Peranan Relawan Demokrasi Terhadap Partisipasi Pemilih Pada Pemilu Legislatif 2014 Di Kabupaten Deli Serdang

BAB II
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN DAN RELAWAN DEMOKRASI

2.1.Profil Kabupaten Deli Serdang
Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 25
Kabupaten/Kota

di

Provinsi

Sumatera

Utara.

Kabupaten

yang

memiliki


keanekaragaman sumber daya alamnya yang besar sehingga merupakan daerah yang
memiliki peluang investasi cukup menjanjikan. Dulu wilayah ini disebut Kabupaten
Deli dan Serdang, dan pemerintahannya berpusat di Kota Medan. Memang dalam
sejarahnya, sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, wilayah ini terdiri dari dua
pemerintahan yang berbentuk kerajaan (kesultanan) yaitu Kesultanan Deli berpusat
di Kota Medan, dan Kesultanan Serdang berpusat di Perbaungan.
Dulu daerah ini mengelilingi tiga “daerah kota madya” yaitu kota Medan
yang menjadi ibukota Provinsi Sumatera Utara, kota Binjai dan kota Tebing Tinggi
disamping berbatasan dengan beberapa Kabupaten yaitu Langkat, Karo, dan
Simalungun, dengan total luas daerah 6.400 KM2 terdiri dari 33 Kecamatan dan 902
Kampung.
Daerah ini, sejak terbentuk sebagai kabupaten sampai dengan tahun tujuh
puluhan mengalami beberapa kali perubahan luas wilayahnya, karena kota Medan,
Tebing Tinggi dan Binjai yang berada didaerah perbatasan pada beberapa waktu
yang lalu meminta/mengadakan perluasan daerah, sehingga luasnya berkurang
menjadi 4.397,94 KM.

Universitas Sumatera Utara

`


Diawal pemerintahannya Kota Medan menjadi pusat pemerintahannya,

karena memang dalam sejarahnya sebagian besar wilayah kota Medan adalah “tanah
Deli” yang merupakan daerah Kabupaten Deli Serdang. Sekitar tahun 1980-an,
pemerintahan daerah ini pindah ke Lubuk Pakam, sebuah kota kecil yang terletak di
pinggir jalan lintas Sumatera lebih kurang 30 kilometer dari Kota Medan yang telah
ditetapkan menjadi ibukota Kabupaten Deli Serdang.
Tahun 2004 Kabupaten ini kembali mengalami perubahan baik secara
Geografi maupun Administrasi Pemerintahan, setelah adanya pemekaran daerah
dengan lahirnya Kabupaten baru Serdang Bedagai sesuai dengan U.U. No. 36 Tahun
2003, sehingga berbagai potensi daerah yang dimiliki ikut berpengaruh.
Dengan terjadinya pemekaran daerah, maka Luas wilayahnya sekarang
menjadi 2.497,72 KM2 terdiri dari 22 kecamatan dan 403 desa/kelurahan, yang
terhampar mencapai 3.34 persen dari luas Sumatera Utara.
Kabupaten Deli Serdang dihuni penduduk yang terdiri dari berbagai suku
bangsa seperti Melayu, Karo, Simalungun, Jawa, Batak, Minang, Cina, Aceh dan
pemeluk berbagai agama seperti Islam, Kristen, Hindu dan Budha, dengan total
jumlah penduduk berjumlah 1.686.366 jiwa dengan Laju Pertumbuhan Penduduknya
(LPP) sebesar 2,74 persen dengan kepadatan rata-rata 616 jiwa perkilometer persegi.

