Materi Pelatihan Metodologi Penelitian – Masohi 23 s.d. 24 Feb 2012 KRITERIA PENELITIAN
1
PENYUSUNAN USUL PENELITIAN DAN KRITERIA PENELITIAN
OLEH
UNTUNG SURAPATI
(JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN, UNIVERSITAS HASANUDDIN)
TOPIK PENELITIAN
Pemilihan topik penelitian dalam upaya penulisan atau pembuatan suatu rencana
penelitian sering tidak dihayati atau didalami oleh para peneliti. Suatu topik penelitian
yang baik berasal dari kemampuan menemukan masalah. Hal ini akan tercapai jika
masalah penelitian yang ada, dipilih dengan cermat sehingga cukup memberikan peluang
untuk melakukan penelitian sejati dengan persoalan ilmiah murni sehingga menghasilkan
kesimpulan yang positif dan belum masuk khasanah pengetahuan.
Ketakutan terbesar seorang ilmuan ialah menghadapi kenyataan bahwa ia tidak
dapat menemukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat yang dapat dijadikan masalah dalam
penelitian-penelitiannya.
MASALAH PENELITIAN
Masalah merupakan inspirasi terjadinya suatu penelitian. Menemukan suatu
masalah serta memahaminya secara baik, merupakan hal yang tidak mudah, dan yang
harus dikuasai serta dilatihkan pada para peneliti.
Beberapa sumber untuk memberikan inspirasi dalam mencari masalah penelitian
dapat disebutkan antara lain ; pengalaman dan pengamatan pribadi, diskusi, seminar,
simposium, studi kepustakaan, pemegang otoritas dan perasaan instuitif peneliti itu
sendiri. Keadaan yang dapat menimbulkan masalah, (1) ada yang mengakibatkan adanya
kesenjangan dalam pengetahuan kita, (2) ada hasil-hasil penelitian yang bertentangan dan
(3) ada suatu kenyataan yang menarik dan kita bermaksud menjelaskan melalui
penelitian.
Tentunya tidak semua masalah cukup bernilai untuk diteliti, mana masalah yang
baik untuk diteliti dan mana yang tidak, tergantung pada sejauhmana masalah penelitian
itu memiliki kemungkinan untuk diteliti dari berbagai segi, baik dari segi teori, keahlian
maupun segi lain seperti dana, waktu dan seterusnya.
Ada 10 langkah yang dapat dipakai dalam pegangan ajaran seseorang lebih
mudah menemukan masalah :
1.
Carilah keanehan-keanehan yang menyimpang dari keteraturan yang biasa
diamati.
2.
Dengarlah keterangan orang mengenai pemenuhan itu, bukan untuk langsung
dianggap benar, melainkan untuk dipakai sebagai sumber bertanya-tanya.
3.
Kumpulkan data melalui pengamatan-pengamatan pendahuluan untuk
membantu mempertajam pertanyaan-pertanyaan yang kemudian akan dipakai
menyusun pendapat sementara mengenai permasalahan yang dihadapi itu.
4.
Uraikanlah permasalahan itu menjadi golongan-golongan permasalahan,
sehingga penanganan permasalahan dapat dilakukan bertahap.
2
5.
Tegarkanlah diri membuat hipotesis yang berani melalui perumusan yang berani
pula.
6.
Upayakan menemukan penjelasan yang wajar saja atas keanehan-keanehan
yang ditemukan dan akan menjadi pengetahuan baru.
7.
Tolaklah mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku kalau terasa bahwa aturanaturan itu mengekang kreasi.
8.
Selalulah bertanya “Apa sebabnya” apabila menghadapi suatu pengetahuan
lama.
9.
Mengkhayallah dengan bebas. Ingat bahwa suatu ciptaan adalah hasil suatu
khayalan.
10.
Jangan takut berbuat kesalahan. Kesalahan adalah pengalaman yang
menghindarkan pembuatan kesalahan yang aman dimasa depan.
Untuk dapat merumuskan masalah dengan baik, ada beberapa kriteria, yaitu :
1.
Masalah tersebut harus secara eksplisit mengatakan kaitan dua variabel atau lebih.
2.
Masalah tersebut harus dinyatakan secara jelas dan tidak kabur yang sebanyak
mungkin dalam bentuk pertanyaan sesuai dengan apa yang ingin diketahui (batas
ruang lingkup penelitian).
3.
Rumusan masalah butir (1) dan (2), mensyaratkan demikian sehingga
menunjukkan kemungkinan pengujian secara empirik. Apabila masalah tersebut tidak
menunjukkan kemungkinan untuk diuji secara empirik, maka masalah tersebut bukan
masalah ilmiah.
Kegiatan penelitian ilmiah meliputi suatu rangkaian langkah yang tertib. Dalam
kepustakaan, metodologi ilmu; tidak ada kesatuan pendapat mengenai jumlah, bentuk dan
urutan langkah yang pasti. Sebuah prosedur dalam metode ilmiah yang umum diketahui :
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
1.
: Kenali bahwa situasi yang tak menentu ada. Ini merupakan suatu situasi
bertentangan atau kabur yang mengharuskan penyelidikan.
: Nyatakan masalah itu dalam istilah-istilah spesifik.
