T JEP 1302461 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran bahasa asing di Indonesia mulai berkembang dengan pesat.
Salah satu bahasa asing yang paling diminati adalah bahasa Jepang. Bahasa Jepang
mulai dipelajari di sekolah-sekolah sebagai bidang studi pilihan. Hal ini memberikan
dampak positif untuk perkembangan pembelajaran bahasa Jepang, dimana jumlah
siswa yang ingin melanjutkan studi di Jurusan Bahasa Jepang pun terus menerus
bertambah dari tahun ke tahun, baik jurusan pendidikan maupun sastra.
Dari hasil survey yang dilakukan oleh Japan Foundation, jumlah pembelajar
bahasa Jepang di Indonesia pada tahun 2003 hanya sebanyak 75.604 orang, tahun
2006 sebanyak 272.719, tahun 2009 sebanyak 716.353 orang, serta pada survey
terakhir pada tahun 2012 mencapai angka 872.406 orang, dapat kita lihat bahwa
jumlah pembelajar bahasa Jepang di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Seiring dengan meningkatnya jumlah pembelajar,
jumlah instansi yang menyelenggarakan pembelajaran bahasa Jepang pun meningkat.
Seperti yang dikutip dalam Danasasmita (2012: 57) pada tahun 2004 tercatat
sebanyak 432 instansi tingkat pendidikan menengah dan 78 universitas mengajarkan
bahasa Jepang.
Dalam mempelajari bahasa Jepang, terdapat empat keterampilan dasar

berbahasa yang harus dikuasai oleh pembelajar bahasa yaitu keterampilan menyimak
(kiku ginou), berbicara (hanasu ginou), membaca (yomu ginou) dan menulis (kaku
ginou). Keempat keterampilan ini saling berkaitan dan perlu dikembangkan secara

berkelanjutan. Kegiatan menulis (dalam pembelajaran bahasa Jepang dikenal dengan
istilah sakubun) merupakan salah satu keterampilan yang kompleks karena
pembelajar dituntut untuk menuangkan ide dan gagasannya ke dalam kalimat bahasa
Yanuar Lutfi Rohman, 2015
EFEKTIFITAS METODE COOPERATIVE LEARNING TEKNIK RECIPROCAL TEACHING
DALAM PEMBELAJARAN SAKUBUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Jepang yang di dalam prosesnya menuntut pembelajar untuk memiliki kemampuan
kosa kata, tata bahasa dan kanji yang cukup. Hal ini menjadi kesulitan tersendiri bagi
pembelajar bahasa Jepang di Indonesia.
Mata kuliah sakubun pada jenjang perkuliahan, sering dianggap sebagai salah
satu mata kuliah yang sulit, karena sulit menyampaikan ide/gagasan yang dimiliki,
kebingungan memilih kosakata, ungkapan maupun tata bahasa yang akan digunakan,

kesulitan dalam menuliskan kanji, dan lain-lain sehingga pengajar dituntut untuk
menyampaikan materi perkuliahan sakubun ini dengan cara yang menarik untuk
memotivasi dan menambah minat pembelajar. Jika di dalam metode drill/latihan,
pembelajar cenderung berperan secara pasif, yaitu hanya mendengarkan instruksi dari
pengajar dan melaksanakannya, maka dibutuhkan metode lain yang lebih melibatkan
pembelajar secara aktif dalam proses pembelajaran

sakubun

yang dapat

meningkatkan minat pembelajar.
Metode Cooperative Learning Teknik Reciprocal Teaching dapat dijadikan
salah satu metode alternatif. Metode yang dikembangkan oleh Brown & Paliscar pada
tahun 1984 ini merupakan suatu teknik pembelajaran yang digunakan untuk
meningkatkan pemahaman terhadap suatu topik, dalam kegiatan pembelajaran ini
guru serta murid memegang peranan yang penting pada tahap dialog tentang suatu
topik (teks). Teknik pembelajaran ini terdiri dari empat aktivitas yaitu memprediksi
(prediction), meringkas (summarizing), membuat pertanyaan (questioning), dan
menjelaskan (clarifying). Empat aktivitas tersebut diharapkan dapat membantu siswa

membangun pemahaman terhadap apa yang sedang dipelajarinya, misalnya:
1. Memprediksi (prediction), siswa diharapkan dapat membuat perkiraan
mengenai topik dari paragraf selanjutnya di dalam teks yang sedang dipelajari.
2. Meringkas (summarizing), siswa diharapkan dapat memilih dan memilah halhal yang penting dan tidak penting dari teks yang dipelajarinya.
3. Membuat pertanyaan (questioning), tahapan ini digunakan untuk memonitor
dan mengevaluasi sejauhmana pemahaman siswa terhadap bacaan.
Yanuar Lutfi Rohman, 2015
EFEKTIFITAS METODE COOPERATIVE LEARNING TEKNIK RECIPROCAL TEACHING
DALAM PEMBELAJARAN SAKUBUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

4. Menjelaskan (clarifying), siswa diharapkan dapat menjelaskan hal-hal yang
masih kabur atau kurang jelas dari sebuah bacaan.
Dalam teknik ini, guru bertugas memberikan perhatian pada keaktifan
masing-masing kelompok selama pelaksanaan kegiatan diskusi, memilah materimateri yang akan dipelajari oleh siswa, memberikan petunjuk-petunjuk kepada siswa
dalam memecahkan masalah, memeriksa hasil prediksi yang disusun oleh siswa, dan
membantu siswa dalam menyimpulkan hasil prediksi yang diperoleh.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis bermaksud melakukan

penelitian yang berjudul “Efektivitas Metode Cooperative Learning Teknik
Reciprocal Teaching dalam Pembelajaran Sakubun (Penelitian Eksperimen

terhadap Mahasiswa Tingkat III DPBJ FPBS UPI)”.

