Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pengembangan Profesionalisme Guru Melalui KKG di Gugus Imam Bonjol Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga T2 942010038 BAB I
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan
mengantarkan
yang
Indonesia
berkualitas
menjadi
bangsa
dapat
yang
modern, maju, makmur, dan sejahtera yang tercermin
pada keunggulan dan kemampuan bersaing dengan
bangsa-bangsa lain di dunia. Untuk itu, pemerintah
telah menempatkan pendidikan sebagai salah satu
prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional.
Pembangunan pendidikan diyakini akan memberi
kontribusi
signifikan
pada
upaya
peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan menjadi landasan yang
kuat dalam menghadapi era global yang sarat dengan
persaingan antar bangsa yang berlangsung sangat
ketat ( Slameto, Satya Widya 28(1):1-12).
Sumber daya manusia memengang peranan
besar dalam menentukan keberhasilan di bidang
pendidikan. Guru memang bukan satu-satunya faktor
penentu
keberhasilan
pendidikan.
Akan
tetapi,
pengajaran merupakan titik kekuatan pendidikan dan
oleh
karenanya
kualifikasi,
kompetensi
dan
profesionalisme guru yang mencerminkan kualitas
tenaga
pengajar,
memberikan
andil
kepada
peningkatan mutu pendidikan yang menjadi tanggung
jawabnya. Oleh karena itu, tak berlebihan apabila
1
dikatakan bahwa guru merupakan ujung tombak
peningkatan mutu (Wayson, dalam Suyanto dan
Abbas, 2001:68; Squires, Huitt, & Segars, 2000:4).
Bahkan, sejarahwan Henry Adams (Dodi
Nandika,
2007) melihat bahwa “guru itu demikian berpengaruh
sampai-sampai ia tidak tahu kapan pengaruhnya itu
akan berakhir”.
Pemerintah mengeluarkan PP No 46 tahun 2011
yaitu tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS yang
digunakan untuk mengevaluasi kerja pegawai. Hal ini
dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan keputusan
dalam
pembinaan
karier
bagi
pegawai
yang
bersangkutan.
Penilaian prestasi kerja PNS dilaksanakan oleh
Pejabat Penilai sekali dalam 1 tahun (akhir Desember
tahun bersangkutan/akhir Januari tahun berikutnya),
yang terdiri atas unsur: a).SKP bobotnya 60 %, b)
Perilaku kerja bobotnya 40 %
SKP (Sasaran Kerja Pegawai) merupakan rencana
kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang
pegawai, yang disusun dan disepakati bersama antara
pegawai dengan atasan pegawai. Penilaian prestasi
kerja PNS terdiri atas : unsur sasaran kerja pegawai
dan perilaku kerja. Untuk itulah maka seorang guru
harus
bisa
meningkatkan
profesionalimenya.
(Peraturan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013)
2
Salah satu cara meningkatkan profesionalisme
guru adalah melalui KKG/MGMP. Melalui KKG/MGMP
itu
guru-guru
diberikan
kesempatan
untuk
meningkatkan profesionalismenya melalui pelatihan,
penulisan karya ilmiah, dll dalam rangka mendukung
pengembangan profesional guru tersebut.
Di Kota Salatiga di tingkat Sekolah Dasar telah
dibentuk KKG yang berjumlah 15 kelompok dari 4
kecamatan, salah satunya adalah KKG Gugus Imam
Bonjol di kecamatan Sidorejo Lor. KKG Gugus Imam
Bonjol terdiri atas 6 SD negeri yaitu SD Sidorejo Lor
02, SD Sidorejo Lor 03, SD Sidorejo Lor 06, Sidorejo
Lor 07, SD Pulutan 01, SD Pulutan 02 dan satu SD
swasta yaitu SD Marsudirini 77 Salatiga. SD Sidorejo
Lor 03 merupakan SD inti gugus Imam Bonjol sedang
yang lain adalah SD imbas. Kegiatan KKG Gugus
Imam Bonjol dilaksanakan sesuai program yang sudah
direncanakan.
Untuk
kelangsungan
kegiatan
KKG
dilaksanakan dengan iuran dari sekolah-sekolah yang
menjadi anggota gugus. Besar iuaran persekolah Rp
50.000,00
(lima
puluh
ribu
rupiah).
