LK SEMESTER I T.A 2017 yg sudag di Revisi
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Semester I Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI. Di samping itu, laporan keuangan Semester I ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good
(2)
Ambon, 25 Juli 2017 Kepala,
Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI
Dr. Augy Syahailatua
(3)
DAFTAR ISI TAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 3
PernyataanTanggung Jawab 4
Ringkasan 5
I. Laporan Realisasi Anggaran 8
II. Neraca 9
III. Laporan Operasional 10
IV. Laporan Perubahan Ekuitas 11
V. Catatan atas Laporan Keuangan 12
A. Penjelasan Umum 12
B. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 27
C. Penjelasan atas Pos-Pos Neraca 36
D. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional 53 E. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas 60
F. Pengungkapan Penting Lainnya 64
VI. Lampiran dan Daftar 65
- Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi - Aplikasi SAIBA
- Laporan Barang Pengguna (CARBMN) - Laporan Rekening Pemerintah
- Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) - Fotokopi Rekenig Koran
- Dipa Awal dan Dipa Revisi - Rekening Satker
(4)
( INDONESIAN INSTITUTE OF SCIENCES )
PUSAT PENELITIAN LAUT DALAM
Alamat : Jl. Y. Syaranamual, Guru-Guru, Poka - Ambon 97233 Telp : 0911 - 322676, 322677 ; Fax : 0911 – 322700
E-mail : p2ld@mail.lipi.go.id Website : www.deepsea.lipi.go.id
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Semester I Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran per 30 Juni 2016 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan Semester I tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian interen yang memadai ,dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Ambon, 25 Juli 2017 Kepala,
Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI
Dr. Augy Syahailatua
(5)
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Semester I Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI Tahun 2017 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan Per 30 Juni 2017.
Realisasi Pendapatan Negara per 30 Juni T.A 2017 adalah berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 1.640.077 atau mencapai 0 persen dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp 0.
Realisasi Belanja Negara pada Semester I T.A 2017 adalah sebesar Rp 6.787.610.307 atau mencapai 36,56 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp 18.563.861.000.
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada Semester I T.A 2017. Nilai Aset per 30 Juni 2017 dicatat dan disajikan sebesar Rp 50.927.577.237 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp 210.644.125; Piutang Bukan Pajak (netto) sebesar Rp 9.950.000; Aset Tetap sebesar Rp 50.634.201.627; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp 82.731.485.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp 50.927.577.237.
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
(6)
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan per 30 Juni 2017 adalah sebesar Rp 0, sedangkan jumlah beban dari kegiatan operasional adalah sebesar Rp 8.627.460.506 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp (8.627.460.506). Surplus/(Defist) dari Kegiatan Non Operasional sebesar Rp. 1.333.277 dan Surplus/(Defisit) Pos-pos Luar Biasa masing-masing sebesar Rp 0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp (8.826.127.229).
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas Semester I T.A 2017 menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2017 adalah sebesar Rp 52.567.734.236 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp (8.626.127.229) ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp 0 dan Transaksi Antar Entitas sebesar Rp 6.785.970.230 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 30 Juni 2017 adalah senilai Rp 50.727.577.237.
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Semester I T.A 2017 menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal per 30 Juni 2017 disusun dan disajikan
(7)
berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2017 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
(8)
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
KANTOR PUSAT PENELITIAN LAUT DALAM LIPI LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR per 30 Juni 2017 dan per 30 Juni 2016
(Dalam Rupiah)
PER 30 JUNI 2016
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN
PENERIMAAN NEGARA B.1 - 1,640,077 0.00 146 Penerimaan Negara Bukan Pajak B.2 - 1,640,077 0.00 146 JUMLAH PENDAPATAN - 1,640,077 0.00 146
BELANJA B.3.
Belanja Pegawai B.4 11,230,000,000 4,559,286,521 40.60 3,482,516,968 Belanja Barang B.5 5,033,861,000 2,154,318,536 42.80 4,607,747,436 Belanja Modal B.6 2,300,000,000 74,005,250 3.22 222,020,000 Belanja Bantuan Sosial B.7 - - 0.00 JUMLAH BELANJA 18,563,861,000 6,787,610,307 36.56 8,312,284,404
% thd Angg CATATA
N
URAIAN PER 30 JUNI 2017
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
(9)
LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TA. 2017 Hal - 9 -
KODE/SATKER : 450015/PUSAT PENELITIAN LAUT DALAM LIPI
II. NERACA KANTOR PUSAT PENELITIAN LAUT DALAM LIPI
NERACA
Per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016
(Dalam Rupiah)
CATATAN 30 Juni 2017 31 Desember 2016
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 200,000,000
-Piutang Bukan Pajak C.2 10,000,000 11,640,000
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak C.3 (50,000) (58,200)
Piutang Bukan Pajak (Netto) C.4 990,000 11,581,800 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/TGR C.5 - -Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan
Tuntutan Perbendaharaan/TGR C.6 -
-Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/TGR (netto) C.7 - -Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar C.8 - -Belanja Dibayar di Muka C.9 - -Pendapatan yang Masih harus Diterima C.10 -
-Persediaan C.11 694,125 65,838,100
Jumlah Aset Lancar 210,644,125 77,419,900
Tagihan TP/TGR C.12 - -Tagihan Penjualan Angsuran C.13 - -Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang C.14 - -Jumlah Piutang Jangka Panjang -
-Tanah C.15 23,100,000,000 23,100,000,000
Peralatan dan Mesin C.16 29,256,721,506 29,256,721,506
Gedung dan Bangunan C.17 21,806,594,785 21,806,594,785
Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.18 3,836,079,397 3,836,079,397 Aset Tetap Lainnya C.19 - -Konstruksi dalam pengerjaan C.20 123,905,250 49,900,000 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.21 (27,489,099,311) (25,682,444,991)
Jumlah Aset Tetap 50,634,201,627 52,366,850,697
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud C.22 2,783,000 2,783,000
Aset Lain-Lain C.23 765,558,020 765,558,020
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.24 (685,609,535) (644,877,381)
Jumlah Aset Lainnya 82,731,485 123,463,639
JUMLAH ASET 50,927,577,237 52,567,734,236
Uang Muka dari KPPN C.25 200,000,000 -Utang kepada Pihak Ketiga C.26 - -Pendapatan Diterima di Muka C.27 - -Beban yang Masih Harus Dibayar C.28 - -Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 200,000,000
-200,000,000
-Ekuitas C.29 50,727,577,237 52,567,734,236
JUMLAH EKUITAS 50,727,577,237 52,567,734,236
50,927,577,237
52,567,734,236 URAIAN
KEWAJIBAN
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS ASET
ASET TETAP ASET LANCAR
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS
PIUTANG JANGKA PANJANG
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
(10)
LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TA. 2017 Hal - 10 -
KODE/SATKER : 450015/PUSAT PENELITIAN LAUT DALAM LIPI
