Ikan Baung (Mystus nemurus)

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Sep 3 6:38:40 2017 / +0000 GMT

Ikan Baung (Mystus nemurus)
LINK DOWNLOAD [25.23 KB]
Ikan Baung (Mystus nemurus) | Menurut Kottelat et al (1993) ikan baung yang termasuk dalam golongan catfish dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
Filum
: Chordata
Kelas
: Osteichthyes
Ordo
: Siluriformes
Familia
: Bagridae
Genus
: Mystus
Spesies
: Mystus nemurus.
Ikan baung (Mystus nemurus) merupakan jenis ikan lokaldi beberapa sungai di Indonesia,terutama di sungai-sungai di
pulauSumatera, Jawa, dan Kalimantan (Junius, 2012).Ikan baung tergolong ikan air tawaryang hidup secara liar di alam

danberpotensi untuk dibudidayakan di dalam kolam maupun keramba jaring apung (Ningrum et al, 2010).
Ciri-ciri umum dari ikan baung adalah kepala ikan kasar, sirip lemak dipunggung sama panjang dengan sirip dubur, pinggiran ruang
mata bebas, bibir tidak bergerigi yang dapat digerakkan, daun-daun insang terpisah. Langit-langit bergerigi, lubang hidug berjauhan,
yang di belakang dengan satu sungut hidung. Sirip punggung berjari-jari keras tajam. Ikan ini tidak bersisik, mulutnya tidak dapat
disembulkan, biasanya tulang rahang atas bergerigi, 1-4 pasang sungut dan umumnya berupa sirip tambahan.
Kebiasaan Makan dan Habitat Ikan Baung
Kebiasaan makan merupakan tingkat kesukaan makan ikan terhadap jenis makanan tertentu. Faktor yang mempengaruhi terhadap
kebiasan makan ikan antara lain habitat hidupnya, musim, ukuran dan umur ikan (Lagler, 1956). Tidak hanya itu perubahan suatu
lingkungan perairan yang menyebabkan perubahan ketersediaan makanan di alam juga dapat merubah tingkah dan kebiasaan makan
ikan (Effendi, 1997).Allen (2000) menyebutkan variasi kebiasaan makan pada satu jenis ikan dapat dipengaruhi juga oleh perbedaan
habitat kolom air.
Pakan alami ikan sangat berpariasi, baik dari hewan maupun tumbuhan, serta sangat diperlukan bagi pertumbuhandan reproduksinya
(Lagler et al, 1962).
Bentuk morfologi ikan menentukan tingkah laku ikan dalam mencari makan. Kamal et al, (2009) menyatakan bahwa bukaan mulut
adalah adaptasi dari kebiasaan makanan, strategi mencari makanan, dan ukuran makanan. Ia juga menjelaskan adanya kemampuan
untuk menjulurkan rahang membantu kesuksesan dalam mencari makanan. Lebar bukaan mulut dan kemampuan gerak peristaltik
dari oesophagus, lambung dan usus menentukan ukuran makanan yang dapat dimakan. Selanjutnya pada beberapa jenis ikan variasi
struktur morfoanatomis organ pencernaan makanan ikan meningkatkan variasi preferensi makanan.
Kajian kebiasaan makan merupakanfaktor terpenting untuk mengetahui sifat biologi dan proses fundamental pada individu spesies
ikan. Mustafakamalet al(2012) menyatakan ikan baung memakan ikan, serangga air, krustacea, detritus dan tumbuhan.Adapun

Mohammad (1987) menyebutkan ikan baung merupakan ikan pemakan dasar yang memakan segala jenis makanan termasuk teleost,
krustacea, invertebrata bentik dan bahan-bahan detritus.
Referensi / Daftar Pustaka
Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari & S. Wirjoatmodjo. 1993. Freshwater fishes of Western Indonesia and Sulawesi.
Periplus Editions Limited, Thailand.
Julius A. 2012. Pembentukan Kelamin Jantan Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) Dengan Non Steroid Akriflavin Sebagai Upaya
Untuk Mengatasi Kelangkaan Induk Jantan. Jurnal Bioscientiae. Vol 9 (1): 20-30.
Ningrum S., S. Reza dan N. Estu. 2010. Pertumbuhan Benih Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) Dalam Keramba Jaring Apung
Yang Diberi Pakan Buatan Dengan Kadar Protein Berbeda. Jurnal Ikhtiologi Indonesia. Vol 10 (1): 65-71.
Lagler, K. F. 1956. Freshwater Fishery Biology. WMC Brown Company. Dubuque, London. 422p.
Lagler, K.F., J.E. Bardach, and R.R. Miller. 1962. Ichthyology. John Willey and Sons, Inc. New York.
Mohammad, S. K. 1987. Some Aspects of The Biology of Ikan Baung (Mystus Nemurus) with Reference to Chenderoh Reservoir.
Thesis. Universitas Putra Malaysia. Malaysia.
Mustafakamal, A.S., I.S. Kamaruddin, A. Christianus, S.K. Daud dan L. Yuabit. 2012. Feeding Habits of Fishes in the Pengkalan
Gawi?Pulau Dula Section of Kenyir Lake Terengganu, Malaysia. Journal Asian Fisheries science. 25: 144-157.
Kamal, M. M., Y. Ernawati dan Y. Rahmah. 2009. Variasi Struktur Morfoanatomi Organ Pencernaan dan Kaitannya dengan Strategi
Makan Serta Kebiasaan Makanan Ikan Kekakapan Laut Dalam (famili lutjanidae). Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com


| Page 1/2 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Sep 3 6:38:40 2017 / +0000 GMT

Indonesia. Vol 16 (1) :33-38.
Effendi, H. M. I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta. 163 p.
Allen, G.R. 2000. A Field Guide for Anglers and Divers: Marine fishes of Southeast Asia. Periplus, Singapore.292 p.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/2 |