Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengetahuan dan Perilaku Remaja Terkait Sopi serta Dampaknya bagi Kesehatan di Skip, Ambon–Maluku T1 462012021 BAB I

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat Maluku, memiliki kebiasaan atau tradisi-tradisi yang
diturunkan oleh orang totua (nenek-moyang atau leluhur) yang masih di
pertahankan sampai sekarang, seperti ‘Masohi’ yaitu gotong royong,
masyarakat
pembangunan

saling

membantu

rumah,

untuk


pembangunan

membersihkan

masjid

atau

gereja

desa,
dan

pembangunan balai desa. Di saat masyarakat ‘’Masohi’’ pasti ada istilah
‘satu sloki, dua sloki’ yaitu tradisi minum sopi bersama untuk
membangkitkan semangat dalam bekerja. Selain sopi digunakan ketika
‘Masohi’ sopi juga biasa digunakan pada saat upacara adat panas pela
atau pada saat menyelesaikan masalah yang terjadi dalam satu
keluarga, marga atau konflik yang terjadi antara satu desa dengan desa
yang lain.

Sopi adalah minuman tradisional khas Maluku, yang berasal dari
bahasa Belanda, zoopje, yang berarti alkohol cair. Sopi mengandung
50% kadar alkohol, Untuk menghasilkan sopi, biasanya dilakukan
proses penyulingan dari buah pohon enau atau dari buah pohon kelapa
(Latief,2011).

2
Peraturan Daerah (PERDA) Maluku NOMOR : 16 TAHUN 2008
telah mengatur tentang Pengawasan,Pengendalian, dan Peredaran
Minuman Beralkohol. Pada pasal 18 alinea 1 dan 2 menyatakan bahwa
sopi (minuman tradisional) dilarang untuk diperjual belikan dan minuman
tradisional (sopi) hanya dapat digunakan untuk keperluan upacaraupacara

adat

dan

selagi

tidak


mengganggu

ketertiban

serta

kenyamanan masyarakat dan mendapat izin dari pihak kepolisian,
namun pada kenyataannya sopi di Ambon masih beredar luas dan
bebas di kalangan masyarakat karena harganya yang begitu terjangkau
yaitu berkisar Rp.25.000 sampai 30.000 per botol aqua dan 150.000
sampai 250.000 untuk 1 gen sopi, Selain itu orang mengkonsumsi sopi
di ruang publik seperti di pangkalan ojek, emperan rumah, gang-gang
dan kalau dilihat ini merupakan pemandangan yang tidak baik dan
mengganggu kenyamanan warga setempat.
Pada zaman dulu sopi lebih banyak dipakai pada saat acara-acara
adat tertentu, dan menjadi tradisi yang masih dipertahankan hingga
sekarang di daerah Maluku. Tradisi minum sopi dilakukan dengan tujuan
mempererat


hubungan

persaudaraan,

menjaga

persatuan

dan

musyawarah. Berbeda dengan zaman sekarang tuak atau sopi lebih
terkenal di kalangan remaja pria daripada di kalangan orang tua.
Remaja lebih sering meminum sopi bukan dalam kegiatan adat atau
dalam kegiatan bersama dengan warga, tetapi meminum sopi bagi
remaja merupakan rutinitas mereka sehari-hari jika berkumpul dengan

3
teman-teman.

Menurut


penelitian

Nadesul

(2006)

yang

dalam

penelitiannya mendukung argumen diatas menyebutkan bahwa pria 4
kali lebih mudah untuk menjadi pecandu alkohol dibandingkan wanita,
karena wanita akan cepat mabuk jika mengkonsumsi alkohol.
Penyalahgunaan minuman keras saat ini di kalangan remaja
merupakan suatu masalah yang meningkat dari tahun ke tahun, yang
akibatnya munculnya kenakalan, perkelahian, geng-geng remaja,
perbuatan asusila, dan premanisme pada kalangan remaja. Data dari
WHO tercatat 91 juta orang


mengkonsumsi alkohol. Dari jumlah

tersebut 41 persennya pengguna alkohol adalah remaja. Penyebab
utama terjadinya kecelakaan dan tindak kriminal di dunia adalah akibat
konsumsi alkohol (WHO,2002).
Purnomowardani dan Koentjoro (2000) mengemukakan bahwa
sebagian besar remaja merupakan korban dari narkotika dan minuman
keras, yang terbagi dalam umur 14–16 tahun (47,7%), golongan umur
17–20 tahun, golongan umur 21–24 tahun (31%). Sesuai dengan studi
pendahuluan yang dilakukan oleh Verdian Nendra Dimas Pratama
(2012) di Desa Jatinangor kecamatan Kunir kabupaten Lumajang
berjumlah 4.510 jiwa dan remaja berjumlah 642 berdasarkan klasifikasi
umur 11-24 tahun. Setelah peneliti melakukan pendekatan dengan 48
orang remaja didapatkan hasil bahwa remaja mengenal minuman keras
akibat pergaulan dan juga karena ikut-ikutan supaya dapat dikatakan

4
hebat. Remaja mengatakan dengan meminum-minuman keras mereka
jadi mendapatkan banyak teman, mudah bergaul, kepercayaan diri
bertambah, masalah yang dihadapi terasa ringan, dan menghilangkan

stres.
Data awal yang didapatkan dari hasil wawancara dengan salah
seorang remaja di Skip Yaitu ‘’R’’ bahwa dirinya mengetahui secara
pasti dampak mengkonsumsi sopi bagi kesehatan salah satunya dapat
terkena penyakit jantung (kardiovaskuler), namun disisi lain dirinya tetap
mengkonsumsi sopi karena sopi membuat kepercayaan dirinya
bertambah dan tidak merasa malu, ragu atau takut dalam melakukan
sesuatu. Dia juga beranggapan bahwa dengan meminum sopi dapat
melupakan sejenak masalah dengan pacar, ujian, tugas-tugas sekolah
yang sedang dihadapi dan merasa dirinya hebat.
Menurut komandan intel di polres pulau Ambon mengatakan
bahwa 3 kasus atau kejadian terbesar di Ambon yang penyebabnya
adalah sopi yaitu KDRT, perkelahian bersama dan penganiayaan.
Komandan intel juga mengatakan bahwa pihak kepolisian selalu
melakukan razia sopi, khususnya sopi yang berasal dari pulau Seram
karena sopi dari sana sudah dicampur dengan alkohol dan dalam 1
minggu sopi yang dirazia bisa

2 sampai 5 ton, namun pada


kenyataanya para penjual tetap berisikeras untuk menjual sopi buatan
mereka ke kota Ambon.

5
Di daerah Skip para warga tidak memproduksi sopi sendiri namun
para warga mendapatkan sopi dengan cara membeli dari ‘orang gunung’
yaitu orang yang tinggal di dataran tinggi untuk dikonsumsi bersama. Di
wilayah Skip sendiri penulis secara langsung melihat kekerasan yang
terjadi akibat pengaruh negatif minuman sopi di kalangan remaja, yaitu
kejadian

seperti

‘Baku

Pukul’

yaitu

berkelahi,


‘Bamaki’

yaitu

mengeluarkan kata-kata kotor bahkan ada 2 remaja yang ‘Baku Potong’
yaitu saling potong menggunakan pedang yang mengakibatkan salah
satu remaja harus dilarikan ke rumah sakit karena terkena sayatan
pedang di bagian lengan.
Pengetahuan dan perilaku Remaja Terkait Sopi Serta Dampaknya
Bagi Kesehatan di Skip-Ambon,Maluku perlu diteliti karena terlalu
banyak kejadian-kejadian yang terjadi di masyarakat khususnya di Skip
terkait dengan kebiasaan mengkonsumsi sopi. Peneliti memfokuskan
pada pengetahuan dan perilaku remaja karena jika seorang remaja
mengkonsumsi sopi dalam jumlah yang banyak akan berakibat mabuk
sehingga remaja tersebut akan sulit mengontrol emosi dan mudah
marah. Jika ada orang yang datang menggangu dirinya maka dia akan
marah dan akan muncul pertentangan bahkan perkelahian yang
berujung pertumpahan darah.


6
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk
meneliti mengenai Pengetahuan dan Perilaku Remaja Terkait Sopi Serta
Dampaknya Bagi Kesehatan di Skip Kota Ambon,Maluku.
1.2 FOKUS PENELITIAN
Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan
perilaku remaja terkait sopi serta dampaknya bagi kesehatan di
Skip,Ambon-Maluku. Fokus ini diambil karena peneliti ingin mengetahui
mengenai pengetahuan remaja mengenai sopi serta dampak sopi bagi
kesehatan remaja dan perilaku yang ditimbulkan remaja setelah dan
pada saat remaja mengkonsumsi sopi di Skip, Ambon-Maluku.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui pengetahuan remaja mengenai sopi serta dampak
sopi bagi kesehatan di Skip, Ambon-Maluku
2. Mengetahui perilaku remaja terkait minuman beralkohol (Sopi)
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1.4.1 Profesi Keperawatan
Menambah pengetahuan perawat, baik pada saat pendidikan
maupun saat berada di tempat pelayanan kesehatan, dan juga
sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dalam

proses mengurangi kebiasaan remaja mengkonsumsi sopi.

7
1.4.2 Praktik Keperawatan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
perawat mengenai pentingnya melakukan penanganan atau programprogram sejak dini terkait kebiasaan remaja mengkonsumsi sopi.
1.4.3 Kurikulum Keperawatan
Diharapkan

dapat

memberikan

manfaat

kepada

kurikulum

keperawatan sebagai dasar dalam mengembangkan program-program
pembelajaran yang berkualitas.
1.4.4 Masyarakat
Dapat memberikan masukan bagi

masyarakat agar membuat

program-program atau kegiatan bersama yang dapat mengurangi
kebiasaan remaja mengkonsumsi sopi.
1.4.5 Klien/Partisipan
Memberikan pengetahuan yang baik bagi klien untuk mengetahui
lebih dalam lagi mengenai bahaya mengkonsumsi sopi.
1.4.6 Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan untuk melakukan penelitian selanjutnya mengenai
Pengetahuan dan Perilaku Remaja Terkait Sopi Serta Dampaknya Bagi
Kesehatan di Skip,Ambon-Maluku.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengetahuan dan Perilaku Remaja Terkait Sopi serta Dampaknya bagi Kesehatan di Skip, Ambon–Maluku T1 462012021 BAB II

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengetahuan dan Perilaku Remaja Terkait Sopi serta Dampaknya bagi Kesehatan di Skip, Ambon–Maluku T1 462012021 BAB IV

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengetahuan dan Perilaku Remaja Terkait Sopi serta Dampaknya bagi Kesehatan di Skip, Ambon–Maluku T1 462012021 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengetahuan dan Perilaku Remaja Terkait Sopi serta Dampaknya bagi Kesehatan di Skip, Ambon–Maluku

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengetahuan dan Perilaku Remaja Terkait Sopi serta Dampaknya bagi Kesehatan di Skip, Ambon–Maluku

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Seksual pada Remaja PSK di Palangkaraya T1 462011090 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Keluarga bagi Remaja SMA yang Hamil di Luar Nikah: Studi Kasus di Maluku Utara T1 462009042 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Hukum Adat Pela Gandong antara Negri Latuhalat dan Negri Alang di Ambon, Maluku T1 312010031 BAB I

0 1 16

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Jaringan dan Informasi serta Transaksi Elektronik T1 BAB I

0 0 10

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Stereotip Etnis Ambon dalam Film Red Cobex T1 BAB I

0 0 7