MATERI OLIMPIADE GEOGRAFI, KEBUMIAN DAN ASTRONOMI SOFYANTO El Nino dan Pangan

El Nino & Produksi Pangan
 JOKO WIRATMO
 Kelompok keahlian
Sains Atmosfer
 Program studi
Meteorologi
 Fakultas Ilmu dan
Teknologi Kebumian
(FITB)
 Institut Teknologi
Bandung
 16 Oktober 2009

Pelajaran dari kejadian El
Nino
 Perlu memahami hubungan El Nino dan iklim lokal
 Gunakan informasi historis: “lihat ke belakang,
rencanakan ke depan”
 Buat ramalan El Nino yang informatif dan bisa
digunakan
 Tingkatkan kemampuan dalam meramal untuk

persiapan mengurangi dampak
 Temukan manajemen bencana
 TINGKATKAN KESADARAN PUBLIK MELALUI
DISEMINASI INFORMASI
 dll

Sejarah
 1891 – Luis Carranza – ada arus balik
dari utara ke selatan yang teramati di
pelabuhan Paita dan Pacasmayo, Peru
 1960 an – ahli oseanografi baru
menyadari bahwa anomali tersebut
meluas ribuan kilometer dari lepas pantai
Peru ke lautan Pasifik ekuator

El Nino
 Anomali
memanasnya suhu
permukaan laut
Pasifik tropis ekuator

yang berdampak
pada cuaca global






Anak laki-laki
Anak Tuhan
Terjadi setiap 2-7 tahun
Bisa berlangsung
selama 12 – 18 bulan
 Tidak mempunyai
periode tetap
 Kopel laut - udara

Osilasi selatan
 Walker 1923
 Walker 1923 & 1937

 Osilasi selatan
 Bila tekanan tinggi
berhubungan dengan
terjadi di lautan
perubahan utama pola
Pasifik maka tekanan
curah hujan dan medan
rendah cenderung
angin di lautan Pasifik
terjadi di lautan India
dan India tropis dan
dari Afrika sampai
dengan fluktuasi
temperatur di Afrika
Australia
tenggara, Kanada barat,
dan tenggara AS

ENSO
 Ada hubungan erat

antara kejadian El
Nino dan Osilasi
Selatan 
diperkenalkan istilah
ENSO

 Fase/ periode panas
 El Nino
 Fase / periode dingin
 La Nina

Sirkulasi arus laut permukaan

Sirkulasi arus laut, angin
pasat dan distribusi
tekanan

 Normal

 El nino


Observasi
Satelit

Moored buoys

SST (radiometer),
kecepatan angin
(scatterometer),
SSH (altimeter)

profil temperatur,
kec. Angin, arus

Drifting buoys
SST & arus permukaan
“Lagrangian drifters”

Observasi


NOAA
KA’IMIMOANA

Pengamatan buoy dipantau
oleh kapal riset konsorsium
internasional

SST sebagai fungsi
bujur dan waktu

Sama, tapi deviasi SST
dari rata-rata

Termoklin dan SST
A

B

El Niño conditions


La Niña conditions

 Makin dalamnya termoklin di Pasifik timur berarti air dingin jauh
dari permukaan dan menyebabkan pemanasan selama El Nino

Termoklin dan SST selama El Nino dan
La Nina

Jan 1997 (La Nina)

Nov 1997 (El Nino)

Mar 1998 (El Nino ends)

BBU*
musim
dingin
 El
Nino


 La
Nina

BBU
musim
panas
 El
Nino

 La
Nina

 Dampak El Nino pada curah hujan normal
di beberapa pulau
Sumber, Irawan.2002
Persentase penurunan curah hujan (%)
Provinsi

Curah hujan normal
(mm)

