LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

Disusun Oleh :

MEISAN
(C1011151014)

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat membuat dan menyelesaikan laporan ini dalam keadaan sehat-sehat
wal’afiat. Semoga limpahan rahmat dan karunia-Nya selalu dilimpahkan kepada kita, Amin. Tak
lupa pula shalawat serta salam senantiasa kita tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW, Keluarga beserta para Sahabatnya yang dengan gigih untuk menyebarka
agama Islam ke penjuru dunia.
laporan ini disusun untuk diajukan sebagai laporan dari praktikum mata kuliah
Ekologi Pertanian yang membahas tentang “Kompetisi Tanaman, Analisis Kandungan Nitrat dan

Fosfat Perairan, dan Analisis Pertumbuhan Tanaman”. Harapan saya, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya dan pada khususnya juga pada teman-teman di
Program Agroteknologi, agar bisa menambah wawasan kita mengenai kegiatan praktikum mata
kuliah Ekologi Pertanian.
Demikianlah laporan ini saya buat, saya sadar bahwa makalah ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya
harapkan. Atas perhatian Dosen Pengasuh Mata Kuliah Ekologi Pertanian dan teman-teman, saya
ucapkan terima kasih.

Pontianak, Desember 2016

1

Penulis,

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
ACARA 1 KOMPETISI TANAMAN.....................................................................................1

A. PENDAHULUAN................................................................................................................1
1. Latar Belakang.......................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah..................................................................................................................2
3. Tujuan....................................................................................................................................2
B. METODE PENGAMATAN..................................................................................................3
1. Instrumen Praktikum..............................................................................................................3
2. Cara Kerja..............................................................................................................................3
3. Pengamatan............................................................................................................................4
C. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................................5
1. Hasil Pengamatan...................................................................................................................5
2. Pembahasan............................................................................................................................7
ACARA 2 ANALISIS KANDUNGAN FOSFAT DAN NITRAT PADA PERAIRAN.....11
A. PENDAHULUAN..............................................................................................................11
1. Latar Belakang.....................................................................................................................11
2. Tujuan...................................................................................................................................11
B. METODE PENGAMATAN................................................................................................12
1. Alat dan Bahan.....................................................................................................................12
2. Prosedur Kerja.....................................................................................................................12
C. HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................................13


2

1. Hasil.....................................................................................................................................13
2. Pembahasan..........................................................................................................................13
D. PENUTUP...........................................................................................................................15
ACARA 3 ANASISIS PERTUMBUHAN TANAMAN.......................................................16
A. PENDAHULUAN..............................................................................................................16
1. Latar Belakang.....................................................................................................................16
2. Rumusan Masalah................................................................................................................16
2. Tujuan..................................................................................................................................16
B. METODE PENGAMATAN................................................................................................16
1. Alat dan Bahan.....................................................................................................................16
2. Prosedur Kerja.....................................................................................................................16
C. HASIL PERHITUNGAN....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

3

ACARA 1
KOMPETISI TANAMAN

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kompetisi merupakan interaksi antara dua organisme yang berusaha untk hal
yang sama. Interaksi kompetisi biasanya interspesifik berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan proses bertahan hidup oleh dua atau lebih spesies populasi. Intraksi kompetisi
biasanya melibatkan ruang lingkup, makanan, nutrisi, cahaya matahari, dan tipe-tipe lain
interaksi. Kompetisi interspesifik dapat menghasilkan penyesuaian keseimbangan oleh
dua spesies atau dari suatu populasi menggantikan yang lain (Odum, 1983).
Kompetisi terjadi apabila tanaman mencapai tingkat pertumbuhan tertentu dan
akan semakin keras dengan pertambahan ukuran tanaman dengan umur. Kemampuan
suatu tanaman dipengaruhi oleh kemampuan suatu organyang melakukan kompetisi. Akar
yang memiliki luas permukaan lebar, daun yang banyak, lebar dan tersebar di seluruh
tubuh tanaman akan meningkatkan kompetisi, akibatnya kompetisi tanaman pun terjadi
(Fuller and Caronthus, 1964).
Organisme yang saling bergantungan pada persediaan makanan yang sama atau
materi lain yang sangat penting merupakan saingan bagi organisme yang lainnya.
Tanaman bersaing terutama untuk mendapatkan air dan sinar matahari (Whaley, 1964).
Kemungkinan untuk kekurangan air atau kekeringan dipersepsi memiliki bebat
pengaruh terpenting terhadap keberhasilan sistem pertanaman polikultur. Berdasarkan
urutan kepentingannya, bobot pengaruh tersebut diikuti oleh curah hujan pertahun, efek

