Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengetahuan dan Perilaku Remaja Terkait Sopi serta Dampaknya bagi Kesehatan di Skip, Ambon–Maluku T1 462012021 BAB V
67
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari
hasil
penelitian
pengetahuan
dan
dan
perilaku
pembahasan
remaja
terkait
mengenai
sopi serta
dampaknya bagi kesehatan , maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa remaja mengetahui secara pasti apa itu sopi dan
dampak sopi bagi kesehatan tubuh namun remaja tetap
mengkonsumsi sopi karena dipengaruhi oleh faktor internal
dan faktor eksternal yang diuraikan sebagai berikut :
a. Faktor
Internal
yang
meliputi
keingintahuan
dan
kebiasaan orang tua. Keingintahuan dari dalam diri
remaja
mendorong
remaja
untuk
mencoba
dan
merasakan sopi tujuannya agar dikatakan gaul dan
ketika diajak teman-teman sebaya untuk mengkonsumsi
sopi, maka dia tidak akan kaku. Kebiasaan orang tua
mengkonsumsi sopi juga merupakan salah satu alasan
remaja
mengkonsumsi sopi,
karena
remaja
akan
mengikuti atau mempaktekan kebiasaan orang tua
mereka yang mengkonsumsi sopi.
68
b. Faktor Eksternal yang meliputi tuntutan pergaulan di
sekitar remaja yang mana remaja dituntut dan diajak
untuk mengkonsumsi sopi karena jika tidak mengikuti
ajakan
teman
maka
akan
dikatakan
tidak
gaul,
kampungan, tidak berani, bencong, tak di anggap dalam
pergaulan, dijauhi dan dikatai cara pertemanan yang
tidak baik sehingga mereka lebih cenderung mengikuti
ajakan teman daripada mengikuti kata hati atau menolak
ajakan teman.
5.2 Saran
1. Profesi Keperawatan
Sebagai
Perawat
kita
dituntut
untuk
mempunyai
pengetahuan yang luas mengenai permasalahan atau
kasus-kasus apa saja yang terjadi di tengah masyarakat,
sehingga perawat dapat mengambil kebijakan yang
tujuannya untuk mengurangi permasalahan yang ada.
2. Praktik Keperawatan
Untuk praktik keperawatan, perawat dapat melakukan
penanganan berupa penyuluhan bagi remaja mengenai
dampak sopi (minuman beralkohol) bagi kesehatan dan
juga perawat dapat melakukan pemberdayaan bagi
69
remaja untuk mengisi hidup mereka dengan hal-hal yang
lebih bermanfaat.
3. Kurikulum Keperawatan
Bagi
setiap
instantansi
pendidikan
keperawatan
sebaiknya mempunyai program atau mata kuliah khusus
yang didesain semenarik mungkin untuk menarik minat
mahasiswa yang tujuannya mahasiswa melakukan
hubungan secara langsung dengan masyarakat selama
2 minggu di suatu daerah tertentu (tinggal dengan
warga)
dan
mencari
permasalahan
yang
terjadi
kemudian mencari penanganan yang tepat terhadap
masalah yang dihadapi.
4. Masyarakat
Masyarakat skip membuat program penjagaan di malam
hari untuk mengontrol kebiasaan remaja mengkonsumsi
sopi tujuannya untuk mengurangi kebiasaan remaja
berkumpul dan mengkonsumsi sopi bersama hingga
larut, sehingga dengan program seperti ini mudahmudahan kedepannya dapat mengurangi tindakantindakan kekerasan yang terjadi antar remaja akibat
mabuk supaya tidak ada lagi korban.
70
5. Klien/Partisipan
Sebaiknya remaja lebih pintar dalam bergaul dan
memilih teman karena jika salah memilih teman maka
remaja akan lebih mudah terjerumus ke hal-hal negatif.
Remaja juga harus mampu pengendalian diri agar tidak
mudah mengikuti ajakan teman sebaya.
