Implementasi Demokrasi Politik di Indone

KATA PENGANTAR
Tiada kata yang pantas kami ucapkan kecuali rasa syukur kehadirat Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat–Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Sosial dan Politik
ini tepat waktu.
Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam
penulisan makalah ini karena keterbatasan yang kami miliki, oleh karena itu kami
mengharapkan pembaca berkenan memberikan kritikan dan saran yang bersifat
perbaikan demi kesempurnaan makalah ini.
Pada kesempatan ini kami mengucapakan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah memberikan arahan dan bimbingan serta motivasi sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Ucapan
terima kasih kami sampaikan kepada:
1. Bapak Rowland Bismark.F.Pasaribu selaku dosen mata kuliah Sosial dan
Politik Universitas Gunadarma.
2. Keluarga yang selalu memberi motivasi selama proses pengerjaan makalah
ini.
3. Teman-teman yang sangat membantu dalam proses penyelesaian makalah
ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat, dan nikmatnya kepada kita semua.


Jakarta, 1 July 2013

Kelompok II

ABSTRACT
Page | 1

The Republic of Indonesia is a democratic country. Indonesia is the third largest
democratic country in the world. Meaning of democracy itself is a government in
which supreme power is held by the people. And democratic government is run
from the people, by the people and for the people. Democracy in Indonesia is
shown by the legislative elections are conducted openly with the determination of
a majority vote (voting), the independent community in the expression of opinion
and expression and freedom of the press in the media discourse.
Referring to the common definition of democracy on behalf of the people as the
supreme authority, felt able to guide and bring the Indonesian government towards
a better and more civilized. Transition to democracy in Indonesia, which has yet
to be a good democracy is more due to state laws that underlie Indonesia can not
promise democracy. In this paper we will try to elaborate on the implementation
of democracy in the post-reform Indonesia until now and so on.


Page | 2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. 1
ABSTRACT ……………………………………………..……………………
DAFTAR ISI …………………………………….……………………..……

2
3

BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG ………………………………………..……… 4
1.2. RUMUSAN MASALAH ……………………………………..……… 4
1.3. TUJUAN MAKALAH ………………………………………..……… 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. STRUKTUR POLITIK ……………………………………………….. 5
2.2. SISTEM PEMERINTAHAN ……….…………….………………… 11
2.3. DEFINISI DEMOKRASI ………………….……………………..… 16
BAB III PEMBAHASAN

3.1. IMPLEMENTASI DEMOKRASI DI INDONESIA …...…………… 22
BAB IV KESIMPULAN …………………………………….…………..…… 26
BAB V PENUTUP ………………………….………………...……………… 27
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………... 28

Page | 3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Negara Republic Indonesia adalah negara demokrasi. Indonesia merupakan negara
demokrasi terbesar ketiga di dunia. Makna demokrasi sendiri adalah pemerintahan
dimana kekuasaan tertinggi dipegang oleh rakyat. Dan pemerintahan demokrasi
dijalankan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi di Indonesia
ditunjukkan oleh adanya pemilihan umum legislatif secara terbuka yang dilakukan
dengan penentuan suara terbanyak (voting), bebasnya masyarakat dalam
berekspresi dan mengeluarkan pendapat serta kebebasan media pers dalam
berwacana. Dalam makalah ini akan kami ulas lebih detail bagaimana tahapantahapan system pemerintahan Indonesia pra-demokrasi sampai saat ini serta
implementasi demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat.
1.2. Rumusan Masalah

Mengacu pada definisi umum demokrasi yang mengatasnamakan rakyat sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi, dirasakan dapat membimbing dan membawa
pemerintahan Indonesia kearah yang lebih baik dan lebih beradab. Sejarah
dimulainya demokrasi di Indonesia adalah sejak masa pasca orde baru dan
reformasi setelah lengsernya Soeharto dari jabatannya sebagai presiden, serta dari
aspirasi rakyat yang sudah muak dengan system pemerintahan otoriter yang
dinilai terlalu keras dan meniadakan HAM maka timbullah reformasi yang
menjadi cikal bakal lahirnya suatu sistem pemerintahan baru yakni pemerintahan
demokrasi.
1.3. Tujuan Makalah
Pembuatan makalah ini bertujuan menambah wawasan pembaca sebagai
tambahan informasi mengenai Implementasi Demokrasi di Indonesia sejak Zaman
Reformasi hingga saat ini. Agar para pembaca dapat ikut menanamkan sikap
demokratis didalam kehidupan, baik pribadi maupun social.

Page | 4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Struktur Politik

Sebelum membahas mengenai struktur politik, terlebih dahulu saya akan
menjelaskan definisi politik secara etimologi. Politik dalam bahasa Arab disebut
“siyasyah” yang kemudian diterjemahkan menjadi siasat dan dalam bahasa
Inggrisnya disebut “politics”. Kata politik berasal dari bahasa Yunani “polis” yang
berarti Negara kota. Dengan adanya politik berarti dalam suatu negara terdapat
hubungan khusus antar kelompok manusia yang hidup bersama yang mana dalam
hubungan itu timbul aturan, kewenangan dan akhirnya melahirkan kekuasaan.
Pada

awalnya

politik

berhubungan

dengan

berbagai

macam


kegiatan

ketatanegaraan yang mengacu pada interaksi pemerintah dan masyarakat dalam
rangka

pembuatan

kebijakan-kebijakan

tertentu

yang

berkaitan

dengan

kepentingan bersama. Namun seiring waktu berganti, fungsi berpolitik yang
tadinya dimaksudkan untuk merealisasikan cita-cita maupun tujuan ‘bersama’

