PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MATERI PEMERINTAHAN PROVINSI MELALUI STRATEGI RODA KEBERUNTUNGAN PADA SISWA KELAS IV MI AL HIDAYAH GEDANGAN SIDOARJO.

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn
MATERI PEMERINTAHAN PROVINSI
MELALUI STRATEGI RODA KEBERUNTUNGAN
PADA SISWA KELAS IV MI AL-HIDAYAH GEDANGAN SIDOARJO

SKRIPSI
Oleh:
AHMAD ZAINUR ROSYIDI
NIM: D07212042

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
2017

ABSTRAK
Ahmad Zainur Rosyidi, NIM D07212042, tahun 2017. “Peningkatan Motivasi Belajar
PKn Materi Pemerintahan Provinsi Melalui Strategi Roda Keberuntungan pada Siswa
Kelas IV MI Al-Hidayah Gedangan Sidoarjo.”

Kata kunci : Strategi Roda Keberuntungan, Peningkatan Motivasi Belajar.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan lapangan bahwa siswa kelas IV MI AlHidayah Gedangan Sidoarjo mengalami kesulitan pada meningkatkan motivasi belajar.
Rendahnya motivasi belajar siswa kelas IV MI Al-Hidayah Gedangan Sidoarjo ini terbukti
pada skor motivasi belajar yang diberikan peneliti kepada siswa. Dari 21 siswa kelas IV MI
AL-Hidayah Gedangan Sidoarjo jumlah perolehan skor angket motivasi belajar keseluruhan
yakni sebesar 1.326 dengan rata-rata skor 63. Hal ini tidak sesuai dengan indikator kinerja
yang ditetapkan yakni 85. Fokus penelitian ini adalah meningkatkan motivasi belajar PKn
materi pemerintahan provinsi melalui strategi roda kebeeruntungan. Penggunaan strategi ini
merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk membantu meningkatkan motivasi
belajar siswa materi pemerintahan provinsi.
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui penerapan strategi roda keberuntungan
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan (2) untuk mengetahui peningkatan motivasi
belajar siswa melalui strategi roda keberuntungan pada siswa kelas IV MI Al-Hidayah
Gedangan Sidoarjo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) model Kurt Lewin dengan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif.
Peneltian ini dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran yang meliputi 4 tahap;
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berdasarkan model PTK ini
maka tahap pelaksanaan tindakan dan pengamatan dilakukan pada saat yang bersamaan.
Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi guru dan siswa, serta hasil tes tiap
siklus. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir soal tes siswa, angket
motivasi belajar dan lembar observasi. Tes ini digunakan untuk mengukur ketuntasan siswa

dalam materi dan sebagai salah satu penunjang peningkatan motivasi. Angket motivasi
belajar digunakan untuk mengukur tingkat motivasi siswa. Observasi digunakan untuk
mengukur aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran pada materi pemerintahan
provinsi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran PKn materi
pemerintahan provinsi melalui strategi roda keberuntungan dapat diterapkan dan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV Al-Hidayah Gedangan Sidoarjo. (1).
Penerapan strategi roda keberuntungan dalam kegiatan pembelajaran PKn materi
pemerintahan provinisi dilaksanakan dalam 2 siklus pembelajaran. (2). Kemudian motivasi
belajar siswa mengalami peningkatan, yang ditandai dengan debelum penerapan strategi roda
keberuntungan skor rata-rata motivasi belajar siswa hanya sebesar 63 (pra siklus), setelah
dilaksanakan pembelajaran pada siklus I motivasi siswa meningkat menjadi 52 dengan nilai
rata-rata 74, dan pada siklus II motivasi belajar siswa meningkat tajam sehingga mencapai
80,9 dengan skor rata-rata kelas 80,5. Dari hasil akhir tersebut maka pembelajaran PKn
materi pemerintahan provinsi dikategorikan baik.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL

i

HALAMAN PERSETUJUAN

ii

HALAMAN PENGESAHAN

iii

MOTTO

iv

PERSEMBAHAN

v


ABSTRAK

vii

KATA PENGANTAR

viii

DAFTAR ISI

x

DAFTAR TABEL

xv

DAFTAR GAMBAR

xvi


DAFTAR LAMPIRAN

xvii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

1

B. Rumusan Masalah Penelitian

4

C. Tindakan yang dipilih

4

D. Tujuan Penulisan

5


E. Manfaat Penelitian

5

F. Lingkup Penelitian

6

G. Definisi Operasional

7

x

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

H. Sistematika Pembahasan

8


BAB II :KAJIAN TEORI
A. Motivasi Belajar
1. Devinisi Motivasi Belajar

10

2. Fungsi Motivasi Belajar

12

3. Indikator Motivasi Belajar

13

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

16

B. Pembelajaran PKn

1. Pengertian PKn

19

2. Visi dan misi PKn

20

3. Tujuan PKn tingkat SD/MI

22

4. Ruang lingkup dan materi PKn tingkat SD/MI

23

5. Materi pemerintahan provinsi

25


C. Strategi Roda Keberuntungan
1. Pengertian Strategi Pembelajaran

35

2. Pengertian Strategi Roda Keberuntungan

37

3. Prosedur Penerapan Strategi Roda Keberuntungan

37

D. Peningkatan motivasi belajar PKn Melalui Strategi Roda
39

Keberuntungan

xi


digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III :METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

40

B. Setting dan subyek Penelitian

42

C. Variabel yang Diteliti

43

D. Rencana Tindakan

43

E. Data dan Teknik Pengumpulan


48

F. Validasi Instrumen

55

G. Analisis Data

55

H. Indikator Kinerja

58

I. Tim Peneliti dan Tugasnya

59

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penilitian
1. Profil Sekolah

