T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Pengaduan Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Berbasis Web dengan Framework Laravel dan Google Maps API: Studi Kasus Kantor Lingkungan Hidup Kota Sala

Perancangan Sistem Informasi Pengaduan Kerusakan
dan Pencemaran Lingkungan Berbasis Web dengan
Framework Laravel dan Google Maps API
(Studi Kasus : Kantor Lingkungan Hidup Kota Salatiga)

Peneliti :
Yulius Ryan Adi Trilaksono (672012103)
Nina Setiyawati, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Maret 2017

Perancangan Sistem Informasi Pengaduan Kerusakan
dan Pencemaran Lingkungan Berbasis Web dengan
Framework Laravel dan Google Maps API
(Studi Kasus : Kantor Lingkungan Hidup Kota Salatiga)
1)


Yulius Ryan Adi Trilaksono, 2) Nina Setiyawati.
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Dr. O. Notohamidjojo No. 1-10, Salatiga 50714, Indonesia
Email: 1) 672012103@student.uksw.edu, 2) nina.setiyawati@staff.uksw.edu
Abstrak

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Salatiga merupakan instansi pemerintah
yang memiliki fungsi utama untuk mengatur serta mengawasi segala sesuatu yang
berkaitan tentang lingkungan hidup, dalam hal ini mencakup pencemaran dan
kerusakan lingkungan. Saat ini tidak tedapat media yang dapat memudahkan
masyarakat untuk mengirimkan pengaduan terkait pencemaran dan kerusakan
lingkungan ke pihak KLH Kota Salatiga. Masyarakat yang ingin melakukan
pengaduan harus mengirim surat terlebih dahulu ke KLH Kota Salatiga. Penelitian
ini merancang sistem informasi pengaduan pencemaran dan kerusakan lingkungan
berbasis web yang dapat digunakan sebagai media penyampaian pengaduan
masyarakat ke pihak KLH Kota Salatiga. Sistem dibangun menggunakan
framework Laravel dan Google Maps API yang nantinya akan digunakan untuk
menentukan lokasi pengaduan, serta untuk menampilkan peta persebaran
pengaduan masyarakat. Aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat

untuk melakukan pengaduan dan mempermudah KLH Kota Salatiga untuk
mendapatkan informasi lokasi pencemaran dan kerusakan lingkungan di wilayah
Kota Salatiga.
Kata Kunci: Pengaduan, KLH Kota Salatiga, Google Maps API, Framework Laravel
Abstract
Kantor Lingkungan Hidup (KLH ) Kota Salatiga is a government agency that has a taks
to regulate and oversee everything to do about the environment, in this case include
pollution and environmental damage. Currently there is no media that can make it easier
for the public to submit complaints related pollution and environmental damage to the
KLH Kota Salatiga. People who want to make a complaint must first send a letter to the
KLH Kota Salatiga. This research is going to designing a web-based information
systems about pollution and environmental damage complaint which can be used as a
medium to deliver public complaints to the KLH Kota Salatiga. The system is built using
the Laravel’s framework and Google Maps API that used to determine the location of
the complaint, as well as to display a map that contain public complaint locations. The
application is expected to make public more esier to conduct complaints and make it
esiear to KLH Kota Salatiga to get information abaout pollution and environmental .
Keywords : complaints, KLH Kota Salatiga, Google Maps API, Framework Laravel
1)


Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga.
2)
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

1.

Pendahuluan
Pencemaran dan kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia cukup
mengkhawatirkan. Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) sebanyak 22.085 desa atau kelurahan di Indonesia mengalami pencemaran
[1]. Data lain yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK), di tahun 2015 hampir 68 persen atau mayoritas mutu air
sungai di 33 provinsi di Indonesia dalam status tercemar berat, hal ini tentunya
sangat menghawatirkan, mengingat air sungai hingga saat ini merupakan sumber
utama air bersih yang dikonsumsi mayoritas penduduk di Indonesia [2].
Kota Salatiga sendiri tentunya tidak lepas dari masalah pencemaran dan
kerusakan lingkungan, berbanding lurus dengan data di atas, kasus pencemaran
yang banyak terjadi di Salatiga adalah kasus pencemaran sungai. Menurut data

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Salatiga, sepanjang 60 kilometer (km)
atau 50% dari 120 km aliran sungai saat ini dalam kondisi tercemar limbah rumah
tangga dan industri [3]. KLH merupakan instansi pemerintah yang memiliki
fungsi utama untuk mengatur serta mengawasi segala sesuatu yang berkaitan
tentang lingkungan hidup, dalam hal ini mencakup pencemaran dan kerusakan
lingkungan. Tetapi perlu diingat bahwa menjaga kelestarian lingkungan bukan
hanya tugas dari pemerintah saja, tetapi merupakan tugas dari setiap orang.
Dengan adanya peran masyarakat, KLH Kota Salatiga akan bisa bekerja lebih
maksimal. Untuk itu perlu adanya aduan-aduan dari masyarakat tentang
pencemaran serta kerusakan lingkungan yang terjadi agar KLH Kota Salatiga
dapat segera bertindak. Tetapi kurangnya media dalam penyampaian aduan-aduan
dari masyarakat menimbulkan suatu permasalahan seperti kurang taunya
masyarakat bagaimana tata cara mengadukan pencemaran dan kerusakan
lingkungan yang terjadi. Selain itu perlu adanya suatu media yang dapat
menginformasikan kepada masyarakat apakah aduan-aduan yang telah diberikan
sudah ditangani atau belum.
Untuk itu, pada penelitian ini akan dirancang sebuah sistem informasi
pengaduan kerusakan dan pencemaran lingkungan berbasis web menggunakan
framework Laravel. Melihat banyaknya masyarakat yang sudah mengunakan
fasilitas internet, sistem informasi pengaduan berbasis web ini diharapkan akan

mempermudah masyarakat yang ingin melaporkan kerusakan maupun
pencemaran lingkungan dan juga akan memudahkan KLH Kota Salatiga dalam
memberikan umpan balik kepada masyarakat terkait aduan-aduan yang sudah
diberikan. Dengan menggunakan framework Laravel pengembangan sistem akan
dipermudah. Framework Laravel memiliki syntax yang ekspresif, dan fitur
Eloquent Object-relational Mapping (ORM) yang ada pada framework Laravel
membuat proses query ke database menjadi sederhana. Sementara itu dengan