naungan dari tanaman lain yang dapat mengurangi radiasi sinar matahari, total kebutuhan
air, curah hujan pertahun dan efek lingkungan (Naylor, 2009).
Ada tiga type tanaman, yaitu pertama hasil yang terjadi pada tanaman
tumpangsari lebih rendah dari yang diharapkan. Hal ini terjadi karena tanaman yang satu
dengan yang lain saling menghambat. Yang kedua, hasil yang didapat lebih berhasil dari
yang diharapkan. Yang ketiga, hasil yang didapat lebih rendah dari tanaman yang
diharapkan menghasilkan produk yang tinggi dan begitu sebaliknya (Clapham, 1973).
1

Kompetisi tanaman juga terjadi di akar. Hal tersebut terjadi karena tanaman satu
dengan yang lainnya sering memperebutkan tempat untuk tumbuh. Keadaan untuk
berbagi tempat tumbuh kepada tanaman lainnya mendorong tanaman untuk secara
maksimal mungkin memperebutkannya. Jika salah satu tanaman kalah dalam kompetisi
maka akan terjadi penurunan pertumbuhan akar sehingga akar sulit tumbuh dan akan
menghasilkan akar tanaman yang lebih kecil dibandingkan yang lainnya (Gersani et.al.,
2001).
Kompetisi dapat didefinisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan
yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan
waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah
satu jenis tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam tersebut contohnya air, hara, cahaya,

CO2, dan ruang tumbuh. Persaingan dapat terjadi antara sesama jenis atau antar spesies
yang sama, dan dapat pula terjadi diantara jenis-jenis berbeda. Persaingan sesama jenis
pada umumnya terjadi lebih awal dan menimbulkan pengaruh yang lebih buruk
dibandingkan persaingan yang terjadi antar sesama jenis yang berbeda (Anonim, 2012).
Kompetisi antara tanaman tersebut terjadi karena faktor tumbuh yang terbatas.
Faktor yang dikompetisikan antara lain hara, cahaya, CO2, cahaya dan ruang tumbuh.
Besarnya daya kompetisi tumbuhan kompetitor tergantung pada beberapa faktor antara
lain jumlah individu dan berat tanaman kompetitor, siklus hidup tanaman kompetitor,
periode tanaman, dan jenis tanaman. Oleh karena itu dalam praktikum ini kita akan
mengetahui faktor penentu apa saja yang berpengaruh terhadap tanaman jagung dan
kacang hijau yang di amati serta interaksi yang terjadi diantara keduanya.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh kompetisi intra dan inter spesies terhadap tanaman jagung dan
kedelai ?
3. Tuiuan Praktikum
Tujuan praktikum adalah untuk mengamati pengaruh kompetisi intra dan inter spesies
terhadap tanaman jagung dan kedelai.

2


B.

METODE PRAKTIKUM

Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium ekofisiologi, Fakultas Pertanian, Universitas
Tanjungpura, Pontianak. Tempat praktikum yang digunakan sebagai tempat pengamatan
pertumbuhan tanaman dilakukan di halaman belakang sekitar laboratorium ekofisiologi..
1. Instrumen Praktikum
a. Alat
Alat yang diperlukan meliputi : timbangan, cangkul, baskom, meteran, jangka
sorong, kertas, alat tulis.
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :polybag, kertas label, tanah
alluvial, kapur dolomit, pupuk kandang, benih jagung dan benih kedelai.
2. Cara Kerja
Tahap persiapan
Tanah yang diambil dimasukan ke dalam polybag kurang lebih tiga perempat dari
isi polybag yaitu sebanyak 8 kg. Kemudian setiap polybag diberi pupuk kandang 200
g dan kapur 25 g. Polybag yang telah diisi tanah di diletakan di lobi dekat jendela
dandiinkubasi selama 7 hari.

