LAKIP BKP YOGYA 2012

(1)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Salah satu azas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban dari amanah atau mandat yang melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012 disusun.

LAKIP ini menyajikan capaian kinerja dari Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2012 menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan dalam bidang pelayanan operasional karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati. Keberhasilan dibidang pelayanan operasional karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati tentunya bukan merupakan keberhasilan dari Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta secara institusional, namun merupakan keberhasilan yang dicapai dari dukungan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder).

Beberapa capaian kinerja dari Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta secara ringkas dapat diuraikan pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1

Capaian Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun Anggaran 2012

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Realisasi target operasional sertifikasi dan

pengawasan keamanan hayati

100%x9.990 = 9.990

10.739 107,49% Tingkat kesesuaian operasional tindakan

karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar, teknik, dan metode yang diberlakukan

100% 100% 100%

Prosentase penolakan kiriman barang ekspor yang disertifikasi karantina pertanian

≤1 % 0 % 100%

Peningkatan indeks kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa (IKM)

10 % x 81,29 = 8,12=89,41

82,49 8,52 %


(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan perkarantinaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan pertanian dan merupakan salah satu sektor dari pembangunan nasional yang diarahkan untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa indonesia menuju masyarakat yang adil, makmur, sejahtera, mandiri dan bermartabat.

Terwujudnya tata pemerintahan yang baik (good govermance) merupakan harapan semua pihak, langkah untuk mewujudkan hal tersebut telah dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan antara lain Ketetapan MPR-RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas Korupsi dan Nepotisme, Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Inpres Nomor 07 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, dan fungsi, serta peranannya berdasarkan perencanaan yang ditetapkan.

B. Tugas Pokok Dan Fungsi 1. Kedudukan

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yang berdiri berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.210/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, adalah merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan Karantina Pertanian.

2. Tugas Pokok

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.


(3)

3. Fungsi

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan;

b. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK);

c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK; d. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;

e. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan tumbuhan;

g. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

h. Pelaksanaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina hewan dan tumbuhan;

i. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan, bidang karantina tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati;

j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga;

4. Wilayah Kerja

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta mempunyai wilayah kerja : a. Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta;

b. Bandar Udara Adisumarmo Solo; c. Kantor Pos Besar Yogyakarta.

C. Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/2008 Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta sebagaimana gambar berikut :


(4)

Struktur Organisasi

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta

Gambar 1. Gambar Susunan Organisasi BKP Kelas II Yogyakarta D. Sistematika Penyajian

Pada dasarnya LAKIP ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta selama Tahun 2012. Capaian kinerja (performance results) 2012 tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) 2012 sebagai tolok ukur keberhasilan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta. Adapun sistematika penyusunan LAKIP adalah sebagai berikut :

Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif);

Bab I Pendahuluan, dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum organisasi dan sekitar pengantar lainnya;

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja);

Bab III Akuntabilitas Kinerja, dalam bab ini diuraikan sasaran-sasaran organisasi, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja; Bab IV Penutup

Lampiran-lampiran

KEPALA

Sub Bagian Tata Usaha

Seksi Karantina Tumbuhan Seksi Karantina

Hewan

Kelompok Jabatan Fungsional


(5)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis 2010-2014

Rencana Strategis (Renstra) Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta pada hakekatnya merupakan pernyataan komitmen dalam upaya terencana dan sistematis dalam peningkatan kinerja serta cara pencapaiannya melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penerbitan, penyempurnaan dan pebaharuan terhadap sistem dalam pelayanan perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati.

Renstra Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta merupakan salah satu wujud operasional dari Visi dan Misi Badan Karantina Pertanian. Renstra dibuat dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pemerintahan yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan program pertanian yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun ke-2 pada 2010-2014, maupun Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian Tahun 2010-2014.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina, Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, maka salah satu strategi dalam menjaga kelestarian sumberdaya alam hayati hewani dan nabati melalui penyelenggaraan perkarantinaan pertanian.

Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan pemberi kewenangan, kebutuhan masyarakat, dan untuk memenuhi kewajiban penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik dibidang perkarantinaan hewan dan tumbuhan maka dibuatlah dokumen Renstra Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta.


(6)

B. Visi Dan Misi 1. Visi :

Menjadi Instansi yang tangguh dan terpercaya dalam perlindungan kelestarian sumber daya alami hayati hewani dan nabati serta keamanan pangan di Propinsi DIY dan Jateng.

2. Misi :

a. Melaksanakan perkarantinaan hewan dan tumbuhan untuk melindungi kelestarian sumber daya alam hayati hewani dan nabati di Provinsi DIY dan Jateng.

b. Mendukung terwujudnya keamanan pangan di Provinsi DIY dan Jateng. c. Meningkatkan citra dan kualitas pelayanan publik.

d. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka peningkatan akselerasi ekspor komoditas pertanian di Provinsi DIY dan Jateng.

C. Penetapan Kinerja Tahun 2012

Dokumen Penetapan Kinerja adalah merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumberdaya yang dimiliki oleh instansi.

Tujuan penetapan kinerja ini antara lain adalah untuk: meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan peningkatan kinerja aparatur, serta sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah dan dijadikan dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanki.


(7)

Penetapan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun Anggaran 2012 adalah sebagaimana tercantum dalam Tabel 2 dibawah ini :

Tabel 2

Penetapan Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun Anggaran 2012

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Pelayanan karantina pertanian dan

pengawasan keamanan hayati

Realisasi target operasional sertifikasi dan pengawasan keamanan hayati

100 % Tingkat kesesuaian operasional tindakan

karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar, teknik, dan metode yang diberlakukan

100 %

Prosentase penolakan kiriman barang ekspor yang disertifikasi karantina pertanian

≤ 1 % Peningkatan indeks kepuasan dan

kepatuhan pengguna jasa (IKM)


(8)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012

Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan metode pembanding capaian kinerja sasaran. Metode pembanding capaian kinerja sasaran dilakukan dengan membandingkan antara rencana kerja yang diintegrasikan dengan realisasi kinerja yang yang dicapai organisasi. Selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan dimasa mendatang. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut dapat diilustrasikan dalam Tabel 3 dibawah ini.

Tabel 3

Capaian Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun Anggaran 2012

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Realisasi target operasional sertifikasi dan

pengawasan keamanan hayati

100%x9.990 = 9.990

10.739 107,49% Tingkat kesesuaian operasional tindakan

karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar, teknik, dan metode yang diberlakukan

100% 100% 100%

Prosentase penolakan kiriman barang ekspor yang disertifikasi karantina pertanian

≤1 % 0 % 100 %

Peningkatan indeks kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa (IKM)

10 % x 81,29 = 8,12=89,41

82,49 8,52 %

Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian sasaran strategis berikut indikator kinerjanya, namun demikian juga terdapat beberapa indikator kinerja yang tidak berhasil diwjudkan. Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta telah melakukan beberapa analisis dan evaluasi agar terdapat perbaikan penanganan dimasa mendatang. Analisis capaian kinerja tersebut selengkapnya tertuang dalam bagian berikut ini.


(9)

B. Analisis Capaian Kinerja

1. Indikator kinerja realisasi target operasional sertifikasi dan pengawasan keamanan hayati. Capaian indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini.