Iuran
ini
digunakan untuk operasional KKG.
KKG Gugus Imam Bonjol di dalam kegiatannya
menyusun
berbagai
program
dalam
rangka
pengembangan profesionalisme guru dalam setiap
tahunnya. Tempat pelaksanaan kegiatan KKG bergilir
dari SD satu ke SD yang lain. Hal ini dilakukan agar
3
guru-guru mengenal lebih dekat SD yang berada
dalam satu gugus.
Program-program KKG disusun
bersama
KKG
pengurus
dengan
K3S.
Program-
program yang sudah disusun itu harus dilaksanakan.
Tetapi dalam pelaksanaannya program-program yang
telah tersusun ada yang bisa berjalan sesuai rencana
dan ada yang tidak terlaksana. Namun demikian tidak
pernah ada evaluasi terhadap pelaksanaan programprogram tersebut.
KKG Gugus Imam Bonjol Kecamatan Sidorejo
selama ini berjalan tidak mengacu pada standar yang
sudah ada tetapi berdasarkan rencana program yang
dibuat bersama, sehingga ada kesenjangan antara
standar dengan rencana program yang dibuat. Data
atau informasi ini diperoleh melalui
dengan
pengurus
KKG/MGMP
pada
wawancara
tanggal
29
Agustus 2012 dan 30 Agustus 2012 di SD Sidorejo Lor
07.
Program KKG di Gugus Imam Bonjol Kecamatan
Sidorejo Salatiga pada tahun 2010/ 2011 dengan
2011/2012 tidak ada perbedaan sama sekali. Dari
hasil
wawancara
dengan
pengurus
KKG
bahwa
program yang dibuat untuk meyempurnakan program
tahun lalu yang belum dapat berjalan sebagaimana
mestinya. Hal ini dilakukan
karena banyaknya
kegiatan Ketua Gugus dan Pengawas Sekolah
yang
sulit untuk menentukan pelaksanaan program sesuai
dengan rencana. Program tahun 2010/2011
ada 10
4
program dari 26 yang tidak terlaksana atau 38,46%.
Program KKG yang terlaksana hanya 61,53% atau 16
program dari 26 program yang direncanakan, sedang
program tahun 2011/2012 ada 8 program dari 26
program yang tidak terlaksana atau 30,76 % dan yang
terlaksana
69,23 % atau 22 program. Hal ini
menunjukan adanya kesenjangan antara rencana
program dengan pelaksanaan program.
Atas dasar itulah diteliti mengenai evaluasi
program pengembangan profesionalitas guru di tingkat
gugus sekolah. Dalam hal ini, penelitian dilakukan di
gugus sekolah Imam Bonjol, Kecamatan Sidorejo Lor,
Kota
Salatiga.
Pertimbangannya,
antara
lain:
(1) peneliti bekerja di lingkungan Gugus tersebut,
sehingga rekomendasi hasil penelitian ini diharapkan
dapat digunakan untuk memperbaiki pembuatan dan
pelaksanaan program di gugus tersebut; (2) kegiatan
KKG adalah salah satu wadah kegiatan peningkatan
profesionalisme guru yang dapat dilaksananakan di
lingkungan sekolah yang berdekatan dengan sekolah
peneliti
dalam satu gugus; dan (3) peluang peneliti
lebih banyak mendapatkan data yang akurat karena
peneliti
dapat
mengamati
implementasi
dari
pelaksanaan program kegiatan di sekolah-sekolah
lingkungan di mana peneliti berada dalam gugus
tersebut.
5
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
situasi
problematik
yang
dihadapi
adalah
masih
adanya kesenjangan antara standar yang seharusnya
dengan rencana program KKG yang dibuat serta
adanya kesenjangan antara rencana program dengan
pelaksanaan atau implementasinya dalam rangka
pengembangan profesionalitas guru di tingkat gugus
sekolah.
Tentu menjadi pertanyaan, seperti apa standar
Program KKG yang seharusnya?
Mengapa rencana
program profesionalitas guru yang telah disusun tidak
dapat terimplementasikan secara baik? Apakah ada
kesenjangan standar kinerja KKG dengan program
yang dibuat dan kesenjangan dengan kenyataan yang
ada?