Sebelum biji-biji yang telah disiapkan ditanam sebaiknya dilakukan pemilihan
terlebih dahulu. Dipilih biji yang paling bagus dan baik untuk di tanam.
Tahap Penanaman
Biji-biji yang sudah dipilih dengan baik kemudian ditanam di dalam polybag yang
telah disiapkan. Pola penanaman disesuaikan dengan yang ditentukan di dalam modul
praktikum. Setiap polybag yang telah ditanami biji ditandai dengan menggunakan
kertas label/ tip ex. Pada polybag 2 ditanami satu biji jagung, pada polybag 2 ditanami
4 biji jagung, pada polybag 3 ditanami 6 biji jagung, pada polybag 4 ditanami 1 biji
jagung dan 1 biji kedelai, pada polybag 5 ditanam 2 biji jagung dan 2 biji kedelai, pada
polybag 6 ditanami 3 biji jagung dan 3 biji kedelai. Jarak masing-masing biji diatur
sedemikian rupa sehingga tidak terlalu berdekatan.

3

Berikut adalah pola penanaman biji jagung dan kedelai.

Keterangan

:


Tanaman jagung
Tanaman kedelai
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan mengukur pertumbuhan tanaman secara berkala
yaitu 7 hari sekali. Data yang didapat dicatat dan disusun berdasarkan hari atau
tanggal pengamatannya hingga waktu panen tiba yaitu setelah sekitar satu bulan. Pada
saat panen dilakukan pengukuran faktor fisik akhir seperti yang dilakukan di awal.

4

C.

HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
Tabel Polikultur Tanaman Jagung dan Kedelai

5

Tabel Monokultur Tanaman Jagung


6

2. Pembahasan
Grafik Polikultur Tanaman Jagung dan Keledai

Grafik.1
Polikultur Tinggi Tanaman Jagung dan Kedelai
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
M1

J+k(1+1)

J+K(2+2)
J+K(3+3)

M2

M3

M4

M5

Dari grafik 1 di atas menunjukan perbandingan tinggi tanaman akibat kompetisi
yang terjadi pada setiap polibag perlakuan yaitu J+K(1+1), J+K(2+2), dan J+K(3+3).
Pada perlakuan polibag polikultur J+K(1+1) memiliki nilai tertinggi dibandingkan pot
yang lain, dan pada polibag polikultur J+K(3+3) memiliki nilai yang paling terendah. Hal
ini sesuai dengan teori yang mengatakan semakin banyak jumlah tanaman pada satu
polibag maka semakin tinggi persaingan antar tanaman tersebut untuk mendapatkan
unsur-unsur pertumbuhan seperti ruang tumbuh, unsur hara, sinar matahari dan air.

7

Grafik. 2
Polikultur Diameter Batang Tanaman Jagung dan Kedelai
12
10

J+k(1+1)
J+K(2+2)
J+K(3+3)

8
6
4
2
0
M1

M2

M3

M4

M5

Dari grafik 2 di atas menunjukan perbandingan diameter batang tanaman akibat
kompetisi yang terjadi pada setiap polibag perlakuan yaitu J+K(1+1), J+K(2+2), dan
J+K(3+3). Pada perlakuan polibag polikultur J+K(1+1) memiliki nilai tertinggi
dibandingkan polibag yang lain, dan pada polibag polikultur J+K(2+2) dan J+K(3+3)
memiliki nilai yang hampir sama.

Grafik. 3
Polikultur Jumlah Daun Tanaman Jagung dan Kedelai
16
14
12

J+k(1+1)
J+K(2+2)
J+K(3+3)

10
8
6
4
2
0
M1

M2

M3

M4

M5

Dari grafik 3 di atas menunjukan perbandingan diameter batang tanaman akibat
kompetisi yang terjadi pada setiap polibag perlakuan yaitu J+K(1+1), J+K(2+2), dan
8

J+K(3+3). Pada perlakuan polibag polikultur J+K(1+1) memiliki nilai tertinggi
dibandingkan polibag yang lain, dan pada polibag polikultur J+K(3+3) memiliki nilai
yang terendah. Hal yang menyebabkan tingginya nilai dari polibag polikultur J+K(1+1)
yaitu jumlah daun yang banyak sedangkan pada polibag J+K(3+3) memiliki jumlah daun
yang sedikit. Hal ini disebabkan oleh terjadinya kompetisi dari setiap tanaman
mempengaruhi perkembangan pembentukan daun pada tanaman.