Tabel 4

Capaian Indikator Kinerja Realisasi Target Operasional Sertifikasi Dan Pengawasan Keamanan Hayati

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Realisasi target

operasional sertifikasi dan pengawasan keamanan hayati

100% x 9.990 = 9.990 10.739 107,49%

Frekuensi kegiatan operasional Tahun 2012 berjumlah 10.739 yang terdiri dari sertifikasi karantina hewan 5.540 sertifikat dan 5.199 sertifikat karantina tumbuhan. Target pada Tahun 2012 sebesar 100% dari Tahun 2011 atau sejumlah 9.990 sertifikat. Dengan demikian capaian kinerja realisasi target operasional sertifikasi dan pengawasan keamanan hayati sebesar 107,49%. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5

Realisasi Kegiatan Karantina Hewan dan Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta

Tahun 2012

Kegiatan Impor Ekspor Domas Dokel Jumlah Tahun 2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012

KH 3 9 477 480 1.196 1.427 2.595 3.562 4.271 5.540

KT 49 39 1.086 1.236 187 190 4.398 3.734 5.719 5.199

Keberhasilan capaian ini disebabkan antara lain:

a. Sosialisasi yang dilaksanakan telah mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melapor kepada petugas karantina pertanian.


(10)

c. Kerjasama dan koordinasi instansi terkait telah mampu meningkatkan peran aktif para pemangku kepentingan dalam mendukung pelaksanaan perkarantinaan dan meningkatkan pemahaman akan arti penting karantina pertanian.

2. Indikator kinerja tingkat kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar, teknik, dan metode yang diberlakukan. Capaian indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini.

Tabel 6

Capaian Indikator Kinerja Tingkat Kesesuaian Operasional Tindakan Karantina dan Pengawasan Keamanan Hayati Terhadap Kebijakan Standar,

Teknik, dan Metode Yang Diberlakukan

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Tingkat kesesuaian operasional tindakan

karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar, teknik, dan metode yang diberlakukan

100% 100% 100%

Pada Tahun 2012 ditargetkan 100% dapat melaksanakan kegiatan operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar, teknik, dan metode yang dituangkan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP). Dari catatan pada Tahun 2012, maka realisasi dari indikator kinerja : Tingkat kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan standar, teknik, dan metode yang diberlakukan ternyata dapat memperoleh sampai 100%. Dengan demikian maka capaian kinerja mencapai 100%.

3. Indikator kinerja prosentase penolakan kiriman barang ekspor yang disertifikasi karantina pertanian. Capaian indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 7 dibawah ini.


(11)

Tabel 7

Capaian Indikator Kinerja Prosentase Penolakan Kiriman Barang Ekspor Yang Disertifikasi Karantina Pertanian

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Prosentase penolakan kiriman barang

ekspor yang disertifikasi karantina pertanian

≤1 % 0 % 100 %

Frekuensi ekspor komoditas selama 5 tahun pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 8 dibawah ini :

Tabel 8

Frekuensi Ekspor Komoditas Pertanian

Tahun 2008 2009 2010 2011 2012

Frekuensi KH 459 631 444 477 480

Frekuensi KT 986 668 468 1.060 1.236

Jumlah 1.445 1.229 912 1.537 1.716

Dari 5 (lima) tahun kegiatan ekspor komoditas pertanian yang melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, sampai sekarang tidak pernah mengalami adanya penolakan atas kiriman barang ekspor yang disertifikasi karantina pertanian ataupun adanya Notification of Non - Compliance (NNC) dari pihak luar negeri, atau realisasi adanya NNC 0%. Ini membuktikan bahwa selama ini tingkat akurasi dalam penerbitan sertifikat kesehatan komoditas ekspor sudah sesuai dengan ketentuan yang ada.