: Rumuskan suatu hipotesis kerja.
: Rancang suatu metode penyelidikan yang terkendali dengan jalan
pengamatan atau dengan jalan percobaan ataupun kedua-duanya.
: Kumpulkan data/informasi (data kasar) dan catat bahwa pembuktian
dapat dilakukan
: Alihkan data kasar ini menjadi suatu pernyataan yang mempunyai makna
dan kepentingan
: Tibalah pada suatu penegasan yang tampak dapat dipertanggung
jawabkan. Kalau penegasan itu betul, ramalan-ramalan dapat dibuat.
: Satu padukan penegasan yang dapat dipertanggungjawabkan, kalau
terbukti merupakan pengetahuan baru dalam ilmu, tuangkan dalam
bentuk usul penelitian.
Adapun kesulitan-kesulitan dalam menghadapi suatu masalah ;
Kurang tahu caranya memecahkan masalah (kekurangan formal
metodologik).
atau
3
2.
Kekurangan fakta-fakta yang sehubungan dengan masalah (kekurangan material).
4
Cara yang ditempuh untuk memikirkan pemecahan suatu masalah :
1. Cara berfikir analitik
Berlandaskan dasar-dasar pengetahuan yang umum, dari proposisi-proposisi yang
berlaku secara umum dan meneliti persoalan-persoalan khusus dari segi dasar-dasar
pengetahuan yang umum itu. Kesimpulan ditarik secara DEDUKTIF. Pembuktian
kebenarannya bersifat A PRIORI.
2. Cara berfikir sintetik
Berlandaskan pada pengetahuan-pengetahuan yang khusus, fakta-fakta yang unik
kemudian merangkainya menjadi suatu pemecahan yang bersifat umum. Kesimpulan
ditarik secara INDUKTIF. Pembuktian kebenarannya bersifat A POSTERIORI.
PENYUSUNAN USUL PENELITIAN
Kriteria dan takaran penelitian dosen muda (PDM) dan studi kajian wanita (SKW)
adalah sebagai berikut :
PDM :
-
Pembinaan bagi dosen muda, sehingga menghasilkan peneliti mandiri.
Mendorong publikasi dan meningkatkan mutu pengajaran.
Meningkatkan budaya meneliti untuk berbagai bidang ilmu.
Diperuntukkan bagi dosen bukan doctor dan belum lector kepala.
SKW :
-
Memahami gejala dan penyebab ketimpangan gender serta
mengembangkan alternatif bagi pemecahan masalah tersebut.
Mengangkat peran dan partisipasi wanita dalam berbagai sektor
pembangunan seperti isu pokok dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan dan
status wanita sebagai mitra sejajar pria dan pengarusutamaan gender.
Penyusunan usul penelitian PDM dan SKW meliputi (dapat berubah berdasarkan
kemungkinan aturan baru) :
A. Judul Penelitian
Singkat, spesifik, cukup jelas memberikan gambaran penelitian. Rumusan judul
dibuat maksimum 15-20 kata.
B. Bidang Ilmu
(Agama, Sastra/filsafat, Pendidikan, Hukum, Ekonomi, Sosial, Pertanian,
MIPA/Farmasi, Teknologi, Psikologi, Kesehatan/Olah raga, Seni/Budaya).
C. Abstrak (tidak lebih dari 2/3 halaman)
Tuliskan secara singkat dan konprehensip riset yang akan digunakan dengan
menjelaskan masalah ilmiah yang akan diteliti dan latar belakangnya, hipotesa yang
akan dibuktikan dan/atau kegunaan hasil risetnya serta metodologi yang akan dipakai
untuk mengungkapkan masalah riset.
5
D. Pendahuluan
Latar belakang yang mendorong atau argumentasi pentingnya dilakukan penelitian,
uraian proses mengidentifikasi masalah.
E. Rumusan Masalah
Permasalahan yang ingin diteliti dirumuskan dengan jelas. Pendekatan dan konsep
untuk menjawab masalah, hipotesis/dugaan yang akan dibuktikan diuraikan jelas.
Definisi, asumsi, lingkup penelitian bila diperlukan. Lebih baik dalam bentuk
pertanyaan dan disampaikan dalam bahasa ilmiah sesuai dengan permasalahan dan
bidang ilmu pengetahuannya.
F. Tinjauan Pustaka
- Terbaru, relevan, asli dari Jurnal ilmiah.
- Kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian diuraikan
dengan jelas.
- Teori, temuan, penelitian lain yang diperoleh dari acuan menjadi landasan untuk
menyusun kerangka/konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Menjelaskan
dimana posisi penelitian yang akan dilakukan diantara khasanah penelitian yang
sudah ada.
G. Tujuan Penelitian
Dinyatakan dengan singkat. Dapat bertujuan untuk menjajaki, menguraikan,
menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan atau
membuat suatu prototipe.
H. Kontribusi Penelitian
Jelaskan manfaat hasil riset ini misalnya untuk pembangunan nasional,
pengembangan ipteks (kategori 1), Pemecahan masalah pembangunan (kategori 2),
Pengembangan kelembagaan (kategori 3).