Grafik Monokultur Tanaman Jagung

Grafik.4
Monokultur Tinggi Tanaman Jagung
120
100

J2
J4
J6

80
60
40
20
0
M1

M2

M3

M4

M5

Dari grafik 1 di atas menunjukan perbandingan tinggi tanaman akibat kompetisi
yang terjadi pada setiap polibag perlakuan yaitu J2,J4, dan J6. Pada perlakuan polibag
polikultur J2 memiliki nilai tertinggi dibandingkan polibag yang lain, dan pada polibag
polikultur J6 memiliki nilai yang paling terendah. Hal ini sesuai dengan teori yang
mengatakan semakin banyak jumlah tanaman pada satu polibag maka semakin tinggi
persaingan antar tanaman tersebut untuk mendapatkan unsur-unsur pertumbuhan seperti
ruang tumbuh, unsur hara, sinar matahari dan air.

9

Grafik. 5
Monokultur Diameter Tanaman Jagung
12
10
8
6
4
2
0
M1

J2
J4
J6

M2

M3

M4

M5

Dari grafik 2 di atas menunjukan perbandingan diameter batang tanaman akibat
kompetisi yang terjadi pada setiap polibag perlakuan yaitu J2, J4, dan J6. Pada
perlakuan polibag polikultur J2 memiliki nilai tertinggi dibandingkan polibag yang lain,
dan pada polibag polikultur J4 memiliki nilai yang terendah.

Grafik. 6
Monokultur Jumlah Daun Tanaman Jagung
5
J2
J4
J6

4
3
2
1
0
M1

M2

M3

M4

M5

Dari grafik 6 di atas menunjukan perbandingan diameter batang tanaman akibat
kompetisi yang terjadi pada setiap polibag perlakuan yaitu J2, J4, dan J6. Pada perlakuan
polibag polikultur J2 memiliki nilai tertinggi dibandingkan polibag yang lain, dan pada
polibag polikultur J4 memiliki nilai yang terendah. Hal yang menyebabkan tingginya
nilai dari polibag polikultur J2 yaitu jumlah daun yang banyak sedangkan pada polibag J4
memiliki jumlah daun yang sedikit. Hal ini disebabkan oleh terjadinya kompetisi dari
setiap tanaman mempengaruhi perkembangan pembentukan daun pada tanaman.

10

ACARA 2
ANALISIS KANDUNGAN NITRAT DAN FOSFAT PERAIRAN
A.

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pencemaran lingkungan hidup ialah masuknya atau dimasukanya makhluk hidup,
zat, energi, tau kemponen lain kedalam lingkungan hidupoleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai tingkat tertentuyang menyebabkan lingkungan hidup tidak
berfungsi dengan maksimal atau tidak sesuai dengan peruntukanya, ( Soemarwoto 1991).
Pencemaran dapat terjadi pada badan tanag, air, udara, dan sungai.dan dapat terputusnya
rantai suatu tatananhidup atau penghancuran suatu jenis organisme sehingga akirnya
menghancurkan ekosistem.
Aktivitas pertanian dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah dan
badan air sekitarnya , akibat bahan bahan agrokimia seperti pupuk dan pestisidayang
digunakasn secara luas dalam pembudayaan tanaman. Pengunaan pupuk digunakan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman, dimana jenis dan takaranya
disesuaikan dengan ketersediaan unsur hara tersebut di dalam tanah dan kebutuhan
tanaman. Pupuk N,P, dan K adalah pupuk makro yang sering digunakan dalam
pembudidayaan tanaman.

