Annual Report 2010
Laporan Tahunan 2010
Annual Report 2010
Bangkok Bank
Public Company Limited
Jakarta Branch
DAFTAR ISI
Table of Contents
Ringkasan Keuangan
Financial Highlights
1
Rasio Keuangan
Financial Ratios
2
Profile Perusahaan
Corporate Profile
4
Laporan Good Corporate Governance
Good Corporate Governance Report
5
Perekonomian Indonesia 2010
Indonesia Economy in 2010
18
Laporan Manajemen
Management Report
19
Kinerja Bangkok Bank
Bangkok Bank’s performance
24
Manajemen
The Management
25
Struktur Organisasi
Organization Chart
29
Lampiran
Attachment
• Laporan Keuangan 2010 yang telah diaudit
Audited Financial Statement 2010
RINGKASAN KEUANGAN BANGKOK BANK
Bangkok Bank’s Financial Highlights
Unit dalam jutaan Rupiah
(Unit in million Rupiah)
Pertumbuhan pada Akhir Periode Tahun
Progress at Year-End
Total Aktiva
Total Assets
Giro pada Bank
Demand Deposits with Banks
Kredit yang diberikan
Credits granted
Aktiva Tetap dan Inventaris – net
Premises and Equipment
Aktiva Produktif
Productive Assets
Dana Pihak Ketiga
Third Party Fund
Simpanan
Deposits
Pinjaman yang diterima
Loans received
Dana dari Kantor Pusat
Head Office Account
2010
2009
% change
4.416.887
4.310.410
+2,47
33.346
100.234
-66,73
3.169.840
2.955.003
+7,27
5.018
5.695
-11,84
4.446.150
4.390.913
+1,25
1.032.902
942.750
+9,56
447.940
640.480
-30,04
1.982.200
2.109.674
-6,04
991.100
1.033.450
-4,10
259.927
333.830
-22,14
77.712
164.721
-52,82
182.216
169.109
+7,75
66.226
89.804
-26,25
109.331
93.890
+16,45
-
-
-
Pertumbuhan untuk Tahun
Progress for the year
Pendapatan Operational
Operational Revenue
Beban Operational
Operational Expenses
Laba Operasi
Operating Profit
Pajak Penghasilan
Income Tax
Laba (Rugi) Bersih
Net Profit (Loss)
Laba Bersih per Saham
Earning per share
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
1
Rasio Keuangan
Financial Ratios
PermodalanCapitalization
Kewajiban Modal Minimum
Capital Adequacy Ratio (CAR)
31 Dec 2010
(%)
31 Dec 2009
(%)
% change
49,93
55,67
-5,74
1,07
1,06
+0,01
5,33
5,49
-0,16
0,45
1,96
-1,51
5,64
5,08
+0,56
107,23
120,72
-13,49
4,17
3,93
+0,24
5,18
4,49
+0,69
4,70
5,20
+0,50
30,18
31,37
-1,19
306,89
313,45
-6,56
Aktiva Tetap terhadap Modal
Fixed Assets to Capital
Aktiva Produktif
Productive Assets
Aktiva Produktif Bermasalah
Troubled Productive Assets
Kredit Bermasalah
NPL
PPAP terhadap Aktiva Produktif
Reserves to Productive Assets
Pemenuhan PPAP
Reserves Adequacy
Rentabilitas
Profitability
Tingkat Pengembalian Aktiva
Return on Assets
Tingkat Pengembalian Modal
Return on Equity
Pendapatan Bunga Bersih
Net Interest Margin
Beban Operasional Pendapatan Operasional
Operational Expense to Operational Income
Kredit terhadap Deposito Rasio
Loan to Deposit Ratio
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
2
Kepatuhan
Compliance
31 Dec 2010
(%)
31 Dec 2009
(%)
% change
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
9,23
6,15
+3,08
0,18
0,09
+0,09
Persentase Pelanggaran BMPK
Percentage of LLL Violation
a. Pihak Terkait
Related Parties
b. Pihak Tidak Terkait
Non related Parties
Persentase Pelampauan BMPK
Percentage of exceeding LLL
a. Pihak Terkait
Related Parties
b. Pihak Tidak Terkait
Non related Parties
GWM Rupiah
Minimum Current Account Requirements Rupiah
Posisi Devisa Netto (PDN)
Net Open Position (NOP)
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
3
PROFIL PERUSAHAAN
Corporate Profile
Bangkok Bank yang didirikan pada tahun 1944 di
Bangkok, Thailand adalah bank komersial terbesar di
Thailand dan salah satu dari yang terbesar di Asia
Tenggara dengan total aktiva pada akhir 2010 sebesar
THB 1,949,687,766,443.
Bangkok Bank, founded in year 1944 in BangkokThailand, is the largest commercial bank in Thailand
and also one of the largest bank in South East Asia,
with total assets at the end of 2010
THB
1,949,687,766,443.
Adapun struktur kepemilikan 10 (sepuluh) pemegang
saham terbesar Bangkok Bank Public Company
Limited per tanggal 14 September 2010 adalah sebagai
berikut:
Top 10 (ten) shareholders of Bangkok Bank Public
Company Limited, Thailand as of September 14, 2010
are as follows:
- Thai NVDR Company Limited
- Thailand Securities Depository Co. Ltd.
- State Street Bank & Trust Co
- HSBC Bank Plc- Abu Dhabi Investment Authority
- State Street Bank & Trust Co, for
Australia
- HSBC Singapore Nominees Pte., Ltd.
- Bangkok Insurance PCL
- Nortrust Nominees Ltd.
- Bank of New York (nominees) Ltd.
- The Bank of New York (nominees) Ltd
- Thai NVDR Company Limited
- Thailand Securities Depository Co. Ltd.
- State Street Bank & Trust Co
- HSBC Bank Plc- Abu Dhabi Investment Authority
- State Street Bank & Trust Co, for
Australia
- HSBC Singapore Nominees Pte., Ltd.
- Bangkok Insurance PCL
- Nortrust Nominees Ltd.
- Bank of New York (nominees) Ltd.
- The Bank of New York (nominees) Ltd
25.75%
4.18%
4.08%
2.81%
2.64%
2.44%
1.86%
1.84%
1.82%
1.57%
25.75%
4.18%
4.08%
2.81%
2.64%
2.44%
1.86%
1.84%
1.82%
1.57%
Sampai akhir tahun 2010 Bangkok Bank telah
memiliki lebih dari 500 kantor cabang di Thailand dan
cabang luar negeri dan jaringan kantor yang tersebar
di: Cina, Hongkong, Jepang, Laos, Filipina, Singapura,
Taiwan, Inggris, Birma, Amerika Serikat, Vietnam,
Myanmar, Malaysia dan Indonesia.
At the end of 2010, Bangkok Bank has more than 500
branches in Thailand and extensive overseas branches
and office network in the following countries: People’s
Republic of China, Hongkong, Japan, Laos People’s
Democratic Republic, Republic of Philippines,
Republic of Singapore, Taiwan, United Kingdom,
Union of Myamar, United States of America, The
Socialist Republic of Vietnam, Myanmar, Malaysia
and Indonesia.
Bangkok Bank PCL Cabang Jakarta, berlokasi di Jl.
MH Thamrin No. 3, Jakarta 10110, beroperasi dengan
ijin usaha dari Menteri Keuangan Indonesia No.
D.15.6.1.4.39 tanggal 21 Juni 1968, serta mendapat
izin untuk beroperasi sebagai Bank Devisa pada
tanggal 22 Juni 1968 dengan Surat Keputusan dari
Direksi Bank Negara Indonesia No.4/12/KEP.DIR.
Bangkok Bank PCL Jakarta Branch, located at Jl. MH
Thamrin No. 3, Jakarta 10110, operated under license
from Finance Minister of Republic Indonesia No. D.
15.6.1.4.39 dated June 21, 1968 as a branch from
Bangkok Bank PCL in Thailand. Received the license
to operate as foreign bank on June 22, 1968 with the
decree from Bank Indonesia No. 4/12/KEP.DIR.
Bank secara berkesinambungan meningkatkan total
asset dan kredit yang diberikan, memperbaiki
manajemen kredit macet, meningkatkan pendapatan,
dan meningkatkan efisiensi biaya dan terus
membangun kebijakan usaha yang selaras dengan
rencana strategis bank Di tahun mendatang, bank akan
terus memajukan bisnis proses yang efisien dan
mengefisiensikan model organisasi untuk meyakinkan
bahwa seluruh bagian organisasi dapat bekerja sama
secara efisien dan harmonis.
The bank has continuously increased its total assets
and loans, and improved the management of nonperforming loans, of revenue, of costs efficiency and
the bank will create policies that are alligned with its
strategic plan.
In the coming year, the bank will continue to improve
the efficient business process and organizational model
to ensure that all parts of the organization are working
together efficiently in harmony.
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
4
LAPORAN
GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE BANGKOK BANK CABANG
JAKARTA TAHUN 2009
REPORT ON BANGKOK BANK JAKARTA
BRANCH ACTIONS IN COMPLIANCE WITH
THE PRINCIPLES OF GOOD CORPORATE
GOVERNANCE FOR 2010.
1. Ruang Lingkup Tata Kelola Perushaan (GCG)
1.
Scope of Good Corporate Governance (GCG)
Sebagai pedoman bagi pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan, Bank telah mendeskripsikan peran
dan tanggung jawab Komite Manajemen dalam
pedoman Komite Manajemen bank. Seluruh aturan
internal lainnya yang ditetapkan didasarkan
dengan peraturan yang berlaku dan mengacu pada
pinsip-prinsip GCG.
As guidance for Good Corporate Governance’s
implementation, the Bank has already described
role and responsibilities of Manangement
Committee in the Management Committee
guidelines. All other internal regulations are based
on the operative regulation and referring to GCG
principles.
Dalam menjalankan bisnisnya, bank menjalankan
Prinsip Good Corporate Governance sebagai dasar
agar dapat mempertahankan pertumbuhannya.
Bank juga telah menyebarkan kebijakan tersebut
kepada tim manajemen, eksekutif, dan staf sebagai
informasi dan ketaatan akan peraturan. Bank juga
telah menugaskan setiap supervisor di semua
tingkat untuk menjadi contoh yang baik dan
mendorong agar kebijakan yang dibuat tersebut
dipatuhi.
Dalam proses pengawasan operasional secara
internal, Bank telah membentuk Unit Kepatuhan
agar sesuai dengan peraturan yang ada di
Indonesia dan Bank Indonesia.
The bank, therefore conducts its business in-line
with the principles of Good Corporate
Governance, which form a basis for sustainable
growth. The bank has disseminated the policy to
its management team, executives and staff for their
knowledge and observance and has also assigned
supervisors at all levels to encourage good
example as well as compliance with the policy.
The bank has established a Compliance Unit to
oversee its internal operations to be in compliance
with the regulation of the local authorities and
Bank Indonesia.
Penerapan Prinsip Good Corporate Governance di
Bangkok Bank dibagi menjadi 8 aspek sebagai
berikut:
There are 8 (eight) Good Corporate Governance
aspects which reflect the implementation of bank’s
Good Corporate Governance as follows:
1.1 Kinerja Tugas dan Tanggung Jawab dari
Dewan Komisaris dan Direksi.
1.1 Performance of duties and responsibilities
of Board of Commissioners and Board of
Directors.
Bangkok Bank, Jakarta branch is a branch
office of Bangkok Bank, Thailand, therefore
Board of Commissioners who is known as NonExecutive Directors are domiciled at Bangkok
Head Office, Thailand. This Board of
Commissioners assumes responsibility for the
implementation of Good Corporate Governance
and oversees the business policy and direction of
the Bank.
For Bangkok Bank, Jakarta branch in this matter,
the International Banking Group (IBG) domiciled
at Bangkok, Head Office, is closely conducting
the oversight role function of Board of
Commissioners. Oversight function report from
International Banking Group in regard to Board of
Commissioners
function
for
evaluating
performance of Jakarta branch management on
quarterly basis.
Bangkok Bank Cabang Jakarta adalah kantor
cabang dari Bangkok Bank, Thailand, oleh karena
itu Dewan Komisaris yang dikenal dengan nama
Non-Eksekutif Director bertempat di Kantor Pusat
Thailand. Dewan Komisaris bertangggung jawab
dalam penerapan prinsip Good Corporate
Governance dan mengawasi kebijakan dan arah
bisnis bank.
Dalam hubungannya dengan Bangkok Bank
kantor cabang Jakarta, International Banking
Group (IBG) yang berlokasi di Kantor Pusat
Bangkok, menjalankan fungsi pengawasan dari
Dewan Komisaris. Laporan fungsi pengawasan
dari IBG tersebut untuk melihat pada fungsi
Dewan Komisaris dalam mengevaluasi kinerja
manajemen kantor cabang Jakarta dan laporan
tersebut telah diterima setiap 3 bulan sekali.