61

2. Kondisi Sekolah

62

3. Tenaga Guru Kelas IV dan Siswa Kelas IV

63

4. Kondisi Kelas IV

65

B. Hasil Penelitian
1. Kegiatan Pengamatan Sebelum Penelitian

66

2. Siklus I

68

3. Siklus II

82
94

C. Pembahasan

xii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan

102

B. Saran

103

DAFTAR PUSTAKA

105

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

107

RIWAYAT HIDUP

108

LAMPIRAN

xiii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan pendidikan wajib
bagi warga negara yang dilaksanakan setiap negara, karena dalam pendidikan
kewarganegaraan akan mendidik warga negara menjadi warga negara yang
baik. PKn menjadi mata pelajaran wajib yang diberikan di sekolah mulai dari
tingkat dasar hingga tingkat tinggi. Pembelajaran PKn memiliki tiga fungsi
pokok, yaitu mengembangkan kecerdasan warga negara, membina tanggung
jawab warga negara, dan mendorong partisipasi warga negara.1
Pembelajaran PKn di tingkat rendah berisi tentang individu sebagai
warga masyarakat yang hidup di lingkungan sosial mulai dari keluarga,
sekolah hingga lingkungan masyarakat. Materi yang diajarkan dalam hal ini
sangatlah sederhana, akan tetapi menjadikan landasan pokok untuk
membangun karakter siswa untuk dapat menjadi warga negara dan individu
yang baik. Materi yang disampaikan seputar kehidupan di lingkungan rumah,
sekolah, dan masyarakat. Namun pada kenyataannya, tingkat motivasi siswa
dalam pembelajaran PKn masih rendah. Jika hal ini terjadi terus-menerus
siswa tidak bisa menanamkan karakter yang menjadi tujuan pembelajaran
PKn.

1

Winarno, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2013), hlm 19

1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

Selain itu, dalam mengajarkan Pembelajaran PKn guru juga dituntut
untuk dapat menyelesaikan target ketuntasan belajar siswa. Sehingga
memerlukan perencanaan pembelajaran yang tepat. Dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran guru juga harus memerhatikan karakteristik
masing-masing siswa. Oleh karena itu pembelajaran PKn

haruslah

mengakomodir semua tujuan dari pembelajaran PKn. Kenyataan di lapangan
menunjukkan bahwa pembelajaran PKn tidak menggunakan pembelajaran
yang bervariatif. Guru lebih banyak memberikan bacaan dan mengulang
penjelasan yang terdapat dalam bacaan tersebut, sehingga siswa merasa jenuh,
kurang termotivasi, dan tidak aktif dalam proses pembelajaran. Akibat dari hal
tersebut menyebabkan tingkat motivasi belajar siswa rendah.
Dampak tersebut juga terjadi di MI Al-Hidayah Gedangan Sidoarjo.
Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa dalam proses pembelajaran
PKn pada materi pemerintahan provinsi terdapat permasalahan pada tingkat
motivasi belajar. Peristiwa seperti ini terlihat ketika proses kegiatan belajarmengajar sedang berlangsung, karena keaktifan, keikutsertaan dan partisipasi
siswa untuk mengikuti pembelajaran sangatlah kurang. Sehingga berdampak
pada ketidak-maksimalan hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai uji
kompetensi yang diberikan oleh guru kelas. Dari 21 Siswa kelas IV MI AlHidayah Gedangan Sidoarjo hanya ada 4 siswa yang mampu mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) sedangkan 17 siswa yang lain belum ada yang
mampu mencapai KKM yakni 70. Jika diprosentasekan hanya sebanyak 19%

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

siswa saja yang mampu mencapai KKM dan 81% siswa belum mencapai
KKM.2 Kurangnya motivasi belajar siswa juga terlihat pada skor motivasi
belajar yang diberikan peneliti kepada siswa. Dari 21 siswa kelas IV MI ALHidayah Gedangan Sidoarjo jumlah perolehan skor angket motivasi belajar
keseluruhan yakni sebesar 1.326 dengan rata-rata skor 63. Dari hasil tersebut
di atas, diuraikan bahwa hanya ada 4 siswa yang memperoleh skor kategori
“tinggi” (skor antara 76-85) dan “sangat tinggi” (skor antara 86-100).

Kemudian sebanyak 17 siswa masih belum bisa memperoleh skor yang
seharusnya dicapai yakni ≥75. Terdapat 6 siswa yang memperoleh skor
kategori “Rendah” yakni skor antara 66-75, dan total terdapat 11 siswa yang
memperoleh skor motivasi belajar kategori “Sangat Rendah” yakni skor antara

50-65. Permasalahan tersebut dikarenakan strategi yang digunakan kurang
sesuai dengan pembelajaran.
Oleh karena itu diperlukan strategi yang tepat untuk dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa materi pemerintahan provinsi pada siswa
kelas IV MI Al-Hidayah Gedangan Sidoarjo. Salah satu strategi yang dapat
digunakan adalah menggunakan Strategi Roda Keberuntungan. Strategi ini
membuat guru akan berusaha mengubah proses pembelajaran yang pasif
menjadi aktif, sehingga siswa akan lebih berpartisipasi dan aktif dalam proses
pembelajaran. Hal ini juga akan meningkatkan motivasi belajar pada siswa.

2

Hasil wawancara dengan bapak Ahmad Musta’in, S.Ag., guru kelas IV MI Al-Hidayah Gedangan
Sidoarjo.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

Karena semakin siswa tertarik dan aktif dalam proses pembelajaran maka
seacara tidak langsung perhatian siswa pada materi yang diajarkan juga akan
meningkat sehingga tujuan pembelajaran akan lebih mudah dicapai.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu diadakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar PKn
Materi Pemerintahan Provinsi Melalui Strategi Roda Keberuntungan
pada Siswa Kelas IV MI Al-Hidayah Gedangan Sidoarjo”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan masalah
yang

akan

dibahas

dalam

penelitian

mengenai

penerapan

strategi

pembelajaran ini, yakni:

1. Bagaimana penerapan strategi roda keberuntungan dalam meningkatkan
motivasi belajar mata pelajaran PKn materi pemerintahan provinsi pada
siswa kelas IV MI Al-Hidayah Gedangan Sidoarjo?
2. Bagaimana peningkatan motivasi belajar PKn materi pemerintahan
provinsi melalui strategi roda keberuntungan pada siswa kelas IV MI AlHidayah Gedangan Sidoarjo?
C. Tindakan Yang Dipilih
Tindakan yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dihadapi
dalam peningkatan motivasi belajar PKn materi pemerintahan provinsi kelas
IV MI Al-Hidayah Gedangan Sidoarjo yaitu dengan menerapkan strategi roda