Dalam gerak pembangunannya, motto Kabupaten Deli Serdang yang
tercantum dalam Lambang Daerahnya adalah “Bhinneka Perkasa Jaya” yang
memberi pengertian; dengan masyarakatnya yang beraneka ragam suku, agama, ras
dan golongan bersatu dalam kebhinnekaan secara kekeluargaan dan gotong royong

Universitas Sumatera Utara

membangun semangat kebersamaan, menggali dan mengembangkan potensi sumber
daya alam dan sumber daya manusianya sehingga menjadi kekuatan dan keperkasaan
untuk mengantarkan masyarakat kepada kesejahteraan dan kejayaan sepanjang masa.
Dengan pemekaran Kabupaten Deli Serdang menjadi dua wilayah, secara
administratif Pemerintah Kabupaten Deli Serdang kini terbagi atas 22 Kecamatan
yang didalamnya terdapat 14 Kelurahan dan 389 Desa.
Tabel 1. Nama dan Ibukota Kecamatan, Luas wilayah, jumlah desa /
kelurahan di Kabupaten Deli Serdang
No.

Kecamatan

Ibukota


Luas

Jumlah

Kecamatan

Wilayah

Desa/Keluarahan

(km2)
1.

Gunung Meriah

Gunung Meriah

76,65


12

2.

STM Hulu

Tiga Juhar

223,38

20

3.

Sibolangit

Sibolangit

179,96


30

4.

Kutalimbaru

Kutalimbaru

174,92

14

5.

Pancur Batu

Pancur Batu

122,53


25

6.

Namorambe

Namorambe

62,30

36

7.

Biru – Biru

Biru – Biru

89.69


17

8.

STM Hilir

Talunkenas

190.50

15

9.

Bangun Purba

Bangun Purba

129.95


33

10.

Galang

Galang

150,29

29

11.

Tanjung Morawa

Tanjung Morawa

131,75


26

Universitas Sumatera Utara

12.

Patumbak

Patumbak

46.79

8

13.

Deli Tua

Deli Tua


9,36

6

14.

Sunggal

Sunggal

92.52

17

15.

Hamparan Perak

Hamparan Perak

230.15

20

16.

Labuhan Deli

Labuhan Deli

127.23

5

17.

Percut Sei Tuan

Percut Sei Tuan

190.79

29

18.

Batang Kuis

Batang Kuis

40.34

11

19.

Pantai Labu

Pantai Labu

81.85

19

20.

Beringin

Karang Anyer

52.69

11

21.

Lupuk Pakam

Lubuk Pakam

31.19

13

22.

Pagar Marbau

Pagar Marbau

62.89

16

2.479.72

403

Sumber : KPU Deli Serdang
2.2.Demografi Kabupaten Deli Serdang
2.2.1. Geografis
Kabupaten Deli Serdang secara geografis, terletak diantara 2°57’ - 3°16’
Lintang Utara dan antara 98°33’ - 99°27’ Bujur Timur, merupakan bagian dari
wilayah pada posisi silang di kawasan Palung Pasifik Barat dengan luas wilayah
2.497,72 Km2 Dari luas Propinsi Sumatera Utara, dengan batas sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Sumatera.- Sebelah Selatan berbatasan
dengan Kabupaten Karo. - Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang
Bedagai- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat.

Universitas Sumatera Utara

Topografi
Daerah ini secara geografis terletak pada wilayah pengembangan Pantai
Timur Sumatera Utara serta memiliki topografi, kountur dan iklim yang bervariasi.
Kawasan hulu yang kounturnya mulai bergelombang sampai terjal, berhawa tropis
pegunungan, kawasan dataran rendah yang landai sementara kawasan pantai
berhawa tropis pegunungan. Sementara itu, dilihat dari kemiringan lahan, Kabupaten
Deli Serdang dibedakan atas:
a. Dataran Pantai : ± 63.002 Ha ( 26,30 %) terdiri dari 4 kecamatan (Hamparan
Perak, Labuhan Deli, Percut Sei Tuan, dan Pantai Labu). Jumlah Desa
sebanyak 64 Desa/Kelurahan dengan panjang pantai 65 km.Potensi Utama
adalah ; Pertanian Pangan, Perkebunan Rakyat, Perkebunan Besar, Perikanan
Laut, Pertambakan, Peternakan Unggas, dan Pariwisata.
b. Dataran Rendah : ± 68,965 Ha ( 28.80 % ) terdiri dari 11 kecamatan (
Sunggal, Pancur Batu, Namorambe, Deli Tua, Batang Kuis, Tanjung
Morawa, Patumbak, Lubuk Pakam, Beringin, Pagar Merbau, dan Galang)
dengan jumlah desa sebanyak 197 desa/kelurahan.Potensi Utama adalah :
Pertanian Pangan, Perkebunan Besar, Perkebunan Rakyat, Peternakan,
Industri, Perdagangan, dan Perikanan Darat.
c. Dataran tinggi : ± 111.970 Ha ( 44.90 %) terdiri dari 7 kecamatan
(Kutalimbaru, Sibolangit, Biru-biru, STMHilir, STM Hulu, Gunung Meriah,
Bangun Purba) dengan jumlah desa sebanyak 133 desa. Potensi Utama
adalah : Pertanian Rakyat, Perkebunan, dan Peternakan.

