KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DISEKOLAH DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN GURU DAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH Keaktifan Belajar Siswa Disekolah Ditinjau Dari Metode Pembelajaran Guru Dan Kelengkapan Fasilitas Sekolah Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DISEKOLAH DITINJAU DARI METODE
PEMBELAJARAN GURU DAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH
PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII MTS YASI
KRONGGEN BRATI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:
ULIL ALPIYAH
A 210 090 029

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax. (0271) 715448 Surakarta

57102

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:
Nama : Drs. Sami’an, MM
NIK

: 131292114

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa:
Nama

: Ulil Alpiyah

NIM

: A210090029

Program Studi


: Pendidikan Akuntansi

Judul Skripsi

: KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DISEKOLAH

DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN GURU DAN KELENGKAPAN
FASILITAS SEKOLAH PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA
KELAS VII MTS YASI KRONGGENBRATI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, Juni 2013
Pembimbing

Drs. Sami’an, MM
NIK 131292114

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax. (0271) 715448 Surakarta
57102

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirohmanirrohim
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:
Nama
: Ulil Alpiyah
NIM
: A210090029
Fakultas/Jurusan
: FKIP/Pendidikan Akuntansi
Jenis
: Skripsi
Judul
: KEAKTIFAN BELAJAR

SISWA


DISEKOLAH

DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN GURU DAN KELENGKAPAN
FASILITAS SEKOLAH PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA
KELAS VII MTS YASI KRONGGENBRATI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalihmediakan/mengalihformatkan,
mengelola dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada
perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum
yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, Juni 2013
Yang Menyerahkan


Ulil Alpiyah
A210 090 029

ABSTRAK
KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DISEKOLAH DITINJAU DARI METODE
PEMBELAJARAN GURU DAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH
PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII MTS YASI
KRONGGEN BRATI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Ulil Alpiyah. A210090029. Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2013.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Untuk mengetahui
pengaruh metode pembelajaran guru terhadap keaktifan belajar siswa. 2) Untuk
mengetahui pengaruh kelengkapan fasilitas sekolah terhadap keaktifan belajar
siswa
3) Untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran guru dan
kelengkapan fasilitas sekolah terhadap keaktifan belajar siswa.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan
penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VII MTs. Yasi Kronggen Brati Tahun Pelajaran 2012/2013

sebanyak 130 siswa. sampel diambil sebanyak adalah 95 siswa dengan
proposional random sampling. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket dan
dokumentasi. Angket sebelumnya diuji cobakan dan diuji validitas serta diuji
reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda, uji t, uji F, dan sumbangan relatif dan efektif.
Hasil analisis regresi memperoleh persamaan garis regresi: Y = 11,912 +
0, 364 X1 + 0, 231 X2. Persamaan menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa
dipengaruhi oleh metode pembelajaran guru dan kelengkapan fasilitas sekolah.
Kesimpulan yang diambil adalah: 1) Metode pembelajaran guru berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keaktifan belajar siswa disekolah MTS Yasi
Kronggen Brati. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,624 > 2,000 dan
nilai probabilitas < 0,05, yaitu 0,001. 2) Kelengkapan fasilitas sekolah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keaktifan belajar siswa disekolah
MTS Yasi Kronggen Brati. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,841 >
2,000 dan nilai probabilitas < 0,05, yaitu 0,007. 3) Metode pembelajaran guru dan
kelengkapan fasilitas sekolah secara bersama-sama berpengaruh terhadap
keaktifan belajar siswa disekolah MTS Yasi Kronggen Brati.Berdasarkan hasil uji
keberartian regresi linear ganda (uji F) diketahui Fhitung > Ftabel, yaitu 5,422 >
3,150 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,001. 4) Variabel metode pembelajaran
guru memberikan sumbangan efektif 20,2%. Variabel kelengkapan fasilitas

sekolah memberikan sumbangan efektif 10,3%. sehingga total sumbangan efektif
kedua variabel sebesar 30,5%, sedangkan 69,5% sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti.

Kata Kunci: Metode pembelajaran , kelengkapan fasilitas, dan keaktifan belajar.