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

keberuntungan. Penerapan strategi roda keberuntungan diharapkan motivasi
belajar siswa meningkat sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Sehingga
memberikan dampak yang positif pada peningkatan motivasi siswa mata
pelajaran PKn khusunya materi pemerintahan provinsi.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar PKn materi pemerintahan
provinsi melalui strategi roda keberuntungan pada siswa kelas iv mi alhidayah gedangan sidoarjo.
2. Untuk mengetahui penerapan strategi roda keberuntungan dalam
meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran PKn materi pemerintahan
provinsi pada siswa kelas IV MI Al-Hidayah Gedangan Sidoarjo.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Bagi guru
Melihat dari hasil pengamatan, diharapkan dapat menambah inspirasi
guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas serta membantu
guru dalam menentukan strategi pembelajaran yang tepat pada proses
belajar mengajar di kelas.
2. Bagi siswa
Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan siswa dapat memperoleh
pembelajaran yang lebih bermakna melalui penerapan strategi Roda

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

Keberuntungan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga
materi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan motivasi belajar
siswa semakin meningkat.
3. Bagi peneliti
Berdasarkan hasil dari penelitian, diharapkan bisa menambah pengetahuan
dan wawasan peneliti tentang peran guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa pada pelajaran PKn khususnya materi pemerintahan
provinsi.

F. Lingkup Penelitian
Agar penelitian ini tuntas dan terfokuskan, penelitian ini dibatasi pada
hal-hal sebagai berikut:
1. Subjek penelitian adalah pada siswa kelas IV MI Al-Hidayah Gedangan
Sidoarjo semester ganjil tahun ajaran 2016/2017, karena pada kelas ini
tingkat motivasi belajar siswa masih rendah pada mata pelajaran PKn
terutama pada materi pemerintahan provinsi. PTK ini dilakukan sebanyak
dua kali pertemuan, tiap pertemuan dua jam pelajaran.
2. Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran PKn kelas IV MI AlHidayah Gedangan Sidoarjo semester ganjil tahun ajaran 2016/2017
dengan materi pemerintahan provinsi. Menerapkan SK, KD dan Indikator
sebagai berikut :

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7



Standart Kompetensi: Memahami sistem pemerintahan kabupaten,
kota, dan provinsi



Kompetensi Dasar: Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan
pemerintahan, kota, dan provinsi



Indikator: 1. Menyebutkan lembaga-lembaga dalam susunan
pemerintahan provinsi
2. Menjelaskan tugas dan fungsi lembaga-lembaga
dalam susunan pemerintahan provinsi.

G. Definisi Operasional
Untuk mengarahkan fokus peneliti dalam mengambil data, maka perlu
adanya batasan operasional dalam penelitian, yakni:
1. Pengertian Motivasi Belajar adalah kekuatan atau dorongan yang ada
dalam diri individu untuk melakukan sesuatu yang dikehendaki.
2. Strategi Roda Keberuntungan merupakan strategi yang memanfaatkan
panah kardus dan paku sebagai medianya. Dalam strategi ini, siswa
melakukan pemutaran terhadap roda keberuntungan yang didalamnya
sudah ada pertanyaan materi pemerintahan provinsi yang nanti akan
dijawab dari individu maupun kelompok. Dalam hal ini adalah upaya
untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada materi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

pemerintahan provinsi karena dalam penerapannya nanti terlihat lebih
berkesan dan mudah diingat bagi siswa.
3. Mata Pelajaran Pkn merupakan mata pelajaran yang membahas
tentang kehidupan warga negara dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya sebagai warga negara yang baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. PKn merupakan mata
pelajaran yang diajarkan di MI Al-Hidayah Gedangan Sidoarjo.
4. Materi Pemerintahan Provinsi yaitu materi pelajaran PKn kelas IV
SD/MI semester ganjil. Hal ini sesuai dengan Kompetensi Dasar mata
pelajaran PKn yakni, “Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan

pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi”.

H. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam skripsi ini peneliti menyusun secara
sistematis dari bab ke bab yang terdiri dari lima bab dan antara bab satu dengan
bab yang lainnya merupakan integritas atau satu-kesatuan yang tak terpisahkan
serta memberikan atau menggambarkan secara lengkap dan jelas tentang
penelitian dan hasil-hasilnya.
Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab Satu, berisi pendahuluan. Dalam bab ini penulis akan memaparkan
latar belakang masalah, rumusan masalah, tindakan yang dipilih, tujuan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

penelitian, lingkup penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan
sistematika penelitian.
Bab Dua, berisi kajian teori. Dalam bab ini penulis akan memaparkan
beberapa teori tentang motivasi belajar, pembelajaran PKn dan penjelasan
strategi roda keberuntungan.
Bab Tiga, berisi metode dan rencana penelitian. Dalam bab ini penulis
akan memaparkan jenis penelitian, setting dan subyek penelitian, variabel yang
diteliti, rencana tindakan, data dan teknik pengumpulannya, analisis data,
indikator kinerja, dan tim peneliti dan tugasnya.
Bab Empat, berisi hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini
penulis akan memaparkan hasil penelitian per siklus, hasil kuisioner, hasil
wawancara, dan pembahasan temuan hasil tindakan.
Bab Lima, berupa penutup. Yang akan memuat tentang kesimpulan dan
saran dari hasil penelitian.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Motivasi Belajar
1. Definisi Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai kekuatan

yang terdapat dalam diri individu, yang meyebabkan individu tersebut
bertindak atau berbuat. Motif tidak bisa diamati secara langsung, tetapi dapat
diinterprestasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau
pembangkit tenaga munculnya satu tingkah laku tertentu. 3
Motivasi

dipandang

sebagai

suatu

dorongan

kehendak

yang

menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan
tertentu. Kata motivation dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin
motivum yang menunjuk pada alasan tertentu mengapa sesuatu itu bergerak. 4
Seperti yang dikutip Sadirman A.M. pada bukunya Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar, bahwasanya Mc Donald mengemukakan pendapat tentang
pengertian motivasi yakni perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya perasaan dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan.5

