KEBIJAKAN PROGRAM PERTUKARAN PELAJAR DALAM MEMOTIVASI SISWA BERPRESTASI DI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA KHADIJAH SURABAYA.
KEBIJAKAN PROGRAM PERTUKARAN PELAJAR DALAM MEMOTIVASI SISWA BERPRESTASI DI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA KHADIJAH
SURABAYA
SKRIPSI
Oleh :
LUTFATUL MAGHFIROH NIM. D31210110
UNIVESITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
(2)
i
KEBIJAKAN PROGRAM PERTUKARAN PELAJAR DALAM MEMOTIVASI SISWA BERPRESTASI DI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SMA KHADIJAH SURABAYA
SKRIPSI Diajukan kepada
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyratan
Dalam Menyelesaikan program Sarjana Tarbiyah dan Keguruan
Oleh :
LUTFATUL MAGHFIROH NIM. D31210110
UNIVESITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2015
(3)
(4)
(5)
(6)
ABSTRAK
Lutfatul Maghfiroh (NIM : D31210110). Kebijakan Program Pertukaran Pelajar dalam Memotivasi Siswa Berprestasi di Bidang PAI (Pendidikan Agama Islam) di sma khadijah Surabaya. Skripsi, Surabaya: Program Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2015.
Selanjutnya yang menjadi rumusan masalah yaitu Bagaimana Kebijakan Pelaksanaan Program Pertukaran Pelajar SMA Khadijah Surabaya? Bagaimana Kebijakan Program Pertukaran Pelajar Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Bidang PAI di SMA Khadijah Surabaya?
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif Atas dasar itu penelitian ini menggunakan observasi, dokumen dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebijakan program pertukran pelajar adalah dilakukan setiap tahun oleh pihak sekolah meskipun sudah tidak dinamakan SBI. Sekolah dapat meningkatkan peranan dan fungsinya pada era-globalisasi, maka perlu menjalin dan meningkatkan hubungan kerja sama dengan sekolah-sekolah lain, baik di dalam maupun di luar negeri.
Dengan terjadinya hubungan antar sekolah tersebut maka dapat dilakukan kerja sama sama dalam mendukung peningkatan kualitas sekolah. Upaya seperti ini dilakukan agar sekolah menjadi sekolah unggul,inovatif serta kreatif yang berdasarkan iman dan taqwa serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tujuan adanya program pertkaran pelajar karena salah satu manfaat dari pertukaran pelajar adalah para pelajar yang merupakan subyek penting dalam pendidikan didorong untuk memahami pentingnya pembelajaran dan pemahaman antar budaya. Baik budaya keilmuan, budaya belajar dan system pembelajaran, maupun budaya yang lain. Karena para pelajar melihat dan ikut serta secara langsung dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran di sekolah yang menjadi mitra dari sekolah asal mereka.
Dengan adanya prgram ini siswa dapat termotivasi oleh kebijakan yang dilakukan sekolah, siswa lebih giat dalam belajar, dalam hal ini siswa lebih menekankan dalam pendidikan agama islam. Dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi sangatlah penting, karena dengan adanya motivasi yang tinggi dari guru maupun peserta didik tujuan pembelajaran pasti akan tercapai secara optimal. motivasi secara harafiah yaitu sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Dengan adanya motivasi diharapkan hasil prestasi belajar dapat meningkat.Karena jika motivasi belajar rendah hasil yang diharapkan tentunya tidak akan memuaskan. Motivasi akan meningkat sejalan dengan meningkatnya harapan untuk berhasil. Dengan adanya program pertukaran pelajar ini mendapatkan hasil yang baik dalam semua pelajaran, begtupun dengan prestasi siswa-siswi SMA Khadijah Surabaya
(7)
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ... ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 9
C. Tujuan Penelitian ... 9
D. Kegunaan Penelitian ... 10
E. Definisi Operasional ... 10
F. Sistematika Pembahasan ... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian dan Ruang Lingkup Pertukaran Pelajar ... 15
1. Pengertian Pertukaran Pelajar ... 15
2. Tujuan Pertukaran Pelajar ... 16
3. Fungsi Pertukaran Pelajar ... 18 B. Motivasi
(8)
1. Pengertian Motivasi ... 19
2. Teori Motivasi ... 23
3. Macam-macam Motivasi ... 24
4. Fungsi Motivasi ... 26
5. Ciri -ciri Motivasi ... 27
C. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar ... 29
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ... 32
3. Cara mengukur prestasi belajar ... 33
D. Pendidikan Agama Islam 1. Tujuan Pendidikan Agama Islam... 34
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 39
B. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 40
C. Tahap ± tahap Penelitian ... 41
D. Teknik Pengumpulan Data ... 42
E. Teknik Analisis Data ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN A.Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 48
1.Sejarah dan letak SMA Khadijah Surabaya... 48
2.Lambang SMA Khadijah Surabaya 50 3. Visi dan Misi SMA Khadijah Surabaya ... 51
(9)
4. Struktur Organisasi dan Administrasi SMA Khadijah ... 52 5. Keadaan Guru dan Murid SMA Khadijah ... 53 6.Keadaan Sarana dan Prasarana ... 54 7.Tujuan Pendidikan dan Kurikulum Pendidikan SMA Khadijah Surabaya ... 54
B. Penyajian dan Analisis data
1.Kebijakan Program Pertukaran Pelajar di SMA Khadijah Surabaya... 59
2.Bagaimana Program Pertukaran Pelajar Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Bidang PAI di SMA Khadijah Surabaya ... 67
BAB V PEMBAHASAN
A. Analisis bentuk kebijakan program pertukaran pelajar DI SMA Khadijah Surabaya ... 80 B. Program Pertukaran Pelajar Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di
Bidang PAI di SMA Khadijah Surabaya ... 82
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ... 85
B. Saran ... 86
DAFTAR PUSTAKA
(10)
1 BAB I
PEMBAHASAN A. Latar Belakang Masalah
Sebagaimana diketahui, peningkatan kualitas sumber daya manusia sudah merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia apalagi pada era globalisasi yang menuntut kesiapan setiap bangsa untuk bersaing secara bebas.Pada era globalisasi hanya bangsa-bangsa yang berkualitas tinggi yang mampu bersaing atau berkompetisi di pasar bebas.Dalam hubungannya dengan budaya kompetisi tersebut, bidang pendidikan memegang peranan yang sangat penting dan strategis karena merupakan salah satu wahana untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia, oleh karena itu sudah semestinya kalau pembangunan sektor pendidikan menjadi prioritas utama yang harus dilakukan pemerintah.
Benar adanya bahwa pada abad XX terjadi perubabahn besar mengenai konsepsi pendidikan dan pengajaran.Perubahan tersebut membawa perubahan pula dalam tingkah laku belajar dan mengajar para subjek pendidikan.1
Berdasarkan study psikologi belajar yang baru serta sosiologi pendidikan, masyarakat pendidikan menghendaki agar pengajaran memperhatikan minat, kebutuhan dan kesiapan siswa untuk belajar, serta dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan sosial sekolah.2
Dari kenyataan di atas, sudah senyatanya dimana pendidikan hendaknya lebih melayani kebutuhan dan hakikat psikologis anak didik. Pendidikan dituntut untuk memiliki kreasi dan inovasi disepanjang waktu dengan berorientasi pada sifat dan hakikat anak didik.
1 Wasty Soemanto,
Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Bina Aksara, 1987) h.3. 2 Roem Topatimasang Dkk,
Pendidikan Populer; Membangun Kesadaran Kritis, (Jogjakarta : Insist Pess,
(11)
2 Perwujudan manusia yang berkualitas tersebut menjadi tanggungtjawab pendidikan, terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek yang makin berperan dalam menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, mandiri, kreatif dan professional pada bidangnya masing-masing.3
Dalam konteks Indonesia, sekarang ini memiliki Sumber Daya Manusia yang luar biasa cukup banyak, tinggal bagaimana kita mendesain mereka agar terberdayakan sesuai dengan minat, bakat, keinginan dan potensinya.4
Dengan demikian, tanggungjawab pendidikan tidak hanya sekedar memberikan pengajaran, atau kegiatan belajar tidak semata berkisar pada bagaimana melakukan aktifitas pembelajaran terhadap mata pelajaran yang sudah ada, lebih dari itu konsepsi dasar pembelajaran harus pula dapat memberikan perubahan terhadap diri siswa.Pendidikan dalam hal ini memiliki tugas untuk mengantarkan siswa agar memiliki kedewasaan sikap, mental, spiritual moral dan sosialnya.
Sebagai tambahan, I.L. Pasaribu dan B. Simanjuntak menyatakan bahwa Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan dalam dan luar sekolah serta berlangsung seumur hidup.Pembangunan di bidang pendidikan didasarkan atas falsafah berbangsa dan bernegara unrtuk diarahkan guna membentuk manusia Indonesia yang sehat jasmanai-rohani, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, dapat mengembangkan kreativitas, tanggungjawab, dapat menyuburkan sikap
GHPRNUDWLVGDQSHQXKWHQJJDQJUDVD´5
Dari pernyataan di atas, pendidikan dengan segenap tanggungjawab yang dipikul, salah satunya adalah untuk membentuk dan mengarahkan kepribadian siswa agar memiliki
3 Undang-Undang R.I. tentang
Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung : Citra Umbara, 2003),h.6. 4 Wasty Soemanto,
Psikologi Pendiidkan, (Jakarta : Rineka Cipta, 1998) h.3. 5 I.L. Pasaribu dan B. Simandjutak,
(12)
3 kematangan kepribadian. Hal-hal yang berkenaan dengan kecakapan, ketrampilan, pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap manusia, semuanya bisa berubah dan dapat dibentuk melalui proses belajar.6
Dengan demikian kepribadian manusia pada dasarnya dapat dipengaruhi oleh sesuatu (aktifitas). Proses belajar mengajar adalah satu aktifitas yang memungkinkan untuk melakukan usaha pribadi, membentuk pribadi, membentuk watak atau mendidik watak, yang artinya adalah untuk memperbaiki kehidupan siswa yang semula kurang baik agar menjadi lebih baik.7
Dengan demikian perkembangan merupakan proses integrasi, perkembangan pribadi terjadi berawal dari sederhana menuju semakin kompleks8. Proses belajar adalah proses untuk meningkatkan kepribadian (personality) dengan jalan berusaha mendapatkna pengertian baru, nilai-nilai baru, dan kecakapan baru sehingga ia dapat berbuat yang lebih baik, dengan perlibatan secara aktif aspek jasmani dan rohani.9
Dalam proses belajar mengajar, motivasi merupakan salah satu faktor yang diduga besar pengaruhnya terhadap hasil belajar. Siswa yang motivasinya tinggi diduga akan memperoleh hasil belajar yang baik. Pentingnya motivasi belajar siswa terbentuk antara lain agar terjadi perubahan belajar ke arah yang lebih positif. Pandangan ini sesuai dengan Pendapat Hawley 3UD\LWQR³6LVZD\DQJWHUPRWLYDVLGHQJDQEDLNGDODPEHODMDUPHODNXNDQ
kegiatan lebih banyak dan lebih cepat, dibandingkan dengan siswa yang kurang termotivasi
6 Muhaimain Dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya : Mitra Media Karya Anak Bangsa, 1996), h. 43. 7 Agus Sijanto,
Psikologi Kepribadian, (Jakarta : Bumi Aksara, 2001) h.3. 8 Wasty Soemanto,
Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 1987) h.39. 9 Ahmad Fauzi,
(13)
4 dalam belajar. Prestasi yang diraih akan lebih baik apabila mempunyai motivasi yang tinggi.10´
Mc Donald memberikan sebuah definisi motivasi sebagai suatu perubahan tenaga di dalam diri/ pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam uasaha mencapai tujuan.Definisi ini berisi tiga hal, yaitu motivasi dimulai dengan suatu perubahan tenaga dalam diri seseorang, motivasi itu ditandai oleh dorongan afektif dan motivasi di tandai oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan.11
Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai dari suatu proses belajar yang telah dilakukan, sehingga untuk mengetahui sesuatu pekerjaan berhasil atau tidak diperlukan suatu pengukuran. Dalam kegiatan pengukuran hasil belajar, siswa dihadapkan pada tugas, pertanyaan atau persoalan yang harus dipecahkan/dijawab.Hasil pengukuran tersebut masih berupa skor mentah yang belum dapat memberikan informasi kemampuan siswa. Agar dapat memberikan informasi yang diharapkan tentang kemampuan siswa maka diadakan penilaian terhadap keseluruhan proses belajar mengajar sehingga akan memperlihatkan banyak hal yang dicapai selama proses belajar mengajar. Misalnya pencapaian aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Prestasi belajar menurut Bloom meliputi 3 aspek yaitu
´NRJQLWLIDIHNWLIGDQSVLNRPRWRULN´'DODPSHQHOLWLDQLQL\DQJGLWLQMDXDGDODKDVSHNNRJQLWLI
yang meliputi: pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.Prestasi belajar ditunjukkan dengan skor atau angka yang menunjukkan nilai-nilai dari sejumlah mata pelajaran yang menggambarkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa, serta untuk dapat memperoleh nilai digunakan tes terhadap mata pelajaran terlebih dahulu.Hasil tes inilah yang menunjukkan keadaan tinggi rendahnya prestasi yang dicapai oleh siswa.
10Soemanto wasty.Psikologi Pendidikan, (Jakarta, 1987) h.192.
(14)
5 Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar Dalam setiap perbuatan manusia untuk mencapai tujuan, selalu diikuti oleh pengukuran dan penilaian, demikian pula halnya dengan proses pembelajaran. Dengan mengetahui prestasi belajar, dapat diketahui kedudukan anak di dalam kelas, apakah anak termasuk kelompok pandai, sedang atau kurang.
Melihat dari pengertian prestasi atau hasil belajar di atas, dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang berwujud perubahan ilmu pengetahuan, keterampilan motorik, sikap dan nilai yang dapat diukur secara aktual sebagai hasil dari proses belajar. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, prestasi belajar dalam penelitian ini secara konseptual diartikan sebagai hasil kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak baik berupa kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotor yang dapat diukur dari tes atau hasil ujian siswa.
Agama menjadi hal mendasar yang harus dipelajari semua siswa, tak terkecuali pendidikan agama islam. Kita sama-sama tahu bahwa Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia. Tujuan dalam pelaksanaan pendidikan agama islam telah sejalan dengan tujuan yang digariskan dalam UU SISDIKNAS, dimana salah satunya
adalah mencantumkan tentang moralitas/ahlaq, tanggungjawab social dan individual yang harus dimiliki oleh insan terdidik.
Pedoman hidup yang sifatnya baku dan operasional hanyalah yang berkenaan dengan aqidah (keimanan) dan ibadah khusus (mahdalah), sehingga tidak perlu kreativitas manusia untuk menciptakan pedoman baru,.sedangkan hal-hal yang berkenaan dengan
(15)
6 muamalah duniawiah, Islam hanya memberikan pedoman yang berupa nilai-nilai yang implementasinya sebagian besar diserahkan kepada manusia.12
Pendidikan teramasuk wilayah muamalah duniawiyah maka, menjadi tugas manusia untuk memikirkannya terus-menerus, seirama dengan perubahan zaman.Prinsip-prinsip pendidikan Islam telah dilaksanakan oleh nabi Muhammad SAW.Dan telah terlihat hasilnya karena beliau mampu mengkomunikasikan Islam sebagai agama fitrah dengan fitrah manusia.13
Zaman terus berkembang, persepsi manusiapun terus mengalami perubahan sejalan dengan tantangan yang dihadapi. Disinilah lahan garapan yang menuntut para pendidik muslim untuk menyusun konsep pendidikan Islam yang relevan dengan perubahan zaman dan mampu menatap masa depan berdasarkan nilai-nilai dasar Islam.14
Guna menjembatani peningkatan kualitas pembelajaran agama islam, maka sekali lagi dibutuhkan motivasi yang tinggi untuk menggali kedalaman nilai-nilai ajaran islam yang pada akhirnya mampu mengantarkan generasi muslim mencapai prestasi gemilang dalam belajarnya.
Dalam posisi ini, peran sekolah mutlak dibutuhkan untuk memajukan proses pendidikan yang dijalankannya. Hal ini disadari karena sekolah sebagai institusi formal kegiatan pembelajaran memiliki tanggungjawab untuk menerjemahkan tujuan pendidikan yang telah digariskan, baik seara kelembagaan maupun secara nasional.
SMA Khadijah Surabaya, sebagai salah satu unit pendidikan dalam naungan Yayasan
7DPDQ 3HQGLGLNDQ GDQ 6RVLDO 1DKGODWXO µ8ODPD .KDGLMDK 6XUDED\D <736 18 WHUXV
12 Fazlur Rahman, Iskamisasi Ilmu Pengetahuan Suatu Tantangan, Dalam Jurnal Alhikmah Nop-Des.1992 13Atiquel Haque,
Wajah Peradaban Menelusuri Jejak Pribadi-Pribadi Besar Muslim, Zaman (Bandung,
1998) h.34.
14 Usman Bakar,
(16)
7 berupaya memajukan kualitas pendidikannya. Sejak berdiri dan beroperasi, lembaga ini telah konsen melakukan berbagai inovasi pembelajaran, salah satunya adalah membuat kebijakan pertukaran pelajar, baik dalam maupun luar negeri.Sejatinya, kebijakan pertukaran pelajar selain ditempuh oleh pemerintah, telah pula dilakukan oleh pihak sponsor, misalnya perusahaan, instansi kerja, lembaga donor , ORMAS bahkan suatu yayasan.
Sebagai lembaga pendidikan yang bernafas islam, SMA Khadijah Surabaya tentu memiliki visi dan misi yang barang tentu kembali pada nilai-nilai islam. Tak terkecuali dengan kebijakan pertukaran pelajar yang sudah ditempuh beberapa tahun terakhir. SMA Khadijah menanamkan kepada para muridnya untuk terus menggali potensi dan bakat yang dimiliki, mengasah kemampuan dan memompa motivasinya dalam belajar, khususnya tentang materi pendidikan agama islam yang ada disekolah.
Sebagaimana sudah dijabarkan diatas, para murid yang memiliki motivasi belajar PAI yang tinggi akan berdampak pada prestasi gemilang yang diraihnya. Kondisi demikian berlaku sebaliknya, para murid yang rendah motivasinya dalam mempelajari materi PAI, maka prestasinya akan turun dalam bidang PAI.
Penelitian ini diarahkan untuk menelaah sejauhmana Kebijakan Program Pertukaran Pelajar dalam Memotivasi Siswa Berprestasi di Bidang PAI (Pendidikan Agama Islam) di SMA khadijah surabaya.
Berdasarkan uraian datas maka dalam penelitian ini peneliti mengangkat
judul tentang Kebijakan Program Pertukaran Pelajar dalam Memotivasi Siswa Berprestasi di Bidang PAI (Pendidikan Agama Islam) di SMA khadijah Surabaya(17)
8 Berpijak dari paparan diatas, maka permasalahan dirumuskan dalam rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Kebijakan Pelaksanaan Program Pertukaran Pelajar SMA Khadijah Surabaya?
2. Bagaimana Kebijakan Program Pertukaran Pelajar Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Bidang PAI di SMA Khadijah Surabaya?
C. Tujuan Penelitian
Mengacu pada permasalahan yang ada di atas dan agar sasaran yang akan dicapai dalam penelitian ini lebih terarah, maka penulis perlu menjabarkan tujuan dan kegunaan penelitian yang akan dicapai:
1. Untuk mengetahui Kebijakan Pelaksanaan Program pertukaran pelajar yang ditempuh oleh SMA Khadijah Surabaya
2. Untuk mengetahui Kebijakan Program pertukaran pelajar dalam meningkatkan motivasi belajar sisa di bidang PAI di SMA Khadijah Surabaya
D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Akademik
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah dan perbendaharaan pengetahuan, khususnya masalah pengetahuan tentang kebijakan pertukaran pelajar yang lazim ditempuh oleh beberapa instansi, khususnya lembaga pendidikan.
2. Kegunaan sosial-praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi tenaga kependidikan untuk menerapkan system pembelajaran yang menitikberatkan pada
(18)
9 terbangunnya motivasi belajar siswa sebagai upaya memupuk kesadaran berprestasi dalam proses belajar mengajar.
E. Definisi Operesional
Untuk memudahkan maksud yang terkandung di dalam judul penelitian ini, maka penulis akan memberikan penjelasan tentang bagian-bagian yang ada pada skripsi ini. Adapun urauainnya adalah sebagai berikut :
Kebijakan, berasal dari kata dasar bijak, mendapatkan awalan ke dan akhiran an. Berarti kata sifat yang dibendakan, Artinya adalah keputusan yang baik, terpuji, sesuai dengan situasi dan kondisi.Kata bijak ini dalam bahasa inggris lazim disebut policy.15
Program, rancangan mengenai asas-asas serta dengan usaha-usaha yang akan dijalankan.16
Pertukaran, berasal dari kata tukar, mendapatkan awalan per dan akhiran an. Artinya, aktifitas yang disengaja untuk memindahkan objek (benda hidup atau mati) pada tempat, situasi serta kondisi lain yang sifatnya bisa sementara atau bahkan mutlak disesuaikan dengan tujuan yang dimaksudkan.
Pelajar/Siswa, individu yang melakukan aktifitas belajar yang disengaja dan tersistem dengan tujuan agar tercapai kematangan dan kecerdasan dalam aspek moral, intelektual, social, dan spiritualnya.17
Memotivasi, berasal dari kata motivasi yang dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam
15Kamus Besar Bahasa Indonesia
16 A. Partanto dan M. Dahlan al-Bary, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya; Arkola, 1994),h. 769. 17 Ibid.,h.899
(19)
10 melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik)18
Berprestasi, berasal dari kata prestasi Sedangkan menurut Kamus Bahasa Indonesia
0LOOHQLXP´SUHVWDVLEHODMDUDGDODKKDVLO\DQJWHODKGLFDSDLDWDXGLNHUMDNDQVHODPDPHQJLNXWL
kegiatan pembelajaran.19
Pendidikan Agama Islam (PAI), adalah usaha berupa bimbingan dan usaha terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life). Dalam prakteknya, pendidikan agama islam mengajarkan tentang nilai-nilai islam itu sendiri, baik yang mencakup ibadah mahdloh maupun yang ibadah ghoiru maghdhoh.
SMA Khadijah Surabaya, adalah salah satu unit pendidikan yang berada dalam
QDXDQJDQ<D\DVDQ3HQGLGLNDQGDQ6RVLDO1DKGODWXOµ8ODPD.KDGLMDK6XUDED\D<73618
Dengan penjelasan istilah diatas, yang dimaksud deQJDQ MXGXO ³.HELMDNDQ 3URJUDP
Pertukaran Pelajar dalam Memotivasi siswa berprestasi dibidang Pendidikan Agama Islam
3$,GL60$NKDGLMDKVXUDE\D³DGDODKLQJLQPHQJHWDKXLSHODNVDQDDQSURJUDPSHUWXNDUDQ
pelajar dengan Negara lain dalam memotivasi siswa berprestasi. F. Sistematika Pembahasan
Untuk lebih memudahkan para pembaca dalam memahami isi dari pada skripsi dan agar supaya penulisannya tersusun secara sistematis sehingga dapat memenuhi kriteria penulisan karya ilmiah, maka penulis menganggap perlu untuk membuat sistematika pembahsan. Adapun sistematika pembahasan adalah
18Sardiman. AM.,
Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta, Raja Grafindo, Persada, 1996) hal.123 19Abd. Rahman Abror, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993) hal. 114
(20)
11 Bab I Pendahuluan, Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, Kegunaan Penelitian, definisi operasional dan Sistematika Pembahasan.
Bab II Kajian Teori, Pertukaran pelajar, tujuan dan kegunaanya. Pada bagian ini dikupas pula tentang motivasi (teori), peran motivasi dalam kegiatan belajar, macam-macam motivasi, fungsi motivasi, dan proses meningkatkan motivasi.Guna memperluas pembahasan, pada Bab II juga akan disajikan tinjauan prestasi belajar, factor-faktor yang mempengaruhi prestasi dan penilaian prestasi. Menutup pembahasan pada Bab II akan turut disajikan tentang pembahasan pendidikan agama islam, mencakup arti, dasar, tujuan, ruang lingkup pengajarannya.
Bab III Metode Penelitian,
Bab IV Paparan Dan Temuan Peneliti, Penulis mengungkapkan hasil data penelitian, yaitu gambaran umum obyek penelitian, meliputi: Tinjauan tentang SMA Khadijah Surabaya, Visi, Misi dan Tujuan, struktur organisasi dan deskripsi tugas, tenaga keguruan, sarana dan prasarana, serta model kegiatan pembejaran pendidikan agama islam di SMA Khadijah Surabaya, dan secara lebih spesifik adalah mengenai kegiatan pertukaran pelajar yang ditempuh oleh SMA Khadijah Surabaya, mencakup maksud dan tujuannya, alasan yang mendasari diambilnya keputusan tersebut, sejak kapan kebijakan itu telah diambil serta kaitannya dengan peningkatan motivasi berprestasi siswa dalam bidang PAI (Pendidikan Agama Islam).
Bab V Menjadi Bab terakhir ataupenutup, penulis akan memberikan suatu kesimpulan dan saran berkenaan dengan isi penelitian ini
(21)
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Didalam bab ini, penulis akan membahas tentang teori-teori dari para pakar mengenai beberapa istilah yang berkaitan dengan judul skripsi penulis sebagai landasan pemikiran dan pembahasan, sehingga bentuk dan sifatnya dapat dipertanggung jawabkan.
A. Pengertian dan Ruang lingkup Pertukaran Pelajar, Motivasi dan Prestasi Belajar 1. Pengertian Pertukaran Pelajar
Dalam kamus bahasa inggris student berarti murid,siswa, atau anak didik, sedangkan exchange diartikan penukaran atau pertukaran, sehingga students exchange dapat diartikan sebagai pertukaran pelajar.1
Definisi anak didik dalam Pendidikan Islam adalah :
a. Anak didik merupakan anak yang belum dewasa yang memerlukan orang lain untuk menjadi dewasa.2
b. Anak didik merupakan obyek pendidikan yang aktif dan kreatif serta produktif. Setiap anak memiliki aktivitas sendiri (swadaya) dan kreativitas sendiri (daya cipta), sehingga dalam pendidikan tidak memandang sebagai obyek yang pasif yang biasanya hanya menerima, mendengarkan saja.3
Sekolah dapat meningkatkan peranan dan fungsinya pada era-globalisasi, maka perlu menjalin dan meningkatkan hubungan kerja sama dengan sekolah-sekolah lain, baik di dalam maupun di luar negeri.4
1 Jhon M Echols, Kamus Inggris Indonesia,(Jakarta; Gramedia 1986)h,222
2 Muhaimin dan Abd, Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam,(Bandung ;Tri Genda Karya,1993)h,177 3 Ibid.,181
(22)
2
Dengan terjadinya hubungan antar sekolah tersebut maka dapat dilakukan kerja sama sama dalam mendukung peningkatan kualitas sekolah. Upaya seperti ini dilakukan agar sekolah menjadi sekolah unggul,inovatif serta kreatif yang berdasarkan iman dan taqwa serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemitraan memang harus terus diperluas tidak hanya dengan sekolah dalam negeri melainkan juga dengan sekolah luar negeri.Bermitra sekolah luar negeri.
2. Tujuan Pertukaran Pelajar
Departemen Pendidikan Nasional terus menggalakan program pertukaran pelajar, memingat akan pentingnya program ini. Adapun tujuan dari program pertukran pelajar, antara lain:
a. Menciptakan saling pengertian dan merajut persahabatan antara bangsa.
b. Para pelajar didorong untuk memahami pentingnya pembelajaran dan pemahaman antar budaya.
c. Agar pelajar mempunyai wawasan global, kemampuan bahasa inggris, teknologi komunikasi dan informasi namun tetap memiliki kepribadian nasional.
d. Secara umum, pertukaran pelajar bisa menjadi cara promosi yang murah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, karena peserta pertukran pelajar dapat memberikan informasi seimbang sesuai yang dirasakan selama berada di Indonesia.5
Program pertukaran pelajar atau menjalin kemitraan dengan sekola lain di luar negeri, memiliki syarat-syarat tertentu, antara lain:
a. Memiliki reputasi internasional
b. Memenuhi criteria yang ditetapkan oleh Dit.PSMA
5 http:/www.kapanlagi.com/President SBYTerima Siswa Pertukaran Pelajar ke Australia. Diakses pada 14 Maret 2014
(23)
3
c. Masuk dalam daftar sekolah atau lembaga yang direkomendasikan oleh Dit.
Adapun syarat-syarat secara khusus bagi para peserta program pertukaran pelajar agar dapat berkiprah secara internasional adalah:
a. Brain
Punya kecerdasan untuk melakukan kegiatan yang dapat dikerjasamakan, dengan cara mencari peluang yang dapat dipertukrkan dan bernilai, akan tetapi tidak lupa penguasaan bahasa inggris merupakan bagian dalam hal ini.
b. Behavior
Perlu memiliki sikap yang diterima secara internasional, memegang teguhkomitmen, komunikatif,tepat waktu, dan terencana.
c. Budget
Harus ada anggaran untuk menjalankan program tersebut. d. Body
Harus ada panitia yang menangani secara professional, yang mempunyai kewenangan jelas dan dengan alokasi dana yang memadai.6
Salah satu tujuan adanya program pertkaran pelajar karena salah satu manfaat dari pertukaran pelajar adalah para pelajar yang merupakan subyek penting dalam pendidikan didorong untuk memahami pentingnya pembelajaran dan pemahaman antar budaya. Baik budaya keilmuan, budaya belajar dan system pembelajaran, maupun budaya yang lain. Karena para pelajar melihat dan ikut serta secara langsung dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran di sekolah yang menjadi mitra dari sekolah asal mereka.
3. Fungsi Pertukaran Pelajar
(24)
4
Menjadi utusan sekolah dalam program pertukaran pelajar metrupakan dambaan hampir setiap pelajar, karena dengan menjadi duta pelajar yang dikirimkan ke Negara lain maka para pelajar tersebut harus mengemban tugas mulai dari sekolah tersebut, karena dengan pertukaran pelajar maka siswa dapat berkesempatan untuk memperkenalkan Indonesia di dunia internasional. Selain itu jika dalam menempuh pendidikan di luar negeri kita dapat memiliki prestasi.Selain itu dapat melatih kemandirian dan kedewasaan. Maksudnya disini adalah mandiri untuk tinggal dan dapat survive di tengah budaya dan lingkungan yang berbeda.7 Para pelajar tersebut juga akan lebih menghargai antar manusia serta memiliki kesadaran bahwa hidup di satu tempat yang sama yaitu bumi dan akan mendapatkan kemampuan bahasa asing sekaligus teman dan sahabat.
Denagn menjadi seorang duta pelajar, maka para pelajar akan dihadapkan pada realitas lain yang mengesankan. Mengesankan karena akan dapat berjumpa dengan banyak teman dan orang-orang yang berlatar belakang bangsa dan Negara.
B. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan salah satu komponen yang terpenting dalam pembelajaran PAI.Namun, motivasi juga merupakan salah satu komponen yang paling sulit untuk diukur. Dalam anak didik ingin belajar Agama Islam yaitu dengan mengarahkan upaya untuk belajar agama islam merupakan produk dari banyak factor, yang berkisar dari intensif umtuk belajar, suasana belajar, kepribadian, serta kemampuan guru, perilaku guru hingga karakteristik tugas pembelajaran tertentu.
Motivasi berasal dari bahasa latin yang berarti bergerak. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses internal yang mengaktifkan, menuntun, dan
(25)
5
mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan berthan lama.
Motivasi dapat diartikan yang member alasan,penyebab, pendorong bagi seseorang sehingga yang bersangkutan dapat berbuat. Motivasi selalu menunjukkan ke suatu tujuan.tujuan motivasi disebut incentif.Jadi kalau motivasi lapar incentifnya makanan, motifasinya haus incentifnya minuman dan sebagainya.
3VLNRORJ PHPSHUJXQDNDQ LVWLODK ³PRWLI´ ³NHEXWXKDQ GRURQJDQ ³ GHQJDQ FDUD-cara tertentu. Tidak dapat diukur atau diamati secara langsung untuk menunjukkan suatu keadaan dalam diri seseorang yang berasal dari akibat suatu kebutuhan, dan motif inilah yang mengaktifkan atau membangkitkan perilaku yang biasanya tertuju pada pemenuhan kebutuhan.
Dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi sangatlah penting, karena dengan adanya motivasi yang tinggi dari guru maupun peserta didik tujuan pembelajaran pasti akan tercapai secara optimal. motivasi secara harafiah yaitu sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Dengan adanya motivasi diharapkan hasil prestasi belajar dapat meningkat.Karena jika motivasi belajar rendah hasil yang diharapkan tentunya tidak akanmemuaskan. Motivasi akan meningkat sejalan dengan meningkatnya harapan untuk berhasil. Harapan ini seringkali dipengaruhi oleh pengalaman sukses di masa lampau. Beberapa penelitian tentang prestasi belajar peserta didik menunjukkan motivasi sebagai faktor yang banyak berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar peserta didik.
Motif adalah suatu pernyataan yang komplek didalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku / perbuatan kesuatu tujuan atau perangsang.8
Woodworth menggolongkan motifasi menjadi tiga bagian besar yaitu :9
(26)
6
a. Organics needs
Yang Termasuk dalam motivasi ini adalah semua kebutuhan-kebutuhan vital yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia. Misalnya: lapar-makan, haus- minum, bernafas-udara, bekerja-istiraat
b. Emergency motives (motiv darurat)
Motivasi ini timbul karena kebutuhan yang segera harus dipenehui dan tergantung puka pada keadaan lingkungan.
c. Objective motives and interest
Motif objective dan interest yaitu suatu motiviasi yang mendorong seseorang ingin berhubungan dengan pihak lain, baik dengan manusia maupun dengan
OLQJNXQJDQODLQQ\LDVHKLQJJDGLLVWLODKNDQGHQJDQ³WKHZLOOWROLYH´.DUHQDVLWXDVL
yang sedemikian itu meliputi segala tingkah laku terhadap sesuatu, bakan sudah menjadi kebiasaan.Jadi motivasi adalah :
1) Sebagai pendorong manusia untuk berbuat agiar kebutuhan dapat dipenuhi. 2) Menuju kearah tujuan (incentive) yang hendak dicapai.
3) Menyeleksi perbuatan mana yang lebih dahulu harus diutamaka.
Mc Donald memberikan sebuah definisi tentang motivasi sebagai suatu perubahan tenaga di dalam diri/pribadi seseorang yang di tandai oleh dorongan efektif dan reakasi-reaksi dalam uasaha mencapai tujuan. Definisi ini berisi tiga hal, yaitu :
a. Motivasi dimulai dengan suatu perubahan tenaga dalam diri seseorang. b. Motivasi itu ditandai oleh dorongan afektif.
c. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan.10
9Dakir. Dasar-dasar psikologi, (Yogyakarta:pustaka pelajar 1993)h. 102 10 Wasty Soemanto, psikologi pendidikan,(Jakarta:Bina Aksara 1987)h. 192
(27)
7
Motivasi untuk berprestasi yang diperhatikan berasal dari kebutuhan untuk mengejar keberhasilan, mencapai cita-cita atau keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas yang sukar.
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkkan tujuan dapat tercapai. Motivasi sangat diperlukan di dalam kegiatan belajar, tidak akan mungkin melakukan aktifitas belajar.
Ada tiga komponen utama dam motivasi yaitu (1) kebutuhan, (2) dorongan, dan (3) tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Sebagai ilustrasi, siswa merasa bahwa hasil belajarnya rendah, padahal ia memiliki buku pelajaran lengkap. Ia merasa memiliki cukup waktu, tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar. Waktu belajar yang digunakan tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang baik.Ia membutuhkan hasil belajar yang baik. Oleh karena itu siswa mengubah cara-cara belajarnya.Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan.Dorongan merupakan kekuatan mental yang beroreintasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan.Dorongan yang beroreintasi pada tujuan tersebut merupan inti motivasi.
1) Teori Motivasi
Ada beberapa teori motivasi dalam buku psikolgi pendidikan diantaranya: a) Teori Hedonisme
Hedone adalah bahasa yunani yang berarti kesukaan, kesenanagan, atau kenikmatan.Hedonisme adalah suatu aliran didalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan (Hedone) yang bersifat duniawi.
(28)
8
Menurut pandangan hedonisme, manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang mementingkan kehidupan yang penuh kesenagan dan kenikmatan.
Implikasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang akan cenderung menghindari hal-hal yang sulit dan menyusahkan, atau yang mengandung resiko berat, dan lebih suka melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenagan baginya.
b) Teori Naluri
Bahwa pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu poko yang dalam hal ini disebut juga denagn naluri yaitu :Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri, Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri, dan Dorongan nafsu (naluri) mepertahankan jenis
Dengan dimilikinya ketiga naluri pokok itu, maka kebiasaan ± kebiasaan ataupun tindakan ± tindakan dan tingkah laku manusia yang diperbuatnya sehari-hari mendapat dorongan atau digerakkan oleh ketiga naluri tersebut. Oleh karena itu, menurut teori ini, unuk memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan perlu dikembangkan.
c) Teori reaksi yang dipelajari
Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola-pola tngkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat ia hidup. orang belajar paling banyak belajar dari lingkungan kebudayaan di tempat ia hidup dan dibesarkan. Oleh karena itu teori ini disebut juga teori lingkungan kebudayaan, dalam teori ini seorang pendidik akan memoyivasi anak buah atau anak didiknya, pemimpin ataupun pendidik itu hendaknya mengetahui benar-benar latar belakang kehidupan dan kebudayaan orang-orang yang dipimpinnya.
(29)
9
Motivasi ada dua, yaitu (1) motivasi intrinsik dan (2) motivasi ekstrinsik, yang saling berkaitan satu dengan lainnya.
a) Motivasi intrinsik.
Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan
RUDQJ ODLQ 0RWLYDVL LQL VHULQJ GLVHEXW ³PRWLYDVL PXUQL´ DWDX PRWLYDVL \DQJ VHEHQDUQ\D \DQJ
timbul dari siswa, misalnya keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu, mengembangkan sikap untuk berhasil, dan sebagainya. Sedangkan definisi yang lain mengatakan
EDKZD´0RWLYDVLLQWULQVLNDGDODKPRWLYDVL\DQJWLPEXOVHEDJDLDNLEDWGDULGDODPGLULLQGLYLGX
sendiri tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan sendiri.11Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Ar-5D¶GD\DW
$UWLQ\D ´6HVXQJJXKQ\D $OODK WLGDN PHUXEDK NHDGDDQ VXDWX NDXP VHKLQJJD PHUHND
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri12
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsic merupakan motivasi yang timbul dalam diri seseorang sehingga mendorong untuk melakukan sesuatu walaupun tanpa adanya rangsangan dari luar.
Motivasi Intrinsik ini akan terjadi pada seseorang apabila didukung oleh dua factor yaitu :Adanya Bakat
b) Motivasi ekstrinsik.
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik diperlukan di sekolah sebab pembelajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat, atau sesuai dengan kebutuhan siswa. Kalau keadaan ini,
11Moh. Uzer Usman ,Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset 2001) hlm. 29, 12Depag RI, al-4XU¶DQdan Terjemahnya, (1998 ) hlm. 370
(30)
10
siswa bersangkutan perlu dimotivasi agar belajar. Guru berusaha membangkitkan motivasi belajar siswa sesuai dengan keadaan siswa itu sendiri.
3) Fungsi Motivasi
Guru bertangung jawab melaksanakan sistem pembelajaran agar berhasil dengan baik. Keberhasilan ini bergantung pada upaya guru membangkitkan motivasi belajar siswanya.
Secara garis besar Oemar Hamalik (1992) menjelaskan ada tiga fungsi motivasi, yaitu: 1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
2. melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan langkah penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
3. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
4. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi motivasi lain. Motivasi dapat juga sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat menelurkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
(31)
11
Di dalam kegiatan belajar mengajar peran motivasi baik instrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan.Motivasi bagi siswa dapat mengembangkan aktivitas dan mengarahkan serta memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Nampak jelas di sini bahwa motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah, dan sekaligus sebagai penggerak prilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan
4) Ciri -ciri Motivasi
Untuk melengkapi uraian mengenai makna dan teori tentang motivasi, perlu dikemukakan adanya beberapa ciri-ciri motivasi. Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, 2. tidak pernah berhenti sebelum selesai).
3. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya). 4. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa.
5. Lebih senang bekerja mandiri.
6. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja sehingga kurang aktif).
7. Dapat mempertahankan pendapatnya. (kalau sudah yakni akan sesuatu) 8. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
9. Senang mencari dan memecahkan maasalah soal-soal.
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti seseorang itu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik, kalau siswa tekun
(32)
12
mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Siswa yang belajar dengan baik tidak terjebak pada sesuatu yang rutinitas dan mekanis. Siswa yang harus mempertahankan pendapatnya, kalau ia sudah yakin dan dipandangnya cukup rasional. Bahkan lebih lanjut siswa harus juga peka dan responsive terhadap berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan pemecahannya.Hal-hal itu semua harus dipahami benar oleh guru, agar dalam berinteraksi dengan siswanya dapat memberikan motivasi yang tepat dan optimal.
2.Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai test atau angka nilai yang diberikan oleh
JXUX´Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar ditunjukkan dengan nilai test atau angkan yang dilakukan memalui pengukuran dan penilaian oleh guru.
Penilaian hasil belajar pada umumnya akan memiliki makna bagi siswa yaitu siswa dapat mengetahui sejauhmana telah berhasil didalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Apabila hasilnya memuaskan, maka siswa akan selalu berusaha untuk meraih lagi pada waktu lain. Jika siswa tisak puas dengan hasil yang telah dicapai, maka akan berusaha supaya tidak berulang.
1) Tinjauan Tentang Prestasi Belajar
Berbicara mengenai prestasi belajar, maka tidak akan luput dari yang namanya evaluasi. Evaluasi merupakan bagian terpenting untuk mewujudkan prestasi belajar. Oleh karena itu, berikut akan dipaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan evaluasi pembelajaran.
(33)
13
a) Pengertian evaluasi dan kedudukannya dalam pembelajaran
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penentuan nilai
atau mengadakan serangkaian penilaian.13
Pada hakekatnya evaluasi merupakan suatu proses, yang menurut Cronbach:
evaluasi adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi yang dipergunakan sebagai dasar pembuatan keputusan tentang program pendidikan.14
Dalam hubungannya dengan kegiatan pembelajaran. Norman E. Gronlund merumuskan pengertian evaluasi sebagai suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa. Dengan kata-kata yang berbeda, Wrighstone dkk (1956) juga mengemukakan bahwa rumusan evaluasi pendidikan ialah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan didalam kurikulum.
Dari rumusan-rumusan tersebut setidaknya ada tiga aspek yang perlu diperhatikan untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan evaluasi, khususnya evaluasi pembelajaran, yaitu:
1) Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis, ini berarti bahwa evaluasi (dalam pembelajaran) merupakan kegiatan yang terencana dan dilakukan secara berkesinambungan.
2) Dalam kegiatan evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data yang menyangkut objek yang sedang di evaluasi. Dalam kegiatan pembelajaran data yang dimaksud adalah berupa prilaku, penampilan siswa selama mengikuti pelajaran, hasil ulangan dan tugas-tugas serta ujian akhir.
13Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, (Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 1997), hal. 209
14 Burhan Nurgiyantoro, Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, (Yogyakarta: BPFE, 2001), hal. 7
(34)
14
3) Setiap kegiatan evaluasi khususnya evaluasi pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari tujuan-tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tanpa menentukan atau merumuskan tujuan-tujuan terlebih dahulu, maka tidak mungkin dapat menilai sejauhmana pencapaian hasil belajar siswa.15
Dalam Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional (PPSI), evaluasi atau penilaian menduduki urutan kedua dari lima langkah pokok sistem PPSI yang harus ditempuh oleh seorang guru dalam mengajar. Langkah-langkah pokok tersebut adalah:
1) Merumuskan Tujuan Intruksional Khusus 2) Merumuskan alat evaluasi atau penilaian
3) Menetapkan kegiatan belajar dan materi pelajaran 4) Merencanakan program kegiatan
5) Pelaksanaan program16
Keberadaan evaluasi pada urutan kedua setelah merumuskan TIK, mengandung arti bahwa evaluasi dalam pendidikan menduduki tempat yang penting dalam pembelajaran.
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Berhasil atau tidaknya siswa dalam belajar disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Muhibbin Syah membedakan faktor-faktor tersebut menjadi tiga macam, yaitu:
1) Faktor internal (dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. 2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa.
15 M. Ngalim Purwanto, MP, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1994), hal. 3-4
(35)
15
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran17.
b. Cara mengukur prestasi belajar
Pembelajaran yang efektif menghendaki digunakannya alat-alat untuk menentukan apakah suatu hasil belajar yang diinginkan telah benar-benar tercapai, atau sampai dimana hasil belajar yang diinginkan telah tercapai. Guru tidak akan dapat memberikan bimbingan yang baik dalam usaha belajar yang dilakukan oleh siswa kalau tidak memiliki alat untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
Evaluasi merupakan alat untuk mengukur hasil belajar yang berfungsi untuk menilai prestasi belajar yang telah dicapai oleh siswa.Ada dua tehnik dalam mengadakan evaluasi hasil belajar, yaitu tehnik tes dan non tes. Tehnik tes adalah cara untuk mengadakan pengukuran dan penilaian yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh siswa sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi siswa tersebut, yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh siswa-siswa lain atau nilai standar yang ditetapkan. Sedangkan tehnik non tes dilakukan dengan mengadakan penilaian atau evaluasi hasil belajar tanpa menguji siswa, melainkan dengan melakukan pengamatan secara sistematis, melakukan wawancara, menyebarkan angket dan memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen.18
Tehnik non tes ini pada umumnya memegang peranan yang penting dalam rangka mengevaluasi hasil belajar siswa dari segi ranah sikap (affective domain) dan ranah ketrampilan
17 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hal. 132
(36)
16 (psychomotoric domain), sedangkan tehnik tes lebih banyak digunakan untuk mengevaluasi hasil
belajar siswa dari segi ranah berpikir (cognitive domain).19
a. Kajian Tentang Pendidikan Agama Islam 1)Tujuan Pendidikan Agama Islam
Secara definitive para pakar pendidikana berbeda dalam menginteprestasikan Pendidikan Agama Islam. Perbedaan tersebut tidak lain hanya terletak pada perbedaan sudut pandang. Diantara mereka mengkonotasikannya dengan berbgai istilah bahasa. Ada juga yang melihat dari eksistensi dan hakekat manusia dan ada juga mendekati dari segi proses kegiatan yang dilakukan dalam menyelenggarakan pendidikan.
Syed M. Naquid al Atas mendefinisikan Pendidikan Agama Islam dengan mHPSHUWHQWDQJNDQLVWLODKWDUEL\DKWD¶OLPGDQWD¶GLE0HQXUXWQ\DLVWLODKWDUEL\DKEHOXPVDQJJXS PHPDNQDLSHQGLGLNDQDJDPDLVODPVHKLQJJD\DQJOHELKWHSDWPHQJJXQDNDQLVWLODKWD¶GLENDUHQD WDUEL\DKKDQ\DEHUVLIDWPDWHULDOGDQILVLNVDMD6HGDQJNDQWD¶GLEPHncangkup transformasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai pada anak didik, dan diharap diaktualisasikannya dalam kehidupan sehari-KDUL/DLQKDOQ\DGHQJDQ$EGXO)DWDK-DODOPHQXUXWQ\DOHELKWHSDWGHQJDPWD¶OLPNDUHQD WD¶OLPPHQJDQGXQJPDNQDWUDQVIRUPDVLLOPX yang tidak terbatas pada dominan kognitif saja, tapi juga kognitif, afektif dan psikomotorik.
Pendidikan Agma Islam menyangkut manusia seutuhnya, tidak hanya membekali anak dengan pengetahuan agama atau mengembangkan intelek anak saja dan tidak pula mmengisi atau mengembangkan perasaan agama saja akan tetapi menyangkut keseluruhan dari pribadi anak, mulai dari latihan-latihan amaliyah sehari-hari yang sesuai dengan agama, baik yang menyangkut hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan alam, serta manusia dengan dirinya sendiri.
(37)
17
Pendidikan agama islam hendaknya dapat mewarnai kepribadian anak, sehingga agama itu benar-benar menjadi pengendali dalam hidupnya kemudian hari, untuk tujuan pembinaan pribadi, maka pendidikan agama islam hendaknya diberikan oleh guru yang benar-benar terjamin agama itu dalam sikap, tingkah laku, gerak-gerik, cara berpakaian, cara menghadapi persoalan, dan dalam keseluruhan pribadinya, atau dengan singkat dapat dikatakan bahwa pendidikan agama islam akan sukses apabila ajaran agama itu hidup dan tercermin dalam pendidikan guru agama.
Untuk lebih jelasnya, maka penulis akan mengemukakan pendapat sari para ahli tentang pengertian pendidikan agama islam yaitu :
1. Menurut Dra. H. Zukairini dkk, mengatakan : Pendidikan Agma Islam adalah secara sistematis dan prakmatis dalam membantu anak didik supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran islam.20
2. Menurut Drs. H. Abd Rahman saleh mengatakan: Pendidikan Agama Islam adalah usaha beberapa bimbingan dan asuhan terhadap amak didik supaya kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran islam menjadikan sebagai way of life.21
3. Menurut Dr. Mohammad Fadil Al Djamaly, Pendidikan islam ialah proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik dan yang mengangkat derajat kemanusiaannya, sesuai dengan kemampuan dasar atau fitrah dan kemampuan ajarnya (pengaruh luar)22
Oleh karena itu tujuan Pendidikan Agama Islam yaitu menyiapkan anak-anak supaya dewasa kelak mereka cakap melakukan pekerjaan dunia dan amalan akhirat. Sebagaimana firman allah :
20 Zuhairini,dkk, Filsafat Pendidikan Agama Islam, Bumi Aksara : Jakarta, 1983.h 27 21 Mahfudh Shlmahuddin, Pengantar Psikologi Umum, Bina Ilmu, 1991,h. 9
(38)
18 ΕΎϳέάϟ˶ϥϭ˵Ϊ˵Β˸ό˴ϴ˶ϟΎ˷˴ϟ˶·˴β˸ϧ˶Έ˸ϟ˴ϭ˷˴Ϧ˶Π˸ϟ˵Ζ˸Ϙ˴Ϡ˴ΧΎ˴ϣ˴ϭ ˾˿
Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.23
Dengan demikian maka pendidikan agama islam bukanlah sekedar mengerjakan pengetahuan agama dan melatih keterampilan anak dalam melaksanakan ibadah. Akan tetapi pendidikan agama islam jauh lebih luas yaitu Prof. Dr. Hasan Langgulung dalam memberikan arah tujuan pendidikan agama islam, menyetir sebuah ayat Al-4XU¶DQVXUDW$W-Tiin ayat 4 yang
DUWLQ\D³VHVXQJJXKQ\DNDPLFLSWDNDQPDQXVLDGHQJDQVHEDLN-EDLNQ\DEHQWXN´
Dari ayat diatas menyimpulkan bahwa manusia di ciptakan dengan sebaik-baik bentuk baik dari segi struktur fisik, mental maupun spiritual. Karena itu tujuan pendidikan agama islam adalah untuk menciptakan manusia beriman serta beramal shaleh yang diuraikan sebgaimana berikut24
a. Iman : sesuatu yang selalu hadir dalam kesadaran manusia dan menjadi motivasi untuk segala prilaku manusia.
b. Amal : perbuatan, perilaku, pekerjaan, pengkhidmatan serta segala sesuatu yang menunjukkan aktifitas manusia yang diberi sunnah.
c. Shaleh : baik, releven bermanfaat, berguna, pragmatis dan praktikal.
23 Depag, Al-4XU¶DQ'DQ7HUMHPDKDQQ\D6XUDED\DPDKNRWDK
(39)
19 BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari narasumber.
A.Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research). Dalam penelitian ini
ditunjang pula dengan library research (kepustakaan) yaitu sumber data yang berupa buku-buku
atau literatur yang berkaitan dengan pembahasan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.Bogdan dan Taylor dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif karya Lexy J. Moloeng, mendefinisikan metodologi kualitatif sebgai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.1
Saat di lapangan, peneliti kualitatif kebanyakan berurusan dengan fenomena.Fenomena perlu didekati agar peneliti terlibat langsung pada situasi riil.2Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat mendasar atau naturalistik (bersifat alamiah), serta tidak bisa dilakukan di laboratorium melainkan di lapangan.Oleh karena itu penelitian semacam ini sering disebut naturalistic inquiry atau field study.3
B.Subjek dan Lokasi Penelitian
1 Lexy J. Moleong,
Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), Cet. 2, h. 4
2 Sudarwan Danim,
Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), h. 121
3 Muhammad Ali,
(40)
20 Subyek penelitian ini adalah hanya siswa dan guru yang mengikuti program pertukaran pelajar dengan jumlah siswa 18 anak (5 anak adalah siswa laki-laki dan 13 adalah siswa perempuan
1. Subjek didasarkan pada :
a. Siswa di kelas X dan XI SMA Khadijah Surabaya sebagian mempunyai keinginan untuk melakukan program pertukaran pelajar yang bekerja sama dengan China
b. Sebagian Guru PAI maupun Umum yang telah terlibat dalam pertukaran pelajar c. Untuk mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses pembelajaran 2. Lokasi penelitian di SMA Khadijah Surabaya. Pemilihan lokasi penelitian tersebut
didasarkan pada :
a. Pernah belajar di sekolah tersebut sehingga memudahkan untuk melakukan penelitian kebijakan program pertukaran pelajar
b. sekolah tersebut telah melakukan program pertukaran berdasarkan visi dan misinya 3. Waktu Penelitian : Waktu yang diperlukan untuk penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Mei s.d juli 2014.bulan Mei digunakan peneliti untuk mengumpulkan data sekolah dan interview dengan Guru yang mengadakan program pertukaran pelajar yaitu Humas. Bulan Juli digunakan peneliti untuk melakukan observasi dan dokumentasi di kelas X dan XI. C. Tahap-tahap Penelitian
Dalam penelitian di lapangan harus menyusun suatu rancangan penelitian, peneliti harus benar-benar memahami bagaimana langkah-langkah yang harus ditempuh dalam proses penelitian. Tahapan yang dilakukan oleh peneliti dapat dipaparkan sebagai berikut:
(41)
21 a. Tahap pra lapangan: menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian,
mengurus perizinan, observasi lapangan, menyiapkan peralatan penelitian yang dibutuhkan.
b. Tahap pekerjaan lapangan: pembatasan latar penelitian dalam hal ini peneliti memilih kelas X dan XI SMA Khadijah , pengenalan hubungan dengan subjek yakni kepala sekolah, waka kurikulum, guru PAI, dan siswa SMA Khadijah kelas X dan XI. Tahap selanjutnya yakni pengumpulan data.
Jadi didalam penelitian ini terdiri dari enam tahap. Yakni: 1) Menentukan jenis dan pendekatan penelitian 2) Penentuan subjek dan lokasi
3) Teknik pengumpulan data 4) Teknik analisis data
5) Pemeriksaan keabsahan data
6) Dan yang terakhir menentukan tahap-tahap penelitian. D.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dipergunakan untuk memperoleh data yang diperlukan, baik yang berhubungan dengan studi literatur maupun data yang yang dihasilkan dari data empiris. Mengenai sumber empirik, penulis menggunakan beberapa teknik penelitian sebagai cara yang ditempuh untuk mengumpulkan data, diantaranya adalah:
1. Metode Observasi
Di dalam pengertian psikologi, observasi atau yang disebut dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek yang menggunakan seluruh alat
(42)
22 indera. Sedangkan di dalam artian penelitian, observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara.4
Dalam kaitannya dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini, peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan tentang fenomena-fenomena yang diteliti di SMA Khadijah Surabaya. Metode observasi ini juga digunakan untuk memperoleh data tentang ;
a. Sejarah sekolah di SMA Khadijah Surabaya
b. Keadaan guru dan personalia di SMA Khadijah Surabaya
c. Keadaan peserta didik khususnya siswa-siswi yang mengikuti program pertukaran pelajar di SMA Khadijah Surabaya
d. Keadaan sarana dan prasarana SMA Khadijah surabaya
Sebelum melakukan langkah awal yaitu wawancara, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi, yakni melakukan pengamatan secara mendalam terhadap objek yang diteliti.5Dalam metode ini pengamatan merupakan teknik yang paling penting sebelum melakukan penelitian untuk memperoleh suatu data.
2. Metode Interviuw (wawancara)
Yang dimaksud dengan metode interview atau wawancara adalah metode ilmiah dalam pengumpulan data dengan jalan berbicara atau berdialog langsung dengan obyek penelitian.
Menurut Sutrisno Hadi, wawancara sebagai alat pengumpulan data, dengan jalan sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berdasarkan pada tujuan penelitian.6
Berkaitan dengan metode ini, data yang ingin diperle oleh peneliti adalah:
4 Suharsimi Arikunto,
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta, Rineka Cipta, 2006), h. 107
5Yatim Riyanto,
Metodologi Penelitian Pendidikan«K
(43)
23 Bagaimanakah kegiatan program pertukaran pelajar dengan lembaga pendidikan di luar negeri.
Wawancara sesungguhnya merupakan angket secara lisan, karena responden mengemukakan informasinya secara lisan dengan cara tatap muka untuk memperoleh jawaban (melakukan tanya-jawab).7
Metode wawancara ini penulis lakukan sebagai salah satu langkah langkah awal dalam penelitian dan juga sebagai salah satu teknik pengumpulan data atau informasi.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan waka Humas, Guru dan Siwa di SMA khadijah.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pertanyaan tak berstruktur, yaitu pertanyaan yang bersifat terbuka di mana responden secara bebas menjawab pertanyaan tersebut.8
Berkaitan dengan metode ini, data yang ingin diperoleh oleh peneliti adalah:
a. Bagaimana Kebijakan Pelaksanaan Program Pertukaran Pelajar di SMA Khadijah Surabaya? b. Bagaimana Kebijakan Program Pertukaran Pelajar dapat Memotivasi siswa di Bidang PAI di
SMA Khadijah Surabaya? 3. Metode Dokumentasi
Dokumen sebagai data dimanfaatkan untuk menguji, bahkan menafsirkan, sehingga dengan demikian sangat mendukung bagi kepentingan penelitian. Jelasnya, selain metode observasi dan wawancara, metode dokumentasi merupakan salah satu pilihan lain yang digunakan dalam menggali informasi terkait dengan Kebijakan Program Pertukaran Pelajar dalam Memotivasi Siswa Berprestasi di Bidang PAI (Pendidikan Agama Islam) di SMA khadijah surabaya.
7Yatim Riyanto,
Metedologi Peneletian Pendidika,(Surabaya:SIC,2001),h.82.
8 Zaenal Arifin,
(44)
24 E.Teknik Analisis Data
Proses analisa data merupakan salah satu usaha untuk menemukan jawaban dari rumusan masalah dalam penelitian yang dilakukan.
Analisa data merupakan upaya mencari ikebenaran dari data-data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, sehingga dari sini dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan.
Untuk analisa data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data induktif. Yaitu cara berfikir yang berpijak dari fakta-fakta yang bersifat khusus, kemudian diteliti dan akhirnya ditemui pemecahan persoalan yang bersifat umum.9Analisa data kualitatif fokusnya pada penunjukan makna, deskripsi, penjernihan dan penempatan data pada konteksnya masing-masing dan seringkali dilukiskan dalam bentuk kata-kata dari pada angka.
Adapun langkah-langkah dalam teknik analisis data dalam penelitian ini adalah: 1. Reduksi Data
Reduksi data diawali dengan menerangkan, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting terhadap isi dari suatu data yang berasal dari lapangan, sehingga data yang telah direduksi dapat memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan.10
2. Display data
Display data merupakan proses menampilkan data secara sederhana dalam bentuk kata-kata, kalimat naratif, tabel, matrik dan grafik dengan maksud agar data yang telah dikumpulkan dikuasai oleh peneliti sebagai dasar untuk mengambil kesimpulan yang tepat.
3. Verifikasi dan simpulan
9 Mardalis,
Metode Penelitian ;Suatu Pendahuluan Proposal, (Jakarta;Bumi Aksara, 1995),h21.
10Lexy J. Moleong,
(45)
25 Sejak awal pengumpulan data peneliti harus membuat simpulan-simpulan sementara.Dalam tahap akhir, simpulan-simpulan tersebut harus dicek kembali (diverifikasi) pada catatan yang telah dibuat oleh peneliti dan selanjutnya kearah simpulan yang mantap.Penarikan simpulan bisa jadi diawali dengan simpulan tentative yang masih perlu disempurnakan.Setelah data masuk terus menerus dianalisis dan diverifikasi tentang kebenarannya, akhirnya didapat simpulan akhir lebih bermakna dan lebih jelas.
Simpulan adalah intisari dari temuan penelitian yang menggambarkan pendapat-pendapat terakhir yang berdasarkan pada uraian-uraian sebelumnya. Simpulan akhir yang dibuat harus relevan dengan fokus penelitian, tujuan penelitian dan temuan penelitian yang sudah dilakukan pembahasan.11
11 Yatim Riyanto,
Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif (Surabaya: UNESA
(46)
26
BAB IV
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A.Gambaran Umum Obyek Pnelitian
1. Sejarah dan letak SMA Khadijah Surabaya
SMA Khadijah Surabaya merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pertukaran pelajar.Dalam perkembangannya, sekolah ini mengalami beberapa perubahan baik perubahan dari segi lembaga maupun letak pusat kegiatannya.
a. Madrasah Muallimat NU (1954-1960)
6HPXODEHUQDPD³0DGUDVDK0XDOOLDW18´'LGLULNDQSDGDWDQJJDO']XKLMMDK+
(1 Agustus 1954), bertempat di jalan Kawatan IV/17 Surabaya. Pendirinya adalah : 1) KH. Abdul Wahab Turcham
2) KH. A. Manaf Murtadhlo 3) KH. A. Aziz Diyar 4) KH.. Ridwan Abdullah 5) Ny. H. Yasin
Tahun 1960 pusat kegiatan dipindahkan ke jalan Wonokromo No 82 Surabaya (komplek baru), sekarang jalan Jend. A. Yani 2-4 Surabaya.
(47)
27 b. Taman Pendidikan Putri NU (1961-1972)
Tahun 1961 madrasah muallimat NU berubah menjadi Taman Pendidikan NU (TPP NU) dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan di penyesuaian dengan perkembangan Pendidikan
c. Taman Pendidikan Putri Khadijah (1972-1996)
Tahun 1972 TPP NU berubah menjadi Taman Pendidikan Putri Khadijah Disingkat TPP Khadijah, dengan akta notaries Gusti Djohan No.3 tanggal 1 Februari 1972, kemudian dibtalkan dan diperbaharui dengan akta notaries Gusti Djohan No. 62-A tanggal 11 Juni 1975. Selanjutnya disempurnakan dengan akta notaries Suyanti Subandi, SH. No 1 tanggal 1 maret 1984, kemudian disempurnakan dengan akta notaries Syati Subandi, SH. No. 117 tanggal 30 Maret 1972.
d. Taman pendidikan dan social khadiah (1966-2000)
Pada tahun 1996 TPP Khadijah berubah menjadi Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Khadijah disingkat Yayasan Khadijah. Perubahan ini dikukuhkan dengan akta Notaris Suyati Subandi , SH. No 75 tanggal 18 Januari 1996.
e. Yayasan TPPNU Khadijah
Musyawarah yayasan tanggal 17-18 Nopember 2000 di Hotel Equator Surabaya menghasilkan perubahan anggaran dasar yang merubah nama yayasan menjadi yayasan taman
pendidikan dan social Nahdatul Ulama Khadijah
disingkat Yayasan Khadijah.
2. Lambang SMA Khadijah Surabaya
(48)
28 b. Kubah berarti kebudayaan Islam
c. Kuncup berarti tunas-tunas bangsa yang berbakti pada agama dan bangsa
d. Tali berarti simbol agama yang dalam firman Allah agar selalu menjalin tali persaudaraan.
e. Bintang sembilan berarti para pejuang Islam (Wali Songo).
f. %XQJD GHOLPD EHUDUWL VDWX EXDK EHUELML EDQ\DN VHVXDL GHQJDQ SHSDWDK³3DWDK 7XPEXK
+LODQJ%HUJDQWL´³*DZDOVDWX6HNHWL7XPEXK´
g. Warna hijau berarti teguh menjalankan tugas suci, sedangkan kuning berarti riang dan supel bergaul bersama.
3. Visi dan Misi SMA Khadijah Surabaya a. Visi
Sebagaimana sebuah organisasi, SMA Khadijah Surabaya mempunyai visi yang menjadi arah dan pandangan ke depan tentang apa yang akan diwujudkan melalui pelayanan bidang pendidikan di SMA Khadijah Surabaya, setidaknya dalam kurun waktu lima tahun kedepan. SMA Khadijah Surabaya yang berada di bawah Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama Khadijah mempunyai visi yayasan khadijah yaitu:Pusat pendidikan islam internasional yang membentuk sumber daya manusia santun, unggul dan kompetitif
b. Misi
Dalam rangka untuk mewujudkan Visi SMA Khadijah Surabaya perlu menetapkan misi yang harus diemban. Dengan kata lain, misi merupakan jabaran yang lebih operasional dari visi. Ini punya arti bahwa misi tidak boleh bertentangan dengan visi sekaligus harus lebih operasional. Dengan mempertimbangkan segala potensi internal dan kondisi, tantangan serta ancaman secara eksternal, ditetapkanlah misi SMA Khadijah Surabaya sebagai berikut:
(49)
29 1) Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman Aswaja yang diaplikasikan dalam
kehidupan nyata.
2) Menumbuhkan semangat kesantunan dan keunggulan kepada warga sekolah. 3) Menumbuhkan kebiasaan membaca, menulis dan menghasilkan karya. 4) Menumbuhkan pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab.
5) Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif, efisien, inovatif dan kontekstual dengan meanfaatkan multi recources yang bernuansa islami.
6) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran dan pengelolaan sekolah.
7) Meningkatkan potensi dan kreativitas warga sekolah yang unggul dan kompetitif baik ditingkat regional, nasional maupun internsional.
8) Menyediakan sarana prasarana pendidikan yang berstandar internasional.
9) Menerapkan manajemen partisipatif secara professional yang akuntabel dan mendorong partisipatif pupuk dalam pengelolaan pendidikan.
(50)
30
5. Keadaan Guru dan Murid SMA Khadijah a. Keadaan Guru
Jumlah guru di SMA Khadijah 47 dengan klasifikasi 28 guru tetap dan 19 guru tidak tetap. Pendidikan minimal dari guru dan tenaga kependidikan adalah S1.
YTPS NU Khadijah YTPS NU Khadijah
Kepala Sekolah
Muchamad Mas'ud, S.Pd
Wakasek Kesiswaan
H. Edy Kusnianto
Wakasek Akademik
H. Khoirul Muaddib, S.Ag
Wakasek Keuangan
Dra. Evi Muchayaroh,M.H.I
Wakasek Humas
Ainur Rofiq, S.Ag., M.Pd.i
Wakasek Sarana
Dra. Hj. Pudji Astuti
Guru BP/BK
Guru Pembina
Osis Guru
Wali Kelas
Guru Mata Pelajaran
(51)
31 b. Keadaan Siswa
Jumalah Siswa di SMA Khadijah Surabaya 60 Siswa Laki-laki dan 85 Ssiswa Perempuan
6. Keadaan Sarana dan Prasarana
Adapun keadaan saran dan prasarana di SMA Khadijah di lampiran: 7. Tujuan Pendidikan dan Kurikulum Pendidikan SMA Khadijah Surabaya
Tujuan pendidikan di SMA Khadijah Surabaya searah dengan tujuan pendidikan dasar dan menengah yang telah di desain sesuai dengan pendidikan internasional.Kurikulum yang digunakan SMA Khadijah Surabaya pun mengacu pada kurikulum nasional ditambah dengan kurikulum pendidikan internasional. Maksud memadukan dan mengimplementasikan 2 kurikulum (nasional dan internasional) yaitu akan menghasilkan lulusan yang bersertifikasi internasional. Kurikulum yang telah diterapkan di SMA Khadijah Surabaya yaitu:
a. KTSP ((Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
b. Adaptif (Kurikulum Nasonal yang disesuaikan dengan standar Internasional) c. Internal (Pendidkan Agama Islam)
Selain itu SMA Khadijah Surabaya juga memberkali materi pengayaan pada guru dan Tim Terpadu dengan materi ICT (InformationComputer Technology) yaitu kemampuan
menggunakan, menggali, mengolah dan menganalisis data atau informasi melalui komputer.Penyajian mata pelajaran di SMA Khadijah Surabaya dikemas dalam serba teknologi dan komunikasi global sehingga suasana kelas multimedota. Disamping penyajian mata pelajaran dilakukan secara multi media dan multimetoda, dengan menyajikan mata pelajaran agama sebagai ruh dari seluruh mata pelajaran yang ada secara integral sehingga pelajaran tidak berjalan secara dikotomi melainkan saling mengisi dan senantiasa terkait dengan nilai-nilai
(52)
32
DNLGDK LVODP %DKNDQ VHNRODK LQLSXQ PHPEXDW VXDWX SURJUDP \DQJ GLEHUL ³'R¶D 3DJL´ \DQJ
dilaksanakan pada awal jam plajaran selama 10 menit yang dikontrol dari pusat. Berikut susunan program kurikulum SMA Khadijah Surabaya:
1) Inrakulikuler
Program Ilmu Penegethuan Alam (IPA) a) Mata Pelajaran Umum
(1) PPKN
(2) Bahasa dan Sastra Indonesia (3) Pendidikan Agama Islam (4) Sejarah Nasional dan Umum (5) Bahasa Inggris
(6) Pendidikan Jasmani dan Kesehatan b) Mata Pelajaran Khusus
(1) Fisika (2) Biologi (3) Kimia (4) Matematika c) Mata Pelajaran Agama
(1) Al-4XU¶DQWDMZLGGDQWDIVLU
(2) Hadits (3) Tauhid
(4) Fiqih dan faroid (5) Ushul fiqih
(53)
33
(6) 7D¶OLPPXWD¶OLP
(7) Bahasa arab (8) Nahwu dan sorof
(9) Tarekh (sejarah kebudayaan islam) (10)Pendidikan tartil Al-4XU¶DQ
(11)Matrikulasi Pendidikan Agama (Praktek Ibadah) Program Ilmu Penetahuan Sosial
a) Mata Pelajaran Umum b) PPKN
c) Bahasa dan Sastra Indonesia d) Pendidikan Agama Islam e) Sejarah Nasional dan Umum f) Bahasa Inggris
g) Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Mata Pelajaran Khusus
a) Ekonomi b) Sosiologi c) Tata Negara d) Antropologi
Mata Pelajaran Agama
a) Al-4XU¶DQWDMZLGGDQWDIVLU
b) Hadits c) Tauhid
(54)
34 d) Fiqih dan faroid
e) Ushul fiqih
f) 7D¶OLPPXWD¶OLP
g) Bahasa arab h) Nahwu sorof
i) Tarekh (sejarah kebudayaan islam) j) Pendidikan tartil al-TXU¶DQ
k) Matrikulasi pendidikan agama (praktek ibadah) 2) Ekstrakulikuler
Bidang Kepemimpinan
a) LDKS (latihan dasar kepemimpinan) OSIS b) Leadership and Management Training Forum c) PABRASA
2). Bidang Olahraga a) Bola Basket b) Bola Voli c) Sepak Bola 3). Bidang Kesenian a) Qosidah
b) 4LUR¶DK
c) Paduan Suara d) Seni Peran/ Teater e) Seni Rupa / Lukis
(55)
35 4). Bidang Pendidikan Materi/Keterampilan
a) Bimbingan Belajar Matematika b) Bahasa Inggris
c) Karya Ilmiah Remaja
d) Interpacing/Microcontroller (ICT) e) Tata Boga dan Tata Busana 5). Bidang Jurnalistik
a) Mading/Bulletin Sekolah 6). Bidang Wawasan Umum
a). Stadium General dengan Nara Sumber Tokoh Masyaraka B.Penyajian dan Analisis data
1. Kebijakan Program Pertukaran Pelajar di SMA Khadijah Surabaya
SMA Khadijah, salah satu sekolah yang bernunsa islami yang sangat efektif dalam memilih strategi meraih keunggulan kompetitif dalam meningkatkan citra sekolah melalui peningkatan mutu. Sekolah ini terletak di jantung kota Surabaya, di Jl. Ahmad Yani Nomor 2-4, tempat yang sangat strategis karena dapat dicapai dengan mudah dari bagian kota mana pun.
Sekolah swasta inL EHUDGD GDODP SLPSLQDQ 'UV 0DV¶XG GL EDZDK QDXQJDQ RUJDQLVDVL
Nahdatul Ulama di bawah pengarahan langsung Ketua Umum PB NU dan diselenggarakan oleh Yayasan Khadijah Surabaya di bawah pengelolaan ketua umum Khofifah Indar Parawangsa.
Pengelolaan sekolah berada pada satu kompleks dengan lembaga pendidikan tingkat SMP dan SD. Yang cukup unik, yayasan memberikan otonomi yang sangat luas kepada sekolah untuk mengelola maupun pembiayaan pendidikan.Oleh karena itu secara kelembagaan sekolah
(56)
36 harus memiliki keunggulan edukasi maupun kewirausahaan dalam meningkatkan citra sekolah yang dapat memberikan tingkat kepuasan yang tinggi kepada masyarakat.
Dalam kurun waktu enam tahun sekolah ini telah mampu membuktikan dirinya memenuhi harapan masyarakat.Tingkat kepuasan publik terhadap mutu pelayanan sekolah meningkat secara signifikan.Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya calon siswa.Dalam dua tahun terakhir sekolah menyeleksi calon siswa.Calon siswa yang ditolak jauh lebih banyak daripada yang diterima.
Tingkat kepercayaan orang tua siswa meningkat dibuktikan dengan semakin kuatnya memberi dukungan pembiayaan, tidak ada yang berkeberatan dengan biaya yang sekolah tawarkan, namun sangat kritis terhadap apa yang akan siswa peroleh jika sudah lulus kelak dari sekolah. Orang tua sangat kritis pada akuntabilitas mutu lulusan, bukan pada besarnya biaya pendidikan.
Derajat kepuasan masyarakat meningkat hal ini terbukti dengan meningkatnya strata sosial ekonomi masyarakat yang menyekolahkan.Indikator ini tampak saat orang tua siswa mengambil rapot.Sebelumnya sekolah sibuk menangani parkir sepeda motor.Pada saat ini sekolah sibuk menangani parkir mobil.Pada umumnya siswa berasal dari keluarga mampu. Tingkat kelancaran pembiayaan juga meningkat pesat sehingga proses penyelenggaraan palayanan tidak terkendala dengan kekurangan biaya.
Namun demikian, siswa yang kurang mampu secara ekonomi juga semakin besar peluang untuk mengikuti pendidikan karena lebih dari 75 juta rupiah sekolah alokasikan untuk beasiswa.
Mutu lulusan secara akademik juga semakin terjamin. Kebutuhan pertama orang tua siswa mendapatkan anaknya berakhlak, menguasai al-quran dengan bacaan yang baik, tingkat
(57)
37 pemahaman yang memungkinkan siswa mengembangkan ilmu secara mandiri, taat beribadah sesuai dengan tuntunan Rosul telah mencapai standar sesuai dengan yang diharapkannya. Di samping itu, mereka juga dapat meningkatkan penguasaan bahasa Inggris dan Arab serta dapat melanjutkan ke perguruan tinggi karena meningkat pengetahuannya. Jumlah lulusan yang diterima di perguruan tinggi lebih dari 60% per angkatan.
Hal yang paling kuat menunjang optimisme sekolah dapat meningkatkan mutu lulusan ialah motivasi belajar siswa yang semakin menguat dengan tingkat keyakinan dapat belajar lebih baik.Hal ini ditunjukkan dengan lamanya siswa berada di sekolah.Semakin banyaknya kegiatan yang siswa lakukan bersama di sekolah, serta penggunaan internet sebagai sumber belajar semakin berperan penting.Maraknya penggunaan laptop di sekolah oleh kelompok-kelompok siswa sebagai sarana belajar menegaskan menguatnya budaya belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
a. Sister School
Kegiatan pertukaran pelajar dengan sekolah mitra di Cina bertujuan untuk mengembangkan wawasan keislaman sehingga diharapkan potensi diri siswa semakin meningkat sesuai dengan kebutuhan hidup secara global dengan didukung keterampilan berbahasa Inggris yang semakin membaik.
Jumlah pelajar dan pendidik yang mengikuti program ditentukan pihak china. Peminat dari sekolah lebih banyak sehingga sekolah perlu melaksanakan seleksi.Program ini telah berjalan selama dua tahun dan telah meningkatkan kompetisi belajar siswa.Karena itu minat mengikuti program ini tidak terhadap oleh biaya namun lebih ditentukan oleh prestasi siswa.Biaya perjalanan ditanggung oleh orang tua siswa dan sekolah.
