PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI PENCEMARAN
LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA
NEGERI 1 BABALAN TAHUN
PELAJARAN 2012/2013
Oleh :
Faisal Asri
NIM 409341020
Program Studi Pendidikan Biologi
p
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
iii
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI PENCEMARAN
LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA
NEGERI 1 BABALAN TAHUN
PELAJARAN 2012/2013.
Faisal Asri Lubis (NIM 409341020)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis
masalah terhadap hasil belajar biologi materi pencemaran lingkungan pada siswa
kelas X SMA Negeri 1 Babalan Tahun Pelajaran 2012/2013.
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Babalan yang
berjumlah tujuh kelas. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster
sampling, kemudian diambil dua kelas sebagai sampel. Kelas X3 dengan jumlah
36 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X4 dengan jumlah 36 siswa sebagai
kelas kontrol. Kelas Eksperimen diajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah
dan kelas kontrol dengan pembelajaran metode ceramah. Instrumen dalam
penelitian ini berupa tes yang terdiri dari 30 soal berbentuk pilihan berganda, yang
diberikan sebelum dan sesudah proses pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai postes untuk kelas
eksperimen lebih tinggi yakni 81,481 dibandingkan dengan kelas kontrol yakni
77,778. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa thitung > ttabel yang berarti
Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa.
iv
PROBLEM BASED LEARNING EFFECT OF BIOLOGICAL
MATERIALS POLLUTION STUDY RESULTS
ENVIRONMENT IN CLASS X HIGH
SCHOOL 1 STATE OF BABALAN
LESSONS 2012/2013.
Faisal Asri Lubis (NIM 409341020)
ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of problem-based learning on
learning outcomes environmental pollution biological material in class X SMA
Negeri 1 Babalan Academic Year 2012/2013.
This type of research is quasi experiment. The population in this study
were all students of class X High School 1 state of Babalan which amounts to
seven classes. Sampling was performed technique with cluster sampling, and then
taken two classes in the sampling. X3 class with 36 students as the experiment
class and X4 classes with 36 students as the control class. Experiment classes
taught with problem-based learning and the class learning control with the lecture
method. Instrument in this study is a test consisting of 30 multiple-choice
questions, which is given before and after the learning process.
The results show that the average post-test score for the experiment class
higher at 81.481 compared with 77.778 the control class. From the results
obtained by testing the hypothesis that t arithmetic > t table which is means that
Ho is rejected and Ha accepted. It can be concluded that there is the influence
problem-based learning on learning outcomes of students.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstrabt
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
i
ii
iii
iv
v
vii
xi
xii
xiii
TAT I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
4
1.3. Batasan Masalah
4
1.4. Rumusan Masalah
4
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat Penelitian
5
TAT II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
6
2.1.1. Belajar
6
2.1.2. Hasil Belajar
8
2.2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
9
2.2.1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
9
2.2.2. Ciri – ciri Khusus Pembelajaran Berbasis Masalah
10
2.2.3. Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
11
2.2.3.1.Keterampilan Berfikir dan Keterampilan
pemecahan masalah
12
2.2.3.2.Belajar peranan orang dewasa yang autentik
12
2.2.3.3.Menjadi pembelajaran yang mandiri
13
2.2.4. Prosedur Pelaksanaan Model PBM
viii
(Pembelajaran Berbasis Masalah)
13
2.2.5. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
14
2.2.6. Peran Guru dalam Pembelajaran Berbasis Masalah
15
2.2.7. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajan
Berbasis Masalah (PBM)
16
2.2.7.1. Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
16
2.2.7.2. KekuranganModel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
17
2.3. Pencemaran dan Perubahan Lingkungan
18
2.3.1. Pengertian Pencemaran Lingkungan
18
2.3.1.1. Macam – Macam Bahan Pencemar
19
2.3.1.1.1. Bahan Pencemar yang Terdegradasi (Biodegredeble)
19
2.3.1.1.2. Bahan Pencemar yang Tidak Terdegradasi
(Nondegredeble)
20
2.3.1.2. Macam – Macam Pencemaran Lingkungan
21
2.3.1.2.1.Pencemaran Air
21
2.3.1.2.2. Pencemaran Udara
24
2.3.1.2.2.1.Asap
25
2.3.1.2.2.2. Partikulat
25
2.3.1.2.2.3.Sulfur Dioksida dan Oksida Nitrogen
25
2.3.1.2.2.4.Smog
26
2.3.1.2.2.5. Karbon Monoksida
26
2.3.1.2.2.6. Kloroflourokarbon (CFC)
26
2.3.1.2.2.7. Karbon Dioksida (CO2)
26
2.3.1.2.3. Pencemaran Tanah
26
2.3.2. Perubahan Lingkungan
28
2.3.2.1. Perubahan Lingkungan Karena Faktor Manusia
28
2.3.2.1.1. Penebangan Hutan
28
2.3.2.1.2. Penebanga Liar
29
2.3.2.1.3. Pembangunan Rumah
30
2.3.2.1.4. Penerapan Intensifikasi Pertanian
30
2.3.2.2. Perubahan Lingkungan Karena Faktor Alam
31
2.3.3. Usaha Manusia dalam Mengatasi Masalah Lingkungan
31
ix
2.3.3.1. Secara Administratif
31
2.3.3.2. Secara Teknologis
31
2.3.3.3. Secara Edukatif atau Pendidikan
31
2.3.4. Pemanfaatan Limbah
32
2.3.4.1. Pemanfaatan Limbah Organik dan Anorganik
32
2.4.Kerangka Konseptual
32
2.5. Hipotesis Penelitian
33
TAT III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
34
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
34
3.3. Jenis Penelitian
34
3.4. Variabel Penelitian
34
3.5. Rancangan Penelitian
35
3.6. Instrumen Penelitian
35
3.7. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
37
3.7.1. Tahap Persiapan
37
3.7.2. Tahap Pelaksanaan
37
3.8. Uji Kesahihan Instrumen
37
3.8.1. Validitas Tes
37
3.8.2. Reliabilitas Tes
38
3.8.3. Tingkat Kesukaran Tes
39
3.8.4. Daya Beda Tes
39
3.9. Teknik Analisis Data
40
3.9.1.Uji Normalitas
40
3.9.2.Uji Homogenitas
41
3.9.3.Uji Hipotesis
41
TAT IV HASIL PENELITIAN DAN PEMTAHASAN
4.1. Deskripsi Data
43
4.1.1. Deskripsi Data Hasil Uji Instrumen Penelitian
43
4.1.1.1. Validitas Tes
43
x
4.1.1.2. Reliabilitas Tes
43
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Soal
43
4.1.1.4. Daya Pembeda
43
4.1.2. Deskripsi Data Pretes dan Postes Siswa
44
4.1.3. Deskripsi Hasil Uji Prasyarat Data
45
4.1.3.1. Uji Normalitas Data
45
4.1.3.2. Uji Homogenitas Data
46
4.1.4. Uji Hipotesis
46
4.2. Pembahasan
48
TAT V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
50
5.2. Saran
50
DAFTAR PUSTAKA
51
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
14
Tabel 2.2. Komposisi udara kering pada permukaan bumi
24
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
35
Tabel 3.2. Kisi – kisi Soal
36
Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal
38
Tabel 3.4. Indeks Kesukaran
39
Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal
40
Tabel 4.1. Perbedaan nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol
44
Tabel 4.2. Perbedaan nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol
45
Tabel 4.3. Ringkasan hasil pengujian normalitas data pretes dan postes
46
Tabel 4.4. Ringkasan hasil pengujian homogenitas data pretes dan postes 46
Tabel 4.5. Ringkasan hasil pengujian hipotesis data pretes dan postes
47
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Seluruh sampah daun ini akan terdekomposisi selama
beberapa bulan
19
Gambar 2.2. Kaleng – keleng bekas dan botol plastik termasuk
pencemar yang tidak terdegredasi
20
Gambar 2.3. a. Merupakan sungai yang tercemar
21
Gambar 2.4. b. Sungai tidak tercemar
22
Gambar 2.5. Merupakan sungai yang mengalami proses eutrofikasi
23
Gambar 2.6. Polusi udara oleh industri
24
Gambar 2.7. Proses terjadinya hujan asam
25
Gambar 2.8. Pestisida merupakan salah satu polutan pencemaran tanah
27
Gambar 2.9. Penebangan hutan dapat menimbulkan masalah
29
Gambar 2.10.a. Penebangan secara liar dapat mengakibatkan
terjadinya banjir
Gambar 2.11.b. Tanah longsor
29
30
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus
54
Lampiran 2 Rencana Pelaksaan Pembelajaran
58
Lampiran 3 Instrumen Penelitian
uu
Lampiran 4 Kunci Jawaban Tes
85
Lampiran 5 Lembar Jawaban
86
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa
8u
Lampiran u Tabel Validitas Soal
90
Lampiran 8 Perhitungan Validitas Soal
91
Lampiran 9 Perhitungan Reliabilitas Soal
94
Lampiran 10 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
95
Lampiran 11 Tabel Daya Beda Soal
9u
Lampiran 12 Perhitungan Daya Pembeda Soal
98
Lampiran 13 Tabel Kriteria Soal
100
Lampiran 14 Data Hasil Belajar Siswa
102
Lampiran 15 Perhitungan Rata-rata, Standard Deviasi dan Varians
104
Lampiran 16 Uji Normalitas
108
Lampiran 1u Uji Homogenitas
113
Lampiran 18 Pengujian Hipotesis
115
Lampiran 19 Dokumentasi
120
Lampiran 20 Tabel Nilai Product Moment
124
Lampiran 21 Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
125
Lampiran 22 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
126
Lampiran 23 Tabel Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t
128
Lampiran 24 Tabel Distribusi Nilai F
129
1
BABBIB
PENDAHULUANB
B
1.1.BLatarBBelakangBMasalahB
Seiring perkembangan zaman dunia pendidikan juga memerlukan
berbagai inovasi. Hal itu penting dilakukan untuk kemajuan kualitas pendidikan
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Slameto (2010), bahwa belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Pembelajaran harus sebanyak mungkin
melibatkan peserta didik agar mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi
dengan menggali berbagai potensi dan kebutuhan secara alamiah. Sehubungan
dengan itu untuk menyukseskan program pendidikan perlu mengubah paradigma
guru sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Namun, kenyataan di sekolah, menunjukkan sering ditemukan sejumlah
siswa yang memperoleh prestasi belajar rendah, terutama untuk pelajaran eksakta
yaitu Biologi. Rendahnya prestasi dalam mata pelajaran Biologi khususnya di
sekolah menjadi masalah yang harus mendapat banyak perhatian dan pemecahan.
Banyak faktor yang menyebabkan prestasi belajar rendah, diantaranya dapat
berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) maupun dari luar diri siswa (faktor
eksternal). Salah satu faktor yang berasal dari dalam diri siswa adalah aktivitas
siswa. Perubahan cara pandang terhadap siswa sebagai objek menjadi subjek
dalam proses pembelajaran menjadi titik tolak banyak ditemukannya berbagai
pendekatan
pembelajaran
yang
inovatif.
Ivor
dalam
Rusman
(2011)
mengemukakan bahwa “salah satu kecenderungan yang sering dilupakan adalah
melupakan bahwa hakikat pembelajaran adalah belajarnya siswa dan bukan
mengajarnya guru”.
Dalam hal ini guru dituntut dapat memilih model pembelajaran yang
dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam
pengalaman belajarnya. Salah satu alternative model pembelajaran yang
memungkinkan dikembangkannya keterampilan berfikir siswa (penalaran,
1
2
komunikasi, dan koneksi) dalam memecahkan masalah adalah Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBM).
Menurut Tan dalam Rusman (2011) Pembelajaran Berbasis Masalah
merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berfikir
siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang
sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan
mengembangkan kemampuan berfikirnya secara berkesinambungan. Pada
kenyataannya, tidak semua guru memahami konsep PBM tersebut, baik
disebapkan oleh kurangnya keinginan dan motivasi untuk meningkatkan kualitas
keilmuan maupun karena kurangnya dukungan sistem untuk meningkatkan
kualitas keilmuan tenaga pendidik. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
mengusung gagasan utama bahwa tujuan pembelajaran dapat tercapai jika
kegiatan pendidikan dipusatkan pada tugas-tugas atau permasalahan yang otentik,
relevan dan dipersentasikan dalam suatu konteks. Dengan kata lain, tujuan utama
pendidikan adalah memecahkan problem-problem kehidupan.
