KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MEMOTIVASI SISWA DAN MENINGKATKAN NILAI-NILAI Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Memotivasi Siswa Dan Meningkatkan Nilai-Nilai Ibadah (Studi Empiris Di SMP Muhammamadiyah 2 Surakarta Tahu

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
DALAM MEMOTIVASI SISWA DAN MENINGKATKAN NILAI-NILAI
IBADAH (STUDI EMPIRIS DI SMP MUHAMMAMADIYAH 2 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2013/2014)

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Oleh :
ETIK SETIANINGSIH
NIM: G000100045
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4857

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ABSTRAK
KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM

MEMOTIVASI SISWA DAN MENINGKATKAN NILAI-NILAI IBADAH
( STUDI EMPIRIS DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN
AJARAN 2013/2014 )
Etik Setianingsih, G000100045, Program Studi Pendidikan Agama Islam
(Tarbiyah) Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014,
48 halaman.
Latar belakang penelitian ini adalah siswa membutuhkan motivasi intrinsic
dalam belajar, serta peran seorang guru yang harus memenuhi kompetensi.
Penelitian mengambil kompetensi guru yang merupakan kemampuan, keahlian,
dan keterampilan yang dimiliki oleh setiap guru dalam menjalankan kegiatan
belajar mengajar. Selain itu guru harus menguasai beberapa kompetensi yang
harus dimiliki antara lain kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,
kompetensi kepribadian ,dan kompetensi sosial . Dalam hal memotivasi, guru
harus memiliki kemampuan untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada
siswa. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah Bagaimana kompetensi
guru dalam memotivasi siswa dan meningkatkan nilai-nilai ibadah?
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mendeskripsikan kompetensi
guru Pendidikan Agama Islam dalam memotivasi siswa dan meningkatkan nilainilai ibadah di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2013/2014. 2)
untuk mendeskripsikan upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh guru
Pendidikan Agama Islam dalam memotivasi dan meningkatkan nilai-nilai ibadah

di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta tahun Ajaran 2013/2014,dan 3) Untuk
mengetahui Bagaimana hasil yang dicapai oleh guru PAI dalam memotivasi dan
meningkatkan nilai-nilai Ibadah. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan,
sedangkan sifat penelitian ini bersifat kualitatif, metode penentuan subyek
menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi dan teknik analisis yang
dipakai menggunakan analisis data.
Dalam proses analisis data subyek menempuh beberapa langkah yaitu:
pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hal ini
membuktikan bahwa guru di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta sudah mencakup
semua kompetensi yang disebutkan di Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen. Upaya yang dilakukan guru PAI dalam meningkatkan
kualitas dalam pembelajaran di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta sudah cukup
baik. Dalam pembelajaran, guru PAI juga memberikan pengarahan kepada siswasiswi yaitu memberikan dorongan/ motivasi semangat dalam belajar di kelas.
Dalam hal ini sangat berpengaruh terhadap nilai prestasi siswa dan dorongan
untuk mengikuti belajar di kelas.
Kata Kunci : Kompetensi guru dan Motivasi

guru yang mempunyai kompetensi

PENDAHULUAN


mengajar akan mampu menciptakan

Pendidikan adalah investasi

lingkungan belajar yang efektif dan

sumber daya manusia jangka panjang

menyenangkan

yang mempunyai nilai strategis bagi

tingkat optimal, “ Kompetensi dalam

variabel

proses interaksi belajar dapat pula

pendidikan sebagai sesuatu yang


menjadi alat motivasi eksterinsik,

penting dan utama dalam konteks

guna memberikan dorongan dari luar

pembangunan bangsa dan negara,
begitu

pula

di

diri siswa”.1 Motivasi diberikan agar

Indonesia

murid belajar lebih bergairah, baik


menempatkan pendidikan sebagai

dalam

sesuatu yang penting dan utama. Hal

1945

alinia

IV

mendengarkan

pelajaran

maupun di saat diskusi dengan guru

ini dapat di lihat dari isi pembukaan
UUD


lebih

hasil belajar siswa berada pada

dunia. Oleh sebab itu, hampir semua
menempatkan

akan

mampu mengelola kelasnya sehingga

kelangsungan peradaban manusia di

negara

serta

dan dengan teman lainnya di dalam


yang

kelas.

menegaskan bahwa salah satu tujuan

Penulis

nasional bangsa Indonesia adalah

mengadakan

mencerdaskan kehidupan bangsa.

mencoba
penelitian

untuk
yang


hasilnya akan dituangkan dalam

Mengajar adalah tugas yang

skripsi yang berjudul “ Kompetensi

harus dilakukan oleh guru dengan

Guru Pendidikan Agama Islam

mengunakan berbagai kemampuan
atau kompetensi- kompetensi yang

1

Djamarah,Prestasi Belajar dan
Kompetensi Mengajar. (Surabaya: Usaha
Nasional, 1991) hlm. 17.

harus dimiliki. Dengan demikian

1

Dalam

Memotivasi

mendeskripsikan kompetensi guru

Dan

Meningkatkan Nilai- Nilai Ibadah

Pendidikan Agama

(Studi

memotivasi siswa dan meningkatkan

Empiris


Muhammadiyah

di
2

SMP

nilai-

Surakarta

Tahun Ajaran 2013/ 2014)”

dilakukan

menjadi

berikut:1.)

oleh


meningkatkan

topik

guru

Pendidikan

nilai-nilai

Ibadah

siswa, 3.) Untuk mengetahui hasil

permasalahan ini dapat dirumuskan
sebagai

2.)Untuk

Agama Islam dalam memotivasi dan

yang penulis kemukakan di atas,
yang

Ibadah

mendeskripsikan upaya-upaya yang

Berdasarkan latar belakang

maka

nilai

Islam dalam

yang dicapai oleh guru PAI dalam

Bagaimana

memotivasi dan meningkatkan nilai-

kompetensi Guru Pendidikan Agama

nilai Ibadah.

Islam dalam memotivasi siswa dan

Sedangkan

meningkatkan nilai- nilai Ibadah, 2)
saja

yang

penelitian

guru

Pendidikan

berikut:1.

Secara

Agama Islam dalam memotivasi

diharapkan:

a.)

siswa dan meningkatkan nilai- nilai

penelitian

diharapkan

Ibadah, 3.) Bagaimana hasil yang

sumbangan keilmuan untuk semua

dicapai

pendidik di dunia, b.) Sebagai bahan

upaya

dilakukan

oleh

oleh

guru

PAI

dalam

adalah

dari

apa

Upaya-

ini

manfaat

sebagai
teoritis

Temuan

memberi

memotivasi dan meningkatkan nilai-

informasi

nilai Ibadah ?

khususnya

sekolah

bersangkutan,

masyarakat

Dalam penelitian ini, tujuan

pemerintah.

yang ingin dicapai adalah: 1.)Untuk
2

untuk

hasil

2.

semua

Secara

pihak,
yang
dan
praktis

diharapkan sebagai masukan baik

evaluasi pembelajaran melalui proses

bagi guru maupun bagi penentu

dan evaluasi hasil pembelajaran.

kebijakan

dalam

pendidikan

di

2. Deasy Wulandari (UMS, 2012)

sekolah tersebut.

dalam skripsinya yang berjudul “

Agar tidak terjadi kesamaan

Kompetensi Sosial Guru PAI sebagai

dalam rencana penulisan skripsi ini

pelaku dakwah (Studi kasus di SMA

dengan skripsi yang dahulu, maka

Negeri

penulis

menyimpulkan

akan

memaparkan

yang

3

Sukoharjo)”,
kompetensi

sosial

terdahulu dalam pokok bahasannya

guru PAI sebagai pelaku dakwah di

relevan dengan rencana penulisan

lingkungan

skripsi ini, adalah

melalui

berjudul

dalam

skripsinya

Maha Esa), membina Rohis, dan
sebagai nara sumber Binrois. Serta

Pelajaran Pendidikan Agama Islam

pengembangan

dalam Mengelola Pembelajaran (

Wonogiri)”,
kompetensi
merencanakan
melaksanakan

lingkungan

Kabupaten

menyimpulkan
guru

dalam

sosial

masyrakat dilakukan

melalui

aktivitas

sebagai

ketua

Badko

TPQ

Kecamatan

Bulu,

penyuluh agamaKecamatan Bulu dan

pembelajaran,
dan

kompetensi

guru PAI sebagai pelaku dakwah di

Study Kasus SD Negeri 1 Pelem
Jatisrono

aktif membina

Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang

yang

“Kompetensi Guru Mata

Kecamatan

berperan

dilakukan

sekbid 1 OSIS (Keimanan dan

1. Mursid Eko Hastomo (UMS,
2012)

sekolah

Sekbid Dakwah Takmir Masjid Al-

melakukan

3

Ikhlas Dukuh Pudung Sari Desa

dikategorikan kepada baik, hal itu

Malangan Kecamatan Bulu.

ditandai
mempunyai

3. Risa Noer Astuti (UMS, 2012)

Guru

menyimpulkan
indikator

Kompetensi menurut Usman

sebagai

berikut

adalah

Yogyakarta)

sosial,

yang

kualifikasi

atau

rincian

kemampuan seseorang, baik yang

Kompetensi

kualifikasi maupun yang kuantitatif”.
2

pedagogik, kompetensi profesional,
kompetensi

hal

menggambarkan

dengan
:

“suatu

macam

macam-

guru,

tentang

berkesesuaian.

(SMP Muhammadiyah 2 Godean
Sleman

pengetahuan

telah

dan teknik yang dilaksanakan telah

dalam

pembelajaran Bahasa Arab kelas VII

Kabupaten

guru

meningkatkan motivasi belajar siswa

dalam skripsinya yang berjudul “
Kompetensi

bahwa

kompetensi

Kunandar menjelaskan bahwa

kpribadian.

standar kompetensi meliputi empat

4. M. Taufik Hidayanto (UMS,

komponen,

2010) yang berjudul “Kompetensi

pembelajaran,

Guru

potensi, penguasaan akademik, dan

Bahasa

Arab

dalam

yaitu

pengelolaan
pengembangan

meningkatkan motivasi belajar siswa

sikap

kelas VIII di Mts Muhammadiyah

keseluruhan

Waru Baki Sukoharjo Tahun ajaran

yaitu

2009/ 2010” Dalam skripsinya :

pembelajaran, pelaksanaan interaksi

kompetensi guru Bahasa Arab dalam

kepribadian.
standar

penyusunan

2

Secara
kompetensi,
rencana

Usman, M.Uzer. 2005. Menjadi
Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda
Karya

meningkatkan motivasi belajar, siswa
4

belajar mengajar, penilaian prestasi
didik,

pengembangan

c) Kompetensi kepribadian

profesi,

Kemampuan ini meliputi

pemahaman wawasan pendidikan,
dan

penguasaan

bahan

kemampuan personalitas, jati diri

kajian

sebagai seorang tenaga pendidik

akademik.
d) Kompetensi sosial
Keempat kompetensi tersebut
Berkaitan

adalah sebagai berikut:

kemampuan
a) Kompetensi pedagogik
Berkaitan

langsung

berinteraksi

yang ada di sekitar dirinya.
Keempat kompetensi yang

pendidikan dan ilmu lain yang
dengan

guru

dengan peserta didik dan orang

dengan penguasaan disiplin ilmu

berkaitan

dengan

telah dirumuskan dalam Undang-

tugasnya

Undang

sebagai guru.

No.

14

tahun

2005

merupakan kompetensi standar yang
harus dikuasai pendidik.

b) Kompetensi Profesional
Merupakan kemampuan dasar

Motivasi merupakan satu hal

tenaga pendidik. Ia akan disebut

yang penting didalam segala kegiatan

profesional,

mampu

atau aktivitas manusia sehari-hari.

menguasai keahlian dan ketrampilan

Setiap tindakan apa saja atau apapun

teoritik dan praktik dalam proses

yang

pembelajaran.

dikehendaki oleh manusia, baik itu

jika

ia

dilakukan

dan

yang

bersifat penting maupun yang kurang
penting yang berbahaya maupun
5

yang

tidak

mengandung

(1992: 109).4

resiko,

Adapun pendekatan

selalu ada motivasinya. Demikian

dalam penelitian ini dengan cara

juga dalam kegiatan belajar, motivasi

pendekatan kualitatif.

harus ada dan sangat penting pada

B. Tempat dan Subjek Penelitian

diri siswa.
Tempat penelitian ini di SMP
METODE PENELITIAN

Muhammadiyah 2 Surakarta, Subyek
dalam penelitian ini adalah seluruh

A. Jenis penelitian
Penelitian
research),

lapangan

pihak

(field

Kepala Sekolah, staf kurikulum, dan
guru bagian kesiswaan

yang sedang terjadi.3 Penelitian yang

penelitian
mengambil

adalah

lapangan
latar

belakang

2

dewan guru khususnya guru PAI,

yang sebenarnya secara spesifik apa

gunakan

Muhammadiyah

Surakarta yang terdiri dari seluruh

yakni penelitian yang

langsung dilapangan atau kebenaran

penulis

SMP

jenis

C. Metode Pengumpulan Data

dengan

1. Metode Observasidiartikan

SMP

pengamatan dan pencatatan secara

Muhammadiyah 2 Surakarta. Dapat

sistematik

diartikan penelitian dengan terjun

terhadap

gejala

yang

tampak pada objek penelitian. 2.

langsung ke tempat penelitian untuk

Metode

mengamati dan terlibat langsung

Interview

/

Wawancaraadalah percakapan antara

dengan objek penelitian Subagyo

dua

orang

bertujuan

yang
untuk

salah

satunya

menggali

dan

3

Mardalis, Metode Penelitian Suatu
Pendekatan Proposa (Jakarta: Bumi Aksara,
2006), hlm. 80.

4

Subagyo, Metodologi Penelitian
dan Praktek (Jakarta: Rinek Cipta).hlm.109.

6

mendapat informasi untuk suatu
tujuan tertentu.5

ANALISIS DATA

Interview adalah

Untuk menganalis data yang

metode pengumpulan data dengan

diperoleh,

sepihak yang dikerjakan dengan

kualitatif, yaitu perolehan data yang

penelitian.

metode

menggunakan

pendekatan deskriptif yang sifatnya

sistematik dan berlandaskan tujuan

3.

penulis

digambarkan dengan kata-kata atau
Dokumentasi
yang

digunakan

adalah

kalimat

menurut

masing-masing

untuk

kategori

untuk

memperoleh

kesimpulan,7

mencari data mengenai hal-hal yang
variabelnya berupa catatan, transkip,

SMP

buku-buku, serat kabar, majalah,

Surakarta

Muhammadiyah

merupakan

salah

2
satu

6

natulen, dan sebagainya. Metode ini
digunakan

untuk

sekolah menengah pertama yang di

mengumpulkan

kelola oleh Departemen Pendidikan

yang berhubungan dengan gambaran
umum

SMP

Muhammadiyah

dan Kebudayaan. Sekolah ini terletak

2

di Jl. Kerinci No. 15 Sekip Kadipiro

Surakarta, visi dan misi, struktur

Banjarsari Surakarta. Berdiri sejak

organisasi, keadaan pengurus, dan

tahun 1968 dibawah pimpinan Bapak

data inti tentang program kerja dari

H. Soedjoedi M dari tahun 1968-

SMP Muhammadiyah 2 Surakarta.

2000. 8

5

Haris Herdiansyah, Metodologi
Penelitian Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu
Sosial (Jakarta: Salemba Humanika, 2010),
hlm. 118.
6
SuharsimiArikunto,Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktis
(Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm. 23.

7

SuharsimiArikunto,Prosedur
Penelitian (Jakarta: Bina Aksara, 1989),
hlm. 189.
8
Data
Observasi
di
SMP
Muhammadiyah 2 Surakarta

7

Tujuan

didirikannya

SMP

di atas tanah seluas 2530 m2, luas

Muhammadiyah 2 Surakarta adalah:

keseluruhan

a.) Membentuk peserta didik yang

dengan kondisi gedung yang sudah

memiliki akhlak mulia dan agamis.

permanen sehingga sangat nyaman

b.) Meningkatkan kinerja tenaga

untuk pelaksanaan kegiatan belajar

pendidik dan kependidikan yang

mengajar. visi dan misi yang di

profesional.c.)

kembangkan yaitu:

Meningkatkan

Standar Pelayanan Minimal (SPM)
kepada

pemangku

bangunan

1600

m2

Visi“ Mewujudkan sekolah

kepentingan

yang

Sekolah. d.) Membentuk Lulusan

unggul

dalam

prestasidan

terbentuknya insan yang bertaqwa,

yang terampil dan akhlaq mulia

berbudaya

dalam kehidupan dilingkungan., e).

serta

berbudi

luhur”

sedangkan Misi : a.) Menciptakan

Meningkatkan prestasi siswa bidang

lingkungan sekolah yang nyaman

akademis maupun non akademis dan

dan

mampu bersaing dengan sekolah

kondusif

dalam

proses

pembelajaran.b.)

lain.

Menumbuhkembangkan sikap cinta
SMP

2

pada budaya lokal dan berbudi

satu

pekerti yang mulia. c.) Menciptakan

sekolah menengah pertama yang di

kedisplinan bagi semua daya sekolah

kelola oleh Departemen Pendidikan

d.) Mencetak lulusan cerdas dan

Surakarta

Muhammadiyah

merupakan

salah

dan Kebudayaan. Sekolah ini terletak
di Jl. Kerinci No. 15 Sekip Kadipiro
Banjarsari Surakarta yang di bangun

8

berbudi

luhur

serta

berjama’ah (dhuhur,

menguasai

shalat

IPTEK dan IMTAQ yang kuat..9

sekolah.

Hal

didik dalam kegiatan rohaniannya.

DI SMP MUHAMMADIYAH 2

Setiap

SURAKARTA

kali

mengakhiri

kegiatan belajar mengajar guru tidak

Dalam mengajar siswa di

pernah lupa memberikan dorongan/

kelas Bapak Wahyudi, beliau sering

motivasi kepada siswa untuk selalu

menggunakan metode dan kegiatan

giat dalam belajar. Disamping itu,

yang sangat beragam, menjadikan

memberikan tugas kepada siswa

siswa peserta aktif dalam mengikuti

termasuk tugas yang memang harus

pelajaran. Selain itu beliau juga
sering memberikan tugas

di

tersebut sangat membantu peserta

DATA DARI INTI PENELITIAN

dilakukan

secara

oleh

memberikan

proporsional dikelas maupun tugas di

nilai

guru

untuk

tambah

dan

menjadikan kebiasaan untuk belajar

rumah, serta memberikan petunjuk

dirumah..

pada siswa untuk sukses dalam
10

belajar.

jum’at)

dhuha, dan

ANALISIS

Dalam meningkatkan nilai-

Analisis

data

ini

nilai ibadah didalam lingkup sekolah,

menggunakan

guru

data yang telah dikumpulkan untuk

PAI

tadarus

pagi

sering
dan

membiasakan
sholat

secara

langkah

mengolah

selanjutnya diolah dan diambil suatu
kesimpulan dengan menggunakan

9

Data
dokumentasi
Muhamadiyah 2 Surakarta
10
Data
Observasi
di
Muhammadiyah 2 Surakarta

SMP

kata-kata yang sesuai dengan fakta.

SMP

9

A.

Selain motivasi yang harus

Kompetensi Guru Pendidikan

dimiliki oleh guru dalam menyiapkan

Kompetensi yang dilakukan

kegiatan belajar mengajar adalah

oleh Guru Pendidikan Agama Islam

kompetensi guru. Kompetensi yang

di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta
dalam

memotivasi

siswa

saat

jam

harus dimiliki setiap guru yang

sering

dilakukan

pada

pelajaran.

Adapun yang dilakukan

tercantum dalam Undang-Undang

mata

Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen adalah berkenaan dengan

oleh guru dalam memotivasi sangat

kompetensi pedagogik, kompetensi

bervariasi, melalui cerita kisah-kisah

profesional, kompetensi kepribadian,

Nabi atau kisah kehidupan manusia

dan kompetensi sosial.

yang patut untuk dicontoh, selain itu
guru

pelajaran

memberikan
perilaku

juga

pengarahan
atau

Akhlak

sering

1. Kompetensi pedagogik

dalam

2. Kompetensi Profesional

yang

3. Kompetensi kepribadian

terpenting, yang paling diutamakan
adalah

ditanamkannya

4.

sifat-sifat

Keempat

yang terpuji, sikap yang baik kepada

tersebut

guru, teman sekolah, serta kedua

indikator

orang tuanya. Guru juga harus
memiliki

ketrampilan

Kompetensi sosial

menjadi
penilaian

kompetensi
standar

dan

penguasaan

kompetensi guru yang harus dimiliki

dalam

oleh guru di SMP Muhammadiyah 2

memotivasi siswa, dengan adanya

Surakarta

motivasi, kosentrasi dan antusiasme
siswa dalam belajar dapat meningkat.

10

upaya

B. Upaya-upaya yang dilakukan oleh

motivasi

dan

guru PAI di SMP Muhammadiyah 2

meningkatkan nilai-nilai Ibadah yang

dalam memotivasi dan meningkatkan

dilakukan oleh guru PAI dengan

nilai-nilai ibadah

cara:

yakni
menggerakkan

kegiatan

yang

siswa-siswi

dalam

1. Membangkitkan

suatu

kebutuhan,
2. Menghubungkan

menjalankan agama yang tertib dan

dengan

teratur, misal menjalankan shalat

pengalaman Nabi yang patut

tepat waktu atau berjama’ah di

menjadi suri tauladan.

masjid, tadarus pagi ,shalat dhuha,

3. Memberikan hadiah / reward,

serta meningkatkan akhlak mulia

4. Menciptakan kompetisi sehat

yang dimiliki setiap siswa melalui

5. Menggunakan metode yang

pendidikan

karakter,

meningkatkan

pengamalan

variatif

dan

Dengan

ilmu

demikian,

Agama Islam dan menguasai IPTEK

jelaslah bahwa banyak sekali

dan IMTAQ yang kuat.

cara yang digunakan untuk
memotivasi

Adapun salah satu tata nilai
yang

dikembangkan

di

meningkatkan

SMP

yakni

dalam

nilai-nilai

Ibadah.

Muhammadiyah 2 Surakarta adalah
“RELIGIUS”

siswa

mewujudkan

Berdasarkan hasil wawancara

suasana pembelajaran dan pergaulan

tanggal 11 Februari 2014, cara-cara

yang

yang dilakukan dalam memotivasi

harmonis

didasarkan

atas

dan meningkatkan nilai-nilai ibadah

norma agama Islam.
11

siswa melalui kegiatan ektrakulikuler

PENUTUP

sebagai berikut:

A. Kesimpulan

a. Shalat berjama’ah

Setelah

b. Pengajian rutin guru
c. Pengajian

mengadakan

penelitian tentang “Kompetensi guru

dalam

rangka

pendidikan

memperingati hari besar Islam

agama

islam

dalam

memotivasi siswa dan meningkatkan

hal apa saja yang dilakukan

nilai-nilai Ibadah (Studi empiris di

dalam mengarahkan siswa dalam

SMP Muhammadiyah 2 Surakarta)”

suatu kegiatan,dapat dilihat hasil

maka

pencapaian guru PAI bahwa usaha

sebagai berikut:

guru PAI dalam memotivasi siswa

dalam

kegiatan

memotivasi

c. Kompetensi kepribadian
d. Kompetensi sosial

dan

2. Upaya

meningkatkan nilai-nilai Ibadah pada

nilai-nilai

guru PAI dengan cara:

yang maksimal, karena itu harus
motivasi

dan

Ibadah yang dilakukan oleh

keberhasilan proses belajar mengajar

oleh

motivasi

meningkatkan

siswa tidaklah cukup untuk mencapai

didukung

harus

b. Kompetensi profesional

kerohanian, namun adanya upaya
guru

yang

a. Kompetensi pedagogik

dengan adanya lingkungan yang
banyaknya

kesimpulan

dimiliki oleh guru PAI :

cukup baik, hal ini terbukti karena

dan

diambil

1. Kompetensi

dan meningkatkan nilai-nilai Ibadah

Islami

dapat

a.

belajar

dalam diri siswa yang kuat.
12

Membangkitkan

suatu

kebutuhan,

yakni

kenutuhan

untuk

1.

Guru

PAI

lebih

menghargai keindahan

meningkatkan lagi kualitas

b. Menghubungkan dengan

dalam mengajar dan harus

c.

pengalaman kisah para

lebih

Nabi yang patut menjadi

kompetensi-kompetensi

suri tauladan.

yang harus dimiliki.

Memberikan nilai

3. Kegiatan

yang

meningkatkan

2.
dapat

menguasai

Hendaknya guru PAI lebih
menegaskan kepada murid-

nilai-nilai

murid

Ibadah misalnya ;

untuk

tertib

dan

teratur dalam menjalankan

a.

Shalat berjama’ah

b.

Tadarus pagi

DAFTAR PUSTAKA

c.

Pengajian rutin guru

Arikunto,

d.

Pengajian memperingati

Prosedur Penelitian Suatu

hari besar Islam

Pendekatan

e.

Pesantren

kilat

Ibadah.

pada

Jakarta:

bulan Ramadhan
f.

Pengumpulan

Suharsimi.

2002.

Praktek.

Rineka Cipta.

Baizi, Ahmad. 2009. Menjadi Guru
zakat

Unggul.

Fitrah

Yogjakarta:

Ar-

Ruzz Media.
Daryanto.

B. Saran

2013.

Standar

Kompetensi dan Penilaian

adapun beberapa saran

Kinerja Guru Profesional.

yang perlu penulis sampaikan. Di

Yogjakarta. Gava Media

antaranya yaitu :

13

Djamarah, Syaiful Bahri. 1991.
Presntasi

Belajar

Kompetensi

Herdiansyah,

dan

Metodologi

Mengajar.

Sosial.

Dwi Nugroho Hidayanto.1988.

Pendidikan.

Norman

Salemba

Kunandar. 2007. Guru Profesional:

Yogjakarta.

Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta:

M.

1983.

Grafindo.
Mardalis.2006. Metode Penelitian

Jakarta. Gunung Agung.

Suatu Pendekatan Proposa .

Hadi, Sutrisna. 1983. Metodologi

Jakarta: Bumi Aksara.

Yogyakarta:

Moeleong,

Fakultas Psikologi UGM.
Hamalik,Oemar.

Jakarta:

dan

Manusia

Perubahan Peranan Guru.

Research.

Penelitian

Humanika.

Liberty.
Goble,

2010.

Kuantitatif untuk Ilmu-Ilmu

Surabaya. Usaha Nasional.

Mengenal

Haris.

2009.

Lexy

J.

Metodologi

Proses

Kualitatif.

Belajar Mengajar. Jakarta:

2007.

Penelitian

Bandung:

PT.

Remaja Rosdakarya.

PT. Bumi Aksara.

Mudlofir,

Hasbullah. 2009. Dasar – Dasar

Ali.2012.

Profesional.

Ilmu Pendidikan. Jakarta.

Pendidik

Jakarta:

PT

Raja Grafindo Persada.

PT Grafindo Persada.

Sudirman N, et al. 1999. Ilmu

Janawi.2011. Kompetensi Guru.

Pendidikan.

Bangka Balitung. Alfabeta.

Bandung:

Remaja Rosdakarya.

14

Sudjana. 1991. Dasar-dasar Proses
Belajar

Mengajar.

Bandung: Sinar Baru.
Subagyo,

P.

Joko.

1992.

Metodologi Penelitian dan
Praktek.

Jakarta:

Rinek

Cipta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006.
Metodologi

Penelitian

Pendidikan.

Bandung:

Remaja Rosdakarya.
Syukur,

Freddy

Faldi.

2011.

Menjadi Guru Dasyat Guru
yang

Memikat.

Bandung.

Simbiosa Rekatama Media.
Uno,Hamzah

B.2008.

Teori

Motivasi dan pengaruhnya,

Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, Uzer. 2000. Menjadi Guru
Profesional.

Bandung:

Remaja Rosdakarya.

15