(baca: seluruh rakyat) entah itu untuk merumuskan suatu kebijakan atau peraturan
baru untuk membimbing dan mengayomi rakyat kini hanya menjadi suatu
wacana. Bukti nyatanya fungsi politik saat ini adalah untuk kepentingan partai.
Bukan lagi kepentingan rakyat diatas kepentingan partai melainkan sebaliknya,
kepentingan partai diatas kepentingan rakyat. Bahkan azaz demokrasi yang
tadinya mengacu kepada rakyat, kini berubah haluan menjadi dari partai, oleh
partai dan untuk partai. Para politisan berlomba-lomba untuk menduduki kursi
DPR dan berupaya sedemikian rupa agar mempunyai jabatan tertentu disuatu
partai politik dengan alasan jaminan kesejahteraan social bagi dirinya beserta
keluarga. Di dalam kehidupan berpolitik, terdapat struktur politik yang mana
didalamnya terdapat susunan komponen-komponen pembentuk politik yang saling
mempengaruhi dan saling berkaitan. Struktur politik berasal dari dua kata yaitu,
struktur dan politik. Struktur berarti badan atau organisasi, sedangkan politik
berarti urusan ketatanegaraan. Jadi secara harfiah struktur politik berarti badan
atau organisasi yang berkenaan dengan urusan kenegaraan. Untuk itu struktur

Page | 5

politik selalu berkaitan dengan alokasi nilai-nilai yang bersifat otoritatif (perintah)
yaitu suatu cara untuk mempengaruhi oranglain dengan penggunaan kekuasaan

dan distribusi. Sebagaimana yang Bertrand Russel katakan mengenai kekuasaan,
bahwa kekuasaan adalah konsep yang mendasar dalam ilmu social, seperti halnya
energy dalam konsep ilmu alam. Dan juga pendapat menurut Muchtar Affandi
kekuasaan adalah kapasitas, kapabilitas, atau kemampuan untuk mempengaruhi,
menyakinkan, mengendalikan, menguasai dan memerintah orang lain. Jadi dari
pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa struktur politik adalah suatu badan atau
organisasi yang didalamnya terdapat unsur-unsur atau komponen pembentuk
politik

yang

saling

berhubungan

serta

mempunyai

kekuasaan


untuk

mempengaruhi ‘oranglain’. Yang dimaksud oranglain disini adalah masyarakat
luas. Dan dalam struktur politik kita dapat melihat bagaimana kehidupan
masyarakat suatu Negara dipengaruhi oleh dua factor utama, yaitu factor fisik
(geografi dan demografi) dan factor social (teknologi, lembaga, kebudayaan).
Berikut lebih detailnya mengenai factor fisik dan factor social:
A. Struktur Fisik
Struktur fisik membahas adanya kumpulan manusia yang menduduki suatu
wilayah dan berinteraksi kepada sesamanya yang biasa disebut penduduk atau
suatu komunitas social yang terikat pada lingkungan geografisnya.
a. Struktur Geografis
Wilayah atau territorial sangat mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan
berpolitik yaitu perebutan wilayah, kekayaan alam/bahan mentah, rute transportasi
dan jaringan komunikasi sering kali menjadi penyebab terjadinya konflik antar
para pelaku politik/penguasa. Terdapat tiga factor yang mempengaruhi kehidupan
berpolitik jika dilihat dari sisi geografisnya, yaitu:
1. Iklim
Menurut Aristoteles dan Montesque masyarakat yang tinggal di daerah

beriklim dingin lebih mempunyai sisi keberanian dan bebas dibanding
dengan masyarakat yang tinggal di daerah beriklim panas. Udara dingin
dapat memacu semangat seseorang untuk menampilkan sosok dirinya yang

Page | 6

lebih berani serta adanya tambahan dorongan untuk melakukan sesuatu
yang tidak terduga. Walaupun pengaruh iklim terhadap kehidupan
berpolitik tidak dapat disangkal, tapi pengaruhnya bersifat tidak mutlak
(tidak selalu). Misalnya, di suatu negara yang beriklim sangat dingin tidak
memungkinkan terjadinya interaksi politik dan kehidupan berpolitik
bahkan tidak akan ada perkembangan social maupun politik di dalamnya.
Karena untuk bertahan hidup saja manusia sangat sulit apalagi untuk
mengurusi hal-hal yang bersifat kenegaraan.
2. Sumber Daya Alam
Melimpahnya sumber daya alam pada suatu negara merupakan sumber
kekuasan namun kelimpahan sumber daya alam juga dapat menjadi
kelemahan bagi negara tersebut, yakni mendorong terjadinya perbudakan
dan timbulnya perang antar bangsa dalam memperebutkan bahkan
menguasai daerah-daerah yang sumber daya alamnya (bahan mentah

industry) melimpah. Negara-negara industry maju sangat membutuhkan
banyak

pasokan

bahan

mentah

untuk

dapat

tetap

menjalankan

pertumbuhan industry di negaranya. Beberapa abad lalu, Indonesia pernah
menjadi korban jajahan bangsa barat dikarenakan oleh Indonesia adalah
sebuah negara yang kaya akan kekayaan alamnya (hutani, hewani, laut)
serta bahan tambang yang berlimpah ruah. Ini merupakan suatu anugerah
dari yang Maha Kuasa yang harus dijaga dan dilestarikan eksistensinya
berikut juga harus dikhawatirkan mengenai ke-iri-an bangsa lain atas
betapa kayanya Indonesia. Bangsa lain sangat mengincar kekayaan alam
Indonesia (contohnya: belanda, jepang, inggris, perancis, spanyol, dan
portugis) yang pernah menduduki Indonesia dan mengambil alih
pemerintahan. Mereka datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah
sebagai pasokan bahan mentah di negaranya. Politik kolonialisme
dijalankan oleh bangsa-bangsa ini demi memenuhi kebutuhan mereka.
Kini bangsa Indonesia telah terbebas dari penjajahan bangsa lain namun
tetap saja bangsa kita belum dapat mengoptimalkan kinerja SDM (Sumber
Daya Manusia) dalam rangka mengolah dan mengelola SDA (Sumber
Daya Alam) secara maksimal. Minimnya kemampuan, tingkat pendidikan,
serta belum ‘melek’ teknologi bagi mayoritas masyarakat Indonesia