Kegiatan ekspor komoditas karantina hewan meliputi pengiriman hewan hidup yang diekspor berupa kelinci sebanyak 25 ekor dengan frekuensi pengiriman 1 (satu) kali ke Malaysia, dan kumbang sebanyak 82.127 ekor dengan frekuensi pengiriman 33 kali ke Jepang. Bahan Asal Hewan yang di ekspor berupa sarang burung walet sebanyak 424,5 kg dengan frekuensi 19 kali pengiriman ke negara Cina, Hongkong, Canada dan USA. Sedang untuk


(12)

ekportasi Hasil Bahan Asal Hewan berupa kulit jadi (finished leather), sarung tangan kulit (gloves) dan tas kulit sebanyak 110.511.8 kg dengan frekuensi 425 kali ke negara Asia Timur (seperti China, Hongkong, Korea) dan didominasi negara tujuan Vietnam. Frekuensi kegiatan ekspor Tahun 2012 sebanyak 480 kali, jika dibandingkan dengan Tahun 2011 mengalami kenaikan yang tidak banyak

Frekuensi kegiatan sertifikasi ekspor karantina tumbuhan sebanyak 1.236 kali. Jika dibanding tahun 2011 sebesar 1.086 kali berarti frekuensi ekspor naik 14 % dengan hitungan satuan berat sebesar 5.593.752,19 kg, satuan batang sejumlah 142.509 batang, kedua satuan ini pengalami penurunan, sedangkan untuk satuan kubikasi 299.655,70 M3 mengalami peningkatan 91%. Satuan hitungan kemasan frekuensinya hanya 1 kali sebanyak 5.000 kemasan. Komoditas yang diekspor diantaranya : buah salak, buah kelapa, rempah-rempah, daun pakis, kayu (moulding), furniture, benih sayuran, dan tembakau kering. Ekspor buah salak ke China sebanyak 322 kali atau 229.001,69 kg, daun pakis 64 kali atau 1.262.883,65 kg, rempah-rempah ke Malaysia, ke Perancis, dan Amerika sebanyak 130 kali atau 139.138,68 kg. Furniture dan kayu olahan sebanyak 415 kali atau 19.757,74 M3. Ekspor salak dengan tujuan ke China.

4. Indikator kinerja peningkatan indeks kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa (IKM). Capaian indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 9 dibawah ini.

Tabel 9

Capain Indikator Kinerja Peningkatan Indeks Kepuasan Dan Kepatuhan Pengguna Jasa (IKM)

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Peningkatan indeks kepuasan dan

kepatuhan pengguna jasa (IKM)

10 % x 81,29 = 8,12=89,41

82,49 8,52 %

Indek kepuasan masyarakat terhadap pelayanan perkarantinaan pertanian di Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yang mempunyai wilayah kerja di Bandar Uadara Adisutjipto Yogyakarta, Bandar Udara Adisumarmo Solo,


(13)

dan di Kantor Pos Yogyakarta pada Tahun 2012 mendapat nilai 82,49 (SANGAT BAIK), dan pada Tahun 2012 kami ditargetkan oleh pusat untuk mendapat kenaikan 10% (8,12) dari tahun sebelumnya sehingga menjadi 89,41 (SANGAT BAIK).

IKM pada Tahun 2012 hanya sebesar 82,49 (SANGAT BAIK), atau hanya mendapat tambahan senilai 89,41 – 82,49 = 6,92 atau 8,52% dari 8,12. Walaupun dari nilai yang ditargetkan tidak tercapai, namun nilai IKM dapat dipertahankan dalam kategori SANGAT BAIK, yaitu dari 81,29 pada tahun yang lalu menjadi 82,49 pada tahun ini. Capaian yang tidak memenuhi target ini disebabkan antara lain sebagai berikut:

a. Target yang dicanangkan terlalu tinggi;

b. Pengguna jasa/pelanggan di Bandara Adisucipto yang selalu berganti-ganti;

c. Keterbatasan waktu dalam penerbangan, sehingga pelanggan tidak sempat mengisi kuisioner;

5. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2012 selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 10 dibawah ini:

Tabel 10 Realisasi Anggaran

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2012

Uraian Pagu Revisi Realisasi Capaian

(%) Belanja

Pegawai 2.958.189.000 3.212.413.000 3.207.103.006 99,83 Belanja

Barang 3.489.017.000 3.489.017.000 3.355.213.428 96,17 Belanja

Modal 4.916.933.000 4.916.933.000 4.893.010.000 99,51 Jumlah 11.364.139.000 11.618.363.000 11.455.326.434 98.60