11

Pupuk N dalam tanah berada dalam berbagai bentuk seperti NH4+ dan NO3yang mudah mengalami berbagai perubahan. Sebagian dari pupuk akan menguap ke
udara (Volatilisasi) dan sebagian lagi hilang melalui pencucian dan erosi.pupuk P di
dalam tanah berada dalam berbagai bentuk seperti H2PO4 , , HPO42, atau HPO3
sebagian dari pupuk ini dapat hilang melalui pencucian dan erosi. Pemberian pupuk yang
berlebihan dan hanya disebarkan saja menyebabkan sebagian pupuk hilang melalui aliran
permukaan dan masuk kedalam sungai atau badan air. Keadaan ini dapat meningkatkan
kadar N dan P di dalam tanah air, menyebabkan eurotrifikasi perairan dan menurunkan
kualitas air.
2. Tujuan
Tujuan praktikum adalah mengukur kadar Nitrat (NO3-) dan Fospat HPO3- air
sungan / air parit pada lokasi pertanian.
B.

METODE PENGAMATAN
Pengamatan praktikum dilakukan dengan mengambil sampel pengamatan yang berada di

areal pertanian sayur Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak.
Setelah sampel didapatkan, pengamatan dilanjutkan dengan menganalisis kandungan
Nitrat dan Fosfat di Laboratorium Air dan Kesehatan Lingkungan Fakultas Pertanian, Universitas
Tanjungpura Pontianak.
1. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan ini adalah sebagai
berikut:
i.

Alat




ii.

Botol plastik
ATK
Kamera

Bahan



Aquadest
Sampel Air

2. Prosedur Kerja
12

a. Tentukan lokasi daerah pertanian yang akan saudara ambil sampel airnya (sunai/
parit)
b. Buat sketsa lokasi, catatan jenis tanaman yang diusahakan dan pupuk apasaja
yang digunakan petani pada kebun disekitar titik pengambilan sampel air.
c. Tentukan 3 titik pengambilan sampel air, dengan jarak pertitik sekitar 5 m.
d. Ambil sampel air dengan gayung atau ember pada masing masing titik denagn
volume yang sama, komposit ketiga sample air tersebut. Masukan dalam wadah
sebanyak 500ml. Dan diberi label sesuai kelompok.
e. Analisis fosfat dan nitrat dilakukan di Laboratoriom Analisis Lingkungan
Fakultas Pertanian Untan, menggunakan spektrofotometer.
f. Data yang dianalisis setiap kelompok adalah data jelas masing masing 5 data.

C.

HASIL & PEMBAHASAN
1.

Hasil

2.

Pembahasan
Kandungan nitrogen dalam badan air baik dalam bentuk Amonia (NH3), Nitrat
(NO3) dan Nitrit (NO2) sangat berpengaruh terhadap kualitas suatu badan air. Nitrogen
merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh organisme, sebab unsur nitrogen (Nitrit dan
nitrat) diperlukan dalam mensintesis molekul-molekul protein yang kompleks dan
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi organisme tersebut. Menurut
13

ODUM (1971) nitrogen yang terdapat dalam molekul-molekul protein dalam organisme
yang telah mati akan diuraikan menjadi bentuk-bentuk nitrogen anorganik.
FFosfat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat,
polifosfat dan fosfat organis. Setiap senyawa fosfat tersebut terdapat dalam bentuk
terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organisme air. Di daerah pertanian
ortofosfat berasal dari bahan pupuk yang masuk ke dalam sungai atau danau melalui
drainase dan aliran air hujan. Polifosfat dapat memasuki sungai melalui air buangan
penduduk dan industri yang menggunakan bahan detergen yang mengandung fosfat,
seperti industri logam dan sebagainya. Fosfat organis terdapat dalam air buangan
penduduk (tinja) dan sisa makanan. Fosfat organis dapat pula terjadi dari ortofosfat
yang terlarut melalui proses biologis karena baik bakteri maupun tanaman menyerap
fosfat bagi pertumbuhannya ( Alaerts, 1984).osf
Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 yang mengatur tentang Pengelolaan Kualitas
Air Dan Pengendalian Pencemaran Air, kandungan nitrat yang baik untuk pertanian
yakni < 10 ppm sedangkan kandungan fosfat yang baik untuk pertanian yakni