Page | 7

merupakan ‘wish-list’ yang harus dibenahi jika ingin melipatgandakan
kualitas dan kuantitas produksi dalam negri. Terlebih untuk sector ekspor
yang dapat menigkatkan devisa negara.
3. Territorial atau Ruang
Territorial atau ruang merupakan tempat manusia melaksanakan berbagai
aktivitas di kehidupannya. Struktur ruang alami (non-buatan) sebagai
contoh: Mesir kuno, lembah nil yang tanahnya subur karena endapan
fluvial tapi tertutup oleh gurun-gurun pasir. Oleh karena itu Mesir harus
mengembangkan sebuah system penampungan air dan mempertahankan
saluran-saluran juga pompa. Dalam hal ini dibutuhkan suatu konsep yang
nyata, organisasi social yang sangat maju serta ke-solid-an pemerintahan
negara tsb dalam menangani masalah ini. Lalu territorial atau wilayah
tempat bermukimnya penduduk harus dilindungi dengan batas-batas yang
menyatakan wilayah kekuasaan. Negara harus melindungi kawasannya,
bahkan untuk pulau terluar juga harus dipastikan jaminan keamanan yang
didapatkan oleh penduduk di wilayah tersebut.
b. Struktur Demografis (Kependudukan)
Struktur kependudukan suatu negara sangat memiliki pengaruh besar terhadap
kehidupan politik di negara tersebut. Jumlah penduduk mempengaruhi kebijakan
politik. Kehidupan politik di negara dengan jumlah penduduk sedikit tentu beda
dengan kehidupan politik di negara padat penduduk. Begitupun dengan kebijakan
dan system politiknya. Masalah atau konflik pada negara berpenduduk sedikit
jauh lebih sederhana dibanding dengan masalah yang terjadi pada negara padat
penduduk. Masalah yang dihadapi negara padat penduduk jelas lebih rumit dan
lebih kompleks karena untuk menyatukan pikiran dari begitu banyak kepala tentu
sangat sulit. Ini adalah tugas pemerintah mengenai kemampuannya dalam
mewujudkan kesejahteraan yang adil dan merata sebagaimana janji manisnya saat
sedang kampanye pemilihan umum.

Page | 8

B. Struktur Sosial
Dalam kehidupan berpolitik suatu negara, tak lepas dari pengaruh factor-faktor
social yang bersifat buatan manusia (ciptaan manusia). Factor social termasuk
didalamnya:
a. Keterampilan Teknologis
Keterampilan teknologis merupakan kemampuan manusia dalam mengembangkan
teknologi modern yang berdasarkan pada kemampuan penguasaan dalam bidang
ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan dalam kurun waktu satu
setengah abad terakhir ini melaju sangat cepat. Ditambah pula dengan adanya
fenomena globalisasi yang mengharuskan semua orang melek akan teknologi.
Perkembangan teknologi tak pelak mempengaruhi kehidupan berpolitik. Manusia
menciptakan alat-alat elektronik canggih dengan teknologi terbaru bertujuan
untuk membantu mengefisienkan waktu serta mengefektifkan kinerja dalam hal
melakukan sesuatu. Dengan teknologi manusia dapat menciptakan kemakmuran
bagi masyarakat bangsanya. Namun, kongkritnya pada masa sekarang penciptaan
teknologi serta alat-alat elektronik (gadget) dalam rangka menciptakan
kemakmuran, kesejahteraan serta memberantas kemiskinan dan kemelaratan
hanya terjadi di negara industry maju, bukan di negara terbelakang maupun
negara berkembang. Karena jika kita melihat ke negara terbelakang, dimana
masyarakatnya ‘gagap teknologi’ terlebih tidak menguasai dan tidak mengikuti
perkembangan teknologi akan tetap terjerat kemiskinan. Kemajuan teknologi
berarti memajukan kebudayaan. Karena saat manusia sedang melakukan suatu
pekerjaan, hal itu dapat lebih mudah dikerjakan dengan bantuan alat-alat tertentu
yang dapat menggantikan manusia sebagai si pelaku. Contoh: dengan adanya
mesin cuci para ibu rumah tangga tidak lagi kesulitan untuk mencuci baju saat
sedang dikejar waktu. Jelas saja hal ini dapat mempermudah manusia dalam
melakukan aktivitas dalam kehidupannya. Begitupun fungsi teknologi dalam hal
berkomunikasi. Kini jarak dan waktu tidak lagi menjadi alasan sulitnya
berkomunikasi dengan kerabat atau rekan-rekan. Adanya fasilitas telpon genggam
(handphone, smartphone) yang memungkinkan kita untuk dapat tetap menjalin
hubungan dengan kerabat yang jauh. Terlebih lagi dengan kemajuan internet.