Universitas Sumatera Utara

2.2.2. Ragam Penduduk dan Budaya Kabupaten Deli Serdang
Penduduk Kabupaten Deli Serdang terdiri dari berbagai suku bangsa antara
lain : Melayu, Karo, Simalungun, Toba, Mandailing, Jawa, Minangkabau dan lainlain yang pada umumnya memeluk agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha.
Akibat

pemekaran Kabupaten Deli Serdang

menjadi dua wilayah

pemerintahan, sudah tentu mengalami perubahan kepada pengurangan jumlah
penduduk. Jumlah Penduduk yang bermukim di daerah ini sampai dengan tahun
2007 diperkirakan sebanyak 1.686.366 Jiwa.dengan kepadatan rata-rata 675
jiwa/km2 dengan penduduk terpadat di kec. Deli Tua yaitu 6.057 jiwa/km2 dan
penduduk terendah/ jarang di kec. Gunung Meriah 33 jiwa/km2.
Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas merupakan modal pelaksanaan
pembangunan dan potensi bagi peningkatan pembangunan di segala bidang. Namun
jumlah penduduk yang besar apabila tidak diupayakan pengembangan kualitasnya
dapat merupakan beban bagi pembangunan dan justru dapat mengurangi hasil-hasil
pembangunan yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
Dampak pembangunan terhadap dinamika kependudukan antara lain dapat
dilihat dari aspek kuantitas dan kualitas penduduk yang diindikasikan dari
pertumbuhan penduduk, kepadatan penduduk, rasio

jenis kelamin, angka

ketergantungan umur, median umur, rata-rata anak lahir hidup/rata-rata masih hidup
dan angka migrasi, umur perkawinan pertama, pendidikan, dan ketenagakerjaan.

Universitas Sumatera Utara

2.3.Visi dan Misi Kabupaten Deli Serdang
Dalam upaya lebih memberikan arah pembangunan yang dicita-citakan di
Kabupaten Deli Serdang, Visi Pembangunan yang ditetapkan pada periode 20092014 adalah :
“Deli Serdang yang maju dengan masyarakatnya yang religius, sejahtera, bersatu
dalam kebhinnekaan melalui pemerataan pembangunan, pemanfaatan sumber daya
yang adil, dan penegakan hukum yang ditopang oleh tata pemerintahan yang baik“
Untuk mencapai Visi Pembangunan Deli Serdang tersebut, disusun 4 (empat)
Misi Pembangunan yang harus di emban yaitu :
1. Mendorong pembangunan yang menjamin pemerataan yang seluas-luasnya
didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, infrastruktur yang maju,
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan yang berwawasan
lingkungan, serta didukung oleh kondisi yang kondusif.
2. Mendorong pembangunan akhlaq mulia generasi muda, saling menghormati,
rukun dan damai, tidak diskriminatif, mengabdi pada kepentingan masyarakat
luas, dan menghormati hak azasi manusia.
3. Mendorong pembangunan yang merata, pemanfaatan sumber daya yang adil guna
mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat, rasa aman dan damai, mampu
menampung aspirasi masyarakat yang dinamis, menegakkan persatuan dan
kesatuan dalam kebhinnekaan dengan ditopang oleh tata pemerintahan yang baik.
4. Mendorong tercapainya supremasi hukum dan masyarakat yang taat hukum,
menghilangkan praktek diskriminasi hukum, mendorong pembangunan sistem