(14)

Realisasi anggaran belanja pegawai tahun 2012 melampui pagu yang tersedia, yaitu dari pagu Rp2.958.189.000,00 terealisasi sebesar Rp3.207.103.006,00 atau sebesar 108,41% sehingga terdapat pagu minus. Agar dalam laporan keuangan tidak terdapat pagu minus maka dilakukan revisi DIPA. Capaian anggaran belanja pegawai setelah revisi dari pagu Rp3.212.413.000,00 terealisasi sebesar Rp3.207.103.006,00 atau 99,83%.

Kenaikan realisasi belanja pegawai disebabkan adanya mutasi masuk 7 pegawai PNS dari UPT lain ke Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, serta adanya kenaikan gaji 10% dan perubahan harga beras PNS.

Untuk belanja barang tahun 2012 capaiannya sebesar 96,17%. Jika dibandingkan dengan penyerapan jenis belanja lainnya, yakni belanja pegawai 99,83% dan belanja modal 99,51%, maka capaian belanja barang yang paling rendah. Hal ini disebabkan beberapa kegiatan biaya perjalanan dinas tidak dapat terserap secara maksimal karena memang sudah tidak diperlukan lagi mengingat sasaran dan tujuan kegiatan telah tercapai.

Sedangkan untuk belanja modal capaian mencapai 99,55%. Sisa dari yang tidak terserap ini adalah merupakan biaya optimalisasi dari hasil lelang beberapa kegiatan pengadaan barang dan jasa.

6. Outcome

Bahwa keberadaan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta dengan tupoksi: mencegah masuknya hama dan penyakit hewan karantina, dan organisme pengganggu tumbuhan karantina dari luar negeri ke dalam wilayah negara RI; mencegah tersebarnya hama dan penyakit hewan karantina, dan organisme pengganggu tumbuhan karantina dari satu area ke area lain di dalam wilayah negara RI; mencegah keluarnya hama dan penyakit hewan karantina dari wilayah negara RI; serta mencegah keluarnya, dan organisme pengganggu tumbuhan karantina dari wilayah negara RI apabila negara tujuan menghendakinya.


(15)

Pelayanan perkarantinaan yang telah dilaksanakan selama Tahun 2012 terbukti banyak membantu dalam kelancaran lalulintas komoditas pertanian yang dilalulintaskan melalui Bandara Adisucipto Yogyakarta dan Adisumarmo Solo baik untuk tujuan perdagangan, penelitian, komsumsi dan hobi.


(16)

BAB IV P E N U T U P

Laporan akuntabilitas kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2012 ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro di bidang pelayanan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati.

Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta dalam melaksanakan berbagai kewajiban. Sangat disadari bahwa laporan ini belum sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai apa yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta pada Tahun 2012.

Dimasa mendatang Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta akan senantiasa melakukan berbagai langkah untuk lebih menyempurnakan laporan ini sehingga terwujud transparansi dan akuntabilitas sesuai yang kita ingin wujudkan bersama.

Kiranya laporan akuntabilitas kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2012 dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja kedepan.


(1)

Tabel 7

Capaian Indikator Kinerja Prosentase Penolakan Kiriman Barang Ekspor Yang Disertifikasi Karantina Pertanian

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Prosentase penolakan kiriman barang

ekspor yang disertifikasi karantina pertanian

≤1 % 0 % 100 %

Frekuensi ekspor komoditas selama 5 tahun pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 8 dibawah ini :

Tabel 8

Frekuensi Ekspor Komoditas Pertanian

Tahun 2008 2009 2010 2011 2012

Frekuensi KH 459 631 444 477 480

Frekuensi KT 986 668 468 1.060 1.236

Jumlah 1.445 1.229 912 1.537 1.716

Dari 5 (lima) tahun kegiatan ekspor komoditas pertanian yang melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, sampai sekarang tidak pernah mengalami adanya penolakan atas kiriman barang ekspor yang disertifikasi karantina pertanian ataupun adanya Notification of Non - Compliance (NNC) dari pihak luar negeri, atau realisasi adanya NNC 0%. Ini membuktikan bahwa selama ini tingkat akurasi dalam penerbitan sertifikat kesehatan komoditas ekspor sudah sesuai dengan ketentuan yang ada.