Alasan peneliti tertarik dengan model pembelajaran PBM ini karena
model PBM dapat memecahkan masalah dan merupakan teknik yang cukup bagus
untuk lebih memahami isi pelajaran yang menyangkut dikehidupan para peserta
didik. Oleh karena itu, seluruh bangunan pengetahuan yang dipelajari harus dapat
digunakan secara aplikatif untuk manyelesaikan problem-problem tersebut.
Konsekuensinya, bangunan pengetahuan maupun teori yang diajarkan tidak cukup
hanya dihafal dan dipahami, melainkan harus dikaitkan dengan realitas yang
terjadi, dan menggunakannya untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.
Penelitian Ari, dkk (2011) di SD Negeri I Jatirejo menyatakan bahwa
Pembelajaran Berbasis masalah (Problem Based eearning) dapat meningkatkan
kemampuan penyelesaian soal cerita dalam Matematika, namun penelitian ini
hanya dilakukan pada pelajaran matematika dan terikat pada soal cerita, sehingga
peneliti tertarik melakukan penelitian Biologi tentang pencemaran lingkungan.
Pembelajaran Berbasis Masalah melibatkan peserta didik dalam proses
pembelajaran aktif dan kolaboratif, serta berpusat kepada peserta didik, sehingga
mampu mengembangkan kemampuan pemecahan masalah secara mandiri.
Pembelajaran Berbasis Masalah dapat pula dimulai dengan melakukan
kerja
3
kelompok antar peserta didik. Misalnya, peserta didik menyelidiki sendiri,
menemukan permasalahan sendiri, dan menyelesaikan masalah tersebut di bawah
bimbingan fasilitator atau pendidik.
Peneliti telah melakukan observasi ke SMA Negeri 1 Babalan yang
merupakan sekolah tempat PPL penulis. Dalam pengamatan selama masa PPL dan
observasi yang telah dilakukan kepada guru, masalah di sekolah ini adalah
rendahnya hasil belajar siswa yang jauh dari KKM yang ditetapkan sekolah
karena pembelajaran yang diterapkan oleh guru sering kali menggunakan metode
konvensional. Metode pembelajaran ini berpusat pada penceramah dengan
komunikasi yang terjadi searah, dengan kata lain metode pembelajaran
konvensional
didominasi
oleh
guru.
Kegiatan
belajar
mengajar
yang
menggunakan metode ini berpusat pada guru bukan pada siswa sehingga siswa
terlihat pasif. Selain itu hasil belajar siswa juga masih rendah, dimana masih
sedikit siswa yang berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM
di SMA Negeri 1 Babalan sebesar 75, sedangkan kemampuan pencapaian siswa
hanya 60. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik melakukan penelitian yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu keuntungan dari pembelajaran berbasis masalah adalah para
perserta didik didorong untuk mengeksplorasi pengetahuan yang dimilikinya,
kemudian mengembangkan keterampilan pembelajaran yang independen untuk
mengisi kekosongan yang ada (Hamruni, 2009 dalam Suyadi, 2013). Dengan
demikian, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dapat diartikan sebagai
rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian
masalah secara ilmiah. Didalam dunia Biologi, Pencemaran lingkungan adalah
salah satu materi yang sangat dekat kaitannya pada kehidupan sehari-hari, tidak
lain dari masalah tentang sampah, pembuangan limbah, dan polusi. Maka dalam
hal ini materi PBM di anggap tepat, karena siswa dapat mengetahui dengan cara
pemikirannya tentang bagaimana mengatasi suatu lingkungan yang tercemar.
Jika pembelajaran pada materi pencemaran lingkungan dilakukan dengan
model pembelajaran berbasis masalah, maka siswa akan dapat memahami lebih
mendalam karena akan membahas masalah pencemaran lingkungan yang ada
4
disekitar lingkungannya. Selain itu dengan model pembelajaran ini tentu siswa
semakin dapat mengingatnya dengan mudah.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian
tentang: PengaruhB PembelajaranB BerbasisB MasalahB TerhadapB HasilB BelajarB
BiologiBMateriBPencemaranBLingkunganBPadaBSiswaBKelasBXBSMABNegeriB1B
BabalanBTahunBPelajaranB2012/2013.B
1.2.BIdentifikasiBMasalahB
Latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat
diidentifikasi masalah di atas adalah:
1. Kurangnya minat siswa dalam belajar biologi.
2. Hasil belajar Biologi siswa yang masih rendah.
3. Model pembelajaran yang kurang bervariasi oleh guru.
1.3.BBatasanBMasalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Pembelajaran Berbasis Masalah
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Babalan.
2. Materi pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pencemaran
Lingkungan di kelas X SMA Negeri 1 Babalan.
1.4.BRumusanBMasalah
Dengan pembatasan masalah di atas yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruh pembelajaran berbasis masalah
terhadap hasil belajar biologi pada materi pencemaran lingkungan di kelas X
SMA Negeri 1 Babalan?.
1.5.BTujuanBPenelitianB
Tujuan penelitian adalah: untuk mengetahui pengaruh pembelajaran
berbasis masalah terhadap hasil belajar biologi materi pencemaran lingkungan di
kelas X SMA Negeri 1 Babalan Tahun Pelajaran 2012/2013.
5
1.6.BManfaatBPenelitianB
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai bahan masukan bagi para guru dan calon guru Biologi dalam upaya
meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar Biologi.
2. Bagi siswa, penelitian ini sangat dihapkan untuk keperdulian terhadap
lingkungannya, agar tidak terjadinya pencemaran lingkungan di daerah siswa
SMA Negeri 1 Babalan.
3. Sumbangan pikiran dalam dunia pendidikan guna peningkatan mutu
pendidikan, khususnya dalam pembelajaran Biologi.
44
BABBVB
KESIMPULANBDANBSARANB
5.1.BKesimpulanB
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
bahwa hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan metode ceramah,
yaitu 81,481 > 77,778. Dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,314 >
1,994, maka H0 di tolak. Dengan demikian ada pengaruh model pembelajaran
berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan
di kelas X SMA Negeri 1 Babalan.
5.2.BSaranB
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran
yang dapat diajukan oleh peneliti yaitu:
1. Kepada guru-guru biologi untuk mencoba menggunakan Pembelajaran
Berdasarkan Masalah pada pembelajaran Biologi. Pembelajaran Berdasarkan
Masalah dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran
Biologi khususnya pada materi Pencemaran Lingkungan.
2. Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk menerapkan Pembelajaran
Berdasarkan
Masalah
pada
materi
Pencemaran
mendapatkan hasil yang lebih komprehensif.
48
Lingkungan
untuk
49
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, R. 2009. Rawa di Kalsel dan Luas. http://tugaslahanbasah.blogspot .com/.
(di akses 9 maret 2013).
Afcariono, M. 2008. Penerapan Pembelajaran Bebasis Masalah untuk
Meningkatkan Kemampuan Berfikir Siswa pada Mata Pelajaran Biologi
di SMA Negeri 1 Ngantang. Volume 3, Hal 65.
Apin, S, B. 2012. Kehidupan Di Kampung. http://babbyantihs.blogspot.
com/2012/10/sungai-aliran-kehidupan-kami.html. (di akses 9 maret
2013).
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Aryulina, D. Muslim, C. Manaf, S. Winarmi, E, W. 2007. Biologi SMA dan MA
untuk Kelas X jilid 1, Esis, Jakarta.
Budiati, H. 2009. Biologi SMA dan MA untuk Kelas X Jilid 1. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Cepaka, W, W, 2010. Mencegah Penebangan Huntan Secara Liar Melalui
Pendekatan Neo – Humanisme. http://zona-geo.blogspot.com/2010/07/
mencegah-penebangan-hutan-secara-liar.html. (di akses 11 maret 2013).
Hadi, 2012. Bencana Banjir. http://malhadi-mglenaldi9f.blogspot.com/2012/11/
bencana-banjir.html. (di akses 11 maret 2013).
Handayani, S. Sapir. (2009). Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Kooperatif
(Cooperative Learning) Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas
Belajar, Hasil Belajar dan Respon Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Ekonomi di SMA Negeri 2 Malang. Volume 2, Hal 38.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam
Menentukan Model Pembelajaran), Penerbit Media Persada, Medan.
Kistinnah, I. Lestari, E, S. 2009. Biologi 1 Makhluk Hidup dan Lingkungannya
Untuk
SMA/MA Kelas X, Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta.
50
Mind, A, 2010. Pemanfaatan Sampah. http://azharmind.blogspot.com /2010
/05/pemanfaatan-sampah.html. (di akses 9 maret 2013).
Pratiwi, D, A. Maryati, S. 2004, Buku Penuntun Biologi SMA untuk Kelas X Jilid
1, Erlangga, Jakarta.
Pujiyanto, S. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 1. Penerbit PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, Solo.
Rusman. 2011, Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sholehah, F. 2013. Mekanisme Penurunan Kualitas Air Permukaan Akibat Hujan
Asam.
http://firdatu.blogspot.com/2013/02/mekanisme-penurunankualitas-air.html. (di akses 11 maret 2013).
Sholihah, A. 2010, Mengelolah Sampah, Mengelolah Gaya Hidup. http://arsi
12.abatasa.com/post/detail/13629/mengelola-sampah-mengelola-gayahidup. (di akses 9 maret 2013).
Sihombing, A. 2013. Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga.
http://andreashombing.blogspot.com/2013/02/materi-3.html. (di akses 11
maret 2013).
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka, Jakarta.
Subiyanto, Y. 2012. Cerobong Asap. http://kfk.kompas.com/kfk/view/62340. (di
akses 11 maret 2013).
Sulistyorini, A. 2009. Biologi Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
Kelas X Jilid 1, Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta.
Sudjana. 2002, Metode Statistik, Tarsito, Bandung.
Sudjana, N. 2011, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Suyadi. 2013, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Penerbit PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
51
Tresnaningsih, R. (2010). Eksperimentasi Pembelajaran Berbasis Masalah Dan
Diskusi Kelas Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas X
Ditinjau Dari IQ Siswa Pada Materi Logika Matematika SMA Negeri
Kabupaten Magetan Tahun Ajaran 2009/ 2010. Hal 3.
Trianto, 2011, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana, Surabaya.
Usman, H. Akbar, P, S. 2011, Pengantar Statistika Edisi Kedua, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.
Wibowo, S, A. Djelani. Sularmi. (2011). Meningkatkan Kemampuan
Penyelesaian Soal Cerita Dalam Matematika Melalui Metode Problem
Based Learning. Hal 1.
Yani, R. Musarofah. Atikah, T. Purwianingsih, W. 2009, Biologi 1 SMA dan MA
Kelas X, Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Yuniarba, F, 2012. Pestisida. http://blog.ub.ac.id/firmansyufi/2012/05/11/
pestisida/. (di akses 11 maret 2013).
Zaenal, A, 2012. Sungai Tercemar. http://ayunadhiroh.blogspot. com/2012/12/
sungai-tercemar.html. (di akses 9 maret 2013).
ii
RIWAYAT HIDUP
Faisal Asri Lubis dilahirkan di Tanjung Medan Desa Tlaga Suka, tanggal
03 November n990. Ayah bernama Jahyan Lubis dan Ibu bernama Alpi Saroh
Rambe dan merupakan anak Pertama dari empat bersaudara. Tahun n996 penulis
masuk SD Negeri nn546n Tanjung Medan, dan lulus tahun 2003. Tahun 2003,
penulis melanjutkan sekolah di MTs Swasta Ridho Allah Kampung Perlabian
Luar dan lulus tahun 2006. Tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA
Negeri n Kampung Rakyat dan lulus pada tahun 2009. Tahun 2009 penulis
kemudian diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Penulis
telah mengikuti kegiatan PPLT (Program Pengalaman Lapangan Terpadu) tahun
20n2 di SMA Negeri n Babalan Kab Langkat.
HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI PENCEMARAN
LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA
NEGERI 1 BABALAN TAHUN
PELAJARAN 2012/2013
Oleh :
Faisal Asri
NIM 409341020
Program Studi Pendidikan Biologi
p
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
iii
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI PENCEMARAN
LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA
NEGERI 1 BABALAN TAHUN
PELAJARAN 2012/2013.
Faisal Asri Lubis (NIM 409341020)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis
masalah terhadap hasil belajar biologi materi pencemaran lingkungan pada siswa
kelas X SMA Negeri 1 Babalan Tahun Pelajaran 2012/2013.
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Babalan yang
berjumlah tujuh kelas. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster
sampling, kemudian diambil dua kelas sebagai sampel. Kelas X3 dengan jumlah
36 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X4 dengan jumlah 36 siswa sebagai
kelas kontrol. Kelas Eksperimen diajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah
dan kelas kontrol dengan pembelajaran metode ceramah. Instrumen dalam
penelitian ini berupa tes yang terdiri dari 30 soal berbentuk pilihan berganda, yang
diberikan sebelum dan sesudah proses pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai postes untuk kelas
eksperimen lebih tinggi yakni 81,481 dibandingkan dengan kelas kontrol yakni
77,778. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa thitung > ttabel yang berarti
Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa.
iv
PROBLEM BASED LEARNING EFFECT OF BIOLOGICAL
MATERIALS POLLUTION STUDY RESULTS
ENVIRONMENT IN CLASS X HIGH
SCHOOL 1 STATE OF BABALAN
LESSONS 2012/2013.
Faisal Asri Lubis (NIM 409341020)
ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of problem-based learning on
learning outcomes environmental pollution biological material in class X SMA
Negeri 1 Babalan Academic Year 2012/2013.
This type of research is quasi experiment. The population in this study
were all students of class X High School 1 state of Babalan which amounts to
seven classes. Sampling was performed technique with cluster sampling, and then
taken two classes in the sampling. X3 class with 36 students as the experiment
class and X4 classes with 36 students as the control class. Experiment classes
taught with problem-based learning and the class learning control with the lecture
method. Instrument in this study is a test consisting of 30 multiple-choice
questions, which is given before and after the learning process.
The results show that the average post-test score for the experiment class
higher at 81.481 compared with 77.778 the control class. From the results
obtained by testing the hypothesis that t arithmetic > t table which is means that
Ho is rejected and Ha accepted. It can be concluded that there is the influence
problem-based learning on learning outcomes of students.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstrabt
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
i
ii
iii
iv
v
vii
xi
xii
xiii
TAT I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
4
1.3. Batasan Masalah
4
1.4. Rumusan Masalah
4
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat Penelitian
5
TAT II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
6
2.1.1. Belajar
6
2.1.2. Hasil Belajar
8
2.2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
9
2.2.1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
9
2.2.2. Ciri – ciri Khusus Pembelajaran Berbasis Masalah
10
2.2.3. Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
11
2.2.3.1.Keterampilan Berfikir dan Keterampilan
pemecahan masalah
12
2.2.3.2.Belajar peranan orang dewasa yang autentik
12
2.2.3.3.Menjadi pembelajaran yang mandiri
13
2.2.4. Prosedur Pelaksanaan Model PBM
viii
(Pembelajaran Berbasis Masalah)
13
2.2.5. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
14
2.2.6. Peran Guru dalam Pembelajaran Berbasis Masalah
15
2.2.7. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajan
Berbasis Masalah (PBM)
16
2.2.7.1. Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
16
2.2.7.2. KekuranganModel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
17
2.3. Pencemaran dan Perubahan Lingkungan
18
2.3.1. Pengertian Pencemaran Lingkungan
18
2.3.1.1. Macam – Macam Bahan Pencemar
19
2.3.1.1.1. Bahan Pencemar yang Terdegradasi (Biodegredeble)
19
2.3.1.1.2. Bahan Pencemar yang Tidak Terdegradasi
(Nondegredeble)
20
2.3.1.2. Macam – Macam Pencemaran Lingkungan
21
2.3.1.2.1.Pencemaran Air
21
2.3.1.2.2. Pencemaran Udara
24
2.3.1.2.2.1.Asap
25
2.3.1.2.2.2. Partikulat
25
2.3.1.2.2.3.Sulfur Dioksida dan Oksida Nitrogen
25
2.3.1.2.2.4.Smog
26
2.3.1.2.2.5. Karbon Monoksida
26
2.3.1.2.2.6. Kloroflourokarbon (CFC)
26
2.3.1.2.2.7. Karbon Dioksida (CO2)
26
2.3.1.2.3. Pencemaran Tanah
26
2.3.2. Perubahan Lingkungan
28
2.3.2.1. Perubahan Lingkungan Karena Faktor Manusia
28
2.3.2.1.1. Penebangan Hutan
28
2.3.2.1.2. Penebanga Liar
29
2.3.2.1.3. Pembangunan Rumah
30
2.3.2.1.4. Penerapan Intensifikasi Pertanian
30
2.3.2.2. Perubahan Lingkungan Karena Faktor Alam
31
2.3.3. Usaha Manusia dalam Mengatasi Masalah Lingkungan
31
ix
2.3.3.1. Secara Administratif
31
2.3.3.2. Secara Teknologis
31
2.3.3.3. Secara Edukatif atau Pendidikan
31
2.3.4. Pemanfaatan Limbah
32
2.3.4.1. Pemanfaatan Limbah Organik dan Anorganik
32
2.4.Kerangka Konseptual
32
2.5. Hipotesis Penelitian
33
TAT III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
34
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
34
3.3. Jenis Penelitian
34
3.4. Variabel Penelitian
34
3.5. Rancangan Penelitian
35
3.6. Instrumen Penelitian
35
3.7. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
37
3.7.1. Tahap Persiapan
37
3.7.2. Tahap Pelaksanaan
37
3.8. Uji Kesahihan Instrumen
37
3.8.1. Validitas Tes
37
3.8.2. Reliabilitas Tes
38
3.8.3. Tingkat Kesukaran Tes
39
3.8.4. Daya Beda Tes
39
3.9. Teknik Analisis Data
40
3.9.1.Uji Normalitas
40
3.9.2.Uji Homogenitas
41
3.9.3.Uji Hipotesis
41
TAT IV HASIL PENELITIAN DAN PEMTAHASAN
4.1. Deskripsi Data
43
4.1.1. Deskripsi Data Hasil Uji Instrumen Penelitian
43
4.1.1.1. Validitas Tes
43
x
4.1.1.2. Reliabilitas Tes
43
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Soal
43
4.1.1.4. Daya Pembeda
43
4.1.2. Deskripsi Data Pretes dan Postes Siswa
44
4.1.3. Deskripsi Hasil Uji Prasyarat Data
45
4.1.3.1. Uji Normalitas Data
45
4.1.3.2. Uji Homogenitas Data
46
4.1.4. Uji Hipotesis
46
4.2. Pembahasan
48
TAT V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
50
5.2. Saran
50
DAFTAR PUSTAKA
51
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
14
Tabel 2.2. Komposisi udara kering pada permukaan bumi
24
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
35
Tabel 3.2. Kisi – kisi Soal
36
Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal
38
Tabel 3.4. Indeks Kesukaran
39
Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal
40
Tabel 4.1. Perbedaan nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol
44
Tabel 4.2. Perbedaan nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol
45
Tabel 4.3. Ringkasan hasil pengujian normalitas data pretes dan postes
46
Tabel 4.4. Ringkasan hasil pengujian homogenitas data pretes dan postes 46
Tabel 4.5. Ringkasan hasil pengujian hipotesis data pretes dan postes
47
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Seluruh sampah daun ini akan terdekomposisi selama
beberapa bulan
19
Gambar 2.2. Kaleng – keleng bekas dan botol plastik termasuk
pencemar yang tidak terdegredasi
20
Gambar 2.3. a. Merupakan sungai yang tercemar
21
Gambar 2.4. b. Sungai tidak tercemar
22
Gambar 2.5. Merupakan sungai yang mengalami proses eutrofikasi
23
Gambar 2.6. Polusi udara oleh industri
24
Gambar 2.7. Proses terjadinya hujan asam
25
Gambar 2.8. Pestisida merupakan salah satu polutan pencemaran tanah
27
Gambar 2.9. Penebangan hutan dapat menimbulkan masalah
29
Gambar 2.10.a. Penebangan secara liar dapat mengakibatkan
terjadinya banjir
Gambar 2.11.b. Tanah longsor
29
30
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus
54
Lampiran 2 Rencana Pelaksaan Pembelajaran
58
Lampiran 3 Instrumen Penelitian
uu
Lampiran 4 Kunci Jawaban Tes
85
Lampiran 5 Lembar Jawaban
86
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa
8u
Lampiran u Tabel Validitas Soal
90
Lampiran 8 Perhitungan Validitas Soal
91
Lampiran 9 Perhitungan Reliabilitas Soal
94
Lampiran 10 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
95
Lampiran 11 Tabel Daya Beda Soal
9u
Lampiran 12 Perhitungan Daya Pembeda Soal
98
Lampiran 13 Tabel Kriteria Soal
100
Lampiran 14 Data Hasil Belajar Siswa
102
Lampiran 15 Perhitungan Rata-rata, Standard Deviasi dan Varians
104
Lampiran 16 Uji Normalitas
108
Lampiran 1u Uji Homogenitas
113
Lampiran 18 Pengujian Hipotesis
115
Lampiran 19 Dokumentasi
120
Lampiran 20 Tabel Nilai Product Moment
124
Lampiran 21 Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
125
Lampiran 22 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
126
Lampiran 23 Tabel Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t
128
Lampiran 24 Tabel Distribusi Nilai F
129
1
BABBIB
PENDAHULUANB
B
1.1.BLatarBBelakangBMasalahB
Seiring perkembangan zaman dunia pendidikan juga memerlukan
berbagai inovasi. Hal itu penting dilakukan untuk kemajuan kualitas pendidikan
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Slameto (2010), bahwa belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Pembelajaran harus sebanyak mungkin
melibatkan peserta didik agar mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi
dengan menggali berbagai potensi dan kebutuhan secara alamiah. Sehubungan
dengan itu untuk menyukseskan program pendidikan perlu mengubah paradigma
guru sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Namun, kenyataan di sekolah, menunjukkan sering ditemukan sejumlah
siswa yang memperoleh prestasi belajar rendah, terutama untuk pelajaran eksakta
yaitu Biologi. Rendahnya prestasi dalam mata pelajaran Biologi khususnya di
sekolah menjadi masalah yang harus mendapat banyak perhatian dan pemecahan.
Banyak faktor yang menyebabkan prestasi belajar rendah, diantaranya dapat
berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) maupun dari luar diri siswa (faktor
eksternal). Salah satu faktor yang berasal dari dalam diri siswa adalah aktivitas
siswa. Perubahan cara pandang terhadap siswa sebagai objek menjadi subjek
dalam proses pembelajaran menjadi titik tolak banyak ditemukannya berbagai
pendekatan
pembelajaran
yang
inovatif.
Ivor
dalam
Rusman
(2011)
mengemukakan bahwa “salah satu kecenderungan yang sering dilupakan adalah
melupakan bahwa hakikat pembelajaran adalah belajarnya siswa dan bukan
mengajarnya guru”.
Dalam hal ini guru dituntut dapat memilih model pembelajaran yang
dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam
pengalaman belajarnya. Salah satu alternative model pembelajaran yang
memungkinkan dikembangkannya keterampilan berfikir siswa (penalaran,
1
2
komunikasi, dan koneksi) dalam memecahkan masalah adalah Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBM).
Menurut Tan dalam Rusman (2011) Pembelajaran Berbasis Masalah
merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berfikir
siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang
sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan
mengembangkan kemampuan berfikirnya secara berkesinambungan. Pada
kenyataannya, tidak semua guru memahami konsep PBM tersebut, baik
disebapkan oleh kurangnya keinginan dan motivasi untuk meningkatkan kualitas
keilmuan maupun karena kurangnya dukungan sistem untuk meningkatkan
kualitas keilmuan tenaga pendidik. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
mengusung gagasan utama bahwa tujuan pembelajaran dapat tercapai jika
kegiatan pendidikan dipusatkan pada tugas-tugas atau permasalahan yang otentik,
relevan dan dipersentasikan dalam suatu konteks. Dengan kata lain, tujuan utama
pendidikan adalah memecahkan problem-problem kehidupan.
Alasan peneliti tertarik dengan model pembelajaran PBM ini karena
model PBM dapat memecahkan masalah dan merupakan teknik yang cukup bagus
untuk lebih memahami isi pelajaran yang menyangkut dikehidupan para peserta
didik. Oleh karena itu, seluruh bangunan pengetahuan yang dipelajari harus dapat
digunakan secara aplikatif untuk manyelesaikan problem-problem tersebut.
Konsekuensinya, bangunan pengetahuan maupun teori yang diajarkan tidak cukup
hanya dihafal dan dipahami, melainkan harus dikaitkan dengan realitas yang
terjadi, dan menggunakannya untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.
Penelitian Ari, dkk (2011) di SD Negeri I Jatirejo menyatakan bahwa
Pembelajaran Berbasis masalah (Problem Based eearning) dapat meningkatkan
kemampuan penyelesaian soal cerita dalam Matematika, namun penelitian ini
hanya dilakukan pada pelajaran matematika dan terikat pada soal cerita, sehingga
peneliti tertarik melakukan penelitian Biologi tentang pencemaran lingkungan.
Pembelajaran Berbasis Masalah melibatkan peserta didik dalam proses
pembelajaran aktif dan kolaboratif, serta berpusat kepada peserta didik, sehingga
mampu mengembangkan kemampuan pemecahan masalah secara mandiri.
Pembelajaran Berbasis Masalah dapat pula dimulai dengan melakukan
kerja
3
kelompok antar peserta didik. Misalnya, peserta didik menyelidiki sendiri,
menemukan permasalahan sendiri, dan menyelesaikan masalah tersebut di bawah
bimbingan fasilitator atau pendidik.
Peneliti telah melakukan observasi ke SMA Negeri 1 Babalan yang
merupakan sekolah tempat PPL penulis. Dalam pengamatan selama masa PPL dan
observasi yang telah dilakukan kepada guru, masalah di sekolah ini adalah
rendahnya hasil belajar siswa yang jauh dari KKM yang ditetapkan sekolah
karena pembelajaran yang diterapkan oleh guru sering kali menggunakan metode
konvensional. Metode pembelajaran ini berpusat pada penceramah dengan
komunikasi yang terjadi searah, dengan kata lain metode pembelajaran
konvensional
didominasi
oleh
guru.
Kegiatan
belajar
mengajar
yang
menggunakan metode ini berpusat pada guru bukan pada siswa sehingga siswa
terlihat pasif. Selain itu hasil belajar siswa juga masih rendah, dimana masih
sedikit siswa yang berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM
di SMA Negeri 1 Babalan sebesar 75, sedangkan kemampuan pencapaian siswa
hanya 60. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik melakukan penelitian yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu keuntungan dari pembelajaran berbasis masalah adalah para
perserta didik didorong untuk mengeksplorasi pengetahuan yang dimilikinya,
kemudian mengembangkan keterampilan pembelajaran yang independen untuk
mengisi kekosongan yang ada (Hamruni, 2009 dalam Suyadi, 2013). Dengan
demikian, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dapat diartikan sebagai
rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian
masalah secara ilmiah. Didalam dunia Biologi, Pencemaran lingkungan adalah
salah satu materi yang sangat dekat kaitannya pada kehidupan sehari-hari, tidak
lain dari masalah tentang sampah, pembuangan limbah, dan polusi. Maka dalam
hal ini materi PBM di anggap tepat, karena siswa dapat mengetahui dengan cara
pemikirannya tentang bagaimana mengatasi suatu lingkungan yang tercemar.
Jika pembelajaran pada materi pencemaran lingkungan dilakukan dengan
model pembelajaran berbasis masalah, maka siswa akan dapat memahami lebih
mendalam karena akan membahas masalah pencemaran lingkungan yang ada
4
disekitar lingkungannya. Selain itu dengan model pembelajaran ini tentu siswa
semakin dapat mengingatnya dengan mudah.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian
tentang: PengaruhB PembelajaranB BerbasisB MasalahB TerhadapB HasilB BelajarB
BiologiBMateriBPencemaranBLingkunganBPadaBSiswaBKelasBXBSMABNegeriB1B
BabalanBTahunBPelajaranB2012/2013.B
1.2.BIdentifikasiBMasalahB
Latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat
diidentifikasi masalah di atas adalah:
1. Kurangnya minat siswa dalam belajar biologi.
2. Hasil belajar Biologi siswa yang masih rendah.
3. Model pembelajaran yang kurang bervariasi oleh guru.
1.3.BBatasanBMasalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Pembelajaran Berbasis Masalah
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Babalan.
2. Materi pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pencemaran
Lingkungan di kelas X SMA Negeri 1 Babalan.
1.4.BRumusanBMasalah
Dengan pembatasan masalah di atas yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruh pembelajaran berbasis masalah
terhadap hasil belajar biologi pada materi pencemaran lingkungan di kelas X
SMA Negeri 1 Babalan?.
1.5.BTujuanBPenelitianB
Tujuan penelitian adalah: untuk mengetahui pengaruh pembelajaran
berbasis masalah terhadap hasil belajar biologi materi pencemaran lingkungan di
kelas X SMA Negeri 1 Babalan Tahun Pelajaran 2012/2013.
5
1.6.BManfaatBPenelitianB
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai bahan masukan bagi para guru dan calon guru Biologi dalam upaya
meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar Biologi.
2. Bagi siswa, penelitian ini sangat dihapkan untuk keperdulian terhadap
lingkungannya, agar tidak terjadinya pencemaran lingkungan di daerah siswa
SMA Negeri 1 Babalan.
3. Sumbangan pikiran dalam dunia pendidikan guna peningkatan mutu
pendidikan, khususnya dalam pembelajaran Biologi.