Page | 9

Dunia kini memasuki era digitalisasi. Suatu keadaan dimana semua interaksi dapat
dilakukan secara digital (cyber world). Contohnya: dengan banyaknya aplikasi
pada smartphone memungkinkan kita untuk selalu ‘stay in connected’ dengan
kerabat. Mudahnya berkirim pesan singkat (SMS, chat, line, whatsapp, bbm dll)
maupun surat elektronik (e-mail) secara perlahan tapi pasti menyingkirkan
eksistensi kantor pos sebagai media berkirim surat. Dan perbedaan jarak juga
tidak terlalu bermasalah karena dengan bantuan video call kita tetap dapat bertatap
muka dengan orang tanpa harus bertemu langsung. Sangat jelas sekali bahwa
kemudahan berinteraksi sangat membantu manusia dalam melakukan aktivitas
sehari-hari serta mengefisienkan waktu, tenaga dan uang. Dengan dukungan
teknologi informasi dan komunikasi yang canggih seperti sekarng ini manusia
dapat memperluas jangkauannya ke berbagai belahan dunia serta mempermudah
kontak antar budaya. Namun, disisi lain pola pikir manusia modern menjadi
berubah dan ingin semuanya serba instan dan praktis. Bahkan saat ini kita sudah
jarang melihat anak kecil (berumur rata-rata 3-7tahun) lebih mengerti bermain
dengan gadget (ipad, tablet, bb dll) dibanding bermain permainan sewaktu kita
kecil dahulu. Sungguh memang ironis, tapi itulah dampak kemajuan teknologi
disamping manfaat dan kemudahannya jika tidak diimbangi dengan rasa
nasionalisme tinggi.
b. Lembaga-Lembaga Sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat, didalamnya terdapat struktur masyarakat.
Struktur masyarakat membentuk wadah penampung aspirasi masyarakat yang kita
sebut sebagai lembaga. Adanya lembaga membuat kehidupan social masyarakat
menjadi teratur dan terpimpin. Begitupun dengan perealisasian cita-cita individu
maupun kelompok social akan lebih mudah terwujud jika ada lembaga sebagai
penampungnya. Kembali kepada hakikat manusia sebagai mahkluk social,
manusia tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan aktivitas-aktivitas bersama
untuk memenuhi kebutuhan hidup dan cita-citanya. Untuk itu manusia
membutuhkan lembaga sebagai penggerak yang mengacu pada terwujudnya
impian atau tujuan bersama.

Page | 10

c. Kebudayaan
Kebudayaan dalam arti luas mengacu kepada kumpulan atau gabungan semua
unsure kehidupan antar lain: alam, zaman, pola hidup, pola perilaku, pola pikir,
interaksi social, agama, adat istiadat, aturan-aturan, norma serta seluruh hasil cipta
manusia yang menghasilkan suatu peradaban. Kebudayaan merupakan ciri khas
atau jati diri suatu negara sebagai identitas bangsa. Dan dalam arti sempit,
kebudayaan mengacu pada keyakinan. Keyakinan yang dimaksud disini adalah
sebagai pandangan, ide, dan gagasan. Ide yang bersifat subjektif terbagi dua yaitu
ideology dan mitos. Lalu pengaruh keyakinan terhadap kehidupan politk terkait
pada masalah legitimasi kekuasaan yang terkait dengan perbedaan keyakinan di
masyarakat. Faktor kultural menentukan gaya suatu rezim dalam kehidupan
politiknya. Sebagai contoh: demokrasi Inggris tergantung dari gaya tertentu dari
kehidupan parlementer, hubungan antara pemerintah dan wakil rakyat.
2.2. Sistem Pemerintahan
A. Definisi Sistem Pemerintahan
Pemerintah berasal dari kata perintah, dimana didalam pelaksanaannya terdapat
dua pihak yang saling berkaitan. Pihak yang memerintah memiliki kekuasaan dan
wewenang untuk memerintah, dan pihak yang diperintah memiliki ketaatan dalam
melaksanakan perintah.
Sistem pemerintahan dibuat bertujuan untuk menjaga kestabilan negara, baik itu
secara internal maupun eksternal. Secara luas sistem pemerintahan itu berarti
menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku dan sikap masyarakat,
menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi,
keamanan dan kesejahteraan sehingga menjadi sistem yang berlangsung terus
menerus. Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan
pemerintahan. Kata sistem merupakan terjemahan dari kata system (bahasa
Inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan
Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dengan kata dasar perintah yang
dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti:

Page | 11

a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan
sesuatu
b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah,
daerah, dan negara
c. Pemerintahan adalah

perbuatan,

cara,

hal,

urusan

dalam

memerintah
System pemerintahan dapat disebut sebagai cara menyuruh melakukan sesuatu
atau tatanan kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, provinsi atau
negara. Dalam arti sempit, pemerintahan adalah perbuatan memerintah, membawa
dan mengayomi yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya dalam
rangka mencapai tujuan bersama. Dan dalam arti luas, pemerintahan adalah
perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislatif, eksekutif, dan
yudikatif di suatu negara dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Kekuasaan dalam suatu negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi
tiga, yaitu:


Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang




atau kekuasaan menjalankan pemerintahan.
Kekuasaan Legislatif yang berarti kekuasaan membentuk undang-undang.
Kekuasaan Yudikatif yang berarti kekuasaan untuk mengadili terhadap
pelanggaran atas undang-undang.

Lembaga-lembaga yang terdapat dalam suatu system pemerintahan bertugas dan
berkerja sama untuk saling mendukung kinerja pemerintah demi terwujudnya citacita dan tujuan pemerintahan Indonesia.
Tujuan pemerintahan dalam suatu negara biasanya berisikan visi, misi
pembentukan negara dan cita-cita bagaimana kelangsungan hidup negara tersebut.
Dan khususnya untuk Indonesia. Cita-cita negara ini terkandung dalam
pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa tujuan pemerintahan Indonesia
adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan

Page | 12

keadilan social. System pemerintahan suatu negara harus dapat melindungi
segenap bangsa dan menjamin keamanan rakyatnya.
Menurut C.F. Strong dalam bukunya Modern Political Constitution mengatakan:
“Government in the broader sense, is changed with the maintenance of the peace
and security of state with in and with out. It must therefore, have first military
power or the control of armed forces, secondly legislative power or the means of
making law, thirdly financial power or the ability to extract sufficient money from
the community to defray the cost of defending of state and of enforcing the law it
makes on the state behalf.”
C.F. Strong mengatakan bahwa pemerintahan dalam arti luas mempunyai
kewenangan untuk memelihara kedamaian dan keamanan negara, ke dalam
maupun ke luar. Oleh karena itu, pertama harus mempunyai kekuatan militer atau
kemampuan untuk mengendalikan angkatan perang (mempunyai system
pertahanan jika sewaktu-waktu negara diserang, kita mempunyai angkatan
bersenjata), yang kedua harus mempunyai kekuatan legislative atau dalam arti
pembuatan undang-undang maupun aturan serta kebijakan, dan yang ketiga harus
mempunyai kekuatan financial atau kemampuan untuk mencukupo keuangan
negara

dalam

rangka

menyelenggarakan

membiayai

peraturan.