I. Metode Penelitian
Metode yang digunakan diuraikan rinci. Meliputi : Variabel, model, rancangan, teknik
pengumpulan data dan analisis, cara penafsiran dan penyimpulan.
Menguraikan konsep metodologi yang akan digunakan untuk membuktikan hipotesa
dan/atau memberi hasil yang berguna untuk memecahkan masalah :
1. Penelitian teoritik
Didasarkan atas teori baku untuk mendapatkan informasi suatu sistem. Sistem
disusun berdasarkan teori. Langkah-langkah :
Identifikasi masalah
Penentuan landasan analisis atau kerangka studi
Rumusan matematik
Perhitungan/Penyelesaian matematik
Penafsiran dan evaluasi hasil
6
2. Penelitian eksperimental
Mendapatkan pengetahuan atau informasi tentang suatu sistem melalui
eksperimen. Informasi yang dimaksud menyangkut hubungan/interaksi antara
komponen dalam sistem, serta hubungan antara sifat-sifat komponen dengan
prilaku sistem secara keseluruhan.
Inferensi
: Cakupan
kehandalan
Dunia Nyata
Abstraksi
Eksperimen
Hasil
Konsepsi Variabel
Teori
Konfirmasi
Pengetahuan
3. Penelitian rekayasa
Suatu kegiatan perancangan yang tidak rutin, sehingga didalamnya terdapat
kontribusi baru, baik dalam bentuk proses maupun produk/prototip.
Kegiatan perancangan :
1. Perancangan produk
2. Perancangan proses
3. Perancangan rekayasa
Ciri-ciri kegiatan perancangan :
1. Merupakan kegiatan kreatif yang dilandasi oleh pemahaman yang baik atas
bidang keilmuan.
2. Merupakan optimasi atas tujuan tertentu dalam berbagai kendala yang ada.
3. Mengandung tahapan-tahapan utama sebagai berikut :
1.
Kejelasan rencana/tugas
2.
Rancangan konseptual
3.
Susunan rancangan
4.
Rancangan detil
5.
Pembuatan prototipe/model
6.
Pengujian
4. Penelitian kualitatif
Secara umum, metodologi penelitian kualitatif adalah suatu upaya yang sistematis
melibatkan kaidah-kaidah maupun teknik-teknik untuk memuaskan rasa ingin
7
tahu manusia pada suatu fenomena sosial, atau cara untuk memperoleh
“kebenaran” dalam memperoleh “pengetahuan”. Karakteristik penelitian
kualitatif:
1. Proses penelitian
Induksi
Teori
Generalisasi
Empiris
Deduksi
Hipotesis
Observasi
2. Motivasi penelitian : - Menguji suatu hipoteis
- Eksplorasi suatu minat
3. Struktur penelitian : - Penelitian diskriptif
- Penelitian eksploratori
- Penelitian eksplanatori
4. Operasionalisasi penelitian
5. Sampling
6. Survei
J. Jadwal Pelaksanaan
“Bar-chart” untuk kegiatan persiapan, pelaksanaan, penyusunan laporan dengan
rinciannya mengacu pada metode (I)
K. Personalia penelitian
Uraian tentang tim peneliti yang akan melakukan riset keahlian, tugas serta lembaga
masing-masing anggota tim.
L. Perkiraan biaya penelitian
Biaya penelitian mengacu pada kegiatan penelitian dalam metode (I). Honorarium (30
%). Bahan dan alat, perjalanan dan lain-lain.
Lampiran
Daftar pustaka, daftar riwayat hidup.
8
USUL PENELITIAN, kenapa gagal ?
Kegagalan suatu usul penelitian untuk disetujui dan dibiayai, umumnya karena :
1.
Kemampuan berbahasa peneliti ruwet, bertele-tele, pola fikir yang tertuang dalam
usul penelitian sulit diikuti.
2.
Logika berfikir ilmiah kurang baik.
3.
Masalah dan rumusan penelitian kurang jelas.
4.
Kemampuan ekspresi intelektual dangkal.
5.
Relevansi studi pustaka dengan topik penelitian seringkali tidak ada.
6.
Penulis proposal bukan peneliti yang akan mengerjakan penelitian tersebut, dan
sebaliknya.
7.
Analisa statistik, tabulasi data dan metodologi banyak yang kurang relevan.
8.
Terdapat duplikasi/plagiat penelitian, tumpang tindih, dan kegiatan penelitian
yang tidak perlu.
9.
Kesalahan redaksional, format dan sistematika penulisan.
10.
Melanggar etiket (syarat administrasi, batas waktu penyerahan dan sebagainya).
Perlukah; PEER EVALUATION ?
Umumnya usul penelitian menjadi lebih baik bila draft usul penelitian
ditunjukkan kepada :
1. Sejawat relevan bidang
2. Sejawat ahli bahasa
3. Jika perlu diseminarkan untuk mendapatkan komentar, saran, kritik, perbaikan.
Apakah :
- Tiap komponen usul penelitian sudah berfungsi sempurna ?
- Bahasa mudah dipahami dan benar ?
- Ada yang masih perlu ditingkatkan ?
9
KRITERIA PENILAIAN
Penilaian usul penelitian PDM dan SKW berdasarkan pada 5 (lima) kriteria
dengan batas penerimaan (passing grade) = 350.