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
5
Sementara itu, Direksi atau Pimpinan
Bangkok Bank Cabang Jakarta yang dipimpin
oleh General Manager dan wakil General Manager
serta Direktur Kepatuhan. Pimpinan kantor akan
memimpin Komite Manajemen yang bertanggung
jawab atas pembentukan dan pelaksanaan atas
sasaran strategis dan keuangan dari Bank dan juga
mengkaji ulang serta mendiskusikan masalah
yang berhubungan dengan operational bank.
Komite Manajemen Cabang juga bertanggung
jawab untuk mengawasi:
a. Audit Internal dan Unit Control untuk
memastikan pelaksanaan fungsi internal audit
dan mengambil tindakan berdasarkan pada
temuan-temuan dari audit internal.
b. Fungsi Unit Manajemen Risiko adalah untuk
pertanggungjawaban
dalam
rangka
pengembangan, pengukuran dan pemeliharaan
kerangka kerja manajemen risiko.
c. Unit Kepatuhan untuk mengawasi penerapan
praktek good corporate governance dan
memastikan kepatuhan bank terhadap peraturan
dan hukum yang berlaku.
Meanwhile, Board of Director or called
Branch Management (Pimpinan) of Bangkok
Bank Jakarta who is chaired by General Manager,
and Deputy General Manager and Compliance
Director. The Branch Management or Pimpinan
shall lead the Branch Management Committee
who is responsible for the formulation and
execution of strategies and financial objectives of
the bank as well as reviewing and discussing
matters related to banking operation.
The Branch management is also responsible for
supervising:
a. Internal Audit and Control Unit for ensuring
the execution of internal audit function and
taking action based on regular internal audit
findings.
b. Risk Management Unit function is to take
overall accountability for the development,
measurement and maintenance of the bank’s
risk management framework.
c. Compliance Unit for overseeing the
implementation of good corporate governance
practices and ensuring bank’s compliance
with the prevailing laws and regulations.
Komite Manajemen Bangkok Bank Kantor
Cabang Jakarta terdiri dari:
• Ketua Komite Manajemen: General Manajer
• Wakil Ketua Komite Manajemen: Wakil
General Manajer
• Anggota: Direktur Kepatuhan
Kepala Unit Operasional
Kepala Unit Kredit and Marketing
Kepala Unit Internal Audit dan
Kontrol
Kepala Unit Treasury
Kepala Unit Manajemen Risiko
Kepala Unit Support dan Servis
The Management Committee of Bangkok Bank
Jakarta Branch is comprised as follows:
• Chairman
: General Manager
• Vice-Chairman : Deputy General Manager
• Members : Compliance Director
Head of Operation
Head of Credit and Marketing
Head of Internal Audit and Control
Head of Treasury
Head of Risk Management
Head of Support and Services
Komite Manajemen mengadakan pertemuan
minimal 1 kali dalam sebulan dan hasil rapat
didokumentasikan dengan baik, begitu juga
dengan notulen pertemuan tersebut dikirimkan ke
International Banking Group (IBG) Kantor Pusat,
Bangkok.
The Management Committee is conducting a
minimum monthly meeting and the minutes of
meeting is properly documented as well as
forwarded a copy of minutes to International
Banking Group (IBG) Head Office, Bangkok.
1.2.
1.2 Structures, Membership, Duties and
Responsibilities of the Committees.
In Bangkok Bank- Head Office, Thailand, the
committees have been set up to closely monitor
and oversee the Bank’s operation and report the
progress to the Non-Executive Board of Directors
on a regular basis. These committees include the
Audit Committee, Nomination and Remuneration
Committee, Risk Monitoring Committee and
Management Committee.
Struktur, Keanggotaan,
Tanggung Jawab Komite
Tugas
dan
Di Kantor Pusat Bangkok Bank, Thailand,
komite-komite tersebut telah diatur untuk
memonitor dan mengawasi operasional bank dan
melaporkan kemajuan yang terjadi ke NonExecutive Direksi secara periodik. Komite-komite
ini terdiri dari Komite Audit, Komite Nominasi
dan Remunerasi, Komite Risk Monitoring, dan
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
6
Komite Manajemen.
Sementara itu Bangkok Bank Kantor
Cabang Jakarta, sebagai kantor cabang bank asing
tidak diharuskan untuk membentuk komite
tersebut sejak Dewan Direksi di Kantor Pusat telah
membentuknya.
Meanwhile, Bangkok Bank, Jakarta branch as
foreign branch office in this regard does not have
to form such committees since Board of Directors
at Head Office has established them.
Bagaimanapun di kantor pusat fungsi dari
tiap komite-komite tersebut telah diterapkan
dengan baik dan dibawah kontrol International
Banking Group (IBG) untuk mengawasi kinerja
manajemen dari kantor cabang Jakarta. Dan
laporan fungsi pengawasan dari International
Banking Group (IBG) juga telah diterima oleh
kantor cabang Jakarta setiap 3 bulan sekali.
However, the functions of such committees
have properly implemented in Head Office and it
has been done under International Banking Group
(IBG) to oversee the Jakarta’s branch management
performance in respective committee function.
The oversight function report from International
Banking Group (IBG) has also been received by
Jakarta branch on a quarterly basis.
Fungsi dari masing-masing komite itu dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
• Komite Audit bertugas untuk membantu
Dewan Komisaris dalam proses audit laporan
keuangan, internal control dan audit, dan
pemilihan dan penunjukkan eksternal audit
bank.
• Komite Risk Monitoring bertugas untuk
mengawasi dan memastikan profil manajemen
risiko bank apakah sudah cukup memadai,
sistematis,
efisien,
efektif
dan
memaksimalkan nilai terhadap kinerja bank,
dan juga apakah sudah sejalan dengan rencana
strategis bank dan kebijakan manajemen
risiko secara keseluruhan.
• Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas
untuk memilih dan menunjuk orang yang
tepat untuk posisi pekerjaan yang ditentukan
dan juga untuk mengevaluasi kinerja secara
individu, dan kebijakan penggajian dan paket
benefit yang diterima oleh level eksekutif dan
staffnya.
The function of each committee can be
described as follows:
• The objectives of the Audit Committee are to
assist the Board of Commissioners with
regard to process audit of financial reports,
internal control and internal audit and to
select and appoint the Bank’s external
auditors.
• The objective of Risk Monitoring Committee
is to oversee and ensure that bank’s
management risk profile is adequate,
systematic, efficient, and effective and
maximizes value to the bank and is also to be
in-line with the bank’s strategic plan and
overall risk management policy.
• The
objective
of
Nomination
and
Remuneration Committee is to select and
nominate suitable persons for appointment job
position as well as to evaluate individual
performance and policy of remuneration or
benefit package for executive level and its
staffs.
Kinerja semua komite diatas telah diterapkan
dengan baik di Kantor Pusat.
Sedangkan penerapan strategi dan rencana bisnis
Bangkok Bank Jakarta diatur oleh komite sebagai
berikut:
a. Komite Manajemen
Untuk memastikan efisiensi kinerja bank yang
mencakup penelahaan secara periodik,
pengarahan operasional bank, kebijakan,
strategi,
ALMA
dan
juga
masalah
kepegawaian serta bagian umum yang akan
dibicarakan di dalam komite. Pertemuan
secara rutin diadakan setiap 1 bulan sekali.
All performance of committees above has already
been properly implemented in Head Office.
However, in implementing the strategic and
business plan of the bank, Bangkok Bank Jakarta
is managed under following committees:
a. Management Committee
To ensure proper and efficient running of the
entire operation covering periodical review
and directions of bank operation, policy, and
strategy, ALMA as well as personnel and
general affairs matters.
The routine meetings are held on monthly
basis.
b.
b.
Komite Kredit
Komite ini bertanggung jawab untuk
mengakses dan mempertimbangkan semua
Loan Committee
This committee is responsible to assess and
consider all banks’ portfolio, which include
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
7
c.
portfolio bank, yang tercakup di dalamnya
nasabah kredit lancar maupun pinjaman kredit
bermasalah.
Komite kredit akan bertemu secara periodik
untuk menelaah dan mendiskusikan aktivitas
dari aplikasi kredit yang masuk, suku bunga
kredit, dan strategi marketingnya.
active and non-performing loan accounts.
The Loan Committee will meet periodically
to review and discuss the following activities
of loan application, loan pricing and
marketing strategies.
Fungsi
dari
Komite
Kredit
adalah
bertanggung jawab untuk menyetujui atau
menolak, merekomendasi aplikasi kredit
berdasarkan kewenangan kantor cabang.
Pertemuan rutin Komite kredit diadakan
setiap 2 minggu sekali atau disesuaikan
dengan kebutuhan.
The Loan Committee responsibility and
function is to approve or reject, recommend
or decline credit application according to
branch authorization.
The routine meetings are held in every two
weeks or more often to match with the
requirement.
Komite Manajemen Risiko
Komite ini bertanggung jawab untuk
mengawasi penerapan kerangka kerja dan
strategi majemen risiko, komposisi risiko dari
setiap tipe risiko itu dan juga memeriksa
secara periodik prosedur dari manajemen
risiko.
Bangkok
Bank
Jakarta
menggunakan
peringkat kredit yang handal sebelum
menyetujui semua kredit baru ataupun
perpanjangan fasilitas kredit. Penilaian ini
menjadi alat yang penting bagi manajemen
risiko kredit dan digunakan sebagai standar
underwritting dan juga panduan penetapan
harga. Pertemuan rutin setiap 1 bulan sekali.
1.3. Kinerja dari Departemen Kepatuhan
Unit Kepatuhan dibentuk untuk membantu
manajemen dalam pengawasan internal
operasional dan juga kepatuhan pada
peraturan dari otoritas lokal.
Unit kepatuhan bertangung jawab dalam
mengkoordinasi
unit
operasional
dan
mengumpulkan informasi guna tersedianya
informasi dalam pengkinian panduan kerja.
Unit kepatuhan harus bekerja secara
independen dan berdampingan dengan
manajemen dan staf di berbagai bisnis unit.
Peraturan Bank Indonesia dan peraturan
perundangan
yang
berlaku
telah
disosialisaikan keapda unit terkait dan dibahas
dalam rapat komite manajemen terutama yang
memiliki
dampact
terhadap
kegiatan
operational ,bisnis dan stategi bank.
Memastikan komitmen bank yang dibuat
kepada Bank Indonesia telah dipenuhi secara
tepat waktu. Satuan Kerja Kepatuhan /UKK
juga mengkontrol pelaksanaan Prinsip
Mengenal Nasabah (KYC) dan aktifitas anti
c.
Risk Management Committee
This committee is responsible to monitor the
implementation
of
risk
management
framework and strategy, composition of risk
for each type of risks as well as periodically
review on risk management procedure.
Bangkok Bank Jakarta requires a valid credit
rating prior approval of any new or renewed
credit facility. Rating is one of the most
important tools of credit risk management and
used in the underwriting standards as well as
in pricing guidelines.
The routine meetings are held once a month.
1.3 Performance of Compliance functions
Compliance unit has been established to assist
the management in overseeing its internal
operation so as to be in compliance with the
regulation of authorities.
The compliance unit has the responsibility in
coordinating with operation units and
colleting the information for the availability
and updating of work guidelines.
The compliance function shall have
independence and work closely with
management and staff in various business
units.
BI regulations and prevailing laws have been
socialized to the relevant units and also been
discussed in the Management Committee
meeting, especially for regulations which
have significant impact to the operations,
business and strategy of the bank.
Ensuring the bank’s commitments made to
Bank Indonesia has been rectified in timely
manner.
Compliance unit/ UKK are also in control of
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
8
pencucian uang (Anti Money Laundering)
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam
upaya meningkatkan pemahaman atas
penerapan KYC dan AML, Satuan Kerja
Kepatuhan akan terus melakukan sosialisasi
kepada unit bisnis terkait guna meyakini
efektifitas tugasnya.
1.4 Kinerja internal Audit dan Eksternal Audit
Internal audit bank (SKAI) telah menyusun
rencana audit operasional dan setiap tahun
memeriksa semua unit bisnis berdasarkan
jadwal rencana auditnya.
Untuk tahun 2010 SKAI telah melakukan
fungsi kerjanya dengan independen dan
objektif.
Pada saat melakukan fungsi kerjanya, SKAI
telah mengevaluasi efisiensi dan keefektifan
internal kontrol bank dan kepatuhan pada
perundangan-undangan yang berlaku dan
peraturan Bank Indonesia.
Semua hasil temuan audit telah dilaporkan ke
manajemen kantor cabang dan divisi internal
audit kontrol Kantor Pusat dan informasi
rekomendasi audit akan disebarkan ke unit
bisnis yang bersangkutan untuk dilakukan
tindakan perbaikan selanjutnya.
Internal Audit (SKAI) juga mengawasi dan
mengikuti kemajuan perkembangan dan
perbaikan yang dibuat oleh unit bisnis yang
terlibat.