3

Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara. 2011), hlm 23
Sri Esti W, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 2008), hlm 329
5
Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hlm 73
4

10
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

Pada diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak
belajar. Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber. Pada
peristiwa pertama, motivasi siswa yang rendah dapat menjadi lebih baik
setelah mendapat informasi yang benar. Pada peristiwa kedua, motivasi
belajar dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali. Pada kedua
peristiwa tersebut peranan guru untuk mempertinggi motivasi belajar siswa
sangat berarti.
Dalam memotivasi siswa terkandung adanya keinginan yang
mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan
perilaku individu belajar. Ada tiga komponen utama dalam motivasi, yaitu:
a. Kebutuhan
b. Dorongan
c. Tujuan
Kebutuhan terjadi bila individu ada ketidakseimbangan antara apa
yang ia miliki dan yang ia harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental
untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Tujuan adalah
hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Sedangkan belajar adalah suatu
proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut
ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku
seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

Menurut pandangan Skinner, sebagaimana yang dijelaskan oleh
Mudjiono dalam karyanya yang berjudul Belajar dan Pembelajaran.6 (yaitu
belajar adalah suatu perilaku pada saat orang belajar, maka responnya akan
menjadi lebih baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya akan
menurun.)
Motivasi belajar penting artinya dalam proses belajar siswa karena
fungsinya yang mendorong menggerakkan dan mengarahkan kegiatan belajar.
Karena itu, prinsip-prinsip menggerakkan motivasi belajar sangat erat
kaitannya dengan prinsip-prinsip belajar itu sendiri.
Dalam perilaku belajar terdapat motivasi belajar. Motivasi belajar
tersebut ada yang intrinsik dan ada yang ekstrinsik. Penguatan motivasimotivasi belajar tersebut berada di tangan para guru/pendidik.
2. Fungsi motivasi belajar
Motivasi belajar dianggap penting di dalam proses belajar dan
pembelajaran dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya. Hal ini
menunjukkan bahwa motivasi belajar mendorong timbulnya tingkah laku dan
mempengaruhi serta mengubah tingkah laku siswa. Fungsi motivasi dalam
belajar yang akan diuraikan sebagai berikut:7

6
7

Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1994), hlm 9
Oemar hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hlm 161

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

a. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Motivasi dalam hal
ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dikerjakan.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Motivasi mengarahkan perubahan
untuk mencapai yang diinginkan. Dengan demikian, motivasi dapat
memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan tujuannya.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi dapat menggerakkan
tingkah laku seseorang. Selain itu, motivasi belajar berfungsi sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
3. Indikator Motivasi Belajar
Untuk mengetahui siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi
dapat dikenali melalui proses belajar mengajar di kelas sebagaimana yang
dikemukakan oleh Sardiman yang dijelaskan Ali imran dalam bukunya
Belajar dan Pembelajaran bahwa ciri-ciri motivasi yang ada pada diri
seseorang adalah:8
a. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus
dalam waktu yang lama yakni siswa tidak menganggap tugas sebagai
beban dalam menuntut ilmu, melainkan kewajibannya sebagai siswa
untuk menyelesaikan tugas yang telah menjadi kewajibannya. Contoh:
siswa segera mengerjakan tugas yang diberikan guru di kelas.
8

Ali Imran, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1996), hlm 88.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

b. Ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa artinya kesulitan
atau rintangan dalam menuntut ilmu itu pasti ada, dan siswa diharapkan
selalu memiliki semangat dan optimisme yang tinggi dalam menghadapi
kesulitan dan rintangan yang ada. Contoh: siswa akan belajar dengan
temannya ketika menemukan kesulitan.
c. Tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh yakni sepandai-pandainya
siswa dilarang memiliki sifat merasa puas dan cukup atas prestasi yang ia
peroleh, karena kedepannya masih banyak lagi rintangan atau ujian yang
memungkinkan siswa tersebut mengalami kesulitan atau kejanggalan
untuk menyelesaikannya. Contoh: siswa mengerjakan soal latihan di buku
siswa meskipun tidak diperintahkan oleh guru.
d. Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah
belajar. Selain harus pandai, siswa harus juga menunjukkan bakat dan
minat yang ia miliki, karena dengan ini guru sangat terbantu mencari
solusi apabila siswa tersebut sedang dalam permasalahan. Contoh: siswa
belajar di tempat lain selain di sekolah seperti di tempat les, atau
bimbingan belajar.
e. Lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Sikap
mandiri haruslah tertanam dalam diri siswa, bahkan dari saat mereka
masih berusia sedini mungkin, agar nanti dalam kedepannya siswa bisa
mencari solusi atau jalan keluar apabila mengalami kesulitan dan tidak

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

ada yang bisa dimintai bantuan. Contoh: siswa belajar terlebih dahulu
sebelum pelajaran dimulai.
f. Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin. Bosan merupakan sifat
umum yang dimiliki setiap manusia, namun hal ini bisa diminimalisir
dengan permainan-permainan atau olah putar otak yang bisa membuat
manusia khususnya para siswa untuk selalu merasa senang, rileks, dan
semangat selalu muncul disaat otak kita sudah mulai lelah dengan beban
tugas yang dimiliki siswa. Contoh: siswa mengerjakan soal di buku
meskipun tidak diperintahkan oleh guru.
g. Dapat mempertahankan pendapatnya. Sikap teguh pendapat sangatlah
penting dalam membangun motivasi belajar siswa. Umtuk itu sikap ini
sebaiknya harus terpelihara dan selalu dikembangkan dalam dirinya.
Contoh: siswa tidak akan mengikuti pendapat temannya jika terdapat
perbedaan pendapat.
h. Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini. Tidak melepaskan apa yang
diyakini ini juga sangatlah penting untuk membangun motivasi dan
keratifitas siswa. Contoh: siswa tidak akan merubah jawaban, jika
jawabannya berbeda dengan jawaban teman.
i. Senang mencari dan memecahkan masalah. Tugas sebagai siswa yakni
mencari inovasi permasalahan untuk mengembangkan daya berfikir dan
meningkatkan

pengetahuan

mereka.

