SEJARAH PERADABAN ISLAM id. docx

SEJARAH PERADABAN ISLAM
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu : Dr. Slamet Untung, M.A

Disusun oleh :
1. Bahrul Latif
2. Ainul Feby Utami
3. Muthiah Al Zahroh

(2021116
(2021116088)
(2021116364)

Kelas C
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI PAI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN

2017


A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Dalam sejarah kebudayaan umat manusia proses tukar-menukar dan
interaksi (intermingling) atau pinjam meminjam konsep antara satu kebudayaan
dengan kebudayaan lain memang senantiasa terjadi, seperti yang terjadi antara
kebudayaan Barat dan peradaban Islam. Dalam proses ini selalu terdapat sikap
resistensi dan akseptansi. Namun dalam kondisi dimana suatu kebudayaan itu
lebih kuat dibanding yang lain yang tejadi adalah dominasi yang kuat terhadap
yang lemah. Istilah Ibn Khaldun, "masyarakat yang ditaklukkan, cenderung
meniru budaya penakluknya". Islam menyajikan sistem tolong menolong
antarumat dalam lapangan politik, perekonomian, kehidupan sosial, bahkan sistem
perdamaian. Islamlah yang mencetuskan sistem perjanjian, konsulat, suaka
politik, dan dakwah. Kerja sama dan kontak ekonomi dibolehkan dengan pihak
lain.

2. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Sejarah Peradaban Islam ?
b. Bagaimana Metode Sejarah Peradaban Islam ?
c. Periodesasi Sejarah Peradaban Islam?
d. Apa Manfaat Mempelajari Sejarah Peradaban Islam ?

e. Tujuan Mempelajari Sejarah Peradaban Islam ?

3. Tujuan Masalah
a. Mangetahui Pengertian Sejarah Peradaban Islam

1

b. Mengetahui Bagaimana Metode Sejarah Peradaban Islam
c. Mengetahui Periodesasi Sejarah Peradaban Islam
d. Mengetahui Manfaat Mempelajari Sejarah Peradaban Islam
e. Mengetahui Tujuan Mempelajari Sejarah Peradaban Islam

B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Sejarah Peradaban Islam
Kata sejarah dalam bahasa Indonesia memiliki kesamaan filosofi dengan
kata syajarah dalam bahasa Arab yang berarti pohon. Pohon merupakan gambaran
suatu rangkaian geneologi, yaitu pohon keluarga yang mempunyai keterkaitan erat
antara akar, batang,cabang, ranting, dan daun serta buah.
Menurut Ibnu Khaldun, dalam hakikat sejarah terkandung pengertian
observasi dan usaha mencari kebenaran (tahqiq), keterangan yang mendalam

tentang sebab dan asal benda wujudi, serta pengertian dan pengetahuan tentang
substansi, esensi, dan sebab-sebab terjadinya peristiwa. Sedang menurut Franz,
sejarah adalah deskripsi tentang aktifitas manusia yang terus-menerus baik dalam
bentuk individu atau kelompok.
Sedangkan kata peradaban islam adalah terjemahan dari al-hadharah alislamiyah yang artinya kebudayaan islam. “kebudayaan” dalam bahasa arab
adalah ats-tsaqafah. Masih banyak orang yang mensinonimkan dua kata ini “
kebudayaan” (arab ats-tsaqafah,inggris culture) dan peradaban (al -hadharah),
inggris (civilidation). Dalam perkembangan ilmu antropologi istilah itu
dibedakan. Kebudayaan merupakan bentuk ungkapan tentang semangat mendalam

2

suatu masyarakat. Didalam kebudayaan terdapat pengetahuan dan ide-ide untuk
memahami lingkungan dan sebagai pedoman dalam melakukan suatu tindakan.1
2. Metode Sejarah Peradaban Islam
Menurut

etimologi,

metode


berasal

dari

bahasa

Yunani,

yaitu meta (sepanjang),hodos (jalan). Jadi, metode adalah suatu ilmu tentang cara
atau langkah yang ditempuh dalam suatu disiplin tertentu untuk mencapai tujuan
tertentu. Metode berarti ilmu atau cara penyampaian sesuatu kepada orang lain.
Metode juga disebut pengajaran atau penelitian.
Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis
rekaman dan peninggalan masa lampau. Rekonstruksi yang imaginatif dari masa
lampau berdasarkan data yang diperoleh dengan menempuh proses itu disebut
historiografi (penulisan sejarah).2
a. Metode Penggalian Sejarah
Dalam penggalian sejarah terdapat beberapa metode yang dapat di
gunakan. Untuk menggali data yang valid berkaitan dengan sejarah, diperlukan