Kegiatan ekspor komoditas karantina hewan meliputi pengiriman hewan hidup yang diekspor berupa kelinci sebanyak 25 ekor dengan frekuensi pengiriman 1 (satu) kali ke Malaysia, dan kumbang sebanyak 82.127 ekor dengan frekuensi pengiriman 33 kali ke Jepang. Bahan Asal Hewan yang di ekspor berupa sarang burung walet sebanyak 424,5 kg dengan frekuensi 19 kali pengiriman ke negara Cina, Hongkong, Canada dan USA. Sedang untuk


(2)

ekportasi Hasil Bahan Asal Hewan berupa kulit jadi (finished leather), sarung tangan kulit (gloves) dan tas kulit sebanyak 110.511.8 kg dengan frekuensi 425 kali ke negara Asia Timur (seperti China, Hongkong, Korea) dan didominasi negara tujuan Vietnam. Frekuensi kegiatan ekspor Tahun 2012 sebanyak 480 kali, jika dibandingkan dengan Tahun 2011 mengalami kenaikan yang tidak banyak

Frekuensi kegiatan sertifikasi ekspor karantina tumbuhan sebanyak 1.236 kali. Jika dibanding tahun 2011 sebesar 1.086 kali berarti frekuensi ekspor naik 14 % dengan hitungan satuan berat sebesar 5.593.752,19 kg, satuan batang sejumlah 142.509 batang, kedua satuan ini pengalami penurunan, sedangkan untuk satuan kubikasi 299.655,70 M3 mengalami peningkatan 91%. Satuan hitungan kemasan frekuensinya hanya 1 kali sebanyak 5.000 kemasan. Komoditas yang diekspor diantaranya : buah salak, buah kelapa, rempah-rempah, daun pakis, kayu (moulding), furniture, benih sayuran, dan tembakau kering. Ekspor buah salak ke China sebanyak 322 kali atau 229.001,69 kg, daun pakis 64 kali atau 1.262.883,65 kg, rempah-rempah ke Malaysia, ke Perancis, dan Amerika sebanyak 130 kali atau 139.138,68 kg. Furniture dan kayu olahan sebanyak 415 kali atau 19.757,74 M3. Ekspor salak dengan tujuan ke China.

4. Indikator kinerja peningkatan indeks kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa (IKM). Capaian indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 9 dibawah ini.

Tabel 9

Capain Indikator Kinerja Peningkatan Indeks Kepuasan Dan Kepatuhan Pengguna Jasa (IKM)

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Peningkatan indeks kepuasan dan

kepatuhan pengguna jasa (IKM)

10 % x 81,29 = 8,12=89,41

82,49 8,52 %


(3)

dan di Kantor Pos Yogyakarta pada Tahun 2012 mendapat nilai 82,49 (SANGAT BAIK), dan pada Tahun 2012 kami ditargetkan oleh pusat untuk mendapat kenaikan 10% (8,12) dari tahun sebelumnya sehingga menjadi 89,41 (SANGAT BAIK).