44
BABBVB
KESIMPULANBDANBSARANB
5.1.BKesimpulanB
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
bahwa hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan metode ceramah,
yaitu 81,481 > 77,778. Dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,314 >
1,994, maka H0 di tolak. Dengan demikian ada pengaruh model pembelajaran
berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan
di kelas X SMA Negeri 1 Babalan.
5.2.BSaranB
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran
yang dapat diajukan oleh peneliti yaitu:
1. Kepada guru-guru biologi untuk mencoba menggunakan Pembelajaran
Berdasarkan Masalah pada pembelajaran Biologi. Pembelajaran Berdasarkan
Masalah dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran
Biologi khususnya pada materi Pencemaran Lingkungan.
2. Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk menerapkan Pembelajaran
Berdasarkan
Masalah
pada
materi
Pencemaran
mendapatkan hasil yang lebih komprehensif.
48
Lingkungan
untuk
49
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, R. 2009. Rawa di Kalsel dan Luas. http://tugaslahanbasah.blogspot .com/.
(di akses 9 maret 2013).
Afcariono, M. 2008. Penerapan Pembelajaran Bebasis Masalah untuk
Meningkatkan Kemampuan Berfikir Siswa pada Mata Pelajaran Biologi
di SMA Negeri 1 Ngantang. Volume 3, Hal 65.
Apin, S, B. 2012. Kehidupan Di Kampung. http://babbyantihs.blogspot.
com/2012/10/sungai-aliran-kehidupan-kami.html. (di akses 9 maret
2013).
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Aryulina, D. Muslim, C. Manaf, S. Winarmi, E, W. 2007. Biologi SMA dan MA
untuk Kelas X jilid 1, Esis, Jakarta.
Budiati, H. 2009. Biologi SMA dan MA untuk Kelas X Jilid 1. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Cepaka, W, W, 2010. Mencegah Penebangan Huntan Secara Liar Melalui
Pendekatan Neo – Humanisme. http://zona-geo.blogspot.com/2010/07/
mencegah-penebangan-hutan-secara-liar.html. (di akses 11 maret 2013).
Hadi, 2012. Bencana Banjir. http://malhadi-mglenaldi9f.blogspot.com/2012/11/
bencana-banjir.html. (di akses 11 maret 2013).
Handayani, S. Sapir. (2009). Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Kooperatif
(Cooperative Learning) Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas
Belajar, Hasil Belajar dan Respon Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Ekonomi di SMA Negeri 2 Malang. Volume 2, Hal 38.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam
Menentukan Model Pembelajaran), Penerbit Media Persada, Medan.
Kistinnah, I. Lestari, E, S. 2009. Biologi 1 Makhluk Hidup dan Lingkungannya
Untuk
SMA/MA Kelas X, Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta.
50
Mind, A, 2010. Pemanfaatan Sampah. http://azharmind.blogspot.com /2010
/05/pemanfaatan-sampah.html. (di akses 9 maret 2013).
Pratiwi, D, A. Maryati, S. 2004, Buku Penuntun Biologi SMA untuk Kelas X Jilid
1, Erlangga, Jakarta.
Pujiyanto, S. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 1. Penerbit PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, Solo.
Rusman. 2011, Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sholehah, F. 2013. Mekanisme Penurunan Kualitas Air Permukaan Akibat Hujan
Asam.
http://firdatu.blogspot.com/2013/02/mekanisme-penurunankualitas-air.html. (di akses 11 maret 2013).
Sholihah, A. 2010, Mengelolah Sampah, Mengelolah Gaya Hidup. http://arsi
12.abatasa.com/post/detail/13629/mengelola-sampah-mengelola-gayahidup. (di akses 9 maret 2013).
Sihombing, A. 2013. Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga.
http://andreashombing.blogspot.com/2013/02/materi-3.html. (di akses 11
maret 2013).
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka, Jakarta.
Subiyanto, Y. 2012. Cerobong Asap. http://kfk.kompas.com/kfk/view/62340. (di
akses 11 maret 2013).
Sulistyorini, A. 2009. Biologi Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
Kelas X Jilid 1, Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta.
Sudjana. 2002, Metode Statistik, Tarsito, Bandung.
Sudjana, N. 2011, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Suyadi. 2013, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Penerbit PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
51
Tresnaningsih, R. (2010). Eksperimentasi Pembelajaran Berbasis Masalah Dan
Diskusi Kelas Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas X
Ditinjau Dari IQ Siswa Pada Materi Logika Matematika SMA Negeri
Kabupaten Magetan Tahun Ajaran 2009/ 2010. Hal 3.
Trianto, 2011, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana, Surabaya.
Usman, H. Akbar, P, S. 2011, Pengantar Statistika Edisi Kedua, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.
Wibowo, S, A. Djelani. Sularmi. (2011). Meningkatkan Kemampuan
Penyelesaian Soal Cerita Dalam Matematika Melalui Metode Problem
Based Learning. Hal 1.
Yani, R. Musarofah. Atikah, T. Purwianingsih, W. 2009, Biologi 1 SMA dan MA
Kelas X, Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Yuniarba, F, 2012. Pestisida. http://blog.ub.ac.id/firmansyufi/2012/05/11/
pestisida/. (di akses 11 maret 2013).
Zaenal, A, 2012. Sungai Tercemar. http://ayunadhiroh.blogspot. com/2012/12/
sungai-tercemar.html. (di akses 9 maret 2013).
ii
RIWAYAT HIDUP
Faisal Asri Lubis dilahirkan di Tanjung Medan Desa Tlaga Suka, tanggal
03 November n990. Ayah bernama Jahyan Lubis dan Ibu bernama Alpi Saroh
Rambe dan merupakan anak Pertama dari empat bersaudara. Tahun n996 penulis
masuk SD Negeri nn546n Tanjung Medan, dan lulus tahun 2003. Tahun 2003,
penulis melanjutkan sekolah di MTs Swasta Ridho Allah Kampung Perlabian
Luar dan lulus tahun 2006. Tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA
Negeri n Kampung Rakyat dan lulus pada tahun 2009. Tahun 2009 penulis
kemudian diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Penulis
telah mengikuti kegiatan PPLT (Program Pengalaman Lapangan Terpadu) tahun
20n2 di SMA Negeri n Babalan Kab Langkat.