Selain

mencari

inovasi

permasalahan, siswa juga harus mampu mencari jalan keluar dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

pemecahan masalah yang ada. Contoh:siswa mengerjakan soal-soal lain
di internet, di buku, atau di sumber yang lain.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar
Ada 6 faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu:
a. Sikap adalah kombinasi antara konsep, informasi, dan emosi yang
menyebabkan kecenderungan individu untuk mereaksi senang atau tidak
senang terhadap orang, kelompok, ide, kejadian atau objek-objek tertentu.
Maka setiap siswa harus menunjukkan sikap yang seharusnya ditunjukkan
dalam proses pembelajaran agar guru bisa menilai siswa yang senang
terhadap model atau gaya pembelajaran yang disampaikan oleh guru atau
sebaliknya.
b. Kebutuhan adalah suatu kondisi kekurangan yang mendorong individu
untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini siswa
jangan tertutup terhadap guru, keluarga, maupun teman sebaya, karena
akan membatasi pengetahuan mereka tentang kebutuhan yang diperlukan
dirinya.
c. Rangsangan adalah segala perubahan dalam persepsi atau pengalaman
dalam lingkungan yang menyebabkan individu menjadi aktif. Sikap
peduli terhadap siswa dari guru sangat diperlukan untuk membangun
keterbukaan dan keaktifan siswa.
d. Emosi mempunyai dua kategori, yakni emosi postif dan emosi negatif.
Mengacu pada pengalaman individu selama proses belajar. Karena setiap

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

siswa mempunyai emosi yang berbeda-beda yang mengkibatkan emosi
belajar dari siswa juga beragam.
e. Kemampuan ini sama hal-nya dengan emosi, kemampuan ini juga
berbeda-beda antar siswa. Untuk itu guru harus mengacu kepada
kemampuan masing-masing individu siswa untuk merespon sebagai hasil
belajar.
f. Penguatan adalah segala kegiatan yang memelihara dan meningkatkan
kemungkinan untuk merespon lebih lanjut. Guru harus benar-benar
menguasai materi yang akan disampaikan agar apabila ada pertanyaan
atau masalah, guru bisa menemukan titik terang atau jawaban yang sesuai
dengan permasalahan.
Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakkan atau
membangkitkan motivasi belajar siswanya, diantara dengan cara-cara sebagai
berikut:
a. Memberi angka yang merupakan simbol dari kegiatan belajar, banyak
siswa yang belajar hanya untuk mendapatkan angka/nilai yang baik.
Biasanya siswa yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai dalam
raport.
b. Hadiah, juga dapat digunakan sebagai motivasi tetapi tidak selalu
demikian. Karena hadiah untuk pekerjaan mungkin tidak akan menarik
bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat dalam pekerjaan
tersebut.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

c. Saingan/kompetisi, persaingan dapat juga digunakan sebagai motivasi,
baik persaingan individual atau persaingan kelompok dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Untuk itu guru dituntut untuk mengaktifkan siswa
dalam pembelajaran maupun dalam diskusi.
d. Keterlibatan diri ini menumbuhkan kesadaran pada siswa agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan. Sehingga kerja
keras akan mucul dalam diri siswa dengan mempertaruhkan harga diri,
adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang sangat penting.
e. Memberi ulangan termasuk salah satu senjata ampuh dari guru untuk para
siswa, agar para siswa mempunyai gerak untuk belajar. Para siswa akan
giat belajar apabila mengetahui akan adanya ulangan.
f. Mengetahui hasil, dengan adanya ulangan, guru sedikit banyak akan
terbantu dengan mengetahui hasil kemajuan atau bahkan kemunduran dan
akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.
g. Pujian dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), pasti ada yang namanya
Reward dan Punishment. Sebagai hadiah yang positif (Reward) dalam hal
ini memberikan pujian yang sekaligus memberikan motivasi yang baik.
h. Hukuman, seperti hal-nya pujian dalam KBM, Sebagai hadiah yang
negative (Punishment). Akan tetapi patutnya diberikan secara tepat dan
bijak agar bisa menjadi alat motivasi untuk selalu meningkatkan motivasi
belajar para siswa.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

i. Hasrat untuk belajar, meskipun kita menyuruh siswa untuk belajar,
namun dalam diri siswa tidak ada sedikitpun hasrat untuk belajar maka
akan sia-sia usaha guru untuk membimbing siswa untuk selalu belajar.
j. Minat motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga minat
sehingga tepatlah kalau minat merupakan motivasi yang pokok, proses
belajar itu akan berjalan lancar apabila disertai dengan minat.
k. Tujuan yang diakui merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab
dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat
berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus
belajar.
B. Pembelajaran PKn
1. Pengertian PKn
Pendidikan kewarganegaraan berasal dari kepustakaan asing yang
memiliki dua istilah, Yakni civic education dan citizenship education. Kedua
istilah tersebut dijelaskan oleh Cogan yang terangkum dalam buku
(Taksonomi Kognitif) karangan Wowo Sunaryo. 9 (yaitu:
a. Civic education, diartikan sebagai mata pelajaran dasar di sekolah
yang dirancang untuk mempersiapkan warga negara muda agar kelak
setelah dewasa dapat berperan aktif dalam masyarakat.
b. Citizenship education, diartikan sebagai istilah generik yang
mencakup pengalaman belajar di sekolah maupun di luar sekolah.
9

Wowo Sunaryo, Taksonomi Kognitif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 117

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

Seperti yang terjadi di lingkungan keluarga, dalam organisasi
keagamaan, dalam organisasi kemasyarakatan, dan dalam media yang
membantu untuk menjadi warga negara seutuhnya.)
Dari kedua istilah tersebut, Civic education lebih cenderung digunakan
untuk mata pelajaran di sekolah yang identik dengan pelajran PKn yang
memiliki tujuan utama mengembangkan siswa sebagai warga negara yang
yang cerdas dan baik. PKn dirumuskan secara luas untuk mencakup proses
penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawabnya
sebagai warga negara, dan secara khusus peran pendidikan termasuk di
dalamnya persekolahan, pengajaran, dan belajar dalam proses penyiapan
warga negara tersebut.10
Pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu mata pelajaran dasar di
sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan warga negara muda, agar kelak
setelah

dewasa

dapat

berfikir

aktif

dalam

masyarakat.