Internal Audit (SKAI) juga akan melakukan
pemeriksaan tahunan mengenai kecukupan
keamanan audit dan pengawasan internal dari
BI-RTGS dan Sistem Kliring Nasional Bank
Indonesia (SKNBI) apakah telah mematuhi
peraturan yang berlaku.
Setiap 3 tahun, Audit Eksternal Independen
ditunjuk untuk memeriksa keefektifan kinerja
dari SKAI termasuk kaji ulang atas fungsi
internal audit atas penggunaan Teknologi
Informasi. Pemeriksaan terakhir yaitu pada
bulan Mei 2008 dengan hasil yang cukup
memadai.
Sementara itu, untuk laporan eksternal audit
tahunan dan persiapan laporan tahunan, bank
telah menunjuk akuntan publik independen
yang terdaftar dalam list Bank Indonesia yang
bisa melakukan audit.
Penetapan kerja audit dari akuntan publik
meliputi kapasitas dari kantor akuntan publik,
bidang kerja audit, dan profesionalisme
pemeriksa.
Penunjukan akuntan publik untuk melakukan
audit laporan keuangan kantor cabang untuk
Know Your Customer and Anti-Money
Laundering implementation pursuant to
regulation. In the effort to better
understanding for implementation of KYC/
and AML, the compliance unit would
continuously perform socialization to relevant
business unit ensuring effectiveness of duty.
.
1.4 Performance of Internal Audit and
External audit
Banks’ Internal audit (SKAI) has already
arranged the operational audit plan and has
annually reviewed to all business units
according to its audit-planning schedule.
For year 2010, the SKAI unit has performed
its function independently and objectively.
In performing its audit function, SKAI has
conducted and evaluated toward the efficiency
and effectiveness of the bank’s internal
control and compliance to the prevailing laws
and Bank Indonesia regulations.
All audit findings have been reported to
branch management and internal audit control
and division – Head Office and disseminate
its audit recommendation to the business unit
concerned for further action to be taken.
Internal audit (SKAI) has also monitored and
followed up the progress development and
improvement made by business units
involved.
Internal audit (SKAI) has also performed
annual review on the adequacy of security
audit and internal review for BI-RTGS and
National Clearing System (SKNBI) in order to
be in compliance with the regulation.
Every 3 (three) years, an Independent
External Reviewer/Auditor is appointed to
review the effectiveness of SKAI work
performance including review on internal
audit function on Information Techonogy
usage. The last review was in May 2008 with
satisfactory result.
Meanwhile, for annual external audit
performance and preparing financial report,
the bank has appointed independent public
accountant that registered under Bank
Indonesia’s approved list to conduct an audit.
The assignment of audit work to public
accountant covers the capacity of the assigned
public accountant firm, scope of audit work
and professionalism of the auditor.
The appointment of public accountant to
conduct the audit of branch financial report
for year 2010 has been approved by Head
Office-Audit Committee..
For the year 2010, the Public Accountant
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
9
tahun 2010 telah disetujui oleh Komite Audit
Kantor Pusat.
Untuk tahun buku 2010, Akuntan Publik
Purwantono, Sarwoko & Sanjaya yang
merupakan anggota Ernst & Young telah
ditunjuk untuk melakukan audit keuangan
bank.
Purwantono, Sarwoko & Sanjaya under
member of Ernst & Young has been appointed
to conduct financial audit of the bank.
1.5. Kinerja Manajemen Risiko dan Fungsi
Internal Kontrol.
1.5 Performance of Risk Management and
Internal Control Function.
Fungsi Manajemen Risiko bank mempunyai
tanggung jawab untuk berbagai macam aspek
risiko mencakup kredit, pasar, likuiditas,
operasional, legal, strategi, reputasi, dan risiko
kepatuhan dari bank.
Secara umum, manajemen kantor cabang telah
aktif memonitor dan mengawasi kebijakan
dan prosedur serta pengaturan limit untuk
setiap jenis risiko guna memelihara kondisi
manajemen risiko internal bank yang baik.
The risk management function of the bank has
responsibility for various risk aspects
covering of credit, market, liquidity, and
operational, legal, strategic, reputation and
compliance risks of the bank.
In general, branch management has actively
monitored and supervised the policy and
procedure as well as limit arrangement type of
each risk in order to maintain the soundness of
the bank internal risk management condition.
Unit Manajemen Risiko secara periodik
memberikan laporan profil risiko bank setiap
3 bulan sekali dalam rangka menganalisa dan
mengatur kecukupan dari setiap risiko.
Laporan tiga bulanan profil risiko bank telah
diajukan ke Bank Indonesia secara tepat
waktu.
Risk management unit has periodically
provided the bank’s risk profile reports on
quarterly basis for analyzing and managing
the adequacy of each risk.
This quarterly bank’s risk profile has been
timely submitted to Bank Indonesia.
Unit Manajemen
Risiko
juga
telah
mengadopsi model perhitungan Pendapatan
Bunga Bersih (NII) dan model Nilai Modal
Ekonomis (EVE) dari kantor regional Hong
Kong guna memonitor risiko suku bunga
sehubungan dengan risiko pasar. Unit
Manajemen Risiko juga telah melakukan
stress testing untuk risiko pasar, risiko
liquidity dan risiko foreign exchange dan
disamping itu juga memonitor posisi harian
dan limit-limit serta membuat laporan bulanan
analisa kredit portfolio.
Risk management unit has adopted the Net
Interest Income (NII) and Economic Value of
Equity (EVE) models from Hong Kong
regional office for monitoring interest rate risk
relating to market risk. RMU has also
performed general stress stesting for market
risk, liquidity risk and foreign exchange risk
and besides monitoring daily position and
limit as well as providing monthly portfolio
credit analysis.
1.6 Prinsip kehati-hatian dalam pemberian
kredit kepada pihak-terkait dan grup
debitur besar.
1.6 Prudential principles in fund provision to
Related-parties and in Large-exposures.
Bank tidak diperbolehkan masuk ke dalam
suatu kondisi atau perjanjian dimana bank
diharuskan memberikan dana yang melanggar
BMPK (Batas Minimum Pemberian Kredit)
dan batas pemberian fasilitas kredit.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
pemberian kredit kepada pihak-terkait dan
atau kelompok debitur besar masing-masing
tidak boleh melebihi 10% dan 25% dari modal
The bank is prohibited to enter into condition
or agreement that obligate bank to provide
fund, which will violate the LLL and credit
facility limit granted.
Fund provision to Related- party and /or in
Large- exposures are in accordance with Bank
Indonesia regulation, which the Legal
Lending Limit for related-party and in large
exposure not exceed 10 % and 25 %,
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
10
bank. Tidak ada pelanggaran BMPK kepada
kelompok debitur besar dan pihak-terkait.
Semua keputusan pemberian kredit harus
disetujui oleh komite kredit yang para
anggotanya akan memeriksa dan memberi
komentar atas masalah yang ada di aplikasi
kredit.
Bank telah mengkinikan internal limit guna
memonitor terjadinya pelampauan BMPK.
Selama penilaian aplikasi kredit, account
officer harus memeriksa latar belakang profil
perusahaan dan manajemennya, dan juga
informasi yang relevan menurut faktor-faktor
yang diperhitungkan mengenai pihak-terkait
dan grup debitur.
Per tanggal 31 Desember 2010, saldo
pemberian kredit (dalam jutaan rupiah):
a. Pihak-terkait:
Rp. Nihil
b. Debitur Inti:
- Individual
Rp.1.089.315
- Grup
Rp. 1.441.150
1.7
Rencana strategi bisnis bank
Rencana bisnis bank disiapkan dengan
mempertimbangkan faktor internal dan
eksternal dan prinsip kehati-hatian bank.
Untuk faktor internal, pada saat rencana bisnis
dibuat melibatkan semua unit bisnis terkait
sehingga akan sejalan dengan rencana kerja
dari setiap unit bisnis terkait.
Sedangkan
faktor
eksternal, indikator
ekonomi mikro dan makro akan secara ketat
dimonitor seperti tingkat inflasi, nilai tukar
dan suku bunga indikasi dari Bank Indonesia.
Pada saat menyiapkan rencana bisnis,
Bangkok Bank kantor cabang Jakarta
memfokuskan hubungan ke sektor nasabah
korporasi. Bank akan terus terlibat dalam
pembiayaan pabrikasi yang menciptakan
lapangan kerja dan kepatuhan terhadap ramah
lingkungan. Investasi komoditi dalam
mempromosikan sektor agro bisnis seperti
kakao, kelapa sawit, gula dan prosesing
kelapa merupakan juga hal yang mendapat
prioritas. Juga akan mempertimbangkan
service terkait bisnis minyak dan gas,
chemical and konstruksi. Kami menawarkan
strategi bersaing yang mencakup di dalamnya
peningkatan pelayanan kepada nasabah,
proses dan sistem operasi serta target dari unit
bisnis kami.
Setiap kwartal, komite manajemen akan
mengkaji ulang antara realisasi bisnis
dibandingkan dengan rencana bisnis bank
respectively of the bank capital. There was no
breach on the Legal Lending Limit for large
exposures and Related- party.
Any credit decision made must be approved
by Loan Committee meeting and member of
Loan Committee will review and comment on
the credit application on certain issues.
The bank has updated the internal limit for
monitoring the LLL impelmentation.
During the credit application assessment,
account officer must check on the background of the company profile and
management, as well as relevant information
according to factors counted as related party
and or group borrower.
As of December 31, 2010 the outstanding
balance of (in million of Rupiah):
a. Related- party
Rp. None
b. Core debtor:
- Individual
Rp 1,089,315
- Group
Rp 1,441,150
1.7 Bank’s strategic business plan
Bank business plan is prepared by considering
internal and external factors as well as prudent
banking principles. For internal factor, in
making business plan projected that involving
all units concerned, so it will be running inline with working plan of each unit involved.
For external factor, the micro and macro
economic indicators will be closely monitored
such as inflation, foreign exchange and Bank
Indonesia indicative rates.
In preparing the business plan, Bangkok
Bank, Jakarta branch focuses on relationship
with corporate customers sectors. The bank
will continue involving in manufacturing that
creates employment and complying to the
environment. Commodities investment in
promoting agricultural sectors such as cocoa,
oil palm, sugar and coconut processing are
given priority. The oil and gas services related
business, chemicals and constructions would
also be considered.
We offered our
competitive strategy that includes improving
our customer service, process and operational
system as well as performance target for our
business units.
On quarterly basis, management committee
will review the actual realization or
achievement and comparing to the bank
business plan target in order to monitor the
problems occurs that will cause any big
deviation and then to solve and improve the
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
11
1.8
2
guna terus memonitor masalah yang ada yang
akan menimbulkan penyimpangan yang
signifikan,
untuk
kemudian
dicari
penyelesaian dan perbaikannya.
Oleh karena itu, rencana bisnis bank
disediakan untuk memberikan dukungan
keuangan kepada proyek debitur potensial
yang disesuaikan dengan Peraturan Bank
Indonesia serta mempertahankan stabilitas
jangka panjang bank serta pertumbuhan ROA
dan ROE.
performance.
Therefore, the bank business plan is to
provide financial support to the prospective
borrower’s project that is in compliant to
Bank Indonesia and maintaining bank’s longterm stability and growth in return on assets
(ROA) and equity.(ROE)
Transparansi Kondisi Keuangan dan NonKeuangan
1.8 Financial and Non-financial conditions
transparency.
Bank telah menyiapkan dan memenuhi semua
laporan sesuai prosedur seperti yang
ditetapkan di dalam peraturan Bank
Indonesia.
Bank
menyadari
pentingnya
mengkontribusikan informasi ke masyarakat,
pemegang saham, dan komunitas. Untuk
masalah ini, Bangkok Bank kantor cabang
Jakarta percaya bahwa laporan ke pemegang
saham seperti disebutkan diatas akan
meningkatkan nilai organisasi kantor cabang
dan akan mempertahankan kestabilan kondisi
keuangan.
Bank juga menerbitkan informasi keuangan di
surat kabar lokal dan laporan tahunan bank.
Sementara untuk informasi non-keuangan
seperti informasi produk bank, informasi
mediasi bank, dan Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS) diumumkan di lobi kantor
bank.
Sejak kwartal pertama 2010 bank telah
mempunyai website sendiri namun nantinya
akan menggunakan koneksi komunikasi dari
homepage atau website Kantor Pusat
(www.bangkokbank.com) untuk menyediakan
informasi secara elektronik ke publik.
Bank has prepared and complied with all
reports requirement with procedures and
coverage as stated in Bank Indonesia
regulation.
The bank realizes the importance of
contributing
information
to
public,
stakeholder and community. In this regard
Bangkok Bank , Jakarta branch believes that
its treatment of stakeholders in the previously
mentioned ways will help increase the value
of the branch organization and will sustain its
stable financial condition.