Universitas Sumatera Utara

yang akuntabel, transparan, profesional, dan mampu menjalankan fungsinya
sebagai fasilitator bagi semua stakeholdernya.

2.4.Relawan Demokrasi
Program relawan demokrasi adalah gerakan sosial yang dimaksudkan untuk
meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih dalam menggunakan hak pilih.
Program ini melibatkan peran serta masyarakat yang seluas-luasnya dimana mereka
ditempatkan sebagai pelopor (pioneer) demokrasi bagi komunitasnya. Relawan
demokrasi menjadi mitra KPU dalam menjalankan agenda sosialisasi dan pendidikan
pemilih berbasis kabupaten/kota. Bentuk peran serta masyarakat ini diharapkan
mampu mendorong tumbuhnya kesadaran tinggi serta tanggung jawab penuh
masyarakat untuk menggunakan haknya dalam pemilu secara optimal.
Sesuai dengan Peraturan Perundang undangan yaitu UNDANG-UNDANG
REPUBLIK

INDONESIA

NOMOR

22

TAHUN

2007

TENTANG

PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM. Dalam ketentuan umum Pasal 1 ayat 5
yaitu “Penyelenggara Pemilihan umum adalah lembaga yang menyelenggarakan
Pemilu untuk memilih anggota dewan perwakilan rakyat , dewan perwakilan daerah ,
dewan perwakilan rakyat daerah dan Presiden dan wakil presiden , serta kepala
daerah dan wakil kepala daerah secara langsung oleh rakyat. Dan ayat 6 “ Komisi
Pemilihan Umum selanjutnya disebut KPU adalah lembaga Penyelenggara Pemilu
yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri.

Universitas Sumatera Utara

Didalam undang undang ini diatur mengenai KPU, KPU Provinsi dan KPU
kabupaten/Kota sebagai lembaga penyelenggara pemilihan umum yang permanen.
KPU dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab sesuai dengan peraturan
perundang undangan serta dalam hal seluruh tahapan pemilihan umum dan tugas
lainnya, KPU memberikan laporan kepada Dewan perwakilan Rakyat dan Presiden.
Salah satu Tugas , wewenang dan kewajiban KPU dimana tertuang didalam
pasal 8 ayat 1 huruf q.yaitu melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan pemilu
dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU kepada masyarakat”
maka KPU mengadakan pertemuan Rapat Penyusuan Desain Pembentukan Relawan
Demokrasi KPU Provisi se-Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 22-24 Juli
2013 di hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Bersamaan dengan Rapat ini dikeluarkan
dan disampaikan Surat Edaran KPU Nomor 609/KPU/XI/2013 yang ditanda tangani
Ketua KPU Tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Relawan Demokrasi Pemilu
2014, agar ketua KPU/KIP Provinsi dan Ketua KPU/KIP Kabupaten/Kota seluruh
Indonesia, untuk melaksanakan Petunjuk Pelaksanaan Program Relawan Demokrasi
Pemilu 2014. Dimana salah satu isi nya KPU Membuka Pendaftaran Untuk Menjadi
Relawan Demokrasi Pemilu 2014.
Berdasarkan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2007
Tentang Penyelengaraan Pemilihan Umum pada Pasal 7 ayat (1)

“Ketua KPU ,

KPU Provinsi dan KPU Kab/Kota mempunyai Tugas
1. Memimpin Rapat Pleno dan seluruh kegiatan KPU, KPU Provinsi dan
KPU Kab.Kota.