1

diimplementasikanya Google Maps API ke dalam sistem pengaduan, KLH Kota
Salatiga dapat melihat lokasi pencemaran atau kerusakan lingkungan yang
diberikan oleh pengguna, sehingga diharapkan dapat mempercepat proses
penanganan aduan tersebut. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat
mempermudah masyarakat untuk mengadukan kerusakan atau pencemaran yang
terjadi, serta mempermudah KLH Kota Salatiga mendapatkan informasi tentang
kerusakan serta pencemaran yang terjadi di Kota Salatiga sehingga dapat
mempercepat penanggulangan kerusakan maupun pencemaran tersebut.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, didapatkan rumusan
masalah dari penelitian ini, yaitu bagaimana membangun sistem informasi

pengaduan berbasis web menggunakan framework Laravel yang dapat
memudahkan masyarakat melakukan pengaduan ke KLH Kota Salatiga, dan
memudahkan KLH mendapatkan informasi mengenai pencemaran dan kerusakan
lingkungan di Kota Salatiga. Sedangkan batasan masalah dalam penelitian ini
adalah, sistem informasi dibangun berbasis web menggunakan framework
Laravel, dan penelitian dilakukan di KLH Kota Salatiga.
2.

Kajian Pustaka
Salah satu penelitian terdahulu yang menjadi acuan tentang sistem informasi
pengaduan dalam pembangunan sistem informasi pengaduan KLH Kota Salatiga
adalah penelitian oleh Mochamed Fajar Ramadhani yang berjudul Pembangunan
Sistem Informasi, Pengaduan, Kritik, dan Saran Seputar Kota Cimahi Pada
Platform Android. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang serta
membangun sistem informasi berbasis Android yang dapat digunakan oleh
masyarakat untuk mengirimkan laporan pengaduan, kritik dan saran ke
Pemerintah Kota Cimahi. Hasil dari penelitian ini adalah dengan menggunakan
sistem informasi berbasis platform Android dapat mempermudah masyarakat
untuk melakukan pengaduan, kritik dan saran kepada pemerintah kota Cimahi,
serta sistem informasi ini membantu Pemerintah Kota Cimahi melakukan

sosialisasi tentang program pemerintah kepada masyarakat Kota Cimahi [4].
Sistem informasi pengaduan KLH Kota Salatiga nantinya akan
mengimplementasikan Google Maps API kedalam sistem, sehingga sistem dapat
menghasilkan lokasi pengaduan secara jelas dan memudahkan pengguna untuk
memberikan lokasi pengaduan.
Salah satu penelitian mengenai Google Maps API berjudul Pemanfaatan
Google API (Google Maps) Pada Website Pariwisata Menggunakan Framework
CodeIgniter (Studi Kasus : Desa Wisata Bejiharjo) dilakukan oleh Nurul Azmi
menjadi acuan pemanfaatan Google Maps API dalam pembangunan sistem
pengaduan KLH Kota Salatiga. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah
sistem pariwisata berbasis web yang dirancang menggunakan bahasa

2

pemrograman Hypertext Preprocessor (PHP) yang dibangun menggunakan
framework CodeIgniter, serta memanfaatkan Google Maps API. Dari penelitian
tersebut dapat disimpulkan dengan menggunakan fitur Google Maps API
menjadikan website pariwisata jauh lebih interaktif serta lebih memudahkan
pengguna mendapatkan petunjuk arah ke lokasi pariwisata yang diingini [5].
Sistem informasi pengaduan KLH Kota Salatiga dibangun menggunakan

bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor (PHP), framework Laravel serta
Google Maps API. Penelitian sistem informasi pengduan KLH Kota Salatiga akan
membahas masalah pengaduan masyarakat tentang kerusakan maupun
pencemaran lingkungan ke KLH Kota Salatiga. Dengan adanya penelitian sistem
informasi pengduan KLH Kota Salatiga diharapkan dapat mempermudah
masyarakat untuk mengadukan kerusakan atau pencemaran yang terjadi, serta
mempermudah KLH Kota Salatiga mendapatkan informasi tentang kerusakan
serta pencemaran yang terjadi di Kota Salatiga.
Pencemaran lingkungan Menurut Pasal 1 butir 12 Undang-Undang Nomor
23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain kedalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya [6]. Sementara itu kerusakan lingkungan hidup menurut
pasal 1 butir 17 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Pengelolaan dan
Perlindungan Lingkungan Hidup adalah perubahan langsung dan/atau tidak
langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang
melampui kriteria baku kerusakan lingkungan [7].
Menurut Wilkinson sistem informasi adalah kerangka kerja yang
mengordinasikan sumber daya manusia (manusia, komputer) untuk mengubah

masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran
perusahaan. Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang
saling berinteraksi menjalin satu kesatuan untuk dapat mencapai sasarannya.
Menurut Burch dan Grudnistki komponen-komponen sistem informasi adalah
blok masukan, blok model, blok keluaran, dan blok teknologi [8] .
Google Maps API adalah sebuah layanan (service) yang diberikan oleh
Google kepada para pengguna untuk memanfaatkan Google Maps dalam
mengembangkan sistem. Google Maps API menyediakan beberapa fitur untuk
memanipulasi peta, dan menambah konten melalui berbagai jenis services yang
dimiliki, serta mengijinkan kepada pengguna untuk membangun sistem enterprise
di dalam website. Geolocation adalah sebuah cara untuk mengetahui suatu lokasi
di dunia. Ada beberapa metode untuk menemukan lokasi, yaitu dengan IP
address, sambungan wireless atau Base Transceiver Station (BTS), dan dedicated
Global Positioning System (GPS) atau embeded GPS pada telepon seluler.

