ISAK 10 Program Loyalitas Pelanggan 01112017

PROGRAM
LOYALITAS
PELANGGAN
ISAK 10

Agenda
Program Loyalitas Pelanggan

Permasalahan

Interpretasi Standar

2

Program Loyalitas Pelanggan
• Program loyalitas pelanggan - untuk memberikan
insentif kepada pelanggan untuk membeli barang
atau jasa.
– Jika pelanggan membeli barang atau jasa, entitas akan
memberikan penghargaan kredit kepada pelanggan
(seringkali disebut sebagai “poin”).

– Pelanggan dapat menukar (redeem) penghargaan kredit
tersebut dengan barang atau jasa secara gratis atau dengan
potongan harga.

• Beberapa bentuk:
– Akumulasi poin untuk ditukarkan produk
– Penghargaan dalam bentuk barang dan jasa dari pihak
ketiga
– Pemberian pesana berlanjut
3

Lingkup
• Interpretasi berlaku untuk poin penghargaan
loyalitas pelanggan:
– Diberikan kepada pelanggan sebagai bagian dari transaksi penjualan,
pemberian jasa atau penggunaan aset
– Bergantung pada pemenuhan setiap kondisi lebih lanjut yang disyaratkan,
pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan
potongan harga di masa depan


• Akuntansi dari pihak yang memberikan penghargaan

4

Permasalahan
 Apakah kewajiban untuk menyediakan barang atau jasa
di masa depan diakui dan diukur dengan :
– Mengalokasikan sejumlah tertentu imbalan yang diterima atau
tagihan dari transaksi penjualan pada poin penghargaan dan
menangguhkan pengakuan pendapatan; atau
– Membukukan sejumlah biaya masa depan diestimasi untuk
memberikan poin penghargaan

 Jika imbalan dialokasikan ke poin penghargaan
– Berapa jumlah yang dialokasikan
– Kapan pendapatan diakui
– Jika pihak ketiga memberikan poin penghargaan, bagaimana
pendapatan diukur
5


Interpretasi
• Entitas mencatat poin sebagai komponen yang diidentifikasi
secara terpisah dari penjualan pada saat diberikan (penjualan
awal).
• Nilai wajar imbalan yang diterima dari penjualan awal
dialokasikan antara:
– Poin penghargaan dan
– Komponen penjualan
Dengan mengacu pada nilai wajar, jika jumlah poin dijual secara
terpisah
• Jika entitas sendiri memberikan penghargaan, maka entitas
mengakui pendapatan pada saat poin penghargaan ditukar dan
entitas telah memenuhi kewajiban.

6

Interpretasi
 Jika pihak ketiga memberikan penghargaan, entitas menilai apakah
entitas mengakumulasi imbalan yang dialokasikan pada poin
penghargaan untuk kepentingan sendiri atau untuk kepentingan

pihak ketiga.
– Jika mengakumulasikan imbalan untuk pihak ketiga, maka
entitas:


Mengukur pendapatan sebagai jumlah neto yang diperoleh untuk
kepentingan sendiri yaitu perbedaan antara imbalan yang dialokasikan pada
poin penghargaan dan jumlah terutang kepada pihak ketiga yang
mengadakan poin



Mengakui jumlah neto tersebut sebagai pendapatan saat pihak ketiga
berkewajiban untuak mengadakan penghargaan

– Jika entitas mengakumulasikan imbalan untuk kepentingan
sendiri, maka entitas :


mengukur pendapatan sebesar imbalan bruto yang dialokasikan ke poin

penghargaan



mengakui pendapatan pada saat pemenuhan kewajiban terhadap poin
penghargaan.

7

Interpretasi
 Jika biaya yang tidak dapat dihindari dalam memberikan
penghargaan melebihi imbalan yang diterima dan dapat
ditagihkan (yang dialokasikan sebagai pendapatan)
maka entitas memiliki kontrak memberatkan.
 Liabilitas diakui atas kelebihan tersebut sesuai dengan
PSAK 57.
 Kebutuhan untuk mengakui liabilitas dapat terjadi jika
biaya yang diperkirakan untuk memberikan poin
penghargaan meningkat.


8

Ilustrasi
 Grosir tersebut melaksanakan program loyalitas poin
anggota pada saat pelanggan membelanjakan sejumlah
tertentu di Grosir tersebut.
 Anggota dapat menebus poin untuk pembelanjaan
berikutnya. Poin tersebut tidak memiliki batas kedaluwarsa.
 Dalam satu periode, entitas memberikan 100 poin.
 Manajemen memperkirakan 80 dari poin tersebut akan
ditebus.
 Manajemen mengestimasikan nilai wajar dari setiap poin
loyalitas adalah Rp 1, dan menangguhkan pendapatan Rp
100.

9

Ilustrasi
• Tahun 1
• Pada akhir tahun pertama, 40 poin telah ditebus untuk ditukar

dengan belanjaan, misalnya setengah dari poin yang diharapkan
akan ditebus. Entitas mengakui pendapatan (40 poin/80* poin) × Rp
100 = Rp 50.
• Tahun 2
• Pada tahun kedua, manajemen merevisi ekspektasinya. Saat ini
entitas mengharapkan 90 poin akan ditebus sekaligus.
• Selama tahun kedua, 41 poin ditebus, sehingga jumlah poin yang
ditebus adalah 40** + 41 = 81 poin. Pendapatan kumulatif yang
diakui entitas adalah (81 poin/90*** poin) × Rp 100 = Rp 90. Entitas
mengakui pendapatan sebesar Rp 50 pada tahun pertama, sehingga
pendapatan yang diakui pada tahun kedua adalah sebesar Rp 40.