- Penilaian usul penelitian PDM dan SKW tahun 2004
No
1
KRITERIA
ACUAN PENILAIAN
Perumusan Masalah
2
Manfaat
Penelitian
3
Tinjauan Pustaka
Hasil
4
Metode Penelitian
5
Kelayakan Penelitian
TOTAL
Ketajaman
Perumusan
Masalah dan tujuan
Penelitian
Pengemban
gan
Ipteks,
Pembangunan dan atau
Pengembangan
Kelembagaan
Relevansi,
Kemuktahiran dan
Penyusunan Daftar
Pustaka
Ketetapan Metode
yang digunakan
Kesesuaian jadwal,
kesesuaian
keahlian
personalia
dan
kewajaran biaya
BOBOT
SKOR
NILAI
(Bobot x Nilai)
30
20
15
25
10
100
Setiap Kriteria diberi Skor : 1, 2, 4 atau 4 (1 = Sangat Kurang, 2 = Kurang, 4 = Baik, 5 = Sangat baik)
Hasil Penilaian
: Diterima / Ditolak *)
Alasan Penolakan
: a, b, c, d, e, f, g, h, I, j**)
10
- Alasan penolakan usul penelitian PDM dan SKW
No
1
2
3
4
5
6
KRITERIA
INDIKATOR
ALASAN PENOLAKAN
PENILAIAN
Perumusan Masalah
Ketajaman
perumusan a. Perumusan masalah lemah, kurang
masalah
dan
tujuan
mengarah, tujuan penelitian tidak
penelitian
jelas
Manfaat
hasil Kontribusi hasil penelitian b. Kontribusi hasil penelitian pada
penelitian
pada pengembangan ipteks,
pengembangan ipteks, pembangunan,
pembangunan,
dan/atau
pengembangan kelembagaan tidak
pengembangan
jelas.
kelembagaan
Tinjauan Pustaka
Relevansi,
kemuktahiran c. Bahan kepustakaan kurang
dan penyusunan daftar
menunjang penelitian, pustaka tidak
pustaka
relevan, kurang mutakhir, umumnya
buka artikel jurnal ilmiah, dan
penyusunan daftar pustaka.
Metode Penelitian
Metode penelitian
d. Metode penelitian kurang tepat dan
kurang rinci sehingga langkah
penelitian yang dilakukan tidak jelas.
Kelayakan Penelitian Kesesuaian
jadwal, e. Kelayakan penelitian kurang ditinjau
kesesuaian
keahlian
dari kualifikasi personalia dan
personalia dan kewajaran
kesesuaian jadwal
biaya
f. Anggaran biaya yang diajukan kurang
rinci atau dinilai terlalu tinggi.
Lain-lain
Format usulan, kesesuaian g. Usulan belum mengikuti format yang
sumber
dana
dan
ditentukan atau penyampaiannya
sebagainya
terlambat.
h. Secara akademis usulan dapat
diterima tetapi disarankan dapat
dibiayai oleh dana SPP/DPP atau
dana lainnya.
i. Disarankan usul penelitian diajukan
pada instansi lain yang relevan.
j. Lain-lain (penelitian pemula, masalah
sudah banyak diteliti, permasalahan
kurang relevan dengan bidang studi
peneliti)*
11
PUSTAKA ACUAN
Bertens, K. 2004. Etika. Penerbit PT. Gramedia. 315 hal.
Haryanto., T.A.D., 2005. Penyusunan Usul Penelitian dan Kriteria Penilaian. Makalah
pada Lokakarya dan Penyegaran Reviewer. DP3M DIKTI, Jakarta 11-12 Oktober
2005, 12 hal.
Manalu, W. 2005a. Etika Penulisan Artikel Ilmiah. Lokakarya dan Penyegaran
Penyegaran Reviewer. DP3M. DIKTI. Jakarta. 11-12 Agustus 2005 6 hal.
Manalu, W. 2005b. Tata Tulis (Penulisan) Artikel Ilmiah. Lokakarya dan Penyegaran
Reviewer. DP3M. DIKTI. Jakarta. 11-12 Agustus 2005. 16 hal.
Muchtadi, T.R. 1995. Penulisan Artikel dan Teknik Penyajian Hasil Penelitian. Penataran
dan Lokakarya Metodologi Penelitian di Universitas Hasanuddin (6-10 November
1995). 19 hal.
Rifai, M.A. 2001. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penelitian Karya Ilmiah
Indonesia. Gadjah Mada Universitas Press. Hal 4-7.
Rifai, M.A. 2005. Etika dan Kode Etik untuk Ilmuwan Indonesia. Lokakarya dan
Penyegaran Reviewer. DP3M. DIKTI. Jakarta. 3-4 Maret 2005.
Surapati, U., 1995. Petunjuk Pemilihan Topik Penelitian. Makalah pada “Penlok
Metodologi Penelitian Dosen PTN/PTS se Sulawesi”. DP3M-UNHAS (Malino, 611 Nopember 1995). 9 hal.
Surapati, U., 1996. Metodologi Penelitian Bidang Teknologi. Makalah pada Penlok
Metodologi Penelitian Dosen Univ. Tadulako” DP3M-UNTAD-UNHAS (Palu,
14-20 Maret 1996). 12 hal.