1

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DISEKOLAH DITINJAU DARI
METODE PEMBELAJARAN GURU DAN KELENGKAPAN FASILITAS
SEKOLAH PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII
MTS YASI KRONGGEN BRATI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Ulil Alpiyah, Sami’an
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013

PENDAHULUAN
Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan
pokok dalam membentuk generasi masa depan. Melalui pendidikan, diharapkan
dapat menghasilkan manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab serta

mampu menyongsong kemajuan pada masa mendatang. Kegiatan belajar
mengajar merupakan fungsi pokok dan usaha yang paling strategis untuk
mewujudkan tujuan institusional dalam konteks pendidikan formal (di sekolah)
yang ada di Indonesia
Sistem pelaksanaan fungsi dan tugas belajar mengajar (institusional)
tersebut, menempatkan guru memiliki kedudukan sebagai figur yang bersifat
sentral. Berada di tangan gurulah spekulasi atau kemungkinan berhasil dan
tidaknya pencapaian tujuan pendidikan di sekolah, serta di tangan merekalah pula
bergantungnya masa depan karier para siswa yang menjadi tumpuan harapan bagi
orang tuanya.
Menurut Sriyono, dkk. (1992 : 75) keaktifan adalah pada saat guru
mengajar ia harus mengusahakan agar murid-muridnya aktif, jasmani maupun
rohani. Keaktifan jasmani maupun rohani meliputi :
1) Keaktifan indera : Murid harus dirangsang agar dapat menggunakan alat
inderanya sebaik mungkin.

2

2) Keaktifan akal : Akal anak-anak aktif atau diaktifkan untuk memecahkan
masalah.

3) Keaktifan ingatan : Pada wakt mengajar anak harus aktif menerima bahan
pengajaran yang disampaikan oleh guru dan menyimpannya dalam otak.
4) Keaktifan emosi : Anak hendaknya senantiasa mencintai pelajarannya.
Sebagai salah satu komponen pembelajaran, metode menempati
peranan penting dalam KBM. Proses belajar mengajar akan berjalan baik kalau
siswa lebih banyak aktif dibanding guru. Kemampuan yang diharapkan dalam
memiliki peserta didik akan ditentukan oleh kesesuaian penggunaan suatu metode.
Hal ini berarti bahwa penggunaan suatu tujuan pembelajaran akan dapat tercapai
apabila digunakan metode yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang
telah ditetapkan.
“ Metode adalah suatu cara kerja yang sistematik dan umum yang
berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan “ (Rohani 2004 : 118).
Semakin baik suatu metode semakin efektif pula dalam pencapaiannya.
Metode yang bervariasi diperlukan dalam rangka mencapai tujuan.
Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak
menguasai satupun metode mengajar.
Pemilihan dan penggunaan metode yang tepat sesuai dengan tujuan
kompetensi sangat diperlukan. Karena metode adalah cara yang digunakan oleh
guru untuk mengadakan hubungan dengan siswa pada saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung.

Faktor lain yang mempengarui yaitu kelengkapan fasilitas sekolah.
Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlanjar
pelaksanaan suatu usaha, dapat berupa benda-benda maupun uang. Sedangkan
menurut Arikunto “ fasilitas adalah segala sesuatu yang memudahkan dan

3

memperlancar pelaksanaan segala sesuatu”. Fasilitas terdiri dari : tersedianya
tempat perlengkapan belajar dikelas, alat-alat peraga pengajaraan, buku pelajaran,
perpustakaan , berbagai perlengkapan praktikum labolatorium dan segala sesuatu
yang menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar. Tersedianya media dan alat
peraga medorong semangat belajar siswa dan kemudahan guru dalam proses
belajar pembelajaran dikelas. Dengan fasilitas yang lengkap merupakan kondisi
pembeajaran yang baik.
Selain itu juga sebagai pendorong semangat dalam pembelajaran yang
dimanfaatkan semaksimal mungkin yang pada akhirnya akan memacu keaktifan
peserta didik. Tapi sebaliknya jika fasilitas sekolah tidak digunakan secara
optimal, maka tidak akan berdampak pada peningkatan keaktifan belajar siswa.
Proses belajar mengajar diperlukan kelengkapan fasilitas untuk
mendukung kelancaran aktifitas belajar disekolah. Seorang guru akan terdukung

dalam menyampaikan materi pelajaran didepan kelas jika fasilitasnya memadai.
Kelengkapan fasilitas sangat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.
Dalam hal ini guru sangat berperan dalam menentukan cara yang dianggap
efektif.
Jika fasilitas sekolah kurang memadai maka tidak akan ada semangat
dari siswa karena mereka mersasa bosen dengan cara mengajar yang monotn.
Sehingga banyak siswa yang menjadi malas untuk memperhatikan pelajaran
tersebut. Mereka lebih banyak ngobrol dengan temannya, bercanda bahkan ada
yang tidur. Siswa yang bercanda tad akan mengganggu teman yang lain sehingga
proses belajar mengajar tidak akan belajar dengan lancar.