(58)
38 Sebagaimana dijelaskan dalam bab sebelunya, bahwa Dalam kamus bahasa inggris student berarti murid,siswa, atau anak didik, sedangkan exchange diartikan penukaran atau pertukaran, sehingga students exchange dapat diartikan sebagai pertukaran pelajar.1 Sekolah dapat meninkatkan peranan dan fungsinya pada era-era globalisasi, maka perlu menjalin dan meningkatkan hubungan kerja sama dengan sekolah-sekolah lain, baik di dalam maupun luar negeri.2
2) Tempat
SMA Khadijah Surabaya sebagai salah satu sekolah Internasional yang melakukan program pertukaran pelajar.Sedangkan mitra sekolah yang telah menjadi tempat pertukaran pelajar adalah Negara China.
3) Pelaksanaan
Program pertukaran pelajar merupakan program yang selalu diadakan dalam skolah SMA Khadijah, oleh karena itu sekolah tersebut selalu wenjadwalkan secara periodik, yaitu satu kali dalam setiap Tahun Pelajaran.
Waktu pelaksanaan program pertukaran pelajar pada liburan akhir tahun pelajaran, Untuk tahun pelajaran 2012-2013.
Menurut Bapak H. Khoirul Muaddib, S.Ag selaku guru Tauhid,pada tahun 2014 ini tidak ada pertukaran pelajar dikarenakan waktu libur sekolah bertepatan pada waktu bulan Ramadhan, Pak Adib mengatakan bahwa pertukaran pelajar ini sangat cukup mendukung anak-anak untuk mengikutinya dikarenakan banyak pengetahuan yang didapat dalam segi mata pelajaran umum maupun Agama Islam sehingga siswa menjadi termotivasi untuk mengikutinya, kalau dalam mata pelajaran Agama Islam anak-anak selalu antusias untuk mengikutinya dan
1 Jhon M Echols, Kamus Inggris Indonesia,(Jakarta; Gramedia 1986)h,222 2http://www.smakhadijah± sby .sch.id/
(59)
39 nilainya sangat memuaskan bagi yang ingin mengikuti program oertukaran pelajar tersebut. Waktu pelaksanaan program pertukaran pelajaran pada liburan akhir tahun pelajaran.
4) Peserta
Peserta dari program pertukaran pelajar adalah siswa-siswi SMA Khadijah Surabaya dengan didampingi beberapa guru sebgai pembimbing.
Untuk tahun pelajaran 2012 ± 2013 yang melaksanakan program pertukran pelajar
Tabel I
Adapun nama-nama peserta program pertukaran pelajar di bawah ini
NO NAMA KELAS
NO INDUK
PASPOR
1 NADA AULIA RACHMAN X - 2 7547 V
2 SARAH JULIA FATHARANI
ASSEGAF
X - 2 7593 V
3
AKHMAD FAJAR HIBATULLAH
X - 3 7432 V
4 DINAR SAVIRA
CHAIRULLAH
X - 3 7478 V
5
BAGAS ENGGAR RAMADHAN
X - 4 7455 V
6 DEWANGGI PUTRI
WAHYUDI
X - 4 7474 V
NO NAMA KELAS
NO INDUK
(60)
40
7 IFTITAKHUR RAHMAH X - 4 7503 V
8 CHANDRA KIRANA X - 5 7461 V
9 VISIA ASSYAFIRA
SUWARTO
X - 5 7610 V 10 ACHMAD HILMAN FAHMY X - 6 7425 V
11 VIRNA VIDYA YUSTITA X - 6 7609 V
12 AYU NOVITA SARI
XI - IPA 1
7271 V
13 AYU KARTIKA SARI
XI - IPA 2
7270 V
14 KARINA DEWI ALFISYAH
XI - IPA 2
7325 V
15
MOHAMMAD RISKY INDRAWAN
XI - IPA 2
7349 V
16
MUHAMAD DANAR KOESPRIZAKI
XI - IPA 3
7353 V
17 MUHAMMAD ZUL FAHMI
XI - IPA 3
7360 V
NO
NAMA KELAS
NO INDUK
PASPOR
18 NADHIA PUTRI ULVA SARI
XI - IPA 3
7364 V
(61)
41
MASKUR 3
20 CICI NUR LAILY MAULIDA
XI - IPA 4
7280 V
21 FATIMATUZ ZAHRO
AHADIYAH
XI - IPA 4
7305 V
22
MAHADVA MEUTIA FAUZI MARAMIS
XI - IPA 4
7341 V
23 SEPTIA MAYANGSARI
XI - IPA 4
7398 V
24 SYABILLA ADRIANA PUTRI
SATRIJONO
XI - IPA 4
7406 V
25 YOVITA ALVIANA
XI - IPA 4
7419 V
26 DEWI MUNINGGAR
LINTANG JOHOR SRIBANU
XI - IPS 1
7289 V
27
ELLA PARAMITHA PERTIWI
XI - IPS 1
7297 V
laki-laki : 6 siswa perempuan : 21 siswi 5) Kegiatan
(1)
56
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan berdasrkan uraian pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka skripsi peneliti ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Program pertukaran pelajar di SMA Khadijah Surabaya telah dilaksanakan sejak tahun pelajaran 2006-2007, dengan diawali pembuatan grand desain RSBI pada waktu dulu meskipun sekarang sudah tidak dinamakan SBI tetapi program pertukaran pelajar ini masih tetap berjalan. Dalam program ini biasanya hanya diikuti oleh siswa yang mampu dikarenakan dalam program ini biaya di tanggung oleh siswa sendiri.pelaksanaan program ini dilakukan dengan salah satu lembaga pendidikan yang ada di china, dan dilaksanakan antara bulan juni dan juli yang diikuti oleh sebagian guru dan siswa.
2. Program Pertukaran Pelajar Dalam MeningkatkanMotivasi Belajar PAI SMA Khadijah Surabaya
Keadaan motivasi belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama Islam di SMA Khadijah Surabaya cukup baik, hal ini terbukti bahwa siswa memiliki motifasi kuat mengikuti mata pelajaran agama Islam, walaupun masih ada sebagian kecil siswa yang kurang memperhatikan guru ketika menyampaikan materi pelajaran tersebut.
Usaha-usaha yang telah ditempuh untuk Program Pertukaran Pelajar, guru agama Islam SMA Khadijah Surabaya dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama Islam
(2)
57
diantaranya:Mengadakan kegiatan intra kurikuler yaitu dengan cara:Dengan menumbuhkan dan meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa dalam mengikuti Program Pertukaran Pelajar untuk belajar mengajar agama Islam.
Dengan menumbuhkan semangat belajar agama Islam sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar dalam diri siswa baik di kelas maupun di luar
kelas. Dengan mendorong siswa dan memberi kesempatan untuk ikut berperan
aktif dalam kegiatan belajar mengajar agama Islam. untuk mengetahui tentang
peranan program pertukaran pelajar penulis melakukan wawancara kepada pihak humas, Dokumentasi seputar hal tersebut yang dapat dikaitkan bhwa program pertukaran pelajar dalam meningkatkan memotivasi belajar siswa di pendidikan agama Islam di Sma khadijah surabaya,penulis menyebarkan angket pertanyaanseputar hal tersebut kepada 20 responden yang merupakan siswa SMAKhadijah yang mengikuti Program Pertukaran Pelajar.
Dan nilai jawaban dariresponden adalah di atas rata-rata 60 %. Dengan demikian, dapat dikatakanbahwa Program Pertukaran Pelajar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di bidang PAI di SMA Khadijah Surabaya, dikategorikan sebagai cukup berperan dalam mendukung program pertukaran yang direncanakan lembaga sekolah.
B. Saran
1. Bagi Kepala Sekolah lebih memberikan pelayanan yang terbaik dalampelaksanaan ProgramPertukaran Pelajar, baik dalampengelolaan maupun penyediaan
(3)
58
fasilitas yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, serta sering mengadakan koordinasi dengan Dinas Pendidikan.
2. Kepada guru- guru SMA Khadijah Surabaya hendaknya lebih
meningkatprofesionalisme guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di bidang Pendidikan Agama Islam di SMA Khadijah Surabaya.
3. Kepada guru koordiantaior Program Pertukaran Pelajar hendaknya lebih
meningkatkan kinerja demi terlaksana dan keberhasilanProgranm pertukaran pelajar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di bidang Pendidikan Agama
Islam di SMA Khadijah Surabaya
4. Dengan perkembangan zaman yang maju dan permasalahan yang komplek maka diharapkan agar semua pendidik dapat mengikuti program pertukaran pelajar, begitupun dengan siswa yang tidak harus anak yang mampu yangbisa mengikuti program ini. kepada orang tua siswa hendaknya lebih berperan dalam memantau perkembngan belajar dan keaktifan siswa, serta ikut berpartisipasi dalam mendukung program prtukran pelajar baik dalam hal pendanaan maupun lain.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
A. Partanto dan M. Dahlan al-Bary. 1994. Kamus Ilmiah Popular (Surabaya: Arkola).
Ade Irawan dkk. 2004. Mendagangkan Sekolah (Jakarta: Indonesia Corruption Watch)
Anas Sudijono. 1997. Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada)
Arif Furchan. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional)
Cousello. G. Sevilla, dkk. 1993. Pengantar Metode Penelitian (Jakarta: UI Press)
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Panduan Penyelenggaraan Rintisan SMA BI, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional)
Dokumentasi Profil SMA Khadijah Surabaya. Tahun 2008.
H. A. R. Tilaar. 1992. Manajemen Pendidikan Indonesia (Bandung: Remaja Rosdakarya)
Husaini Usman dan Purnomo Setiadji. 1996. Metode Penelitian social. (Jakarta: Bumi Aksara)
John M Echols. 1986. Kamus Inggris Indonesia (Jakarta: Gramedia)
Lexy. J. Moloeng. 2001. Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya)
(5)
M. Sholihan Manan. 1982. Pengantar Metode Penelitian Sejarah Islam di Indonesia (Surabaya: Usaha Nasional)
Mardalis. 1995. Metode Penelitian: Suatu Pendahuluan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara)
Marzuki. 1983. Metodologi Research (Yogyakarta: Fak. Ekonomi, UII) Moh. Nazir. 1988. Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia)
Muhaimin dan Abd, Mujib. 1993. Pemikiran Pendidikan Islam (Bandung: Tri Genda Karya)
S. Margono. 1997. Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta) S. Nasution. Tt. Metode Penelitian Naturalistik kualitatif (Bandung: Tarsito). Sanapiah Faisal. 1992. Format-format Penelitian Sosial (Jakarta: Rajawali Press)
Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta)
Sutrisno Hadi. 1980. Metodologi Research Jilid I (Yogyakarta: Andi Offset) H. Khoirul Muadib, Waka Akademik SMA Khadijah Surabaya. Wawancara Pribadi. Surabaya, 26 Februari 2014.
Maskur, Guru Feqih. Wawancara Pribadi. Surabaya,26 Februari 2014 http://herli-salim.web.id/Sister Schools
http:/www.kapanlagi.com/Presiden SBY Terima Siswa Pertukaran Pelajar ke Australia
(6)
http:/www.smakhadijah-sby.sch.id/Jembatan Budaya Sekolah Inggris-Indonesia