Hal

ongkos

keberadaan

negara

dalam

tersebut

dilakukan

dalam

rangka

penyelenggaraan kepentingan negara.
Pemerintahan adalah bagian dari suatu negara. Pemerintahan juga merupakan
fondasi terbentuknya suatu negara. Jadi jika pemerintahan dijalankan dengan
jujur, terbuka, adil dan demokratis maka tentu saja akan mendapatkan respons
positif dari masyarakat dan menumbuhkan rasa cinta tanah air. Sehingga rakyat
tidak akan segan untuk berjuang membela negaranya.

Page | 13

B. Bentuk Pemerintahan
Bentuk-bentuk pemerintahan dunia terbagi dua, yaitu:
1. Bentuk Kerajaan (Monarki)
Monarki, berasal dari bahasa Yunani “monos” yang berarti satu, dan “archein”
yang berarti pemerintah. Monarki merupakan sejenis pemerintahan dimana Raja
menjadi Kepala Negara. Monarki atau sistem pemerintahan kerajaan adalah
sistem pemerintahan tertua di dunia.
Garner menyatakan bahwa setiap pemerintahan yang didalamnya menerapkan
kekuasaan yang akhir atau tertinggi pada personel atau seseorang, tanpa melihat
pada sumber sifat-sifat dasar pemilihan dan batas waktu jabatannya maka itulah
monarki. Kemudian Jellinek menegaskan monarki adalah pemerintahan kehendak
satu fisik dan menekankan bahwa karakteristik sifat-sifat dasar monarki adalah
kompetensi, untuk memperlihatkan kekuasaan tertinggi negara. Jadi bentuk
system pemerintahan monarki adalah kekuasaan dipegang oleh Raja.
2. Bentuk Republik (Republic)
Berdasar kepada isi UUD 1945 pasal 1 ayat (1) yang mengatakan bahwa “Negara
Indonesia ialah Negara kesatuan Yang Berbentuk Republik.” Dari kalimat tersebut
kita telah mengetahui bahwa bentuk system pemerintahan Indonesia adalah
republic dimana sangat ditekankan pentingnya konsepsi negara kesatuan sebagai
definisi hakiki negara Indonesia. System pemerintahan bentuk monarki pernah
ditolak oleh para anggota BPUPKI mengenai kemungkinan penerapannya untuk
Indonesia di zaman modern atau di zaman yang akan datang.
C. Jenis-Jenis Sistem Pemerintahan
System pemerintahan negara dunia dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu:
1. System Pemerintahan Parlementer
System parlementer merupakan system pemerintahan dimana hubungan antara
badan eksekutif dan legislative sangat erat. Hal ini disebabkan adanya

Page | 14

pertanggung jawaban para Menteri terhadap Parlemen. Dalam hal ini parlemen
memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat
menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak
percaya. Dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala
negara saja. Dan yang disebut eksekutif adalah cabinet beserta jajarannya yang
bertanggung jawab sendiri atau bersama-sama kepada parlemen.
a. System parlementer dua partai
Ketua partai politik yang memenangkan pemilu langsung ditunjuk menjadi
perdana menteri. Dan seluruh menteri dalam cabinet adalah mereka yang terpilih
sebagai anggota parlemen. Namun dengan konsekuensi setelah diangkat menjadi
menteri harus non-aktif dalam parlemen. Karena partai politik yang menguasai
cabinet adalah sama dengan partai politik yang memenangkan pemilu. Misalnya,
system parlementer di Inggris.
b. System parlementer multi partai
Dalam system pemerintahan multi partai, cabinet terdiri atas perwakilan dari
beberapa partai. Karena koalisi system ini didasarkan pada kompromi, kadangkadang terjadi setelah cabinet berjalan. Dukungan yang diberikan oleh salah satu
partai politik ditarik kembali dengan cara menarik menterinya. Sehingga dalam
system parlemen multi partai sering terjadi ketidakstabilan pemerintahan.
2. System pemerintahan presidensial
System pemerintahan presidensial ini menunjukkan bahwa kekuasaan tertinggi
dipegang oleh presiden. Presiden memiliki kekuasaan yang kuat karena selain
sebagai kepala negara juga sebagai kepala pemerintahan yang memimpin cabinet
(segenap menteri). Oleh karena itu agar tidak menjurus kepada diktatorisme, maka
diperlukan checks and balances, antara lembaga tinggi negara inilah yang disebut
checking power with power.

Page | 15

Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensial terdiri dari tiga unsur yaitu:
a. Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat
pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait.
b. Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap,
tidak bisa saling menjatuhkan.
c. Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan
legislatif.
Walaupun di dalam sistem presidensial seorang presiden memiliki posisi yang
kuat,namun terdapat mekanisme untuk mengontrol presiden yang nantinya dapat
diterapkan apabila presiden melakukan pelanggaran konstitusi,pengkhianatan
terhadap negara,dan terlibat masalah kriminal maka presiden dapat di lengserkan
dan posisi nya di gantikan oleh wakil presiden yang menjabat saat itu.
D. Bagan Sistem Pemerintahan

Page | 16

JEPANG

2.3.Demokrasi
Pengertian umum demokrasi ialah system pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat
dan untuk rakyat. Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata
“demos” dan “kratos”. Demos berarti rakyat, sedangkan kratos atau kratein berarti
pemerintahan. Jadi pengertian atau definisi demokrasi adalah pemerintahan dari
rakyat untuk rakyat atau pemerintahan untuk mereka yang diperintah. Demokrasi
secara etimologis adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya
memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup
mereka.Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi secara langsung
dalam perumusan, pengembangan dan pembuatan hukum. Demokrasi sendiri
mencakup kondisi sosial, ekonomi dan budaya yang memungkinkan adanya
praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.
Pengertian Demokrasi menurut para ahli:


Abraham Lincoln
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat,dan untuk rakyat.