10

Ilustrasi
• Tahun 3
• Pada tahun ketiga, sembilan poin ditebus kembali, jumlah poin yang
ditebus adalah 81 + 9 = 90.
• Manajemen terus berharap bahwa hanya 90 poin yang akan ditebus,
misalnya tidak ada lagi poin yang akan ditebus setelah tahun ketiga.

• Sehingga pendapatan kumulatif hingga saat ini adalah (90 poin/90*
poin) × Rp 100 = Rp 100.
• Entitas mengakui pendapatan sebesar Rp 90 (Rp 50 pada tahun
pertama dan Rp 40 pada tahun kedua).
• Sehingga entitas mengakui sisanya sebesar Rp 10 pada tahun
ketiga.
• Seluruh pendapatan yang awalnya ditangguhkan kini harus diakui.

11

Ilustrasi 2
• Pengecer barang elektronik berpartisipasi dalam program loyalitas
pelanggan yang dioperasikan oleh sebuah entitas penerbangan.
• Pengecer tersebut memberikan satu poin perjalanan udara untuk setiap
Rp 1 yang mereka belanjakan atas barang-barang elektronik tersebut.
• Anggota program dapat menebus poin untuk perjalanan udara tersebut
kepada entitas penerbangan, tergantung pada ketersediaan barang.
Pengecer membayar entitas penerbangan Rp 0.009 untuk setiap poin.
• Dalam satu periode, pengecer menjual barang-barang elektronik tersebut
untuk imbalan dengan total Rp 1 juta. Pengecer memberikan 1 juta poin.

• Alokasi imbalan untuk poin perjalanan
• Pengecer mengestimasikan bahwa nilai wajar satu poin adalah Rp 0.01.
Pengecer tersebut mengalokasikan terhadap poin sebesar 1 juta × Rp
0.01 = Rp 10,000 dari imbalan yang diterima dari penjualan barangbarang elektronik.

12

Ilustrasi 2
• Pengakuan Pendapatan
• Setelah memberikan poin, pengecer memenuhi kewajibannya kepada pelanggan.
Entitas penerbangan berkewajiban untuk memberikan penghargaan dan berhak
menerima imbalan atas tindakannya.
• Pengecer mengakui pendapatan dari poin ketika menjual barang-barang elektronik.
• Pengukuran Pendapatan
• Jika pengecer telah mengumpulkan imbalan yang dialokasikan terhadap poin yang
dicatatnya sendiri, pengecer tersebut harus mengukur pendapatannya sebagai
pendapatan kotor sebesar Rp 10.000 yang dialokasikan kepada mereka. Pengecer
mengakui secara terpisah Rp 9.000 yang dibayarkan atau terutang kepada entitas
penerbangan sebagai beban.
• Jika pengecer telah mengumpulkan imbalan atas nama entitas penerbangan,

misalnya sebagai agen entitas penerbangan, pengecer mengukur pendapatannya
sebagai jumlah neto yang ada dalam catatannya sendiri. Jumlah pendapatan ini
merupakan perbedaan antara imbalan sebesar Rp 10.000 yang dialokasikan
terhadap poin dengan Rp 9.000 yang diteruskan kepada entitas penerbangan.

13

TERIMA KASIH

Dwi Martani - 081318227080
martani@ui.ac.id atau d
wimartani@yahoo.com

14

Dokumen yang terkait

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENGEMBANGAN PROGRAM ACARA CHATZONE(Studi Terhadap Manajemen Program Acara di Stasiun Televisi Lokal Agropolitan Televisi Kota Batu)

0 39 2

Gambaran Persepsi Petugas Kesehatan dan Petugas Kantor Urusan Agama (KUA) Pada Pelaksanaan Program Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada Calon Pengantin Wanita di Kota Tangerang Selatan

0 24 95

Tingkat Pemahaman Fiqh Muamalat kontemporer Terhadap keputusan menjadi Nasab Bank Syariah (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

1 34 126

Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Angkatan 2012 pada tahun2015

8 93 81

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhada Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Werdha (Pstw) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

10 166 162

Analisis Prioritas Program Pengembangan Kawasan "Pulau Penawar Rindu" (Kecamatan Belakang Padang) Sebagai Kecamatan Terdepan di Kota Batam Dengan Menggunakan Metode AHP

10 65 6

Peningkatan Kinerja Aparatur Desa Melalui Program Pembelajaran Microsoft Excel di Desa Cibereum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung

1 19 1

Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru Program Beasiswa Unggulan Berbasis Web Pada Universitas Komputer Indonesia

7 101 1

Peranan Komunikasi Antar Pribadi Antara Pengajar Muda dan Peserta Didik Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar ( Studi pada Program Lampung Mengajar di SDN 01 Pulau Legundi Kabupaten Pesawaran )

3 53 80