IKM pada Tahun 2012 hanya sebesar 82,49 (SANGAT BAIK), atau hanya mendapat tambahan senilai 89,41 – 82,49 = 6,92 atau 8,52% dari 8,12. Walaupun dari nilai yang ditargetkan tidak tercapai, namun nilai IKM dapat dipertahankan dalam kategori SANGAT BAIK, yaitu dari 81,29 pada tahun yang lalu menjadi 82,49 pada tahun ini. Capaian yang tidak memenuhi target ini disebabkan antara lain sebagai berikut:

a. Target yang dicanangkan terlalu tinggi;

b. Pengguna jasa/pelanggan di Bandara Adisucipto yang selalu berganti-ganti;

c. Keterbatasan waktu dalam penerbangan, sehingga pelanggan tidak sempat mengisi kuisioner;

5. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2012 selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 10 dibawah ini:

Tabel 10 Realisasi Anggaran

Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2012

Uraian Pagu Revisi Realisasi Capaian

(%) Belanja

Pegawai 2.958.189.000 3.212.413.000 3.207.103.006 99,83 Belanja

Barang 3.489.017.000 3.489.017.000 3.355.213.428 96,17 Belanja

Modal 4.916.933.000 4.916.933.000 4.893.010.000 99,51 Jumlah 11.364.139.000 11.618.363.000 11.455.326.434 98.60


(4)

Realisasi anggaran belanja pegawai tahun 2012 melampui pagu yang tersedia, yaitu dari pagu Rp2.958.189.000,00 terealisasi sebesar Rp3.207.103.006,00 atau sebesar 108,41% sehingga terdapat pagu minus. Agar dalam laporan keuangan tidak terdapat pagu minus maka dilakukan revisi DIPA. Capaian anggaran belanja pegawai setelah revisi dari pagu Rp3.212.413.000,00 terealisasi sebesar Rp3.207.103.006,00 atau 99,83%.

Kenaikan realisasi belanja pegawai disebabkan adanya mutasi masuk 7 pegawai PNS dari UPT lain ke Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, serta adanya kenaikan gaji 10% dan perubahan harga beras PNS.

Untuk belanja barang tahun 2012 capaiannya sebesar 96,17%. Jika dibandingkan dengan penyerapan jenis belanja lainnya, yakni belanja pegawai 99,83% dan belanja modal 99,51%, maka capaian belanja barang yang paling rendah. Hal ini disebabkan beberapa kegiatan biaya perjalanan dinas tidak dapat terserap secara maksimal karena memang sudah tidak diperlukan lagi mengingat sasaran dan tujuan kegiatan telah tercapai.

Sedangkan untuk belanja modal capaian mencapai 99,55%. Sisa dari yang tidak terserap ini adalah merupakan biaya optimalisasi dari hasil lelang beberapa kegiatan pengadaan barang dan jasa.

6. Outcome

Bahwa keberadaan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta dengan tupoksi: mencegah masuknya hama dan penyakit hewan karantina, dan organisme pengganggu tumbuhan karantina dari luar negeri ke dalam wilayah negara RI; mencegah tersebarnya hama dan penyakit hewan karantina, dan organisme pengganggu tumbuhan karantina dari satu area ke area lain di dalam wilayah negara RI; mencegah keluarnya hama dan penyakit hewan karantina dari wilayah negara RI; serta mencegah keluarnya,


(5)

Pelayanan perkarantinaan yang telah dilaksanakan selama Tahun 2012 terbukti banyak membantu dalam kelancaran lalulintas komoditas pertanian yang dilalulintaskan melalui Bandara Adisucipto Yogyakarta dan Adisumarmo Solo baik untuk tujuan perdagangan, penelitian, komsumsi dan hobi.


(6)

BAB IV P E N U T U P

Laporan akuntabilitas kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2012 ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro di bidang pelayanan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati.

Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta dalam melaksanakan berbagai kewajiban. Sangat disadari bahwa laporan ini belum sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai apa yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta pada Tahun 2012.

Dimasa mendatang Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta akan senantiasa melakukan berbagai langkah untuk lebih menyempurnakan laporan ini sehingga terwujud transparansi dan akuntabilitas sesuai yang kita ingin wujudkan bersama.

Kiranya laporan akuntabilitas kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2012 dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja kedepan.