Analisis Faktor - Faktor Pengaruh Kepadatan Penduduk Kabupaten Asahan Tahun 2012

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Penduduk adalah kekayaan bangsa sekaligus modal dasar pembangunan

(http//badan lingkungan hidup daerah.com). Hal ini dapat terjadi jika jumlah penduduk yang besar tersebut dapat diberdayakan sesuai kodrat, keahlian dan bidang kerja masing – masing. Sebaliknya apabila jumlah penduduk yang besar itu tidak dapat diberdayakan dan dikendalikan secara bijak dan terencana maka akan terjadi beban pembangunan. Oleh sebab itu untuk menunjang keberhasilan pembangunan nasional, dalam penanganan masalah kependudukan pemerintah tidak saja mengarahkan pada peningkatan sumber daya manusianya tetapi juga pada upaya peningkatan jumlah penduduknya. Aspek kependudukan yang perlu mendapat perhatian jumlah dan distribusi penduduk. Jumlah penduduk yang besar dalam suatu negara mengakibatkan kepadatan penduduk yang tinggi, proporsi penduduk muda tinggi dan meningkatnya permintaan pemenuhan hak – hak dasar.

Sudah seharusnya pemerintah Indonesia memikirkan solusi untuk mengatasi laju pertumbuahan penduduk yang begitu padat, sehingga ada keseimbangan antara jumlah penduduk diwilayah yang ada dengan banyaknya SDM dan SDA yang ada. Dengan demikian dapat mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.


(2)

Pulau Sumatera merupakan salah satu dari 3 pulau terbesar yang terdapat di dunia. Di pulau ini terdapat beberapa provinsi yang salah satunya adalah Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari 25 Kabupaten dan 8 Kota, yang salah satunya adalah Kabupaten Asahan.

Wilayah Kabupaten Asahan mencakup areal seluas 371.945Ha yang terdiri dari 18 kecamatan. Asahan merupakan kota multietnis, dengan penduduk aslinya Batak, Melayu dan Jawa. Penduduk di kabupaten ini sebagian besar beragama Islam, dan sebagiannya beragama Kristen, Hindu, dan sebagainya.

Kabupaten Asahan merupakan kota yang mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar dan disertai dengan tingkat pertumbuhan panduduk yang relative tinggi. Kepadatan penduduk di kabupaten ini adalah sebesar 700.606 jiwa.

Untuk itu perlu diperhatikan secara intensif apa - apa saja yang menjadi faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yang begitu padat, dalam hal ini penulis mengambil daerah kepadatan penduduk di Kabupaten Asahan. Maka melihat permasalahan yang ada, penulis mengambil 2 variabel yang dijadikan sandaran untuk melihat penyebab kepadatan penduduk di Kabupaten Asahan yaitu jumlah penduduk, luas wilayah, dan banyaknya pasangan usia subur (PUS) yang menikah didaerah tersebut (Asahan dalam Angka.BPS SUMUT.2012).

Penulis menggunakan teknik analisis regresi linier untuk melihat seberapa besar pengaruh kepadatan penduduk di Kabupaten Asahan. Dibeberapa literature


(3)

yang ada, khususnya buku – buku yang berkenaan dengan statistik, regresi linier menyatakan perubahan itu disebabkan perubahan nilai variabel itu dapat pula disebabkan oleh berubahnya variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh variabel lain diperlukan alat analisis yang memungkinkan kita untuk membuat perkiraan nilai variabel tersebut pada nilai tertentu variabel yang mempengaruhinya. Dalam ilmu statistika, teknik yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisa regresi. Model matematis dalam menjelaskan hubungan antara variabel dalam analisis regresi menggunakan persamaan regresi hingga didapat sebuah kesimpulan yang dapat diinterpretasikan mengenai masalah yang diidentifikasi.

1.2Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah yang akan diambil dalam tugas akhir ini adalah :

1. Apakah analisis beberapa faktor luas wilayah serta banyaknya pasangan usia subur yang menikah mempengaruhi tingkat kepadatan penduduk dikabupaten Asahan.

2. Manakah dari kedua variabel yang paling dominan dan paling berpengaruh terhadap tingkat kepadatan penduduk dikabupaten Asahan.


(4)

1.3Batasan Masalah

Untuk memberikan kejelasan dan memberikan kemudahan penelitian ini agar tidak jauh menyimpang dari sasaran yang ingin dicapai, penulis hanya meneliti pengaruh tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Asahan dengan faktor – faktor yang mempengaruhinya yaitu luas wilayah, dan banyaknya PUS yang menikah. Selain itu penulis juga membatasi wilayah penelitian yaitu pada ruang lingkup Kabupaten Asahan saja.

1.4Maksud dan Tujuan Penelitian

1.4.1 Maksud

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengamati dan memberikan penyajian data tentang kepadatan penduduk dan perkembangan penduduk pada tahun 2012 yang diharapkan dapat dipergunakan bagi pihak-pihak yang membutuhkannya untuk dapat mengambil suatu keputusan atau kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan agar tercipta masyarakat yang selaras, serasi dan seimbang baik dari segi pendapatan dan pendidikan.

1.4.2 Tujuan

Yang menjadi tujuan penulisan penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(5)

a. Untuk menentukan model regresi linier berganda yang dapat digunakan untuk pemodelan tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Asahan berdasarkan variabel – variabel yang mempengaruhinya.

b. Untuk melihat perkembangan statistik penduduk

c. Agar pemerintah pusat dan daerah Kabupaten Asahan dapat mengambil tindakan yang akan dilaksanakan untuk tahun – tahun berikutnya dalam mengatasi kepadatan penduduk.

1.5Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa

Menambah pengalaman penulis dalam menerapkan dan mengembangkan konsep ilmiah (ilmu pengetahuan) yang diperoleh dalam perkuliahan untuk menyelesaikan permasalahan yang diteliti.

2. Bagi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara

Bahan perbandingan serta sumbangan pemikiran dalam menganalisis faktor - faktor yang dapat mempengaruhi kepadatan penduduk

1.6Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang terdiri dari langkah-langkah atau urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk


(6)

melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu terwujud. Penulis melakukan beberapa langkah – langkah untuk menyelesaikan penelitian, antara lain :

1. Penelitian Kepustakaan

Penulis melakukan penelitian kepustakaan yaitu dengan mencari informasi di internet, membaca buku-buku di perpustakaan dan Badan Pusat Statistik (BPS) yang ada kaitannya dengan Kabupaten Asahan dan Kependudukan di Kabupaten Asahan.

2. Pengumpulan Data Sekunder

Metode pengumpulan data dapat dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu: a. Data Primer

b. Data Sekunder

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari seumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data sekunder yaitu data yang tidak diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti tetapi dikumpulkan oleh pihak lain, misalnya dari internet, Badan Pusat Statistik (BPS), kantor-kantor yang ada hubungannya atau publikasi lainnya.

Adapun data yang digunakan penulis adalah data sekunder yang diperoleh dari internet dan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk


(7)

angka-angka dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang data tersebut.

1.7 Metode Analisis yang Digunakan

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh luas wilayah yang ada, banyaknya PUS yang menikah terhadap tingkat kepadatan penduduk, maka data yang diperoleh penulis akan dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda.

Regresi linier berganda adalah analisis regresi yang menjelaskan hubungan antara peubah respon (veriabel dependent) dengan faktor – faktor yang mempengaruhi lebih dari satu predaktor (variabel independent). Metode analisis regresi linier berganda pada prinsip dasarnya sama dengan metode analisis regresi linier sederhana. Keduanya bekerja alat untuk melihat pengaruh dan estimasi sebuah kasus dan diselesaikan dengan metode persamaan linier serta membentuk sebuah garis lurus.

Tujuan analisis ini adalah untuk mengukur intensitas hubungan antara dua variabel atau lebih dan memuat prediksi/perkiraan nilai Y dan X. bentuk persamaan regresi linier berganda yang mencakup dua atau lebih variabel, yaitu:

Y =

+

+

+ …+

+


(8)

Y = Pengamatan ke – i pada variabel tak bebas Xi = Pengamatan ke – i pada variabel bebas

=

Parameter Intersep

= Parameter koefisien regresi variabel bebas = Pengamatan ke – i variabel kesalahan

Model diatas merupakan model regresi untuk populasi, sedangkan apabila hanya menarik sebagian berupa sampel dari populasi secara acak dan tidak mengatahui regresi populasi sehingga model regresi populasi perlu diduga berdasarkan model regresi sampel sebagai berikut:

Y =

Dengan:

Y = Variabel tak bebas X = Variabel bebas

…, = koefisien regresi

Dalam regresi linier berganda variabel tak bebas (Y). tergantung kepada dua atau lebih variable bebas (X). Bentuk persamaan regresi linier berganda yang mencakup dua atau lebih variabel, yaitu:


(9)

Untuk hal ini, penulis menggunakan regresi linier berganda satu variabel tak bebas (dependent variabel) dan dua variabel bebas (independent variabel). Bentuk umum persamaan regresi linier berganda tersebut, yaitu:

Y =

+

Dengan:

i = 1,2,…,n

ei = variabel kesalahan (galat)

Untuk rumus diatas, dapat diselesaikannya dengan empat persamaan oleh empat variabel yang terbentuk:

∑Y = nb0 + b1 b2 + b3

∑X1Y = b0 + b1∑(X1)2 b2∑X1X2 + b3 X3

∑X2Y = b0∑X2 + b1∑X1X2 b2∑(X2)2 + b3 ∑X2X3

Pengujian ini dilakukan untuk mengetaui apakah variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). Pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :


(10)

Langkah Pertama Perumusan hipotesa :

Ho : Tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara semua faktor yang mempengaruhi terhadap faktor yang dipengaruhi.

0

4 3 2

1 ( X1, X2, X3, X4 tidak mempengaruhi Y)

H1 : Minimal ada satu parameter koefisien regresi yang tidak sama dengan nol atau berpengaruh signifikan terhadap Y.

Dengan : H0 diterima jika thit≤ ttab. H0 ditolak Jika thit > ttab.

Langkah kedua Menentukan nilai kritis pengujian dengan memperhatikan

derajat kebebasan (degree of freedom) dan tingkat signifikan yang digunakan. Pengujian dilakukan dengan dua sisi, sehingga yang digunakan adalah . Nilai kritis pengujian dapat ditentukan dengan menggunakan tabel distribusi t untuk sampel kecil (n 30 ) dan distribusi Z untuk sampel besar ( n 30 ).

Di mana :

t

( n- k ; )

Langkah ketiga menentukan nilai t hitung dengan formulasi sebagai berikut :

t

hitung

=

adalah kesalahan standar koefisien regresi yang dapat ditentukan dengan formula sebagai berikut :


(11)

Langkah keempat Membuat keputusan terhadap hipotesis dengan

membandingkan nilai t hitung dengan t table.

Langkah kelima Membuat keputusan berdasarkan keputusan yang diambil. Setelah dilihat pengaruh antar variabel yang ada, kemudian dilihat juga hubungan atau keeratan antar variabel tersebut dengan menggunakan metode korelasi ( r ). Adapun rumus dari korelasi adalah:

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian atau pengumpulan data yang dilakukan penulis mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk diperoleh dari buku tahunan yaitu Asahan Dalam Angka 2012 di BPS Sumut. Pengambilan data diatas dilakukan pada saat penulis melakukan riset yang berlangsung pada tanggal 23 Maret 2013


(12)

1.9 Tinjauan Pustaka

1.9.1 (Algifri, 2000) Analisis Regresi Teori, Kasus dan Solusi

Menyatakan perubahan nilai variabel itu dapat pula disebabakan oleh berubahnya variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh variabel lain diperlukan alat analisis yang memungkinkan kita untuk membuat perkiraan nilai variabel tersebut pada nilai tertentu variabel yang mempengaruhinya.

Dalam ilmu statistika, teknik yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisa regresi. Model matematis dalam menjelaskan hubungan antara variabel dalam analisis regresi menggunakan persamaan regresi.

Prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam membangun suatu persamaan regresi adalah bahwa antara variabel dependen dengan variabel independen mempunyai sifat hubungan sebab akibat, baik yang didasarkan pada teori, hasil penelitian sebelumnya, ataupun yang berdasarkan pada penjelasan logis tertentu.

1.9.2 (Sudjana,2005) “Metode Statistika”

Untuk analisa regresi akan dibedakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan variabel tidak bebas yang mudah didapat atau tersedia sering digolongkan dalam


(13)

variabel bebas, sedangkan variabel yang terjadi karena variabel bebas itu merupakan variabel idak bebas (terikat).

Y =

) ( ... ... ... ) ( ... ) ( ... 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 ki k ki i ki i ki o i ki ki i k i i i i o i i ki i k i i i i o i i ki k i i o X a X X a X X a X a Y X X X a X a X X a X a Y X X X a X X a X a X a Y X X a X a X a n a Y

1.9.3. (Sudjana. 2005) “Metode Statistika”

Koefisien determinasi dinyatakan dengan R2 untuk pengujian regresi linier berganda yang mencakup lebih dari dua variabel, untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel tak bebes (Y) yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel – variabel bebas (X) yang ada didalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama – sama. Maka R2 akan ditentukan dengan rumus, yaitu:

R2 = 2 y J Kreg

Harga R2 yang diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan masing – masing variabel yang tinggal dalam regresi.