PENYUSUNAN USUL PENELITIAN DAN KRITERIA PENELITIAN
OLEH
UNTUNG SURAPATI
(JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN, UNIVERSITAS HASANUDDIN)
TOPIK PENELITIAN
Pemilihan topik penelitian dalam upaya penulisan atau pembuatan suatu rencana
penelitian sering tidak dihayati atau didalami oleh para peneliti. Suatu topik penelitian
yang baik berasal dari kemampuan menemukan masalah. Hal ini akan tercapai jika
masalah penelitian yang ada, dipilih dengan cermat sehingga cukup memberikan peluang
untuk melakukan penelitian sejati dengan persoalan ilmiah murni sehingga menghasilkan
kesimpulan yang positif dan belum masuk khasanah pengetahuan.
Ketakutan terbesar seorang ilmuan ialah menghadapi kenyataan bahwa ia tidak
dapat menemukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat yang dapat dijadikan masalah dalam
penelitian-penelitiannya.
MASALAH PENELITIAN
Masalah merupakan inspirasi terjadinya suatu penelitian. Menemukan suatu
masalah serta memahaminya secara baik, merupakan hal yang tidak mudah, dan yang
harus dikuasai serta dilatihkan pada para peneliti.
Beberapa sumber untuk memberikan inspirasi dalam mencari masalah penelitian
dapat disebutkan antara lain ; pengalaman dan pengamatan pribadi, diskusi, seminar,
simposium, studi kepustakaan, pemegang otoritas dan perasaan instuitif peneliti itu
sendiri. Keadaan yang dapat menimbulkan masalah, (1) ada yang mengakibatkan adanya
kesenjangan dalam pengetahuan kita, (2) ada hasil-hasil penelitian yang bertentangan dan
(3) ada suatu kenyataan yang menarik dan kita bermaksud menjelaskan melalui
penelitian.
Tentunya tidak semua masalah cukup bernilai untuk diteliti, mana masalah yang
baik untuk diteliti dan mana yang tidak, tergantung pada sejauhmana masalah penelitian
itu memiliki kemungkinan untuk diteliti dari berbagai segi, baik dari segi teori, keahlian
maupun segi lain seperti dana, waktu dan seterusnya.
Ada 10 langkah yang dapat dipakai dalam pegangan ajaran seseorang lebih
mudah menemukan masalah :
1.
Carilah keanehan-keanehan yang menyimpang dari keteraturan yang biasa
diamati.
2.
Dengarlah keterangan orang mengenai pemenuhan itu, bukan untuk langsung
dianggap benar, melainkan untuk dipakai sebagai sumber bertanya-tanya.
3.
Kumpulkan data melalui pengamatan-pengamatan pendahuluan untuk
membantu mempertajam pertanyaan-pertanyaan yang kemudian akan dipakai
menyusun pendapat sementara mengenai permasalahan yang dihadapi itu.
4.
Uraikanlah permasalahan itu menjadi golongan-golongan permasalahan,
sehingga penanganan permasalahan dapat dilakukan bertahap.
2
5.
Tegarkanlah diri membuat hipotesis yang berani melalui perumusan yang berani
pula.
6.
Upayakan menemukan penjelasan yang wajar saja atas keanehan-keanehan
yang ditemukan dan akan menjadi pengetahuan baru.
7.
Tolaklah mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku kalau terasa bahwa aturanaturan itu mengekang kreasi.
8.
Selalulah bertanya “Apa sebabnya” apabila menghadapi suatu pengetahuan
lama.
9.
Mengkhayallah dengan bebas. Ingat bahwa suatu ciptaan adalah hasil suatu
khayalan.
10.
Jangan takut berbuat kesalahan. Kesalahan adalah pengalaman yang
menghindarkan pembuatan kesalahan yang aman dimasa depan.
Untuk dapat merumuskan masalah dengan baik, ada beberapa kriteria, yaitu :
1.
Masalah tersebut harus secara eksplisit mengatakan kaitan dua variabel atau lebih.
2.
Masalah tersebut harus dinyatakan secara jelas dan tidak kabur yang sebanyak
mungkin dalam bentuk pertanyaan sesuai dengan apa yang ingin diketahui (batas
ruang lingkup penelitian).
3.
Rumusan masalah butir (1) dan (2), mensyaratkan demikian sehingga
menunjukkan kemungkinan pengujian secara empirik. Apabila masalah tersebut tidak
menunjukkan kemungkinan untuk diuji secara empirik, maka masalah tersebut bukan
masalah ilmiah.
Kegiatan penelitian ilmiah meliputi suatu rangkaian langkah yang tertib. Dalam
kepustakaan, metodologi ilmu; tidak ada kesatuan pendapat mengenai jumlah, bentuk dan
urutan langkah yang pasti. Sebuah prosedur dalam metode ilmiah yang umum diketahui :
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
1.
: Kenali bahwa situasi yang tak menentu ada. Ini merupakan suatu situasi
bertentangan atau kabur yang mengharuskan penyelidikan.
: Nyatakan masalah itu dalam istilah-istilah spesifik.
: Rumuskan suatu hipotesis kerja.