Bank has also quarterly published financial
information in local newspaper and bank’s
annual report. While, for non- financial
information such as banking product
information, banking mediation information
and Deposit Fund Guarantee (LPS) have been
announced in the bank’s banking hall.
Starting Q1- 2010 report, bank has already
provided website alone by using the linkage
communication with Bangkok Bank Head
Office
homepage/website
(www.bangkokbank.com) in order to allow
public to electronically access the Bank’s
financial and non- financial information.
Informasi
kepemilikan
saham
dalam
hubungannya dengan Dewan Komisaris dan
Direksi
Bangkok Bank Cabang Jakarta adalah kantor
cabang dari Kantor Pusat Bangkok Bank di
Thailand, dalam hal ini tidak ada informasi
kepemilikan saham bank yang dilaporkan dan juga
tidak ada hubungan keuangan dan keluarga
diantara anggota manajemen dengan pemegang
saham bank.
2.
Shares ownership information in relation to
Board of Commissioners and Board of
Directors
Bangkok Bank, Jakarta branch is a branch office
of Bangkok Bank – Head Office, Thailand,
therefore, there was no shares ownership
information of the bank to be declared and also
there were no financial and family relationship
among management members with bank’s
controlling shareholders.
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
12
3
Paket remunerasi kepada Dewan Komisaris
dan Direksi
Paket Remunerasi untuk Pimpinan Bangkok Bank
dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Paket Remunerasi seperti gaji, bonus dan
tunjangan rutin dan fasilitas lain berkisar
antara Rp 3.416.499.112 per tahun untuk 3
orang.
3.
Fasilitas lain dalam bentuk tunjangan seperti
rumah, transport, dan asuransi kesehatan
sebagai berikut:
yang akan dimiliki : Rp. Nihil
- yang akan dipakai tapi tidak dimiliki:
Rp 224.138.929 per tahun untuk 1 orang
(General Manager ).
- Fasilitas Asuransi Kesehatan untuk
manajemen lokal adalah Rp 24.798.800.
Remuneration
package
of
Board
of
Commissioners and Board of Directors
Remuneration package for Bangkok Bank
Jakarta’s Pimpinan /branch management can be
described as follows:
a. Remuneration package such as salary, bonus,
routine allowance and other facility non
benefit in-kind are Rp. 3,416,499,112 per year
for 3 persons
b. Other facilities in form of benefit in-kind such
as housing, transportation and health
insurance that:
- Will be owned: Rp None
- Will be used and not owned: Rp
224,138,929 per year for 1 person
(General Manager).
- Health Insurance facility for local
management are Rp.24,798,800
Total paket remunerasi selama tahun 2010 adalah
sebagai berikut:
Jumlah
Direksi/Man Jumlah. Komisaris
Total remuneration package during year 2010 as
follows:
No. of Dir./Mgt. No. of Comm.
> Rp 2milyar
Rp 1 s/d 2 milyar
Rp 500jt s/d 1 milyar
< Rp 500 jt
Above Rp 2 billion.
Rp 1 bilionl up to Rp 2 billion
Rp 500 million up to Rp 1 billion.
Below Rp 500 million.
b.
Nihil
2
Nihil
1
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
None
None
2
None
None
1
None
None
4.
Shares dan Option
Karena merupakan kantor cabang dari bank asing
maka tidak ada kepemilikan saham dan option
yang diberikan dan dilakukan oleh manajemen
Bangkok Bank Kantor Cabang Jakarta.
4.
Shares and Option
Due to as a foreign branch office, there was no
Shares owned and Option have been given and
executed by Bangkok Bank Jakarta’s branch
management.
5.
Salary Ratio
• Rasio gaji karyawan tertinggi dan terendah =
22: 1
• Rasio gaji direksi tertinggi dan terendah =
5: 1
• Rasio gaji komisaris tertinggi dan terendah =
Nihil
• Rasio gaji Direksi dan karyawan teringgi =
3:1
5.
Salary Ratio
• The highest and the lowest of employee salary
ratio = 22: 1
• The highest and the lowest of Director salary
ratio = 5: 1
• The highest and the lowest of Commissioner
salary ratio = None
• The highest salary of Director and Employee
ratio = 3: 1
6.
Pertemuan Dewan Komisaris
Karena Bangkok Bank Cabang Jakarta tidak
mempunyai Dewan Komisaris di Kantor Cabang,
oleh karena itu tidak ada pertemuan Dewan
Komisaris yang diadakan di kantor cabang Jakarta.
6.
Board of Commissioners Meetings
Bangkok Bank, Jakarta branch does not have
Board of Commissioner in the branch, therefore
there was no Board of Commissioners meetings
were held in Jakarta branch office.
7.
Penyimpangan Internal
Bank tidak memiliki penyimpangan internal
selama tahun 2010 dan 2009. Bank dalam
menjalankan usahanya selalu memperhatikan asas
7.
Internal Fraud
The bank has no internal fraud during 2010 and
2009. The Bank is always excerted effort ensuring
full attention to prudential banking.
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
13
kehati-hatian (prudential banking).
8.
Permasahan kasus hukum
Selama tahun 2010 tidak terdapat kasus hukum
yang muncul, namun bank masih mempunyai 1
(satu) kasus perdata dari tahun sebelumnya. Kasus
tersebut masih di Pengadilan Tinggi dan masih
belum ada keputusan.
8.
Legal matters
During 2010 there was no legal case occurs,
however, the bank still has 1 (one) outstanding
civil case from previous year. The case still on the
Supreme Court and there is no decision yet for the
case.
9.
Transaksi yang menyebabkan benturan
kepentingan
Selama tahun 2010, tidak terdapat transaksi yang
menyebabkan benturan kepentingan di kantor
cabang kami.
Bank tidak akan menentukan kondisi khusus untuk
transaksi
yang
berhubungan
keterlibatan
manajemen. Bank telah menerapkan praktek yang
baik yaitu meminta otorisasi dua tingkat untuk
semua transaksi dan juga dalam pemisahan tugas.
9.
Transaction that pose conflict of interest
During 2010, there was no transaction that poses
conflict of interest that occurs in our branch.
Bank will not prescribe special condition for
connected transaction in favors of management
involved.
Bank has implemented good practices for dual
control authorization level requirement on any
transactions as well as segregation of task.
10. Pembelian kembali saham dan pembelian
kembali obligasi
Selama tahun 2010, bank tidak mempunyai
transaksi untuk pembelian kembali saham dan
pembelian kembali obligasi.
10. Buy back shares and buy back bonds
During 2010, the bank does not have any
transaction for buy back shares and buy back
bonds.
11. Pemberian Dana kepada Aktivitas Politik dan
Sosial
Selama 2010, bank tidak menyediakan pemberian
dana bagi aktivitas sosial dan juga tidak
memberikan sumbangan ke aktivitas politik.
11. Fund provision to social and political activities.
During 2010, the bank does not have provided
fund provision to social activity and there was also
no donation to political activity.
II. Penilaian Good Corporate Governance Bank
Penilaian Good Corporate Governance Bank telah
dikaji ulang secara periodik dan dinilai setidaknya
setiap tahun. Hasil penilaian good corporate
governance bank merupakan bagian terintegrasi
dari
laporan
penerapan
good
corporate
governance.
Hasi penilaian bank didasarkan pada prinsip good
corporate
governance
yang
terdiri
dari
transparansi, akuntabilitas, pertanggung jawaban,
independen, dan keadilan.
Di bawah ini merupakan ringkasan perhitungan
komposit dari penilaian good corporate
governance Bank:
• Kinerja Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris dinilai dengan peringkat 1 dan skor
0.100, karena merupakan kantor cabang dari
bank asing, dimana fungsi pengawasan untuk
Kantor Cabang Jakarta telah dilakukan di
bawah kontrol International Banking Group
(IBG) Kantor Pusat dan setiap 3 bulan sekali
laporan fungsi pengawasan untuk fungsi Dewan
Komisaris telah diserahkan ke Kantor Cabang
Jakarta lewat IBG.
II. Good Corporate Governance Self – assessment
Good Corporate Governance self-assessment has
been periodically reviewed and assessed at least
once a year. The self-assessment result of good
corporate governance is an integral part of good
corporate governance implementation report. This
self-assessment result has evaluated performance of
good corporate governance principles, which
consist
of
transparency,
accountability,
responsibility, independency and fairness at the
bank.
Below is the summary of composite score
calculation of good corporate governance selfassessment:
• Performance of duties and responsibilities of
Board of Commissioners with rating of 1 and
score 0.100, because as a foreign bank
branch office, oversight role and function of
Jakarta branch performance has been done
under International Banking Group (IBG),
Head Office and every quarter the oversight
role and function performance of Board of
Commissioners has already submitted to
Jakarta branch through IBG.
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
14
• Kinerja Tugas dan Tanggung Jawab dari Dewan
Direksi dinilai dengan peringkat 2 dan skor
0.400, karena merupakan kantor cabang dari
bank asing dimana manajemen kantor cabang
Jakarta dianggap menggantikan tugas dan
tanggung jawab dari Dewan Direksi sedangkan
tugas dari manajemen kantor cabang sendiri
adalah menyelenggarakan dan menyetujui
aktivitas
operasional
bisnis
sehari-hari
termasuk
di
dalamnya
strategi
bank.
Bagaimanapun, pengawasan manajemen perlu
ditingkatkan dalam hal pengembangan database
untuk profil nasabah dan kontrol atas risiko
kredit.
• Komite-komite dinilai dengan peringkat 1 dan
skor 0.100, hal ini karena merupakan kantor
cabang dari bank asing, yang tugas dan fungsi
pengawasan dari Komite-komite telah dilakukan
di bawah kontrol International Banking Group
(IBG) Kantor Pusat dan setiap 3 bulan sekali
laporan pengawasannya telah dikirimkan ke
Kantor Cabang Jakarta.
• Fungsi Kepatuhan dinilai dengan peringkat 3
dan skor 0.150, hal ini karena semua peraturan
Bank Indonesia dan perundangan yang berlaku
telah disosialisasikan kepada unit terkait dan
dibahas dalam rapat komite manajemen
terutama yang memiliki dampak terhadap
kegiatan opersional, bisnis dan strategi bank.
Fungis kepatuhan telah dilaksanakan melalui
pengecekan kepatuhan secara berkala dan Unit
Kepatuhan juga telah membantu manajemen
dalam mengawasi intenal kontrol dari
operasional.
• Fungsi Audit Internal (SKAI) dinilai dengan
peringkat 3 dan skor 0.150, karena pelaksanaan
fungsi SKAI cukup objektif dan independen
dengan hasil yang cukup memadai. Hasil
temuan audit telah ditindak lanjuti dan telah
dilakukan pembetulan oleh bisnis unit terkait.
Kinerja audit didasarkan pada pendekatan
risiko dan dibuat menurut jadwal rencana audit.
Selain
itu,
internal
audit
selalu
merekomendasikan
penunjukan
untuk
penugasan audit eksternal.
• Fungsi Audit Eksternal dinilai dengan peringkat
2 dan skor 0.100, karena fungsi eksternal audit
dipertimbangkan
cukup
kompeten
dan
penunjukkan eksternal audit telah mendapat
persetujuan oleh Komite Audit-Kantor Pusat
melalui rekomendasi dari Unit Internal auditl
(SKAI) dan juga Direktur IBG-Kantor Pusat.
•
Performance of duties and responsibilities of
Board of Directors with rating of 2 and score
0.400, because as a foreign bank branch
office, Jakarta branch management assumes
replacing of duties and responsibilities of
Board of Directors and the duties of branch
management is performing and approving
daily business operation activities including
the bank strategy. However, the management
oversight should be increased in term of
customer profile database enhancement and
control on credit risk.
•
Committees with rating of 1 and score 0.100,
because as a foreign bank branch office, the
oversight role and function of Committee for
Jakarta branch performance has been done
under International Banking Group (IBG),
Head Office and the quarterly oversight
report has already sent to the branch.
•
• Fungsi Manajemen Risiko dan Kontrol Internal
dinilai dengan peringkat 2 dan skor 0.150,
karena manajemen risiko masih membutuhkan
•
Compliance function with rating of 2 and
score 0.100, because all Bank Indonesia
regulations and prevailing laws have been
socialized to the relevant units and it has also
been discussed in the management committee
meeting especially for regulations which have
significant impact to the operation, businenss
and strategy of the bank. Compliance function
has done through periodically compliance
checking and thus compliance unit has
assisted the management in overseeing its
internal control of operation.
Internal audit/SKAI function with rating of 3
dan score 0.150, because SKAI function
considers objective and independent with
satisfactory performance. The audit finding
has closely followed up and has been rectified
by business unit involved. The performance of
audit is based on risk-based approach and
conducting according to the audit plan
scheduled. In addition, internal audit always
recommends the appointment of external
audit engagement.
External audit function with rating of 2 and
score 0.100, because external audit function
is considering competent and the appointment
of external audit has been approved by Audit
Committee – HO through recommendation
made by branch�
Annual Report 2010
Bangkok Bank
Public Company Limited
Jakarta Branch
DAFTAR ISI
Table of Contents
Ringkasan Keuangan
Financial Highlights
1
Rasio Keuangan
Financial Ratios
2
Profile Perusahaan
Corporate Profile
4
Laporan Good Corporate Governance
Good Corporate Governance Report
5
Perekonomian Indonesia 2010
Indonesia Economy in 2010
18
Laporan Manajemen
Management Report
19
Kinerja Bangkok Bank
Bangkok Bank’s performance
24
Manajemen
The Management
25
Struktur Organisasi
Organization Chart
29
Lampiran
Attachment
• Laporan Keuangan 2010 yang telah diaudit
Audited Financial Statement 2010
RINGKASAN KEUANGAN BANGKOK BANK
Bangkok Bank’s Financial Highlights
Unit dalam jutaan Rupiah
(Unit in million Rupiah)
Pertumbuhan pada Akhir Periode Tahun
Progress at Year-End
Total Aktiva
Total Assets
Giro pada Bank
Demand Deposits with Banks
Kredit yang diberikan
Credits granted
Aktiva Tetap dan Inventaris – net
Premises and Equipment
Aktiva Produktif
Productive Assets
Dana Pihak Ketiga
Third Party Fund
Simpanan
Deposits
Pinjaman yang diterima
Loans received
Dana dari Kantor Pusat
Head Office Account
2010
2009
% change
4.416.887
4.310.410
+2,47
33.346
100.234
-66,73
3.169.840
2.955.003
+7,27
5.018
5.695
-11,84
4.446.150
4.390.913
+1,25
1.032.902
942.750
+9,56
447.940
640.480
-30,04
1.982.200
2.109.674
-6,04
991.100
1.033.450
-4,10
259.927
333.830
-22,14
77.712
164.721
-52,82
182.216
169.109
+7,75
66.226
89.804
-26,25
109.331
93.890
+16,45
-
-
-
Pertumbuhan untuk Tahun
Progress for the year
Pendapatan Operational
Operational Revenue
Beban Operational
Operational Expenses
Laba Operasi
Operating Profit
Pajak Penghasilan
Income Tax
Laba (Rugi) Bersih
Net Profit (Loss)
Laba Bersih per Saham
Earning per share
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
1
Rasio Keuangan
Financial Ratios
PermodalanCapitalization
Kewajiban Modal Minimum
Capital Adequacy Ratio (CAR)
31 Dec 2010
(%)
31 Dec 2009
(%)
% change
49,93
55,67
-5,74
1,07
1,06
+0,01
5,33
5,49
-0,16
0,45
1,96
-1,51
5,64
5,08
+0,56
107,23
120,72
-13,49
4,17
3,93
+0,24
5,18
4,49
+0,69
4,70
5,20
+0,50
30,18
31,37
-1,19
306,89
313,45
-6,56
Aktiva Tetap terhadap Modal
Fixed Assets to Capital
Aktiva Produktif
Productive Assets
Aktiva Produktif Bermasalah
Troubled Productive Assets
Kredit Bermasalah
NPL
PPAP terhadap Aktiva Produktif
Reserves to Productive Assets
Pemenuhan PPAP
Reserves Adequacy
Rentabilitas
Profitability
Tingkat Pengembalian Aktiva
Return on Assets
Tingkat Pengembalian Modal
Return on Equity
Pendapatan Bunga Bersih
Net Interest Margin
Beban Operasional Pendapatan Operasional
Operational Expense to Operational Income
Kredit terhadap Deposito Rasio
Loan to Deposit Ratio
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
2
Kepatuhan
Compliance
31 Dec 2010
(%)
31 Dec 2009
(%)
% change
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
9,23
6,15
+3,08
0,18
0,09
+0,09
Persentase Pelanggaran BMPK
Percentage of LLL Violation
a. Pihak Terkait
Related Parties
b. Pihak Tidak Terkait
Non related Parties
Persentase Pelampauan BMPK
Percentage of exceeding LLL
a. Pihak Terkait
Related Parties
b. Pihak Tidak Terkait
Non related Parties
GWM Rupiah
Minimum Current Account Requirements Rupiah
Posisi Devisa Netto (PDN)
Net Open Position (NOP)
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
3
PROFIL PERUSAHAAN
Corporate Profile
Bangkok Bank yang didirikan pada tahun 1944 di
Bangkok, Thailand adalah bank komersial terbesar di
Thailand dan salah satu dari yang terbesar di Asia
Tenggara dengan total aktiva pada akhir 2010 sebesar
THB 1,949,687,766,443.
Bangkok Bank, founded in year 1944 in BangkokThailand, is the largest commercial bank in Thailand
and also one of the largest bank in South East Asia,
with total assets at the end of 2010
THB
1,949,687,766,443.
Adapun struktur kepemilikan 10 (sepuluh) pemegang
saham terbesar Bangkok Bank Public Company
Limited per tanggal 14 September 2010 adalah sebagai
berikut:
Top 10 (ten) shareholders of Bangkok Bank Public
Company Limited, Thailand as of September 14, 2010
are as follows:
- Thai NVDR Company Limited
- Thailand Securities Depository Co. Ltd.
- State Street Bank & Trust Co
- HSBC Bank Plc- Abu Dhabi Investment Authority
- State Street Bank & Trust Co, for
Australia
- HSBC Singapore Nominees Pte., Ltd.
- Bangkok Insurance PCL
- Nortrust Nominees Ltd.
- Bank of New York (nominees) Ltd.
- The Bank of New York (nominees) Ltd
- Thai NVDR Company Limited
- Thailand Securities Depository Co. Ltd.
- State Street Bank & Trust Co
- HSBC Bank Plc- Abu Dhabi Investment Authority
- State Street Bank & Trust Co, for
Australia
- HSBC Singapore Nominees Pte., Ltd.
- Bangkok Insurance PCL
- Nortrust Nominees Ltd.
- Bank of New York (nominees) Ltd.
- The Bank of New York (nominees) Ltd
25.75%
4.18%
4.08%
2.81%
2.64%
2.44%
1.86%
1.84%
1.82%
1.57%
25.75%
4.18%
4.08%
2.81%
2.64%
2.44%
1.86%
1.84%
1.82%
1.57%
Sampai akhir tahun 2010 Bangkok Bank telah
memiliki lebih dari 500 kantor cabang di Thailand dan
cabang luar negeri dan jaringan kantor yang tersebar
di: Cina, Hongkong, Jepang, Laos, Filipina, Singapura,
Taiwan, Inggris, Birma, Amerika Serikat, Vietnam,
Myanmar, Malaysia dan Indonesia.
At the end of 2010, Bangkok Bank has more than 500
branches in Thailand and extensive overseas branches
and office network in the following countries: People’s
Republic of China, Hongkong, Japan, Laos People’s
Democratic Republic, Republic of Philippines,
Republic of Singapore, Taiwan, United Kingdom,
Union of Myamar, United States of America, The
Socialist Republic of Vietnam, Myanmar, Malaysia
and Indonesia.
Bangkok Bank PCL Cabang Jakarta, berlokasi di Jl.
MH Thamrin No. 3, Jakarta 10110, beroperasi dengan
ijin usaha dari Menteri Keuangan Indonesia No.
D.15.6.1.4.39 tanggal 21 Juni 1968, serta mendapat
izin untuk beroperasi sebagai Bank Devisa pada
tanggal 22 Juni 1968 dengan Surat Keputusan dari
Direksi Bank Negara Indonesia No.4/12/KEP.DIR.
Bangkok Bank PCL Jakarta Branch, located at Jl. MH
Thamrin No. 3, Jakarta 10110, operated under license
from Finance Minister of Republic Indonesia No. D.
15.6.1.4.39 dated June 21, 1968 as a branch from
Bangkok Bank PCL in Thailand. Received the license
to operate as foreign bank on June 22, 1968 with the
decree from Bank Indonesia No. 4/12/KEP.DIR.
Bank secara berkesinambungan meningkatkan total
asset dan kredit yang diberikan, memperbaiki
manajemen kredit macet, meningkatkan pendapatan,
dan meningkatkan efisiensi biaya dan terus
membangun kebijakan usaha yang selaras dengan
rencana strategis bank Di tahun mendatang, bank akan
terus memajukan bisnis proses yang efisien dan
mengefisiensikan model organisasi untuk meyakinkan
bahwa seluruh bagian organisasi dapat bekerja sama
secara efisien dan harmonis.
The bank has continuously increased its total assets
and loans, and improved the management of nonperforming loans, of revenue, of costs efficiency and
the bank will create policies that are alligned with its
strategic plan.
In the coming year, the bank will continue to improve
the efficient business process and organizational model
to ensure that all parts of the organization are working
together efficiently in harmony.
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
4
LAPORAN
GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE BANGKOK BANK CABANG
JAKARTA TAHUN 2009
REPORT ON BANGKOK BANK JAKARTA
BRANCH ACTIONS IN COMPLIANCE WITH
THE PRINCIPLES OF GOOD CORPORATE
GOVERNANCE FOR 2010.
1. Ruang Lingkup Tata Kelola Perushaan (GCG)
1.
Scope of Good Corporate Governance (GCG)
Sebagai pedoman bagi pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan, Bank telah mendeskripsikan peran
dan tanggung jawab Komite Manajemen dalam
pedoman Komite Manajemen bank. Seluruh aturan
internal lainnya yang ditetapkan didasarkan
dengan peraturan yang berlaku dan mengacu pada
pinsip-prinsip GCG.
As guidance for Good Corporate Governance’s
implementation, the Bank has already described
role and responsibilities of Manangement
Committee in the Management Committee
guidelines. All other internal regulations are based
on the operative regulation and referring to GCG
principles.
Dalam menjalankan bisnisnya, bank menjalankan
Prinsip Good Corporate Governance sebagai dasar
agar dapat mempertahankan pertumbuhannya.
Bank juga telah menyebarkan kebijakan tersebut
kepada tim manajemen, eksekutif, dan staf sebagai
informasi dan ketaatan akan peraturan. Bank juga
telah menugaskan setiap supervisor di semua
tingkat untuk menjadi contoh yang baik dan
mendorong agar kebijakan yang dibuat tersebut
dipatuhi.
Dalam proses pengawasan operasional secara
internal, Bank telah membentuk Unit Kepatuhan
agar sesuai dengan peraturan yang ada di
Indonesia dan Bank Indonesia.
The bank, therefore conducts its business in-line
with the principles of Good Corporate
Governance, which form a basis for sustainable
growth. The bank has disseminated the policy to
its management team, executives and staff for their
knowledge and observance and has also assigned
supervisors at all levels to encourage good
example as well as compliance with the policy.
The bank has established a Compliance Unit to
oversee its internal operations to be in compliance
with the regulation of the local authorities and
Bank Indonesia.
Penerapan Prinsip Good Corporate Governance di
Bangkok Bank dibagi menjadi 8 aspek sebagai
berikut:
There are 8 (eight) Good Corporate Governance
aspects which reflect the implementation of bank’s
Good Corporate Governance as follows:
1.1 Kinerja Tugas dan Tanggung Jawab dari
Dewan Komisaris dan Direksi.
1.1 Performance of duties and responsibilities
of Board of Commissioners and Board of
Directors.
Bangkok Bank, Jakarta branch is a branch
office of Bangkok Bank, Thailand, therefore
Board of Commissioners who is known as NonExecutive Directors are domiciled at Bangkok
Head Office, Thailand. This Board of
Commissioners assumes responsibility for the
implementation of Good Corporate Governance
and oversees the business policy and direction of
the Bank.
For Bangkok Bank, Jakarta branch in this matter,
the International Banking Group (IBG) domiciled
at Bangkok, Head Office, is closely conducting
the oversight role function of Board of
Commissioners. Oversight function report from
International Banking Group in regard to Board of
Commissioners
function
for
evaluating
performance of Jakarta branch management on
quarterly basis.
Bangkok Bank Cabang Jakarta adalah kantor
cabang dari Bangkok Bank, Thailand, oleh karena
itu Dewan Komisaris yang dikenal dengan nama
Non-Eksekutif Director bertempat di Kantor Pusat
Thailand. Dewan Komisaris bertangggung jawab
dalam penerapan prinsip Good Corporate
Governance dan mengawasi kebijakan dan arah
bisnis bank.
Dalam hubungannya dengan Bangkok Bank
kantor cabang Jakarta, International Banking
Group (IBG) yang berlokasi di Kantor Pusat
Bangkok, menjalankan fungsi pengawasan dari
Dewan Komisaris. Laporan fungsi pengawasan
dari IBG tersebut untuk melihat pada fungsi
Dewan Komisaris dalam mengevaluasi kinerja
manajemen kantor cabang Jakarta dan laporan
tersebut telah diterima setiap 3 bulan sekali.
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
5
Sementara itu, Direksi atau Pimpinan
Bangkok Bank Cabang Jakarta yang dipimpin
oleh General Manager dan wakil General Manager
serta Direktur Kepatuhan. Pimpinan kantor akan
memimpin Komite Manajemen yang bertanggung
jawab atas pembentukan dan pelaksanaan atas
sasaran strategis dan keuangan dari Bank dan juga
mengkaji ulang serta mendiskusikan masalah
yang berhubungan dengan operational bank.
Komite Manajemen Cabang juga bertanggung
jawab untuk mengawasi:
a. Audit Internal dan Unit Control untuk
memastikan pelaksanaan fungsi internal audit
dan mengambil tindakan berdasarkan pada
temuan-temuan dari audit internal.
b. Fungsi Unit Manajemen Risiko adalah untuk
pertanggungjawaban
dalam
rangka
pengembangan, pengukuran dan pemeliharaan
kerangka kerja manajemen risiko.
c. Unit Kepatuhan untuk mengawasi penerapan
praktek good corporate governance dan
memastikan kepatuhan bank terhadap peraturan
dan hukum yang berlaku.
Meanwhile, Board of Director or called
Branch Management (Pimpinan) of Bangkok
Bank Jakarta who is chaired by General Manager,
and Deputy General Manager and Compliance
Director. The Branch Management or Pimpinan
shall lead the Branch Management Committee
who is responsible for the formulation and
execution of strategies and financial objectives of
the bank as well as reviewing and discussing
matters related to banking operation.
The Branch management is also responsible for
supervising:
a. Internal Audit and Control Unit for ensuring
the execution of internal audit function and
taking action based on regular internal audit
findings.
b. Risk Management Unit function is to take
overall accountability for the development,
measurement and maintenance of the bank’s
risk management framework.
c. Compliance Unit for overseeing the
implementation of good corporate governance
practices and ensuring bank’s compliance
with the prevailing laws and regulations.
Komite Manajemen Bangkok Bank Kantor
Cabang Jakarta terdiri dari:
• Ketua Komite Manajemen: General Manajer
• Wakil Ketua Komite Manajemen: Wakil
General Manajer
• Anggota: Direktur Kepatuhan
Kepala Unit Operasional
Kepala Unit Kredit and Marketing
Kepala Unit Internal Audit dan
Kontrol
Kepala Unit Treasury
Kepala Unit Manajemen Risiko
Kepala Unit Support dan Servis
The Management Committee of Bangkok Bank
Jakarta Branch is comprised as follows:
• Chairman
: General Manager
• Vice-Chairman : Deputy General Manager
• Members : Compliance Director
Head of Operation
Head of Credit and Marketing
Head of Internal Audit and Control
Head of Treasury
Head of Risk Management
Head of Support and Services
Komite Manajemen mengadakan pertemuan
minimal 1 kali dalam sebulan dan hasil rapat
didokumentasikan dengan baik, begitu juga
dengan notulen pertemuan tersebut dikirimkan ke
International Banking Group (IBG) Kantor Pusat,
Bangkok.
The Management Committee is conducting a
minimum monthly meeting and the minutes of
meeting is properly documented as well as
forwarded a copy of minutes to International
Banking Group (IBG) Head Office, Bangkok.
1.2.
1.2 Structures, Membership, Duties and
Responsibilities of the Committees.
In Bangkok Bank- Head Office, Thailand, the
committees have been set up to closely monitor
and oversee the Bank’s operation and report the
progress to the Non-Executive Board of Directors
on a regular basis. These committees include the
Audit Committee, Nomination and Remuneration
Committee, Risk Monitoring Committee and
Management Committee.
Struktur, Keanggotaan,
Tanggung Jawab Komite
Tugas
dan
Di Kantor Pusat Bangkok Bank, Thailand,
komite-komite tersebut telah diatur untuk
memonitor dan mengawasi operasional bank dan
melaporkan kemajuan yang terjadi ke NonExecutive Direksi secara periodik. Komite-komite
ini terdiri dari Komite Audit, Komite Nominasi
dan Remunerasi, Komite Risk Monitoring, dan
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
6
Komite Manajemen.
Sementara itu Bangkok Bank Kantor
Cabang Jakarta, sebagai kantor cabang bank asing
tidak diharuskan untuk membentuk komite
tersebut sejak Dewan Direksi di Kantor Pusat telah
membentuknya.
Meanwhile, Bangkok Bank, Jakarta branch as
foreign branch office in this regard does not have
to form such committees since Board of Directors
at Head Office has established them.
Bagaimanapun di kantor pusat fungsi dari
tiap komite-komite tersebut telah diterapkan
dengan baik dan dibawah kontrol International
Banking Group (IBG) untuk mengawasi kinerja
manajemen dari kantor cabang Jakarta. Dan
laporan fungsi pengawasan dari International
Banking Group (IBG) juga telah diterima oleh
kantor cabang Jakarta setiap 3 bulan sekali.
However, the functions of such committees
have properly implemented in Head Office and it
has been done under International Banking Group
(IBG) to oversee the Jakarta’s branch management
performance in respective committee function.
The oversight function report from International
Banking Group (IBG) has also been received by
Jakarta branch on a quarterly basis.
Fungsi dari masing-masing komite itu dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
• Komite Audit bertugas untuk membantu
Dewan Komisaris dalam proses audit laporan
keuangan, internal control dan audit, dan
pemilihan dan penunjukkan eksternal audit
bank.
• Komite Risk Monitoring bertugas untuk
mengawasi dan memastikan profil manajemen
risiko bank apakah sudah cukup memadai,
sistematis,
efisien,
efektif
dan
memaksimalkan nilai terhadap kinerja bank,
dan juga apakah sudah sejalan dengan rencana
strategis bank dan kebijakan manajemen
risiko secara keseluruhan.
• Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas
untuk memilih dan menunjuk orang yang
tepat untuk posisi pekerjaan yang ditentukan
dan juga untuk mengevaluasi kinerja secara
individu, dan kebijakan penggajian dan paket
benefit yang diterima oleh level eksekutif dan
staffnya.
The function of each committee can be
described as follows:
• The objectives of the Audit Committee are to
assist the Board of Commissioners with
regard to process audit of financial reports,
internal control and internal audit and to
select and appoint the Bank’s external
auditors.
• The objective of Risk Monitoring Committee
is to oversee and ensure that bank’s
management risk profile is adequate,
systematic, efficient, and effective and
maximizes value to the bank and is also to be
in-line with the bank’s strategic plan and
overall risk management policy.
• The
objective
of
Nomination
and
Remuneration Committee is to select and
nominate suitable persons for appointment job
position as well as to evaluate individual
performance and policy of remuneration or
benefit package for executive level and its
staffs.
Kinerja semua komite diatas telah diterapkan
dengan baik di Kantor Pusat.
Sedangkan penerapan strategi dan rencana bisnis
Bangkok Bank Jakarta diatur oleh komite sebagai
berikut:
a. Komite Manajemen
Untuk memastikan efisiensi kinerja bank yang
mencakup penelahaan secara periodik,
pengarahan operasional bank, kebijakan,
strategi,
ALMA
dan
juga
masalah
kepegawaian serta bagian umum yang akan
dibicarakan di dalam komite. Pertemuan
secara rutin diadakan setiap 1 bulan sekali.
All performance of committees above has already
been properly implemented in Head Office.
However, in implementing the strategic and
business plan of the bank, Bangkok Bank Jakarta
is managed under following committees:
a. Management Committee
To ensure proper and efficient running of the
entire operation covering periodical review
and directions of bank operation, policy, and
strategy, ALMA as well as personnel and
general affairs matters.
The routine meetings are held on monthly
basis.
b.
b.
Komite Kredit
Komite ini bertanggung jawab untuk
mengakses dan mempertimbangkan semua
Loan Committee
This committee is responsible to assess and
consider all banks’ portfolio, which include
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
7
c.
portfolio bank, yang tercakup di dalamnya
nasabah kredit lancar maupun pinjaman kredit
bermasalah.
Komite kredit akan bertemu secara periodik
untuk menelaah dan mendiskusikan aktivitas
dari aplikasi kredit yang masuk, suku bunga
kredit, dan strategi marketingnya.
active and non-performing loan accounts.
The Loan Committee will meet periodically
to review and discuss the following activities
of loan application, loan pricing and
marketing strategies.
Fungsi
dari
Komite
Kredit
adalah
bertanggung jawab untuk menyetujui atau
menolak, merekomendasi aplikasi kredit
berdasarkan kewenangan kantor cabang.
Pertemuan rutin Komite kredit diadakan
setiap 2 minggu sekali atau disesuaikan
dengan kebutuhan.
The Loan Committee responsibility and
function is to approve or reject, recommend
or decline credit application according to
branch authorization.
The routine meetings are held in every two
weeks or more often to match with the
requirement.
Komite Manajemen Risiko
Komite ini bertanggung jawab untuk
mengawasi penerapan kerangka kerja dan
strategi majemen risiko, komposisi risiko dari
setiap tipe risiko itu dan juga memeriksa
secara periodik prosedur dari manajemen
risiko.
Bangkok
Bank
Jakarta
menggunakan
peringkat kredit yang handal sebelum
menyetujui semua kredit baru ataupun
perpanjangan fasilitas kredit. Penilaian ini
menjadi alat yang penting bagi manajemen
risiko kredit dan digunakan sebagai standar
underwritting dan juga panduan penetapan
harga. Pertemuan rutin setiap 1 bulan sekali.
1.3. Kinerja dari Departemen Kepatuhan
Unit Kepatuhan dibentuk untuk membantu
manajemen dalam pengawasan internal
operasional dan juga kepatuhan pada
peraturan dari otoritas lokal.
Unit kepatuhan bertangung jawab dalam
mengkoordinasi
unit
operasional
dan
mengumpulkan informasi guna tersedianya
informasi dalam pengkinian panduan kerja.
Unit kepatuhan harus bekerja secara
independen dan berdampingan dengan
manajemen dan staf di berbagai bisnis unit.
Peraturan Bank Indonesia dan peraturan
perundangan
yang
berlaku
telah
disosialisaikan keapda unit terkait dan dibahas
dalam rapat komite manajemen terutama yang
memiliki
dampact
terhadap
kegiatan
operational ,bisnis dan stategi bank.
Memastikan komitmen bank yang dibuat
kepada Bank Indonesia telah dipenuhi secara
tepat waktu. Satuan Kerja Kepatuhan /UKK
juga mengkontrol pelaksanaan Prinsip
Mengenal Nasabah (KYC) dan aktifitas anti
c.
Risk Management Committee
This committee is responsible to monitor the
implementation
of
risk
management
framework and strategy, composition of risk
for each type of risks as well as periodically
review on risk management procedure.
Bangkok Bank Jakarta requires a valid credit
rating prior approval of any new or renewed
credit facility. Rating is one of the most
important tools of credit risk management and
used in the underwriting standards as well as
in pricing guidelines.
The routine meetings are held once a month.
1.3 Performance of Compliance functions
Compliance unit has been established to assist
the management in overseeing its internal
operation so as to be in compliance with the
regulation of authorities.
The compliance unit has the responsibility in
coordinating with operation units and
colleting the information for the availability
and updating of work guidelines.
The compliance function shall have
independence and work closely with
management and staff in various business
units.
BI regulations and prevailing laws have been
socialized to the relevant units and also been
discussed in the Management Committee
meeting, especially for regulations which
have significant impact to the operations,
business and strategy of the bank.
Ensuring the bank’s commitments made to
Bank Indonesia has been rectified in timely
manner.
Compliance unit/ UKK are also in control of
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
8
pencucian uang (Anti Money Laundering)
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam
upaya meningkatkan pemahaman atas
penerapan KYC dan AML, Satuan Kerja
Kepatuhan akan terus melakukan sosialisasi
kepada unit bisnis terkait guna meyakini
efektifitas tugasnya.
1.4 Kinerja internal Audit dan Eksternal Audit
Internal audit bank (SKAI) telah menyusun
rencana audit operasional dan setiap tahun
memeriksa semua unit bisnis berdasarkan
jadwal rencana auditnya.
Untuk tahun 2010 SKAI telah melakukan
fungsi kerjanya dengan independen dan
objektif.
Pada saat melakukan fungsi kerjanya, SKAI
telah mengevaluasi efisiensi dan keefektifan
internal kontrol bank dan kepatuhan pada
perundangan-undangan yang berlaku dan
peraturan Bank Indonesia.
Semua hasil temuan audit telah dilaporkan ke
manajemen kantor cabang dan divisi internal
audit kontrol Kantor Pusat dan informasi
rekomendasi audit akan disebarkan ke unit
bisnis yang bersangkutan untuk dilakukan
tindakan perbaikan selanjutnya.
Internal Audit (SKAI) juga mengawasi dan
mengikuti kemajuan perkembangan dan
perbaikan yang dibuat oleh unit bisnis yang
terlibat.
Internal Audit (SKAI) juga akan melakukan
pemeriksaan tahunan mengenai kecukupan
keamanan audit dan pengawasan internal dari
BI-RTGS dan Sistem Kliring Nasional Bank
Indonesia (SKNBI) apakah telah mematuhi
peraturan yang berlaku.
Setiap 3 tahun, Audit Eksternal Independen
ditunjuk untuk memeriksa keefektifan kinerja
dari SKAI termasuk kaji ulang atas fungsi
internal audit atas penggunaan Teknologi
Informasi. Pemeriksaan terakhir yaitu pada
bulan Mei 2008 dengan hasil yang cukup
memadai.
Sementara itu, untuk laporan eksternal audit
tahunan dan persiapan laporan tahunan, bank
telah menunjuk akuntan publik independen
yang terdaftar dalam list Bank Indonesia yang
bisa melakukan audit.
Penetapan kerja audit dari akuntan publik
meliputi kapasitas dari kantor akuntan publik,
bidang kerja audit, dan profesionalisme
pemeriksa.
Penunjukan akuntan publik untuk melakukan
audit laporan keuangan kantor cabang untuk
Know Your Customer and Anti-Money
Laundering implementation pursuant to
regulation. In the effort to better
understanding for implementation of KYC/
and AML, the compliance unit would
continuously perform socialization to relevant
business unit ensuring effectiveness of duty.
.
1.4 Performance of Internal Audit and
External audit
Banks’ Internal audit (SKAI) has already
arranged the operational audit plan and has
annually reviewed to all business units
according to its audit-planning schedule.
For year 2010, the SKAI unit has performed
its function independently and objectively.
In performing its audit function, SKAI has
conducted and evaluated toward the efficiency
and effectiveness of the bank’s internal
control and compliance to the prevailing laws
and Bank Indonesia regulations.
All audit findings have been reported to
branch management and internal audit control
and division – Head Office and disseminate
its audit recommendation to the business unit
concerned for further action to be taken.
Internal audit (SKAI) has also monitored and
followed up the progress development and
improvement made by business units
involved.
Internal audit (SKAI) has also performed
annual review on the adequacy of security
audit and internal review for BI-RTGS and
National Clearing System (SKNBI) in order to
be in compliance with the regulation.
Every 3 (three) years, an Independent
External Reviewer/Auditor is appointed to
review the effectiveness of SKAI work
performance including review on internal
audit function on Information Techonogy
usage. The last review was in May 2008 with
satisfactory result.
Meanwhile, for annual external audit
performance and preparing financial report,
the bank has appointed independent public
accountant that registered under Bank
Indonesia’s approved list to conduct an audit.
The assignment of audit work to public
accountant covers the capacity of the assigned
public accountant firm, scope of audit work
and professionalism of the auditor.
The appointment of public accountant to
conduct the audit of branch financial report
for year 2010 has been approved by Head
Office-Audit Committee..
For the year 2010, the Public Accountant
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
9
tahun 2010 telah disetujui oleh Komite Audit
Kantor Pusat.
Untuk tahun buku 2010, Akuntan Publik
Purwantono, Sarwoko & Sanjaya yang
merupakan anggota Ernst & Young telah
ditunjuk untuk melakukan audit keuangan
bank.
Purwantono, Sarwoko & Sanjaya under
member of Ernst & Young has been appointed
to conduct financial audit of the bank.
1.5. Kinerja Manajemen Risiko dan Fungsi
Internal Kontrol.
1.5 Performance of Risk Management and
Internal Control Function.
Fungsi Manajemen Risiko bank mempunyai
tanggung jawab untuk berbagai macam aspek
risiko mencakup kredit, pasar, likuiditas,
operasional, legal, strategi, reputasi, dan risiko
kepatuhan dari bank.
Secara umum, manajemen kantor cabang telah
aktif memonitor dan mengawasi kebijakan
dan prosedur serta pengaturan limit untuk
setiap jenis risiko guna memelihara kondisi
manajemen risiko internal bank yang baik.
The risk management function of the bank has
responsibility for various risk aspects
covering of credit, market, liquidity, and
operational, legal, strategic, reputation and
compliance risks of the bank.
In general, branch management has actively
monitored and supervised the policy and
procedure as well as limit arrangement type of
each risk in order to maintain the soundness of
the bank internal risk management condition.
Unit Manajemen Risiko secara periodik
memberikan laporan profil risiko bank setiap
3 bulan sekali dalam rangka menganalisa dan
mengatur kecukupan dari setiap risiko.
Laporan tiga bulanan profil risiko bank telah
diajukan ke Bank Indonesia secara tepat
waktu.
Risk management unit has periodically
provided the bank’s risk profile reports on
quarterly basis for analyzing and managing
the adequacy of each risk.
This quarterly bank’s risk profile has been
timely submitted to Bank Indonesia.
Unit Manajemen
Risiko
juga
telah
mengadopsi model perhitungan Pendapatan
Bunga Bersih (NII) dan model Nilai Modal
Ekonomis (EVE) dari kantor regional Hong
Kong guna memonitor risiko suku bunga
sehubungan dengan risiko pasar. Unit
Manajemen Risiko juga telah melakukan
stress testing untuk risiko pasar, risiko
liquidity dan risiko foreign exchange dan
disamping itu juga memonitor posisi harian
dan limit-limit serta membuat laporan bulanan
analisa kredit portfolio.
Risk management unit has adopted the Net
Interest Income (NII) and Economic Value of
Equity (EVE) models from Hong Kong
regional office for monitoring interest rate risk
relating to market risk. RMU has also
performed general stress stesting for market
risk, liquidity risk and foreign exchange risk
and besides monitoring daily position and
limit as well as providing monthly portfolio
credit analysis.
1.6 Prinsip kehati-hatian dalam pemberian
kredit kepada pihak-terkait dan grup
debitur besar.
1.6 Prudential principles in fund provision to
Related-parties and in Large-exposures.
Bank tidak diperbolehkan masuk ke dalam
suatu kondisi atau perjanjian dimana bank
diharuskan memberikan dana yang melanggar
BMPK (Batas Minimum Pemberian Kredit)
dan batas pemberian fasilitas kredit.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
pemberian kredit kepada pihak-terkait dan
atau kelompok debitur besar masing-masing
tidak boleh melebihi 10% dan 25% dari modal
The bank is prohibited to enter into condition
or agreement that obligate bank to provide
fund, which will violate the LLL and credit
facility limit granted.
Fund provision to Related- party and /or in
Large- exposures are in accordance with Bank
Indonesia regulation, which the Legal
Lending Limit for related-party and in large
exposure not exceed 10 % and 25 %,
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
10
bank. Tidak ada pelanggaran BMPK kepada
kelompok debitur besar dan pihak-terkait.
Semua keputusan pemberian kredit harus
disetujui oleh komite kredit yang para
anggotanya akan memeriksa dan memberi
komentar atas masalah yang ada di aplikasi
kredit.
Bank telah mengkinikan internal limit guna
memonitor terjadinya pelampauan BMPK.
Selama penilaian aplikasi kredit, account
officer harus memeriksa latar belakang profil
perusahaan dan manajemennya, dan juga
informasi yang relevan menurut faktor-faktor
yang diperhitungkan mengenai pihak-terkait
dan grup debitur.
Per tanggal 31 Desember 2010, saldo
pemberian kredit (dalam jutaan rupiah):
a. Pihak-terkait:
Rp. Nihil
b. Debitur Inti:
- Individual
Rp.1.089.315
- Grup
Rp. 1.441.150
1.7
Rencana strategi bisnis bank
Rencana bisnis bank disiapkan dengan
mempertimbangkan faktor internal dan
eksternal dan prinsip kehati-hatian bank.
Untuk faktor internal, pada saat rencana bisnis
dibuat melibatkan semua unit bisnis terkait
sehingga akan sejalan dengan rencana kerja
dari setiap unit bisnis terkait.
Sedangkan
faktor
eksternal, indikator
ekonomi mikro dan makro akan secara ketat
dimonitor seperti tingkat inflasi, nilai tukar
dan suku bunga indikasi dari Bank Indonesia.
Pada saat menyiapkan rencana bisnis,
Bangkok Bank kantor cabang Jakarta
memfokuskan hubungan ke sektor nasabah
korporasi. Bank akan terus terlibat dalam
pembiayaan pabrikasi yang menciptakan
lapangan kerja dan kepatuhan terhadap ramah
lingkungan. Investasi komoditi dalam
mempromosikan sektor agro bisnis seperti
kakao, kelapa sawit, gula dan prosesing
kelapa merupakan juga hal yang mendapat
prioritas. Juga akan mempertimbangkan
service terkait bisnis minyak dan gas,
chemical and konstruksi. Kami menawarkan
strategi bersaing yang mencakup di dalamnya
peningkatan pelayanan kepada nasabah,
proses dan sistem operasi serta target dari unit
bisnis kami.
Setiap kwartal, komite manajemen akan
mengkaji ulang antara realisasi bisnis
dibandingkan dengan rencana bisnis bank
respectively of the bank capital. There was no
breach on the Legal Lending Limit for large
exposures and Related- party.
Any credit decision made must be approved
by Loan Committee meeting and member of
Loan Committee will review and comment on
the credit application on certain issues.
The bank has updated the internal limit for
monitoring the LLL impelmentation.
During the credit application assessment,
account officer must check on the background of the company profile and
management, as well as relevant information
according to factors counted as related party
and or group borrower.
As of December 31, 2010 the outstanding
balance of (in million of Rupiah):
a. Related- party
Rp. None
b. Core debtor:
- Individual
Rp 1,089,315
- Group
Rp 1,441,150
1.7 Bank’s strategic business plan
Bank business plan is prepared by considering
internal and external factors as well as prudent
banking principles. For internal factor, in
making business plan projected that involving
all units concerned, so it will be running inline with working plan of each unit involved.
For external factor, the micro and macro
economic indicators will be closely monitored
such as inflation, foreign exchange and Bank
Indonesia indicative rates.
In preparing the business plan, Bangkok
Bank, Jakarta branch focuses on relationship
with corporate customers sectors. The bank
will continue involving in manufacturing that
creates employment and complying to the
environment. Commodities investment in
promoting agricultural sectors such as cocoa,
oil palm, sugar and coconut processing are
given priority. The oil and gas services related
business, chemicals and constructions would
also be considered.
We offered our
competitive strategy that includes improving
our customer service, process and operational
system as well as performance target for our
business units.
On quarterly basis, management committee
will review the actual realization or
achievement and comparing to the bank
business plan target in order to monitor the
problems occurs that will cause any big
deviation and then to solve and improve the
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
11
1.8
2
guna terus memonitor masalah yang ada yang
akan menimbulkan penyimpangan yang
signifikan,
untuk
kemudian
dicari
penyelesaian dan perbaikannya.
Oleh karena itu, rencana bisnis bank
disediakan untuk memberikan dukungan
keuangan kepada proyek debitur potensial
yang disesuaikan dengan Peraturan Bank
Indonesia serta mempertahankan stabilitas
jangka panjang bank serta pertumbuhan ROA
dan ROE.
performance.
Therefore, the bank business plan is to
provide financial support to the prospective
borrower’s project that is in compliant to
Bank Indonesia and maintaining bank’s longterm stability and growth in return on assets
(ROA) and equity.(ROE)
Transparansi Kondisi Keuangan dan NonKeuangan
1.8 Financial and Non-financial conditions
transparency.
Bank telah menyiapkan dan memenuhi semua
laporan sesuai prosedur seperti yang
ditetapkan di dalam peraturan Bank
Indonesia.
Bank
menyadari
pentingnya
mengkontribusikan informasi ke masyarakat,
pemegang saham, dan komunitas. Untuk
masalah ini, Bangkok Bank kantor cabang
Jakarta percaya bahwa laporan ke pemegang
saham seperti disebutkan diatas akan
meningkatkan nilai organisasi kantor cabang
dan akan mempertahankan kestabilan kondisi
keuangan.
Bank juga menerbitkan informasi keuangan di
surat kabar lokal dan laporan tahunan bank.
Sementara untuk informasi non-keuangan
seperti informasi produk bank, informasi
mediasi bank, dan Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS) diumumkan di lobi kantor
bank.
Sejak kwartal pertama 2010 bank telah
mempunyai website sendiri namun nantinya
akan menggunakan koneksi komunikasi dari
homepage atau website Kantor Pusat
(www.bangkokbank.com) untuk menyediakan
informasi secara elektronik ke publik.
Bank has prepared and complied with all
reports requirement with procedures and
coverage as stated in Bank Indonesia
regulation.
The bank realizes the importance of
contributing
information
to
public,
stakeholder and community. In this regard
Bangkok Bank , Jakarta branch believes that
its treatment of stakeholders in the previously
mentioned ways will help increase the value
of the branch organization and will sustain its
stable financial condition.
Bank has also quarterly published financial
information in local newspaper and bank’s
annual report. While, for non- financial
information such as banking product
information, banking mediation information
and Deposit Fund Guarantee (LPS) have been
announced in the bank’s banking hall.
Starting Q1- 2010 report, bank has already
provided website alone by using the linkage
communication with Bangkok Bank Head
Office
homepage/website
(www.bangkokbank.com) in order to allow
public to electronically access the Bank’s
financial and non- financial information.
Informasi
kepemilikan
saham
dalam
hubungannya dengan Dewan Komisaris dan
Direksi
Bangkok Bank Cabang Jakarta adalah kantor
cabang dari Kantor Pusat Bangkok Bank di
Thailand, dalam hal ini tidak ada informasi
kepemilikan saham bank yang dilaporkan dan juga
tidak ada hubungan keuangan dan keluarga
diantara anggota manajemen dengan pemegang
saham bank.
2.
Shares ownership information in relation to
Board of Commissioners and Board of
Directors
Bangkok Bank, Jakarta branch is a branch office
of Bangkok Bank – Head Office, Thailand,
therefore, there was no shares ownership
information of the bank to be declared and also
there were no financial and family relationship
among management members with bank’s
controlling shareholders.
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
12
3
Paket remunerasi kepada Dewan Komisaris
dan Direksi
Paket Remunerasi untuk Pimpinan Bangkok Bank
dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Paket Remunerasi seperti gaji, bonus dan
tunjangan rutin dan fasilitas lain berkisar
antara Rp 3.416.499.112 per tahun untuk 3
orang.
3.
Fasilitas lain dalam bentuk tunjangan seperti
rumah, transport, dan asuransi kesehatan
sebagai berikut:
yang akan dimiliki : Rp. Nihil
- yang akan dipakai tapi tidak dimiliki:
Rp 224.138.929 per tahun untuk 1 orang
(General Manager ).
- Fasilitas Asuransi Kesehatan untuk
manajemen lokal adalah Rp 24.798.800.
Remuneration
package
of
Board
of
Commissioners and Board of Directors
Remuneration package for Bangkok Bank
Jakarta’s Pimpinan /branch management can be
described as follows:
a. Remuneration package such as salary, bonus,
routine allowance and other facility non
benefit in-kind are Rp. 3,416,499,112 per year
for 3 persons
b. Other facilities in form of benefit in-kind such
as housing, transportation and health
insurance that:
- Will be owned: Rp None
- Will be used and not owned: Rp
224,138,929 per year for 1 person
(General Manager).
- Health Insurance facility for local
management are Rp.24,798,800
Total paket remunerasi selama tahun 2010 adalah
sebagai berikut:
Jumlah
Direksi/Man Jumlah. Komisaris
Total remuneration package during year 2010 as
follows:
No. of Dir./Mgt. No. of Comm.
> Rp 2milyar
Rp 1 s/d 2 milyar
Rp 500jt s/d 1 milyar
< Rp 500 jt
Above Rp 2 billion.
Rp 1 bilionl up to Rp 2 billion
Rp 500 million up to Rp 1 billion.
Below Rp 500 million.
b.
Nihil
2
Nihil
1
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
None
None
2
None
None
1
None
None
4.
Shares dan Option
Karena merupakan kantor cabang dari bank asing
maka tidak ada kepemilikan saham dan option
yang diberikan dan dilakukan oleh manajemen
Bangkok Bank Kantor Cabang Jakarta.
4.
Shares and Option
Due to as a foreign branch office, there was no
Shares owned and Option have been given and
executed by Bangkok Bank Jakarta’s branch
management.
5.
Salary Ratio
• Rasio gaji karyawan tertinggi dan terendah =
22: 1
• Rasio gaji direksi tertinggi dan terendah =
5: 1
• Rasio gaji komisaris tertinggi dan terendah =
Nihil
• Rasio gaji Direksi dan karyawan teringgi =
3:1
5.
Salary Ratio
• The highest and the lowest of employee salary
ratio = 22: 1
• The highest and the lowest of Director salary
ratio = 5: 1
• The highest and the lowest of Commissioner
salary ratio = None
• The highest salary of Director and Employee
ratio = 3: 1
6.
Pertemuan Dewan Komisaris
Karena Bangkok Bank Cabang Jakarta tidak
mempunyai Dewan Komisaris di Kantor Cabang,
oleh karena itu tidak ada pertemuan Dewan
Komisaris yang diadakan di kantor cabang Jakarta.
6.
Board of Commissioners Meetings
Bangkok Bank, Jakarta branch does not have
Board of Commissioner in the branch, therefore
there was no Board of Commissioners meetings
were held in Jakarta branch office.
7.
Penyimpangan Internal
Bank tidak memiliki penyimpangan internal
selama tahun 2010 dan 2009. Bank dalam
menjalankan usahanya selalu memperhatikan asas
7.
Internal Fraud
The bank has no internal fraud during 2010 and
2009. The Bank is always excerted effort ensuring
full attention to prudential banking.
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
13
kehati-hatian (prudential banking).
8.
Permasahan kasus hukum
Selama tahun 2010 tidak terdapat kasus hukum
yang muncul, namun bank masih mempunyai 1
(satu) kasus perdata dari tahun sebelumnya. Kasus
tersebut masih di Pengadilan Tinggi dan masih
belum ada keputusan.
8.
Legal matters
During 2010 there was no legal case occurs,
however, the bank still has 1 (one) outstanding
civil case from previous year. The case still on the
Supreme Court and there is no decision yet for the
case.
9.
Transaksi yang menyebabkan benturan
kepentingan
Selama tahun 2010, tidak terdapat transaksi yang
menyebabkan benturan kepentingan di kantor
cabang kami.
Bank tidak akan menentukan kondisi khusus untuk
transaksi
yang
berhubungan
keterlibatan
manajemen. Bank telah menerapkan praktek yang
baik yaitu meminta otorisasi dua tingkat untuk
semua transaksi dan juga dalam pemisahan tugas.
9.
Transaction that pose conflict of interest
During 2010, there was no transaction that poses
conflict of interest that occurs in our branch.
Bank will not prescribe special condition for
connected transaction in favors of management
involved.
Bank has implemented good practices for dual
control authorization level requirement on any
transactions as well as segregation of task.
10. Pembelian kembali saham dan pembelian
kembali obligasi
Selama tahun 2010, bank tidak mempunyai
transaksi untuk pembelian kembali saham dan
pembelian kembali obligasi.
10. Buy back shares and buy back bonds
During 2010, the bank does not have any
transaction for buy back shares and buy back
bonds.
11. Pemberian Dana kepada Aktivitas Politik dan
Sosial
Selama 2010, bank tidak menyediakan pemberian
dana bagi aktivitas sosial dan juga tidak
memberikan sumbangan ke aktivitas politik.
11. Fund provision to social and political activities.
During 2010, the bank does not have provided
fund provision to social activity and there was also
no donation to political activity.
II. Penilaian Good Corporate Governance Bank
Penilaian Good Corporate Governance Bank telah
dikaji ulang secara periodik dan dinilai setidaknya
setiap tahun. Hasil penilaian good corporate
governance bank merupakan bagian terintegrasi
dari
laporan
penerapan
good
corporate
governance.
Hasi penilaian bank didasarkan pada prinsip good
corporate
governance
yang
terdiri
dari
transparansi, akuntabilitas, pertanggung jawaban,
independen, dan keadilan.
Di bawah ini merupakan ringkasan perhitungan
komposit dari penilaian good corporate
governance Bank:
• Kinerja Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris dinilai dengan peringkat 1 dan skor
0.100, karena merupakan kantor cabang dari
bank asing, dimana fungsi pengawasan untuk
Kantor Cabang Jakarta telah dilakukan di
bawah kontrol International Banking Group
(IBG) Kantor Pusat dan setiap 3 bulan sekali
laporan fungsi pengawasan untuk fungsi Dewan
Komisaris telah diserahkan ke Kantor Cabang
Jakarta lewat IBG.
II. Good Corporate Governance Self – assessment
Good Corporate Governance self-assessment has
been periodically reviewed and assessed at least
once a year. The self-assessment result of good
corporate governance is an integral part of good
corporate governance implementation report. This
self-assessment result has evaluated performance of
good corporate governance principles, which
consist
of
transparency,
accountability,
responsibility, independency and fairness at the
bank.
Below is the summary of composite score
calculation of good corporate governance selfassessment:
• Performance of duties and responsibilities of
Board of Commissioners with rating of 1 and
score 0.100, because as a foreign bank
branch office, oversight role and function of
Jakarta branch performance has been done
under International Banking Group (IBG),
Head Office and every quarter the oversight
role and function performance of Board of
Commissioners has already submitted to
Jakarta branch through IBG.
LAPORAN TAHUNAN 2010
ANNUAL REPORT
14
• Kinerja Tugas dan Tanggung Jawab dari Dewan
Direksi dinilai dengan peringkat 2 dan skor
0.400, karena merupakan kantor cabang dari
bank asing dimana manajemen kantor cabang
Jakarta dianggap menggantikan tugas dan
tanggung jawab dari Dewan Direksi sedangkan
tugas dari manajemen kantor cabang sendiri
adalah menyelenggarakan dan menyetujui
aktivitas
operasional
bisnis
sehari-hari
termasuk
di
dalamnya
strategi
bank.
Bagaimanapun, pengawasan manajemen perlu
ditingkatkan dalam hal pengembangan database
untuk profil nasabah dan kontrol atas risiko
kredit.
• Komite-komite dinilai dengan peringkat 1 dan
skor 0.100, hal ini karena merupakan kantor
cabang dari bank asing, yang tugas dan fungsi
pengawasan dari Komite-komite telah dilakukan
di bawah kontrol International Banking Group
(IBG) Kantor Pusat dan setiap 3 bulan sekali
laporan pengawasannya telah dikirimkan ke
Kantor Cabang Jakarta.
• Fungsi Kepatuhan dinilai dengan peringkat 3
dan skor 0.150, hal ini karena semua peraturan
Bank Indonesia dan perundangan yang berlaku
telah disosialisasikan kepada unit terkait dan
dibahas dalam rapat komite manajemen
terutama yang memiliki dampak terhadap
kegiatan opersional, bisnis dan strategi bank.
Fungis kepatuhan telah dilaksanakan melalui
pengecekan kepatuhan secara berkala dan Unit
Kepatuhan juga telah membantu manajemen
dalam mengawasi intenal kontrol dari
operasional.
• Fungsi Audit Internal (SKAI) dinilai dengan
peringkat 3 dan skor 0.150, karena pelaksanaan
fungsi SKAI cukup objektif dan independen
dengan hasil yang cukup memadai. Hasil
temuan audit telah ditindak lanjuti dan telah
dilakukan pembetulan oleh bisnis unit terkait.
Kinerja audit didasarkan pada pendekatan
risiko dan dibuat menurut jadwal rencana audit.
Selain
itu,
internal
audit
selalu
merekomendasikan
penunjukan
untuk
penugasan audit eksternal.
• Fungsi Audit Eksternal dinilai dengan peringkat
2 dan skor 0.100, karena fungsi eksternal audit
dipertimbangkan
cukup
kompeten
dan
penunjukkan eksternal audit telah mendapat
persetujuan oleh Komite Audit-Kantor Pusat
melalui rekomendasi dari Unit Internal auditl
(SKAI) dan juga Direktur IBG-Kantor Pusat.
•
Performance of duties and responsibilities of
Board of Directors with rating of 2 and score
0.400, because as a foreign bank branch
office, Jakarta branch management assumes
replacing of duties and responsibilities of
Board of Directors and the duties of branch
management is performing and approving
daily business operation activities including
the bank strategy. However, the management
oversight should be increased in term of
customer profile database enhancement and
control on credit risk.
•
Committees with rating of 1 and score 0.100,
because as a foreign bank branch office, the
oversight role and function of Committee for
Jakarta branch performance has been done
under International Banking Group (IBG),
Head Office and the quarterly oversight
report has already sent to the branch.
•
• Fungsi Manajemen Risiko dan Kontrol Internal
dinilai dengan peringkat 2 dan skor 0.150,
karena manajemen risiko masih membutuhkan
•
Compliance function with rating of 2 and
score 0.100, because all Bank Indonesia
regulations and prevailing laws have been
socialized to the relevant units and it has also
been discussed in the management committee
meeting especially for regulations which have
significant impact to the operation, businenss
and strategy of the bank. Compliance function
has done through periodically compliance
checking and thus compliance unit has
assisted the management in overseeing its
internal control of operation.
Internal audit/SKAI function with rating of 3
dan score 0.150, because SKAI function
considers objective and independent with
satisfactory performance. The audit finding
has closely followed up and has been rectified
by business unit involved. The performance of
audit is based on risk-based approach and
conducting according to the audit plan
scheduled. In addition, internal audit always
recommends the appointment of external
audit engagement.
External audit function with rating of 2 and
score 0.100, because external audit function
is considering competent and the appointment
of external audit has been approved by Audit
Committee – HO through recommendation
made by branch