metode penggalian sejarah yang akurat. Penggalian sejarah pada umumnya
menggunakan metode lisan, observasi, dan dokumenter.
1) Metode Lisan (interview).
Dengan metode ini p elaca kan suatu objek sejarah dilakukan dengan
interview. Metode interview atau wawancara disebut juga metode kuesioner lisan
karena terjadi suatu dialog yang dilakukan oleh pewancara (interviewer) untuk
memperoleh informasi dari terwawancara (interview).
2) Metode Observasi

1 Fatah syukur, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra,2012),
hlm. 7
2 M.Yatimin Abdullah, Studi Islam Kontemporer cet.ke-1, (jakarta:Amzah,2006), hlm
146.

3

Dalam metode observasi, objek sejarah di amati secara langsung. Sebelum
penelitian dimulai atau pertama kali terjun ke lapangan,metode observasi sangat
penting untuk digunakan dalam sebuah penelitian. Metode observasi merupakan
metode pengumpulan data,yakni penyelidikan yang di jalankan secara sistematis

dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indra terhadap kejadian yang
dapat langsung dapat di tangkap. Jadi,metode observasi adalah metode penelitian
dengan pengamatan yang dicatat secara sistematis fenomene-fenomena yang
diselidiki.
3) Metode Dokumenter
Metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan mendalam segala
catatan atau dokumen tertulis. Metode dokumentasi merupakan metode
pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui data yang dapat dilihat
secara langsung. Sebagai laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri
dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa dan sengaja menyimpan
keterangan-keterangan tertentu atau catatan-catatan. Metode ini sangat efektif dan
efesien dalam penggunaan waktu dan tenaga karena cukup dengan melihat catatan
yang telah ada.3
b. Metode Penulisan Sejarah
Adapun dalam penulisan sejarah, demikian pula Sejarah Peradaban Islam,
metode yang dapat digunakan adalah metode deskriptif, komparatif, dan analis
sintesis.
1) Metode Deskriptif
Dengan metode ini ditunjukkan untuk menggambarkan adanya peradaban
islam tersebut, maksudnya ajaran islam sebagai agama samawi yang di bawa Nabi

Muhammad yang berhubungan dengan peradaban diuraikan sebagaimana adanya,
dengan tujuan untuk memahami yang terkandung dalam sejarah tersebut.

3 Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam cet. Ke-2, ( jakarta:Amzah,2010), hlm
5.

4

2) Metode Komparatif
Metode ini merupakan metode yang berusaha membandingkan sebuah
perkembangan perdaban islam dengan peradaban islam lainnya. Melalui metode
komparatif di maksudkan bahwa ajaran-ajaran islam tersebut dikomparasikan
dengan fakta-fakta yang terjadi dan berkembang dalam waktu serta tempat-tempat
tertentu untuk mengetahui adanya persamaan dan perbedaan dalam suatu
permasalahan tertentu. Dengan demikian, dapat diketahui pula adanya garis
tertentu yang menghubungkan peradaban islam dengan peradaban yang
dibandingkan.
3) Metode Analisis Sintesis
Metode ini dilakukan dengan melihat sosok peradaban islam secara lebih
kritis,ada analisis dan bahasan yang luas serta kesimpulan yang spesifik. Dengan

demikian,akan tampak adanya kelebihan dan kekhasan peradaban islam. Hal
tersebut akan lebih jelas dengan adanya pendekatan sintesis yang di maksudkan
untuk memperoleh kesimpulan yang di ambil untuk memperoleh suatu keutuhan
dan kelengkapan kerangka pencapaian tujuan serta manfaat penulisan sejarah
peradaban islam.4
3. Periodesasi Sejarah Islam
Periodesasi sejarah merupakan ciri bagi ilmu sejarah yang mengkaji
peristiwa dalam konteks waktu dan tempat dengan tolak ukur yang bermacammacam. Menurut Nourouzzaman Shiddiq, ada beberapa tolak ukur dalam
penyusunan periodesasi, yaitu sebagai berikut:
a. Sistem politik, biasanya digunakan pada sejarah konvensional. Dengan
demikian, bagi periodesasi model ini, tonggalnya adalah pada bentuk
negara atau pada sistem politik yang dianut oleh pemerintahan negara.
b. Persoalan ekonomi (maju-mundurnya ekonomi) dalam sebuah negara.
Dengan demikian, periodesasi ini menganggap bahwa tingkat kemajuan
4 Ibid, hlm. 6.