3

Geolocation menggunakan data koordinat latitude dan longitude yang dimiliki
oleh komputer atau telepon seluler [9] .
Laravel merupakan framework PHP yang dirancang untuk membangun situs

web dengan teknik pengembangan yang mudah dipahami karena mengikuti pola
MVC (Model View Controller). Framework Laravel mempunyai komponen
pemrograman yang bisa digunakan ulang kapan saja, sehingga programmer tidak
harus membuat script yang sama untuk tugas yang sama. Kelebihan dari
framework Laravel adalah kerangka kerja dari framework tersebut dalam
menyelesaikan modul-modul yang dikembangkan sehinga mengeluarkan sebuah
metode pekerjaan yang lebih efisien, lebih rapi, lebih bersifat general, dan lebih
homogeny [10].
3.

Metode dan Perancangan Sistem
Penelitian ini dilakukan dan diselesaikan melalui tahapan penelitian yang
terbagi dalam empat tahap, yaitu : 1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan data,
2) Perancangan sistem, 3) Implementasi dan pengujian serta analisis hasil
pengujian, 4) Penulisan hasil penelitian.
Analis kebutuhan dan Pengumpulan Data
Perancangan Sistem

Implementasi dan Pengujian Sistem, serta Analisis Hasil Pengujian


Penulisan Hasil Penelitian
Gambar 1. Tahapan Penelitian.

Berdasarkan bagan pada Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa tahapan
penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : Tahap pertama analisis
kebutuhan dan pengumpulan data,

pengumpulan data dilakukan dengan cara

wawancara langsung kepada Kepala bagian Tata Usaha (TU) Kantor Lingkungan
Hidup (KLH) Kota Salatiga. Berdasarkan hasil dari wawancara yang dilakukan
didapatkan informasi bahwa saat ini masih belum ada sebuah sistem yang
digunakan oleh KLH untuk menghimpun serta mengelola pengaduan tentang
pencemaran serta kerusakan lingkungan dari masyarakat. Proses bisnis pengaduan
KLH Kota Salatiga terlihat pada Gambar 2.

4

Mulai

Masyarakat Mengirim Surat
Pengaduan ke KLH Kota Salatiga

Surat Diterima KLH Kota
Salatiga
Telaah dan Klarifikasi
Surat Aduan

Tidak

lolos
Ya
Verifikasi / Survei Lokasi Pengaduan

Tindakan
Penanganan

Selesai

Gambar 2. Proses Bisnis Pengaduan KLH Salatiga

Gambar 2 menjelaskan tentang proses bisnis pengaduan di KLH Kota
Salatiga. Masyarakat yang ingin melaporkan pencemaran serta kerusakan
lingkungan yang terjadi mengirim surat resmi ke KLH Kota Salatiga. Setelah
menerima surat pengaduan, KLH Kota Salatiga akan melakukan telaah serta
klarifikasi pengaduan tersebut, jika lolos akan dilakukan proses survei/verifikasi
terhadap lokasi pengaduan tersebut, jika tidak pengaduan tidak akan diproses.
Hasil dari survei/verifikasi tersebut digunakan untuk menentukan langkah
tindakan penanganan. Untuk tahap kedua, dan ketiga dilakukan pengembangan
sistem informasi pengaduan kerusakan dan pencemaran lingkungan menggunakan
metode Prototyping.
Metode prototyping membantu proses pengembangan suatu perangkat lunak
dengan cara membuat model dari perangkat lunak yang akan dibuat.
Pengembagan perangkat lunak dengan metode ini dilakukan secara bertahap, yaitu
dengan membuat prototype yang sederhana terlebih dahulu, setelah itu prototype
akan dikembangkan dari waktu ke waktu hingga perangkat lunak selesai
dikembangkan atau sudah sesuai dengan kebutuhan dari pengguna [11]. Bagan
metode prototyping dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3 Metode Prototyping [12]

5

Penjelasan siklus prototyping adalah sebagai berikut : (1) Listen to
Customer, customer dalam penelitian ini adalah KLH Kota Salatiga, dimana
pengembangan sistem informasi nilai sangat bergantung pada kebutuhan dan
permintaan dari customer. Untuk mengetahui kebutuhan dan permintaan
customer, peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Tata Usaha KLH Kota
Salatiga. (2) Build, setelah mengetahui kebutuhan dari customer, langkah
berikutnya adalah merancang sistem dan membangun Prototype. (3) Customer
Test, setelah dibangun sistem informasi pengaduan KLH Kota Salatiga, kembali
lagi ke customer untuk mengujicobakan dan mengevaluasi sistem tersebut. Siklus
dalam metode pengembangan prototyping ini akan terus berlanjut sampai
customer merasa puas dan merasa tidak ada lagi perbaikan.
Dalam pembangunan sistem informasi pengaduan KLH Kota Salatiga,
siklus prototyping terjadi sampai dua kali. Adapun hasil dari siklus tersebut adalah
sebagai berikut :
Siklus Prototyping I :
1.

Listen to customer
Berdasar hasil wawancara diketahui bahwa form masukan pada sistem
harus memenuhi beberapa syarat, seperti terdapat nama, alamat serta nomor
telepon pengadu, lokasi pengaduan, jenis pencemaran/kerusakan lingkungan
yang dilaporkan, dan terdapat bukti kerusakan/pencemaran yang terjadi.
Bukti pencemaran ataupun kerusakan lingkungan dapat berupa foto. Dan juga
terdapat fitur dalam sistem yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk
memantau status pengaduan yang sudah diberikan, dan juga sistem dapat
mengolah data pengaduan ke dalam bentuk chart. sehingga dari hasil
wawancara didapatkan proses bisnis pengaduan KLH Kota Salatiga yang
baru. Proses bisnis pengaduan yang baru terlihat pada gambar 4.
Masyarakat

Adminitrator KLH

Mulai

Mengirim pengadaun
lewat sistem

Menerima
Pengaduan

Telaah dan Klarifikasi
Pengaduan

Cek Status
Pengaduan
tidak

tidak

Lolos
Status Selesai

ya
Verifikasi
Pengaduan

ya

Tindakan
Penanganan

Tindakan
Penanganan

Selesai

Gambar 4 Proses Bisnis Pengaduan Baru

6

Gambar 4 merupakan proses bisnis pengaduan KLH yang baru.
Masyarakat yang ingin mengadukan kerusakan ataupun pencemaran
lingkungan dapat mengirimkan pengaduan tersebut melalui sistem. Setelah
mengirim pengaduan, masyarakat dapat memantau aduan tersebut melalui
status pengaduan. Status pengaduan berisi langkah-langkah yang sedang
dilakukan oleh KLH Kota Salatiga untuk menindak lanjuti aduan tersebut.
Aduan yang telah dikirimkan oleh masyarakan akan diterima oleh
administrator KLH Kota Salatiga. Pihak KLH Kota Salatiga kemudian akan
melakukan telaah dan klarifikasi pengaduan, jika lolos pengaduan akan
memasuki langkah berikutnya, yaitu verifikasi pengaduan, jika tidak proses
pengaduan tersebut akan dihentikan dan status pengaduan menjadi selesai.
Hasil dari verifikasi pengaduan tersebut digunakan untuk menentukan
langkah tindakan penanganan, jika tindakan penanganan sudah dilakukan,
maka status pegaduan menjadi selesai.
2.