III. LAPORAN OPERASIONAL KANTOR PUSAT PENELITIAN LAUT DALAM LIPI
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR per 30 Juni 2017 dan per 30 Juni 2016
(Dalam Rupiah)
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
CATATAN PER 30 JUNI 2017 PER 30 JUNI 2016
Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya D.1 - 16
16
Beban Pegawai D.2 4,559,286,521 3,482,516,968
Beban Persediaan D.3 125,619,575 3,024,034,228
Beban Barang dan Jasa D.4 1,012,069,187 779,116,353
Beban Pemeliharaan D.5 721,527,407 961,264,393
Beban Perjalanan Dinas D.6 361,579,542 626,054,457
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.7 - -Beban Bantuan Sosial D.8 - -Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 1,847,386,474 1,951,507,631 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 (8,200)
-8,627,460,506
10,824,494,030
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (8,627,460,506) (10,824,494,014)
D.11
Pendapatan Pelepasan Aset Non lancar - -Beban Pelepasan Aset Non Lancar - -Defisit Selisih Kurs - -Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
-Jumlah Surplus (defisit) Pelepasan Aset Non Lancar - -SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA
SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL LAINNYA
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.12 1,696,777 902,010,680 Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 363,500 57,334,380 Jumlah Surplus (defisit) dari kegiatan Non
Operasional Lainnya 1,333,277 844,676,300
SURPLUS(DFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 1,333,277 844,676,300 D.13
Pendapatan PNBP - -Beban Perjalanan Dinas - -Beban Persediaan -
-SURPLUS/DEFISIT - LO (8,626,127,229) (9,979,817,714)
URAIAN
BEBAN
JUMLAH BEBAN
KEGIATAN NON OPERASIONAL
POS LUAR BIASA
KEGIATAN OPERASIONAL
JUMLAH PENDAPATAN PENDAPATAN
(11)
LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I TA. 2017 Hal - 11 -
KODE/SATKER : 450015/PUSAT PENELITIAN LAUT DALAM LIPI
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KANTOR PUSAT PENELITIAN LAUT DALAM LIPI
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR per 30 Juni 2017 dan per 30 Juni 2016
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN PER 30 JUNI 2017 PER 30 JUNI 2016 EKUITAS AWAL E.1 52,567,734,236 56,311,217,287 SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (8,626,127,229) (9,979,917,714) KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI
EKUITAS E.3 - 4,432,862 DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - SELISIH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI E.3.5 - 4,432,862 KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 - -TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 6,785,970,230 9,459,054,758 KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS E.5 (1,840,156,999) (516,330,094) EKUITAS AKHIR E.6 50,727,577,237 55,794,887,193
E.3.1 -
-Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
(12)
A. PENJELASAN UMUM
A.1. Penjelasan Umum, Profil dan Kebijakan Teknis Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam – Ambon
Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis
Sejalan dengan dinamika pembangunan dan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan serta upaya mendukung visi dan misi LIPI 2015-2019, maka ditetapkan visi dan misi Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI untuk periode 2015-2019, yaitu:
Visi
“Menjadi institusi yang tangguh dalam
penguasaan ilmu pengetahuan laut dalam di
Kawasan Indo-Pasifik”
Misi
1. Melaksanakan penelitian laut dalam, pemanfaatan
dan pengelolaan sumberdaya laut secara
berkelanjutan di Kawasan Timur Indonesia dan Indo-Pasifik,
2. Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di sektorkemaritiman,
3. Mendukung pemerintah dalam memperkuat daya
saing regional dan global pada aspek pembangunan sektor kemaritiman.
Tugas dan Fungsi (Tusi)
Sesuai dengan SK Kepala LIPI NO. 1 Tahun 2014, P2LD LIPI mempunyai tugas melaksanakan penelitian di bidang laut dalam. Pada pelaksanaan tugasnya, P2LD LIPI menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian di bidang laut dalam;
2. Penelitian di bidang laut dalam;
3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian di bidang laut dalam; dan
4. Pelaksanaan urusan tata usaha.
(13)
Sasaran Strategis
Berdasarkan visi,misi dan tusi di atas maka Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI memiliki sasaran strategis yang merupakan penjabaran dari misi yang akan diemban dalam periode 2015-2019, yaitu sebagai berikut:
1 Melakukan pengkajian proses-proses laut dalam dan dinamika dasar laut, melalui:
- Terlaksananya ekspedisi kelautan di KTI;
- Telaksananya kajian sumberdaya dasar laut dalam baik hayati (mikro dan makro) maupun nirhayati;
- Terlaksananya kajian siklus materi di kawasan laut dalam, dan dinamika dasar laut.
2 Melakukan kajian interaksi iklim dan lautan, melalui: - Terlaksananya kajian interaksi atmosfer dan laut; - Terlaksananya kajian mengenai dampak
perubahan iklim terhadap ekosistem laut di KTI. 3 Mendukung upaya pemerintah pusat dan daerah
dalam rangka pengelolaan wilayah pesisir di KTI, melalui:
- Terlaksananya kajian mengenai dampak aktivitas antropogenik terhadap lingkungan laut;
- Terlaksananya kajian potensi wilayah pesisir di kawasan laut dalam (a.l. ekowisata, budidaya, konservasi, dan taman laut);
- Terlaksananya kajian potensi sumber daya laut di pulau-pulau terluar KTI;
- Terlaksananya kajian kerentanan wilayah pesisir terhadap perubahan iklim;
- Terlaksananya kajian potensi dan pemanfaatan biota laut bernilai ekonomis dan/atau ekologis penting untuk memperkuat ketahanan masyarakat pesisir (a.l. bank bibit, teknologi tepat guna, dan rehabilitasi ekosistem)
4 Melakukan diseminasi hasil-hasil penelitian kepada berbagai pihak terkait sebagai upaya meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan sumberdaya laut yang lestari, melalui: - Tersedianya basis data kelautan dan
(14)
terdistribusinya materi diseminasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat (ilmiah, industri dan umum);
Terwujudnya kerjasama yang lebih luas dengan institusi pemerintah maupun swasta dalam rangka pemanfaatan sumberdaya laut dengan lebih bijaksana
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Semester I T.A 2016 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI. Laporan Keuangan Semester I T.A 2017 ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
(15)
Basis Akuntansi
A.3. Basis Akuntansi
Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Dasar
Pengukuran
A.4. Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Kantor
Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang
(16)
bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing ditranslasi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Kebijakan Akuntansi
A.5. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Semester I T.A 2017 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatuentitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang merupakan entitas pelaporan dari Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI adalah sebagai berikut:
Pendapatan-LRA
(1) Pendapatan- LRA
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
(17)
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LO
(2) Pendapatan- LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah sebagai berikut:
o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan
o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan periode waktu sewa.
o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
Akuntansi pendapatan LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
(18)
pendapatan.