Universitas Sumatera Utara

2. Bertindak untuk dan atas nama KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/kota
ke luar dan kedalam
3. Memberikan keterangan resmi tentang kebijakan dan kegiatan KPU, KPU
Provinsi, KPU Kab/kota dan,
4. Menandatangani seluruh peraturan dan keputusan KPU, KPU Provinsi,
dan KPU Kabupaten/Kota
dan pada ayat (2) nya “Dalam Menjalankan Tugas nya , Ketua KPU , KPU Provinsi
dan KPU Kabupaten/Kota bertanggung jawab kepada Rapat Pleno”

Pembentukan relawan demokrasi dilakukan atas dasar surat edaran KPU No.
609/KPU.IX/2013 tentang Penyampaian Petunjuk Pelaksanaan Relawan Demokrasi
PEMILU 2014 yang diteruskan kepada setiap KPU Kabupaten/Kota untuk
menindaklanjuti Surat Edaran tersebutmaka KPU Kabupaten Deli Serdang
mengeluarkan

SK

pembentukan

relawan

demokrasi

No.14/Kpts/Seskab-

655895/I/2014 (SK berdasarkan kabupaten/kota).
Maka Surat Edaran KPU Nomor 609/KPU/XI/2013 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Program Relawan Demokrasi Pemilu 2014 yang ditanda tangani Ketua
KPU dianggap mempunyai kekuatan hukum yang harus dilaksanakan secara
kelembagaan ke dalam oleh tingkatan dibawah nya yaitu ketua KPU/KIP Provinsi
dan Ketua KPU/KIP Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.
Program relawan demokrasi dilatarbelakangi oleh partisipasi pemilih yang
cenderung menurun. Tiga pemilu nasional terakhir dan pelaksanaan pemilukada di

Universitas Sumatera Utara

berbagai daerah menunjukkan indikasi itu. Pada pemilu nasional misalnya, yaitu
pemilu 1999 (92%), pemilu 2004 (84%) dan pemilu 2009 (71%) menjadi salah satu
tantangan yang dihadapi dalam upaya untuk mewujudkan kesuksesan Pemilu 2014.
Banyak faktor yang menjadikan tingkat partisipasi mengalami tren penurunan, di
antaranya adalah jenuh dengan frekuensi penyelenggaraan pemilu yang tinggi,
ketidakpuasan atas kinerja sistem politik yang tidak memberikan perbaikan kualitas
hidup, mal-administrasi penyelenggaraan pemilu, adanya paham keagamaan anti
demokrasi, dan melemahnya kesadaraan masyarakat tentang pentingnya pemilu
sebagai instrumen transformasi sosial, dan lain sebagainya. 34
Tabel 2. Daftar Nama – nama Relawan Demokrasi PEMILU 2014
KABUPATEN DELI SERDANG

34

No.

NAMA

ALAMAT

1.

Saibatul Hamdi

Desa Kelambir kec. Hamparan Perak

2.

Delima Sari

Tandukan Raga Dusun I STM Hilir

3.

Ahamd, S.Pd

Desa Durian Kec. Pantai Labu

4.

Imam Munandar

Gunung Meriah

5.

Ummi Khairani Hrp.

Jl. Balai desa Dusun I Desa Marindal

6.

Umy Fitirani

Jl. Pertahanan Kec. Tanjung Morawa

7.

Fachri Oktaryadi

Desa Wonosari Kec. Tanjung Morawa

8.

Edy Saputra Efendy

Jl. Lestari Dusun IV Kec. Deli Tua

9.

M. Faisal

Jl. Koramil Gg. Darma Lk. II

http://www.kpu.go.id/dmdocuments/Juklak%20Relawan%20Demokrasi.pdf

Universitas Sumatera Utara

10.

Rindu Sirait

Gg. Nogia No.96 Kel. Deli Tua Timur

11.

Walimah Putri

Jl. Deli Tua Perumahan Asabri

12.