5

ekonomilah yang menjadi ciri khususnya, dengan alasan bahwa faktor
ekonomi sangat dominan dalam mendorong terjadinya proses integrasi

suatu masyarakat; ekonomi merupakan faktpr penting pula yang
memengaruhi integrasi sosial, politik, budaya, dan sebagainya.
c. Tingkat peradaban (civilization) dan kebudayaan (culture) suatu bangsa
sebagai ciri khusus.
d. Masuk dan berkembangnya suatu agama.5

4. Manfaat Mempelajari Sejarah Peradaban Islam
Sejarah memiliki nilai dan arti penting yang bermanfaat bagi kehidupan
umat manusia. Hal tersebut dikarenakan sejarah menyimpan atau mengandung
kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru
bagi perkembangan kehidupan manusia. Pentingnya memahami sejarah peradaban
Islam tidak semata-mat untuk mengetahui tanggal, bulan, tahun, dana bad suatu
peristiwa peradaban Islam di masa lampau. Namun juga memahami realitas
muslim untuk mengetahui suatu peristiwa peradaban Islam.
Dengan mengkaji sejarah, dapat diperoleh informasi tentang aktivitas
peradaban Islam dari zaman Rasulullah sampai sekarang, mulai dari pertumbuhan,
perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali peradaban
Islam. Dari sejarah dapat diketahui segala sesuatu yag terjadi dalam peradaban
Islam dengan segala ide, konsep, institusi, system, dan operasionalnya yang
terjadi dari waktu ke waktu. Jadi, sejarah pada dasarnya tidak hanya sekedar

memberian romantisme, tetapi lebih dari itu merupakan refleksi histori.
Dengan mempelajari sejarah peradaban Islam diharapkan seseorang data
engetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan peradaban Islamm
sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang. Sejarah peradaban Islam tidak hanya
5 Ading Kusdiana, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), hlm.
2.

6

memiliki manfaat yang sangat besar dalam pembanguan dan pengembangan
peradaban Islam, namun dapat pula menyelesaikan problematika peradaban Islam
pada masa kini. Disamping itu, dapat memunculkan sikap positif terhadap
berbagai perubahan system peradaban Islam.6
Ketika sejarah disi,pulkan untuk merujuk kepada setidak-tidaknya dua
konsep yang berbeda, yaitu: pertama, sejarah yang tersusun dari serangkaian
peristiwa masa lampau, keseluruhan pengalaman manusia, Kedua, sejarah sebagai
suatu cara yang dengannya fakta-fakta diseleksi, diubah-ubah, dijabarkan dan
dianalisis. Maka materi tersebut sangatlah berguna bagi kelangsungan hidup
manusia sebagai bagian dari sejarah. Yang pertama memberikan pemahaman akan
arti objektif masa lampau, sedangkan yang kedua mengandung makna subjektif.7

Ada beberapa manfaat dalam mempelajari sejarah peradaban Isam antara
lain, menurut Hj. Fatikhah:
a. Menumbuhkan kesadaran komunitas. Memiliki fungsi psikologis yang
strategis yang praktis dalam membangkitkan rasa dan optimisme suatu
komunitas atau bangsa/
b. Membangkitkan inspirasi. Menjadi rujukan untuk mengambil pelajaran
(ibrah) dan dapat dijadikan inspirator untuk menata hari esok yang
lebih baik.
c. Membiasakan berfikir kontekstual. Meskipun penuh dengan konsepkonsep sulit, tetapi selalu menghadirkan refrensi kejadian historinya
selalu melibatkan dimensi ruang dan waktu.
d. Mendorong berfikir kritis. Sejarah peradaban yang dipahami akan
mendorong orang berfikir kritis.
e. Meningkatkan
Menggambarkan

penghargaan

atas

perjuangan

jasa

masyarakat

masyarakat

sebelumnya.

terdahulu

untuk

mempertahankan dan mempertahankan hidup yang lebih baik.8
6 Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam cet.2, (Jakarta: Amzah,2010), hlm. 13-14.
7 Rusydi Sulaiman, Pengantar metodologi studi sejarah peradaban Islam, cet.1, (Jakarta:
PT.RajaGrafindo Persada,2014), hlm. 24-25.