Faktor-faktor
apa
yang
menyebabkan
hal
tersebut?
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi
masalah
di
atas,
masalah
pokok
penelitian
ini
dirumuskan sebagai berikut.
1. Apa
standar
kinerja
KKG
Gugus
Imam
Bonjol?
2. Apa
saja
program-program
peningkatan
profesionalitas guru yang dilakukan di gugus
Imam Bonjol, Kecamatan Sidorejo Lor, Kota
6
Salatiga
pada
tahun
2010/2011
s/d
2012/13?
3. Apakah ada kesenjangan antara standar
kinerja KKG dengan program yang dibuat dan
kesenjangan dengan kenyataan yang ada?
4. Faktor-faktor
apa
yang
menyebabkan
kesenjangan tersebut?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk
mengetahui
standar
kinerja
KKG
Gugus Imam Bonjol Kecamatan Sidorejo Kota
Salatiga
2. Untuk
mengetahui
peningkatan
program-program
profesionalitas
guru
yang
dilakukan di Gugus Imam Bonjol, Kecamatan
Sidorejo,
Kota
Salatiga
pada
tahun
2010/2011 s/d 2012/13.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya kesenjangan
antara standar kinerja KKG dengan program
yang
dibuat
dan
kesenjangan
dengan
kenyataan yang ada?
4. Untuk mengetahui faktor-faktor kesenjangan
dari standar kinerja KKG dengan programprogram yang direncanakan dan dengan
kenyataan di lapangan
7
1.5 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan tentang tatacara
pembuatan program dengan standar kinerja
KKG yang seharusnya serta,
belajar cara
menganalisa kesenjangan sebuah program
KKG.
b. Manfaat Praktis
1. Dapat membantu
KKG dalam perbaikan
pembuatan program dan evaluasi program
sesuai standar yang ada.
2. Diperolehnya informasi mengenai standar
kinerja
KKG,
program,
implentasinya
beserta kesenjangan yang terjadi sehingga
dapat ditentukan strategi perbaikan untuk
peningkatan kinerjanya.
3. Memberi gambaran bagi guru-guru SD dalam
melaksanakan KKG secara professional
8
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan
mengantarkan
yang
Indonesia
berkualitas
menjadi
bangsa
dapat
yang
modern, maju, makmur, dan sejahtera yang tercermin
pada keunggulan dan kemampuan bersaing dengan
bangsa-bangsa lain di dunia. Untuk itu, pemerintah
telah menempatkan pendidikan sebagai salah satu
prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional.
Pembangunan pendidikan diyakini akan memberi
kontribusi
signifikan
pada
upaya
peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan menjadi landasan yang
kuat dalam menghadapi era global yang sarat dengan
persaingan antar bangsa yang berlangsung sangat
ketat ( Slameto, Satya Widya 28(1):1-12).
Sumber daya manusia memengang peranan
besar dalam menentukan keberhasilan di bidang
pendidikan. Guru memang bukan satu-satunya faktor
penentu
keberhasilan
pendidikan.
Akan
tetapi,
pengajaran merupakan titik kekuatan pendidikan dan
oleh
karenanya
kualifikasi,
kompetensi
dan
profesionalisme guru yang mencerminkan kualitas
tenaga
pengajar,
memberikan
andil
kepada
peningkatan mutu pendidikan yang menjadi tanggung
jawabnya. Oleh karena itu, tak berlebihan apabila
1
dikatakan bahwa guru merupakan ujung tombak
peningkatan mutu (Wayson, dalam Suyanto dan
Abbas, 2001:68; Squires, Huitt, & Segars, 2000:4).
Bahkan, sejarahwan Henry Adams (Dodi
Nandika,
2007) melihat bahwa “guru itu demikian berpengaruh
sampai-sampai ia tidak tahu kapan pengaruhnya itu
akan berakhir”.
Pemerintah mengeluarkan PP No 46 tahun 2011
yaitu tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS yang
digunakan untuk mengevaluasi kerja pegawai. Hal ini
dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan keputusan
dalam
pembinaan
karier
bagi
pegawai
yang
bersangkutan.