Build
Yang dilakukan pada tahap ini adalah merancang prototype sistem.
Sistem informasi pengaduan dalam penelitian ini dirancang menggunakan
UML (Unified Modelling Language). Berikut ini akan dijelaskan masingmasing diagram yang telah dibuat :
a. Use Case Diagram


Edit Kategori

Tambah Kategori

Hapus Kategori


Kelola Kategori
Hapus Pengaduan
Buat Pengaduan

Edit Pengaduan

tambah_user










Lihat Pengaduan


Administrator

Kelola user

edit_user


Kelola Pengaduan

Masyarakat
delete_user

Kelola Report
Lihat Status Pengaduan





View Report

Cetak Report

Gambar 5 Use Case Diagram

Gambar 5 merupakan use case diagram yang digunakan pada
perancangan sistem. Terdapat dua aktor pada sistem yaitu masyarakat dan
administrator. Aktor administrator merupakan pegawai Kantor Lingkungan
Hidup (KLH) Kota Salatiga memiliki tugas untuk mengelola data pada
sistem. Aktor administrator mengatur data pengaduan, data kategori, dan data
user. Aktor administrator juga memiliki hak akses untuk melihat report dan

7

mencetak report. Aktor masyarakat memiliki hak akses untuk membuat
pengaduan, melihat pengaduan, dan melihat status pengaduan.
b.

Activity Diagram
User

System

Start

Mengakses
Website
Menapilkan Form
Pengaduan
Mengisi Form
Pengaduan

Mengirim
Pengaduan

Menyimpan
Pengaduan

End

Menampilkan Data
Pengaduan

Gambar 6 Activity Diagram Mengirim Pengaduan

Gambar 6 adalah activity diagram mengirim pengaduan yang
menggambarkan proses transaksi saat mengirim pengaduan. Aktivitas dimulai
dengan masyarakat mengakses web pengaduan dan sistem akan menampilkan
form pengaduan yang wajib diisi oleh masyarakat. Masyarakat yang telah
selesai mengisi form pengaduan dapat mengirim pengaduan tersebut. Sistem
akan menyimpan pengaduan yang dikirim oleh masyarakat ke dalam
database dan menampilkan data-data yang telah disimpan.
c.

Class Diagram
Controler Add Kategori
addDataKategori()

Controller Edt Kategori
editDataKategori()

Model Kategori
kode_kategori
kategori
getDataKategori...

ControllerKategori
getDataKategori. ..

Controller Delet Kategori
View Kategori
deleteDataKategori()
ViewDataKategori()

Model User
id_user : string
email : string
no_ktp : stirng
password : strin...
nama : string
alamat : string
no_telp : string

Model Pengaduan
id_pengaduan : string
id_user : string
alamat_aduan : string
kelurahan : string
kode_kec : string
keterangan : text
latitude : double
longitude : double
kode_kategori : string
created_at : timestam...
edited_at : timestamp
pic_name : string
pic_file : bloob
status
hasil_survei
tindakan

ControllerAddUser

getDataUser()
addDataUser()
ControllerUser
ContollerEditUser
getDataUser...
editDataUser()
View User

ContollerDeletUser

getDataLaporan()
ViewdDataUser...

Controler Print Report
getDataPengaduan()

Conroller Edit Pengaduan
editDataPengaduan()

ControllerPengaduan
getDataPengaduan()

View Pengaduan
ViewDataPengaduan()

Controller Add Pengaduan
addDataPengaduan()

Conroller Delete Pengaduan
deleteDataPengaduan()

Gambar 7 Class Diagaram

8

deleteDataUser()

Gambar 8 merupakan penggambaran dari class-class yang ada di dalam
sistem yang akan dikembangakan. Berdasar pada Gambar 6 terdapat tiga jenis
class, yaitu class model, class controler, dan class view. Class model
digunakan untuk melakukan komunikasi antara sistem dengan database.
Class model dalam sistem ini adalah model pengaduan, model kategori, dan
model user. Sedangkan class controler digunakan untuk mengolah data dari
model dan menampilkannya pada view. Terdapat tiga class controller pada
sistem ini, yaitu controller pengaduan, controller kategori, dan controller
user. Class view digunakan untuk menampilkan data yang telah diolah.
Terdapat tiga class view pada sistem ini yaitu view kategori, view pengaduan,
dan view user. Sedangkan Form pelaporan pengaduan prototype sistem siklus
pertama dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Form Pelaporan Pengaduan pada Prototype Siklus I

Gambar 8 merupakan tampilan form pelaporan yang tedapat pada
prototype sistem siklus pertama. Terpadat field alamat aduan, kecamatan, dan
kelurahan, foto tempat aduan, kategori aduan, lokasi pengaduan, dan
keterangan. Semua field yang ada pada form harus diisi oleh pengguna
sebelum dapat mengirimkan pengaduan tersebut. Pengguna dapat
menentukan lokasi pencemaran dengan memberikan marker pada peta atau
dengan menekan tombol geolocation yang ada pada peta, jika pengguna
berada pada lokasi aduan.
3.