MH

El Nino 1997/98

El Nino 1982/83

MK

total

MH

MK

total

MH

MK


Total

Sumatera

1579 756

2335

-38.3

-46.4

-40.9

-18.7

-35.2

-24.0


Jawa

1665 362

2027

-33.4

-76.8

-41.2

-11.9

-81.7

-24.4

Balinus

1378 163

1541

-26.5

-78.5

-32.0

-26.4

-90.8

-33.2

Kalimantan

1746 832

2578

-32.5

-54.4

-39.9

-5.7

-37.8

-16.1

Sulawesi

1557 543

2100

-30.7

-70.2

-40.9

-28.5

-24.4

-27.4

Indonesia

1558 628

2186

-33.3

-56.2

-39.9

-17.2

-39.6

-23.7

Sumber: Irawan. 2003

Dampak anomali iklim 1968-2000 terhadap
produksi pangan nasional
Tahun
1971
1973
1974
1975
1988
1989
1998
1999
1972
1977
1982
1987
1991
1994
1997
Rata-rata

Anomali iklim
La Nina
La Nina
La Nina
La Nina
La Nina
La Nina
La Nina + El
Nino
La Nina
El Nino
El Nino
El Nino
El Nino
El Nino
El Nino
El Nino
El Nino
La Nina

Periode
(bulan/tahun)
1-5/1971
7-12/1973
1-4/1974
3-12/1975
8-12/1988
1-6/1989
7-12/1998 +
1-4/1998
1-5/1999
5-9/1972
4-12/1977
5-12/1982
1-9/1987
9-12/1991
3-11/1994
3-12/1997

Durasi
(bulan)

Deviasi produksi aktualekspektasi
(ribu ton)
(%)

5
6
4
9
4
6
5+4

799.9
833.0
953.2
-257.0
34.6
1592.7
-476.7

2.25
2.15
2.33
-0.62
0.05
2.26
-0.61

5
5
9
8
9
4
9
10

687.8
-2057.7
-802.5
-1564.9
-1366.3
-2366.5
-2609.6
-1795.9
-1794.8
520.9

0.86
-5.56
-1.86
-2.90
-2.12
-3.23
-3.45
-2.28

7.7
5.6

-3.06
1.08

Kerugian & keuntungan
 Kerugian akibat El
Nino (Rp)
 Asumsi: 1 kg (padi,
jagung, ubi, kacang
tanah, kedelai) = Rp.
2000, Kerugian : Rp. 3.6 T

 Keuntungan akibat
La Nina (Rp)
 Asumsi serupa
 Untung :Rp. 1.04 T
 Catatan: peningkatan
produksi sawah tadah
hujan dinetralisir oleh
kerusakan tanaman padi
sawah akibat banjir

Petunjuk akan adanya El
Nino
 Sirkulasi Walker dan angin pasat melemah
 Area perairan panas yang biasanya terletak di
Pasifik barat mendingin dan perairan terpanas
bergeser ke timur ke Pasifik tengah
 Perairan pantai Amerika Selatan yang
normalnya dingin menghangat 2-8oC
 SOI negatif
 Peningkatan perawanan di atas Pasifik ekuator
tengah

Intensitas El Nino
 El Nino unik baik
kekuatan maupun
durasinya
 Intensitas dapat
dilihat dari anomali
SST Pasifik tropis
ekuator

 Lemah  +0.5 s/d
+1.0 oC
 Sedang  +1.1 s/d
+1.5 oC
 Kuat  > +1.5 oC
 Terjadi minimal
selama 3 bulan
berturut-turut

Indeks NINO
Wilayah

Petunjuk El Nino& La Nina

 NINO 1+2 (0-10 LS; 9080 BB)
 NINO 3 (5 LU- 5 LS; 15090 BB)
 NINO 4 (5 LU- 5 LS; 160
BT – 150 BB)
 NINO 3.4 (5 LU- 5 LS;
170-120 BB)

 Indeks > +0.5 C  El
Nino
 Indeks < -0.5 C  La
Nina

Indeks Osilasi Selatan
 SOI = 10 (Pdiff –
Pdiffav)/ SD Pdiff
 Pdiff : selisih SLP rata-rata
bulanan Tahiti dan Darwin
 Pdiffav : rata-rata jangka
panjang Pdiff pada bulan
yang dimaksud
 SD Pdiff : standard deviasi
Pdiff

 SOI < 0  El Nino
 SOI > 0  La Nina

El Nino 2009?

Kemungkinan dampaknya
di Indonesia
 Musim bergeser (mundur)
 Curah hujan berkurang dan musim hujan
memendek
 Produksi pangan ?  antisipasi ?

Terimakasih
Matur nuwun sanget