Charles Costello
Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan

kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk
melindungi hak-hak perorangan warga negara.
Pada awal perkembangannya, paham demokrasi telah meliputi beberapa asas dan
nilai yang diwariskan kepada masyarakat dari masa yang lampau. Nilai-nilai
tersebut berupa gagasan mengenai demokrasi dari kebudayaan Yunani Kuno dan
gagasan kebebasan beragama yang dihasilkan oleh aliran reformasi yang
berkembang di negara-negara Barat. Demokrasi pada dasarnya adalah aturan yang
mengatur tentang kebebasan masyarakat dalam mengeluarkan pendapat, bebas
berekspresi, bebas pemilih calon legislative maupun tokoh masyarakat dan
masyarakat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur
pemerintahan. Pelaku demokrasi adalah kita semua (baca: masyarakat). Semua
orang yang selama ini selalu diatasnamakan, namun tidak pernah ikut
Page | 17

menentukan. Menjaga proses demokratisasi adalah memahami secara benar hakhak yang kita miliki, menjaga hak tersebut agar dihormati dan melawan siapapun
yang melanggar hak tersebut.
Gus Dur menyatakan bahwa landasan demokrasi di Indonesia adalah keadilan,
dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang dan berarti juga setiap orang
diberi kebebasan untuk menentukan pilihannya masing-masing. Sebagai pelaku
demokrasi individual, kita harus menjunjung hak kita. Jangan biarkan orang lain
mengambil alih bahkan terlalu ikut campur dalam kehidupan kita. Tunjukkan
kepada oranglain bahwa hak kita harus dihargai sebagai implementasi demokrasi
pada masa sekarang.
Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah
pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai
kemampuan yang sama dalam hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar
tersebut terdapat 2 (dua) asas pokok demokrasi, yaitu:
1.

Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan

wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum,
bebas, dan rahasia serta jurdil
2.
Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan
pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan
bersama.
Ada beberapa jenis demokrasi tetapi hanya dua bentuk dasar, yaitu:


Demokrasi langsung

Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat
memberikan suara atau pendapat dalam menentukan sebuah keputusan.Di dalam
sistem ini,setiap rakyat mewakili dirinya sendiri untuk memilih suatu kebijakan
sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan politik yang
terjadi.

Kelebihan Demokrasi langsung:
Page | 18

 Rakyat memiliki kontrol terhadap kekuasaan politik
 Demokrasi

ini

rakyatnya,serta

mampu

meningkatkan

merangsang

mereka

kesadaran

untuk

politik

meningkatkan

pengetahuan dan kapasitas pribadinya.
 Menurunkan ketergantungan rakyat kepada elit politik
 Mudah di terapkan pada komunitas dengan jumlah kecil
Kekurangan Demokrasi langsung:
 Sulit untuk diterapkan pada sebuah komunitas yang besar
 Menguras banyak waktu untuk setiap kebijakan yang butuh di
selesaikan secara bersama.
 Sulit untuk menghindari kelompok mayoritas atau dominan


Demokrasi perwakilan (tak langsung)

Demokrasi perwakilan merupakan suatu bentuk demokrasi dimana seluruh rakyat
memilih perwakilan melalui pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan
mengambil keputusan bagi mereka.
Kelebihan Demokrasi Perwakilan
 Lebih mudah digunakan untuk masyarakat yang plural
 Meringankan beban masyarakat dari tugas yang berhubungan
dengan kebijakan bersama(perumusan dan pelaksanaan)
 Kekuasaan dan fungsi-fungsi kenegaraan di pegang oleh orang
yang lebih mempunyai kapasitas
Kekurangan Demokrasi Perwakilan
 Dapat

terjadi

perbedaan

kepentingan

mendukung dan wakil rakyat yang mewakili

Page | 19

antara

rakyat

yang

 Rakyat mudah kecewa karena wakil rakyat tidak membawa
amanah ketika mereka berkampanye sebelum terpilih
Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut:
1. Adanya keterlibatan warga negara dalam pengambilan keputusan politik
baik langsung maupun tidak langsung.
2. Adanya pengakuan,penghargaan,dan perlindungan terhadap hak-hak asasi
rakyat(warga negara)
3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang
4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen
sebagai alat penegakan hukum
5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
6. Adanya media massa yang bebas untuk menyampaikan informasi dan
mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.
7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di
lembaga perwakilan rakyat
8. Adanya pemilihan umum yang bebas,jujur,adil untuk memilih pemimpin
negara dan pemimpin pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan
rakyat.
9. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamanan suku, agama,
golongan dan sebagainya.

Page | 20

A. Prinsip-Prinsip Demokrasi dan Demokrasi Pancasila
Setiap prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah
terakomodasi dalam suatu konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian
dikenal dengan "soko guru demokrasi."
Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah:
1. Kedaulatan rakyat
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah
3. Kekuasaan mayoritas
4. Hak-hak minoritas
5. Jaminan hak asasi manusia
6. Pemilihan yang bebas dan jujur
7. Persamaan di depan hukum
8. Proses hukum yang wajar
9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional
10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik
11. Nilai-nilai tolerensi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