(14)

1.9.4. (David H. Voelker, MA, Peter Z. Orton, Ed M. 2004) “Keterampilan

Statistika”

Koefisien korelasi adalah istilah statistika yang menyatakan derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih, yang ditemukan oleh Karl Pearson pada awal 1900. Oleh sebab itu dikenal dengan sebutan Korelasi Pearson Product Moment, atau ukuran kuantitatif korelasi antara dua peubah atau arah selang. Koefisien r berupa bilangan yang nilainya dari -1,0 sampai 1,0. Nilai mutlak r menunjukkan kekuatan korelasi, atau seberapa dekat larik bintik – bintik data ke sebuah garis lurus.

1.9.5 (Sugiyono.Dr.Prof.2010) “ Statistik untuk Penelitian”

Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui sebarapa besarkah variabel – variabel bebas itu dapat mempengaruhi variabel tak bebas. Untuk hubungan variabel – variabel tersebut dapat dihitung dengan menggunakn rumus berikut:

Dengan:

ryx = Koefisien korelasi antara Y dan X Xki = Variabel bebas

Yi = Variabel tidak bebas

Untuk mengukur kuat tidaknya antara variabel bebas dan tak bebas, ditinjau dari besar kecilnya nilai koefisien korelasi (r). jika makin besar nilai r,


(15)

maka makin kuat hubungannya dan jika r makin kecil, maka makin lemah hubungannya.

Nilai koefisien korelasi

-1,00 -0,80 berarti korelasi kuat -0,79 -0,50 berarti korelasi sedan -0,49 0.49 berarti korelasi lemah 0,50 0,79 berarti korelasi sedang 0,809 1,00 berarti korelasi kuat

1.9.6 (Ps. Djarwanto. Drs.2003) “Statistika Non Parametrik”

Koefisien Determinasi (R)

Multikolinieritas terjadi apabila R2 yang dihasilkan oleh suatu model regresi empir sangat tinggi, tetapi secara individual variabel – variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

a. Uji F

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama – sama (simultan) terhadap perubahan nilai variabel dependen, dilakukan melalui pengujian terhadap besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan nilai semua variabel independen, untuk itu perlu dilakukan Uji F atau Anova


(16)

dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansi yang ditetapkan untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian.

b. Uji T

Pengujian ini dilakukan untuk menentukan apakah dua sampel tidak berhubungan, memiliki rata – rata yang berbeda. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara nilai dua rata – rata dengan standart eror dari perbedaan rata – rata dua sampel.

1.10Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang akan dikemukakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 : Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 : Landasan Teori

Bab ini menjelaskan tentang klasifikasi mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kepadatan penduduk. Dan menguraikan tentang regresi, regresi linier berganda, uji regresi ganda dan korelasi regresi linier berganda serta uji koefisien regresi berganda.


(17)

BAB 3 : Gambaran Umum Tempat Riset

Bab ini memaparkan tentang sejarah singkat tempat riset yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), visi dan misi BPS.

BAB 4 : Analisa dan Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang analisi data dengan metode ragresi linier berganda dan analisis korelasi untuk melihat hubungan antar variabel.

BAB 5 : Implementasi Sistem

Bab ini memaparkan tentang implementasi system yang digunakan untuk analisis penelitian yaitu program SPSS.

BAB 6 : Kesimpulan dan Saran

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan yang diambil setelah pengolahan data dan analisa perhitungan serta saran-saran yang berupa masukan-masukan yang mungkin dapat bermanfaat untuk masa yang akan datang.


(1)

1.9 Tinjauan Pustaka

1.9.1 (Algifri, 2000) Analisis Regresi Teori, Kasus dan Solusi

Menyatakan perubahan nilai variabel itu dapat pula disebabakan oleh berubahnya variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh variabel lain diperlukan alat analisis yang memungkinkan kita untuk membuat perkiraan nilai variabel tersebut pada nilai tertentu variabel yang mempengaruhinya.

Dalam ilmu statistika, teknik yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisa regresi. Model matematis dalam menjelaskan hubungan antara variabel dalam analisis regresi menggunakan persamaan regresi.

Prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam membangun suatu persamaan regresi adalah bahwa antara variabel dependen dengan variabel independen mempunyai sifat hubungan sebab akibat, baik yang didasarkan pada teori, hasil penelitian sebelumnya, ataupun yang berdasarkan pada penjelasan logis tertentu.