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
1.2.1

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, akan dirumuskan

masalah sebagai berikut:
a.

Bagaimana kemampuan mengarang mahasiswa tingkat III DPBJ FPBS
UPI sebelum menggunakan metode Cooperative Learning teknik
Reciprocal Teaching dan setelah menggunakan metode Cooperative
Learning teknik Reciprocal Teaching dalam pembelajaran Sakubun?

b.


Adakah

perbedaan

yang

signifikan

antara

penggunaan

metode

Cooperative Learning teknik Reciprocal Teaching dengan metode
drill/latihan dalam pembelajaran Sakubun?

c.


Bagaimanakah respon dan kesan mahasiswa tingkat III DPBJ FPBS UPI
terhadap penggunaan metode Cooperative Learning teknik Reciprocal
Teaching dalam pembelajaran Sakubun?

Yanuar Lutfi Rohman, 2015
EFEKTIFITAS METODE COOPERATIVE LEARNING TEKNIK RECIPROCAL TEACHING
DALAM PEMBELAJARAN SAKUBUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

1.2.2

Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, penulis akan

melakukan pembatasan yang akan diteliti yaitu:
a.

Penelitian ini hanya akan meneliti bagaimana kemampuan mengarang

mahasiswa tingkat III DPBJ FPBS UPI sebelum menggunakan metode
Cooperative

Learning

teknik

Reciprocal

Teaching

dan

setelah

menggunakan metode Cooperative Learning teknik Reciprocal Teaching
dalam pembelajaran Sakubun.
b.

Penelitian ini hanya akan meneliti apakah ada perbedaan yang

signifikan antara penggunaan metode Cooperative Learning teknik
Reciprocal Teaching dengan metode drill/latihan dalam pembelajaran
Sakubun.

c.

Penelitian ini hanya akan meneliti respondan kesan mahasiswa tingkat
III DPBJ FPBS UPI terhadap penggunaan metode Cooperative Learning
teknik Reciprocal Teaching dalam pembelajaran Sakubun.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1

Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis melalui penelitian ini adalah:

a.

Untuk mengetahui bagaimana kemampuan mengarang mahasiswa tingkat
III DPBJ FPBS UPI sebelum menggunakan metode Cooperative

Learning teknik Reciprocal Teaching dan setelah menggunakan metode
Cooperative Learning teknik Reciprocal Teaching.

b.

Untuk mengetahui adakah perbedaan yang signifikan antara penggunaan
metode Cooperative Learning teknik Reciprocal Teaching dengan
metode drill/latihan dalam pembelajaran Sakubun pada mahasiswa
tingkat III DPBJ FPBS UPI.

Yanuar Lutfi Rohman, 2015
EFEKTIFITAS METODE COOPERATIVE LEARNING TEKNIK RECIPROCAL TEACHING
DALAM PEMBELAJARAN SAKUBUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

c.

Untuk mengetahui respon dan kesan mahasiswa tingkat III DPBJ FPBS

UPI terhadap penggunaan metode Cooperative Learning teknik
Reciprocal Teaching dalam pembelajaran Sakubun.

1.3.2

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat pada:

a.

Bagi pembelajar, diharapkan metode Cooperative Learning teknik
Reciprocal Teaching dapat menjadi salah satu alternatif teknik

pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bervariasi dalam mata kuliah
sakubun.

b.

Bagi pengajar bahasa Jepang, diharapkan metode Cooperative Learning
teknik Reciprocal Teaching dapat menjadi alternatif teknik pengajaran

inovatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran sakubun.

c.

Bagi peneliti, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
mengembangkan teknik-teknik pembelajaran lain yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran sakubun.

1.4 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang akan ditulis dalam penelitian ini dibagi ke
dalam lima bab dengan urutan sebagai berikut :
BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika
penulisan.

BAB II

LANDASAN TEORITIS
Bab ini berisi tentang penggambaran mengenai pembelajaran bahasa
Jepang di Indonesia saat ini yang harus diiringi pula dengan
peningkatan kualitas pembelajarannya, lalu pembahasan secara teoritis

Yanuar Lutfi Rohman, 2015
EFEKTIFITAS METODE COOPERATIVE LEARNING TEKNIK RECIPROCAL TEACHING
DALAM PEMBELAJARAN SAKUBUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

mengenai metode Cooperative Learning diawali dengan definisi, ciriciri, karakteristik, unsur-unsur, langkah-langkah penerapan metode
Cooperative Learning, diakhiri dengan uraian hasil penelitian

terdahulu mengenai penerapan metode Cooperative Learning yang
telah dilakukan. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mengenai
teknik Reciprocal Teaching sebagai salah satu teknik dari metode
Cooperative Learning. Penjelasan tersebut diawali dengan definisi,

karakteristik, tujuan, kelebihan dan kekurangan, dan langkah-langkah
penerapan teknik Reciprocal Teaching, variasi, dan diakhiri dengan
pemaparan hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan mengenai
teknik Reciprocal Teaching. Selanjutnya dipaparkan bagaimana
pengaplikasian teknik Reciprocal Teaching dalam pembelajaran
Sakubun. Di akhir bab 2, penulis juga memaparkan beberapa

pengertian menulis/mengarang dan pengertian sakubun.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi pembahasan metodologi penelitian yang digunakan,
populasi, sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan
data.

BAB IV

ANALISIS DATA
Bab ini berisi hasil dan analisis data yang penulis peroleh dari
lapangan.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran penulis.

Yanuar Lutfi Rohman, 2015
EFEKTIFITAS METODE COOPERATIVE LEARNING TEKNIK RECIPROCAL TEACHING
DALAM PEMBELAJARAN SAKUBUN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu