Renja Baplan 2009 Matriks
MATRIKS RENCANA KERJA BADAN PLANOLOGI KEHUTANAN TAHUN 2009
Kebijakan Prioritas : Pemantapan Kawasan Hutan
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
Hasil (Out comes)
Kegiatan Rinci
Keluaran (Outputs)
Pelaksana
Sasaran
4
5
6
7
8
9
10
Penunjukan KH
berikut peta selesai
untuk :
SK. Penunjukan KH berikut
petanya :
Indikator Strategis :
- 2 Propinsi
- 6 Propinsi pemekaran
- Kepmenhut tentang
Penunjukan
kawasan Hutan
(dan perairan) di
propinsi Riau dan
Kalteng
- 6 Propinsi
pemekaran
- 7 Propinsi yang melakukan
review RTRWP
- 6 Propinsi pemekaran
- 15 penunjukan kawasan
hutan parsial
Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi SDH
1.
Penunjukan kawasan
hutan (KH) di seluruh
Indonesia selesai
Pengukuhan
Kawasan Hutan
(KH)
- Kepmenhut tentang
Penunjukan
Kawasan Hutan
(dan perairan) di
Prop. Banten,
Kepri, Gorontalo,
Maluku Utara,
Sulawesi Barat dan
Irja Barat.
- Kepmenhut
Penunjukan
Kawasan Hutan
(dan Perairan) di
75 lokasi
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
- 7 Propinsi yang
melakukan review
RTRWP
- 15 penunjukan
kawasan hutan
parsial
- 2 Propinsi
1.1. Penunjukan
Kawasan Hutan
1.1.1. Identifikasi KH/Penunjukan
Data dan informasi calon lokasi
yang akan ditunjuk sebagai KH, 20
lokasi
BPKH,
Dishut
1.1.2. Identifikasi permasalahan
dalam kawasan hutan
Terwujudnya kajian identifikasi
permasalahan KHhutan di 8 kab
dan 31 lokasi
BPKH,
Dishut
- 7 Propinsi yang
melakukan review
RTRWP
1.1.3. Identifikasi perubahan KH
Data dan informasi serta
rekomendasi hasil perubahan
kawasan hutan, 1 prov dan 14 kab
BPKH,
Dishut
- 15 penunjukan kawasan
hutan parsial
1.1.4. Koordinasi dalam rangka
penyelesaian masalah KH
Terlaksananya koordinasi penyelesaian 6 masalah KH (100%)
BPKH
1.1.5. Koordinasi dan sinkronisasi
dalam rangka penataan ruang
kehutanan
Lancarnya koordinasi dan integrasi
penataan kehutanan dalam RTRWN/ RTRWP/RTRWK, 31 provinsi
(di seluruh Indonesia, kecuali Kalteng dan Kalsel)
Puskuh,
1.1.6. Kajian Perubahan KH dalam
rangka penataan ruang kawasan
hutan
Hasil kajian perubahan kawasan
hutan sebagai bahan integrasi
penataan kehutanan dalam RT
RWN/RTRWP/RTRWK, 31 provinsi
(di seluruh Indonesia, kecuali
Kalteng dan Kalsel)
Puskuh,
1.1.7. Penyusunan peta kawasan
hutan skala operasional
Peta kawasan hutan skala operasional di 4 Prov (Kalsel, kalbar,
Jambi, Sumsel)
Puskuh
1.1.8. Penyelesaian/penyediaan
bahan penunjukan kawasan hutan
parsial KHDTK
Draft SK dan Peta Penunjukan
parsial dan KHDTK, 20 lokasi
Puskuh
1.1.9. Identifikasi masalah pengukuhan kawasan hutan
Teridentifikasinya masalah-masalah
pengukuhan kawasan hutan, 33
propinsi
Puskuh,
1.1.10. Penyusunan, evaluasi dan
penyempurnaan kebijakan bidang
pengukuhan kawasan hutan
Tersusunnya usulan surat
keputusan tentang kebijakan
dibidang pengukuhan kawasan
hutan, 5 judul
Puskuh
Tertatanya fungsi KH
berdasarkan penunjukan
kawasan hutan dan
perairan:
- 2 Propinsi
BPKH
BPKH
(5 Prov. Di P.Jawa, Jateng 15
lokasi, Jabar 5 lokasi)
BPKH
1 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
2.
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Ditetapkannya
kawasan hutan (KH)
seluas 30% dari
seluruh kawasan
hutan
Pengukuhan
Kawasan Hutan
Tersedianya data /
informasi pengukuhan KH yg up to date
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
Hasil (Out comes)
Sasaran
5
6
7
Data informasi pengukuhan
KH yang up to date
2.1. Pengembangan
Sistem Informasi
Pengukuhan KH
Dapat dipergunakannya
data KH oleh multipihak
Kegiatan Rinci
8
- Bertambahnya KH
yang ditata batas
sepanjang 22.000
Km
- Penetapan KH
yang telah ditata
batas mencapai 12
juta hektar , yang
diprioritaskan pada
kawasan konservasi termasuk
Taman Nasional
khususnya 21
Taman Nasional
Model.
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
9
Pelaksana
10
1.1.11. Monitoring evaluasi perubahan kawasan hutan
Rekomendasi hasil monev perubahan KH, 2 lokasi
BPKH
1.1.12. Identifikasi KHDTK
Diketahuinya KH yang mempunyai
potensi dengan tujuan khusus
(pendidikan), 3 lokasi
BPKH
1.1.13. Penelaahan review penataan
ruang kehutanan di 33 provinsi
Dokumen hasil penelaahan penataan ruang kehutanan dari 33 provinsi
Pusrenstat
2.1.1. Pembuatan peta pengukuhan
dan penatagunaan kawasan hutan
Peta pengukuhan dan penatagunaan kawasan hutan pada 3
provinsi
BPKH
2.1.2. Penelusuran dokumen KH
Dokumen pengukuhan KH tertata
baik di 18 prov, 10 kab dan 15
lokasi
Puskuh,
2.1.3. Pendataan pengukuhan dan
penatagunaan kawasan hutan
Data pengukuhan dan penatagunaan KH, 1 judul
BPKH
2.1.4. Pendataan penanggulangan
illegal logging/mining
Data illegal logging/mining, 1 judul
BPKH
2.1.5. Reposisi batas batas KH
Hasil-hasil tata batas sudah
berkoordinat geografis di 88 lokasi
dan 413 titik
BPKH
2.1.6. Pembuatan peta monitoring
tata batas
Peta perkembangan tata batas, 72
lembar
BPKH
2.1.7. Penyempurnaan peta kawasan
hutan dengan Peta Dasar Tematik
Kehutanan
Peta kawasan hutan yang disempurnakan dengan Peta Dasar
Tematik Kehutanan, 400 lembar
Puskuh
2.1.8. Supervisi dalam rangka
reposisi kawasan hutan
Terlaksananya kegiatan reposisi
batas KH sesuai ketentuan yang
telah ditetapkan, 12 BPKH
Puskuh
2.1.9. Pengembangan sistem informasi pengukuhan KH
Data pengukuhan kawasan hutan
yang akurat, sistematis dan up to
date, 1 paket
Puskuh
2.1.10. Pembenahan dokumen KH
Dokumen kawasan hutan yang
sistematis, 1 paket
Puskuh
2.1.11. Menyiapkan usulan penetapan kawasan hutan
Usulan penetapan KH 2 lokasi
BPKH
Indikator Strategis :
- Teridentifikasinya
kondisi batas KH
yang sudah dan
belum ditatabatas
Keluaran (Outputs)
BPKH
BPKH
2 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
2
3
Sasaran
Sasaran
4
Kondisi batas KH
yang sudah dan
akan ditata-batas
diketahui
Kawasan hutan
yang ditata-batas
bertambah sepanjang 3.075 Km
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
5
6
Data informasi terkini kondisi
batas KH yang sudah dan
akan ditata-batas
2.2. Penelaahan
batas KH yang sudah
dan akan ditata-batas
Panjang batas KH yang
telah ditata-batas 3.075 Km
2.3. Penataan batas
kawasan hutan
Pal batas terpancang di
sepanjang batas KH yang
ditata-batas
Kawasan hutan yg
sudah ditetapkan
- Luas KH yang telah ditetapkan +3 juta ha
bertambah 2,5%
(menjadi 15%) dan
diakui oleh masyarakat, pemda, dan
pihak lainnya
- Pal batas utuh di tempatnya
dan tidak dirambah
- Batas-batas KH dijadikan
acuan dalam pengembangan wilayah kab/ prov
2.4. Penyelesaian
penetapan KH
Hasil (Out comes)
7
Kawasan hutan yang
sudah, belum dan akan
ditatabatas diketahui
lokasi dan kondisinya
Ada batas tegas dan
dokumen di lapangan
antara KH dan bukan KH
KH yang telah ditatabatas
siap untuk ditetapkan
Kegiatan Rinci
8
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
10
2.2.1. Inventarisasi trayek batas
Peta trayek batas batas KH terbaru,
17 lokasi dan 119 Km
BPKH
2.2.2. Orientasi batas
Laporan hasil orientasi batas di 14
lokasi dengan panjang 3.712,64
Km
BPKH,
Dishut
2.2.3. Rekonstruksi batas
Laporan hasil rekonstruksi batas,
3.228,40 Km
BPKH,
Dishut
2.2.4. Penelaahan dan pengecekan
batas KH
Data telaahan batas KH di 20 lokasi
BPKH
2.2.5. Penyelarasan hasil tata batas
dengan penunjukan KH
Peta hasil tata batas yang sesuai
dg peta penunjukannya, 2 prov
BPKH
2.2.6. Pemetaan hasil tata batas
Peta hasil tata batas, 2 prov
BPKH
2.2.7. Penelaah/Penyempurnaan
BATB Kawasan Hutan
BATB KH yang memenuhi kaidah
teknis dan hukum untuk disahkan
Menhut, 75 unit BATB
Puskuh,
2.3.1. Sosialisasi batas kawasan
hutan
Terlaksananya sosialisasi hasil tata
batas stakeholders di 27 lokasi dan
17 kab
BPKH,
Dishut
BPKH
2.3.2. Penyiapan trayek batas KH
Peta trayek batas KH 60 Km
BPKH
2.3.3. Penataan batas KH
BATB dan Peta hasil tatabatas,
3.885 Km
BPKH
2.3.4. Penilaian uji petik hasil tata
batas KH
BA hasil penilaian tata batas hasil
uji petik, 20 lokasi
BPKH
2.3.5. Identifikasi enclave
Data hasil identifikasi enclave di 14
lokasi
BPKH
2.3.6. Penyelesaian masalah
kawasan hutan
Terselesaikannya masalah KH, 6
lokasi dan 1 kegiatan
BPKH,
Dishut
2.3.7. Sosialisasi pemantapan KH
Terlaksananya sosialisasi pemantapan KH di 9 Kab.
BPKH
2.4.1. Menyiapkan usulan penetapan
KH
Dokumen usulan penetapan KH di
10 lokasi
Dishut
2.4.2. Penyelesaian BATB 18 lokasi
dan 78 unit termasuk Kawasan
konservasi TN Bunaken, Sulawesi
Utara
BATB di 18 lokasi dan 78 unit
termasuk kawasan konsevasi TN.
Bunaken, Sulawesi Utara Siap
untuk disahkan oleh Menhut
Puskuh,
2.4.3. Penyelesaian/Penyediaan
bahan penetapan KH yang sudah
ditata batas temu gelang
Bahan penetapan KH yang sudah
dilata batas temu gelang yang siap
untuk disahkan Menhut, (lokus
tergantung pengajuan dr BPKH,
rata-rata per thn 75 lokasi)
Puskuh
BPKH
3 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
3.
Sasaran dan
Indikator Strategis
2
Terkendalinya penggunaan kawasan
hutan (KH) di seluruh
Indonesia
RENJA Tahun 2009
Kegiatan Pokok
(Dephut)
3
Penyiapan dan
evaluasi penggunaan KH
Sasaran
Indikator
Sasaran
4
Terselenggaranya
penggunaan KH
5
Tersusunnya peraturanperaturan bidang penggunaan KH
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
6
3.1. Penyesuaian
peraturan dan pedoman penggunaan KH
Hasil (Out comes)
7
Tersedianya peraturan
bidang penggunaan KH
3.3. Fasilitasi penyelesaian masalah
penggunaan KH
3.4. Pengkajian
terpadu permohonan
penggunaan KH
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
10
3.1.3. Penyusunan sistem monitoring
dan evaluasi PNBP
Tersedianya sistem monitoring dan
evaluasi PNBP (1 judul)
Puswil
3.1.4. Sosialisasi peraturan di bidang
penggunaan kawasan hutan
Terlaksananya sosialisasi peraturan
penggunaan KH, 10 prov.(Pusat),
46 kab/kota (Daerah) di Jabar,
Jateng, Jatim, Sumut, Bengkulu,
Maluku, Kalbar, Sulut, Papua dan
Gorontalo
Puswil,
3.1.5. Sosialisasi PNBP penggunaan
KH
Terlaksananya sosialisasi PNBP
penggunan KH, 20 Prov (Sumut,
Sumbar, Jambi, Bengkulu, Sumsel,
NTT, NTB, Kepri, Riau, NAD,
Kalbar, Kaltim, Kalsel, Kalteng,
Sulsel, Sulteng, Sultra, Sulbar,
Malut, Irjabar)
Puswil
3.2.1. Monitoring dan evaluasi pengnaan kawasan hutan
Laporan hasil kegiatan monitoring
dan evaluasi penggunaan kawasan
hutan di 20 Prov. (P.Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera)
Baplan,
3.2.2. Monitoring dan evaluasi
penggunaan KH
Laporan/Rekomendasi hasil monitoring dan evaluasi penggunaan
KH, (64 Kab/Kota,95 lokasi)
BPKH,
Tersedianya lahan kompensasi penggunaan KH
3.2.3. Penyelesaian lahan kompensasi penggunaan kawasan hutan
Tersedianya lahan kompensasi
yang telah mendapat persetujuan
Menhut untuk dijadikan sebagai
KH, (10 lokasi di Jabar, Jateng,
Jatim, Banten, Lampung dan Bali)
Puswil,
Penggunaan KH sesuai
dengan fungsi, peruntukan
dan peraturan yg berlaku
3.3.1. Penyelesaian masalah penggunaan kawasan hutan / identifikasi
penggunaan KH tanpa izin
Terselesaikannya permasalahan
penggunaan kawasan hutan, 10
lokasi (100%)
Baplan,
Dishut Prov,
Dishut Kab,
BPKH
3.3.2. Identifikasi areal tambang
(Batubara, Bijih Besi, Emas, dll)
3.3.3. Penelaahan dan pengkajian
dalam rangka penggunaan KH
Data areal tambang yang berada di
dalam KH di 3 Kab.
Rekomendasi hasil pengkajian
dalam rangka penggunaan KH, 10
lokasi
BPKH
3.4.1. Penelaahan dan pengkajian
dalam rangka penggunaan KH
Rekomendasi hasil pengkajian
dalam rangka penggunaan
kawasan hutan, 10 lokasi
Dishut
3.1.2. Penyusunan manual PNBP
- Sebanyak 70 %
evaluasi permasalahan penggunaan
KH dapat diselesaikan dan terpantau secara optimal
3.2. Monitoring dan
evaluasi penggunaan
KH
9
Pelaksana
Puswil
Tersosialisasikannya
peraturan bidang penggunaan KH
Terselenggaranya evaluasi
penggunaan KH sesuai
peraturan yang berlaku
8
3.1.1. Penyusunan peraturan bidang
penggunaan kawasan hutan
Keluaran (Outputs)
Peraturan bidang penggunaan
kawasan hutan (1 paket,5 judul)
Tersedianya manual PNBP
(1 paket, 5 judul)
Indikator Strategis :
- Penggunaan KH
sesuai dengan
peraturan perundangan yang
berlaku
Kegiatan Rinci
Terpenuhinya kewajibankewajiban yang ditetapkan
dalam persetujuan prinsip
Terbitnya surat keputusan
pengakhiran penggunaan
kawasan hutan
Puswil
Dishut
Dishut
Dishut
Dishut
Dishut
4 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Sasaran
5
Terselenggaranya sistem
informasi penggunaan KH
4.
Terkendalinya perubahan fungsi dan
perubahan peruntukan kawasan hutan
(KH) di seluruh
Indonesia
Penyiapan dan
evaluasi perubahan KH
Indikator strategis :
Perubahan fungsi dan
perubahan
peruntukan KH
didasarkan atas
prinsip, kriteria dan
indikator yang ketat
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
Terkendalinya perubahan peruntukan
KH di seluruh
Indonesia
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
6
3.5. Pengembangan
basis data penggunaan KH
Hasil (Out comes)
7
Tersedianya data dan
informasi penggunaan KH
yang benar dan akurat
Kegiatan Rinci
8
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
10
3.5.1. Penyusunan data dan informasi penggunaan KH
Laporan hasil kegiatan, data,
informasi dan peta penggunaan
kawasan hutan, 20 Prov (P.Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, Sumatera)
Puswil
3.5.2. Pelatihan sistem informasi
Pinjam Pakai KH
Tersedianya SDM pengelola
informasi dan data penggunaan KH
(1 paket, peserta terdiri dr 25 orang
5 hari)
Puswil
3.5.3. Pelatihan Verifikasi PNBP
penggunaan KH
Tersedianya verifikator PNBP
penggunaan KH (1 paket, 70 orang
3 hr)
Puswil
3.5.4. Penyempurnaan basis data
penggunaan KH (pinjam pakai KH)
Data, informasi dan peta
penggunaan KH di 14 Kab
Dishut
Terselenggaranya sistem
informasi penggunaan KH
3.5.5. Pemeliharaan sistem informasi
pinjam pakai kawasan hutan
Terpeliharanya sistem informasi
dan basis data penggunaan
kawasan hutan (1 paket per thn)
Puswil
Tersusunnya peraturan
bidang perubahan KH
4.1. Pengaturan
kembali perubahan
peruntukan / status
dan fungsi KH
Terwujudnya peraturan
perubahan peruntukan
status dan fungsi KH yang
relevan
4.1.1. Penyusunan RPP tata cara
perubahan peruntukan dan perubahan fungsi kawasan hutan
Dokumen Rancangan Peraturan
Pemerintah (RPP), 1 judul
Puskuh
Perubahan peruntukan KH
didasarkan atas prinsip,
kriteria dan indikator yang
ketat
4.2. Penelaahan
perubahan peruntukan KH pada tahap
persetujuan prinsip
dan SK Pele-pasan
KH dan/ TMKH
Permohonan-permohonan
pelepasan dan atau TMKH
yang layak diberikan ijin
diketahui
4.2.1. Penyelesaian perubahan
peruntukan KH melalui pelepasan
dan TMKH
♦ Hasil telaahan pelepasan dan
TMKH di 25 lokasi, 1BPKH (3
lokasi)
Puskuh,
BPKH
4.2.2. Identifikasi perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan
♦ Peta perubahan peruntukan dan
penggunaan KH di 1 BPKH (2
lokasi)
Data informasi kondisi multi aspek
KH sebagai rekomendasi untuk
perubahan status dan fungsi KH di
3 BPKH, 6 lokasi
BPKH
4.3. Pengolahan data
dan penelaahan permohonan perubahan
peruntukan dan /
TMKH
Dokumen permohonan
peubahan peruntukan KH
yang lengkap dan tertata
4.3.1. Pembenahan dokumen perubahan peruntukan KH
Tertatatanya dokumen perubahan
peruntukan KH tertata dengan baik,
1 paket
Puskuh
4.4. Pengkajian permasalahan permohonan pelepasan dan
/ TMKH
Rekomendasi penyelesaian usulan perubahan
peruntukan KH
4.4.1. Pengkajian terpadu terhadap
usulan perubahan peruntukan
kawasan hutan
Hasil kajian terpadu dalam rangka
usulan perubahan peruntukan
kawasan hutan, 3 lokasi (lokasi
tergantung kasus yang ada)
Puskuh
5 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Sasaran
5
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
6
4.5. Pengkajian matumpang tindih peruntukan KH
Hasil (Out comes)
7
Rekomendasi opsi-opsi
untuk penyelesaian
masalah pertanahan
Kegiatan Rinci
8
4.5.1. Penyelesaian masalah pertanahan di dalam kawasan hutan
Keluaran (Outputs)
9
Terselesaikannya masalah pertanahan didalam kawasan hutan 8
lokasi (Sumut, Sumsel, NAD, Kal-
Pelaksana
10
Puskuh
tim, Kalsel,Sulsel, Maluku,Papua)
4.6. Monitoring dan
evaluasi pelepasan
dan atau TMKH
Tersedianya rekomendasi
opsi-opsi pencadangan
4.6.1. Monitoring dan evaluasi pelepasan kawasan hutan untuk
perkebunan
Laporan hasil monitoring dan
evaluasi pelepasan kawasan hutan
untuk budidaya perkebunan, 25
lokasi.
Puskuh,
BPKH,
Dishut
- Puskuh 25 lokasi [(Sumut (2),
Sumbar (1), Sumsel (2), NAD
(2), Jambi (1), Riau (2), Kalbar
(1), Kalteng (2), Kalsel (1), Kaltim
(2), Sulut (1), Sulteng (1), Sultra
(1), Sulsel (1), Sulbar (1), Maluku
(1), Maluku Utara (1), Papua (1),
Papua Barat (1)].
- BPKH, 30 lokasi dan Dishut 1
lokasi
4.7. Pembuatan database pelepasan dan
atau TMKH, perubahan fungsi dan
mutasi KH
Tersedianya informasi
data pelepasan dan/
TMKH, perubahan fungsi
& mutasi KH
4.6.2. Penyelesaian proses tukar
menukar KH untuk pembangunan
non kehutanan
Terselesaikannya permohonan dan
evaluasi penyelesaian masalah
tukar menukar 25 lokasi [((Jabar
(7), Jateng (7), Jatim (7), Bali (2),
NTT (1), NTB (1)].
Puskuh
4.7.1. Penyusunan data base perubahan peruntukan dan fungsi KH
dan perairan
Data base perubahan peruntukan
dan fungsi kawasan hutan dan
perairan, Puskuh : 4 kegiatan
Puskuh,
BPKH IX : 1 kegiatan dan
Dishut
Dishut Sumbar : 1 kegiatan
4.7.2. Bimbingan teknis perubahan
fungsi kawasan hutan dan pelepasan
KH untuk pemukiman transmigrasi
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
BPKH,
Terlaksananya bimbingan teknis
dibidang perubahan fungsi KH dan
pelepasan KH untuk pemukiman
transmigrasi di 6 Provinsi (Kepri,
Babel, Gorontalo, Sulbar, Papua,
NTT)
Puskuh
6 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Sasaran
5
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
6
4.8. Pengkajian permasalahan pelepasan KH untuk
transmigrasi
Terkendalinya perubahan fungsi KH di
seluruh Indonesia
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
Perubahan fungsi KH didasarkan atas prinsip, kriteria
dan indikator yang ketat
Hasil (Out comes)
7
Tersedianya rekomendasi
penyelesaian permasalahan pelepasan KH untuk
pemukiman transmigrasi
Kegiatan Rinci
8
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
10
4.8.1. Penelaahan permohonan
pelepasan kawasan hutan untuk
pemukiman transmigrasi
Hasil telaahan teknis permohonan
pelepasan kawasan hutan untuk
permukiman transmigrasi, 60 %
dari jumlah permohonan per tahun
Puskuh
4.8.2. Kajian permasalahan pelepasan kawasan hutan untuk pemukiman transmigrasi
Hasil kajian tentang alternatif
rekomendasi pelepasan KH untuk
pemukimaan transmigrasi di 8
lokasi : Way Terusan (Lampung),
Kuaro (Kaltim), Pemangkat
(Kalbar), Salamanding (Sulbar),
Salumamarang (Sulbar), Ollot
(Sulut), Donri-Donri (Sulsel),
Labangka (NTB), Salopangkang IV
(Sulbar)
Puskuh
4.8.3. Monitoring dan evaluasi
pelepasan KH untuk permukiman
transmigrasi
Data dan informasi hasil monitoring
dan evaluasi pelepasan kawasan
hutan untuk permukiman transmigrasi di 5 Provinsi (Riau, Kalbar,
Sulteng, NTB, Maluku)
Puskuh
4.8.4. Identifikasi lokasi permukiman
transmigrasi
Data lokasi transmigrasi (8 lokasi)
BPKH
4.9. Penelaahan
permohonan perubahan fungsi KH
Terlayaninya permohonan
perubahan fungsi KH
4.9.1. Penelaahan permohonan
perubahan fungsi KH
Hasil telaahan teknis permohonan
perubahan fungsi KH, 60 % dari
jumlah permohonan per tahun
Puskuh
4.10. Pengkajian
terpadu perubahan
fungsi KH
Tersedianya rekomendasi
usulan perubahan fungsi
KH sebagai bahan usulan
perubahan fungsi KH
4.10.1. Penyelesaian permasalahan
perubahan fungsi kawasan hutan
Rekomendasi hasil kajian terpadu
usulan perubahan fungsi KH, 60 %
dari jumlah permohonan per tahun
Puskuh
4.11. Monitoring dan
evaluasi perubahan
fungsi kawasan hutan
Tersedianya data monitoring dan evaluasi
perubahan fungsi KH
4.11.1. Monitoring dan evaluasi
perubahan fungsi kawasan hutan
Data dan informasi hasil monitoring
dan evaluasi perubahan kawasan
hutan di 6 Provinsi (Sultra, NTB,
Papua, Kalbar, Sumut, Kepri)
Puskuh
7 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
5.
Sasaran dan
Indikator Strategis
2
Terbangunnya dan
beroperasinya 1 unit
KPH di setiap propinsi
RENJA Tahun 2009
Kegiatan Pokok
(Dephut)
3
Pembangunan
KPH
Indikator Strategis :
- Keputusan Menteri
Kehutanan ttg
penetapan KPH
disetiap propinsi.
- Terwujudnya kesepakatan stake
holder utama
mengenai format
organisasi/ institusi
pengelola KPH di
setiap propinsi.
- Beroperasinya
organisasi/institusi
pengelola KPH
secara bertahap
sesuai dengan
kesiapan masingmasing lokasi.
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
Sasaran
Indikator
Sasaran
4
- Terbentuknya
institusi pengelola
KPH/KPH Model
sebanyak 27 unit
- Penetapan
wilayah KPH di
27 provinsi
5
- Usulan penetapan
organisasi KPH Model
sebanyak 27 unit.
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
6
Hasil (Out comes)
Kegiatan Rinci
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
7
8
5.1. Pengembangan
kebijakan pembangunan KPH
Pembangunan KPH
berdasarkan suatu kebijakan yang menjadi acuan
bersama
5.1.1. Penyusunan pedoman pembangunan KPH (1 judul)
Dokumen Pedoman Pembangunan
KPH (1 judul)
Puswil
10
5.1.2. Formulasi kebijakan SDM
Provinsi
Dokumen kebijakan SDM Tk. Provinsi dalam rangka pengelolaan
KPH (4 Prov) di Bali, Kalsel, Sulut,
Sultra
Provinsi
(Dishut)
5.2. Perencanaan
strategis dan operasional pembangunan
KPH
Pembangunan KPH di
tingkat provinsi dan kabupaten secara terarah dan
menjadi komitmen para
pihak
5.2.1. Penyusunan action plan pembangunan KPH Tk. Provinsi
Dokumen Action plan pembangunan KPH Tk. Provinsi (8 Prov di
NAD,Kaltim, Sulteng, Sulltra,
Sulsel, Bali, NTT,Malut)
Provinsi
5.2.2. Penyusunan action plan
pembangunan KPH Tk. Kabupaten
Dokumen Action plan pembangunan KPH Tk. Kabupaten (9 Kab) di
NAD, Sumbar, Jambi, Sumsel,
Babel, Lampung, Kalsel, Maluku,
Papua
BPKH/Kab
5.3. Fasilitasi implementasi pembangunan KPH :
1. Adanya kepastian
wilayah kelola KPH
5.3.1. Penyusunan rancang bangun
KPH
Dokumen rancang bangun KPH, (4
Prov di Kalteng, Kepri, Riau, Jambi)
Dishut
Pembentukan Wilayah KPH, Penetapan
Wilayah KPH, Fasilitasi Pembangunan
KPH, Fasilitasi strukturisasi instituís
pengelola KPH,
Penguatan organisasi
KPH model, penyusunan rencana
pengelolaan KPH,
Pengendalian
pembangunan KPH,
Penyusunan sistem
monitoring dan
evaluasi pembangunan KPH,
Pengumpulan data
dan informasi KPH
model
2. Adanya implementasi
satu unit KPH tiap
provinsi
5.3.2. Pembentukan wilayah KPH
Peta wilayah KPH provinsi yang
telah disepakati (11 Prov di Riau,
Kepri, Jambi, Babel, Kalbar, Kaltim,
Kalteng, Sulteng, Sulbar, Sulsel,
Maluku)
Provinsi
5.3.3. Penetapan wilayah KPH
Keputusan Menhut tentang penetapan wilayah KPH (27 provinsi,
seluruh Ind, Kecuali P.Jawa)
Pusat
5.3.4. Fasilitasi pembangunan KPH
Terlaksananya Fasilitasi pembangunan KPH , 11 paket (Pusat, DIY,
Sumsel, Kalsel, Sulut, Gorontalo,
Sulsel, Sultra, Maluku, NTT, Papua)
Puswil
5.3.5. Penyusunan rancangan pembangunan KPH Model
Dokumen rancangan pembangunan
KPH Model, 4 lokasi di Kepri, Riau,
Klateng, Papua
Provinsi
bersama Kab
dan BPKH
5.3.6. Fasilitasi strukturisasi institusi
pengelola KPH
Terlaksananya fasilitasi adanya
proses strukturisasi institusi KPH di
daerah (8 unit ) di NAD,Sumsel,
Lampung, Bali, Sulut, Gorontalo,
Maluku, Papua
BPKH/Kab
5.3.7. Penguatan organisasi KPH
Model
Peningkatan kematangan organisasi KPH Model menuju
organisasi KPH (3 unit di Kalbar,
Kaltim, Sulbar)
Prov/Kab
Dishut dan
BPKH
8 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
Hasil (Out comes)
Sasaran
5
6
7
Kegiatan Rinci
8
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
10
5.3.8 Penyusunan rencana
pengelolaan KPH
Rencana pengelolaan KPH jangka
panjang (9 unit) di Sumsel,DIY,
Lampung, Bali,NTB,NTT, Sulsel,
Papua, Papua Barat
Kab dan
BPKH
5.3.9. Finalisasi penyusunan rancangan pembangunan KPH Model
Rancangan pembangunan KPH
Model final 1 paket
Pusat
5.3.10. Pengendalian pembangunan
KPH
Terwujudnya sistem pengendalian
KPH (1 paket)
Pusat
5.3.11. Pengumpulan data dan
informasi KPH Model
Data dan informasi KPH Model
Pusat
5.3.12. Monitoring dan evaluasi
pembangunan KPH
Laboran Hasil monitoring dan evaluasi pembangunan KPH sebagai
input penyusunan rencana dan
penyempurnaan kebijakan (1 paket)
Pusat
5.3.13. Inventarisasi wilayah kelola
KPH
Hasil inventarisasi wilayah kelola
KPH, 1 lokasi di provinsi Kaltim
BPKH
5.3.14. Tata hutan wilayah KPH
Buku dan peta tata hutan wilayah
KPH, 2 Provinsi di DIY dan Kaltim
BPKH
5.3.15. Lokalatih personal pelaksana
KPH
Terlakksananya lokalatih personal
pelaksana KPH di 3 Provinsi
(Sumsel, Bali, NTT)
BPKH
5.3.16. Sosialisasi pembangunan
KPH dan PP No 6 tahun 2007
Laporan hasil sosialisasi di 10 kab
dan 1 lokasi
BPKH
6.1.1. Identifikasi dan pengumpulan
data informasi pemanfaatan hutan
seluruh Indonesia
Data dan informasi spatial dan non
spatial pemanfaatan hutan.
(pemanfaatan kawasan hutan, hasil
hutan kayu, hasil hutan bukan kayu,
jasa lingkungan, wisata alam)
terhimpun
Data dan informasi kondisi KH
produksi, 6 lokasi
Laporan hasil evaluasi permohonan
kawasan hutan untuk HTR (100%)
Data dan informasi spasial dan non
spasial pusat-daerah sinkron di
seluruh Indonesia
Puswil
Peta lokasi-lokasi pemanfaatan
hutan di seluruh Indonesia
Puswil,
(15 lokasi di papua, Papua Barat,
Maluku, Malut, Sultra, NTT, Bali,
DIY, Sumut, Sumbar, Kepri, Riau,
Babel, Sumsel, Kalteng)
Program Peningkatan Kualitas Akses Informasi SDA dan LH
6.
Tersedianya informasi
lokasi pemanfaatan
hutan diseluruh
Indonesia
Indikator Strategis :
Data dan informasi
lokasi pemanfaatan
hutan di seluruh
Indonesia.
Pengembangan
Sistem Informasi
Assessment
Pembangunan
Kehutanan
(SIAPHUT).
Tersedianya
informasi lokasi
pemanfaatan hutan
di seluruh Indonesia
Data, informasi dan rekomendasi termutakhir berkait
pemanfaatan hutan di
seluruh Indonesia
6.1. Penghimpunan
data dan informasi
pemanfaatan hutan
seluruh Indonesia
Data dan informasi spatial
dan non spatial mengenai
pemanfaatan hutan di
pusat dan di daerah
sinkron
6.1.2. Identifikasi penggunaan
/pemanfaatan KH produksi
6.1.3. Evaluasi permohonan kawasan
hutan untuk HTR
6.1.4. Sinkronisasi data dan informasi
pemanfaatan hutan produksi
6.1.5. Pembuatan peta pemanfaatan
hutan (termasuk pemetaan HTR)
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
BPKH
BPKH
Puswil
BPKH
9 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Sasaran
5
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
6
6.2. Evaluasi pemanfaatan hutan secara
berkala
Tersusunnya basis
data pemanfaatan
hutan di seluruh
Indonesia
Basis data pemanfaatan
kawasan hutan
7
Rekomendasi dan data
penyiapan areal pemanfaatan kawasan hutan
Kegiatan Rinci
8
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
10
6.2.1. Evalusi pemanfaatan hutan di
seluruh Indonesia.
Rekomendasi penyiapan areal
pemanfaatan hutan di seluruh
Indonesia
Puswil
6.2.2. Verifikasi permohonan areal
kerja pemanfaatan hutan yang
memenuhi persyaratan
Data informasi areal pemanfaatan
hutan yang memenuhi persyaratan
(100%)
Puswil
6.2.3. Ground check areal pemanfaatan kawasan hutan
Data informasi areal pemanfaatan
hutan (50% dari jumlah ground
check per tahun)
Puswil
6.2.4. Penanganan masalah pemanfaatan hutan dan kawasankonservasi
Terselesaikannya masalah
pemanfaatan areal kerja dan
kawasan konservasi , (60% dr jmlh
masalah yang ada per thn)
Puswil
6.3. Penyajian data
dan informasi
pemanfaatan hutan
(spatial maupun non
spatial) : Data dasar
kehutanan, data
tematik & jatikon.
Meningkatnya kualitas
data dan informasi
pemanfaatan hutan baik
spatial maupun non spatial
6.3.1. Penyediaan data dan informasi
pemanfaatan hutan baik spatial
maupun non spatial
Data dan peta penyiapan areal
pemanfaatan KH, 1 paket
Puswil
6.4. Pengembangan
basis data pemanfaatan hutan
Meningkatnya acuan data
spatial dan non spatial dlm
pemanfaatan KH
6.4.1. Pemutakhiran data spatial dan
non spatial areal pemanfaatan KH
Data terkini dan terprogram di 5
prov (Babel, NTT, Lampung, Jatim,
Kepri)
Puswil
6.4.2. In house training bidang
penyiapan areal pemanfaatan KH
SDM 20 orang yang terampil dalam
bidang GIS
Puswil
6.4.3. Digitasi peta tata batas skala 1:
250.000 sebanyak 20 peta
Data (spasial/non spasial) kehuttanan yang mutakhir, sebanyak 20
peta
BPKH
6.4.4. Penyusunan Buku Database
komposisi dan potensi tegakan hutan
Buku data komposisi dan potensi
tegakan hutan di 3 Kab.
BPKH
6.5.1. Sosialisasi data informasi dan
peta pemanfaatan hutan kepada
pihak-pihak kunci
Terlaksananya Sosialisasi data
informasi dan peta pemanfaatan
hutan kepada pihak-pihak kunci di 2
prov di Maluku dan Papua
Puswil
6.5. Sosialisasi
pemanfaatan KH
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
Hasil (Out comes)
Para pihak mengetahui
data informasi areal
pemanfaatan KH yg up to
date
1 0 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
Sasaran dan
Indikator Strategis
1
2
7.
Tersedianya data dan
informasi SDH yang
lebih berkualitas
(akurat, mutakhir,
reliable) sebagai
bahan pengambilan
kebijakan
pengelolaan hutan
lestari
RENJA Tahun 2009
Kegiatan Pokok
(Dephut)
3
1. Inventarisasi
dan perpetaan
SDH
2. Pengembangan
Sistem Informasi
Assessment
Pembangunan
Kehutanan
(SIAPHUT)
Sasaran
Indikator
Sasaran
4
Tersedianya data
dan informasi
mutakhir SDH
seluruh Indonesia
baik spatial maupun
non-spatial
5
Data dan informasi SDH
terhimpun, terstruktur dan
terolah dalam basis data
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
6
7.1. Pengumpulan
dan pemutakhiran
data dan informasi
SDH
Hasil (Out comes)
7
Data dasar (baseline data)
status terkini SDH diperoleh dari hasil inventarisasi terrestris dan PJ
Kegiatan Rinci
8
- Neraca Sumber
Daya Hutan
(NSDH)
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
9
Pelaksana
10
7.1.1. Penyiapan bahan rencana
produksi kayu nasional
Dokumen bahan rencana produksi
tahun 2010, 1 judul
Pusinta
7.1.2. Pengumpulan data hasil hutan
bukan kayu
Data hasil hutan bukan kayu 30
lokasi di provinsi (Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, Maluku,
Nusa Tenggara dan Papua)
Pusinta
7.1.3. Pemutakhiran dan sinkronisasi
data tematik kehutanan 300 lembar
Data spasial tematik kehutanan
yang telah tersinkronisasi dengan
data dasar sebanyak 300 lembar (2
tema)
Pusinta
7.1.4. Pengumpulan dan pengolahan
data spasial
Data informasi spasial kawasan
dan perairan dan peta, 44 lembar di
Papua
BPKH
7.1.5 Sosialisasi peraturan perpetaan
kehutanan 33 provinsi
Terlaksananya sosialisasi di 33
Prov. dan Terwujudnya pemahaman para pihak (steckholder) terhadap peraturan perpetaan kehutanan
Pusinta
Indikator Strategis :
- Data makro
penutupan lahan
dan spesies
kehutanan dalam
bentuk spasial, dan
non spasial
tersedia dalam
data base dapat
diakses oleh publik.
Keluaran (Outputs)
(± 70 %.)
7.2. Penyusunan dan
pengkajian basis data
SDH spasial dan non
spasial
Kondisi dan perubahan
penutupan hutan, potensi
SDH, pemanfaatan hutan,
dan tekanan terhadap KH
termonitor
7.2.1. Pencermatan hasil penaksiran
citra resolusi tinggi
Data hasil pencermatan dari data
hasil pendugaan potensi hutan hasil
estimasi data citra resolusi tinggi
yang telah ada, 35 jt Ha
Pusinta,
BPKH
7.2.2. Pengolahan citra resolusi tinggi
lainnya dalam rangka uji coba
(ALOS)
Data hasil pendugaan potensi SDH
citra resolusi tinggi (ALOS), 1 lokasi
Pusinta
7.2.3. Checking lapangan dalam
rangka uji coba (ALOS)
Laporan dan data hasil checking
lapangan dalam rangka uji coba
(ALOS), 1 lokasi
Pusinta
7.2.4. Checkhing lapangan skoring
KH
Laporan data skoring KH di 16
lokasi (Papua 2 lokasi, P.Sulawesi
4 lokasi, P. Kalimantan 4 lokasi,
P.Sumatera 6 lokasi)
Pusinta
7.2.5. Pemeriksaan lapangan
(ground check)
Laporan dan data hasil checking
lapangan, 25 lokasi
BPKH
7.2.6. Pengadaan data citra resolusi
sedang
Data citra resolusi sedang secara
kontinu/berkelanjutan di seluruh
Indonesia
Pusinta
7.2.7. Penyediaan data citra
Data citra, 1 paket
BPKH
7.2.8. Pengadaan Sistem Informasi
SDH /FRIS (Forest Resources
Information System) melalui
pendampingan JICA dan Ausaid
Sistem Informasi SDH/informasi
kondisi biomassa dan karbon
Pusinta
1 1 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
Hasil (Out comes)
Sasaran
5
6
7
Kegiatan Rinci
8
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
10
7.2.9. Pencermatan / penyempurnaan dan kompilasi penutupan
lahan hasil penafsiran citra resolusi
sedang
Data penutupan lahan hasil
penyempurnaan/pencermatan
penafsiran dengan citra resolusi
sedang (3 tahunan, 1 judul)
Pusinta
7.2.10. Checking lapangan dalam
rangka penafsiran citra resolusi
sedang
Laporan dan data hasil checking
lapangan dalam rangka penafsiran
citra resolusi sedang di 6 lokasi
(Sumatera, Nusa Tenggara,
Kalimatan, Sulawesi, Maluku, dan
Papua)
Pusinta
7.2.11. Penafsiran penutupan lahan
dengan citra resolusi rendah
Data dan informasi penutupan
lahan tahunan hasil penafsiran citra
resolusi rendah di seluruh
Indonesia
Pusinta
7.2.12..Penafsiran dan sosialisasi
citra satelit resolusi sedang seluruh
Indonesia
Data dan informasi hasil penafsiran
citra satelti resolusi sedang
BPKH
7.2.13. Interpretasi digital citra
Data dan informasi hasil interpretasi, 1 prov
BPKH
7.2.14. Penyusunan metodologi dan
pedoman/petunjuk teknis kalkulasi/estimasi biomassa dan stok
karbon
Data hasil uji coba perhitungan
karbon dan pedomannya, 1 judul
Pusinta
7.2.15. Penyajian data titik panas
(hot spot)
Basis Data sebaran titik panas (hot
spot) seluruh Indonesia pada tahun
2009
Pusinta
7.2.16. Pengembangan, pengujian
dan penggunaan teknologi PJ
dengan wahana satelit resolusi
sedang untuk standar pembakuan
penafsiran
Buku standar pembakuan hasil
penafsiran resolusi sedang yang
telah dikoreksi dan disempurnakan
dan sesuai Standar Nasional
Indonesia (SNI) 1 judul
Pusinta
♦ Data base inderaja dari berbagai
tahun dan resolusi yang
terstruktur dan berbasis jaringan
pada tingkat unit pengelolaan dan
nasional/wilayah
Pusinta
7.2.17. Pemantapan basis data
penginderaan jauh (2 unit)
♦ Peralatan dan mesin pendukung
dalam pengembangan basis data
inderaja beserta
pemeliharaannya, pada tingkat
unit pengelolaan dan
nasional/wilayah
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
1 2 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
Hasil (Out comes)
Sasaran
5
6
7
Kegiatan Rinci
8
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
10
7.2.18. Redesign basis data spasial
Desain basis data spasial di 2
lokasi
BPKH
7.2.19. Penyempurnaan penyusunan
manual basis data
Buku manual bais data, 2 buku
BPKH
7.2.20. Optimalisasi pemanfaatan
dan perubahannya
♦ Analisa pemanfaatan/penggunaan
KH terhadap perubahan tutupan
lahan
♦ Penyusunan informasi spasial
tematik kehutanan
2 tema data tematik turunan
kehutanan (Analisa pemanfaatan /
penggunaan kawasan hutan
terhadap perubahan penutupan
lahan, penyusunan LPM
Pusinta
7.2.21. Penggunaan teknologi PJ 3
dimensi untuk pemetaan penutupan
lahan TN model dan kawasan
konservasi lainnya
Laporan hasil penafsiran citra
satelit, 10 lokasi (P. Jawa 3 lokasi,
Sumatera 4 lokasi, Kalimantan 3
lokasi)
Pusinta
7.2.22. Penafsiran citra satelit optis
resolusi tinggi pada TN
Model/IUPHHK/KPH/HTR
Laporan hasil penafsiran citra
resolusi tinggi, 2 juta Ha
Pusinta
7.2.23. Telaahan penutupan lahan
terhadap areal calon
lokasi/permohonan IUPHHK-HA/HT
dengan citra resolusi sedang
Data dan peta hasil telaahan 100
unit
Pusinta
7.2.24.Update data unit pengelolaan
pada Web Dephut
Data terkini unit pengelolaan pada
Web Dephut di 21 lokasi pada TN
Model (Sumatra 4 lokasi, Jawa 7
lokasi, Bali, NT 3 lokasi, Kalimantan
2 lokasi, Sulawesi 3 lokasi, Papua 1
lokasi)
Pusinta
7.2.25. Estimasi penghitungan karbon
pada TN Model
Data hasil estimasi penghitungan
karbon, 5 lokasi (Sumatera 3 lokasi,
Kalimantan 2 lokasi)
Pusinta
7.2.26. Visualisasi kegiatan PJP
dalam rangka meningkatkan pemanfaatannya dan meningkatkan yanmas
Sistem visualisasi kegiatan PJP
berbasis jaringan (1 sistem)
Pusinta
7.2.27. Penyusunan dan updating
data potensi kayu nasional
Buku potensi tegakan seluruh
Indonesia, 1 judul ; Buku Stok
karbon dan biomasa, 1 judul
Pusinta
7.2.28. Penyusunan data base
potensi hutan berbasis WEB
Data base potensi hutan berbasis
WEB, 2 propinsi di prov Kalsel dan
Maluku
Pusinta
1 3 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Sasaran
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
5
6
Hasil (Out comes)
7
Terwujudnya komunikasi
dan transportasi data spasial SDH antara Pusat dan
Daerah
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
Kegiatan Rinci
8
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
10
7.2.29. Sosialisasi hasil penaksiran
dengan citra resolusi tinggi
Terlaksananya sosialisasi hasil
penaksiran citra resolusi tinggi (16
provinsi) di Sumatera 4 provinsi,
Jawa 1 provinsi, Bali, NTB,NTT,
Kalimantan 2 provinsi, Sulawesi 2
provinsi, Maluku, Malut, Papua, dan
Papua Barat
Pusinta
7.2.30. Supervisi Persiapan dan Hasil
Penafsiran citra resolusi sedang
Terlaksananya supervisi penafsiran
citra resolusi sedang di 17 BPKH
Pusinta
7.2.31. Training workshop penafsiran
citra, pemetaan dan pengukuran
Laporan hasil training/workshop
penafsiran citra pemetaan dan
pengukuran, 1 paket
BPKH
7.2.32. Koordinasi kebutuhan dalam
rangka pemantauan kebakaran hutan
Terlaksananya koordinasi kebutuhan Pusinta
pemantauan kebakaran hutan
terlaksana di 3 provinsi (Sumut, Riau,
dan Kalteng)
7.2.33. Training Penginderaan Jauh
Tingkat Advance (34 orang)
Pusinta
34 orang tenaga PJ di BPKH lebih
terampil dalam penggunaan teknologi
Penginderaan Jauh
7.2.34. Sosialisasi hasil analisis
kerawanan kebakaran hutan
Terlaksananya sosilaisasi hasil
analisis kerawanan kebakaran hutan
BPKH
7.2.35. Penyusunan bahan publikasi
pemantauan SDH
Leaflet dan poster tentang
pemantauan SDH, 1 judul
Pusinta
7.2.36. Koordinasi dan sosialisasi
penggunaan teknologi PJ pada unit
pengelolaan
Terlaksananya koordinasi dan
sosialisasi penggunaan teknologi
PJ pada unit pengelolaan, 15 lokasi
(Sumatera, Kalimantan, Bali, NT,
Maluku, Malut, Papua, Papua
Barat)
Pusinta
7.2.37. Penyusunan bahan pulikasi
bidang perpataan
Leaflet/booklet/brosur 2 tema dan
atlas (200 buku)
Pusinta
7.2.38. Peningkatan/pengembangan
jaringan dan SIG (maintenance Lab
SIG)
Software dan hardware dan maintenance Lab SIG yang berfungsi
dengan baik 1 paket di pusat dan 5
paket di daerah/BPKH
Pusinta,
7.2.39. Peningkatan SDM tenaga
SIG 50 orang
10 SDM terampil dalam bidang
pengelolaan database spasial
kehutanan, 20 orang bid. aplikasi
dan pemodelan SIG bidang
kehutanan, 20 orang pengelola
jaringan data spasial kehutanan
Pusinta
BPKH
1 4 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
Hasil (Out comes)
Sasaran
5
6
7
7.3. Pembuatan,
peng-adaan dan
penyempurnaan data
dasar dan tematik
kehutanan
Tersedianya data dasar
dan tematik kehutanan
spasial dan non spasial
yang akurat
Kegiatan Rinci
8
9
Pelaksana
10
7.2.40. Sosialisasi Pedoman inventarisasi perhutanan sosial dan
pedoman NSDH
Terlaksananya sosialisasi pedoman
inventarisasi perhutanan sosial dan
pedoman NSDH di 11 lokasi
(BPKH)
Pusinta
7.2.41. Bimbingan Inventarisasi
sosbud dan pelaksanaan Koordinasi
dan bimbingan inventarisasi hutan
Terlaksananya Bimbingan inventarisasi sosbud dan Koordinasi dan
bimbingan inventarisasi hutan di 17
BPKH
Pusinta
7.2.42. Pelatihan Inventarisasi Sosial
Budaya
20 SDM terampil di bidang inventarisasi Sosial budaya
Pusinta
7.2.43. Penyusunan dan Penyempurnaan Pedoman/Juknis/Juklak
Pedoman/Juknis/Juklak yang telah
disempurnakan, 4 judul
Pusinta
7.2.44. Pelatihan entry data SDH
20 SDM terampil dalam entry data
NSDH
Pusinta
7.2.51. Penyempurnaan Program
Data Entry NSDH
Program data Entry NSDH yang telah Pusinta
disempurnakan, 1 judul
7.2.52..Sosialisasi NSDH dan perpetaan
Laporan sosialisasi NSDH dan
perpetaan di 10 kab/kota
BPKH
7.3.1. Penyempurnaan data dasar
tematik kehutanan sampai skala
1 : 100.000, 750 lembar
Data digital dan hasil grouncheck
peta dasar tematik kehutanan skala
1 : 100.000, 750 lembar (yang
telah disempurnakan), 10 Prov. di
Sumatera dan Sulawesi
Pusinta
7.3.2. Pengadaan peta dasar 1370
lembar, peta tema non kehutanan
120 lembar
Peta dasar 1370 lembar (1080 lbr
pusat, 290 lbr BPKH), peta tematik
non kehutanan 120 lembar
Pusinta,
BPKH
7.3.3. Updating peta tematik bidang
pemolaan KH
Pelayanan peta dan informasi
kehutanan terlaksana dengan baik,
5 tema
BPKH
7.3.4. Sosialisasi peta dasar tematik
kehutanan (PDTK)
Digunakannya PDTK sebagai
acuan pemetaan digital khususnya
untuk pemetaan tema-tema kehutanan diseluruh kabupaten, 1 paket
Data dan dokumen keberadaan dan
kondisi 510 titik kontrol kehutanan
di 11 provinsi meliputi 18 lokasi
pengamatan (Kalimantan 7 lokasi,
Papua 2 lokasi, Sulawesi 3 lokasi,
Sumatera 6 lokasi)
Peta kelas lereng 5 propinsi (Papua
Barat, Papua, Sulsel, NTT,dan
NTB)
BPKH
7.3.5. Pemantauan / pengecekan
kondisi 510 titik kontrol kehutanan
(lanjutan)
7.3.6. Penyusunan peta kelas lereng
5 propinsi
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
Keluaran (Outputs)
Pusinta
Pusinta
1 5 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
Hasil (Out comes)
Sasaran
5
6
7
Keluaran (Outputs)
Pelaksana
8
9
7.3.7. Penyusunan peta hasil scoring
kawasan hutan 6 provinsi
Peta hasil scoring kawasan hutan di
6 propinsi (Maluku, Malut, NTB,
NTT, Sulbar, dan Sulteng)
Pusinta
10
7.3.8. Pembuatan peta perkembangan jaringan titik kontrol kehutanan
22 propinsi
Peta perkembangan jaringan titik
kontrol kehutanan 22 pro(Sumatera
7 provinsi, seluruh Kali-mantan,
Bali, NTB, NTT, Sulawesi 3 prov.,
Jawa 3 prov., Maluku dan Papua)
Pusinta
7.3.9. Pembuatan peta tematik
kehutanan
Peta tematik kehutanan, 906 lbr
dan 3 paket
BPKH
7.3.10. Penyempurnaan peta hasil
citra
Peta hasil citra
BPKH
7.3.11. Penyempurnaan peta RBI
digital
Peta RBI (digital), 97 lembar
BPKH
7.3.12. Pembuatan aplikasi dan pendokumentasian data (penggambaran
ulang dan scanning peta)
Data terdokumentasi dengan baik
di 1 lokasi
BPKH
7.4. Pengaturan
pembakuan dan
penggunaan petapeta kehutanan
Pengelolaan data spasial
kehutanan dilaksanakan
sesuai peraturan yg
berlaku
7.4.1. Bimbingan teknis perpetaan 33
provinsi
Terlaksananya bimbingan teknis ke
33 propinsi
Pusinta
7.4.2. Pemeriksaan peta pemanfaatan
dan penggunaan kawasan hutan 100
lembar
Terlaksananya pemeriksaan peta
pemanfaatan dan penggunaan
kawasan hutan 100 lembar
Pusinta
7.5. Penyusunan
NSDH
Penyusunan NSDH
mengacu pada pedoman
yang telah disempurnakan, serta kriteria dan
standar penyusunan
NSDH
7.5.1. Penyusunan NSDH Daerah /
Propinsi 30 prop dan NSDH Nasional
Buku NSDH Daerah/Prop 30 judul
dan nasional, 1 judul
Pusinpeta,
BPKH,
7.6. Inventarisasi
SDH dan Sosial
Budaya
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
Kegiatan Rinci
Data potensi tegakan
hutan dan sosial budaya
masyarakat di dalam dan
sekitar hutan
Dishut
7.5.2. Penyusunan dan
pengembangan data SDA
Data SDA, 3 paket, 1 prov dan 7
kab.
BPKH
7.6.1. Enumerasi TSP/PSP dan ReEnumerasi
Data TSP/PSP dan Re-enumerasi,
343 klaster di 17 BPKH
Pusinta,
7.6.2. Uji petik re-enumerasi dan
enumerasi TSP/PSP
Laporan hasil uji petik, 8 judul (8
BPKH)
Pusinta
7.6.3. Identifikasi/Inventarisasi hasil
hutan kayu
Data potensi dan sebaran jenis
Bintangur (Callophylum spp) 3
lokasi, torem (Manilkara spp) 2
lokasi , Agathis 4 lokasi
BPKH
BPKH
1 6 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
Hasil (Out comes)
Sasaran
5
6
7
Kegiatan Rinci
8
7.6.4. Inventarisasi sosial budaya
Keluaran (Outputs)
9
Data dan informasi masyarakat
sekitar hutan 93 lokasi (8 lokasi
di pusat , 85 lokasi di BPKH dan
Dishut)
Pelaksana
10
Pusinta,
BPKH ,
Dishut
7.6.5. Penyajian data Informasi
masyarakat adat didalam/sekitar
kawasan hutan
Data dan informasi masyarakat
adat didalam/sekitar hutan dari
seluruh Indonesia
Pusinta
7.6.6. Pembuatan peta kemiskinan
masyarakat didalam/sekitar kawasan
hutan (Kalimantan)
Peta masyarakat miskin didalam
dan sekitar hutan di P.Kalimantan
Pusinta
7.6.7. Updating dan informasi sosial
budaya masyarakat hasil inventarisasi BPKH dan Dinas Kehutanan
Data dan informasi sosial budaya
masyarakat hasil inventarisasi
BPKH dan Dinas Kehutanan di
seluruh Indonesia
Pusinta
7.6.8. Inventarisasi hasil hutan non
kayu
♦ Data hasil hutan non kayu (Masoi
lawang, sagu, matoa, gambir rotan,
mangrove, tanaman obat, bumbu)
di 27 lokasi, 10 kab. dan 270 ha.
BPKH,
Dishut
♦ Data tumbuhan obat 67,5rb ha dan
5 lokasi
♦ Data identifikasi hasil hutan non
kayu (tanaman obat, bumbu,
tanaman langka, nipah, damar) 35
lokasi
Meningkatnya
integrasi dan
sinkronisasi data
dan informasi
kehutanan
- Kesamaan data
- Kelancaran arus data
- Data pusat-daerah, antar
tema dan spatial non
spatial terintegrasi
7.7. Pengembangan
sistem dan
infrastruktur
SIAPHUT
Tersedianya sarana
komunikasi data dan
sistem assesment data
dan informasi kehutanan
di pusat & di daerah yg
terintegrasi
7.6.9. Sosialisasi data Inventarisasi
SDH
Tersosilisasikannya data ISDH ke
Kab
BPKH
7.6.10. Risalah hutan lindung, 10 Rb
Ha
Data dan informasi kondisi hutan
lindung
BPKH
♦ Data spasial tematik kehutanan
yang akurat, komprehensif pusat
dan daerah seluruh Indonesia (33
propinsi)
Pusinta
7.7.1. Integrasi data spasial
kehutanan pusat dan daerah
♦ Terintegrasinya data tersebar
dalam rangka kemudahan dalam
pemanfaatan data spasial
kehutanan untuk mendukung
pengambilan kebijakan
♦ Terbangunnya pengelolaan data
spasial tematik kehutanan antara
pusat dan daerah berupa database
yang baik, library yang up to date,
metadata, aplikasi katalog
metadata
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
1 7 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
Hasil (Out comes)
Sasaran
5
6
7
Aliran komunikasi data
lancar
Kegiatan Rinci
8
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
10
7.7.2. Dokumentasi dan sistem
informasi perpetaan kehutanan 33
propinsi
Dokumen perpetaan kehutanan
dengan basis komputer, 33 propinsi
Pusinta
7.7.3. Pengembangan SIAPHUT, 7
paket
Aplikasi SIAPHUT berfungsi
dengan baik
BPKH
7.7.4. Penyusunan net konsep, 1
paket
Net konsep, 1 paket
BPKH
7.7.5. Up dating data SIAPHUT, 24
kab/kota dan 1 paket
Data dan informasi SIAPHUT
terbaru
BPKH
7.7.6. Pengelolaan dan pemeliharaan
Database dan Aplikasi berbasis
jaringan (SIAPHUT)
Terpeliharanya dan terupdatenya
data dan aplikasi SIAPHUT, 12
bulan, 13 BPKH
Pusrenstat,
BPKH
7.7.7. Pengembangan database dan
Aplikasi berbasis jaringan
Aplikasi interface, 3 modul (paket)
dan tersusunnya intranet Baplan 1
modul (paket)
Pusrenstat
♦ Tersedianya fasilitas internet, 12
bulan
Pusrenstat
BPKH
(SIAPHUT)
7.7.8. Pengelolaan dan pemeliharaan
sistem jaringan komunikasi data
kehutanan
♦ Terpeliharanya sarana jaringan
LAN, 12 bulan
♦ Terpeliharanya AC jaringan, 8 unit
♦ Terpeliharanya komputer
jaringan, 12 bulan
♦ Terlaksananya pengadaan PC
sarana kerja 3 unit
♦ Terlaksananya pengadaan server
dan perangkat penunjang LAN
♦ Terlaksananya bimbingan teknis
pemanfaatan TI di daerah, 30
lokasi
7.7.9. Peningkatan kualitas SDM
Pusat dan Daerah di bidang teknologi
informasi
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
♦ 13 SDM Pusat terampil dibidang
TI, 22 OL
Pusrenstat
♦ Terselenggaranya pelatihan SDM
daerah, 30 orang
1 8 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Sasaran
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
5
6
Hasil (Out comes)
7
Efektifnya arus data dan
informasi SDH dan
pembangunan kehutanan
Kegiatan Rinci
8
7.7.10. Impementasi kebijakan
pemerintah di bidang IT informasi
7.7.11. Penyusunan dan Sosialisasi
Pedoman-pedoman Sistem Informasi
Kehutanan
Tersedianya data
dan informasi
kehutanan tahunan
- Buku statistik Dephut,
Baplan, BPKH yg disahkan
- Buku Data Informasi
Kehutanan
- Buku Eksekutif Data
Strategis Kehutanan
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
7.8. Penyusunan
Statistik Kehutanan
dan lingkup
Baplanhut
Tersedianya bahan referensi bagi berbagai pihak
untuk pengambilan
kebijakan kehutanan
Keluaran (Outputs)
9
♦ Pelaksanaan IGOS (Pelatihan
instruktur 40 orang, sosialisasi
IGOS, 500 orang)
♦ Pelaksanaan National Single
Windows (terlaksananya
pengadaan Server NSS, 1 unit)
♦ Buku panduan, 1 judul (400 eksp)
♦ Tersosialisasikannya pedomanpedoman/peraturan tentang SIK =
32 lokasi
Pelaksana
10
Pusrenstat
Pusrenstat
7.8.1. Penyusunan dan pencetakan
buku Statistik Kehutanan Indonesia
dan Statistik Baplanhut
Buku Statistik Kehutanan,
Indonesia Tahun 2008, 700 eks,
Statistik Baplanhut Tahun 2008,
250 eks
Pusrenstat,
Setbaplanhut
BPKH
7.8.2. Penyusunan dan pencetakan
buku Statistik Triwulan
Buku Statistik Triwulan, 200 eks.
Pusrenstat
7.8.3. Penyusunan dan Pencetakan
buku Data dan Informasi Kehutanan
bidang planologi kehutanan
Buku Data dan Informasi
Kehutanan 500 eks dan bidang
planologi kehutanan, 200 eks
Pusre
Kebijakan Prioritas : Pemantapan Kawasan Hutan
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
Hasil (Out comes)
Kegiatan Rinci
Keluaran (Outputs)
Pelaksana
Sasaran
4
5
6
7
8
9
10
Penunjukan KH
berikut peta selesai
untuk :
SK. Penunjukan KH berikut
petanya :
Indikator Strategis :
- 2 Propinsi
- 6 Propinsi pemekaran
- Kepmenhut tentang
Penunjukan
kawasan Hutan
(dan perairan) di
propinsi Riau dan
Kalteng
- 6 Propinsi
pemekaran
- 7 Propinsi yang melakukan
review RTRWP
- 6 Propinsi pemekaran
- 15 penunjukan kawasan
hutan parsial
Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi SDH
1.
Penunjukan kawasan
hutan (KH) di seluruh
Indonesia selesai
Pengukuhan
Kawasan Hutan
(KH)
- Kepmenhut tentang
Penunjukan
Kawasan Hutan
(dan perairan) di
Prop. Banten,
Kepri, Gorontalo,
Maluku Utara,
Sulawesi Barat dan
Irja Barat.
- Kepmenhut
Penunjukan
Kawasan Hutan
(dan Perairan) di
75 lokasi
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
- 7 Propinsi yang
melakukan review
RTRWP
- 15 penunjukan
kawasan hutan
parsial
- 2 Propinsi
1.1. Penunjukan
Kawasan Hutan
1.1.1. Identifikasi KH/Penunjukan
Data dan informasi calon lokasi
yang akan ditunjuk sebagai KH, 20
lokasi
BPKH,
Dishut
1.1.2. Identifikasi permasalahan
dalam kawasan hutan
Terwujudnya kajian identifikasi
permasalahan KHhutan di 8 kab
dan 31 lokasi
BPKH,
Dishut
- 7 Propinsi yang
melakukan review
RTRWP
1.1.3. Identifikasi perubahan KH
Data dan informasi serta
rekomendasi hasil perubahan
kawasan hutan, 1 prov dan 14 kab
BPKH,
Dishut
- 15 penunjukan kawasan
hutan parsial
1.1.4. Koordinasi dalam rangka
penyelesaian masalah KH
Terlaksananya koordinasi penyelesaian 6 masalah KH (100%)
BPKH
1.1.5. Koordinasi dan sinkronisasi
dalam rangka penataan ruang
kehutanan
Lancarnya koordinasi dan integrasi
penataan kehutanan dalam RTRWN/ RTRWP/RTRWK, 31 provinsi
(di seluruh Indonesia, kecuali Kalteng dan Kalsel)
Puskuh,
1.1.6. Kajian Perubahan KH dalam
rangka penataan ruang kawasan
hutan
Hasil kajian perubahan kawasan
hutan sebagai bahan integrasi
penataan kehutanan dalam RT
RWN/RTRWP/RTRWK, 31 provinsi
(di seluruh Indonesia, kecuali
Kalteng dan Kalsel)
Puskuh,
1.1.7. Penyusunan peta kawasan
hutan skala operasional
Peta kawasan hutan skala operasional di 4 Prov (Kalsel, kalbar,
Jambi, Sumsel)
Puskuh
1.1.8. Penyelesaian/penyediaan
bahan penunjukan kawasan hutan
parsial KHDTK
Draft SK dan Peta Penunjukan
parsial dan KHDTK, 20 lokasi
Puskuh
1.1.9. Identifikasi masalah pengukuhan kawasan hutan
Teridentifikasinya masalah-masalah
pengukuhan kawasan hutan, 33
propinsi
Puskuh,
1.1.10. Penyusunan, evaluasi dan
penyempurnaan kebijakan bidang
pengukuhan kawasan hutan
Tersusunnya usulan surat
keputusan tentang kebijakan
dibidang pengukuhan kawasan
hutan, 5 judul
Puskuh
Tertatanya fungsi KH
berdasarkan penunjukan
kawasan hutan dan
perairan:
- 2 Propinsi
BPKH
BPKH
(5 Prov. Di P.Jawa, Jateng 15
lokasi, Jabar 5 lokasi)
BPKH
1 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
2.
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Ditetapkannya
kawasan hutan (KH)
seluas 30% dari
seluruh kawasan
hutan
Pengukuhan
Kawasan Hutan
Tersedianya data /
informasi pengukuhan KH yg up to date
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
Hasil (Out comes)
Sasaran
5
6
7
Data informasi pengukuhan
KH yang up to date
2.1. Pengembangan
Sistem Informasi
Pengukuhan KH
Dapat dipergunakannya
data KH oleh multipihak
Kegiatan Rinci
8
- Bertambahnya KH
yang ditata batas
sepanjang 22.000
Km
- Penetapan KH
yang telah ditata
batas mencapai 12
juta hektar , yang
diprioritaskan pada
kawasan konservasi termasuk
Taman Nasional
khususnya 21
Taman Nasional
Model.
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
9
Pelaksana
10
1.1.11. Monitoring evaluasi perubahan kawasan hutan
Rekomendasi hasil monev perubahan KH, 2 lokasi
BPKH
1.1.12. Identifikasi KHDTK
Diketahuinya KH yang mempunyai
potensi dengan tujuan khusus
(pendidikan), 3 lokasi
BPKH
1.1.13. Penelaahan review penataan
ruang kehutanan di 33 provinsi
Dokumen hasil penelaahan penataan ruang kehutanan dari 33 provinsi
Pusrenstat
2.1.1. Pembuatan peta pengukuhan
dan penatagunaan kawasan hutan
Peta pengukuhan dan penatagunaan kawasan hutan pada 3
provinsi
BPKH
2.1.2. Penelusuran dokumen KH
Dokumen pengukuhan KH tertata
baik di 18 prov, 10 kab dan 15
lokasi
Puskuh,
2.1.3. Pendataan pengukuhan dan
penatagunaan kawasan hutan
Data pengukuhan dan penatagunaan KH, 1 judul
BPKH
2.1.4. Pendataan penanggulangan
illegal logging/mining
Data illegal logging/mining, 1 judul
BPKH
2.1.5. Reposisi batas batas KH
Hasil-hasil tata batas sudah
berkoordinat geografis di 88 lokasi
dan 413 titik
BPKH
2.1.6. Pembuatan peta monitoring
tata batas
Peta perkembangan tata batas, 72
lembar
BPKH
2.1.7. Penyempurnaan peta kawasan
hutan dengan Peta Dasar Tematik
Kehutanan
Peta kawasan hutan yang disempurnakan dengan Peta Dasar
Tematik Kehutanan, 400 lembar
Puskuh
2.1.8. Supervisi dalam rangka
reposisi kawasan hutan
Terlaksananya kegiatan reposisi
batas KH sesuai ketentuan yang
telah ditetapkan, 12 BPKH
Puskuh
2.1.9. Pengembangan sistem informasi pengukuhan KH
Data pengukuhan kawasan hutan
yang akurat, sistematis dan up to
date, 1 paket
Puskuh
2.1.10. Pembenahan dokumen KH
Dokumen kawasan hutan yang
sistematis, 1 paket
Puskuh
2.1.11. Menyiapkan usulan penetapan kawasan hutan
Usulan penetapan KH 2 lokasi
BPKH
Indikator Strategis :
- Teridentifikasinya
kondisi batas KH
yang sudah dan
belum ditatabatas
Keluaran (Outputs)
BPKH
BPKH
2 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
2
3
Sasaran
Sasaran
4
Kondisi batas KH
yang sudah dan
akan ditata-batas
diketahui
Kawasan hutan
yang ditata-batas
bertambah sepanjang 3.075 Km
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
5
6
Data informasi terkini kondisi
batas KH yang sudah dan
akan ditata-batas
2.2. Penelaahan
batas KH yang sudah
dan akan ditata-batas
Panjang batas KH yang
telah ditata-batas 3.075 Km
2.3. Penataan batas
kawasan hutan
Pal batas terpancang di
sepanjang batas KH yang
ditata-batas
Kawasan hutan yg
sudah ditetapkan
- Luas KH yang telah ditetapkan +3 juta ha
bertambah 2,5%
(menjadi 15%) dan
diakui oleh masyarakat, pemda, dan
pihak lainnya
- Pal batas utuh di tempatnya
dan tidak dirambah
- Batas-batas KH dijadikan
acuan dalam pengembangan wilayah kab/ prov
2.4. Penyelesaian
penetapan KH
Hasil (Out comes)
7
Kawasan hutan yang
sudah, belum dan akan
ditatabatas diketahui
lokasi dan kondisinya
Ada batas tegas dan
dokumen di lapangan
antara KH dan bukan KH
KH yang telah ditatabatas
siap untuk ditetapkan
Kegiatan Rinci
8
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
10
2.2.1. Inventarisasi trayek batas
Peta trayek batas batas KH terbaru,
17 lokasi dan 119 Km
BPKH
2.2.2. Orientasi batas
Laporan hasil orientasi batas di 14
lokasi dengan panjang 3.712,64
Km
BPKH,
Dishut
2.2.3. Rekonstruksi batas
Laporan hasil rekonstruksi batas,
3.228,40 Km
BPKH,
Dishut
2.2.4. Penelaahan dan pengecekan
batas KH
Data telaahan batas KH di 20 lokasi
BPKH
2.2.5. Penyelarasan hasil tata batas
dengan penunjukan KH
Peta hasil tata batas yang sesuai
dg peta penunjukannya, 2 prov
BPKH
2.2.6. Pemetaan hasil tata batas
Peta hasil tata batas, 2 prov
BPKH
2.2.7. Penelaah/Penyempurnaan
BATB Kawasan Hutan
BATB KH yang memenuhi kaidah
teknis dan hukum untuk disahkan
Menhut, 75 unit BATB
Puskuh,
2.3.1. Sosialisasi batas kawasan
hutan
Terlaksananya sosialisasi hasil tata
batas stakeholders di 27 lokasi dan
17 kab
BPKH,
Dishut
BPKH
2.3.2. Penyiapan trayek batas KH
Peta trayek batas KH 60 Km
BPKH
2.3.3. Penataan batas KH
BATB dan Peta hasil tatabatas,
3.885 Km
BPKH
2.3.4. Penilaian uji petik hasil tata
batas KH
BA hasil penilaian tata batas hasil
uji petik, 20 lokasi
BPKH
2.3.5. Identifikasi enclave
Data hasil identifikasi enclave di 14
lokasi
BPKH
2.3.6. Penyelesaian masalah
kawasan hutan
Terselesaikannya masalah KH, 6
lokasi dan 1 kegiatan
BPKH,
Dishut
2.3.7. Sosialisasi pemantapan KH
Terlaksananya sosialisasi pemantapan KH di 9 Kab.
BPKH
2.4.1. Menyiapkan usulan penetapan
KH
Dokumen usulan penetapan KH di
10 lokasi
Dishut
2.4.2. Penyelesaian BATB 18 lokasi
dan 78 unit termasuk Kawasan
konservasi TN Bunaken, Sulawesi
Utara
BATB di 18 lokasi dan 78 unit
termasuk kawasan konsevasi TN.
Bunaken, Sulawesi Utara Siap
untuk disahkan oleh Menhut
Puskuh,
2.4.3. Penyelesaian/Penyediaan
bahan penetapan KH yang sudah
ditata batas temu gelang
Bahan penetapan KH yang sudah
dilata batas temu gelang yang siap
untuk disahkan Menhut, (lokus
tergantung pengajuan dr BPKH,
rata-rata per thn 75 lokasi)
Puskuh
BPKH
3 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
3.
Sasaran dan
Indikator Strategis
2
Terkendalinya penggunaan kawasan
hutan (KH) di seluruh
Indonesia
RENJA Tahun 2009
Kegiatan Pokok
(Dephut)
3
Penyiapan dan
evaluasi penggunaan KH
Sasaran
Indikator
Sasaran
4
Terselenggaranya
penggunaan KH
5
Tersusunnya peraturanperaturan bidang penggunaan KH
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
6
3.1. Penyesuaian
peraturan dan pedoman penggunaan KH
Hasil (Out comes)
7
Tersedianya peraturan
bidang penggunaan KH
3.3. Fasilitasi penyelesaian masalah
penggunaan KH
3.4. Pengkajian
terpadu permohonan
penggunaan KH
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
10
3.1.3. Penyusunan sistem monitoring
dan evaluasi PNBP
Tersedianya sistem monitoring dan
evaluasi PNBP (1 judul)
Puswil
3.1.4. Sosialisasi peraturan di bidang
penggunaan kawasan hutan
Terlaksananya sosialisasi peraturan
penggunaan KH, 10 prov.(Pusat),
46 kab/kota (Daerah) di Jabar,
Jateng, Jatim, Sumut, Bengkulu,
Maluku, Kalbar, Sulut, Papua dan
Gorontalo
Puswil,
3.1.5. Sosialisasi PNBP penggunaan
KH
Terlaksananya sosialisasi PNBP
penggunan KH, 20 Prov (Sumut,
Sumbar, Jambi, Bengkulu, Sumsel,
NTT, NTB, Kepri, Riau, NAD,
Kalbar, Kaltim, Kalsel, Kalteng,
Sulsel, Sulteng, Sultra, Sulbar,
Malut, Irjabar)
Puswil
3.2.1. Monitoring dan evaluasi pengnaan kawasan hutan
Laporan hasil kegiatan monitoring
dan evaluasi penggunaan kawasan
hutan di 20 Prov. (P.Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera)
Baplan,
3.2.2. Monitoring dan evaluasi
penggunaan KH
Laporan/Rekomendasi hasil monitoring dan evaluasi penggunaan
KH, (64 Kab/Kota,95 lokasi)
BPKH,
Tersedianya lahan kompensasi penggunaan KH
3.2.3. Penyelesaian lahan kompensasi penggunaan kawasan hutan
Tersedianya lahan kompensasi
yang telah mendapat persetujuan
Menhut untuk dijadikan sebagai
KH, (10 lokasi di Jabar, Jateng,
Jatim, Banten, Lampung dan Bali)
Puswil,
Penggunaan KH sesuai
dengan fungsi, peruntukan
dan peraturan yg berlaku
3.3.1. Penyelesaian masalah penggunaan kawasan hutan / identifikasi
penggunaan KH tanpa izin
Terselesaikannya permasalahan
penggunaan kawasan hutan, 10
lokasi (100%)
Baplan,
Dishut Prov,
Dishut Kab,
BPKH
3.3.2. Identifikasi areal tambang
(Batubara, Bijih Besi, Emas, dll)
3.3.3. Penelaahan dan pengkajian
dalam rangka penggunaan KH
Data areal tambang yang berada di
dalam KH di 3 Kab.
Rekomendasi hasil pengkajian
dalam rangka penggunaan KH, 10
lokasi
BPKH
3.4.1. Penelaahan dan pengkajian
dalam rangka penggunaan KH
Rekomendasi hasil pengkajian
dalam rangka penggunaan
kawasan hutan, 10 lokasi
Dishut
3.1.2. Penyusunan manual PNBP
- Sebanyak 70 %
evaluasi permasalahan penggunaan
KH dapat diselesaikan dan terpantau secara optimal
3.2. Monitoring dan
evaluasi penggunaan
KH
9
Pelaksana
Puswil
Tersosialisasikannya
peraturan bidang penggunaan KH
Terselenggaranya evaluasi
penggunaan KH sesuai
peraturan yang berlaku
8
3.1.1. Penyusunan peraturan bidang
penggunaan kawasan hutan
Keluaran (Outputs)
Peraturan bidang penggunaan
kawasan hutan (1 paket,5 judul)
Tersedianya manual PNBP
(1 paket, 5 judul)
Indikator Strategis :
- Penggunaan KH
sesuai dengan
peraturan perundangan yang
berlaku
Kegiatan Rinci
Terpenuhinya kewajibankewajiban yang ditetapkan
dalam persetujuan prinsip
Terbitnya surat keputusan
pengakhiran penggunaan
kawasan hutan
Puswil
Dishut
Dishut
Dishut
Dishut
Dishut
4 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Sasaran
5
Terselenggaranya sistem
informasi penggunaan KH
4.
Terkendalinya perubahan fungsi dan
perubahan peruntukan kawasan hutan
(KH) di seluruh
Indonesia
Penyiapan dan
evaluasi perubahan KH
Indikator strategis :
Perubahan fungsi dan
perubahan
peruntukan KH
didasarkan atas
prinsip, kriteria dan
indikator yang ketat
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
Terkendalinya perubahan peruntukan
KH di seluruh
Indonesia
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
6
3.5. Pengembangan
basis data penggunaan KH
Hasil (Out comes)
7
Tersedianya data dan
informasi penggunaan KH
yang benar dan akurat
Kegiatan Rinci
8
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
10
3.5.1. Penyusunan data dan informasi penggunaan KH
Laporan hasil kegiatan, data,
informasi dan peta penggunaan
kawasan hutan, 20 Prov (P.Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, Sumatera)
Puswil
3.5.2. Pelatihan sistem informasi
Pinjam Pakai KH
Tersedianya SDM pengelola
informasi dan data penggunaan KH
(1 paket, peserta terdiri dr 25 orang
5 hari)
Puswil
3.5.3. Pelatihan Verifikasi PNBP
penggunaan KH
Tersedianya verifikator PNBP
penggunaan KH (1 paket, 70 orang
3 hr)
Puswil
3.5.4. Penyempurnaan basis data
penggunaan KH (pinjam pakai KH)
Data, informasi dan peta
penggunaan KH di 14 Kab
Dishut
Terselenggaranya sistem
informasi penggunaan KH
3.5.5. Pemeliharaan sistem informasi
pinjam pakai kawasan hutan
Terpeliharanya sistem informasi
dan basis data penggunaan
kawasan hutan (1 paket per thn)
Puswil
Tersusunnya peraturan
bidang perubahan KH
4.1. Pengaturan
kembali perubahan
peruntukan / status
dan fungsi KH
Terwujudnya peraturan
perubahan peruntukan
status dan fungsi KH yang
relevan
4.1.1. Penyusunan RPP tata cara
perubahan peruntukan dan perubahan fungsi kawasan hutan
Dokumen Rancangan Peraturan
Pemerintah (RPP), 1 judul
Puskuh
Perubahan peruntukan KH
didasarkan atas prinsip,
kriteria dan indikator yang
ketat
4.2. Penelaahan
perubahan peruntukan KH pada tahap
persetujuan prinsip
dan SK Pele-pasan
KH dan/ TMKH
Permohonan-permohonan
pelepasan dan atau TMKH
yang layak diberikan ijin
diketahui
4.2.1. Penyelesaian perubahan
peruntukan KH melalui pelepasan
dan TMKH
♦ Hasil telaahan pelepasan dan
TMKH di 25 lokasi, 1BPKH (3
lokasi)
Puskuh,
BPKH
4.2.2. Identifikasi perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan
♦ Peta perubahan peruntukan dan
penggunaan KH di 1 BPKH (2
lokasi)
Data informasi kondisi multi aspek
KH sebagai rekomendasi untuk
perubahan status dan fungsi KH di
3 BPKH, 6 lokasi
BPKH
4.3. Pengolahan data
dan penelaahan permohonan perubahan
peruntukan dan /
TMKH
Dokumen permohonan
peubahan peruntukan KH
yang lengkap dan tertata
4.3.1. Pembenahan dokumen perubahan peruntukan KH
Tertatatanya dokumen perubahan
peruntukan KH tertata dengan baik,
1 paket
Puskuh
4.4. Pengkajian permasalahan permohonan pelepasan dan
/ TMKH
Rekomendasi penyelesaian usulan perubahan
peruntukan KH
4.4.1. Pengkajian terpadu terhadap
usulan perubahan peruntukan
kawasan hutan
Hasil kajian terpadu dalam rangka
usulan perubahan peruntukan
kawasan hutan, 3 lokasi (lokasi
tergantung kasus yang ada)
Puskuh
5 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Sasaran
5
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
6
4.5. Pengkajian matumpang tindih peruntukan KH
Hasil (Out comes)
7
Rekomendasi opsi-opsi
untuk penyelesaian
masalah pertanahan
Kegiatan Rinci
8
4.5.1. Penyelesaian masalah pertanahan di dalam kawasan hutan
Keluaran (Outputs)
9
Terselesaikannya masalah pertanahan didalam kawasan hutan 8
lokasi (Sumut, Sumsel, NAD, Kal-
Pelaksana
10
Puskuh
tim, Kalsel,Sulsel, Maluku,Papua)
4.6. Monitoring dan
evaluasi pelepasan
dan atau TMKH
Tersedianya rekomendasi
opsi-opsi pencadangan
4.6.1. Monitoring dan evaluasi pelepasan kawasan hutan untuk
perkebunan
Laporan hasil monitoring dan
evaluasi pelepasan kawasan hutan
untuk budidaya perkebunan, 25
lokasi.
Puskuh,
BPKH,
Dishut
- Puskuh 25 lokasi [(Sumut (2),
Sumbar (1), Sumsel (2), NAD
(2), Jambi (1), Riau (2), Kalbar
(1), Kalteng (2), Kalsel (1), Kaltim
(2), Sulut (1), Sulteng (1), Sultra
(1), Sulsel (1), Sulbar (1), Maluku
(1), Maluku Utara (1), Papua (1),
Papua Barat (1)].
- BPKH, 30 lokasi dan Dishut 1
lokasi
4.7. Pembuatan database pelepasan dan
atau TMKH, perubahan fungsi dan
mutasi KH
Tersedianya informasi
data pelepasan dan/
TMKH, perubahan fungsi
& mutasi KH
4.6.2. Penyelesaian proses tukar
menukar KH untuk pembangunan
non kehutanan
Terselesaikannya permohonan dan
evaluasi penyelesaian masalah
tukar menukar 25 lokasi [((Jabar
(7), Jateng (7), Jatim (7), Bali (2),
NTT (1), NTB (1)].
Puskuh
4.7.1. Penyusunan data base perubahan peruntukan dan fungsi KH
dan perairan
Data base perubahan peruntukan
dan fungsi kawasan hutan dan
perairan, Puskuh : 4 kegiatan
Puskuh,
BPKH IX : 1 kegiatan dan
Dishut
Dishut Sumbar : 1 kegiatan
4.7.2. Bimbingan teknis perubahan
fungsi kawasan hutan dan pelepasan
KH untuk pemukiman transmigrasi
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
BPKH,
Terlaksananya bimbingan teknis
dibidang perubahan fungsi KH dan
pelepasan KH untuk pemukiman
transmigrasi di 6 Provinsi (Kepri,
Babel, Gorontalo, Sulbar, Papua,
NTT)
Puskuh
6 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Sasaran
5
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
6
4.8. Pengkajian permasalahan pelepasan KH untuk
transmigrasi
Terkendalinya perubahan fungsi KH di
seluruh Indonesia
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
Perubahan fungsi KH didasarkan atas prinsip, kriteria
dan indikator yang ketat
Hasil (Out comes)
7
Tersedianya rekomendasi
penyelesaian permasalahan pelepasan KH untuk
pemukiman transmigrasi
Kegiatan Rinci
8
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
10
4.8.1. Penelaahan permohonan
pelepasan kawasan hutan untuk
pemukiman transmigrasi
Hasil telaahan teknis permohonan
pelepasan kawasan hutan untuk
permukiman transmigrasi, 60 %
dari jumlah permohonan per tahun
Puskuh
4.8.2. Kajian permasalahan pelepasan kawasan hutan untuk pemukiman transmigrasi
Hasil kajian tentang alternatif
rekomendasi pelepasan KH untuk
pemukimaan transmigrasi di 8
lokasi : Way Terusan (Lampung),
Kuaro (Kaltim), Pemangkat
(Kalbar), Salamanding (Sulbar),
Salumamarang (Sulbar), Ollot
(Sulut), Donri-Donri (Sulsel),
Labangka (NTB), Salopangkang IV
(Sulbar)
Puskuh
4.8.3. Monitoring dan evaluasi
pelepasan KH untuk permukiman
transmigrasi
Data dan informasi hasil monitoring
dan evaluasi pelepasan kawasan
hutan untuk permukiman transmigrasi di 5 Provinsi (Riau, Kalbar,
Sulteng, NTB, Maluku)
Puskuh
4.8.4. Identifikasi lokasi permukiman
transmigrasi
Data lokasi transmigrasi (8 lokasi)
BPKH
4.9. Penelaahan
permohonan perubahan fungsi KH
Terlayaninya permohonan
perubahan fungsi KH
4.9.1. Penelaahan permohonan
perubahan fungsi KH
Hasil telaahan teknis permohonan
perubahan fungsi KH, 60 % dari
jumlah permohonan per tahun
Puskuh
4.10. Pengkajian
terpadu perubahan
fungsi KH
Tersedianya rekomendasi
usulan perubahan fungsi
KH sebagai bahan usulan
perubahan fungsi KH
4.10.1. Penyelesaian permasalahan
perubahan fungsi kawasan hutan
Rekomendasi hasil kajian terpadu
usulan perubahan fungsi KH, 60 %
dari jumlah permohonan per tahun
Puskuh
4.11. Monitoring dan
evaluasi perubahan
fungsi kawasan hutan
Tersedianya data monitoring dan evaluasi
perubahan fungsi KH
4.11.1. Monitoring dan evaluasi
perubahan fungsi kawasan hutan
Data dan informasi hasil monitoring
dan evaluasi perubahan kawasan
hutan di 6 Provinsi (Sultra, NTB,
Papua, Kalbar, Sumut, Kepri)
Puskuh
7 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
5.
Sasaran dan
Indikator Strategis
2
Terbangunnya dan
beroperasinya 1 unit
KPH di setiap propinsi
RENJA Tahun 2009
Kegiatan Pokok
(Dephut)
3
Pembangunan
KPH
Indikator Strategis :
- Keputusan Menteri
Kehutanan ttg
penetapan KPH
disetiap propinsi.
- Terwujudnya kesepakatan stake
holder utama
mengenai format
organisasi/ institusi
pengelola KPH di
setiap propinsi.
- Beroperasinya
organisasi/institusi
pengelola KPH
secara bertahap
sesuai dengan
kesiapan masingmasing lokasi.
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
Sasaran
Indikator
Sasaran
4
- Terbentuknya
institusi pengelola
KPH/KPH Model
sebanyak 27 unit
- Penetapan
wilayah KPH di
27 provinsi
5
- Usulan penetapan
organisasi KPH Model
sebanyak 27 unit.
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
6
Hasil (Out comes)
Kegiatan Rinci
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
7
8
5.1. Pengembangan
kebijakan pembangunan KPH
Pembangunan KPH
berdasarkan suatu kebijakan yang menjadi acuan
bersama
5.1.1. Penyusunan pedoman pembangunan KPH (1 judul)
Dokumen Pedoman Pembangunan
KPH (1 judul)
Puswil
10
5.1.2. Formulasi kebijakan SDM
Provinsi
Dokumen kebijakan SDM Tk. Provinsi dalam rangka pengelolaan
KPH (4 Prov) di Bali, Kalsel, Sulut,
Sultra
Provinsi
(Dishut)
5.2. Perencanaan
strategis dan operasional pembangunan
KPH
Pembangunan KPH di
tingkat provinsi dan kabupaten secara terarah dan
menjadi komitmen para
pihak
5.2.1. Penyusunan action plan pembangunan KPH Tk. Provinsi
Dokumen Action plan pembangunan KPH Tk. Provinsi (8 Prov di
NAD,Kaltim, Sulteng, Sulltra,
Sulsel, Bali, NTT,Malut)
Provinsi
5.2.2. Penyusunan action plan
pembangunan KPH Tk. Kabupaten
Dokumen Action plan pembangunan KPH Tk. Kabupaten (9 Kab) di
NAD, Sumbar, Jambi, Sumsel,
Babel, Lampung, Kalsel, Maluku,
Papua
BPKH/Kab
5.3. Fasilitasi implementasi pembangunan KPH :
1. Adanya kepastian
wilayah kelola KPH
5.3.1. Penyusunan rancang bangun
KPH
Dokumen rancang bangun KPH, (4
Prov di Kalteng, Kepri, Riau, Jambi)
Dishut
Pembentukan Wilayah KPH, Penetapan
Wilayah KPH, Fasilitasi Pembangunan
KPH, Fasilitasi strukturisasi instituís
pengelola KPH,
Penguatan organisasi
KPH model, penyusunan rencana
pengelolaan KPH,
Pengendalian
pembangunan KPH,
Penyusunan sistem
monitoring dan
evaluasi pembangunan KPH,
Pengumpulan data
dan informasi KPH
model
2. Adanya implementasi
satu unit KPH tiap
provinsi
5.3.2. Pembentukan wilayah KPH
Peta wilayah KPH provinsi yang
telah disepakati (11 Prov di Riau,
Kepri, Jambi, Babel, Kalbar, Kaltim,
Kalteng, Sulteng, Sulbar, Sulsel,
Maluku)
Provinsi
5.3.3. Penetapan wilayah KPH
Keputusan Menhut tentang penetapan wilayah KPH (27 provinsi,
seluruh Ind, Kecuali P.Jawa)
Pusat
5.3.4. Fasilitasi pembangunan KPH
Terlaksananya Fasilitasi pembangunan KPH , 11 paket (Pusat, DIY,
Sumsel, Kalsel, Sulut, Gorontalo,
Sulsel, Sultra, Maluku, NTT, Papua)
Puswil
5.3.5. Penyusunan rancangan pembangunan KPH Model
Dokumen rancangan pembangunan
KPH Model, 4 lokasi di Kepri, Riau,
Klateng, Papua
Provinsi
bersama Kab
dan BPKH
5.3.6. Fasilitasi strukturisasi institusi
pengelola KPH
Terlaksananya fasilitasi adanya
proses strukturisasi institusi KPH di
daerah (8 unit ) di NAD,Sumsel,
Lampung, Bali, Sulut, Gorontalo,
Maluku, Papua
BPKH/Kab
5.3.7. Penguatan organisasi KPH
Model
Peningkatan kematangan organisasi KPH Model menuju
organisasi KPH (3 unit di Kalbar,
Kaltim, Sulbar)
Prov/Kab
Dishut dan
BPKH
8 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
Hasil (Out comes)
Sasaran
5
6
7
Kegiatan Rinci
8
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
10
5.3.8 Penyusunan rencana
pengelolaan KPH
Rencana pengelolaan KPH jangka
panjang (9 unit) di Sumsel,DIY,
Lampung, Bali,NTB,NTT, Sulsel,
Papua, Papua Barat
Kab dan
BPKH
5.3.9. Finalisasi penyusunan rancangan pembangunan KPH Model
Rancangan pembangunan KPH
Model final 1 paket
Pusat
5.3.10. Pengendalian pembangunan
KPH
Terwujudnya sistem pengendalian
KPH (1 paket)
Pusat
5.3.11. Pengumpulan data dan
informasi KPH Model
Data dan informasi KPH Model
Pusat
5.3.12. Monitoring dan evaluasi
pembangunan KPH
Laboran Hasil monitoring dan evaluasi pembangunan KPH sebagai
input penyusunan rencana dan
penyempurnaan kebijakan (1 paket)
Pusat
5.3.13. Inventarisasi wilayah kelola
KPH
Hasil inventarisasi wilayah kelola
KPH, 1 lokasi di provinsi Kaltim
BPKH
5.3.14. Tata hutan wilayah KPH
Buku dan peta tata hutan wilayah
KPH, 2 Provinsi di DIY dan Kaltim
BPKH
5.3.15. Lokalatih personal pelaksana
KPH
Terlakksananya lokalatih personal
pelaksana KPH di 3 Provinsi
(Sumsel, Bali, NTT)
BPKH
5.3.16. Sosialisasi pembangunan
KPH dan PP No 6 tahun 2007
Laporan hasil sosialisasi di 10 kab
dan 1 lokasi
BPKH
6.1.1. Identifikasi dan pengumpulan
data informasi pemanfaatan hutan
seluruh Indonesia
Data dan informasi spatial dan non
spatial pemanfaatan hutan.
(pemanfaatan kawasan hutan, hasil
hutan kayu, hasil hutan bukan kayu,
jasa lingkungan, wisata alam)
terhimpun
Data dan informasi kondisi KH
produksi, 6 lokasi
Laporan hasil evaluasi permohonan
kawasan hutan untuk HTR (100%)
Data dan informasi spasial dan non
spasial pusat-daerah sinkron di
seluruh Indonesia
Puswil
Peta lokasi-lokasi pemanfaatan
hutan di seluruh Indonesia
Puswil,
(15 lokasi di papua, Papua Barat,
Maluku, Malut, Sultra, NTT, Bali,
DIY, Sumut, Sumbar, Kepri, Riau,
Babel, Sumsel, Kalteng)
Program Peningkatan Kualitas Akses Informasi SDA dan LH
6.
Tersedianya informasi
lokasi pemanfaatan
hutan diseluruh
Indonesia
Indikator Strategis :
Data dan informasi
lokasi pemanfaatan
hutan di seluruh
Indonesia.
Pengembangan
Sistem Informasi
Assessment
Pembangunan
Kehutanan
(SIAPHUT).
Tersedianya
informasi lokasi
pemanfaatan hutan
di seluruh Indonesia
Data, informasi dan rekomendasi termutakhir berkait
pemanfaatan hutan di
seluruh Indonesia
6.1. Penghimpunan
data dan informasi
pemanfaatan hutan
seluruh Indonesia
Data dan informasi spatial
dan non spatial mengenai
pemanfaatan hutan di
pusat dan di daerah
sinkron
6.1.2. Identifikasi penggunaan
/pemanfaatan KH produksi
6.1.3. Evaluasi permohonan kawasan
hutan untuk HTR
6.1.4. Sinkronisasi data dan informasi
pemanfaatan hutan produksi
6.1.5. Pembuatan peta pemanfaatan
hutan (termasuk pemetaan HTR)
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
BPKH
BPKH
Puswil
BPKH
9 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Sasaran
5
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
6
6.2. Evaluasi pemanfaatan hutan secara
berkala
Tersusunnya basis
data pemanfaatan
hutan di seluruh
Indonesia
Basis data pemanfaatan
kawasan hutan
7
Rekomendasi dan data
penyiapan areal pemanfaatan kawasan hutan
Kegiatan Rinci
8
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
10
6.2.1. Evalusi pemanfaatan hutan di
seluruh Indonesia.
Rekomendasi penyiapan areal
pemanfaatan hutan di seluruh
Indonesia
Puswil
6.2.2. Verifikasi permohonan areal
kerja pemanfaatan hutan yang
memenuhi persyaratan
Data informasi areal pemanfaatan
hutan yang memenuhi persyaratan
(100%)
Puswil
6.2.3. Ground check areal pemanfaatan kawasan hutan
Data informasi areal pemanfaatan
hutan (50% dari jumlah ground
check per tahun)
Puswil
6.2.4. Penanganan masalah pemanfaatan hutan dan kawasankonservasi
Terselesaikannya masalah
pemanfaatan areal kerja dan
kawasan konservasi , (60% dr jmlh
masalah yang ada per thn)
Puswil
6.3. Penyajian data
dan informasi
pemanfaatan hutan
(spatial maupun non
spatial) : Data dasar
kehutanan, data
tematik & jatikon.
Meningkatnya kualitas
data dan informasi
pemanfaatan hutan baik
spatial maupun non spatial
6.3.1. Penyediaan data dan informasi
pemanfaatan hutan baik spatial
maupun non spatial
Data dan peta penyiapan areal
pemanfaatan KH, 1 paket
Puswil
6.4. Pengembangan
basis data pemanfaatan hutan
Meningkatnya acuan data
spatial dan non spatial dlm
pemanfaatan KH
6.4.1. Pemutakhiran data spatial dan
non spatial areal pemanfaatan KH
Data terkini dan terprogram di 5
prov (Babel, NTT, Lampung, Jatim,
Kepri)
Puswil
6.4.2. In house training bidang
penyiapan areal pemanfaatan KH
SDM 20 orang yang terampil dalam
bidang GIS
Puswil
6.4.3. Digitasi peta tata batas skala 1:
250.000 sebanyak 20 peta
Data (spasial/non spasial) kehuttanan yang mutakhir, sebanyak 20
peta
BPKH
6.4.4. Penyusunan Buku Database
komposisi dan potensi tegakan hutan
Buku data komposisi dan potensi
tegakan hutan di 3 Kab.
BPKH
6.5.1. Sosialisasi data informasi dan
peta pemanfaatan hutan kepada
pihak-pihak kunci
Terlaksananya Sosialisasi data
informasi dan peta pemanfaatan
hutan kepada pihak-pihak kunci di 2
prov di Maluku dan Papua
Puswil
6.5. Sosialisasi
pemanfaatan KH
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
Hasil (Out comes)
Para pihak mengetahui
data informasi areal
pemanfaatan KH yg up to
date
1 0 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
Sasaran dan
Indikator Strategis
1
2
7.
Tersedianya data dan
informasi SDH yang
lebih berkualitas
(akurat, mutakhir,
reliable) sebagai
bahan pengambilan
kebijakan
pengelolaan hutan
lestari
RENJA Tahun 2009
Kegiatan Pokok
(Dephut)
3
1. Inventarisasi
dan perpetaan
SDH
2. Pengembangan
Sistem Informasi
Assessment
Pembangunan
Kehutanan
(SIAPHUT)
Sasaran
Indikator
Sasaran
4
Tersedianya data
dan informasi
mutakhir SDH
seluruh Indonesia
baik spatial maupun
non-spatial
5
Data dan informasi SDH
terhimpun, terstruktur dan
terolah dalam basis data
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
6
7.1. Pengumpulan
dan pemutakhiran
data dan informasi
SDH
Hasil (Out comes)
7
Data dasar (baseline data)
status terkini SDH diperoleh dari hasil inventarisasi terrestris dan PJ
Kegiatan Rinci
8
- Neraca Sumber
Daya Hutan
(NSDH)
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
9
Pelaksana
10
7.1.1. Penyiapan bahan rencana
produksi kayu nasional
Dokumen bahan rencana produksi
tahun 2010, 1 judul
Pusinta
7.1.2. Pengumpulan data hasil hutan
bukan kayu
Data hasil hutan bukan kayu 30
lokasi di provinsi (Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, Maluku,
Nusa Tenggara dan Papua)
Pusinta
7.1.3. Pemutakhiran dan sinkronisasi
data tematik kehutanan 300 lembar
Data spasial tematik kehutanan
yang telah tersinkronisasi dengan
data dasar sebanyak 300 lembar (2
tema)
Pusinta
7.1.4. Pengumpulan dan pengolahan
data spasial
Data informasi spasial kawasan
dan perairan dan peta, 44 lembar di
Papua
BPKH
7.1.5 Sosialisasi peraturan perpetaan
kehutanan 33 provinsi
Terlaksananya sosialisasi di 33
Prov. dan Terwujudnya pemahaman para pihak (steckholder) terhadap peraturan perpetaan kehutanan
Pusinta
Indikator Strategis :
- Data makro
penutupan lahan
dan spesies
kehutanan dalam
bentuk spasial, dan
non spasial
tersedia dalam
data base dapat
diakses oleh publik.
Keluaran (Outputs)
(± 70 %.)
7.2. Penyusunan dan
pengkajian basis data
SDH spasial dan non
spasial
Kondisi dan perubahan
penutupan hutan, potensi
SDH, pemanfaatan hutan,
dan tekanan terhadap KH
termonitor
7.2.1. Pencermatan hasil penaksiran
citra resolusi tinggi
Data hasil pencermatan dari data
hasil pendugaan potensi hutan hasil
estimasi data citra resolusi tinggi
yang telah ada, 35 jt Ha
Pusinta,
BPKH
7.2.2. Pengolahan citra resolusi tinggi
lainnya dalam rangka uji coba
(ALOS)
Data hasil pendugaan potensi SDH
citra resolusi tinggi (ALOS), 1 lokasi
Pusinta
7.2.3. Checking lapangan dalam
rangka uji coba (ALOS)
Laporan dan data hasil checking
lapangan dalam rangka uji coba
(ALOS), 1 lokasi
Pusinta
7.2.4. Checkhing lapangan skoring
KH
Laporan data skoring KH di 16
lokasi (Papua 2 lokasi, P.Sulawesi
4 lokasi, P. Kalimantan 4 lokasi,
P.Sumatera 6 lokasi)
Pusinta
7.2.5. Pemeriksaan lapangan
(ground check)
Laporan dan data hasil checking
lapangan, 25 lokasi
BPKH
7.2.6. Pengadaan data citra resolusi
sedang
Data citra resolusi sedang secara
kontinu/berkelanjutan di seluruh
Indonesia
Pusinta
7.2.7. Penyediaan data citra
Data citra, 1 paket
BPKH
7.2.8. Pengadaan Sistem Informasi
SDH /FRIS (Forest Resources
Information System) melalui
pendampingan JICA dan Ausaid
Sistem Informasi SDH/informasi
kondisi biomassa dan karbon
Pusinta
1 1 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
Hasil (Out comes)
Sasaran
5
6
7
Kegiatan Rinci
8
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
10
7.2.9. Pencermatan / penyempurnaan dan kompilasi penutupan
lahan hasil penafsiran citra resolusi
sedang
Data penutupan lahan hasil
penyempurnaan/pencermatan
penafsiran dengan citra resolusi
sedang (3 tahunan, 1 judul)
Pusinta
7.2.10. Checking lapangan dalam
rangka penafsiran citra resolusi
sedang
Laporan dan data hasil checking
lapangan dalam rangka penafsiran
citra resolusi sedang di 6 lokasi
(Sumatera, Nusa Tenggara,
Kalimatan, Sulawesi, Maluku, dan
Papua)
Pusinta
7.2.11. Penafsiran penutupan lahan
dengan citra resolusi rendah
Data dan informasi penutupan
lahan tahunan hasil penafsiran citra
resolusi rendah di seluruh
Indonesia
Pusinta
7.2.12..Penafsiran dan sosialisasi
citra satelit resolusi sedang seluruh
Indonesia
Data dan informasi hasil penafsiran
citra satelti resolusi sedang
BPKH
7.2.13. Interpretasi digital citra
Data dan informasi hasil interpretasi, 1 prov
BPKH
7.2.14. Penyusunan metodologi dan
pedoman/petunjuk teknis kalkulasi/estimasi biomassa dan stok
karbon
Data hasil uji coba perhitungan
karbon dan pedomannya, 1 judul
Pusinta
7.2.15. Penyajian data titik panas
(hot spot)
Basis Data sebaran titik panas (hot
spot) seluruh Indonesia pada tahun
2009
Pusinta
7.2.16. Pengembangan, pengujian
dan penggunaan teknologi PJ
dengan wahana satelit resolusi
sedang untuk standar pembakuan
penafsiran
Buku standar pembakuan hasil
penafsiran resolusi sedang yang
telah dikoreksi dan disempurnakan
dan sesuai Standar Nasional
Indonesia (SNI) 1 judul
Pusinta
♦ Data base inderaja dari berbagai
tahun dan resolusi yang
terstruktur dan berbasis jaringan
pada tingkat unit pengelolaan dan
nasional/wilayah
Pusinta
7.2.17. Pemantapan basis data
penginderaan jauh (2 unit)
♦ Peralatan dan mesin pendukung
dalam pengembangan basis data
inderaja beserta
pemeliharaannya, pada tingkat
unit pengelolaan dan
nasional/wilayah
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
1 2 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
Hasil (Out comes)
Sasaran
5
6
7
Kegiatan Rinci
8
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
10
7.2.18. Redesign basis data spasial
Desain basis data spasial di 2
lokasi
BPKH
7.2.19. Penyempurnaan penyusunan
manual basis data
Buku manual bais data, 2 buku
BPKH
7.2.20. Optimalisasi pemanfaatan
dan perubahannya
♦ Analisa pemanfaatan/penggunaan
KH terhadap perubahan tutupan
lahan
♦ Penyusunan informasi spasial
tematik kehutanan
2 tema data tematik turunan
kehutanan (Analisa pemanfaatan /
penggunaan kawasan hutan
terhadap perubahan penutupan
lahan, penyusunan LPM
Pusinta
7.2.21. Penggunaan teknologi PJ 3
dimensi untuk pemetaan penutupan
lahan TN model dan kawasan
konservasi lainnya
Laporan hasil penafsiran citra
satelit, 10 lokasi (P. Jawa 3 lokasi,
Sumatera 4 lokasi, Kalimantan 3
lokasi)
Pusinta
7.2.22. Penafsiran citra satelit optis
resolusi tinggi pada TN
Model/IUPHHK/KPH/HTR
Laporan hasil penafsiran citra
resolusi tinggi, 2 juta Ha
Pusinta
7.2.23. Telaahan penutupan lahan
terhadap areal calon
lokasi/permohonan IUPHHK-HA/HT
dengan citra resolusi sedang
Data dan peta hasil telaahan 100
unit
Pusinta
7.2.24.Update data unit pengelolaan
pada Web Dephut
Data terkini unit pengelolaan pada
Web Dephut di 21 lokasi pada TN
Model (Sumatra 4 lokasi, Jawa 7
lokasi, Bali, NT 3 lokasi, Kalimantan
2 lokasi, Sulawesi 3 lokasi, Papua 1
lokasi)
Pusinta
7.2.25. Estimasi penghitungan karbon
pada TN Model
Data hasil estimasi penghitungan
karbon, 5 lokasi (Sumatera 3 lokasi,
Kalimantan 2 lokasi)
Pusinta
7.2.26. Visualisasi kegiatan PJP
dalam rangka meningkatkan pemanfaatannya dan meningkatkan yanmas
Sistem visualisasi kegiatan PJP
berbasis jaringan (1 sistem)
Pusinta
7.2.27. Penyusunan dan updating
data potensi kayu nasional
Buku potensi tegakan seluruh
Indonesia, 1 judul ; Buku Stok
karbon dan biomasa, 1 judul
Pusinta
7.2.28. Penyusunan data base
potensi hutan berbasis WEB
Data base potensi hutan berbasis
WEB, 2 propinsi di prov Kalsel dan
Maluku
Pusinta
1 3 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Sasaran
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
5
6
Hasil (Out comes)
7
Terwujudnya komunikasi
dan transportasi data spasial SDH antara Pusat dan
Daerah
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
Kegiatan Rinci
8
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
10
7.2.29. Sosialisasi hasil penaksiran
dengan citra resolusi tinggi
Terlaksananya sosialisasi hasil
penaksiran citra resolusi tinggi (16
provinsi) di Sumatera 4 provinsi,
Jawa 1 provinsi, Bali, NTB,NTT,
Kalimantan 2 provinsi, Sulawesi 2
provinsi, Maluku, Malut, Papua, dan
Papua Barat
Pusinta
7.2.30. Supervisi Persiapan dan Hasil
Penafsiran citra resolusi sedang
Terlaksananya supervisi penafsiran
citra resolusi sedang di 17 BPKH
Pusinta
7.2.31. Training workshop penafsiran
citra, pemetaan dan pengukuran
Laporan hasil training/workshop
penafsiran citra pemetaan dan
pengukuran, 1 paket
BPKH
7.2.32. Koordinasi kebutuhan dalam
rangka pemantauan kebakaran hutan
Terlaksananya koordinasi kebutuhan Pusinta
pemantauan kebakaran hutan
terlaksana di 3 provinsi (Sumut, Riau,
dan Kalteng)
7.2.33. Training Penginderaan Jauh
Tingkat Advance (34 orang)
Pusinta
34 orang tenaga PJ di BPKH lebih
terampil dalam penggunaan teknologi
Penginderaan Jauh
7.2.34. Sosialisasi hasil analisis
kerawanan kebakaran hutan
Terlaksananya sosilaisasi hasil
analisis kerawanan kebakaran hutan
BPKH
7.2.35. Penyusunan bahan publikasi
pemantauan SDH
Leaflet dan poster tentang
pemantauan SDH, 1 judul
Pusinta
7.2.36. Koordinasi dan sosialisasi
penggunaan teknologi PJ pada unit
pengelolaan
Terlaksananya koordinasi dan
sosialisasi penggunaan teknologi
PJ pada unit pengelolaan, 15 lokasi
(Sumatera, Kalimantan, Bali, NT,
Maluku, Malut, Papua, Papua
Barat)
Pusinta
7.2.37. Penyusunan bahan pulikasi
bidang perpataan
Leaflet/booklet/brosur 2 tema dan
atlas (200 buku)
Pusinta
7.2.38. Peningkatan/pengembangan
jaringan dan SIG (maintenance Lab
SIG)
Software dan hardware dan maintenance Lab SIG yang berfungsi
dengan baik 1 paket di pusat dan 5
paket di daerah/BPKH
Pusinta,
7.2.39. Peningkatan SDM tenaga
SIG 50 orang
10 SDM terampil dalam bidang
pengelolaan database spasial
kehutanan, 20 orang bid. aplikasi
dan pemodelan SIG bidang
kehutanan, 20 orang pengelola
jaringan data spasial kehutanan
Pusinta
BPKH
1 4 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
Hasil (Out comes)
Sasaran
5
6
7
7.3. Pembuatan,
peng-adaan dan
penyempurnaan data
dasar dan tematik
kehutanan
Tersedianya data dasar
dan tematik kehutanan
spasial dan non spasial
yang akurat
Kegiatan Rinci
8
9
Pelaksana
10
7.2.40. Sosialisasi Pedoman inventarisasi perhutanan sosial dan
pedoman NSDH
Terlaksananya sosialisasi pedoman
inventarisasi perhutanan sosial dan
pedoman NSDH di 11 lokasi
(BPKH)
Pusinta
7.2.41. Bimbingan Inventarisasi
sosbud dan pelaksanaan Koordinasi
dan bimbingan inventarisasi hutan
Terlaksananya Bimbingan inventarisasi sosbud dan Koordinasi dan
bimbingan inventarisasi hutan di 17
BPKH
Pusinta
7.2.42. Pelatihan Inventarisasi Sosial
Budaya
20 SDM terampil di bidang inventarisasi Sosial budaya
Pusinta
7.2.43. Penyusunan dan Penyempurnaan Pedoman/Juknis/Juklak
Pedoman/Juknis/Juklak yang telah
disempurnakan, 4 judul
Pusinta
7.2.44. Pelatihan entry data SDH
20 SDM terampil dalam entry data
NSDH
Pusinta
7.2.51. Penyempurnaan Program
Data Entry NSDH
Program data Entry NSDH yang telah Pusinta
disempurnakan, 1 judul
7.2.52..Sosialisasi NSDH dan perpetaan
Laporan sosialisasi NSDH dan
perpetaan di 10 kab/kota
BPKH
7.3.1. Penyempurnaan data dasar
tematik kehutanan sampai skala
1 : 100.000, 750 lembar
Data digital dan hasil grouncheck
peta dasar tematik kehutanan skala
1 : 100.000, 750 lembar (yang
telah disempurnakan), 10 Prov. di
Sumatera dan Sulawesi
Pusinta
7.3.2. Pengadaan peta dasar 1370
lembar, peta tema non kehutanan
120 lembar
Peta dasar 1370 lembar (1080 lbr
pusat, 290 lbr BPKH), peta tematik
non kehutanan 120 lembar
Pusinta,
BPKH
7.3.3. Updating peta tematik bidang
pemolaan KH
Pelayanan peta dan informasi
kehutanan terlaksana dengan baik,
5 tema
BPKH
7.3.4. Sosialisasi peta dasar tematik
kehutanan (PDTK)
Digunakannya PDTK sebagai
acuan pemetaan digital khususnya
untuk pemetaan tema-tema kehutanan diseluruh kabupaten, 1 paket
Data dan dokumen keberadaan dan
kondisi 510 titik kontrol kehutanan
di 11 provinsi meliputi 18 lokasi
pengamatan (Kalimantan 7 lokasi,
Papua 2 lokasi, Sulawesi 3 lokasi,
Sumatera 6 lokasi)
Peta kelas lereng 5 propinsi (Papua
Barat, Papua, Sulsel, NTT,dan
NTB)
BPKH
7.3.5. Pemantauan / pengecekan
kondisi 510 titik kontrol kehutanan
(lanjutan)
7.3.6. Penyusunan peta kelas lereng
5 propinsi
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
Keluaran (Outputs)
Pusinta
Pusinta
1 5 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
Hasil (Out comes)
Sasaran
5
6
7
Keluaran (Outputs)
Pelaksana
8
9
7.3.7. Penyusunan peta hasil scoring
kawasan hutan 6 provinsi
Peta hasil scoring kawasan hutan di
6 propinsi (Maluku, Malut, NTB,
NTT, Sulbar, dan Sulteng)
Pusinta
10
7.3.8. Pembuatan peta perkembangan jaringan titik kontrol kehutanan
22 propinsi
Peta perkembangan jaringan titik
kontrol kehutanan 22 pro(Sumatera
7 provinsi, seluruh Kali-mantan,
Bali, NTB, NTT, Sulawesi 3 prov.,
Jawa 3 prov., Maluku dan Papua)
Pusinta
7.3.9. Pembuatan peta tematik
kehutanan
Peta tematik kehutanan, 906 lbr
dan 3 paket
BPKH
7.3.10. Penyempurnaan peta hasil
citra
Peta hasil citra
BPKH
7.3.11. Penyempurnaan peta RBI
digital
Peta RBI (digital), 97 lembar
BPKH
7.3.12. Pembuatan aplikasi dan pendokumentasian data (penggambaran
ulang dan scanning peta)
Data terdokumentasi dengan baik
di 1 lokasi
BPKH
7.4. Pengaturan
pembakuan dan
penggunaan petapeta kehutanan
Pengelolaan data spasial
kehutanan dilaksanakan
sesuai peraturan yg
berlaku
7.4.1. Bimbingan teknis perpetaan 33
provinsi
Terlaksananya bimbingan teknis ke
33 propinsi
Pusinta
7.4.2. Pemeriksaan peta pemanfaatan
dan penggunaan kawasan hutan 100
lembar
Terlaksananya pemeriksaan peta
pemanfaatan dan penggunaan
kawasan hutan 100 lembar
Pusinta
7.5. Penyusunan
NSDH
Penyusunan NSDH
mengacu pada pedoman
yang telah disempurnakan, serta kriteria dan
standar penyusunan
NSDH
7.5.1. Penyusunan NSDH Daerah /
Propinsi 30 prop dan NSDH Nasional
Buku NSDH Daerah/Prop 30 judul
dan nasional, 1 judul
Pusinpeta,
BPKH,
7.6. Inventarisasi
SDH dan Sosial
Budaya
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
Kegiatan Rinci
Data potensi tegakan
hutan dan sosial budaya
masyarakat di dalam dan
sekitar hutan
Dishut
7.5.2. Penyusunan dan
pengembangan data SDA
Data SDA, 3 paket, 1 prov dan 7
kab.
BPKH
7.6.1. Enumerasi TSP/PSP dan ReEnumerasi
Data TSP/PSP dan Re-enumerasi,
343 klaster di 17 BPKH
Pusinta,
7.6.2. Uji petik re-enumerasi dan
enumerasi TSP/PSP
Laporan hasil uji petik, 8 judul (8
BPKH)
Pusinta
7.6.3. Identifikasi/Inventarisasi hasil
hutan kayu
Data potensi dan sebaran jenis
Bintangur (Callophylum spp) 3
lokasi, torem (Manilkara spp) 2
lokasi , Agathis 4 lokasi
BPKH
BPKH
1 6 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
Hasil (Out comes)
Sasaran
5
6
7
Kegiatan Rinci
8
7.6.4. Inventarisasi sosial budaya
Keluaran (Outputs)
9
Data dan informasi masyarakat
sekitar hutan 93 lokasi (8 lokasi
di pusat , 85 lokasi di BPKH dan
Dishut)
Pelaksana
10
Pusinta,
BPKH ,
Dishut
7.6.5. Penyajian data Informasi
masyarakat adat didalam/sekitar
kawasan hutan
Data dan informasi masyarakat
adat didalam/sekitar hutan dari
seluruh Indonesia
Pusinta
7.6.6. Pembuatan peta kemiskinan
masyarakat didalam/sekitar kawasan
hutan (Kalimantan)
Peta masyarakat miskin didalam
dan sekitar hutan di P.Kalimantan
Pusinta
7.6.7. Updating dan informasi sosial
budaya masyarakat hasil inventarisasi BPKH dan Dinas Kehutanan
Data dan informasi sosial budaya
masyarakat hasil inventarisasi
BPKH dan Dinas Kehutanan di
seluruh Indonesia
Pusinta
7.6.8. Inventarisasi hasil hutan non
kayu
♦ Data hasil hutan non kayu (Masoi
lawang, sagu, matoa, gambir rotan,
mangrove, tanaman obat, bumbu)
di 27 lokasi, 10 kab. dan 270 ha.
BPKH,
Dishut
♦ Data tumbuhan obat 67,5rb ha dan
5 lokasi
♦ Data identifikasi hasil hutan non
kayu (tanaman obat, bumbu,
tanaman langka, nipah, damar) 35
lokasi
Meningkatnya
integrasi dan
sinkronisasi data
dan informasi
kehutanan
- Kesamaan data
- Kelancaran arus data
- Data pusat-daerah, antar
tema dan spatial non
spatial terintegrasi
7.7. Pengembangan
sistem dan
infrastruktur
SIAPHUT
Tersedianya sarana
komunikasi data dan
sistem assesment data
dan informasi kehutanan
di pusat & di daerah yg
terintegrasi
7.6.9. Sosialisasi data Inventarisasi
SDH
Tersosilisasikannya data ISDH ke
Kab
BPKH
7.6.10. Risalah hutan lindung, 10 Rb
Ha
Data dan informasi kondisi hutan
lindung
BPKH
♦ Data spasial tematik kehutanan
yang akurat, komprehensif pusat
dan daerah seluruh Indonesia (33
propinsi)
Pusinta
7.7.1. Integrasi data spasial
kehutanan pusat dan daerah
♦ Terintegrasinya data tersebar
dalam rangka kemudahan dalam
pemanfaatan data spasial
kehutanan untuk mendukung
pengambilan kebijakan
♦ Terbangunnya pengelolaan data
spasial tematik kehutanan antara
pusat dan daerah berupa database
yang baik, library yang up to date,
metadata, aplikasi katalog
metadata
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
1 7 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
Hasil (Out comes)
Sasaran
5
6
7
Aliran komunikasi data
lancar
Kegiatan Rinci
8
Keluaran (Outputs)
9
Pelaksana
10
7.7.2. Dokumentasi dan sistem
informasi perpetaan kehutanan 33
propinsi
Dokumen perpetaan kehutanan
dengan basis komputer, 33 propinsi
Pusinta
7.7.3. Pengembangan SIAPHUT, 7
paket
Aplikasi SIAPHUT berfungsi
dengan baik
BPKH
7.7.4. Penyusunan net konsep, 1
paket
Net konsep, 1 paket
BPKH
7.7.5. Up dating data SIAPHUT, 24
kab/kota dan 1 paket
Data dan informasi SIAPHUT
terbaru
BPKH
7.7.6. Pengelolaan dan pemeliharaan
Database dan Aplikasi berbasis
jaringan (SIAPHUT)
Terpeliharanya dan terupdatenya
data dan aplikasi SIAPHUT, 12
bulan, 13 BPKH
Pusrenstat,
BPKH
7.7.7. Pengembangan database dan
Aplikasi berbasis jaringan
Aplikasi interface, 3 modul (paket)
dan tersusunnya intranet Baplan 1
modul (paket)
Pusrenstat
♦ Tersedianya fasilitas internet, 12
bulan
Pusrenstat
BPKH
(SIAPHUT)
7.7.8. Pengelolaan dan pemeliharaan
sistem jaringan komunikasi data
kehutanan
♦ Terpeliharanya sarana jaringan
LAN, 12 bulan
♦ Terpeliharanya AC jaringan, 8 unit
♦ Terpeliharanya komputer
jaringan, 12 bulan
♦ Terlaksananya pengadaan PC
sarana kerja 3 unit
♦ Terlaksananya pengadaan server
dan perangkat penunjang LAN
♦ Terlaksananya bimbingan teknis
pemanfaatan TI di daerah, 30
lokasi
7.7.9. Peningkatan kualitas SDM
Pusat dan Daerah di bidang teknologi
informasi
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
♦ 13 SDM Pusat terampil dibidang
TI, 22 OL
Pusrenstat
♦ Terselenggaranya pelatihan SDM
daerah, 30 orang
1 8 of 29
RENSTRA 2005 - 2009
No
1
RENJA Tahun 2009
Sasaran dan
Indikator Strategis
Kegiatan Pokok
(Dephut)
Sasaran
2
3
4
Indikator
Sasaran
Kegiatan Baplan
(dalam Renstra
Baplan)
5
6
Hasil (Out comes)
7
Efektifnya arus data dan
informasi SDH dan
pembangunan kehutanan
Kegiatan Rinci
8
7.7.10. Impementasi kebijakan
pemerintah di bidang IT informasi
7.7.11. Penyusunan dan Sosialisasi
Pedoman-pedoman Sistem Informasi
Kehutanan
Tersedianya data
dan informasi
kehutanan tahunan
- Buku statistik Dephut,
Baplan, BPKH yg disahkan
- Buku Data Informasi
Kehutanan
- Buku Eksekutif Data
Strategis Kehutanan
Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan 2009
7.8. Penyusunan
Statistik Kehutanan
dan lingkup
Baplanhut
Tersedianya bahan referensi bagi berbagai pihak
untuk pengambilan
kebijakan kehutanan
Keluaran (Outputs)
9
♦ Pelaksanaan IGOS (Pelatihan
instruktur 40 orang, sosialisasi
IGOS, 500 orang)
♦ Pelaksanaan National Single
Windows (terlaksananya
pengadaan Server NSS, 1 unit)
♦ Buku panduan, 1 judul (400 eksp)
♦ Tersosialisasikannya pedomanpedoman/peraturan tentang SIK =
32 lokasi
Pelaksana
10
Pusrenstat
Pusrenstat
7.8.1. Penyusunan dan pencetakan
buku Statistik Kehutanan Indonesia
dan Statistik Baplanhut
Buku Statistik Kehutanan,
Indonesia Tahun 2008, 700 eks,
Statistik Baplanhut Tahun 2008,
250 eks
Pusrenstat,
Setbaplanhut
BPKH
7.8.2. Penyusunan dan pencetakan
buku Statistik Triwulan
Buku Statistik Triwulan, 200 eks.
Pusrenstat
7.8.3. Penyusunan dan Pencetakan
buku Data dan Informasi Kehutanan
bidang planologi kehutanan
Buku Data dan Informasi
Kehutanan 500 eks dan bidang
planologi kehutanan, 200 eks
Pusre