: Rancang suatu metode penyelidikan yang terkendali dengan jalan
pengamatan atau dengan jalan percobaan ataupun kedua-duanya.
: Kumpulkan data/informasi (data kasar) dan catat bahwa pembuktian
dapat dilakukan
: Alihkan data kasar ini menjadi suatu pernyataan yang mempunyai makna
dan kepentingan
: Tibalah pada suatu penegasan yang tampak dapat dipertanggung
jawabkan. Kalau penegasan itu betul, ramalan-ramalan dapat dibuat.
: Satu padukan penegasan yang dapat dipertanggungjawabkan, kalau
terbukti merupakan pengetahuan baru dalam ilmu, tuangkan dalam
bentuk usul penelitian.
Adapun kesulitan-kesulitan dalam menghadapi suatu masalah ;
Kurang tahu caranya memecahkan masalah (kekurangan formal
metodologik).
atau
3
2.
Kekurangan fakta-fakta yang sehubungan dengan masalah (kekurangan material).
4
Cara yang ditempuh untuk memikirkan pemecahan suatu masalah :
1. Cara berfikir analitik
Berlandaskan dasar-dasar pengetahuan yang umum, dari proposisi-proposisi yang
berlaku secara umum dan meneliti persoalan-persoalan khusus dari segi dasar-dasar
pengetahuan yang umum itu. Kesimpulan ditarik secara DEDUKTIF. Pembuktian
kebenarannya bersifat A PRIORI.
2. Cara berfikir sintetik
Berlandaskan pada pengetahuan-pengetahuan yang khusus, fakta-fakta yang unik
kemudian merangkainya menjadi suatu pemecahan yang bersifat umum. Kesimpulan
ditarik secara INDUKTIF. Pembuktian kebenarannya bersifat A POSTERIORI.
PENYUSUNAN USUL PENELITIAN
Kriteria dan takaran penelitian dosen muda (PDM) dan studi kajian wanita (SKW)
adalah sebagai berikut :
PDM :
-
Pembinaan bagi dosen muda, sehingga menghasilkan peneliti mandiri.
Mendorong publikasi dan meningkatkan mutu pengajaran.
Meningkatkan budaya meneliti untuk berbagai bidang ilmu.
Diperuntukkan bagi dosen bukan doctor dan belum lector kepala.
SKW :
-
Memahami gejala dan penyebab ketimpangan gender serta
mengembangkan alternatif bagi pemecahan masalah tersebut.
Mengangkat peran dan partisipasi wanita dalam berbagai sektor
pembangunan seperti isu pokok dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan dan
status wanita sebagai mitra sejajar pria dan pengarusutamaan gender.
Penyusunan usul penelitian PDM dan SKW meliputi (dapat berubah berdasarkan
kemungkinan aturan baru) :
A. Judul Penelitian
Singkat, spesifik, cukup jelas memberikan gambaran penelitian. Rumusan judul
dibuat maksimum 15-20 kata.
B. Bidang Ilmu
(Agama, Sastra/filsafat, Pendidikan, Hukum, Ekonomi, Sosial, Pertanian,
MIPA/Farmasi, Teknologi, Psikologi, Kesehatan/Olah raga, Seni/Budaya).
C. Abstrak (tidak lebih dari 2/3 halaman)
Tuliskan secara singkat dan konprehensip riset yang akan digunakan dengan
menjelaskan masalah ilmiah yang akan diteliti dan latar belakangnya, hipotesa yang
akan dibuktikan dan/atau kegunaan hasil risetnya serta metodologi yang akan dipakai
untuk mengungkapkan masalah riset.
5
D. Pendahuluan
Latar belakang yang mendorong atau argumentasi pentingnya dilakukan penelitian,
uraian proses mengidentifikasi masalah.
E. Rumusan Masalah
Permasalahan yang ingin diteliti dirumuskan dengan jelas. Pendekatan dan konsep
untuk menjawab masalah, hipotesis/dugaan yang akan dibuktikan diuraikan jelas.
Definisi, asumsi, lingkup penelitian bila diperlukan. Lebih baik dalam bentuk
pertanyaan dan disampaikan dalam bahasa ilmiah sesuai dengan permasalahan dan
bidang ilmu pengetahuannya.
F. Tinjauan Pustaka
- Terbaru, relevan, asli dari Jurnal ilmiah.
- Kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian diuraikan
dengan jelas.
- Teori, temuan, penelitian lain yang diperoleh dari acuan menjadi landasan untuk
menyusun kerangka/konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Menjelaskan
dimana posisi penelitian yang akan dilakukan diantara khasanah penelitian yang
sudah ada.
G. Tujuan Penelitian
Dinyatakan dengan singkat. Dapat bertujuan untuk menjajaki, menguraikan,
menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan atau
membuat suatu prototipe.
H. Kontribusi Penelitian
Jelaskan manfaat hasil riset ini misalnya untuk pembangunan nasional,
pengembangan ipteks (kategori 1), Pemecahan masalah pembangunan (kategori 2),
Pengembangan kelembagaan (kategori 3).
I. Metode Penelitian
Metode yang digunakan diuraikan rinci. Meliputi : Variabel, model, rancangan, teknik
pengumpulan data dan analisis, cara penafsiran dan penyimpulan.