Page | 21

BAB III
PEMBAHASAN
3.1.Implementasi Demokrasi di Indonesia
Kita semua tahu bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan
negara yang menganut asas demokrasi. Di BAB II telah dijelaskan mengenai
pengertian demokrasi. Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di
dunia. Sejak lahirnya kemerdekaan dan setelah pembacaan proklamasi
kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, UUD 45 memberikan gambaran bahwa
Indonesia adalah negara yang menganut azaz demokrasi. System pemerintahan
demokrasi, dalam mekanisme kepemimpinannya presiden harus bertanggung
jawab kepada MPR dimana MPR adalah sebuah badan yang dipilih oleh rakyat.
Mengacu kepada definisi demokrasi secara umum, yakni dari rakyat, oleh rakyat
dan untuk rakyat. Seharusnya sebuah masyarakat sebuah negara bisa dengan
bebas mengeluarkan pendapat dimuka umum, bebas menentukan pilihan, bebas
berekspresi, dan para jurnalispun seharusnya bebas dalam membuat artikel Koran
mengenai tata kenegaraan. Indonesia sempat mengalami masa demokrasi singkat
pada tahun 1956 ketika untuk pertama kalinya di indonesia dilakukan pemilihan
umum bebas di di indonesia, sampai kemudian presiden Soekarno menyatakan
demokrasi terpimpin sebagai pilihan system pemerintahan. Tidak lama setelah Ir.
Soekarno menjabat menjadi presiden terjadi kehancuran, bisa dibilang saat itu
negara “collapsed” yang menyebabkan lengsernya Soekarno dari kursi presiden.
Soekarno dianggap telah gagal menjalankan pemerintahannya. Saat pemerintahan
Soekarno, beliau mengeluarkan pernyataan bahwa “politik adalah panglima” tapi
tanpa ada penyeimbang dari sector ekonomi. Seperti yang kita tahu bahwa
kebijakan politik tidak akan dapat bertahan tanpa kebijakan ekonomi dan
begitupun sebaliknya, karena kebijakan politik dan ekonomi adalah bagai
sekeping mata uang. Lalu berakhirlah masa pemerintahan Soekarno. Dan
dilantiklah Soeharto yang pemerintahannya disebut Orde Baru menggantikan
kepemimpinan Soekarno yang disebut Orde Lama dan bertahan selama 32 tahun
menjadi presiden. Dalam masa pemerintahannya, harus diakui negara memang

Page | 22

makmur. Beliau juga mengutarakan pernyataan yang mirip dengan pernyataan
Soekarno, yakni “ekonomi adalah panglima”. Rakyat dibuat bahagia karena harga
komoditas dan sembako murah meriah tanpa rakyat tahu bahwa diam-diam
Soeharto telah melakukan KKN besar-besaran untuk menambah pundi-pundi
‘uang panas’nya. Namun rakyat tetap diam dan seolah tak tahu menahu soal ini
karena lihainya strategi Soeharto dalam membungkam mulut rakyat. Harga dibuat
sedemikian rupa agar rakyat bahagia. Tentu saja rakyat tidak ambil pusing karena
menurut mereka system pemerintahan seperti ini sudah dapat membuat makmur
dan mensejahterakan kehidupan.
Di zaman pemerintahan Soekarno dikenal yang dinamakan model Demokrasi
Terpimpin, lalu berikutnya di zaman pemerintahan Soeharto model demokrasi
yang dijalankan adalah model Demokrasi Pancasila. Namun, alih-alih mempunyai
suatu pemerintahan yang demokratis, model demokrasi yang ditawarkan di dua
rezim awal pemerintahan Indonesia tersebut malah memunculkan pemerintahan
yang otoritarian, yang membelenggu kebebasan politik warganya. Masyarakat
dilarang dan tidak diperbolehkan untuk bebas mengeluarkan pendapat, yang jika
aturan itu dilanggar maka oknum kepolisian tidak segan untuk memburunya.
Dikekangnya demokrasi di dua zaman pemerintahan tersebut akhirnya membuat
rakyat Indonesia berusaha melakukan reformasi sistem politik di Indonesia pada
tahun 1997 yang memuncak pada tahun 1998. Terjadinya kerusuhan dan krisis
multidimensi yang pada awalnya karena krisis Asia namun berimbas ke Indonesia.
Nilai tukar rupiah semakin menurun terhadap dollar AS. Harga komoditas dan
sembako semakin beranjak naik. Disusul oleh kenaikan BBM. Hal ini semakin
menumbuhkan semangat masyarakat terutama aktivis muda (mahasiswa) dalam
aksi demonstrasi sebagai sikap protes atas kemuakannya dengan system
pemerintahan otoriter seperti ini. Namun sikap mahasiswi ini kemudian dinilai
anarki oleh petugas keamanan yang lalu berujung kepada Tragedi Trisakti yang
menyebabkan terbunuhnya 4 mahasiswa trisakti. Keadaan semakin memanas
dipicu juga karena adanya krusuhan dari beberapa daerah di luar Jakarta lalu
memuncaklah kemarahan rakyat yang ditunjukkan dengan pembakaran,
penjarahan, dan kerusuhan yang sangat merusak sarana dan prasarana serta
infrastruktur. Juga banyak merenggut nyawa aktivis muda. Reformasi yang
Page | 23