Penilaian prestasi kerja PNS dilaksanakan oleh
Pejabat Penilai sekali dalam 1 tahun (akhir Desember
tahun bersangkutan/akhir Januari tahun berikutnya),
yang terdiri atas unsur: a).SKP bobotnya 60 %, b)
Perilaku kerja bobotnya 40 %
SKP (Sasaran Kerja Pegawai) merupakan rencana
kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang
pegawai, yang disusun dan disepakati bersama antara
pegawai dengan atasan pegawai. Penilaian prestasi
kerja PNS terdiri atas : unsur sasaran kerja pegawai
dan perilaku kerja. Untuk itulah maka seorang guru
harus
bisa
meningkatkan
profesionalimenya.
(Peraturan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013)
2
Salah satu cara meningkatkan profesionalisme
guru adalah melalui KKG/MGMP. Melalui KKG/MGMP
itu
guru-guru
diberikan
kesempatan
untuk
meningkatkan profesionalismenya melalui pelatihan,
penulisan karya ilmiah, dll dalam rangka mendukung
pengembangan profesional guru tersebut.
Di Kota Salatiga di tingkat Sekolah Dasar telah
dibentuk KKG yang berjumlah 15 kelompok dari 4
kecamatan, salah satunya adalah KKG Gugus Imam
Bonjol di kecamatan Sidorejo Lor. KKG Gugus Imam
Bonjol terdiri atas 6 SD negeri yaitu SD Sidorejo Lor
02, SD Sidorejo Lor 03, SD Sidorejo Lor 06, Sidorejo
Lor 07, SD Pulutan 01, SD Pulutan 02 dan satu SD
swasta yaitu SD Marsudirini 77 Salatiga. SD Sidorejo
Lor 03 merupakan SD inti gugus Imam Bonjol sedang
yang lain adalah SD imbas. Kegiatan KKG Gugus
Imam Bonjol dilaksanakan sesuai program yang sudah
direncanakan.
Untuk
kelangsungan
kegiatan
KKG
dilaksanakan dengan iuran dari sekolah-sekolah yang
menjadi anggota gugus. Besar iuaran persekolah Rp
50.000,00
(lima
puluh
ribu
rupiah).
Iuran
ini
digunakan untuk operasional KKG.
KKG Gugus Imam Bonjol di dalam kegiatannya
menyusun
berbagai
program
dalam
rangka
pengembangan profesionalisme guru dalam setiap
tahunnya. Tempat pelaksanaan kegiatan KKG bergilir
dari SD satu ke SD yang lain. Hal ini dilakukan agar
3
guru-guru mengenal lebih dekat SD yang berada
dalam satu gugus.
Program-program KKG disusun
bersama
KKG
pengurus
dengan
K3S.
Program-
program yang sudah disusun itu harus dilaksanakan.
Tetapi dalam pelaksanaannya program-program yang
telah tersusun ada yang bisa berjalan sesuai rencana
dan ada yang tidak terlaksana. Namun demikian tidak
pernah ada evaluasi terhadap pelaksanaan programprogram tersebut.
KKG Gugus Imam Bonjol Kecamatan Sidorejo
selama ini berjalan tidak mengacu pada standar yang
sudah ada tetapi berdasarkan rencana program yang
dibuat bersama, sehingga ada kesenjangan antara
standar dengan rencana program yang dibuat. Data
atau informasi ini diperoleh melalui
dengan
pengurus
KKG/MGMP
pada
wawancara
tanggal
29
Agustus 2012 dan 30 Agustus 2012 di SD Sidorejo Lor
07.
Program KKG di Gugus Imam Bonjol Kecamatan
Sidorejo Salatiga pada tahun 2010/ 2011 dengan
2011/2012 tidak ada perbedaan sama sekali. Dari
hasil
wawancara
dengan
pengurus
KKG
bahwa
program yang dibuat untuk meyempurnakan program
tahun lalu yang belum dapat berjalan sebagaimana
mestinya. Hal ini dilakukan
karena banyaknya
kegiatan Ketua Gugus dan Pengawas Sekolah
yang
sulit untuk menentukan pelaksanaan program sesuai
dengan rencana. Program tahun 2010/2011
ada 10
4
program dari 26 yang tidak terlaksana atau 38,46%.