Costumer Test
Tahap ini adalah tahap akhir dimana sistem diuji cobakan dan
dievaluasi apakah sistem tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

9

Yang dilakukan pada tahap ini adalah penyerahan prototype sistem siklus
pertama kepada costumer/pengguna untuk selanjutnya dievaluasi. Berikut
adalah masukan-masukan dari hasil evaluasi yang diberikan oleh costumer.
• Penambahan proteksi pada form pelaporan pengaduan agar peta
inputan lokasi pengaduan tidak dapat digeser melebihi batas Kota
Salatiga.
• Penambahan fungsi agar field alamat,kecamatan, dan kelurahan pada
form pelaporan pengaduan terisisi secara otomatis saat pengguna
menentukan lokasi pengaduan pada peta.
Berdasarkan hasil dari uji coba dan evaluasi dalam tahap customer test pada
siklus pertama, maka diperlukan siklus kedua. Adapun penjelasan dari siklus
kedua adalah sebagai berikut :
Siklus Prototyping II :
1.

2.

3.

Listen to customer
Berdasarkan hasil wawancara terhadap costumer pada saat evaluasi
prototype siklus pertama didapati bahwa sistem sebagian besar sudah dapat
memenuhi kebutuhan user, hanya perlu menambahkan proteksi pada sistem.
Build
Pembangunan prototype pada siklus kedua sudah memperhatikan
masukan-masukan pada hasil evaluasi prototype siklus pertama. Pada
prototype pada siklus kedua, sistem sudah terdapat proteksi pada form
pelaporan pengaduan sehingga peta tidak bisa digeser melebihi batas wilayah
kota Salatiga, dan field alamat, kecamatan, dan kelurahan dihilangkan dan
akan secara otomatis terisi saat pengguna menentukan lokasi pengaduan pada
peta. Hasil dari tahap build siklus prototyping kedua akan dijelaskan pada
bagian hasil dan pembahasan.
Custumer Test
Dari hasil evaluasi prototype sistem siklus kedua didapati bahwa
prototype sistem pada siklus kedua sudah dapat memenuhi kebutuhan
costumer, sehingga siklus prototyping berhenti pada siklus kedua dan
prototype sistem pada siklus kedua menjadi sistem final. Uraian tentang
pengujian costumer akan diberikan pada bagian hasil dan pembahasan.

4.

Hasil dan Pembahasan
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem informasi yang dapat
membantu masyarakat melakukan pengaduan tentang pencemaran dan kerusakan
lingkungan yang terjadi ke KLH Kota Salatiga, serta membantu KLH Kota
Salatiga menghimpun pengaduan-pengaduan dari masyarakat. Sistem informasi
ini memiliki dua pengguna yaitu masyarakat dan administrator. Baik masyarakat

10

ataupun administrator yang ingin menggunakan sistem informasi ini diwajibkan
melakukan proses log in. Bagi pengguna yang tidak melakukan log in hanya dapat
melihat informasi peta pengaduan KLH Kota Salatiga. Masyarakat yang sudah
melakukan proses log in dapat melakukan pengaduan dengan mengisi form
pelaporan pengaduan yang telah disediakan seperti terlihat pada Gambar 9.

Gambar 9 Form Pelaporan Pengaduan

Gambar 9 merupakan tampilan form pengaduan, terdapat field foto tempat
aduan, kategori aduan, lokasi pengaduan, dan keterangan. Masyarakat diwajibkan
mengisi semua field yang ada pada form. Penentuan lokasi pengaduan dapat
dilakukan dengan cara memberi marker pada peta, atau menekan tombol
geolocation pada peta. Tombol geolocation digunakan jika masyarakat berada
pada lokasi pencemaran atau kerusakan lingkungan. Jika masyarakat tidak berada
pada lokasi pencemaran atau kerusakan, masyarakat dapat menentukan lokasi
pengaduan dengan memberi marker pada peta.
Kode Program 1 Fungsi Geolocation Pada Peta
1. navigator.geolocation.getCurrentPosition
(function(position) {
2. var latlng = new
google.maps.LatLng(position.coords.latitude,
position.coords.longitude);
3. marker.setPosition(latlng);
4. map.setCenter(latlng);
5. getAlamat(latlng);
6. });

11

Kode program 1 merupakan potongan kode untuk menentukan posisi
pengguna sistem menggunakan fitur geolocation yang disediakan oleh Google
Maps
API.
Baris
1
merupakan
pemanggilan
fungsi
geolocation.getCurrentPosition, fungsi ini akan mengambil koordinat pengguna
sistem. Baris 2 merupakan inisialisasi variabel latlng yang akan digunakan untuk
menyimpan koordinat latitude dan longitude pengguna sistem. Baris 3 merupakan
perintah untuk menampilkan marker pada peta dengan posisi sesuai variabel
latlng. Perintah pada baris 4 berfungsi untuk mengubah fokus peta ke koordinat
sesuai variabel latlng. Baris 5 merupakan pemanggilan fungsi getAlamat, yang
digunakan untuk mengkonversikan koordinat latitude dan longitude menjadi
alamat. Dengan menggunakan fitur geolocation akan mempermudah pengguna
sistem menentukan lokasi pengaduan. Masyarakat yang telah melakukan log in
juga mempunyai hak akses untuk melihat dan memantau status pengaduan yang
telah dibuat. Tampilan daftar pengaduan dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10 Daftar Pengaduan

Gambar 10 merupakan tampilan dari daftar pengaduan. Dari halaman ini
masyarakat yang sudah mengirimkan pengaduan dapat memantau status
pengaduan tersebut. Dengan memantau status pengaduan, masyarakat bisa
mengetahui sudah sejauh mana pengaduan tersebut ditindak lanjuti.

12

7.