Pendidikan

kewarganegaraan merupakan program pendidikan yang materi pokoknya
adalah demokrasi politik yang ditujukan pada peserta didik atau warga negara
yang bersangkutan.
2. Visi dan Misi PKn
Menurut Winataputra sebagaimana dikutip oleh Winarno dalam
Pembelajaran Kewarganegaraan, visi Pendidikan Kewarganegaraan dalam arti
luas, yakni sebagai sistem pendidikan kewarganegaraan yang berfungsi dan
10

Winarno, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2013), hlm. 19

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

berperan sebagai program kurikuler dalam konteks pendidikan formal dan non
formal, program aksi sosial-kultural dalam konteks kemasyarakatan, dan
sebagai bidang kajian ilmiah dalam wacana pendidikan disiplin ilmu
pengetahuan sosial. Visi ini mengandung dua dimensi, yakni dimensi subtantif
berupa muatan pembelajaran (content and learning experiences) dan objek
telaah serta objek pengembangan (aspek ontologi) dan dimensi proses berupa
penelitian dan pembelajaran (aspek epistemologi dan aksiologi).
Dalam konteks proses reformasi menuju Indonesia baru dengan
konsepsi masyarakat madani sebagai tatanan ideal sosial-kulturalnya, maka
pendidikan kewarganegaraan mengembangkan misi:
a. Sosio-Pedagogis: mengembangkan potensi individu sebagai insan
Tuhan dan makhluk sosial menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
demokratis, taat hukum, beradab, dan religius.
b. Sosio-Kultural:

memfasilitasi

perwujudan

cita-cita,

sistem

kepercayaan/nilai, konsep, prinsip, dan praksis demokrasi dalam
konteks

pembangunan

masyarakat

madani

Indonesia

melalui

pengembangan partisipasi warga negara secara cerdas dan bertanggung
jawab melaluiberbagai kegiatan sosio-kultural secar kreatif yang
bermuara

pada

tumbuh

kembangnya

komitmen

moral

dan

kewarganegaraan.
c. Subtantif-Akademis: mengembangkan struktur atau tubuh pengetahuan
pendidikan kewarganegaraan, termasuk di dalamnya konsep, prinsip,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

dan generalisasi mengenai dan yang berkenaan dengan civic virtue atau
kebajikan

kewarganegaraan

melalui

kegiatan

penelitian

dan

pengembangan (fungsi epistemologis) dan memfasilitasi praksis sosiopedagogis

dan

sosio-kultural

dengan

hasil

penelitian

dan

pengembangannya itu (fungsi aksiologis).11
3. Tujuan PKn Tingkat SD/MI
Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Kurikulum
Nasional, Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD/MI bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut12:
a.

Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.

b.

Berpartisipasi secara aktif, bertanggung jawab dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
anti korupsi

c.

Berkembang secara positif dan demokrasi untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karaktermayarakat Indonesia agar hidup bersama
dengan bangsa-bangsa lain.

d.

Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam persatuan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan mamanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.

11

Winarno, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, hlm. 12-13
Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
Kurikulum Nasional Mata Pelajaran Pendidikan Kewaganegaraan di SD/MI

12

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

Berdasarkan tujuan tersebut, dapat diketahui bahwa pembelajaran PKn
bukan hanya sekedar menyampaikan teori, namun juga hendaknya diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari dan dapat mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan memahami serta menghayati nilai-nilai pancasila dan sumpah
pemuda dalam rangka pembentuan sikap dan perilaku sebagai individu dan
anggota masyarakat.
4. Ruang Lingkup dan Materi Pkn Tingkat SD/MI
Materi dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
bidang kajian yang bersifat interdisipliner, artinya meterinya dijabarkan dari
berbagai disiplin ilmu lain, yaitu; ilmu politik, ilmu negara, ilmu hukum tata
negara, hukum, negara, ekonomi, moral, dan filsafat. Sedangkan untuk
kepentinga pembelajaran, materi tersebut diorganisasikan secara psikologis
dan ilmiah13.
Materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dikemas dalam tiga
bagian, yaitu pengetahuan kewarganegaraan, nilai kewarganegaraan, dan
keterampilan kewarganegaraan yang pada dasarnya sejenis dengan kognitif,
afektif, dan psikomotor.
Tabel 2.1 Pemetaan ruang lingkup dan materi Belajar PKn SD/MI.14
No

Ruang Lingkup

Materi

13

Winarno, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2013), hlm. 29
Winarno, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2013), hlm. 2830

14

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

1.

Persatuan

dan

Kesatuan Hidup

Bangsa

rukun

dalam

perbedaan,

Cinta

lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa
Indonesia,

Sumpah

pemuda,

Keutuhan

NKRI, Parisipasi dalam pembelaan negara,
Sikap positif terhadap NKRI, Keterbukaan
dan Jaminan keadilan
2.

Norma

Hukum

,

dan Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib

Peraturan

di

sekolah,

Norma

masyarakat,

yang

berlaku

Peraturan-peraturan

di

daerah,

norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, Sistem hukum dan
peradilan nasional, Hukum dan Peradilan
internasional
3.

Hak Asasi Manusia

Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban
anggota keluarga dan masyarakat, instrumen
nasional

dan

internasional

HAM,

penghormatan dan perlindungan HAM
4.

Kebutuhan Warga Negara

Hidup bergotong royong, Harga diri sebagai
warga masyarakat, kebebasan berorganisasi,
menghargai
kemerdekaan

keputusan

bersama,

mengeluarkan

pendapat,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

prestasi diri, persamaan kedudukan warga
negara
5.

