakan pekan UAS.
Selanjutnya pada bulan Januari sampai Februari kembali mengalami kenaikan dari
31.11% menjadi 35,56% . Hal ini perlu dikaji untuk menangani permasalahan
yang terjadi pada siswa, bahwa rendahnya minat siswa dalam mengikuti kegiatan
belajar di sekolah akibat tidak hadir karena tidak ada keterangan (alpha) memiliki
presentase yang tinggi dibandingkan dengan sakit atau izin.
Faktor psikologis lainnya yaitu kecerdasan. Kecerdasan terbagi menjadi
tiga, yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan
spiritual (SQ). Yang akan dikaji oleh peneliti adalah kecerdasan emosional (EQ).
Banyak orang yang mengira bahwa siswa yang berprestasi adalah siswa yang
memiliki kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi, akan tetapi pada kenyataanya
banyak siswa yang IQ nya tinggi namun ia gagal dalam belajar. Hai ini karena
faktor yang lebih berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam mencapai
prestasi belajar adalah kecerdasan emosional. Siswa yang memiliki kecerdasan
emosional yang tinggi pada umumnya akan lebih mudah dalam menghadapi
kesulitan belajar, dan hasilnya pun cenderung baik. Sebaliknya siswa yang
kecerdasan emosionalya rendah cenderung mudah frustasi, malas dan tidak
bersemangat dalam belajar sehingga prestasi belajarnya pun rendah.
1.2

Identifikasi dan Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, untuk

mengetahui pengaruh lebih jauh mengenai kecerdasan emosional dan minat
belajar terhadap hasil belajar siswa, maka peneliti merasa perlu melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Kelas X di
SMK Bina Wisata Lembang”.
Adapun untuk membatasi ruang lingkup penelitian ini, maka peneliti
membatasi pada permasalahan sebagai berikut:
Shelfita Meisarani, 2016
Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X
di SMK Bina Wisata Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana gambaran tingkat kecerdasan emosional siswa kelas X
Administrasi Perkantoran di SMK Bina Wisata Lembang?
2. Bagaimana gambaran tingkat minat belajar siswa kelas X Administrasi
Perkantoran di SMK Bina Wisata Lembang?
3. Bagaimana gambaran tingkat hasil belajar siswa kelas X Administrasi
Perkantoran di SMK Bina Wisata Lembang?
4. Adakah pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa kelas X
Administrasi Perkantoran di SMK Bina Wisata Lembang?
5. Adakah pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X
Administrasi Perkantoran di SMK Bina Wisata Lembang?
6. Adakah pengaruh kecerdasan emosional dan minat belajar terhadap hasil
belajar siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Bina Wisata
Lembang?
1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan

serta melakukan kajian secara ilmiah tentang kecerdasan emosional dan minat
belajar terhadap hasil belajar siswa. Analisis tersebut diperlukan untuk
mengetahui pengaruh kecerdasan emosional dan minat belajar terhadap hasil
belajar siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Bina Wisata Lembang.
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui tingkat kecerdasan emosional siswa kelas X Administrasi
Perkantoran di SMK Bina Wisata Lembang.
2) Mengetahui tingkat minat belajar siswa kelas X Administrasi Perkantoran
di SMK Bina Wisata Lembang.
3) Mengetahui tingkat hasil belajar siswa kelas X Administrasi Perkantoran
di SMK Bina Wisata Lembang.
4) Mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa
kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Bina Wisata Lembang.
5) Mengetahui pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X
Administrasi Perkantoran di SMK Bina Wisata Lembang.

Shelfita Meisarani, 2016
Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X
di SMK Bina Wisata Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Mengetahui pengaruh kecerdasan emosional dan minat belajar terhadap
hasil belajar siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Bina Wisata
Lembang.
1.4

Kegunaan Penelitian
Jika tujuan penelitian yang diuraikan di atas tercapai, penelitian ini akan

memberikan dua macam kegunaan, yaitu:
1) Kegunaan Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan

pemikiran

terhadap

perkembangan

ilmu

pendidikan,

khususnya mengenai kecerdasan emosional dan minat belajar terhadap
hasil belajar siswa.
2) Kegunaan Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
rekomendasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam upaya
peningkatan hasil belajar siswa, khususnya di SMK Bina Wisata
Lembang.

Shelfita Meisarani, 2016
Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X
di SMK Bina Wisata Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu