Annual Report PLNE 2010

(1)

U

AL

R

E

P

O

R

T

2

0

1


(2)

n

COMPANY PROFILE

IDENTITAS PERUSAHAAN

SEKILAS PERUSAHAAN

LOGO PERUSAHAAN

.1

.01

.06

n

ORGANISASI

DEWAN KOMISARIS

LAPORAN DEWAN KOMISARIS

.12

.14

DEWAN DIREKSI

LAPORAN DIREKSI

.16

.18

SENIOR MANAJER

.19

n

FINANCE HIGHLIGHT

IKHTISAR KEUANGAN

DAN OPERASIONAL

.14

2 00 8

0 9 2 0

t I rnan e l

9 9 , 28 5 4,73

6 17,4 ,2 8 02

7 8 6 ,92 12 , 8 0

9 7 7 ,, 9489

n

FINANCE HIGHLIGHT

IKHTISAR KEUANGAN

DAN OPERASIONAL

.08

2 00 8

0 9 2 0

t I rnan e l

9 9 , 28 5 4,73

6 17,4 ,2 8 02

7 8 6 ,92 12 , 8 0

9 7 7 ,, 9489

n

COMPANY PROFILE

IDENTITAS PERUSAHAAN

SEKILAS PERUSAHAAN

LOGO PERUSAHAAN

.1

.01

.06

n

ANALISA

ANALISA DAN

PEMBAHASAN MANAJEMEN

.21

n

FINANCE HIGHLIGHT

IKHTISAR KEUANGAN

DAN OPERASIONAL

.14

20 80

0 90 2

t n I r an e l

9 9 , 248 5 ,73

6 0 17,4 ,2 82

7 9 1 8,62 8, 20

9 7 79 ,, 489

n

SUMBER DAYA

MANUSIA

.29

n

TATA KELOLA PERUSAHAAN

.30

n

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

.33


(3)

IDENTITAS

PERUSAHAAN

NAMA PERUSAHAAN

PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLN Enjiniring)

PEMBENTUKAN PERUSAHAAN

3 Oktober 2002

KEPEMILIKAN

PT PLN (Persero) (99%)

YPKPLN(1%)

BIDANG USAHA

1. Studi kelayakan enjiniring 2. Desain dan Enjiniring Pembangkit

3. Desain dan Enjiniring Transmisi & Distribusi 4. Supervisi konstruksi

5. Pengembangan proses efisiensi Pembangkit 6. Pemetaan proses bisnis

7. Konsep manajemen pengadaan

8. Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan (SIPP)


(4)

n

ANALISA

n

SUMBER DAYA MANUSIA

n

TATA KELOLA

n

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Tata Nilai Perusahaan

Perusahaan menanamkan nilai-nilai budaya yang kuat dalam menjalin hubungan yang

berkesinambungan dengan para pemangku kepentingan dengan menanamkan nilai-nilai berdasarkan:

I

P

T

E

C

Integrity (Integritas)

konsisten terhadap kejujuran, keselarasan antara perkataan dan perbuatan, bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan semua interaksi dengan pihak yang berkepentingan.

Professionalisme (Sikap Profesional)

Perilaku dengan kesadaran tinggi dan komit terhadap kemampuan dan menguasai bidang keahlian untuk menciptakan kinerja yang unggul.

Trust (Saling Percaya)

Sikap percaya untuk menjalankan tugas melalui praktek bisnis yang bersih dan etik.

Excellent (Unggul)

Memberikan kualitas hasil terbaik dari segi biaya, mutu dan waktu.

Customer Focus (Fokus pada pelanggan)

mengutamakan kepentingan pelanggan dengan solusi yang efektif dan efisien.

Moto :

Your Best Solution Partner

SEKILAS

PERUSAHAAN

Visi 2016

Menjadi perusahaan ketenagalistrikan terpadu yang memiliki keunggulan kompetitif untuk tumbuh

berkelanjutan, menuju perusahaan regional terkemuka dan memenuhi harapan stakeholders klien, pemegang saham, karyawan, dan mitra bisnis.

Misi

Menyediakan produk ketenagalistrikan dan jasa enjiniring yang berkualitas untuk mendukung kemajuan kelistrikan nasional, antara lain:

1. Menyediakan solusi enjiniring di bidang ketenagalistrikan, EPC, O&M dan IPP.

2. Meningkatkan kompetensi enjiniring ketenagalistrikan di bidang konsultansi, EPC, O&M dan IPP secara berkelanjutan

3. Menjalankan bisnis sesuai kaidah Good Corporate Governance (GCG) yang mendukung keberlanjutan usaha jangka panjang.

Sasaran Mutu

1. Peningkatan kepuasan dan loyalitas pelanggan dengan mengikuti perkembangan teknologi 2. Melaksanakan operasional perusahaan dengan menggunakan standar yang ditetapkan dalam ISO

9001:2008

3. Peningkatan efektivitas sistem dalam organisasi dengan menggunakan pengukuran Malcolm Baldrige National Quality dengan target skor 350.

4. Pencapaian kinerja Perusahaan "AAA" dengan pendapatan perusahaan tumbuh minimal 10% per tahun sehingga menjadi perusahaan konsultan kelas dunia.

Kebijakan Mutu

1. Menjalankan perusahaan di bidang Enjiniring yang mengikuti perkembangan teknologi. 2. Mengelola perusahaan Enjiniring yang efisien, efektif dan berkualitas.

3. Bekerja untuk kepuasan pelanggan dengan menerapkan sistem manajemen mutu dengan menggunakan kaidah-kaidah Good Corporate Governance (GCG) serta melaksanakan perbaikan mutu berkesinambungan.


(5)

LOGO

PERUSAHAAN

Logo PLN Enjiniring

PLN Enjiniring merupakan salah satu bagian dari PT PLN (Persero), oleh karenanya bentuk maupun lambang masih memakai unsur dari bentuk/lambang PT PLN Pusat.

Bentuk yang diadaptasi adalah bentuk

'kilat'.

Secara visual bentuk maupun lambang logo PT PLN Enjiniring adalah 'stilasi' atau olahan bentuk kilat yang memiliki makna ketenagalistrikan. Bentuk kilat dirancang dengan lebih dinamis dan memiliki visi kedepan, sehingga bentuk yang dinamis dan futuristik ini akan memberikan

spirit/semangat kepada SDM yang handal yang dimiliki oleh PT PLN Enjiniring untuk meningkatkan serta memuaskan pelanggan dari segi waktu, biaya maupun kualitas pelayanan.

Logo PT PLN Enjiniring menggunakan 3 (tiga) warna yakni;

Biru lebih memberi makna kematangan serta profesional dalam setiap pekerjaan. Merah melambangkan kedinamisan, bagaikan api yang tidak pernah padam

Kuning memiliki makna semangat untuk selalu bekerja dan berkarya demi memajukan Perusahaan dan selalu berusaha memuaskan pelanggan


(6)

2008

2009

Internal External 98.524.794 17.462.820 128.687.921 7.799.489 159.966.874 7.632.154

2010

Pendapatan 2010

n

COMPANY PROFILE

n FINANCE HIGHLIGHT

n ORGANISASI

IKHTISAR KEUANGAN

DAN OPERASIONAL

Laba Usaha Tahun 2010

PENDAPATAN USAHA

115.987.613.849 87.799.553.658 28.188.060.191 (1.058.382.083) 27.129.678.108 (6.171.878.163) 136.487.410.158 98.962.329.112 37.525.081.046 (2.245.701.660) 35.279.379.385 (7.468.476.905) 2008

2009

2010 167.599.028.027 36.200.274.875 55.330.528.705 (6.002.825.074) 49.327.703.631 6.761.911.643 BEBAN USAHA LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN)

LAIN-LAIN SEBELUM PAJAKLABA (RUGI) PENGHASILANBEBAN PAJAK

n

ANALISA

n

SUMBER DAYA MANUSIA

n

TATA KELOLA

n

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

400 0 50 100 150 200 250 300 350 Ra si o Li ku id ita s

2006 2007 2008 2009 2010

146,51 138,42 130,64 153,79 398,70 Cash Ratio

Cash Ratio

Tahun 2010

0 100 200 300 400 500 600 Ra si o Li ku id ita s

2006 2007 2008 2009 2010

366,56 201,09 297,97 228,04 509,79 Current Ratio

Current Ratio

Tahun 2010

0 100 200 300 400 500 Ra si o Li ku id ita s

2006 2007 2008 2009 2010

321,12 179,02 264,44 185,39 474,59

Acid Test Ratio

Tahun 2010

Acid Test Ratio

0 15 10 5 20 25 30 35 Ra si o Pr of ita bi lita s

2006 2007 2008 2009 2010

16,41 25,68 24,3 27,49 33,01

Operating Income Ratio

Tahun 2010

Operating Income Ratio

0 10 5 15 20 25 30 Ra si o Pr of ita bi lita s

2006 2007 2008 2009 2010

8,74 15,85 18,07 20,38 25,04

Net Profit Ratio

Tahun 2010

Net Profit Ratio

0 10 20 30 40 50 Ra si o Pr of ita bi lita s

2006 2007 2008 2009 2010

43,11 33,18 48,12 43,82 47,51

RoE

Tahun 2010


(7)

n

COMPANY PROFILE

n FINANCE HIGHLIGHT

n ORGANISASI

0 100 200 300 400 500 Ra si o Pr of ita bi lita s

2006 2007 2008 2009 2010

93 65 110 48 48

Collection Ratio (day)

Tahun 2010

Collection Ratio

0 60 40 20 80 100 120 160 140 Ra si o Pr of ita bi lita s

2006 2007 2008 2009 2010

143,88 86,54 127,01 88,93 102,47

Total Asset Turn Over

Tahun 2010

Total Asset Turn Over

0 15 10 5 20 25 30 35 Ra si o Pr of ita bi lita s

2006 2007 2008 2009 2010

24,19 22,22 30,26 22,12 30,01

Rol

Tahun 2010

Rol 0 60 40 20 80 100 120 140 Ra si o Pr of ita bi lita s

2006 2007 2008 2009 2010

139,5 82,81 42,26 68,97 25,32

Debt to Total Equity Ratio

Tahun 2010

Debt to Total Equity Ratio

0 30 20 10 40 50 60 80 70 Ra si o Pr of ita bi lita s

1 2 3 4 5

Total Equity to Total Asset

Tahun 2010

IKHTISAR KEUANGAN

DAN OPERASIONAL

n

ANALISA

n

SUMBER DAYA MANUSIA

n

TATA KELOLA

n

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

KINERJA PERUSAHAAN

(dalam prosentase)

INDIKATOR KINERJA

1

2

66,00

13,50

15,00

94,50

SEHAT

AA

3

67,00

13,50

15,00

95,50

SEHAT

AAA

4

67,50

13,00

15,00

95,50

SEHAT

AAA

5

67,00

15,00

15,00

97,00

SEHAT

AAA

6

66,50

15,00

15,00

96,50

SEHAT

AAA

2006

2007

2008

2009

2010

ASPEK KEUANGAN

ASPEK OPERASIONAL

ASPEK ADMINISTRASI

TOTAL SCORE

KONDISI PERUSAHAAN

KATEGORI


(8)

2

4

1. Nasri Sebayang

3. Julius Bobo

Komisaris Utama

Komisaris

2. Budi Hermawan Kasraman

4. Velix F. Wanggan

Komisaris

Komisaris

n

ANALISA

n

SUMBER DAYA MANUSIA

n

TATA KELOLA

n

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

DEWAN

KOMISARIS

1

3


(9)

n

COMPANY PROFILE

n

FINANCE HIGHLIGHT

n

ORGANISASI

Pengembangan usaha telah dilakukan secara sistematik dan terarah mengingat cakupan bidang usaha yang cukup luas. Sampai saat ini, PLN E telah melakukan kegiatan-kegiatan yang fokus dalam bidang enjiniring, baik untuk proyek-proyek ketenagalistrikan pengembangan dan pembangunan sektor ketenagalistrikan

dilingkungan internal PT PLN (Persero) maupun proyek-proyek diluar PT PLN (Persero). Beberapa pekerjaan enjiniring proyek infrastruktur pembangkitan, mulai skala kecil sampai skala besar, transmisi & gardu induk untuk tegangan tinggi, tegangan extra tinggi dan HVDC serta proyek-proyek distribusi, termasuk penyelesaian rancangan LNG Terminal, telah dilaksanakan dengan baik.

Beragam upaya dan usaha senantiasa dilakukan dan dikembangkan untuk mewujudkan komitmen tersebut. Kebutuhan tenaga listrik yang selalu

Pada tahun 2010, Direksi beserta

jajarannya telah melakukan tata

kelola perusahaan yang baik, dengan

memberikan komitmen untuk

menjadi perusahaan yang andal dan

berkualitas dalam menyediakan jasa

penunjang usaha sektor

ketenagalistrikan, mulai dari jasa

enjiniring, jasa pengadaan dan

konstruksi (EPC, Engineering,

Procurement and Construction),

maupun jasa operasi dan

pemeliharaan. Selain dari itu, PLN E

juga menyediakan jasa dalam bidang

konsultasi manajemen termasuk

bidang keuangan dan Sumber Daya

Manusia.

LAPORAN

DEWAN KOMISARIS

meningkat dan diikuti pengembangan dan anggota Dewan Komisaris baru serta mengangkat

pembangunan sektor tenaga listrik yang sangat tinggi, kembali 2 (dua) anggota Dewan Komisaris lama, yang

khususnya secara nasional, telah memacu dan menjadi seluruhnya terdiri dari:

pendorong pertumbuhan perseroan secara signifikan. 1. Nasri Sebayang, sebagai Komisaris Utama

Statistik pertumbuhan beberapa tahun terakhir telah 2. Rudi Hermawan Karsaman, sebagai anggota Dewan

merefleksikan kemampuan dan prospek perusahaan Komisaris Independen;

yang menjanjikan untuk kemajuan dimasa depan. 3. Julius Bobo, sebagai anggota Dewan Komisaris

Independen;

Tentunya didalam mewujudkan cita-cita tersebut, telah 4. Velix Fernando Wanggai, sebagai anggota Dewan

banyak pengalaman yang pelajaran yang bisa diambil, Komisaris Independen.

terutama dalam menghadapi dan menyelesaikan

tantangan dan hambatan untuk memberikan hasil dan Pengangkatan atau pemberhentian personil pejabat

pelayanan terbaik. Hal ini menjadi suatu modal yang Dewan Komisaris merupakan upaya penyegaran dalam

sangat bermakna dalam menghadapi potensi yang sebuah organisasi dan hal tersebut merupakan sesuatu

ingin diraih di waktu yang akan datang. Perlu yang wajar dan lazim dalam mengantisipasi dan

kesungguhan dan komitmen dalam menjalani proses mengatasi perkembangan yang terjadi.

tersebut. Untuk itu, pembangunan SDM yang beretika Dengan kompetensi tinggi yang dimiliki di bidangnya

dan profesional, merupakan suatu keniscayaan. Hal ini dan beragam, dapat menjadikan pengelolaan

secara konsisten telah menjadi upaya manajemen perusahaan dapat dilakukan secara lebih optimal dan

secara berkesinambungan. permasalahan yang dihadapi tentunya akan dapat

Dalam pengelolaan perusahaan, Dewan Komisaris dan diselesaikan terutama bila permasalahan yang

Direksi selalu berupaya memenuhi prinsip-prinsip tata dimaksud berkaitan dengan kebijakan.

kelola perusahaan yang baik sehingga setiap kegiatan Berkenaan dengan pencapaian kegiatan perusahaan di

yang akan dilakukan selalu memperhatikan mekanisme tahun 2010, Dewan Komisaris maupun Direksi beserta

maupun ketentuan yang ada antara lain Anggaran seluruh jajarannya tetap terus berupaya semaksimal

Dasar PT PLN Enjiniring. mungkin agar sasaran yang belum tercapai pada tahun

Berkaitan dengan hal tersebut, maka untuk buku 2010 dapat diwujudkan pada tahun berikutnya.

mempermudah serta menperjelas pengertian serta Diharapkan tekad dan kemauan keras serta kesadaran

penafsiran Anggaran Dasar dalam penerapannya, pada tinggi di seluruh jajaran PT PLN Enjiniring tetap terjaga

bulan September 2010 Direksi dan Dewan Komisaris untuk menghadapi tantangan yang datang di

tahun-telah merumuskan Pembagian Wewenang dan tahun yang akan datang.

Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris sebagai pedoman kerja bersama dalam memproses setiap

Jakarta, Juni 2011 kegiatan yang akan dilakukan. Hal tersebut tercantum

dalam Akta Notaris Nomor 38 tanggal 6 September 2010 yang dikeluarkan oleh Notaris Lenny Janis Ishak, SH.

Nasri Sebayang

Pada tanggal 29 September 2010 Pemegang Saham

Komisaris Utama telah memberhentikan dan mengangkat 2 (dua)


(10)

4

2

5

1. Ir. Ahmad Solihin, MM

3. Ir. Agus Darmadi, SE MM

Direktur Utama

Direktur Pembangkit

2. Ir. Budi Kusmarwato

4. Ir. M. Dalyono, M.Sc

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis

Direktur Transimisi dan Distribusi

5. Drs. Sutiknyo, MM

Direktur Administrasi dan Keuangan

n

ANALISA

n

SUMBER DAYA MANUSIA

n

TATA KELOLA

n

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

DEWAN

DIREKSI

3

1


(11)

1. Studi Kelayakan Proyek l Pekerjaan enjiniring dan penyiapan bid document

2. Basic Design Pembangkit dan Jaringan sPLTGB sebagai pengganti PLTU skala kecil.

3. Menyiapkan bidding document Pada tahun 2010, PT PLN Enjiniring telah mendapatkan

4. Review Design Pembangkit dan Jaringan pola penugasan untuk membangun Pembangkitan

5. Supervisi konstruksi Pembangkit dan Jaringan Listrik Tenaga Gas Batubara (PLTGB) dibeberapa lokasi

Adapun beberapa pekerjaan enjiniring yang ditangani seperti di Tanjung Pandan, Selayar, Putussibau dan

oleh PLN Enjiniring pada tahun 2010 adalah: Tanjung Batu, sekaligus mengoperasikan dan menjual

l Pekerjaan Jasa Konsultasi Studi Kelayakan (Feasibility energy listriknya kepada PT PLN (Persero).

Study) PLTU Skala Kecil Batch 2 (Paket 1) Pengoperasian PLTGB yang berbahan bakar gas

l Pekerjaan Design, Survey, Soil Investigation, batubara, selain dimaksudkan untuk lebih memperkuat

penyiapan dokumen lelang dan proses tender sistem kelistrikan di wilayah terpencil di Indonesia, juga

Gardu Induk 70/500 kV & GIS 500 kV tersebar di diharapkan mampu menambah kemampuan pasokan

wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali daya secara lebih efisien dan mengurangi

dan Nusa Tenggara Timur ketergantungan pada bahan bakar minyak.

l Studi Switching Over Voltage Sistem 275 kV GI Pengembangan bisnis yang telah dirintis sejak

Payakumbuh dan GI Padang Sidempuan berdirinya PT PLN Enjiniring dari tahun 2002 yang

l Review Detail Design Peralatan E/M dan Trafo berfokus pada bidang enjiniring ketenagalistrikan dan

Interbus Pembangunan Gardu Induk Binjai 275/150 dengan mengoptimalkan sinergi antar direktorat di PT

kV Ext. Galang dan PLTU SUMUT PLN Enjiniring dalam menunjang pencapaian target

l Jasa Konsultan Pembangunan Shelter Coal Yard kinerja perusahaan, terbukti mampu meningkatkan

PLTU Labuan pendapatan perusahaan. Pada tahun 2006, total

l Design Review dan Drawing Approval PLTU 1 pendapatan adalah Rp 40,3 Milyar, sedangkan pada

Kalimantan Tengah 2 x 60 MW tahun 2010 naik 4,2 kali lipat dibandingkan tahun 2006

l Pekerjaan Jasa Konsultasi Studi Kelayakan (Feasibility yakni sebesar Rp 167,6 Milyar. Study) PLTU Skala Kecil Batch 2 & 3 (Paket 2)

l Counterpart Supervisi Konstruksi Asahan 3 Realisasi laba bersih juga mengalami peningkatan yang

l Pekerjaan Design, Survey, Soil Investigation, cukup signifikan. Pada tahun 2006, laba yang diperoleh

adalah sebesar Rp 3.5 Milyar. Besaran laba ini terus naik Penyiapan Dokumen Lelang dan Proses Tender

Design dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp. 10,9 Perkuatan Jakarta GIS & GITET 500/150 kV,

Tower & Transmisi 500 kV No. 276, Design Tower & Milyar (211.4%) tahun 2007,Rp. 20,6 Milyar (88.9%) tahun 2008,Rp. 27,8 Milyar (34.9%) tahun 2009 dan Rp. Pondasi Transmisi 70 kV dan Design Review GI &

42,5 Milyar (52.8%) tahun 2010. Peningkatan laba Transmisi 70 kV di NTT

l Pekerjaan Enjiniring Transmisi Jawa-Bali Crossing bersih seiring dengan peningkatan revenue melalui

pengendalian biaya operasi yang sangat ketat. 500kV yakni Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi

yang menghubungkan pulau Jawa dan Bali. PT PLN Perkembangan perusahaan berikut fluktuasinya dalam

Enjiniring bekerjasama dengan East China Electrical lima tahun terakhir sejak 2006 sampai dengan 2010

Power Design Institute melaksanakan pembuatan disajikan dalam Ikhtisar Data Keuangan dalam Laporan

basic design, bid documents, review design dan Keuangan ini, berdasarkan Laporan Keuangan

construction supervision proyekini diharapkan Perusahaan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan

selesai pada Desember 2012. Menara Transmisi ini Publik dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

akan menjadi menara transmisi tertinggi di dunia dengan ketinggian 376 meter.

2

n

ANALISA

n

SUMBER DAYA MANUSIA

n

TATA KELOLA

n

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

LAPORAN

DIREKSI

1

n

COMPANY PROFILE

n

FINANCE HIGHLIGHT

n

ORGANISASI

Pada tahun 2010, pertumbuhan

ekonomi di Indonesia berjalan cukup

baik sehingga membawa dampak

positif pada iklim ekonomi Indonesia

ditengah pemulihan ekonomi akibat

krisis finansial global yang terjadi

pada tahun 2008.

Hal ini berdampak langsung pada sektor

ketenagalistrikan dimana PT PLN (Persero) dalam dokumen RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) 2010-2019 memprediksi kemungkinan pertumbuhan kebutuhan energi listrik hingga 2019 dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 9.7% setahun. Perkiraan kebutuhan ini telah didasari oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan angka elastisitas (rasio pertumbuhan listrik

dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi). Untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik, diperkirakan besarnya investasi rata-rata

ketenagalistrikan (PLN dan swasta) adalah sekitar USD 9,7 Milyar pertahun.

Sejalan dengan proyeksi tersebut dan keinginan untuk memperbaiki rasio elektrifikasi Indonesia, Pemerintah menugaskan PT PLN (Persero) untuk membangun pembangkit listrik berbahan bakar batubara dengan kapasitas 10.000 MW (Peraturan Presiden no. 71 tahun 2006) yang diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2010 dan 2012. Momentum ini mendorong PT PLN Enjiniring untuk meningkatkan kinerja bisnis yang berkesinambungan dalam mendukung

pemenuhan usaha penyediaan tenaga listrik yang sekaligus menunjukkan peluang pasar dalam

bidang jasa enjiniring. Dengan Capital Human

Resources handal yang dimiliki oleh PT PLN Enjiniring, diharapkan perusahaan dapat

memanfaatkan peluang pasar di bidang enjiniring ketenagalistrikan, meliputi:


(12)

n

ANALISA

n

SUMBER DAYA MANUSIA

n

TATA KELOLA

n

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Kami memahami bahwa seluruh pencapaian kinerja Kami menjawab tantangan di tahun 2011 dengan

dan pelaksanaan rencana bisnis yang ditetapkan menetapkan Key Perfomance Indicators (KPI) yang

adalah berkat dukungan seluruh stakeholder. akan kami wujudkan pencapaiannya. Dan untuk

Mewakili jajaran Direksi, saya mengucapkan terima mendukung pencapaian tersebut kami akan terus

kasih kepada seluruh karyawan yang telah melakukan peningkatan pengelolaan risiko (risk

memberikan dedikasi, loyalitas dan usaha terbaik management), penguatan Sumber Daya Manusia

dalam mencurahkan seluruh pemikirannya dalam dan perluasan bisnis perusahaan. Direksi berharap

mencapai keberhasilan yang diraih oleh PT PLN bahwa di tahun 2011 kinerja PT PLN Enjiniring dapat

Enjiniring di tahun 2010 serta kepada semua pihak ditingkatkan lebih baik lagi dalam memberikan

yang memberikan kepercayaan dan memberi mutu pelayanan, kualitas produk dan kepercayaan

dukungannya sehingga PT PLN Enjiniring berhasil seluruh pelanggan PT PLN Enjiniring.

melalui setiap kegiatan yang berlangsung di tahun 2010 dengan baik. Tidak lupa kami haturkan terima

Direktur Utama kasih sedalam-dalamnya kepada Dewan Komisaris

yang telah memberikan dukungan melalui pengawasan yang optimal dan saran-saran

AHMAD SOLIHIN

perbaikan yang tiada henti sehingga kami dapat membuat keputusan yang tepat dan cepat. Kami yakin dengan kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, PT PLN Enjiniring mampu mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan.

LAPORAN

DIREKSI

Dalam menjalankan aktivitasnya, PT PLN Enjiniring Manajemen PT PLN Enjiniring juga telah melakukan

selalu berupaya melakukan penyempurnaan proses koordinasi secara intensif untuk membahas berbagai

kerja yang efisien dan dalam koridor kehati-hatian. hal yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan,

Kami memahami bahwa penerapan manajemen risiko penerapan tata kelola perusahaan yang baik, sistem

yang memadai dan tata kelola perusahaan yang baik pengadaan barang jasa, sistem pengadaan personil

merupakan instrumen kunci keberhasilan PT PLN serta sistem remunerasi dan pengelolaan terhadap

Enjiniring. Komitmen dan tekad yang telah ditetapkan risiko dan mitigasi risiko yang mungkin akan terjadi

untuk mengelola perusahaan yang baik atau Good berkenaan dengan kegiatan yang akan dilakukan oleh

Corporate Governance (GCG) mengacu kepada azas perusahaan terutama yang mempunyai dampak di

keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, adil dan bidang keuangan.

independen yang diterapkan secara menyeluruh untuk Seiring dengan pertumbuhan pendapatan, perusahaan

menunjang pencapaian visi dan misi perusahaan serta mampu meraih pencapaian kinerja/kesehatan

mendukung upaya pengembangan perusahaan ke perusahaan “AAA” selama 4 tahun berturut-turut.

depan. Peran aktif lain yang diambil adalah Pencapaian kinerja/kesehatan perusahaan tersebut

pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial mengacu pada keputusan Menteri BUMN No.

KEP-perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR) yang 100/MBU/2002 dengan nilai “AAA” adalah perusahaan

dilaksanakan PT PLN Enjiniring bersama dengan “Sehat” dan hal ini merupakan pencapaian yang patut

Persatuan Ibu PT PLN Enjiniring melalui aktivitas bina dibanggakan.

lingkungan seperti perawatan Balita Gizi buruk di dearah Petamburan, Tomang dan Grogol, dan santunan untuk yatim piatu di sekitar lokasi kantor.


(13)

ANALISA DAN

PEMBAHASAN MANAJEMEN

n ANALISA

n

SUMBER DAYA MANUSIA

n

TATA KELOLA

n

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

PT PLN Enjiniring memetakan posisinya sebagai Konsultasi Operasi dan Pemeliharaan

pendukung dalam terlaksananya investasi 1. Perencanaan Operasi & Pemeliharaan Pembangkit,

ketenagalistrikan di Indonesia yang diperkirakan pada 2. Gardu Induk dan Distribusi

tahun 2010-2014 mencapai US$ 50,390,9 juta. 3. Perencanaan keuangan Operasi & Pemeliharaan

Pekerjaan tersebut diharapkan diperoleh dari PT PLN 4. Studi Bauran Bahan Bakar

(Persero) selaku pelaksana dan koordinator Program 5. Studi Implementasi teknologi baru

Percepatan Pembangunan Pembangkitan Listrik Tenaga Solusi Inovatif Enjiniring

Uap (PLTU) Batubara 10.000MW (crash program) 1. Sistem Pemadam Kebakaran (PLN FIREX)

dengan nilai sebesar US$19,760 juta dan khusus untuk 2. Studi Pengembangan Batu Bara Cair

transmisi dan distribusi PT PLN (Persero) sendiri 3. Pengembangan Pembangkit Skala Kecil (IPP)

dibutuhkan investasi sebesar US$ 11,270 juta. 4. Pembangkit Listrik Tenaga Gasifikasi Batu Bara

Sementara itu investasi lainnya dilokasikan pada

Modal yang ditempatkan oleh pemegang saham pembangkit swasta (IPP) dimana pada tahun

2010-adalah sebesar 25 milyar atau senilai 100 milyar, 2014 mencapai US$ 13.300 juta.

dengan komposisi pemegang saham adalah sebagai

PLN Enjiniring mengembangkan keunggulan berikut:

enjiniringnya memberikan layanan jasa konsultansi PT PLN (Persero) Rp. 24,975 milyar

enjiniring antara lain: YPK PLN Rp. 0,025 milyar

Pra-Konsultasi Enjiniring Berdasarkan realisasi pencapaian target Rencana Kerja

1. Pra-Studi Kelayakan Pembangkit dan Anggaran Perusahaan tahun 2010, PT PLN

2. Soil Investigasi Enjiniring tergolong dalam perusahaan SEHAT dengan

3. Studi Hydro-Oceanography klasifikasi AAA, berdasarkan penilaian aspek keuangan,

4. Asistensi Proses Lelang aspek operasi dan aspek administrasi sesuai dengan

5. Analisis Investasi Proyek kriteria yang dituangkan dalam Keputusan Menteri

6. Konsep Pembangkit Skala Kecil (IPP) Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP 100/MBU/202

Konsultasi Konstruksi dengan nilai sebesar 96,50.

1. Review Desain & Gambar Enjiniring 2. Supervisi Konstruksi

3. Inspeksi Pabrik (QA/QC)

4

2

5

PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PT PLN Enjiniring) didirikan pada tanggal 3

Oktober 2002 yang dibuat dihadapan Notaris Haryanto, SH. dan akta perubahan

anggaran dasar No. 4 tahun 2008 Notaris Herlina Pakpahan, SH. Perusahaan

berdomisili di Jakarta dan beroperasi secara komersial mulai tahun 2003. Berawal

dari hasil pemikiran para pemegang saham PT PLN (Persero). Tujuan didirikannya

perusahaan adalah untuk menghadapi tantangan terhadap peluang pengembangan

di bidang ketenagalistrikan yang sangat prospektif untuk masa sekarang dan akan

datang.

SENIOR

MANAJER

n

COMPANY PROFILE

n

FINANCE HIGHLIGHT

n

ORGANISASI

.01

.02

.03

.04

.05

.06

.07

01. Bambang Haryanto 05. Sugiyarto

Sekretaris Perusahaan Senior Manajer Keuangan

02. Edward Siagian 06. Agung Bintoro

Senior Manajer Pemasaran Senior Manajer Akuntansi

03. Ahmad Rofik 07. Jono Haryadi

Senior Manajer Pembangkitan I Senior Manajer Transmisi dan Distribusi

04. Eman Priyono


(14)

n ANALISA

n

SUMBER DAYA MANUSIA

n

TATA KELOLA

n

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

PENDAPATAN USAHA

BEBAN USAHA

1. Beban Langsung:

Realisasi beban langsung tahun 2010 meningkat Realisasi pendapatan usaha perusahaan tahun 2010

sebesar Rp. 9.570.436.032,- atau 14,39% yang dapat dibukukan adalah sebesar Rp.

dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 167.699.028.027,- naik 11,59% atau sebesar dari Rp.

terutama disebabkan meningkatnya beban sub-17.401.718.027,- dari RKAP.

kontraktor sebesar Rp. 8.629.375.001,- atau 42,40%. Apabila dibandingkan dengan realisasi pendapatan

2. Beban Umum dan Administrasi

tahun 2009 sebesar Rp. 136.487.410.157,- naik atau

Realisasi beban umum dan administrasi tahun 2010 lebih tinggi sebesar 24,31% atau Rp. 31.278.953.200,-.

meningkat sebesar Rp. 3.735.734.178,- atau 11,51% Pendapatan ini berasal dari pekerjaan feasibility study

dibandingan dengan realisasi tahun 2009. dan Desain Enjiniring di 33 lokasi PLTU Skala Kecil Luar

Peningkatan terutama terjadi pada beban gaji Jawa dari 70 lokasi yang dibangun PT PLN (Persero).

berkaitan dengan peningkatan jumlah pegawai Sementara itu realisasi pendapatan jasa enjiniring

untuk formasi tenaga kerja pada struktur organisasi pihak ketiga tahun 2010 mengalami penurunan

karena meningkatnya jumlah proyek yang harus sebesar Rp. 167.335.330 atau 2,15% dibandingan

dikerjakan pada tahun 2010 dan peningkatan dengan tahun 2009.

kesejahteraan karyawan. Pendapatan bersih atas pendapatan jasa enjiniring

3. Beban Lain-Lain

diperoleh dari Pembangkitan sebesar Rp.

Realisasi beban lain-lain tahun 2010 meningkat 97.360.440.775,- dan Transmisi sebesar Rp.

sebesar Rp. 5.226.087.483,- atau 179,93% 70.238.587.252,-.

dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 terutama disebabkan oleh adanya penurunan nilai investasi penyertaan saham pada PT Tenaga Prima Teknologi sehubungan dengan tidak

Realisasi Beban Usaha tahun 2010 meningkat sebesar

diperpanjangnya perjanjian jual beli tenaga listrik Rp. 13.306.170.210,- atau naik 13,45% dari beban

antara PT PLN (Persero) dengan PT PLN Enjiniring. usaha tahun 2009 sebesar Rp. 98.962.329.112,-.

Peningkatan ini berasal dari:

n

COMPANY PROFILE

n

FINANCE HIGHLIGHT

n

ORGANISASI

AKTIVA

EKUITAS

KEWAJIBAN

Jumlah aktiva PT PLN Enjiniring pada akhir tahun 2010 Posisi ekuitas pada akhir tahun 2010 sebesar Rp.

tercatat sebesar Rp. 165.628.683.710,- meningkat 132.167.544.295,- meningkat sebesar Rp.

7,40% atau sebesar Rp. 11.412.439.502,- dibandingkan 40.896.791.988,- atau 44,81% dibandingkan dengan

dengan tahun 2009. akhir tahun 2009. Kenaikan ini berasal dari laba bersih

tahun berjalan sebesar Rp. 42.565.791.988,-Peningkatan aset terutama disebabkan oleh kenaikan

aset lancar sebesar Rp. 18.962.005.430,- sedangkan Selama lima tahun terakhir, sejak tahun 2006 sampai

aset tidak lancar mengalami penurunan sebesar Rp. dengan tahun 2010, posisi ekuitas tertinggi terjadi

7.549.565.928,-. pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 132.167.544.295,

sedangkan posisi terendah terjadi pada tahun 2006

Selama lima tahun terakhir, sejak tahun 2006 sampai yaitu sebesar Rp. 11.695.910.484.

dengan tahun 2010, jumlah aset tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar Rp. 165.628.683.710,- sedangkan yang terendah pada tahun 2006 yaitu sebesar Rp.

28.011.796.968,-. Kewajiban Perusahaan pada akhir tahun 2010 tercatat

sebesar Rp. 31.868.906.698,-, lebih rendah 130,88% Penyertaan investasi dan Saham pada proyek-proyek

atau turun sebesar Rp. 31.061.305.376,- dari jumlah IPP yang merupakan bagian dari aktiva tidak lancar PT

kewajiban tahun 2009. PLN Enjiniring antara lain :

1. PT Permata Prima Elektrindo Jambi sebesar 15% Kewajiban lancar mengalami penurunan sebesar Rp.

2. PT Pura Daya Prima Sumatera Selatan sebesar 15% 31.061.305.376,- kewajiban tidak lancar mengalami

3. PT Multidaya Prima Elektrindo Sumatera Selatan kenaikan sebesar Rp. 1.576.952.890,- sedangkan

sebesar 15% ekuitas mengalami peningkatan sebesar Rp.

4. PT Elnusa Prima Elektrika Sumatera Selatan sebesar 40.896.791.988,- yang berasal dari saldo laba ditahan

7,5% dan saldo laba tahun berjalan.


(15)

n ANALISA

n

SUMBER DAYA MANUSIA

n

TATA KELOLA

n

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

RASIO KEUANGAN

perusahaan. ROE dan ROI juga mengalami peningkatan karena peningkatan pendapatan sebanding dengan

Rasio likuiditas

peningkatan modal pada tahun 2010. Rasio likuiditas perusahaan pada tahun 2010, ditinjau

Selama lima tahun terakhir, rasio profitabilitas dari current ratio dan acid test ratio mengalami

perusahaan ditinjau dari operating ratio dan net profit kenaikan dibandingkan dengan tahun 2009. Hal ini

ratio tertinggi terjadi pada tahun 2010, sedangkan terutama disebabkan oleh penurunan kewajiban lancar

yang terendah terjadi pada tahun 2006. Jika ditinjau terutama hutang usaha, hutang pajak, dan hutang

lain-dari ROE ratio dan ROI ratio tertinggi terjadi pada lain. Sedangkan cash ratio mengalami peningkatan

tahun 2008, sedangkan terendah terjadi pada tahun dibandingkan dengan tahun 2009 yang disebabkan

2007. adanya peningkatan saldo kas dan bank.

Selama lima tahun terakhir, rasio likuiditas perusahaan

Rasio Solvabilitas

ditinjau dari current ratio dan acid test ratio tertinggi

Solvabilitias perusahaan pada tahun 2010 mengalami terjadi pada tahun 2010, sedangkan yang terendah

kenaikan dibandingkan tahun 2009. Hal ini terjadi terjadi pada tahun 2007. Jika ditinjau dari cash ratio,

karena nilai kewajiban perusahaan mengalami tertinggi terjadi pada tahun 2010, sedangkan terendah

penurunan dan ekuitas perusahaan mengalami terjadi pada tahun 2008.

peningkatan dibandingkan dengan tahun 2009. Selama lima tahun terakhir, rasio solvabilitas

Rasio profitabilitas

perusahaan tertinggi terjadi pada tahun 2010 Rasio profitabilitas perusahaan tahun 2010, ditinjau

sedangkan terendah terjadi pada tahun 2006. dari operating ratio dan net profit ratio, mengalami

peningkatan dibandingkan dengan tahun 2009. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan laba

(dalam prosentase)

INDIKATOR KINERJA

2006

2007

2008

2009

2010

1 2

366,56

16,41 25,68 24,3 27,49 33,01

8,74 15,85 18,07 20,38 25,04

43,11 33,18 48,12 43,82 47,51

24,19 22,22 30,26 22,12 30,01

139,5 82,81 42,26 68,97 25,32

93 65 110 480 48

143,88 86,54 127,01 88,93 102,47

41,75 54,7 70,29 59,18 79,80

321,15 149,51 3 201,09 179,02 138,42 4 297,97 164,44 130,64 5 228,04 185,39 153,79 6 509,79 474,59 398,70

RASIO LIKUIDITAS

RASIO PROFITABILITAS

Current Ratio

Operating Income Ratio Acid Test Ratio

Net Profit Ratio ROI

Collection Ratio Cash Ratio

ROE

Debt To Total Equity Ratio Total Asset Turn Over Total Equity to Total Asset

n

COMPANY PROFILE

n

FINANCE HIGHLIGHT

n

ORGANISASI

LABA USAHA

LABA BERSIH

PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN

ARUS KAS

Laba usaha perusahaan tahun 2010 sebesar Rp. Laba bersih perusahaan tahun 2010 sebesar Rp.

55.336.845.344,- atau naik 33,12% atau meningkat 42.565.791.988,- meningkat sebesar Rp.

sebesar Rp. 17.811.764.344,- dibanding laba usaha 14.754.889.508,- atau 53,05% dibandingan dengan

tahun 2009 sebesar Rp. 37.525.081.000,-. Pendapatan tahun 2009. Kenaikan ini terutama berasal dari

ini berasal dari pekerjaan feasibility study dan Desain penyelesaian pekerjaan feasibility study dengan Desain

Enjiniring di 33 lokasi PLTU Skala Kecil Luar Jawa dari Enjiniring di 33 lokasi PLTU Skala Kecil Luar Jawa dari

70 lokasi yang dibangun PT PLN (Persero). 70 lokasi yang dibangun oleh PT PLN (Persero).

Pendapatan/(Beban) lain-lain tahun 2010 mencapai Rp. Posisi kas dan bank pada akhir tahun 2010 adalah

(6.009.141.713,-) yang berasal dari pendapatan bunga, sebesar Rp. 127.062.183.773,- mengalami peningkatan

pendapatan lain-lain dan beban lain-lain, pendapatan sebesar Rp. 30.259.728.043,- atau 31,26%

lain-lain tersebut mengalami kenaikan sebesar 212% dibandingkan tahun 2009. Peningkatan kas dan bank

atau sebesar Rp. 3.763.440.053,- dibanding terutama berasal dari peningkatan penerimaan kas dari

pendapatan lain-lain pada tahun 2009 sebesar Rp. aktivitas operasi.

(2.245.701.660,-). Selama lima tahun terakhir, sejak tahun 2006 sampai

dengan tahun 2010, arus kas memperlihatkan saldo kas dan bank tertinggi pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 127.062.183.773,- dan terendah pada tahun 2006 yaitu sebesar Rp. 9.762.308.022,-.


(16)

n ANALISA

n

SUMBER DAYA MANUSIA

n

TATA KELOLA

n

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

n

COMPANY PROFILE

n

FINANCE HIGHLIGHT

n

ORGANISASI

ANALISA

KEUANGAN

Rasio aktivitas telah seiring dengan peningkatan jumlah aset di tahun

Rasio aktivitas perusahaan tahun 2010, ditinjau dari 2010.

collection period tidak mengalami perubahan Selama lima tahun terakhir, rasio aktivitas perusahaan

dibandingan dengan tahun 2009. Hal ini disebabkan ditinjau dari collection period, tertinggi terjadi pada

oleh tidak adanya perubahan atas realisasi collection tahun 2010 dan 2009, sedangkan terendah terjadi pada

atas piutang usaha perusahaan pada tahun 2010. tahun 2008. Jika ditinjau dari total asset turn over,

Sedangkan total asset turn over mengalami kenaikan, tertinggi terjadi pada tahun 2006, sedangkan yang

karena kemampuan perusahaan untuk menghasilkan terendah terjadi pada tahun 2007. Sedangkan ditinjau

pendapatan lebih besar apabila dibandingkan dengan dari total equity to total asset, tertinggi terjadi pada

jumlah aset perusahaan, dimana perusahaan telah tahun 2010, sedangkan terendah terjadi pada tahun

memanfaatkan asetnya secara maksimal untuk 2006.

perusahaan meningkatkan pendapatnya. Total equity

to total asset juga mengalami kenaikan karena Selama tahun 2010, PT PLN Enjiniring telah

kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih memperoleh pekerjaan dalam proyek-proyek


(17)

n

ANALISA

n

SUMBER DAYA MANUSIA

n

TATA KELOLA

n

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

n

COMPANY PROFILE

n

FINANCE HIGHLIGHT

n

ORGANISASI

SUMBER DAYA

MANUSIA

Kekuatan sumber daya manusia yang berkiprah dalam melakukan kegiatan selama tahun 2010 adalah sebanyak 214 orang, terdiri dari 5 Direksi, 1 Sekretaris Perusahaan, 1 Kepala Satuan Manajemen Risiko dan 7 Senior Manajer yang merupakan pegawai tugas karya PT PLN (Persero), 42 pegawai organik PT PLN Enjiniring sisanya sebanyak 172 orang masih berstatus sebagai tenaga kerja dengan perjanjian kerja untuk waktu tertentu, yang tersebar di kantor induk dan kantor proyek PLTA Asahan I dan PLTU Binjai.

Struktur organisasi dan sumber daya manusia yang didayagunakan dalam mewujudkan realisasi kegiatan perusahaan dalam tahun 2009 adalah sebagai berikut :

Struktur Organisasi

DIREKTUR UTAMA

Direktur Pembangkit Direktur Transmisi & Distribusi Direktur Pemasaran &

Pengembangan Usaha Direktur Administrasi & Keuangan

Senior Manajer

Pemasaran II Senior Manajer Pembangkit II

General Manager Divisi

Senior Manajer Distribusi

Project Team Leader (PTL)

Senior Manajer Akuntansi

Senior Manajer SDM

Senior Manajer Umum Senior Manajer

Pengembangan Usaha Senior Manajer

Pemasaran I Senior Manajer Pembangkit I Senior Manajer Transmisi Senior Manajer Keuangan Kepala Satuan

Manajemen Risiko Kepala Satuan Pengawasan Intern

Sekretaris Perusahaan

Peningkatan Kualitas SDM

dalam pemberian fasilitas kesehatan, kesempatan

untuk mengembangan diri dengan mendapatkan PLN Enjiniring dalam pembinaan Sumber Daya

pelatihan dan pengembangan kompetensi individu. Manusianya menerapkan Sistem Manajemen Sumber

Pelatihan dan pengembangan kompetensi Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK)

diimplementasikan melalui pendidikan keahlian, dimana dalam pemberian remunerasi pegawai

coaching ataupun mentoring berdasarkan Training mengacu kepada kesetaraan dengan PT PLN (Persero)

Needs Analysis (TNA), sesuai dengan kompetensi dengan prinsip P3 (Pay for Person, Pay for Position, Pay

kebutuhan jabatan (KKJ). Dalam mendukung aktifitas for Performance).

pekerjaan secara profesional, PLN Enjiniring telah Peningkatan produktifitas karyawan tidak terlepas dari

menyusun Direktori Kompetensi dalam upaya usaha Manajemen dalam mencetak karyawan yang

menciptakan tenaga kerja yang profesional dan kompeten dalam bidangnya seiring dengan


(18)

berisikan pernyataan tentang kekuatan-kekuatan tanggung jawab dapat berjalan sesuai dalam

(strength) dan peluang-peluang (opportunity for koridornya. Audit berkala, program evaluasi dan revisi

improvement) yang telah dimiliki Perusahaan dalam dilakukan dalam mencapai peningkatan berkelanjutan

melakukan perbaikan. Selanjutnya dijadikan petunjuk dari proses bisnis yang ada serta pengidentifikasian

dalam menentukan prioritas perbaikan agar berbagai faktor risiko yang dapat mempengaruhi

Perusahaan dapat bertahan dan bertumbuh di era kinerja perseroan dari sisi operasional maupun

globalisasi. Penilai SMB dilakukan oleh Indonesian manajemen.

Quality Award Foundation dan dinilai berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut:

l Leadership Berdasarkan realisasi kegiatan operasional, kegiatan

l Strategic planning investasi dan kegiatan pendanaan, perhitungan kinerja

l Customer and market focus PT PLN Enjiniring dalam tahun 2010 berdasarkan

l Measurement, analysis and knowledge Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor

management KEP-100/MBU/202 tanggal 4 Juni 2002 apabila ditinjau

l Human resources focus dari aspek keuangan, aspek operasional dan aspek

l Process management administrasi, maka penilaian kinerja yang dapat dicapai

l Results oleh PT PLN Enjiniring pada tahun 2010 adalah dengan

total skor sebesar 96,50. Apabila nilai tersebut Pada tahun 2010, PT PLN Enjiniring mencapai Score

dibandingkan dengan kriteria yang tercantum dalam Malcolm Baldrige sebesar 386 atau naik 10% dari

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara tersebut target RKAP.

maka PT PLN Enjiniring dapat digolongkan sebagai perusahaan SEHAT (AAA).

Manajemen PT PLN Enjiniring melakukan pengawasan internal dengan melakukan pendekatan sistematis agar penerapan dari prinsip-prinsip akutanbilitas dan

Tingkat Kesehatan Perusahaan

Sistem Pengendalian Internal

n

ANALISA

n

SUMBER DAYA MANUSIA

n

TATA KELOLA

n

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Kinerja Tata Kelola Perusahaan

Rapat Klarifikasi Komisaris dan Direksi

Pencegahan Benturan Kepentingan

Penilaian Kinerja Proses Bisnis

Sebagai tindak lanjut penerapan Good Corporate Dewan Komisaris dan Direksi melakukan komunikasi

Governance (GCG) di PT PLN Enjiniring, perusahaan dalam rapat klarifikasi yang secara konsisten dilakukan

telah menyusun buku panduan pelaksanaan Good minimal satu bulan sekali sebagai bagian dari

Corporate Governance (GCG) agar dapat tercipta tata pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris

kelola perusahaan yang baik. dalam memantau kinerja keuangan dan operasional

perusahaan. PT PLN Enjiniring menegaskan penerapan budaya

perusahaan dengan menyusun buku pedoman (Board Sepanjang tahun 2010 terhitung telah melakukan rapat

Manual) untuk Dewan Komisaris dan Direksi. Kegiatan klarifikasi sebanyak 12 kali dengan Risalah Rapat

tersebut akan disusul dengan penyempurnaan Code of Klarifikasi yang dibuat dan ditandatangani oleh jajaran

Conduct. Direksi dan Dewan Komisaris untuk kemudian

Board Manual yang disusun adalah merupakan didistribusikan kepada seluruh jajaran Direksi dan

rangkuman uraian pekerjaan, peraturan-peraturan, dan Dewan Komisaris yang hadir maupun yang tidak hadir.

ketentuan perusahaan yang berhubungan dengan Rapat internal Komite Audit diadakan minimal 1 kali

pengelolaan perusahaan. dalam sebulan, yang risalah rapatnya dibuat dan

ditandatangani oleh Komite Audit untuk kemudian didistribusikan kepada jajaran Direksi dan Dewan Komisaris.

PT PLN Enjiniring menghindari keterlibatan Komisaris, Direksi dan Karyawan dalam transaksi yang berpotensi

menimbulkan benturan kepentingan. Oleh karena itu, Dalam melakukan pengukuran kinerja proses bisnis

setiap transaksi yang diambil selalu diajukan dan Perusahaan, PT PLN Enjiniring menggunakan indikator

disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Score Malcolm Baldrige (SMB). Penilaian SMB

Umum Pemegang Saham (RUPS). bertujuan untuk memberikan umpan balik kepada

Perusahaan dalam rangka melakukan perbaikan dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Umpan balik

n

COMPANY PROFILE

n

FINANCE HIGHLIGHT

n

ORGANISASI


(19)

n

ANALISA

n

SUMBER DAYA MANUSIA

n

TATA KELOLA

n

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

PT PLN Enjiniring melakukan komitmen kepedulian terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan masyarakat disekitar lokasi perusahaan. Melakukan santuan kepada anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa dengan pemberian alat-alat sekolah, pakaian layak pakai, alat sholat, dan dalam bentuk santunan uang tunai. Selain itu sebagai wujud kepedulian dalam mendukung kegiatan di dunia pendidikan, PLN Enjiniring juga melakukan program PSG (Pendidikan Sistem Ganda) dengan menerima pelajar kelas XII SMA dan setara untuk melakukan magang (kerja praktek) di kantor PLN Enjiniring.

Pada tahun 2010, PT PLN Enjiniring memberikan bantuan melalui program Gizi Balita yang dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2010.

Selain itu PT PLN Enjiniring juga ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) antara lain kegiatan-kegiatan; peluncuran program GRASS PT PLN (Persero) yang dimulai dengan pelaksanaan

TANGGUNG JAWAB SOSIAL


(20)

Dewan Komisaris dan Direksi PT PLN Enjiniring bertanggung jawab atas seluruh informasi keuangan dan informasi terkait lainnya dalam laporan tahunan 2009. Laporan tahunan Perusahaan telah disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia dan diaudit oleh auditor independen. Laporan tahunan Perusahaan memuat data dan informasi mengenai kinerja dan kegiatan Perusahaan pada tahun 2009 serta pembahasan singkat mengenai kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi selama tahun berjalan

TANGGUNG JAWAB

PELAPORAN KEUANGAN

DEWAN KOMISARIS

Nasri Sebayang

Komisaris Utama

Rudi Hermawan Karsaman

Komisaris

Julius Bobo

Komisaris

Velix Vernando Wanggai

Komisaris

DIREKSI

Ahmad Solihin

Direktur Utama

Agus Darmadi

Direktur Pembangkit

Mochamad Dalyono

Direktur Transmisi & Distribusi

Budi Kusmarwoto

Direktur Pemasaran & Pengembangan Usaha

Sutiknyo

Direktur Administrasi & Keuangan

LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

31 DESEMBER 2010 DAN 2009

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


(21)

n LAPORAN KEUANGAN

PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING

DAFTAR ISI

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

1

LAPORAN KEUANGAN – Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

Neraca

2

Laporan Laba RugI

4

Laporan Perubahan Ekuitas

5

Laporan Arus Kas

6


(22)

(23)

n LAPORAN KEUANGAN

PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING

NERACA

31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Rp Rp ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 4 127.062.183.773 96.802.455.730 Piutang usaha 5

Pihak hubungan istimewa 22 15.023.543.461 11.850.512.628 Pihak ketiga - setelah dikurangi

penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.865.660.320

tahun 2010 dan Rp 1.767.858.332 tahun 2009 6.982.743.440 6.068.238.563 Piutang lain-lain 2.177.381.655 1.942.711.805 Pajak dibayar dimuka 6 1.032.322.400

1.032.322.400 Biaya dibayar dimuka dan uang muka 7 8.138.743.613

2.427.681.074 Kekurangan penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak 8,12 2.048.678.373

23.379.669.085 Jumlah Aset Lancar 162.465.596.715

143.503.591.285

ASET TIDAK LANCAR

Investasi saham 9 1.867.500.000 9.367.500.000 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp 2.222.064.153 tahun 2010

dan Rp 1.843.212.165 tahun 2009 10 752.895.938 1.094.449.926 Aset lain-lain 542.691.057 250.702.997 Jumlah Aset Tidak Lancar 3.163.086.995 10.712.652.923

JUMLAH ASET 165.628.683.710 154.216.244.208

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.


(24)

Catatan 2010 2009 Rp Rp KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR

Hutang usaha 11 13.488.457.029 20.347.550.497 Hutang pajak 12,19 8.069.210.087 14.077.719.127 Hutang lain-lain 13 776.135.091 1.622.322.140 Biaya masih harus dibayar 14 8.481.923.854 3.478.973.327 Kelebihan penagihan atas pengakuan pendapatan kontrak 8,23 1.053.180.637 23.403.646.983 Jumlah Kewajiban Lancar 31.868.906.698

62.930.212.074

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Hutang pihak hubungan istimewa 22 41.131.466 15.279.827 Kewajiban imbalan kerja 21 1.551.101.251

-Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 1.592.232.717 15.279.827 EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar - 100.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh - 25.000.000 saham 15 25.000.000.000 25.000.000.000 Saldo laba

Ditentukan penggunaannya 5.169.395.081 5.169.395.081 Tidak ditentukan penggunaannya 101.998.149.214 61.101.357.226 Jumlah Ekuitas 132.167.544.295 91.270.752.307 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 165.628.683.710 154.216.244.208 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING

NERACA

31 DESEMBER 2010 DAN 2009 - Lanjutan

PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING

LAPORAN LABA RUGI

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Catatan 2010 2009 Rp Rp PENDAPATAN BERSIH 16 167.599.028.027 136.487.410.157 BEBAN LANGSUNG 17 76.068.224.447 66.497.788.415 LABA KOTOR 91.530.803.580

69.989.621.742

BEBAN USAHA 18 36.200.274.875 32.464.540.697 LABA USAHA 55.330.528.705

37.525.081.045

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Penghasilan bunga 2.127.724.946 658.760.877 Penurunan nilai investasi saham 9 (7.500.000.000)

-Rugi kurs mata uang asing - bersih (142.826.576) (796.627.322) Lain-lain - bersih (487.723.444) (2.107.835.215) Beban Lain-lain - Bersih (6.002.825.074) (2.245.701.660) LABA SEBELUM PAJAK 49.327.703.631 35.279.379.385 BEBAN PAJAK 19 6.761.911.643 7.468.476.905 LABA BERSIH 42.565.791.988 27.810.902.480

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.


(25)

PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Modal Ditentukan Tidak ditentukan Jumlah Catatan disetor penggunaannya penggunaannya ekuitas Rp Rp Rp Rp Saldo per 1 Januari 2009 25.000.000.000 5.169.395.081

34.338.344.743

64.507.739.824

Dividen tunai 20 - - (1.047.889.997)

(1.047.889.997)

Laba bersih tahun berjalan - - 27.810.902.480

27.810.902.480

Saldo per 31 Desember 2009 25.000.000.000 5.169.395.081

61.101.357.226

91.270.752.307

Dividen tunai 20 - - (1.669.000.000)

(1.669.000.000)

Laba bersih tahun berjalan - - 42.565.791.988

42.565.791.988

Saldo per 31 Desember 2010 25.000.000.000 5.169.395.081

101.998.149.214

132.167.544.295

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Saldo laba

PT. PRIMA LAYANAN NASIONAL ENJINIRING

LAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

n LAPORAN KEUANGAN

2010 2009

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Laba sebelum pajak 49.327.703.631

35.279.379.385

Penyesuaian untuk :

Penyusutan 378.851.988

378.919.942

Perubahan tarif pajak penghasilan final - (169.236.750)

Pembebanan pajak dibayar dimuka - 110.129.398

Penyisihan penurunan nilai investasi saham 7.500.000.000

-Penghasilan bunga (2.127.724.946)

(658.760.877)

Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja 55.078.830.673

34.940.431.098

Perubahan modal kerja :

Piutang usaha (4.087.535.710)

16.885.362.989

Piutang lain-lain (4.113.310.174)

(1.109.939.405)

Pajak dibayar dimuka - (374.553.928)

Biaya dibayar dimuka dan uang muka (1.832.422.216)

3.142.880.896

Kelebihan pengakuan pendapatan kontrak

konstruksi atas penagihan 21.330.990.712 (20.659.459.560) Aset lain-lain (291.988.060) 417.719.048 Hutang usaha (6.859.093.468) 6.218.021.372 Hutang lain-lain 730.765.841 1.622.322.141 Hutang pajak (5.833.492.255) 4.884.404.193 Biaya masih harus dibayar 5.002.950.527 1.901.729.064 Kelebihan penagihan atas pengakuan pendapatan

kontrak konstruksi (22.350.466.346) 21.295.589.724 Kas dihasilkan dari operasi 36.775.229.525 69.164.507.632

Pembayaran pajak penghasilan (6.936.928.428) (6.702.611.619) Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 29.838.301.097 62.461.896.013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan bunga 2.127.724.946

658.760.877

Perolehan aset tetap (37.298.000)

(233.042.592)

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Investasi 2.090.426.946

425.718.285

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran dividen (1.669.000.000)

(1.375.849.676)

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (1.669.000.000)

(1.375.849.676)

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 30.259.728.043

61.511.764.622

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 96.802.455.730

35.290.691.108

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 127.062.183.773 96.802.455.730

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.


(1)

Tempat Persentase

kedudukan kepemilikan 2010 2009

Rp Rp

PT Tenaga Prima Teknologi Bengkulu - - 7.500.000.000 PT Permata Prima Elektrindo Jambi 15,00% 1.500.000.000 1.500.000.000 PT Pura Daya Prima Sumatera Selatan 15,00% 300.000.000

300.000.000

PT Multidaya Prima Elektrindo Sumatera Selatan 15,00% 45.000.000

45.000.000

PT Elnusa Prima Elektrika Sumatera Selatan 7,50% 22.500.000

22.500.000

Jumlah 1.867.500.000

9.367.500.000

Nama Perusahaan

9. INVESTASI SAHAM

Perusahaan mempunyai penyertaan saham pada perusahaan sebagai berikut :

Pada tahun 2007, Perusahaan melakukan penyertaan saham pada PT Tenaga Prima Teknologi, yang didirikan dalam rangka pembentukan Independent Power Producer (IPP) PLTU Pulau Baai, Bengkulu dengan harga perolehan Rp 7,5 miliar dan persentase kepemilikan sebesar 15%. Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan penghapusan nilai investasi saham pada PT Tenaga Prima Teknologi sehubungan dengan tidak diperpanjangnya Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik antara PT PLN (Persero) dengan Perusahaan.

Pada tahun 2006, Perusahaan memperoleh penyertaan saham pada PT Permata Prima Elektrindo dan PT Multidaya Prima Elektrindo dengan persentase kepemilikan masing-masing sebesar 15% sebagai tambahan imbalan jasa yang diberikan Perusahaan kepada PT Permata Indo Cemerlang Sejahtera dan PT Multi Sakadaya untuk pekerjaan studi kelayakan dan pembebasan lahan untuk IPP Sarolangun, Jambi dan IPP Sako, Palembang, Sumatera Selatan.

Pada tahun 2005, Perusahaan memperoleh penyertaan saham pada PT Pura Daya Prima dan PT Elnusa Prima Elektrika dengan persentase kepemilikan masing-masing sebesar 15% dan 7,5% sebagai tambahan imbalan jasa yang diberikan Perusahaan kepada PT Manggala Gita Karya untuk pekerjaan studi kelayakan dan pembebasan lahan pembentukan IPP Musi II – Sumatera Selatan dan PT Elnusa Prima Elektrika untuk pekerjaan studi kelayakan dalam pembentukan IPP Prabumulih, Sumatera Selatan.

10. ASET TETAP

1 Januari 31 Desember

2010 Penambahan Pengurangan 2010

Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan

Peralatan kantor 1.062.632.115 - - 1.062.632.115

Peralatan pengolahan data 1.864.479.976 37.298.000 - 1.901.777.976

Kendaraan 1 0.550.000 - - 10.550.000

Jumlah 2.937.662.091 37.298.000 - 2.974.960.091

Akumulasi penyusutan

Peralatan kantor 650.713.356 154.803.586 - 805.516.942

Peralatan pengolahan data 1.187.223.817 221.938.403 - 1.409.162.220

Kendaraan 5..274.992 2.110.000 - 7.384.992

Jumlah 1.843.212.165 378.851.988 - 2.222.064.153

Jumlah tercatat 1.094.449.926 752.895.93

Januari 31 Desember

2009 Penambahan Pengurangan 2009

Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan

Peralatan kantor 916.192.523 146.439.592 - 1.062.632.115

Peralatan pengolahan data 1.777.876.976 86.603.000 - 1.864.479.976

Kendaraan 10.550.000 - - 10.550.000

Jumlah 2.704.619.499 233.042.592 - 2.937.662.091

Akumulasi penyusutan

Peralatan kantor 478.327.478 172.385.878 - 650.713.356

Peralatan pengolahan data 982.799.749 204.424.068 - 1.187.223.817

Kendaraan 3.164.996 2.109.996 - 5.274.992

Jumlah 1.464.292.223 378.919.942 - 1.843.212.165

Jumlah tercatat 1.240.327.276 1.094.449.926

Beban penyusutan adalah sebesar Rp 378.851.988 tahun 2010 dan Rp 378.919.942 tahun 2009.

11. HUTANG USAHA

2010 2009

Rp Rp

PT Indopower Internasional 2.768.733.591 1.251.943.591

PT Adhiyasa Desicon 985.125.000

-PT Visi Pratama Enersia 867.000.000 1.407.000.000

PT Atlas Primaco 777.000.000 1.267.000.000

PT Garda Mandiri Tunggal 634.672.000

-PT Aneka Bangun Rekatama Engineering 525.057.500

-Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500 juta) 6.930.868.938 16.421.606.906

Jumlah 13.488.457.029 20.347.550.497

12. HUTANG PAJAK

2010 2009

Rp Rp

Pajak kini (Catatan 19)

2010 1.045.434.867

-2009 1.032.491.578 2.255.943.230

2008 - 387.729.026

2007 3.000.000 3.000.000

Pajak Penghasilan

Pasal 21 1.620.486.790 1.560.421.260

Pasal 23 118.610.730 1.029.612.222

Pasal 26 118.914.848 118.914.848

Pasal 4 (2) 1.493.285.850 423.305.626

Pajak Pertambahan Nilai 2.636.985.424 8.298.792.915


(2)

13. HUTANG LAIN-LAIN

2010 2009

Rp Rp

PT Sinergi Sumber Daya Indonesia 269.730.000 1.598.000.000

Lain-lain 506.405.091 24.322.140

Jumlah 776.135.091 1.622.322.140

14. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

2010 2009

Rp Rp

Tunjangan kesejahteraan 4.345.233.581 1.612.765.566

Pelatihan 1.639.450.000

-Jasa produksi 843.530.248 252.591.219

Denda pajak 120.387.286 120.387.286

Lain-lain 1.533.322.739 1.493.229.256

Jumlah 8.481.923.854 3.478.973.327

15. MODAL SAHAM

Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 31 Desember 2010 dan 2009

Jumlah Persentase

Nama pemegang saham saham kepemilikan Jumlah

Rp

PT PLN (Persero) 24.975.000 99,90% 24.975.000.000

Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan

PLN (Persero) 25.000 0,10% 25.000.000

Jumlah 25.000.000 100,00% 25.000.000.000

16. PENDAPATAN BERSIH

Akun ini merupakan pendapatan atas jasa enjiniring dan lainnya dan jasa konsultan sebagai berikut:

2010 2009

Rp Rp

Pembangkitan 97.360.440.775 98.219.081.284

Transmisi 70.238.587.252 38.268.328.873

Jumlah 167.599.028.027 136.487.410.157

Pendapatan bersih dari pihak hubungan istimewa sebesar 95,45% dan 94,29% dari jumlah pendapatan bersih Perusahaan masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009 (Catatan 22).

17. BEBAN LANGSUNG

2010 2009

Rp Rp

Sub-kontraktor 28.980.928.578 20.351.553.577

Remunerasi enjiniring 22.823.092.037 28.464.183.883

Perjalanan dinas dan transportasi 10.668.935.248 9.039.204.577

Alat tulis kantor 4.169.794.127 1.240.159.673

Pelatihan 3.831.572.658

-Sewa 1.689.291.797 1.970.205.704

Imbalan jasa kerja 1.030.112.078

-Lain-lain 2.874.497.924 5.432.481.001

Jumlah 76.068.224.447 66.497.788.415

18. BEBAN USAHA

2010 2009

Rp Rp

Gaji dan kesejahteraan karyawan 20.095.485.675 14.659.937.616

Perjalanan dinas dan transportasi 2.680.065.739 1.714.534.863

Konsultan 2.620.949.317 1.059.443.753

Sewa 2.345.642.124 2.418.915.630

Jasa tenaga kerja 1.807.938.019 1.596.954.513

Alat keperluan kantor 1.270.781.666 1.515.015.849

Asuransi 796.760.750 1.214.907.183

Tunjangan pajak penghasilan karyawan 752.511.483 2.323.283.230

Telekomunikasi 658.640.336 426.943.765

Konsumsi 599.434.969 469.435.139

Imbalan jasa kerja 520.989.173

-Perawatan dan perbaikan 469.951.037 289.750.377

Penyusutan 378.851.988 378.919.942

Alat tulis kantor 352.804.769 503.059.607

Iklan dan promosi 181.513.000 231.435.150

Beban piutang ragu-ragu 97.801.988 1.622.659.922

Lain-lain 570.152.842 2.039.344.158

Jumlah 36.200.274.875 32.464.540.697

19. PAJAK PENGHASILAN

Beban pajak Perusahaan terdiri dari:

2010 2009

Rp Rp


(3)

Pajak kini

Rekonsiliasi antara pendapatan usaha menurut laporan laba rugi dengan pendapatan kena pajak penghasilan final tahun berjalan adalah sebagai berikut :

2010 2009

Rp Rp

Pendapatan usaha menurut laporan laba rugi 162.766.642.641 110.911.463.040 Koreksi negatif

Pengurangan pendapatan ( 1.594.382.826) (23.977.897)

Pendapatan kena pajak 161.172.259.815 110.887.485.143

Pendapatan dikenakan Pajak Penghasilan Final tarif 6% - 13.897.694.970 Pendapatan dikenakan Pajak Penghasilan Final tarif 4% 161.172.259.815 96.989.790.173

Beban pajak final (6%) - 833.861.698

Beban pajak final (4%) 6.446.890.393 3.879.591.607

Jumlah beban pajak final 6.446.890.393 4.713.453.305

Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi atas porsi pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan non final dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut :

2010 2009

Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi 955.391.647 8.361.675.342 Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan

menurut fiskal :

Kesejahteraan dan tunjangan pajak karyawan 131.946.681 859.366.484

Penyisihan piutang ragu-ragu 2.669.300 311.802.589

Asuransi 8.920.999 80.349.024

Beban dan denda pajak 768.746 40.766.065

Penyusutan aset tetap (4.988.823) 3.285.272

Penghasilan bunga dikenakan pajak final (63.642.249) (126.584.347)

Lain-lain 229.018.805 308.710.290

Jumlah 304.693.459 1.477.695.376

Laba kena pajak 1.260.085.106 9.839.370.718

Perhitungan beban pajak adalah sebagai berikut :

2010 2009

Rp Rp

28% x Rp 9.839.370.000 tahun 2009 - 2.755.023.600

25% x Rp 1.260.085.000 tahun 2010 315.021.250

-Jumlah 315.021.250 2.755.023.600

Rincian beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rp Rp

Beban pajak final 6.446.890.393 4.713.453.305

Beban pajak non-final 315.021.250 2.755.023.600

Jumlah 6.761.911.643 7.468.476.905

Dikurangi pembayaran pajak di muka

Bukti pemotongan pajak penghasilan final 5.627.147.176 3.680.961.726

Pasal 23 89.329.600 1.529.071.949

Fiskal - 2.500.000

Jumlah 5.716.476.776 5.212.533.675

Hutang pajak 1.045.434.867 2.255.943.230

Surat Ketetapan Pajak

Pada tanggal 28 Oktober 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan (PPh) badan tahun pajak 2004 sejumlah Rp 657.768.472. Selama tahun 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh pasal 21 dan pasal 23 tahun pajak 2004 dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas PPh pasal 21, pasal 23, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Fiskal Luar Negeri untuk tahun pajak 2009 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 658.003.249. Pada tanggal 28 Oktober 2009, SKPKB dan STP tersebut telah dipindahbukukan terhadap SKPLB PPh badan tahun 2004 sebesar Rp 657.768.472 dan dibayar tunai sebesar Rp 234.777 pada tanggal 10 Pebruari 2010.

Pada tanggal 22 Januari 2009, Perusahaan menerima STP atas PPh pasal 25 tahun 2008 masing-masing sebesar Rp 1.032.322.400, Rp 72.262.568, dan Rp 400.000 untuk pokok, bunga, dan denda. Perusahaan juga menerima STP atas PPh pasal 21, pasal 23, dan PPN tahun 2008 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 29.759.766. Perusahaan telah melakukan pembayaran atas seluruh STP tersebut pada tanggal 10 September 2009.

Sehubungan dengan pemeriksaan pajak, Perusahaan mencatat beban pajak sebesar Rp 212.151.732 pada tahun 2009 yang dicatat sebagai beban lain-lain.

20. DIVIDEN TUNAI

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 21 Mei 2010, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai atas laba bersih tahun 2009 sebesar Rp 1.669.000.000. Dividen tersebut telah dibayarkan pada tanggal 2 Agustus 2010.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 19 Juni 2009, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai atas laba bersih tahun 2008 sebesar Rp 1.047.889.997. Dividen tersebut telah dibayarkan pada tanggal 31 Desember 2009.


(4)

21. IMBALAN KERJA Imbalan Pasca-Kerja

Program Iuran Pasti

Perusahaan mempunyai karyawan yang diperbantukan oleh PT PLN (Persero) pada Perusahaan. PT PLN (Persero) menanggung kewajiban imbalan pasca-kerja meliputi imbalan pensiun lain berupa uang pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian, tunjangan tambahan penghasilan dan penghargaan purna jabatan, dan pemeliharaan kesehatan serta menyediakan program dana pensiun imbalan pasti bagi karyawan yang diperbantukan. Program dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun PLN (Persero). Selama karyawan diperbantukan bekerja pada Perusahaan, Perusahaan wajib membayar iuran program pensiun kepada PT PLN (Persero) berdasarkan keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 332.K/010/DIR/2003. Iuran yang dibayar Perusahaan diakui sebagai beban pada tahun berjalan, karena Perusahaan tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut.

Iuran pensiun yang dibayarkan Perusahaan untuk karyawan yang diperbantukan sebesar Rp 113.822.145 di tahun 2010 dan Rp 110.755.921 di tahun 2009.

Karyawan tetap berhak diikutsertakan dalam imbalan pasca-kerja yang imbalannya ditentukan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca-kerja tersebut adalah 42 orang pada tahun 2010.

Imbalan Kerja Jangka Panjang

Perusahaan juga memberikan imbalan kerja jangka panjang tanpa pendanaan berupa tunjangan uang cuti besar, tunjangan kecelakaan dinas, dan bantuan kematian dan pemakaman bagi karyawan yang memenuhi persyaratan.

Perhitungan imbalan pasca-kerja dan imbalan kerja jangka panjang ini dihitung oleh PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris adalah sebagai berikut :

Umur pensiun normal 56 tahun

Tingkat diskonto per tahun 9,13% tahun 2010

Tingkat kenaikan gaji per tahun 8%

Tingkat cacat 0,02%

Tingkat kematian CSO 58 modified

Beban imbalan kerja Perusahaan dicatat sebagai beban kepegawaian yaitu sebagai berikut : 2010

Imbalan Imbalan kerja jangka

pasca-kerja panjang Jumlah

Rp Rp Rp

Biaya jasa kini 854.125.183 1.020.390.352 1.874.515.535

Beban bunga 62.719.014 73.881.838 136.600.852

Keuntungan aktuaria - (460.015.136) (460.015.136)

Jumlah 916.844.197 634.257.054 1.551.101.251

Kewajiban imbalan pasca-kerja dan imbalan jangka panjang yang timbul sebelum tahun 2010 sebesar Rp 1.496.175.818 dicatat sebagai beban tahun berjalan karena jumlahnya tidak signifikan.

2010 Imbalan Imbalan kerja jangka

pasca-kerja panjang Jumlah

Rp Rp Rp

Nilai tunai kewajiban kini 923.182.246 634.257.054 1.557.439.300

Kerugian aktuaria belum diakui (6.338.049) - (6.338.049)

Kewajiban imbalan kerja 916.844.197 634.257.054 1.551.101.251

Mutasi kewajiban imbalan kerja Perusahaan adalah sebagai berikut :

2010 Imbalan Imbalan kerja jangka

pasca-kerja panjang Jumlah

Rp Rp Rp

Saldo awal tahun - -

-Beban tahun berjalan 916.844.197 634.257.054 1.551.101.251

Pembayaran imbalan - -

-Saldo akhir tahun 916.844.197 634.257.054 1.551.101.251

22. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA

Sifat Hubungan Istimewa

a. PT PLN (Persero) dan Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN (Persero) (YPK) merupakan pemegang saham Perusahaan.

b. Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan yaitu PT Indonesia Power, PT Pelayanan Listrik Nasional Batam, dan PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan.


(5)

Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa

Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak hubungan istimewa, yang meliputi antara lain:

a. Perusahaan memberikan jasa enjiniring dan lainnya serta jasa konsultan kepada pihak hubungan istimewa. Rincian transaksi pendapatan dan piutang usaha dari pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Perusahaan juga melakukan transaksi lain dengan pihak-pihak hubungan istimewa. Hutang Perusahaan kepada PT PLN (Persero) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 41.131.466 dan Rp 15.279.827 merupakan hutang yang timbul atas biaya

Perusahaan yang dibayarkan terlebih dahulu.

b. Perusahaan melakukan perjanjian dengan PT PLN (Persero) yang meliputi pekerjaan jasa konsultasi studi kelayakan (feasibility study) PLTU Skala Kecil di 33 lokasi luar Jawa. c. Perusahaan menyewa gedung kantor milik PT PLN (Persero) seluas 1.009 m2 di Jl. Aipda

K.S. Tubun 1/2, Jakarta, dengan nilai sewa sebesar Rp 614.662.620 tahun 2010 dan Rp 558.784.200 tahun 2009.

23. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

2010 2009

Mata Uang Mata Uang

Asing Ekuivalen Rp Asing Ekuivalen Rp

Aset

Bank US$ 466.876 4.197.684.544 340.988 3.205.383.832

Piutang usaha US$ 714.698 6.425.847.290 587.044 5.518.213.600 Jumlah Aset US$ 1.181.574 10.623.531.834 928.032 8.723.597.432

Kewajiban

Hutang lain-lain US$ 30.000 269.730.000 170.000 1.598.000.000

Pendapatan Piutang usaha Pendapatan Piutang usaha

Rp Rp Rp Rp

PT PLN (Persero) 158.312.038.756 14.170.211.461 128.221.800.556 11.412.690.628 PT Indonesia Power 1.087.575.000 270.897.000 246.270.000 270.897.000 PT Pelayanan Listrik

Nasional Batam 415.510.000 415.510.000 219.850.000 -PT Pelayanan Listrik

Nasional Tarakan 151.750.000 166.925.000 - 166.925.000 Jumlah 159.966.873.756 15.023.543.461 128.687.920.556 11.850.512.628 Persentase dari jumlah

pendapatan 95,45% 94,29%

Persentase dari jumlah

aset 9,07% 7,68%

2010 2009

24. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, kredit, dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.

i. Manajemen risiko mata uang asing

Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing seperti diungkapkan dalam Catatan 23. Perusahaan tidak menggunakan derivatif kontrak untuk membatasi risiko mata uang asing.

Sebagian besar transaksi Perusahaan adalah dalam mata uang Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional. Manajemen menganggap bahwa dampak dari perubahan mata uang non-fungsional yaitu US Dollar tidak siginifikan meskipun baru-baru ini nilai tukar Rupiah terdepresiasi terhadap US Dollar.

ii. Manajemen risiko tingkat bunga

Dalam mengelola usaha Perusahaan menghadapi risiko suku tingkat bunga. Namun Perusahaan saat ini tidak mempunyai pinjaman, sehingga tingkat suku bunga tidak memberikan dampak signifikan terhadap operasional Perusahaan.

iii. Manajemen risiko likuiditas

Perusahaan dalam melakukan ekspansinya membutuhkan dana untuk investasi yang bersumber penerimaan kas hasil operasional Perusahaan. Risiko likuiditas yang dihadapi adalah atas kewajiban lancar terutama hutang usaha yang meningkat akibat adanya

penggunaan jasa pihak ketiga dan keterlambatan pembayaran hutang pajak serta hutang lainlain. Risiko ini lebih disebabkan oleh keterlambatan penyelesaian pekerjaan investasi.

Dalam kerangka pengendalian risiko terkait likuiditas, Perusahaan melaksanakan pengendalian risiko pada fungsi perbendaharaan. Dalam pelaksanaannya fungsi perbendaharaan dibantu oleh fungsi terkait melaksanakan pengelolaan risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang termasuk persyaratan likuiditas manajemen. Perusahaan mengatur risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang memadai dan fasilitas perbankan, dengan terus memantau perkiraan dan arus kas aktual, dan mencocokkan profil pendapatan, jatuh tempo aset keuangan dan kewajiban.

iv. Manajemen risiko kredit

Risiko kredit mengacu pada risiko bahwa pelanggan gagal dalam memenuhi kewajiban

kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan. Risiko ini lebih disebabkan oleh pembayaran pelanggan yang tidak tepat waktu dan keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Upaya-upaya pengelolaan risiko dilaksanakan dengan penjadwalan ulang atas pembayaran pelanggan. Sebagai Perusahaan yang dapat digolongkan dalam infrastruktur, dalam meminimalkan risiko tidak tertagihnya piutang, Perusahaan melakukan pendekatan kepada pelanggan jika pelanggan tidak membayar pada waktu yang telah ditentukan dengan melakukan persuasif dan mengirimkan surat pemberitahuan kembali ke pelanggan untuk melakukan pembayaran.


(6)

Direksi Perusahaan telah menyetujui laporan keuangan untuk diterbitkan pada tanggal 25 Maret 2011.