Menguraikan konsep metodologi yang akan digunakan untuk membuktikan hipotesa
dan/atau memberi hasil yang berguna untuk memecahkan masalah :
1. Penelitian teoritik
Didasarkan atas teori baku untuk mendapatkan informasi suatu sistem. Sistem
disusun berdasarkan teori. Langkah-langkah :
Identifikasi masalah
Penentuan landasan analisis atau kerangka studi
Rumusan matematik
Perhitungan/Penyelesaian matematik
Penafsiran dan evaluasi hasil
6
2. Penelitian eksperimental
Mendapatkan pengetahuan atau informasi tentang suatu sistem melalui
eksperimen. Informasi yang dimaksud menyangkut hubungan/interaksi antara
komponen dalam sistem, serta hubungan antara sifat-sifat komponen dengan
prilaku sistem secara keseluruhan.
Inferensi
: Cakupan
kehandalan
Dunia Nyata
Abstraksi
Eksperimen
Hasil
Konsepsi Variabel
Teori
Konfirmasi
Pengetahuan
3. Penelitian rekayasa
Suatu kegiatan perancangan yang tidak rutin, sehingga didalamnya terdapat
kontribusi baru, baik dalam bentuk proses maupun produk/prototip.
Kegiatan perancangan :
1. Perancangan produk
2. Perancangan proses
3. Perancangan rekayasa
Ciri-ciri kegiatan perancangan :
1. Merupakan kegiatan kreatif yang dilandasi oleh pemahaman yang baik atas
bidang keilmuan.
2. Merupakan optimasi atas tujuan tertentu dalam berbagai kendala yang ada.
3. Mengandung tahapan-tahapan utama sebagai berikut :
1.
Kejelasan rencana/tugas
2.
Rancangan konseptual
3.
Susunan rancangan
4.
Rancangan detil
5.
Pembuatan prototipe/model
6.
Pengujian
4. Penelitian kualitatif
Secara umum, metodologi penelitian kualitatif adalah suatu upaya yang sistematis
melibatkan kaidah-kaidah maupun teknik-teknik untuk memuaskan rasa ingin
7
tahu manusia pada suatu fenomena sosial, atau cara untuk memperoleh
“kebenaran” dalam memperoleh “pengetahuan”. Karakteristik penelitian
kualitatif:
1. Proses penelitian
Induksi
Teori
Generalisasi
Empiris
Deduksi
Hipotesis
Observasi
2. Motivasi penelitian : - Menguji suatu hipoteis
- Eksplorasi suatu minat
3. Struktur penelitian : - Penelitian diskriptif
- Penelitian eksploratori
- Penelitian eksplanatori
4. Operasionalisasi penelitian
5. Sampling
6. Survei
J. Jadwal Pelaksanaan
“Bar-chart” untuk kegiatan persiapan, pelaksanaan, penyusunan laporan dengan
rinciannya mengacu pada metode (I)
K. Personalia penelitian
Uraian tentang tim peneliti yang akan melakukan riset keahlian, tugas serta lembaga
masing-masing anggota tim.
L. Perkiraan biaya penelitian
Biaya penelitian mengacu pada kegiatan penelitian dalam metode (I). Honorarium (30
%). Bahan dan alat, perjalanan dan lain-lain.
Lampiran
Daftar pustaka, daftar riwayat hidup.
8
USUL PENELITIAN, kenapa gagal ?
Kegagalan suatu usul penelitian untuk disetujui dan dibiayai, umumnya karena :
1.
Kemampuan berbahasa peneliti ruwet, bertele-tele, pola fikir yang tertuang dalam
usul penelitian sulit diikuti.
2.
Logika berfikir ilmiah kurang baik.
3.
Masalah dan rumusan penelitian kurang jelas.
4.
Kemampuan ekspresi intelektual dangkal.
5.
Relevansi studi pustaka dengan topik penelitian seringkali tidak ada.
6.
Penulis proposal bukan peneliti yang akan mengerjakan penelitian tersebut, dan
sebaliknya.
7.
Analisa statistik, tabulasi data dan metodologi banyak yang kurang relevan.
8.
Terdapat duplikasi/plagiat penelitian, tumpang tindih, dan kegiatan penelitian
yang tidak perlu.
9.
Kesalahan redaksional, format dan sistematika penulisan.
10.
Melanggar etiket (syarat administrasi, batas waktu penyerahan dan sebagainya).
Perlukah; PEER EVALUATION ?
Umumnya usul penelitian menjadi lebih baik bila draft usul penelitian
ditunjukkan kepada :
1. Sejawat relevan bidang
2. Sejawat ahli bahasa
3. Jika perlu diseminarkan untuk mendapatkan komentar, saran, kritik, perbaikan.
Apakah :
- Tiap komponen usul penelitian sudah berfungsi sempurna ?
- Bahasa mudah dipahami dan benar ?
- Ada yang masih perlu ditingkatkan ?
9
KRITERIA PENILAIAN
Penilaian usul penelitian PDM dan SKW berdasarkan pada 5 (lima) kriteria
dengan batas penerimaan (passing grade) = 350.