Program KKG yang terlaksana hanya 61,53% atau 16
program dari 26 program yang direncanakan, sedang
program tahun 2011/2012 ada 8 program dari 26
program yang tidak terlaksana atau 30,76 % dan yang
terlaksana
69,23 % atau 22 program. Hal ini
menunjukan adanya kesenjangan antara rencana
program dengan pelaksanaan program.
Atas dasar itulah diteliti mengenai evaluasi
program pengembangan profesionalitas guru di tingkat
gugus sekolah. Dalam hal ini, penelitian dilakukan di
gugus sekolah Imam Bonjol, Kecamatan Sidorejo Lor,
Kota
Salatiga.
Pertimbangannya,
antara
lain:
(1) peneliti bekerja di lingkungan Gugus tersebut,
sehingga rekomendasi hasil penelitian ini diharapkan
dapat digunakan untuk memperbaiki pembuatan dan
pelaksanaan program di gugus tersebut; (2) kegiatan
KKG adalah salah satu wadah kegiatan peningkatan
profesionalisme guru yang dapat dilaksananakan di
lingkungan sekolah yang berdekatan dengan sekolah
peneliti
dalam satu gugus; dan (3) peluang peneliti
lebih banyak mendapatkan data yang akurat karena
peneliti
dapat
mengamati
implementasi
dari
pelaksanaan program kegiatan di sekolah-sekolah
lingkungan di mana peneliti berada dalam gugus
tersebut.
5
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
situasi
problematik
yang
dihadapi
adalah
masih
adanya kesenjangan antara standar yang seharusnya
dengan rencana program KKG yang dibuat serta
adanya kesenjangan antara rencana program dengan
pelaksanaan atau implementasinya dalam rangka
pengembangan profesionalitas guru di tingkat gugus
sekolah.
Tentu menjadi pertanyaan, seperti apa standar
Program KKG yang seharusnya?
Mengapa rencana
program profesionalitas guru yang telah disusun tidak
dapat terimplementasikan secara baik? Apakah ada
kesenjangan standar kinerja KKG dengan program
yang dibuat dan kesenjangan dengan kenyataan yang
ada?
Faktor-faktor
apa
yang
menyebabkan
hal
tersebut?
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi
masalah
di
atas,
masalah
pokok
penelitian
ini
dirumuskan sebagai berikut.
1. Apa
standar
kinerja
KKG
Gugus
Imam
Bonjol?
2. Apa
saja
program-program
peningkatan
profesionalitas guru yang dilakukan di gugus
Imam Bonjol, Kecamatan Sidorejo Lor, Kota
6
Salatiga
pada
tahun
2010/2011
s/d
2012/13?
3. Apakah ada kesenjangan antara standar
kinerja KKG dengan program yang dibuat dan
kesenjangan dengan kenyataan yang ada?
4. Faktor-faktor
apa
yang
menyebabkan
kesenjangan tersebut?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk
mengetahui
standar
kinerja
KKG
Gugus Imam Bonjol Kecamatan Sidorejo Kota
Salatiga
2. Untuk
mengetahui
peningkatan
program-program
profesionalitas
guru
yang
dilakukan di Gugus Imam Bonjol, Kecamatan
Sidorejo,
Kota
Salatiga
pada
tahun
2010/2011 s/d 2012/13.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya kesenjangan
antara standar kinerja KKG dengan program
yang
dibuat
dan
kesenjangan
dengan
kenyataan yang ada?
4. Untuk mengetahui faktor-faktor kesenjangan
dari standar kinerja KKG dengan programprogram yang direncanakan dan dengan
kenyataan di lapangan
7
1.5 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan tentang tatacara
pembuatan program dengan standar kinerja
KKG yang seharusnya serta,
belajar cara
menganalisa kesenjangan sebuah program
KKG.
b. Manfaat Praktis
1. Dapat membantu
KKG dalam perbaikan
pembuatan program dan evaluasi program
sesuai standar yang ada.
2. Diperolehnya informasi mengenai standar
kinerja
KKG,
program,
implentasinya
beserta kesenjangan yang terjadi sehingga
dapat ditentukan strategi perbaikan untuk
peningkatan kinerjanya.
3. Memberi gambaran bagi guru-guru SD dalam
melaksanakan KKG secara professional
8