diperjuangkan oleh berbagai pihak di Indonesia akhirnya berhasil menumbangkan
rezim Orde Baru yang otoriter di tahun 1998. Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998
Soeharto resmi mundur dari jabatan dan digantikan oleh wakil presiden BJ
Habibie. Pasca kejadian tersebut, perubahan mendasar di berbagai bidang berhasil
dilakukan sebagai dasar untuk membangun pemerintahan yang solid dan
demokratis. Namun, hingga hampir sepuluh tahun perubahan politik pasca
reformasi 1997-1998 di Indonesia, transisi menuju pemerintahan yang demokratis
masih belum dapat menghasilkan sebuah pemerintahan yang profesional, efektif
dan efisien. Demokrasi yang terbentuk sejauh ini, meminjam istilah Olle Tornquist
hanya menghasilkan Demokrasi Kaum Penjahat, yang lebih menonjolkan
kepentingan pribadi dan golongan ketimbang kepentingan rakyat sebagai pemilik
kedaulatan. Contohnya yang nyata dan terjadi saat ini adalah demokrasi politik
yang kelewat batas dan memperbolehkan orang awam politik untuk berlomba
memperebutkan kursi DPR sebagai anggota legislative karena alasan jaminan
kesejahteraan hidup bagi dirinya dan keluarga. Sungguh ironis jika kita melihat
banyaknya public figure (artis) berlomba menyalonkan diri menjadi calon
legislative. Saat ini demokrasi yang terlihat bukan lagi berpegang teguh pada asas
demokrasi yang mengatasnamakan rakyat diatas kepentingan pribadi, melainkan
mengatasnamakan kepentingan partai dan pribadi diatas kepentingan rakyat. Dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat telah berubah haluan menjadi dari partai, oleh
partai dan untuk partai. Dengan keadaaan seperti ini siapa yang patut
dipersalahkan?
Munculnya Kekuatan Politik Baru Pasca jatuhnya Soeharto pada 1998 lewat
perjuangan yang panjang oleh mahasiswa, rakyat dan politisi, kondisi politik yang
dihasilkan tidak mengarah ke perbaikan yang signifikan. Memang secara nyata
kita bisa melihat perubahan yang sangat besar, dari rezim yang otoriter menjadi
era penuh keterbukaan. Amandemen UUD 1945 yang banyak merubah sistem
politik saat ini, penghapusan dwi fungsi ABRI, demokratisasi hampir di segala
bidang, dan banyak hasil positif lain. Namun begitu, perubahan-perubahan itu
tidak banyak membawa perbaikan kondisi ekonomi dan sosial di tingkat
masyarakat. Begitupun di sector pendidikan. Mahalnya biaya untuk mengenyam
pendidikan menjadi salah satu factor ketidakberkembangnya generasi muda.
Page | 24

Akibat dari semua hal diatas, representasi keberagaman kesadaran politik
masyarakat ke dunia public pun menjadi minim. Demokrasi yang terjadi di
Indonesia kini, akhirnya hanya bisa dilihat sebagai demokrasi elitis, dimana
kekuasaan terletak pada sirkulasi para elit politik. Rakyat hanya berfungsi sebagai
pendukung, untuk memilih siapa dari kelompok elit yang sebaiknya memerintah
masyarakat.
Lalu saat ini muncullah pertanyaan mengenai pemilihan demokrasi untuk
Indonesia. Pertanyaan yang muncul adalah, ”Jika reformasi dan kerusuhan 1998
juga belum dapat menentukan bagaimana model demokrasi yang cocok bagi
Indonesia, apakah demokrasi memang tidak cocok bagi Indonesia?” untuk
mencoba menjawab pertanyaan diatas, saya ingin menekankan untuk memisahkan
antara demokrasi sebagai sistem politik dengan demokrasi sebagai sebuah nilai.
Demokrasi adalah sebuah nilai yang memberikan kebebasan dan partisipasi
masyarakat. Dengan demokrasi, para warga negara dapat dilibatkan dalam proses
pembuatan kebijakan. Maksudnya, setiap individu berhak menentukan segala hal
yang dapat mempengaruhi kehidupannya, baik dalam kehidupan personal maupun
sosial. Selain itu, demokrasi juga adalah cara yang efektif untuk mengontrol
kekuasaan agar tidak menghasilkan penyalahgunaan wewenang.
Masa transisi demokrasi di Indonesia yang masih belum menunjukan kehidupan
demokrasi yang baik lebih dikarenakan negara hukum yang menjadi landasan
Indonesia belum dapat menjanjikan demokrasi. Persyaratan untuk menuju
terbentuknya negara demokrasi akhirnya memang sangat bertumpu pada proses
reformasi hukum. Hukum harus diciptakan dan ditegakkan untuk memberikan
jaminan berkembangnya masyarakat terlebih kepada generasi muda yang mampu
menopang pemerintahan yang demokratis. Hukum harus dikembangkan untuk
memperkuat masyarakat sipil (civil society) agar mampu mampu mengontrol dan
memantau pemerintah ketika menjalankan kekuasaannya. Supaya tidak terjadi
penyalah gunaan wewenang dan kekuasaan. Kita pun harus menjunjung hak asasi
kita sebagai warga masyarakat yang bebas berpendapat asalkan tahu batasanbatasannya.

Page | 25

BAB IV
KESIMPULAN
Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara kesatuan republic
Indonesia yang disahkan pada tanggal 17 Agustus 1945, para Pendiri Negara
Indonesia melalui UUD 1945 telah menetapkan bahwa Indonesia menganut azaz
dan system pemerintahan demokrasi, dimana kekuasaan tertinggi berada ditangan
rakyat. Dengan demikian berarti juga Indonesia tergolong sebagai negara yang
menganut paham Demokrasi Perwakilan karena masyarakat Indonesia akan
menyalurkan aspirasi mereka kepada MPR agar suara mereka didengar oleh
presiden. Tanpa perlu berorasi dengan melakukan tindakan anarki. Penulis hanya
bisa berharap agar kedepannya kemajuan Indonesia dalam segala sector dapat
segera diraih begitu juga dengan implementasi demokrasi di Indonesia agar betulbetul menjadi paham yang kita anut dan kita terapkan.

Page | 26

BAB VI
PENUTUP
Makalah ini tidak luput dari kesalahan yang dikarenakan keterbatasan informasi,
kekurang-tahuan ataupun kerancuan dalam sistematika penulisan. Kami harapkan
kritik dan saran yang membangun agar dilain waktu kami dapat membuat makalah
yang selalu lebih baik. Terimakasih kepada pembaca yang sudah meluangkan
waktunya untuk membaca tulisan ini.

Page | 27

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia
http://www.jambiekspres.co.id/berita-6818-demokrasi-politik-demokrasiekonomi.html
http://demokrasiindonesia.wordpress.com/2012/07/20/demokrasi-di-indonesiadan-sejarahnya/
http://asefts63.wordpress.com/materi-pelajaran/pkn-kls-8/pelaksanaan-demokrasidalam-berbagai-aspek-kehidupan/
http://en.wikipedia.org/wiki/Democracy
http://makalahcyber.blogspot.com/2012/09/makalah-demokrasi-di-indonesia.html

Page | 28