$pengaduan = pengaduan::with(['kategori','kecamatan'])
->where('id_user','=',$id)->get();
8. map = new google.maps.Map(document.getElementById('map-canvas'), {
9. zoom: 13,
10. center: yourPos
11. });
12.
13. function addMarker(lat,lng,info) {
14. var pt = new google.maps.LatLng(lat, lng);
15. var marker = new google.maps.Marker({
16. map: map,
17. position: pt

Kode Program 2 Fungsi Menampilkan Peta dan Marker Pengaduan
18. });
19. bindInfoWindow(marker, map, infoWindow, info);
20. }
21.
22. @foreach($pengaduan as $pengaduan)
23. addMarker({{$pengaduan->latitude}},
{{$pengaduan->longidtude}},
24. 'Alamat Pengaduan : {{$pengaduan->alamat}}'+
25. 'Status Pengaduan : {{$pengaduan->status}}'+
26. 'Jenis Pengaduan : {{$pengaduan->
kategori->kategori}}'+
27. 'id_pengaduan")}}">Detail Pengaduan');
28. @endforeach

Kode program 2 merupakan potongan kode untuk menampilkan peta dan
marker memanfaatkan layanan Google Maps API. Baris 7 merupakan perintah
untuk mendeklarasikan variabel pengaduan, yang digunakan untuk menampung
hasil query dari database. Query pada baris 7 menggunakan fitur Elequent ORM
dari framework Laravel . Dengan menggunakan fitur tersebut penulisan query ke
database menjadi lebih sederhana. Baris 8 sampai 12 merupakan perintah untuk
menampilkan peta serta menentukan perbesaran dan fokus peta saat pertama kali
ditampilkan. Baris 13 sampai baris 21 merupakan deklarasi fungsi addMarker
yang digunakan untuk menampilkan marker pada peta. Pada baris 20 merupakan
perintah untuk memanggil fungsi bindInfoWindow yang digunakan untuk
menampilkan info window saat marker ditekan. Baris 22 sampai baris 28
merupakan perulangan untuk memangil fungsi addMarker sebanyak data pada
variabel pengaduan. Perulangan pada baris 22 sampai 28 menggunakan fitur blade
template pada framework Laravel. Dengan menggunakan fitur tersebut kode
program menjadi lebih ringkas dan mudah untuk dipahami.

13

Administrator pada sistem ini memiliki hak akses untuk mengolah data
pengaduan. Pengaduan baru yang masuk ke dalam sistem harus diterima terlebih
dahulu oleh administrator sebelum dapat ditampilkan pada peta persebaran
pengaduan. Halaman daftar pengaduan baru yang masuk kedalam sistem
ditunjukan oleh Gambar 11.

Gambar 11 Halaman Daftar Pengaduan Baru

Gambar 11 merupakan tampilan halaman daftar pengaduan baru. Pada
halaman ini administrator dapat menerima atau menghapus pengaduan baru yang
masuk ke dalam sistem. Pengaduan baru yang diterima oleh administrator akan
berubah status pengaduannya dari terkirim menjadi diterima dan pengaduan
tersebut akan ditampilkan dalam peta persebaran pengaduan. Halaman daftar
pengaduan yang telah diterima oleh administrator dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12 Halaman Daftar Semua Pengaduan

Gambar 12 merupakan halaman yang menampilkan semua pengaduan yang
telah diterima oleh administrator. Halaman ini digunakan oleh administrator untuk
mengelola data pengaduan, yaitu melihat data pengaduan, menghapus pengaduan,
membuat pengaduan baru, dan mengganti status pengaduan. Form yang
digunakan untuk merubah status pengaduan ditunjukkan pada Gambar 13.

14

Gambar 13 Form Edit Status Pengaduan

Gambar 13 merupakan tampilan dari form untuk mengubah status pengaduan.
Field status aduan berisi proses yang dilalui untuk menindak lanjuti suatu
pengaduan. Proses tersebut meliputi telaah dan klarifikasi pengaduan, verifikasi
pengaduan, dan selesai. Jika field status pengaduan adalah selesai maka akan
muncul dua field, yaitu field hasil verifikasi, dan field tindakan yang diambil.
Semua pengaduan yang telah diterima oleh administrator juga ditampilkan dalam
peta persebaran pengaduan seperti terlihat pada Gambar 14.

Gambar 14 Peta Persearan Pengadua

Gambar 14 merupakan tampilan peta persebaran pengaduan yang dikirim
oleh masyarakat. Pengaduan yang dikirim oleh masyarakat mengandung informasi
lokasi pencemaran atau kerusakan lingkungan yang berupa koordinat latitude dan
longitude. Informasi tersebut diolah oleh sistem dan menghasilkan tampilan
berupa marker pada peta. Administrator dapat memantau persebaran kerusakan
maupun pencemaran lingkungan dengan melihat marker pada peta.
Data pengaduan yang telah masuk kedalam sistem dapat disajikan dalam
bentuk grafik. Grafik data pengaduan hanya dapat diakses oleh administrator.

15

Dengan adanya grafik data pengaduan, diharapkan dapat membantu pihak KLH
Kota Salatiga untuk menganalisa data-data pengaduan masyarakat. Tampilan
halaman grafik data pengaduan dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15 Halaman Grafik Data Pengaduan

Gambar 15 merupakan halaman yang menampilkan data-data pengaduan
dalam bentuk grafik. Pada halaman ini terdapat 5 grafik, yaitu grafik jumlah
pengaduan, grafik pengaduan berdasarkan kecamatan, grafik pengaduan
berdasarkan kategori aduan, grafik pendauan berdasarkan status aduan, dan grafik
yang membandingkan jumlah pengaduan dalam kurun waktu 3 bulan atau 3 tahun
terakhir.
Administrator juga mempunyai hak akses untuk mencetak data pengaduan
yang ada ke dalam file bertipe pdf. Administrator dapat memilih data pengaduan
yang ingin dicetak. Administrator dapat mencetak semua data pengaduan,
mencetak data pengaduan per kecamatan, atau mencetak data pengaduan per
kategori aduan. File pdf hasil cetak semua data pengaduan yang dapat ditunjukan
pada Gambar 16.