1.9.2 (Sudjana,2005) “Metode Statistika”

Untuk analisa regresi akan dibedakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan variabel tidak bebas yang mudah didapat atau tersedia sering digolongkan dalam


(2)

variabel bebas, sedangkan variabel yang terjadi karena variabel bebas itu merupakan variabel idak bebas (terikat).

Y =

) ( ... ... ... ) ( ... ) ( ... 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 ki k ki i ki i ki o i ki ki i k i i i i o i i ki i k i i i i o i i ki k i i o X a X X a X X a X a Y X X X a X a X X a X a Y X X X a X X a X a X a Y X X a X a X a n a Y

1.9.3. (Sudjana. 2005) “Metode Statistika”

Koefisien determinasi dinyatakan dengan R2 untuk pengujian regresi linier berganda yang mencakup lebih dari dua variabel, untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel tak bebes (Y) yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel – variabel bebas (X) yang ada didalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama – sama. Maka R2 akan ditentukan dengan rumus, yaitu:

R2 = 2

y J Kreg

Harga R2 yang diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan masing – masing variabel yang tinggal dalam regresi.


(3)

1.9.4. (David H. Voelker, MA, Peter Z. Orton, Ed M. 2004) “Keterampilan

Statistika”

Koefisien korelasi adalah istilah statistika yang menyatakan derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih, yang ditemukan oleh Karl Pearson pada awal 1900. Oleh sebab itu dikenal dengan sebutan Korelasi Pearson Product Moment, atau ukuran kuantitatif korelasi antara dua peubah atau arah selang. Koefisien r berupa bilangan yang nilainya dari -1,0 sampai 1,0. Nilai mutlak r menunjukkan kekuatan korelasi, atau seberapa dekat larik bintik – bintik data ke sebuah garis lurus.

1.9.5 (Sugiyono.Dr.Prof.2010) “ Statistik untuk Penelitian”

Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui sebarapa besarkah variabel – variabel bebas itu dapat mempengaruhi variabel tak bebas. Untuk hubungan variabel – variabel tersebut dapat dihitung dengan menggunakn rumus berikut:

Dengan:

ryx = Koefisien korelasi antara Y dan X

Xki = Variabel bebas

Yi = Variabel tidak bebas

Untuk mengukur kuat tidaknya antara variabel bebas dan tak bebas, ditinjau dari besar kecilnya nilai koefisien korelasi (r). jika makin besar nilai r,


(4)

maka makin kuat hubungannya dan jika r makin kecil, maka makin lemah hubungannya.

Nilai koefisien korelasi

-1,00 -0,80 berarti korelasi kuat -0,79 -0,50 berarti korelasi sedan -0,49 0.49 berarti korelasi lemah 0,50 0,79 berarti korelasi sedang 0,809 1,00 berarti korelasi kuat

1.9.6 (Ps. Djarwanto. Drs.2003) “Statistika Non Parametrik”

Koefisien Determinasi (R)

Multikolinieritas terjadi apabila R2 yang dihasilkan oleh suatu model regresi empir sangat tinggi, tetapi secara individual variabel – variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

a. Uji F

Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama – sama (simultan) terhadap perubahan nilai variabel dependen, dilakukan melalui pengujian terhadap besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan nilai semua variabel independen, untuk itu perlu dilakukan Uji F atau Anova


(5)

dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansi yang ditetapkan untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian.

b. Uji T

Pengujian ini dilakukan untuk menentukan apakah dua sampel tidak berhubungan, memiliki rata – rata yang berbeda. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara nilai dua rata – rata dengan standart eror dari perbedaan rata – rata dua sampel.

1.10Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang akan dikemukakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 : Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 : Landasan Teori

Bab ini menjelaskan tentang klasifikasi mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kepadatan penduduk. Dan menguraikan tentang regresi, regresi linier berganda, uji regresi ganda dan korelasi regresi linier berganda serta uji koefisien regresi berganda.


(6)

BAB 3 : Gambaran Umum Tempat Riset

Bab ini memaparkan tentang sejarah singkat tempat riset yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), visi dan misi BPS.

BAB 4 : Analisa dan Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang analisi data dengan metode ragresi linier berganda dan analisis korelasi untuk melihat hubungan antar variabel.

BAB 5 : Implementasi Sistem

Bab ini memaparkan tentang implementasi system yang digunakan untuk analisis penelitian yaitu program SPSS.

BAB 6 : Kesimpulan dan Saran

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan yang diambil setelah pengolahan data dan analisa perhitungan serta saran-saran yang berupa masukan-masukan yang mungkin dapat bermanfaat untuk masa yang akan datang.