6. Peneliti Selanjutnya
Diharapkan pada peneliti selanjutnya hendaklah tempat
penelitiannya di lakukan di tempat lain dan tidak hanya
terbatas pada konsumsi minuman beralkohol akan tetapi
juga pada perilaku beresiko lainnya seperti perilaku
seks, konsumsi rokok
terlarang.
dan
konsumsi obat-obatan
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari
hasil
penelitian
pengetahuan
dan
dan
perilaku
pembahasan
remaja
terkait
mengenai
sopi serta
dampaknya bagi kesehatan , maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa remaja mengetahui secara pasti apa itu sopi dan
dampak sopi bagi kesehatan tubuh namun remaja tetap
mengkonsumsi sopi karena dipengaruhi oleh faktor internal
dan faktor eksternal yang diuraikan sebagai berikut :
a. Faktor
Internal
yang
meliputi
keingintahuan
dan
kebiasaan orang tua. Keingintahuan dari dalam diri
remaja
mendorong
remaja
untuk
mencoba
dan
merasakan sopi tujuannya agar dikatakan gaul dan
ketika diajak teman-teman sebaya untuk mengkonsumsi
sopi, maka dia tidak akan kaku. Kebiasaan orang tua
mengkonsumsi sopi juga merupakan salah satu alasan
remaja
mengkonsumsi sopi,
karena
remaja
akan
mengikuti atau mempaktekan kebiasaan orang tua
mereka yang mengkonsumsi sopi.
68
b. Faktor Eksternal yang meliputi tuntutan pergaulan di
sekitar remaja yang mana remaja dituntut dan diajak
untuk mengkonsumsi sopi karena jika tidak mengikuti
ajakan
teman
maka
akan
dikatakan
tidak
gaul,
kampungan, tidak berani, bencong, tak di anggap dalam
pergaulan, dijauhi dan dikatai cara pertemanan yang
tidak baik sehingga mereka lebih cenderung mengikuti
ajakan teman daripada mengikuti kata hati atau menolak
ajakan teman.
5.2 Saran
1. Profesi Keperawatan
Sebagai
Perawat
kita
dituntut
untuk
mempunyai
pengetahuan yang luas mengenai permasalahan atau
kasus-kasus apa saja yang terjadi di tengah masyarakat,
sehingga perawat dapat mengambil kebijakan yang
tujuannya untuk mengurangi permasalahan yang ada.
2. Praktik Keperawatan
Untuk praktik keperawatan, perawat dapat melakukan
penanganan berupa penyuluhan bagi remaja mengenai
dampak sopi (minuman beralkohol) bagi kesehatan dan
juga perawat dapat melakukan pemberdayaan bagi
69
remaja untuk mengisi hidup mereka dengan hal-hal yang
lebih bermanfaat.
3. Kurikulum Keperawatan
Bagi
setiap
instantansi
pendidikan
keperawatan
sebaiknya mempunyai program atau mata kuliah khusus
yang didesain semenarik mungkin untuk menarik minat
mahasiswa yang tujuannya mahasiswa melakukan
hubungan secara langsung dengan masyarakat selama
2 minggu di suatu daerah tertentu (tinggal dengan
warga)
dan
mencari
permasalahan
yang
terjadi
kemudian mencari penanganan yang tepat terhadap
masalah yang dihadapi.
4. Masyarakat
Masyarakat skip membuat program penjagaan di malam
hari untuk mengontrol kebiasaan remaja mengkonsumsi
sopi tujuannya untuk mengurangi kebiasaan remaja
berkumpul dan mengkonsumsi sopi bersama hingga
larut, sehingga dengan program seperti ini mudahmudahan kedepannya dapat mengurangi tindakantindakan kekerasan yang terjadi antar remaja akibat
mabuk supaya tidak ada lagi korban.
70
5. Klien/Partisipan
Sebaiknya remaja lebih pintar dalam bergaul dan
memilih teman karena jika salah memilih teman maka
remaja akan lebih mudah terjerumus ke hal-hal negatif.
Remaja juga harus mampu pengendalian diri agar tidak
mudah mengikuti ajakan teman sebaya.
6. Peneliti Selanjutnya
Diharapkan pada peneliti selanjutnya hendaklah tempat
penelitiannya di lakukan di tempat lain dan tidak hanya
terbatas pada konsumsi minuman beralkohol akan tetapi
juga pada perilaku beresiko lainnya seperti perilaku
seks, konsumsi rokok
terlarang.
dan
konsumsi obat-obatan