Bima Persadanta

Simpang Ranting kec. Biru - Biru

13.

Ahmad Muthma Lbs

Jl. Enggang XV No. 221 P.Mandala

14.

Ahmad Arfah Lbs

Jl. Enggang XV No. 221 P.Mandala

15.

Lukman Ahmadi Pohan

Jl. Pertahanan Patumbak

16.

Andri Dwi Cahya

Perum. Bumi Tuntungan Blok 123

17.

Andhika Mulatua

Dusun XIX Pasar IV Kelambir V

18.

Bayu Atmaja

Desa Manunggal

19.

Alimuda Rezeki

Jl. Kiwi 17 No. 370 P.Mandala

20.

Munyati Muhasanah

Jl. Pengabdian Dusun I B. Setia

21.

Windra Hardi Purba

Jl. Benteng Dusun VII Desa Tumpatan

22.

Budiman

Dusun III Desa Lau Barus STM. Hilir

23.

Mekar Sari

Dusun Bina Karya Pasar V

24.

Guwandi

Jl. Cempaka Bakaran Batu. L.Pakam

25.

Ida Sari Siregar

Jl. Galang Lubuk Pakam

Sumber : KPU Deli Serdang
2.4.1. Tujuan
Program Relawan Demokrasi bertujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kualitas Pemilu
2. Meningkatkan partisipasi pemilih
3. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi

Universitas Sumatera Utara

4. Membangkitkan kesukarelaan masyarakat sipil dalam agenda pemilu dan
demokratisasi
2.4.2. Persyaratan Relawan Demokrasi
Untuk mengikuti program Relawan Demokrasi, seseorang harus memiliki
persyaratan sebagai berikut:
1. Warga Negara Indonesia.
2. Berusia minimal 17 tahun pada saat mendaftar, khusus untuk relawan pemilih
pemula maksimal berusia 25 tahun.
3. Pendidikan minimal SLTA atau sederajat.
4. Berdomisili di wilayah setempat.
5. Non-partisan, sekurang-kurangnya dalam 5 (lima) tahun terakhir.
6. Memiliki komitmen menjadi relawan pemilu
7. Terdaftar sebagai pemilih
8. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik
9. Bertanggungjawab dan berakhlak baik
10. Bukan bagian dari penyelenggara pemilu
11. Memiliki pengalaman terkait kegiatan penyuluhan atau aktif dalam organisasi
kemasyarakatan/kemahasiswaan.
12. Tidak pernah terlibat tindak pidana atau tidak sedang menjalani proses hukum
atas tindak pidana.
Persyaratan tersebut dibuktikan dengan:
1. Fotocopi KTP yang masih berlaku.

Universitas Sumatera Utara

2. Fotocopi ijazah SLTA atau sederajat.
3. Pas photo 4 x 6 sebanyak 4 (empat) lembar.
4. Surat pemenuhan persyaratan yang meliputi
a. Pernyataan kesediaan menjadi relawan demokrasi.
b. Pernyataan tidak menjadi anggota partai politik sekurang-kurangnya
dalam 5 (lima) tahun terakhir dan tidak dalam kedudukan sebagai calon
anggota DPD
c. keterangan terdaftar sebagai pemilih dari PPS.
d. pernyataan tidak pernah terlibat tindak pidana atau tidak sedang menjalani
proses hukum atas tindak pidana
e. pernyataan bukan bagian dari penyelenggara pemilu 2014.
5. Curriculum Vitae (daftar riwayat hidup)

2.4.3. Rekrutmen
Dalam melakukan rekrutmen peserta relawan demokrasi
1. Rekrutmen relawan demokrasi dilakukan di tingkat KPU Kab/Kota.
2. Relawan demokrasi meliputi segmen pemilih pemula, kelompok agama,
kelompok perempuan, penyandang disabilitas dan kelompok pinggiran.
3. Jumlah relawan demokrasi maksimal 25 orang per-kab/kota, dengan rincian setiap
segmen terdiri dari 5 (lima) orang relawan atau disesuaikan dengan kebutuhan
setempat.