Konstitusi Negara

Proklamasi

kemerdekaan

dan

konstitusi

pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah
digunakan di Indonesia, Hubungan dasar
konstitusi dan negara
6.

Kekuasaan dan Polotik

Pemerintahan

desa

dan

Pemerintahan

daerah

kecamatan,

dan

otonomi,

Pemerintah pusat, demokrasi dan sistem
politik, budaya politik, budaya demokrasi
menuju

masyarakat

pemeritahan,

pers

madani,
dalam

sistem

masyarakat

demokrasi
7.

Pancasila

Proses perumusan pancasila sebagai dasar
negara, pengamalan nilai-nilai pancasila
dalam

kehidupan

sehari-hari,

Pancasila

sebagai ideologi terbuka
5. Materi Pemerintahan Provinsi
Pemerintahan provinsi adalah pemerintahan yang langsung berada
dibawah pemerintahan pusat. Wilayah negara kesatuan republik indonesia
dibagi menjadi beberapa wilayah provinsi untuk membantu pemerintahan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

pusat atau presiden dalam mengatur dan mengurus wilayah negara indonesia
yang sangat luas. Dengan demikian, pemerintah provinsi bertugas mengatur
dan mengurus wilayahnya sendiri.
Wilayah indonesia dibagi kedalam 34 daerah provinsi. Jumlah ini di
masa yang akan datang dapat terus bertambah. Suatu daerah, misalnya sebuah
kabupaten, bisa saja menjadi sebuah provinsi asalkan memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
1.

Memiliki kemampuan ekonomi yang sudah mantap

2.

Jumlah penduduk yang cukup besar

3.

Luas daerah yang memungkinkan untuk menjadi sebuah provinsi

4.

Mampu mendukung pertahanan dan keamanan nasional

5.

Adanya

syarat-syarat

lain

yang

memungkinkan

daerah

melaksanakan pembangunan, pembinaan kemantapan politik dan
kesatuan bangsa dalam rangka pelaksanaa otonomi daerah yang
nyata dan bertanggung jawab.
Seperti yang dikemukakan oleh C. F. Strong, dalam buku karangan inu
kencana syafiie (Etika Pemerintahan) beliau menjelaskan pengertian
pemerintahan dalam arti luas mempunyai kewenangan untuk memelihara
kedamaian dan keamanan negara, oleh karena itu pertama harus mempunyai
kekuatan militer atau kemampuan untuk mengendalikan angkatan perang,
yang kedua yaitu harus mempunyai kekuatan legislatif atau dalam arti
pembuatan undang-undang, yang ketiga harus mempunyai kekuatan dalam hal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

keuangan (finansial) atau kemampuan untuk mencukupi keuangan masyarakat
dalam rangka membiayai ongkos keberadaan negara dalam penyelenggaraan
peraturan, hal tersebut digunakan dalam rangka penyelenggaraan kepentingan
negara. Sementara Pemerintahan Provinsi adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah
menurut asa otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.15
Lembaga pemerintahan daerah provinsi yang utama meliputi kepala
daerah atau yang disebut gubernur dan wakil gubernur serta DPRD provinsi.
1. Gubernur dan wakil gubernur
Pemerintahan daerah provinsi dipimpin oleh seorang kepala
daerah yang disebut gubernur. Gubernur dibantu oleh seorang wakil
gubernur. Gubernur dan wakil gubernur dipilih langsung oleh rakyat
melalui pemilihan kepala daerah (pilkada). Masa jabatan seorang
gubernur dan wakilnya adalah lima tahun. Gubernur terpilih dapat
dipilih kembali untuk lima tahun masa jabatan berikutnya. Walaupun
gubernur dan wakilnya dipilih oleh rakyat, tetapi dalam melaksanakan
pemerintahannya, mereka bertanggung jawab kepada presiden melalui
menteri dalam negeri.
15

Inu Kencaca Syafiie, Etika Pemerintahan, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2011), hlm.21

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

Seorang gubernur memiliki hak, wewenang dan kewajiban yang
meliputi :
a. Menjalankan

hak,

wewenang

dan

kewajiban

pimpinan

pemerintahan daerah provinsi.
b. Bertanggung jawab kepada presiden melalui menteri dalam
negeri menurut jenjangnya.
Tabel 2.2 Struktur organisasi pemerintahan provinsi
Presiden
Sekda

Menteri Dalam Negeri

Bappeda
Gubernur
Itwil Provinsi
Dinas/Kanwil

DPRD Provinsi

Bupati/Walikota

2. DPRD Provinsi
DPRD provinsi dibentuk untuk menampung kehendak rakyat
diwilayah provinsi. Anggota DPRD provinsi adalah wakil-wakil rakyat
di daerah provinsi. Anggota DPRD provinsi dipilih oleh rakyat melalui
pemilihan umum yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Anggota
DPRD provinsi berjumlah sekurang-kurangnya 35 orang dan
sebanyak-banyaknya 100 orang.
Dalam menjalankan tugasnya, DPRD provinsi diberi wewenang, yaitu:

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

a. Menetapkan gubernur dan wakil gubernur hasil pemilihan
umum
b. Bersama gubernur membuat peraturan daerah
c. Bersama dengan gubernur menetapkan APBD
d. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian para kepala
dan wakil kepala daerah kepada presiden melalui menteri
dalam negeri
e. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah
pusat

terhadap

rencana

perjanjian

internasional

yang

menyangkut kepentingan daerahnya
f. Melaksanakan pengawasan terhadap jalannya :
1) Pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan perundangundangan lainnya
2) Pelaksanaan APBD oleh kepala daerah
3) Pelaksanaan keputusan gubernur, bupati dan walikota
4) Pelaksanaan pemerintah daerah
5) Pelaksanaan kerjasama internasional didaerahnya
g. Menampung dan menindak lanjuti aspirasi warga masyarakat
h. Meminta laporan pertanggungjawaban kepala daerah dalam
menjalankan pemerintahan
DPRD memiliki beberapa hak, yaitu :
a. Meminta pertanggungjawaban gubernur