Gambar 16 File Pdf Hasil Cetak Semua Pengaduan

Gambar 16 merupakan tampilan dari file pdf yang dicetak oleh sistem. File
pdf berisi data-data pengaduan berupa kode pengaduan, id user pengadu, nomor
telpon pengadu, alamat aduan, kelurahan, kecamtan, kategori aduan, tanggal
aduan dikirim, dan koordinat posisi latitude dan longitude tempat pengaduan.
28. use PDF;
29. $data = pengaduan::with(['kategori','modelUser'])
->get();
30. view()->share('data',$data);
31. $pdf = PDF::loadView('cetak_laporan');
32. $pdf->setPaper('A4', 'landscape');
33. return
34. $pdf->stream($kategori.'.pdf',array('Attachment'=>0));

Kode Program 3 Fungsi Mencetak Semua Data Pengaduan

Kode program 3 merupakan potongan kode yang digunakan untuk mencetak
semua pengaduan kedalam file pdf. Pembuatan file pdf menggunakan libary
16

DomPDF. Proses instalasi DomPDF menggunakan fitu composer milik
framework Laravel. Dengan menggunakan fitur tersebut library-library lain yang
dibutuhkan oleh DomPDF secara otomatis akan terpasang, tanpa perlu
mengunduh satu persatu. Baris 28 pada kode program 3 merupakan inisialisasi
penggunaan library DomPDF. Baris 29 merupakan deklarasi variabel data yang
digunakan untuk menyimpan hasil query ke database. Baris 30 pada kode
program 3 berfungsi untuk membagi variabel data, agar dapat diakses oleh semua
halaman view pada sistem. Baris 31 pada kode program 3 merupakan perintah
untuk mengkonversi halaman view dengan nama cetak_pengaduan menjadi file
pdf. Halaman view cetak_pengaduan sebelumnya telah berisi data dari variabel
data. Baris 32 berfungsi untuk menentukan ukuran kertas. Baris 34 merupakan
kode untuk menampilkan file pdf.
Pengujian sistem dilakukan dengan tiga cara. Pertama, uji sistem dilakukan
dengan menggunakan pengujian blackbox. Pengujian blackbox adalah pengujian
terhadap fungsi dengan implementasinya bertujuan untuk mengetahui apakah
fungsi sudah berjalan sesuai dengan implementasi yang diinginkan [12].
Pengujian dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Tabel Hasil Pengujian
Pengujian
Login

Menampilkan
lokasi
pengaduan pada
peta
Menambah Data
Pengaduan

Ambil lokasi
pengaduan

Menampilkan
data pengaduan

Kondisi

Output yang
diharapkan

Output yang
dihasilkan

Status
pengujian

Email dan password
benar

Sukses login

Sukses login

Valid

Email dan password
salah maupun kosong

Gagal login

Gagal login

Valid

Membuka halaman
pengaduan

Sukses tampilkan
lokasi pengaduan

Sukses tampilkan
lokasi pengaduan

Valid

Field pada form terisi
lengkap

Sukses tambah data
pengaduan

Valid

Form tidak terisi
lengkap

Tidak dapat
menambah data
pengaduan

Sukses
tambahdatapenga
duan
Tidak dapat
menambah data
pengaduan

Click pada peta

Sukses mengambil
lokasi

Sukses
mengambil lokasi

Valid

Click tombol
geolocation

Sukses mengambil
lokasi

Sukses
mengambil lokasi

Valid

Membuka halaman
kelola pengaduan

Sukses
menampilkan data
pengaduan ke dalam
tabel

Sukses
menampilkan data
pengaduan ke
dalam tabel

Valid

17

Valid

Cetak data
pengaduan

Menekan tombol cetak
pengaduan

Sukses cetak file pdf
data pengaduan

Menampilkan
grafik data
pengaduan

Menekan tombol lihat
grafik

Sukses
menampilkan grafik
data pengaduan

Sukses cetak file
pdf data
pengaduan
Sukses
menampilkan
grafik data
pengaduan

Valid

Valid

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa status pengujian dari setiap fungsi adalah
valid. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem ini telah berjalan dengan baik
dan sesuai yang diharapkan. Pengujian selanjutnya dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada 30 masyarakat Kota Salatiga. Kuesioner meliputi
enam pernyataan dengan nilai Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Cukup (C), Tidak
Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Hasil pengujian dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel 2 Hasil Jawaban Kuesioner Masyarakat Kota Salatiga
No
1
2
3
4
5
6

Pernyataan
Teks dan gambar pada sistem dapat dilihat dengan jelas
Menu yang ditampilkan dalam sistem mudah dimengerti dan
tidak membingungkan.
Data pengaduan yang ditampilkan lengkap
Informasi status aduan dapat digunakan untuk memantau sejauh
mana pengaduan ditangani
Penggunaan Google Maps API membantu dalam menemukan
lokasi pengaduan
Sistem memudahkan masyarakat untuk menyampaikan
pengaduan tentang kerusakan atau pencemaran linkungan

STS

TS

C

S

SS

0
0

1
1

5
6

22
22

2
1

0
0

0
0

11
2

19
15

0
13

0

0

5

15

10

0

0

5

13

12

Tabel 2 merupakan jawaban kuesioner yang telah diberikan kepada 30
masyarakat Kota Salatiga. Hasil dari analisa pernyataan pertama menunjukan
bahwa 73,3 % masyarakat setuju bahwa tampilan pada sistem dapat dilihat dengan
jelas. Hasil analisa dari pernyataan kedua menujukan bahwa 73.3 % masyarakat
setuju bahwa menu yang ditampilkan pada sistem mudah dimengerti. Analisa
pernyataan ketiga menujukan bahwa 63,3 % masyarakat menjawab setuju bahwa
data pengaduan yang ditampilkan lengkap. Hasil analisa pernyataan keempat
menunjukan 50 % masyarakat menjawab setuju bahwa penggunaan Google Maps
API dapat membantu dalam menemukan lokasi pengaduan. Hasil analisa
pernyataan keenam menujukan bahwa 40% masyarakat menjawab sangat setuju
dan 43,3 % menjawab setuju bahwa sistem memudahkan masyararakat untuk
menyampaikan pengaduan ke KLH Kota Salatiga.
Pengujian yang ketiga adalah pengujian yang dilakukan oleh administrator
KLH Kota Salatiga. Pengujian ini dilakukan dengan cara memberikan kuesioner
kepada enam pegawai KLH Kota Salatiga. Hasil pengujian dapat dilihat pada
Tabel 3.
Tabel 3 Hasil Jawaban Kuesioner Administrator KLH

18

No
1
2
3
4
5

Pernyataan
Menu yang ditampilkan dalam sistem mudah dimengerti dan
tidak membingungkan.
Sistem dapat mempermudah menghimpun pengaduan dari
masyarakat
Sistem dapat membantu mencari, mencetak dan menampilkan
data pengaduan
Penggunaan Google Maps API dalam sistem mempermudah
menemukan lokasi pengaduan
Informasi yang harus pengguna isikian pada form pelaporan
pengaduan lengkap