Universitas Sumatera Utara

4. Apabila terdapat relawan di luar jumlah yang ditentukan KPU Kab/Kota dapat
memfasilitasinya dengan tanpa pembebanan anggaran DIPA KPU.
5. Pendaftaran relawan demokrasi dilakukan melalui:
a. pendaftaran langsung di KPU kab/kota berdasarkan pengumuman terbuka
kepada publik atau institusi strategis dari setiap komunitas; atau
b. berdasarkan usulan atau rekomendasi dari institusi strategis setiap
komunitas.
6. Terhadap pendaftar dilakukan seleksi administrasi dan wawancara kompetensi.

2.4.4. Peningkatan Kompetensi
Guna meningkatkan kompetensi yang diperlukan dalam menjalankan
tugasnya, relawan demokrasi mengikuti Training of trainer untuk Relawan
Demokrasi dengan materi:
a. Pentingnya demokrasi, pemilu dan partisipasi.
b. Pemahaman tentang teknis tahapan pemilu yang strategis.
c. Kode etik relawan.
d. Teknik-teknik berkomunikasi publik.
e. Materi lain yang relevan.

2.4.5. Materi sosialisasi
Dalam menjalankan tugasnya, relawan demokrasi menyampaikan materi
tentang:

Universitas Sumatera Utara

a. Pentingnya demokrasi, pemilu dan partisipasi.
b. Tata cara pemberian suara dalam pemilu.
c. Pengenalan terhadap kontestan pemilu.
d. Hal-hal lain yang dianggap sesuai dengan kebutuhan segmen.

2.4.6. Mekanisme kerja
1. Dalam menjalankan tugasnya relawan demokrasi menggunakan pilihan metode
yang sesuai dengan kebutuhan, antara lain:
a. Simulasi
b. Bermain peran/role playing
c. Diskusi kelompok/FGD
d. Ceramah
e. Alat bantu (visual dan non visual)
f. Posting materi sosialisasi ke media sosial
2. Agenda kegiatan Relawan Demokrasi meliputi:
a. Memetakan varian kelompok sasaran (mapping).
b. Mengidentifikasi kebutuhan varian kelompok sasaran.
c. Identifikasi materi dan metode sosialisasi yang akan dilakukan.
d. Menyusun jadwal kegiatan dan berkoordinasi dengan relawan pemilu yang
lain.
e. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal.
f. Menyusun dan melaporkan kegiatan kepada KPU Kab/Kota.

Universitas Sumatera Utara

2.4.7. Kode etik
Agar dapat menjalankan tugas sebagaimana mestinya, Relawan pemilu
diwajibkan mematuhi kode etik yang telah ditetapkan, yaitu:
- Bersikap independen, imparsial, dan non partisan terhadap peserta pemilu.
- Tidak melakukan tindak kekerasan.
- Menghormati adat dan budaya setempat.
- Tidak bertindak diskriminatif.
- Tidak menerima pemberian dalam bentuk apapun dari peserta pemilu yang
menunjukkan indikasi keberpihakan atau gratifikasi.
Dalam hal terjadi pelanggaran kode etik diberikan sanksi pemberhentian
sebagai Relawan Demokrasi, setelah dilakukan klarifikasi.

2.4.8.

Pembiayaan

Honor peserta Relawan Demokrasi dibebankan kepadan APBN Komisi
Pemilihan Umum tahun 2014 yang tercantum dalam DIPA Anggaran belanja
Pemilihan Umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014 dan dibayarkan setiap bulannya
terhitung sejak Surat Keputusan ini ditetapkan.
Alokasi anggaran dimaksud adalah untuk membiayai 25 orang relawan.
Apabila terdapat relawan di luar jumlah yang ditentukan, KPU Kab/Kota dapat
memfasilitasinya dengan tanpa pembebanan anggaran DIPA KPU.

Universitas Sumatera Utara