7

Pendapat dari para pemikir tokoh berkenaan dengan manfaat sejarah.
Prof. T. Ibrahim Alfian, dalam bukunya Sejarah dan permasalahn
masa kini :
1. Untuk kelestarian kelompok dan memperkuat daya tahan demi
kelangsungan hidup
2. Sebagai sumber pelajaran dan suri tauladan dari peristiwa pada
masa lalu
3. Sebagai sarana pemahaman mengenai makana hidup
Kuntowijaya dalam pengantar ilmu sejarah membedakan manfaat
sejarah menjadi dua, yaitu:
1. Guna intrinsik yang meliputi: sejarah sebagai ilmu, sejarah
sebagai cara mengetahui masa lalu, sejarah sebagai pernyataan
pendapat, dan sejarah sebagai privasi.
2.

Guna ekstrinsik: sejarah sebagai pendididkan, latar belakang,
rujukan dan bukti. 9

5. Tujuan Mempelajari Sejarah Peradaban Islam
Tujuan mempelajari Sejarah Peradaban Islam menurut Hj. Fatikhah dalam
bukunya Sejarah Peradaban Islam, adalah untuk mencari kebenaran terhadap
hubungan antara kejadian-kejadian masa lalu. Dalam sejarah, begitu pula dalam
ilmu pengetahuan sosial lainnya tidak mungkin diperoleh pendapat yang mutlak
obyektif dan mutlak benar. Patut selalu diingat bahwa subyek dan obyek sejarah
adalah manusia yang tidak mungkin bisa bebas sempurna dari sikap-sikap
subyektif dan perilaku-perilaku yang kadang-kadang sulit dapat dipahami. Oleh
karena itu setiap anaisa dan kesimpulan yang ditarik di samping banyak
bergantung pada pandangan atau falsafah hidup masing-masing juga bisa keliru
8 Abdul Syukur al-Azizi, Kitab Sejarah Peradaban Islam Terlengkap.cet ke-1,
(Yogyakarta,2014). 14-15.
9 M. In’am Esha, Percikan Filsafat Sejarah dan Peradaban Islam, cet.1,( Malang: UINMALIKI PRESS, 2011), hlm.33-35.

8

karena tidak bisa memahami hakikat sesungguhnya dari perilaku manusia ag
damatinya itu. Hanya yang menjadi keharusan bagi seluruh ilmuwan ialah untuk
selalu berusaha bertindak seobyektif mungkin.10

C. PENUTUP
Sejarah merupakan bagian penting dari perjalanan sebuah umat,
bangsa, negara, maupun individu. Keberadaan sejarah merupakan bagian
dari proses kehidupan itu sendiri. Oleh karena itu tanpa mengetahui
sejarah, maka proses kehidupan suatu umat, bangsa, negara itu, dan
sebagainya. Melalui sejarah kita dapat mengetahui betapa umat islam
pernah mencapai suatu kejayaan yang diakui oleh dunia internasional.
Pada saat itu banyak orang-orang non islam yang belajar kepada ilmuwan
muslim, baik secara langsung maupun tidak. Banyak karya-karya tokoh
ilmuwan muslim yang dipakai sebagai referensi ilmuan Eropa sampai
hampir tujuh abad, misalnya karya Ibnu Sina, Al-Ghazali, Ibnu Rusyd,
Ibnu Khaldun, dan sebagainya.

10 Abdul Syukur Al-azizi, Op.Cit., hlm. 12-13.

9

10

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M.Yatimin, 2006, Studi Islam Kontemporer,cet.ke-1, Jakarta: Amzah
Amin, Samsul Munir, 2010, Sejarah Peradaban Islam,cet. Ke-2, Jakarta:Amzah
Esha, M. In’am, 2011, Percikan Filsafat Sejarah dan Peradaban Islam,cet.1,Malang:
UIN-MALIKI PRESS

Fatikhah, 2011, Sejarah Peradaban Islam, Pekalongan: STAIN Pekalongan Press
Kusdiana, Ading, 2013, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: CV Pustaka Setia
Sulaiman, Rusydi, 2014 Pengantar metodologi studi sejarah peradaban Islam,
cet.1, Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada
Syukur, Fatah, 2012, Sejarah Peradaban Islam, Semarang: PT Pustaka Rizki
Putra

SUMBER PUSTAKA