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30

b. Meminta

keterangan

kepada

pemerintah

daerah

(hak

interpelasi)
c. Mengadakan hak penyelidikan (hak angket)
d. Mengadakan perubahan atas rancangan perda
e. Mengajukan pernyataan pendapat
f. Mengajukan rancangan perda
g. Menentukan anggaran belanja DPRD
h. Menetapkan peraturan dan tata tertib DPRD (pasal 19 undangundang pemerintah daerah)
Selain memiliki beberapa hak, DPRD juga memiliki beberapa
kewajiban yang harus dijalankan, yaitu :
a. Mempertahankan dan memelihara keutuhan negara kesatuan
republik indonesia
b. Mengamalkan pancasila dan UUD 1945 serta menaati dan
menjalankan segala perundang-undangan perda yang berlaku
c. Memelihara dan membina demokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah
d. Meningkatkan kesejahteraan rakyat di daerah berdasarkan
demokrasi ekonomi
e. Memperhatikan dan menyalurkan kehendak, menerima keluhan
dan pengaduan masyarakat dan memfasilitasi tindak lanjut
penyelesaiannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31

f. Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi
dan golongan
g. Menjaga hubungan kerjasama dengan lembaga terkait
Lembaga-Lembaga di Tingkat Provinsi, antara lain sebagai berikut:
1) Dinas Pertanian dan Perikanan
Dinas pertanian provinsi membantu tugas gubernur dibidang
pertanian, perikanan, peternakan, dan perhutanan.
2) Dinas Pertambangan dan Energi
Dinas

pertambangan

dan

energi

menangani

bidang

pertambangan dan energi seperti pengeboran tambang minyak
bumi dan gas alam, pertambangan batu bara, dan bahan-bahan
galian (besi, baja, nikel, alumunium, timah). Dinas pertambangan
dan energi mengelola sumber daya alam yang dimiliki oleh
provinsi.
3) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Dinas pendidikan dan kebudayaan mengurusi bidang yang
berkaitan dengan pendidikan dan kebudayaan. Dinas ini
bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu pendidikan dan
pelestarian serta pengembangan budaya daerah. Program kegiatan
yang ditanganu dinas pendidikan dan kebudayaan, antara lain
sebagai berikut :

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

32

a) Melakukan pembinaan

dan pengawasan pelaksanaan

pendidikan di lembaga pendidikan formal dan non formal
(sekolah, kursus, dan lembaga pendidikan lainnya).
b) Memberikan dana pembangunan gedung-gedung sekolah,
saran pendidikan lainnya.
c) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan (diklat) tenaga
guru dan tenaga kependidikan lainnya.
4) Dinas sosial
Dinas sosial menangani urusan sosial yang mencakup masalah:
a) Penanganan korban bencana alam
b) Penanganan panti asuhan, panti wreda, gelandangan dan
anak terlantar
c) Melakukan penertiban dan pembinaan wanita tuna susila,
pengemis dan gelandangan
5) Komando Daerah Militer (Kodam)
Kodam merupakan lembaga kemiliteran di tingkat provinsi.
Kodam memiliki hubungan komando/vertikal dengan kodim dan
koramil. Kodam mengurusi bidang pertahanan dari gangguan
musuh dari dalam dan luar yang mengancam keutuhan wilayah
negara. Kodam memiliki berbagai jenis kesatuan seperti kesatuan
infantri, kopasus, dan marinir.
6) Kepolisian Daerah (Polda)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

33

Kepolisian daerah merupakan lembaga kepolisian di tingkat
provinsi. Kepolisian daerah bertugas menciptakan keamanan dan
ketertiban daerah. Dalam melaksanakan tugas dan keawajibannya,
kepolisian daerah dapat

memberikan

kewenangan kepada

kepolisian resort dan kepolisian sektor. Kepolisian daerah
dipimpin oleh kepala kepolisian daerah (Kapolda).
7) Pengadilan Tinggi
Pengadilan tinggi merupakan lembaga peradilan tingkat
provinsi yang bertugas menyelidiki perkara tingkat banding.
Pengadilan

tinggi

mengadili

perkara

yang

tidak

dapat

diselesaikan/dip

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKN MELALUI STRATEGI COOPERATIVE INTEGRETED READING Peningkatan Motivasi Belajar Mata Pelajaran PKN Melalui Strategi Cooperative Integreted Reading And Composition (Circ) Pada Siswa Kelas IV SDN 01 Dukuh Kec.

0 2 12

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKN MELALUI METODE PERMAINAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Metode Permainan Ular Tangga Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Jenggrik Iv Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 20

0 0 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI JIGSAW PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Motivasi Belajar PKn Melalui Strategi Jigsaw Pada Siswa Kelas IV SDN Kauman 01 Tahun 2013/2014.

0 1 17

PENDAHULUAN Peningkatan Motivasi Belajar PKn Melalui Strategi Jigsaw Pada Siswa Kelas IV SDN Kauman 01 Tahun 2013/2014.

0 1 5

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI STRATEGI JIGSAW PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Motivasi Belajar PKn Melalui Strategi Jigsaw Pada Siswa Kelas IV SDN Kauman 01 Tahun 2013/2014.

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI STRATEGI CARD SORT PADA MATAPELAJARAN IPA Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Strategi Card Sort pada Matapelajaran IPA Siswa Kelas IV MI M Janti Polanharjo Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 14

Peningkatan pemahaman materi gaya mata pelajaran IPA melalui strategi practice rehearsal pairs siswa kelas IV MI Al-Ihsan Gedangan Sidoarjo.

0 2 119

Peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab materi al-Unwan dengan menggunakan strategi qurat al-kalam pada siswa kelas IV MI Darul Ulum Sarirogo Sidoarjo.

3 63 99

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA AUGMENTED REALITY PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VI MI NURUS SYAFI’I GEDANGAN SIDOARJO.

5 8 100

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI KWL (KNOW – WANT TO KNOW – LEARNED) PADA SISWA KELAS III MI AL – HIDAYAH PLUMBUNGAN SUKODONO SIDOARJO.

0 14 133