4

Adapun tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui metode
pembelajaran guru terhadap keaktifan siswa. (2) Untuk mengetahui pengaruh
kelengkapan fasilitas sekolah terhadap keaktifan siswa. (3) Untuk mengetahui
pengaruh metode pembelajaran guru dan kelengkapan fasilitas sekolah.
METODE PENELITIAN
“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu” (Sugiyono, 2009:02).
“Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya” (Arikunto, 2006:160).Dalam penelitian ini
jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif, dimana data diperoleh dari
sampel kemudian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan lalu
diprestasikai.
karena dalam penelitian ini bersifat membandingkan hasil belajar antara
mahasiswa program studi pendidikan akuntansi yang berasal dari lulusan SMA
dengan yang berasal dari lulusan SMK. Sedangkan pendekatan penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif yang menggunakan data berbentuk angka atau data
kualitatif yang diangkakan. Dimana data yang diperoleh dari sampel penelitian
kemudian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan lalu
dipresentasikan.
Penelitian ini dilakukan di Sekolah MTs. Yasi Kronggen Brati tahun
ajaran 2012/2013 yang populasinya berjumlah kurang lebih 130 siswa. Menurut
pendapat Sugiyono (2008:124), dengan taraf signifikansi 5% didapatkan sampel
95 siswa. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah teknik proporsional
random sampling cara undian, dan teknik pengumpulan data menggunakan

5

angket. Variabel penelitian di dalam penelitian ini ada dua, yang pertama adalah
variabel independen (variabel bebas) yaitu Metode Pembelajaran (X1) dan
variabel Kelengkapan Fasilitas (X2). dan variable berikutnya adalah

variabel

dependen (variabel terikat) yaitu Keaktifan Belajar (Y).

HASIL DAN PEMBAHASAN
MTs Yasi Kronggen Brati terletak di Desa Permas tepatnya ditengahtengah Desa tersebut, kecamatan Brati kabupaten Grobogan. MTs Yasi Kronggen
Brati, dengan nomor sekolah Madrasah (NSM) 212331514010 dan badan hukum
kepemilikan tanah atas bangunan dibawah pimpinan yayasan. MTs Yasi
Kronggen Brati adalah salah satu sekolah yang mempunyai sarana dan prasarana
yang cukup lengkap,memiliki perpustakaan yang memadai dan baru saja
membangun gedung baru dan beberapa gedung yang sedang pada tahap renovasi
(perbaikan) dengan tujuan menambah kenyamanan dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan

hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa

metode

pembelajaran guru dan kelengkapan fasilitas sekolahsecara bersama-sama
terhadap keaktifan belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi
linier sebagai berikut Y = 11,912 + 0, 364 X1 + 0, 231X2, berdasarkan
persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi dari masing-masing
variabel independen bernilai positif, artinya variabel metode pembelajaran
guru dan kelengkapan fasilitas sekolahsecara bersama-sama secara bersamasama berpengaruh positif terhadap keaktifan belajar siswa.
Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari
variabel metode pembelajaran guru (b1) adalah sebesar 0,364 atau positif,

6

sehingga dapat dikatakan bahwa variabel metode pembelajaran guru
berpengaruh positif terhadap keaktifan belajar siswa. Berdasarkan uji
keberartian koefisien regesi linear ganda untuk variabel metode pembelajaran
guru (b1) diperoleh thitung> ttabel, yaitu 3,624>2,000 dan nilai signifikansi <
0,05, yaitu 0,001dengan sumbangan relatif sebesar 66,2% dan sumbangan
efektif 20,2%. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa
semakin baik metode pembelajaran guru akan semakin tinggi keaktifan belajar
siswa. Sebaliknya semakin rendah metode pembelajaran guru, maka semakin
rendah pula keaktifan belajar siswa.
Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien regresi dari
variabel kelengkapan fasilitas sekolah(b2) adalah sebesar 0,231atau bernilai
positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel kelengkapan fasilitas
sekolahberpengaruh positif terhadap keaktifan belajar siswa. Berdasarkan uji t
untuk variabel kelengkapan fasilitas sekolah(b2) diperoleh thitung> ttabel, yaitu
2,841>2,000dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,007dengan sumbangan
relatif sebesar 33,8%dan sumbangan efektif 10,3%. Berdasarkan kesimpulan
tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik kelengkapan fasilitas
sekolahakan semakin tinggi keaktifan belajar siswa, demikian pula sebaliknya
semakin rendah kelengkapan fasilitas sekolahakan semakin rendah keaktifan
belajar siswa.
Berdasarkan uji keberartian regresi linear ganda atau uji F diketahui
bahwa nilai Fhitung> Ftabel, yaitu 5,422>3,000dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu
0,001. Hal ini berarti metode pembelajaran guru dan kelengkapan fasilitas