STS

TS

C

S

SS

0

0

1

4

1

0

0

0

4

2

0

0

0

3

3

0

0

2

4

0

0

0

4

2

0

Tabel 3 merupakan hasil dari jawaban kuesioner yang telah diberikan kepada
enam pegawai KLH Kota Salatiga. Hasil analisa dari pernyataan pertama
menunjukan bahwa 66,7 % responden menjawab setuju bahwa menu yang
ditampilkan pada sistem mudah dimengerti dan tidak membingungkan. Analisa
peryataan kedua menunjukan bahwa 66,7 % responden menjawab setuju bahwa
sistem dapat membantu menghimpun pengaduan dari masyarakat. Hasil analisa
pernyataan ketiga menujukan bahwa 50% reponden menjawab sangat setuju
bahwa sistem dapat memudahkan untuk mencari, mencetak, dan menampilkan
data pengaduan. Analisa pernyataan keempat menujukan bahwa 66,7 % responden
menjawab setuju bahwa dengan menggunakaan Google Maps API dapat
mempermudah untuk menemukan lokasi pengaduan. Hasil analisa untuk
pernyataan kelima menujukan bahwa 66,7 % responden menjawab cukup dan
33.3 % responden menjawab setuju bahwa informasi yang harus pengguna sistem
masukan pada form pelaporan pengaduan lengkap.
5.

Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sistem informasi pengaduan
kerusakan dan pencemaran lingkungan KLH Kota Salatiga dibangun dengan
menggunakan framework Laravel dan memanfaatkan Google Maps API. Fitur
Elequent ORM pada framework Laravel membuat query ke database menjadi jauh
lebih sederhana. Pemasangan library kedalam sistem dipermudah dengan fitur
composer milik framework Laravel. Composer akan secara otomatis memasang
suatu libary dan library-library lain yang dibutuhkan oleh library tersebut tanpa
perlu mengunduh satu persatu. Penggunaan Google Maps API membantu dalam
pembuatan peta persebaran pengaduan dan menentukan lokasi pengaduan. Fitur
geolocation yang disediakan oleh Google Maps API dapat digunakan untuk
menenentukan lokasi pengaduan jika pengguna sistem berada pada lokasi
pengaduan.
Berdasarkan hasil pengujian terhadap 30 masyarakat Kota Salatiga
menunjukan bahwa dengan adanya sistem informasi pengaduan dapat
memudahkan masyarakat untuk menyampaikan pengaduan, dan sistem informasi

19

pengaduan dapat memberikan umpan balik ke masyarakat tentang sejauh mana
pengaduan yang telah dikirim ditindak lanjuti. 40% masyarakat menjawab sangat
setuju, 43,3 % menjawab setuju bahwa sistem memudahkan masyarakat untuk
menyampaikan pengaduan tentang kerusakan dan pencemaran linkungan.
Sedangkan 63.3 % masyarakat menjawab sangat setuju, 36.7 % menjawab setuju
bahwa sistem dapat digunakan untuk memantau seberapa jauh pengaduan yang
telah dikirimkan ditindak lanjuti. Dengan adanya sistem informasi pengaduan
kerusakan dan pencemaran lingkungan dapat membantu KLH Kota Salatiga untuk
menghimpun dan mengolah pengaduan dari masyarakat serta membantu pihak
KLH Kota Salatiga untuk mendapatkan informasi lokasi-lokasi pencemaran serta
kerusakan lingkungan secara lebih cepat.
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah penambahan fitur notifikasi
yang diberikan kepada masyarakat saat terjadi perubahan status pengaduan. Selain
itu pengembangan aplikasi juga tidak hanya berbasis web, aplikasi dapat dibangun
menggunakan bahasa pemrograman lain sehingga aplikasi ini dapat menjadi multi
platform.
6.
[1]

[2]

[3]

[4]

[5]

[6]

[7]

[8]
[9]

Pustaka
Badan Pusat Statistik. 2015. Banyaknya Desa / Kelurahan Menurut Jenis
Pencemaran
Lingkungan
Hidup
available
https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1763, diakses pada 14
November 2016
National Geographic Indonesia. 2016. Air Sungai di Indonesia Tercemar
Berat. available http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/05/air-sungaidi-indonesia-tercemar-berat, diakses pada 14 November 2016
Rosa, Angga. 2015. 60 Km Aliran Sungai di Salatiga Tercemar Limbah.
available http://www.koran-sindo.com/news.php?r=0&n=26&date=201510-05, diakses pada 14 November 2016
Ramadhani, Mochamed Fajar. 2016. Pembangunan Sistem Informasi,
Pengaduan, Kritik, dan Saran Seputar Kota Cimahi Pada Platform
Android. Bandung: Unikom (2 Februari 2016 )
Azmi, Nurul. 2013. Pemanfaatan Google API (Google Maps) Pada
Website Pariwisata Menggunakan Framework CodeIgniter (Studi Kasus :
Desa Wisata Bejiharjo). Yogyakarta : STMIK AMIKOM (2 Maret 2013)
Republik Indonesia. 1997. Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lembaran Negara Tahun 1997, No. 68.
Sekertarian Negara: Jakarta
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lembaran Negara
Tahun 2009, No. 140. Sekertarian Negara: Jakarta
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi.
Yogyakarta: Andi.
Mahdia, Faya, dan Fifin Novianto. 2013. Pemanfaaatan Google Maps
Untuk Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Logistik Pasca
20

[10]
[11]
[12]

Benjana Alam Berbasis Mobile Web (Studi Kasus : Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta). Yogyakarta:
Universitas Ahma Dahlan
Mengenal Framework Laravel. http://Laravel.id/mengenal-frameworkLaravel/, diakses tanggal 2 Oktober 2016.
Pressman, R.S. 2001. Software Enginering : A Practitioner's Approach.
Amerika Serikat : R.S. Pressman and Associates
Julian,
Supardi..
Blax-Box
Testing.
available
http://www
.julian.unsri.ac.id/userfiles/file/blackboxtesting.pdf, diakes pada 2 Februari
2017

21

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25