Belanja (3) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban (4) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan
(19)
atas Laporan Keuangan.
Aset (5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.
Aset Lancar a. Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal
(20)
dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:
Kualitas Piutang
Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan
s.d. tanggal jatuh tempo 0.5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan
10%
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua
tidak dilakukan pelunasan 50%
Macet
1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
100%
2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan:
(21)
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.
Aset Tetap b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut:
a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
(22)
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD.
Penyusutan Aset Tetap
c. Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
(23)
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun Aset Tetap Lainnya (Alat Musik
Modern) 4 tahun
Piutang Jangka Panjang
d. Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan
(24)
Aset Lainnya
e. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat
(tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana,
(25)
Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman Semusim.
20 Hak Cipta Karya Seni Terapan,
Perlindungan Varietas Tanaman Tahunan
25 Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak
Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram.
50 Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban (6) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus
(26)
Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas (7) Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
(27)
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Selama periode berjalan, Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI
telah mendapat Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) awal Nomor : SP DIPA-079.01.02.450015/2017 tanggal 07 Desember 2016.
ANGGARAN ANGGARAN AWAL SETELAH REVISI 0 Pendapatan
Pendapatan Jasa 0 -Pendapatan Lain-lain 0
-Jumlah Pendapatan - -Belanja
Belanja Pegawai 11,230,000,000 -Belanja Barang 5,033,861,000 -Belanja Modal 2,300,000,000 -Belanja Bantuan Sosial 0
-Jumlah Belanja 18,563,861,000 0 2017
Uraian
Realisasi Pendapatan Rp 1.640.077
B.1 Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada per 30 Juni 2017 adalah sebesar Rp 1.640.077 atau mencapai 0 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp 0. Pendapatan Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI terdiri dari Pendapatan Jasa dan Pendapatan Lain-lain dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Pendapatan Jasa - - -Penerimaan Negara Bukan Pajak - 1,640,077 -Jumlah - 1,640,077
-Uraian
per 30 Juni 2017
Anggaran Realisasi % Real
(28)
Realisasi Penerima Negara bukan Pajak per 30 Juni 2017 mengalami penurunan 99 persen dibandingkan T.A per 30 Juni 2016. Hal ini disebabkan di Tahun Anggaran 2017 Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI tidak menagani Anggaran PNBP.
Perbandingan Realisasi Pendapatan per 30 Juni T.A 2017 dan Per 30 Juni 2016
URAIAN REALISASI PER 30 JUNI T.A. 2017
REALISASI PER 30 JUNI T.A. 2016
NAIK (TURUN) %
Pendapatan Jasa - - 0.00 Penerima Negara Bukan Pajak 1,640,077 146 0.00 Jumlah 1,640,077 146 0.00
Realisasi
Belanja Negara
Rp
6.787.610.307
B.2 Belanja Negara
Realisasi Belanja per 30 Juni T.A 2017 dan per 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp 6.787.610.307 atau 36,56% dari anggaran belanja Dipa Awal sebesar Rp 18.563.861.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja pada 30 Juni T.A 2017 adalah sebagai berikut:
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per 30 Juni T.A 2017
Belanja Pegawai 11,230,000,000 4,559,286,521 40.60 Belanja Barang 5,033,861,000 2,154,318,536 42.80 Belanja Modal 2,300,000,000 74,005,250 3.22 Belanja Bantuan Sosial - -
-Total Belanja Kotor 18,563,861,000 6,787,610,307 36.56 Pengembalian -
-Jumlah 18,563,861,000 6,787,610,307 36.56
Uraian
Anggaran Realisasi % Real Angg.
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
(29)
Dibandingkan dengan T.A per 30 Juni 2016, Realisasi Belanja per 30 Juni T.A 2017 mengalami Kenaikan sebesar 18.34% dibandingkan realisasi belanja pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
1. Anggaran Dipa Awal yang dimiliki Pusat Penelitian Laut LIPI per 30 Juni T.A 2017 lebih Besar, dibandingkan dengan anggaran per 30 Juni T.A 2016.
Perbandingan Realisasi Belanja per 30 Juni T.A 2017 dan per 30 Juni 2016
URAIAN REALISASI per 30 Juni TA 2017
REALISASI per 30 Juni TA 2016
NAIK (TURUN)
%
Belanja Pegawai 4,559,286,521 3,482,516,968 30.92 Belanja Barang 2,154,318,536 4,607,747,436 (53.25) Belanja Modal 74,005,250 222,020,000 (66.67) Belanja Bantuan Sosial - -
-Jumlah 6,787,610,307 8,312,284,404 (18.34)
Belanja Pegawai
Belanja Barang Belanja Modal Jumlah
11.230.000.000
5.033.861.000
2.300.000.000
18.563.861.000
4.559.286.521
2.154.318.536
74.005.250
6.787.610.307
40,60 42,80 3,22 36,56
(30)
Belanja Pegawai Rp 4.559.286.521
B.3 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai per 30 Juni T.A 2017 dan per 30 Juni 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 4.559.286.521 dan Rp 3.428.516.968. Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Realisasi belanja per 30 Juni T.A 2017 mengalami kenaikan sebesar 30,92 persen dibandingkan realisasi belanja tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
1. Adanya penambahan Belanja Pegawai Tunjangan Khusus/Kegiatan (Tukin), uang makan lembur untuk ABK KR. Baruna Jaya VII, dan penambahan anggaran untuk Tunjangan Hari Raya (THR) serta adanya kenaikan pangkat, golongan yang mendukung program maupun kegiatan di Tahun 2017.
Perbandingan Belanja Pegawai per 30 Juni 2017 dan Per 30 Juni 2016
URAIAN REALISASI PER 30
JUNI TA 2017
REALISASI PER 31 DESEMBER TA
2016
NAIK (TURUN)
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 2,977,370,446 3,447,175,252 (13.63)
Belanja Gaji dan Tunjangan Non PNS 0 0
-Belanja Tunjangan Khusus/Kegiatan 1,558,148,288 0
-Belanja Honorarium 0 0
-Belanja Lembur 34,632,000 40,906,000 -Belanja Vakasi - -
-Jumlah Belanja Kotor 4,570,150,734 3,488,081,252 31.02
Pengembalian Belanja Pegawai (10,864,213) (5,564,284)
(31)
Belanja Barang Rp 2.154.318.536
B.4 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang per 30 Juni T.A 2017 dan per 30 Juni 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 2.154.318.536 dan Rp 4.607.747.436. Realisasi Belanja Barang per 30 Juni T.A 2017 mengalami penurunan 53.25% dari Realisasi Belanja Barang per 30 Juni 2016. Hal ini antara lain disebabkan oleh Realisasi Belanja Pemeliharaan dan Belanja Barang Persediaan Menurun selama Semester I Tahun 2017.
Perbandingan Belanja Barang per 30 Juni T.A 2017 dan per 30 Juni 2016
URAIAN REALISASI per 30
Juni TA 2017
REALISASI per 30 Juni TA 2016
NAIK (TURUN)
% Belanja Barang Operasional 403,642,859 20,680,000 1,852 Belanja Barang Non Operasional 383,575,602 289,637,240 32.43 Belanja Jasa 158,373,601 468,799,113 (66.22) Belanja Pemeliharaan 715,518,557 1,846,575,201 (61.25) Belanja Perjalanan Dalam Negeri 361,579,542 626,064,457 (42.25) Belanja Barang Persediaan 131,628,375 1,355,991,425 -Jumlah Belanja Kotor 2,154,318,536 4,607,747,436 (53.25) Pengembalian Belanja -
-Jumlah Belanja 2,154,318,536 4,607,747,436 (53.25)
Belanja Modal
Rp 74.005.250
B.5 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal per 30 Juni T.A 2017 dan Per 30 Juni 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 74.005.250 dan Rp 222.020.000. Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal per 30 Juni T.A 2017 mengalami penurunan sebesar (66,67)% dibandingkan per 30 Juni 2016, hal disebabkan oleh implementasi
(32)
akuntansi berbasis akrual, dan berakibat peningkatan kebutuhan fasilitas pelatihan akuntansi, berupa tanah, gedung dan bangunan, peralatan dan mesin, jalan, jaringan, irigasi serta belanja modal lainnya.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal per 30 Juni T.A 2017 dan per 30 Juni 2016
URAIAN REALISASI per 30 Juni T.A. 2017
REALISASI per 30 Juni T.A 2016
NAIK (TURUN)
%
Belanja Modal Tanah 0 0 0.00
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 0 222,020,000 (100.00) Belanja Modal Gedung dan Bangunan 74,005,250 0 100.00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 0 0 0.00
Belanja Modal Lainnya 0 0 0.00
Jumlah Belanja Kotor 74,005,250 222,020,000 -66.67 Pengembalian - -
-Jumlah Belanja 74,005,250 222,020,000 -66.67
B.5.1 Belanja Modal Tanah
Realisasi Belanja Modal Tanah per 30 Juni T.A 2017 dan per 30 Juni 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp 0. Realisasi tersebut Per 30 Juni 2016 tidak mengalami kenaikan maupun penurunan. Hal ini disebabkan di Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI pada Semester I T.A 2017 tidak ada penambahan tanah yang akan digunakan sebagai sarana pelatihan Sumber Daya Manusia di bidang Penelitian dan Perkantoran.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal per 30 Juni T.A 2017 dan per 30 Juni 2016
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI per 30 Juni T.A. 2017
REALISASI per 30 Juni T.A 2016
Naik (Turun) %
Belanja Modal Tanah 0 0 0.00
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim Tanah 0 0 0.00
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah 0 0 0.00
Belanja Modal Pengurukan dan Pematangan Tanah 0 0 0.00
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan Tanah 0 0 0.00
Jumlah Belanja Kotor 0 0 0.00
Pengembalian Belanja Modal - -
(33)
B.5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 30 Juni T.A 2017 dan per 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp 0, dan 510.000.000, mengalami penurunan sebesar 0 persen bila dibandingkan dengan realisasi T.A per 30 Juni 2016 sebesar Rp 510.000.000. Hal ini disebabkan di Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI pada Semester I T.A 2017 tidak ada penambahan peralatan dan mesin sebagai fasilitas gedung sebagaimana terlampir pada CRBMN Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 30 2017 dan per 30 Juni 2016
URAIAN REALISASI per 30 Juni TA 2017
REALISASI per 30 Juni TA 2016
NAIK (TURUN) %
Peralatan dan Mesin 0 510,000,000 -100.00
Peralatan Komputer 0 0 0.00
Jumlah Belanja Kotor 0 510,000,000 -100.00
Pengembalian - (402,900)
-Jumlah Belanja 0 509,597,100 -100.00
B.5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Realisasi Belanja Modal per 30 Juni T.A 2017 dan T.A per 30 Juni 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 74.005.250 dan Rp 0. Realisasi Belanja Modal T.A Per 30 Juni 2016 mengalami penurunan sebesar 0 persen dibandingkan Realisasi T.A 2017. Hal ini disebabkan pada Semester I T.A 2017 ada penambahan Rehab gedung maupun fasilitas gedung sebagaimana terlampir pada CRBMN Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI.
(34)
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan Per 30 Juni T.A 2017 dan per 30 Juni 2016
URAIAN REALISASI per 30
Juni TA 2017
REALISASI per 30 Juni TA 2016
NAIK (TURUN) %
Gedung Tempat Kerja 74,005,250 0 #DIV/0!
Jumlah Belanja Kotor 74,005,250 0 #DIV/0!
Pengembalian Belanja Modal - -
-Jumlah Belanja 74,005,250 0 #DIV/0!
B.5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 30 Juni T.A 2017 dan T.A per 30 Juni 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp 0. Realisasi Belanja Modal per 30 Juni T.A 2017 dan per 30 Juni 2016 tidak mengalami kenaikan maupun penurunan. Hal ini disebabkan Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI tidak ada penambahan jaringan teknologi informasi dalam rangka mendukung rencana strategis.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal per 30 Juni T.A 2017 dan per 30 Juni 2016
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI per 30
Juni T.A. 2017
REALISASI per 30 Juni T.A 2016
Naik (Turun)
%
Belanja Modal Jaringan 0 0 0.00
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan
Honor Pengelola Teknis Jaringan 0 0 0.00
Jumlah Belanja Kotor 0 0 0.00
Pengembalian Belanja Modal - -
-Jumlah Belanja 0 0 0.00
B.5.5 Belanja Modal Lainnya
Realisasi Belanja Modal Lainya per 30 Juni T.A 2017 dan T.A per 30 Juni 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp 0. Realisasi Belanja Modal per 30 Juni T.A 2017 dan T.A per 30 Juni 2016 tidak
(35)
mengalami kenaikan maupun penurunan. Hal ini disebabkan Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI tidak ada pengadaan belanja modal lainnya untuk mendukung implementasi akuntansi pendapatan berbasis akrual.
Belanja Bantuan Sosial Rp 0
B.6 Belanja Bantuan Sosial
Realisasi Belanja Bantuan Sosial per 30 Juni T.A 2017 dan per 30 Juni 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp 0. Belanja bantuan sosial merupakan belanja pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat selektif. Realisasi Belanja Modal per 30 Juni T.A 2017 dan T.A per 30 Juni 2016 tidak mengalami kenaikan maupun penurunan. Hal ini disebabkan Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam – Ambon tidak ada Anggaran untuk Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan adalah dalam bentuk barang.
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial per 30 Juni T.A 2017 dan per 30 Juni 2016
URAIAN REALISASI per 30 Juni T.A. 2017
REALISASI per 30 Juni T.A 2016
NAIK (TURUN)
%
Kelompok Pendidikan Jaya Maju 0 0 0.00
Kelompok Pendidikan Cenderawasih 0 0 0.00
Jumlah Belanja Kotor 0 0 0.00
Pengembalian - -
(36)
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp
200.000.000
C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 Juni T.A 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 200.000.000 dan Rp 0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening Kas Negara per tanggal neraca. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaranadalah sebagai berikut:
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 Juni T.A 2017 dan 31 Desember 2016
Keterangan Per 30 Juni 2017 31 Desember 2016
Kas di Bendahara Pengeluaran 200,000,000 -Bank Tabungan Negara Cbang Ambon
No.Rek 00024-01300000-253 -
-Jumlah 200,000,000
-Kas di Bendahara Penerimaan Rp 0
C.2 Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebesar masing-masing Rp 0 dan Rp 0. Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak.
(37)
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan per 30 Juni T.A 2017 dan 31 Desember 2016
Keterangan Per 30 Juni 2017 31 Desember 2016 - - -- - -Jumlah -
-Kas Lainnya dan Setara Kas Rp 0
C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp 0.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas per 30 Juni T.A 2017 dan per 31 Desember 2016
per 30 Juni 2017 31 Desember 2016
-Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan -
-Keterangan
Jumlah
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran Kas Lainnya di KL dari Hibah yang Belum Disahkan
Piutang Bukan Pajak Rp 10.000.000
C.4 Piutang Bukan Pajak
Saldo Piutang Bukan Pajak per tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 10.000.000. dan Rp 11.640.000. Piutang Bukan Pajak merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan
(38)
namun belum diselesaikan pembayarannya. Rincian Piutang Bukan Pajak disajikan disajikan sebagai berikut:
Rincian Piutang Bukan Pajak per 30 Juni T.A 2017 dan 31 Desember 2016
Uraian per 30 Juni 2017 31 Desember 2017
Piutang Bukan Pajak 10,000,000 11,640,000 Piutang Lainnya -
-Jumlah 10,000,000 11,640,000
Bagian Lancar Tagihan
TP/TGR Rp 0
C.5 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp 0. Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:
Rincian Bagian Lancar TP/TGR per 30 Juni T.A 2017 dan 31 Desember 2016
No Nama per 30 Juni 2017 31 Desember 2017 1
2 3 4 5 6
-Jumlah
(39)
Bagian Lancar TPA
Rp 0
C.6 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 0 dan Rp 0. Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Bagian Lancar TPA per 30 Juni T.A 2017 dan 31 Desember 2016
No Nama per 30 Juni 2017 31 Desember 2016
1 -
-2 -
-3 -
-4 -
-5 -
-Jumlah
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak
Rp (50.000)
C.7 Penyisihan Piutang Tak Tertagih –Piutang Bukan Pajak
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp (50.000) dan Rp (58.200).
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak adalah merupakan estimasi atas ketidak tertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
(40)
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar per 30 Juni T.A 2017
Kualitas Nilai Piutang % Nilai
Piutang Jk Pendek Penyisihan Penyisihan
Piutang Bukan Pajak
Lancar - 0.00%
-Kurang Lancar 10,000,000 1% (50,000)
Diragukan - 0%
-Macet - 0%
-Jumlah 10,000,000 (50,000)
Bagian Lancar TP/TGR
Lancar - 0.00%
-Kurang Lancar - 0%
-Diragukan 0%
-Macet 0%
-Jumlah -
-Bagian Lancar TPA
Lancar - 0.00%
-Kurang Lancar - 0%
-Diragukan 0%
-Macet 0%
-Jumlah -
Jumlah Penyisihan Piutang
Tak Tertagih 10,000,000 (50,000)
Belanja Dibayar di Muka Rp 0
C.8 Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 0 dan Rp 0. Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka adalah sebagai berikut:
Rincian Belanja Dibayar di Muka per 30 Juni T.A 2017 dan 31 Desember 2016
Jenis per 30 Juni 2017 31 Desember 2016
Pembayaran Internet - -Pembayaran Sewa Peralatan dan Mesin - -Pembayaran Sewa Gedung Kantor -
(41)
-Pendapatan yang Masih Harus
Diterima Rp 0
C.9 Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 0 dan Rp 0, merupakan hak pemerintah atas pelayanan yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa. Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis pendapatan sebagai berikut:
Perbandingan Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima per 30 Juni T.A 2017 dan 31 Desember 2016
Jenis per 30 Juni 2016 31 Desember 2017
Pendapatan Jasa Pelatihan - -Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan -
-Jumlah -
-Persediaan Rp 694.125
C.10 Persediaan
Nilai Persediaan per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 694.125 dan Rp 65.838.100 .
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Rincian Persediaan per 30 Juni T.A 2017 dan 31 Desember 2016
Jenis per 30 Juni 2017 31 Desember 2016
Barang Konsumsi 694,125 216,000 Barang untuk Pemeliharaan - 98,000 Bahan Baku - 65,524,100 Suku Cadang - -Persediaan Lainnya -
(42)
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Tagihan TP/TGR Rp 0
C.11 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp 0. Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena kelalaiannya. Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per tanggal per 30 Juni 2017 adalah sebagai berikut:
Perbandingan Rincian Tagihan TP/TGR per 30 Juni T.A 2017 dan 31 Desember 2016
No Debitur per 30 Juni 2017 31 Desember 2016
1 -
-2 -
-3 -
-4 -
-5 -
-6 -
-Jumlah
Tagihan Penjualan Angsuran Rp 0
C.12 Tagihan Penjualan Angsuran
Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA)per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp 0. Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan
(43)
PA untuk masing-masing debitur adalah sebagai berikut:
Rincian Tagihan TPA per 30 Juni T.A 2017 dan 31 Desember 2016
No Debitur per 30 Juni 2017 31 Desember 2016
1 2 3 4 5
-Jumlah
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang Rp 0
C.13 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka Panjang per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp 0. Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang.
Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang Jangka Panjang untuk masing-masing kualitas piutang adalah sebagai berikut:
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Jangka
Panjang per 30 Juni T.A 2017
Kualitas Nilai Piutang % Nilai
Piutang Jk Panjang Penyisihan Penyisihan
Tagihan TP/TGR
Lancar - 0.50%
-Kurang Lancar - 10%
-Diragukan - 50%
-Macet - 100%
-Jumlah -
-Tagihan PA
Lancar - 0.50%
-Kurang Lancar - 10%
-Diragukan 50%
-Macet 100%
-Jumlah -
Jumlah Penyisihan Piutang
(44)
-Tanah
Rp
23.100.000.000
C.14 Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 23.100.000.000 dan Rp 23.100.000.000 . Pada Semester I T.A 2017 Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI tidak ada kenaikan maupun penurunan nilai aset tetap tanah. Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 23,100,000,000 Mutasi tambah:
Pembelian 0
Mutasi kurang:
Revaluasi aset
-Penyitaan pengadilan 0
Saldo per 30 Juni 2017 23,100,000,000
Rincian saldo Tanah per 30 Juni 2017 adalah sebagai berikut:
Rincian Tanah T.A 2017
No Luas Lokasi Nilai
1 80.000 m2 Jl. Y. Syaranamual Guru-Guru Poka - Ambon 17,600,000,000 2 10.100 m2 Jl. Y. Syaranamual Guru-Guru Poka - Ambon 5,050,000,000 3 10.000 m2 Jl. Y. Syaranamual Guru-Guru Poka - Ambon 450,000,000 23,100,000,000
Jumlah
Tanah Bangunan Gedung Kantor Pemerintah, Rumah Singgah, Laboratorium, Dermaga dan Rumah Dinas yang terletak di Jl Y. Syaranamual Guru-Guru Poka Ambon, Rincian aset tetap Tanah disajikan pada Lampiran CRBMN Laporan Keuangan ini Peralatan dan
Mesin
Rp
29.256.721.506
C.15 Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah Rp 29.256.721.506 dan Rp 29.256.721.506. Mutasi nilai Peralatan dan
(45)
Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 29,256,721,506
Mutasi tambah:
Pembelian 0
Hibah Barang 0
Transfer Masuk
Koreksi tambah 0
Mutasi kurang: 0
Penghentian dari penggunaan
-Saldo per 30 Juni 2017 29,256,721,506
Akumulasi Penyusutan s.d. 30 Juni 2017 (20,471,680,469)
Nilai Buku per 30 Juni 2017 29,256,721,506
Mutasi kurang merupakan penghentian penggunaan barang Inventaris Kantor yang sudah dalam kondisi rusak berat. Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini CRBMN.
Gedung dan Bangunan
Rp
21.806.594.785
C.16 Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah Rp 21.806.594.785 dan Rp 21.706.594.785. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 21,706,594,785 Mutasi tambah: -Penerimaan Aset Tetap Renovasi Mutasi kurang: -Saldo per 30 Juni 2017 21,706,594,785 Akumulasi Penyusutan s.d. 30 Juni 2017 (5,635,011,862) Nilai Buku per 30 Juni 2017 21,706,594,785
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini CRBMN.
Jalan,Jaringan dan Irigasi Rp 3.836.079.397
C.17 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 3.836.079.397 dan Rp 3.836.079.397. Mutasi transaksi
(46)
terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2017 3,836,079,397 Mutasi tambah:
Penambahan jaringan teknologi informasi Mutasi kurang: -Saldo per 30 Juni 2017 3,836,079,397 Akumulasi Penyusutan s.d. 30 Juni 2017 (1,262,006,980) Nilai Buku per 30 Juni 2017 3,836,079,397
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini CRBMN .
Aset Tetap Lainnya
Rp 82.731.485
C.18 Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah,peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah Rp 82.731.485 dan Rp 123.463.639 . Aset tetap tersebut berupa barang bercorak kesenian, sebagaimana disajikan pada tabel berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 123,463,639 Mutasi tambah:
- 0
Mutasi kurang:
- 40,732,154
Saldo per 30 Juni 2017 82,731,485
Akumulasi Penyusutan s.d 30 Juni 2017 (685,609,535)
Nilai Buku per 30 Juni 2017 82,731,485
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini CRBMN.
Konstruksi Dalam
Pengerjaan Rp 123.905.250
C.19 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 123.905.250 dan Rp 49.900.000, Sebagai akibat adanya
(47)
Pekerjaan Jasa Konsultansi Rehabilitasi Lantai 2 Laboratorium yang belum diselesaikan Sehingga biaya konsultansi Rehabilitasi Lantai 2 Laboratorium dimasukan dalam Kontruksi Dalam Pengerjaan (KDP), Rincian Kontruksi Dalam Pengerjaan (KDP) ini disajikan pada Lampiran CRBMN Laporan Keuangan ini.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp (27.498.099.311)
C.20 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing Rp (27.498.099.311) dan Rp (25.682.444.991). Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni 2017 adalah sebagai berikut:
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni T.A 2017
No Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi
Penyusutan Nilai Buku 2 Peralatan dan Mesin 29,256,721,506 20,471,680,469 8,785,041,037 3 Gedung dan Bangunan 21,806,594,785 5,635,011,862 16,171,582,923 4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 3,836,079,397 1,382,406,980 2,453,672,417
5 Aset Tetap Lainnya 0 0
54,899,395,688 27,489,099,311 27,410,296,377 Akumulasi Penyusutan
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap disajikan pada Lampiran CRBMN Laporan Keuangan ini.
(48)
Aset Tak Berwujud Rp 2.783.000
C.21 Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah Rp 2.783.000 dan Rp 2.783.000. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam – Ambon berupa software yang digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 2,783,000
Mutasi tambah:
Pembelian
Mutasi kurang:
-Saldo per 30 Juni 2017 2,783,000
Akumulasi Amortisasi s.d. 30 Juni 2017 1,043,625
Nilai Buku per 30 Juni 2017 2,783,000
Rincian Aset Tak Berwujud per 30 Juni 2017 adalah sebagai berikut:
RincianAset Tak berwujud per 30 Juni T.A 2017
Uraian Nilai Perolehan
Software 2,783,000
(49)
Aset Lain-Lain
Rp 765.558.020
C.22 Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah Rp 765.558.020 dan Rp 765.558.020. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2016 765,558,020 Mutasi tambah:
- reklasifikasi dari aset tetap -Mutasi kurang:
- penggunaan kembali BMN yang dihentikan -- penghapusan BMN -Saldo per 30 Juni 2017 765,558,020 Akumulasi Penyusutan (684,218,035) Nilai Buku per 30 Juni 2017 765,558,020 Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini CRBMN.
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Rp
(685.609.535)
C.23 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing Rp (685.609.535) dan Rp (644.877.381). Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontrak akun Aset Lainnya yang disajikan berdasarkan pengakuan atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 30 Juni 2017 adalah sebagai berikut:
(50)
Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya per 30 Juni T.A 2017
Aset Tetap Nilai Perolehan
Akumulasi Penyusutan/
Amortisasi
Nilai Buku
Aset Tak Berwujud
Software 2,783,000 1,391,500 1,391,500
Jumlah 2,783,000 1,391,500 1,391,500 Aset Lain-lain 765,558,020 684,218,035 81,339,985
Jumlah 768,341,020 685,609,535 82,731,485
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Uang Muka dari KPPN Rp 200.000.000
C.24 Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp 200.000.000 dan Rp 0. Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerja dan masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Utang kepada Pihak Ketiga Rp 0
C.25 Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp 0 dan Rp 0. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan) sejak tanggal pelaporan.Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
(1)
Transaksi
Antar Entitas
Rp 6.785.970.230
E.4 Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang
berakhir per 30 Juni T.A 2017 dan per 30 Juni 2016
adalah masing-masing sebesar Rp 6.785.970.230 dan
Rp 9.456.054.758. Transaksi antar Entitas adalah
transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas yang
berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun
KL dengan BUN.
Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas
Diterima dari Entitas Lain
(1,640,077)
Ditagihkan ke Entitas Lain
6,787,610,307
Transfer Masuk
-Transfer Keluar
-Pengesahan Hibah Langsung
-Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
-Jumlah
6,785,970,230
Nilai
Transaksi Antar Entitas
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari:
E.4.1Diterima dari Entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan
ke Entitas Lain (DKEL)
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain
merupakan transaksi antar entitas atas pendapatan dan
belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).
Pada periode hingga per 30 Juni 2017, DDEL sebesar Rp
(1.640.077)
sedangkan
DKEL
sebesar
Rp
6.787.610.307.
E.4.2 Transfer Masuk/Transfer Keluar
Transfer
Masuk/Transfer
Keluar
merupakan
perpindahan aset/kewajiban dari satu entitas ke entitas
lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan
(2)
BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal per 30 Juni
2017 sebesar Rp 0, Rincian nilai Transfer Masuk tersaji
pada Lampiran Laporan Keuangan ini CRBMN.
Ekuitas Akhir
Rp 50.727.577.237
E.5 Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal per 30 Juni T.A 2017 dan per
30 Juni 2016 adalah masing-masing sebesar Rp
50.727.577.237 dan Rp 55.794.887.193.
Rincian Ekuitas Akhir per 30 Juni T.A 2017 dan per 30
Juni 2016
URAIAN
per 30 Juni 2017 per 30 Juni 2016
NAIK
(TURUN)
%
Ekuitas Akhir
50.727.577.237
55,794,887,193
(9.08)
A.
PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA.
F.1
KEJADIAN-KEJADIAN
PENTING
SETELAH
TANGGAL NERACA
Pada tanggal, tanggal- tanggal pembuatan laporan
keuangan Semester I Tahun Anggaran 2017 Kantor Pusat
Penelitian Laut Dalam LIPI mengalami kendala dalam hal
Rekon internal antara Aplikasi Persediaan, Simak BMN
dan SAIBA.
Perubahan-perubahan pada update aplikasi
yang mendukung dalam pembuatan laporan Keuangan
tersebut masih terdapat berbagai masalah sehingga
pelaporan Keuangan tersebut terhambat.
F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Kepala
Pusat
(3)
23/IPK.3/SK.KU/I/2017 tanggal 09 Januari 2017
tentang
Penunjukan
Pejabat
Perbendaharaan
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) Tahun Anggaran 2017. Menunjukan
PNS atau Pejabat di Lingkungan P2LD LIPI selaku
Pejabat
Perbendaharaan
pada
Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Tahun Anggaran 2017 dengan susunan sebagaiman
tercantum dibawah ini :
-
Pejabat Pembuat Komitmen : Luarhanto, S.Sos
-
Pejabat PPSPM : Nurdjana Mewar
-
Bendahara Pengeluaran : Montesory Jaolath
-
Pembuat Daftar Gaji : Saaduna Saimima
1.
Sehubungan
Surat
Pegesahan
Daftar
Isian
Pelaksanaan (DIPA AWAL) Nomor : SP
DIPA-079.01.2.450015/2017 tanggal 07 Desember 2016
untuk Tahun Anggaran 2017 untuk Satker Pusat
Penelitian Laut Dalam LIPI.
2.
Pada tanggal 07 Februari 2017 Kantor Pusat
Penelitian Laut Dalam LIPI mendapat pemeriksaan
Audit dari Inspektorat
–
LIPI untuk periode 01 Januari
2016 sampai dengan 07 Februari 2017.
3.
Kegiatan Pelelangan Pengadaan Pusat Penelitian Laut
Dalam LIPI Tahun Anggaran 2017 sudah mengikuti
LPSE yang berlembaga induk di LIPI yang sudah
mencapai
85%
dengan
Nomor
SPK
:
B-266/IPK.3/LK/IV/2017 tanggal 10 April 2017, nama
Kontraktor CV. Caroliv dengan nilai Kontrak Rp.
87.065.000
yang
terrealisasi
Rp.