7

sekolahsecara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keaktifan belajar siswa. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan
bahwa kecenderungan peningkatan kombinasi metode pembelajaran guru dan
kelengkapan fasilitas sekolahakan diikuti peningkatan keaktifan belajar siswa,
sebaliknya

kecenderungan

penurunan

kombinasi

variabel

metode

pembelajaran guru dan kelengkapan fasilitas sekolahakan diikuti penurunan
akan keaktifan belajar siswa.
Sedangkan koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,305, arti
dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi
variabel metode pembelajaran guru dan kelengkapan fasilitas sekolahterhadap
keaktifan belajar siswaadalah sebesar 30,5% sedangkan 69,5% dipengaruhi
oleh variabel lain.
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel metode pembelajaran
guru memberikan sumbangan relatif sebesar 66,2% dan sumbangan efektif
20,2%. Variabel kelengkapan fasilitas sekolahmemberikan sumbangan relatif
sebesar 33,8%dan sumbangan efektif 10,3%. Dengan membandingkan nilai
sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel metode pembelajaran
guru memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap keaktifan belajar
siswadibandingkan variabel kelengkapan fasilitas sekolah.

KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

8

1. Metode pembelajaran guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keaktifan belajar siswa disekolah MTS Yasi Kronggen Brati. Berdasarkan
uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,624 > 2,000 dan nilai probabilitas <
0,05, yaitu 0,001.
2. Kelengkapan fasilitas sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keaktifan belajar siswa disekolah MTS Yasi Kronggen Brati. Berdasarkan
uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,841 > 2,000 dan nilai probabilitas <
0,05, yaitu 0,007.
3. Metode pembelajaran guru dan kelengkapan fasilitas sekolah secara
bersama-sama terhadap keaktifan belajar siswa disekolah MTS Yasi
Kronggen Brati.Berdasarkan hasil uji keberartian regresi linear ganda (uji
F) diketahui Fhitung > Ftabel, yaitu 5,422 > 3,150 dan nilai signifikansi <
0,05, yaitu 0,001.
4. Berdasarkan analisis regresi linear ganda diperoleh persamaan Y = 11,912
+ 0, 364 X1 + 0, 231 X2.
5. Variabel metode pembelajaran guru memberikan sumbangan efektif
20,2%. Variabel kelengkapan fasilitas sekolah memberikan sumbangan
efektif 10,3%. sehingga total sumbangan efektif kedua variabel sebesar
30,5%, sedangkan 69,5% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti

9

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2003. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta :
Rieneka Cipta.
Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

10

Dokumen yang terkait

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN GURU DAN KELENGKAPAN FASILITAS Keaktifan Belajar Siswa Ditinjau Dari Metode Pembelajaran Guru Dan Kelengkapan Fasilitas Sekolah Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI di SMA Batik 2 Surakarta Tahun

0 2 12

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN GURU DAN KELENGKAPAN FASILITAS Keaktifan Belajar Siswa Ditinjau Dari Metode Pembelajaran Guru Dan Kelengkapan Fasilitas Sekolah Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI di SMA Batik 2 Surakarta Tahun

0 7 15

PENDAHULUAN Keaktifan Belajar Siswa Ditinjau Dari Metode Pembelajaran Guru Dan Kelengkapan Fasilitas Sekolah Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI di SMA Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 6

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA TERHADAP KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN FASILITAS Keaktifan Belajar Siswa Ditinjau Dari Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Mengajar Guru Dan Fasilitas Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI SM

0 5 16

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA TERHADAP KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN FASILITAS Keaktifan Belajar Siswa Ditinjau Dari Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Mengajar Guru Dan Fasilitas Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI SM

0 3 15

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DITINJAU DARI METODE MENGAJAR GURU DAN FASILITAS Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ditinjau Dari Metode Mengajar Guru dan Fasilitas Belajar Pada Siswa Kelas VIII MTsN Plupuh Sragen Tahun

0 2 17

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DITINJAU DARI METODE MENGAJAR GURU DAN FASILITAS Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ditinjau Dari Metode Mengajar Guru dan Fasilitas Belajar Pada Siswa Kelas VIII MTsN Plupuh Sragen Tahun

0 5 16

KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI METODE MENGAJAR GURU DANASILITAS Keaktifan Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Ditinjau Dari Metode Mengajar Guru Dan Fasilitas Belajar Pada Siswa Kelas Xi Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 S

0 2 14

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DISEKOLAH DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN GURU DAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH Keaktifan Belajar Siswa Disekolah Ditinjau Dari Metode Pembelajaran Guru Dan Kelengkapan Fasilitas Sekolah Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas

0 4 16

PENDAHULUAN Keaktifan Belajar Siswa Disekolah Ditinjau Dari Metode Pembelajaran Guru Dan Kelengkapan Fasilitas Sekolah Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII MTS Yasi Kronggen Brati Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 8