- Penilaian usul penelitian PDM dan SKW tahun 2004
No
1
KRITERIA
ACUAN PENILAIAN
Perumusan Masalah
2
Manfaat
Penelitian
3
Tinjauan Pustaka
Hasil
4
Metode Penelitian
5
Kelayakan Penelitian
TOTAL
Ketajaman
Perumusan
Masalah dan tujuan
Penelitian
Pengemban
gan
Ipteks,
Pembangunan dan atau
Pengembangan
Kelembagaan
Relevansi,
Kemuktahiran dan
Penyusunan Daftar
Pustaka
Ketetapan Metode
yang digunakan
Kesesuaian jadwal,
kesesuaian
keahlian
personalia
dan
kewajaran biaya
BOBOT
SKOR
NILAI
(Bobot x Nilai)
30
20
15
25
10
100
Setiap Kriteria diberi Skor : 1, 2, 4 atau 4 (1 = Sangat Kurang, 2 = Kurang, 4 = Baik, 5 = Sangat baik)
Hasil Penilaian
: Diterima / Ditolak *)
Alasan Penolakan
: a, b, c, d, e, f, g, h, I, j**)
10
- Alasan penolakan usul penelitian PDM dan SKW
No
1
2
3
4
5
6
KRITERIA
INDIKATOR
ALASAN PENOLAKAN
PENILAIAN
Perumusan Masalah
Ketajaman
perumusan a. Perumusan masalah lemah, kurang
masalah
dan
tujuan
mengarah, tujuan penelitian tidak
penelitian
jelas
Manfaat
hasil Kontribusi hasil penelitian b. Kontribusi hasil penelitian pada
penelitian
pada pengembangan ipteks,
pengembangan ipteks, pembangunan,
pembangunan,
dan/atau
pengembangan kelembagaan tidak
pengembangan
jelas.
kelembagaan
Tinjauan Pustaka
Relevansi,
kemuktahiran c. Bahan kepustakaan kurang
dan penyusunan daftar
menunjang penelitian, pustaka tidak
pustaka
relevan, kurang mutakhir, umumnya
buka artikel jurnal ilmiah, dan
penyusunan daftar pustaka.
Metode Penelitian
Metode penelitian
d. Metode penelitian kurang tepat dan
kurang rinci sehingga langkah
penelitian yang dilakukan tidak jelas.
Kelayakan Penelitian Kesesuaian
jadwal, e. Kelayakan penelitian kurang ditinjau
kesesuaian
keahlian
dari kualifikasi personalia dan
personalia dan kewajaran
kesesuaian jadwal
biaya
f. Anggaran biaya yang diajukan kurang
rinci atau dinilai terlalu tinggi.
Lain-lain
Format usulan, kesesuaian g. Usulan belum mengikuti format yang
sumber
dana
dan
ditentukan atau penyampaiannya
sebagainya
terlambat.
h. Secara akademis usulan dapat
diterima tetapi disarankan dapat
dibiayai oleh dana SPP/DPP atau
dana lainnya.
i. Disarankan usul penelitian diajukan
pada instansi lain yang relevan.
j. Lain-lain (penelitian pemula, masalah
sudah banyak diteliti, permasalahan
kurang relevan dengan bidang studi
peneliti)*
11
PUSTAKA ACUAN
Bertens, K. 2004. Etika. Penerbit PT. Gramedia. 315 hal.
Haryanto., T.A.D., 2005. Penyusunan Usul Penelitian dan Kriteria Penilaian. Makalah
pada Lokakarya dan Penyegaran Reviewer. DP3M DIKTI, Jakarta 11-12 Oktober
2005, 12 hal.
Manalu, W. 2005a. Etika Penulisan Artikel Ilmiah. Lokakarya dan Penyegaran
Penyegaran Reviewer. DP3M. DIKTI. Jakarta. 11-12 Agustus 2005 6 hal.
Manalu, W. 2005b. Tata Tulis (Penulisan) Artikel Ilmiah. Lokakarya dan Penyegaran
Reviewer. DP3M. DIKTI. Jakarta. 11-12 Agustus 2005. 16 hal.
Muchtadi, T.R. 1995. Penulisan Artikel dan Teknik Penyajian Hasil Penelitian. Penataran
dan Lokakarya Metodologi Penelitian di Universitas Hasanuddin (6-10 November
1995). 19 hal.
Rifai, M.A. 2001. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penelitian Karya Ilmiah
Indonesia. Gadjah Mada Universitas Press. Hal 4-7.
Rifai, M.A. 2005. Etika dan Kode Etik untuk Ilmuwan Indonesia. Lokakarya dan
Penyegaran Reviewer. DP3M. DIKTI. Jakarta. 3-4 Maret 2005.
Surapati, U., 1995. Petunjuk Pemilihan Topik Penelitian. Makalah pada “Penlok
Metodologi Penelitian Dosen PTN/PTS se Sulawesi”. DP3M-UNHAS (Malino, 611 Nopember 1995). 9 hal.
Surapati, U., 1996. Metodologi Penelitian Bidang Teknologi. Makalah pada Penlok
Metodologi Penelitian Dosen Univ. Tadulako” DP3M-UNTAD-UNHAS (Palu,
14-20 Maret 1996). 12 hal.