74.005.250
(4)
(5)
Lampiran A1
PUSAT PENELITIAN LAUT DALAM - LIPI
Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi,
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap
Untuk Periode Yang Berakhir Per 30 Juni 2017
Akm. Peny. Beban Peny. Akm. Peny. Nilai Buku
Per 31-12-2016 Per 30--6-2017 Per 30-06-2017 Per 30-06-2017
A Tanah
1 Tanah - 23,100,000,000 - - - 23,100,000,000 Jumlah 23,100,000,000 - - - 23,100,000,000 B Peralatan dan Mesin
1 Alat Besar Darat 1 5,850,000 2,047,500 292,500 2,340,000 3,510,000 2 Alat Bantu 2 231,158,000 23,291,000 16,511,286 39,802,286 191,355,714 3 Alat Angkutan Darat Bermotor 6 718,300,000 634,985,713 13,885,715 648,871,428 69,428,572 4 Alat Angkut Apung Bermotor 3 14,194,612,000 9,924,928,000 709,730,600 10,634,658,600 3,559,953,400 5 Alat Angkutan Apung Tak Bermotor 1 121,000,000 60,499,999 20,166,667 80,666,666 40,333,334 6 Alat Bengkel Bermesin 9 64,985,250 26,020,750 2,849,263 28,870,013 36,115,237 7 Alat Bengkel Tak Bermesin 7 21,909,000 10,268,100 1,812,900 12,081,000 9,828,000 8 Alat Ukur 35 146,350,900 114,457,500 4,556,200 119,013,700 27,337,200 9 Alat Pengolahan 10 81,419,500 45,910,125 7,101,875 53,012,000 28,407,500 10 Alat kantor 82 415,254,300 225,650,800 27,702,200 253,353,000 161,901,300 11 Alat Rumah Tangga 1063 2,055,515,760 1,582,057,910 76,107,300 1,658,165,210 397,350,550 12 Alat Studio 40 409,786,300 302,040,200 15,937,300 317,977,500 91,808,800 13 Alat Komunikasi 17 218,524,133 189,411,566 6,307,313 195,718,879 22,805,254 14 Peralatan Pemancar 1 48,400,000 7,260,000 2,420,000 9,680,000 38,720,000 15 Peralatan Komunikasi Navigasi 1 86,853,133 14,475,521 2,895,104 17,370,625 69,482,508 16 Alat Kedokteran 56 147,407,202 61,949,802 12,208,200 74,158,002 73,249,200 17 Alat Kesehatan Umum 7 89,675,000 89,675,000 - 89,675,000 -18 Unit Alat Laboratorium 365 7,879,653,478 4,551,016,795 376,682,680 4,927,699,475 2,951,954,003 19 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 80 150,499,000 47,472,018 5,016,608 52,488,626 98,010,374 20 Alat Laboratorium Fisika Nulir/Elektronika 5 435,606,500 30,705,383 14,520,217 45,225,600 390,380,900 21 Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan 3 5,379,000 5,110,050 268,950 5,379,000 -22
Radiation Alication & Non Destructive
Testing Laboratory 1 153,402,000 84,371,100 7,670,100 92,041,200 61,360,800 23 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 17 318,454,500 238,299,455 9,084,823 247,384,278 71,070,222 24 Peralatan Laboratorium Hydrodinamica 1 4,500,000 600,000 150,000 750,000 3,750,000 25
Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi dan
instrumentasi 10 154,247,000 78,109,000 7,622,350 85,731,350 68,515,650 26 Alat Khusus Kepolisian 2 47,454,000 16,988,500 5,931,750 22,920,250 24,533,750 27 Komputer Unit 72 805,412,000 513,236,375 64,528,750 577,765,125 227,646,875 28 Peralatan Komputer 31 94,042,500 59,896,250 5,879,188 65,775,438 28,267,062 29 Alat Eksplorasi Topografi 2 27,280,000 8,184,000 2,728,000 10,912,000 16,368,000 30 Alat Eksplorasi Geofisika 4 5,691,000 5,554,500 19,500 5,574,000 117,000 31 Alat Pelindung 1 2,200,000 660,000 220,000 880,000 1,320,000 32 Alat SAR 100 44,260,000 40,946,250 3,313,750 44,260,000 -33 Alat Kerja Penerbangan 2 9,350,000 1,402,500 467,500 1,870,000 7,480,000 34 Unit peralatan Proses Produksi 17 111,370,500 93,808,311 2,205,157 96,013,468 15,357,032 Jumlah 29,305,801,956 19,091,289,973 1,426,793,746 20,518,083,719 8,787,718,237 C Gedung dan Bangunan
1 Bangunan Gedung Tempat Kerja 7 16,389,413,513 3,094,496,667 217,045,976 3,311,542,643 13,077,870,870 2 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 48 4,773,976,872 2,206,101,970 50,142,309 2,256,244,279 2,517,732,593 3 Tugu/Tanda Batas 2 643,204,400 60,792,896 6,432,044 67,224,940 575,979,460 Jumlah 21,806,594,785 5,361,391,533 273,620,329 5,635,011,862 16,171,582,923 D Jalan dan Jembatan
1 Jalan 1601 1,319,791,200 763,085,645 65,989,560 829,075,205 490,715,995 2 Jembatan 961 1,733,127,900 296,818,058 23,166,288 319,984,346 1,413,143,554 Jumlah 3,052,919,100 1,059,903,703 89,155,848 1,149,059,551 1,903,859,549 E Irigasi
1 Bangunan Air Bersih/ Air Baku 1 198,500,000 17,865,000 1,985,000 19,850,000 178,650,000 2
Bangunan Pengaman Sungai/Pantai &
Penanggulangan Bencana Alam 1 199,300,000 69,755,000 9,965,000 79,720,000 119,580,000 Jumlah 397,800,000 87,620,000 11,950,000 99,570,000 298,230,000 E Jaringan
1 Instalasi Air Bersih / Air Baku 1 353,416,297 111,915,157 5,890,272 117,805,429 235,610,868 2 Jaringan Telephon 2 31,944,000 15,173,400 798,600 15,972,000 15,972,000 Jumlah 385,360,297 127,088,557 6,688,872 133,777,429 251,582,868 F Asset Tetap yang Tidak Digunakan
1 Alat Angkutan Apung Tak Bermotor 3 182,739,000 182,739,000 - 182,739,000 -2 Alat Ukur 1 442,365,000 322,926,450 39,812,850 362,739,300 79,625,700
Alat Kantor 2 68,848,000 68,848,000 - 68,848,000 -Alat Rumah Tangga 39 20,469,020 20,469,020 - 20,469,020 -Alat Studio 1 32,962,000 32,962,000 - 32,962,000 -Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 1 8,000,000 5,714,286 571,429 6,285,715 1,714,285 Komputer Unit 1 10,175,000 10,175,000 - 10,175,000
-Jumlah 765,558,020 643,833,756 40,384,279 684,218,035 81,339,985 78,814,034,158
26,371,127,522 1,848,593,074 28,219,720,596 50,594,313,562
No Aset Tetap Nilai Perolehan
Total
(6)